warta jemaat gki pakuwon...2020/05/24 · di efesus, berasal dari latar belakang yahudi perantauan...
TRANSCRIPT
| 1 warta jemaat
GKI PAKUWON
WARTA JEMAAT
No. 21 Tahun ke – 35 24 Mei 2020
Alamat
Rekening Gereja
Pengerja
Visi
Misi Pelayanan 2020-2021
: : : : :
Komp. Pakuwon Blok C /5 & 8, Jelambar Jakarta Barat, 11460 Telp. 5677350, email: [email protected] Website: www.gkipakuwon.org Youtube Chanel: https://bit.ly/39PUQ1i Zoom Meeting: https://zoom.us/j/2215677350 BCA Cabang Jelambar No. 4884-888-788 a/n GKI Komplek Pakuwon Pdt. Yerusa Maria Agustini Hp. 085217747827 MENJADI REKAN SEKERJA ALLAH DALAM MEWUJUDNYATAKAN KASIH & DAMAI SEJAHTERA ALLAH MELALUI PELAYANAN YANG SINERGIS 1. Meningkatkan Kulitas dan Kuantitas Jemaat 2. Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Pelayan 3. Pembangunan Jemaat dan Gereja
RENUNGAN:
BERSATU DAN BERTUMBUH DI DALAM KRISTUS ( Efesus 4 : 1 -16
“Bersatu kita teguh bercerai kita runtuh” adalah salah satu slogan
pembakar semangat bangsa Indonesia pada zaman perjuangan
kemerdekaan, yang tentunya tidak asing lagi bagi kita. Pada masa sekarang
slogan ini pun masih relevan dengan situasi bangsa kita. Slogan ini
mengandung suatu motivasi untuk menciptakan kebersamaan yang mampu
menghadapi berbagai tantangan serta ancaman yang datang, baik dari dalam
maupun dari luar. Sebab tentunya apabila yang ada adalah permusuhan dan
bukan persatuan, maka cikal bakal kebinasaan telah nampak dalam
kehidupan kita. Kehidupan berbangsa dan bermasyarakat. Lalu bagaimana
dengan kehidupan bergereja atau berjemaat kita? Apakah persatuan harus
kita wujudkan dalam kehidupan berjemaat kita? Mengapa kita harus
mewujudkan persatuan dalam jemaat? Serta bagaimanakah upaya kita untuk
mewujudkannya?
Kota Efesus adalah sebuah kota metropolis yang terletak di pantai
laut Tengah. Efesus adalah ibu kota dari Asia, wilayah kekuasaan Romawi.
Kini kota tersebut dapat kita temukan puing-puingnya di negara Turki. Jemaat
di Efesus, berasal dari latar belakang Yahudi perantauan dan Yunani. Di
tengah-tengah kebudayaan Yunani- Romawi yang berkembang pada masa
itu, jemaat Efesus mendapat begitu banyak tantangan dan ancaman. Mereka
harus berhadapan dengan aliran penyembahan terhadap dewi Artemis/
Diana, yang diyakini memberikan kesuburan. Selain itu mereka pun
mendapat tantangan dari dalam jemaat sendiri. Di mana di kalangan jemaat
timbul individualisme rohani. Mereka hanya mementingkan kepentingan
kelompok mereka sendiri, yang tentunya seide dengan mereka. Kelompok ini
hanya mengutamakan hal-hal yang bersifat rohani dan gaib serta tidak mau
peduli dengan dunia sekitarnya. Kedua tantangan inilah yang dapat
menghambat pertumbuhan gereje atau jemaat di Efesus.
| 2 warta jemaat
Oleh karena itulah dalam pembacaan kita rasul Paulus memberikan
berbagai penjelasan kepada jemaat di Efesus. Pada ayatnya yang pertama,
Paulus dengan tegas mengemukakan agar orang-orang percaya di Efesus
menyadari panggilan mereka sebagai umat yang telah diselamatkan. Mereka
telah dipanggil dari kegelapan lalu masuk pada anugerah keselamatan yang
berasal dari Allah. Karena itu, mereka harus mewujudnyatakan
keterpanggilan mereka itu, dalam kerendahan hati, kelemahlembutan,
kesabaran, dan sikap hidup yang saling tolong-menolong. Dengan
melaksanakan hal tersebut, kesatuan jemaat sebagai Tubuh Kristus yang
telah menerima kasih karunia Allah akan terwujud. Damai sejahtera pun akan
hadir dan jemaat pun akan bertumbuh.
Selanjutnya, pada ayat ketujuh rasul Paulus mengatakan bahwa Allah
telah menganugerahi kasih karuinia-Nya kepada setiap orang percaya
menurut ukuran pemeberian Kristus. Dalam hal ini Paulus ingin
mengemukakan bahwa Allah telah mengaruniakan kepada setiap umat-Nya
karunia yang berbeda-beda berdasarkan kehendak-Nya dan sejauh mana
umat Allah tersebut mampu melaksanakan tugas pelayanan-Nya bagi
pembangunan jemaat sebagai Tubuh Kristus. Karunia yang Tuhan berikan
bukanlah bertujuan untuk memecah belah jemaat atau untuk menghancurkan
jemaat, melainkan untuk menjaga, (seperti pelangi kalau cuman satu warna
tidak disebut pelangi atau tidak indah, dari berbagai macam warna
menghasilkan pelangi yang indah.) memelihara, serta melindungi kesatuan
jemaat. Paulus dalam ayat kesebelas memberikan gambaran tentang kasih
karunia yang Allah berikan kepada para rasul, para nabi, para pemberita-
pemberita Injil, gembala-gembala, dan pengajar-pengajar. Mereka diberi
karunia untuk memperlengkapi orang-orang kudus untuk pekerjaan
pelayanan bagi pembangunan Tubuh Kristus. Orang-orang kudus di sini
adalah umat yang telah dikuduskan dan diselamatkan Allah. Umat yang telah
menjadi milik Allah untuk memberitakan perbuatan – perbuatan besar dari
Dia yang telah memanggil umat-Nya keluar dari kegelapan lalu masuk pada
terang-Nya yang ajaib (1 Petrus 2 : 9).
Tujuan dari memperlengkapi jemaat Allah tersebut,adalah. Pertama
agar tercipta kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Allah.
