websitekelasiib.weebly.com · web viewbanyak hambatan atau kesulitan sehingga makalah ini mungkin...

23
Makalah Kesehatan Mental Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kesehatan Mental. Dosen Pengajar : Kadek Suranata, S.Pd., M.Pd., Kons. Disusun Oleh : Kelompok 1 1. Kadek Dian Ayu Pusparini (1111011055) 2. Ni Wayan Budiani (1111011045) 3. Nengah Ismi Izhardianti (1111011074) 4. Anak Agung Ayu Dewi Sutyaningsih (1111011091) 5. I Komang Sumianto (1111011068) 6. IGN Alit Paramartha (1111011075) 7. Bayu Dharma Putra (1111011064) 1

Upload: others

Post on 18-Jan-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: websitekelasiib.weebly.com · Web viewBanyak hambatan atau kesulitan sehingga makalah ini mungkin kurang sempurna, maka dari itu kami mengharapkan saran dan kritik untuk penyempurnaan

Makalah

Kesehatan Mental

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kesehatan Mental.

Dosen Pengajar : Kadek Suranata, S.Pd., M.Pd., Kons.

Disusun Oleh :

Kelompok 1

1. Kadek Dian Ayu Pusparini (1111011055)2. Ni Wayan Budiani (1111011045)3. Nengah Ismi Izhardianti (1111011074)4. Anak Agung Ayu Dewi Sutyaningsih(1111011091)5. I Komang Sumianto (1111011068)6. IGN Alit Paramartha (1111011075)7. Bayu Dharma Putra (1111011064)

Fakultas Ilmu PendidikanJurusan Bimbingan Konseling

Univesitas Pendidikan Ganesha2012

1

Page 2: websitekelasiib.weebly.com · Web viewBanyak hambatan atau kesulitan sehingga makalah ini mungkin kurang sempurna, maka dari itu kami mengharapkan saran dan kritik untuk penyempurnaan

Kata Pengantar

Puji syukuh kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.

Makalah ini di buat dengan tujuan agar semua mahasiswa dapat memahami tentang “Kesehatan Mental”.

Banyak hambatan atau kesulitan sehingga makalah ini mungkin kurang sempurna, maka dari itu kami mengharapkan saran dan kritik untuk penyempurnaan makalah ini. Dan kami ucapkan terimakasih setulus-tulusnya kepada pihak-pihak tertentu yang telah memotivasi kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu.

Singaraja, 15 Maret 2012

Penulis

2

Page 3: websitekelasiib.weebly.com · Web viewBanyak hambatan atau kesulitan sehingga makalah ini mungkin kurang sempurna, maka dari itu kami mengharapkan saran dan kritik untuk penyempurnaan

Daftar Isi

Kata Pengantar.............................................................................................................ii

Daftar Isi......................................................................................................................iii

Bab I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang .......................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah...................................................................................................2

1.3 Tujuan.....................................................................................................................2

1.4 Manfaat...................................................................................................................2

Bab II Pembahasan

2.1 Pengertian Kesehatan Mental.................................................................................3

2.2 Ciri-ciri Kesehatan Mental.....................................................................................5

2.3 Gangguan Kesehatan Mental.................................................................................6

2.4 Agama dan Kesehatan Mental...............................................................................9

Bab III Penutup

3.1 Kesimpulan............................................................................................................11

3.2 Saran......................................................................................................................12

Daftar Pustaka

3

Page 4: websitekelasiib.weebly.com · Web viewBanyak hambatan atau kesulitan sehingga makalah ini mungkin kurang sempurna, maka dari itu kami mengharapkan saran dan kritik untuk penyempurnaan

Bab I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Beberapa tingkah laku masyarakat yang beraneka ragam mendorong para ahli Ilmu Psikologi untuk menyelidiki apa penyebab perbedaan tingkah laku manusia dalam kehidupan bermasyarakat. Selain itu, juga menyelidiki penyebab seseorang tidak mampu memperoleh ketenangan dan kebahagiaan dalam kehidupannya.Usaha ini kemudian melahirkan satu cabang termuda dari ilmu Psikologi, yaitu Kesehatan mental (Mental Hygiene) (Yusak Burhanuddin, 1999: 10).

