ardialmathor.files.wordpress.com  · web viewdan sebagian dari masyarakat benar-benar mengalami...

74
MUKADIMAH ANGGARAN DASAR MUHAMMADIYAH MAKALAH KELOMPOK Disusun sebagai syarat untuk memenuhi tugas Mata Kuliah “Studi Islam II” Dosen : Drs. Makhful, M.Ag Disusun oleh : Kelas 4F Kelompok 1. Tulus Satriadi (1201100264) 2. Raswan (1201100274) 3. Febrianto Syahbani (1201100282) 4. Wahyu Widodo (1201100295) i

Upload: others

Post on 18-Jan-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ardialmathor.files.wordpress.com  · Web viewDan sebagian dari masyarakat benar-benar mengalami pergeseran tata nilai, dari semula sangat menjujung nilai-nilai rohani bergesar kepada

MUKADIMAH ANGGARAN DASAR MUHAMMADIYAH

MAKALAH KELOMPOKDisusun sebagai syarat untuk memenuhi tugas

Mata Kuliah “Studi Islam II”

Dosen : Drs. Makhful, M.Ag

Disusun oleh :

Kelas 4F

Kelompok

1. Tulus Satriadi (1201100264)

2. Raswan (1201100274)

3. Febrianto Syahbani (1201100282)

4. Wahyu Widodo (1201100295)

PROGRAMSTUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

2014i

Page 2: ardialmathor.files.wordpress.com  · Web viewDan sebagian dari masyarakat benar-benar mengalami pergeseran tata nilai, dari semula sangat menjujung nilai-nilai rohani bergesar kepada

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat rahmat dan

hidayah-Nya, sehingga kami selaku tim penyusun diberi kekuatan dan

kemampuan dalam menyelesaikan makalah yang bertema

“Mukadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah”.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Studi

Islam II. Ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu terutama

kepada :

1. Drs. Makhful, M.Ag selaku dosen pengampu mata kuliah Studi Islam II.

2. Orang tua yang selalu memberikan motivasi dan doa.

3. Teman-teman yang telah memberikan banyak dukungan.

Semoga amal baik yang telah diberikan oleh semua pihak mendapatkan

imbalan pahala dari Allah SWT. Kami berharap semoga apa yang ditulis dalam

makalah ini dapat bermanfaat bagi pembacanya.

Makalah ini masih sangatlah jauh dari sempurna, oleh karena itu

diharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca sekalian agar makalah

ini lebih baik lagi.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Purwokerto, Mei 2014

Penulis

ii

Page 3: ardialmathor.files.wordpress.com  · Web viewDan sebagian dari masyarakat benar-benar mengalami pergeseran tata nilai, dari semula sangat menjujung nilai-nilai rohani bergesar kepada

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....................................................................................... i

KATA PENGANTAR..................................................................................... ii

DAFTAR ISI.................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang................................................................................ 1

B. Tujuan............................................................................................. 2

C. Permasalahan.................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Sejarah Perumusan mukadimah AD Muhammadiyah.................... 6

B. Hakekat dan fungsi Mukadimah AD Muhammadiyah................... 15

C. Matan mukadimah AD Muhammadiyah........................................ 15

D. Kontekstual Mukadimah AD Muhammadiyah............................... 19

BAB III PENUTUP.......................................................................................... 46

A. Simpulan......................................................................................... 46

B. Saran............................................................................................... 47

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 48

iii

Page 4: ardialmathor.files.wordpress.com  · Web viewDan sebagian dari masyarakat benar-benar mengalami pergeseran tata nilai, dari semula sangat menjujung nilai-nilai rohani bergesar kepada

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Muhammadiyah adalah Persyarikatan Islam yang didirikan oleh

KHA.Dahlan pada tanggal 8 Dzulhijah 1330 H, bertepatan dengan tanggal 18

Nopember 1912 M. Dan pada persyarikatan ini mendapatkan statusnya sebagai

organisasi yang berbadan hukum (Recht Person) lewat surat ketetapan

Gouverment Besluit nomor 22 Agustus 1914 M. Sebagai suatu organisasi

sudah semestinya sewaktu akan mencatatkan dirinya menjadi sebuah Badan

Hukum terlebih dahulu harus memenuhi berbagai persyaratan, antara lain mesti

harus ada statuten atau Anggaran Dasar Muhammadiyah. Syarat adanya

anggaran dasar ini teleh terpenuhi juga oleh Persyarikatan Muhammadiyah,

sekalipun dalam realitasnya anggaran dasar Muhammadiyah ketika itu sifatnya

masih sangat sederhana.

Anggaran Dasar pada umumnya terdiri dari dua komponen pokok, yaitu

pertama disebut dengan pembukaan, mukadimah, kedua disebut dengan batang

tubuh. Anggaran dasar Muhammadiyah pada saat itu hanya memuat batang

tubuhnya saja, sedangkan mukadimah atau pembukaannya belum ada sama

sekali. Ditinjau dari ilmu hukum, Mukadimah Anggaran Dasar menempati

kedudukan yang lebih tinggi derajatnya serta terpisah dari Batang Tubuhnya.

Meskipun demikian Mukadimah Anggaran Dasar tersebut tetap terjalin dengan

Batang Tubuhnya dalam hubungan kausal organis.

Mukaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah pada hakikatnya

merupakan ideologi Muhammadiyah yang merupakan pandangan

Muhammadiyah mengenai kehidupan manusia dimuka bumi ini, cita-cita yang

ingin diwujudkan dengan cara-cara yang dipergunakan untuk mewujudkan cita-

cita tersebut sebagai ideologi, Mukaddimah Anggaran Dasar menjiwai segala

gerak dan usaha Muhammadiyah dan proses penyusunan system kerjasama yang

dilakukan untuk mewujudkan tujuan.

4

Page 5: ardialmathor.files.wordpress.com  · Web viewDan sebagian dari masyarakat benar-benar mengalami pergeseran tata nilai, dari semula sangat menjujung nilai-nilai rohani bergesar kepada

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas dapat diperoleh rumusan masalah sebagai berikut.

1. Apa yang dimaksud dengan Muqaddimah Anggaran DasarMuhammadiyah?

2. Apakah Hakekat dan fungsi Muqoddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah?

3. Bagaimana isi Matan dalam Muqoddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah?

4. Bagaimana kontekstualisasi dalam Muqoddimah Anggaran Dasar

Muhammadiyah?

C. Tujuan

Dari rumusan masalah yang ada didapatkan manfaat sebagai berikut.

1. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian Muqoddimah Anggaran Dasar

Muhammadiyah.

2. Mahasiswa dapat mengetahui Hakekat danfungsi Muqoddimah Anggaran

Dasar Muhammadiyah.

3. Mahasiswa dapat mengetahui isi Matan dalam Muqoddimah Anggaran Dasar

Muhammadiyah.

4. Mahasiswa mengetahui kontekstualisasi dalam Muqoddimah Anggaran Dasar

Muhammadiyah.

5

Page 6: ardialmathor.files.wordpress.com  · Web viewDan sebagian dari masyarakat benar-benar mengalami pergeseran tata nilai, dari semula sangat menjujung nilai-nilai rohani bergesar kepada

BAB II

ISI

A. SEJARAH MQODDIMAH ANGARAN DASAR MUHAMMADIYAH

1. Sejarah Muqoddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah pada Masa

Pimpinan Muhammadiyah

a. Periode KHA.Dahlan (1912-1923)

KHA Dahlan adalah seorang ulama dan sekaligus cendekiawan. Beliau

seorang tokoh yang dikenal memiliki kemauan yang keras, bersungguh-

sungguh, tidak mengenal lelah dalam mengusahakan terwujudnya cita-cita,

bersikap terbuka, pemberani dan supel dalam pergaulan. Pendidikan yang

dilaluinya adalah pondok pesantren baik di dalam maupun luar negeri dan

sama sekali tidak mengenal pendidikan formal model Barat. Namun semua itu

tidak mengurangi bobot beliau sebagai seorang yang ‘alim. Beliau dikenal

secara luas sebagai seorang ulama sekaligus sebagai cendekiawan yang

memiliki wawasan berpikir mendalam lagi luas, menjangkau jauh ke masa

depan. Kedua predikat yang disandang KHA.Dahlan ini dibuktikan secara

konkret dalam bentuk dibangunnya sebuah Persyarikatan yang bercirikan

sebagai gerakan pembaharuan dengan dua sasaran utama, yaitu gerakan

pembaharuan dalam bidang pemikiran dengan titik tumpu pemurnian

pemahaman keagamaan, serta pembaharuan dalam bidang sosial pendidikan.

Sebagai seorang pelopor pembaharuan beliau tidak lepas dari berbagai

gagasan dan cita-cita. Gagasan-gagasan yang muncul dari kedua

pembaharuannya terus mengalir tak henti-hentinya. Akan tetapi cara-cara

pengungkapannya berbeda dengan cara-cara pengungkapan yang dilakukan

oleh tokoh-tokoh pembaharu pendahulu lainnya, semacam Jamaluddin al-

Afghani, Muhammad Abduh, Rasyid Ridla, Ahmad Khan, Ameer Ali dan

sebagainya juga berbeda dengan apa yang dilakukan oleh tokoh-tokoh

pergerakan pembaharuan Islam dari Indonesia. Kalau tokoh-tokoh tersebut

mengungkapkan ide dan gagasannya lebih banyak disalurkan lewat tulisan

semacam buku, majalah, surat kabar dan lain sebagainya, sementara

6

Page 7: ardialmathor.files.wordpress.com  · Web viewDan sebagian dari masyarakat benar-benar mengalami pergeseran tata nilai, dari semula sangat menjujung nilai-nilai rohani bergesar kepada

KHA.Dahlan langsung mempraktekkan ide dan gagasannya dalam tindakan

nyata dan konkret.

Dari latar belakang pribadi KHA.Dahlan seperti di atas akhirnya dapat

dimaklumi mengapa pada periodenya belum terumuskan Mukadimah

Anggaran Dasar Muhammadiyah. Menurut pemahaman beliau hal-hal yang

bersifat konseptual belum dianggap mendesak bagi sebuah Persyarikatan yang

sedang tumbuh. Sementara itu disisi lain beliau memahami agama Islam

sebagai agama yang sangat menekankan segi amaliyah, atau agama Islam

adalah agama yang menuntut pengalaman konkret. Dan justru karena itu sejak

awal berdirinya di kalangan Muhammdiyah telah populer semboyan yang

bersiratkan etos kerja “sedikit bicara banyak bekerja”.

b. Periode KHA.Ibrahim (1923-1934)

KH.Ibrahim adalah adik Nyai Walidah atau lebih dikenal dengan sebutan

Nyai Haji Ahmad Dahlan, yang berarti adik ipar KHA.Dahlan. KH.Ibrahim

adalah seorang ulama hasil tempaan dari pondok pesantren, dan sama halnya

dengan KHA.Dahlan ia tidak pernah mengenyam pendidikan model Barat. Ia

seorang tokoh Muhammadiyah yang ‘alim, sederhana dalam hidupnya dan

bertanggungjawab terhadap amanah yang diserahkan kepada dirinya.

Di bawah kepemimpinannya terbentuklah Majlis Tarjih, organisasi

otonom Nasyiatul ‘Aisyiah dan Pemuda Muhammadiyah, tiga lembaga baru

yang besar artinya bagi pengembangan dan pertumbuhan Muhammadiyah di

masa-masa mendatang. Dan seperti halnya dengan periode KHA.Dahlan, pada

periode kepemimpinan KHA.Ibrahim ini juga rumusan yang bersifat

konsepsional yang menggambarkan hal ihwal persyarikatan yang bersifat

fundamental belum mendapatkan penggarapan yang memadai.

c. Periode KH.Hisyam (1934-1936)

KH.Hisyam adalah seorang kader KHA.Dahlan yang menyertai

KHA.Dahlan dalam menumbuhkan dan mengembangkan Muhammadiyah

sejak awal berdirinya. Di bawah kepemimpinannya yang relatif sangat singkat

dapat dimaklumi kalau hal-hal yang bersifat konsepsional dan fundamental

belum juga dapat tergarap. Namun demikian dapat dicatat bahwa di bawah

7

Page 8: ardialmathor.files.wordpress.com  · Web viewDan sebagian dari masyarakat benar-benar mengalami pergeseran tata nilai, dari semula sangat menjujung nilai-nilai rohani bergesar kepada

kepemimpinannya dunia pendidikan medapatkan perhatian yang cukup

intensif. Demikian juga masalah-masalah administrasi organisasi dalam

Persyarikatan Muhammadiyah mendapatkan perhatian tersendiri.

c. Periode KH. Mas Mansur(1936-1942)

KH. Mas mansur berasal dari kota Surabaya dan dikenal sebagai ulama

besar sekaligus sebagai cedikiawan yang cukup berwibawa ditengah pergaulan

yang sangat luas dan beraneka ragam. Beliau termasuk tokoh Muhammadiyah

yang berasal dari luar Yogyakarta yang pertama kali menduduki jabatan

tertinggi di dalam persyarikatan Muhammadiyah.dengan latar belakang

pendidikan yang memadahi, baik yang didapat dari pengalamannya diberbagai

pondok pesantren di Jawa Timur dan hasil pendidikan akademiknya di Mesir

akhirnya tumbuh menjadi seorang yang alim, yang mendalam pengetahuannya

tentang Islam, berpikiran maju dan berpandangan jauh kedepan, serta tinngi

cita-citanya. KH. Mas Mansur tercatat mulai aktif dalam persyarikatan

Muhammadiyah sejak tahun 1921. Belia pernah mewakii Muhammadiyah

bersama dengan HOS. Cokroaminoto yang mewakili Syarikat Islam untuk

memenuhi undangan Raja Ibnu Su’ud menghadiri Muktamar Islam se-Dunia

yang berlangsung dikota Makkah pada tahun 1926.

