library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/ecolls/ethesisdoc/bab2doc/2013-1... · web view2.1.1...

25
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Umum 2.1.1 Jaringan Komputer Jaringan komputer adalah kumpulan beberapa komputer (dan perangkat lain seperti router, switch, dan sebagainya) yang saling terhubung satu sama lain melalui media perantara. Media perantara ini bisa berupa media kabel ataupun media tanpa kabel (nirkabel). Informasi berupa data akan mengalir dari satu komputer ke komputer lainnya atau dari satu komputer ke perangkat lain, sehingga masing-masing komputer yang terhubung tersebut bisa saling bertukar data atau berbagi perangkat keras. 2.1.2 Skala Jaringan LAN Local Area Network adalah jaringan lokal yang dibuat pada area terbatas. Jaringan lokal disebut juga jaringan personal atau privat. LAN biasa digunakan pada sebuah jaringan kecil yang menggunakan resource secara bersama. Misalkan dalam sebuah gedung atau sebuah ruangan. MAN 6

Upload: others

Post on 29-Jan-2021

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

22

24

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori-teori Umum

2.1.1 Jaringan Komputer

Jaringan komputer adalah kumpulan beberapa komputer (dan perangkat lain seperti router, switch, dan sebagainya) yang saling terhubung satu sama lain melalui media perantara. Media perantara ini bisa berupa media kabel ataupun media tanpa kabel (nirkabel). Informasi berupa data akan mengalir dari satu komputer ke komputer lainnya atau dari satu komputer ke perangkat lain, sehingga masing-masing komputer yang terhubung tersebut bisa saling bertukar data atau berbagi perangkat keras.

2.1.2 Skala Jaringan

· LAN

Local Area Network adalah jaringan lokal yang dibuat pada area terbatas. Jaringan lokal disebut juga jaringan personal atau privat. LAN biasa digunakan pada sebuah jaringan kecil yang menggunakan resource secara bersama. Misalkan dalam sebuah gedung atau sebuah ruangan.

· MAN

Metropolitan Area Network menggunakan metode yang sama dengan LAN namun memiliki daerah cakupan lebih luas. Daerah cakupan WAN adalah komplek, satu/beberapa desa, atau satu/beberapa kota. Dapat dikatakan MAN merupakan pengembangan dari LAN.

· WAN

Wide Area Network memiliki cakupan yang lebih luas daripada MAN. Cakupan WAN meliputi satu kawasan, satu negara, satu pulau, bahkan satu dunia. Metode yang digunakan WAN hampir sama dengan LAN dan MAN. Umumnya WAN dihubungkan dengan jaringan telepon digital.

2.1.3 Topologi jaringan

Topologi jaringan adalah hal yang menjelaskan hubungan geometris antara unsur-unsur dasar penyusun jaringan, yaitu node, link, dan station.

Berdasarkan topologi jaringan, jaringan komputer dapat dibedakan menjadi beberapa bagian, antara lain:

· Topologi Bus

Topologi bus menggunakan sebuah kabel backbone (kabel utama) yang menghubungkan semua peralatan jaringan (device). Karena kabel backbone menjadi satu-satunya jalan bagi lalu lintas data maka apabila kabel backbone rusak atau terputus akan menyebabkan jaringan terputus total.

Gambar 2.1 Topologi Bus

· Topologi Star

Topologi star dikenali dengan keberadaan sebuah sentral berupa hub yang menghubungkan semua node. Setiap node menggunakan sebuah kabel UTP atau STP yang dihubungkan dari ethernet card ke hub.

Gambar 2.2 Topologi Star

· Topologi Extended Star

Topologi extended star adalah topologi yang menggabungkan beberapa topologi star menjadi satu.

Gambar 2.3 Topologi Extended Star

· Topologi Ring

Topologi ring dapat dikenali dari kabel backbone yang membentuk cincin. Setiap komputer terhubung dengan kabel backbone. Setelah sampai pada komputer terakhir maka ujung kabel akan kembali dihubungkan dengan komputer pertama.

Gambar 2.4 Topologi Ring

· Topologi Mesh

Topologi mesh dapat dikenali dengan hubungan point to point atau satu-satu ke setiap komputer. Setiap komputer terhubung ke komputer lain melalui kabel, bisa menggunakan kabel coaxial, twisted pair, bahkan serat optik.

