PENTING

Ini adalah versi internasional dari teks Pekan Doa Sedunia 2020

Sebaiknya menghubungi Konferensi Waligereja atau Sinode Gereja Anda untuk mendapatkan teks yang sesuai untuk konteks lokal Gereja Anda

Bahan untukPEKAN DOA UNTUK PERSATUAN UMAT KRISTIANI

dan sepanjang tahun 2020

MEREKA SANGAT RAMAH TERHADAP KAMI(bdk. Kisah Para Rasul 28:2)

Bahan ini merupakan terjemahan bersama PGI dan KWIDari Resources for THE WEEK OF PRAYER FOR CHRISTIAN UNITY

throughout the year 2020,dengan temaThey Showed Us Unusual Kindness,

yang disusun dan diterbitkan bersama olehThe Pontifical Council for Promoting Christian Unity

The Commission on Faith and Order of the World Council of Churches

1

PENJELASAN BAGI PELAKSANAAN PEKAN DOA SEDUNIA UNTUK PERSATUAN UMAT KRISTIANI

Mengupayakan Persatuan: Sepanjang TahunSesuai dengan tradisi, Gereja-gereja di belahan bumi utara biasanya mengadakan Pekan Doa Sedunia untuk Persatuan Kristiani pada tanggal 18-25 Januari. Tanggal tersebut diusulkan pada tahun 1908 oleh Paul Wattson untuk mengisi hari-hari di antara festival Santo Petrus dan Santo Paulus, dan dengan demikian memiliki sebuah makna simbolis. Di belahan bumi selatan di mana bulan Januari merupakan waktu berlibur, Gereja seringkali mencari hari-hari lain untuk merayakan Pekan Doa, misalnya di sekitar hari Pentekosta (diusulkan oleh Gerakan Iman dan Tata Gereja pada tahun 1926), yang juga menjadi sebuah tanggal simbolis persatuan Gereja.

Dengan menyadari perlunya fleksibilitas, kami menawarkan Anda untuk menggunakan materi ini sepanjang tahun untuk mengekspresikan tingkat persekutuan yang telah Gereja capai, dan untuk berdoa bersama supaya mencapai Persatuan penuh seperti yang Kristus kehendaki.

Mengadaptasi TeksMateri ini ditawarkan dengan pemahaman bahwa, jika memungkinkan, materi ini dapat diadaptasi untuk penggunaan yang sesuai dengan situasi lokal. Narasi sebaiknya diambil dari liturgi dan praktik devosional setempat, dan keseluruhan konteks sosial dan budaya. Adaptasi seperti itu idealnya terjadi secara ekumenis. Di beberapa tempat, struktur-struktur ekumenis sudah dibentuk guna mengadaptasi bahan; di beberapa tempat lainnya, kami berharap bahwa kebutuhan untuk mengadaptasi materi tersebut justruakan menjadi sebuah rangsangan untuk membuat struktur yang serupa.

Penggunaan Materi Pekan Doa Sedunia Untuk Gereja-gereja dan komunitas-komunitas Kristen yang melakukan Pekan Doa

bersama melalui sebuah kebaktian/ibadat bersama, disediakan sebuah tata ibadat ekumenis.

Gereja-gereja dan komunitas-komunitas Kristen juga dapat menggabungkan materi dari Pekan Doa dengan tata ibadat Gereja/komunitas masing-masing. Doa-doa dari tata ibadat ekumenis, tata ibadat “doa delapan hari”, dan pilihan teks-teks doa tambahan dapat dipakai dengan menyesuaikan padatata cara masing-masing.

Komunitas-komunitas yang melakukan Pekan Doa di dalam ibadathariannya setiap hari selama seminggu dapat menggunakan materi tata ibadah “doa delapan hari.”

Mereka yang ingin melakukan Pendalaman Kitab Suciyang sesuai dengan tema Pekan Doa dapat menggunakan teks-teks Alkitab dan refleksi yang diberikan dalam doa delapan hari sebagai dasar. Setiap hari diskusi-diskusi dapat menjadi bagian penutup dari doa syafaat/doaumat.

Mereka yang ingin berdoa secara pribadi dapat menemukan materi yang sangat membantu dengan berfokus pada ujud-ujud doa. Mereka dapat menyadari sedang berada di dalam persekutuan dengan orang-orang lain di seluruh dunia yang berdoa untuk semakin terlihatnya kesatuan Gereja Kristus.

2

TEKS ALKITAB UNTUK TAHUN 2020

Kisah Para Rasul 27:18 – 28:10

Karena kami sangat hebat diombang-ambingkan angin badai, maka pada keesokan harinya mereka mulai membuang muatan kapal ke laut. Dan pada hari yang ketiga mereka membuang alat-alat kapal dengan tangan mereka sendiri. Setelah beberapa hari lamanya baik matahari maupun bintang-bintang tidak kelihatan, dan angin badai yang dahsyat terus-menerus mengancam kami, akhirnya putuslah segala harapan kami untuk dapat menyelamatkan diri kami.

Dan karena mereka beberapa lamanya tidak makan, berdirilah Paulus di tengah-tengah mereka dan berkata: "Saudara-saudara, jika sekiranya nasihatku dituruti, supaya kita jangan berlayar dari Kreta, kita pasti terpelihara dari kesukaran dan kerugian ini!Tetapi sekarang, juga dalam kesukaran ini, aku menasihatkan kamu, supaya kamu tetap bertabah hati, sebab tidak seorangpun di antara kamu yang akan binasa, kecuali kapal ini.Karena tadi malam seorang malaikat dari Allah, yaitu dari Allah yang aku sembah sebagai milik-Nya, berdiri di sisiku,dan ia berkata: Jangan takut, Paulus! Engkau harus menghadap Kaisar; dan sesungguhnya oleh karunia Allah, maka semua orang yang ada bersama-sama dengan engkau di kapal ini akan selamat karena engkau. Sebab itu tabahkanlah hatimu, saudara-saudara! Karena aku percaya kepada Allah, bahwa semuanya pasti terjadi sama seperti yang dinyatakan kepadaku. Namun kita harus mendamparkan kapal ini di salah satu pulau."

Malam yang keempat belas sudah tiba dan kami masih tetap terombang-ambing di laut Adria. Tetapi kira-kira tengah malam anak-anak kapal merasa, bahwa mereka telah dekat daratan. Lalu mereka mengulurkan batu duga, dan ternyata air di situ dua puluh depa dalamnya. Setelah maju sedikit mereka menduga lagi dan ternyata lima belas depa. Dan karena takut, bahwa kami akan terkandas di salah satu batu karang, mereka membuang empat sauh di buritan, dan kami sangat berharap mudah-mudahan hari lekas siang. Akan tetapi anak-anak kapal berusaha untuk melarikan diri dari kapal. Mereka menurunkan sekoci, dan berbuat seolah-olah mereka hendak melabuhkan beberapa sauh di haluan. Karena itu Paulus berkata kepada perwira dan prajurit-prajuritnya: "Jika mereka tidak tinggal di kapal, kamu tidak mungkin selamat."Lalu prajurit-prajurit itu memotong tali sekoci dan membiarkannya hanyut.

Ketika hari menjelang siang, Paulus mengajak semua orang untuk makan, katanya: "Sudah empat belas hari lamanya kamu menanti-nanti saja, menahan lapar dan tidak makan apa-apa. Karena itu aku menasihati kamu, supaya kamu makan dahulu. Hal itu perlu untuk keselamatanmu. Tidak seorangpun di antara kamu akan kehilangan sehelaipun dari rambut kepalanya."Sesudah berkata demikian, ia mengambil roti, mengucap syukur kepada Allah di hadapan semua mereka, memecah-mecahkannya, lalu mulai makan.Maka kuatlah hati semua orang itu, dan merekapun makan juga.Jumlah kami semua yang di kapal itu dua ratus tujuh puluh enam jiwa.Setelah makan kenyang, mereka membuang muatan gandum ke laut untuk meringankan kapal itu.

Dan ketika hari mulai siang, mereka melihat suatu teluk yang rata pantainya. Walaupun mereka tidak mengenal daratan itu, mereka memutuskan untuk sedapat mungkin mendamparkan kapal

3

itu ke situ. Mereka melepaskan tali-tali sauh, lalu meninggalkan sauh-sauh itu di dasar laut. Sementara itu mereka mengulurkan tali-tali kemudi, memasang layar topang, supaya angin meniup kapal itu menuju pantai. Tetapi mereka melanggar busung pasir, dan terkandaslah kapal itu. Haluannya terpancang dan tidak dapat bergerak dan buritannya hancur dipukul oleh gelombang yang hebat. Pada waktu itu prajurit-prajurit bermaksud untuk membunuh tahanan-tahanan, supaya jangan ada seorangpun yang melarikan diri dengan berenang.Tetapi perwira itu ingin menyelamatkan Paulus. Karena itu ia menggagalkan maksud mereka, dan memerintahkan, supaya orang-orang yang pandai berenang lebih dahulu terjun ke laut dan naik ke darat, dan supaya orang-orang lain menyusul dengan mempergunakan papan atau pecahan-pecahan kapal. Demikianlah mereka semua selamat naik ke darat.

Setelah kami tiba dengan selamat di pantai, barulah kami tahu, bahwa daratan itu adalah pulau Malta.Penduduk pulau itu sangat ramah terhadap kami. Mereka menyalakan api besar dan mengajak kami semua ke situ karena telah mulai hujan dan hawanya dingin. KetikaPaulus memungut seberkas ranting-ranting dan meletakkannya di atas api, keluarlah seekor ular beludak karena panasnya api itu, lalu menggigit tangannya.Ketika orang-orang itu melihat ular itu terpaut pada tangan Paulus, mereka berkata seorang kepada yang lain: "Orang ini sudah pasti seorang pembunuh, sebab, meskipun ia telah luput dari laut, ia tidak dibiarkan hidup oleh Dewi Keadilan."Tetapi Paulus mengibaskan ular itu ke dalam api, dan ia sama sekali tidak menderita sesuatu. Namun mereka menyangka, bahwa ia akan bengkak atau akan mati rebah seketika itu juga. Tetapi sesudah lama menanti-nanti, mereka melihat, bahwa tidak ada apa-apa yang terjadi padanya, maka sebaliknya mereka berpendapat, bahwa ia seorang dewa.

Tidak jauh dari tempat itu ada tanah milik gubernur pulau itu. Gubernur itu namanya Publius. Ia menyambut kami dan menjamu kami dengan ramahnya selama tiga hari. Ketika itu ayah Publius terbaring karena sakit demam dan disentri. Paulus masuk ke kamarnya; ia berdoa serta menumpangkan tangan ke atasnya dan menyembuhkan dia. Sesudah peristiwa itu datanglah juga orang-orang sakit lain dari pulau itu dan merekapun disembuhkan juga. Mereka sangat menghormati kami dan ketika kami bertolak, mereka menyediakan segala sesuatu yang kami perlukan.

