seraphineester.files.wordpress.com€¦  · web viewdi dalam disiplin ilmu fisioterapi yang juga...

65
MAKALAH BIOMEKANIK PADA SHOULDER, WRIST, BACK CERVICAL, LUMBAL, HIP, KNEE DAN ANKLE DIAJUKAN UNTUK MEMENUHU NILAI TUGASA MATA KULIAH FISIOTERAPI ERGONOMI DAN HIPERKES DIBUAT OLEH : Winona Boentoro 201266048 PROGRAM STUDI S1 FISIOTERAPI FAKULTAS FISIOTERAPI JAKARTA 2014 0

Upload: others

Post on 26-Nov-2020

22 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: seraphineester.files.wordpress.com€¦  · Web viewDi dalam disiplin ilmu fisioterapi yang juga berfungsi mempelajari mengenai gerak dan fungsi sepanjang daur kehidupan manusia

MAKALAH

BIOMEKANIK PADA SHOULDER, WRIST, BACK CERVICAL, LUMBAL,

HIP, KNEE DAN ANKLE

DIAJUKAN UNTUK MEMENUHU NILAI TUGASA MATA KULIAH FISIOTERAPI

ERGONOMI DAN HIPERKES

DIBUAT OLEH :

Winona Boentoro

201266048

PROGRAM STUDI S1 FISIOTERAPI

FAKULTAS FISIOTERAPI

JAKARTA

2014

0

Page 2: seraphineester.files.wordpress.com€¦  · Web viewDi dalam disiplin ilmu fisioterapi yang juga berfungsi mempelajari mengenai gerak dan fungsi sepanjang daur kehidupan manusia

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam kehidupan, manusia tidak pernah terlepas dari gerak. Gerak yang

dilakukan manusia dilakukan saat pertama kali kehidupan dimulai sampai saat kehidupan

berakhir.

Di dalam disiplin ilmu fisioterapi yang juga berfungsi mempelajari mengenai

gerak dan fungsi sepanjang daur kehidupan manusia juga mempelajari cara

mengembalikan gerak dan fungsi tersebut apabila mengalami gangguan. Ilmu yang

mempelajari hal tersebut adalah biomekanika, salah satu ilmu dari biomekanik yang

mempelajari system tubuh bergerak tanpa memperhitungkan penyebabnya, sedangkan

bimekanik sendiri adalah studi tentang struktur dan fungsi biologis melalui metoda

mekanika, yaitu gaya dan pengaruhnya.

Biomekanik dipilah menjadi : biokinetika yang mempelajari system tubuh

bergerak tanpa memperhitungkan penyebab ; biostatika yang mempelajari system

biologis dalam keadaan diamdengan mempelajari gaya yg menimbulkan keseimbangan ;

biodinamika yang mempelajari biologis hubungannya antara pusat masa dan gaya

penyebabnya. Kepentingan biomekanika dalam fisioterapi yaitu untuk menganalisis gaya

ketika orang diam dalam keseimbangan dan gaya orang bergerak.

Pada penulisan makalah ini, penulis akan memaparkan biomekanik pada shoulder,

wrist, back cervical, lumbal, hip, knee dan ankle. Semoga dapat berguna dan bermanfaat

bagi kita semua.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penulisan makalah ini adalah :

1. Bgaimana system biomekanik pada shoulder, wrist, back cervical, lumbal, hip,

knee, dan ankle?

2. Jelaskan otot-otot apa saja yang bekerja pada system tersebut, cidera yang

umumnya terjadi, dan cara intervensi fisioterapinya.

1

Page 3: seraphineester.files.wordpress.com€¦  · Web viewDi dalam disiplin ilmu fisioterapi yang juga berfungsi mempelajari mengenai gerak dan fungsi sepanjang daur kehidupan manusia

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan makalah ini adalah ;

1. Membahas system biomekanik pada shoulder, back cervical, wrist, lumbal,

hip, knee dan ankle.

2. Menjelaskan otot-otot yang bekerja pada system tersebut, cidera yang sering

terjadi, dan penanganan fisioterapi pada system yang bersangkutan.

1.4 Manfaat Penulisan

Manfaat penulisan makalah ini dibedakan menjadi :

a. Bagi penulis : mengetahui lebih dalam mengenai biomekanik dan cidera

yang mungkin terjadi.

b. Bagi masyarakat : mengetahui system gerak pada manusia

1.5 Metodologi Penulisan

Dalam penulisan kali ini penulis mengumpulkan data dari buku dan internet.

2

Page 4: seraphineester.files.wordpress.com€¦  · Web viewDi dalam disiplin ilmu fisioterapi yang juga berfungsi mempelajari mengenai gerak dan fungsi sepanjang daur kehidupan manusia

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sistem biomekanik

a. Shoulder complex

Glenohumeral system

Posisi/sikap dan gerak yang terjadi pada sendi glenohumeralis selalu berkaitan

dengan seluruh sub system dalam scapulohumeral system.

Glenohumeral joint

Ball and socked joint yang dibentuk oleh glenoid cavity yang

cekung menghadap ke lateral, serong cranioventral dengan caput

humeri yang berbentuk cembung.

Memiliki 3 derajat kebebasan gerak dalam 3 bidang gerak dan 3

sumbu utama yaitu : sumbu transversal yang mengontrol gerak

fleksi-ekstensi dalam bidang sagital ; sumbu anterior-posterior yang

mengontrol gerak abduksi-adduksi dalam bidang frontal ; sumbu

vertical yang mengontrol gerak fleksi-ekstensi dalam bidang

horizontal pada posisi lengan abduksi 90o

Gerak fisiologis fleksi-ekstensi ROM. Flx : 180o bersamaan rotasi

axial, Ext : 30-45o stretched end feel dan gerak osteokinamatik yang

utama berupa spin.

Suprahumeral joint

Bukan sendi yang sebenarnya, tapi merupakan celah antara

acromion pada bagian atas dan head of humeri bagian bawah.

Terdapat bursa subdeltoidea atau subacromialis dan rotator cuff

muscle yang terdiri dari : m. scapularis, m. supraspinatus, m.

infraspinatus, dan long head biceps (biceps caput longum).

Pada saat abduksi-elevasi terjadi benturan antara head oh humeri

dengan acromion, dan diantisipasi dengan humerus external rotation

atau scapular abduction.

3

Page 5: seraphineester.files.wordpress.com€¦  · Web viewDi dalam disiplin ilmu fisioterapi yang juga berfungsi mempelajari mengenai gerak dan fungsi sepanjang daur kehidupan manusia

Scapulothoracal system - Acromioclavicular joint

Merupakan plane joint dimana acromion konkaf menghadap ke

medial dan clavicular konveks. Gerakan yang dijumpai adalah elevasi

– depresi dan protaksi – elevasi.

Karena yang bergerak acromion yang permukaannya konkaf maka

gerak arthokinematiknya mengikuti gerak osteokinematik, yaitu saat

elevasi terjadi translasi acromion ke cranial dan saat depresi terjadi

translasi acromion ke caudal.

Pada saat protaksi juga terjadi translasi acromion ke ventral dan

saaat retraksi terjadi translasi acromion ke dorsal. Gerak

arthokinematiik : traksi selalu kearah lateral searah acromion ditarik.

Sternoclavicular joint

Jenis sendi saddle joint dimana clavicula konkaf kearah

anteroposterior dan konveks kearah craniocaudal.

Gerak fisiologis seperti ACJ, sesuai gerak osteokinematicnya, saat

elevasi – depresi terdapat unsure arthokinematik caudal translasi –

cranial translasi, dan saat protaksi – retraksi terdapat unsure

arthokinematik ventral – dorsal translasi. Gerak arthokinematik traksi

selalu searah demgam tarikan sepanjang axis clavicula.

Scapulothoracal joint

Merupakan pertemuan antara scapula dengan dinding thorax yang

dibatasi oleh m.subcapular & m. serratus anterior, dan

dipertahankan oleh otot-otot trapezius, rhomboideus major-minor,

serratus anterior, levator scapula, seta SC Joint merupakan tempat

bertumpunya extremitas atas terhadap tubuh. Gerak pada

scapulothoracal yaitu elevasi – depresi sesuai dengan translasinya, dan

abduksi – adduksi sesuai dengan translasinya. Gerak arthokinematic :

traksi gerak scapula menjauh terhadap dinding thorax.

Intervertebral joint

Sendi interverebral yang ikut terlibat dalam cervical bawah (C6-7-

Th1) dan thoracal atas (Th1-2-3-4) dimana saat gerak bahu flexion

4

Page 6: seraphineester.files.wordpress.com€¦  · Web viewDi dalam disiplin ilmu fisioterapi yang juga berfungsi mempelajari mengenai gerak dan fungsi sepanjang daur kehidupan manusia

atau abdudtion penuh terjadi rotation kearah ipsilateral dan lateral

flexion juga kontralateral. Tinjauan osteo- dan arthro kinematic nya

dibahas dalam Cervical- dan thoracal-spine.

Costovertebral

Costa 1 – 2 – 3 – 4 secara bertahap mengikuti gerak lengan seperti

pada intervertebral joint dengan winging dan rotation. Gerak osteo-

dan arthrokinematic nya dibahas dalam thoracal spine.