Gambar 2.5 Topologi Mesh

· Topologi Tree

Topologi tree merupakan gabungan beberapa topologi star yang dihubungkan dengan topologi bus. Topologi tree digunakan untuk menghubungkan beberapa LAN dengan LAN lain. Hubungan antar LAN dilakukan via hub. Masing-masing hub dapat dianggap sebagai akar (root) dari masing-masing pohon (tree).

Gambar 2.6 Topologi Tree

2.1.4 Perangkat-perangkat Jaringan Komputer

Perangkat-perangkat jaringan komputer di antaranya adalah sebagai berikut:

· Kabel

Ada beberapa jenis kabel yang banyak digunakan dan menjadi standar dalam penggunaannya untuk komunikasi data dalam jaringan komputer. Setiap jenis kabel mempunyai kemampuan dan spesifikasi yang berbeda.

· Repeater

Repeater merupakan peralatan yang dapat menerima sinyal, kemudian memperkuat dan mengirim kembali sinyal tersebut ke tempat lain. Sehingga sinyal dapat menjangkau area yang lebih jauh. Karena repeater bekerja pada besaran fisis seperti tegangan listrik, arus listrik, atau gelombang elektromagnetik, maka repeater termasuk dalam kategori peralatan yang bekerja pada layer physical.

· Hub

Hub merupakan peralatan yang dapat menggandakan frame data yang berasal dari salah satu komputer ke semua port yang ada pada hub tersebut. Sehingga semua komputer yang terhubung dengan port hub akan menerima data juga. Hub digunakan pada jaringan star.

· Bridge

Bridge merupakan peralatan yang dapat menghubungkan beberapa segmen dalam sebuah jaringan. Bridge dapat mempelajari MAC address tujuan. Sehingga ketika sebuah komputer mengirim data untuk komputer tertentu, bridge akan mengirim data melalui port yang terhubung dengan komputer tujuan saja. Ketika bridge belum mengetahui port mana yang terhubung dengan komputer tujuan, maka dia akan mencoba mengirim pesan broadcast ke semua port (kecuali port komputer pengirim). Setelah port tujuan diketahui maka untuk selanjutnya hanya port itu saja yang akan dikirim data. Bridge bekerja pada layer data link.

· Switch

Switch berfungsi untuk menggabungkan beberapa buah jaringan dan mengisolasi traffic antarsegmen. Sebuah switch dapat bekerja pada satu atau beberapa layer OSI, seperti: data link, network, dan transport. Switch dapat berfungsi sebagai router atau bridge. Switch yang bekerja pada multilayer disebut sebagai multilayer switch.

· Router

Router adalah peralatan jaringan yang dapat menghubungkan satu jaringan dengan jaringan lain. Router bekerja menggunakan routing table yang disimpan di memory-nya untuk membuat keputusan tentang ke mana dan bagaimana paket dikirimkan. Router dapat memutuskan rute terbaik yang akan ditempuh oleh paket data. Router akan memutuskan media fisik jaringan yang “disukai” dan “tidak disukai”. Protokol routing dapat mengantisipasi berbagai kondisi yang tidak dimiliki oleh peralatan bridge. Router bekerja pada layer network.

2.1.5 OSI Layer

Model Open System Interconnection (OSI) adalah sebuah model arsitektur jaringan yang dikembangkan oleh badan International Organization for Standarization (ISO) di Eropa pada tahun 1977. Model OSI dibuat untuk mengatasi berbagai kendala internetworking akibat perbedaan arsitektur dan protokol jaringan.

Gambar 2.7 OSI Layer

Berikut penjelasan masing-masing layer:

· 7 (Application)

Berfungsi sebagai penghubung aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan.

· 6 (Presentation)

Berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan.

· 5 (Session)

Berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dimulai, dipelihara, dan diakhiri. Selain itu, di level ini juga dilakukan resolusi nama.

· 4 (Transport)

Berfungsi untuk memecah data menjadi paket-paket data serta memberikan nomor urut setiap paket sehingga dapat disusun kembali setelah diterima. Paket yang diterima dengan sukses akan diberi tanda. Sedangkan paket yang rusak atau hilang di tengah jalan akan dikirim ulang.

