wattmeter makalah

Upload: dyah-larasati

Post on 09-Oct-2015

579 views

Category:

Documents


34 download

DESCRIPTION

Wattmeter merupakan alat untuk mengukur daya listrik (atau tingkat pasokan energi listrik) dalam satuan watt dari setiap beban yang diasumsi pada suatu sirkuit rangkaian.

TRANSCRIPT

  • 5/19/2018 Wattmeter Makalah

    1/23

    WATTMETER (ALAT UKUR DAYA LISTRIK)

    makalah

    disusun sebagai syarat untuk memenuhi tugas

    mata kuliah Alat Ukur

    oleh

    1. Maria Ulfah 4201412028

    2. Cintia Agtasia Putri 4201412030

    3. Nurul Faizah 4201412040

    4. Dyah Larasati 4201412042

    5.

    Winda Yulia Sari 4201412094

    JURUSAN FISIKA

    FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

    UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

    2014

  • 5/19/2018 Wattmeter Makalah

    2/23

    KATA PENGANTAR

    Assalamualaikum Wr. Wb.

    Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa

    memberikan rahmat, hidayah serta kasih sayang-Nya kepada seluruh makhluk-

    Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Alat Ukur ini dengan baik.

    Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Alat Ukur

    yang diberikan oleh Drs. Sukiswo Supeni Edie, M.Si. Makalah ini membahastentang Wattmeter yang nantinya akandibahas pada makalah ini. Makalah ini

    dibuat berdasarkan literatur dari buku serta dari internet yang berhubungan

    dengan Wattmeter (Alat Pengukur Daya Listrik).Kami mengucapkan terima

    kasih kepada pihak-pihak yang terkait dalam penyelesaian makalah ini.

    Akhir kata, besar harapan kami agar makalah yang sederhana ini dapat

    memberikan manfaat untuk kami serta bagi pembaca. Kami menyadari bahwa

    makalah ini masih memiliki kekurangan, serta jauh dari kesempurnaan. Oleh

    sebab itu, kami membutuhkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna

    perbaikan makalah di masa mendatang.

    Wassalamualaikum Wr. Wb.

    Semarang, 20 Mei 2014

    Penulis

  • 5/19/2018 Wattmeter Makalah

    3/23

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Proses pengukuran dalam system tenaga listrik merupakan salah satu

    prosedur standar yang harus dilakukan. Karena melalui pengukuran akan

    diperoleh besaran-besaran yang diperlukan, baik untuk pengambilan

    keputusan dan instrumen kontrol maupun hasil yang diinginkan oleh seorang

    user.

    Kepentingan alat-alat ukur dalam kehidupan kita tidak dapat disangkal

    lagi. Hampir semua alat ukur berdasarkan energi elektrik, karena setiap

    kuantitas fisis mudah dapat diubah kedalam kuantitas elektrik, seperti

    tegangan, daya, arus, perputaran dan lain-lainnya. Misalnya : temperatur yang

    dulu diukur dengan sebuah termometer air raksa sekarang dapat diukur

    dengan thermocople.

    Hal tersebut merupakan salah satu contoh dari kemajuan teknologi

    dibidang pengukuran. Pengukuran listrik sangatlah penting untuk kita

    ketahui, terkhusus untuk mahasiswa fisika. Salah satu pengukuran yaitu

    mengukur daya listrik. Pengetahuan mengenai pengukuran daya listrik ini

    akan sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Karena tanpa

    pengetahuan daya listrik ini maka kita akan sangat sulit untuk mengetahui

    hal-hal yang berhubungan dengan daya listrik yang sangat kita perlukan

    dalam membuat suatu perencanaan, pemasangan atau pembuatan barang

    barang elektronika dan listrik.

    Salah satu alat ukur daya listrik yaitu wattmeter. Mengingat begitu

    pentingnya pengukuran daya listrik, maka dalam makalah ini akan dibahas

    mengenai alat ukur wattmeter.

    B. RUMUSAN MASALAH

    1. Apa itu wattmeter?

  • 5/19/2018 Wattmeter Makalah

    4/23

    2.

    Apa saja jenis-jenis wattmeter?

    3. Bagimana prinsip kerja dari wattmeter?

    4. Bagaimana cara membaca wattmeter?

    5.

    Apa sajakah kesalahan atau error pada wattmeter?

    C. TUJUAN PENULISAN

    1.