Scapulohumeral Rhythm

Abduksi – Elevasi shoulder

Selama gerak shoulder abduksi – elevasi dan juga selama fleksi

terjadi gerak osteokinematik yang proposional antara humerus dan

scapula yang disebut scapulohumeral rhythm.

Awal gerak abduksi 0 – 30o ada gerak humerus 30o, posisi scapula

tetap atau bahkan sedikit abduksi.

Range 30o – 60o terjadi gerak proporsional antara abduksi

humerus : scapula sebesar 2 : 1.

Pada abduksi 60o – 120o terjadi humerus external rotation secara

bertahap sebesar 90o karena menghindari benturan acromion dengan

head of humeri, sementara gerak proporsional humerus dan scapula 2

: 1 tetap berlanjut.

Pada abduksi 120o – 180o gerak proporsional tsb tetap. Pada range ini

mulai terjadi gerakan intervertebral dan costae, dan bermakna pada akhir

ROM.

Gerak aktif Ekstensi (dan adduksi) oleh:

M. Latissimus dorsi (n. thoraco dorsal, radiks C6,C7)

M. Teres mayor (n. subscapularis inferior, C5,C6)

M. Deltoideus posterior (n. axilaris, radiks C5,C6)

Abduction

5

Page 7: seraphineester.files.wordpress.com€¦  · Web viewDi dalam disiplin ilmu fisioterapi yang juga berfungsi mempelajari mengenai gerak dan fungsi sepanjang daur kehidupan manusia

Gerak fisiologis Abduction dalam bidang frontal dengan ROM 900

dan end feel elastic harder. Peregangan posterior capsile) Gerak

arthokinematic nya berupa caudal translation

Gerak aktif abduksi dilakukan oleh otot:

M. Deltoid medius (n. axilaris, radiks C5,C6)

M. Supraspinatus (n. subscapularis C5)

Gerak pasif dengan tangan (fisioterapis) pada bidang frontal orang

dewasa ROM Abduksi: 900 hard end feel.

Gerak isometric Terutama gerak abduksi dilakukan dengan

tahanan manual untuk melihat patologi m. Supraspinatus

Internal rotation

Gerak fisiologis Internal rotation dalam bidang tranversal dengan

ROM 900 dan elastic end feel. Dan gerak arthokinematic nya

berupa dorsal translation.

Gerak aktif Internal rotation

M. subscapularis (n. subscapularis superior & inferior, C5,C6)

M. Pectoralis mayor (n. pectoralis medialis & lateralis,C5-8,T1)

M. Latissimus dorsi (n. thoraco dorsal, radiks C6-8)

M. Teres mayor (n. subscapularis inferior, C5,C6)

Gerak pasif dengan tangan (fisioterapis) pada bidang transversal

pada orang dewasa ROM rotasi internal: 900 elastic end feel.

Gerak isometric Gerak rotasi internal dilakukan dengan tahanan

manual untuk melihat patologi m. subscapularis.

Eksternal rotasi

Gerak fisiologis External rotation dalam bidang tranversal dengan

ROM 800 dan elastic end feel serta dengan gerak arthokinematic

nya berupa ventral translation.

Gerak aktif External rotation

M. Infraspinatus (n. suprascapular, C5,C6)

M. Terses minor (n. axilaris, C5)

6

Page 8: seraphineester.files.wordpress.com€¦  · Web viewDi dalam disiplin ilmu fisioterapi yang juga berfungsi mempelajari mengenai gerak dan fungsi sepanjang daur kehidupan manusia

Gerak pasif dengan tangan (fisioterapis) pada bidang transversal

pada orang dewasa ROM rotasi eksternal: 900 elastic end feel.

Gerak isometrik Gerak rotasi eksternal dilakukan dg tahanan

manual utk melihat patologi m. infraspinatus.

b. Wrist

Tersusun dalam kesatuan fungsi yang kompleks, merupakan terminal fungsi

sebagai organ komunikator, sensor maupun motor dengan ROM luas dan bervariasi

serta mudah cidera.

Distal radioulnar joint

Jenis sendi putar, dibentuk oleh distal capitulum ulnae yang convex

dengan radius yg concave. Sendi ini pada lengan bawah diperkuat lig.

interosseus radioulnaris.

Arthrokinematic dan osteokinematic:

Gerak pronasi dan supinasi dengan ROM 800 harder end feel dan

1000 elastic end feel.

Gerak arthrokinematic translasi radius terhadap ulna dengan arah

sama.

MLPP pada posisi antara pronasi dan supinasi, CPP posisi pronasi

penuh

Capsular pattern : Pronasi sama terbatas dengan supinasi.

Radiocarpal joint

Merupakan ovoid joint dimana os radius konkaf menghadap kedistal

sedikit serong kepalmar 50 bersendi dengan carpus yang berbentuk konveks.

Os ulnae dengan carpus tetapi melalui diskus.

Arthrokinematic dan osteokinematic:

Gerakan: Palmar- dan Dorsal Flexion serta Ulnar - dan Radial

Deviation, dgn end feel elastic ulnar deviasi elastic harder.

Yg gerak carpus dgn. permukaan convex → gerak arthrokinematic

nya adalah :

7

Page 9: seraphineester.files.wordpress.com€¦  · Web viewDi dalam disiplin ilmu fisioterapi yang juga berfungsi mempelajari mengenai gerak dan fungsi sepanjang daur kehidupan manusia

traction ossa carpea selalu arah distal searah axis os radii

(serong 150 ),

translation selalu berlawanan arah, yaitu saat palmar

flexion translation ke dorsal dan saat dorsal flexion

translation ke palmar. Saat ulnar deviation translation ke

radial dan saat radial deviation translation ke ulnar.

MLPP pada posisi sedikit palmar flexion (50) dan ulnar deviation

(50).

CPP pada posisi dorsal flexion penuh.

Capsular pattern : Extension lebih terbatas dari pada flexion

Intercarpal Joint

Scapoideum, lunatum dan triquetrum merupakan sendi datar yang

dihubungkan dengan lig. interosseum kurang kuat dan merupakan deretan

proximal dari Mid carpal.

Deretan distal terdiri atas trapezium, trapezoideum, capitatum dan

hamatum yang dihubungkan oleh lig. interosseum secara kuat. Antara kedua

deretan ini membentuk sendi Mid carpal.

Arthokinematik dan Osteokinematik :

Gerak fisiologis dalam klinis merupakan gerak geser antar

tulang intercarpalia. Pada mid carpal ternyata memiliki ROM

yang besar, dimana pada saat gerak palmar- dan dorsal flexion

penuh terjadi gerak 300

MLPP posisi netral dan CPP posisi dorsal flexion.

Carpometacarpal Joint ( CMC I)

Jenis Saddle joint dibentuk oleh trapeziometacarpal I

Arthokinematik dan Osteokinematik :

Gerakan flexion / extension = 45-50°/0/0°

dan abduction/adduction = 60-70°/0/30°.

Traction selalu kearah distal. Translation untuk

flexion/extension searah dengan gerakannya sedangkan

abduction berlawanan arah dengan gerakannya.

8

Page 10: seraphineester.files.wordpress.com€¦  · Web viewDi dalam disiplin ilmu fisioterapi yang juga berfungsi mempelajari mengenai gerak dan fungsi sepanjang daur kehidupan manusia

MLPP pada posisi tengah dan CPP pada posisi opposition.

Capsular pattern adalah abduction dan extension sama terbatas.

CMC II – III – IV – V

Sendi CMC II, III, dan IV merupakan sendi datar, sedang CMC V merupakan

sendi saddle.

Arthokinematik dan Osteokinematik :

CMC III paling stabil dan CMC V paling mobile yaitu flexion

100, extension 100 dg beberapa derajat abduction pronation,

dimana dalam klinis membentuk arcus.

Metacarpophalangeal ( MCP ) Joint I – II – III – IV – V

Merupakan sendi condylair dg caput metacarpal biconvex.

Arthrokinematic dan osteokinematic :

Gerakan sendi flexion MCP I, II-V 500, 80-850 extension 00,

30-350 dan abduction-adduction pada posisi netral (00) MCP I,

II-V sebesar 70°/0/30°, 20-30°/0/20-30°.

Basis phalanx merupakan permukaan yang concave, dengan

demikian traction selalu kearah distal sesuai axis longitudinal

phalanx, sedang translation mengikuti gerak palanx yaitu saat

flexion terjadi translation kepalmar dan sebaliknya saat

extension terjadi translation kedorsal.

MLPP posisi semi flexion dan CPP posisi extension penuh.

Capsular pattern flexion lebih terbatas dari extension.

Proximal dan distal interphalangeal

Merupakan sendi hinge dengan ujung proximal konveks dan distal konkaf.

Arthokinematik & osteokinematic :

ROM flexion/extension bervariasi (lihat anatomi terapan).

Traction selalu kearah distal searah dg axis longitudinal

phalanx dan translation searah geraknya.

MLPP pada posisi semiflexion dan CPP full extension

9

Page 11: seraphineester.files.wordpress.com€¦  · Web viewDi dalam disiplin ilmu fisioterapi yang juga berfungsi mempelajari mengenai gerak dan fungsi sepanjang daur kehidupan manusia

Gerak Wrist, hand, and finger

GERAK PRONASI PASIF

Os radius digerakkan mengelilingi ulna. ROM 850 dg elastic

harder end feel.