· 3 (Network)

Berfungsi untuk mendefinisikan alamat IP, membuat header untuk paket-paket, dan melakukan routing melalui internetworking dengan menggunakan router dan switch. Pada layer ini juga dilakukan proses deteksi error dan transmisi ulang paket-paket yang error.

· 2 (Data Link)

Berfungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format yang disebut frame. Pada level ini terjadi error correction, flow control, pengalamatan perangkat keras (MAC address), dan menentukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan layer 2 beroperasi.

· 1 (Physical)

Berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan, topologi jaringan, dan pengabelan. Selain itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana Network Interface Card (NIC) berinteraksi dengan media wire atau wireless. Layer physical berkaitan langsung dengan listrik, magnet, dan gelombang. Data biner dikodekan berbentuk sinyal yang dapat ditransmisi melalui media jaringan.

2.2 Teori-teori Khusus

2.2.1Network Management

Network Management System adalah proses yang terstruktur dari cara mengatur jaringan. Sebuah sistem manajemen jaringan digunakan untuk mengendalikan sistem dan sumber dayanya dengan mengontrol penggunaannya, akses monitoring, dan melaporkan kondisi terkini.

Kebutuhan umum didefinisikan oleh model OSI sebagai model FCAPS (Faults, Configuration, Accounting, Performance, Security). FACPS terdiri dari lima area fungsional, yaitu :

· Fault Management, memiliki fungsi mendeteksi, memperbaiki, mengisolasi, dan melaporkan semua kemungkinan kegagalan yang terjadi pada elemen jaringan. Manajemen kesalahan biasanya terintegrasi dengan alarm dan sistem logging.

· Configuration Management, memiliki fungsi melakukan instruksi set, get, modify, dan delete konfigurasi dari elemen yang diatur.

· Accounting Management, memiliki fungsi mengumpulkan informasi yang sangat penting untuk proses billing.

· Performance Management, memiliki fungsi mengumpulkan fakta terhadap utilisasi elemen jaringan dan waktu layanan yang digunakan untuk tiap user. Data performansi digunakan untuk perencanaan jaringan, penjaminan, dan optimasi agar jaringan menjadi lebih baik.

· Security Management, memiliki fungsi menentukan siapa saja yang berhak mengakses elemen jaringan dan mencegah pihak-pihak yang tidak berhak untuk mengakses ke elemen jaringan.

Network management biasanya diaplikasikan pada jaringan dengan skala besar seperti jaringan telekomunikasi, jaringan komputer, dll. Network management berkaitan dengan pemeliharaan (maintenance) dan pengadministrasian (administration) jaringan pada “top level”. Network management adalah penggunaan dan pengkoordinasian sumberdaya untuk desain, perencanaan, pengadministrasian, analisis, pengoperasian, dan pengembangan jaringan komunikasi untuk memenuhi tujuan-tujuan tingkat pelayanan (service-level), dengan biaya yang wajar, dan dengan kombinasi sumberdaya yang optimal.

Secara umum, network management adalah layanan dengan menggunakan bermacam-macam tools, aplikasi, dan devices untuk membantu pengelola jaringan dalam monitoring dan pemeliharaan jaringan.

Evolusi Jaringan

Gambar 2.8 Evolusi Jaringan

· Jaringan meningkat dalam skala dan kompleksitas.

· Tidak hanya mengatur elemen infrastruktur jaringan, tetapi juga layanannya.

· Dukungan staf dan budget tidak selalu dapat mengejar teknologi.

Sejalan dengan berkembang cepatnya teknologi dan produk baru berbasis jaringan, banyak perusahaan yang menghadapi kesulitan dalam mengoperasikan jaringan dengan teknologi yang berbeda-beda (kadang-kadang tidak kompatibel satu sama lain). Masalah berkaitan dengan ekspansi jaringan berpengaruh baik terhadap operasional sehari-hari, maupun perencanaan / strategi pengembangan jaringan :

· Tiap teknologi baru memerlukan expert khusus.

· Kesulitan dalam pengelolaan jaringan yang besar dan heterogen.

· Timbul kebutuhan untuk otomatisasi network management (termasuk capacity planning) yang terintegrasi untuk lingkungan yang beragam.

Tujuan Network Management:

· Memenuhi pengguna jaringan menerima layanan IT dengan kualitas layanan yang diharapkan.

