file · web viewuniversitas gunadarma. bekasi. 2013. ... tidak perlu mengurus nomor...

23
TUGAS PAPER HAK ATAS KEKAYAAN TENTANG INTELEKTUAL “MEREK DAGANG LOTTODisusun Oleh : Nama : Indra Maulana Yusuf NPM : 36409947 Kelas : 4ID04 Mata Kuliah : Hukum Industri # (Softskill) Dosen : Rossi Septy Wahyuni, ST., MT

Upload: dinhhanh

Post on 06-Feb-2018

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: file · Web viewUNIVERSITAS GUNADARMA. BEKASI. 2013. ... Tidak perlu mengurus nomor pendaftaran ke Dirjen HKI . ... (Word Trade Organization)

TUGAS PAPER HAK ATAS KEKAYAAN TENTANG INTELEKTUAL

“MEREK DAGANG LOTTO”

Disusun Oleh :

Nama : Indra Maulana YusufNPM : 36409947Kelas : 4ID04Mata Kuliah : Hukum Industri # (Softskill)Dosen : Rossi Septy Wahyuni, ST.,

MT

JURUSAN TEKNIK INDUSTRIFAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS GUNADARMA

Page 2: file · Web viewUNIVERSITAS GUNADARMA. BEKASI. 2013. ... Tidak perlu mengurus nomor pendaftaran ke Dirjen HKI . ... (Word Trade Organization)

BEKASI2013

1.1 Pendahuluan

A. Latar Belakang Masalah

Banyak  hal yang didapatkan dari merek-merek terkenal terutama dalam

hal ekonomi. Keuntungan dalam bentuk materi akan mudah didapatkan dengan

cara yang instan. Dimana pada saat ini bayak sekali kasus yang numpang / nebeng

dengan merek terkenal agar dapat mendongkrak keuntungan dan poularitas sebuah

merek yang kurang mendapat perhatian dari konsumen. Banyak merek yang

kelihatannya seperti merek aslinya tetapi sebenarnya tidak palsu yang sering

disebut dengan aspal (asli tapi palsu).

Banyak alasan saat ini mengapa tindakan pemanfaatan merek-merek terkenal

dilakukan, diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Agar mudah dipasarkan mudah untuk bertransaksi jual beli.

2. Tidak perlu mengurus nomor pendaftaran ke Dirjen HKI .

3. Mengurangi pengeluaran untuk untuk membangun citra produknya (brand

image).

4. Tidak perlu membuat divisi riset dan pengembangan untuk dapat

menghasilkan produk yang selalu up to date.

Jika hanya dipandang dari segi ekonomi memang pemanfaatan merek akan

memberi dampak luar biasa untuk meraup keuntungan serta popularitas sebuah

merek yang baru seumur jagung. Tiba-tiba dengan cara yang gampang sudah

menjadi konsumsi dimasyarakat. Kenyataan ini memang tidak bisa disangkal

karena fakta dilapangan, dimana msyarakat memiliki kriteria untuk

mengkonsumsi suatu produk. Salah satu dari kriteria tersebut melihat merek

sebuah produk kemudian baru membelinya.

Dengan berbagai kasus yang sudah beranak pinak di tengah masyarakat ini

membuat banyak merek yang di jiplak / contek. Baik dari segi bentuk, ukuran,

warna, desain, tulisan, penyebutan, gambar dan masih banyak lagi. Meski sudah

dibuat regulasi yang mengatur mengenai hal ini. Namum tetap saja plagiarisme

masih melekat di kehidupan masyarakat terutama dibidang perdagangan yang

Page 3: file · Web viewUNIVERSITAS GUNADARMA. BEKASI. 2013. ... Tidak perlu mengurus nomor pendaftaran ke Dirjen HKI . ... (Word Trade Organization)

memang sangat erat dengan merek. Sudah banyak merek yang mengalami

penolakan dan tidak memenuhi syarat untuk didaftarkan. Karena banyaknya

merek kembar tetapi beda yang ditemukan ditengah masyarakat. Ternyata fakta

yang ada menunjukkan tidak hanya dalam merek yang berada dalam negeri.