GERAK SUPINASI PASIF

Os radius digerakkan mengelilingi ulna

ROM 900 dg elastic end feel

GERAK PALMAR FLEKSI PASIF

Ossa carpea digerakkan palmar flexion thd radius. Ketika

dorsal fleksi, scapoid dan lunatum bergerak 300, os lunatum

bergeser ke dorsal. ROM total 850 dg elastic end feel.

GERAK DORSAL FLEKSI PASIF

Ossa carpea digerakkan dorsal flexion thd radius. Ketika dorsal

fleksi, scapoid dan lunatum bergerak 300 , os capitatum

bergeser ke palmar, Total ROM 850 dg elastic harder end feel

DEVIASI ULNAR PASIF

Ossa carpea digerakkan kearah ulnar deviasi terhadap radius.

ROM 450 dg elastic end feel. Gerak intercarpal bagian

proksimal ke medio-proksimal os capitatum terdorong ke

distal.

DEVIASI RADIAL PASIF

Ossa carpea digerakkan kearah radial deviation terhadap

radius. ROM 150 dg hard end feel. Gerak intercarpal bagian

proksimal ke latero-distal os capitatum terdorong proksimal

PALMAR FLEKSI ISOMETRIK

Flexor carpi radialis m. dan flexor carpi ulnaris m.

Nyeri kemungkinan dari patologi pada tendon flekor tangan

dan jari. (golfer’s elbow)

DORSAL FLEKSI ISOMETRIK

Extensor carpi radialis longus dan brevis ms. dan extensor

carpi ulnaris m.

10

Page 12: seraphineester.files.wordpress.com€¦  · Web viewDi dalam disiplin ilmu fisioterapi yang juga berfungsi mempelajari mengenai gerak dan fungsi sepanjang daur kehidupan manusia

Nyeri kemungkinan dari patologi pada Extensor carpi radialis

longus dan brevis ms. dan extensor carpi ulnaris m. (tennis’s

elbow)

ULNAR DEVIASI ISOMETRIK

Oleh extensor carpi ulnaris m dan extensor carpi ulnaris m.

Rasa nyeri kemungkinan dari patologi pada otot tsb.

RADIAL DEVIASI ISOMETRIK

Oleh Extensor carpi radialis longus dan brevis ms. dan flexor

carpi radialis m. Nyeri kemungkinan dari patologi pada otot

tsb.

REPOSISI PASIF CMC I

Gerak ibu jari menjauhi kelingking. Terbatas dan nyeri

kemungkinan karena capsular pattern CMC I.

OPPOSISI PASIF CMC I

Gerak ibujari kearah kelingking.

EKSTENSI PASIF MCP II-V

Nyeri dan terbatas kemungkinan karena capsular pattern MCP.

FLEKSI PASIF MCP II-V

Nyeri dan terbatas kemungkinan karena capsular pattern MCP

EKSTENSI PASIF MCP II-V

Nyeri dan terbatas kemungkinan karena capsular pattern PIP

bila flexion < extension.

FLEKSI PASIF PIP II-V

Nyeri dan terbatas kemungkinan karena capsular pattern PIP

EKSTENSI PASIF DIP II-V

Nyeri dan terbatas kemungkinan karena capsular pattern DIP

bila flexion < extension.

FLEKSI PASIF DIP II-V

Nyeri dan terbatas kemungkinan karena capsular pattern DIP

ISOMETRIC MCP I EXTENSION.

11

Page 13: seraphineester.files.wordpress.com€¦  · Web viewDi dalam disiplin ilmu fisioterapi yang juga berfungsi mempelajari mengenai gerak dan fungsi sepanjang daur kehidupan manusia

Nyeri kemungkinan dari patologi pada Extensor pollicis longus

dan brevis ms.

ISOMETRIC MCP FLEXION

Nyeri kemungkinan dari patologi pada flexor pollicis m.

ISOMETRIC MCP I ABDUCTION

Nyeri kemungkinan dari patologi pada Abductor pollicis

longus dan brevis

ISOMETRIC MCP I ADDUCTION

Nyeri kemungkinan dari patologi pada adductor pollicis longus

dan brevis

ABDUKSI ISOMETRIK JARI II-III

Nyeri kemungkinan dari patologi pada abductor jari II-III

ABDUKSI ISOMETRIK JARI III-IV

Nyeri kemungkinan dari patologi pada abductor jari III-IV

ABDUKSI ISOMETRIK JARI V

Nyeri kemungkinan dari patologi pada abductor jari III-IV

ADDUKSI ISOMETRIK JARI V

Nyeri kemungkinan dari patologi pada adductor jari V

ADDUKSI ISOMETRIK JARI IV

Nyeri kemungkinan dari patologi pada adductor jari IV

ADDUKSI ISOMETRIK JARI II

Nyeri kemungkinan dari patologi pada adductor jari II

c. Back cervical

Cervical – spine merupakan bagian yang kompleks dari tibuh, maka pemeriksaan

dan pengelolaan yang akurat dilakukan dengan hati-hati secara sistematis. Gangguan

gerak dan fungsi cervical sering berkaitan dengan temporo mandibular joint, shoulder

complex, upper thoracal joint dan upper costae.

Patologi yang dijumpai dalam cervical spine meliputi trauma, proses inflamasi,

degenerasi, neoplasma dll yg menimbulkan manifestasi gangguan gerak dan fungsi

tertentu.

Cervical Spine

12

Page 14: seraphineester.files.wordpress.com€¦  · Web viewDi dalam disiplin ilmu fisioterapi yang juga berfungsi mempelajari mengenai gerak dan fungsi sepanjang daur kehidupan manusia

Arah facets pd bidang tranversal, ® grk luas kesegala arah.

Gerak leher spesifik secara segmental maupun regional.

Cervical spine mobilitas besar ® stabilitas besar & spesifik.

Dipilah sbg Atlanto occypital (upper), Atlanto axial (mid) dan

intervertebral joint C2-3, s/dC6-7 (lower)

Atlanto occipital joint ( C0 – C1)

Sendi sinovial jenis ovoid yg dibentuk inferior articular face occyput

dan articular face atlas.

Gerak utama fleksi-ekstensi dikenal sbg ‘yes joint’

Peran otot suboccypital sbg anti gravity

Atlanto axial joint (C1-C2)

Mrpk three joint complex

Sendi sinovial jenis sendi putar, dibentuk oleh atlas dan dens dmn

gerak utamanya rotasi kanan-kiri, dikenal sbg ‘No joint’

Penjepitan a. vertebralis kontralat.

C0-C1-C2 penting dlm pengaturan posisi kepala

C2-3, C3-4, C4-5, C5-6, dan C6-7

Grk segala arah, fleksi-ekstensi, fleksi lateral kanan-kiri dan rotasi.

Terdpt Uncovertebral (uncinate) joint bukan mrpk sendi sebenarnya ttp

pertemuan tepi lateral corpus vertebra cervicalis, mengarahkan grk

fleksi-ekstensi

Gerak rotasi-fleksi lateral scr homolateral dan ekstensi → iritasi facet

dan isi foramen.

Otot penggerak tidak spesifik

Facets dan Uncovertebral joint

Mulai dari C2 kebawah membentuk intervertebral joint atau facets,

dimana terletak lebih pada bidang tranversal.

Facets dibentuk oleh inferior articular process dengan superior

articular process vertebra bawahnya, dimana arah permukaan sendi

lebih dalam bidang tranversal sehingga memungkinkan luasnya gerak

leher kesegala arah.

13

Page 15: seraphineester.files.wordpress.com€¦  · Web viewDi dalam disiplin ilmu fisioterapi yang juga berfungsi mempelajari mengenai gerak dan fungsi sepanjang daur kehidupan manusia

Sudut kemiringan dan sudut bukaan facets tiap segment bervariasi,

sehingga memiliki dominasi gerakan yg bervariasi tiap segment.

Uncovertebral (uncinate) joint bukan merupakan sendi yang

sebenarnya tetapi merupakan pertemuan tepi lateral corpus vertebra

cervicalis, yang berkembang dan degenerasi sesuai umur.

Uncovertebral terdapat pada cervical spine saja, juga sebagai

stabilisasi dan mengarahkan gerak segmental sehingga lebih dominan

fleksi-ekstensi.

Muscular

Fungsi utama otot leher utk stabilisai dan menahan kepala, sebagian

besar kearah tipe I atau tonik, sering dijumpai patologi tightness,

contracted and tendomyosis.

Pemendekan atau myosis sering dijumpai sbg penyebab utama,

terutama pada cervico occypital (atas belakang), scalenus m., upper

trapezius m., levator scapulae m. dan sternocleido mastoid m.

Active stability yang dilakukan pada posisi yang benar akan

mengurang iritasi pada facets dan uncovertebral maupun discus,

karena kontraksi yang imbang dan minimal. Otot cervical spine

meliputi :

Bagian Anterior : Sternocleido mastoid m., Longus cervicis m.

(descending, ascending dan longitudinal), Rectus capitis anterior m.,

Superficial band (rectus capitis anterior minor m), Rectus capitis

lateralis m, Scalenus anterior m., Scalenus medius m. dan Scalenus

posterior m.

Bagian Posterior: Rectus capitis major dan minor ms., Obliquus capitis

superior & inferior ms., Cervical tranverso spinalis m., Interspinous

m., Semispinalis capitis & cervicis ms., Tranversus thoracis dan

longissimus thoracis ms., Splenius capitis m. dan splenius cervicis m.,

Levator scapulae m. dan Trapezius m.

