thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t34705.docx  · web viewpengaruh blog edukatif tentang...

32
PENGARUH BLOG EDUKATIF TENTANG DM TERHADAP PERILAKU DIET DAN KADAR GLUKOSA DARAH PASIEN DM TIPE 2 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WIROBRAJAN Naskah Publikasi Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Derajat Sarjana Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta MAYA 20100320099 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA i

Upload: others

Post on 26-Jan-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t34705.docx  · Web viewpengaruh blog edukatif tentang dm terhadap perilaku diet dan kadar glukosa darah pasien dm tipe 2 di wilayah kerja

PENGARUH BLOG EDUKATIF TENTANG DM TERHADAP PERILAKU DIET DAN KADAR GLUKOSA DARAH PASIEN DM TIPE 2 DI WILAYAH

KERJA PUSKESMAS WIROBRAJAN

Naskah Publikasi

Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh DerajatSarjana Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

MAYA20100320099

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN

DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

YOGYAKARTA

2014

i

Page 2: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t34705.docx  · Web viewpengaruh blog edukatif tentang dm terhadap perilaku diet dan kadar glukosa darah pasien dm tipe 2 di wilayah kerja

ii

Page 3: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t34705.docx  · Web viewpengaruh blog edukatif tentang dm terhadap perilaku diet dan kadar glukosa darah pasien dm tipe 2 di wilayah kerja

PERNYATAAN

iii

Page 4: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t34705.docx  · Web viewpengaruh blog edukatif tentang dm terhadap perilaku diet dan kadar glukosa darah pasien dm tipe 2 di wilayah kerja

iv

Page 5: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t34705.docx  · Web viewpengaruh blog edukatif tentang dm terhadap perilaku diet dan kadar glukosa darah pasien dm tipe 2 di wilayah kerja

Pengaruh Blog Edukatif Tentang DM Terhadap Perilaku Diet dan Kadar Glukosa Darah Pasien DM Tipe 2 di Wilayah Kerja Puskesmas Wirobrajan

The Effect of Educative Blog About Diabetes Mellitus (DM) to Dietary Behavior and Blood Glucose Among Diabetic In Public Health Center Wirobrajan

Maya *1, Erfin Firmawati.,Ns.,MNS.,HNC *2, Yanuar Primanda, Ns.,MNS.,HNC*3

Sarjana Keperawatan Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran UMY*1, Staf Pengajar PSIK FK UMY*2, Staf Pengajar PSIK FK UMY*3

Korespondensi :

Maya, Jl Ampah-Muara Teweh RT 03 No. 20 Kecamatan Gunung Bintang Awai, Kabupaten Barito

Selatan, Kalimantan Tengah Kode Pos (73753). Telp: 085651251102.

iv

Page 6: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t34705.docx  · Web viewpengaruh blog edukatif tentang dm terhadap perilaku diet dan kadar glukosa darah pasien dm tipe 2 di wilayah kerja

Pengaruh Blog Edukatif Tentang Dm Terhadap Perilaku Diet Dan Kadar Glukosa Darah Pasien Dm Tipe 2 Di Wilayah Kerja Puskesmas Wirobrajan

Maya1, Erfin Firmawati 2, Yanuar Primanda3

Karya Tulis Ilmiah, Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

INTISARILatar belakang:Diabetes Melitus (DM) merupakan penyebab yang penting dari angka kesakitan, kematian, dan kecacatan di seluruh dunia yang membutuhkan perawatan jangka panjang. Apabila pasien DM tidak mengontrol dan menangani penyakitnya dengan baik, maka dapat mengakibatkan berbagai komplikasi seperti hiperglikemi, ketoasidosis diabetik, komplikasi kaki diabetik, retinopati diabetik, dan disfungsi ereksi. Salah satu pilar untuk penanganan DM yaitu edukasi yang dapat diberikan dengan pendidikan kesehatan yang diharapkan dapat merubah pola perilaku pasien DM lebih positif untuk mencegah terjadinya komplikasi. Penkes dapat diberikan melalui media seperti gadget dengan mengakses internet yang saat ini sangat berkembang seperti blog. Tujuan penelitian: untuk mengetahui pengaruh blog edukatif tentang DM terhadap perilaku diet dan kadar glukosa darah pasien DM tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Wirobrajan.Metode penelitian: Desain yang di gunakan dalam penelitian ini adalah quasi experiment, dengan rancangan two group pretest - postest with control group design. Tehnik sampling menggunakan purposive sampling dengan jumlah responden sebanyak 48 orang. Pengumpulan data dengan memberikan kuesioner perilaku diet DM dan tes glukosa darah responden, sedangkan metode analisa data menggunakan Paired t-test, Independent t-test, Wilcoxon Signed Rank test dan Mann-Whitney U.Hasil penelitian: Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak terdapat signifikan berbeda antara kelompok intervensi dan kontrol setelah diberikan blog edukatif tentang DM terhadap perilaku diet dengan p value 0,72 (>0,05) dan gula darah puasa dengan p value 0,63 (p>0,05) Kesimpulan: Kesimpulan dari penelitian ini adalah blog edukaif tentang DM tidak berpengaruh terhadap perilaku diet DM dan kadar glukosa darah pasien DM tipe 2 di Puskesmas Wirobrajan. Berdasarkan hasil tersebut maka disarankan bagi pelayanan kesehatan dapat meningkatkan metode penkes untuk pasien DM agar dapat merubah perilaku lebih positif dan dapan mengontrol glukosa darah.KataKunci: Diabetes Melitus, Blog edukatif .1 Mahasiswa PSIKUMY2Dosen PengajarPSIKUMY3Dosen PengajarPSIKUMY