4

PENGENALAN TEMA TAHUN 2020

“Mereka Sangat Ramah Terhadap Kami”(bdk. Kisah Para Rasul 28:2)

Materi Pekan Doa Sedunia untuk Persatuan Umat Kristiani tahun 2020 telah disiapkan oleh Gereja-gereja Kristen di Malta dan Gozo (Umat Kristen Bersama di Malta). Setiap tanggal 10 Februari, banyak orangKristen di Malta merayakan PerayaanTerdamparnyaKapal Rasul Paulus, yang menandai sekaligus mensyukuri datangnya Kekristenan di kepulauan ini. Pembacaan dari Kisah Para Rasul yang digunakan untuk Perayaan tersebut menjadi teks yang dipilih untuk Pekan Doa Sedunia tahun ini.

Kisah ini dimulai dengan Paulus yang akan dibawa ke Roma sebagai seorang tahanan (bdk. Kis. 27:1). Paulus diborgol. Namun walau berada di dalam perjalanan yang berbahaya, misi Allah berlanjut melalui dirinya.

Narasi ini menjadi drama kemanusiaan yang klasik yang berhadapan dengankekuatan mengerikan dari elemen-elemen yang ada. Para penumpang kapal berada dalam kuasa kekuatan-kekuatan lautan di bawah mereka dan badai dahsyat yang mengancammereka. Daya kuasaini mengantarkan mereka pada wilayahyang tidak mereka kenal, di mana mereka tersesat tanpa harapan.

Dua ratus tujuhpuluh enam (276) orang yang berada di dalam kapal dibagi ke dalam kelompok-kelompok yang berbeda. Para pemimpin pasukan dan para prajuritnya memiliki kekuatan dan otoritas, tetapi mereka bergantung pada keterampilan dan pengalaman para pelaut. Walaupun semua orang merasa takut dan rapuh, para tahanan yang diborgol menjadi kelompok yang terlemah dari semuanya. Hidup mereka dapat dihancurkan; mereka berada dalam risiko pembantaian (27:25). Ketika kisah itu terungkap, di dalam tekanan, dan di dalam ketakutan atas hidup mereka, kita melihat ketidakpercayaan dan kecurigaan yang memperluas perpecahandi antara kelompok-kelompok yang berbeda.

Namun, sungguh luar biasa, Paulus tampilsebagai pusat perdamaian di tengah kekacauan. Dia tahu bahwa hidupnya tidak dikuasai kekuatan-kekuatan yang tidak peduli atas nasibnya, tetapi dia dipegang oleh tangan Allah sang pemilik hidupnya dan yang ia sembah (lihat 27:23). Karena iman ini, ia percaya diri bahwa ia akan berdiri di hadapan kaisar diRoma, dan dengan kekuatan imannya ia dapat berdiri di hadapan para pengikutnya dan bersyukur kepada Allah. Semua diberi semangat. Dengan mengikuti teladan Paulus, mereka berbagi roti bersama-sama, bersatu di dalam harapan baru dan percaya pada kata-katanya.

Hal ini menggambarkan tema besar dari perikop ini: penyelenggaraanIlahi. Sudah menjadikeputusan dari kepala pasukan untuk terus berlayar dalamcuaca buruk, dan melewati badai para pelayar membuat keputusan-keputusan bagaimana mengendalikan kapal tersebut. Namun, pada akhirnya rencana mereka gagal, dan hanya dengan tetap tinggalbersama dan membiarkan kapal mereka kandas, mereka bisa diselamatkan hanya karena penyelenggaraan Ilahi. Kapal dan segala isi muatan yang berhargaakan hilang, tetapi semua nyawadiselamatkan, “tidak seorangpun akan kehilangan sehelai pun dari rambut kepalanya” (27:34; lihat Lukas 21:18). Di dalam mengupayakanPersatuanumat Kristen, menyerahkan diri kita pada penyelenggaraan Ilahi akan meminta kita meninggalkan segala sesuatu yang sangat melekat pada kita. Bagi Allah, yang penting adalah keselamatan semua orang.

5

Kelompok orang yang beragam dan berkonflik itu terdampar di “salah satu pulau” (27:26). Karena terlempar di dalam kapal yang sama, mereka semua tiba di tujuan yang sama, di mana kesatuan manusiawi merekaterungkap dalamkeramahtamahan yang mereka terima dari penduduk pulau. Ketika mereka berkumpul di sekeliling api, dikelilingi oleh orang-orangyang tidak mengenal ataupun mengerti mereka, segala perbedaan dan status hilang. Ke-276 penumpang kapal tidak lagi berada dalam kuasa kekuatan-kekuatan yang tidak peduli, tetapi direngkuh ke dalam pemeliharaan penuh cinta kasih Allah yang hadir melalui orang-orang yang menunjukkan kepada mereka “keramahtamahan (kebaikan yang luar biasa)” (28:2). Dingin dan basah, mereka dapat menghangatkan dan mengeringkan diri mereka dengan api. Lapar, mereka diberimakanan. Mereka juga diberi tempat tinggalsampai situasi aman bagi merekauntuk melanjutkan perjalanan.

Sekarang ini banyak orang sedang menghadapi teror di lautan yang serupa. Tempat-tempatyang sama yang disebutkan di dalam bacaan (27:1, 28:1) juga muncul dalam kisah-kisahdari para migran modern. Pada bagian-bagian lain dari dunia ini, banyak orang membuat perjalanan yang sama bahayanya, baik melalui daratan maupunlautan sebagai upaya melarikan diri dari bencana alam, peperangan, dan kemiskinan. Hidup mereka juga bergantung pada kekuatan yang besar dan acuh tak acuh—bukan hanya yang alamiah, tetapi politik, ekonomi, dan juga manusia. Ketidakpedulian manusia hadir dalam beragam bentuk: ketidakpedulian dari mereka yang menjual tempat di kapal yang tidak layak berlayar untuk orang-orang putus asa; ketidakpedulian ataskeputusan untuk tidak mengirimkan kapal penyelamat; dan ketidakpedulian dengan menolak kapal para migran. Ini hanyalah beberapa contoh. Sebagai umat Kristen yang bersama-sama menghadapi krisis migrasi ini, kisah ini menantang kita: apakah kita bekerjasama dengan kekuatan-kekuatan dingin ketidakpedulianini, atau apakah kita menunjukkan “kebaikan yang luar biasa” dan menjadi saksi-saksi pemeliharaan Allah penuh kasihuntuk semua orang?

Keramahtamahan adalah keutamaan yang amat dibutuhkan dalam usaha kita untuk mewujudkan persatuan umat Kristen. Hal ini merupakan praksis yang memanggil kita untuk mewujudkan kemurahan hati yang lebih besarkepada mereka yang membutuhkan. Orang-orang yang menunjukkan keramahtamahan pada Paulus dan parapengikutnya adalah orang-orang yang belum mengenal Kristus, dan justru melaluikebaikan hati yang luar biasa mereka ituini bangsa yang terpecah-pecah justru menjadi lebih dekatsatu sama lain. Persatuan umat Kristen kita akan ditemukan tidak hanya saat kita menunjukkan keramahtamahan satu sama lain, meskipun hal ini penting, tetapi juga lewat perjumpaan yang penuh cinta dengan mereka yang memiliki perbedaan bahasa, budaya, dan iman.

6

Dalam peziarahan yang menantang dan perjumpaan yang mungkin terjadi, kehendak Allah bagi Gereja-Nya dan semua orang akan digenapi. Sebagaimana Paulus akan menyatakan di Roma, bahwa keselamatan Allah sudah dinyatakan pada semua bangsa (lihat Kisah Para Rasul 28:28).

Refleksi untuk delapan hari dan ibadat akan berfokus pada teks dari Kisah Para Rasul. Tema-temauntuk delapan hari adalah:

Hari 1 : Pendamaian/Rekonsiliasi: Membuang Muatan Kapal KeluarHari 2 : Pencerahan: Mencari dan Menunjukkan Terang KristusHari 3 : Pengharapan: Pesan PaulusHari 4 : Kepercayaan: Jangan Takut, PercayalahHari 5 : Kekuatan: Memecahkan Roti untuk PerjalananHari 6 : Keramahtamahan: Menunjukkan Kebaikan yang Tidak BiasaHari 7 : Pertobatan: Mengubah Hati dan Pikiran KitaHari 8 : Kemurahan: Menerima dan memberi

7

PERSIAPAN MATERI PEKAN DOA SEDUNIA UNTUK PERSATUAN UMAT KRISTIANI 2020

Gereja-gereja Kristen di Malta dipilih untuk menyusun rancangan materi untuk Pekan Doa Sedunia untuk Persatuan Umat Kristiani tahun 2020. Pada September 2017, Konferensi Para Uskup Katolik Roma, bersama dengan Umat Kristen Bersama di Malta (Dewan Ekumenis Malta) mempercayakan Mgr. Hector Scerri bersama dengan Panitia Perancangan Ekumenis untuk mempersiapkan materi tahun 2020.Rasa terimakasih diberikan juga kepada Konferensi Para Uskup Katolik Roma dan Gereja-gereja anggota Umat Kristen Bersamadi Malta, dan juga untuk semua orang yang sudah terlibat dalam menyumbangkanberbagai aspek dari bahan-bahan ini:

Mgr. Prof. Hector Scerri – Pemandu dan Koordinator Panitia Perancangan Ekumenis atas namadari Konferensi Para UskupMalta, Ketua Umat KristenBersama di Malta, Ketua Komisi Ekumenis Keuskupan (Keuskupan Agung Malta), Wakil Dekan Fakultas Teologi, Universitas Malta (Katolik Roma);

Ms. Dorianne Buttigieg – Sekretaris Panitia, anggota Komisi Ekumenis Keuskupan (Keuskupan Agung Malta).

