warta buruh migran edisi juli 2012

12
Halaman 1 | Warta Buruh Migran | Juli 2012 Warta Buruh Migran | Edisi XVI | Juli 2012 Klik www.buruhmigran.or.id Seluruh tulisan dan foto dalam buletin ini dilisensikan dalam bendera Creative Common (CC). Siapapun bisa mengutip, menyalin, dan menyebarluaskan sebagian atau keseluruhan tulisan dengan menyebutkan sumber tulisan dan jenis lisensi yang sama, kecuali untuk kepentingan komersil. Salam Redaksi Yogyakarta Penanggung Jawab Yossy Suparyo Muhammad Irsyadul Ibad Pimpinan Redaksi Fika Murdiana Tim Redaksi Muhammad Khayat Fathulloh Sindy Nur Fitri Kontributor M. Zaim Wahid Tata Letak Wahyu Widayat N Ilustrator Irvan Muhammad Alamat Redaksi Jl.Veteran Gg.Janur Kuning No.11A Pandean Umbulharjo Yogyakarta, Telp/Fax:0274-372378 E-mail:[email protected] Twitter: @infoburuhmigran Facebook: buruh migran Portal: http://buruhmigran.or.id Penerbitan buletin ini atas dukungan: Tim Redaksi Persoalan ekonomi masih dianggap sebagai penyebab utama ledakan arus keberangkatan tenaga kerja Indonesia (TKI) ke beberapa negara. Pemerintah dalam hal ini bisa saja dianggap gagal dalam menggerakkan potensi ekonomi sejak di desa-desa. Terlebih besaran angka migrasi untuk bekerja ke luar negeri terus diikuti dengan kasus dan persoalan yang dialami TKI. Menumpukan upaya perlindungan semata-mata pada penanganan kasus, tentu bukanlah hal bijak. Arus migrasi harus diredam, mesin-mesin ekonomi di desa- desa kantong TKI harus digerakkan. Melalui bidang kewirausahaan, mantan-mantan TKI mampu menjadi aktor perubahan. Atas persoalan dan gagasan di atas, redaksi pada edisi Juli 2012 akan mengangkat topik wirausaha TKI dan gagasan mengembangkan potensi ekonomi bagi mantan TKI. Beberapa pengetahuan praktis pada edisi ini semoga bisa bermanfaat bagi pembaca sekalian. Salam wirausaha. PSD-BM Rancang CD Interaktif Pendidikan TKI Sebagai upaya menyajikan panduan seputar proses migrasi, redaksi Pusat Sumber Daya Buruh Migran (PSD-BM) menyusun tim kerja untuk produksi panduan berbasis Flash. Melalui media tersebut, panduan akan dihadirkan lebih interaktif dan menarik. Gagasan kemudian mengerucut pada ide pembuatan keping cakram (CD) pendidikan interaktif dalam berkas flash. Melalui dukungan Yayasan Tifa CD interaktif tersebut akan digandakan sebayak 1000 keping dan didistribusikan ke berbagai pihak terkait isu TKI. “Kebutuhan informasi, tidak bisa digeneralisir hanya untuk TKI, ada banyak pihak selain TKI yang juga membutuhkan informasi terkait isu TKI, seperti keluarga, perangkat desa, dan organisasi masyarakat sipil. CD interaktif dalam bentuk flash merupakan bentuk kerja pengawinan media (konvergensi) yang dilakukan PSDBM,” tutur Muhammad Irsyadul Ibad dalam diskusi tim produksi beberapa waktu yang lalu(16/07/12). Proses produksi CD interaktif melibatkan tim yang terdiri dari Randy sebagai programmer flash, Prima Sulistya dan Fathulloh sebagai penyusun bahan, Jarot JW sebagai perancang naskah, Irvan Muhammad sebagai perancang gambar ilustrasi, Muhammad Irsyadul Ibad sebagai pengawas produksi, serta beberapa pihak pendukung lain. Media pembelajaran interaktif ini diharapkan bisa memperkaya pengetahuan pelbagai pihak terkait isu TKI. Informasi yang diakses lebih luas dan dari beragam media oleh masyarakat, akan membuka lebih banyak pihak lain untuk ikut mendesak perbaikan kebijakan terkait TKI. [Fathulloh]

Upload: infest-yogyakarta

Post on 10-Mar-2016

219 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Persoalan ekonomi masih dianggap sebagai penyebab utama ledakan arus keberangkatan tenaga kerja Indonesia (TKI) ke beberapa negara. Pemerintah dalam hal ini bisa saja dianggap gagal dalam menggerakkan potensi ekonomi sejak di desa-desa. Terlebih besaran angka migrasi untuk bekerja ke luar negeri terus diikuti dengan kasus dan persoalan yang dialami TKI. Menumpukan upaya perlindungan semata-mata pada penanganan kasus, tentu bukanlah hal bijak. Arus migrasi harus diredam, mesin-mesin ekonomi di desa- desa kantong TKI harus digerakkan. Melalui bidang kewirausahaan, mantan-mantan TKI mampu menjadi aktor perubahan. Atas persoalan dan gagasan di atas, redaksi pada edisi Juli 2012 akan mengangkat topik wirausaha TKI dan gagasan mengembangkan potensi ekonomi bagi mantan TKI. Beberapa pengetahuan praktis pada edisi ini semoga bisa bermanfaat bagi pembaca sekalian. Salam wirausaha.

