· web viewkegiatan usaha yang utama dibidang ini antara lain telah dikemukakan dalam laporan...

25
ADMINISTRASI DAN APARATUR PEMERINTAH 52

Upload: others

Post on 27-Feb-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1:  · Web viewKegiatan usaha yang utama dibidang ini antara lain telah dikemukakan dalam laporan tentang sistim pembiayaan pem bangunan dan pengawasan keuangan negara. Sistim tersebut

ADMINISTRASI DAN

APARATUR

PEMERINTAH

523

Page 2:  · Web viewKegiatan usaha yang utama dibidang ini antara lain telah dikemukakan dalam laporan tentang sistim pembiayaan pem bangunan dan pengawasan keuangan negara. Sistim tersebut
Page 3:  · Web viewKegiatan usaha yang utama dibidang ini antara lain telah dikemukakan dalam laporan tentang sistim pembiayaan pem bangunan dan pengawasan keuangan negara. Sistim tersebut

BAB XVII.

ADMINISTRASI DAN APARATUR PEMERINTAH.

1. Pendahuluan.Pembinaan administrasi dan aparatur pemerintah tetap di-

tujukan supaya benar-benar menjadi alat yang berwibawa, kuat, stabil, effektif, effisien dan bersih, penuh kesetiaan dan taat kepada Negara dan Pemerintah, ahli dan mampu men-jalankan tugas dan penuh pengabdian diri kepada kepentingan Negara dan rakyat. Hal ini juga berarti pengembangan sistim karier dan peningkatan pelayanan kepada masyarakat.

Kecuali itu tujuan utama lainnya ialah mengusahakan agar administrasi pemerintah kecuali menjalankan tugas-tugas umum pemerintahan, dapat menjadi sarana bagi penyelengga-raan pembangunan secara lebih baik. Hal ini dilakukan de- ngan cara meningkatkan kemampuannya dalam merumuskan kebijaksanaan-kebijaksanaan, penyusunan program-program pembangunan dan pengendalian pelaksanaannya.

Langkah-langkah penyempurnaan di bidang administrasi dan aparatur pemerintah diitujukan kepada penyempurnaan bidang organisasi/struktur, penyempurnaan di bidang per-sonalia, penyempurnaan tata kerja dan tata laksana, penyem-purnaan bidang administrasi keuangan dan peralatan/perbe-kalan, hubungan Pemerintah dan Perusahaan (termasuk Per-usahaan-perusahaan Negara), penelitian serta pengembangan ilmu administrasi negara dan penyempurnaan tata cara peren-canaan dan pelaksanaan pembangunan.

2. Usaha penyempurnaan bidang organisasi/struktur.Penyempurnaan di bidang ini merupakan kegiatan yang me-

rupakan usaha untuk perbaikan lembaga-lembaga pemerintah-

525

Page 4:  · Web viewKegiatan usaha yang utama dibidang ini antara lain telah dikemukakan dalam laporan tentang sistim pembiayaan pem bangunan dan pengawasan keuangan negara. Sistim tersebut

an dan hubungan kerja antara lembaga-lembaga pemerintahan. Kegiatan penting di bidang ini adalah melanjutkan penelitian administrasi pada Departemen-departemen dan Lembaga-lem-baga non Departemen. Penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dalam rangka pe-nyempurnaan perumusan tugas pokok, fungsi-fungsi, struktur organisasi, hubungan kerja, instansi-instansi vertikal di daerah, Perusahaan-perusahaan Negara serta segi perwakilan luar ne-gerinya dari sesuatu lembaga pemerintah. Penyempurnaan tersebut ditujukan agar lembaga tersebut dapat meningkat- kan kemampuannya dalam melaksanakan tugas-tugas dalam rangka pelaksanaan pembangunan. Kecuali itu bahan-bahan yang dikumpulkan akan dapat digunakan bagi penyempur- naan Keputusan Presidium Kabinet Nomor 75 Tahun 1966 ten-tang Struktur Organisasi dan Pembagian Tugas-tugas Depar-temen-departemen serta Keputusan Presiden Nomor 15 tahun 1966 tentang Pola Susunan Organisasi Departemen.