Revd. Kim Hurst – Pendeta dari Gereja Skotlandia St. Andrew, Valletta, Malta (Methodis) Ms. Elizabeth Lochhead – Anggota Gereja Katedral St. Paul, Valletta, Malta (Gereja

Inggris); Mgr. Joseph Attard –Vikaris Episkopaluntuk Awam dan Ekumenisme, Keuskupan Gozo,

Malta (Katolik Roma); Mr. Norman Alexander – Anggota Gereja Skotlandia St. Andrew, Valletta, Malta (Gereja

Skotlandia); Can. Simon Godfrey – Kanselir Gereja Katedral St. Paul, Valletta, Malta (Gereja Inggris); Dr. Patricia Micallef – Koordinator Kelompok Taizè, Malta (Katolik Roma); Ms. Judith Pugh – Anggota Komunitas Anglikan di Gozo, Malta (Gereja Inggris); Subdeacon Alexander Kuryshev – Anggota Paroki Ortodoks Rusia St. Paul, Malta

(Ortodoks Rusia); Revd. Archimandrite Nathanael Felesakis –Pastor paroki dariparoki St. George, Gereja

Ortodoks Yunani, Malta (Ortodoks Yunani); Revd. Ionut Iftimia –Pastorparoki dari paroki St. Yohanes Pembaptis, Gereja Ortodoks

Yunani, Malta (Ortodoks Rumania); Mr. Noel Cauchi – Perwakilan dari Komunitas Evangelikal-Lutheran (Andreasgemeinde),

Valletta, Malta (EvangelikalLutheran); Revd. Dr Aurelio Mulè Stagno, SDB – Anggota Komisi Ekumenis Keuskupan, Malta

(Katolik Roma).Panitia Perancangan setempat bertemu di ruang dewan Seminari Tinggi Uskup Agung, di Tal-Virtù, Rabat, Malta pada 12 Februari, 15 Maret, 20 April, dan 11 Mei 2018.Materi oleh Panitia Perancangan lokal dipresentasikan kepada kelompok internasional yang terdiri dari para wakil dari Dewan Kepausan untuk Promosi/Pengembangan Persatuan Umat Kristen dan Dewan Gereja-gereja Dunia. Pertemuan itu diselenggarakan di Seminari Tinggi Uskup Agung, Rabat, Malta, 13-18 September 2018. Pertemuan diadakan dengan Panita Perancangan setempat, Umat Kristen Bersama di Malta, Uskup Agung Scicluna dan Nunsius Apostolik untuk Malta, Uskup Agung Alessandro D’Errico.

8

IBADAT EKUMENIS

Catatan untuk Ibadat

Sebagai sebuah negara kepulauan, kapal merupakan bagian yang penting dalam kehidupan orang-orang Malta. Bacaan Alkitab dalam ibadat ini menggambarkan sebuah perjalanan laut yang berbahaya bagi Rasul Paulus. Kapal juga merupakan simbol peziarahanyang terkadang sulit yang dilakukan umat Kristen bersama-sama menuju persatuan. Dengan pertimbangan tersebut, disarankan bahwa sebelum ibadat, dapat diletakkan sebuah miniatur kapal di tempat ibadat berlangsung.

Mengingat teks yang digunakan cukup panjang dan banyak menggunakan istilah kelautan, pembacaanKitab Kisah Para Rasul perlu dilakukan dengan hati-hati. Untuk membantu pewartaan tersebut, perlu dipertimbangkan untuk membagi peran berbicara di antarabeberapa pembaca, atau menggunakan drama, atau menggunakan media lain. Teks ini juga dapat dibacadi dekat perahu/miniatur perahu.

Tata Ibadat“Mereka Sangat Ramah Terhadap Kami”

(bdk. Kisah Para Rasul 28:2)

P Pemimpin LiturgiU UmatL Lektor/Pembaca Alkitab

Berhimpun

♫ Nyanyian PembukaSelama umat menyanyikan nyanyian pembuka, pemimpin Gereja dan juga beberapa perwakilan umat melakukan prosesi memasuki ruang yang digunakan untuk mengadakan Ibadat Ekumenis untuk Persatuan Umat Kristen ini. Barisan prosesi diawali oleh seorang umat yang membawa Alkitab agar terlihat oleh semua umat yang hadir. Alkitab diletakkan di sebuah tempat/mejaterhormat yang menjadi pusat peribadatan.

Kata PembukaP Rahmat Tuhan kita Yesus Kristus,

cinta kasih Allah,dan persekutuan dengan Roh Kudus,besertamu.

U Dan sertamu juga!

P Saudari dan saudara di dalam Kristus. Saat ini kita berkumpul di sini untuk berdoa bagi persatuan Gereja dan perdamaian dunia. Perpecahan di dalam Kekristenan telah

9

berlangsung dalam beberapa abad terakhir. Perpecahan ini menyebabkan luka dan sakit, dan tentunya juga berlawanan dengan kehendak Allah. Di bawah kekuatan doa, kita percaya bahwa bersama dengan seluruh orang Kristen di dunia, kita mempersembahkan doa kita sebagai upaya kita mengatasi perpecahan yang ada.

Materi Pekan Doa Sedunia untuk Persatuan Umat Kristen tahun ini sudah dipersiapkan oleh beragam Gereja Kristen yang ada di Malta. Sejarah Kekristenan di pulau kecil ini dimulai sejak zaman para rasul. Berdasarkan tradisi yang ada, Rasul Paulus—rasul untuk orang-orang non-Yahudi—tiba di daratan Malta pada tahun 60. Narasi yang menggambarkan peristiwa ini sekaligus pemeliharaan Allah dalam perjalanan ini menjadi kisah akhir dan penutup dari dua pasal terakhir dalam kitab Kisah Para Rasul.

Teks ini memberikan tanda mengenai awal mula Kekristenan di Malta—sebuah negara kecil yang dibentuk dari dua pulau utama yang berpenghuni yaitu Malta dan Gozo, bersama juga beberapa pulau kecil—yang berada di jantung Lautan Mediterania—setengah perjalanan dari Sisilia menuju selatan ke arah Afrika Utara. Daratan yang diceritakan di dalam Alkitab ini berada di tengah jalinan antar-peradaban, antar-budaya, dan antar-agama.

Doa dan refleksi kita hari ini dan sepanjang tahun ini dalam Pekan Doa Sedunia untuk Persatuan Umat Kristen berpusat pada keramahtamahan yang ditunjukkan oleh para penghuni pulau kepada mereka yang baru berlabuh di daratan ini: “Mereka sangat ramah terhadap kami” (bdk. Kisah Para Rasul 28:2). Kiranya kita dapat menunjukkan cinta dan penghargaan satu sama lain, sebagaimana kita berdoa untuk Persatuan umat Kristen sepanjang tahun ini.

EpiklesisJawaban dari setiap doa dapat dinyanyikan oleh kantoria/koor dan kemudian diulang oleh

seluruh umat

P Roh Cinta Kasih, datanglah di tengah persekutuan ini dan tinggallah di antara kami.U Datanglah, ya Roh Kudus! (atau “Veni Sancte Spiritus!”)P Roh Pemersatu, tunjukkanlah kami jalan untuk mewujudkan persatuan Gereja.U Datanglah, ya Roh Kudus! (atau “Veni Sancte Spiritus!”)P Roh Keramahtamahan, ajarlah kami untuk menyambut satu sama lain.U Datanglah, ya Roh Kudus! (atau “Veni Sancte Spiritus!”)P Roh Belas Kasih, berikanlah kepada kami sikap untuk menghargai setiap orang yang

kami jumpai.U Datanglah, ya Roh Kudus! (atau “Veni Sancte Spiritus!”)P Roh Pengharapan, tolonglah kami untuk melepaskan diri kami dari segala rintangan

yang ada di dalam perziarahan ekumenis kami.U Datanglah, ya Roh Kudus! (atau “Veni Sancte Spiritus!”)

Doa Mohon Ampun dan PendamaianRespons/Jawaban dari setiap doa dapat dinyanyikan oleh kantoria/koor dan kemudian diulang

oleh seluruh umat

10

P Ampunilah kami ya Tuhan, untuk setiap kesalahan di masa lalu, kecurigaan dan perilaku yang tidak baik di antara umat Kristen yang berasal dari Gereja dan Tradisi yang berbeda.

U Tuhan, kasihanilah kami! (atau “Kyrie eleison!)

P Ampunilah kami ya Tuhan, saat kami tetap berada di dalam kegelapan daripada mencari jalan dalam terang Tuhan; padahal Engkaulah satu-satunya Terang Hidup yang benar.

U Tuhan, kasihanilah kami! (atau “Kyrie eleison!)

P Ampunilah kami ya Tuhan, untuk segala kebuntuan hidup beriman kami dan untuk segala kegagalan kami menjadi orang-orang yang memiliki pengharapan dan kepedulian yang tulus.

U Tuhan, kasihanilah kami! (atau “Kyrie eleison!)

P Ampunilah kami ya Tuhan, untuk setiap perilaku yang mendatangkan luka, penderitaan, dan kesedihan bagi orang lain.

U Tuhan, kasihanilah kami! (atau “Kyrie eleison!)

P Ampunilah kami ya Tuhan, untuk setiap ketertutupan kami pada orang-orang yang berbeda dari kami daripada menunjukkan keramahtamahan pada mereka semua, khususnya pada orang-orang asing dan para pengungsi.

U Tuhan, kasihanilah kami! (atau “Kyrie eleison!)

P Tuhan adalah penyayang dan pengasih, panjang sabar dan berlimpah kasih setia. Setinggi langit di atas bumi, demikian besarnya kasih setia-Nya atas orang-orang yang takut akan Dia; sejauh timur dari barat, demikian dijauhkan-Nya dari pada kita pelanggaran kita (Mazmur 103:8, 11-12).

U Amin.

♫ Nyanyian Syukur/Lagu Pujian

Mendengarkan Sabda Allah yang HidupP Bapa di dalam Surga, bukalah hati dan pikiran kami pada Firman-Mu.U Firman-Mu adalah roh dan kehidupan!P Pimpin kami untuk semakin bertumbuh satu sama lain dalam persatuan dan keadilanU Firman-Mu adalah terang bagi jalan kami.

Pembacaan Alkitab Kisah Para Rasul 27:18-28:10

L Demikianlah Firman/Sabda Tuhan!U Syukur kepada Allah yang menyelamatkan dan memulihkan!

Mazmur Mazmur 107:8-9, 19-22, 28-32Seorang kantor/penyanyi dapat menyanyikan Mazmur ini dan umat diundang untuk menyanyikan refrain.

11

Refrain: Tuhan telah membebaskan kita dari gelombang besar.

Biarlah mereka bersyukur kepada TUHAN karena kasih setia-Nya, karena perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib terhadap anak-anak manusia,

sebab dipuaskan-Nya jiwa yang dahaga, dan jiwa yang lapardikenyangkan-Nya dengan kebaikan. (Refrain)

Maka berseru-serulah mereka kepada TUHAN dalam kesesakan mereka, dan diselamatkan-Nya mereka dari kecemasan mereka,

disampaikan-Nya firman-Nya dan disembuhkan-Nya mereka, diluputkan-Nya mereka dari liang kubur. (Refrain)

Biarlah mereka bersyukur kepada TUHAN karena kasih setia-Nya, karena perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib terhadap anak-anak manusia.

