documentwc

67
Tujuan : Untuk membuat gambar perencanaan dan Detail Engineering Design (DED) proyek DEWATS untuk keperluan proposal maupun gambar kerja Ruang Lingkup : Menjelaskan prinsip-prinsip desain konstruksi untuk semua komponen DEWATS dan digambar menggunakan program AutoCAD untuk kebutuhan desain proposal maupun gambar kerja. Penanggungjawab : Partner, DESAIN KONSTRUKSI I. SUMBER LIMBAH 1. Toilet 1. Instalasi Sumber Luas minimum 1.25 m x 1.5 m, ini bertujuan untuk memberikan kenyamanan melakukan aktivitas di dalamnya Teras bangunan minimum lebar 1 meter Jarak kloset ke dinding belakang minimum 10 cm, untuk memberi ruang yang cukup bagi pengguna Tinggi dudukan kloset jongkok antara 20-25 cm untuk memudahkan penggunanya (lihat foto 1 ) Tinggi kran minimum 60 cm dari lantai, tinggi ideal untuk jangkauan pengguna Kemiringan lantai 1% ke arah floor drain Saringan di bawah floor drain dibuat permanen sehingga tidak mudah dibuka, dan sampah tidak bisa masuk Instalasi pergantian udara sekurang kurangnya 4 bidang dalam penggantian udara setiap jam ke ruang ruang pengganti udara, aliran udara tidak boleh terhambat. Besar bukaan 10 cm2 per cm3 isi ruang. Untuk WC dan kamar mandi minimum 25 cm2 bukaan Lantai keramik bertekstur kasar atau tidak licin berukuran 20x20 cm Dinding keramik licin untuk memudahkan pembersihan. Ukuran 20x25 setinggi 175 cm untuk menghindari coretan dan bekas pegangan tangan (lihat foto 2) Penerangan bersama untuk dua ruangan 1 titik lampu 15 watt 1 buah tempat sampah untuk 1 ruangan

Upload: wan-amphuk-raje-alas

Post on 26-Dec-2015

65 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

ssssss

TRANSCRIPT

Page 1: Documentwc

Tujuan : Untuk membuat gambar perencanaan dan Detail Engineering Design (DED) proyek DEWATS untuk keperluan proposal maupun gambar kerja

Ruang Lingkup : Menjelaskan prinsip-prinsip desain konstruksi untuk semua komponen DEWATS dan digambar menggunakan program AutoCAD untuk kebutuhan desain proposal maupun gambar kerja.

Penanggungjawab : Partner,

DESAIN KONSTRUKSI

I. SUMBER LIMBAH

1. Toilet1. Instalasi Sumber

Luas minimum 1.25 m x 1.5 m, ini bertujuan untuk memberikan kenyamanan melakukan aktivitas di dalamnya

Teras bangunan minimum lebar 1 meter Jarak kloset ke dinding belakang minimum 10 cm, untuk memberi ruang yang cukup

bagi pengguna Tinggi dudukan kloset jongkok antara 20-25 cm untuk memudahkan

penggunanya (lihat foto 1 ) Tinggi kran minimum 60 cm dari lantai, tinggi ideal untuk jangkauan pengguna Kemiringan lantai 1% ke arah floor drain Saringan di bawah floor drain dibuat permanen sehingga tidak mudah dibuka, dan

sampah tidak bisa masuk Instalasi pergantian udara sekurang kurangnya 4 bidang dalam penggantian udara

setiap jam ke ruang ruang pengganti udara, aliran udara tidak boleh terhambat. Besar bukaan 10 cm2 per cm3 isi ruang. Untuk WC dan kamar mandi minimum 25 cm2 bukaan

Lantai keramik bertekstur kasar atau tidak licin berukuran 20x20 cm Dinding keramik licin untuk memudahkan pembersihan. Ukuran 20x25 setinggi 175

cm untuk menghindari coretan dan bekas pegangan tangan (lihat foto 2) Penerangan bersama untuk dua ruangan 1 titik lampu 15 watt 1 buah tempat sampah untuk 1 ruangan 1 buah ember 20 liter, untuk meminimalkan penggunaan air, untuk menghemat

ruang dan mempermudah pembersihan (maintenance) 1 buah gayung Ketinggian lantai max 100 cm dari tanah dan menggunakan tangga Jika tinggi teras atau bangunan MCK lebih dari 60 cm dari tanah harus

menggunakan pagar di sisi teras

1. Struktur bangunan

Page 2: Documentwc

Untuk struktur bentang kecil menggunakan pondasi lajur batu kali 1pc:6ps dengan ukuran lebar bawah minimum 50 cm lebar atas 25 cm dengan tinggi minimum 60 cm. Untuk sloof beton

Sloff beton bertulang 1pc:2ps:3kr ukuran 15x15 cm dengan tulangan minimum 4 - Ø 10 dengan begel Ø 6 – 15 cm

Kolom Praktis beton bertulang ukuran 1pc:2ps:3kr ukuran 15x15 cm dengan tulangan minimum 4 - Ø 10 dengan begel Ø 6 – 15 cm diletakkan setiap pertemuan pasangan dinding bata

Ring balok beton bertulang 1pc:2ps:3kr ukuran 15x15 cm dengan tulangan 4 - Ø10 dengan begel Ø 6 – 15 cm, terletak di akhir pasangan bata.

Struktur atap gunungan dengan ikatan ring balok beton bertulang 1pc:2ps:3kr ukuran 15x15 dengan tulangan 4 - Ø10 dengan begel Ø 6 – 15 cm.

Dinding ½ Batu bata campuran 1:6, dengan spesi minimum 2 cm Plesteran 1:6 luar dalam, tebal minimum 2 cm dan diaci. Dinding dicat Kemiringan atap minimum sesuai dengan jenis material. Zinc Alum minimum

kemiringan 10o, dengan menggunakan gording kayu 5/10 dengan jarak maksimal 1 m. Genteng kemiringan 25o, dengan gording kayu kamper 5/10 dengan jarak maksimal 2.5 m, Usuk kayu kelas 2 ukuran 5/7 jarak maksimal 40cm, reng kayu kelas 2 ukuran 2/3 jarak tergantung ukuran dan jenis genteng. Dengan tritisan minimum 80 cm di sekeliling bangunan yang didukung oleh konsol dengan jarak maksimal 3 m.

1. Material

Kran setara dengan DOP (kuningan) Kloset jongkok standar TOTO. Dinding dan lantai keramik kw1 Pintu dari PVC 70x200 cm (tanpa ventilasi) Bata ukuran Standar 5x10x24 KW 1 Batu kali ukuran 20-30 cm Semen PC (Portland Cement) berat 50 kg Cat tembok setara Vinilex Cat kayu setara Ftalit Besi tulangan SII/F Genteng KW1 Aluminium setara Fumira Saringan air floor drain dari kuningan atau stainless steel Pasir pasang/cor Split ukuran 2/3 untuk lantai, ½ untuk balok dan kolom Kayu rangka atap setara kamper ukuran 5/10 List plang papan 2x20 setara kamper Instalasi listrik Pipa PVC D Ø ½“ untuk air bersih beserta sambungan

Page 3: Documentwc

Gambar 1. Denah MCK plus++

2. Kamar Mandi

Page 4: Documentwc

1. Instalasi Sumber

Ukuran minimal 1.25m x 1.5m, ini bertujuan untuk memberikan kenyamanan melakukan aktivitas di dalamnya

Teras bangunan minimal lebar 1 meter Bak mandi ukuran minimal 60x60x60 cm, tinggi keran 1 m. Jika menggunakan

shower, tinggi shower 2 m dengan tinggi stop kran 80-100 cm bertujuan agar pengguna dapat menjangkau dengan mudah. Lihat foto 3 dan 4 (catatan: Shower menggunakan pompa dorong dan perhitungkan tinggi tower dan volumenya).