Hampir semua departemen telah selesai diteliti dan kecuali itu juga beberapa Lembaga-lembaga Pemerintah non Departe-men seperti LIPI, LAPAN, BATAN, BAKOSURTANAL, dan BKKBN.

Penyempurnaan penting lainnya di bidang ini adalah dengan adanya Keputusan Presiden Nomor 20 tahun 1973 yang me-rupakan struktur organisasi Panitia Tehnis Penanaman Modal menjadi Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Tuju- an utama dari perubahan tersebut adalah untuk meningkatkan pelayanan penanaman modal dan sekaligus mengarahkan pe-nanaman modal sesuai dengan kebijaksanaan Pemerintah an- tara lain dalam rangka perluasan lapangan kerja, penyebar- an investasi yang lebih merata dan meningkatkan pembinaan sektor ekonomi nasional.

BKPM mempunyai fungsi membantu Presiden dalam me-nentukan kebijaksanaan di bidang penanaman modal serta pengamanan pelaksanaannya. ilntuk dapat menyelenggarakan fungsinya tersebut, BKPM mempunyai tugas sebagai berikut:

526

Page 5:  · Web viewKegiatan usaha yang utama dibidang ini antara lain telah dikemukakan dalam laporan tentang sistim pembiayaan pem bangunan dan pengawasan keuangan negara. Sistim tersebut

a. Meneliti dan menilai permohonan penanaman modal (asing/ dalam negeri) berdasarkan ketentuan-ketentuan. penanaman modal yang berlaku serta kebijaksanaan pembangunan pada umumnya.

b. Mengajukan hasil penelitian dan pembahasan penanaman modal kepada Presiden untuk memperoleh persetujuan.

c. Mengkoordinir proses pemberian izin-izin/keputusan-kepu-tusan yang diperlukan dalam rangka penanaman modal.

d. Melakukan pengawasan atas pelaksanaan penanaman mo- dal yang telah diputuskan oleh Presiden dengan bekerja- sama dengan departemen/instansi yang membawahi bi- dang usaha yang bersangkutan.

e. Memberikan penerangan-penerangan mengenai kemungkin- an serta kebijaksanaan Pemerintah di bidang penanaman modal dalam rangka meningkatkan penanaman modal se- suai dengan arah dan gerak pembangunan.

f. Menampung masalah-masalah yang timbul dalam rangka pelaksanaan penanaman modal untuk penyelesaian lebih lanjut, mengambil langkah-langkah yang perlu serta meng-ajukan saran-saran kepada Pemerintah untuk lebih mem-perlancar dan mengamankan pelaksanaan penanaman mo-dal, antara lain dengan mengeluarkan Buku Pedoman Pe-nanaman Modal.

Dengan Keputusan Presiden Nomor 21 tahun 1973 ditetap- kan ketentuan Pokok Tata Cara Penanaman Modal.

Pada periode ini dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1972 telah diadakan peninjauan kembali serta penegas-an tugas pokok dan fungsi Kantor Urusan Pegawai yang dirubah pula namanya menjadi Badan Administrasi Kepega-waian Negara (BAKN). Badan Administrasi Kepegawaian Negara (BAKN) mempunyai fungsi untuk menyempurnakan, memelihara dan mengembangkan Administrasi Negara di bi-

527

Page 6:  · Web viewKegiatan usaha yang utama dibidang ini antara lain telah dikemukakan dalam laporan tentang sistim pembiayaan pem bangunan dan pengawasan keuangan negara. Sistim tersebut

dang Kepegawaian sehingga jalannya pemerintahan dapat ber-jalan lebih lancar.