Kesamaan antara merek dalam negeri dengan mereka diluar negeri juga

dimungkinkan terjadi. Hal-hal lain juga dapat dimungkinkan terjadi dan akan

dibahas dan dikaji lebih mendalam lagi. Dalam penolakan dan tidak

didaftarkannya sebuah merek akan dibahas berdasarkan dengan kasus yang sudah

terjadi. Untuk dicari pemecahan masalah dan diberikan kesimpulan yang bersifat

ilmiah.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijabarkan tentu dapat

terlihat banayak hal yang peru dibenahi. Maka dapat ditentukan hal-hal yang akan

menjadi rumusan masalah yaitu :

1. Mengapa kasus plagiarisme bisa dan masih tetap terjadi dalam masyarakat ?

2. Bagaimanakah kasus penolakan dan tidak bisa didaftarkannya sebuah merek

bisa terjadi ?

3. Bagaimanakah problem solving untuk kasus yang telah terjadi dimasyarakat

dan cara pencegahannya?

2.1 Tinjauan Pustaka

A. Pengertian Merek

Terkait dengan berbagai kasus merek yang terjadi perlu untuk diketahui

apa pengertian dari merek itu sendiri. Pengertian dari merek secara yuridis

tercantum dalam pasal 1 ayat (1) UU No. 15 tahun 2001 yang berbunyi sebagai

“Merek adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka,

susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya

pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang dan jasa”. Indonesia

adalah negara hukum dan hal itu diwujudkan dengan berbagai regulasi yang telah

dilahirkan untuk mengatai berbagai masalah. Berkaitan dengan kasus-kasus terkait

Page 4: file · Web viewUNIVERSITAS GUNADARMA. BEKASI. 2013. ... Tidak perlu mengurus nomor pendaftaran ke Dirjen HKI . ... (Word Trade Organization)

merek yang banyak terjadi. Tidak hanya membuat aturan-aturan dalam negeri,

negeri seribu ini juga ikut serta dalam berbagai perjanjain dan kesepakatan

internasional. Salah satuya adalah meratifikasi Kovensi Internasional tentang

TRIPs dan WTO yang telah diundangkan dalam UU Nomor 7 Tahun 1994

Tentang Pengesahan Agreement Establishing The World Trade Organization

(Persetujuan Pembentukan Organisasi Perdagangan Dunia) sesuai dengan

kesepakatan internasional bahwa pada tanggal 1 Januari 2000 Indonesia sudah

harus menerapkan semua perjanjian-perjanjian yang ada dalam kerangka TRIPs

(Trade Related Aspects of Intellectual Property Right, Inculding Trade in

Counterfeit Good), penerapan semua ketentuan-ketentuan yang ada dalam TRIPs

tersebut adalah merupakan konsekuensi Negara Indonesia  sebagai anggota dari

WTO (Word Trade Organization). Karena peranan yang begitu urgent demi

berjalannya dan progress dunia perdagangan baik barang maupun jasa dalam

kegiatan perdagangan dan penanaman modal.

Pada tahun 1961 Indonesia mempunyai Undang-undang baru mengenai

merek perusahaan dan perniagaan LN. No. 290 Tahun 1961 dengan 24 pasal dan

tidak mencantumkan sanksi pidana terhadap pelanggaran merek. Dengan

meningkatnya perdagangan dan industri serta terbukanya sistem ekonomi yang

dianut Indonesia maka lahir berbagai kasus merek. Dengan pesatnya progres

dunia perdagangan marak sengketa merek yang khususnya menyerang pemilik

merek terkenal yang menimbulkan konflik dengan pengusaha lokal, berbagai

alasan yang menyebabkannya diantaranya :

1. Terbukanya sistem ekonomi nasional, sehingga pengusaha nasional dapat

mengetahui dan memanfaatkan merek-merek terkenal untuk digunakan dan

didaftar lebih dulu di Indonesia demi kepentingan usahanya.

2. Pemilik merek terkenal belum atau tidak mendaftarkan dan menggunakan

mereknya di Indonesia.