    Memahami tentang wattmeter

    2. Mengetahui dan memahami jenis-jenis wattmeter

    3. Mengetahui dan memahami prinsip kerja dari wattmeter

    4.

    Mengetahui dan memahami cara pembacaan wattmeter

    5. Mengetahui kesalahan atau eror wattmeter

  • 5/19/2018 Wattmeter Makalah

    5/23

    BAB II

    PEMBAHASAN

    A. Pengertian Wattmeter

    Wattmeter merupakan alat untuk mengukur daya listrik (atau tingkat

    pasokan energi listrik) dalam satuan watt dari setiap beban yang diasumsi

    pada suatu sirkuit rangkaian.

    Wattmeter digunakan untuk mengukur daya listrik pada beban beban

    yang sedang beroperasi dalam suatu sistem kelistrikan dengan beberapa

    kondisi beban seperti : beban dc, beban AC satu phase serta beban AC tiga

    phase.

    B. Prinsip Kerja Wattmeter

    Pada wattmeter terdapat kumparan tegangan dan kumparan arus,

    sehingga besarnya medan magnit yang ditimbulkan sangat tergantung pada

    besarnya arus yang mengalir melalui kumparan arus tsb.Walaupun medan magnit yang ditimbulkan oleh kumparan tegangan

    praktis sama (tidak berubah), maka bila arus yang mengalir pada kumparan

    arus makin besar (sesuai dgn besarnya alat / peralatan listrik), maka medan

    magnit yang ditimbulkan oleh kumparan arus juga makin besar, sehingga

    gaya tolak yang menyebabkan kumparan tegangan / jarum berputar kekanan

    juga makin kuat, yg menye-babkan penyimpangan jarum kekanan makin

    lebar.

    Pada rangkaian arus bolak balik, simpangan jarum penunjuk sebanding

    dengan rata-rata arus dan tegangan sesaat i dan v Wattmeter DC dac AC

    tersebut dapat mengalami kerusakan oleh adanya arus yang berlebihan. Pada

    Ammeter dan Voltmeter, arus yang berlebihan ini akan menimbulkan panas

    dimana ini merupakan kondisi yang berbahaya (jarum penunjuk menjadi tidak

    dapat bergerak lagi karena melebihi batas skala). Akan tetapi pada Wattmeter,

    arus dan tegangan dapat menjadi panas tetapi tidak menyebabkan penunjukan

    jarum melebihi batas skala.

  • 5/19/2018 Wattmeter Makalah

    6/23

    Hal ini dkarenakan posisi jarum penunjuk tergantung pada faktor daya,

    tegangan dan arus. Sehingga rangkaian dengan faktor daya yang rendah akan

    memberikan pembacaan yang rendah pula pada wattmeter meskipun melebihi

    batas keselamatan. Oleh karena itu di samping untuk mengukur besar daya

    listrik dalam Watt, juga dalam volt dan ampere.

    C. Jenis-Jenis Wattmeter

    1. Berdasarkan Jenisnya

    a. Wattmeter Elektrodinamometer

    Alat ukur daya ini terdiri dari sepasang kumparan tetap yang disebut

    sebagai kumparan arus dari sebuah kumparan putar (yang bergerak) yang

    disebut sebagai kumparan tegangan (potensial).

    Kumparan arus dihubungkan dengan rangkaian secara seri sedangkan

    kumparan tegangan dihubungkan paralel dengan rangkaian alat ukurnya.

    Pada wattmeter ini, kumparan tegangan menggerakkan jarum penunjukyang menyimpang sepanjang skala yang menunjukkan pengukuran daya.

    Arus mengalir melalui kumparan arus (tetap) menghasilkan medan

    elektromagnetik di sekitar kumparan. Kuat medan ini sebanding dan sefase

    dengan arus.

    Sebuah hambatan yang besar nilainya disambungkan seri pada

    kumparan putar untuk mereduksi arus yang melalui kumparan tersebut. Pada

    rangkaian arus searah, simpangan jarum penunjuk sebanding dengan arus dan

    tegangan, dan memenuhi persamaan P=VI.

    1) Wattmeter Satu fasa

    Prinsip Kerja

    Elektrodinamometer yang digunakan sebagai voltmeter atau

    ampermeter terdiri dari kumparan-kumparan yang diam dan berputar

    dihubungkan secara seri, karena itu bereaksi terhadap efek kuadrat arus. Bila

  • 5/19/2018 Wattmeter Makalah

    7/23

    digunakan sebagai alat ukur daya satu fasa, kumparan-kumparan

    dihubungkan dalam cara yang berbeda (Gambar 1.1).