Biarlah mereka mempersembahkan korban syukur, dan menceritakan pekerjaan-pekerjaan-Nya dengan sorak-sorai! (Refrain)

Maka berseru-serulah mereka kepada TUHAN dalam kesesakan mereka, dan dikeluarkan-Nya mereka dari kecemasan mereka,

dibuat-Nyalah badai itu diam, sehingga gelombang-gelombangnya tenang.

Mereka bersukacita, sebab semuanya reda, dan dituntun-Nya mereka ke pelabuhan kesukaan mereka. (Refrain)

Biarlah mereka bersyukur kepada TUHAN karena kasih setia-Nya, karena perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib terhadap anak-anak manusia.

Biarlah mereka meninggikan Dia dalam jemaat umat itu, dan memuji-muji Dia dalam majelis para tua-tua. (Refrain)

Sebuah Aklamasi Haleluya dapat dinyanyikan sebelum (dan sesudah) pembacaan Injil

Injil Markus 16:14-20

L Demikanlah Firman Tuhan.U Syukur kepada-Mu, ya Tuhan Yesus Kristus!

Engkau adalah Kabar Baik!

Diikuti dengan sebuah refleksi Firman Tuhan atau khotbah singkat.

♫ Nyanyian

Pengakuan Iman NiceaP Saudara dan saudari, sebagaimana kita dipersatukan dalam Tuhan kita Yesus Kristus,

marilah kita mengikrarkan pengakuan iman kita bersama di dalam Allah Bapa, Anak, dan Roh Kudus.

12

U Aku percaya akan satu Allah,Bapa yang mahakuasa,pencipta langit dan bumi,dan segala sesuatu yang kelihatandan tak kelihatan;dan akan satu Tuhan Yesus Kristus,Putra Allah yang tunggal.Ia lahir dari Bapa sebelum segala abad,Allah dari Allah,Terang dari Terang,Allah benar dari Allah benar.Ia dilahirkan, bukan dijadikan,sehakikat dengan Bapa;segala sesuatu dijadikan oleh-Nya.Ia turun dari surga untuk kita manusiadan untuk keselamatan kita.Ia dikandung dari Roh Kudus,Dilahirkan oleh Perawan Maria, dan menjadi manusia.Ia pun disalibkan untuk kita, waktu Pontius Pilatus;Ia menderita sampai wafat dan dimakamkan.Pada hari ketiga Ia bangkit menurut Kitab Suci.Ia naik ke surga, duduk di sisi Bapa.Ia akan kembali dengan mulia,mengadili orang yang hidup dan yang mati;kerajaan-Nya takkan berakhir.Aku percaya akan Roh Kudus,Ia Tuhan yang menghidupkan;Ia berasal dari Bapadan Putra,yang serta Bapa dan Putra,disembah dan dimuliakan;Ia bersabda dengan perantaraan:para nabi.Aku percaya akan Gerejayang Satu, Kudus, Katolik dan Apostolik.Aku mengakui satu pembaptisanAkan penghapusan dosa.Aku menantikan kebangkitan orang matidan hidup diakhirat.Amin.

Doa Syafaat/ Doa UmatSelama doa disampaikan, delapan dayung (atau miniatur dayung) dibawa ke dalam ruang ibadah oleh umat yang berasal dari beragam komunitas. Setiap dayung bertuliskan satu kata—Pendamaian, Pencerahan, Pengharapan, Percaya, Kekuatan, Keramahtamahan, Perubahan, dan Kemurahan. Pertama-tama dayung dibawa masuk satu persatu untuk memperkenalkan pokok doa yang akan disampaikan. Setelah dayung dibawa masuk dan diangkattinggi, dayung diletakkan di dekat perahu dan sebuah saat hening singkat mengikuti aksi tersebut. Pembaca doa kemudian mengucapkan pokok doa dan umat menjawab doa tersebut.

13

P Kita tidak dapat menghadapi badai kehidupan seorang diri. Sebuah perahu akan berjalan jika kita mendayungnya bersama-sama. Dalam menghadapi berbagai kesulitan, kita sadar bahwa kita butuh bergerak bersama dan menyatukan semua usaha kita. Mari kita berdoa.

Dalam suasana doa hening, dayung bertuliskan “Pendamaian” dibawa masuk ke dalam ruang ibadah dan diletakkan di dekat perahu.

P Ya Allah Yang Mahamurah, sembuhkanlah kenangan-kenangan pahit masa lalu yang melukai Gereja kami dan yangmembuat kami tetap terpisah sampai saat ini.

U Dengarkanlah doa kami demi pendamaian.

Dalam suasana doa hening, dayung bertuliskan “Pencerahan” dibawa masuk ke dalam ruang ibadah dan diletakkan di dekat perahu.

P Ya Allah Yang Mahamurah, ajarilah kami untuk memperbaiki arah kami supaya tetap pada Kristus, Terang yang sejati.

U Dengarkanlah doa kami demipencerahan.

Dalam suasana doa hening, dayung bertuliskan “Pengharapan” dibawa masuk ke dalam ruang ibadah dan diletakkan di dekat perahu.

P Ya Allah Yang Mahamurah, teguhkanlah keyakinan kami pada pemeliharan-Mu ketika kami merasa kewalahan dengan badai kehidupan.

U Dengarkanlah doa kami demipengharapan.

Dalam suasana doa hening, dayung bertuliskan “Percaya” dibawa masuk ke dalam ruang ibadah dan diletakkan di dekat perahu.

P Ya Allah Yang Mahamurah, ubahlahbanyak pemisahan menjadi sebuah harmoni dan rasa saling-tidak percaya menjadi penerimaan satu sama lain.

U Dengarkanlah doa kami demirasa percaya.

Dalam suasana doa hening, dayung bertuliskan “Kekuatan” dibawa masuk ke dalam ruang ibadah dan diletakkan di dekat perahu.

P Ya Allah Yang Mahamurah, berilah kami keberanian untuk mengatakan kebenarandengan keadilan di dalam kasih.

U Dengarkanlah doa kami demikekuatan.

Dalam suasana doa hening, dayung bertuliskan “Keramah-tamahan” dibawa masuk ke dalam ruang ibadah dan diletakkan di dekat perahu.

P Ya Allah Yang Mahamurah, robohkanlah segala dinding pemisah, baik yang terlihat maupun yang tidak terlihat, yang menghalangi kami untuk menyambut setiap saudari

14

dan saudara kami yang sedang berada dalam bahaya maupun membutuhkan pertolongan.

U Dengarkanlah doa kami demikeramahatamahan.

Dalam suasana doa hening, dayung bertuliskan “Perubahan” dibawa masuk ke dalam ruang ibadah dan diletakkan di dekat perahu.

P Ya Allah Yang Mahamurah, ubah hati kami dan hati komunitas-komunitas Kristen, supaya kami semua dapat menjadi pelaku-pelaku pemulihan.

U Dengarkanlah doa kami demiperubahan.

Dalam suasana doa hening, dayung bertuliskan “Kemurahan” dibawa masuk ke dalam ruang ibadah dan diletakkan di dekat perahu.

P Ya Allah Yang Mahamurah, bukalah mata kami untuk melihat ciptaan sebagai karunia-Mu dan tangan kami untuk membagikan buah ciptaan itu dalam solidaritas.

U Dengarkanlah doa kami demikemurahan.

Doa Bapa Kami(Catatan: untuk Umat Katolik dalam Ibadat sendiri bisa menggunakan rumusan Doa Bapa Kami yang digunakan dalam Gereja Katolik).P Bersatu di dalam Yesus Kristus, marilah kita berdoa bersama sesuai dengan doa yang Ia

ajarkan kepada kita.U Bapa kami yang di sorga,

Dikuduskanlah nama-Mu,datanglah Kerajaan-Mu,jadilah kehendak-Mudi bumi seperti di sorga.Berikanlah kami pada hari inimakanan kami yang secukupnyadan ampunilah kami akan kesalahankami, seperti kami juga mengampuniorang yang bersalah kepada kami;dan janganlah membawa kami kedalam pencobaan,tetapi lepaskanlah kami daripadayang jahat.Karena Engkaulah yang empunyaKerajaan dan kuasa dan kemuliaansampai selama-lamanya. Amin.

P Orang-orang di Malta menyambut Paulus dan rombongannya dengan keramahtamahan. Mari kita menyalami satu sama lain dan membagikan damai yang telah dikaruniakn Kristus kepada kita.

15

Diutus Bersama untuk Memberitakan Kabar BaikP Kita telah datang bersama sebagai orang Kristen,

dan oleh karena itu sebagai sesama murid Tuhan.Sebagaimana kita merindukan persatuan umat Kristen,marilah kita berkomitmen membaruhi diri kitauntuk bekerja bagi tujuan bersama ini. (Hening sejenak untuk berdoa)

Para pemimpin Gereja yang hadir dapat bergabung bersama untuk menyatakan Doa Berkat

P Semoga Allah Bapa, yang memanggil kita dari gelap menuju terang, menjadikan kita pembawa terang Allah.

U AminP SemogaAllah Putera, yang menebus kita melalui darah-Nya yang berharga,

memberikan kita semangat untuk mengikuti teladan-Nya melayani orang lain.U AminP Semoga Allah Roh Kudus, yang adalah Tuhan dan pemberi kehidupan,

menguatkan kita untukmenanggung kesulitan-kesulitan hidup dan mencapai pantai keselamatan.

U AminP SemogaAllah yang Mahakuasa dan Mahamurah, Bapa, Puteradan Roh Kudus,

memberkati dan melindungi kita sekarang dan selamanya.U Amin.U Kita akan pergi bersama-sama untuk menyatakan keajaiban cinta kasih Allah.

Amin! Haleluya! Amin!

♫ Nyanyian Penutup

16

MATERI TAMBAHAN

Nyanyian “Unusual Kindness” secara khusus dibuat di Malta untuk Pekan Doa Sedunia untuk Persatuan Umat Kristiani 2020. Video dapat diakses melalui Youtube dengan alamat:http://thechurchinmalta.org/en/posts/325/ecumenical-commission.

17

18

19

PENDALAMAN ALKITABDAN DOA UNTUK DELAPAN HARI

HARI 1Pendamaian: Membuang Muatan Kapal Keluar

Kisah Para Rasul 27:18-19, 21Karena kami sangat hebat diombang-ambingkan angin badai, maka pada keesokan harinya mereka mulai membuang muatan kapal ke laut.Dan pada hari yang ketiga mereka membuang alat-alat kapal dengan tangan mereka sendiri.Dan karena mereka beberapa lamanya tidak makan, berdirilah Paulus di tengah-tengah mereka dan berkata: "Saudara-saudara, jika sekiranya nasihatku dituruti, supaya kita jangan berlayar dari Kreta, kita pasti terpelihara dari kesukaran dan kerugian ini!