Kesehatan mental, sebagai disiplin ilmu yang merupakan bagian dari psikologi agama, terus berkembang dengan pesat. Hal ini tidak terlepas dari masyarakat yang selalu membutuhkan solusi-solusi dari berbagai problema kehidupan. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi belum mampu memenuhi kebutuhan ruhani, bahkan menambah permasalahan-permasalahan baru, seperti kecemasan dengan kemewahan hidup. Akibat lain adalah rasionalitas teknologi lebih diutamakan sehingga nilai kemanusiaan diabaikan.

Di samping itu, adanya perhatian manusia yang besar terhadap kesejahteraan hidupnya, serta adanya kesadaran masyarakat akan pentingnya dilakukan pembinaan kesejahteraan hidup bersama ikut mempercepat perkembangan ilmu kesehatan mental.

Kajian psikologi pendidikan telah melahirkan berbagai teori yang mendasari sistem pembelajaran. Kita mengenal adanya sejumlah teori dalam pembelajaran, seperti : teori classical conditioning, connectionism, operant conditioning, gestalt, teori daya, teori kognitif dan teori-teori pembelajaran lainnya. Terlepas dari kontroversi yang menyertai kelemahan dari masing masing teori tersebut, pada kenyataannya teori-teori tersebut telah memberikan sumbanganyangsignifikandalamprosespembelajaran.

Di samping itu, kajian psikologi pendidikan telah melahirkan pula sejumlah prinsip-prinsip yang melandasi kegiatan pembelajaran Nasution (Daeng Sudirwo,2002) mengetengahkan beberapa prinsip dalam belajar, yakni :

1. Agar seorang benar-benar belajar, ia harus mempunyai suatu tujuan2. Tujuan itu harus timbul dari atau berhubungan dengan kebutuhan hidupnya dan bukan

karena dipaksakan oleh orang lain.3. Orang itu harus bersedia mengalami bermacam-macam kesulitan dan berusaha

dengan tekun untuk mencapai tujuan yang berharga baginya.4. Belajar itu harus terbukti dari perubahan kelakuannya.5. Seseorang belajar sebagai keseluruhan, tidak hanya aspek intelektual namun termasuk

pula aspek emosional, sosial, etis dan sebagainya.6. Untuk belajar diperlukan insight. Apa yang dipelajari harus benar-benar dipahami.

Belajar bukan sekedar menghafal fakta lepas secara verbalistis.7. Belajar hanya mungkin kalau ada kemauan dan hasrat untuk belajar.

 

4

Page 5: websitekelasiib.weebly.com · Web viewBanyak hambatan atau kesulitan sehingga makalah ini mungkin kurang sempurna, maka dari itu kami mengharapkan saran dan kritik untuk penyempurnaan

Kesehatan mental merupakan salah satu aspek penting dalam pendidikan guna memahami menunjang keberhasilan pendidikan itu sendiri. Melaui kajian psikologis kita dapat memahami perkembangan perilaku apa saja yang diperoleh peserta didik setelah mengikuti kegiatan pendidikan atau pembelajaran tertentu.

Di samping itu, kajian psikologis telah memberikan sumbangan nyata dalam pengukuran potensi-potensi yang dimiliki oleh setiap peserta didik, terutama setelah dikembangkannya berbagai tes psikologis, baik untuk mengukur tingkat kecerdasan, bakat maupun kepribadian individu lainnya.Kita mengenal sejumlah tes psikologis yang saat ini masih banyak digunakan untuk mengukur potensi seorang individu, seperti Multiple Aptitude Test (MAT), Differensial Aptitude Tes (DAT), EPPS dan alat ukur lainnya. Pemahaman kecerdasan, bakat, minat dan aspek kepribadian lainnya melalui pengukuran psikologis, memiliki arti penting bagi upaya pengembangan proses pendidikan individu yang bersangkutan sehingga pada gilirannya dapat dicapai perkembangan individu yang optimal.