Banyaknya sengketa merek maka pada tahun 1987 pemerintah

menetapkan Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia No. M.01-

HC.01.01 Tahun 1987 tentang “Penolakan Permohonan Pendaftaran Merek yang

mempunyai Persamaan dengan Merek Terkenal Orang lain”. Dengan adanya

Page 5: file · Web viewUNIVERSITAS GUNADARMA. BEKASI. 2013. ... Tidak perlu mengurus nomor pendaftaran ke Dirjen HKI . ... (Word Trade Organization)

aturan tersebut maka banyak sekali pemilik merek terkenal yang mengajukan

gugatan pembatalan mereknya dan banyak pula perpanjangan merek yang ditolak

oleh kantor merek dikarenakan mempergunakan merek orang lain. Keputusan

tersebut kemudian direvisi dengan Keputusan Menteri Kehakiman No. M.03-

HC.02.01 untuk lebih memberikan perlindungan terhadap pemilik merek-merek

terkenal.

Selama masa berlakunya UU No. 21 Tahun 1961, banyak sekali

perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam dunia perdagangan, dimana

norma dan tatanan dagang telah berkembang dan berubah dengan cepat, hal

tersebut menyebabkan konsepsi yang tertuang dalam Undang-undang merek

Tahun 1961 sudah sangat tertinggal jauh sekali. Untuk mengantisipasi

perkembangan tersebut maka pemerintah pada waktu itu mengeluarkan UU No.

19 Tahun 1992 tentang merek (LN. No.81 Tahun 1992) sebagai pengganti UU

No.21 tahun 1961.

B. Contoh Kasus

Meski memang sudah terdapat regulasi yang mengatur mengenai merek.

Tetapi dalam penegakannya dan pelaksanaannya dilapangan tidak bisa lepas dari

persengketaan. Dalam kasus sengketa merek “LOTTO” misalnya oleh perusahaan

Singapura dan pengusaha Indonesia. Kasus ini terjadi antara Newk Plus Four Far

East (PTE) Ltd, yang dimana adalah pemakai pertama merek “LOTTO” untuk

barang-barang seperti pakaian jadi, kemeja, baju kaos, jaket, celana panjang, rok

span, tas, koper, dompet, ikat pinggang, sepatu, sepatu olah raga, baju olah raga,

kaos kaki olah raga, raket, bola jaring (net), sandal, selop, dan topi, dengan Hadi

Darsono seorang pengusaha dari Indonesia yang produk handuk dan sapu

tangannya yang juga menggunakan nama “LOTTO” sebagai merek. Merasa

dirugikan akibat kesamaan merek perusahaan LOTTO Singapura pun membawa

masalah persengketaan ini ke Pengadilan Negeri.

Atas kasus ini memang merek tidak hanya berperan sebagai pengenal

tetapi harus juga sebuah simbol atau tanda yang membedakan dengan jelas antara

satu dengan yang lainnya. Maka seharusnya sebuah merek itu memiliki suatu ciri

Page 6: file · Web viewUNIVERSITAS GUNADARMA. BEKASI. 2013. ... Tidak perlu mengurus nomor pendaftaran ke Dirjen HKI . ... (Word Trade Organization)

khusu yang identik dengan kepribadiannya dan memang terlahir baru. Buka

sebuah merek yang diperbaharui atau sesuatu produk gagal yang diperbaiki

menjadi lebih baik.

3.1 Pembahasan

A. Pembahasan Secara Umum

Pemakaian sebuah merek tidak hanya sebatas untuk meraup keuntungan.

Merek memiliki tujuan lain yang tidak hanya bisa dipandang dari segi ekonomi.

Merek juga memiliki peran untuk memperlancar kegiatan perdagangan barang

atau jasa untuk melaksanakan pembangunan. Untuk diperlukan perlindungan

merek agar tidak membuat “aktifis plagiarisme” semakin gencar dengan praktek

kotornya. Karena pada dasarnya perlindungan merek tidak hanya untuk

kepentingan pemilik merek saja akan tetapi juga untuk kepentingan masyarakat

luas sebagai konsumen.

Tidak hanya terjadi di Indonesia masalah mengenai perlindungan merek

juga marak terjadi diberbagai negara. Keuntungan yang didapatkan dengan cara

yang tidak sulit mendorong sebuh merek untuk ditiru atau numpang tenar

layaknya seorang artis. Peniruan merek terkenal marak terjadi memang dilandasi

oleh “itikad tidak baik”. Semata-mata tujuannya hanyalah materi, memperoleh

keuntungan dengan numpang nama, dan sebuah popularitas sebuah merek.