    Kumparan- kumparan yang diam atau kumparan-kumparan medan

    ditunjukan disini sebagai dua elemen yang terpisah yang dihubungkan secaraseri dan membawa arus jala-jala total (). Kumparan yang berputar yangditempatkan di dalam medan maknit kumparan-kumparan yang diam,

    dihubungkan seri dengan tahanan pembatas arus dan membawa arus kecil

    (). Arus sesaat di dalam kumparan yang berputar adalah =e/R, dimana eadalah tegangan sesaat pada jala-jala dan Rp adalah tahanan total kumparan

    berputar beserta tahanan serinya. Defleksi kumparan putar sebanding dengan

    perkalian ic dan ip dan untuk defleksi rata-rata selama satu periode dapat

    dituliskan :

    Di mana Q =defleksi sudut rata-rata dari kumparan

    K= konstanta instrumen

    = arus sesaat di dalam kumparan-kumparan medan

  • 5/19/2018 Wattmeter Makalah

    8/23

    = arus sesaat di dalam kumparan potensialDengan menganggap sementara i sama dengan arus beban i ( secara

    aktual =+i) dan menggunakan nilai =e/. Kita lihat bahwa persamaan(5-8) berubah menjadi i

    Menurut definisi, daya rata-rata di dalam suatu rangkaian adalah

    Yang menunjukkan bahwa elektrodinamometeryang dihubungkan

    dalam konfigurasi Gambar mempunyai defleksi yang sebanding dengan daya

    rata-rata. Jika e dan i adalah besaran sinus dengan bentuk e= dani= , Persamaan (5-9) berubah menjadi

    Dimana E dan I menyatakan nilai-nilai rms tegangan dan arus dan menyatakan sudut fasa antara tegangan danarus. Persamaan (5-9) dan (5-10)

    menunjukkan bahwa elektrodinamometer mengukur daya rata-rat yang

    disalurkan ke beban.

    Wattmeter mempunyai satu terminal tegangan dan satu terminal

    arus yang ditandai dengan +. Bila terminal arus yang ditandai ini

    dihubungkan ke jala-jala masuk dan terminal tegangan ke sisi jala- jala dalam

    mana kumparan arus dihubungkan, alat ukur selalu akan membaca naik bila

    daya dihubungkan ke beban. Jika untuk suatu alasan ( seperti dalam metoda

  • 5/19/2018 Wattmeter Makalah

    9/23

    dua wattmeter untuk mengukur daya tiga fasa) jarum membaca mundur,

    sambungan arus (bukan sambungan tegangan) harus dipertukarkan.

    Wattmeter elektrodinamometer membutuhkan sejumlah daya untuk

    mempertahankan medan magnitnya, tetapi ini biasanya begitu kecil

    dibandingkan terhadap daya beban sehingga dapat diabaikan. Jika diperlukan

    pembacaan daya yang tepat, kumparan arus harus persis membawa arus

    beban, dan kumparan potensial harus dihubungkan di antara terminal-terminal

    beban. Dengan menghubungkan kumparan potensial ke titik A seperti dalam

    Gambar (5-18), tegangan beban terukur dengan tepat, tetapi arus melalui

    kumparan-kumparan medan lebih besar sebanyak Ip. Berarti wattmeter

    membaca lebih tinggi sebesar kehilangan daya tambahan di dalam rangkaian

    potensial. Tetapi, jika kumparan potensial dihubungkan ke titik B dalam

    Gambar (5-18), kumparan medan mencatat arus beban yang tepat, tetapi

    tegangan pada kumparan potensial akan lebih besar sebanyak penurunan

    tegangan pada kumparan-kumparan medan. Juga wattmeter akan mencatat

    lebih tinggi , tetapi dengan kehilangan sebesar IR di dalam kumparan-kumparan medan. Cara penyambungan yang tepat bergantung pada situasi.

    Umumnya, sambungan kumparan potensial pada titik A lebih diinginkan

    untuk beban-beban arus tinggi, tegangan rendah; sedang sambungan

    kumparan potensial pada titik B lebih diinginkan untuk beban-beban arus

    rendah, tegangan tinggi.