Tinggi kran minimal 80 cm dari lantai, tinggi ideal untuk jangkauan pengguna. Kemiringan lantai 1% ke arah floor drain. Saringan di bawah floor drain dibuat permanen sehingga tidak mudah dibuka, dan

sampah tidak bisa masukuran Ruangan kamar mandi dan WC dengan sirkulasi udara dengan disediakan ventilasi

udara yang cukup. Aliran udara tidak boleh terhambat.. Lantai keramik bertekstur kasar atau tidak licin berukuran 20x20 cm Dinding keramik licin untuk memudahkan pembersihan. Ukuran 20x25 setinggi 175

cm untuk menghindari coretan dan bekas pegangan tangan. Penerangan untuk dua ruang 1 titik lampu 15 watt 1 buah tempat sampah untuk 1 ruangan 1 buah gayung untuk setiap ruang bila menggunakan bak 1 buah gantungan baju untuk menggantung baju

1. Struktur bangunan

Untuk struktur bentang kecil menggunakan pondasi lajur batu kali 1pc:6ps dengan ukuran lebar bawah minimum 50 cm lebar atas 25 cm dengan tinggi minimal 60 cm. Untuk sloof beton

Sloff beton bertulang 1pc:2ps:3kr ukuran 15x15 cm dengan tulangan minimal 4 - Ø 10 dengan begel Ø 6 – 15 cm

Kolom Praktis beton bertulang ukuran 1pc:2ps:3kr ukuran 15x15 cm dengan tulangan minimal 4 - Ø 10 dengan begel Ø 6 – 15 cm diletakkan pada setiap pertemuan pasangan dinding bata

Ring balok beton bertulang 1pc:2ps:3kr ukuran 15x15 cm dengan tulangan 4 - Ø10 dengan begel Ø 6 – 15 cm, terletak di akhir pasangan Bata

Struktur atap gunungan dengan ikatan ring balok beton bertulang 1pc:2ps:3kr ukuran 15x15 dengan tulangan 4 - Ø10 dengan begel Ø 6 – 15 cm

Dinding ½ Batu bata camp. 1:6, dengan spesi minimum 2 cm Plesteran 1:6 luar dalam, tebal minimum 2 cm dan diaci Dinding di cat Kemiringan atap minimal sesuai dengan jenis material. Zinc Alum minimal

kemiringan 10o, dengan menggunakan gording kayu 5/10 dengan jarak maksimal 1 m. Genteng kemiringan 25o, dengan gording kayu kamper 5/10 dengan jarak maksimal 2.5 m, Usuk kayu kelas 2 ukuran 5/7 jarak maksimal 40cm, reng kayu kelas 2 ukuran 2/3 jarak tergantung ukuran dan jenis genteng. Dengan tritisan minimum 80 cm di sekeliling bangunan yang didukung oleh konsol dengan jarak maksimal 3 m

Page 5: Documentwc

3. Material

o Kran setara dengan DOP (kuningan)o Bak fiber ukuran 50x50x55 cm tebal dan keras tidak lenturo Dinding dan lantai keramik KW1o Pintu dari PVC 70x200 cm (tanpa ventilasi)o Bata ukuran Standar 5x10x24 KW1o Batu kali ukuran 20-30 cmo Semen PC (Portland Cement) berat 50 kgo Cat tembok setara Vinilexo Cat Kayu setara Ftalito Besi tulangan SII/Fo Genteng KW1o Zinc Alum setara Fumirao Saringan air floor drain PVC atau stainless steelo Pasir Pasang/Coro Split ukuran2/3 untuk lantai, ½ untuk balok dan kolomo Kayu rangka atap setara kamper ukuran 5/10

o List plang papan 2x20 setara kampero Instalasi listrik 1300 watt (kabel, meteran PLN, stop kontak 2 buah, fitting,

bohlam, saklar)o Pipa PVC D Ø ½“ untuk air bersih lengkap dengan asesorisnya

Gambar 2. Tipikal disain MCK plus ++

Page 6: Documentwc

Foto 3. Contoh Kamar Mandi

3. Tempat cuci MCK1. Instalasi sumber

o 1 unit MCK untuk 300 pengguna menyediakan 4 titik air dengan jarak minimal 80 cm

o Ukuran minimum 4 m x 1.5 mo Tinggi keran 60 cm bertujuan untuk memudahkan jangkauan pengguna pada

posisi jongkoko Dinding keramik tinggi minimum 1 m untuk memudahkan O&Mo Kemiringan lantai 1% ke arah floor draino Lantai keramik bertekstur kasar ukuran 20x20 cm2

2. Struktur bangunan

o Untuk struktur bentang kecil menggunakan pondasi lajur batu kali 1pc:6ps dengan ukuran lebar bawah minimum 50 cm lebar atas 25 cm dengan tinggi minimum 60 cm

o Sloff beton bertulang 1pc:2ps:3kr ukuran 15x15 cm dengan tulangan minimum 4 - Ø 10 dengan begel Ø 6 – 15 cm

Page 7: Documentwc

o Kolom Praktis beton bertulang ukuran 1pc:2ps:3kr ukuran 15x15 cm dengan tulangan minimum 4 - Ø 10 dengan begel Ø 6 – 15 cm diletakkan setiap pertemuan pasangan dinding bata

o Ring balok beton bertulang 1pc:2ps:3kr ukuran 15x15 cm dengan tulangan 4 - Ø10 dengan begel Ø 6 – 15 cm, terletak di akhir pasangan Bata

o Struktur atap gunungan dengan ikatan ring balok beton bertulang 1pc:2ps:3kr ukuran 15x15 dengan tulangan 4 - Ø10 dengan begel Ø 6 – 15 cm.

o Dinding ½ Batu bata campuran 1:6, dengan spesi minimum 2 cmo Plesteran 1:6 luar dalam, tebal minimum 2 cm dan diacio Dinding di cato Kemiringan atap minimum sesuai dengan jenis material. Zinc Alum minimum

kemiringan 10o, dengan menggunakan gording kayu 5/10 dengan jarak maksimal 1 m. Genteng kemiringan 25o, dengan gording kayu kamper 5/10 dengan jarak maksimal 2.5 m, Usuk kayu kelas 2 ukuran 5/7 jarak maksimal 40cm, reng kayu kelas 2 ukuran 2/3 jarak tergantung ukuran dan jenis genteng. Dengan tritisan minimum 80 cm di sekeliling bangunan yang didukung oleh konsol dengan jarak maksimal 3 m.