Mazmur 85

Lukas 18:9-14

RefleksiSebagai umat Kristen yang berasal dari Gereja dan Tradisi yang berbeda, ternyata selama berabad-abad kita telah mengumpulkan banyak sekali muatan yang berisi rasa ketidakpercayaan, kebencian, dan kecurigaan satu sama lain. Kita bersyukur pada Tuhan yang telah melahirkan dan menumbuhkan gerakan ekumenis pada abad yang lalu. Perjumpaan kita dengan umat Kristen dari Tradisi yang berbeda dan doa bersama kita untuk persatuan umat Kristiani memberanikan kita untuk mengupayakan pengampunan satu sama lain, pendamaian, dan penerimaan. Kita tidak boleh membiarkan muatan masa lalu menghalangi kita untuk menjadi semakin dekat satu sama lain. Inilah kehendak Tuhan agar kita melepaskan hal tersebut, dan membiarkan Allah dalam hidup kita!

DoaAllah Maha Pengampun,bebaskanlah kami dari segala kenangan pahit masa lalu,yang melukai hidupbersama umat Kristiani.Pimpinlah kami ke dalam pendamaian,supaya melalui Roh Kudus kami dapat mengatasikebencian dengan cinta,kemarahan dengan kelemahlembutan,dan kecurigaan dengan kepercayaan.Kami mohon di dalam nama Anak-Mu yang terkasih,saudara kami Yesus. Amin.

20

HARI 2Pencerahan: Mencari dan Menunjukkan Terang Kristus

Kisah Para Rasul 27:20Setelah beberapa hari lamanya baik matahari maupun bintang-bintang tidak kelihatan, dan angin badai yang dahsyat terus-menerus mengancam kami, akhirnya putuslah segala harapan kami untuk dapat menyelamatkan diri kami.

Mazmur 119:105-110

Markus 4:35-41

RefleksiKristus adalah terang dan penuntun kita. Tanpa terang dan tuntunan Kristus, kita menjadi orang-orang yang tidak memiliki tujuan. Ketika umat Kristen kehilangan terang Kristus, mereka akan bertumbuh dalam ketakutan dan keterpisahan satu sama lain. Lebih lanjut, banyak orang baik di luar gereja yang tidak bisa melihat terang Kristus sebab dalam perpecahan umat Kristen kita tidak memancarkan terang Kristus secara maksimal atau malah menghalanginya secara total. Ketika kita mencari terang Kristus, kita ditarik lebih dekat satu sama lain, dan dengan demikian mencerminkan terang ini dengan lebih jelas, dan benar-benar menjadi tanda Kristus, Sang Terang Dunia.

DoaAllah, Firman-Mumenjadi cahaya bagi langkah kamidan tanpa-Mu, kami tersesat dan kehilangan arah.Terangilah kami melalui Firman-Mu, sehingga kami boleh berjalan di jalan-Mu.Semoga Gereja kami mendambakan kehadiran-Mu yang membimbing, menghibur, dan mengubah peBerilah kami kejujuran yang kami perlukan untuk mengenalketika kami menyulitkan orang lain untuk melihat terang-Mu,dan rahmat yang kami butuhkan untuk membagikan terang-Mu kepada orang lain.Kami mohon di dalam nama Putra-Mu,yang memanggil kami, para pengikut-Nya, menjadi terang dunia. Amin.

21

HARI 3Pengharapan: Pesan Paulus

Kisah Para Rasul 27:22,34Tetapi sekarang, juga dalam kesukaran ini, aku menasihatkan kamu, supaya kamu tetap bertabah hati, sebab tidak seorangpun di antara kamu yang akan binasa, kecuali kapal ini…..Tidak seorangpun di antara kamu akan kehilangan sehelaipun dari rambut kepalanya."

Mazmur 27

Matius 11:28-30

RefleksiSebagai umat Kristiani yang menjadi bagian dari Gereja-gereja dan Tradisi yan tidak sepenuhnya berdamai satu sama lain, kita sering kehilangan semangat dengankurang majunya proses menujupersatuan Gereja yang bisa kelihatan. Bahkan, beberapa telah menyerah dan melihat persatuan ini sebagai cita-cita yang tidak dapat dicapai. Bahkan, yang lain tidak dapat melihat persatuan sebagai sebuah bagian penting dari iman Kristen mereka. Ketika kita berdoa untuk karunia persatuan Gereja yang nyata, marilah kita mengerjakannya dengan iman yang teguh, dengan bertekun dalam kesabaran, dan memiliki harapan yang tinggi, percaya pada pemeliharaan Allah yang penuh cinta kasih. Persatuan adalah doa Tuhan untuk Gereja dan Dia menyertai kita dalam perjalanan ini. Kita tidak akan tersesat.

DoaAllah yang berbelas kasih,ketika tersesat dan patah semangat, kami datangkepada-Mu.Tanamkanlah dalam diri kami karunia pengharapan-Mu.Semoga Gereja kami terus berharap dan berjuang untuk persatuansebagaimana Putra-Mu berdoa di malam sengsara-Nya.Kami mohon rahmat persatuan ini melalui Dia yang hidup dan bertakhkta bersama-Mu dan Roh Kudus, untuk selama-lamanya. Amin.

22

HARI 4Percaya: Jangan Takut, Percayalah

Kisah Para Rasul 27:23-26Karena tadi malam seorang malaikat dari Allah, yaitu dari Allah yang aku sembah sebagai milik-Nya, berdiri di sisiku, dan ia berkata: Jangan takut, Paulus! Engkau harus menghadap Kaisar; dan sesungguhnya oleh karunia Allah, maka semua orang yang ada bersama-sama dengan engkau di kapal ini akan selamat karena engkau. Sebab itu tabahkanlah hatimu, saudara-saudara! Karena aku percaya kepada Allah, bahwa semuanya pasti terjadi sama seperti yang dinyatakan kepadaku. Namun kita harus mendamparkan kapal ini di salah satu pulau."

Mazmur 56

Lukas 12:22-34

RefleksiDi tengah-tengahbadai, dorongan dan harapan Paulus melawan segala ketakutan dan keputusasaan teman-teman seperjalanannya. Panggilan bersama kita untuk menjadi murid Yesus Kristus termasuk menjadi sebuah tanda perlawanan. Di dalam dunia yang penuh dengan kecemasan, kita dipanggil untuk berdiri sebagai saksi pengharapan dengan menaruh kepercayaan pada pemeliharaan Allah yang penuh cinta kasih. Pengalaman Kekristenan menunjukkan kita bahwa Allah menulis lurus di dalam garis yang bengkok, dan kita tahu, untuk melawan segala rintangan, kita tidak akan tenggelam dan tersesat. Sebab kasih setia Allah menyertai selamanya.

DoaAllah yang Mahakuasa,penderitaan pribadi kami menyebabkan kami menangis dalam kepahitan,dan kami mengerutdalam ketakutan ketika kami mengalami sakit dan kecemasanatau kematian dari seseorang yang kami cintai.Ajarilah kami untuk percaya pada-Mu.SemogaGereja kami menjadi tanda kepedulian-Mu yang memelihara.Jadikanlah kami murid-murid sejatiPutra-Muyang mengajar kami untuk mendengar Firman-Mu,dan untuk melayani satu sama lain.Di dalam kepercayaan diri kami mohon hal ini kepada-Mudi dalam nama Putra-Mu dan dalam kuasa Roh Kudus.Amin.

23

HARI 5Kekuatan: Memecahkan Roti untuk Perziarahan

Kisah Para Rasul 27:33-36Ketika hari menjelang siang, Paulus mengajak semua orang untuk makan, katanya: "Sudah empat belas hari lamanya kamu menanti-nanti saja, menahan lapar dan tidak makan apa-apa. Karena itu aku menasihati kamu, supaya kamu makan dahulu. Hal itu perlu untuk keselamatanmu. Tidak seorangpun di antara kamu akan kehilangan sehelaipun dari rambut kepalanya."Sesudah berkata demikian, ia mengambil roti, mengucap syukur kepada Allah di hadapan semua mereka, memecah-mecahkannya, lalu mulai makan. Maka kuatlah hati semua orang itu, dan merekapun makan juga.

Mazmur 77

Markus 6:30-44

RefleksiUndangan Paulus untuk makan ini merupakan seruanbagi mereka yang ada di kapal untuk memperkuat diri mereka sendiri menghadapi apa pun di depan mereka. Mengambil roti menandakan sebuah perubahan sikap, karena mereka yang di dalam kapal berubah dari putus asa menjadi berani. Dengan cara yang serupa Ekaristi atau Perjamuan Malam Terakhir menyediakan kita makanan untuk peziarahandan menata ulang arah hidup kita di dalam Allah. Kita dibuat menjadi kuat. Pemecahan roti—sebagai inti dari kehidupan dan ibadat komunitas Kristen—membangun kita karena kita berkomitmen pada pelayanan Kristen. Kita rindu akan hari di mana semua orang Kristen dapat berbagi roti di meja Perjamuan Tuhan yang sama dan mendapatkan kekuatan dari satu roti dan satu cawan.

DoaAllah yang Penuh Kasih,Putra-Mu Yesus Kristus memecah roti,dan membagikan cawan dengan murid-murid-Nya menjelang kesengsaraan-Nya.Semoga kami bertumbuh bersama dalam persekutuan yang lebih dekat.Dengan mengikuti teladan Paulus dan jemaat Kristen perdana,berilah kami kekuatan untuk membangun jembatan bela rasa, solidaritas, dan harmoni.Di dalam kuasa Roh Kudus,kami mohon di dalam nama Putra-Mu,yang memberikan hidup-Nya supaya kami beroleh hidup. Amin.

HARI 6Keramahtamahan: Menunjukkan Kebaikan yang Tidak Biasa

24

Kisah Para Rasul 28:1-2, 7Setelah kami tiba dengan selamat di pantai, barulah kami tahu, bahwa daratan itu adalah pulau Malta.Penduduk pulau itu sangat ramah terhadap kami. Mereka menyalakan api besar dan mengajak kami semua ke situ karena telah mulai hujan dan hawanya dingin. Tidak jauh dari tempat itu ada tanah milik gubernur pulau itu. Gubernur itu namanya Publius. Ia menyambut kami dan menjamu kami dengan ramahnya selama tiga hari.