Sebagai Konsul(wakil) Muhammadiyah Daerah Surabaya beliau

berkesempatan mengikuti kongres(Muktamar)Muhammadiyah ke 16 yang

berlangsung pada tahun 1927 di kota Pekalongan. Didalam kongres inilah KH.

Mas Mansur mengusulkan kepada sidang agar didalam Persyarikatan

Muhammadiyah perlu segera diadakan sebuah lembaga atau majlis ulama yang

tugas utamanya khusus membahas berbagai masalah agama(bathsu masail lid-

diniyah). Di samping itu dengan terbentuk nya lembaga ini sekaligus untuk

menjaga dan memelihara kemurnian agama Islam dari berbagai macam

penyimpangan. Usulan KH. Mas Mansyur ini didukung dengan beberapa

argumentasi, antara lain:

1) Di khawatirkan akan timbulnya perpecahan dikalangan warga

Muhammadiyah, terutama aakan timbulnya lantaran disebabkan adanya

perbedaan faham dan pendapat dalam masalah hukum agama. Akibat lebih

8

Page 9: ardialmathor.files.wordpress.com  · Web viewDan sebagian dari masyarakat benar-benar mengalami pergeseran tata nilai, dari semula sangat menjujung nilai-nilai rohani bergesar kepada

jauh dari sebab tersebut akan timbul perpecahan dalam tubuh organisasi

Muhammadiyah.

2) Dikhawatirkan akan timbul berbagai macam penyelewengan di kalangan

warga Muhammadiyah dari batas-batas hukum agama karena sekedar

didorong untuk mengejar kebesaran oranisasi secara lahiriyah dengan

melupakan inti pokok dan jiwa ajaran Islam.

Usul Mas Mansyur ternyata mendapat tanggapan yang sangat positif sekali

dkalangan Muktamirin, dan akhirnya lembaga yang nantinya dinamakan Majlis

Tarjih diterima sebagi salah satu keputusan Muktamar. Pribadi mas mansur

ternyata tidak sekedar dimanfaatkan oleh persyarikatan muhammadiyah

semata-mata. Umat dan bangsa terbata mengharapkan akan kehadiran

pribadinya juga. Hal ini terlihat dalam keterlibatan beliau didalam melahirkan

organisasi yang bersifat federasi antar berbagai organisasi Islam A’la

indonesia, yang lahir pada tahun 1937. Dikal kepemimpinan Muhammadiyah,

Mas Mansyur dikenal sebagai salah satu tokoh yan berperan serta dalam

membentuk dan mengisi jiwa gerakan Muhammadiyah sebagai gerakan Islam,

sehingga lebih beragama serta penegasan faham agama dalam Muhammadiyah.

Sebagai wujud konkret dari upaya pengokohan kembali hidup beragama, pada

periode ini lah Mjlis Tarjih diaktifkan kegiatannya, sehingga pada akhirnya

lahirlah sebuah rumusan Majlis tTArjih yang dikenal dengan “Masalah Lima”

atau “Masail al-khamsah”. Adapun kelima masalah tersebut menegaskan

mengenai hakikat “Dunia, agama, qiyas, Sabilillah dan ibadah”.

KH. Mas Mansyur termasuk tokoh yang juga mengisi pengajian malam

selasa yang merupakan kegiatan pengajian rutin yang diselanggarakan oleh

Pimpinan pusat muhammadiyah yang bertempat di gedung Aisyiyah kauman,

dan pengajian ini terkenal dikalangan warga Muhammadiyah. Dan hasil dari

sekian puluh pengajian yang disampaikan akhirnya dijadikan pegangan bagi

para pemimpin Muhammadiyah dalam menggerakkan Persyarikatan

Muhammadiyah yang dikenal dengan nama “Langkah Muhammadiyah tahun

1938-1940, yang berisi dua belas pasal, atau lebih dikenal dengan sebutan

“Langkah Dua Belas KH. Mas Mansyur”. Melihat berbagai kegiatan yang

9

Page 10: ardialmathor.files.wordpress.com  · Web viewDan sebagian dari masyarakat benar-benar mengalami pergeseran tata nilai, dari semula sangat menjujung nilai-nilai rohani bergesar kepada

dilakukan oleh KH. Mas Mansyurbaik didalampersyarikatan ataupun kegiatan

diluar.berbagi hal yang ditangani pada periode ini misalnya Anggaran Dasar

Muhammadiyah yang sampai saat itu ternyata belum sempurna, karena

didalam mukadimah atau Preambule yang semestinya materi tersebut harus

dirumuskan terlebih dahulu, dan baru kemudian batang tubuhnya(the body of

constitutution).

d. Periode Ki Bagus Hadikusuma (1942-1953)

Ki Bagus Hadikusuma yang masa mudanya bernama Raden Hidayat

menjabat sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah dari tahun

1942 hingga tahun 1953.Ki Bagus adalah putra dari Raden Hasyim yang

tinggal di kampung Kauman, suatu kampung yang sejak lama di kenal sebagai

kampung pesantren. Keluarga Raden Hidayat termasuk keluarga yang taat

beragama, serta termasuk keluarga yang berhasil mendidik putra-putrinya

menjadi seorang yang shaleh, yang berguna bagi dirinya sendiri dan bagi orang

lain serta membangkitkan seluruh hidupnya untuk kepentingan agama. Kelima

bersaudara dari keluarga secara luas dikalangan keluarga besar

Muhammadiyah yang cukup di kenal secara luas di kalangan keluarga besar

Muhammadiyah.

Di lihat dari tingkatan pendidikan yang pernah di lewati oleh Ki Bagus

Hadikusuma- sebagaimana anak-anak lainnya pada masa itu – hanyalah sampai

Sekolah Rakyat lima tahun saja (Sekolah Dasar). Selebihnya di lakukan dengan

mengaji (belajar) kepada para ulama yang ada di kampung kauman dan

sekitarnya. Namun demikian di tunjang oleh ketekunannya untuk terus belajar,

dan adanya bakat dan kecerdasan yang menonjol yang dimiliki, akhirnya Ki

Bagus Hadikusuma tumbuh dan berkembang menjadi seorang cendikiawan

yang ‘alim, tawadlu’, serta berkepribadian ramah dan santun kepada siapapun

yang di temuinnya tanpa pandang bulu.

Kondisi sosial politik indonesia pada masa Ki Bagus Hadikusuma

menjabat sebagai ketua umum muhammadiyah benar-benar dalam kondisi

masa transisi dan pancaroba. Di mulai dari masa pendudukan pemerintah

fasisime jepang, kemudian memasuki perebutan kekuasaan yang di tandai

10

Page 11: ardialmathor.files.wordpress.com  · Web viewDan sebagian dari masyarakat benar-benar mengalami pergeseran tata nilai, dari semula sangat menjujung nilai-nilai rohani bergesar kepada

dengan proklamasi kemerdekaan indonesia, hingga adanya usaha dari pihak

belandayang berusaha menjajah indonesia,.

Di masa pendudukan jepang, Ki Bagus Hadikusuma di samping

mempimpin persyarikatan Muhammadiyyah yang saat itu medan geraknya

sangat di batasi oleh pihak jepang secara ketat, sebagaimana waktunya juga di

pergunakan untuk memikirkan nasib bangsa. Ia bersama-sama dengan tokoh

kaum pergerakan lain menerjunkan diri dalam kancah perjuangan politik. Hal

seperti ini di akui secara jujur oleh pihak pemerintahan penduduk jepang. Tiga

tokoh tersebut tidak lain adalah Ir. Soekarno, Mohammad Hatta dan ketua

Muhammadiyah Ki Bagus Hadikusuma (Benda,H.J, Bulan sabit dan matahari

terbit). Ki Bagus tercatat sebagai seorang pejuang muslim yang dengan

gigihnya memperjuangkan islam untuk dapat di jadikan sebagai dasar negara

Republik Indonesia yang tengah sama-sama mereka rancang dalam badan

penyelidik. Tegasnya Ki Bagus Hadikusuma pengalaman yang didapatkan

sealama mengikuti berbagai persidangan pada kedua kepanitiaan tersebut

teramat besar sekali dan sangat berpengaruh. Setelah tugas-tugas kenegaraan

terselesaikan, Ki Bagus Hadikusuma kembali menekunidan mencermati

berbagai hal yang ada di dalam nya persyarikatan muhammadiyah. Ternyata

ada hal yang sangat fundamental dalam persyarikatan yang belum terjamah

sama sekali. Dan hal itu tidak lain adalah rumusan Mukadimah Anggaran

Dasar Muhammadiyah, yang telah di uraikan di muka bahwa sampai dengan

kepemimpinan Ki Bagus Hadikusuma Anggaran Dasar Muhammadiyah

hanyalah berupa “Batang Tubuh” atau “The Body of Constitution”. Ki Bagus

Hasikusuma melihat bahwa arti pentingnya Mukamadimah bagi-bagi sebuah

anggran dasar sama nilainya dengan “pembukaan” atau “preambule” bagi

sebuah undang-undang dasar.

Adapun isi ranvangan Mukadimah tersebut bukanya di susun atas dasar

konsep dan ide yang murni dari fikiran Ki Bagus Hadikusuma. Mukadimah

anggaran dasar muhammadiyah yang di susun oleh Ki Bagus Hadikusuma

sesungguhnya tidak lain sebagai hasil refleksi, hasil dari penyorotan dan

pengungkapan kembali terhadap pokok-pokok pikiran, ide dan gagasan KH.

11

Page 12: ardialmathor.files.wordpress.com  · Web viewDan sebagian dari masyarakat benar-benar mengalami pergeseran tata nilai, dari semula sangat menjujung nilai-nilai rohani bergesar kepada

Ahmad Dahlan dalam upaya menegakan dan menjujung tinggi agama islam

yang selalu di ulang-ulang untuk di sampaikan di hadapan teman-temannya dan

murid-muridnya dalam setiap kali pertemuan.

Di samping Ki Hadi Kusuma telah berhasil dengan cemerlang

merumuskan Mukadimah anggaran dasar muhammadiyah, juga pada

periodenya pula formasi maksud dan tujuan Muhammadiyah mengalami

perubahan yang cukup fundamental.sebagaimana diketahui bahwa beberapa

rumusan tujuan muhammadiyah sebelum terkesan sasarannya sangat terbatas

dan sederhana, seperti “Muhammadiyah bertujuan untuk menyebarkan

pengajaran Kanjeng Nabi Muhammad saw kepada penduduk bumi putra di

dalam residensi Yogyakarta, serta memajukan hal agama islam kepada

anggota-anggotanya”. Dengan demikian formulasi maksud dan tujuan

Muhammadiyah ke 31 tahun 1950 adalah “Menegakan dan menjujung tinggi

agama islam sehingga dapat mewujudkan masyarakat islam yang sebenar-

benarnya”.

2. Sejarah Perumusan Mukadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah

Mukadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah di susun secara formal

setelah gerakan Muhammadiyah melancarkan aktifitas dan usahanya selama

tiga puluh delapan tahun. Tetapi denga belum di milikinya rumusan

Mukadimah bukan berarti sebelum di formalisasikannya Mukadimah

Muhammadiyah, persyarikatan Muhammadiyah belum memiliki jiwa,

semangat dan nafas perjuangan secara pasti. K.H. Ahmad Dahlan dalam

membangun persyarikatan Muhammadiyah di landasi dengan ide yang jelas

dan pasti, yang seluruhnya di dasarkan pada ajaran Al-Qur’an.

Namun keadaan yang demikian itu kiranya pada suatu ketika tidak dapat

diperlukan. Adanya perubahan jaman serta penggantian figur pimpinan satu

pihak, serta pengaruh-pengaruh luar yang sangat bersinggungan dengan gerak

dan perkembangan masyarakat, termasuk juga di dalamnya Muhammadiyah

mengakibatkan adanya ketidak pastian dan kekaburan terhadap cita-cita

perjuangan Muhammadiyah.Hasil rumusan Ki Bagus Hadikusuma pertama kali

di kenalkan dalam muktamar darurat tahun 1946 di Yogyakarta. Selanjutnya

12

Page 13: ardialmathor.files.wordpress.com  · Web viewDan sebagian dari masyarakat benar-benar mengalami pergeseran tata nilai, dari semula sangat menjujung nilai-nilai rohani bergesar kepada

dalam Muktamar ke 31 di Yogyakarta pada tahun 1950 konsep Mukadimah

Anggran Dasar Muhammadiyah tersebut di ajukan kembali untuk di bahas dan

di shkan secara resmi. Akan tetapi pada waktu itu muncul pula konsep lain

yang disusun oleh Prof. Dr. HAMKA dan kawan-kawannya, yang isinya lebih

menitikberatkan pada peranan dan sumbangsih. Muhammadiyah dalam

mengisi kemerdekaan dan pembangunan negara dan bangsa. Hal ini

menyebabkan Muktamar belum dapat mengambil keputusan secara pasti

konsep manakah yang harus diterima.

Dengan uraian singkat dapat dinyatakan bahwa susunan Mukadimah Anggaran

Dasar Muhammadiyah di latar belakangi oleh beberapa faktor, antara lain

sebagai berikut:

a. Belum adanya rumusan formal tentang dasar dan cita-cita perjuangan

Muhammadiyah

K.H. Ahmad Dahlan membangun persyarikatan Muhammadiyah di

dasarkan pada suatu teori yang terlebih dahulu di rumuskan secara rinci,

sistematik dan ilmiah. Apa yang oleh K.H.Ahmad Dahlan di temukan

dalam Al-Qur’an segera beliau wujudkan dalam amalan yang konkrit. K.H.

Ahmad Dahlan selalu berprinsip bahwa “agama islam adalah agama amal”.

(surat Maryam 76, ar-Rum: 15).

Pada awal perjuangan Muhammadiyah sikap seperti ini tidak

mengaburkan penghayatan seseorang terhadap hakekat Muhammadiyah.