· Memenuhi perencanaan strategik dan taktikal, operasional. Maintenance jaringan dan layanannya.

· Membantu IT person mengatur jaringan data dan memenuhi data dapat melintasi jaringan dengan efisien dan transparan.

· Mempersiapkan penanggulangan bencana.

Faktor-faktor yang mendorong dilaksanakannya network management:

· Pengendalian Kompleksitas

•Makin banyaknya komponen, pengguna, antarmuka, protokol dan vendor jaringan, membuat penggunaannya semakin sulit untuk dikontrol.

•Hal tersebut terutama terjadi pada server dan terminal yang berbasis LAN, yang seringkali sulit dikontrol secara tersentralisir.

· Peningkatan Layanan

•Pengguna menginginkan tingkat layanan yang sama atau bahkan lebih baik dengan perkembangan dan perubahan teknologi.

•Pengguna memerlukan support dan training dalam penggunaan teknologi baru.

•Ekspektasi pengguna yang tinggi dalam solusi untuk pemenuhan standar availability dan performansi.

· Menyeimbangkan berbagai keperluan

Network management harus dapat memenuhi apa yang diinginkan oleh pengelola dan pengguna secara seimbang.

· Keinginan pengelola: Pemenuhan kebutuhan bisnis tertentu seperti dukungan terhadap aplikasi dan pelanggan baru, memperbaiki konektivitas, serta menjamin stabilitas dan fleksibilitas.

· Keinginan pelanggan: availability, reliability, performance, stability dan visibility harus dapat dipenuhi oleh network management secara berkesinambungan, dan tidak terpengaruh oleh ketiadaan prosedur dan tools, keterbatasan skill, dan kekurangan personil.

· Mengurangi Downtime

•Menjamin secara berkesinambungan ketersediaan sumberdaya dan layanan jaringan, merupakan tujuan utama penyedia jaringan komunikasi.

•Solusi network management harus menjamin kapabilitas tersebut dengan melaksanakan manajemen konfigurasi, gangguan dan pemeliharaan secara efisien.

· Pengendalian Biaya

•Network management harus memperhatikan biaya-biaya yang berkaitan dengan komunikasi data.

•Biaya yang dikeluarkan untuk pengelolaan jaringan diharapkan berada pada batas jumlah yang reasonable.

•Apabila manajemen biaya terkendali, tingkat layanan akan dapat ditingkatkan tanpa peningkatan biaya.

2.2.2 Monitoring Jaringan

Monitoring Jaringan Komputer dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu:

· Connection Monitoring

Connection monitoring adalah teknik monitoring jaringan yang dapat dilakukan dengan melakukan tes ping antara monitoring station dan device target, sehingga dapat diketahui bila koneksi terputus.

· Traffic Monitoring

Traffic monitoring adalah teknik monitoring jaringan dengan melihat paket aktual dari traffic pada jaringan dan menghasilkan laporan berdasarkan traffic jaringan.

Tujuan Monitoring Jaringan Komputer:

Tujuan monitoring jaringan komputer adalah untuk mengumpulkan informasi yang berguna dari berbagai bagian jaringan sehingga jaringan dapat diatur dan dikontrol dengan menggunakan informasi yang telah terkumpul. Dengan begitu diharapkan jika terjadi trouble atau permasalahan dalam jaringan akan cepat diketahui dan diperbaiki sehingga stabilitas jaringan lebih terjamin.

Alasan dilakukan monitoring jaringan :

· Untuk menjaga stabilitas jaringan.

· Sulit untuk mengawasi apa yang sedang terjadi di dalam jaringan yang memiliki sejumlah besar mesin (host) tanpa alat pengawas yang baik.

· Untuk mendeteksi kesalahan pada jaringan, gateway, server, maupun user.

· Untuk memberitahu trouble kepada administrator jaringan secepatnya. Mempermudah analisis troubleshooting pada jaringan.

· Mendokumentasikan jaringan.

Tahapan Monitoring Jaringan Komputer

Secara garis besar tahapan dalam sebuah sistem monitoring terbagi ke dalam tiga proses besar, yaitu:

· Proses pengumpulan data monitoring.

· Proses analisis data monitoring.

· Proses menampilkan data hasil monitoring.