1

Page 7: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t34705.docx  · Web viewpengaruh blog edukatif tentang dm terhadap perilaku diet dan kadar glukosa darah pasien dm tipe 2 di wilayah kerja

The Effect of Educative Blog About Diabetes Mellitus (DM) to Dietary Behavior and Blood Glucose Among Diabetic In Public Health Center Wirobrajan

Maya1, Erfin Firmawati 2, Yanuar Primanda3

Student Research Project, School of Nursing, Faculty of Medicine, Muhammadiyah University of Yogyakarta

ABSTRACTBackground: Diabetes Mellitus is one of the important causes of morbidity and mortality number in the world that needed long time care. If diabetic did not control and not true to treat her illness, it can cause complications like hyperglycemia, ketoasidosis diabetic, foot diabetic complication, retinopati and erection disfunction. One treatment of DM is education that can given with health education and it can changes behavior of diabetic more positive and can control blood glucose to prevent compication of DM. Health education can given with media as gadget likes internet acces (blog).Objective: The objective of this study is to know effect of educative blog about diabetes melitus (DM) toward dietary behavior and fasting blood glucose among diabetic in public health center WirobrajanMethod: This research used quasi experiment with two group pretest-postest with control group design. Sampling technique used purposive sampling with 48 diabetic respondents. Data collection used quesionare dietary behavior of DM and check blood glucose, while data analys is used Paired t-test, Independent t-test, Wilcoxon Signed Rank test dan Mann-Whitney UResult: The results showed that there are not significant different between intervention and control group after given educative blog about DM toward dietary behavior with p value 0.72 (p>0.05) and fasting blood glucose level with p value of 0.63 (p>0.05) Conclusion: The conclusion of this study, educative blog about diabetes melitus (DM) did not affect to dietary behavior and blood glucose among diabetic in Public Health Center Wirobrajan. Based on these results, it is suggested that health services can increase method of health education to diabetic that can changes behavior of diabetic more positive and can control blood glucose.

Keywords: Diabetes Mellitus, Educative Blog. 1Nursing Sudent, School of Nursing Faculty of Medicine and health science

Muhammadiyah University of Yogyakarta2Lecturer at Nursing, School of Nursing Muhammadiyah University of Yogyakarta3Lecturer at Nursing, School of Nursing Muhammadiyah University of Yogyakarta

2

Page 8: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t34705.docx  · Web viewpengaruh blog edukatif tentang dm terhadap perilaku diet dan kadar glukosa darah pasien dm tipe 2 di wilayah kerja

PENDAHULUAN

Diabetes Melitus (DM) merupakan penyebab yang penting dari angka

kesakitan, kematian, dan kecacatan di seluruh dunia yang membutuhkan perawatan

jangka panjang dan juga merupakan masalah yang saat ini banyak terjadi di negara

berkembang termasuk di Indonesia Suyono1.

Berdasarkan laporan International Diabetes Federeation (IDF)2 pada tahun

2013, jumlah penderita DM di dunia diperkirakan dari 282 juta jiwa akan meningkat

menjadi 592 juta jiwa pada tahun 2035. Menurut World Health Organization (WHO)3

pada tahun 2007 Indonesia menempati urutan ke 4 tertinggi penderita DM di dunia

dengan jumlah penderita DM sebanyak 8,4 juta pada tahun 2000 dan diprediksi

meningkat menjadi sekitar 21,3 juta pada tahun 2030.

Jumlah penderita DM di Indonesia masih berada dalam angka yang tinggi, hal

ini dikarenakan perilaku diet penderita DM yang masih rendah dari 98 responden

sebesar 60,1% responden tidak patuh terhadap program diet (Widyastuti)4. Adapun

faktor yang mempengaruhi perilaku diet penderita DM sehingga menjadi tidak patuh

terhadap program diet salah satunya yaitu pengetahuan responden yang kurang, sikap

responden yang negatif (tidak mendukung program diet), metode konseling dengan

ceramah dan tidak ada dukungan keluarga (Dewi, Darmono & Suhartono)5.

Diabetes merupakan penyakit kronis yang harus dikontrol seumur hidup, oleh

karena itu penderita DM harus menjaga glukosa darah selalu dalam batas normal

(Waspadji)6. Apabila kadar glukosa darah penderita DM tidak terkontrol dan

tertangani dengan baik, maka dapat mengakibatkan berbagai komplikasi seperti

hiperglikemi, ketoasidosis diabetik, komplikasi kaki diabetik, retinopati diabetik, dan

disfungsi ereksi (International Diabetes Federation/IDF)2.

