walikota denpasar peraturan walikota denpasar...

18
WALIKOTA DENPASAR PERATURANWALIKOTA DENPASAR NOMOR 34 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENGANGGARAN,PELAKSANAANDAN PENATAUSAHAAN, PERTANGGUNGJAWABANDAN PELAPORANSERTA MONITORING DAN EVALUASI HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL WALIKOTA DENPASAR, Menimbang Mengingat a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 42 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah; b. bahwa dalam rangka pembinaan terhadap Pengelolaan Hibah dan Bantuan Sosial agar tercipta tertib administrasi, akuntabilitas dan transparansi Pengelolaan Hibah dan Bantuan Sosial yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Walikota tentang Tata Cara Penganggaran, Pelaksanaan dan Penatausahaan, Pertanggungjawaban dan Pelaporan serta Monitoring dan Evaluasi Hibah dan Bantuan Sosial. 1. Undang - Undang Nomor 8 Tahun 1985 tentang Organisasi Kemasyarakatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1985 Nomor 44, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3298); 2. Undang - Undang Nomor 1 Tahun 1992 tentang Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Denpasar (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 9, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3456); 3. Undang - Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 4. Undang - Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

Upload: vudung

Post on 16-May-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: WALIKOTA DENPASAR PERATURAN WALIKOTA DENPASAR …jdih.denpasarkota.go.id/uploads/post/2011/PERWALI/perwali_34_2011.pdf · menerus dan selektif yang berutujuan untuk melindungi dari

WALIKOTA DENPASAR

PERATURANWALIKOTA DENPASAR

NOMOR 34 TAHUN 2011

TENTANG

TATA CARA PENGANGGARAN,PELAKSANAANDAN PENATAUSAHAAN,PERTANGGUNGJAWABANDAN PELAPORANSERTA MONITORING DAN

EVALUASI HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL

WALIKOTA DENPASAR,

Menimbang

Mengingat

a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 42 PeraturanMenteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang PedomanPemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber dariAnggaran Pendapatan dan Belanja Daerah;

b. bahwa dalam rangka pembinaan terhadap Pengelolaan Hibahdan Bantuan Sosial agar tercipta tertib administrasi, akuntabilitasdan transparansi Pengelolaan Hibah dan Bantuan Sosial yangbersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalamhuruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Walikotatentang Tata Cara Penganggaran, Pelaksanaan danPenatausahaan, Pertanggungjawaban dan Pelaporan sertaMonitoring dan Evaluasi Hibah dan Bantuan Sosial.

1. Undang - Undang Nomor 8 Tahun 1985 tentang OrganisasiKemasyarakatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun1985 Nomor 44, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 3298);

2. Undang - Undang Nomor 1 Tahun 1992 tentang Pembentukan

Kotamadya Daerah Tingkat II Denpasar (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 1992 Nomor 9, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 3456);

3. Undang - Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang KeuanganNegara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4286);

4. Undang - Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang PerbendaharaanNegara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4355);

Page 2: WALIKOTA DENPASAR PERATURAN WALIKOTA DENPASAR …jdih.denpasarkota.go.id/uploads/post/2011/PERWALI/perwali_34_2011.pdf · menerus dan selektif yang berutujuan untuk melindungi dari

5. Undang - Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang PemerintahanDaerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhirdengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentangPerubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4844);

6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang PerimbanganKeuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

7. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem JaminanSosial Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2004 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia nomor 4456);

8. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang PenanggulanganBencana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4723);

9. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang KesejahteraanSosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor12, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor4967);

10. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang PembentukanPeraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2011 Nomor 82), Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 5234);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2005 tentang HibahKepala Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2005 Nomor ~39, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4577);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentangPengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4578);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang PembagianUrusan Pemerintah Antara Pemerintah, Pemerintah DaerahProvinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenjKota (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang OrganisasiPerangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4741);

2

Page 3: WALIKOTA DENPASAR PERATURAN WALIKOTA DENPASAR …jdih.denpasarkota.go.id/uploads/post/2011/PERWALI/perwali_34_2011.pdf · menerus dan selektif yang berutujuan untuk melindungi dari

Menetapkan

15. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang StandarAkuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2010 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5156);

16. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2011 tentang Tata Carapengadaan Pinjaman Luar Negeri dan Penerimaan Hibah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 23,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5202);

17. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang PengadaanBarang/Jasa Pemerintah;

18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentangPedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telahdiubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri DalamNegeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan KeduaPeraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentangPedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

19. Peraturan Menteri Keuangan 168/PMK.07/2008 Tahun 2008tentang Hibah Daerah;

20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentangPedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumberdari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah;

21. Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2010 tentang Pokok-PokokPengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kota DenpasarTahun 2010 Nomor 4)

MEMUTUSKAN :

PERATURAN WALIKOTA TENTANG TATA CARA PENGANGGARAN,PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN, PERTANGGUNGJAWABANDAN PELAPORAN SERTA MONITORING DAN EVALUASI HIBAH DANBANTUAN SOSIAL

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal1

Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksud dengan :

1. Pemerintah Kota adalah Pemerintah Kota Denpasar.

2. Walikota adalah Walikota Denpasar.

3. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkatDPRD atau sebutan lain adalah lembaga perwakilan rakyatdaerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan KotaDenpasar.

3

Page 4: WALIKOTA DENPASAR PERATURAN WALIKOTA DENPASAR …jdih.denpasarkota.go.id/uploads/post/2011/PERWALI/perwali_34_2011.pdf · menerus dan selektif yang berutujuan untuk melindungi dari

4. Keuangan Daerah adalah semua hak dan kewajiban PemerintahKota Denpasar dalam rangka penyelenggaraan pemerintahanKota Denpasar yang dapat dinilai dengan uang termasukdidalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan denganhak dan kewajiban.

5. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnyadisingkat APBD adalah rencana keuangan tahunan PemerintahKota Denpasar yang dibahas dan disetujui bersama olehPemerintah Kota Denpasar dan DPRD, dan ditetapkan denganPeraturan Daerah.

6. Pejabat Pengelola Keuangan Daerah yang selanjutnya disingkatPPKD adalah Kepala satuan kerja pengelola keuangan daerahyang mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan APBD danbertindak sebagai bendahara umum daerah.

7. Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah yang selanjutnyadisingkat SKPKD adalah perangkat daerah pada Pemerintah KotaDenpasar yang melaksanakan pengelolaan APBD.

8. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPDadalah perangkat Daerah pada Pemerintah Kota Denpasar selakupengguna anggaranjbarang.

9. Tim Anggaran Pemerintah Daerah yang selanjutnya disingkatTPAD adalah tim yang dibentuk dengan Keputusan Walikota dandipimpin oleh Sekretaris Daerah yang mempunyai tugasmenyiapkan serta melaksanakan kebijakan Walikota, dalamrangka penyusunan APBD yang anggotanya terdiri dari pejabatperencanaan daerah, PPKD dan pejabat lainnya sesuai dengankebutuhan.

10. Rencana Kerja dan Anggaran PPKD yang selanjutnya disingkatRKA-PPKD adalan rencana kerja dan anggaran bagian keuanganselaku Bendahara Umum Daerah.

11. Rencana Kerja dan Anggaran SKPD yang selanjutnya disingkatRKA-SKPD adalah dokumen perencanaan dan pengganggaranyang berisi program, kegiatan dan anggaran SKPD.

12. Dokumen Pelaksanaan Anggaran PPKD yang selanjutnyadisingkat DPA-PPKD merupakan dokumen pelaksanaan anggaranbagian keuangan selaku Bendahara Umum Daerah.

13. Dokumen Pelaksanaan Anggaran SKPD yang selanjutnyadisingkat DPA-SKPD merupakan dokumen yang memuatpendapatan dan belanja setiap SKPD yang digunakan sebagaidasar pelaksanaan oleh pengguna anggaran.

14. Hibah adalah pemberian uangjbarang atau jasa dari PemerintahKota Denpasar kepada pemerintah atau pemerintah daerahlainnya, perusahaan daerah, masyarakat dan organisasikemasyarakatan, yang secara spesifik telah ditetapkan

4

Page 5: WALIKOTA DENPASAR PERATURAN WALIKOTA DENPASAR …jdih.denpasarkota.go.id/uploads/post/2011/PERWALI/perwali_34_2011.pdf · menerus dan selektif yang berutujuan untuk melindungi dari

peruntukannya, bersifat tidak wajib dan tidak mengikat, sertatidak secara terus menerus yang bertujuan untuk menunjangpenyelenggaran urusan Pemerintah Kota Denpasar.