3. Material

o Dinding dan lantai keramik KW1o Atap seng atau seng warna, Genteng KW1o Batu kalio Batu bata KW1o Saringan di bawah floor drain kuningano Lampu TL 10 watto Pipa saluran air kotor PVC D Ø 4”o Kayu KW1 untuk gording dan struktur, KW2 untuk usuk dan rengo Pasir beton untuk beton, pasir pasang untuk plestero Kran air ½ inci setara dopo Cat kayu setara Ftalit dan cat tembok setara Vinilex

Page 8: Documentwc

Foto 4. Contoh Tempat cuci

4. Ruang Pencuci Rumen1. Instalasi limbah

3 bak pencucian dengan ukuran minimal 60x60x100 cm, dengan pengurasan pipa PVC 2” dengan stop kran

Bak penampungan rumen, dinding pasangan batu bata (1/2 bata) campuran 1:6, dinding keramik, tinggi dinding maksimal 40 cm dari lantai, saluran terbuka dari batu bata 1:6 diplester 1:6 dengan lebar 20 kedalaman 15 cm

Titik air bersih dengan akses mudah Lubang pembuangan rumen dan pencucian rumen Lantai kemiringan 1– 2% ke arah lubang pembuangan Diameter lubang pembuangan minimum 20 cm Lantai diplester campuran 1:4 dan diaci Dinding keramik minimum tinggi 1 meter Struktur ruang mengikuti unit pemotongan Akses pengangkutan rumen mudah dari ruang pemotongan dan ke ruang

penyimpanan atau penjualan.

ri screen

n dutan rumen mudah dari ruang pemotongan dan ke ruang penyimpanan atau penjualan.

43434343434343434343434343434343434343434343434343434343434343434343

- Bak screen (lihat gambar 3)

Bak screen ditempatkan pada outlet penampungan darah, ruang/area rumen, pembersihan bulu, outlet kandang, pemotongan daging.

Screen dari plat stainless steel untuk volume limbah besar, PVC KW D untuk vol limbah kecil

Diameter dan jarak lubang 6 mm, untuk darah pakai diameter 10 mm (dibahas lagi dan lakukan penelitian)

Tebal plat minimal 3 mm, PVC tebal 5 mm Screen PVC harus dilindungi dari sinar matahari Dimensi Bak screen sesuai dengan perhitungan dalam Annex Proses Disain Kedalaman air minimal 50 - 80 cm Lebar screen 0,5 - 1 meter Kemiringan screen 30–45o

Dimensi bak 1,2,3 dengan perbandingan 3:2:1

Page 9: Documentwc

Pipa over flow diletakkan di bak ke 2 dengan ketinggian sama dengan muka air mengarah ke bak kontrol terdekat

Dinding penahan scum diletakkan pada bak pertama dengan jarak 2/3 panjang bak 1 Tinggi dinding penahan adalah sekitar 15-20 cm di bawah titik inlet Disediakan tempat penampungan limbah padat tersaring dan sludge, permanen atau

non-permanen (drum, ember plastic) Pipa outlet terhubung ke bak kontrol

Gambar 3. Disain bak screen

Page 10: Documentwc

b. Material

o PVC D Ø 6 untuk pipa Kran 2“ setara dengan DOP (kuningan) untuk pengurasan

o Dinding dan lantai keramik KW1o Bata ukuran Standar 5x10x24 KW 1o Semen PC (Portland Cement) berat 50 kg untuk ruang pencuciano Semen PPC (Portland Pozzoland Cement) berat 40 kg untuk ruang/bak

pelimpahan screeno Pasir Pasang/Coro Split ukuran2/3 untuk lantai, ½ untuk balok dan kolomo Pipa PVC D Ø ½“ untuk air bersih beserta sambungano Pipa dari ruang rumen ke screen

5. Grease Trap Dapur1. Instalasi limbah

o Tutup manhole ukuran 30x30cm dari bahan plat baja yang di prime coat diletakkan di setiap bak. Tutup manhole greasetrap menggunakan bahan dengan plat besi siku ketebalan 5 cm.

o Pipa antar chamber menggunakan pipa PVC AW diameter 3” terletak di muka air dengan pemasangan menggunakan Tee dengan panjang pipa 40 cm di bawah muka air.

o Pipa inlet pemasangan minimum 5 cm di atas muka air dan outlet menggunakan pipa PVC 3” bibir bawah setinggi muka air

o Tinggi pipa dari lantai 35 cm

2. Struktur

o Pondasi plat beton bertulang tebal 10 cm, dengan tulangan satu lapis Ø 10-10

o Plat penutup beton bertulang tebal 7 cm, dengan tulangan satu lapis Ø 10-10o Kolom beton bertulang 1pc:2ps:3kr ukuran 15x15 cm, dengan tulangan 4 -

Ø10, begel Ø6 – 15.o Ring balok beton bertulang 1pc:2ps:3kr ukuran 15x15 cm dengan tulangan 4

- Ø10 dengan begel Ø6 – 15 cm

3. Material

Bata ukuran Standar 5x10x24 KW 1 Semen PC (Portland Cement) berat 50 kg Pasir Pasang/Cor Split ukuran2/3 untuk lantai, ½ untuk balok dan kolom Pipa PVC AW Ø 3” dan sambungan

2. Ukuran

d.1. Hotel

Page 11: Documentwc

20 – 50 tempat tidur, terdiri dari dua chamber , Chamber pertama berukuran 50cm x 60cm x 80cm dengan free board 30 cm, Chamber kedua berukuran 40cm x 60cm x 80cm dengan free board 30 cm.

Gambar 4. Perangkap lemak untuk hotel kapasitas 20 – 50 tempat tidur

50 – 200 tempat tidur, terdiri dari empat chamber, Chamber pertama berukuran 100cm(panjang) x 70cm(lebar) x 80cm(dalam) dengan free board 30 cm, Chamber kedua berukuran 70cm(panjang) x 60cm(lebar) x 80cm(dalam) dengan free board 30 cm, sedangkan untuk Chamber ketiga dan keempat berukuran 50cm(panjang) x 60cm(dalam) x 80cm(lebar) dengan free board 30 cm

Page 12: Documentwc

Gambar 5. Perangkap lemak untuk hotel kapasitas 50 – 200 tempat tidur

200 – 400 tempat tidur, terdiri dari 5 chamber, Chamber Pertama berukuran 100cm (panjang) x 70cm(lebar) x 80cm(dalam) dengan freeboard 30 cm, Chamber kedua berukuran 70cm(panjang) x 60cm(lebar) x 80cm (dalam) dengan free board 30cm, ssedangkan untuk chamber ketiga dan seterusnya berukuran 50cm (panjang) x 60cm(lebar) x 80cm (dalam) dengan freeboard 30 cm.

Page 13: Documentwc

Gambar 6. Perangkap lemak untuk hotel kapasitas 200 - 400 tempat tidur

d.2. Komunal

Untuk melayani 3 – 5 rumah tangga, grease trap berukuran Ø80cm

Gambar 7. Perangkap lemak untuk komunal kapasitas 3-5 rumah tangga

Untuk melayani 1 rumah tangga , grease trap berukuran Ø40 cm

Gambar 8. Perangkap lemak untuk komunal kapasitas 1 rumah tangga

Page 14: Documentwc

Untuk melayani 1 rumah tangga, grease trap berukuran minimal Ø40 cm, atau menggunakan batu bata dengan ukuran sisi dalam 40 x 40 cm.