Tetapi serenta Muhammadiyah semakin berkembang luas serta

anggotanyab semakin bertambah banyak, semua itu mengakibatkan

semakin jauh mereka dari sumber gagasan dan ide yang menjadi landasan

berpijak organisasi Muhammadiyah. Karena itu wajar bila khirnya terjadi

kekaburan penghayatan terhadap dasar-dasar pokok yang menjadi daya

dorong K.H.Ahmad Dahlan dalam menggerakan Persyarikatan

Muhammadiyyah.

13

Page 14: ardialmathor.files.wordpress.com  · Web viewDan sebagian dari masyarakat benar-benar mengalami pergeseran tata nilai, dari semula sangat menjujung nilai-nilai rohani bergesar kepada

b. Kehidupan rohani keluarga Muhammadiyah menampakan gejala

menurun, akibat terlalu berat mengajar kehidupan duniawai.

Perkembangan masyarakat terus maju, imu pengetahuan dan teknologi

terus tumbuh dengan pesatnya, yang tidak henti-hentinya menyajikan hasil-

hasil yang terus mengagetkan dan mencengangkan. Hasil-hasil industri

terus membanjiri pasar konsumen, hasil-hasil teknologi membuat dunia

menjadi sempit dan telanjang. Budaya luar, baik yang positif maupun yang

negatif mrmbanjiri tanpa dapat dibendung oleh kekuatan lahirlah apa pun

juga, termasuk negara indonesia.

Perkembangan dunia dan perubahan zaman seperti diatas dapat

dinyatakan hampir seluruhnya mengarah kepada kehidupan duniawi, dan

sedikit sekali yang mengarah kepada peningkatan kebahagian rohani.

Gejala semacam ini semakin hari semakin meningkat kadar kualitasnya.

Bertitik tolak dari perkembangan semacam inilah tata nilai yang dianut oleh

masyarakat sedikit demi sedikit mengalami pergeseran dan perubahan. Dan

sebagian dari masyarakat benar-benar mengalami pergeseran tata nilai, dari

semula sangat menjujung nilai-nilai rohani bergesar kepada semakin

menonjolnya nilai-nilai keduniawian dan nilai-nilai material yang di

proritaskan. Tanda-tanda seperti diatas mulai terlihat pula dalam tata

kehidupan keluarga Muhammadiyah.

c. Makin kuatnya berbagai pengaruh alam fikiran dari luar, yang

langsung atau tidak langsung berhadapan dengan faham dan

keyakinan hidup Muhammadiyah

Bersama dengan perkembangan zaman yang membawa berbagai

perubahan dalam masyarakat, maka tidak ketinggalan pula pengaruh cara

berfikir, sikap hidup, falsafah yang masuk ke tengah-tengah masyarakat

bangsa insonesia. Berbagai pola berfikir,sikap hidup, ataupun alam fikiran

yang datang dari luar, disamping memiliki nilai-nilai positif, tetapi

terdapat juga nilai-nilai negatif yang menyertainya. Disinilah arti penting

merumuskan resmi yang dapat di jadikan pegangan bagi keluarga besar

14

Page 15: ardialmathor.files.wordpress.com  · Web viewDan sebagian dari masyarakat benar-benar mengalami pergeseran tata nilai, dari semula sangat menjujung nilai-nilai rohani bergesar kepada

Muhammadiyah dalam rangka mengantisipasi berbgai pengaruh negatif

dari sekian banyak alam fikiran yang masuk ke indonesia.

d. Dorongan disusunnya Pembukaan Undang-Undang RI tahun 1945

Keterlibatan Ki Bagus Hadikusuma dalam diskusi yang sangat intens,

serius dan cukup menegangkan namun penuh dengan toleransi waktu

menyusun Pembukaan UUD 1945, dirasakan sebagai pengalaman tersendiri

yang tidak dapat dilupakan begitu saja. Bahkan ia tercatat sebagai salah

seorang tokoh yang sangat vokal dan gigih memperjuangkan islam untuk

dijadikan dasar negara republik indonesia. Padahal sesungguhnya

Pembukaan dan Mukadimah inilah yang menjadi fondasi atau ruhnya

sebagai bangunanorganisasi. Apa yang tergambar dari pasal demi pasal

ternyata tidak lebih dari pada cerminan yang lebih konkrit dari apa yang

dipaparkan dalam Mukadimah.

B. HAKEKAT DAN FUNGSI MUQODDIMAH ANGGARAN DASAR

MUHAMMADIYAH

1. Hakekat Muqoddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah

Mukadimah anggaran dasar muhammadiyah pada hakekatnya merupakan

suatu kesimpulan dari perintah dan ajaran Al-Qur’an dan as-sunnah tentang

pengabdian manusia kepada Allah SWT, amal dan perjuangan bagi setiap

muslim yang sadar akan kedudukannya selaku hamba dan khalifah di muka

bumi.

2. Fungsi Muqoddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah

Mukadimah anggaran dasar muhammadiyah merupakan jiwa, nafas dan

semangat pengabdian dan perjuangan ke dalam tubuh dan segala gerak

organisasinya, yang harus dijadikan asas dan pusat tujuan perjuangan

Muhammadiyah.

C. MATAN:“MUQODDIMAH ANGGARAN DASAR MUHAMMADIYAH”

“Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah dan Penyayang. Segala puji

bagi Allah yang mengasuh semua alam; Yang Maha Pemurah dan Maha

15

Page 16: ardialmathor.files.wordpress.com  · Web viewDan sebagian dari masyarakat benar-benar mengalami pergeseran tata nilai, dari semula sangat menjujung nilai-nilai rohani bergesar kepada

Penyayang, Yang memegang pengadilan pada hari Kemudian. Hanya kepada

engkau, hamba menyembah dan hanya kepada engkau, hamba mohon

pertolongan. Berilah petunjuk kepada hamba akan jalan yang lurus, jalan

orang-orang yang telah engkau beri kenikmatan; yang tidak di murkai dan

tidak tersesat”. (Q.S.Al-fatihah)

“saya ridla:ber-tuhan kepada Allah, beragama kepada ISLAM dan

bernabikan kepada MUHAMMAD RASULULLAH Shallallahu ‘alaihi

wasallam”.

AMMA BA’DU, bahwa sesungguhnya keetuhanan itu adalah hak Allah

semata-mata. Bertuhan dan beribadah serta tunduk dan taat kepada Allah

satu-satunya ketentuan yang wajib atas tiap-tiap makhluk, terutama manusia.

Hidup bermasyarakat itu adalah sunnah (hukum qudrat-iradat) Allah atas

kehidupan manusia di dunia ini

Masyarakat yang sejahtera, aman damai, makmur dan bahagia hanya

dapat diwujudkan diatas keadilan, kejujuran, persaudaraan dan gotong

royong, bertolong-tolong dengan bersendikan hukum Allah yang sebenar-

benarnya, lepas dari pada pengaruh syaitan dan hawa nafsu.

Agama Allah yang dibawa dan diajarkan oleh sekalian Nabi yang

bijaksana dan berjiwa suci, adalah satu-satunya pokok hukum dalam

masyarakat yang utama dan sebaik-baiknya.

Menjunjung tinggi hukum Allah lebih daripada hukum yang mana pun juga,

adalah kewajiban mutlk bagi tiap-tiap orang yang mengaku ber-Tuhan kepada

Allah.

Agama islam adalah agama Allah yang dibawa oleh sekalian Nabi sejak

Nabi Adam sampai Nabi Muhammad saw. Dan diajarkan kepada umatnya

masing-masing untuk mendapatkan hidup bahagia Dunia dan Akhirat.

Syahdan, untuk menciptakan masyarakat yang bahagia dan sejahtera

sebagai yang tersebut di atas itu, tiap-tiap orang, terutama orang islam, umat

yang percaya akan Allah dan hari kemusian, wajiblah mengikuti jejak-jejak

sekalian nabi yang suci, beribadah kepada allah dan berusaha segiay-giatnya

mengumpulkan segala kekuatan dan menggunakannya untuk menjelmakan

16

Page 17: ardialmathor.files.wordpress.com  · Web viewDan sebagian dari masyarakat benar-benar mengalami pergeseran tata nilai, dari semula sangat menjujung nilai-nilai rohani bergesar kepada

masyarakat itu di dunia ini, dengan niat yang murni-tulus dan ikhlas serta

mempunyai rasa tanggung jawab di hadirat Allah atas segala perbuatannya;

lagi pula harus sabar dan tawwakaal bertabah hati menghadapi segala

kesukaran atau kesulitan yang menimpa dirinya, atau rintangan yang

menghalangi pekerjaanya, dengan penuh pengharapan perlindungan dan

pertolongan allah yang maha kuasa.

Untuk melaksanakan terwujudnya masyarakat yang demikian itu, maka

dengan berkat dan rahmat Allah didorong oleh firman Allah dalam Qur’an.

“ adakanlah dari kamu sekalian, golongan yang mengajak kepada

keislaman, menyuruh kepada kebaikan dan mencegah daripada keburukan.

Mereka itulah golongan yang berbahagia”. 9Q.S. Ali Imran:104)

Pada tanggal 8 Dzulhijjah 1330 hijriyah atau 18 nopember 1912

miladiyah, oleh almarhum KHA. Dahlan didirikan suatu persyarikatan sebagai

‘gerakan islam” dengan nama “MUHAMMADIYAH” yang di susun dengan

majilis-majilis (bahagia-bahagiannya) mengikuti peredaran zaman serta

berdasarkan “syura” yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam

permusyawaraan atau muktamar.

“suatu negara yang indah, bersih, suci dan akmur dibawah perlindungan

tuhan yang maha pengampun’.

Maka dengan muhammadiyyah ini, mudah-mudahan umat islam dapatlah

diantarakan ke pintu gerbang syurga “jannatun na’im’ dengan keridlaan allah

yang rahman dan rahim.

Sistematika Rumusan Mukadimah Anggaran Dasar Muhammadiyyah

1. Rumusan mukadimah anggaran dasar muhammadiyah terdiri dari :

a. Surat al-fatihah

b. Pernyataan diri atau ikrar: radli tu billahi rahim

c. Diktum matan/ materi ‘ mukadimah anggaran dasar muhammadiyyah”

2. Diktum matan/teks mukadimah anggaran dasar muhammadiyah terdiri dari

tujuh paragraf, yang setiap paragraf berisi satu pokok pikiran sebagaimana

berikut dibawah ini.

17

Page 18: ardialmathor.files.wordpress.com  · Web viewDan sebagian dari masyarakat benar-benar mengalami pergeseran tata nilai, dari semula sangat menjujung nilai-nilai rohani bergesar kepada

PERTAMA: hidup manusia harus berdasarkan “TAUHID”, yaitu mengesakan

Allah: bertuhan, beribadah serta patuh hanya kepada allah

semata.

KEDUA : Hidup manusia bermasyarakat.

KETIGA : Hanya ajaran islam satu-satunya ajaran yang dapat dijadikan

pembentuk pribadi utama dan mengatur ketertiban hidup

bersama (bermasyarakat) menuju hidup bahagia yang hakiki

dunia dan akherat.

KEEMPAT : Berjuang menegakan dan menjunjung tinggi agama islam

untuk mewujudkan masyarakat utama, adil dan makmur yang di

ridhai allahu wa ta alla adalah wajib, sebagai ibadah kepada

allah dan berbuat islah dan ihsan kepada sesama manusia.

KELIMA : perjuangan menegakan da menjunjung tinggi agama islam

hanyalah akan berhasil bila dengan mengikuti jejak perjuangan

para nabi, terutama perjuangan nabi muhammad saw

KEENAM : perjuangan mewujudkan pokok-pokok pikiran seperti diatas

hanya dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dan akan

berhasil bila dengan cara berorganisasi

KETUJUH : Seluruh perjuangan diarahkan kepada tercapainya tujuan

muhammadiyah yaitu terwujudnyanmasyarakat utama adil dan

makmur yang di ridai allah subhanahu wataala.

Secara logika, ketujuh pokok pikiran yang tersimpul dalam mukadimah

anggaran dasar uhammadiyah benar-benar merupakan suatu pemikiran yang

sangat kritis dan terssusun secara sistematik. Ketujuh pikiran tersebut masing-

masing menegaskan, bahwa:

Pertama : manusia adalah makhluk tuhan (homo divinan)

Kedua : manusia adalah makhluk sosial (homo socius)

Ketiga : “pilihan alternatif”; bahwa hanya islam sajalah satu-satunya

alternatif yang dipilih, karena ia satu-satumyanajaran islam hidup

yang hak benar lagi sempurna.

18

Page 19: ardialmathor.files.wordpress.com  · Web viewDan sebagian dari masyarakat benar-benar mengalami pergeseran tata nilai, dari semula sangat menjujung nilai-nilai rohani bergesar kepada

Keempat : “konsenkuensi terhadap pilihan alternatif”; wajib

memperjuangkan tegaknya ajaran islam sebagai alternatif yang

telah dipilihnya.

Kelima : etika, dan metode yang dipergunakan untuk memperjuangkan

pilihan alternatif. Perjuangan menegakan agama islam harus

dengan mengikuti akhlak/etika kepemimpinan dan metode

perjuangan rasullah saw.

Keenam : “ alat perjuangan yang digunakan untuk menegakan pilihan

alternatif”. Perjuangan menegakan agama islam hanya akan

berhasil bila menggunakan alat perjuangan berupa organisasi.

Ketujuh : “tujuan perjuangan menegakkan pilihan alternatif”. Perjuangan

menegakan agama islam bertujuan untuk mewujudkan masyarakt

utama, adil dan makmur yang diridai allah subhanahu wata alla.

Ketujuh pokok pikiran yang tersimpul dalam mukadiah anggaran dasar

muhammadiyah sebagaimana diatas pada hakekatnya menggambarkan suatu

ideologi yang dianut oleh muhammadiyah secara signifikan. Sebaimana

ideologi pada umumnya, di dalam setiap ideologi pasti terdapat tiga unsur yang

paling utama, yaitu :

a. Adanya suatu realitas yang diyakini dalam hidupnya atau keyakinan hidup.