Langkah-langkah kegiatan lain yang penting dibidang ini adalah. pembinaan dan pengembangan dari pada lembaga-lembaga keuangan di luar lembaga perbankan. Tujuan Pemerin-tah membuka kemungkinan pendirian lembaga-lembaga keuangan tersebut, adalah untuk memperlancar pembangunan ekonomi dengan jalan dikembangkannya pasar uang dan modal. Antara lain dalam rangka ini dipersiapkan pembentukan P.T. Bahana dengan maksud tujuan memberi bantuan usaha kepada pengusaha-pengusaha kecil dan menengah tanpa mengabaikan kaidah-kaidah kepengusahaan yang sehat. Bantuan dapat bersifat penyertaan modal dalam modal dasar perusahaan-perusahaan tersebut, mengadakan identifikasi dari proyek-proyek serta menyusun feasibility study bagi perusahaan-perusahaan dan menyediakan dana dan tenaga yang diperlu-kan untuk mengatasi masalah tehnis dan pemasaran perusa-haan-perusahaan tersebut. Kecuali itu juga dipersiapkan pembentukan P.T. Indonesia Development Finance Corporation (IDFC), dan P.T. Private Development Finance Corporation of Indonesia (PDFCI).

Usaha penyempurnaan lain di bidang ini adalah mulai di-baru sebagai pengganti Undang-undang Nomor 17 tahun 1965. Dengan rancangan Undang-undang ini dimaksudkan ketegasan status BPK yang lebih sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945 yaitu merupakan Lembaga Tinggi Negara yang di dalam melaksanakan tugasnya terlepas dari kekuasaan eksekutif akan tetapi tidak berdiri di atas Pemerintah. Kemudian dilepaskannya pengaruh-pengaruh golongan politik secara langsung di dalam BPK.

Patut pula dikemukakan bahwa dengan adanya Menteri Negara/Sekretaris Negara telah pula diusahakan penyempurna-an dalam tata hubungan antara Lembaga-lembaga Pemerintah non Departemen terutama di bidang administrasi dan keuangan.

528

Page 7:  · Web viewKegiatan usaha yang utama dibidang ini antara lain telah dikemukakan dalam laporan tentang sistim pembiayaan pem bangunan dan pengawasan keuangan negara. Sistim tersebut

3. Penyempurnaan di bidang kepegawaian.Tujuan penyempurnaan dibidang kepegawaian tetap diarah-

kan:a. agar satuan-satuan organisasi Lembaga-lembaga Pemerin-

tah mempunyai jumlah dan kwalitas pegawai yang rasionil sesuai dengan jenis dan volume pekerjaan yang dipunyai- nya;suai dengan jenis dan volume pekerjaan yang dipunyainya;

b. mengembangkan carrier service dan merit system;c. menjamin adanya pegawai ,dalam jumlah dan kwalitas yang diperlukan terutama damn rangka pelaksanaan pemba- ngunan.

Kegiatan penting dibidang ini adalah usaha penyempurnaan dan penyederhanaan peraturan perundang-undangan dibidang kepegawaian. Karena pada waktu ini peraturan perundang-un-dangan bukan saja jumlahnya banyak tetapi sistimatik dan ma-terinyapun sudah tidak sesuai lagi dengan keadaan sekarang Tujuan penyempurnaan diarahkan untuk penyederhanaannya dengan hierarchi perundang-undangan yang lebih baik yaitu dengan mengusahakan adanya satu Undang-undang yang me-ngatur tentang Pokok-pokok Kepegawaian; penentuan pelaksa-naan yang bersifat mengatur, dituangkan dalam bentuk Per-aturan Pemerintah. Ketentuan-ketentuan pelaksanaannya di-tuangkan dalam Keputusan-keputusan yang lebih rendah ting-katannya.