Apabila ada kesaatuan iman serta pengetahuan yang benar tentang Allah,
maka akan menciptakan damai sejahtera dan jemaat akan bertumbuh dan
berkembang dalam ikatan damai sejahtera tersebut. Kedua, Kedewasaan
penuh. Kedewasaan penuh di sini bukan hanya dalam segi fisik saja,
melainkan yang terutama adalah kesempurnaan dalam menghayati imannya
bahwa Kristus adalah Kepala. Ketiga, pertumbuhan yang sesuai dengan
kepenuhan Kristus. Kristus memenuhi seluruh keberadaan kehidupan jemaat.
Karena itu jemaat selaku Tubuh Kristus tidak dapat tumbuh tanpa Kepalanya,
tanpa Pemimpin Agung, yaitu Kristus. Pertumbuhan jemaat adalah
pertumbuhan karya Allah. Semakin subur jemaat hidup semakin nampak
karya Allah yang besar itu.
Kita hadir di tempat ini sebagai Tubuh Kristus, sebagai umat Allah,
yang telah menerima anugerah keselamatan dari Allah. Walaupun kita
berasal dari latar belakang suku, budaya, dan ekonomi yang berbeda-beda,
tetapi kita adalah merupakan satu kesatuan dalam iman kepada Yesus
Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat kita. Di dalam perbedaan itu Allah
senantiasa berkarya dalam kehidupan kita. Kasih karunia Allah tetap
dinyatakan-Nya. Kasih karunia Allah itu nampak melalui potensi yang kita
miliki masing-masing. Tentunya potensi-potensi yang kita miliki harus mampu
menumbuhkembangkan jemaat ini ( Bonto Borussu Bahore) dan bukan untuk
| 3 warta jemaat
memecah belah jemaat. Tanggung jawab untuk membangun jemaat ini
bukanlah hanya menjadi beban pendeta, penatua, diaken, .Akan tetapi
menjadi tanggung jawab seluruh werga jemaat. Dengan demikian jemaat
akan bertumbuh dan mampu menghadirkan damai sejahtera Allah di dalam
pelayanan, persekutuan serta kesaksian umat Tuhan. ( jangan-jangan
setelah memilih majelis yah kita bilang biarlah dia yanng atur semua, atau
biarlah dia yang pergi ibadah. Hendaknya pertumbuhan jemaat kita bukan
hanya menjadi pertumbuhan yang bersifat intern. Atau untuk membangun
jemaat kita saja. Akan tetapi, kita pun mampu mewujudkannya dalam
kehidupan bermasyarakat, di mana kita berada. marilah kita menjadi
pemberita-pemberita kabar keselamatan Allah melalui sikap dan tutur kata
kita, yang berkenan kepada-Nya. Terpujilah Kristus. Amin.
I N F O R M A S I
Diberitahukan kepada segenap anggota jemaat GKI Pakuwon, apabila ada diantara anggota jemaat yang pindah rumah/ganti alamat, sakit, melahirkan, berdukacita, atestasi atau apapun yang bersifat informatif, dapat menghubungi: 1. Pnt. Tan Lin Hoa (085959453675) bagian Kelahiran, 2. Pnt. Junaidi Sitepu (081290594200) bagian Kedukaan, 3. Pdt. Yerusa Maria Agustini (085217747827, 22956638) bagian Pernikahan atau TU Gereja (5677350)
KONSELING PASTORAL ONLINE
Pdt. Yerusa Maria Agustini WFH: Hari Senin - Jumat Pk. 10.00 – 12.00 Via Telp : Pastori (021) 22956638 Via HP/ WA : 0852 1774 7827
LIBUR IBADAH TENGAH MINGGU
Diberitahukan kepada segenap jemaat bahwa Ibadah Tengah MInggu
diliburkan dari tanggal 20 Mei sampai dengan 3 Juni 2020
APLIKASI,WEB,YOUTUBE CHANEL GKI PAKUWON
Dalam rangka melancarkan arus informasi di masa Social dan Physical Distancing ini maka Tim Online Information Center (OIC) GKI Pakuwon mengajak anggota jemaat untuk berpartisipasi aktif dalam memaksimalkan media online GKI pakuwon yang sudah tersedia yaitu: 1. Aplikasi GKI Pakuwon
2. Web GKI Pakuwon yang memuat Warta jemaat dalam bentuk E-file sebagai sumber informasi untuk seluruh kegiatan dan pelayanan gerejawi
| 4 warta jemaat
Adapun Aplikasi dapat di download di Link sbb:
Android
:https://play.google.com/store/apps/details?id=org.gkipakuwon.aplikasi
android
Ios : https://apps.apple.com/bh/app/gki-pakuwon/id1461452635
Alamat Web GKI Pakuwon: https://gkipakuwon.org
Untuk mendapatkan notifikasi dan melihat video terbaru atau untuk
mengikuti Ibadah Tengah Minggu dan Doa malam via live streaming
silahkan tekan tombol subscribe dan lonceng pada channel youtube
GKI Pakuwon di https://bit.ly/39PUQ1i
BIDANG PERSEKUTUAN DAN KEBERSAMAAN
IBADAH MINGGU ONLINE
Salam Sejahtera di dalam Kasih Tuhan...
Di tengah situasi yang belum memungkinkan kita untuk bertemu secara langsung, kita
bersyukur karena Tuhan menganugerahkan teknologi yang membuat kita tetap dapat
terhubung dan berkomunikasi. Mari bersama-sama ibadah dari rumah melalui fasilitas live
streaming dari YouTube Channel :
IBADAH ANAK |
Mulai 07.00 WIB dst.
Batita : Betlehem
Balita : Roma
Kelas Kecil : Yerusalem
Oleh YouTube Chanel Bina Warga GKI
10.00 WIB
Kelas Zipora, Daniel, TR
Zoom meeting: https://us04web.zoom.us/j/7230021985
Pasword: 123456
oleh Komisi Anak GKI Pakuwon
IBADAH UMUM | 09.00 WIB |
YKB TV GKI | |FT oleh Pdt. Semuel Akihari
IBADAH REMAJA - PEMUDA | 10.00 WIB |
IGNITE GKI | FT oleh ……………….
| 5 warta jemaat
SHARING, CARING & PRAYING | 11.00. WIB |
Pembagian Suplemen dan APD ke Puskesmas dan Klinik Jelambar
oleh KR dan KP GKI Pakuwon
Untuk mengakses ibadah diatas, klik linktr.ee/ibadahGKI
Atau yang mengalami kesulitan mengakses online dapat menyelenggarakan Ibadah
Keluarga, liturgi terlampir.