TRANSCRIPT

Page 1: WARTA BURUH MIGRAN EDISI JULI 2012

Halaman 1 | Warta Buruh Migran | Juli 2012

Warta Buruh Migran| Edisi XVI | Juli 2012

Klik www.buruhmigran.or.id

Seluruh tulisan dan foto dalam buletin ini dilisensikan dalam bendera Creative Common

(CC). Siapapun bisa mengutip, menyalin, dan menyebarluaskan sebagian atau

keseluruhan tulisan dengan menyebutkan sumber tulisan dan jenis lisensi yang sama,

kecuali untuk kepentingan komersil.

Salam Redaksi Yogyakarta

Penanggung JawabYossy Suparyo Muhammad Irsyadul Ibad Pimpinan Redaksi Fika MurdianaTim Redaksi Muhammad Khayat Fathulloh Sindy Nur FitriKontributorM. Zaim WahidTata LetakWahyu Widayat NIlustratorIrvan Muhammad

Alamat Redaksi Jl.Veteran Gg.Janur Kuning No.11A Pandean Umbulharjo Yogyakarta, Telp/Fax:0274-372378 E-mail:[email protected] Twitter: @infoburuhmigranFacebook: buruh migranPortal: http://buruhmigran.or.id Penerbitan buletin ini atas dukungan:

Tim Redaksi

Persoalan ekonomi masih dianggap sebagai penyebab utama ledakan arus keberangkatan tenaga kerja Indonesia (TKI) ke beberapa negara. Pemerintah dalam hal ini bisa saja dianggap gagal dalam menggerakkan potensi ekonomi sejak di desa-desa. Terlebih besaran angka migrasi untuk bekerja ke luar negeri terus diikuti dengan kasus dan persoalan yang dialami TKI.

Menumpukan upaya perlindungan semata-mata pada penanganan kasus, tentu bukanlah hal bijak. Arus migrasi harus diredam, mesin-mesin ekonomi di desa-desa kantong TKI harus digerakkan. Melalui bidang kewirausahaan, mantan-mantan TKI mampu menjadi aktor perubahan.

Atas persoalan dan gagasan di atas, redaksi pada edisi Juli 2012 akan mengangkat topik wirausaha TKI dan gagasan mengembangkan potensi ekonomi bagi mantan TKI. Beberapa pengetahuan praktis pada edisi ini semoga bisa bermanfaat bagi pembaca sekalian. Salam wirausaha.

PSD-BM Rancang CD Interaktif Pendidikan TKISebagai upaya menyajikan panduan seputar proses migrasi, redaksi

Pusat Sumber Daya Buruh Migran (PSD-BM) menyusun tim kerja

untuk produksi panduan berbasis Flash. Melalui media tersebut,

panduan akan dihadirkan lebih interaktif dan menarik.

Gagasan kemudian mengerucut pada ide pembuatan keping cakram

(CD) pendidikan interaktif dalam berkas flash. Melalui dukungan

Yayasan Tifa CD interaktif tersebut akan digandakan sebayak 1000

keping dan didistribusikan ke berbagai pihak terkait isu TKI.

“Kebutuhan informasi, tidak bisa digeneralisir hanya untuk TKI, ada

banyak pihak selain TKI yang juga membutuhkan informasi terkait

isu TKI, seperti keluarga, perangkat desa, dan organisasi masyarakat

sipil. CD interaktif dalam bentuk flash merupakan bentuk kerja

pengawinan media (konvergensi) yang dilakukan PSDBM,” tutur

Muhammad Irsyadul Ibad dalam diskusi tim produksi beberapa

waktu yang lalu(16/07/12).

Proses produksi CD interaktif melibatkan tim yang terdiri dari Randy

sebagai programmer flash, Prima Sulistya dan Fathulloh sebagai

penyusun bahan, Jarot JW sebagai perancang naskah, Irvan

Muhammad sebagai perancang gambar ilustrasi, Muhammad

Irsyadul Ibad sebagai pengawas produksi, serta beberapa pihak

pendukung lain.

Media pembelajaran interaktif ini diharapkan bisa memperkaya

pengetahuan pelbagai pihak terkait isu TKI. Informasi yang diakses

lebih luas dan dari beragam media oleh masyarakat, akan membuka

lebih banyak pihak lain untuk ikut mendesak perbaikan kebijakan

terkait TKI. [Fathulloh]