Analisis gerak cervical (GERAK AKTIF)

Cervical flexion

14

Page 16: seraphineester.files.wordpress.com€¦  · Web viewDi dalam disiplin ilmu fisioterapi yang juga berfungsi mempelajari mengenai gerak dan fungsi sepanjang daur kehidupan manusia

Kompresi pada anterior pilar (Disc & corpus) dan traksi posterior

pilar.

Pada gerak fleksi dg dagu menyentuh sternum, terjadi pengurangan

lordosis cervical hingga sedikit kifosis.

Disini C5 tidak bergerak.

Ketegangan otot erector spine regio cervical membatasi gerak

fleksi

Extension

Kompresi posterior pilar (facets) membatasi gerak ekstensi disamping

otot depan cervical dan lig. longitudinale anterior dan traksi anterior

pilar.

ROM aktif fleksi-ekstensi 1300

Cervical Left & Right lateral flexion

Secara automatik terjadi gerak rotasi kontralateral dikenal sebagai

couple of movement.

Terjadi compression uncovertebral dan facet sisi homolateral dan

traction sisi kontralateral.

Pembatasan oleh otot cervical dan girdle sisi kontralateral, serta

ligamenta sisi kontralateral.

ROM aktif 450

Cervical Left & Right Rotation

Secara automatik terjadi gerak lateral fleksi kontralateral.

ROM aktif 800 (C1-C2 = 560)

Cervical Protraction - Retraction

Pada gerak protraksi C6-7-Th1 terjadi gerak ekstensi atlanto occypital

(C0-C1). Pada retraksi C6-7-Th1 terjadi gerak fleksi atlanto occypital

(C0-C1).

Gerak Isometrik

Harus hati-hati bila dilakukan pada Cervical spine

Tidak terjadi kontraksi otot secara spesifik, tetapi secara group.

15

Page 17: seraphineester.files.wordpress.com€¦  · Web viewDi dalam disiplin ilmu fisioterapi yang juga berfungsi mempelajari mengenai gerak dan fungsi sepanjang daur kehidupan manusia

Gerak fleksi isometrik untuk grup otot flexor, ekstensi isometrik untuk

grup extensor, rotasi untuk rotator dan fleksi lateral untuk grup lateral

flexor.

Gerak isometric lebih ditujukan untuk Myotome test

Gerak Pasif

Cervical Flexion – Extension :

ROM:

End feel: Fleksi Elastic end feel, bila terdapat ketegangan otot

menjadi springy end feel.

Pada gerak ekstensi hard end feel karena kompersi facets.

Rotasi Cervical :

ROM pasif 800

End feel elastic (tissue stretch)

Provokasi 3 dimension ekstensi :

Yaitu gerak rotasi-fleksi lateral secara homolateral dan ekstensi.

Kompresi facets dan uncovertebral serta penyempitan foramen

intervertebral sisi homolateral. Regangan sisi sebaliknya.

Gapping 3 dimensi fleksi :

Yaitu gerak rotasi homolateral -fleksi lateral kontralateral dan fleksi.

Terjadi gapping (pembukaan/traksi) sisi arah rotasi.

Analisis Provokasi

Compression.

In netral position

Compression pada seluruh komponen pillars.

In flexion

Compression pada corpus dan discus intervertebral

In extension

Compression pada bilateral facets dan penyempitan intervertebral

forament.

In side flexion

16

Page 18: seraphineester.files.wordpress.com€¦  · Web viewDi dalam disiplin ilmu fisioterapi yang juga berfungsi mempelajari mengenai gerak dan fungsi sepanjang daur kehidupan manusia

Compression pada facets dan penyempitan intervertebral forament

secara unilateral sisi homolateral.

Traction : Terjadi peristiwa sebaliknya dari bila compression

Joint play movement

Atlanto occypitalis traksi arah longitudinal, translasi berlawanan arah.

Atlanto axial traksi arah longitudinal, sedangkan C2-3 hingga C6-7

traction dikenal sbg gapping.

Dilakukan dalam segmental test

Gerak Segmental

Segmental provocation& gapping.

Atlanto occipital joint :

Posisi seluruh cervical spine fleksi ditahan kedua tengan jari terjalin,

gerak fleksi-eksteksi cranium

Atlanto axial joint :

Posisi seluruh cervical spine fleksi ditahan kedua tengan jari terjalin

dan eksteksi cranium, gerak rotasi cranium kekanan-kiri.

C2-3, C3-4, C4-5, C5-6, C6-7, C7-Th1.

Dilakukan gapping segmental, yaitu gerak rotasi homolateral - fleksi

lateral kontralateral dan fleksi secara segmental.

d. Lumbal

Beban lumbar spine paling besar, spesifik, terkait dgn pelvic hip complex dan

lower thorac spine. Sikap & gerak dipengaruhi pelvic-hip. Contoh lumbopelvic

rhythm. Mobilitas besar dan spesifik, shg menuntut stabilitas yg besar dan

spesifik.Beban terbesar diterima oleh discus, kemudian facets, ligamenta dan otot.

Thoraco lumbar junction

Merupakan daerah perbatasan fungsi antara lumbar dengan thorac

spine dimana th12 arah superior facet pada bidang frontalis dg gerak

terbatas, sedang arah inferior facet pada bidang sagital gerakan

utamanya flexion-extension yg luas. Pada gerak lumbar spine

17

Page 19: seraphineester.files.wordpress.com€¦  · Web viewDi dalam disiplin ilmu fisioterapi yang juga berfungsi mempelajari mengenai gerak dan fungsi sepanjang daur kehidupan manusia

‘memaksa’ th12 hingga Th10 mengikuti. Pada atlit senam pada daerah

ini dapat mencapai ROM fleksi 550 dan ekstensi 250

Lumbar spine

Vertebra lumbalis lebih besar dan tebal membentuk kurva lordosis

dengan puncak L3-4 sebesar 2–4 cm, menerima beban sangat besar

dalam bentuk kompresi maupun momen.

Stabilitas dan gerakannya ditentukan oleh facets, discus, ligamenta dan

otot disamping corpus itu sendiri

Lumbosacral.

L5-S1 merupakan daerah yg menerima beban sangat berat mengingat

lumbale mempunyai gerak yang luas sementara sacrum rigid.

Akibatnya menerima beban gerakan dan berat badan paling besar pada

lumbale.

Jaringan Spesifik :

Discus pd L5-S1 tekanan terbesar, makin keatas makin berkurang.

Besarnya tekanan ditentukan posisi:

Makin besar posisi fleksi dan rotasi.

Makin kecil posisi tidur terlentang.

Besarnya tekanan ditentukan beban yg diangkat:

Makin jauh dr tubuh makin besar

Disc bulging/HNP mudah terjadi bila fleksi/dgn memutar dan angkat

beban.

Facet regio lumbale paling besar memperoleh tekanan.

Makin bawah makin besar ( Terutama L5 – S1 )

Arthrosis terutama pd L5-S1

Listhesis terutama pd L5-S1/L4-L5

Lumbopelvic rhythm :

Aktifitas posisi berdiri terjadi grk proporsional antara Lumbar spine,

Sacroiliac dan Hip joint.

Fleksi - Ekstensi posisi berdiri

18

Page 20: seraphineester.files.wordpress.com€¦  · Web viewDi dalam disiplin ilmu fisioterapi yang juga berfungsi mempelajari mengenai gerak dan fungsi sepanjang daur kehidupan manusia

Grk mulai dr cervical – thoracal–lumbar spine – sacroiliac –

terakhir hip joint scr proporsional, halus dgn keluasan ROM

penuh.

Lateral fleksi posisi berdiri kaki rapat.

Grk mulai tubuh hingga lumbar condong, pelvis bergeser arah

kontra lateral diikuti SIPS homolateral kearah kranial.

Unilateral fleksi hip posisi berdiri

Grk mulai hip fleksi, pelvis geser arah kontra lateral,

lumbosacral dan lumbale fleksi kmd terjadi grk SIPS

homolateral kearah kaudal.

Analisis Gerak – Gerak Aktif

Fleksi

Pada gerak fleksi posisi berdiri terjadi kontraksi eksentrik -

isometrik otot ekstensor tetapi bila posisi tidur terlentang

terjadi kontraksi isotonik - isometrik otot abdomen. Fleksi juga

dapat dengan menekuk kedua lutut/peluk lutut

Ekstensi

Bila dilakukan pada posisi berdiri, terjadi kontraksi eksentrik –

isometrik otot abdomen. Tetapi bila posisi tidur telungkup

terjadi kontraksi isotonik - isometrik oleh otot erector spine.

ROM aktif fleksi ekstensi 600/0/350

Fleksi lateral

Pada fleksi lateral/rotasi terjadi ‘couple of movement’ (gerak

berpasangan) antar keduanya.

ROM aktif 200/0/200

Rotasi

Merupakan gerak lumbale yang memiliki ROM terkecil.

ROM aktif 500/0/500

Gerak Pasif

Fleksi

ROM 600

19

Page 21: seraphineester.files.wordpress.com€¦  · Web viewDi dalam disiplin ilmu fisioterapi yang juga berfungsi mempelajari mengenai gerak dan fungsi sepanjang daur kehidupan manusia

End feel elastic oleh pembatasan capsuloligamentair dan

erector.