Keyakinan muhammadiyah ini tergambar secara jlas pada pola pikiran I, II,

III dan IV.

b. Keyakinan tersebut dijadikan landasan untuk merumuskan tujuan hidup

yang di cita-citakan (tujuan hidup). Tergambar pada pokok pikiran VII.

c. Cara atau ajaran yang digunakan untuk merealisasikan tujuan yang dicita-

citakan. Tergambar dalam pokok pikiran V dan VI.

D. KONTEKSTUALITAS MUQODDIMAH ANGGARAN DASAR

MUHAMMADIYAH

1. Pokok Pikiraan I

Hidup Manusia Harus Berdasarkan Tauhid : Yaitu Bertuhan, Beribadah

Serta Tunduk Dan Taat Hanya Kepada Allah Semata

19

Page 20: ardialmathor.files.wordpress.com  · Web viewDan sebagian dari masyarakat benar-benar mengalami pergeseran tata nilai, dari semula sangat menjujung nilai-nilai rohani bergesar kepada

a. Fitrah Bertuhan

Manusia sejak masih berada di dalam ruh (arwah)telah ditanamkan benih

iman, kepercayaan dan penyaksian (syahadah) terhadap keberadaan Allah

SWT. Dalam Q. Al-A’raf 7:172 Allah menegaskan:

“dan ingatlah ketika tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam

dari Sulbi mereka dan tuhan mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka

(seraya tuhan berfirman) bukankah AKU ini Tuhanmu? Meraka menjawa:

benar (Engkau Tuhan Kami), kami telah menjadi saksi”

Fitrah bertuhan inilah yang oleh Danah Zohar dan Ian Marshall dinamakan

“God Spot” atau titik Tuhan (Danah Zohar&Ian Marshall, SQ: Spiritual

Intellegence The Ultimete Intellegensi, 2000: 79). Fitrah ini gejalanya secara

unifersal dapt diamati cukup signifikan di sepanjang sejarah perjalanan hidup

manusia. Dan fitrah bertuhan ini akan semakin bertambah jelas bila dikaji dan

difahami lewat kajian filsafat, suatu kajian yang didasarkan pada pemikiran

yang kritis, radikal, koheren, spekulatif rasional lagi komprehensif untuk

mendapatkan apa yang disebut “Hakekat”. Kalimat “ketahuilah” mengandung

arti bahwa Allah sendiri telah memerintahkan kepada manusi agar supaya

mendayagunakan seluruh potensi jiwanya semaksimal mungkin, khususnya

mendayagunakan akal fikiran guna untuk merenungkan dan menguak beragam

misteri yang ada dan dijagat raya beserta segala isinya.

Mendasarkan pada penegasan di atas maka sebenarnya tiap-tiap filsafat

pada prinsipnya bersumber pada suatu “belief, suatu kepercayaan. Kepercayaan

adalah suatu keputusan manusiaseluruhnya yang menghantarkan seluruh

hidupnya”. Akan tetapi jangan disimpulkan bahwa dengan demikian

kepercayaan itu justru melebihi akal dan mendahului akal; apalagi kepercayaan

atau keyakinan itu mempengaruhi akal. (D.C Mulder, Pembimbing ke dalam

Ilmu Filsafat. 23). Dalam menggambarkan betapa naifnya akal pikiran ketika

memasuki dan menatap masalah yang paling puncak, yaitu memikirkan

keberadaan “Realitas yang Mutlak” Leopold Weiss menuturkan behwa

“Mahkluk manusia dengan segala mekanisme jiwanya yang rumit, dengan

segala hasrat dan ketakutan-ketakutannya, perasaan dan ketidakpastian

20

Page 21: ardialmathor.files.wordpress.com  · Web viewDan sebagian dari masyarakat benar-benar mengalami pergeseran tata nilai, dari semula sangat menjujung nilai-nilai rohani bergesar kepada

spekulatifnya, melihat dirinya dihadapan pada satu alam dimana kemurahan

dan kekejaman, bahaya dan ketentraman, tercampur aduk dalam suatu cara

yang dahsyat yang tak teruraikan, dan tampaknya bekerja pada garis-garis yang

berbeda dari metoda-metoda dan struktur pikiran manusia”.

Tegasnya bahwa dalam dunia filsafat ada satu sudut tertentu yang khas,

yang menyimpang dari tradisi yang dimilkinya, yang disebut dengan “belief”

atau kepercayaan. Belief atau kepercayaan terhadap adanya “Ada Mutlak” ini

keberadaanya tidak dapat diganggu gugat. Fitrah bertuhan dalam arti

berkeiinginan untuk mengetahui dan mengenal Allah, yang kemudian

didukung oleh akal fikiran yang kritis dan radikal akan melahirkan kegairahan

yang luar biasa untuk mantap dan menguk ayat-ayat Allah yang tergelar dalam

jagad raya. Para filosuf mengemukakan adanya empat argumentasi pembuktian

terhadap eksistensi Allah, yaitu:

1) Pembuktian kosmologis, yaitu suatu bukti yang berhubungan dengan ide

tentang kausalitas atau sebab (causlity).Plato dalam bukunya “Timaeus”

mengatakan bahwa tiap-tiap benda yang terjadi pasti dikarenakan dan

didahului oleh suatu sebab. Kalo ada dua pohon yang berdampingan, dan

salah satunya ada yang mati, orang akan beranggapan bahwa tentu ada

sebab-sebab yang mengakibatkan adanya kejadian yang berlainan. Jadi

dalam benda-benda yang terbatas (finite) rangkaian sebab-musabah akan

berjalan terus menerus. Akan tetapi dalam logika rangaian yang terus

menerus seperti itu mustahil. Jadi dibelakang sebab-sebab yang merupakan

rangkaian yang sangat kompleks tentu ada sebab yang pertama, yang tidak

disebabkan oleh sebab yang lain.

2) Pembuktian ontologis; yaitu pembuktian adanya Tuhan berdasarkan refleksi

atas kenyataan objektif dengan berpedoman pada konsep mengenai ada

yang sempurna. Anselmus menyatakan bahwa Tuhan adalah ada yang

sempurna atau “katagori a priori” yang dapat difikirkan sebagai ada yang

universal, yang melebihi dari yang partikular. Rene Descartes menjelaskan

tentang adanya tuhan lewat pembuktian ontologis. “saya tidak dapat

mempunyai pikiran tentang sebuah substansi yang tidak terbatas (TUHAN)”

21

Page 22: ardialmathor.files.wordpress.com  · Web viewDan sebagian dari masyarakat benar-benar mengalami pergeseran tata nilai, dari semula sangat menjujung nilai-nilai rohani bergesar kepada

jika pikiran itu tidak dimasukan dalam diri saya oleh suatu substansi yang

dirinya sendiri benar-benar yang tak terbatas (TUHAN)”.

3) Pembuktian Teleologis:yaitu pembuktian tentang adanya Tuhan dengan

berpedoman pada konsep keterpolaan (desain) di dalam alam semesta yang

membutuhkan “desainer”. William Paley menyatakan bahwa di dalam dunia

yang kongkrit kita melihat kompleksnya unsur-unsur dunia ini, akan tetapi

terlihat sangat teratur sekali. Alam semesta menunjukan bentuk keteraturan

itu, dimana planet-planet yang bertaburan namun tidak saling berbenturan

satu sama lainnya. Hal itu menunjukan adanya kekuatan Maha Dahsyat

yang menciptakan dan mengendalikannya. Alam semesta merupakan karya

seni terbesar yang menunjukan adanya “A Greater Intellegent Desaigner”

yaitu TUHAN. Tegasnya “langit menceritakan kemulian Allah, dan

cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-nya”.

4) Pembuktian Moral, yaitu pembuktian adanya Tuhan dengan berpegang pada

pengandaian adanya hukum moral umum yang memperlihatkan adanya

“Penjamin Moral” (LAW-GIVER). J.H. Newman menyatakan bahwa

adanya kesadaran manusia untuk melakukan perbuatan yang utama semata-

mata didorong oleh suara hati (kata hati, hati nurani, hati kecil, dan insan

kamil), atau menurut istilah Immanuel Kant disebutkan “kategori

imperaktif”. Tiap-tiap orang pasti mengalami pada dirinya sendiri, bahwa

terdapat perbuatan-perbuatan yang tidak diperbolehkan. Menurut Newman

dalam hati senantiasa terdengar suara Allah secara eksistensial yang tak

masuk akal adanya perintah moral ini, kalu tidak terdapat hakim yang

ttinggi, yang mengesahkan perintah moral tersebut. Perhatikan firman Allah

berikut ini: “maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan

dan ketakwaanya” (Q.S As-Syamsu 91: 8).

Pengertian Tauhid

Istilah tauhid berasal dari “a-ha-da” artinya satu, tunggal. Dilihat dari arti

bahasa tauhid bermakna menunggalkan atau mengesakan. Sementara kalu

dilihat dari segi istilah yang dimaksud dengan tauhid adalah “mengesakan

Allah SWT baik dari segi dzat (substansi), nama dan sifat maupun perbuatanya

22

Page 23: ardialmathor.files.wordpress.com  · Web viewDan sebagian dari masyarakat benar-benar mengalami pergeseran tata nilai, dari semula sangat menjujung nilai-nilai rohani bergesar kepada

(af’al)”. Adapun wujud dan bentuk tauhid yang bersifat teoritis berupa ma’rifat

(pengetahuan), i’tiqad (keyakinan), dan istbat (pernyataan). Sedangkan wujud

tauhid yang bersifat praktis berupa al-thalab (permohonan), al-qasdu (tujuan),

dan al-irradah (kehendak). Meyakini terhadap eksistensi Allah haruslah

mengandung pengertian mengakui terhadap apapun yang menjadi kemauan

Allah yang seluruhnya telah dijelaskan lewat firmannya yang terdapat dalam

Al-Quranul Karim.

Para ulama telah sepakat bahwa dengan memahami pengertian tauhid

secara obyektif dan profesional, maka di dalam makna tersebut terkandung tiga

unsur yang mutlak adanya yaitu sebagai berikut:

Tauhid Rububiyah

Istilah Rabb dilihat dari arti pokoknya mengandung arti yang majemuk.

Sedangkan Qardhawi mengartikan bahwa tauhid rububiyah yaitu suatu

keyakinan bahwa Allah adalah Tuhan Pencipta langit dan bumi, Pencipta

semua makhluk dan Penguasa seluruh alam semesta. Jadi yang dimaksud

dengan tauhid rububiyah adalah kesadaran dan keyakinan bahwa Allahlah satu-

satunya dzat yang menciptakan serta mengatur alam semesta dengan selruh

isinya (Robbul ‘alamin).

Tauhid Mulkiyah

Tauhid mulkiyah dapat juga disebut sebagai tauhid al asma , wa as-syifah

yaitu mengakui Allah sebagai satu-satunya dzat yang menyandang nama dan

sifat-sifat kemulian sebagaimana yang tercermin dalam asmaul husna, yang

salah satu diantaranya adalah Allah bersifat Malik, Raja Diraja Pemilik dan

Penguasa seluruh alam semesta dengan segala isinya. Jadi pada hakekatnya

Tauhid Mulkiyah adalah kesadaran dan keyakinan bahwa Allah-lah

satusatunya dzat yang berdaulat atas seluruh alam semesta (universum), Raja

Diraja yang menguasai manusia (maliku an-na-si), Raja Diraja yang akan

menghakimi manusia si akherat nanti (maliku yaumi ad-di;ni), pemilik dan

penguasa seluruh jagad raya, Illahi mulku as- samawati wal ardli wama fi

hinna (al Madinah;120) Allah satu-satunya Dzat yang memiliki kekuasaan dan

23

Page 24: ardialmathor.files.wordpress.com  · Web viewDan sebagian dari masyarakat benar-benar mengalami pergeseran tata nilai, dari semula sangat menjujung nilai-nilai rohani bergesar kepada

kedaulatan secara mutlak dan hakiki, yang memberikan kepemilikan dan

kekuasaan kepada siapa pun yang dikehendakinya.

Tauhid Uluhiyah

Mentauhidkan Allah tidak cukup sekedar mengakui dan menyakini bahwa

Allah satu-satunya Dzat yang menciptakan, memelihara serta pemilik tungal

terhadap alam semesta dengan segala isinya. Mengakui terhadap Allah sama

sekai harus berbeda dengan pengakuan terhadap berbagai fakta yang ada di

sekitarnya, seperti mengakui dan meyakini adanya gunung Mount Everest, atau

jeram niagara, dan sebagainya. Buya Malik Ahmad mengartikan Tauhid

Uluhiyah sebagai “tumbuhnya kepercayaan terhadap Allah dalam hati, dimana

rasa kebesaran Ilahi menguasai jiwanya, dengn diiringi rasa mematuhi dan

menundukan diri kepadanya dengan penuh kesadaran dan ketekunan, tidak

tergoncang oleh kemewahan dan tidak goyah karena kesulitan hidup”. Tauhid

uluhiyah nilah yang harus terlintas dalam benak setiap mukmin ketika

mengungkapkan kata-kata “La:ila:ha:illa:Allah”.

Karena tauhid uluhiyah, Allah mengutus para Rasul-Nya dan menurunkan

kitab-kitabnya

Karena tauhid uluhiyah, Allah memperlihatkan kepada manusia akan tanda-

tanda keberdaan dan kekuasaan-Nya dalam alam dan diri manusia itu

sendiri.

Karena tauhid uluhiya, maka ada hari kiamat, hari pembagian catatan dan

pertimbangan amal perbuatan manusia serta disediakan surga dan neraka

Karena tauhid uluhiyah, manusia berbagi ke dalam dua golongan; yang

bahagia dan yang sengsara.

Oleh sebab itu seorangmuslim yang sungguh-sungguh beriman kepada

Allah membikin setiap aspek dari kehidupan mengabdi kepada kehendak Allah

semata.