2.2.3 SNMP

Simple Network Management Protocol (SNMP) merupakan protokol standar industri yang digunakan untuk memonitor dan mengelola berbagai perangkat di jaringan internet meliputi hub, router, switch, workstation dan sistem manajemen jaringan secara jarak jauh (remote).

Elemen-elemen SNMP:

· Manajer adalah pelaksana dan manajemen jaringan. Manager merupakan komputer biasa yang ada pada jaringan yang mengoperasikan perangkat lunak untuk manajemen jaringan. Manajer terdiri atas satu proses atau lebih yang berkomunikasi dengan agen-agennya dan dalam jaringan. Manajer akan mengumpulkan informasi dari agen dari jaringan yang diminta oleh administrator saja, bukan semua informasi yang dimiliki agen.

· MIB atau Manager Information Base, dapat dikatakan sebagai struktur basis data variabel dari elemen jaringan yang dikelola. Struktur ini bersifat hierarki dan memiliki aturan sedemikian rupa sehingga informasi setiap variabel dapat dikelola atau ditetapkan dengan mudah.

· Agen merupakan perangkat lunak yang dijalankan disetiap elemen jaringan yang dikelola. Setiap agen mempunyai basis data variabel yang bersifat lokal yang menerangkan keadaan dan berkas aktivitasnya dan pengaruhnya terhadap operasi.

2.2.4 Software Network Monitoring

· Nagios

Melalui Nagios, kita bisa memantau seluruh aktivitas infrastruktur dan setiap service server yang kita gunakan. Karena kelengkapannya, Nagios merupakan salah satu aplikasi monitoring terbaik hingga saat ini.

· Munin

Mirip dengan Cacti, di mana Munin menggunakan RRDTool untuk menyajikan output dalam grafik yang cukup bagus melalui web. Penekanan utama Munin adalah pada “plug and play” plugin yang interaktif. Plugin yang tersedia pun pilihannya sangat banyak.

· Zabbix

Zabbix adalah software open source untuk monitoring yang disediakan oleh Zabbix SIA sebagai perusahaan yang bergerak dalam pengembangan software. Zabbix membutuhkan database untuk menyimpan data monitoring di mana kita bisa memilih DB server yang ingin digunakan seperti MySQL, PostgreSQL, Oracle, dan SQLite. Zabbix memiliki tiga modul utama berikut: 1. Zabbix Server (ditulis dalam C), 2. Zabbix Agent (ditulis dalam C), 3. Zabbix Frontend (PHP dan Javascript).

· VNC

VNC merupakan software untuk melakukan remote ke suatu komputer. Semua komputer yang akan dimonitor harus di-install software ini. Remote ini berfungsi juga untuk troubleshooting, yaitu menyelesaikan masalah yang terjadi pada komputer yang bersangkutan.

· Netlimiter

Software ini memiliki versi freeware dan pro. Versi pro yang berbayar otomatis akan lebih lengkap dibandingkan dengan versi gratisnya. Dengan menggunakan Netlimiter, Anda bisa memantau semua aplikasi yang sedang berjalan dalam suatu komputer. Software ini harus di-install di semua komputer yang akan dipantau. Salah satu kelebihan versi pro yang berbayar adalah kemampuan untuk menutup aplikasi secara remote dan membatasi bandwith komputer yang sedang dimonitor.

· Pstools

Software ini merupakan software gratis yang dapat digunakan untuk monitoring komputer berbasis Windows. Ukuran file-nya sangat kecil dan dalam menggunakan software ini Anda tidak perlu melakukan proses instalasi. Dengan software ini, Anda bisa melihat informasi dari suatu komputer baik itu informasi pengguna, proses maupun service yang sedang berjalan. Selain itu, Anda juga bisa mematikan komputer dari jarak jauh, mematikan proses yang sedang berjalan maupun menjalankan suatu proses dari jarak jauh.

· Cacti

Cacti menggunakan RRDtool untuk solusi grafik jaringan. Cacti juga mendukung arsitektur plugin. Beberapa fitur grafik yang disediakan oleh Cacti cukup informatif. Melalui Cacti, kita dapat memonitor dan grafik beban CPU, informasi jaringan bandwidth, dan lalu lintas jaringan yang dimonitor.