Jemaat dapat menyatakan syukurnya kepada Allah dengan
memberi persembahan melalui transfer ke Rek GKI Pakuwon,
BCA cabang Jelambar,
No. 4884-888-788.
a/n GKI Komplek Pakuwon.
Persiapan Pribadi dalam Kebaktian:
1. Kenakanlah pakaian yang nyaman dan pantas.
2. Tentukanlah tempat yang sekiranya mendukung suasana ibadah.
3. Persiapkan diri anda pada 15 menit sebelum Ibadah dimulai untuk memilih kanal yang
akan di pakai/ mempelajari liturgi ibadah keluarga yang akan dipakai dan berbagi tugas
dengan anggota keluarga, siapa Liturgos, dll.
4. Siapkan liturgi. Ikutlah menyanyi, berdoa dan membaca Alkitab dengan sepenuh hati.
5. Diskusikan firman Tuhan yang didapat dengan anggota keluarga.
Selamat mempersiapkan diri beribadah dari rumah.
Tuhan Yesus memberkati kita semua.
MJ GKI Pakuwon
| 6 warta jemaat
PEKAN PENTAKOSTA ON LINE GKI PAKUWON 2020
( setiap Pk. 19.00 ) Hari PF Dari Senin, 25 Mei 2020 Pdt. Essy Essen GKI Halimun
Selasa, 26 Mei 2020 Pdt. Imanuel Kristo GKI Gunung Sahari
Rabu, 27 Mei 2020 Imanuel Adam GKI Wahid Hasyim
Kamis, 28 Mei 2020 Pdt. Gatot GKI Kelapa Cengkir
Jumat, 29 Mei 2020 Pdt. Yerusa GKI Pakuwon
BERITA ULANG TAHUN
Majelis Jemaat dan Jemaat GKI Pakuwon mengucapkan
“SELAMAT ULANG TAHUN“ kepada saudara-saudara yang
berulang tahun pada bulan MEI ini yaitu:
NO NAMA TGL NO NAMA TGL.
1. Dariel Eaden Riandi 03 Mei 18 Celsis Ives Saputra 21 Mei
2. Chintya Hana Liem 03 Mei 19 Eddy Sugiarto Lim 22 Mei
3. Hasan Wijaya 04 Mei 20 Albert Wongso 22 Mei
4. Benedicta Melody H. 05 Mei 21 Siannywati Lukas 22 Mei
5. Narisha Hariyanto 05 Mei 22 Vincent Imanuel Setiawan 22 Mei
6. Hersanto Pau 07 Mei 23 Ratna Nilasari 22 Mei
7. Grace Hariyanto 08 Mei 24 Yap Win Nio 23 Mei
8. Lotus Louw Lian Hoa 09 Mei 25 Stevensu Ciandra Wijaya 23 Mei
9. Robert Kurniawan 11 Mei 26 Melljanti Wijaya 23 Mei
10. Christine Winiarti 12 Mei 27 Hanna Gumulya 27 Mei
11. Marianah Soelistiyo 13 Mei 28 Herri 27 Mei
12. Erita 15 Mei 29 Cicilia Mulsito 29 Mei
13. Ruslina Taniara 17 Mei 30 Delpita Sigalingging 30 Mei
| 7 warta jemaat
14. Raymond Arnold 18 Mei 31 Michael Prawiro 31 Mei
15. Vivian Agatha Lukman 19 Mei 32 Melissa Kristianti 31 Mei
16. Merina Tjahjono 20 Mei 33 Donny Wijaya 31 Mei
17. Maria 21 Mei
Selamat Ulang Tahun, semoga panjang umur dan semakin setia dalam melayani Tuhan. Jika ada kesalahan dalam penulisan tanggal atau ada anggota jemaat yang namanya belum tercantum dalam daftar di atas, dimohon untuk memberitahukan kepada TATA USAHA GEREJA.
BIDANG PEMBINAAN DAN PENGKADERAN
POKOK – POKOK DOA SYAFAAT
“Bersukacitalah senantiasa. Tetaplah berdoa. Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu” (1 Tesalonika 5:16-18 ). Marilah kita bertekun dalam doa dan saling mendoakan. Pokok-pokok doa syafaat kita yaitu: 1) Berdoa untuk proses Pembangunan Gedung Gereja Impian; 2) Berdoa bagi jemaat-jemaat yang saat ini sedang sakit dan lemah tubuh; 3) Berdoa untuk pemulihan para korban bencana alam di berbagai wilayah di Indonesia; 4) Berdoa untuk penanganan penyebaran virus corona di dunia, terutama di Indonesia.
Berdoa agar pemerintah dan juga setiap masyarakat Indonesia bisa bersama-sama bersinergi dalam menangani virus covid-19 ini.
DOA ORANG BENAR JIKA DILAKUKAN DENGAN SUNGGUH-SUNGGUH SANGAT BESAR KUASANYA
CARA MEMBACA ALKITAB SETIAP HARI
BERDOALAH minta Tuhan memberikan pengertian (Mzm.
119:18 )
BACALAH bagian Alkitab yang ditentukan dengan teliti
(Mat. 5:6 )
RENUNGKANLAH (Mzm.1:2) bagian Alkitab tadi dengan
bantuan Pertanyaan berikut
a) Apakah yang kubaca tentang: Allah Bapa, Putra dan
Roh Kudus? Manusia? Dosa? Keselamatan? Gereja,
hidup Kristen, dsb?
b) Apakah yang kupelajari: Janji? Teladan? Pengajaran? Peringatan? Perintah?
c) Apakah yang harus aku lakukan: Bersyukur? Berdoa? Mengakui & meninggalkan dosa?
Berbuat sesuatu? Memegang janji Firman Tuhan?