1.)LA: HUBBAN ILLA LILLA:HI

Manusia mencintai berbagai macam kecintaan seperti yang digambarkan

dalam surat Ali ‘Imran-3:14, at Taubah-9:24, al-Baqarah-2:165 dan

sebagainya. Kecintaan terhadap berbagai hal yang ada di sekitar dirinya dalam

24

Page 25: ardialmathor.files.wordpress.com  · Web viewDan sebagian dari masyarakat benar-benar mengalami pergeseran tata nilai, dari semula sangat menjujung nilai-nilai rohani bergesar kepada

konsep Islam termasuk dalam kategori “mata:’ul haya:tid dunya”,berbagai

hiasan hidup keduniaan, dan oleh Al-Qur’an berbagai hiasan keduniaan itu

dikategorikan sebagai mata:ul ghuru:r, kesenangan yang menipu, suatu

kesenangan yang tidak akan dapat mendatangkan kepuasan hakiki dan lestari.

Dalam surat al-Hadid-57:20 Allah menyatakan secara tegas:

“Ketauhilah, bahwasanya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan

sesuatu yang melalaikan”.

Kesenangan yang bersifat duniawi suatu ketika pasti akan berpisah dan

meninggalkan siapa pun yang mencintai atau yang dicintainya. Dalam hal ini

perlu disimak hadis Rasulullah saw sebagai berikut:

Datanglah malaikat Jibril kepada Nabi saw seraya berkata:”Wahai

Muhammad, hiduplah sesuka hatimu, tetapi (ingatlah) engkau pasti akan mati.

Berbuatlah sekehendakmu, tetapi (ingatlah) engkau pasti akan dibalas sesuai

dengan amal perbuatanmu. Cintailah apa dan siapa pun yang engkau cintai,

tetapi (ingatlah) engkau pasti akan berpisah dengannya”. (Hadits dari Sahal

bin Said, r.a).

Ajaran Islam membenarkan seseorang untuk mencintai berbagai hal yang

bersifat keduniaan, yang dalam terminologi Al-Qur’an disebut dengan istilah

“al ma:lu wal banu:n”. Namun sebagaimana diisyaratkan dalam al-Qashash-

28:88, kecintaan seseorang muslim terhadap hal-hal seperti di atas haruslah

diletakkan jauh di bawah kecintaannya terhadap Allah (dan Rasul-Nya).

Sebalikya Allah mengancam kepada setiap muslim yang menempatkan sesuatu

melebihi kecintaannya terhadap Allah (dan Rasul-Nya) dengan ancaman yang

sangat menakutkan, seperti yang dinyatakan dalam surat at-Taubah-9:24:

“Katakanlah, jika ayah kalian, anak-anak, saudara-saudara, istri, kaum

kerabat, harta yang kalian usahakan,harta perniagaan yang kalian

khawatirkan akan merugi, serta rumah-rumah kalian yang kalian cintai adalah

lebih kalian cintai dari pada (mencintai) Allah dan Rasul-Nya, serta

(daripada)berjuang di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan

keputusan-Nya”.

25

Page 26: ardialmathor.files.wordpress.com  · Web viewDan sebagian dari masyarakat benar-benar mengalami pergeseran tata nilai, dari semula sangat menjujung nilai-nilai rohani bergesar kepada

Konsisten dengan hasil penghayatan kritisnya bahwa Allah-lah satu-satunya

Dzat yang mencipta seluruh alam semesta, mengasuh, memelihara, menjaga

dan mendidiknya dengan penuh kasih sayang, yang menganugerahkan seluruh

alam semesta untuk kepentingan dan kemanfaatan manusia semata-mata (al-

Baqarah-2:29), maka tidak ada sikap lain bagi setiap muslim kecuali

mencurahkan seluruh hidupnya untuk mencintai Allah di atas segala-galanya.

“Adapun orang-orang yang beriman teramat cintanya kepada Allah”(al-

Baqarah-2:31).

2.) LA:KHASY-YATAN ILLA LILLA:HI

Konsekuensi yang kedua terhadap ikrar ‘Lailaha illa Allahu’ adalah

menetapkan bahwa tidak ada ‘tuhan’ yang pantas dan wajib ditakuti kecuali

hanya takut kepada Allah semata-mata. Dalam surat at-Taubah-19:13 Allah

menyatakan:

“Mengapakah kalian takut kepada mereka, padahal(hanya) Allah-lah yang

berhak kalian takuti jikalau kalian benar-benar orang-orang yang beriman”.

“Maka oleh karena itu janganlah kalian takut kepada manusia (akan

tetapi) takutlah kepada-Ku”. (QS. Al-Maidah-5:44)

Makna tahut kepada Allah adalah takut terhadap murka-Nya, takut

terhadap azab-Nya yang meluluhlantakkan seluruh dirinya, takut terhadap api

neraka-Nya yang sangat dahsyat dan teramat mengerikan.

Seorang muslim sudah seharusnya senantiasa berpedoman takut dan harap

dalam setiap langkah dan perbuatannya dalam arti apakah pekerjaan yang akan

dilakukannya akan mengakibatkan terkena murka dan laknat Allah atau justru

akan mendapatkan ridla dan rahmat-Nya. Apakah sesuatu yang akan

dilangkahkan dirinya akan berakibat diseret dan digelandang ke dalam neraka-

Nya yang teramat dahsyat, pedih dan mengerikan atau justru akan

mendapatkan surga-Nya. Sikap seorang muslim yang selalu mengacu pada dua

pertimbangan seperti akan membuat dirinya menjadi manusia yang bijaksana

di hadapan Allah SWT.

26

Page 27: ardialmathor.files.wordpress.com  · Web viewDan sebagian dari masyarakat benar-benar mengalami pergeseran tata nilai, dari semula sangat menjujung nilai-nilai rohani bergesar kepada

3.) LA THA:’ATAN ILLA LILLAH:HI

Pernyataan La:ila:ha ila Allahu mengandung pengertian yang ketiga, yaitu

menafikan atau meniadakan ketaatan yang hakiki kepada siapa pun dan apa

pun. Sikap yang ketiga ini merupakan konsekuensi logis akibat pernyataan

yang kedua: La: khasyatan illa lilla:hi. Dengan mengikrarkan La:kila:ha illa

Allahu seorang mukmin akan berusaha bersikap loyal serta mentaati selurh

kemauan Allah sebagaimana yang tergelar secara jelas dalam Al-Qur’anul

Karim:

“sesungguhnya jawaban orang-orang yang beriman, apabila mereka

dipanggil Allah dan Rasul-Nya supaya ia (Rasul) menghukum/mengadili di

antara mereka, mereka pun berucap:”Kami telah mendengar (keputusanmu)

dan kami memetuhinya”. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung”.

(am-Nur-24:51)

4.) LA ‘IBA:DATAN ILLA LILLA:HI

Sesungguhnya sikap yang keempat ini adalah perwujudandari berpadunya

antara sikap cinta, takut, gentar serta siakp ketaatan dan kepatuhan yang tak

terhingga kepada Allah hingga tidak ada sikap lain kecuali akan menyerahkan

seluruh hidupnya untuk menjadi ‘abid (hamba) yang setia.

Penghambaan diri secara total kepada Allah semata-mata adalah

konsekuensi logis bagi seorang mukmin yang konsisten dan istiqomah terhadap

ikrar La:ila:ha illa Allahu. Inilah sikap hidup seorang mukmin yang benar,

yang dalam falsafah hidupnya diletakkan di atas dasar firman Allah yang

tergambar dalam surat al-An’am-6:162.

c. Ibadah

Secara terminologis ibadah berasal dari kata ‘ubudah, ‘bu:diyah, dan

‘abdiyah, yang artinya tunduk dan merendahkan diri. Maksudnya menyerah

dan tunduknya seseorang terhadap orang lain secara patuh tanpa perlawanan,

penyelewengan dan pendurhakaan, hingga dilayaninya orang itu menurut

keinginan dan kemauannya.

27

Page 28: ardialmathor.files.wordpress.com  · Web viewDan sebagian dari masyarakat benar-benar mengalami pergeseran tata nilai, dari semula sangat menjujung nilai-nilai rohani bergesar kepada

Majlis Tarjih Muhammadiyah merumuskan pengertian ibadah sebagai

berikut: “Bertaqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah, dengan mentaati segala

perintah-Nya, dan mengamalkan semua yang diizinkan Allah SWT”.

Majlis Tarjih Muhammadiyah membedakan ibadah menjadi dua, yaitu:

1) Ibadah Khusus atau ibadah mahdlah (mahdliyah), yakni ibadah yang telah

ditetapkan secara pasti oleh Sya:ri’ (pembuat hukum; yaitu Allah dan

Rasul), baik rincian, tingkah laku maupun tata caranya. Contohnya seperti

thaharah, shalat, umrahn dan haji.

2) Ibadah ‘Am, ibadah umum atau dapat dinamakan dengan istilah muamalat

duniawiyah, yaitu segala amalan keduniaan yang diizinkan Allah. Ibadah

umum ini dalam istilah umum meliputi bidang politik, ekonomi, sosial,

kebudayaan, pendidikan, pertahanan dan keamanan.

Pada hakikatnya maksud dan tujuan dari ibadah umum ini ialah untuk

mengemban amanat Allah, berupa melaksanakan misi khalifah Allah di muka

bumi, yang tugas utamanya adalah:

1) Membangun kemakmuran dan kesejahteraan hidup umat manusia.

2) Menciptakan perdamaian dan ketertiban antar umat manusia.

Amanah Allah dengan dua tugas yang diemban pada diri khalifah sebagaimana di

atas didasarkan pada firman Allah seperti berikut ini:

a) Manusia yang diberi amanah Allah selaku khalifah-Nya tercermin dalam QS-

33:72:

“sesungguhnya KAMI telah menawarkan satu amanat(selaku khalifah)

kepada para penghuni langit, juga kepada bumi, serta kepada gunung-gunung,

maka mereka enggan dan merasa takut untuk memikul amanat tersebut. Dan

manusia (sendirilah) yang bersedia menerima (amanat). Sungguh manusia itu

sanagt aniaya lagi bodoh”.

b) Dua tugas utama melaksanakan amanat Allah selaku khalifah di atas bumi

adalah tercermin dalam surat al-Baqarah-2:30:

“Ingatlah (Muhammad saw) ketika Tuhanmu berfirman kepada para

malaikat: ‘Sesungguhnya AKU akan menjadikan seorang khalifah di muka

bumi’. Mereka berkata: ‘mengapa ENGKAU hendak menjadikan (khalifah) di

28

Page 29: ardialmathor.files.wordpress.com  · Web viewDan sebagian dari masyarakat benar-benar mengalami pergeseran tata nilai, dari semula sangat menjujung nilai-nilai rohani bergesar kepada

muka bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan

menumpahkan darah’, sementara kami senantiasa bertasbih dengan memuji

dan mensucikan ENGKAU? Tuhan berfirman: Sesungguhnya Aku mengetahui

apa saja yang tidak kamu ketahui”.

Kalau malaikat memperkirakan manusia akan melakukan perusakan di

atas bumi, maka tugas khalifah adalah bekerja keras untuk menciptakan bumi

dalam kondisi yang baik (yushliku fiha) sebagaimana yang digambarkan dalam

an-Nur-24:55, al-A’raf-7:55-56. Dan kalau malaikat memperkirakan manusia

akan melakukan pertumpahan darah, maka tugas manusia adalah membuat

kondisi kehidupan masyarakat yang damai dan tenteram, ditegakkannya hak-

hak asasi manusia yang sangat luhur, jauh dari permusuhan dan pertumpahan

darah, seperti yang tercermin dalam surat al-Isra’17:70 dan al-Maidah-5:32.

Lahan untuk malaksanakan ibadah ‘am, yang bersifat umum adalah

mengolah bumi dan segala isinya (al-Baqarah-2:29) dalam posisi selaku

khalifah atau wakil Tuhan karena berdasarkan kekuasaan yang didelegasikan

kepadanya oleh Tuhan, ia diharapkan akan melaksanakan kekuasaan Tuhan di

bumi ini dalam batas-batas yang telah ditetapkan oleh Tuhan.

Menurut faham Muhammadiyah, ibadah yang wajib dilaksanakan oleh

setiap muslim tidaklah semata-mata hanya yang bersifat hubungan langsung

(hablun minallah) antara manusia dengan Allah, melainkan juga berjuang dan

membangun kesejahteraan hidup dan menciptakan perdamaian antar umat

manusia di atas prinsip-prinsip syariat Islam. Bagi Muhammadiyah, amal

ibadah yang sifatnya umum atau muamalat duniawiyat adalah kelengkapan dan

kesempurnaan amal ibadah langsung kepada Allah. Seseorang yang telah

menyatakan dirinya sebagai seorang muslim belum dianggap lengkap dan

sempurna agamanya kalau hanya sekedar dan sebatas menjalankan pokok-

pokok ajaran Islam yang tersimpul dalam rukun Islam yang lima. Ia masih

dituntut kesempurnaannya lewat penunaian misi yang dipangkunya selaku

khalifah Allah di muka bumi yang seluruhnya dalam rangka membangun ide

atau tata hidup baru yang damai dan sejahtera, material dan spiritual, duniawi

dan ukhrawi di bawah limpahan dan naungan ridla serta ampunan Allah SWT.

29

Page 30: ardialmathor.files.wordpress.com  · Web viewDan sebagian dari masyarakat benar-benar mengalami pergeseran tata nilai, dari semula sangat menjujung nilai-nilai rohani bergesar kepada

Dengan sikap hidup seperti inilah yang dapat dinyatakan telah menempatkan

diri di atas firman Allah sebagaimana yang dinyatakan dalam QS. Adz-

Dzariyat-51:56 dan QS. Al-An’am-6:162.

“dan tidaklah Aku ciptakan jn dan manusia kecuali untuk breibadah atau

mengabdikan diri kepada-Ku semata”.

Katakanlah “Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku

hanyalah untuk Allah semata, Tuhan Penguasa semesta alam”.

d. Beribadah yang ikhlas

Tumbuhnya kesadaran dan keyakinan bahwa hanya Allah-lah satu-satunya

Dzat Yang Mencipta dan Yang Berkuasa, Yang Berdaulat terhadap seluruh

alam semesta akan melahirkan pengabdian dan penghambaan yang absolut

dalam seluruh hidup dan penghidupannya. Pengabdian yang mutlak semata-

mata hanya untuk mencari ridla dan ma’unah Allah akan ditunaikannya dengan

hati dan niat yang suci dan bersih dari berbagai macam motivasi atau pamrih.