    Kesulitan dalam menempatkan sambungan kumparan potensial

    diatasi dalam wattmeter yang terkompensasi seperti ditunjukkan pada

    Gambar (5-19). Kumparan arus terdiri dari dua kumparan, masing-masing

    mempunyai jumlah lilitan yang sama. Salah satu kumparan menggunakan

    kawat besar yang membawa arus beban ditambah arus untuk kumparan

    potensial. Gulungan lain menggunakan kawat kecil (tipis) dan hanya

    membawa arus ke kumparan tegangan. Tetapi arus ini berlawanan arah

    dengan arus di dalam gulungan besar, menyebabkan fluksi yang berlawanan

  • 5/19/2018 Wattmeter Makalah

    10/23

    dengan dengan fluksi utama. Berarti efek dihilangkan dan wattmetermenunjukkan daya yang sesuai.

    2) Wattmeter fasa banyak

    Prinsip Kerja

    Pengukuran daya dalam suatu sistem fasa banyak memerlukanpemakaian dua atau lebih wattmeter. Kemudian daya nyata total diperoleh

    dengan menjumlahkan pembacaan masing-masing wattmeter secara aljabar.

    Teorema Blondel menyatakan bahwa daya nyata dapat diukur dengan

    mengurangi satu elemen wattmeter dari sejumlah kawat-kawat dalam setiap

    sistem fasa banyak, dengan persyaratan bahwa satu kawat dapat dibuat

    common terhadap semua rangkaian potensial. Gambar 5-20 (a)

    menunjukkan sambungan dua wattmeter untuk pengukuran konsumsi daya

    oleh sebuah beban tiga fasa yang setimbang yang dihubungkan secara delta.

    Kumparan arus wattmeter I dihubungkan dalam jaringan A dan

    kumparan tegangannya dihubungkan antara antaran (jala-jala, line) A dan C.

    Kumparan arus wattmeter 2 dihubungkan dalam antaran B, dan kumparan

    tegangannya antara antaran B dan C. Daya total yang dipakai oleh beban

    setimbang tiga fasa sama dengan penjumlahan aljabar dari kedua pembacaan

    wattmeter.

  • 5/19/2018 Wattmeter Makalah

    11/23

    Diagram fasor Gambar 5-20 (b) menunjukkan tegangan tiga fasa

    ,

    , dan

    dan arus tiga fasa

    ,

    , dan

    . Beban yang

    dihubungkan secara delta dianggap induktif, dan arus fasa ketinggalan dari

    tegangan fasa sebesar sudut .

    Kumparan arus wattmeter I membawa arus antara , yangmerupakan penjumlahan vektor dari arus-arus fasa dan . Kumparan

    potensial wattmeter I dihubungkan ke tegangan antaran . Dengan carasama kumparan arus wattmeter 2 membawa arus antaran yangmerupakan penjumlahan vektor dari arus-arus fasa dan ; sedangtegangan pada kumparan potensialnya adalah tegangan antaran . Karena

  • 5/19/2018 Wattmeter Makalah

    12/23

    beban adalah setimbang, tegangan-tegangan fasa dan arus-arus fasa sama

    besarnya dan dituliskan

    Daya, dinyatakan oleh arus dan tegangan masing-masing wattmeter

    adalah :

    Dan

    Persamaan (5-14) merupakan pernyataan daya total dalam sebuah

    rangkaian tiga fasa, dan karena itu kedua wattmeter pada Gambar 5-20 (a)

    secara tepat mengukur daya total tersebut. Dapat ditunjukkan bahwa

    penjumlahan aljabar dari pembacaan kedua wattmeter akan memberikan nilai

    daya yang benar untuk setiap : kondisi yang tidak setimbang, faktor daya atau

    bentuk gelombang.

    Jika kawat netral dari sistem tiga fasa juga tersedia seperti halnya pada

    beban yang tersambung dalam hubungan bintang 4 kawat, sesuai dengan

    teorema Blondel,-diperlukan tiga wattmeter untuk melakukan pengukuran

    daya nyata total.

    b. Wattmeter Induksi

    1) Prinsip Kerja

  • 5/19/2018 Wattmeter Makalah

    13/23

    Seperti alat ukur wattmeter elektrodinamometer, alat ukur tipe induksi

    mempunyai pula sepasang kumparan-kumparan yang bebas satu dan lainnya.