Perlakuan yang seperti ini memang tidak seharusnya dan tidak selayaknya

untuk mendapatkan perlindungan hukum. Perlindungan terhadap merek terkenal

dapat dilakukan dengan berbagai cara. Selain dibutuhkan respon serta inisiatif

pemilik merek, dapat juga dilakukan oleh kantor merek dengan menolak

permintaan pendaftaran merek yang sama atau mirip dengan merek terkenal.

Ada beberapa hal yang patut diperhatikan yaitu :

1. Tidak mengatur definisi dan kriteria merek terkenal.

2. Penolakan atau pembatalan merek, atau larangan penggunaan merek yang

merupakan reproduksi, tiruan atau terjemahan yang dapat menyesatkan atas

suatu barang atau jasa yang sama atau serupa apabila perundang-undangan

negara tersebut mengatur atau permintaan suatu pihak yang berkepentingan.

Page 7: file · Web viewUNIVERSITAS GUNADARMA. BEKASI. 2013. ... Tidak perlu mengurus nomor pendaftaran ke Dirjen HKI . ... (Word Trade Organization)

3. Gugatan pembatalan dapat diajukan sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun dari

pendaftaran, namun tidak ada jangka waktu apabila pendaftaran itu dilakukan

dengan itikad tidak baik.

Terhadap perlindungan merek terkenal dalam UU No. 15 Tahun 2001

tentang perubahan atas Undang-Undang No. 14 Tahun 1997 tentang merek diatur

dalam pasal 6 ayat 1 (b), ayat 2 ayat 3 (a) yang berbunyi dalam Pasal 6:

1. Permohonan harus ditolak oleh Direktorat Jenderal apabila merek tersebut:

a. Mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan

Merek yang sudah terkenal milik pihak lain untuk barang dan atau jasa

sejenisnya.

2. Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf (b) dapat pula

diberlakukan terhadap barang dan atau jasa yang tidak sejenis sepanjang

memenuhi persyaratan tertentu yang akan ditetapkan lebih lanjut dengan

Peraturan Pemerintah.

3. Permohonan juga harus ditolak oleh Direktur Jenderel apabila Merek tersebut:

a. Merupakan atau menyerupai nama orang terkenal, foto, atau nama badan

hokum yang dimiliki orang lain, kecuali atas persetujuan tertulis dari yang

berhak. Kemudian penjelasan pasal tersebut di atas menyatakan: Pasal 6

ayat (1) Huruf b: Penolakan permohonan yang mempunyai persamaan

pada pokoknya atau keseluruhan dengan merek terkenal untuk barang dan 

atau jasa yang sejenis dilakukan dengan memperhatikan pengetahuan

umum masyarakat mengenai Merek tersebut di bidang usaha yang

bersangkutan. Disamping itu, diperhatikan pula reputasi Merek terkenal

yang diperoleh karena promosi yang gencar dan besar besaran, investasi di

beberapa Negara di dunia yang dilakukan oleh pemiliknya, dan disertai

bukti pendaftaran Merek tersebut di beberapa Negara. Apabila hal-hal di

atas belum dianggap cukup, Pengadilan Niaga dapat memerintahkan

lembaga yang bersifat mandiri untuk melakukan survey guna memperoleh

kesimpulan mengenai terkenal atau tidaknya Merek yang menjadi dasar

penolakan. Pasal 6 Ayat (2) : Cukup jelas Pasal 6 Ayat (3) Huruf a: yang

Page 8: file · Web viewUNIVERSITAS GUNADARMA. BEKASI. 2013. ... Tidak perlu mengurus nomor pendaftaran ke Dirjen HKI . ... (Word Trade Organization)

dimaksud dengan nama badan hukum adalah nama badan hukum yang

digunakan sebagai Merek dan terdaftar dalam daftar Umum Merek.

Dari ketentuan diatas dapat ditentukan kriteria-kriteria yang dapat digunakan

untuk menentukan keterkenalan suatu merek terkenal yaitu:

Pengetahuan masyarakat yang relevan terhadap merek.