Kehidupan yang semacam ini yang dituntut Allah untuk ditunaikan oleh

hamba-Nya sebagaimana yang ditegaskan dalam surat al-Bayinah-98:5.

“padahal mereka tidak diperintah kecuali supaya mengabdikan diri

kepada Allha dengan memurnikan, mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya alam

(menjalankan) agama dengan lurus”.

“sesungguhnya Kami menurunkan kepadamu Kitab (Al-Qur’an) dengan

(membawa) kebenaran. Maka sembahlah Allah dengan memurnikan ketaatan

kepada-Nya”. (az-Zumar (39):2).

Katakanlah “Sesungguhnya aku diperintahkan supaya menyembah Allah

dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dengan (menjalankan) agama”. (az-

Zumar (39): 11).

2. Pokok Pikiran II

Hidup manusia adalah bermasyarakat

Hidup manusia bermasyarakat bagi manusia dalam pandangan Islam

merupakan sunnatullah, merupakan suatu fitrah, atau dalam istilah umum

30

Page 31: ardialmathor.files.wordpress.com  · Web viewDan sebagian dari masyarakat benar-benar mengalami pergeseran tata nilai, dari semula sangat menjujung nilai-nilai rohani bergesar kepada

disebut sebagai keniscayaan, sebagaimana yan gditegaskan dalam QS. Al-

Hujarat-49:13:

“Hai manusia, sesungguhnya KAMI telah menciptakan kalian dari

seorang laki-laki dan seorang perempuan, dan menjadikan kalian berbangsa-

bangsa dan bersuku-suku agar supaya kalian saling mengenal. Sesungguhnya

orang yang paling mulia di antara kalian di sisi Allah ialah orang yang paling

taqwa di antara kalian. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha

Mengenal”.

Islam berpendirian bahwa bersatunya manusia dalam masyarakat adalah

suatu keharusan. Watak manusia tidak memungkinkan hidup terpencil.

Tersusunnya masyarakat sebagai akibat ketidakmampuan ini, keperluan

manusia untuk berkelompok itu sesungguhnya bernilai ganda. Di satu pihak,

keinginan untuk dominasi dan agresi yang merupakan watak bawaan dalam

manusia dapat mendorongnya kepada tindakan tanpa pikiran dan merusak.

Otoritas dan kekuasaan yang memaksa adalah satu-satunya sarana yang dapat

mengatasi rasa dengki, kesombongan, kecurigaan dan keangkuhan pribadi. Di

lain pihak, manusia tidak mempunyai kemampuan untuk memuaskan segala

kebutuhan pribadinya. Kerjasama dan tolong-menolong menjadi keharusan

bagi manusia jika ia tidak mau musnah. (Boissard dalam musthafa, 2003:215).

Islam mengakui manusia sebagai makhluk yang paling mulia (QA. Al-

Isra’(17):70) yang mandiri dan berpribadi dan menyandang berbagai ragam

hak asasi yang tidak boleh disentuh oleh siapapun juga. Sekalipun demikian

selaku makhluk sosial ia tidak boleh melepaskan diri dari tanggung jawabnya

dalam kehidupan bersama. Islam sangat menekankan arti pentingnya

menghormati dan mencintai kepada sesama, sebagaimana sabdanya:

“Tidaklah beriman seorang di antara kalian hingga ia (dapat) mencintai

kepada saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri”. (al-hadits)

31

Page 32: ardialmathor.files.wordpress.com  · Web viewDan sebagian dari masyarakat benar-benar mengalami pergeseran tata nilai, dari semula sangat menjujung nilai-nilai rohani bergesar kepada

3. Pokok Pikiran III

Islam satu-satunya Agama yang Benar(hak), dan Satu-satunya Agama

yang Sempurna.

Pokok pikiran ketiga ini dapat dikatakan sebagai pilihan alternatif dari sekian

banyak alternatif yang paling sesuai dengan dua prinsip dasar sebagaimana

yang di tegaskan dalam pokok pikiran kedua. Agama islam yang dibawa oleh

Rasulullah saw adalah satu-satunya agama yang hak, yang benar, lagi

paripurna (kamil) dan momot atau meratai 9syamil).

Ada dua kelebihan ajaran islam yang dibawakan oleh Rasulullah Muhammad

saw, yaitu :

a. Agama islam adalah agamayang mutlak kebenarannya

Pernyataan seperti ini secara doktirial didasarkan pada firman Allah

sebagai berikut ;

“ kebenaran itu adalah dari Tuhanmu, oleh karena itu janganlah sekali-

kali kamu termasuk orang-orang yang menyangsikannya”. (Q.Al-Baqarah-

2:147)

“sesungguhnya agama (di:n) yang ada di sisi Allah hanyalah agama islam

“. (Q.Ali’imran-3:19)

“dan siapapun yang mencari agama selain islam tidaklah akan diterima

dan di akhirat dia termasuk golongan orang-orang yang merugi”.

(Q.Ali’Imran-3: 85)

“DIA-lah yang mengutus Rasul-Nya (Muhammad saw) dengan membawa

petunjuk hidup serta agama (di:n) yang haq/benar agar DIA memenangkan

terhadap semua agama, sekalipun orang-orang yang musrik membencinya”.

(Q. Ash-Sha:f-61:9)

“DIA-lah yang mengutus Rasul-Nya (Muhammad saw.)dengan membawa

petunjuk hidup dan agama (di:n) yang bena/haq agar dimenagkan-Nya

terhadap semua agama. Dan cukuplah Allah sebagai saksi” (Q.Al-Fath-48:

28)

32

Page 33: ardialmathor.files.wordpress.com  · Web viewDan sebagian dari masyarakat benar-benar mengalami pergeseran tata nilai, dari semula sangat menjujung nilai-nilai rohani bergesar kepada

Doktrin yang mengajarkan bahwa satu-satunya agama yang benar/ hak di sisi

Allah hanyalah agama Islam seperti ini sebenarnya merupakan ciri khas dari

semua agama ‘samawi’, yaitu agama yang mendasarkan diri pada revelasi atau

wahyu Tuhan, yang terdiri dari agama yhudi, nasrani, dan islam. Dari segi

historis menunjukan bhawa asal mula agama ‘samawi’ yang dibawa oleh

nabiyullah dari sejak nabi Adam as sampai nabi terakhir MUHAMMAD SAW

termasuk agama yang dibawa oleh nabi musa as.

Al-qur’an memberikan informasi atas klaim sepertiitu, baik dari agama

Yahudi maupun Nasrani, dimana masing-masing mengaku bahwa kebenaran

itu hanya ada pada dirinya saja (truth claim) seperti berikut :

Dan mereka (orang-orang Yahudi dan Nasrani) berkata “sekali-kali tidak

akan masuk surga kecuali orang-orang (yang beragama) Yahudi atau Nasrani.

Demikian itu (hanya) angan-angan mereka yang kosong belaka.

Katakanlah :”tunjukanlah bukti kebenran kalian, manakala kalian adalah

orang benar”. (Q.Al-Baqara-2: 111)

“orang-orang yahudi berkata “orang-orang nasrani tidaklah berdiri diatas

kebenaran”, dan orang-orang nasranipun berkata “orang-orang yahudi

tidaklah berdiri sendiri diatas kebenran”, sedang keduanya membaca kitab

yang sama” Q. Al-Baqarah-2; 113.

Al-Qur’an adalah wahyu swt yang disampaikan kepada Rasulullah saw.

Disamping ia sebagai ‘Petunjuk hidup bagi umat manusia’, sebagai’Hudan li

an na-si’ bagi Raulullah saw, Al-Qur’an berperan juga sebagai mu’jizat.

Kemu’jizatan Al-Qur’an secara jelas dapat di saksikan oleh siapapun hingga

akhir zaman, antara lain :

1) Gaya bahasa Al-Qur’an yang sangat mengagumkan, yang tidak dapat di

tandingi oleh siapapun. Susunan Al-Qur’an merupakan yang terpuncak dan

terindah dalam bentuk sastra.

33

Page 34: ardialmathor.files.wordpress.com  · Web viewDan sebagian dari masyarakat benar-benar mengalami pergeseran tata nilai, dari semula sangat menjujung nilai-nilai rohani bergesar kepada

2) Kepada bangsa arab yang terkenal dengan kepiwianianya membuat syair,

atau kepada siapapun yang masih meragukannya, Allah meanntangnya

secara terbuka agar mereka membuat kalimat tandingannya yang sepadan

keiindahannya seperti Al-Qur’an (Q.Al-Isra’17:88,Q.hud-11:13 dan Q.Al-

Baqarah-2:23). Tantangan diatas sampai saat ini tidak ada satu orangpun

yang menjawabnya.

3) Terpeliharanya otentistas/keshahihan Al-Qur’an sampai akhir zaman dari

tangan-tangan manusia yang tak bertanggung jawab. Allah menjamin

terhadap terpeliharanya otentitas Al-Qur’an ini sebagaimana yang di

firmankan dalam Q.Al-Hijr-15: 9)

4) Rasulullah saw sebagai penerima wahyu alquran adalah seorang rusul yang

‘umi’ 9bta aksara) yang sama sekali tidak dapat baca tulis. Be;iau juga

bukan juga orang yang dikenal luas, pergaulannya dengan orang-orang

cerdik atau pandai hingga dengan pegalaman seperti itu menjadikan

pengetahuan beliau menjadi luas pula. Namun sekian banyak ayat-ayat

alquran mengungkapkan pengetahuan yang sangat tinggi yang pada saat

alquran diturunkan umat sama sekali belum dapat memahami.

5) Dalam alquran ada sesuatu yang sulit diterima akal sehat kalau alquran

dituduhkan sebagai ciptaan nabi muhammad saw sebagai buat ciptaan.

Alquran yang diturunkan sedikit demi sedikit dimakan waktu selama 22

tahun, 2bulan dan 22 hari didalamnya ada beberapa kata-kata yang cukup

mencengangkan. Abdulrazaq naufal dalam Al-jaza; li al-quran kariem

membeberkan kemujizatan alquran, antara lain :

a) Keseimbangan antara jumlah bilangan kata dengan antonimnya antara lain :

- Al Hayah (hidup) dan al –maut (mati), masing-masing sebanyak 145 kali

- Al-nafu (manfaat) dan al-madlaraah (mudarat) masing-masing sebanyak 50

kali.

- Al-har (panas) dan al-bard (dingin) masing-masing 4 kali

- Al-thama’ninah (kelapangan/ketenangan) dan al-dhiq (kesempitan) masing-

masing 13 kali

- Al-rahbah (cemas/takut) dan al-raghbah (harap/ingin) masing-masing 8 kali

34

Page 35: ardialmathor.files.wordpress.com  · Web viewDan sebagian dari masyarakat benar-benar mengalami pergeseran tata nilai, dari semula sangat menjujung nilai-nilai rohani bergesar kepada

- Al-shalihat (kebajikan) dan al-sayyi’at (keburukan) masing-masing 167 kali

- Al-kufr (kekufuran) dan al-iman dalam bentuk difinitif masing-masing 17 kali

- Al-shayf (musim panas) al-syita’ (musim dingin) masing-masing satu kali.

b) Keseimbangan jumlah bilangan kata dengan sinonim/ makna yang

dikandungnya.

- Al-harts dan al-zira’ah (membajak/bertani)masing-masing 14 kali

- Al-ushb dan al-dhurur (membanggakan diri/angkuh) masing-masing 27 kali

- Al-dhallun dan al-mauta (orang sesat/mati jiwaya) masing-masing 17 kali

- Al-jahr dan al-‘alaniyah (nyata) masing-masing 16 kali

c) Di samping keseimbangan seperti diatas ada juga kesimbangan yang khusus,

yaitu :

- Kata al-yaumu atau hari didalam AL-Qur’an diulang sebanyak 365 kali, yang

menunjukan jumlah hari selama stu tahun

- Kata al-ayyamu (bentuk jamak dari al-yaumu) diulang sebanyak 30 kali, yang

menunjukan jumlah hari selama satu bulan.

- Kata as-syahru atau bulan diulag sebanyak 12 kali, yang menunjukan jumlah

bulan selama setahun

- Al-Quran menjelaskan bahwa langit ada “tujuh”. Penjelasan ini diulang-ulang

sebanyak tujuh kali.

J.W.Goethe (Jerman 1749-1982)

‘Bagaimanapun juga saya membaca al-quran, tidak habis-habisnya saya

bertemu dengan ajaran-ajaran yang menggerakan saya untuk memperdalam

pengetahuan agama. Susunan kalimatnya sangat indah, isi dan tujuan dapat

menjadi pedoman untuk jalan kebahagiaan, kemuliaan yang tinggi, da beberapa

pelajaran yang menakutkan untuk pekerja jahat. Demikian pendapat saya .

Masalah ‘Pluralisme Agama’

Akhir-akhir ini sekelompok kecil intelektual muslim indonesia

melontorkan seuah wacana yang terkenal dengan sebutan ‘pluranismeagama’.

Pada intinya mereka meyakini bahwa kebenaran (truth) dan keselamatan

35

Page 36: ardialmathor.files.wordpress.com  · Web viewDan sebagian dari masyarakat benar-benar mengalami pergeseran tata nilai, dari semula sangat menjujung nilai-nilai rohani bergesar kepada

(salvation) itu bukan hanya menjadi milik salah satu agama. Mereka

berpendapat bahwa kebenran dan keselamatan ada di semua agama, baik

yahudi, kristen maupun islam itu sendiri.

Semua agama besar itu bagaimana pun juga merupakan ekspresi dari

kebenaran yang sama, walaupun di permukaan ada perbedaan-perbedaan.