2.2.5 Cacti

Cacti merupakan salah satu software yang digunakan untuk keperluan monitoring yang banyak digunakan. Cacti menyimpan semua data / informasi yang diperlukan untuk membuat grafik dan mengumpulkannya dengan database MySQL. Untuk menjalankan Cacti, diperlukan software pendukung seperti MySQL, PHP, RRDTool, net-snmp, dan sebuah web server yang support PHP seperti Apache.

Cacti adalah salah satu aplikasi open source yang merupakan solusi pembuatan grafik network yang lengkap yang didesign untuk memanfaatkan kemampuan fungsi RRDTool sebagai peyimpanan data dan pembuatan grafik. Cacti menyediakan pengumpulan data yang cepat, pola grafik advanced, metoda perolehan multiple data, dan fitur pengelolaan user. Semuanya dikemas secara intuitif, sebuah interface yang mudah digunakan mudah dipahami untuk local area network hingga network yang kompleks dengan ratusan device.

Cara kerja Cacti:

1. Data Retrieval

Hal pertama yang dilakukan oleh Cacti adalah mengumpulkan data. Data dikumpulkan dengan Poller yang dieksekusi oleh Operating System. Interval pengumpulan data atau dengan kata lain eksekusi Poller dapat kita atur melalui fasilitas penjadwalan yang tersedia di Operating System.

2. Data Storage

Data yang telah dikumpulkan oleh Poller, selanjutnya akan disimpan secara teratur. Untuk proses ini, Cacti menggunakan Round Robin Database (RRD) dimana data akan ditata dalam urutan waktu (time-series). Data yang dapat berupa trafik jaringan, suhu mesin, server load average, mounting load dan lainnya berbentuk file berekstensi .rra dan selanjutnya siap dipresentasikan dalam bentuk grafik.

3. Data Presentation

Keutamaan penggunaan RRDtool adalah fungsi grafiknya. Data-data yang tertata dalam /rra akan di presentasikan dalam grafik dan ditampilkan oleh web server yang kita gunakan. Cacti juga menyediakan halaman pengaturan grafik untuk memudahkan kita memanajemen gambar-gambar yang ingin kita tampilkan serta cara menampilkannya.

Dalam penerapan sistem monitoring Cacti, perlu melakukan instalasi paket-paket berikut:

• RRDTool

• httpd/apache

• php

• php-mysql

• php-snmp

• mysql

• mysql-server

• net-snmp

2.3 Hasil Penelitian

Penulis mempelajari beberapa topik sejenis untuk dijadikan perbandingan bahasan. Secara umum semua topik membahas tentang masalah kegiatan monitoring jaringan yang berjalan di sebuah perusahaan dan meng-implementasikan sistem monitoring yang disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Skala jaringan yang dijadikan objek pun beragam, mulai dari LAN sampai dengan WAN. Pada semua tulisan penulis menemukan pembahasan tentang perbandingan perangkat jaringan satu dengan lainnya, serta trend bandwidth dari waktu ke waktu. Hasil dari monitoring tidak dijelaskan secara spesifik tentang kondisi jaringan yang bagus pada tiap perangkat seperti apa dan keterangan mengenai pemakaian bandwidth kebanyakan membahas tentang jaringan dalam skala WAN. Banyaknya sofware yang ada menjadikan user harus cermat dalam memilih alat monitoringnya yang akan digunakan. Mulai dari yang berbayar sampai dengan gratis. Kualitas software yang berbayar dan gratis pun seringkali tidak berbeda jauh. Oleh karena itu pemilihan perangkat lunak harus cermat. Penggunaan bandwidth merupakan hal yang wajib diangkat ke permukaan apabila berbicara tentang traffic jaringan. Karena tolak ukur baik buruknya jaringan dapat dibaca dengan aktivitas bandwidth yang ditampilkan. Sistem monitoring jaringan merupakan hal yang wajib dimiliki oleh perusahaan zaman sekarang sebagai alat untuk memantau kondisi jaringan dari perusahaan. Kebutuhan akan laporan penggunaan jaringan oleh konsumen sampai dengan penggunaan jaringan oleh karyawannya sendiri. Oleh karena itu, penulis mengangkat topik analisa dan monitoring jaringan berskala LAN dengan keterangan mengenai kondisi bandwidth tiap lantainya.

6