15. Bantuan Sosial adalah pemberian bantuan berupa uangjbarangdari Pemerintah Kota Denpasar kepada Individu, keluarga,kelompok danjatau masyarakat yang sifatnya tidak terusmenerus dan selektif yang berutujuan untuk melindungi darikemungkinan terjadi resiko sosial.

16. Resiko sosial adalah kejadian atau peristiwa yang dapatmenimbulan potensi terjadinya kerentanan sosial yangditanggung oleh individu, keluarga, kelompok danjataumasyarakat sebagai dampak krisis sosial, krisis ekonomi, krisispolitik, fenomena alam dan bencana alam yang jika tidakdiberikan belanja bantuan sosial akan semakin terpuruk dantidak dapat hidup dalam kondisi wajar.

17. Naskah Perjanjian Hibah Daerah selanjutnya disingkat NPHDadalah naskah perjanjian hibah yang bersumber dari AnggaranPendapatan dan Belanja Daerah antara Pemerintah KotaDenpasar dengan penerima hibah.

18. Organisasi Kemasyarakatan adalah organisasi yang dibentuk olehanggota masyarakat warga negara Republik Indonesia secarasukarela atas dasar kesamaan kegiatan, profesi, fungsi, agama,dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, untukberperan serta dalam pembangunan dalam rangka mencapaitujuan nasional dalam wadah Negara Kesatuan RepublikIndonesia yang berdasarkan Pancasila termasuk organisasi nonpemerintahan yang bersifat nasional dibentuk berdasarkanketentuan perundang-undangan.

BAB II

BELANJA HIBAH

Bagian Kesatu

Umum

Pasal2

(1) Pemerintah Kota dapat memberikan hibah sesuai dengankemampuan keuangan daerah.

(2) Pemberian hibah sebagaimana dimaksud ayat (1) dilakukansetelah memprioritaskan pemenuhan belanja urusan wajib.

(3) Pemberian hibah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditujukanuntuk menunjang pencapaian sasaran program dan kegiatanPemerintah Kota Denpasar dengan memperhatikan asaskeadilan, kepatutan, rasionalitas, dan manfaat untuk masyarakat.

5

Page 6: WALIKOTA DENPASAR PERATURAN WALIKOTA DENPASAR …jdih.denpasarkota.go.id/uploads/post/2011/PERWALI/perwali_34_2011.pdf · menerus dan selektif yang berutujuan untuk melindungi dari

(4) Pemberian hibah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)memenuhi kriteria paling sedikit :

a. peruntukannya secara spesifik telah ditetapkan;

b. tidak wajib, tidak mengikat dan tidak terus menerus setiaptahun anggaran, kecuali ditentukan lain oleh peraturanperundang-undangan; dan

c. memenuhi persyaratan penerima hibah.

Pasal 3

Hibah dapat diberikan kepada :

a. pemerintah;

b. pemerintah daerah lainnya;

c. perusahaan daerah;

d. masyarakat; danjatau

e. organisasi kemasyarakatan.

Pasal 4

(1) Hibah kepada Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3huruf a diberikan kepada satuan kerja dari kementerianjlembagapemerintah non kementerian yang wilayah kerjanya beradadalam daerah yang bersangkutan.

(2) Hibah kepada pemerintah daerah lainnya sebagaimana dimaksuddalam Pasal 3 buruf b diberikan kepada daerah otonom baruhasil pemekaran daerah sebagaimana diamanatkan peraturanperundang-undangan.

(3) Hibah kepada perusahaan daerah sebagaimana dimaksud dalamPasal 3 huruf c diberikan kepada Badan Usaha Milik Daerahdalam rangka penerusan hibah yang diterima Pemerintah Kotadari Pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang­undangan.