Upaya untuk mencegah keparahan dan komplikasi akibat DM, maka

penatalaksanaan DM di Indonesia dibakukan menjadi 4 pilar yang secara umum

meliputi perencanaan makanan, latihan jasmani, obat, dan keikutsertaan edukasi

(Persatuan Endokrin Indonesia/ PERKENI)7. Pilar edukasi merupakan salah satu

program yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan penderita DM

3

Page 9: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t34705.docx  · Web viewpengaruh blog edukatif tentang dm terhadap perilaku diet dan kadar glukosa darah pasien dm tipe 2 di wilayah kerja

dengan memberikan pendidikan kesehatan sehingga tercapainya keberhasilan

perilaku diet yang baik dan kadar gula darah yang terkontrol (Soegondo)8.

Menurut Departemen Kesehatan RI (DEPKES RI)9 upaya dalam penyampaian

pesan promosi kesehatan dapat diberikan secara tidak langsung melalui media seperti

gadget yang disampaikan dengan mengakses internet yang saat ini sangat

berkembang seperti blog. Pendidikan kesehatan yang dilakukan melalui akses web

dengan menggunakan gadget mempunyai dampak positif seperti peningkatan

pengetahuan, perubahan dari perilaku diet, aktivitas fisik dan gula darah yang

terkontrol, serta penurunan kadar kolesterol dan triglyceride (Hyu, Parsons,

Mamdani, Levobic, Shah et al10; McMahon, Gomes, Hohne Jye Hu, Levine &

Conclin11).

Blog merupakan media yang lebih mudah untuk diakses melalui gadget

seperti telepon genggam, yang pada saat ini banyak digunakan oleh masyarakat.

Hampir semua masyarakat Indonesia menggunakan gadget dan sebanyak 95 % hanya

untuk mengakses media sosial (Merdeka)12. Gadget seperti telepon genggam saat ini

tersedia dengan berbagai fitur yang dapat langsung terhubung ke internet, sehingga

pasien dapat berkonsultasi kapanpun dan tidak dibatasi jam praktek kerja tim medis

(Gloriane & Ayub)13.

Oleh karena itu, peneliti mencoba untuk meneliti pengaruh blog edukatif

tentang DM terhadap perilaku diet DM dan kadar gula darah pasien DM tipe 2

terhadap perubahan perilaku diet yang benar dan kadar gula darah pada penderita DM

yang berada diwilayah kerja puskesmas Wirobrajan.

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan desain Quasi

exsperimen with pretest-posttest control group design. Populasi pada penelitian ini

adalah semua pasien DM tipe 2 yang berada di wilayah kerja Puskesmas Wirobrajan.

Teknik pengambilan sampel ini menggunakan purposive sampling yaitu

4

Page 10: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t34705.docx  · Web viewpengaruh blog edukatif tentang dm terhadap perilaku diet dan kadar glukosa darah pasien dm tipe 2 di wilayah kerja

pengambilan responden penelitian berdasarkan kriteria inklusi dan ekslusi peneliti

dan didapatkan sebanyak 48 responden yang dibagi menjadi 24 orang kelompok

intervensi dan 24 orang kelompok kontrol.

Variabel dalam penelitian ini adalah perilaku diet DM dan kadar glukosa darah

pasien DM tipe 2 diwilayah kerja Puskesmas Wirobrajan. Perilaku diet DM dan

kadar glukosa darah diukur saat pre-test dan post-test. Perilaku diet DM diukur

dengan menggunakan kuesioner perilaku diet DM dan glukosa darah diukur dengan

menggunakan glukotest. Hasil pengukuran dikategorikan dengan skala rasio yang

apabila skor perilaku diet DM meningkat menunjukan bahwa perilaku diet DM

semakin bagus dan apabila skor pada glukosa darah menurun menunjukan bahwa

kadar glukosa darah menuju kearah normal. Instrumen penelitian ini adalah

kuesioner perilaku diet DM dan glukotest untuk mengukur kadar glukosa darah.

Kuesioner perilaku diet DM terdiri 25 pertanyaan yang terkait dengan jumlah jenis

dan jadwal makan pasien DM dengan arternatif jawaban berupa pilihan tidak pernah

(0), kadang-kadang (1), sering (2) dan rutin (3).

Uji statistik yang digunakan untuk mengetahui perbedaan perilaku diet DM dan

kadar glukosa darah sebelum dan setelah diberikan blog edukaif tentang DM pada

satu kelompok berpasangan pretest-postest intervensi dan kontrol adalah Wilcoxon

Signed Rank Test dan Paired T-test, sedangkan untuk membandingkan hasil

pengukuran perilaku diet DM dan kadar glukosa darah pada kelompok dua kelompok

pada saat postest digunakan uji Mann-Whiney U dan Independent T-test.