BANDINGKANLAH hasil renungan yang Anda catat diatas dengan uraian singkat dalam buku
yang Anda gunakan hari ini (Renungan Harian, Santapan Harian, Wasiat, Saat Teduh, dll)
BERDOALAH sebagai respon terhadap pengertian yang didapat. ( Mat. 7:24 )
BAGIKANLAH berkat Firman Tuhan yang Anda terima kepada sesama Anda (Ul. 6:6-7)
BACAAN ALKITAB SEPEKAN DAN DOA SEPEKAN
HARI/TGL BACAAN POKOK DOA
Senin,25/05/20 Ayub 1:1-17 Doakan bagi Ibu-ibu rumah tangga dalam peranannya di keluarga
Selasa,26/05/20 Lukas 22:31-34 Doakan bagi wanita-wanita karir supaya dalam kesibukannya dapat meluangkan waktu bagi keluarganya
Rabu, 27/05/20 Markus 10:46-52 Doakan untuk Persekutuan dewasa
Kamis,28/05/20 Matius 27:15-26 Doakan untuk keluarga-keluarga muda supaya dapat menjaga keharmonisan dalam keluarganya
Jumat, 29/05/20 Matius 27:11-26 Doakan bagi keluarga-keluarga yang mendambakan seorang anak lahir dalam keluarganya
Sabtu, 30/05/20 Yoh. 19:31-37 Doakan bagi keluarga yang retak hubungannya supaya
| 8 warta jemaat
dipulihkan kembali hubungan mereka
Minggu,31/05/20 Matius 28:1-15 Doakan bagi yang berusia lanjut supaya Tuhan memberikan kesehatan
KELAS KATEKISASI
Kami mengundang Bpk./Ibu./Sdr./Sdri. yang: 1) Belum menerima Baptis Dewasa dan Sidi/
Pengakuan Percaya 2) Ingin belajar tentang Kekristenan 3) Ingin merefresh kembali materi-materi katekisasi
untuk mengikuti Kelas Katekisasi Baptis Sidi/ Sitting Class Katekisasi yang diadakan mulai bulan April 2020 setiap hari Jumat, Pk. 18.00 (Baptis dan Sidi) Pk. 19.00 (Sitting Class) Secara online di Zoom Meeting: https://zoom.us/j/2215677350 |Password| |123456|
BIDANG KESAKSIAN DAN PELAYANAN
T A B I T H A
Diberitahukan kepada anggota Tabitha yang sudah waktunya
membayar iuran di harapkan untuk membayar, karena bagi Anggota
Tabitha yang menunggak lebih dari 6 (enam) bulan
keanggotaannya akan dinyatakan gugur. Dan mengenai
pembayaran iuran Tabitha dapat menghubungi:TU Gereja (5677350)
atau Kantor Tabitha: 4244477, Show Room Tabitha: 5682290.
NOMOR REKENING GEREJA
Diberitahukan kepada segenap Jemaat dan Simpatisan, rekening Gereja yang saat ini
digunakan adalah sebagai berikut:
BCA Cabang Jelambar
No. 4884-888-788
a/n GKI Komplek Pakuwon
dan untuk sumbangan PPGI (Panitia Pembangunan Gereja Impian), dapat ditransfer ke
rekening :
BCA Cabang Jelambar
No. 4884-888-699
a/n GKI Komplek Pakuwon
PEWARTAAN PERSEMBAHAN JEMAAT
Untuk data persembahan melalui Transfer akan di wartakan di warta jemaat
pada waktu kita sudah melaksanakan ibadah seperti biasa di hari Minggu
dan Bapak/Ibu dapat melihat di warta jemaat yang nantinya akan dicetak.
Apabila kurang jelas dapat menghubungi bendahara : Pnt. Hendra
Sakaroben ( No HP 08998883882 ) atau TU Gereja Bp. Eko 5677350 atau
(Hp. 08992036890)
| 9 warta jemaat
PERPANJANGAN IBADAH ONLINE
Salam Sejahtera dalam kasih Kristus, kepada jemaat GKI Pakuwon yang terkasih, Menindaklajuti pewartaan sebelumnya, sehubungan dengan perkembangan kasus virus covid 19, maka sesuai dengan arahan BPMS GKI pada Pesan Pastoral 4 BPMS GKl Nomor 236/BPMS-GKI/SEKR/V/2020 mengenai Pandemi Covid-I9, BPMSW GKI, peniadaan sementara kegiatan ibadah Minggu dan kegiatan/acara gerejawi lainnya di gedung gereja diperpanjang sampai 28 Juni 2020. Jemaat dapat melakukan ibadah minggu secara online yang tautannya akan dibagikan melalui WhatsApp. Majelis Jemaat akan membagikan link khotbah dan warta lainnya melalui WhatsApp. Kepada saudara-saudara yang belum mendaftarkan nomor HP nya dapat mendaftarkan diri ke Tata Usaha, Bp. Eko di nomor 0899 2036 890
Jemaat dapat mengikuti ibadah di rumah masing-masing secara online melalui kanal-kanal berikut ini:
Ibadah Umum/Lansia
Pukul 09.00 youtube.com/channel/UChdGPBRAmcviNyOCaGr0edA
Ibadah Remaja/Pemuda
Pukul 10.00 bit.ly/ibadah_krkp_ignite
Ibadah Sekolah Minggu
Kelas Batita dan Balita pukul 08:00 Kelas Kecil dan Besar pukul 08:20 Kelas Pra Remaja pukul 08:40 bit.ly/binawargagki
Atau menyelenggarakan ibadah keluarga*
*untuk liturgi akan terlampir Untuk memfasilitasi kerinduan umat untuk menyatakan syukurnya kepada Allah atau memberi persembahan, maka persembahan dapat dilakukan dengan cara saudara mentransfernya ke rekening GKI Pakuwon di BCA Cabang Jelambar, No. 4884-888-788. a/n GKI Komplek Pakuwon Atau diberikan pada saat ibadah seperti biasa sudah bisa dilaksanakan. Demikianlah informasi mengenai ibadah online untuk kita terus dapat beribadah dan berdoa meskipun kita tetap harus berada di dalam rumah dan melakukan Social Distancing/Jaga Jarak Sosial.