II. SISTEM PEMIPAAN

1. Pemipaan dari sumber limbah ke pipa utama

a. Instalasi

- Menggunakan pipa dari sumber limbah ke pipa utama PVC minimum Ø 4“

o Slope pemipaan 0,5 – 1%o Pipa induk ditanam maksimal 1,8 meter dari permukaan tanaho Jika permukaan tanah diperkeras (misalnya diaspal, dipaving) maka lapisan

penutup di atas pipa, minimal 45 cm. Namun demikian, jika permukaan tanah tanpa perkerasan, lapisan penutup minimum setebal 600 mm atau 60 cm.

o Tiap pertemuan pipa dan panjang maksimal pipa 12 m harus diberi bak kontrol dari buis beton diameter 40 cm dan diaci

o Di bawah jalur pipa diberi pasir urug dengan tebal 1/6 diameter pipa minimum 10 cm

o Pipa harus terlindungi dari matahari dan beban.

b . Material

o Pipa PVC KW D minimum Ø 4”o Pasir urugo Buis beton diameter 40 cmo Bata ukuran Standar 5x10x24 KW 1o Semen PPC (Portland Pozzoland Cement) berat 40 kgo Pasir Pasang/Coro Split ukuran2/3 untuk lantai

1. Pemipaan utama

a. Instalasi

o Menggunakan pipa PVC diameter minimal 5“o Slope pemipaan 0,5-1%, jika slope lebih dari 1% diperlukan bak normalisasi

aliran dengan bak kontrol berdiameter minimum 40 cmo Tiap pertemuan pipa dan panjang maksimal pipa 12 m harus diberi bak

kontrol dari buis beton diameter 60 - 80 cm dan diaci

Page 15: Documentwc

o Di bawah jalur pipa diberi pasir urug tebal minimum 1/6 diameter pipa, minimum 10 cm

o Di atas pasangan pipa saluran, diurug dengan minimal berupa tanah urug yang bebas dari batu.

o Pipa harus terlindungi dari matahari dan beban berat (menggunakan struktur beton dengan tebal minimum 15 cm)

b. Material

Pipa PVC D minimum Ø 6” Pasir urug Buis beton minimum diameter 60 - 80 cm Semen PPC (Portland Pozzoland Cement) berat 40 kg Pasir Pasang/Cor Split ukuran2/3 untuk lantai

2. Bak kontrol

a. Instalasi

o Buis beton diameter 40 cm yang diaci, atau pasangan batu bata.o Diberikan penomoran pada masing-masing tutup bak kontrol.o Jika ada tutup bak kontrol dengan ukuran dimensinya lebih dari diameter 40

cm ditengah-tengah tutup bak kontrol dibuat tutup lubang bak kontrol kecil dengan minimal ukuran 20cmx20cmatau tutup dibagi menjadi dua bagian agar mudah untuk dibuka tutup. (foto 8).

o Lantai kerja 5 cm, pasir urug 5 cm, plat lantai tebal 10 cm dari beton bertulang

o Tutup bak kontrol dari beton bertulang tebal 7 cm diberi rangka besi siku diberi lubang kontrol 20 x 20 cm yang tidak menerima beban mobil, untuk beban mobil dan resiko banjir tutup manhole dibuat dari plat baja.

o Pipa dilengkapi penghambat gas dengan u yang bisa dilepas untuk pembersihan

o Bak kontrol harus kering tidak boleh ada genangan airo Tiap sambungan pipa harus menggunakan sock dan dibuat permanen (dilem)o Dihindari tutup bak kontrol tidak bisa dibuka tutup.o Diberi karet pengganjal pada dasar tutup manhole (baik dari concrete

ataupun baja) yang berhubungan dengan dinding bak kontrol agar dapat mencegah intervensi gas keluar bak kontrol.

o Perlu adanya bypass pada bak kontrol terakhir untuk mengantisipasi terjadinya overflow

o Diperlukan sand trap pada sistem komunal atau sistem MCK-Komunal untuk mengurangi volume pasir yang masuk kedalam IPAL.

o Harus ada handle untuk penutup bak kontrol dengan menggunakan minimal besi diameter 10 mm

Page 16: Documentwc

Contoh gambar bypass :

Page 17: Documentwc
Page 18: Documentwc

b. Material

o Pasir urugo Buis beton minimum dim 40 cmo Semen PPC (Portland Pozzoland Cement), 40 kgo Pasir Pasang/Coro Split ukuran 2/3 untuk lantai

Page 19: Documentwc

Foto 5: Contoh bak kontrol pada MCK

Foto 6: Contoh bak kontrol pada pemipaan sistem komunal

Page 20: Documentwc

Foto 7: Contoh penomoran bak kontrol

Foto 8: Contoh tutup bak kontrol dengan diameter lebih dari 40 cm.

Page 21: Documentwc
Page 22: Documentwc

III. SISTEM PENGOLAHAN

1. Digester

a. Instalasi

o Titik + 0.00 Digester berada di puncak jari-jari Digester.o Lantai Inlet minimum 10 cm di atas titik + 0.00 Digester.o Bak inlet digester berbentuk segiempat yang berukuran minimal 50cm

(panjang) x 50cm (lebar) x 50cm (dalam).o Letak strong ring ditentukan di dalam proses perencanaan (kebutuhan ruang

gas)o Pipa dari inlet ke Digester berada di bawah Strong ring 20 cmo Saluran penghubung dari Digester ke bak peluapan dipasang segaris dengan

pipa inlet dengan ukuran Lebar maksimal 60 cmo Tutup leher digester berada minimum 30 cm dari garis + 0.00 Digestero Pipa Gas berada minimum 25 cm + 0.00 Digestero Kemiringan lantai Digester 1/5 dari jari-jari mengarah ke pusato Leher digester Ø 70 cm berada di atas garis + 0.00

b. Instalasi Gas

o Mengacu pada MP3-IK16 Instruksi Kerja Pemasangan Instalasi Gas

c. Struktur

- Pondasi

Urugan Pasir tebal 10 cm Lantai kerja 1:3:5 dengan tebal 7 – 10 cm Jika tanah keras pondasi batu kali 1:4 tebal 25 cm Tanah lunak dengan beton bertulang 1pc:2ps:3kr tebal 20 cm dengan selimut beton

5 cm untuk bawah, 2.5 cm untuk atas (berdasarkan data yang diperoleh dari hasil survey tanah setempat /data sekunder)

- Dinding

Pasangan Dinding bata 1:4 Pasangan ½ batu untuk jari-jari kurang dari 2,5 m Pasangan 1 batu untuk jari-jari lebih dari 2,5 m

Page 23: Documentwc

Strong ring; terletak di perbatasan antara muka air dan ruang gas, terbuat dari beton bertulang keliling dome, jumlah minimum besi tulangan 3 – diameter 10 mm (perlu perhitungan struktur untuk diameter lebih dari 6 m)

- Plesteran

o Tebal plasteran 2 - 3 cmo Plesteran luar 1:4o Plesteran dalam 1:3o plesteran (di atas muka air) kedap gas 1:2,5 dengan additive setara

Ecosal. Tebal minimum 3 x plester @ 2 cm

- Tutup

o Beton bertulang tebal 20 cm, diameter atas 60 cm bawah 44 cmo Pemasangan diberi seal dari tanah liat dan diberi air di atasnyao Pegangan dari besi tulangan 12 mm

c. Material

Batu bata KW 1 Semen PPC 40 kg Pasir Pasang Pasir Urug PVC D Ø 6” Batu split 2-3 cm Batu Kali Ecosal Pipa Galvanis ¾” Besi kualitas SII Pipa PVC AW ukuran ½” & ¾”

Page 24: Documentwc

Gambar 10. Potongan Digester

Page 25: Documentwc

2. Bak Peluapan

a. Instalasi

o Lantai Bak peluapan 45 - 60 cm di bawah garis + 0.00 Digestero Lantai miring 2% ke arah digester

Bentuk:

Jari-jari < 2 m berbentuk dome Jari-Jari > 2 m berbentuk kubus atau bak segi empat

o Bibir bawah pipa outlet PVC minimum diameter 4“ terletak di titik + 0.00o Gas release galvanis Ø 2“ diletakkan di bak peluapan di atas air

2. Struktur

Lantai Kerja

Pasir urug 10 cm Rabat beton 10 cm 1:3:5

Pondasi

Jika tanah keras pondasi batu kali 1:4 tebal 25 cm Tanah lunak dengan beton bertulang 1pc:2ps:3kr tebal 15 cm dengan selimut beton

5 cm untuk bawah, 2.5 cm untuk atas

Pasangan Dinding

Pasangan ½ batu 1:4

Plesteran

Tebal plasteran 2 cm Plesteran luar 1:4 Plesteran dalam 1:3

Tutup

Beton bertulang tebal 10 cm, tulangan selapis diameter 10 mm– 10 cm.