Pengetahuan masyarakat terhadap promosi merek.

Didaftar oleh pemiliknya diberbagai negara.

Selain perlindungan yang telah diatur dalam pasal 6 ayat 1 (b), ayat 2 dan

ayat 3 (a) UU No. 15 Tahun 2001, sebetulnya bagi siapa saja yang dengan sengaja

mempergunakan merek milik orang lain dapat dikategorikan telah melakukan

sesuatu kejahatan dan diancam dengan pidana penjara maupun denda

sebagaimana diatur dalam pasal 90, 91, 92, 93, dan 94 Undang undang No. 15

Tahun 2001.

B. Analisis Kasus

Dikaitkan dengan kasus yang ada suatu merek tidak dapat didaftar atas

dasar permohonan yang diajukan pemohon yang beritikat tidak baik dan pemohon

ada niat dan sengaja untuk meniru, membonceng atau menjiplak ketenaran merek

lain demi kepentingan usahanya yang mengakibatkan menimbulkan kerugian

pihak lain atau menyesatkan konsumen. Pemohon adalah pihak yang mengajukan

permohonan. Permohonan yaitu permintaan pendaftaran merek yang diajukan

secara tertulis kepada Direktorat Jenderal. Direktorat Jenderal adalah Direktorat

Jenderal Hak Kekayaan Intelektual yang berada di bawah departemen yang

dipimpin oleh Menteri.

Pendaftaran suatu merek berfungsi sebagai berikut :

1. Untuk barang bukti bagi pemilik yang berhak atas merek yang terdaftar,

2. Dasar penolakan terhadap merek yang sama keseluruhannya atau sama pada

pokoknya yang dimohonkan oleh permohonan lain untuk barang / jasa sejenis,

3. Sasar untuk mencegah orang lain memakai merek yang sama keseluruhan atau

sama pada pokoknya dalam peredaran untuk barang/ jasa sejenis.

Page 9: file · Web viewUNIVERSITAS GUNADARMA. BEKASI. 2013. ... Tidak perlu mengurus nomor pendaftaran ke Dirjen HKI . ... (Word Trade Organization)

Syarat dan Tata cara Permohonan Pendaftaran Merek menurut Undang-Undang

No. 15 Tahun 2001 tentang Merek terdapat pada pasal 7 yaitu:

1. Permohonan diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia kepada

Direktorat Jenderal dengan mencantumkan:

o Tanggal, bulan, dan tahun;

o Nama lengkap, kewarganegaraan, dan alamat Pemohon;

o Nama lengkap dan alamat Kuasa apabila Permohonan diajukan melalui

Kuasa;

o Warna-warna apabila merek yang dimohonkan pendaftarannya

menggunakan unsur-unsur warna;

o Nama negara dan tanggal permintaan Merek yang pertama kali dalam hal

Permohonan diajukan dengan Hak Prioritas.

2. Permohonan ditandatangani Pemohon atau Kuasanya.

3. Pemohon sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat terdiri dari satu orang

atau beberapa orang secara bersama, atau badan hukum.

4. Permohonan dilampiri dengan bukti pembayaran biaya.

5. Dalam hal Permohonan diajukan oleh lebih dari satu Pemohon yang secara

bersama – sama berhak atas Merek tersebut, semua nama Pemohon

dicantumkan dengan memilih salah satu alamat sebagai alamat mereka.

6. Dalam hal Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (5), Permohonan

tersebut ditandatangani oleh salah satu dari Pemohon yang berhak atas Merek

tersebut dengan melampirkan persetujuan tertulis dari para Pemohon yang

mewakilkan.

7. Dalam hal Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (5) diajukan melalui

Kuasanya, surat kuasa untuk itu ditandatangani oleh semua pihak yang berhak

atas Merek tersebut.

8. Kuasa sebagaimana dimaksud pada ayat (7) adalah Konsultan Hak Kekayaan

Intelektual.

9. Ketentuan mengenai syarat-syarat untuk dapat diangkat sebagai Konsultan

Hak kekayaan Intelektual diatur dengan Peraturan Pemerintah, sedangkan tata

cara pengangkatannya diatur dengan Keputusan Presiden.