Majelis Jemaat GKI Pakuwon
PESAN GEMBALA
Persembahan Gaya Baru : Upaya Beradaptasi dengan "New Normal"
dalam Kebaktian Online
PandemiCovid-19 mengubah gaya hidup kita. Home Learning adalah gaya hidup pelajar saat ini. Belajar dilakukan dengan cara tatap muka melalui media. Tentu saja pada awalnya orang gagap melakukanHome Learning namun toh akhirnya baik pelajar mau pun pengajar mulai terbiasa. Banyak rumah makan yang akhirnya menjual makanan dalam bentukfrozen. Jelas ini juga merupakan sebuah perubahan gaya hidup, bukan orang yang datang ke rumah makan namun sekarang rumah makan yang datang ke rumah kita. Semua kegiatan dilakukan dari rumah. Belajar dilakukan di rumah. Bekerja dilakukan di rumah. Olahraga dilakukan di rumah. Belanja dilakukan dari rumah. Semua kegiatan sedapat mungkin dilakukan dari rumah, termasuk kebaktian. Sudah hampir dua bulan kita melakukan kebaktianonline, persekutuan online, rapatonline dan semua dilakukan online. Saat ini pun kita memberikan persembahan dengan gaya baru. kita memberikan persembahan dengan transfer atau menunggu nanti saat kita akan ibadah. Ini merupakan persembahan gaya baru. Apakah kita sudah terbiasa dengan
| 10 warta jemaat
ini? Belum. Banyak jemaat belum terbiasa transfer persembahan atau bahkan tidak bisa transfer. Banyak jemaat belum terbiasa dan menganggap mengikuti kebaktian online adalah belum benar-benar ikut kebaktian, banyak yang masih berlaku seperti sedang menonton kebaktian bukan mengikuti kebaktian. Ini pun terjadi dalam liturgi persembahan. Banyak jemaat yang hanya menonton persembahan dan bukan memberikan persembahan. Banyak hal yang sebelumnya tidak pernah terpikir oleh kita, tetapi akhirnya pandemi ini menuntut kita untuk segera berubah dan beradaptasi dengan perubahan yang ada. Kita sekarang tidak dapat menolak pertemuan dengan caraonline, di sana sini kita harus melakukan penyesuaian, termasuk juga memberikan persembahan. Ada dua cara bagaimana kita dapat memberikan persembahan saat ini, yaitu:
1. Melalui transfer 2. Mengumpulkan dan membawanya saat kita beribadah dengan cara
tatap muka.
Apa pun pihan yang kita pilih, kedua cara ini toh adalah cara baru yang mau tidak mau harus kita biasakan. Membiasakan diri dengan cara baru juga bukan suatu hal yg mudah untuk dilakukan. Untuk melakukan hal baru kita harus meninggalkan zona nyaman kita selama ini. Dari 100 jemaat di GKI Sinwil Jabar hampir pasti banyak jemaat yang menurun persembahannya, dan dapat dipastikan salah satu sebab utama adalah kita tidak terbiasa memberikan persembahan dengan gaya baru seperti sekarang ini.
Saat banyak dari kita tidak memberikan persembahan, maka mau tidak mau penerimaan persembahan yang merupakan pemasukan gereja menurun. Padahal penerimaan itu dibutuhkan untuk menghidupi komunitas tidak terlihat yang selama ini membuat kehidupan jemaat dapat berjalan dengan baik. Dalam kehidupan berjemaat, ada karyawan, ada orang-orang yang bekerja di gereja dan kehidupan mereka bergantung juga dari penerimaan gereja. Penerimaan gereja juga digunakan untuk pembiayaan program-program. Memang sekarang banyak program yang tidak berjalan namun toh dalam kenyataan banyak program inovasi atau insidental yang ternyata harus dilakukan. Sebagai contoh, memberikan perhatian kepada mereka yang hidupnya terdampak karena Covid-19. Tentu saja program-program ini membutuhkan dana dan selama ini dana didapat dari penerimaan, salah satunya adalah persembahan. Ya, kita tidak bisa memberikan persembahan gaya baru namun jika kita tidak segera membiasakan diri maka ini akan berimbas kepada komunitas tidak terlihat yang selama ini justru membantu kehidupan berjemaat. Pada gilirannya, kita tidak mampu lagi menjadi berkat bagi sesama. Pandemi Covid-19 membentuk sebuahnew normal dan kita butuh waktu untuk beradaptasi. Persembahan gaya baru ini juga new normalyang mau tidak mau kita harus terbiasa melakukannya. Bukan soal berapa banyak kita memberi persembahan namun seberapa kita menjalani persembahan gaya baru ini dengan bertanggung jawab, artinya kita memang menyiapkan dengan baik persembahan kita sama seperti saat kita kebaktian di tempat kebaktian. Perbedaan mendasar dari persembahan Kain dan Habel adalah Habel tidak sekadar memberi persembahan namun Habel memberikan lemak anak sulung kambing dombanya (Kejadian 4:4). Kain dan Habel sama-sama memberikan persembahan, tetapi Habel mempersiapkan persembahannya dengan sungguh-sungguh. Coba kita bayangkan kerepotan Habel mempersiapkan persembahannya. Ia tidak hanya mempersembahkan kambing domba tapi dia harus mengetahui anak sulung kambing dombanya. Apakah selama ini kita juga mempersiapkan dengan baik persembahan kita untuk Tuhan? Bukan sekadar memberi persembahan atau bukan memberi sekedarnya namun memberi yang terbaik sekalipun pasti ada upaya lebih saat kita memberikan yang terbaik. Tantangan lain yang kita alami saat ini adalah sulitnya kehidupan yang membuat kita juga merasa sulit memberikan persembahan. Kalau ini
| 11 warta jemaat
terjadi, kita perlu tetap bersyukur kepada Tuhan. Sekali lagi, persembahan itu bukan soal berapa banyak kita memberikan untuk Tuhan namun seberapa kita mau memberikan yang terbaik untuk Tuhan sekali pun keadaan tidak berjalan seperti biasa. Di tengah banyak perubahan di mana kita harus mulai beradaptasi, mari kita juga memaknai kebaktianonline kita dengan baik. Dengan demikian kita juga mempersiapkan persembahan kita dengan baik dan tetap memberikan persembahan, sekali pun kita tidak beribadah di tempat kebaktian. Mari juga kita menyadari bahwa persembahan kita selama ini memberikan kehidupan bagi sesama, saat kita tidak berupaya memberikan yang terbaik bahkan tidak memberikan persembahan, maka secara tidak langsung kita tidak lagi memberikan kehidupan bagi orang lain. BPMSW GKI SW Jabar mengajak kita bersama untuk beradaptasi dengan tatanan new normal, memaknai kehadiran kita dalam sebuah kebaktian online yang dilakukan di rumah, termasuk di dalamnya memaknai persembahan kita dengan baik. Mari bersama-sama kita menjaga tatanan kehidupan berjemaat, termasuk kehidupan komunitas yang tidak terlihat, kehidupan bersama dalam jemaat dan kehidupan masyarakat sekitar dengan bersama memberikan persembahan sebagai wujud ungkapan syukur kita.