5

Page 11: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t34705.docx  · Web viewpengaruh blog edukatif tentang dm terhadap perilaku diet dan kadar glukosa darah pasien dm tipe 2 di wilayah kerja

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1) Pengaruh blog edukatif tentang DM terhadap perilaku diet dan kadar glukosa darah puasa pasien DM tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Wirobrajan

a) Uji beda satu kelompok

Uji beda satu kelompok ini merupakan analisis data untuk

mengetahui pengaruh blog edukatif tentang DM terhadap tingkat

perilaku diet DM dan kadar glukosa darah puasa responden dengan

melihat perbedaan nilai rata-rata pre-test dan post-test pada satu

kelompok. Analisis yang digunakan adalah paired t-test dan Wilcoxon

Signed Rank test.

1) Perbedaan hasil pretest-postest perilaku diet DM

Table 1. Perbandingan Beda Nilai Perilaku Diet Pretest-Postest Pada Kelompok Intervensi Pasien DM di Puskesmas

Wirobrajan (n=20)

KelompokPretest Postest

MR SR MR SR Z p Intervensi (n=20)

0,00 0,00 8,50 136,00 3,53 0,00

P<0,05 (note: MR= Mean Rank; SR= Signed Rank)

Table 1 menunjukan adanya peningkatan Mean Rank

perilaku diet DM kelompok intervensi pada saat pretest=0,00 dan

pada saat postest=8,50. Hasil analisa data menggunakan Wilcoxon

Signed Rank test menunjukan adanya perbedaan yang signifikan

setelah diberi intervensi blog edukatif dengan Z=3,53 dan p=0,00

(p<0,05).

6

Page 12: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t34705.docx  · Web viewpengaruh blog edukatif tentang dm terhadap perilaku diet dan kadar glukosa darah pasien dm tipe 2 di wilayah kerja

Table 2. Perbandingan Beda Nilai Perilaku Diet Pretest-Postest Pada Kelompok Kontrol Pasien DM di Puskesmas Wirobrajan

(n=20)

KelompokPretest Postest

Mean SD Mean SD t p Kontrol (n=20) 46,60 9,45 48,75 7,96 3,27 0,04

P<0,05 (note: SD= standar Deviasi)

Table 2 menunjukan adanya peningkatan mean perilaku

diet DM kelompok kontrol pada saat pretest=46,60 dan pada saat

postest=48,75. Hasil analisa data menggunakan Paired t-test

terjadi perbedaan yang signifikan pada kelompok kontrol tanpa

diberi blog edukatif dengan t=3,27 dan p=0,04 (p<0,05).

2) Perbedaan hasil pretest-postest kadar Glukosa Darah Puasa (GDP)

Table 3. Perbandingan Beda Nilai Kadar GDP Pretest-Postest Pada Kelompok Intervensi dan Kontrol Pasien DM di

Puskesmas Wirobrajan (N=40).

Pretest Postest Z pMR SR MR SR

Intervensi (n=20)

9,65 96,50 10,39 93,50 -0,60 0,95

Kontrol (n=20)

8,54 102,50 11,42 68,50 -7,41 0,46

p>0,05 (note: MR= Mean Rank; SR= Signed Rank)

Table 3 menunjukan adanya peningkatan nilai Mean Rank

glukosa darah pada kelompok intervensi maupun kelompok

kontrol yaitu MR pretest kelompok intervensi=9,56 dan pada saat

postest=10,39 dan nilai MR pretest kelompok kontrol=8,54 dan

postest=11,42. Berdasarkan hasil analisa data dengan Wilcoxon

Signed Rank test baik kelompok intervensi dan kelompok kontrol

menunjukan tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada kadar

glukosa darah dengan nilai p > 0,05.

7

Page 13: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t34705.docx  · Web viewpengaruh blog edukatif tentang dm terhadap perilaku diet dan kadar glukosa darah pasien dm tipe 2 di wilayah kerja

b) Uji beda dua kelompok

Uji beda dua kelompok merupakan merupakan analisis data untuk

mengetahui pengaruh blog edukatif terhadap perilaku diet DM dan

kadar glukosa darah puasa responden dengan membandingkan nilai

rata-rata dari nilai pre-test dan post-test antara kelompok intervensi

dan kelompok kontrol. Analisis yang digunakan adalah independent t-

test dan Mann-Whitney U test.

1) Perbedaan hasil perilaku diet DM antara kelompok intervensi dan

kontrol

Table 4. Perbandingan Beda Nilai Pretest Perilaku Diet DM antara Kelompok Intervensi dan Kontrol Pasien DM di

Puskesmas Wirobrajan (N=40)

Perilaku dietIntervensi (n=20)

Kontrol (n=20)

t p

Mean SD Mean SDpretest 46,65 10,63 46,60 9,45 0,16 0,99

p>0,05 (note: SD= Standar Deviasi)

Berdasarkan tabel 4, pada didapatkan nilai mean pretest

pada kelompok intervensi=46,65 dan kelompok kontrol=46,60.

Hasil uji statistik pada saat pretest menggunakan Independent t-

test didapat t=0,16 p=0,99 (p>0,05) yang menunjukan hasil tidak

signifikan berbeda pada perilaku diet DM.