Pada saat ini sedang dipersiapkan rancangan Undang-undang tentang Pokok-pokok Kepegawaian sebagai pengganti Undangundang Nomor 18 tahun 1961 karena Undang-undang tersebut sudah tidak sesuai lagi dengan keadaan. Perbaikan lain dibi-dang administrasi kepegawaian adalah berupa perbaikan data-data mengenai kepegawaian. Berdasar laporan-laporan yang diterima dari masing-masing Departemen/Lembaga Pemerintah non Departemen/Kesekretariatan Lembaga Tertinggi Ne-gara/Lembaga Tinggi Negara jumlah pegawai negeri sipil

52

Page 8:  · Web viewKegiatan usaha yang utama dibidang ini antara lain telah dikemukakan dalam laporan tentang sistim pembiayaan pem bangunan dan pengawasan keuangan negara. Sistim tersebut

pusat pada tanggal 31 Maret 1972 dan tanggal 31 Maret 1973 adalah sebagai berikut. (Tabel XVII — I ) .

Tabel XVII — 1

JUMLAH PEGAWAI NEGERI SIPIL PUSAT31 MARET 1972 DAN 31 MARET 1973

Golongan 31 Maret 1972 31 Maret 1973 Selisih

IV 4.375 4.883 508III 44.680 60.531 15.851II 229.502 267.374 37.872I 256.118 362.629 106.511

Jumlah 534.675 695.417 160.742

Situasi pegawai negeri sipil pada tanggal 31 Maret 1973 se- perti tersebut diatas ,sudah termasuk pegawai negeri sipil HAN- KAM dan pegawai negeri sipil yang dipekerjakan diluar nege- ri, yang pada tahun yang lalu belum masuk kedalam perang- kaan.

Selain daripada itu pada tahun anggaran 1972/73, ada tam- bahan guru-guru pada Departemen P & K sejumlah 5.592 orang, tetapi sampai pada tanggal 31 Maret 1973 yang direali- sasikan baru 3.284 orang. Kecuali itu ada tambahan jumlah pegawai negeri sipil di Propinsi Irian Jaya yang kepangkatan- nya masih berdasar PGPN tahun 1961, jumlah seluruhnya adalah 5.219 orang.

Dengan demikian jumlah pegawai negeri sipil pusat pada tanggal 31 Maret 1973 adalah 700.736 orang.

Perbaikan lain dibidang kepegawaian negeri adalah penye- suaian bagi para pegawai negeri yang berada di Propinsi Irian

530

Page 9:  · Web viewKegiatan usaha yang utama dibidang ini antara lain telah dikemukakan dalam laporan tentang sistim pembiayaan pem bangunan dan pengawasan keuangan negara. Sistim tersebut

GRAFIK XVII – 1JUMLAH PEGAWAI NEGERI SIPIL31 Maret 1972 – 31 Maret 1973

531

Page 10:  · Web viewKegiatan usaha yang utama dibidang ini antara lain telah dikemukakan dalam laporan tentang sistim pembiayaan pem bangunan dan pengawasan keuangan negara. Sistim tersebut

Jaya dari dasar kepangkatan dan penggajiannya dari PGPN 1961 kedalam PGPS 1968. Keadaan sebelumnya tidak dapat dibiarkan berlarut-larut karma sangat menyulitkan pembinaan pegawal negeri sipil. Dengan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 1973 ditetapkan berlakunya PGPS 1968 di Propinsi Irian Jaya dan dengan Keputusan Presiden Nomor 8 tahun 1973 di-tetapkan Ketentuan tentang penyesuaian pangkat, gaji, masa kerja golongan pegawai negeri sipil di Propinsi Irian Jaya dari PGPN 1961 kedalam PGPS 1968.

Dalam rangka usaha untuk mempercepat penyelesaian pemberlan pensiun, dalam tahun anggaran 1972/73 telah diadakan Kursus Administrasi Pensiun sebanyak enam angkatan yang diikuti oleh pejabat-pejabat dari masing-masing Departemen/ Lembaga/Pemerintah Daerah. Para peserta berjumlah 227 orang. Dengan selesainya kursus-kursus administrasi pensiun tersebut, diharapkan pemberian pensiun dapat diselenggarakan sepenuhnya oleh Departemen/Lembaga yang bersangkutan dengan bimbingan, koordinasi BAKN sesuai dengan ketentuan pasal 7 Undang-undang Nomor 11 Tahun 1969.