M.Legenhausen, dalam bukunya yang berjudul ‘satu agama atau banyak

tuhan’ menjelaskan bahwa dalam masalah pluralisme religius Hick

menemukan ada 4 macam, yaitu :

1) Pluralisme religius normatif, yaitu suatu doktrin yang mengajarkan ahwa

secara moral, umat kristiani wajib untuk menghargai pemeluk agama lain

2) Pluralisme religius epistoologis yaitu suatu doktrin yang mengajarkan bahwa

umat non-kristen juga bisa memperoleh keselamatan kristiani

3) Pluranisme religius epistemologis bahwa para pengikut agama-agama besar di

dunia memiliki kedudukan yang sama enurut justifikasi religius mereka

4) Pluralisme religius alestis yaitu bahwa kebenran religius dapat ditemukan juga

dalam agam-agama selain kristen dengan derajat yang sama, sebagaimana yang

ditemukan dalam agama kristen.

Dengan singkatan Muhammad Legenhausen menjelaskan ahwa para

penganut pluralisme dalam beragama menegaskan bahwa semua agama

umumnya menawarkan jalan keselamatan bagi umat manusia, dan semuanya

mengandung kebenran religius.

Pemaknaan agama seperti diatas jelas erupakan suatu langkah yang telah jauh

dari sekedar mengakui bahwa didalam setiap agama ada kebenran dan ada

keselamatan. Mereka meyakini bahwa hakekatnya semua agama sama

(penyamaan agama). Mereka menyatakan semua agama sebagai jalan yang

valid menuju kebenran, sekalipun jalan yang di tempuhnya berbeda-beda.

Fikiran mereka ini mirip dengan ungkapan yang berkembang ditengah-tengah

masyarakat/budaya jawa bahwa ada sekian banyak sungai yang namanya

berbeda-beda, namun semuanya pasti akan bermuara juga kelaut yang sama.

36

Page 37: ardialmathor.files.wordpress.com  · Web viewDan sebagian dari masyarakat benar-benar mengalami pergeseran tata nilai, dari semula sangat menjujung nilai-nilai rohani bergesar kepada

Pendapat kelompok faham pluralisme yang sangat berani melawan arus besar

sebagaimana yang dikemabangkan oleh Fazlur Rahman dkk. Diatas mendasar

pada alquran.

“ sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang yahudi, orang-orang

nasrani dan orang orang shabin siapapun diantara mereka yang benar-benar

beriman kepada Allah dan hari akhir, serta beramal saleh, maka mereka itu

akan menerima pahala dari tuhan mereka bagi mereka tidak ada kekhawatiran

serta tidak pula mereka bersedih hati” (Q.Al-Baqarah (2):62)

“ sesungguhnya orang-orang mukmin, prang-orang yahudi, shabiin dan

orang-orang nasrani siapa saja (diantara mereka yang benarbenar beriman

kepada Allah, hari akhir beramal shaleh, maka tidak ada kekhawatiran

terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati” (Q.al-Maidah (5): 69)

Al-Thabri, ahli tafsir kenamaan abad X berpendapat bahwa jaminan Allah

tersebut bersyaratkan tiga hal : beriman kepada ALLAH dan hari kemudian,

serta berbuat baik. Syarat beriman itu bermaksud, beriman kepada Allah dan

Muhammad saw. Atau dengan kata lain, yang dimaksud dalam ayat ini ialah

mereka yang masuk islam.

Namun demikian, hal itu tidak berati bahwa pada setiap zaman bisa terdapat

banyak agaama yang dilihat dari sudut kbenarannya adalah sama, lantas

manusia memilih diantara agama-agama tersebut. Agama apapun yang anda

pilihtidak lagi menanggung jawabnya. Tidak, tidak deikian. Yang dimaksud

adalah bahwa manusia beriman kepada seluruh nabi, dimana para nabi yang

terdahulu memberikan kedatangan nabi yang akan datang, terutama nabi yang

paling mulia dan penutup mereka, dan bahwasanya nabi yang kemudian pasti

membenarkan risalah para nabi sebelumnya.

Dari sekian banyakpendapat dari para ulama dan musafir besar seperti diatas

dapat disimpulakan bahwa “ KEBENARAN” dan “KESELAMATAN” hanya

bisa didapatkan lewat ajaran yang ibawa oleh nabi Muhammad saw.

37

Page 38: ardialmathor.files.wordpress.com  · Web viewDan sebagian dari masyarakat benar-benar mengalami pergeseran tata nilai, dari semula sangat menjujung nilai-nilai rohani bergesar kepada

Alwi Shihab menyarankan agar dalam mengembangkan konsep pluralise

agama, maka harus bersyaratkan satu hal, yaitu komitmen yang kokoh terhadap

agamanya masing-masing. Seorang pluralis dalam berinteraksi dengan aneka

ragam agama, tidak saja hanya ditutut untuk membuka diri, belajar dan

menghormati mitra dialognya. Tetapi ia yang terpenting ia harus comimtted

terhadap agamanya. Hanya dengan sikap demikian akan dapat di hindari

relativisme agama yang tidak sejalan dengan semangat pluralisme (Bhinneka

tunggal ika)

“ bagi kalian agama kalian, dan bagiku agamaku”

Pengembangan konsep “pluralisme” dengan sasaran akhir harus diakuinya

‘kebenran’ dan ‘keselamatan’ diluar agama islam adalah sangat menyesatkan,

dan akan melahirkan akibat yang sangat jauh dan cukup mengerikan. Sebab

dengan pemahaman seperti ini akirnya islam sebagai suatu keyakinan hidup

tidak lagi memerankan diri sebagai kekuatan utama yang menjadi pendorong,

penggerak dan pemberi motivasi terhadap seluruh aspek kehidupan umatnya.

Pengakuan islam terhadap adanya pluralitas agama bukan berarti diikuti

dengan mengubah prinsip-prinsip dasar dalam islam. Sikap dari pengusung ide

pluralisme agama ini jelas sekali terkena pengaruh keputusan konsili Vatikan II

yang berlangsung pada tahun 1965. Sebagaimana telah diketahui secara luas

bahwa gereja katholik melalui konsili vatikan II pada tahun 1965 mulai

mengakui adanya pluralitas “KESELAMATAN” diluar gereja katholik

(j.Riberu (peny), Tonggak sejarah pedoman arah: Dokumen Konsilli Vatikan

II, khususnya bagisn “Sikap Terhadap Agama Lain” Dokumen MAWI,1983:

287).

Agama islam adalah agama yang sempurna (kamil) dan momot (syamil).

Kesempurnaan agama islam ditegaskan Allah dalam firman-Nya:

38

Page 39: ardialmathor.files.wordpress.com  · Web viewDan sebagian dari masyarakat benar-benar mengalami pergeseran tata nilai, dari semula sangat menjujung nilai-nilai rohani bergesar kepada

“ pada hari ini telah AKU sempurnakan agama untuk kalian, dan telah

AKU cukupkan pula nikmat-Ku kepada kalian, serta AKU rela islam sebagai

agama kalian” (Q.Al-Maidah-5:3)

“hai orang-orang yang beriman, masuklah kalian kedalam islam secara

menyeluruh, dan janganlah kalian mengikuti langkah-langkah syaitan.

Sesungguhnya syaitan adalah musuh yang nyata bagi kalian” ( Q. Al-Baqarah-

2: 208)

Dengan memahami kedua ayat diatas ditambah dengan pemahaman secara

umum sebagaimana yang terkandung dalam alquran dan al-hadits,

Muhammadiyah memiliki keyakinan yang teguh bahwa islam bukan sekedar

mengajarkan bagaimana seharusnya seseorang menghubungkan dirinya kepada

al-Khaliq semata-mata, akan tetapi mengajarkan bagaimana setiap muslim

menghadapi kehidupan di dunia ini.

Realitas menunjukan bahwa mulai dari pertengahan akhir abad kedua puluh

dunia islam mulai bangkit dan menggeliat dari tidurnya yang sangat panjang.

Fenomena seperti ini menjadikan dunia Barat sangat ketakutan. Kekuatan

seperti ini ditandai dengan munculnya pemikiran P. Huntington yang

menyatakan musuh terbesar dunia kapatilisme (dunia Barat) setelah perang

dingin adalah islam. Untuk mengatisipasi kembali kebangkitan kembali dunia

islam seperti ini mulailah dunia barat menyebarkan dunia isu dmokrasi dalam

wujud islam liberal. Mereka menyebarkan berbagai isu meletakan dunia islam

dalam aneka perangkap yang mereka pasang. Dengan kepenuhan kesengajaan

pula Barat menciptakan sejumlah doktumi, seperti islam tradisional- islam

modern, islam modert- fundamentalis, islam legalistik/formalistik dan

sebagainya.

Sesungguhnya, islam yang di sampaikan oleh Nabi Muhamad saw,

mengandung ajaran yang sempurna (kamil), memiliki berbagai aspek (syamil)

yang berhubungan langsung dengan Allah (hablun min Allah) serta berbagai

aspek yag berhubungan dengan sesama manusia (hablun min anna’s)

39

Page 40: ardialmathor.files.wordpress.com  · Web viewDan sebagian dari masyarakat benar-benar mengalami pergeseran tata nilai, dari semula sangat menjujung nilai-nilai rohani bergesar kepada

Tidak ada satu kawasan pun dalam kehidupan dunia yang tidak

mendapakan perhatian islam. Ajaran islam memuat seluruh aspek kehidupan

dunia. Islam memandang sangat pentingnya kehidupan dunia relatif teramat

singkat dibandingkan dengan kehidupan di akhirat. Justru oleh karena itu

didalam analisisnya para mussafir menemukan satu kenyataan bahwa isi al-

qur’an yang menyeluruh dan menyangkup, 85% daripadanya diarahkan untuk

mengatur dan membimbing manusia di dunia sekarang ini.

K.H. Mas Mansyur, seorang ‘alim Muhammadiyah yang pernah memimpin

persyarikatan muhammadiyah menegaskan bahwa “memang politik dan islam

tidak dapat di pisahkan, sebagaimana halnya gula rasa manis yang tak mungkin

di pisahkan. Begitu pula antara agama dan politik. Hanya semenjak jatuhnya

kerajaan islam di andalusia, semenjak itu pula tangan islam merasa tidak laras

(cocok) lagi untuk memegang politik itu. Lama kellamaan umat islam tidak

mengerti sama sekali apa arti politik itu. Mereka benar, masih mengakui

Muhammad SAW sebagai jujungannya, al-quran sebagai kitabnya, dan

kiblatnyapun tidak berubah. Tetapi hanya itu saja yang mereka jalani. Padahal

perintah Tuhan, umat islam harus cakap mengurus segala kebutuhan hidup di

dunia sampai akhir hayat nanti”. (soebagijo I.N, KH mansur, Pembaharu Islam

di Indonesia: 36).

Kesempunaan islam benar-benar obyektif dan riil nyata, dan sama sekali

bukan sekedar pengakuan dari orang-orang yang terlibat didalamnya, yang

biasanya cenderung untuk bersikap subyektif. Kesempurnaan dan momotnya

(syamil) ajaran islam tidak dapat dipungkiri oleh siapapun manakala jujur

dalam mengkaji dan mempelajarinya secara proposional. Beberapa pengakuan

dari pihak luar (non islam) yang secara terus terang mengakui akan

kesempurnaan ajaran islam antara lain adalah :

1) Profesor H.A.R Gibb seorang orientalis yang ahli dalam bahasa-bahasa

semit menulis dalam bukunya yang berjudul “ The Wither of Islam’ dengan

ungkapan “Islam is indeed much more than a system of thelogy. Islam

40

Page 41: ardialmathor.files.wordpress.com  · Web viewDan sebagian dari masyarakat benar-benar mengalami pergeseran tata nilai, dari semula sangat menjujung nilai-nilai rohani bergesar kepada

complete civilication”, sungguh islam itu lebih banyak daripada sebuah

sistem theologi. Islam adalah sebuah peradaban yang sempurna.

2) V.N Dean, seorang orientalis menulis buku : “ The Nature of the Non

Western World”, menyatakan “Islam is complete integration of religion,

political system, way of and interpretation of history”, islam merupakan

perpaduan yang sempurna antara agama, sistem politik, pandangan hidup

dan penafsiran agama.

3) Sir T.Morison dalam buku yang berjudul “ England and Islam”, ‘Nineteeth

Century and After” menyatakan bahwa “ sesungguhnya islam adalah lebih

dari suatu kepercayaan saja,. Ia adalah sisitem sosial yang lengkap; ia adalah

peradaban dengan filsafat, kebudayaan dan keseniannya sendiri. Dalam

perjuangannya yang lama menentang peradaban saingan Nasrani, ia telah

menjadi suatu kesatuan organik yang akan sadar diri sendiri”. ( Stoddard,

Dunia Baru Islam: 72)

4) Marcel A. Boisard menyatakan bahwa “... wahyu Al-Qur’an itu bersifat

rasional serta sempurna, dan ajaran bahwa Nabi mengandung kemungkinan-

kemungkinan yang tak terhingga. Ketika kaum mukminin hidup menurut

ajaran agama yang mendorong untuk bersifikr dan memiliki akal yang kritis,

islam tampak sebagai obor kemajuan”. ( Marcel A. Bosaird, 1980: 316).

4. Pokok pikiran IV

Berjuang menegakkan agama islam adalah wajib, sebagai ibadah kepada

Allah, dan berbuat ihsan dan islah kepada manusia.