Oleh karena itu, betapa pentingnya penguasaan psikologi pendidikan bagi kalangan guru untuk mengetahui kesehatan mental anak didik dalam melaksanakan tugas profesionalnya.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah pengertian dari kesehatan mental?

2. Bagaimanakah ciri-ciri dari kesehatan mental ?

3. Apa sajakah gangguan kesehatan mental tersebut ?

4. Bagaimanakah keterkaitan antara agama dan kesehatan mental ?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian dari kesehatan mental.

2. Untuk mengetahui ciri-ciri dari kesehatan mental.

3. Untuk mengetahui gangguan dari kesehatan mental.

4. Untuk mengetahui keterkaitan antara agama dan kesehatan mental.

1.4 Manfaat

1. Untuk mengetahui lebih dalam makna dari kesehatan mental tersebut.

2. Sebagai masukan bagi mahasiswa dan dosen itu sendiri.

3. Sebagai acuan bagi penyusunan makalah selanjutnya.

5

Page 6: websitekelasiib.weebly.com · Web viewBanyak hambatan atau kesulitan sehingga makalah ini mungkin kurang sempurna, maka dari itu kami mengharapkan saran dan kritik untuk penyempurnaan

Bab II

Pembahasan

2.1 Pengertian Kesehatan Mental.

Secara etimologis, kata “mental” berasal dari kata latin, yaitu “mens” atau “mentis”

artinya roh, sukma, jiwa, atau nyawa. Di dalam bahasa Yunani, kesehatan terkandung dalam

kata hygiene, yang berarti ilmu kesehatan. Maka kesehatan mental merupakan bagian

dari hygiene mental (ilmu kesehatan mental) (Yusak Burhanuddin, 1999: 9).

Menurut Kartini Kartono dan Jenny Andary dalam Yusak (1999: 9-10), ilmu

kesehatan mental adalah ilmu yang mempelajari masalah kesehatan mental/jiwa, yang

bertujuan mencegah timbulnya gangguan/penyakit mental dan gangguan emosi, dan berusaha

mengurangi atau menyembuhkan penyakit mental, serta memajukan kesehatan jiwa rakyat.

Sebagaimana seorang dokter harus mengetahui faktor-faktor penyebab dan gejala-

gejala penyakit yang diderita pasiennya. Sehingga memudahkan dokter untuk mendeteksi

penyakit dan menentukan obat yang tepat. Definisi mereka berdua menunjukan bahwa

kondisi mental yang sakit pada masyarakat dapat disembuhkan apabila mengetahui terlebih

dulu hal-hal yang mempengaruhi kesehatan mental tersebut melalui pendekatanhygiene

mental.

Dalam perjalanan sejarahnya, pengertian kesehatan mental mengalami perkembangan sebagai

berikut :

b. Kesehatan mental adalah terhindarnya seseorang dari gangguan dan penyakit jiwa

(neurosis dan psikosis).

Pengertian ini terelihat sempit, karena yang dimaksud dengan orang yang sehat

mentalnya adalah mereka yang tidak terganggu dan berpenyakit jiwanya. Namun demikian,

pengertian ini banyak mendapat sambutan dari kalangan psikiatri (Sururin,2004: 142)

Kembali pada istilah neorosis, pada awalnya kata tersebut berarti ketidakberesan

dalam susunan syaraf. Namun, setelah para ahli penyakit dan ahli psikologi menyadari bahwa

ketidakberesan tingkah laku tersebut tidak hanya disebabkan oleh ketidakberesan susunan