Page 10: file · Web viewUNIVERSITAS GUNADARMA. BEKASI. 2013. ... Tidak perlu mengurus nomor pendaftaran ke Dirjen HKI . ... (Word Trade Organization)

Di dalam kasus “LOTTO” ini, “LOTTO” Singapura memiliki bukti.

Memiliki nomor pendaftaran merek dari Direktorat Paten dan Hak Cipta

Departemen Kehakiman dengan pendaftaran No. 137430, yang diajukan kepada

Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Terdapat kelalaian yang dilakukan oleh

Direktorat Paten dan Hak Cipta Departemen Kehakiman dengan memberikan

nomor pendaftaran juga kepada “LOTTO” Indonesia.

Setelah pengajuan perkara “LOTTO” Singapura ditolak oleh Pengadilan

Negeri Jakarta Pusat dengan alasan bukti kasus tersebut tidak kuat, akhirnya

“LOTTO” Singapura mengajukan permohonan kasus kepada Mahkamah Agung.

Tidak hanya menuntut “LOTTO” milik Hadi Darsono ( Tergugat I ), mereka juga

menuntut Direktorat Paten dan Hak Cipta Departemen Kehakiman bagian merek

(Tergugat II) karena telah lalai memberikan nomor pendaftaran merek kepada

perusahaan yang namanya sama tetapi berbeda usaha barangnya setelah

perusahaan pertama mendaftarkan mereknya kepada Direktorat Paten dan Hak

Cipta Departemen Kehakiman.

Terdaftarnya suatu merek dagang pada Direktorat Paten dan Hak Cipta

Departemen Kehakiman dapat dibatalkan oleh Hakim bilamana merek ini

mempunyai persamaan baik dalam tulisan ucapan kata, maupun suara dengan

merek dagang yang lain yang sudah terlebih dulu dipakai dan didaftarkan,

walaupun kedua barang tersebut tergolong tidak sejenis terutama bila hal tersebut

berkaitan dengan merek dagang yang sudah terkenal didunia internasional.

Dalam kasus ini Mahkamah Agung konsisten pada putusannya dalam

perkara merek terkenal Seven Up – LANVIN – DUNHILL: MA-RI No. 689

K/SIP/1983 dan MA-RI No. 370 K/SIP/1983, yang isinya sebagai berikut: Suatu

pendaftaran merek dapat dibatalkan karena mempunyai persamaan dalam

keseluruhan dengan suatu merek yang terdahulu dipakai atau didaftarkan,

walaupun untuk barang yang tidak sejenis, terutama jika menyangkut merek

dagang terkenal.

Pengadilan tidak seharusnya melindungi itikad buruk Tergugat I. Tindakan

Tergugat I, tidak saja melanggar hak Penggugat tetapi juga melanggar ketertiban

umum di bidang perdagangan serta kepentingan khalayak ramai. Setelah

Page 11: file · Web viewUNIVERSITAS GUNADARMA. BEKASI. 2013. ... Tidak perlu mengurus nomor pendaftaran ke Dirjen HKI . ... (Word Trade Organization)

memeriksa perkara ini Mahkamah Agung dalam putusannya berpendirian bahwa

judex facti salah menerapkan hukum, Pengadilan Negeri mengesampingkan

kenyataan bahwa Penggugat adalah pemakai pertama dari merek LOTTO di

Indonesia. Ini merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan perlindungan hukum

menurut UU Merek No. 21 tahun 1961. Sementara itu, Tergugat I tidak dapat

mengajukan bukti-bukti yang sah dengan tidak dapat membuktikan keaslian

bukti-bukti yang diajukannya. Sehingga putusannya harus dibatalkan selanjutnya,

Mahkamah Agung akan mengadili sendiri perkara ini. Pendirian Mahkamah

Agung tersebut di dasari oleh alasan juridis yang intinya sebagai berikut:

Newk Plus Four Far East Ltd, Singapore telah mendaftarkan merek LOTTO di

Direktorat Paten & Merek Departemen Kehakiman RI tanggal 29/6/1976 dan

4-3-1985.

Merek “LOTTO” secara umum telah terkenal di kalangan masyarakat sebagai

merek dagang dari luar negeri. Merek tersebut mempunyai ciri umum untuk

melengkapi seseorang yang berpakaian biasa atau berkaitan olah raga beserta

perlengkapannya.