Page 26: Documentwc

2. Materialo Batu bata KW 1o Semen PPC 40 kgo Pasir Pasango Pasir Urugo PVC D Ø 4” - 6”o Batu Split 2-3 cmo Batu Kalio Pipa Galvanis ¾”o Besi kualitas SII

Gambar 11. Bak Pelimpahan

2. Bak Pencampuran

1. Instalasi

Bak pencampuran digunakan apabila limbah berasal dari sumber limbah dan jenis limbah yang berbeda

Letak Pipa inlet minimum 5 cm di atas permukaan air, diameter minimum 4”, dengan posisi menggunakan tee dan panjang pipa 20 cm dari lantai

Dimensi bak sesuai dengan disain proses

1. Struktur

Page 27: Documentwc

Pondasi

Tanah lunak, keras dengan beton bertulang 1pc:2ps:3kr tebal 10 cm dengan selimut beton 3 cm untuk bawah, 2.5 cm untuk atas. Tulangan satu lapis besi Ø 10 – 10 cm

Dinding

Pasangan ½ batu campuran 1pc:4 ps

Plesteran

Tebal plasteran 2 cm Plesteran luar 1:4 Plesteran dalam 1:3

Plat penutup

Beton bertulang 1pc:2ps:3kr, tebal 7 cm, tulangan 1 lapis besi Ø 10 – 10 cm Pegangan dari besi tulangan 10 mm

3. Material Batu bata KW 1 Semen PPC 40 kg Pasir Pasang Pasir Urug PVC D Ø 4” Split 2-3 cm Besi kualitas SII

4. Bak Inlet IPAL

1. Instalasi

Pipa PVC in let minimum 5 cm dari permukaan air, diameter minimum 4” Kedalaman air minimum 20 cm Dimensi bak kotak minimum 120 x 60 x 65 cm (P x L x H)

Pipa gas release berada tepat di sebelah IPAL kecuali ke Digester

Pipa gas diameter 2“ dari PVC AW Panjang mengikuti tebal dinding dan plesteran

Pipa penghubung dari inlet ke treatment lanjutan

o Pipa diameter 4“ dari PVC D dan terlindungo Jarak antar pipa maksimal 50 cm (as pipa)

Manhole

Dimensi 40 x 60 cm atau Ø 60 cm Dari plat baja tebal 3 cm dengan standar logo Network

Page 28: Documentwc

Dari beton bertulang 1pc:2ps:3kr tebal 7 cm diberi rangka besi siku dan ada handle nya.

1. Struktur

Lantai Kerja

Pasir urug 10 cm Rabat beton 7 - 10 cm 1:3:5

Pondasi

o Plat beton bertulang 1pc:2ps:3kro Tebal plat 10 cmo besi tulangan Ø 10 mmo Jarak antar tulangan 10 cmo Selimut beton bawah 3 cm dan atas 2,5 cm

Kolom

Dimensi 15 x 15 Beton bertulang 1pc:2ps:3kr Besi 4 - Ø 10 Begel Ø 6 – 15 cm Selimut beton 2,5 cm

Plat penutup

o Beton bertulang 1pc:2ps:3kr, tebal 10 cm,o Besi tulangan Ø 10 mmo Jarak antar tulangan 10 cmo Selimut beton bawah 3 cm dan atas 2,5 cm

Dinding

o Pasangan ½ batu 1:4

Plesteran

o Tebal plasteran 2 cm.o Plesteran luar 1:4o Plesteran dalam 1:3

3. Material

Batu bata KW 1 Semen PPC 40 kg Pasir Pasang

Page 29: Documentwc

Pasir Urug PVC D Ø 4” Split 2-3 Besi kualitas SII

Page 30: Documentwc

4. Settler

1. Instalasi Pipa inlet ke settler 5 cm di atas muka air Pipa gas release terpisah dengan pipa gas release Baffled Reactor chamber Ø3”

berada di bawah balok Pipa penghubung antar chamber Ø 4” berada 50 cm di bawah muka air. Jarak antar

pipa penghubung maksimal 50 cm. Pipa penghubung antara settler dengan baffle Ø 4” berada 30 cm di bawah muka air.

Jarak antar pipa penghubung maksimal 50 cm

Setiap chamber terdapat minimum 1 buah manhole

Dimensi manhole 40 x 60 cm dari beton bertulang 1pc:2ps:3kr tebal 7 cm diberi rangka besi siku.

Dari baja tuang, diameter 60 cm dengan standart logo network

2. Struktur

- Lantai Kerja

o Pasir urug 10 cmo Rabat beton 7 - 10 cm 1:3:6

- Pondasi

Page 31: Documentwc

Plat beton bertulang 1pc:2ps:3kr Untuk tanah keras tebal plat 15 cm Untuk tanah lunak dan beban parkir tebal plat 25 cm Besi tulangan Ø 10 mm dobel Jarak antar tulangan 15 cm Selimut beton bawah 3 - 5 cm dan atas 2,5 cm Kemiringan lantai minimum 4% menuju shaft pengurasan

- Kolom struktur

Dimensi 24 x 24 cm dengan batasan luasan dinding max 10 m2 Beton bertulang 1pc:2ps:3kr Besi 4 - Ø 12 Begel Ø 6 – 15 cm Selimut beton 2,5 cm

- Kolom praktis

Dimensi 15 x 15 cm dengan batasan luasan dinding maksimal 6 m2 Beton bertulang 1pc:2ps:3kr Besi 4 - Ø 12 Begel Ø 6 – 15 cm

Selimut beton 2,5 cm

- Ring Balk

Dimensi 24/25 atau 15/25 sesuai tebal dinding Beton bertulang 1pc:2ps:3kr Besi 4 - Ø 12 Begel Ø 6 – 15 cm Selimut beton 2,5 cm

- Balok praktis

Dimensi 15/15 untuk setiap luasan dinding maksimal 6 m2 atau 24/24 untuk luasan dinding maksimal 10 m2 1

Dimensi balok sesuai tebal dinding Penempatan balok maksimal ½ dari tinggi dinding Beton bertulang 1pc:2ps:3kr Besi 4 - Ø 12 Begel Ø 6 – 15 cm

Selimut beton 2,5 cm

Plat penutup

Beton bertulang 1:2:3, tebal 12 cm dan tebal 15 cm untuk beban parkir mobil Besi tulangan Ø 10 mm rangkap. Jarak antar tulangan 12,5 cm Selimut beton bawah 3 cm dan atas 2,5 cm

Plesteran

Page 32: Documentwc

Tebal plasteran 2 cm Plesteran luar 1:4 Plesteran dalam 1:3

3. Material

Batu bata KW 1 Semen PPC 40 kg Pasir Pasang Pasir Urug PVC D Ø 4” Split 2-3 Besi kualitas SII Pipa PVC D Ø 2“ untuk gas buang Manhole standard network Beton kualitas K 225

Gambar 13. Settler

4. ABR (Anaerobic Baffled Reactor)

1. Instalasi

Pipa gas release terpisah dengan pipa gas release settler antar chamber Ø 3” berada di bawah balok

Lubang gas antar chamber baffled reactor sampai anaerobic filter Ø2” Pipa upflow antar chamber Ø 4” berada 20 cm di bawah muka air. Jarak antar pipa

up flow maksimal 50 cm tapi harus sama untuk satu unit (lihat gambar 10). Jarak pipa upflow dari lantai 15 cm dan mulut pipa bawah dipotong miring

Page 33: Documentwc

Tinggi pipa upflow minimum 10 cm dari muka air sama dalam satu unit IPAL

Setiap 2 chamber terdapat minimum 1 buah Manhole

Dimensi man hole 40 x 60 cm dari beton bertulang 1pc:2ps:3kr tebal 7 cm diberi rangka besi siku.