6

Page 7: websitekelasiib.weebly.com · Web viewBanyak hambatan atau kesulitan sehingga makalah ini mungkin kurang sempurna, maka dari itu kami mengharapkan saran dan kritik untuk penyempurnaan

syaraf, tetapi juga dipengaruhi oleh sikap seseorang terhadap dirinya sendiri dan terhadap

orang lain, maka aspek mental (psikologi) dimasukkan pula dalam istilah tersebut.

c. Kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan dirinya sendiri, dengan orang lain dan

masyarakat serta lingkungan di mana ia hidup. Pengertian ini lebih luas dan umum, karena

telah dihubungkan dengan kehidupan sosial secara menyeluruh. Dengan kemampuan

penyesuaian diri, diharapkan akan menimbulkan ketentraman dan kebahagiaan hidup.

d. Terwujudnya keharmonisan yang sungguh-sungguh antara fungsi-fungsi jiwa serta

mempunyai kesanggupan untuk mengatasi problem yang biasa terjadi, serta terhindar dari

kegelisahan dan pertentangan batin (konflik).

e. Pengetahuan dan perbuatan yang bertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan

potensi, bakat dan pembawaan semaksimal mungkin, sehingga membawa kebahagiaan diri

dan orang lain, terhindar dari gangguan dan penyakit jiwa.

Dari pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa orang yang sehat mentalnya

adalah orang yang terhindar dari gangguan dan penyakit jiwa, maupun menyesuaikan diri,

sanggup menghadapi masalah-masalah dan kegoncangan-kegoncangan yang bias, adanya

keserasian fungsi jiwa, dan merasa bahwa dirinya berharga, berguna, dan berbahagia serta

dapat menggunakan potensi-potensi yang ada semaksimal mungkin (Sururin,2004: 144).

Kesehatan mental (mental hygiens) adalah ilmu yang meliputi sistem tentang prinsip-

prinsip, peraturan-peraturan serta prosedur-prosedur untuk mempertinggi kesehatan ruhani

(M. Buchori dalam Jalaluddin,2004: 154) Menurut H.C. Witherington, kesehatan mental

meliputi pengetahuan serta prinsip-prinsip yang terdapat lapangan Psikologi, kedokteran,

Psikiatri, Biologi, Sosiologi, dan Agama (M. Buchori dalam Jalaluddin,2004: 154)

Kesehatan Mental merupakan kondisi kejiwaan manusia yang harmonis. Seseorang

yang memiliki jiwa yang sehat apabila perasaan, pikiran, maupun fisiknya juga sehat. Jiwa

(mental) yang sehat keselarasan kondisi fisik dan psikis seseorang akan terjaga. Ia tidak akan

mengalami kegoncangan, kekacauan jiwa (stres), frustasi, atau penyakit-penyakit kejiwaan

lainnya. Dengan kata lain orang yang memiliki kesehatan mental juga memiliki kecerdasan

baik secara intelektual, emosional, maupun spiritualnya.

7

Page 8: websitekelasiib.weebly.com · Web viewBanyak hambatan atau kesulitan sehingga makalah ini mungkin kurang sempurna, maka dari itu kami mengharapkan saran dan kritik untuk penyempurnaan

Pada umumnya pribadi yang normal memiliki mental yang sehat. Demikian sebaliknya,

bagi yang pribadinya abnormal cenderung memiliki mental yang tidak sehat (Yusak

Baharuddin, 1999: 13). Orang yang bermental sehat adalah mereka yang memiliki

ketenangan batin dan kesegaran jasmani.

Kesehatan mental adalah terhindarnya seseorang dari keluhan dan gangguan mental baik

berupa neurosis maupun psikosis( penyesuaian diri terhadap lingkungan sosial) orang yang

sehat mental akan senantiasa merasa aman dan baghagia dalam kondisi apapun, ia akan juga

selalu intropeksi atas segala hal yang dilakukannya sehingga ia akan mampu mengontrol dan

mengandalikan dirinya sendiri.