    Susunan ini menghasilkan momen yang berbanding lurus dengan hasil kali

    dari arus-arus yang melalui kumparan-kumparan tersebut, dengan demikian

    dapat pula dipergunakan sebagai alat pengukur watt. Untuk memungkinkan

    hal ini 1 dalam gambar 4-7 didapat dari arus beban I dan 2 dari tegangan

    beban V. Perlu diperhatikan bahwa 2 akan mempunyai sudut fasa sebesar

    90 terlambat terhadap V. Hubungan antara fasa-fasa diperlihatkan dalam

    gambar 4-8, dan menurut persamaan di dapat :

    Gambar. Diagram vektor wattmeter jenis induksi

    Untuk mendapatkan 2 mempunyai sudut fasa yang terlambat 90

    terhadap V, maka jumlah lilitan kumparan dinaikkan sedemikian rupa,

    sehingga kumparan tersebut dapat dianggap induktansi murni. Dengan

    keadaan ini maka 2 sebanding dengan V/ sehingga didapat :

    1 2 sin =KVI cos

    Dengan cara ini pengukuran daya dapat dimungkinkan . Alat pengukur

    watt tipe induksi sering

    dipergunakan untuk alat ukur yang mempunyai sudut yang lebar, dan

    banyak dipakai dalam panil-panil listrik.

    2)

    Kelebihan dan Kekurangan

    V

    I

  • 5/19/2018 Wattmeter Makalah

    14/23

    Kelebihan

    Skalanya cukup panjang ( lebih dari 3000 )

    Tidak dipengaruhi oleh medan pengganggu dari luar

    Tidak dipengaruhi oleh error frekuensi karena dampingnya yang

    besar

    Kekurangan

    Tingkat ketelitian rendah

    Hanya untuk besaran AC

    Kadang-kadang mengalami error suhu, yang diakibatkan oleh aliran

    eddy-current pada tahanan yang efeknya sangat besar terhadap suhu

    tahanan.

    Pemakaian dayanya sangat besar, relatif tinggi dan mahal

    c. Wattmeter Thermokopel

    Alat pengukur wattmeter tipe thermokopel merupakan contoh dari suatu

    alat pengukur yang dilengkapi dengan sirkuit perkalian yang khusus. Bila

    arus-arus berbanding lurus terhadap tegangannya, dan arus beban dinyatakan

    sebagai maka akan didapatkan :

    =v dan = i + ) - ( - ) = 4 = 4 v

  • 5/19/2018 Wattmeter Makalah

    15/23

    Harga ratarata dari hasil persamaan tersebut diatas, adalah sebanding

    dengan daya beban. Dalam gambar 4-9, i1 = k1v adalah arus sekunder dari

    transformator T1, dan 2i2 = 2k2i adalah arus sekunder dari transformator T2.

    Bila sepasang tabung thermokopel dipanaskan denganarus-arus ( i1 +i2) dan (

    i1 - i2 ), maka gaya listrik secara termis akan digerakkan berbanding lurus

    kwadrat dari arus-arus, dan akan didapat dari masing-masing thermokopel.

    Bila kedua thermokopel tersebut dihubungkan secara seri sedemikian rupa

    sehingga polaritasnya terbalik, maka perbedaan tegangan tersebut pada ujung-

    ujungnya akan dapat diukur melalui suatu alat pengukur milivolt. Dengan

    demikian maka penunjukan dari alat ukur milivolt tersebut akan berbanding

    dengan daya yang akan diukur. Alat pengukur watt jenis thermokopel ini

    dipakai untuk pengukuran daya-daya kecil pada frekuensi audio. Pada saat ini

    terdapat banyak bentuk dari alat pengukur watt, yang dilengkapi dengan

    sirkit-sirkit kalkulasi khusus, dan berbagai detail dapat ditemukan pada alat-

    alat ukur tersebut.

    D. Cara Menggunakan Wattmeter

    Cara menggunakan wattmeter pertama-tama telitilah kedudukan jarum

    penunjuknya; jika kedudukannya sudah tepat pada angka 0 berarti wattmeter

    sudah siap untuk digunakan. Apabila kedudukan jarum penunjuk belum tepat

    pada angka 0, maka harus diatur dengan memutar sekrup pengatur kedudukan

    jarum.