Dari baja tuang, diameter 60 cm dengan standart logo network

2. Struktur

Lantai kerja

Pasir urug 10 cm Rabat beton 7 - 10 cm 1:3:5

Pondasi

Plat beton bertulang 1pc:2ps:3kr Untuk tanah keras tebal plat 15 cm Untuk tanah lunak dan beban parkir tebal plat 25 cm Besi tulangan Ø 10 mm dobel Jarak antar tulangan 15 cm Selimut beton bawah 3 - 5 cm dan atas 2,5 cm Kemiringan lantai minimum 4% menuju shaft pengurasan

Kolom struktur

Dimensi 24 x 24 dengan batasan luasan dinding maksimum 10 m2 Beton bertulang 1pc:2ps:3kr Besi 4 - Ø 12 Begel Ø 6 – 15 cm Selimut beton 2,5 cm

Kolom praktis

Dimensi 15 x 15 dengan batasan luasan dinding maksimum 6 m2 Beton bertulang 1pc:2ps:3kr Besi 4 - Ø 12 Begel Ø 6 – 15 cm

Selimut beton 2,5 cm

Ring Balk

Dimensi 24/25 atau 15/25 sesuai tebal dinding Beton bertulang 1pc:2ps:3kr Besi 4 - Ø 12 Begel Ø 6 – 15 cm Selimut beton 2,5 cm

Balok praktis

Page 34: Documentwc

Dimensi 15/15 dengan batasan luasan dinding maksimum 6 m2 atau 24/24 dengan batasan luasan dinding maksimum 10 m2

Dimensi balok sesuai tebal dinding Penempatan balok maksimum ½ dari tinggi dinding Beton bertulang 1pc:2ps:3kr Besi 4 - Ø 12 Begel Ø 6 – 15 cm

Selimut beton 2,5 cm

Plat penutup

Beton bertulang 1pc:2ps:3kr, tebal 12 dan tebal 15 untuk beban parkir mobil. Besi tulangan Ø 10 mm dobel Jarak antar tulangan 12,5 cm Selimut beton bawah 3 cm dan atas 2,5 cm

Dinding bata

Dinding luar 1 bata campuran 1:4 Dinding penyekat minimum ½ bata campuran 1:4

Dinding beton

Beton bertulang 1pc:2ps:3kr tebal minimum 15 cm Besi tulangan Ø 10 – 15 cm Besi tulangan bagi Ø 10 – 20 cm

Selimut beton 2,5 cm

Plesteran

Tebal plasteran 2 cm. Plesteran luar 1:4 Plesteran dalam 1:3

3. Material

Batu bata KW 1 Semen PPC 40 kg Pasir Pasang Pasir Urug PVC D Ø 4” Split 2-3 Besi kualitas SII Pipa PVC D Ø 2“ untuk gas buang Manhole standar Network Beton kualitas K 225

Page 35: Documentwc

Gambar 14. Potongan ABR

4. AF (Anaerobic Filter)

1. Instalasi

Pipa up flow antar chamber Ø 4” berada 20 cm di bawah muka air Jarak antar pipa up flow maksimal 50 cm dari as pipa Jarak pipa upflow dari lantai 15 cm dan mulut pipa bawah dipotong miring Tinggi pipa upflow minimal 10 cm dari muka air

Setiap chamber terdapat minimal 1 buah Manhole

Dimensi manhole 40 x 60 cm dari beton bertulang 1pc:2ps:3kr tebal 7 cm diberi rangka besi siku.

Dari baja tuang, diameter 60 cm dengan standar logo network.

- Letak balok 35 cm dari lantai, jarak antar balok 60 – 70 cm

Shaft pengurasan

Buis beton diameter 40 cm Lebih tinggi minimal 5 cm di atas muka air

Plat penyangga media filter

Page 36: Documentwc

Lubang diameter 5 cm Jarak antar lubang 5 cm Jarak plat penyangga media filter dari lantai AF 60 cm

Filter (lihat Disain Proses)

Media filter berpori Diameter media 5 – 15 cm Tinggi media filter 40 cm di bawah permukaan air

1. Struktur

Lantai kerja

Pasir urug 10 cm Rabat beton 7-10 cm 1:3:5

Pondasi

Plat beton bertulang 1pc:2ps:3kr Untuk tanah keras tebal plat 15 cm Untuk tanah lunak dan beban parkir tebal plat 25 cm Besi tulangan Ø 10 mm dobel Jarak antar tulangan 15 cm Selimut beton bawah 3-5 cm dan atas 2,5 cm Kemiringan lantai minimum 4% menuju shaft pengurasan

Kolom struktur

Dimensi 24 x 24 dengan batasan luasan dinding max 10 m2 Beton bertulang 1pc:2ps:3kr Besi 4 - Ø 12 Begel Ø 6 – 15 cm Selimut beton 2,5 cm

Kolom praktis

Dimensi 15x15 untuk luasan dinding maksimum 6 m2 Beton bertulang 1pc:2ps:3kr Besi 4 - Ø 12 Begel Ø 6 – 15 cm Selimut beton 2,5 cm

Kolom praktis

Dimensi 15x15 untuk luasan dinding maksimum 6 m2 Beton bertulang 1pc:2ps:3kr Besi 4 - Ø 12 Begel Ø 6 – 15 cm Selimut beton 2,5 cm

Page 37: Documentwc

Ring Balk

Dimensi 24/25 atau 15/25 sesuai tebal dinding Beton bertulang 1pc:2ps:3kr Besi 4 - Ø 12 Begel Ø 6 – 15 cm Selimut beton 2,5 cm

Balok praktis

Dimensi 15/15 dengan batasan luasan dinding maksimum 6 m2 atau 24/24 dengan batasan luasan dinding maksimum 10 m2 2

Dimensi balok sesuai tebal dinding Penempatan balok maksimum ½ dari tinggi dinding Beton bertulang 1pc:2ps:3kr Besi 4 - Ø 12 Begel Ø 6 – 15 cm Selimut beton 2,5 cm

Plat penutup

Beton bertulang 1pc:2ps:3kr, tebal 12 cm dan tebal 15 cm bila akan digunakan untuk parkir mobil

Besi tulangan Ø 10 mm rangkap Jarak antar tulangan 12,5 cm Selimut beton bawah 3 cm dan atas 2,5 cm

Balok penyangga plat penyaring

Dimensi 15/25 Beton bertulang 1pc:2ps:3kr Tulangan tumpu 3- Ø12, tulangan lapangan 3- Ø12 Begel Ø 6 – 15 cm Selimut beton 2,5 cm