2.2 Ciri-ciri Kesehatan Mental.

Ciri-ciri kesehatan mental dikelompokkan kedalam enam kategori, yaitu:

1. Memiliki sikap batin yang positif terhadap dirinya sendiri.

2. Aktualisasi diri.

3. Mampu mengadakan integrasi dengan fungsi-fungsi psiskis yang ada.

4. Mampu berotonom terhadap diri sendiri ( mandiri).

5. Memiliki persepsi yang obyektif terhadap realitas yang ada.

6. Mampu menselaraskan kondisi lingkungan dengan diri sendiri.

Di samping itu pula, untuk memahami jiwa yang sehat, dapat diketahui dari beberapa ciri

seseorang yang memiliki mental yang sehat. Dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada

tahun 1959 memberikan batasan mental yang sehat adalah sebagai berikut :

1. Dapat menyesuaikan diri secara konstuktif pada kenyataan meskipun kenyataan itu buruk

banginya.

2. Memperoleh kepuasan dari hasil jerih payah usahanya.

3. Merasa lebih puas memberi dari pada menerima.

4. Secara relatif bebas dari rasa tegang dan cemas.

8

Page 9: websitekelasiib.weebly.com · Web viewBanyak hambatan atau kesulitan sehingga makalah ini mungkin kurang sempurna, maka dari itu kami mengharapkan saran dan kritik untuk penyempurnaan

5. Berhubungan dengan orang lain secara tolong-menolong dan saling memuaskan.

6. Menerima kekecewaan untuk dipakainya sebagai pelajaran dikemudian hari.

7. Menjuruskan rasa permusuhan kepada penyelesaian yang kreatif dan konstruktif.

8. Mempunyai rasa kasih sayang yang besar.

2.3 Gangguan Mental.

Gangguan mental dapat dikatakan sebagai perilaku abnormal atau perilaku yang

menyimpang dari norma-norma yang berlaku dimasyarakat, perilaku tersebut baik yang

berupa pikiran, perasaan maupun tindakan.

Ada beberapa jenis penyakit mental, dengan beberapa gangguan dalam setiap

kategori. Ini bervariasi dari ringan sampai parah dan adalah mungkin bagi gangguan ini dapat

me Ada empat jenis penyakit mental:

1. Gangguan organik otak

Jenis gangguan ini adalah akibat langsung dari fisik (seluruh tubuh) perubahan dan penyakit

yang mempengaruhi otak. Hal ini menyebabkan perubahan untuk beberapa derajat

kebingungan dan delusi selain kecemasan dan kemarahan. Beberapa penyakit ini adalah:

A. penyakit degeneratif:

1). Huntington: penyakit-penyakit genetik yang terdiri dari gerakan abnormal, demensia, dan

masalah psikologis.

2). Multiple Sclerosis: gangguan sistem kekebalan tubuh yang mempengaruhi sistem saraf

pusat (otak & saraf tulang belakang).

3). Pikun

4). Parkinson: gangguan saraf yang menyebabkan kelumpuhan.

B. Kardiovaskular: gangguan-gangguan Ini berhubungan dengan jantung, stroke, dan

gangguan yang berhubungan dengan tekanan darah tinggi.

9

Page 10: websitekelasiib.weebly.com · Web viewBanyak hambatan atau kesulitan sehingga makalah ini mungkin kurang sempurna, maka dari itu kami mengharapkan saran dan kritik untuk penyempurnaan

C. Trauma diinduksi: Ini semua berhubungan dengan cedera otak, perdarahan dan gegar otak.

D. Intoksikasi: Obat dan Alkohol terkait, obat dan gejala penarikan alkohol.

2. Mood dan Kecemasan

Beberapa gangguan utama dalam kategori ini adalah: depresi, fobia, gangguan Panic. Ini bisa

begitu ringan. Beberapa penyebab penyakit ini disebabkan oleh situasi sebelumnya, misalnya:

terutama peristiwa traumatis, seperti korban pelecehan seksual dan veteran perang biasanya

memiliki kepanikan dan fobia.