(4) Hibah kepada masyarakat sebagaimana dimaksud dalam pasal 3huruf d diberikan kepada kelompok orang yang memiliki kegiatantertentu dalam bidang perekonomian, pendidikan, kesehatan,keagamaan, kesenian, adat istiadat, dan keolahragaan non­profesional.

(5) Hibah kepada organisasi kemasyarakatan sebagaimana dimaksuddalam Pasal 3 huruf

kemasyarakatan yangperundang-undangan.

e diberikan kepadadibentuk berdasarkan

organisasiperaturan

6

Page 7: WALIKOTA DENPASAR PERATURAN WALIKOTA DENPASAR …jdih.denpasarkota.go.id/uploads/post/2011/PERWALI/perwali_34_2011.pdf · menerus dan selektif yang berutujuan untuk melindungi dari

Pasal5

(1) Hibah kepada masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4ayat (4) diberikan dengan persyaratan paling sedikit;

a. memiliki kepengurusan yang jelas; dan

b. berkedudukan dalam wilayah administrasi Pemerintah Kota.

(2) Hibah kepada organisasi kemasyarakatan sebagaimana dimaksuddalam Pasal 4 ayat (5) diberikan dengan persyaratan palingsedikit:

a. telah terdaftar pada Pemerintah Kota Oenpasar sekurang­kurangnya 3 tahun, kecuali ditentukan lain oleh peraturanperundang-undangan.

b. berkedudukan dalam wilayah administrasi Pemerintah Kota;dan

c. memiliki sekretariat tetap.

Bagian Kedua

Pengganggaran

Pasal 6

(1) Pemerintah, pemerintah daerah lainnya, perusahaan daerah,masyarakat dan organisasi kemasyarakatan dapatmenyampaikan usulan hibah secara tertulis kepada Walikota.

(2) Walikota menunjuk SKPO terkait untuk melakukan evaluasiusulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

(3) Kepala SKPD terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (2)menyampaikan hasil evaluasi berupa rekomendasi kepadaWalikota melalui TAPO.

(4) TAPD memberikan pertimbangan atas rekomendasi sebagaimanadimaksud pada ayat (3) sesuai dengan prioritas dan kemampuankeuangan daerah.

Pasal 7

(1) Rekomendasi kepala SKPO dan pertimbangan TAPO sebagaimanadimaksud dalam Pasal 6 ayat (3) dan ayat (4) menjadi dasarpencantuman alokasi anggaran hibah dalam rancangan KUA danPPAS.

(2) Pencantuman alokasi anggaran sebagaimana dimaksud padaayat (1), meliputi anggaran hibah berupa uang, barang, danjataujasa.

7

Page 8: WALIKOTA DENPASAR PERATURAN WALIKOTA DENPASAR …jdih.denpasarkota.go.id/uploads/post/2011/PERWALI/perwali_34_2011.pdf · menerus dan selektif yang berutujuan untuk melindungi dari

pasal 8

(1) Hibah berupa uang dicantumkan dalam RKA-PPKD.

(2) Hibah berupa barang atau jasa dicantumkan dalam RKA-SKPD.

(3) RKA-PPKD dan RKA-SKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dan ayat (2) menjadi dasar penganggaran hibah dalam APBDsesuai peraturan perundang-undangan.

Pasal 9

(1) Hibah berupa uang dianggarkan dalam kelompok belanja tidaklangsung, jenis belanja hibah, obyek, dan rincian obyek belanjaberkenaan pada PPKD.

(2) Hibah berupa barang atau jasa dianggarkan dalam kelompokbelanja langsung yang diformulasikan kedalam program dankegiatan, yang diuraikan kedalam jenis belanja barang dan jasa,obyek belanja hibah barang dan jasa berkenaan kepada pihakketigafmasyarakat, dan rincian obyek belanja hibah barang ataujasa kepada pihak ketigafmasyarakat berkenaan pada SKPD.

(3) Rincian obyek belanja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) danayat (2) dicantumkan nama penerima dan besaran hibah.

Bagian Ketiga

Pelaksanaan dan Penatausahaan

Pasal10

(1) Pelaksanaan anggaran hibah berupa uang berdasarkan atas DPA­PPKD.

(2) Pelaksanaan anggaran hibah berupa barang atau jasaberdasarkan atas DPA-SKPD.