Page 2: WARTA BURUH MIGRAN EDISI JULI 2012

Halaman 2 | Warta Buruh Migran | Juli 2012

02 | Sekilas Peristiwa

Taiwan

Anggota ATKI Taiwan Diskusikan

Hak Pekerja

Asosiasi Tenaga Kerja (ATKI) Taiwan memiliki agenda pertemuan bulanan setiap minggu ke-3. Pertemuan pada Minggu (15/07/2012), dihadiri puluhan anggota ATKI baik buruh migran formal maupun nonformal yang mendapat libur hari Minggu.Kehadiran beberapa anggota baru turut meramaikan sesi perkenalan antar anggota. Setelah perkenalan selesai, Atin Safitri, Ketua ATKI Taiwan menjelaskan visi dan misi organisasi, sejarah, dan pelbagai kegiatannya pada peserta pertemuan. ATKI Taiwan yang berdiri pada 20 Desember 2009 merupakan sebuah organisasi yang dibangun, dijalankan, serta didedikasikan sebagai wadah perjuangan dan pengembangan kapasitas bagi Buruh Migran Indonesia (BMI) di Taiwan.“Apa yang diperjuangkan ATKI Taiwan?, sebagai TKI, kita berhadapan dengan banyak persoalan, baik persoalan di Indonesia sendiri hingga pemerintah negara penempatan seperti di Taiwan ini. Atas dasar itu, ATKI Taiwan aktif melakukan diskusi, dialog, pelatihan-pelatihan, aliansi demontrasi untuk menuntut dikembalikannya hak-hak buruh migran yang dirampas oleh pemerintah, perusahaan agen, perusahaan tempat bekerja, majikan, dan pelbagai pihak yang melakukan pelanggaran hak BMI lainnya?”tutur Atin Safitri.Pertemuan banyak mendiskusikan soal hak-hak pekerja migran di Taiwan. Tenaga Kerja Indonesia (TKI) harus mengetahui apa hak dan kewajiban mereka, serta bagaimana cara yang harus ditempuh ketika hak mereka dilanggar. Sementara ATKI sebagai sebuah organisasi akan menjadi “motor” penggerak, agar perjuangan tersebut bisa dilakukan secara kolektif. [Fera Nuraini]

Hong Kong

Beberapa pegiat ATKI Taiwan yang rutin menggelar pertemuan

Artis Hong Kong Langgar Hak TKI

Purple Lee, artis Hong Kong yang tinggal di daerah Tiu

Keng Leng mendapat kecaman dari publik setelah

kedapatan memberikan tempat tidur yang tidak layak

bagi Lisa, Tenaga Kerja Indonesia (TKI).

Berita ini sangat cepat menyebar setelah sebuah surat

kabar lokal mewawancarai Pulple Lee di kediamanya dan

reporter surat kabar tersebut mengambil beberapa foto

termasuk tempat tidur Lisa. Tempat tidur yang berada di

atas toilet itu dibantah oleh Purple. Dia beralasan kalau

itu adalah kamar mandi dan Lisa memiliki kamar sendiri.

Kejadian ini tentu sangat keterlaluan. Purple Lee yang

memiliki rumah seluas 1.800 kaki namun tidak

memberikan tempat tidur yang layak bagi pekerjanya.

Sebenarnya masih banyak TKIyang tidak memiliki tempat

tidur yang layak di Hong Kong.

Ada yang tidurnya di lantai ruang tamu, di dapur, di

lantai toilet bahkan di gudang. Masih banyak majikan

yang tidak menyediakan akomodasi yang semestinya

bagi pekerjanya.

Peraturan di Hong Kong, setiap orang yang melanggar

kontrak kerja merupakan tindak pidana dan denda

maksimal adalah HK$100.000 (setara Rp 120.000.000)

dan hukuman penjara selama 2 tahun. [Fera Nuraini]

Tampak betapa tidak layak kondisi kamar tidur Lisa, BMI yang Majikannya Artis Hong Kong

Page 3: WARTA BURUH MIGRAN EDISI JULI 2012

Halaman 3 | Warta Buruh Migran | Juli 2012

03 | Kajian

TKI Harus Punya Visi Pengelolaan

EkonomiOleh: Muhammad Irsyadul Ibad

Persoalan ekonomi menyebabkan meledaknya arus keberangkatan tenaga kerja Indonesia (TKI) ke beberapa negara. Rendahnya kesempatan kerja, serta tiadanya jaminan keamanan sosial bagi pekerjaan informal seperti pertanian dari pemerintah mendorong tingginya angka ketertarikan orang Indonesia untuk mengadu nasib di luar negeri, seperti Malaysia, Arab Saudi, Korea, dll.Meski demikian patut dipertimbangkan bahwa bekerja di luar negeri membutuhkan pelbagai kesiapan menghadapi tantangan yang tidak sedikit.Persoalan yang dihadapi TKI atau buruh migran tidak hanya terkait dengan tempat kerja, majikan, PJTKI dan elemen-elemen eksternal lainnya, melainkan juga ditimbulkan oleh TKI itu sendiri. Salah satu persoalan yang kerap mengemuka adalah persoalan pengelolaan ekonomi TKI. Gaji yang besar, penghasilan yang cukup dan upah yang menarik harus dapat dikelola dengan baik agar dapat menghindarkan TKI dari ketergantungan untuk bekerja di luar negeri setelah kepulangan ke Indonesia.Contoh: Hanin, seorang TKI dari Blitar gagal mengelola uang cash yang dimiliki sepulang dari Hongkong dan membuatnya harus kembali ke negeri itu dua kali. Pada kepulangan pertama, Hanin dan keluarga banyak menghabiskan pendapatannya dari bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Hongkong untuk membeli perabotan dan aksesoris rumah. Hasilnya, dalam hitungan 1 tahun uang tersebut nyaris tidak bersisa kecuali untuk membiayai keberangkatan keduanya ke Hongkong.