3. Gangguan kepribadian

Ada 3 kelompok gangguan kepribadian :

1). Odd Perilaku yang tidak biasa - termasuk

1. Kepribadian paranoid: perasaan bahwa setiap orang dan segala sesuatu diketahui

mereka namun pada kenyataannya hal ini tidak benar.

2. Skizofrenia Kepribadian – apatis terhadap orang lain dan tidak ada keinginan untuk

bersosialisasi.

2). Dramatis, atau perilaku emosional tak menentu

Ini termasuk di dalamnya :

a. Antisocial: menghindari orang

b. Borderline kepribadian-menentu emosi dan berhubungan dengan orang.

c. Munafik kepribadian-perhatian pencari-manipulator – Cenderung melebih-lebihkan

hubungan-”semua orang mencintai saya”.

3. Cemas takut.  Termasuk:

a. Avoidant : gangguan kepribadian-takut mengambil risiko, mudah tertipu, hiper-sensitif,

menghindari segala sesuatu yang mencakup interaksi sosial.

10

Page 11: websitekelasiib.weebly.com · Web viewBanyak hambatan atau kesulitan sehingga makalah ini mungkin kurang sempurna, maka dari itu kami mengharapkan saran dan kritik untuk penyempurnaan

b. Dependent: gangguan kepribadian-karena kelalaian, miskin, telah ditinggalkan dan merasa

itu akan terjadi lagi.

c. Obsesif-kompulsif : gangguan kecemasan, menarik pikiran dan obsesi tentang hal-hal yang

tidak nyata

4. Gangguan psikotik

Gangguan psikotik adalah kumpulan penyakit yang sangat mempengaruhi proses otak dan

berpikir. Orang-orang ini mengalami kesulitan berpikir rasional dan penilaian mereka

terganggu. Hidup kehidupan sehari-hari menjadi sangat sulit. Namun, untuk yang terburuk

dari gangguan ini ada perawatan yang tersedia. Gejala yang paling umum penyakit ini

biasanya delusi dan halusinasi. Delusi percaya fakta tertentu bahkan setelah fakta-fakta

tersebut telah terbukti salah. Halusinasi mirip dengan delusi dalam keyakinan yang salah,

namun halusinasi dirasakan dengan indra dan tidak pikiran. ”Mendengar hal” atau “melihat

sesuatu” adalah contoh dari halusinasi. Beberapa gejala lain adalah: perilaku aneh (mungkin

berbahaya untuk diri sendiri atau orang lain), kurangnya kebersihan pribadi, penurunan minat

dalam melakukan hal-hal, pola bicara aneh yang tidak dimengerti, perubahan suasana hati,

kesulitan hubungan, lambat atau gerakan-gerakan aneh.

Gangguan psikotik yang utama adalah:

1. Skizofrenia: orang-orang ini memiliki gejala yang bertahan lebih lama dari enam

bulan, gejala seperti delusi, dan halusinasi adalah gejala biasa dari gangguan ini.

2. Schizophreniform: Orang-orang yang menderita gangguan ini juga memiliki gejala

Schizophrenia, tetapi tidak bertahan lebih lama dari enam bulan.

3. Gangguan schizoafektif-orang-orang ini memiliki keduanya skizofrenia dan suasana

hati lain atau gangguan afektif seperti gangguan bipolar.

4. Gangguan Delusional: orang-orang ini memiliki delusi bahwa terakhir tidak kurang

dari sebulan. Delusi ini dapat pikiran aneh seperti yang diikuti, atau, mirip dengan

paranoia, orang lain berpikir yang ganging melawan mereka

5. Penyalahgunaan Obat- gangguan psikotik-psikotik yang disebabkan oleh konsumsi

alkohol atau obat-obatan, gejala-gejala ini biasanya bingung dan gagap dalam bicara,

delusi, dan halusinasi.