Pasalll

(1) Setiap pemberian hibah dituangkan dalam NPHD yangditandatangani bersama oleh Walikota Denpasar dan penerimahibah.

(2) NPHD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikitmemuat ketentuan mengenai:

a. pemberi dan penerima hibah;

b. tujuan pemberian hibah;

8

Page 9: WALIKOTA DENPASAR PERATURAN WALIKOTA DENPASAR …jdih.denpasarkota.go.id/uploads/post/2011/PERWALI/perwali_34_2011.pdf · menerus dan selektif yang berutujuan untuk melindungi dari

c. besaranjrincian penggunaan hibah yang akan diterima;

d. hak dan kewajiban;

e. tata cara penyaluranjpenyerahan hibah; dan

f. tata cara pelaporan hibah.

(3) Walikota Denpasar dapat menunjuk pejabat yang diberiwewenang untuk menandatangani NPHD.

Pasal12

(1) Walikota menetapkan daftar penerima hibah beserta besaranuang atau jenis barang atau jasa yang akan dihibahkan dengankeputusan Walikota Denpasar berdasarkan peraturan daerahtentang APBD dan Peraturan Walikota Denpasar tentangpenjabaran APBD.

(2) Daftar penerima hibah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)menjadi dasar penyaluranjpenyerahan hibah.

(3) Penyaluranjpenyerahan hibah dari Pemerintah Kota Denpasarkepada penerima hibah dilakukan setelah penandatangananNPHD.

(4) Pencairan hibah dalam bentuk uang dilakukan denganmekanisme pembayaran langsung (LS).

Bagian Keempat

Pelaporan dan Pertanggungjawaban

Pasal 13

(1) Penerima hibah berupa uang menyampaikan laporanpenggunaan hibah kepada Walikota melalui PPKD dengantembusan SKPD terkait.

(2) Penerima hibah berupa barang atau jasa menyampaikan laporanpenggunaan hibah kepada Walikota melalui kepala SKPD terkait.

Pasal14

(1) Hibah berupa uang dicatat sebagai realisasi jenis belanja hibahpada PPKD dalam tahun anggaran berkenaan.

(2) Hibah berupa barang atau jasa dicatat sebagai realisasi obyekbelanja hibah pada jenis belanja barang dan jasa dalam programdan kegiatan pada SKPD terkait.

9

Page 10: WALIKOTA DENPASAR PERATURAN WALIKOTA DENPASAR …jdih.denpasarkota.go.id/uploads/post/2011/PERWALI/perwali_34_2011.pdf · menerus dan selektif yang berutujuan untuk melindungi dari

Pasal15

Pertanggungjawaban pemerintah daerah atas pemberian hibahmeliputi:

a. usulan dari calon penerima hibah kepada Walikota;

b. Keputusan Walikota tentang penetapan daftar penerima hibah;

c. NPHD;

d. pakta integritas dari penerima hibah yang menyatakan bahwahibah yang diterima akan digunakan sesuai dengan NPHD; dan

e. bukti transfer uang atas pemberian hibah berupa uang atau buktiserah terima barangjjasa atas pemberian hibah berupabarangjjasa.

Pasal16

(1) Penerima hibah bertanggungjawab secara formal dan materialatas penggunaan hibah yang diterimanya.

(2) Pertanggungjawaban penerima hibah meliputi:

a. laporan penggunaan hibah;

b. surat pernyataan tanggung jawab yang menyatakan bahwahibah yang diterima telah digunakan sesuai NPHD; dan

c. bukti-bukti pengeluaran yang lengkap dan sah sesuaiperaturan perundang-undangan bagi penerima hibah berupauang atau salinan bukti serah terima barangjjasa bagipenerima hibah berupa barangjjasa.

(3) Pertanggungjawaban sebagaimana dimaksud pada ayat (2) hurufa dan huruf b disampaikan kepada kepala daerah paling lambattanggal 10 bulan Januari tahun anggaran berikutnya, kecualiditentukan lain sesuai peraturan perundang-undangan.

(4) Pertanggungjawaban sebagaimana dimaksud pada ayat (2) hurufc disimpan dan dipergunakan oleh penerima hibah selaku obyekpemeriksaan.