Ekstensi

ROM 350

End feel hard pembatasan oleh kompresi facets

Fleksi lateral

ROM 200

End feel elastic pembatasan oleh capsuloligamentair.

Rotasi

ROM 500

End feel elastic pembatasan oleh capsuloligamentair

Gerak Isometrik

Fleksi

Oleh otot rectus abdominis dibantu transvers dan oblique

abdominis. Dapat dengan gerak ‘sit up’ mengangkat badan

pada posisi terlentang, atau ‘stright leg rising’(SLR)

mengangkat tungkai lurus pada posisi terlentang

Ekstensi

Oleh erector spine pada posisi tidur terlungkup dengan

mengangkat badan atas dan/atau kedua tungkai.

Analisis Provocation test

Compression and traction

Posisi netral

Traksi: Pada posisi duduk tangan bersilang didepan dada, dilakukan

traksi melalui kedua lengan.

Kompresi: pada posisi duduk tekanan pada kedua pundak.

Posisi ekstensi

Traksi/kompresi diatas dilakukan pada posisi ekstensi

Posisi fleksi lateral

Traksi/kompresi diatas dilakukan pada posisi fleksi lateral

Joint play movement

20

Page 22: seraphineester.files.wordpress.com€¦  · Web viewDi dalam disiplin ilmu fisioterapi yang juga berfungsi mempelajari mengenai gerak dan fungsi sepanjang daur kehidupan manusia

Dorongan dengan sisi telapak tangan (pisiforme) atau kedua jari diatas proc

spinosus vertebra lumbale yang di test

Segmental Lumbar Gapping :

Pada posisi tidur miring seperti pada gambar, dilakukan rotasi pasif lumbar

spine akan terjadi gapping lumbar spine sisi homolateral

Sacroiliac joint & symphysis

Mrpk landasan trunki

Posisi pengaruhi trunki

Stabilisas pengaruhi stabilitas dan kekuatan grk trunki

Grk nutasi – kontra nutasi

Posisi dan gerak pelvis

Posisi pelvis mempengaruhi posisi/ sikap trunki

Grk trunki dan grk hip menimbulkan grk pelvis

Posisi trunki mempengaruhi fungsi anggota atas

e. Hip

Struktur tulang pembentuk pelvic :

Os.Illium – Os.Pubis – Os.Ischium – Os.Sacrum – Os.Coccygeus

Merupakan satu rantai tertutup

Sacrum berhubungan dg kolumna vertebralis sbg lumbosacral joint dan

berhubungan dengan pelvis sbg sacroiliac joint, coccygeus berhubungan dg sacrum

sebagai sacrococcygea. Antar pelvis kiri-kanan dihubungkan symphisis pubis dan

berhungan dg anggota gerak bawah sbg hip joint.

Hubungan antara lumbale-pelvis-hip merupakan satuan fungsi kompleks, dmn

dalam fungsi gerak tubuh, ambulasi dan gerak anggota bawah selalu terjadi secara

bersama. Pada gerak fleksi lumbale posisi berdiri selalu diikuti gerak sacroiliaca dan

hip secara proporsional. Demikian pula gerak fleksi panggul ataupun berjalan, gerak

panggul diikuti gerak sacro iliac dan lumbale

SACRO ILIAC JOINT

Bentuk sendi huruf “L“ merupakan jenis : Sendi sinovial dan syndesmosis.

Permukaan sacrum konkaf.

21

Page 23: seraphineester.files.wordpress.com€¦  · Web viewDi dalam disiplin ilmu fisioterapi yang juga berfungsi mempelajari mengenai gerak dan fungsi sepanjang daur kehidupan manusia

Ilium: fibrocartilage, sacrum hyaline cartilage, tebal 3 kali, makin tua ® tak

rata.

Gerak rotasi kecil dlm bentuk nutasi–kontra nutasi.

Oleh BB ® nutasi ® lumbar lordosis

Sistem Ligamenta :

Dihubungkan oleh lig sacrointerosseus (terkuat), lig. sacrospinal, dan lig

sacrotuberal « menahan nutasi, Lig sacroiliaca anterior (tertipis) dan lig

sacroiliaca posterior yg menahan kontra nutasi, serta lig iliolumbal.

Muskulotendinogen

Tak ada otot yg langsung melekat pada sacrum dan pelvis

Intervasi : dari seg. L3-S1 dan N. Gluteus superior (L3-S1)

SACROCOCCYGEAL JOINT

Umumnya menyatu oleh discus fibrocartilage

Tak ada gerak

SYMPHYSIS PUBIS

Jenis sendi cartillagenius, terdapat discus interpubica.

Gerakan : gerak geser mengikuti gerak nutasi-kontra nutasi

HIP JOINT

Jenis : ball and socked joint.

Dibentuk: acetabulum pertemuan antara os ilium, os ischium, dan os pubis

sebagai mangkuk sendi.

Dilapisi cartilago hyalin dan tertutup lagi glenoid labrum yg mrpk cartilago

fibrosa, keduanya tebal ditepi dan tipis di tengah.

Caput femoris ½ bola dilapisi cartilago hyaline kedistal sbg collum femoris

(sering fraktur), ke distal terdapat trochantor mayor dan minor, selanjutnya

kedistal sbg femur.

Sistem ligamenta:

22

Page 24: seraphineester.files.wordpress.com€¦  · Web viewDi dalam disiplin ilmu fisioterapi yang juga berfungsi mempelajari mengenai gerak dan fungsi sepanjang daur kehidupan manusia

Diperkuat oleh 5 ligamenta yg kuat: lig teres femoris, lig acetabulare, lig

acetabulare tranversus, lig iliofemorale, dan lig ischiofemorale

Analisa Gerak

FLEKSI PASIF :

Posisi terlentang dg lutut fleksi:

ROM : 140-1600 soft end feel.

Posisi terlentang dg lutut ekstensi:

ROM : 900 springy.

Pembatasan oleh ketegangan otot hamstrings (lutut lurus).

EKSTENSI PASIF

Posisi terlungkup.

ROM 300 springy end feel.

Pembatasan oleh ketegangan m.iliopsoas, bila lutut fleksi penuh ROM 100

springy end feel.

Pembatasan oleh ketegangan m.rectus femoris.

ABDUKSI PASIF:

Posisi terlentang gerak tungkai kesamping.

ROM: 300 dengan springy end feel.

Pembatasan oleh ketegangan m.adductors.

ADDUKSI PASIF :

Posisi terlentang dengan tungkai contra lateral fleksi dan tungkai yang

diukur lurus dibawahnya, gerak tungkai kedalam.

ROM: 150 dg springy end feel. Pembatasan oleh ketegangan mm.

abductors

ROTASI INTERNAL PASIF:

Posisi telungkup dg lutut fleksi 900

ROM 400 elastic end feel. pembatasan oleh kapsulo ligamenter

ROTASI EKSTERNAL PASIF :

23

Page 25: seraphineester.files.wordpress.com€¦  · Web viewDi dalam disiplin ilmu fisioterapi yang juga berfungsi mempelajari mengenai gerak dan fungsi sepanjang daur kehidupan manusia

Posisi telungkup dg lutut fleksi 900

ROM 800 elastic end feel, pembatasan oleh kapsulo ligamenter

FLEKSI ISOMETRIK :

Posisi terlentang dg lutut fleksi 40-600

Gerakan oleh m. ilio psoas.

EKSTENSI ISOMETRIK :

Posisi telungkup dg lutut lurus

Gerakan oleh m. gluteus maksimus

ABDUKSI ISOMETRIK :

Posisi terlentang dg lutut lurus

Gerakan oleh m. gluteus medius dan iliotibialis.

ADDUKSI ISOMETRIK :

Posisi terlentang dg lutut lurus

Gerakan oleh m. adductors

ROTASI INTERNAL ISOMETRIK :

Posisi telungkup dg lutut fleksi 900

ROTASI EKSTERNAL ISOMETRIK :

Posisi telungkup dg lutut fleksi 900

f. Knee

Knee joint merupakan perantara Ankle and Foot dengan Hip, berfungsi sebagai

stabilizator dan penggerak.

Terdiri atas : Tibiofemoral joint, patello femoral joint dan Proximal tibio fibular

joint.

Tibiofemoral Joint

Jenis sinovial hinge joint yang punya dua derajat kebebasan gerak rotasi

ayun dan spin sebagai gerak fisiologis: fleksi-ekstensi dalam sumbu

latero-medial, bidang sagital. Rotasi internal-eksternal dalam sumbu

vertical bidang transversal.

24

Page 26: seraphineester.files.wordpress.com€¦  · Web viewDi dalam disiplin ilmu fisioterapi yang juga berfungsi mempelajari mengenai gerak dan fungsi sepanjang daur kehidupan manusia

Terdapat meniscus medialis (‘C’) dan meniscus lateralis (‘O’) yang terikat

lig coronarius.

2/3 dalam meniscus avascular (nutrisi dari synovium), tidak memiliki

syaraf afferent, sepertiganya (perifer) memiliki vascular (nutrisi dari

darah) dan ujung polymodal.