Plat penyangga

Beton bertulang 1pc:2ps:3kr Tebal 5 cm Besi tulangan Ø 8 – 10 cm

Dinding bata

Dinding luar 1 bata campuran 1:4 Dinding penyekat minimum ½ bata campuran 1:4

Dinding beton jika tanah tidak stabil, dekat laut (kondisi khusus)

Beton bertulang 1pc:2ps:3kr K225 Tebal minimum 15 cm Besi tulangan pokok Ø 10 – 15 cm Besi tulangan bagi Ø 10 – 20 cm Selimut beton 2,5 cm

Page 38: Documentwc

4. Material

Batu bata KW 1 Semen PPC 40 kg Pasir Pasang Pasir Urug PVC D Ø 4” Batu Split 2-3 cm Besi kualitas SII Pipa PVC D Ø 2“ untuk gas buang Manhole standard Net work Beton kualitas K 225 Buis beton Ø 40 Media filter batu basal/volkano berpori dengan diameter 5-15 cm

Gambar 15. Potongan AF

Page 39: Documentwc

4. HGF (Horizontal Gravel Filter)

1. Instalasi Saluran pelimpahan merata sepanjang satu sisi inlet HGF terpanjang Tinggi pelimpahan setinggi 10 cm dari muka air Kemiringan lantai HGF 0-0,5% ke arah saluran outlet Tinggi air disarankan 40 cm Saluran inlet outlet tertutup untuk mencegah sampah masuk ke dalam Opsi distribusi air untuk inlet menggunakan pipa diameter 6” yang dilubangi

(perforated pipa)

Pipa outlet HGF

Pipa diameter 3“ dari PVC D Jarak antar pipa maksimal 1 m Posisi pipa di dasar lantai HGF Pipa outlet dihubungkan ke outflow kanal Pipa flexible dipasang di ujung outflow kanal dengan menggunakan syphon.

Page 40: Documentwc

Filter media

Batu diameter 10– 15 cm di bagian inlet/muka, tengah, dan outlet/belakang dengan tinggi 50 cm, selebar 60 cm

Batu koral diameter 0,5 – 1.5 cm setinggi 40 cm Batu koral diameter 1.5 – 2,5 cm setinggi 10 cm diletakkan di bagian atas

Media tanaman ditanam berjarak 30 cm. Tanaman Padi-padian/Papirus/Glagah Asu/Water reed

b. Struktur

Lantai Kerja

Pasir urug 7 cm Rabat beton 7 cm 1:3:5

Pondasi

Plat beton bertulang 1pc:2ps:3kr Untuk tanah keras tebal plat 10 cm Untuk tanah lunak tebal plat 15 cm Besi tulangan Ø 8 - 10 cm Selimut beton bawah 2,5 cm dan atas 2,5 cm

Kolom Dinding

Dimensi 15x15 tiap jarak maksimal 2 meter Beton bertulang 1pc:2ps:3kr Besi 4 - Ø 10 Begel Ø 6 – 15 cm Selimut beton 2,5 cm

Plat penutup saluran

Beton bertulang 1pc:2ps:3kr, tebal 5 cm Besi tulangan Ø 8 – 10 cm Selimut beton bawah 3 cm dan atas 2 cm

Dinding bata

Dinding penyekat minimum ½ bata campuran 1:4

Dinding beton

Beton bertulang 1pc:2ps:3kr Tebal minimum 10 cm Besi tulangan Ø 10 – 15 cm Besi tulangan bagi Ø 10 – 20 cm Selimut beton 2 cm

Page 41: Documentwc

3. Material

Batu bata KW 1 Semen PPC 40 kg Pasir Pasang Pasir Urug PVC D Ø 4” & 3” Batu Split 2-3 cm Besi kualitas SII Beton kualitas K 225 Media filter batu vulkano Ø 10– 15 cm Media filter batu koral Ø 0,5 – 1 cm

Gambar 16: Potongan HGF

Page 42: Documentwc
Page 43: Documentwc

     

Foto 14.

Papyrus

Page 44: Documentwc

Foto 15.

Phragmites

Foto 16.

Canna Edulis

Foto 15.

Thypa

IV. Sistem Penunjang/Pelengkap

1. Kolam indikator

1. Instalasi

Dinding antar kolam meluap dengan kemiringan 30 derajat ke arah kolam selanjutnya. Lebar dan tinggi dinding peluapan 30 cm, perbedaan tinggi antar kolam 10 cm.

Pengurasan dengan pipa doop minimal Ø 3“ pada setiap kolam. Pipa outlet minimal Ø 4” terletak di dasar kolam terakhir Penambahan oksigen biasanya menggunakan pompa aerasi (jika perlu) Kedalaman 30 – 100 cm Diberi tanaman air: apu-apu, melati air dan ikan sebagai indicator

Page 45: Documentwc

Foto 16: Apu-apu Foto 17: Melati air

2. Struktur

1. Lantai kerja

Pasir urug 7 cm Rabat beton 7 cm 1:3:5

o Pondasi

Plat beton bertulang 1pc:2ps:3kr Untuk tanah keras tebal plat 10 cm Untuk tanah lunak tebal plat 15 cm Besi tulangan Ø 8 - 10 cm Selimut beton bawah 3 cm dan atas 2,5 cm

Kolom dinding

1. Dimensi 15x15 tiap tepi peluapan2. Beton bertulang 1pc:2ps:3kr3. Besi 4 - Ø 104. Begel Ø 6 – 15 cm5. Selimut beton 2,5 cm

Dinding bata

Dinding ½ bata Campuran 1:4

Peluapan

Pasangan batu bata ½ batu

Dinding beton

Beton bertulang 1pc:2ps:3kr tebal min 7 cm Besi tulangan Ø 10 – 15 cm

Page 46: Documentwc

Besi tulangan bagi Ø 10 – 20 cm Selimut beton 2 cm

Plesteran

Tebal plasteran 2 cm. Plesteran dalam 1:3

3. Material

Batu bata KW 1 Semen PPC 40 kg Pasir Pasang Pasir Urug PVC D Ø 4” & 3” Split 2-3 Besi kualitas SII Beton kualitas K 175 atau dengan campuran 1pc:2ps:3kr. Pompa taman

Gambar 17: Potongan Kolam Indikator

1. Water meter/Flow meter

1. Flow meter digunakan pada saat akan mengukur debit air limbah, jadi bisa dipasang sementara setelah unit terakhir IPAL.

2. Penempatan water meter/flow meter adalah di bak outlet atau setelah kolam indikator atau HGF

Page 47: Documentwc

3. Ruang flowmeter berupa bak dengan ukuran tinggi tergantung tinggi outlet, lebar 0,4 m, panjang 0,6 m

4. Terbuat dari pasangan batu bata 1:4 dan diplester 1:45. Bak ditutup dengan plat 3 mm dengan ukuran sesuai dengan lubang bak dan diberi

kunci pengaman.6. Flow meter biasanya sangat sensitif terhadap benda padat, jadi harus dilindungi dari

benda padat yang akan melewati.

3. Pompa air1. Pompa air bersih untuk pompa submersible dibutuhkan ruang

panel dengan ukuran ruang minimal 1 x 1.5 m dengan kondisi tertutup dan terkunci.