Pengalaman tersebut membuat Hanin mengambil langkah berbeda untuk mengelola keuangan paska kepulangan keduanya dari Hongkong. Ia bersama suami membuat rencana penggunaan uang yang dihasilkan dari bekerja di Hongkong. Ia dan suami memutuskan -

untuk membeli sebidang tanah untuk bertani dan membuka sebuah kios kelontong kecil di dekat rumahnya. Kini ia tidak perlu lagi berangkat ke luar negeri karena penghasilan dari bertani dan mengelola toko kelontong sudah mencukupi pembiayaan hidup keluarga.“Siapa yang mau terusan kerja di luar negeri? Anak-anak sudah besar dan mereka ndak boleh ditinggal terus,” tukas Hanin.Beberapa perencanaan dapat dilakukan dengan melihat kemampuan TKI dan keluarga untuk mengelola. Namun, secara umum perencanaan ekonomi dapat dilakukan melakukan pertimbangan sebagai berikut:1. Belilah aset yang dapat berkembang secara ekonomi dan bernilai produksi, seperti tanah pertanian.2. Carilah peluang usaha yang paling memungkinkan (berdasarkan potensi lokal) untuk dikembangkan dengan berbekal keuangan yang dimiliki.3. Aturlah pembelanjaan pribadi atau keluarga4. Didik anggota keluarga untuk ikut memiliki visi pengelolaan ekonomi di keluarga sehingga pemborosan dapat ditekanVisi ekonomi yang dipertimbangkan dengan cukup matang akan membantu mantan TKI untuk dapat membangun keuangan dan kemapanan ekonomi dengan tidak perlu untuk kembali mengadu nasib di luar negeri.[ ]

Page 4: WARTA BURUH MIGRAN EDISI JULI 2012

Halaman 4 | Warta Buruh Migran | Juli 2012

Usaha Ekonomi Kreatif sebagai Alternatif

Penguatan Ekonomi Buruh Migran

Istilah Ekonomi Kreatif diperkenalkan John Howkins

(2001) dalam "Creative Economy, How People Make

Money from Ideas". Howkins mendefinisikan usaha

kreatif “Creative economy where the major inputs and

outputs are ideas.” Sejak tahun 2007, Departemen

Perdagangan Republik Indonesia telah menyimpulkan

definisi Industri kreatif di Indonesia. Departemen

Perdagangan Indonesia mendefinisikan ekonomi kreatif

sebagai “Industri yang berasal dari pemanfaatan

kreativitas, keterampilan serta bakat individu untuk

menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan

melalui penciptaan dan pemanfaatan daya kreasi dan

daya cipta individu tersebut.“ Meski demikian, terdapat

beberapa perbedaan subsektor yang ditetapkan

pemerintah Indonesia jika dibandingkan dengan UK

DCMS tersebut (Pangestu, 2007a). Ekonomi kreatif, pada

prakteknya, telah berlangsung dalam skala yang cukup

luas di Indonesia. Usaha ini telah berkembang jauh

sebelum Howkins mendefinisikan atau mengkategorikan

usaha-usaha tersebut ke dalam lingkup usaha kreatif.

Perkembangan ekonomi kreatif sejak menjadi sesuatu

yang tidak dapat dinafikan. Perkembangan usaha ini

tidak hanya menyumbang perekonomian nasional,

tetapi juga membantu proses pengurangan angka

pengangguran di Indonesia. Perkembangan inilah yang

mendorong pemerintah Indonesia kian memberikan

perhatian serius terhadap perkembangan sektor

ekonomi ini. Di lain sisi, pelbagai cerita keberhasilan

pengembangan sektor usaha ini turut mendorong

pelbagai pihak di tengah masyarakat untuk

mengembangkan industri-industri serupa dengan

pelbagai level dan cakupan berbeda. Perkembangan

ekonomi kreatif disebut-sebut sebagai perkembangan

industri gelombang keempat yang terjadi secara

mengglobal (Rachmawati, 2009).

04 | Kajian

Departemen Perdagangan Indonesia mendefinisikan

jenis-jenis usaha yang termasuk dalam kategori usaha

atau industri kreatif ke dalam 14 subsektor, yaitu: (1).

periklanan; (2). arsitektur; (3) pasar barang seni; (4).

kerajinan; (5) fesyen; (6). video, film dan fotografi; (7).

musik; (8). seni pertunjukan; (9). penerbitan dan

percetakan; (10) televisi dan radio; (11). riset dan

pengembangan; (12). layanan komputer dan piranti

lunak; (13). permainan Interaktif; (14). desain.

Sumbangan ekonomi kreatif terhadap ketersediaan

lapangan pekerjaan di Indonesia pun cukup besar.

Pada tahun 2006, mengacu catatan Departemen

Perdagangan Indonesia, Industri kreatif telah

menyumbang 5,67% dari keseluruhan lapangan kerja

di Indonesia. Jumlah ini bahkan melampaui

sumbangan sektor pertambangan terhadap

penyerapan sektor tenaga kerja di Indonesia.