Seolah membentuk sendi : tibia – meniscus – femur

Fungsi: Sebagai peredam gaya axial, melicinkan gerak lutut dan cegah

friksi sendi

Pada abduksi-rotasi internal meniscus lateral terjepit, dan pada adduksi-

rotasi eksternal meniscus medial terjepit

Stabilitas pasif lutut (disamping tulang dan meniscus) >> Stabilisasi

oleh ligament :

Lig. Collaterale medial : Stabilisasi thd gaya valgus

Lig. Collaterale laterale : Stabilisasi thd gaya varus

Lig. Cruciatum anterior : Stabilisasi tibia thd gaya anterior

Lig. Cruciatum posterior : Stabilisasi tibia thd gaya posterior

Arthrokinematic dan osteokinematic :

Osteokinematic :

Hinge joint dengan gerak rotasi ayun dalam bidang sagital sebagai

fleksi-ekstensi, rotasi spin pada posisi menekuk dalam bidang

transversal sebagai rotasi internal dan eksternal.

Pada ekstensi terakhir terjadi rotasi eksternal tibia yang dikenal

closed rotation phenomen.

Disamping itu juga terjadi gerak valgus

Arthokinematik :

Traksi dan kompresi dg arah caudal-cranial searah sumbu

longitudinal tibiae.

Translasi ke dorsal saat fleksi dan ke ventral saat ekstensi.

Translasi medial dan lateral terjadi saat fleksi-ekstensi

25

Page 27: seraphineester.files.wordpress.com€¦  · Web viewDi dalam disiplin ilmu fisioterapi yang juga berfungsi mempelajari mengenai gerak dan fungsi sepanjang daur kehidupan manusia

Patello Femoral Joint

Modified plane joint

Permukaan patella tertutup cartilage tebal.

Fungsi membantu mekanisme kerja dan mengurangi friction Quadriceps.

Kerja Quadriceps lebih efisien pada extension 30° terakhir.

Malalignment menimbulkan patellofemoral athralgia (chondromalacia ).

Arthokinematic & Osteokinematic :

Gerak geser patella terhadap femur mengikuti pola ulur gerak

lurus - melengkung kemedial - lurus.

Gerak geser patella keproximal dan kedistal saat extension dan

flexion. Saat extension disertai gerak geser patela kemedial hingga

kembali lurus.

Proximal Tibio Fibular Joint

Plane sinovial joint antara caput fibulae dengan tibia.

Gerakan karena pengaruh gerak Ankle joint kecranial dorsal.

10 % populasi kapsul sendinya menyatu dengan tibiofemoral

Arthokinematic & Osteokinematic :

Arthrokinematic : Gerak geser cranial dan dorsal saat ankle dorsi

fleksi dan plantar fleksi

ANALISIS GERAK LUTUT

Gerak pasif fleksi :

Posisi terlentang hip fleksi 900:

ROM : 0 – 1600 soft end feel, oleh penekanan jaringan lunak.

Dapat ditambah valgus dan rotasi pada Fleksi penuh sehingga

tumit dilateral trochantor major.

Traksi tibia kedistal searah as longitudinal

Translasi tibia ke posterior

Gerak pasif hyper extension

Posisi terlentang :

ROM : 0 – 100 hard end feel, oleh pembatasan tulang.

Penguncian dengan rotasi eksternal.

26

Page 28: seraphineester.files.wordpress.com€¦  · Web viewDi dalam disiplin ilmu fisioterapi yang juga berfungsi mempelajari mengenai gerak dan fungsi sepanjang daur kehidupan manusia

Terjadi gerak valgus

Translasi tibia ke anterior

Gerak pasif rotasi medial tibia dlm flexion

ROM : 30-350 dg elastic end feel oleh ketegangan ligament

Posisi telungkup 900 knee flexion

Posisi duduk pinggir bed 900 knee flexion

Gerak pasif rotasi lateral tibia dlm flexion

ROM : 45-500 dg elastic end feel oleh

Posisi telungkup 900 knee flexion:

Posisi duduk pinggir bed 900 knee flexion:

Pada gerak ini harus di isolasi gerak inversi dan inversi

pergelangan kaki

Isometric knee flexion

Posisi terlentang 600 knee flexion

Gerak lutut menekuk, Oleh mm. hamstring,

(m. bicepsfemoris, m. semimembranosus dan m. semitendinosus),

m. gracilis, m. sartorius, m. popliteus dan m. gastrocnemius.

Isometric knee extension

Posisi terlentang Knee semi flexion.

Gerak lutut lurus, oleh m. quadriceps.

(m. Rectus femoris, m. vastus medialis, m. vastus intermedius dan

m. vastus lateralis.)

Isometric rotasi internal

Posisi terlentang 900 knee flexion:

Posisi duduk pinggir bed 900 knee flexion:

Gerak rotasi tibia kelateral, oleh m. sartorius, m. semitendinosus,

m. semimembranosus, m. gracilis dan m. popliteus.

Isometric rotasi eksternal

Posisi terlentang 900 knee flexion:

Posisi duduk pinggir bed 900 knee flexion:

27

Page 29: seraphineester.files.wordpress.com€¦  · Web viewDi dalam disiplin ilmu fisioterapi yang juga berfungsi mempelajari mengenai gerak dan fungsi sepanjang daur kehidupan manusia

Gerak rotasi tibia kemedial oleh m. biceps femoris dan m. tensor

fascia latae

g. Ankle

Merupakan distal ektremitas bawah yg berfungsi sebagai stabilizator dan

penggerak. Terdiri atas Distal TibioFibular joint, Ankle joint / TaloCrural joint,

SubTalar / Talo calcaneal joint, Inter Tarsal joint, Tarso Metatarsal joint, Metatarso

Phalangeal joint, Proximal- dan Distal- Interphalangeal joints.

Pengelompokan

Fore foot; ta : ossa metatarsalia dan ossa phalangea.

Mid foot; ta: os navicularis, os cuboid dan ossa cuneiforme

Rear foot; ta: os talus dan calcaneus.(Subtalar joint/Talo calcaneal joint)

Tulang-tulang pada ankle and foot :

o Os talus paling atas

o Os calcaneus, paling belakang

o Os navicularis, medial

o Os cuboideus, lateral

o Ossa cuneiforme lateral – middle – medial,

o Ossa metatarsalia 5 buah dan

o Ossa palangea 14 buah

Ada dua arcus, longitudinal arc dan transverse arc:

o Logitudinal arc: merupakan kontinum dari calcaneus dan caput metatarsal. o Transverse arc bagian proximal dibatasi os cuboideum, lateral cuneiforme,

mid cuneiforme dan medial cuneiforme lebih cekung dan pada bagian distal oleh caput metatarsalis yang lebih datar.

Fungsi Utama ankle and foot :

o Membentuk dasar penyangga

o Berfungsi sebagai peredam kejut

o Berfungsi sebagai penyesuai mobilitas

o Membentuk pengungkit kaku

28

Page 30: seraphineester.files.wordpress.com€¦  · Web viewDi dalam disiplin ilmu fisioterapi yang juga berfungsi mempelajari mengenai gerak dan fungsi sepanjang daur kehidupan manusia

o Kelainan / sakit pada kaki dapat menimbulkan gangguan mekanik dan gangguan

fungsi pada sendi lutut, pelvis & hip, lumbar spine dan lebih jauh gangguan

cervical spine

DISTAL TIBIOFIBULAR JOINTo jenis sindesmosis joint dengan satu kebebasan gerak kecil, membuka dan

menutup garpu.

o Diperkuat anterior dan posterior tibiofibular ligament dan interosseus

membrane/ligament.

o Arthrokinematik dan osteokinematik : Gerak geser (translation=slide) dalam

bidang sagital sangat kecil dan gerak angulasi dalam bidang frontal sebagai

membuka dan menutup garpu

ANKLE JOINT (TALO CRURAL JOINT)

o Merupakan hinge joint yg dibentuk oleh cruris (tibia & fibula) dan os talus.

o Diperkuat oleh ligamenta tibio fibular lig sisi superior; juga posterior, inferior dan

anterior, Tibiotalar lig; serta posterior, inferior dan anterior Talofibular lig.

o Arthrokinematik dan osteokinematik: gerakan hanya plantar flexion dengan

ROM: 40-500 hard end feel. Dorsal flexion, ROM: 20-300 elastic end feel.

Traction terhadap talus selalu kearah distal. Translation untuk gerak dorsal flexion

kearah posterior dan untuk plantar flexion kearah anterior

SUB TALAR JOINT (TALO CALCANEAL JOINT)

o Merupakan sendi jenis plan joint dibentuk oleh Talus dan Calcaneus bones.

o Diperkuat oleh ligamenta Talocalcaneal lig

o Arthrokinematik dan osteokinematik: gerakan yang terjadi abduction (valgus) ROM, dan adduction (varus) ROM keduanya hard end feel.

INTER TARSAL JOINT

o Talocalcaneo navicular joint memiliki cekungan permukaan sendi yang kompleks,

termasuk jenis sendi plan joint.

o Diperkuat oleh ligament: plantar calcaneonavicular ligament.