Badan Pekerja Majelis Sinode Wilayah Gereja Kristen Indonesia Sinwil Jabar
Pdt. Sheph Davidy Jonazh Pdt. Cordelia Gunawan Ketua Umum Sekretaris Umum SBS-NET MEI 2020
KEMBALI FITRAH
Dari jalur Gaza – saat berlangsungnya konflik Israel dan Palestina, tersaji suatu berita persaudaraan yang menginspirasi semangat kerukunan beragama. Kendati merasa janggal, sekelompok kaum Muslim Gaza (Palestina) melaksanakan shalat Idul Fitri 1435 Hijriah di dalam Gereja Saint Porphyrius di kota Gaza pada tanggal 28 Juli 2014. Gereja tersebut juga menjadi tempat pengungsian bagi Mahmoud Khalaf dan kelompoknya setelah bom Israel meledakkan wilayah tempat tinggal mereka di Shaaf, Gaza. "Orang-orang Kristen membawa kami. Mereka berdiri di samping kami dan memberikan tempat". Mereka mengundang kami untuk beribadah di dalam gereja. Saya sebelumnya tidak mengenal satu orang pun umat Kristen di sini, tapi kini kami
telah menjadi saudara," begitu kata Mahmoud Khalaf, seperti dilansir ibtimes.com (29/7/2014).
Tanggal 1 Syawal dalam kalender Hijriyah adalah hari yang dinanti umat Muslim setelah sebulan penuh menjalankan kewajiban berpuasa. 1 Syawal merupakan hari Idul Fitri yang dimaknai sebagai hari kemenangan atau “kembali fitrah.” Kata “fitrah” berasal dari kata “fathara” yang artinya kembali kepada keadaan normal, baik kehidupan jasmani maupun
Pdt. Omo Hasim
| 12 warta jemaat
rohani. Atau kembali pada keadaan mula-mula, yang semula atau asal atau yang asli.
Kisah penciptaan menurut kitab Kejadian menuliskan bahwa pada mulanya Allah menciptakan manusia “sungguh amat baik”. Fitrah manusia adalah ‘gambar dan rupa” Allah. Sesuai fitrahnya manusia diciptakan dengan kemampuan untuk membangun dan mengembangkan relasi dengan Allah, dengan sesama manusia dan ciptaan lain. Fitrah itu menadi rusak, jika tidak dapat dikatakan hilang sepenuhnya, karena manusia melanggar perintah Allah. Dengan berbagai cara manusia berupaya agar dapat kembali kepada fitrahnya. Misalnya lewat berpuasa, beramal, serta berusaha melakukan semua ritual agama dengan benar.Dapatkah kesalehan ritual menyelamatkan? Salah satu hadits menuliskan,“kecuali karena rahmat dari Allah, tidak seorangpun dapat menyelamatkan dirinya” (Shahih Muslim, nomor 5042). Berita yang sama juga dinyatakan pada surat Efesus 2:8, “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian (rahmat) Allah”. Merayakan Idul Fitri adalah kembali kepada fitrah, menjadi seorang yang memiliki kepekaan sosial dan kepedulian terhadap sesama. Menghidupi semangat etika sosial yang berlandaskan persaudaraan, kedamaian, kerukunan, dan toleransi di tengah masyarakat yang majemuk. Merawat pentingnya persaudaraan yang membela nilai-nilai kemanusiaan. Tugas panggilan yang juga diwartakan Yesus dalam Hukum Kasih “Kasihilah Tuhan Allahmu dan kasihilah sesamamu manusia”
Salah satu hidangan yang biasanya wajib ada pada Idul Fitri adalah ketupat Lebaran. Ketupat bukan sekedar menu atau hiasan. Ketupat memiliki makna yang menyiratkan kembali kepada fitrah semula. Konon, Sunan Kalijaga adalah orang yang memperkenalkan ketupat sebagai hidangan Lebaran ke masyarakat Jawa. Ketupat memiliki filosofi dengan 3 makna di hari Lebaran. Pertama, anyaman yang rumit mencerminkan banyaknya kesalahan manusia di berbagai aspek kehidupan. Kedua, kesempurnaan. Anyaman kulit ketupat yang rumit akhirnya menjadi satu kesatuan, keutuhan atau kesempurnaan. Ketiga, adalah kesucian hati yang terlihat dari ketupat yang dibelah dua dan terlihat warna putih di dalamnya. Filosofi ketupat Lebaran dengan maknanya diwujudnyatakan melalui tradisi silahturahmi Idul Fitri untuk saling meminta maaf dan memaafkan lahir batin. Apapun tradisi yang mewarnai Idul Fitri, semua diwarnai semangat untuk menjadi pribadi yang lebih baik, saling menghargai dan menghormati sesama.