Table 5. Perbandingan Beda Nilai Postest Perilaku Diet DM antara Kelompok Intervensi dan KontrolPasien DM di

Puskesmas Wirobrajan (N=40)

Perilaku dietIntervensi (n=20)

Kontrol (n=20)

U p

MR SR MR SRpostest 23,85 477,00 17,15 343,0

0133,00 0,72

p>0,05 (note: MR= Mean Rank; SR= Signed Rank)

8

Page 14: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t34705.docx  · Web viewpengaruh blog edukatif tentang dm terhadap perilaku diet dan kadar glukosa darah pasien dm tipe 2 di wilayah kerja

Berdasarkan tabel 5, pada didapatkan nilai Mean Rank

pretest pada kelompok intervensi=23,85 dan kelompok

kontrol=17,15. Hasil uji statistik pada saat postest menggunakan

Mann-Whitney U test didapat U=133,00 dan p=0,72 (p>0,05) yang

menunjukan hasil tidak signifikan berbeda pada perilaku diet DM.

2) Perbedaan hasil kadar GDP antara kelompok intervensi dan

kelompok kontrol

Table 6. Perbandingan Beda Nilai kadar GDP antara Kelompok Intervensi dan Kontrol Pasien DM di Puskesmas

Wirobrajan (N=40)

GDPIntervensi

(n=20)Kontrol (n=20)

U P

MR SR MR SRpretest 22,92 458,50 18,08 361,50 151,50 0,19postest 23,92 478,50 17,08 341,50 131,50 0,63

p>0,05(note: MR= Mean Rank; SR= Signed Rank)

Berdasarkan tabel 6, maka dapat dilihat bahwa nilai Mean

Rank pada saat pretest pada kelompok intervensi 22,92 sedangkan

pada kelompok kontrol didpatkan nilai Mean Rank lebih rendah

18,08 dan setelah di uji menggunakan Mann-Whitney U test

didapatkan p 0,19 (p> 0,05). Pada saat postest didapatkan nilai

Mean Rank pada kelompok intervensi 23,92 sedangkan pada

kelompok kontrol 17,08 dan setelah di uji menggunakan Mann-

Whitney U test didapatkan p 0,63 (p > 0,05). Dapat disimpulkan

bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari blog edukatif

tentang DM terhadap kadar glukosa darah responden.

B. Pembahasan

1) blog edukatif tentang DM terhadap perilaku diet DM pasien DM tipe

2 di Puskesmas Wirobrajan

9

Page 15: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t34705.docx  · Web viewpengaruh blog edukatif tentang dm terhadap perilaku diet dan kadar glukosa darah pasien dm tipe 2 di wilayah kerja

Berdasarkan hasil uji statistik dari perilaku diet DM hasil pretest-

pretest antara kedua kelompok didapat p value 0,99 (p>0,05) dan pada

saat postest-postest didapat p value 0,72 (p>0,05) yang artinya H0 ditolak

dan Ha diterima yaitu tidak terdapat pengaruh blog edukatif tentang DM

terhadap perilaku diet DM. Meskipun tidak terdapat pengaruh blog

edukatif terhadap perilaku diet dan kadar glukosa darah, namun dilihat

dari nilai mean menunjukan bahwa perilaku diet DM responden

meningkat ke arah yang lebih bagus baik pada kelompok intervensi

maupun kontrol. Meskipun kedua kelompok mengalami peningkatan

mean, namun selisih mean pada kelompok intervensi meningkat lebih

tinggi pada saat postest dibandingkan kontrol. Hal ini mungkin

dikarenakan kelompok intervensi sudah mendapatkan blog edukatif

tentang DM yang berisi informasi tentang penatalaksanaan DM meliputi

jumlah, jenis dan waktu makan, serta menggunakan bahasa yang mudah

dipahami, mudah untuk di akses pasien DM dengan menggunakan

handphone, komputer ataupun dan tablet serta telah dilakukannya follow

up untuk kelompok intervensi.

Penelitian yang dilakukan oleh Clark et al.,15 menyatakan bahwa

strategi follow up dengan kombinasi kunjungan rumah, telepon, dan

penggunaan internet dapat memperbaiki perilaku diet penderita DM

dinegara barat. Studi ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan

Hyu et al 10 dan McMahon11 menyampaikan bahwa pendidikan kesehatan

yang dilakukan melalui akses web dengan menggunakan gadget seperti

komputer mempunyai dampak positif seperti peningkatan pengetahuan,

perubahan dari perilaku diet responden.

Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak ada perbedaan perilaku

antara dua kelompok hal ini dikarenakan antara lain karena peneliti tidak

mengontrol kebebasan kelompok kontrol untuk mengakses informasi dari

luar selain informasi dari petugas Puskesmas Wirobrajan, yang dapat

10

Page 16: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t34705.docx  · Web viewpengaruh blog edukatif tentang dm terhadap perilaku diet dan kadar glukosa darah pasien dm tipe 2 di wilayah kerja

mempengaruhi pola perilaku pasien DM. Berdasarkan studi yang

dilakukan oleh Laili, Dewi dan Widyawati16 menyatakan bahwa tidak ada

perbedaan perilaku kepatuhan diet DM baik pada kelompok intervensi

maupun kontrol setelah diberikan Diabetes Self Management Education

(DSME), hal ini dikarenakan peneliti tidak membatasai responden untuk

mengakses informasi dari luar.