Calcaneocuboid joint

29

Page 31: seraphineester.files.wordpress.com€¦  · Web viewDi dalam disiplin ilmu fisioterapi yang juga berfungsi mempelajari mengenai gerak dan fungsi sepanjang daur kehidupan manusia

o Merupakan plan joint; Bersama alonavicularis membentuk tranverse tarsal (mid

tarsal) joint

o Diperkuat ligament : Spring lig, Dorsal Talo Navicular lig, Bifucartum lig,

Calcaneo Cuboid lig, Plantar Calcaneocuboid lig

Cuneo Navicular joint

o Navicular bersendi dengan cuneiforme I, II, III berbentuk konkaf.o Cuneiforms bagian plantar berbentuk lebih kecil, bersama cuboid membentuk

transverse arc. Gerak utama plantar-dorsal flexion. Saat plantar flexion terjadi gerak luncur cuneiform ke plantar.

Cuboideocuneonavicular joints

o Cuneiform III-cuboid sebagai utama, berupa plan joint. Gerak terpenting: inversion dan eversion. Saat inversion cuboid translation keplantar medial terhadap cuneiforme III.

Intercuneiform joint

o Bersama navicular membentuk transverse arc, saat pronation-supination atau eversion-inversion terjadi pengurangan-penambahan arc. Arthrokinematiknya berupa gerak translasion antar os tarsal satu terhadap yang lainnya.

TARSO METATARSAL JOINT (TMT)

Cuneiforms I–II–III bersendi dg metatarsal I–II–III, Cuboid bersendi dg

metatarsal IV–V.

Metatarsal II ke proximal sehingga bersendi juga dengan cuneiforme I dan III,

sehingga sendi ini paling stabil dan gerakannya sangat kecil.

Gerakan TMT joint plantar dan dorsal flexion.

Pada plantar flexion terjadi peningkatan arcus

MT I gerak roll slide keplantarlateral

MT III-IV-V roll slide ke ventromedial

Arthrokinematiknya berupa Traksi gerak MT ke distal.

METATARSO PHALANGEAL JOINT (MTP)

30

Page 32: seraphineester.files.wordpress.com€¦  · Web viewDi dalam disiplin ilmu fisioterapi yang juga berfungsi mempelajari mengenai gerak dan fungsi sepanjang daur kehidupan manusia

Distal metatarsal berbentuk convex dan basis phalangeal berbentuk concave

membentuk sendi ovoid-hinge dg gerak: flexion – extension dan abduction –

adduction.

MLPP = Extension 110

CPP = Full Extension

Gerak translation searah gerak angular, traction selalu kearah distal searah sumbu

longitudinal phalang

PROXIMAL AND DISTAL INTERPHALANGEAL JOINT (PIP & DIP)

Head of (Caput) proximal phalang berbentuk convex dan basis distal phalangeal

berbentuk concave membentuk sendi hinge.

Gerak flexion – extension.

MLPP = Flexion 100

CPP = Full Extension

Gerak translation searah gerak angular, traction selalu kearah distal searah axis

longitudinal phalang

ANALISIS GERAK ANKLE AND FOOT

PASSIVE PLANTAR FLEXION

o Posisi terlentang:

o Pegangan pada os talus dan os calcaneus, gerak dorongan os calcaneus kearah

plantar flexion.

o ROM : 700

o Elastic harder end feel

PASSIVE DORSAL FLEXION

o Posisi terlentang :

o Pegangan pada os talus dan os calcaneus, gerak dorongan os calcaneus

kearah dorsal flexion. Atau fiksasi pada cruris, talus ditarik ke distal

bersamaan mendorong telapak kaki kearah dorsal flexion.

o ROM : 450

o Hard end feel

PASSIVE ABDUCTION (VALGUS) TALO CALCANEAL JOINT

o Posisi terlentang, fiksasi pada os talus.

31

Page 33: seraphineester.files.wordpress.com€¦  · Web viewDi dalam disiplin ilmu fisioterapi yang juga berfungsi mempelajari mengenai gerak dan fungsi sepanjang daur kehidupan manusia

o Calcaneus didorong kearah lateral

o ROM : 50

o Elastic To harder end feel

PASSIVE ADDUCTION (VARUS) TALO CALCANEAL JOINT

o Posisi terlentang, fiksasi pada os talus:

o Calcaneus didorong kearah medial.

o ROM : 50

o Elastic harder end feel

2.2 Cedera dan Intervensi

A. Shoulder

1. Frozen shoulder

Patologi

Nyeri bahu dan keterbatasan gerak sendi capsular pattern,tidak jelas

penyebabnya

Dapat di derita oleh wanita / pria usia 45 th-60 th

Dapat didahukui oleh cidera m.supraspinatus,bursitis

20 % diabetes mellitus bilateral

Anamnesis

Kaku dan nyeri bahu tidak jelas penyebabnya

Nyeri jenis pegal pada bahu dan lengan atas disertai kaku gerak ke

segala arah

Keluhan tangan tidak bisa ke belakang punggung atau menyisir atau

kegiatan tangan lainnya karena nyeri dan kaku.

Pemeriksaan Fungsi Gerak Dasar

Tes Cepat

32

Page 34: seraphineester.files.wordpress.com€¦  · Web viewDi dalam disiplin ilmu fisioterapi yang juga berfungsi mempelajari mengenai gerak dan fungsi sepanjang daur kehidupan manusia

- Abduksi elevasi bahu terjadi gerak ‘reserve humeroscapular

rhythm’

- Gerak terbatas dengan firm end feel

Tes Gerak Pasif

- Gerak glenohumeralis rotasi eksternal,abduksi,maupun rotasi

internal terbatas firm end feel,dalam pola keterbatasan capsular

pattern

- Pada ROM penuh nyeri sampai lateral lengan atas

Tes Gerak Isometric

- Tidak bermakna kecuali bila ada strain

Tes Khusus

JPM : traksi pada akhir ROM nyeri,terbatas firm end feel

JPM : translasi pada akhir ROM nyeri, terbatas firm end feel

Palpasi : spasme otot-otot bahu

Contract relax stretched test terbatas dan nyeri sedikit berkurang pasca

kontraksi

Pemeriksaan lain

‘x’ ray diperlukan apabila diagnosis belum tegak

Diagnosis : capsular pattern joint hypomobility sec.frozen shoulder

Intervensi

Joint mobilization:

- Traksi osilasi pada posisi MLPP

- Traksi pada pembatasan ROM

- Translasi pada pembatasan ROM

Codmann pendular exercise

Contract relax stretching bila terdapat kontraktur otot

Latihan mobilisasi bahu dengan dan tanpa alat( shoulder

wheel,overhead pulley,dll)

B. Wrist

1. Colle’s Facture

Patologi

33

Page 35: seraphineester.files.wordpress.com€¦  · Web viewDi dalam disiplin ilmu fisioterapi yang juga berfungsi mempelajari mengenai gerak dan fungsi sepanjang daur kehidupan manusia

Terjadi pada usia > 50 th,dan pada usia muda terjadi pada trauma

langsung

Jatuh menahan dengan telapak tangan

Assesment

Anamnesis

- Riwayat trauma

- Pada geratri kadang pathological fracture akibat osteoporosis berat

- Gerak nyeri dan kaku tangan – pergelangan tangan

Inspeksi

- Khas : dinner fotk deformity

Pemeriksaan Fungsi Gerak Dasar

Tes Cepat

- Nyeri dan terbatas pada gerak palmar – dorsal flexion pergelangan

tangan dan jari tangan

Tes Gerak Aktif

- Nyeri dan terbatas pada gerak palmar – dorsal flexion pergelangan

tangan dan jari tangan

Tes Gerak Pasif

- Nyeri dan terbatas dengan firm end feel gerak palmar dorsal

flexion pergelangan tangan dimana dorsal flexion leboh terbatas

dari palmar flexion

- Nyeri dan terbatas dengan firm end feel gerak fleksi – ekstensi jari

tangan dimana ekstendi lebih terbatas dari pada fleksi

Tes Gerak Isometric

- Tidak ditemukan gangguan khas

Tes Khusus

Palpasi pergelangan tangan teraba dislokasi fracture

JPM test palmar dan dorsal flexion timbul nyeri ,terbatas dengan firm

end feel

JPM test fleksi dan ekstensi jari tangan nyeri,terbatas dengan firm end

feel

34

Page 36: seraphineester.files.wordpress.com€¦  · Web viewDi dalam disiplin ilmu fisioterapi yang juga berfungsi mempelajari mengenai gerak dan fungsi sepanjang daur kehidupan manusia

Contract relax stretch test flexor jari tangan dijumpai contracture

Pemeriksaan lain : X ray : colle’s fracture

Intervensi

Joint mobilization

- Pada awal intervensi traksi oscilasi dalam MLPP pergelangan

tangan dan jari

- Traksi dan Translasi pada pembatasan ROM pergelangan tangan

dan jari

Contract relax stretching flexor jari tangan

2. Carpal Tunnel Syndrome

Patologi

Proses degenerasi pada system jaringan lunak tangan

Penebalan tendon fleksor jari-jari tangan

Kontraktur ligamentum carpi transversum

Kontraktur sendi carpalia

Subluksasio lunetum ke arah palmar

Assessment

Anamnesis

- Parathesia kadang dengan nyeri pada jari tangan 1-2-3 permukaan

palmar

- Keluhan meningkat ketika menggenggam barang,palmar fleksi

atau bangun tidur dan bekurang setelah digerakkan aktif

- Tidak jelas penyebabnya

Inspeksi

- Tangan Nampak sedikit cekung

- Kadang Nampak oedeme di punggung tangan

Pemeriksaan Fungsi Gerak Dasar

Tes Cepat

Nyeri dan terbatas pada gerak palmar flexion pergelangan tangan

Tes Gerak Aktif

- Nyeri dan terbatas pada gerak palmar flexion pergelangan tangan

35

Page 37: seraphineester.files.wordpress.com€¦  · Web viewDi dalam disiplin ilmu fisioterapi yang juga berfungsi mempelajari mengenai gerak dan fungsi sepanjang daur kehidupan manusia

