watermarking

7
Pengolahan Citra Digital Watermarking 2014 TEKNIK INFORMATIKA UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

Upload: universitas-islam-negeri-uin-sunan-kalijaga-yogyakarta

Post on 04-Jul-2015

140 views

Category:

Technology


0 download

DESCRIPTION

Watermarking Bahasa Indonesia

TRANSCRIPT

Page 1: Watermarking

Pengolahan Citra Digital

Watermarking

2014

TEKNIK INFORMATIKA

UIN SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA

Page 2: Watermarking

Abstrak

Ketersediaan koneksi internet yang bebas dan memadai saat ini sudah

memungkinkan untuk melakukan komunikasi menggunakan data-data digital,

seperti gambar, suara, dan video. Namun karena kebebasan itulah banyak orang

yang menyalahgunakannya, banyak terjadi pencurian dan pengeditan data tanpa

mencantumkan sumber atau pembuat aslinya. Oleh sebab itu, mekanisme

perlindungan yang diperlukan untuk melindungi aset digital menjadi prioritas.

Masalah hak cipta dari dahulu sudah menjadi hal yang utama, ini digunakan

untuk menjaga originalitas dari pembuat akan hasil karyanya. Hak cipta terhadap

data-data digital sampai saat ini belum terdapat suatu mekanisme atau cara yang

handal dan efisien, dikarenakan adanya berbagai faktor.

Kata kunci: makalah, karya ilmiah, pengolahan citra digital, security,

watermark

Page 3: Watermarking

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Pengertian

Watermarking adalah suatu teknik penyembunyian data/informasi pada suatu

media digital (bisa gambar, suara, maupun video) dan mampu tidak terlihat oleh

mata biasa dan tahan terhadap proses-proses digitalisasi (editing media, baik

noising, blurring, dan lain sebagainya).[1] Contoh sederhananya bisa dilihat pada

uang kertas yang beredar, disana terdapat tanda air yang berupa gambar-gambar

pahlawan jika kita terawang.

Watermarking ini mirip dengan steganografi, tetapi jika steganografi yang

penting adalah isi di dalam karya tersebut ( karya rusak pun tidak mengapa tetapi

isi didalamnya harus benar-benar aman), jika watermarking ini tanda didalamnya

digunakan untuk melindungi karya, jadi karyanya harus tetap baik selain harus

tetap aman dari peretasan, maupun tetap kokoh dari penggantian watermark

tersebut.

Untuk menjaga hak cipta aset digital yang kuat, teknik watermarking

diperlukan. Prinsip teknik watermarking untuk melindungi aset digital yaitu

dengan cara menanamkan watermark digital ke dalam citra host digital. Pada saat

yang sama watermark yang tertanam harus cukup kuat untuk bertahan terhadap

serangan-serangan baik yang dilakukan dengan disengaja maupun tidak disengaja

untuk menghilangkan data watermark yang terdapat didalamnya.

Ada beberapa karakteristik atau sifat khusus tertentu yang harus dimiliki

oleh sebuah watermark. Sifat-sifat tersebut sangat bergantung kepada aplikasi

watermarking yang akan dibuat, atau dengan kata lain tidak ada sekelompok sifat

tertentu yang harus dipenuhi oleh semua teknik watermarking :[2]

1) Readability : citra watermark harus sedapat mungkin menyampaikan

informasi sebanyak-banyaknya. Citra watermark harus tidak terdeteksi

dan pada saat proses ekstraksi bisa digunakan untuk mengidentifikasi

kepemilikan dan hak cipta.

2) Security : citra watermark adalah rahasia dan hanya bisa diakses oleh

pihak yang bersangkutan.

Page 4: Watermarking

3) Imperceptibility : salah satu syarat utama dalam watermarking yakni citra

watermark tidak boleh terlihat oleh indera penglihatan. Proses

penanaman watermark tidak boleh merusak kualitas dari citra carrier.

4) Robustness : citra watermark masih dapat menampilkan informasi setelah

menerima berbagai serangan dan dapat dideteksi oleh watermark

detector.

1.2 Prinsip Watermarking Digital

1) Embedding

Algoritma menerima citra host dan watermark gambar atau data yang

akan tertanam, dan menghasilkan suatu gambar watermark. Gambar

watermark ini ditransmisikan atau disimpan.

2) Serangan

Jika seseorang memodifikasi atau merubah data watermark, inilah yang

disebut dengan serangan. Ada beberapa jenis serangan yang dapat

dilakukan, seperti menyalin, memodifikasi, penghapusan, dll.

3) Deteksi

Deteksi watermark adalah sebuah algoritma yang digunakan untuk

mencari data yang mencoba menyerang atau mengekstrak watermark

tersebut. Gambar asli dan watermark tertanam menggunakan salah satu

skema watermarking yang tersedia. Gambar watermark diproses melalui

detektor dimana umumnya proses terbalik dengan yang digunakan

selama fase embedding, yaitu mengambil watermark yang telah ada.[3]

1.3 Algoritma Watermark

1) Algoritma Embedding Watermark

Langkah 1 : Baca gambar asli.

Langkah 2 : Hasilkan RMI (dalam kisaran 0 sampai10) yang menjadi

embedded. (Rahasia Kunci Matrix).

Langkah 3 : Tambahkan Gambar Generated dan gambar Asli dalam

bentuk matriks.

Langkah 4 : Sekarang menghasilkan gambar dari bentuk matriks.

Langkah 5 : hasil keluaran gambar adalah gambar watermark.

Page 5: Watermarking

2) Algoritma Ekstraksi Watermark

Langkah 1 : Baca citra watermark.

Langkah 2 : Baca matriks (kunci rahasia) yang dikirim dengan gambar.

Langkah 3 : Kurangi Matrix dari Gambar watermark dalam matriks

pengurangan bentuk.

Langkah 4 : Sekarang menghasilkan dua gambar yang berbeda dari tesis

matriks terbentuk.

Langkah 5 : Gambar output gambar Asli dan watermark gambar.[3]

Page 6: Watermarking

BAB II

PENUTUP

2.1 Kesimpulan

1) Watermarking adalah suatu teknik penyembunyian data/informasi pada

suatu media digital dan mampu tidak terlihat oleh mata biasa dan tahan

terhadap proses-proses digitalisasi.

2) Prinsip watermarking digital ada 3, yaitu: Embedding, Serangan, Deteksi.

3) Algoritma Embedding Watermark yaitu: Baca gambar asli, Hasilkan RMI,

Tambahkan Gambar Generated dan gambar Asli dalam bentuk matriks,

Sekarang menghasilkan gambar dari bentuk matriks, hasil keluaran

gambar adalah gambar watermark.

Algoritma Ekstraksi Watermark yaitu: Baca citra watermark, Baca matriks

(kunci rahasia) yang dikirim dengan gambar, Kurangi Matrix dari Gambar

watermark dalam matriks pengurangan bentuk, Sekarang menghasilkan

dua gambar yang berbeda dari tesis matriks terbentuk, Gambar output

gambar Asli dan watermark gambar.

Page 7: Watermarking

DAFTAR PUSTAKA

1 Munir, Rinaldi. 2004. Pengolahan Citra Digital. Bandung: Informatika.

2 Muhammad Zulkurnain Pancawardana. Analisa Invisible Adaptive Watermarking

Pada Citra Digital Menggunakan Metode Berbasis Discrete Cosine Transform

(DCT) . Dokumen teks digital di Library IT TELKOM Bandung

3 Er Erlyta. Jurnal Terjemahan (Algoritma watermark). Dokumen teks digital

http://pt.slideshare.net/erlieta1/watermark-28677673