Page 5: WARTA BURUH MIGRAN EDISI JULI 2012

Halaman 5 | Warta Buruh Migran | Juli 2012

05 | Kajian

Pengembangan ekonomi kreatif dapat menjadi salah satu alternatif pilihan dalam perencanaan ekonomi buruh migran Indonesia (BMI). Pemilihan jenis usaha baiknya telah direncanakan sejak proses migrasi akan dilakukan. Perencanaan yang dilakukan sebelum migrasi memberikan waktu penyiapan pengetahuan, infrastruktur dan jaringan pemasaran sejak ketika masih bekerja di luar negeri. Pemilihan jenis ekonomi kreatif sebagai pilihan berusaha mantan buruh migran perlu dipertimbangkan sebagai alternatif pilihan selain usaha-usaha ekonomi jenis lain yang umumnya digeluti paska migrasi, seperti peternakan, industri makanan, pertanian dan perdagangan barang jadi. Pemilihan jenis usaha juga perlu mempertimbangkan kekuatan modal. BMI tidak perlu memaksakan diri untuk memilih jenis usaha yang padat modal, seperti pertelevisian dan radio. Penentuan jenis idealnya juga mempertimbangkan faktor kapasitas atau kemampuan pengelolaan.Pengalaman Paguyuban Peduli Buruh Migran dan Perempuan Seruni Banyumas dalam pendampingan mantan buruh migran untuk memproduksi kerajinan keset dan cenderamata menunjukkan luasnya peluang industri kreatif yang masih bisa digali oleh mantan BMI. Industri keset dan cenderamata yang dikelola oleh komunitas ini kini telah berkembang menjadi usaha yang memfasilitasi aktivitas ekonomi bagi mantan buruh migran. Pangsa pasar yang disasar pun kini kian beragam dan luas. Permintaan keset tidak hanya datang dari Banyumas, tetapi juga kini mulai berdatangan dari kota-kota lain.Jenis usaha kerajinan adalah salah satu bentuk industri kreatif yang dapat digeluti. Jenis-jenis lain dapat pula digeluti untuk menjadi sumber ekonomi, seperti fotografi, film, usaha komputer, kerajinan dan desain.

Sebagai ilustrasi, mantan BMI dapat saja membelanjakan uang hasil bekerja di luar negeri menjadi beberapa perangkat teknologi film, seperti kamera video dan komputer pengolahan. Tersedianya piranti lunak dan aplikasi (software) opensource membuat kini belanja infrastruktur komputer tidak menjadi terlalu mahal akibat biaya belanja software legal yang cukup mahal. Peralatan tersebut dapat digunakan oleh mantan BMI untuk membuka usaha dokumentasi acara, seperti pernikahan, sunatan atau hajatan dan seremoni lainnya. Pangsa pasar pengguna jasa ini terus menerus muncul. Komputer desain tersebut dapat juga digunakan untuk usaha jasa desain. Tak jarang, BMI membeli komputer setelah bermigrasi. Tinimbang mempergunakannya untuk semata berselancar di internet mencari hiburan dan terhubung jejaring sosial, komputer tersebut dapat juga dimanfaatkan untuk usaha-usaha kreasi yang membantu pemasukan.Catatan penting untuk memulai usaha ekonomi kreatif adalah perlunya kemampuan yang mencukupi untuk memulai usaha. Kemampuan tersebut tidak hanya terkait kemampuan belanja barang modal usaha, tetapi juga terkait dengan kreasi. Industri kreatif adalah jenis usaha yang menjual ide, karena itu pelakunya pun dituntut untuk berupaya menggali ide-ide baru untuk menyambut selera pasar yang secara dinamis berubah. Catatan penting lainnya, adalah tidak selalu jenis usaha berbentuk perdagangan barang semata. Kreativitas dan sektor jasa juga menjadi aset dan peluang ekonomi yang perlu ditangkap oleh mantan buruh migran. [ ]

Page 6: WARTA BURUH MIGRAN EDISI JULI 2012

Halaman 6 | Warta Buruh Migran | Juli 2012

06 |Kajian

Berdasarkan data dari direktori blog salingsilang.com,

hingga awal 2012, di Indonesia terdapat 5.334.904

blog, baik milik pribadi atau kelompok dengan jumlah

artikel mencapai 4.015.560. Angka tersebut sangat

fantastis sebagai sebuah fenomena perkembangan

pengguna media media sosial di Indonesia. Fakta inilah

yang membuat redaksi Pusat Sumber Daya Buruh

Migran (PSD-BM) tergerak membuat kontes blog untuk

menyuarakan isu perlindungan buruh migran atau

Tenaga Kerja Indonesia (TKI) pada 18 Mei 2012.

Kontes blog bertema “Solidaritas Blogger untuk TKI”

tersebut diikuti sebanyak 74 blogger. Peserta atau

blogger yang terlibat mengkampanyekan isu

perlindungan TKI berasal dari pelbagai kalangan dari

pelajar, mahasiswa, pekerja profesional, hingga TKI

dari beberapa negara seperti Arab Saudi, Taiwan, dan

Jepang.

Salah satu topik favorit yang dipilih blogger dalam

kontes tersebut adalah gagasan wirausaha untuk

mantan TKI. Hingga kontes ditutup, kurang lebih

terdapat sebanyak 28 artikel bertema wirausaha

mantan TKI. Selain mengurai gagasan wirausaha bagi -

mantan TKI, beberapa blogger juga memaparkan

kisah-kisah TKI yang sukses berwirausaha, serta

beberapa kajian mendalam seputar peluang usaha

bagi mantan TKI.

Pemilik blog http://mbantoelpoenya.wordpress.com

misalnya, mengurai secara rinci persoalan migrasi,

gagasan mengubah paradigma buruh menjadi

wirausaha, hingga pengetahuan praktis saat dan purna

bekerja sebagai TKI. Catatan menarik juga dibuat oleh

Maman Soleman, pemilik alamat blog http://maman-

malmsteen.blogspot.com. Ia berkisah pengalamannya

mengelola usaha warnet dari gaji sang istri yang

bekerja di Malaysia. Ia pun menjelaskan beberapa

peluang usaha yang bisa dilakukan para mantan TKI,

seperti rumah kontrakan, kost, warung makan, usaha

bengkel, usaha warnet, usaha fotocopi, dan lain-lain.