Pasal17

(1) Realisasi hibah dicantumkan pada laporan keuangan pemerintahdaerah dalam tahun anggaran berkenaan.

(2) Hibah berupa barang yang belum diserahkan kepada penerimahibah sampai dengan akhir tahun anggaran berkenaandilaporkan sebagai persediaan dalam neraca.

10

Page 11: WALIKOTA DENPASAR PERATURAN WALIKOTA DENPASAR …jdih.denpasarkota.go.id/uploads/post/2011/PERWALI/perwali_34_2011.pdf · menerus dan selektif yang berutujuan untuk melindungi dari

Pasal18

Realisasi hibah berupa barang danjatau jasa dikonversikan sesuaistandar akuntansi pemerintahan pada laporan realisasi anggaran dandiungkapkan pada catatan atas laporan keuangan dalam penyusunanlaporan keuangan Pemerintah Kota Denpasar.

BABIII

BELANJA BANTUAN SOSIAL

Bagian Kesatu

Umum

Pasal 19

(1) Pemerintah Kota dapat memberikan bantuan sosial kepadaanggotajkelompok masyarakat sesuai kemampuan keuangandaerah.

(2) Pemberian bantuan sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilakukan setelah memprioritaskan pemenuhan belanja urusanwajib dengan memperhatikan asas keadilan, kepatutan,rasionalitas dan manfaat untuk masyarakat.

Pasal 20

Anggotajkelompok masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal19 ayat (1) meliputi:

a. individu, keluarga, danjatau masyarakat yang mengalamikeadaan yang tidak stabil sebagai akibat dari krisis sosial,ekonomi, politik, bencana, atau fenomena alam agar dapatmemenuhi kebutuhan hidup minimum;

b. lembaga non pemerintahan bidang pendidikan, keagamaan, danbidang lain yang berperan untuk melindungi individu, kelompok,danjatau masyarakat dari kemungkinan terjadinya resiko sosial.

Pasal21

(1) Pemberian bantuan sosial sebagaimana dimaksud dalam Pasal19ayat (1) memenuhi kriteria paling sedikit:

a. selektif;

b. memenuhi persyaratan penerima bantuan;

c. bersifat sementara dan tidak terus menerus, kecuali dalamkeadaan tertentu dapat berkelanjutan;

d. sesuai tujuan penggunaan.

11

Page 12: WALIKOTA DENPASAR PERATURAN WALIKOTA DENPASAR …jdih.denpasarkota.go.id/uploads/post/2011/PERWALI/perwali_34_2011.pdf · menerus dan selektif yang berutujuan untuk melindungi dari

(2) Kriteria selektif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf adiartlkan bahwa bantuan sosial hanya diberikan kepada calonpenerima yang ditujukan untuk melindungi dari kemungkinanresiko sosial.

(3) Kriteria persyaratan penerima bantuan sebagaimana dimaksudpada ayat (1) huruf b meliputi:

a. memiliki identitas yang jelas; dan

b. berdomisili dalam wilayah administratif Pemerintah KotaDenpasar.

(4) Kriteria bersifat sementara dan tidak terus menerus sebagaimanadimaksud pada ayat (1) huruf c diartikan bahwa pemberianbantuan sosial tidak wajib dan tidak harus diberikan setiap tahunanggaran.

(5) Keadaan tertentu dapat berkelanjutan sebagaimana dimaksudpada ayat (1) huruf c diartikan bahwa bantuan sosial dapatdiberikan setiap tahun anggaran sampai penerima bantuan telahlepas dari resiko sosial.

(6) Kriteria sesuai tujuan penggunaan sebagaimana dimaksud padaayat (1) huruf d bahwa tujuan pemberian bantuan sosialmeliputi:

a. rehabilitasi sosial;

b. perlindungan sosial;

c. pemberdayaan sosial;

d. jaminan sosial;

d. penanggulangan kemiskinan; dan

f. penanggulangan bencana.

Pasal22

(1) Rehabilitasi sosial sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat(6) huruf a ditujukan untuk memulihkan dan mengembangkankemampuan seseorang yang mengalami disfungsi sosial agardapat melaksanakan fungsi sosialnya secara wajar.