Merek “LOTTO”, yang didaftarkan Tergugat I adalah jenis barang handuk dan

saputangan, pada 6 Oktober 1984.

Mahkamah Agung berpendapat, walaupun barang yang didaftarkan Tergugat I

berbeda dengan yang didaftarkan Penggugat, tetapi jenis barang yang

didaftarkan Tergugat I tergolong perlengkapan berpakaian seseorang. Dengan

mendaftarkan dua barang yang termasuk dalam kelompok barang sejenis

kelengkapan berpakaian seseorang dengan merek yang sama, dengan

kelompok barang yang telah didaftarkan lebih dahulu, Mahkamah Agung

menyimpulkan Tergugat I ingin dengan mudah mendapatkan keuntungan

dengan cara menumpang keterkenalan satu merek yang telah ada dan beredar

di masyarakat. Hal ini berarti Tergugat I dalam prilaku perdagangannya yaitu

menggunakan merek perniagaan yang telah ada merupakan perbuatan yang

bersifat tidak jujur, tidak patut atau tidak mempunyai itikad baik.

Page 12: file · Web viewUNIVERSITAS GUNADARMA. BEKASI. 2013. ... Tidak perlu mengurus nomor pendaftaran ke Dirjen HKI . ... (Word Trade Organization)

Dengan pertimbangan tersebut di atas, akhirnya Mahkamah Agung memberikan

putusan yang amarnya sebagai berikut:

Mengadili:

Membatalkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

Mengadili Sendiri :

a. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya.

b. Menyatakan Penggugat sebagai pemakai pertama di Indonesia atas merek

dagang “LOTTO” dan oleh karena itu, mempunyai hak tunggal/khusus

untuk memakai merek tersebut di Indonesia.

c. Menyatakan bahwa merek “LOTTO” milik Tergugat I yaitu yang

didaftarkan pada Tergugat II dengan nomor registrasi 87824 adalah sama

dengan merek Penggugat baik dalam tulisan, ucapan kata, maupun suara,

dan oleh karena itu dapat membingungkan, meragukan serta memperdaya

khalayak ramai tentang asal-usul dan kualitas barang.

d. Menyatakan pendaftaran merek dengan registrasi 187824 dalam daftar

umum atas nama Tergugat I batal, dengan segala akibat hukumnya.

e. Memerintahkan Tergugat II untuk mentaati putusan ini dengan

membatalkan pendaftaran merek dengan nomor registrasi 197824 dalam

daftar umum.

4.1.1 Kesimpulan dan Saran

A. Kesimpulan

Menjadi bahan pertimbangan baru bahwa apabila terdapat merek yang

sama, ada yang meniru merek atau yang disebut dengan numpang tenar.

Tidak sepenuhnya adalah kesengajaan atau kesalahan dari pelaku di dunia

perdagangan bisa juga karena kesalahan dari pihak yang memeriksa dan

memberikan perlindunagn atas merek itu sendiri.

Dalam kasus ini jika terjadi kekeliruan dari Direktorat Paten dan Hak

Cipta Departemen Kehakiman bagian merek karena telah memberikan

nomor registrasi kepada Hadi Darsdono untuk menggunakan merek

“LOTTO” yang sebenarnya telah terdaftar di Indonesia pada tahun tanggal

Page 13: file · Web viewUNIVERSITAS GUNADARMA. BEKASI. 2013. ... Tidak perlu mengurus nomor pendaftaran ke Dirjen HKI . ... (Word Trade Organization)

29/6/1976 dan 4-3-1985. Menurut data yang kami dapatkan, hal ini

dikarenakan oleh Direktorat Paten dan Hak Cipta Departmen Kehakiman

kurang teliti dalam mengecek akan merek “LOTTO” tersebut.