11

Page 12: websitekelasiib.weebly.com · Web viewBanyak hambatan atau kesulitan sehingga makalah ini mungkin kurang sempurna, maka dari itu kami mengharapkan saran dan kritik untuk penyempurnaan

2.4 Agama dan Kesehatan Mental.

Agama tampaknya memang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia.

Pengingkaran manusia terhadap agama mungkin karena faktor-faktor tertentu baik yang

disebabkan oleh kepribadian maupun lingkungan masing-masing. Namun untuk menutupi

atau meniadakan sama sekali dorongan dan rasa keagamaan kelihatannya sulit dilakukan, hal

ini Karena manusia ternyata memiliki unsur batin yang cenderung mendorongnya untuk

tunduk kepada Zat yang gaib, ketundukan ini merupakan bagian dari faktor intern manusia

dalam psikologi kepribadian dinamakan pribadi (Self) ataupun hati nurani (conscience of

man).

Beberapa temuan dalam bidang kedokteran dijumpai sejumlah kasus yang membuktikan

adanya hubungan antara agama dengan kesehatan mental manusia. Orang yang merasa takut

langsung akan kehilangan nafsu makan, atau buang air. Atau dalam keadaan kesal dan

jengkel, maka perut seseorang akan merasa kembung. Dalam kedokteran dikenal ada

beberapa macam pengobatan antara laing dengan menggunakan bahan-bahan kimia, cairan

suntik atau dengan meminum obat. Atau bisa juga dengan menggunakan sorot sinar laser,

getaran arus listrik, dan lain sebagainya. Selain itu juga dikenal pengobatan tradisional

dengan cara pijat, suntik jarum sampai keperdukunan.

Ketika saraf tubuh manusia terputus dengan dunia luar , maka mereka akan dapat

berhubungan dengan dunia khayal atau dalam arti lain mereka akan berhalusinasi sehingga

meraka tidak akan sadarkan diri untuk beberapa waktu. Rasa halusinasi ini terjadi ketika

manusia merasa takut karena berdosa atau melakukan sesuatu yang membuat dirinya

mengecil dari orang lain, penuhkeraguan ketika memutuskan sesuatu permasalahan, mereka

akan terbawa jauh dari kenyataan hidup yang sebenarnya. Dan orang yang seperti ini tidak

akan mengalami kemajuan sama sekali baik dari sisi keagamaan maupun dari sisi sosialnya.

Jika seseorang berada dalam keadaan normal, seimbang, hormon dan kimiawinya, maka ia

akan selalu berada dalam keadaan aman. Perubahan yang terjadi dalam kejiwaan ini disebut

dnegan spektrum hidup.

Barangkali hubungan antara kejiwaan dan agama dalam kaitannya dengan hubungan antara

agama sebagai keyakinan dan kesehatan jiwa, terletak pada sikap peyerahan diri seseorang

terhadap sesuatu kekuasaan Yang Maha Tinggi. Sikappasrah yang semacam ini diduga akan

memberi sikap positif seperti rasa bahagia, rasa aman, senang, puas, sukses, merasa dicintai.

12

Page 13: websitekelasiib.weebly.com · Web viewBanyak hambatan atau kesulitan sehingga makalah ini mungkin kurang sempurna, maka dari itu kami mengharapkan saran dan kritik untuk penyempurnaan

Sikap yang demikian merupakan bagian dari kebutuhan mendasar manusia yang harus

dipenuhi sebagai makhluk yang ber-Tuhan. Maka kondisi yang seperti ini akan membawa

manusia dalam keadaan yang tenang dan normal sehingga manusia dapat melaksanakan

aktivitas keseharian mereka dengan penuh rasa percaya diri dan merasakan ketenangan dalam

diri mereka karena sebagian dari kebutuhan dasar mereka sudah terpenuhi. Ketika kebutuhan

dasar mereka belum terpenuhi, maka manusia akan merasa cemas, khawatir, ragu-ragu dan

tidak merasakan ketenagan dalam hidupnya sehingga ketika mereka beraktivitas mereka tidak

akan maksimal dan hasil yang mereka peroleh pun tidak akan

13

Page 14: websitekelasiib.weebly.com · Web viewBanyak hambatan atau kesulitan sehingga makalah ini mungkin kurang sempurna, maka dari itu kami mengharapkan saran dan kritik untuk penyempurnaan