Sikap positif dari pasien DM seperti kontrol kesehatan juga dapat

mempengaruhi peningkatan skor perilaku diet DM pada kelompok

kontrol, hal ini mungkin saja dikarenakan responden kelompok kontrol

cukup rajin datang kepuskesmas untuk kontrol kesehatan. Berdasarkan

hasil wawancara dengan responden penelitian di Puskesmas Wirobrajan

rata-rata mengatakan datang minimal 3 kali dalam sebulan untuk kontrol

kesehatannya dan ketika pasien kontrol, mereka akan mendapatkan

informasi tentang DM dari petugas kesehatan di Wirobrajan. Hal ini

didukung oleh studi yang dilakukan oleh Abu17 menyatakan bahwa sikap

positif terhadap kesehatan dapat mempengaruhi responden dalam

pemanfaatan pelayanan kesehatan, dengan sikap positif tersebut maka

perilaku pasien akan meningkat dalam manajemen kesehatannya.

Dalam penelitian ini, peneliti juga tidak mengontrol waktu atau

lamanya pasien menderita diabetes sehingga pada kelompok intervensi

dan kontrol mempunyai waktu atau lama menderita DM yang berbeda.

Hal ini dapat mempengaruhi perilaku responden pada kelompok kontrol

yang lebih lama menderita DM sehingga perilaku meningkat kearah yang

positif karena semakin lama seseorang menderita diabetes maka semakin

banyak pula pengalaman yang pasien dapatkan mengenai penanganan

penyakitnya, hal ini sejalan dengan studi yang dilakukan oleh Laili et al16

bahwa pengalaman dari pasien DM dapat mempengaruhi perilaku

kesehatannya seperti pengaturan makan untuk pasien diabetes dan

penanganan untuk masalah kesehatannya.

11

Page 17: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t34705.docx  · Web viewpengaruh blog edukatif tentang dm terhadap perilaku diet dan kadar glukosa darah pasien dm tipe 2 di wilayah kerja

Pengetahuan responden tentang DM sebelumnya juga dapat

mempengaruhi perilaku responden baik pada kelompok kontrol maupun

intervensi yang tidak dikendalikan oleh peneliti saat ini, berdasarkan studi

yang dilakukan oleh Triastuti18 bahwa pengetahuan pasien DM tentang

penyakitnya dapat mempengaruhi perilaku pasien DM kearah yang lebih

positif untuk penanganan kesehatannya.

Dalam penelitian ini peneliti tidak mengobservasi perilaku pasien

atau tidak melibatkan keluarga dalam memantau perilaku pasien dalam

diet DM. Menurut teori Friedman19 keterlibatan keluarga mempunyai

pengaruh yang besar terhadap individu dalam menentukan sikap terhadap

informasi mengenai penyakitnya. Selain itu menurut Green cit Iqbal20,

perilaku diet DM juga dipengaruhi oleh banyak faktor seperti

pengetahuan, sikap, fasilitas kesehatan dan informasi yang diterima.

2) Pengaruh blog edukatif tentang DM terhadap kadar glukosa darah

puasa pasien DM tipe 2 di Puskesmas Wirobrajan

Hasil dari uji beda antara kedua kelompok saat pretest-pretest

didapatkan p 0,19 (p>0,05) dan pada postest-postest p 0,63 (p>0,05).

Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh blog edukatif

terhadap kadar glukosa darah maka H0 ditolak. Pada penelitian ini glukosa

darah yang di ukur adalah glukosa darah puasa yang di ukur setelah 8 jam

responden berpuasa sehingga tidak banyak faktor seperti makanan yang

dapat mengganggu hasil pengukuran glukosa darah dan peneliti juga

mengendalikan penyakit penyerta responden dengan membuat kriteria

ekslusi bagi responden yang mempunyai penyakit penyerta lebih dari satu

yang dapat mengganggu kadar glukosa darah puasa responden. Kedua

kelompok dalam penelitian ini menggunankan obat DM jenis oral dan

12

Page 18: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t34705.docx  · Web viewpengaruh blog edukatif tentang dm terhadap perilaku diet dan kadar glukosa darah pasien dm tipe 2 di wilayah kerja

belum ada responden yang menggunakan insulin sehingga kemungkinan

efek obat tidak jauh bebeda terhadap kadar glukosa darah responden.

Tidak terdapatnya pengaruh yang signifikan terhadap kadar

glukosa darah mungkin dikarenakan keterbatasan waktu yang digunakan

oleh peneliti yaitu selama 2 minggu, sehingga kadar glukosa darah

responden belum terkontrol sepenuhnya dan dapat dilihat berdasarkan data

pretest dan postest pada kedua kelompok rata-rata kadar glukosa darah

puasa responden >126 mg/dl. Hal ini didukung dengan studi yang

dilakukan oleh McMahon et al11 yang menunjukan bahwa terjadinya

penurunan kadar glukosa pada pasien yang rendah kontrol diabetes adalah

selama 1 tahun penelitian.