- Gerak palmar fleksi penuh dan ditahan timbul parathesia jari 1-2

Tes gerak pasif

- Nyeri dan terbatas dengan hard end feel pada gerak palmar flexion

pergelangan tangan

- Gerak dorsal fleksi disertai ekstensi jari tangan terbatas dengan

springy end feel

Tes gerak isometric

Tidak ditemukan gangguan khas

Tes Khusus

Phalen test posistif dengan parathesia jari 1-2-3 palmar

Stretched test ligament carpi tranversum terbatas dengan firm end feel

Stretched test flexor digitorum communis dan n.medianus nyeri dan

timbul parathesia

JPM test intercarpal joint nyeri,terbatas dengan firm end feel

Tes mobilisasi tulang lunatum kadang ada subluxatio

Pemeriksaan lain

EMG : entrapment n.medianus setinggi carpa tunnel

Intervensi

Stretching lig.carpi transversum

Stretching tendon flexor digitorum communis dan n.medianus

Joint mobilization

- Translasi pada intercarpal joint

- Manipulasi reposisi os lunatum bila terdapat subluxatio

Stenthening exercise dan latihan fungsi tangan

Home program : stretching

C. Cervical

1. Cervical disc migration

Patologi

Nucleus terdorong ke satu sisi dan terjebak tanpa kerusakan

annulus fibrosus

Akibat posisi menetap / deviasi

36

Page 38: seraphineester.files.wordpress.com€¦  · Web viewDi dalam disiplin ilmu fisioterapi yang juga berfungsi mempelajari mengenai gerak dan fungsi sepanjang daur kehidupan manusia

Dengan / tanpa inflamasi

Acut / chronic

Muscle spasme,tightness atau contracted

Ligament contracture pada stadium lanjut

Postural deformity

Pseudo radikuler atau radicular

Assessment

Nyeri leher pseudo radicular

Nyeri saat bangun tidur ( jenis akut )

Posisi :forward head position / deviasi

Orientasi fleksi-ekstensi nyeri

Gerak 3 dimensi ekstensi nyeri hebat

Teraba spasm parta cervical

Compression test nyeri traksi nyaman

Intervensi

Traction pada posisi lordosis : teknik osilasi

Latihan mobilisasi ekstensi teknik Mc.kenzie

Contract relax stretching

Proper neck mechanic

D. Hip

1. Collum Femoris Fracture

Patologi

Usia lanjut perempuan

Jatuh

Sering tidak disadari

Assessment

Anamnesis

- Riwayat jatuh dikamar mandi/suatu tempat lain

- Nyeri jenis ngilu / pegal pada hip joint

- Tidak bisa berjalan

- Gerak terabatas dan crepitasi

37

Page 39: seraphineester.files.wordpress.com€¦  · Web viewDi dalam disiplin ilmu fisioterapi yang juga berfungsi mempelajari mengenai gerak dan fungsi sepanjang daur kehidupan manusia

Inspeksi

Leg discrepancy

Pemeriksaan Fungsi Gerak Dasar

Tes Cepat

- Nyeri terbatas pada semua arah gerakan hip joint

- Posisi crook lying:beda tinggi lutut

- Gait analysis

Tes Gerak Aktif

Nyeri dan terbatas dengan crepitasi gerak hip joint

Tes Gerak Pasif

- Nyeri dan terbatas dengan crepitasi pada gerak hip joint

- Internal rotasi paling terbatas

Tes Gerak Isometric

Tidak ditemukan gangguan khas

Tes Khusus

Pengukuran panjang tungkai : beda panjang

Pemeriksaan lain

X ray : fracture collum femoris

Intervensi

Non operative

- Hot pack

- Ambulation dengan walkertte atau axial crutch

Operative

- Pre & post operative treatment

E. Knee

1. Knee osteoarthrosis

Patologi

Degenerative joint disease

Over used

Over weight

38

Page 40: seraphineester.files.wordpress.com€¦  · Web viewDi dalam disiplin ilmu fisioterapi yang juga berfungsi mempelajari mengenai gerak dan fungsi sepanjang daur kehidupan manusia

Kerusakan rawan sendi mengeras dan rapuh,terjadi erosi dan

fragmentasi,sebagian lepas corpus libera

Nyeri immobilisasi capsule contracture

Assessment

Anamnesis

- Nyeri jenis ngilu / pegal pada tibio femoral joint

- Morning sickness dan start pain

- Gerak terbatas dan crepitasi

Inspeksi

- Antalgic position dan antalgic gait

- Flexion contracture

Pemeriksaan Fungsi Gerak Dasar

Tes Cepat

Nyeri dan terbatas paada fleksi,ekstensi tibio femoral joint.

Tes Gerak Aktif

Nyeri dan terbatas dengan crpeitasi pada tibio femoral joint

Tes Gerak Pasif

- Nyeri dan terbatas dengan crepitasi pada gerak tibio femoral joint

- Fleksi,ekstensi,tibio femoral joint,firm end feel

Tes Gerak Isometric

Tidak ditemukan gangguan khas

Tes Khusus

JPM test fleksi,ekstensi tibio femoral joint,firm end feel

Patella femoral test

Ballottement test

Fluctuation test

Pemeriksaan Lain

X ray: penyempitan sela sendi,penebalan tulang subchondrale,osteophyte

Diagnosis

Nyeri gerak tibio femoral joint dan capsular pattern tibio femoral joint

secondary to osteoarthrosis tibio femoral joint.

39

Page 41: seraphineester.files.wordpress.com€¦  · Web viewDi dalam disiplin ilmu fisioterapi yang juga berfungsi mempelajari mengenai gerak dan fungsi sepanjang daur kehidupan manusia

Intervensi

US : continous,dosis 1-1,15 watt/cm untuk aktualitas tinggi,dan 2-

2,5 watt/cm untuk aktualitas rendah dengan waktu 5-7 menit/

Join mobilization

- Pada awal intervensi tranlasi osilasi dalam MLPP

- Tranlasi pada pembatasan fleksi,ektensi tibio femoral joint

Active mobilization

F. Ankle

1. Pes Equino Varus

Patologi

Dibawa sejak lahir atau akibat kelumpuhan

Kadang disertai spine bifida

Assessment

Anamnesis

- Diketahui anak terlambat usia jalan

- Berdiri dan jalan dengan punggung kaki

Inspeksi

Telapak kaki melengkung,menapak dengan sisi luar kaki atau

dengan punggung kaki

Pemeriksaan Fungsi Gerak Dasar

Tes Cepat

Gait analisi tampak kaki menyudut kemedial atau berdiri dengan

sisi luar kaki atau bahkan punggung kaki

Tes Gerak Aktif

Gerak dorsal fleksi dan eversi kekuatan menurun

Tes Gerak Aktif

Gerak dorsal fleksi dan eversi dengan firm end feel

Tes Gerak Isometric

Gerak Dorsal fleksi dan eversi kekuatan menurun

Tes Khusus

JPM

40

Page 42: seraphineester.files.wordpress.com€¦  · Web viewDi dalam disiplin ilmu fisioterapi yang juga berfungsi mempelajari mengenai gerak dan fungsi sepanjang daur kehidupan manusia

Stretch test pada arcus longitudinal

Pemeriksaan lain

Podografi : dijumpai flat foot

Diagnosis

Gangguan jalan dengan punggung kaki akibat pes equino varus

Intervensi

US

- Pada apponeurosis plantaris dan medial kaki

- Dosis 2-2,5 watt/ cm 2 waktu 5 menit

Peregangan medial kaki

Strengthening exercise pada dorsal fleksi dan eversi

Balance exercise

Penggunaan sebatu koreksi

41

Page 43: seraphineester.files.wordpress.com€¦  · Web viewDi dalam disiplin ilmu fisioterapi yang juga berfungsi mempelajari mengenai gerak dan fungsi sepanjang daur kehidupan manusia

BAB III

PENUTUP

Demikian makalah mengenai biomekanik pada berbagai macam persendian ini dibuat.

Semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua, serta bagi perkembangan

ilmu fisioterapi. Penulis juga memohon maaf apabila terdapat kesalahan dan kekurangan dalam

proses penulisan makalah ini. Penulis dengan rendah hati juga memohon kritik dan saran yang

berguna untuk perkembangan dalam penulisan selanjutnya. Akhir kata, penulis mengucapkan

terima kasih.

42

Page 44: seraphineester.files.wordpress.com€¦  · Web viewDi dalam disiplin ilmu fisioterapi yang juga berfungsi mempelajari mengenai gerak dan fungsi sepanjang daur kehidupan manusia

DAFTAR PUSTAKA

Sugijanto, Dipl. Pt, M. Fis. Biomekanik dan Kinesiologi. 2012. Fakultas Fisioterapi, Universitas

Esa Unggul.

Sugijanto, Dipl. Pt, M. Fis.Manual Terapi I-II-III. 2012. Fakultas Fisioterapi, Universitas Esa

Unggul.

43