Seperti juga tahun-tahun sebelumnya maka pada tanggal 1 April 1972 telah dilaksanakan kenaikan gaji sebesar 100% dan gaji pokok para pegawai dengan tambahan gaji minimum sebesar Rp. 1.000,—. Hal ini kemudian dilakukan pula pada tanggal 1 April 1973. Dengan demikian terdapat kenaikan pro-sentase yang lebih besar daripada gaji pokok dibanding dengan seluruh penerimaan gaji.

Koordinasi dan pengawasan dibidang pendidikan dan latihan pegawai negeri lebih ditingkatkan berdasar Keputusan Presi- den Nomor 34 tahun 1972.

Dengan ini dimaksudkan supaya pendidikan dan latihan pe-gawai negeri dapat dilakukan secara lebih terarah dan lebih berdaya guna. Sekolah Staf dan Pimpinan Administrasi (SESPA) sudah berjalan hingga angkatan ke VI. Kecuali itu Program Perencanaan Nasional yang dimaksudkan untuk memberikan pengetahuan dan berbagai tehnik yang diperlukan

532

Page 11:  · Web viewKegiatan usaha yang utama dibidang ini antara lain telah dikemukakan dalam laporan tentang sistim pembiayaan pem bangunan dan pengawasan keuangan negara. Sistim tersebut

dalam perencanaan maupun pelaksanaan pembangunan juga diperkembangkan.

Pada tahun 1972/73 telah pula dipersiapkan suatu sensus pegawai negeri sipil. Hal ini diperlukan oleh karena tidak di-ketahuinya secara pasti jumlah dan komposisi pegawai negeri sipil secara keseluruhan.

Penertiban-penertiban dalam bidang administrasi kepega-waian dilaksanakan untuk berbagai Departemen-departemen.

4. Usaha penyempurnaan tata kerja, administrasi keuangan dan lain-lainya.

Berbagai langkah-langkah perbaikan dalam tahun 1972/73 mengenai hal ini antara lain adalah penyempurnaan bidang kearsipan. Telah diusahakan lebih adanya keseragaman dalam sistim dan prosedur kearsipan yang berlaku pada semua Badan-badan Pemerintah. Suatu manual kearsipan telah selesai disu-sun dan yang kemudian akan digunakan sebagai petunjuk dalam pelaksanaan pengurusan kearsipan. Hal ini terutama ditujukan kepada pengelolaan kearsipan yang dinamis.

Penyempurnaan usaha bidang tata kerja dan tata laksana ini juga menyangkut perbaikan-perbaikan dalam administrasi keuangan dan administrasi peralatan. Antara lain pelaksanaan inventarisasi milik negara telah dilakukan dan disempurnakan tahun demi tahun. Penelitian telah dilakukan tentang masalah tata cara pembelian oleh negara yang dilakukan oleh Pemerintah sebagai beban anggaran belanja negara. Sejak tahun 1971 telah pula dilakukan penertiban administrasi keuangan seluruh perusahaan-perusahaan milik negara yang terutama dibebankan pada proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, anggaran perusahaan dan anggaran kas. Hal ini dilanjutkan dalam tahun 1972/73.

5. Penyempurnraan dalam bidang administrasi perencanaan dan pelaksanaan pembangunan.

Kegiatan usaha yang utama dibidang ini antara lain telah dikemukakan dalam laporan tentang sistim pembiayaan pem-

533

Page 12:  · Web viewKegiatan usaha yang utama dibidang ini antara lain telah dikemukakan dalam laporan tentang sistim pembiayaan pem bangunan dan pengawasan keuangan negara. Sistim tersebut

bangunan dan pengawasan keuangan negara. Sistim tersebut yang meliputi pula perencanaan dan pengendalian proyek-pro-yek merupakan salah satu segi yang penting dari pada admi - nistrasi perencanaan dan pelaksanaan pembangunan.