Melibatkan Blogger Bicara Wirausaha TKIOleh: Zaim Wahid

“Komunitas yang sekian besar

jumlahnya harus mulai dilibatkan

untuk mengarusutamakan berbagai

informasi dan pengetahuan”

Page 7: WARTA BURUH MIGRAN EDISI JULI 2012

Halaman 7 | Warta Buruh Migran | Juli 2012

07 | Kajian

“Komunitas yang sekian besar jumlahnya harus

mulai dilibatkan untuk mengarusutamakan berbagai

informasi dan pengetahuan penting bagi Buruh

Migran Indonesia. Komunitas blogger dapat

mengambil peran untuk mendesak perbaikan

kebijakan dan mempengaruhi cara pandang migrasi

masyarakat Indonesia. Jika topik wirausaha TKI dan

pengelolaan potensi ekonomi desa mampu untuk

terus disuarakan komunitas Blogger, bukan tidak

mungkin artikel mereka dapat mengispirasi

perubahan di masyarakat, termasuk mempengaruhi

cara pandang menjadi buruh untuk digeser menjadi

cara pandang melahirkan entrpreneur.” tutur

Fathulloh, pegiat PSDBM yang menjadi ketua Kontes

Blog Solidaritas TKI.

Keterlibatan komunitas blogger untuk

memperkaya gagasan wirausaha

melalui beragam catatan adalah

sebuah gerakan strategis.

Bayangkan jika ada 1000 Blogger yang setiap bulan

menulis artikel atau panduan bagi TKI, maka dalam 1

tahun akan ada 12.000 artikel berisi pengetahuan yang

berguna bagi TKI. Meskipun hanya seperti sebuah

mimpi, gerakan seperti itu bukan tidak mungkin untuk

mampu diwujudkan.

Blogger juga dapat menjadi jembatan para mantan TKI

untuk memperoleh pelbagai informasi dan

pengetahuan tepat guna. Pada aspek yang lain

tentunya kualitas artikel yang disajikan blogger juga

harus diperhatikan. Artikel yang berisi pengetahuan

praktis dan memotret fakta-fakta di masyarakat, akan

berbeda dengan tulisan yang dibuat apa adanya dan

hanya berisi kutipan dari sumber-sumber yang tidak

dapat dipertanggungjawabkan.

Kontes blog yang digelar PSD-BM hanyalah interaksi

awal untuk mendekatkan dan mengajak komunitas

blogger pada kerja memperkaya pengetahuan di

Internet bagi TKI. Blogger sebagai sebuah komunitas

besar di dunia maya harus terus dilibatkan

membicarakan banyak hal tentang isu TKI. Model

gerakan semacam ini diharapkan mampu membawa

persoalan TKI sebagai persoalan bersama seluruh

elemen bangsa. [ ]

M. Zaim WahidStaff Media JGOS

Dan relawan Gerakan Desa

Membangun (GDM

Page 8: WARTA BURUH MIGRAN EDISI JULI 2012

Halaman 8 | Warta Buruh Migran | Juli 2012

08 | Jejak Kasus

Akibat KTKLN, TKI Triyawati Akan Tuntut Air AsiaOleh: Abdul Rahim Sitorus

Triyawati, merupakan TKI asal Desa Cisaat, Kecamatan Walad, Cirebon, Jawa Barat yang akan bekerja lagi di Singapura melalui kontrak mandiri (tanpa PJTKI). Akibat pembatalan tersebut, Triyawati bukan hanya mengalami kerugian atas tiket pesawat yang dibatalkan, tetapi dia juga harus kehilangan kesempatan kerja dengan gaji sebesar 3, 4 juta rupiah per bulan di Singapura.

“Petugas Air Asia saat itu meminta saya mengurus validasi KTKLN terlebih dahulu di konter BNP2TKI di terminal 2 Bandara Soekarno Hatta, setelah saya mencoba mengurus ke konter tersebut, permohonan saya ditolak BNP2TKI, mereka beralasan, Saya harus menggunakan jasa komersial PJTKI jika ingin mendapat KTKLN. Yang mengenaskan, ketika ke luar dari konter BNP2TKI tersebut, saya ditemui orang berseragam yang menawarkan jasa pembuatan KTKLN dengan biaya 2 sampai 3 juta, namun saya menolaknya,”, tutur Triyawati melalui sambungan telepon dengan Abdul Rahim Sitorus dari LBH Yogyakarta.

Alasan yang disampaikan petugas Air Asia karena Triyawati tidak memiliki Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri (KTKLN) dan tidak ada validasi KTKLN di paspor miliknya. Tindakan Air Asia yang menolak keberangkatan Triyawati tanpa KTKLN, hanya didasarkan pada tembusan Surat Edaran No:SE.04/KA/V/2011 BNP2TKI kepada perusahaan maskapai internasional tersebut.

“Pada tahun 2006 pernah muncul istilah verifikasi dokumen TKI di bandara, saat itu banyak TKI yang mengalami pembatalan keberangkatan, karena itu muncul Instruksi Presiden (Inpres) nomor 6 tahun 2006 -

yang memerintahkan tidak ada lagi verifikasi dokumen saat keberangkatan TKI, lantas mengapa kebijakan sejenis ini dikeluarkan Kepala BNP2TKI?, bukankan hal ini berarti pembangkangan terhadap Instruksi Presiden yang ada?”, tutur Abdul Rahim Sitorus, Pekerja Bantuan Hukum LBH Yogyakarta saat menjelaskan pelbagai kasus pelanggaran KTKLN kepada redaksi PSDBM.