Gugatan yang diajukan oleh Singapura kepada Mahkamah Agung

mendapatkan keputusan yang terbaik untuk Singapura, karena dalam kasus

ini Singapura memberikan bukti-bukti yang jelas kepada Mahkamah

Agung dengan menunjukkan surat-surat , dan bukti pembayaran yang telah

Ia dapatkan dari Direktorat Paten dan Hak Cipta Departemen Kehakiman

bagian merek pada tahun 1976 dan 1985. Sementara Hadi Darsono

didapati mempunyai maksud yang tidak baik, dengan mendaftarkan

“LOTTO” kepada Direktorat Paten dan Hak Cipta Departemen

Kehakiman bagian merek, Hadi Darsono ingin dengan mudah

mendapatkan keuntungan dengan cara menumpang keterkenalan satu

merek yang telah ada dan beredar di masyarakat. Hal ini berarti Hadi

Darsono selaku Tergugat 1 dalam prilaku perdagangannya yaitu

menggunakan merek perniagaan yang telah ada merupakan perbuatan

yang bersifat tidak jujur, tidak patut atau tidak mempunyai itikad baik.

Selain dibutuhkan informasi yang up to date mengenai dunia perdagangan

khusunya mengenai merek agar tidak terjadi kesalahan. Juga dibutuhkan

kesadaran untuk berlaku jujur dalam mencari keuntungan disertai dengan

perberlakuan hukum yang adil dan memungkinkan juga dilakukan

pembaharuan aturan yang ada dengan aturan yang baru. Juga dalam

penegakannya para aparat hukum haruslah bertindak lebih teliti lagi agar

tidak terjadi kesalahan lagi dan juga harus bertindak adil.

B. Saran

Dalam menentukan sebuah keputusan para aparat hukum dalam kasus ini

Pengadilan Negeri hendaknya bersikap lebih bijak dalam menentukan

keputusan hukuman. Perlu sebiah pertimbangan yang matang sebelum

memberikan keputusan bahwa Hadi Dasono tidak bersalah. Karena

Pengadilan Negeri tidak melihat alasan yang tidak baik dari Hadi Darsono

Page 14: file · Web viewUNIVERSITAS GUNADARMA. BEKASI. 2013. ... Tidak perlu mengurus nomor pendaftaran ke Dirjen HKI . ... (Word Trade Organization)

yaitu untuk mengambil keuntungan yang dapat ia peroleh dari penjualan

produk-produk “LOTTO” dengan menjual ketenaran nama “LOTTO”

tersebut. Sebab tidak sepenuhnya kesalahan dari Hadi Darsono sebab

kekeliruan dari Bagian Direktorat Paten dan Hak Cipta Departemen

Kehakiman yang kurang teliti.

Bagian Direktorat Paten dan Hak Cipta Departemen Kehakiman

harusahnya lebih teliti dalam memeriksa data-data merek yang ada. Agar

tidak mengalami kesalahan yang sama lagi. Karena jika hal ini terus

menerus terjadi akan menggangu ketertiban perdagangan yang berada di

Indonesia. Agar meminimalisir bahkan menghilangkan kesalahan serta

kecurangan atas merek di Indonesia.

Page 15: file · Web viewUNIVERSITAS GUNADARMA. BEKASI. 2013. ... Tidak perlu mengurus nomor pendaftaran ke Dirjen HKI . ... (Word Trade Organization)

DAFTAR PUSTAKA

Djubaedillah. R, Sejarah, Teori dan Praktek Hak Milik Intelektual di

Indonesia, Citra Aditya Bakti, Bandung, 2003

Harapan, M. Yahya, Tinjauan Merek Secara Umum dan Hukum Merek di

Indonesia berdasarkan Undang Undang No. 19 Tahun 1992, Citra Aditya

Bakti, Bandung, 1994.

Rizawanto Wanita, Undang Undang Merek Baru 2001, Citra Aditya Bakti,

Bandung, 2002.

http://balianzahab.wordpress.com/makalah-hukum/hukum-perlindungan-

konsumen/ diakses pukul 11:39 hari senin tanggal 28 Maret 2011

http://bjnatasyakusumah.blogspot.com/2010/04/studi-kasus-tentang-

sengketa-atas-merek.html diakses pukul 11:42 hari senin tanggal 28 Maret

2011

UU No. 15 Tahun 2001 Tentang Merek

http://bolmerhutasoit.wordpress.com/2011/04/09/makalah-tentang-hak-

kekayaan-intelektual-kasus-merek-yang-tidak-bisa-didaftarkan-dan-

ditolak-pendaftarannya/