    Dari gambar diagram hubungan wattmeter diatas terlihat bahwa

    terminal tegangan yaitu terminal 240 V dan terminal dihubungkan secara

    paralel, sedangkan terminal arus A dan terminal dihubungkan secara seri.

    Gambar (a) terlihat bahwa terminal-terminal hubungan

    disambung antara terminal atas dan terminal bawah, ini disebut hubungan

    seri. Sedangkan pada gambar (b) terminal samping kanan disambung dengan

    terminal samping kiri, ini disebut hubungan paralel. Hasil pengukuran

    wattmeter didapatkan dengan mengalikan angka penunjukkan jarum penunjuk

    dengan faktor pengali sesuai dengan batas ukur dan jenis hubungannya .

  • 5/19/2018 Wattmeter Makalah

    16/23

    E. Kesalahan (Eror) pada Wattmeter

    1. Kesalahan akibat perbedaan rangkaian.

    Ada 2 kemungkinan untuk merangkai wattmeter pada rangkaian AC

    fase tunggal, seperti terlihat pada gambar 4-20, sekaligus dengan diagram

    vektornya.

    (a) (b)

    Gambar 4- 20. Rangkaian wattmeter AC satu fasa

    Pada gambar 4-20(a) kumparan arus tidak dilalui arus, sedangkan pada

    rangkaian gambar 4-20(b) arus melalui kumparan arus. Sebuah wattmeter

    sebenarnya diharapkan dapat menunjukkan daya yang dipakai oleh beban,

    tetapi pembacaannya sebenarnya sedikit kelebihan yang disebabkan oleh

    rugi-rugi daya pada rangkaian instrument. Besarnya kesalahan tergantung dari

  • 5/19/2018 Wattmeter Makalah

    17/23

    banyaknya rangkaian. Perhatikan gambar 4-20(a). Jika cos adalah power

    faktor beban, maka daya pada beban adalah = V I cos . Sekarang, tegangan

    pada kumparan tegangan adalah V1 yang merupakan jumlah vektor dari

    tegangan beban V dan drop tegangan pada kumparan arus = V (= I r. di ,

    dimana r adalah resistansi pada kumparan arus). Maka pembacaan daya oleh

    wattmeter = V1 I cos , dimana adalah beda fase antara V1 dan I seperti

    terlihat pada diagram vektor gambar 4-20(a).

    = Daya beban + Daya pada rangkaian kumparan

    tegangan

    b

    2. Kesalahan akibat induktansi kumparan tegangan

    Kesalahan pembacaan pada wattmeter disebabkan juga oleh induktansi pada

    kumparan tegangan.

    V1 cos . I = ( V cos + V) I

    = V.I cos + V I

    = V I cos + I2 . r

    = Daya Beban + Daya pada rangkaiankumparan tegangan

  • 5/19/2018 Wattmeter Makalah

    18/23

    Gambar 4-21. Rangkaian kumparan tegangan

    a)

    Jika induktansi kumparan tegangan diabaikan :

    , terlihat pada gambar 4-21 aJadi pembacaan wattmeter

    ....................................................................................... (1)

    b) Jika induktansi kumparan tegangan diperhitungkan :

    Dimana I2 ini tertinggal terhadap V dengan sudut (gambar 4-21 b )

    sehingga

    Jadi pembacaan wattmeter :

    Jadi pembacaan wattmeter

    ................................................ (2)Persamaan (1) untuk pembacaan wattmeter dimana induktansi

    kumparan tegangan diabaikan dan persamaan (2) untuk pembacaan wattmeter

    dimana induktansi kumparan

    tegangan ikut diperhitungkan. Faktor koreksi yang diberikan oleh

    perbandingan antara pembacaan sesungguhnya (Wt) dengan pembacaan yang

    ada pada wattmeter (Wa) adalah :

  • 5/19/2018 Wattmeter Makalah

    19/23

    Pada prakteknya karena sangat kecil, maka cos = 1

    Maka :

    Kesalahan pembacaan adalah :

    = Pembacaan yang adapembacaan sesungguhnya

    = pembacaan yang ada

    ( )

    Jadi presentasi kesalahan:

    3. Kesalahan akibat medan STRAY (Pengganggu)

    Karena medan yang bekerja pada instrument ini adalah kecil, maka

    mudah dipengaruhi oleh kesalahan akibat medan pengganggu dari luar. Oleh

    karena itu harus dijaga agar sejauh mungkin berada dari medan STRAY tadi.