Momen hari raya Idul Fitri di masa pandemi Covid 19 memang berbeda. Kebijakan pemerintah melalui PSBB membatasi gerakan arus mudik. Tidak mudik adalah sebuah dukungan bagi upaya pemulihan kehidupan di masa pandemi, juga menjadi salah satu bentuk kepedulian, dan penghargaan terhadap hak hidup (kesehatan) orang lain. Idul Fitri tetap dapat dirayakan dan tradisi silahturahmi dapat diwujudkan dengan cara Lebaran digital. Semangat kembali fitrah dan semangat cinta kasih tidak terbatasi oleh apapun. Idul Fitri yang dimaknai sebagai hari kemenangan adalah perayaan bagi semua umat. Kiranya spiritualitas Idul Fitri dan momentum pandemi Covid-19 semakin merekatkan kebersamaan dan persatuan bangsa Indonesia. Penulis adalah Ketua Umum - BPMK GKI Klasis Jakarta Timur
| 13 warta jemaat
PEMBERITAHUAN
Telah Di Buka..... CEO (Community Enterpreunership Oikonomia) Program. Kerjasama GKI Taman Aries & Universitas Pelita Harapan. Segera Daftarkan Diri Saudara Ke: Https://bit.ly/Daftar-CEO Tempat dan Kesempatan Terbatas. Apa yang akan anda dapatkan melalui CEO Program?
Penyiapan mental dan spiritual bukan hanya menghadapi masa pandemi tetapi juga bagaimana melaju cepat ketika memasuki masa recovery setelah pandemi.
Bagaimana membangun UMKM DIGITAL ONLINE.
Melihat potensi pendanaan, peluang usaha/investasi di masa depan setelah pandemi, financial planing, pembukuan sederhana UMKM, perpajakan UMKM, dan komunitas sebagai market place.
Dan, apa yang paling penting adalah menolong saudara untuk menjadi usahawan Kristiani yang terlibat dalam misi Allah.
Untuk lebih detailnya dapat di lihat poster.
| 14 warta jemaat
PESAN PASTORAL IV
BADAN PEKERJA MAJELIS SINODE (BPMS)
GEREJA KRISTEN INDONESIA (GKI)
Pentakosta di tengah Pandemi Covid-19
Saudara-saudara yang dikasihi oleh Tuhan,
Kita saat ini sedang menjalani hari-hari menjelang peringatan
peristiwa Pentakosta, peristiwa hadirnya Roh Kudus di tengah gereja. Hari
Kenaikan Tuhan Yesus ke surga yang baru saja kita rayakan menjadi tanda
bahwa para murid Yesus dan kita sebagai gereja, yang bersedia terus
membangun dan mengembangkan imannya, akan dipimpin oleh Roh Kudus.
Dalam Lukas 24:48 Tuhan Yesus berkata kepada para murid-Nya,“Kamu
adalah saksi dari semuanya ini. Dan Aku akan mengirimkan kepadamu apa
yang dijanjikan Bapa-Ku”. Momen ini adalah salah satu yang amat penting
| 15 warta jemaat
dalam keberadaan gereja, karena para murid Yesus tiba pada
tanggungjawab baru yang semakin besar, yaitu untuk memulai kesaksian,
persekutuan dan pelayanannya di tengah dunia sebagai gereja.
Kesaksian (marturia), persekutuan (koinonia), dan pelayanan
(diakonia) kita kenal sebagai tugas gereja yang penting. Ketiganya harus
dipahami bukan sebagai hal yang terpisah-pisah, apalagi hanya
menekankan yang satu dan meninggalkan yang lain. Hal ‘menjadi saksi’
seperti yang Tuhan Yesus katakan kepada para murid-Nya sebelum Ia naik
ke surga memiliki makna bahwa hidup menggereja adalah membuka pikiran,
memahami Firman Tuhan dan memberikan hidupnya untuk menghadirkan
kesaksian dan pelayanan seperti Yesus (Yoh. 14:12; 17:17-21). Di sini hal
‘menjadi saksi’ bukan sekadar soal berbicara tentang doktrin pengakuan
iman secara formal saja. Tuhan Yesus sendiri menunjukkan bahwa seluruh
hidup-Nya adalah sebuah contoh pelayanan yang menghadirkan pertobatan
dan pengampunan dosa, di mana di dalamnya terpancar keadilan,
kebenaran, cinta kasih, dan keramahtamahan yang dapat dirasakan oleh
banyak orang, termasuk mereka yang paling lemah (Luk. 24:46-47; Mat.
25:45). Menjadi saksi dan bersekutu adalah melayani. Demikian pula
tindakan melayani adalah sebuah kesaksian dalam persekutuan.
Berdasarkan semangat untuk hidup menggereja yang menghadirkan
kesaksian, persekutuan, dan pelayanan, bukan sekadar soal berbicara
tentang doktrin pengakuan iman, tetapi kesediaan gereja untuk bersama-
sama sebagai sebuah persekutuan termasuk di tengah-tengah pandemi
Covid-19 yang belum selesai ini, maka kami Badan Pekerja Majelis Sinode
(BPMS) GKI, hendak menyampaikan beberapa hal di bawah ini:
1. Beberapa di antara kita mulai merasa gelisah karena masyarakat dan
aktivitas umum di tempat tertentu tampaknya mulai dilakukan seperti
biasa, karena itu banyak yang mulai bertanya-tanya kapan gereja jug
a dapat melakukan aktivitasnya seperti biasa. Tentu sampai dengan s
aat ini kita tetap merindukan persekutuan, kesaksian, dan pelayanan
gereja yang dapat dilakukan di gedung gereja dalam bentuk kebaktian
atau aktivitas gerejawi secara normal. Tetapi kita juga perlu menyadar
i bahwa saat ini situasi kita ada dalam keadaan belum normal. Bebera
pa kelompok dalam masyarakat tampaknya bersikap emosional meng
anggap pandemi sudah reda atau bersikap tidak peduli dengan mulai
mengabaikan protokol kesehatan yang diterapkan oleh pemerintah. Ki
ta tahu bahwa tidak semua orang setuju untuk terlalu cepat mengang
gap pandemi ini sudah mereda. Pemerintah Indonesia sendiri amat b
erhati-hati dan belum mengambil keputusan yang kuat apakah PSBB
dan protokol kesehatan dapat dilonggarkan atau justru dipertahankan.
Karena itu pada saat ini kami mengajak kita semua sebagai GKI untu
k memiliki kesepahaman bahwa pandemi Covid-19 ini belum selesai.