Bab III

Penutup

3.1 Kesimpulan

Orang yang sehat mentalnya adalah orang yang terhindar dari gangguan dan penyakit

jiwa, maupun menyesuaikan diri, sanggup menghadapi masalah-masalah dan kegoncangan-

kegoncangan yang bias, adanya keserasian fungsi jiwa, dan merasa bahwa dirinya berharga,

berguna, dan berbahagia serta dapat menggunakan potensi-potensi yang ada semaksimal

mungkin (Sururin,2004: 144).

Maka dari itu ada beberapa ciri-ciri kesehatan mental dikelompokkan kedalam enam

kategori, yaitu:

1. Memiliki sikap batin yang positif terhadap dirinya sendiri.

2. Aktualisasi diri.

3. Mampu mengadakan integrasi dengan fungsi-fungsi psiskis yang ada.

4. Mampu berotonom terhadap diri sendiri ( mandiri).

5. Memiliki persepsi yang obyektif terhadap realitas yang ada.

6. Mampu menselaraskan kondisi lingkungan dengan diri sendiri.

Ada beberapa jenis penyakit mental, dengan beberapa gangguan dalam setiap

kategori. Ini bervariasi dari ringan sampai parah dan adalah mungkin bagi gangguan ini dapat

me Ada empat jenis penyakit mental:

1. Gangguan organik otak

2. Mood dan Kecemasan

3.  Gangguan kepribadian

4. Gangguan psikotik

Agama tampaknya memang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia.

Pengingkaran manusia terhadap agama mungkin karena faktor-faktor tertentu baik yang

14

Page 15: websitekelasiib.weebly.com · Web viewBanyak hambatan atau kesulitan sehingga makalah ini mungkin kurang sempurna, maka dari itu kami mengharapkan saran dan kritik untuk penyempurnaan

disebabkan oleh kepribadian maupun lingkungan masing-masing. Namun untuk menutupi

atau meniadakan sama sekali dorongan dan rasa keagamaan kelihatannya sulit dilakukan, hal

ini Karena manusia ternyata memiliki unsur batin yang cenderung mendorongnya untuk

tunduk kepada Zat yang gaib, ketundukan ini merupakan bagian dari faktor intern manusia

dalam psikologi kepribadian dinamakan pribadi (Self) ataupun hati nurani (conscience of

man).

3.2 Saran

Dari kesimpulan di atas kami menyarankan kepada semua pihak bahwa kesehatan mental

sesorang sangat penting untuk diperhatikan karena ciri-ciri dan ngangguan mental pada

seseorang dapat diamati dari tingkah laku maupun sikap yang ditunjukkan seseorang tersebut.

15

Page 16: websitekelasiib.weebly.com · Web viewBanyak hambatan atau kesulitan sehingga makalah ini mungkin kurang sempurna, maka dari itu kami mengharapkan saran dan kritik untuk penyempurnaan

Daftar Pustaka

http://luluasegaf.wordpress.com/2010/12/19/kesehatan-mental-dan-implikasinya-dalam-pembelajaran/

http://bpi-uinsuskariau3.blogspot.com/2010/12/pengertian-kesehatan-mental-dan-konsep.html

http://www.dikutip.com/2010/10/definisi-kesehatan-mental.html

http://krewengcool.blogspot.com/2011/07/agama-dan-kesehatan-mental-psikologi.html

http://aris-anakpintar.blogspot.com/2011/06/agama-dan-kesehatan-mental.html

http://radensomad.com/hubungan-agama-dan-kesehatan.html

16