    Tetapi , kesalahan akibat medan ini pada umumnya dapat diabaikan.

    4. Kesalahan akibat kapasitansi dalam kumparan tegangan

  • 5/19/2018 Wattmeter Makalah

    20/23

    Pada bagian rangkaian kumparan tegangan , terutama pada bagian

    tahanan serinya akan selalu muncul kapasitansi walaupun kecil. Akibatnya

    akan mengurangi besarnya sudut, dengan demikian mengurangi kesalahan

    yang diakibatkan induktansi pada rangkaian kumparan tegangan. Pada

    kenyataannya pada beberapa wattmeter, sebuah kapasitor dihubungkan

    paralel terhadap tahanan seri untuk mendapatkan rangkaian kumparan

    tegangan yang noninduktif. Jelas bahwa kompensasi yang berlebihan akan

    membuat resultante reaktansi kapasitif, dengan demikian akan menyebabkan

    sudut negatif.

    5. Kesalahan akibat EDDYCurrent (Arus pusar)

    Eddy-current adalah medan arus bolak-balik pada bagian-bagian logam

    yang padat dari instrument. Ini dihasilkan oleh medan bolakbalik pada

    kumparan arus akan mengubah besar dan kuat medan kerja, dengan demikian

    menimbulkan kesalahan bagi pembacaan wattmeter. Kesalahan ini tidak

    mudah dihitung meskipun dapat menjadi sangat besar jika tidak berhati-hati

    dalam memindahkan bagian padat dari dekat kumparan arus tadi

  • 5/19/2018 Wattmeter Makalah

    21/23

    BAB III

    PENUTUP

    A. SIMPULAN

    Berdasarkan tinjauan pustaka maupun pembahasan analisis terhadap

    masalah dapat disimpulkan bahwa:

    1. Wattmeter merupakan alat untuk mengukur daya listrik (atau tingkat

    pasokan energi listrik) dalam satuan watt dari setiap beban yang

    diasumsi pada suatu sirkuit rangkaian.

    2. Wattmeter berdasarkan jenisnya dibagi menjadi 3, yaitu :

    elektrodinamometer, induksi, dan thermokopel. Dan jika dilihat dari

    fasanya dibagi menjadi 2 yaitu, termometer 1 fasa dan fasa banyak.

    3. Prinsip kerja pada wattmeter yaitu pada wattmeter terdapat kumparan

    tegangan dan kumparan arus, sehingga besarnya medan magnit yang

    ditimbulkan sangat tergantung pada besarnya arus yang mengalir

    melalui kumparan arus tersebut. Dan rangkaian dengan faktor daya

    yang rendah akan memberikan pembacaan yang rendah pula pada

    wattmeter meskipun melebihi batas keselamatan.

    4. Cara membaca wattmeter didapatkan dengan mengalikan angka

    penunjukkan jarum penunjuk dengan faktor pengali sesuai dengan batas

    ukur dan jenis hubungannya .

    5.

    Kesalahan atau eror pada wattmeter adalah sebagai berikut

    o Kesalahan akibat EDDYCurrent (Arus pusar)

    o Kesalahan akibat kapasitansi dalam kumparan tegangan

    o

    Kesalahan akibat medan STRAY (Pengganggu)

    o Kesalahan akibat induktansi kumparan tegangan

    o Kesalahan akibat perbedaan rangkaian.

    B. SARAN

  • 5/19/2018 Wattmeter Makalah

    22/23

    Sejalan dengan simpulan di atas, maka dapat dirumuskan saran yaitu

    bagi semua penulis yang akan mengangkat tema ini, cobalah lakukan tinjauan

    pustaka dari berbagai referensi seperti buku, koran maupun jurnal.

  • 5/19/2018 Wattmeter Makalah

    23/23

    DAFTAR PUSTAKA

    Fluke. Principles testing methods and applications.

    http://www.newarkinone.thinkhost.com/brands/promos/Earth_Ground_Re

    sistance.pdf

    Le Magicien. 2000. 3 PHASE - 3 Wires Sequence Indikator. Tersedia dalam

    http://www.geocities.com/lemagicien_2000/elecpage/3phase/3phase.html

    diakses tanggal 19 Juni 2008

    Phase Squence Indoicator . tesco dua kawat . http://www.tescoadvent.com/tesco-

    phase-sequence.html