Keberangkatan Triyawati yang digagalkan petugas Air Asia secara sepihak, merupakan tindakan melawan hukum dan merugikan TKI sebagai konsumen atau pengguna layanan maskapai. Hal tersebut dikarenakan kewenangan menolak keberangkatan TKI ke luar negeri, hanya bisa dilaksanakan oleh Pejabat Imigrasi berdasarkan permintaan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Sedangkan Kepala BNP2TKI bukanlah pejabat yang memiliki kewenangan hukum untuk membatalkan keberangkatan TKI, terlebih lagi pihak swasta seperti perusahaan maskapai. Karena itu Triyawati secara hukum melalui kuasa hukumnya, advokat Haris Aritonang dan Abdul Rahim Sitorus akan menuntut Air Asia dan pihak terkait. [ ]

Penerbangan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) atas nama

Triyawati (25), dengan pesawat Air Asia No. QZ 7790

Senin, 18 Juni 2012 pukul 17.25 WIB, dengan No.

Booking AC359K, secara sepihak digagalkan petugas Air

Asia di Bandara Soekarno Hatta Jakarta.Bukti Tiket Air Asia Milik Triyawati yang digagalkan secara sepihak oleh petugas

Abdul Rahim SitorusPegiat LBH Yogyakarta

Page 9: WARTA BURUH MIGRAN EDISI JULI 2012

Halaman 9 | Warta Buruh Migran | Juli 2012

09 | Inspirasi

Moka, Usaha Makanan Mantan TKI

BanyumasOleh: Pradna

Bekerja jauh dari kampung halaman seringkali bukan

merupakan pilihan utama. Itu juga yang dirasakan oleh

Siti Muniroh, warga desa Dawuhan Wetan, kecamatan

Kedungbanteng, Banyumas. Akan tetapi, lagi-lagi

masalah ekonomi menghimpit keluarga pasangan

Aslafudin ini. Akhirnya, Siti Muniroh memutuskan untuk

menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI).

Selama empat tahun Siti Muniroh bekerja di luar negeri.

Empat tahun itu, ibu dari seorang putri ini telah bekerja

di Malaysia dan Arab Saudi sebagai Pembantu Rumah

Tangga (PRT). Tampaknya pengalaman empat tahun di

negeri orang dirasa cukup untuk tidak bekerja di luar

negeri lagi oleh perempuan yang kini bertempat tinggal

tidak jauh dari desa Dawuhan Wetan, Kedungbanteng,

Banyumas.

“Apalagi sekarang sudah semakin tua.

Tenaganya sudah tidak seperti dulu

lagi.” tutur Siti Muniroh, saat

wawancara Jumat sore,

18 Mei 2012 silam.

Berbekal modal yang didapat dari bekerja sebagai

buruh migran, dan juga pengalaman dari dua negara

tempatnya bekerja, Siti Muniroh memutuskan

membuka usaha untuk tetap mendapatkan

penghasillan selepas kerja sebagai buruh migran.

Saat itu yang terpikirkan adalah membuat usaha

makanan kecil. Bersama suami, perempuan yang kini

tengah berbadan dua ini menyadari bahwa jika dia

membuat jenis jajanan yang sudah ada, pasar akan

sulit untuk menerimanya. Karena sudah terdapat

pemasok lama bagi para pedagang.

Berdasar pertimbangan tersebut, bu Siti, panggilan

akrabnya, mencari inovasi baru untuk produknya.

Akhirnya, dia menggabungkan pengalaman dari dua

negara tempatnya bekerja selama empat tahun

sebelumnya. Hasilnya, jajanan kacang hijau dari

Malaysia yang dibungkus tepung berbentuk segitiga

dari Arab Saudi. Untuk menyesuaikan dengan selera

Indonesia, kemasan tepungnya dibentuk seperti

jajanan pisang molen dari Indonesia.

Produk inovatif ini dinamakan Moka, kependekan

dari Molen Kacang hijau. Moka langsung diterima

pasar karena keunikan bentuk dan rasanya.

Page 10: WARTA BURUH MIGRAN EDISI JULI 2012

Halaman 10 | Warta Buruh Migran | Juli 2012

10 | Inspirasi

Sehari, dengan 5 pekerja, Moka dapat diproduksi 300

bungkus. Satu bungkus berisi 10 buah moka, dijual

dengan harga Rp. 1.800/bungkus. Omzet yang bisa

diraup dari penjualan moka ini mencapai Rp.

500.000/hari.

Saat ini, usaha Moka ini baru saja dilengkapi oleh

mesin pemotong adonan yang dipesan dari pengrajin

desa tetangga. Diharapkan dengan adanya mesin

pemotong adonan ini, produksi perhari bisa meningkat

menjadi 500 bungkus/hari.

Produksi jajanan unik ini bukan tanpa kendala. Moka

masih menyisakan kendala masalah kemasan. Karena

molen kacang hijau ini paling enak dimakan sesaat

sehabis digoreng. Masalahnya, proses produksi hari ini

dijual keesokan harinya. Otomatis kerenyahannya

sudah berkurang.