Selain itu juga terdapat beberapa hal yang dapat mempengaruhi

kadar gula darah seperti keteraturan minum obat antihipoglikemi (OHO)

yang tidak dikendalikan oleh peneliti. Meskipun dalam studi ini perilaku

diet DM responden meningkat, namun apabila responden tidak minum

obat dengan teratur, hal ini dapat membuat kadar glukosa darah tidak

stabil. Studi yang dilakukan oleh Mihardja21 melaporkan bahwa dengan

keteraturan minum obat DM maka kadar glukosa darah pasien DM dapat

terkontrol, Mihardja juga menyampaikan salah satu penyebab tidak

terkendalinya kadar glukosa darah yaitu jumlah makanan yang dikonsumsi

oleh pasien DM yang meliputi kesalahan dalam penakaran jumlah

makanan yang akan dikonsumsi.

Kepatuhan pasien DM dalam pengelolaan makan seperti jumlah

jenis dan jadwal juga dapat mempengaruhi kadar glukosa darah pasien

DM. Studi yang dilakukan oleh Widyastuti22 mengatakan bahwa hampir

keseluruhan responden dari penelitian setelah di analisis tidak patuh

terhadap program diet dan hal seperti ini berpotensi mempengaruhi

keseimbangan kadar glukosa darah responden.

13

Page 19: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t34705.docx  · Web viewpengaruh blog edukatif tentang dm terhadap perilaku diet dan kadar glukosa darah pasien dm tipe 2 di wilayah kerja

Selain kepatuhan terhadap pola makan, aktifitas fisik seperti olah

raga juga dapat mempengaruhi kadar glukosa darah pasien DM yang tidak

dikendalikan oleh peneliti saat ini. Studi yang dilakukan oleh Dewi23

menunjukan bahwa praktik olahraga yang kurang dapat menyebabkan

kadar glukosa darah puasa responden tidak normal, hal ini sejalan dengan

penelitian yang dilakukan oleh Achmad24 bahwa olahraga secara teratur

berhubungan dengan keberhasilan pasien DM dalam pengelolaan DM tipe

2 seperti terkontrolnya kadar glukosa darah.

Faktor stres juga berpengaruh terhadap kadar glukosa darah pasien,

yang tidak dikendalikan oleh peneliti. Berdasarkan studi yang dilakukan

oleh Putri25 bahwa terdapat hubungan stres dengan tidak terkendalinya

kadar glukosa darah dan terjadinya peningkatan pada kadar glukosa darah

responden. Begitu juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Nugroho

dan Purwanti26 bahwa kadar glukosa darah pada pasien yang mengalami

stres cenderung naik. Selain itu, faktor obesitas juga dapat mempengaruhi

kadar glukosa darah responden yang tidak dikendalikan oleh peneliti saat

ini, menurut Ilyas dalam Soegondo27 obesitas menyebabkan reseptor

insulin pada target sel di seluruh tubuh kurang sensitif dan jumlahnya

berkurang sehingga insulin dalam darah tidak dapat dimanfaatkan dan

menyebabkan kadar glukosa dalam darah tinggi.

KESIMPULANDAN SARAN

A. Kesimpulan

Tidak terdapat pengaruh blog edukatif tentang DM terhadap perilaku diet dan

kadar glukosa darah pasien DM tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas

Wirobrajan.

B. Saran

14

Page 20: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t34705.docx  · Web viewpengaruh blog edukatif tentang dm terhadap perilaku diet dan kadar glukosa darah pasien dm tipe 2 di wilayah kerja

Peneliti selanjutnya diharapkan untuk mengendalikan faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi perilaku diet DM dan kadar glukosa darah pada saat

penelitian, agar dapat melihat signifikan pengaruh dari pemberian blog

edukatif terhadap perilaku diet dan kadar glukosa darah.

DAFTAR PUSTAKA

1. Suyono, S. (2007). Patofisiologi diabetes mellitus. Jakarta. Balai penerbit FKU

2. International Diabetes Federation.(2013). Diabetes atlas. Diakses 18 januari 2014 dari http://www.IDF.org/diabetes atlas.

3. WHO. (2007). Dikutip dari www.who.int. diakses 12 februari 2014.4. Widyastuti, W. (2012). Hubungan Antara Depresi Dengan Kepatuhan

Melaksankan Diit Pada Diabetisi di Pekalongan. Diploma III. Stikes Muhamadiyah Pekajangan Pekalongan. Vol. IV No. 1.

5. Dewi, P., Darmono, S.S., & Suhartono. (2008). Faktor-faktor yang mempengaruhi praktek diet sehari-hari pasien DM tipe 2. Diakses 7 januari dari http://eprints.undip.ac.id/4982/

6. Waspadji, S. (2009). Diabetes melitus, penyulit kronik dan pencegahannya. Jakarta. Balai penerbit FKUI.

7. Persatuan Endokrin Indonesia. (2006). Konsensus pengelolaan diabetes mellitus di Indonesia. Jakarta.

8. Soegondo, S., Soewondo, P., & Subekti, I. (2009). Pentalaksaan diabetes melitus terpadu. Jakarta. Balai penerbit FKUI.