Pokok pikiran keempat ini merupakan konskuensi logis dari adanya pokok

pikiran ketiga. Kalau pokok pikiran ketiga menggambarkan pandangan

hidup/keyakinan hidup bahwa: Islam sebagai satu-satuna alternatif yang telah

dipilih dan ditetapkan sebagai keyakinan hidupnya, maka sebagai

konsekuensinya apa yang telah dipilihnya kemudian harus diperjuangkan

dengan semaksimal mungkin. Bagi setiap muslim harus mempunyai kesadaran

akan wajibnya memperjuangkan tegaknya ajaran Islam dimana dan kapan pun

juga seebagai tanda bukti akan kebenaran iman dan keislamannya. Iman dalam

dalam pengertian Islam bukan hanya konsep metafisikal belaka, ia adalah

41

Page 42: ardialmathor.files.wordpress.com  · Web viewDan sebagian dari masyarakat benar-benar mengalami pergeseran tata nilai, dari semula sangat menjujung nilai-nilai rohani bergesar kepada

corak suatu perjanjian yang dengannya manusia berbarter atau menukar

hidupnya dan segala yang dimilikinya dengan Allah sebagai ganti bagi janji

surga diakhirat keak. Allah membeli hidup dan kekayaan seorang mukmin dan

sebagai gantinya Dia menjanjikan hadiah surga didalam kehidupannya nanti

sesudah mati. Konsep jual beli ini mempunyai implikasi penting, karena itu

haruslah dipahami dengan sebaik-baiknya watak dan maknanya.

Pada hakikatnya penjualan ini tidak berarti bahwa Tuhan membeli sesuatu

yang dimiliki manusia. Watak yang sebenarnya ialah bhawa setiap makhluk

adalah mutlak milik Tuan. Akan tetapi Dia telah mengakaruniakan barang-

barang tertentu kepada manusia untuk diperjuangkan sebagai amanat dari

Tuhan. Dan manusia telah diberi kebebasan untuk secara jujur menepati

amanat itu, atau menghianati dan menyalahgunakannya.

Dan katakanlah:”kebenaran itu datangnya dari Tuhan kalian, maka

siapapun yang menghendaki(beriman) silahkan beriman, dan siapa punyang

mau kafir, maka silahkan untuk berkufur.”.

Dengan demikian manusia telah bersedia dengan sukarela membelajnjkan

jiwa dan harta bendanya dijalan Allah hakikatnya ia telah menjual

“otonomi”nya kepada Allah tentang kebahagiaan abadi dihari akhir nanti

berupa surga yang teramat nikmat. Manusia melakukkan inilah yang

dikatagorikan sebagai seorang Mukmin yaitu yang telah bersedia dengan ikhlas

menyerahkan secrara mutlak kehendak dan pilihan kepada

kehendak(iradah)Allah. Seorang yang dengan kesadaran dan kemauannya

sendiri telah memilih untuk mengikuti jalan Allah, maka konsekuensinya ia

akan wujuskan dalam hidunya. Sebagaimana yang difirmankan Allah dalam

QS.6: 162 “sesungguhnya sholatku, ibadah dan pengorbananku, hidup dan

matiku hanya untuk Allah, Tuhan pencipta seluruh alam semesta”. Dengan

demikian baginya seluruh pikran, perasaan, kehendaknya dan perilakunya, baik

dalam kehidupan politik, ekonomi, budaya, seni, pendidikan dan ilmu

pengetahuan dan sebgainya senantiasa dilandasi oleh sau motif saja, yaitu untk

pengadbian diri kepada Allah, demi semata-mata untuk mendapatkan ridla-

Nya.

42

Page 43: ardialmathor.files.wordpress.com  · Web viewDan sebagian dari masyarakat benar-benar mengalami pergeseran tata nilai, dari semula sangat menjujung nilai-nilai rohani bergesar kepada

5. Pokok Pikiran V

Perjuangan menegakkan agama islam akan berhasil bila mengikuti jejak

perjuangan nabi Muhammad SAW.

Persoalan tentang metoda, kepemimpinan maupun etika perjuangan seperti

diatas dalam Islam telah diberikan acuannya secara jelas. Dlam Al-qur’an

Allah menegaskan bahwa figur para Nabiyullah’alaihimussalam, khususnya

figur Rasulullah Muhammad SAW adalah satu-satunya model dan panutan

bagi setiap muslim dalam seluruh aspek kehidupannya. Pada Rasulullah SAW

tergambar rentangan contoh teladan sosok manusia yang paripurna, yang

seluruh hidupnya diabadikan demi kebenaran dan keagungan asma Allah.

Athaiyah al-Abrasyi dalam “Uzmatu al-Rasul”: 99 menggambarkan

paripurnanya sosok pribadi Rasulullah SAW dengan ucapan “ciri khas

menonjol dalam sifat utama yang ada pada Rasul-Rasul sebelum itu semua

terdapat dalam dirinya. Dalam diri Nabi Muhammad SAW terdapat sifat

keberanian Nabi Musa as, sifat kepemurahan Nabi Harun as, sifat kesabaran

Nabi Ayyub as, sifat kebesaran Nabi Sulaiman as, sifat kegembiraan Nabi

Yahya as, dan sifat pengasih Nabi Isa as.

Sifat-sifat perjuangan Rasulullah yang wajib diteladani antara lain

sikapnya yang konsisten terhadap prinsip yang diyakininya, ikhlas, sabar,

tanggung jawab, demokratis dan tidak suka dikultuskan, tegas, sabar,

sederhana, rendah hati ramah tamah, pemaaf, terpecaya, jujur, tawakal kepada

Allah. Dan beralasan dengan sikap ittiba’ pada perjuangan Rasulullah ini pula

Persyarikatan yang didirikan oleh KHA. Dahlan dinamakan Muhammadiyah,

dengan maksud bertafa’ul atau berpengharapan baik semoga Perjuangan dan

meneladani diri pribadi Rasulullah SAW, penutup segala Rasul.

6. Pokok Pikiran VI

Perjuangan mewujudkan pokop-pokok pikiran seperti di atas hanya

dapat dilaksanakan dengan baik dan berhasil dengan cara berorganisasi.

Pokok pikiran keenam ini membahas tentang alat(tool) perjuangan sebagai

rangkaian yang logis terhadap pokok-pokok pikiran sebelmnya.

43

Page 44: ardialmathor.files.wordpress.com  · Web viewDan sebagian dari masyarakat benar-benar mengalami pergeseran tata nilai, dari semula sangat menjujung nilai-nilai rohani bergesar kepada

Manakala perjuangan Islam akan diselesaikan makaka akan segera muncul

serangkaian pertanyaan, metoda dan akhlak perjuangan manakah yang

dibenarkan oleh Islam, serta dengan alat manakah agar perjuangan tersebut

dapat berdaya dan berhasil guna(efektif dan efisien). Dalam upaya menjawab

pertanyaan dengan cara atau alat manakah agar supaya perjuangan dapat

berhasil dengan baik, maka jawaban yang terbaiik adalah dengan mengikuti

perjuangan Allah sebgai berikut:

“Sesungguhnya Allah senang terhadap orang-orang yang berjuang dijalan-

Nya(agama Islam) dalam keadaan tersusun rapi ibarat suatu bangunan yang

kokoh kuat”.

Memperjuangkan ajaran Islam dalam arti seluas-luasnya bagi setiap

muslim adalah wajib. Dan demi efektif dan efisiennya ppelaksanaan, serta

demi sempurna dan keberhasilannya perjuangan menegakkan ajaran islam

dalam wujud yang rill, konkret, dan nyata maka syarat yang tidak boleh tidak

harus ada(condition sine qua non) adalah organisasi sebagai alat perjuangan.

Tanpa alat perjuangan, menegakkan ajaran Islam tidak akan sempurna. Dengan

menunjukkan pada beberapa ayat dan qaidah ushul fikih seperti diatas dapat

disimpulkan bahwa karena memperjuangkan Islam adalah wajib, sementara

perjuangan menegakkan ajaran islam tidak dapat menjadi lebih sempurna tanpa

adanya organisasi, maka hakikatnya berorganisasi dalam rangka

memperjuangkan tegak teguhnya ajaran Islam adalah wajib juga hubungannya.

Adapun media yang akan mempengaruhi bentuk dan sifat kehidupan

masyarakat ada dua, yaitu:

1. Bidang politik kenegaraan(supra struktur)

2. Bidang masyarakat(infra struktur)

Muhammadiyah menegaskan bahwa dua kekuatan tersebut masing-masing

dengan alatnya sendiri-sendiri berjalan sendiri-sendiri dan dengan caranya

sendiri –sendiri namun tetap dalam rangka saling pengertian dan dalamtujuan

yang sama. Muhammadiyah secara organisasi, dari jejak berdirinya hingga

kapanpun juga telah meletakkkan stategi dasarnya, yaitu memilih dan

meletakkan dirinya berjuang dalam bidang masyarakat.

44

Page 45: ardialmathor.files.wordpress.com  · Web viewDan sebagian dari masyarakat benar-benar mengalami pergeseran tata nilai, dari semula sangat menjujung nilai-nilai rohani bergesar kepada

Muhammadiyah secara konsisten akan berjuang untuk menggarap dan

mengelola secara langsung kehidupan masyarakat dengan cara memberikan

pengertian dan membentuk kesadaran masyarakat., agar masyarakat mau

menerima dan melaksanakan strategi dasarnya, yaitu memilih danmeletakkan

dirinya berjuang dalam bidang masyarakat.

7. Pokok pikiran VII

Seluruh perjuangan diarahkan untuk tercapainya tujuan hidup, yakni

terwujudnya masyarakat utama, adil dan makmur yang diridhoi Allah

SWT

Pokok pikiran ketujuh membicrakan tentang tujuan perjuangan.

Muhammadiyah selaku persyarikatan telah menegaskan bahwa seluruh yang

dikerjakan Muhammadiyahdengan segala amal usahanya harus bermuara pada

tujuan akhir yaitu terwujudnya masyarakat utama, adil dan makmur yang

diridhoi Allah SWT. Masyarakat utama, adil dan makmur diridhoi Allah SWT

atau teminologi Al-Qur’an dirumuskan dengan kalimat Baldatun Tayyibatun

wa Rabbun Ghafur(As-Saba’,34:15). Selain merupakan kebahagiaan dan

kesejahteeraan dunia bagi seluruh umat manusia, ia juga akan menjadi jenjang

bagi umat Islam untuk memasuki pintu surga”jannatun na’iem”. adapun ciri-

ciri wujud masyarakat utama, adil dan makmur yang diridhoi Allah

sebagaimana digambarkan dalam Al-qur’an dalam QS. An-Nahl,16:112 dan

QS. Al-A’raf,7:96.

Dari kedua ayat tersebut dan penjelasan diatas dapat disimpulkan dalam

pemahaman Al-Qur’an serta hadis pada umumnya maka wujud masyarakat

utama, adil dan makmur sejahtera, aman, damai dan bahagia yang ditegakkan

diatas dasar keadilan, kejujuran, persaudaraan, persamaan, tolong-menolong

dengan bersendikan hukum Allah yang sebenar-benarnya, lepas dari pengaruh

setan dan hawa nafsu.

45

Page 46: ardialmathor.files.wordpress.com  · Web viewDan sebagian dari masyarakat benar-benar mengalami pergeseran tata nilai, dari semula sangat menjujung nilai-nilai rohani bergesar kepada

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sejarah Muqoddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah pada Masa

Pimpinan Muhammadiyah yaitu sebagai berikut:

a. Periode K. H. Ahmad Dahlan (1912-1923)

b. Periode K. H Ahmad Ibrahim (1923-1934)

c. Periode K. H Hisyam (1934-1936)

d. Periode K. H. Mas Mansur (1936-1942)

e. Periode Ki Bagus Hadikusuma (1942-1953)

Sejarah perumusan muqoddimah anggaran dasar muhammadiyah yaitu

sebagai berikut: Belum adanya rumusan formal tentang dasar dan cita-cita

perjuangan Muhammadiyah, Kehidupan rohani keluarga Muhammadiyah

menampakan gejala menurun akibat terlalu berat mengejar duniawi, Makin

kuatnya berbagai pengaruh alam pikiran dari luar, yang langsunga atau tidak

langsung berhadapan dengan faham dan keyakinan hidup Muhammadiyah,

Dorongan disusunnya pembukaan Undang-Undang Dasar RI Tahun 1945.

Hakekat Dan Fungsi Muqoddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah yaitu

sebagai berikut:

a. Hakekat Muqoddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah

Merupakan suatu kesimpulan dari perintah dan ajaran Al-quran dan

As-Sunnah tentang pengabdian manusia kepada allah s.w.t, amal dan

perjuangan bagi setiap muslim yang sadar akan kedudukannya selaku

hamba dan khalifah dimuka bumi.

46

Page 47: ardialmathor.files.wordpress.com  · Web viewDan sebagian dari masyarakat benar-benar mengalami pergeseran tata nilai, dari semula sangat menjujung nilai-nilai rohani bergesar kepada

b. Fungsi Muqoddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah

Merupakan jiwa, nafas dan semangat pengabdian dan perjuangan

kedalam tubuh dan segala gerak organisasinya, yang harus dijadikan asas

dan pusat tujuan perjuangan Muhammadiyah.

“Matan Muqoddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah

Bedasarkan atas”

1. Surat al-fatihah

2. Pernyataan diri atau ikrar: radli tu billahi rahim

3. Diktum matan/ materi ‘ mukadimah anggaran dasar muhammadiyyah”

Sedangkan kontekstualisasi dalam Muqoddimah Anggaran Dasar

Muhammadiyah ada 7 pokok pikiran.

B. Saran

Demikian makalah ini kami buat, terima kasih atas partisipasi saudara

serta teman-teman, adapun kritik dan saran dari saudara serta teman-teman

sekalian saya ucapkan banyak terima kasih. Semoga dengan makalah ini

mampu memberi pengetahuan dan wawasan yang lebih luas kepada pembaca

terkait tentang Muqoddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah.

47

Page 48: ardialmathor.files.wordpress.com  · Web viewDan sebagian dari masyarakat benar-benar mengalami pergeseran tata nilai, dari semula sangat menjujung nilai-nilai rohani bergesar kepada

DAFTAR PUSTAKA

Hambali. Hamdan, Drs. H.2010.Ideologi dan Strategi Muhammadiyah. Yogyakarta: PT.Surya Sarana Utama

Pasha. Musthafa Kemal, Drs.H dan Darban. Ahmad Adaby, Drs.H. 2003. Muhammadiyah sebagai Gerakan Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset

48