Kegiatan dan usaha lain dibidang ini adalah penyerasian usaha dalam rangka lebih menjamin terselenggaranya pelak-sanaan berbagai program-program pembangunan yang penting.

Khusus dalam hal ini dapat dikemukakan usaha penyerasian kebijaksanaan dan langkah-langkah kegiatan dari berbagai departemen dan lembaga-lembaga mengenai pembelian beras dalam negeri untuk tahun 1973/74. Hal ini dituangkan dalam Instruksi Presiden R.I. Nomor 2 Tabun 1973 berikut peraturan-peraturan pelaksanaannya dari berbagai departemen dan lembaga yang diatur secara serasi.

Perbaikan lain dalam bidang ini adalah usaha pengembangan peuyempurnaan dari pada unit-unit perencanaan di daerah-dae-rah dan pola hubungan/komunikasi antara badan-badan/unit perencanaan tingkat pusat den unit perencanaan pada tingkat daerah. Tentang hal ini telah diadakan suatu penelitian dan kemudian diadakan loka karya untuk pembahasan lebih lanjut.

6. Penertiban usaha-usaha negara

Penertiban-penertiban usaha-usaha negara terus dilakukan sebagai kelanjutan dari pada kegiatan-kegiatan di tahun-tahun sebelumnya. Tujuan penyempurnaan organisasi dan manage-ment usaha-usaha negara dilakukan untuk meningkatkan effi-siensi kerja dengan memberikan otonomi operasionil yang lebih besar kepada perusahaan-perusahaan dalam batas-batas keten-tuan yang berlaku dan memberikan dasar hukum yang sesuai dengan sifat usaha perusahaan perusahaan tersebut. Kecuali itu juga ditujukan untuk adanya pengelolaan yang lebih baik dari pada kekayaan-kekayaan negara dan pemerintahannya se-bagai modal perusahaan-perusahaan tersebut baik sebagian atau seluruhnya.

534

Page 13:  · Web viewKegiatan usaha yang utama dibidang ini antara lain telah dikemukakan dalam laporan tentang sistim pembiayaan pem bangunan dan pengawasan keuangan negara. Sistim tersebut

Khusus mengenai pemgelolaan persero telah diadakan pe-nyempurnaan dalam organisasi Departemen Keuangan dengan adanya suatu unit yang memberikan perhatian terhadap hal ini, yaitu Direktorat Persero dan Pembinaan Keuangan Negara. Guna mengawasi usaha-usaha persero ini, oleh Pemerintah dibentuk lembaga-lembaga Dewan Komisaris yang anggotanya diambil dari pejabat-pejabat tehnis berbagai departemen. Pengarahannya dilakukan oleh Pemerintah melalui peraturanperaturan umum seperti terhadap perusahaan-perusahaan swasta lainnya.

Proses pengalihan Perusahaan-perusahaan Negara menjadi Persero keadaannya pada tanggal 31 Maret 1973 adalah se-bagai berikut.

Dari 96 perusahaan yang diusulkan telah diselesaikan, peni-laiannya sebanyak 83 perusahaan. Diantaranya 73 telah dise-tujui, dan satu ditolak. Dari jumlah tersebut, 63 Persero telah dikeluarkan Peraturan Pemerintah mengenai pengalihan ben-tuk badan usahanya (Tabel XVII — 2) .

535

Page 14:  · Web viewKegiatan usaha yang utama dibidang ini antara lain telah dikemukakan dalam laporan tentang sistim pembiayaan pem bangunan dan pengawasan keuangan negara. Sistim tersebut

TABEL XVII – 2DAFTAR PENGUSULAN P.N. OLEH DEPARTEMEN2, REALISASI PENILAIAN

DAN PERSETUJUAN/PENUNDAAN/PENOLAKAN, DALAM RANGKAPENGALIHAN BENTUK MENJADI PERSERO

536