Potensi penularan dan akibat yang serius dari penularan tersebut mas
ih kuat dan dapat terjadi di mana pun. Meski kita juga harus bersyukur
bahwa data kesembuhan semakin tinggi. Karena itu kami mengajak ki
ta tidak tergoda dengan sekadar membandingkan diri dengan masyar
akat atau kelompok-kelompok tertentu. Sebagai gereja dan di tengah
konteks pandemi ini kita bersedia untuk mengorbankan ego kita demi
menghadirkan kebajikan dan pelayanan pada masyarakat Indonesia d
engan tetap sungguh-sungguh membantu pemerintah, masyarakat, d
an diri kita sendiri melalui tindakan pemulihan, dengan tetap menjalan
kan protokol kesehatan, menghindarkan orang berkumpul dalam juml
ah banyak, menjaga jarak, dan menjaga kesehatan pribadi.
| 16 warta jemaat
2. Berdasarkan pertimbangan di atas dan berbagai masukan terkini terut
ama menimbang kebijakan pemerintah, kebaktian-kebaktian Minggu d
an kegiatan yang melibatkan orang banyak di lingkungan GKI masih t
etap dilaksanakan dalam bentuk alternatif (online) dan belum dalam b
entuk on site sampai dengan 28 Juni 2020. Kita semua tetap akan se
lalu mendengarkan berbagai masukan dan informasi yang diperlukan
terkait hal ini. Kami amat mendorong setiap jemaat lokal dapat secara
aktif mencari informasi dan menimbang dengan bijaksana situasi terki
ni dan bentuk pelayanan gerejawi yang dapat diselenggarakan dalam
konteks masing-masing dengan memerhatikan protokol kesehatan se
cara ketat. Tidak lupa kami tetap mengingatkan pada setiap aktivis da
n pimpinan jemaat untuk tidak melupakan tanggungjawab pelayanan
pastoral yang relasional, yang pada dasarnya adalah salah satu pilar
dari persekutuan dan perlu diwujudkan secara kreatif di tengah segala
keterbatasan saat ini.
3. Kami juga ingin mengajak kita semua ada dalam perenungan yang se
rius bahwa di tengah kondisi yang amat tidak ideal ini kita justru menj
adi bagian dari pengalaman kemanusiaan yang serius. Saat ini kita da
pat menggunakan kesempatan yang baik untuk memulihkan dan me
mbangun visi baru yang kuat tentang kesaksian, persekutuan, dan pel
ayanan kita sebagai gereja. Kami amat bersyukur dan mengapresiasi
bahwa ada banyak jemaat dalam persekutuan mereka masing-masin
g mulai, pertama-tama melakukan kajian-kajian teologis dan imani ya
ng kreatif tentang pandemi, relasi dengan Allah dan kehidupan untuk
menerjemahkan kesaksian dan pelayanan yang kontekstual. Kedua, a
da upaya-upaya membuat program pelayanan yang nyata terkait berb
agai persoalan sosial selama pandemi, baik yang menimpa anggota/s
impatisan jemaat maupun untuk kepentingan masyarakat. Kami memi
nta bahwa kedua hal ini dapat menjadi fokus dari kesaksian, persekut
uan, dan pelayanan GKI demi pertumbuhan iman dan spiritualitas di t
engah pengalaman saat ini. Tetapi kami juga menyadari bahwa tidak
semua jemaat memiliki kesempatan dan kekuatan yang sama. Karen
a itu kami telah menyepakati dengan lingkup sinode-sinode wilayah u
ntuk mendorong koordinasi yang terencana di lingkup Klasis, Sinode
Wilayah sampai dengan Sinode mengenai sharing kegiatan-kegiatan
yang relevan dan dapat mendorong pengayaan kehidupan menggerej
a GKI secara kontekstual.
4. Kami memahami pada saat ini pelayanan (diakonia) yang memiliki urg
ensi tinggi adalah penguatan ekonomi jemaat dan ketahanan pangan.
Kedua hal ini adalah persoalan sosial yang bersifat khusus di tengah
kehidupan jemaat-jemaat GKI, tetapi juga bersifat luas di tengah mas
yarakat Indonesia, baik pada masa pandemi Covid-19 ini, dan juga pa
da masa-masa setelahnya. Dalam pertemuan koordinasi bersama de
ngan perwakilan dari Sinode-Sinode Wilayah dan juga percakapan ya
ng kami lakukan, kami harus sungguh-sungguh mulai memikirkan pel
ayanan dan arahan yang dapat sedikit banyak menjawab kebutuhan d
i atas. Saat ini kegiatan yang sudah dimulai oleh beberapa jemaat di s
emua sinode wilayah, yang dapat dikembangkan dalam lingkup lebih l
uas seperti klasis atau lintas klasis, adalah membuka ruang tolong me
nolong antar anggota/simpatisan jemaat terkait kebutuhan ekonomi d
an pangannya. Dalam bentuk yang lebih luas, salah satu jemaat di lin
gkup GKI SW Jabar sudah menjadi pilot project pelayanan kebutuhan
| 17 warta jemaat
ekonomi dan pangan untuk membantu proses distribusi bahan panga
n ke berbagai pihak. Program ini sedang dikaji untuk juga dapat dike
mbangkan di lingkup GKI SW Jawa Tengah dan Timur. Kami melihat
bahwa kesadaran dan pelayanan terkait penguatan ekonomi dan keta
hanan pangan adalah hal yang harus terus dipikirkan dan dikembang
kan dalam sistem jejaring yang dapat menolong lebih banyak orang, j
emaat dan masyarakat yang membutuhkan serta dapat berjalan secar
a sinambung, sehingga dapat memberikan dampak yang kuat secara
luas.
Kami meyakini bahwa ketika kita bersedia secara sungguh-sungguh masuk
dan memahami pengalaman kemanusiaan dan kehidupan di tengah
pandemi ini, kita justru dapat menjadi gereja yang menemukan panggilan
dan sikap iman yang relevan dengan tanda-tanda zaman. Mari kita melewati
masa sulit ini dengan semangat untuk menerjemahkan dan menjalankan
sikap iman yang mencerminkan kesaksian, persekutuan, dan pelayanan
gereja yang memuliakan Allah Tritunggal dan menyapa kebutuhan
kemanusiaan serta kehidupan. Selamat merayakan Pentakosta, mengalami
tuntunan Allah melalui kuasa Roh Kudus yang menggerakkan dan
memampukan kita semua menjalani tugas panggilan menggereja di tengah
kondisi saat ini.
Minggu Paskah VII, 24 Mei 2020
Teriring salam dan doa