Mazmur 46

Lukas 14:12-24

RefleksiSetelah trauma dan konflik di tengah badai di lautan, kepedulian yang nyata yang ditawarkan oleh penduduk pulau dialami sebagai sebuah kebaikan yang tidak biasa oleh mereka yang terdampar ke pantai. Kebaikan ini memperlihatkan kemanusiaan kita bersama. Injil mengajar kita bahwa ketika kita peduli dengan mereka yang sedang berada dalam kesusahan, kita menunjukkan cinta pada Kristus sendiri (bdk. Matius 25:40). Lebih lanjut, ketika kita memperlihatkan kebaikan penuh cinta kasih kepada mereka yang lemah dan yang dirampas harta bendanya, kita menyelaraskan hati kita dengan hati Allah yang menempatkan orang miskin di tempat yang istimewa. Menyambut orang asing, termasuk mereka yang memiliki budaya atau kepercayaan berbeda, para imigran dan pengungsi, berarti kita mencintai Yesus sendiri dan mencintai mereka sebagaimana Allah mencintai. Sebagai umat Kristen, kita dipanggil untuk melangkah keluar di dalam iman dan menjangkau dengan kasih Allah yang merengkuh setiap orang, bahkan kepada mereka yang sulit untuk dicintai.

DoaAllah bagi yatim piatu, janda, dan orang asing,tanamkanlah dalam hati kami dengan perasaan mendalam akan keramahtamahan.Bukalah mata dan hati kami,ketika Engkau meminta kami memberi-Mu makanan,memberi Engkau pakaian dan mengunjungi-Mu.SemogaGereja kami dapat mengambil bagian untukmengakhiri kelaparan, kehausan, dan pengasingandan meruntuhkan penghalang yang mencegah penyambutan semua orang.Kami mohon hal ini di dalam nama Putra-Mu Yesus,yang hadir di tengah-tengah saudara-saudari yang hina. Amin.

25

HARI 7Pertobatan: Mengubah Hati dan Pikiran Kita

Kisah Para Rasul 28:3-6Ketika Paulus memungut seberkas ranting-ranting dan meletakkannya di atas api, keluarlah seekor ular beludak karena panasnya api itu, lalu menggigit tangannya.Ketika orang-orang itu melihat ular itu terpaut pada tangan Paulus, mereka berkata seorang kepada yang lain: "Orang ini sudah pasti seorang pembunuh, sebab, meskipun ia telah luput dari laut, ia tidak dibiarkan hidup oleh Dewi Keadilan."Tetapi Paulus mengibaskan ular itu ke dalam api, dan ia sama sekali tidak menderita sesuatu.Namun mereka menyangka, bahwa ia akan bengkak atau akan mati rebah seketika itu juga. Tetapi sesudah lama menanti-nanti, mereka melihat, bahwa tidak ada apa-apa yang terjadi padanya, maka sebaliknya mereka berpendapat, bahwa ia seorang dewa.

Mazmur 119:137-144

Matius 18:1-6

RefleksiPenduduk lokal menyadari bahwa penghakiman mereka terhadap Paulus sebagai seorang pembunuh adalah hal yang keliru. Oleh karena itu, mereka mengubah pikiran mereka. Peristiwa yang luar biasa dengan ular berbisa memampukan para penduduk pulau untuk melihat segala sesuatu dengan cara baru, sebuah cara yang menyiapkan mereka untuk mendengar pesan Kristus melalui Paulus. Di dalam upaya kita untuk persatuan umat Kristen dan pendamaian, kita kerap kali ditantang untuk berpikir ulang bagaimana kita menanggapi tradisi dan budaya yang berbeda. Hal ini menuntut pertobatan terus-menerus kepada Kristus di mana Gereja belajar mengatasi anggapan mereka atas orang lain sebagai ancaman. Maka, pandangan merendahkan orang lain akan hilang, dan kita akan semakin dekat dengan persatuan.

DoaAllah yang Mahakuasa,kami kembali kepada-Mu dengan hati yang penuh penyesalan.Dengan pencarian tulus kami akan kebenaran-Mu,murnikanlah kami dari segala pendapat yang tidak adil terhadap orang lain,dan bimbinglahGereja-gereja untuk bertumbuh di dalam persekutuan.Bantulah kami untuk melepaskan segala ketakutan kami,sehingga kami memahami secara lebih baik satu sama lain,dan orang-orang asing di tengah hidup kami.Kami mohon ini di dalam nama Hanya Satu-satunya, Putra-Mu terkasih,Yesus Kristus. Amin.

26

HARI 8Kemurahan hati: Menerima dan Memberi

Kisah Para Rasul 28:8-10Ketika itu ayah Publius terbaring karena sakit demam dan disentri. Paulus masuk ke kamarnya; ia berdoa serta menumpangkan tangan ke atasnya dan menyembuhkan dia. Sesudah peristiwa itu datanglah juga orang-orang sakit lain dari pulau itu dan merekapun disembuhkan juga. Mereka sangat menghormati kami dan ketika kami bertolak, mereka menyediakan segala sesuatu yang kami perlukan.

Mazmur 103:1-5

Matius 10:7-8

RefleksiKisah ini dipenuhi dengan pemberian dan penerimaan. Paulus menerima kebaikan yang tidak biasa dari para penduduk pulau; Paulus memberikan kesembuhan kepada ayah Publius dan yang lainnya; setelah kehilangan segalanya di dalam badai, 276 orang menerimaperbekalan yang berlimpah ruah saat mereka berangkat berlayar. Sebagai orang Kristen kita dipanggil untukmemberi kebaikan yang tidak biasa. Namun agar dapat memberi, pertama-tama kita perlu belajar menerima—dari Kristus dan dari orang lain. Lebih dari yang kita sadari, kita adalah penerima tindakan kebaikan dari orang-orang yang berbeda dari kita. Tindakan-tindakan ini juga menunjukkan kemurahan hati dan kesembuhan dari Tuhan kita. Kita yang sudah disembuhkan oleh Tuhan bertanggung jawab untuk meneruskan apa yang sudah kita terima.

DoaAllah Pemberi Kehidupan,kami bersyukur untuk karunia belas kasih-Mu,yang menenangkan dan menguatkan kami.Kami berdoa agar Gereja kami,dapat terus terbuka untuk menerima karunia-Mu darisatu sama lain.Berilah kami Roh Kemurahan pada semua,sementara kami berjalan bersama di jalan persatuan umat Kristen.Kami mohon ini di dalam nama Putra-Mu,yang bertakhta bersama-Mu dan Roh Kudus. Amin.

27

SITUASI EKUMENIS DI MALTA

Malta, sebuah pulau di Lautan Mediterania, menerima iman Kristen melalui upaya Rasul Palus setelah kapal yang ditumpangi olehnya menuju ke Roma kandas di sana. Dalam Kisah Para Rasul 27 dan 28, kita dapat membaca narasi yang lebih rinci mengenai badai yang mengerikandi laut, peristiwa kandasnya kapal yang penuh dengan pemeliharaan Tuhan, dan sambutan bagi 276 orang penumpang kapal yang semuanya selamat hingga tiba di pantai. Pelayanan penyembuhan Paulus di Malta juga digambarkan secara singkat dalam teks Perjanjian Baruyang sama.

Sepanjang sejarahnyayang cukup panjang dan berwarna-warni, Malta telah diperintah oleh kekuatan berbagai kekuasaan: orang-orangKartago, Roma, Byzantium, Arab, Normandia, Swabia, Aragon, pasukan dari Ordo Santo Yohanes, Prancis, dan Inggris. Malta menjadi sebuah negara yang merdeka dengan menjadi anggota Persemakmuran Inggris pada tahun 1964. Pada tahun 2004, negara ini bergabung dengan Uni Eropa.

Iman Kristen berakar sangat kuat di dalam budaya penduduk Malta dan juga saudarinya, pulau Gozo. Walaupun populasi saat ini dari sekitar 430.000 penduduk sebagian besar memeluk agama Roma Katolik, ada sejumlah kelompok Kristen penting yang termasuk dalam tradisi lain. Ekumenisme bukanlah pengalaman baru untuk penduduk lokal negara ini. Berada di persimpangan peradaban, agama, perdagangan dan migrasi telah membuat bangsa Malta selalu terbuka pada orang lain, dan dikenal dengan keramahtamahannya. Orang-orang Malta mengakui bahwa penanganan yang baik terhadap perbedaan saat ini dapat menimbulkansaling penghargaan pada kekayaan masing-masing yang ditemukan padaberbagai Gereja

Kehadiran permanen pertama dan yang secara jumlah cukup signifikandaripara anggota Gereja lain dimulai pada paruh pertama abad ke-19. Kehadiran pasukan Inggris dari militer dan angkatan laut yang kuat dan para pendeta yang menyertai mereka akhirnya memimpin pembangunan tempat-tempat ibadat yang layak dan bermartabat untuk anggota-anggota Gereja Skotlandia (Gereja Skotlandia St. Andrew, didirikan pada tahun 1824 dan diselesaikan pada tahun 1857), Gereja Anglikan (Katedral St. Paulus yang didirikan pada tahun 1839 dan diselesaikan pada tahun 1844) dan Gereja Metodis (diselesaikan pada tahun 1883). Perang Krimea dan pembukaan Terusan Suez juga menjadikan Malta sebagai pangkalan angkatan laut yang penting/strategis dan menjadi pusat perdagangan serta galangan kapal yang penting.

Sebuah komunitas Gereja Ortodoks Yunani didirikan pada tahun 1816 oleh orang-orang Yunani dan Siprus yang tinggal di Malta. Sejak tahun 1990-an, terdapat pertumbuhan anggota yang cukup besar dari Gereja Ortodoks yang lain. Mayoritas anggotanya adalah orang-orang Eropa Timur yang tinggal di Malta untuk mencari pekerjaan. Mereka termasuk dalam Gereja Ortodoks Serbia dan Rusia, dan juga Gereja Ortodoks Rumania dan Bulgaria. Pada waktu yang sama, sejumlah besar anggota dari Gereja Ortodoks Timur, khususnya yang berasal dari Mesir, Ethiopia, dan Eritrea menemukan pengungsian di Malta, setelah mereka melarikan diri dari negaranya masing-masing akibat penganiayaan. Hal serupa juga dialami oleh kelompok kecil umat Kristen Ortodoks yang berasal dari Timur Tengah, khususnya Suriah dan Irak.