9. Departemen Kesehatan RI. (2008). Pusat promosi keshatan, pedoman pengelolaan promosi kesehatan dalam pencapaian PHBS. Jakarta.

10. Hyu, C., Parson, J., Mamdani, M., Lebovic, G., Shah, B.J., Bhattacharyya, O., Laupacis, A., Straus, S.E. (2012). Designing and evaluating a web based self management site for patient with type 2 diabetes-systematic website development. Journal of BMC Medical Information & Decision Making. 1472-6947/12/57.

11. McMahon, G.T., Gomes, H.E., Hohne, S.H., Jye Hu, T.M., Levine, B.A., Conlin, P.R. (2005). Web-based care management in patients with poorly controlled diabetes. Original article Emerging Treatments and Techonologies. 15983311.

12. Merdeka. (2013). Di 5 media sosial ini, orang Indonesia pengguna terbesar sedunia. Diakses 18 januari 2014 dari http://www.merdeka.com/uang/di-5-media-sosial-ini-orang-indonesia-pengguna-terbesar-dunia.html.

13. Gloriane., & Mewati Ayub. (2009). Pengembangan Aplikasi Konsultasi Penyakit Hipertensi dengan Pendekatan Sistem Pakar. Diakses 15 desember 2013, dari http://respiratory.library.uksw.edu/handle/123456789/559.

15

Page 21: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t34705.docx  · Web viewpengaruh blog edukatif tentang dm terhadap perilaku diet dan kadar glukosa darah pasien dm tipe 2 di wilayah kerja

14. Clark, M., Hampson, S.E., Avery,L., & Simpson, R. (2004). Effects of a tailored lifestyle self-management intervention in patients with type 2 diabetes. British Journal of Health Psychology, 9, 365-379.

15. Wallace, A.S., Seligman, H.K., Davis, t.c., Schilinger, D., Arnold, C.L., Bryant-Shiliday, B., et al. (2009). Literacy-appropriate educational materials and brief counseling improve diabetes self-management. Patient Education and Counseling, 75, 328-333.

16. Laili, N.R., Dewi, Y.S., Wid yawati, I.Y. (2012). Edukasi dengan pendekatan prinsip Diabetes Self Management Education (DSME) meningkatkan perilaku kepatauhan diet pada penderita Diabetes melitus tipe 2. Fakultas keperawatan Universitas Airlangga

17. Abu, A. (2010). Faktor perilaku konsumen pelayanan kesehatan yang berhubungan dengan pemanfaatan Antenatal Care di Puskesmas Bontosunggu Kota Kabupaten Jeneponto tahun 2010. Skripsi FKM Universitas Hasanudin Makassar

18. Trisnawati, S. k & Seyorogo, S. (2013). Faktor resiko kejadian Diabets Melitus tipe 2 di Puskesmas Kecamatan Cengkareng Jakarta Barat tahun 2012. Jurnal ilmiah kesehatan. 5(1)

19. Friedman, Marilyn M. (2003). Keperawatan Keluarga Teori dan Praktik. Edisi 3. Jakara:EGC

20. Iqbal., & Mubarak. (2007). Promosi kesehatan: sebuah pengantar proses belajar mengajar dalam pendidikan. Yogyakarta: Graha ilmu

21. Miharja, L. (2009). Factor associated with blood glucose control in patient with DM in Urban Indonesia. Majalah Kedokteran Indonesia. Volum: 59. No. 9

22. Widyastuti, W. (2012). Hubungan Antara Depresi Dengan Kepatuhan Melaksankan Diit Pada Diabetisi di Pekalongan. Diploma III. Stikes Muhamadiyah Pekajangan Pekalongan. Vol. IV No. 1.

23. Dewi, R.P. (2013). Faktor resiko perilaku yang berhubungan dengan kadar gula darah pada penderita DM tipe 2 di RSUD Kabupaten Karanganyar. Jurnal kesehatan masyarakat. Volume 2, No.1

24. Achmad, Y. (2011). Hubungan antara 4 pilar pengelolaan DM dengan keberhasilan pengelolaan DM tipe 2. Artikel Ilmiah. Semarang: Universitas Diponegoro.

25. Putri, R.N. (2009). Hubungan tingkat stres klien DM tipe 2 dengan kadar glukosa darah di Poliklinik khusus penyakit dalam RSUP DR. M. Djamil. Penelitian Keperawatan Medikal Bedah. Fakultas Keperawatan Universitas Andalas.

26. Nugroho, S.A., Purwanti, O.S. (2010). Hubungan antara tingkat stres dengan kadar gula darah pada pasien diabetes melitus di wilayah kerja Puskesmas Sukoharjo I. Strata I. Keperawatan FIK UMS.

27. Ilyas, E.I. (2007). Olahraga bagi diabetesi. Jakarata: FKUI.

16

Page 22: thesis.umy.ac.idthesis.umy.ac.id/datapublik/t34705.docx  · Web viewpengaruh blog edukatif tentang dm terhadap perilaku diet dan kadar glukosa darah pasien dm tipe 2 di wilayah kerja

17