2. Pompa jets pump untuk air bersih terlindung dan terkunci (biasanya di dalam ruang jaga atau diberi tralis pengaman).

3. Pompa air limbah dari pompa submersible berada di sebelum atau didasar bak inlet.

4. Di bagian atas pompa terdapat manhole dan kemudahan akses ke pompa (tangga portable)

1. Sistem Daur Ulang (optional)

1. Pengomposan (rumen dan kotoran hewan/ternak)2. Penanganan tulang (di RPH)3. Penanganan ampas kedelai (di industri tahu-tempe)4. Penanganan bulu babi/bulu ayam5. Penanganan gas

1. Pipa distribusi bio-gas

Mengacu pada MP3-IK16 Instruksi Kerja Pemasangan Instalasi Gas.

7. Gas release

1. Pipa distribusi gas release menggunakan PVC diameter 2 ”2. Lubang gas antara settler dan ABR terpisah sehingga gas

release dipasang pada settler dan ABR.3. Pada MCK diletakkan di luar dinding MCK dan kemudian di

tutup dengan semen dan diplester, sedangkan pada IPAL komunal dengan minimum tinggi pipa sekitar 1.5 m dengan diberi T untuk menghindari air hujan masuk.

Page 48: Documentwc
Page 49: Documentwc

STANDAR GAMBAR

Gambar menggunakan program Auto-CAD, terdiri atas gambar-gambar:

1. Kop atau Legenda gambar

Page 50: Documentwc
Page 51: Documentwc

1. Baris pertama memuat:

lambang atau logo BORDA Partner pihak lain (pemilik proyek, nama program, kontributor)

2. Baris kedua memuat:

nama proyek, alamat lokasi jumlah pengguna (jiwa untuk MCK, kg kedelai untuk tahu dan tempe, KK dan jiwa

untuk komunal, ekor untuk RPH dan ternak, dan tempat tidur untuk rumah sakit dan hotel)

3. Baris ketiga memuat judul gambar4. Baris keempat memuat:

skala gambar tanggal

5. Baris kelima memuat:

halaman gambar jumlah total halaman gambar

6. Baris keenam memuat keterangan gambar7. Baris ketujuh memuat:

nama yang mendesain DED (berisi nama terang, tandatangan dan cap lembaga) nama yang memeriksa DED (berisi nama terang, tandatangan dan cap lembaga)

8. Baris kesembilan memuat pihak pelaksana proyek9. Baris kesepuluh memuat pihak yang mengetahui (oleh pemerintah atau badan lain

yang berisi nama lembaga, nama pihak yang menandatangani, serta tanda tangan)10. Baris kesebelas memuat pihak yang menyetujui (oleh pemerintah atau badan lain

yang berisi nama lembaga, nama pihak yang menandatangani, tanda tangan)

KOP gambar diletakkan di sebelah kanan kertas gambar

Page 52: Documentwc

2. Gambar DED terdiri atas:

1. Gambar Situasi

1. Skala min 1 : 200, menggunakan skala garis2. Terdiri dari komponen-komponen:

o IPAL:

Jarak IPAL dengan Sumber limbah Leveling dari sumber limbah ke IPAL

o Pemipaan:

Posisi bak control Keterangan kemiringan pipa Jalur dan arah pemipaan dari sumber limbah ke IPAL Jalur pemipaan dari IPAL ke Pembuangan Akhir Panjang pemipaan utama, sekunder.

o Arah mata angin

3. Notasi:

o Ukuran, keterangan unit IPAL dan Jalur Pengolahano Garis tepi di tiap tepi unit IPAL tebal 0,30 mmo Notasi angka pada setiap rumah dimulai dari angka 1 dan seterusnya (untuk

gambar layout site pada pemipaan komunal)o Legenda lengkap keterangan gambar

Page 53: Documentwc

Gambar 19: Contoh Situasi

Gambar 15: Situasi IPAL Tahu

2. Hydraulic cross section

Menjelaskan urutan- urutan bagan alir setiap unit pengolahan.

Gambar 20: Contoh Hidraulic Cross Section

1. Denah keseluruhan IPAL

1. Skala minimal 1:100, dengan menggunakan skala garis2. Komponen gambar IPAL dengan notasi:

Page 54: Documentwc

o Beton : ANSI 35o Pasangan batu bata : ANSI 32o Arah aliran airo Semua ukuran menggunakan jenis huruf Arialo Notasi untuk menunjukkan keterangan setiap tahapan pengolahano Arah potongano Garis batas detail denaho Arah mata angino Memberikan notasi A,B dan seterusnya pada setiap unit treatment dan

menjelaskannya di dalam kolom keterangan pada legenda

Gambar 21: Contoh Denah IPAL

Page 55: Documentwc

1. Denah per unit Instalasi

1. Denah detail dibuat dengan skala minimal 1:502. Denah detail harus mewakili semua unit IPAL3. Harus ada detail denah di setiap denah per unit instalasi4. Harus terdapat notasi arah potongan5. Harus diberi ukuran /dimensi untuk setiap panjang atau lebar dinding baik dalam

maupun luar6. Menunjukkan pipa inlet dan outlet, atau pipa dari unit sebelumnya Atau ke unit

selanjutnya

Gambar 22: Contoh Denah IPAL Dewats

1. Potongan Keseluruhan,

1. Minimal 2 potongan: melintang dan memanjang2. Potongan harus mewakili semua tahapan pengolahan

3. Dilengkapi dengan notasi:

o Beton : ANSI 35o Pasangan batu bata : ANSI 32o Arah aliran airo Semua ukuran menggunakan jenis huruf Arialo Notasi untuk menunjukkan keterangan setiap tahapan pengolahano Garis batas detail potongan

o

Page 56: Documentwc

Gambar 23: Contoh Potongan Bak Sedimentasi , ABR, dan AF

6. Detail Potongan Tiap unit IPAL

1. Skala minimal 1:10 sampai 1:502. Dilengkapi dengan notasi:

o Betono Pasangan batu batao Arah aliran airo Semua ukuran menggunakan jenis huruf Arialo Notasi untuk menunjukkan keterangan setiap tahapan pengolahano Garis batas detail potongan

Page 57: Documentwc

Gambar 24 : Detail Potongan Settler dan AF

2.7 Detail pemasangan filter AF

1. Skala minimal 1:10 sampai 1:502. Dilengkapi dengan notasi:

o Betono Pasangan batu batao Arah aliran airo Semua ukuran menggunakan jenis huruf Arialo Notasi untuk menunjukkan keterangan setiap tahapan pengolahano Garis batas detail potongan

Page 58: Documentwc

Gambar 25 : Potongan AF

8. Detail pemasangan Filter HGF

Gambar 26: Potongan HGF

8. Detail Struktur

Page 59: Documentwc

1. Skala 1:20 atau 1:102. Detail struktur terdiri atas:

Detail tulangan plat Detail tulangan kolom Detail tulangan sloff Detail tulangan balok gantung (AF) Detail tulangan plat penyaring (AF) Detail tulangan Ring balok Detail tulangan tutup (Manhole/Tutup saluran HGF) Detail Jalur Pemipaan Detail Sambungan pemipaan Detail Bak control Dan detail struktur lain yang mewakili semua komponen konstruksi DEWATS

Gambar 27: Potongan AF

8. Khusus untuk Gambar proposal meliputi:

lay out Denah dan potongan IPAL melintang dan memanjang dengan notasi ukuran total

dan tanpa notasi ukuran detail Ada keterangan pada tiap halaman gambar “Dilarang mengcopy/menggunakan

Design ini, tanpa seijin/sepengetahuan Borda Partner Network“