28

Kaleidoskop yang luas dari Gereja-gereja Kristen ini membuat suasana ekumenis sungguh-sungguh hidup. Perjumpaan ekumenis yang pertama kali di Malta terjadipada pertengahan dekade 1960-an ketika sebuah kelompok kecil para imam Gereja Roma Katolik mengadakan pertemuan rutin dengan sejumlah pendeta dari tentara/pasukan Inggris yang ada/ditempatkan di Malta. Mereka membahas soal-soal kepentingan bersama dan juga berdoa bersama. Kolaborasi antara para sarjana Kitab Suci dari Malta dengan para pendeta yang berasal dari tradisi Kekristenan yang berbeda juga sering dilakukan dan berbuah. Hal ini diketahui dari banyaknya hubungan ekumenis yang berasal dari relasi persahabatan yang mengakarsecara mendalam. Malta Bible Society bekerja dengan para pendeta dari beberapa komunitas Kristen yang berbeda-beda.

Ibadah Ekumenis formal yang pertamakali di Malta diadakan pada akhir dekade 1960-an atau awal dekade 1970-an. Lebih lanjut, pertemuan ARCIC dan juga Dialog Lutheran-Katolik diadakan di Malta. Pada Oktober 1977, Uskup Agung Katolik Malta, Joseph Mercieca, mendirikan sebuah Komisi Ekumenis Keuskupan. Tugasnya adalah mendorong Gereja untuk berdoa bagi persatuan umat Kristiani, dan untuk mendorong kesadaran dan pemahaman umat Katolik terhadap kehadiran komunitas-komunitas Kristen lainnya.

Pada tahun 1995, Pastor Maurice Eminyan, SJ mendirikan Dewan Ekumenis Malta, yang hari ini dikenal dengan Umat Kristen Bersama di Malta. Dewan ini beranggotakan wakil-wakil dari Gereja yang beragam. Dewan ini bertemu setiap dua bulan sekali untuk memperbincangkan/membahas masalah-masalah ekumenis, untuk mengatur pertemuan dialog piblik, dalam kolaborasi/kerja sama dengan Komisi Ekumenis Keuskupan, untuk menyelesaikan isi dan pengaturan logistik untuk Ibadah Ekumenis. Ibadah Ekumenis yang utama diadakan pada bulan Januari, sepanjang Pekan Doa Sedunia untuk Persatuan Umat Kristiani. Ibadah lainnya diadakan pada hari-hari menjelang atau sesudah perayaan Pentekosta.

Anggota dari Umat Kristen Bersama di Malta adalah Gereja Katolik Roma, Gereja Inggris, Gereja Skotlandia, Gereja Metodis, Gereja Lutheran-Evangelis, Gereja Ortodoks Yunani, Gereja Ortodoks Serbia, Gereja Ortodoks RUsia, Gereja Ortodoks Rumania, Gereja Ortodoks Bulgaria, Gereja Ortodoks Koptik. Gereja Adven Hari Ketujuh juga menjadi bagian dari dewan ini.

Di Malta, relasi ekumenis berkembang. Hubungan kerja ditandai dengan kolaborasi yang saling menghargai dan autentik. Gereja Katolik Roma di Malta telah mendampingi dan membantu beragam Gereja Ortodoks untuk menemukan tempat beribadah yang layak. Serupa dengan di Malta, Keuskupan Katolik Roma di Gozo juga telah membuka pintu untuk menjadi tempat ibadah Gereja Anglikan dan Gereja Kristen lainnya dari tradisi Reformasi.

Di samping Ibadah Ekumenis, gerakan ekumenis rutin lainnya yang terjadi di Malta antara lain: Proyek bersama diakonia, baik lokal ataupun luar negeri, yang menerima bantuan

keuangan dari lintas-komunitas Kristen; Perayaan Natal Sembilan Ajaran, di Gereja Katedral Anglikan St. Paul, Valetta,

melibatkan partisipasi dari rekan-rekan ekumenis; Sebuah resepsi ekumenis yang diselenggarakan oleh Uskup Agung Gereja Katolik Malta,

yang diadakan sepanjang Pekan Doa Sedunia untuk Persatuan Umat Kristiani;

29

Inisiatif bersama, seperti mengunjungi orang-orang sakit dan orang-orang yang sudah tua, carol-singing pada saat Natal, dan beberapa acara lainnya pada saat Hari Berdoa Sedunia untuk Ciptaan.

Partisipasi bersama dari para pemimpin Kristen dalam perayaan santo-santa pelindung; Kolaborasi dengan Gereja Skotlandia St. Andrew untuk mendukung sebuah “Bank

Makanan” Jaringan Rumah Terang (Lighthouse Network) yang membawa umat Ktisten bersama-

sama sekali dalam sebulan mengadakan doa dan puji-pujian; Para pendeta/pelayan dari beragam tradisi Kekristenan bekerjasama untuk mengajar

Pendidikan Tinggi Ekumenis yang diorganisir oleh Komisi Ekumenis Keuskupan, dalam kerjasama dengan Institut Formasi Pastoral dari Keuskupan Agung Malta;

Presiden Republik Malta setiap tahun mengundang pemimpin-pemimpin Kristen hadir dalam obrolan dan jamuan Natal, beberapa hari sebelum Natal.

Kerjasama dan kolaborasi ekumenis dalam berbagai level telah menjadi sarana untuk mendorong terjadinya persatuan umat Kristiani di Malta. Iklim ekumenis di Malta memang positif dan dapat benar-benar berfungsi sebagai mikrokosmos dari dialog ekumenis pada tingkat universal.

30

PEKAN DOA SEDUNIA UNTUK PERSATUAN UMAT KRISTIANI

Tema-Tema 1968-2020

Bahan-bahan yang dipersiapkan bersama oleh Komisi Faith and Order dari Dewan Gereja-gereja se-Dunia dan Dewan Kepausaan untuk Mempromosikan Persatuan Umat Kristiani digunakan untuk pertama kali pada tahun 1968.

1968 UNTUK MEMUJI KEMULIAAN-NYA (Efesus 1:14)

1969 DIPANGGIL UNTUK MERDEKA (Galatia5:13)(Pertemuan persiapan diadakan di Roma, Italia)

1970 KAMI ADALAH KAWAN SEKERJA ALLAH (1 Korintus 39)(Pertemuan persiapan diadakan di Biara Niederaltaich, Republik Federal Jerman)

1971 …DAN PERSEKUTUAN ROH KUDUS (2Korintus 13:13)(Pertemuan persiapan diadakan di Bari, Italia)

1972 AKU MEMBERIKAN PERINTAH BARU KEPADAMU (Yohanes 13:34)(Pertemuan persiapan diadakan di Jenewa, Switzerland)

1973 TUHAN, AJARLAH KAMI BERDOA (Lukas11:1)(Pertemuan persiapan diadakan di Abbey of Montserrat, Spanyol)

1974 AGAR SETIAP LIDAH MENGAKU: YESUSKRISTUS ADALAH TUHAN (Filipi 2:1-13)(Pertemuan persiapan diadakan di Jenewa, Switzerland)

1975 TUJUAN ALLAH: SEGALA SESUATU DIDALAM KRISTUS (Efesus 1:3-10)(Bahan diperoleh dari sebuah kelompok diAustralia – Pertemuan persiapan diadakan diJenewa, Switzerland)

1976 KITA AKAN MENJADI SAMA DENGAN DIA (1 Yohanes 3:2) ATAU, DIPANGGIL UNTUK MENJADIDIRI KITAAPA ADANYA(Bahan dari Konferensi Gereja-gereja Karibia. Pertemuan persiapan diadakan di Roma, Italia)

1977 BERTAHAN DALAM PENGHARAPAN (Roma 5:1-5)(Bahan dari Libanon, di tengah-tengah perang sipil. Pertemuan persiapan diadakan di Jenewa)

1978 BUKAN LAGI ORANG-ORANG ASING (Efesus 2:13-22)(Bahan dari sebuah kelompok oikoumenis diManchester, Inggris)

1979 LAYANILAH SATU AKAN YANG LAIN DEMI KEMULIAAN ALLAH (1 Petrus 4:7-11)

31

(Bahan dari Argentina – Pertemuan persiapandiadakan di Jenewa, Switzerland)

1980 KERAJAAN-MU DATANGLAH (Matius6:10)(Bahan dari sebuah kelompok oikoumenis diBerlin, Republik Demokratis Jerman –Pertemuan persiapan diadakan di Milan, Italia)

1981 SATU ROH – BANYAK KARUNIA – SATUTUBUH (1 Korintus 12:3b-13)(Bahan dari Graymoor Fathers, Amerika Serikat– Pertemuan persiapan diadakan di Jenewa, Switzerland)

1982 SEMOGA SEMUA MENEMUKAN RUMAHNYA DI DALAM ENGKAU, YA TUHAN (Mazmur 84)(Bahan dari Kenya – Pertemuan persiapan diadakan di Milan, Italia)

1983 YESUS KRISTUS – KEHIDUPAN DUNIA (1Yohanes 1:1-4)(Bahan dari sebuah kelompok oikoumenis di Irlandia – Pertemuan persiapan diadakan diCeligny (Bossey), Switzerland)

1984 DIPANGGIL MENJADI SATU MELALUI SALIB TUHAN KITA (1 Korintus 2:2 dan Kolose 1:20)(Pertemuan persiapan diadakan di Venice, Italia)

1985 DARI KEMATIAN KEPADA KEHIDUPAN BERSAMA KRISTUS (Efesus 2:4-7)(Bahan dari Jamaika – Pertemuan persiapan diadakan di Grandchamp, Switzerland)

1986 KAMU AKAN MENJADI SAKSI-SAKSIKU (Kisah Para Rasul 1:6-8)(Bahan dari Yugoslavia [Slovenia] – Pertemuan persiapan diadakan di Yugoslavia)

1987 DISATUKAN DALAM KRISTUS – SUATU CIPTAAN BARU (2 Korintus 5:17-6:4a)(Bahan dari Inggris – Pertemuan persiapan diadakan di Taize, Perancis)

1988 KASIH ALLAH MELENYAPKAN KETAKUTAN (1 Yohanes 4:18)(Bahan dari Italia – Pertemuan persiapan diadakan di Pinerolo, Italia)

1989 MEMBANGUN KOMUNITAS: SATU TUBUH DI DALAM KRISTUS (Roma 12:5-6a)(Bahan dari Kanada – Pertemuan persiapandiadakan di Whaley Bridge, Inggris)

1990 AGAR MEREKA MENJADI SATU…AGARDUNIA MENJADI PERCAYA (Yohanes 17).(Bahan dari Spanyol –Pertemuan persiapan diadakan di Madrid, Spanyol)

1991 PUJILAH TUHAN, HAI SEGALA BANGSA! (Mazmur 117 dan Roma 15:5-13)(Bahan dari Jerman – Pertemuan persiapan diadakan di Rotenburg an der Fulda, Republik Federal Jerman)