Jajan inovatif inipun hanya bertahan satu hari. Siti

Muniroh berharap akan ada bimbingan pemecahan

masalah tersebut sekaligus teknik pemasaran untuk

penganan hasil kreasi paduan dua negara yang

disesuaikan dengan lidah Indonesia ini.

Hasil inovasi Siti Muniroh dapat menjadi contoh bagi

buruh migran lainnya untuk dapat menyerap

pengalaman di luar negeri yang kemudian dipadukan

dengan citarasa Indonesia, sehingga bisa menghasilkan

peluang kemandirian di negeri sendiri.

Saat ini, usaha Moka ini baru saja dilengkapi oleh

mesin pemotong adonan yang dipesan dari pengrajin

desa tetangga. Diharapkan dengan adanya mesin

pemotong adonan ini, produksi perhari bisa meningkat

menjadi 500 bungkus/hari.

Produksi jajanan unik ini bukan tanpa kendala. Moka

masih menyisakan kendala masalah kemasan.

Karena molen kacang hijau ini paling enak dimakan

sesaat sehabis digoreng. Masalahnya, proses

produksi hari ini dijual keesokan harinya. Otomatis

kerenyahannya sudah berkurang. Jajan inovatif

inipun hanya bertahan satu hari. Siti Muniroh

berharap akan ada bimbingan pemecahan masalah

tersebut sekaligus teknik pemasaran untuk penganan

hasil kreasi paduan dua negara yang disesuaikan

dengan lidah Indonesia ini.

Hasil inovasi Siti Muniroh dapat menjadi contoh bagi

buruh migran lainnya untuk dapat menyerap

pengalaman di luar negeri yang kemudian dipadukan

dengan citarasa Indonesia, sehingga bisa

menghasilkan peluang kemandirian di negeri sendiri.

PradnaKoordinator Blogger Banyumas

Page 11: WARTA BURUH MIGRAN EDISI JULI 2012

Halaman 11 | Warta Buruh Migran | Juli 2012

11 | Inspirasi

Ira Risnawati, lahir di Surabaya tahun 1979.

Dia menginjakkan kaki pertama kali di Hong Kong

menjadi Buruh Migran Indonesia (BMI) tahun 2007

dan sampai sekarang ia belum pernah pulang ke

Indonesia. Sudah berganti majikan sebanyak 4 kali. Ira

cukup terkenal di kalangan BMI Hong Kong. Meskipun

mungkin banyak yang tidak tahu namanya, tapi kalau

mendengar lagu dangdut dengan tape recorder dan

ada penarinya, pasti orang akan tahu kalau

dia adalah seorang penjual jamu yang sering keliling

kawasan Victoria Park setiap hari libur bersama seorang

asistennya yang setia membawa dagangan yaitu jamu

yang dikemas dalam botol. Ira tidak jauh beda dengan

BMI lainnya. Dia juga mempunyai majikan dan bekerja

di sektor rumah tangga. Namun Ira menggunakan

waktu liburnya untuk mencari penghasilan tambahan

yakni dengan berjualan jamu. Jamu yang dia racik

sendiri ini antara lain ada kunyit asem, beras kencur,

kunci sirih, dan manjaan. Jamunya dijual perbotol HK$

22, setara dengan RP 25.000.

Ira, ‘Nyambi’ Jualan Jamu di Hong KongOleh : Fera Nuraini

Page 12: WARTA BURUH MIGRAN EDISI JULI 2012

Halaman 12 | Warta Buruh Migran | Juli 2012

“Aku pengen anakku jadi dokter.” Katanya dengan

penuh semangat. Ira memiliki rencana untuk bekerja di

Hong Kong 4 tahun lagi dan setelah itu pulang kampong

untuk mewujudkan cita-citanya.

Ira hanya satu diantara puluhan BMI lain yang

memanfaatkan hari liburnya untuk mencari tambahan

penghasilan lain dengan berjualan. Bedanya, Ira telah

berhasil menjadi “bos” dan memberi lapangan kerja

buat temannya sesama BMI untuk mendapatkan

tambahan pemasukan, seperti yang diungkapkan Lastri,

salah satu asistennya.

Tetap semangat Ira. Semoga cita-cita muliamu mendapat

kemudahan dari-Nya dan menginspirasi BMI lain.

[Fera Nuraini]

Sabtu malam Ira keluar dari rumah majikan dan pulang

Minggu malamnya. Sabtu malam inilah Ira membuat

ramuan jamu yang akan dijual hari Minggunya di sebuah

rumah yang dia kontrak di kawasan Sam Sui Po dengan

membayar HK$ 1500 perbulan. Ira tidak sendiri, dia

telah memiliki karyawan sebanyak 5 orang yang

kesemuanya adalah BMI juga yang bekerja di Hong

Kong.

Ira mendapatkan pemasukan Rp 2,5 juta setiap

Minggunya setelah dipotong untuk menggaji

karyawannya 5 orang (masing-masing karyawan tidak

sama, ada yang HK$ 150, 200 dan 300, tergantung

pekerjaannya) dan keuntungan bersihnya RP 7.000.000

setiap bulan, itu belum termasuk gaji Ira sendiri dari

majikan sebesar HK$ 3740 (setara Rp 4. 400.000). Ira

bercita-cita ingin membangun usaha kos-kosan dan juga

jasa travel serta ingin menyekolahkan kedua anaknya

hingga perguruan tinggi.

Bangun Visi Wirausaha TKIRedam Arus Migrasi di Desa-Desa

12 | Inspirasi