1992 AKU AKAN MENYERTAIMU SELALU…KARENA ITU, PERGILAH (Matius 28:16-20)(Bahan dari Belgia – Pertemuan persiapan diadakan di Bruges, Belgia)

32

1993 MENGHASILKAN BUAH ROH BAGI KESATUAN UMAT KRISTEN (Galatia 5:22-23)(Bahan dari Zaire – Pertemuan persiapan diadakan di Zurich, Switzerland)

1994 RUMAH TANGGA ALLAH: DIPANGGIL UNTUK MENJADI SATU DALAM HATIDAN PIKIRAN (Kisah Para Rasul 4:23-37)(Bahan dari Irlandia – Pertemuan persiapan diadakan di Dublin, Republik Irlandia)

1995 KOINONIA: PERSEKUTUAN DI DALAM ALLAH DAN DENGAN SESAMA (Yohanes15:1-17)(Bahan dari Faith and Order – Pertemuan persiapan diadakan di Bristol, Inggris)

1996 LIHATLAH, AKU BERDIRI DI PINTU DAN MENGETUK (Wahyu 3:14-22)(Bahan dari Portugal – Pertemuan persiapan diadakan di Lisbon, Portugal)

1997 KAMI MEMINTA DEMI KRISTUS, BERIKANLAH DIRIMU DIPERDAMAIKAN DENGAN ALLAH (2 Korintus 5:20)(Bahan dari Dewan Oikoumenis Nordik –Pertemuan persiapan diadakan di Stockholm, Swedia)

1998 ROH KUDUS MENOLONG KITA DALAM KELEMAHAN KITA (Roma 8:14-27)(Bahan dari Perancis – Pertemuan persiapandiadakan di Paris, Perancis)

1999 IA AKAN BERDIAM DENGAN MEREKA SEBAGAI ALLAH MEREKA, MEREKA AKAN MENJADI UMAT-NYA (Wahyu 21:1-7)(Bahan dari Malaysia – Pertemuan persiapandiadakan di Biara Bose, Italia)

2000 TERPUJILAH ALLAH YANG TELAH MEMBERKATI KITA DALAM KRISTUS (Efesus 1:3-14)(Bahan dari Dewan Gereja-gereja TimurTengah – Pertemuan persiapan diadakan di LaVerna, Italia)

2001 AKULAH JALAN, KEBENARAN DAN HIDUP (Yohanes 14:1-6)(Bahan dari Romania – Pertemuan persiapan diadakan di Vulcan, Romania)

2002 ENGKAULAH MATA AIR KEHIDUPAN (Mazmur 36:5-9)(Bahan dari CEEC dan CEC – Pertemuan persiapan diadakan dekat Augsburg, Jerman)

2003 KAMI MEMILIKI HARTA INI DI DALAMBEJANATANAH LIAT (2 Korintus 4:4-18)(Bahan dari Gereja-gereja di Argentina –Pertemuan persiapan diadakan di Los Rubios, Spanyol)

2004 DAMAI SEJAHTERAKU KUBERIKAN KEPADAMU (Yohanes 14:23-31; YohaneS 14:27)(Bahan dari Aleppo, Siria – Pertemuan persiapan diadakan di Palermo, Sisilia)

2005 KRISTUS, DASAR DARI GEREJA (1Korintus 3:1-23)

33

(Bahan dari Slovakia – Pertemuan persiapan diadakan di Piestany, Slovakia)

2006 SEBAB DI MANA DUA ATAU TIGA ORANG BERKUMPUL DALAM NAMA-KU, DI SITU AKU ADA DI TENGAH-TENGAH MEREKA (Matius 18:18-20)(Bahan dari Irlandia – Pertemuan persiapan diadakan di Prosperous, Co. Kildare, Irlandia)

2007 IA MEMBUAT YANG TULI MENDENGAR DAN YANG BISU BERBICARA (Markus7:31-37)(Bahan dari Afrika Selatan – Pertemuan persiapan diadakan di Faverges, Perancis)

2008 BERDOALAH TANPA JEMU (I Tesalonika 5:[12a] 13b-18)(Bahan dari Amerita Serikat – Pertemuan persiapan diadakan di Graymoor, Garrison, Amerika Serikat)

2009 AGAR MEREKA MENJADI SATU DALAMTANGAN-MU (Yehezkiel 37:15-28)(Bahan dari Korea – Pertemuan persiapandiadakan di Marseilles, Perancis)

2010 KAMU ADALAH SAKSI ATAS HAL-HALINI (Lukas 24:48)(Bahan dari Skotlandia – Pertemuan persiapan diadakan di Glasgow, Skotlandia)

2011 BERSATU DALAM AJARAN PARA RASUL, BERSEKUTU BERSAMA, MEMECAH ROTIDAN BERDOA (bdk. Kisah Para Rasul 2:42)(Bahan dari Yerusalem – Pertemuan persiapan diadakan di Saydnaya, Siria)

2012 KITA AKAN DIUBAHKAN OLEH KEMENANGAN TUHAN KITA YESUS KRISTUS (bdk. 1 Korintus 15:51- 58)(Bahan dari Polandia – Pertemuan persiapan diadakan di Warsawa, Polandia)

2013 APAKAH YANG DITUNTUT OLEH ALLAh DARI KITA? (bdk. Mikha 6:6-8)(Bahan dari India – Pertemuan persiapandiadakan di Bangalore, India)

2014 ADAKAH KRISTUS TERBAGI-BAGI? (1Korintus 1:1-17)(Bahan dari Kanada – Pertemuan persiapan diadakan di Montreal, Kanada)

2015 YESUS BERKATA PADANYA: BERILAHAKU MINUM (Yohanes 4:7)(Bahan dari Brazil – Pertemuan persiapan diadakan di Sao Paulo, Brazil)

2016 DIPANGGILUNTUK MEWARTAKAN PERBUATAN TUHAN YANG AJAIB (bdk. 1 Petrus 2:9)(Bahan dari Latvia – Pertemuan persiapan diadakan di Riga, Latvia)

2017 REKONSILIASI – KASIH KRISTUSMENDORONG KITA (bdk. 2 Korintus 5:14-20)(Bahan dari Jerman – Pertemuan persiapandiadakan di Wittenberg, Jerman)

2018 TANGAN KANAN-MU, YA TUHAN, PENUH KEMULIAAN DALAM KEKUASAAN (Keluaran 15:6)

34

(Bahan dari Karibia - Pertemuan persiapan diadakan di Nassau, Bahamas)

2019 KEJARLAH KEADILAN! (Ulangan 16:18-20)(Bahan dari Indonesia – Pertemuan persiapan diadakan di Jakarta, Indonesia).

2020 MEREKA SANGAT RAMAH TERHADAP KAMI (Kisah Para Rasul 28:2) (Bahan dari Malta – Pertemuan persiapan diadakan di Rabat, Malta)

35

TAHUN-TAHUN PENTING DALAM SEJARAHPEKAN DOASEDUNIA BAGI PERSATUAN UMAT KRISTIANI

1740 Di Skotlandia, sebuah gerakan Pentakosta muncul, yang memiliki kaitan dengan Amerika Utara, denganpesan-pesan tentang doa bagi dan dengan semua gereja.

1820 Rev. James Haldane Stewartmenerbitkan “Petunjuk-petunjuk bagi Persekutuan Kristen mengenai Pencurahan Roh Kudus”.

1840 Rev. Ignatius Spencer, seorang yangberalih ke Roma Katolik, menyarankan sebuah “Persekutuan Doa BagiKesatuan”.

1867 Konferensi Lambeth Pertama. ParaUskup Anglikan menekankan doa bagi kesatuan dalam mukadimah keputusan-keputusannya.

1894 Paus Leo XIII mendorong praktik DoaDelapan Hari Bagi Kesatuan dalam konteks peringatan Pentakosta.

1908 Pelaksanaan pertama kali “Doa Kesatuan Delapan Hari” yangdiprakarsai oleh Pdt. Paul Wattson.

1926 Gerakan Faith and Order mulai menerbitkan “Saran-saran untuk Doa Delapan Hari Bagi Kesatuan Kristen.”

1935 Abbe Paul Couturier dari Perancis mempromosikan “Pekan Doa Universal bagi Kesatuan Kristen” sebagai dasarbagi doa untuk “kesatuan yang diinginkan Kristus melalui cara yang Ia kehendaki.”

1958 Unite Chretienne (Lyons, Perancis) danKomisi Faith and Order dari Dewan Gereja-gereja se-Dunia mulai melakukan persiapan bersama bahan-bahan Pekan Doa.

1964 Di Yerusalem, Paus Paulus VI danPatriarch Athenagoras I mendoakan bersama-sama doa Yesus “agar mereka menjadi satu” (Yohanes 17).

1964 Dekrit mengenai Oikoumenisme dalam Konsili Vatikan II menekankan bahwa doa adalah jiwa gerakan oikoumenis, dan mendorong pelaksanaan Pekan Doa.

1966 Komisi Faith and Order dari Dewan Gereja-gereja se-Dunia dan Sekretariat untuk Mempromosikan Kesatuan Kristen (kini dikenal seabgai Dewan Kepausaan untuk Mempromosikan Kesatuan Kristen) mulai mempersiapkan secara resmi bahan-bahan untuk Pekan Doa.

1968 Penggunaan pertama secara resmi bahanPekan Doa yang dipersiapkan Bersama oleh Komisi Faith and Order dari Dewan Gereja-gereja se-Dunia dan Dewan Kepausaan untuk Mempromosikan Persatuan Umat Kristiani.

36

1975 Penggunaan pertama bahan Pekan Doa berdasarkan sebuah konsep yang dipersiapkan oleh kelompok oikoumenis lokal. Sebuah kelompok dari Australia adalah yang pertama kali mempersiapkan konsep awal ini.

1988 Bahan-bahan Pekan Doa digunakandalam ibadah pembentukan Federasi Kristen Malaysia, yang menghubungkan berbagai kelompok-kelompok Kristen di negara tersebut.

1994 Kelompok internasional yang mempersiapkan teks untuk tahun 1996 melibatkan perwakilan-perwakilan dari YMCA dan YWCA.

2004 Dicapai persetujuan agar bahan-bahan untuk Pekan Doa Sedunia untuk Kesatuan Umat Kristiani diterbitkan dan dibuat bersama-sama oleh Komisi Faith and Order (DewanGereja-gereja se-Dunia) dan DewanKepausaan untuk Mempromosikan Kesatuan Kristen (Gereja Katolik).

2008 Memperingati 100 tahun perayaan Pekan Doa Sedunia untuk Persatuan Umat Kristiani (Pekan Doa ini ---- yang berlangsung selama delapan hari ---- pertama kali dilakukan pada tahun 1908).

37