(2) Perlindungan sosial sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat(6) huruf b ditujukan untuk mencegah dan menangani resikodari guncangan dan kerentanan sosial seseorang, keluarga,kelompok masyarakat agar kelangsungan hidupnya dapatdipenuhi sesuai dengan kebutuhan dasar minimal.

12

Page 13: WALIKOTA DENPASAR PERATURAN WALIKOTA DENPASAR …jdih.denpasarkota.go.id/uploads/post/2011/PERWALI/perwali_34_2011.pdf · menerus dan selektif yang berutujuan untuk melindungi dari

(3) Pemberdayaan sosial sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21ayat (6) huruf c ditujukan untuk menjadikan seseorang ataukelompok masyarakat yang mengalami masalah sosialmempunyai daya, sehingga mampu memenuhi kebutuhandasarnya.

(4) Jaminan sosial sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (6)huruf d merupakan skema yang melembaga untuk menjaminpenerima bantuan agar dapat memenuhi kebutuhan dasarhidupnya yang layak.

(5) Penanggulangan kemiskinan sebagaimana dimaksud dalam Pasal21 ayat (6) huruf e merupakan kebijakan, program, dan kegiatanyang dilakukan terhadap orang, keluarga, kelompok masyarakatyang tidak mempunyai atau mempunyai sumber matapencaharian dan tidak dapat memenuhi kebutuhan yang layakbagi kemanusiaan.

(6) Penanggulangan bencana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21ayat (6) huruf f merupakan serangkaian upaya yang ditujukanuntuk rehabilitasi.

Pasal23

(1) Bantuan sosial dapat berupa uang atau barang yang diterimalangsung oleh penerima bantuan sosial.

(2) Bantuan sosial berupa uang sebagaimana dimaksud pada ayat(1) adalah uang yang diberikan secara langsung kepadapenerima seperti beasiswa bagi anak miskin, yayasan pengelolayatim piatu, nelayan miskin, masyarakat lanjut usia, terlantar,cacat berat dan tunjangan kesehatan putra putri pahlawan yangtidak mampu.

(3) Bantuan sosial berupa barang sebagaimana dimaksud pada ayat(1) adalah barang yang diberikan secara langsung kepadapenerima seperti bantuan kendaraan operasional untuk sekolahluar biasa swasta dan masyarakat tidak mampu, bantuan perahuuntuk nelayan miskin, bantuan makanan/pakaian kepada yatimpiatu/tuna sosial, ternak bagi kelompok masyarakat kurangmampu.

Bagian Kedua

penganggaran

Pasal 24

(1) Anggota/kelompok masyarakat menyampaikan usulan tertuliskepada Walikota.

(2) Walikota menunjuk SKPD terkait untuk melakukan evaluasiusulan tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

13

Page 14: WALIKOTA DENPASAR PERATURAN WALIKOTA DENPASAR …jdih.denpasarkota.go.id/uploads/post/2011/PERWALI/perwali_34_2011.pdf · menerus dan selektif yang berutujuan untuk melindungi dari

(3) Kepala SKPD terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (2)menyampaikan hasil evaluasi berupa rekomendasi kepadaWalikota melalui TAPD.

(4) TAPO memberikan pertimbangan atas rekomendasi sebagaimanadimaksud pada ayat (3) sesuai dengan prioritas dan kemampuankeuangan daerah.

Pasal25

(1) Rekomendasi kepala SKPD dan pertimbangan TAPD sebagaimanadimaksud dalam Pasal 24 ayat (3) dan ayat (4) menjadi dasarpencantuman alokasi anggaran bantuan sosial dalam rancanganKUA dan PPAS.

(2) Pencantuman alokasi anggaran sebagaimana dimaksud padaayat (1), meliputi anggaran bantuan sosial berupa uang danfataubarang.

Pasal26

(1) Bantuan sosial berupa uang dicantumkan dalam RKA-PPKD.

(2) Bantuan sosial berupa barang dicantumkan dalam RKA-SKPO.

(3) RKA-PPKD dan RKA-SKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dan ayat (2) menjadi dasar penganggaran bantuan sosial dalamAPBD sesuai peraturan perundang-undangan.

Pasal27

(1) Bantuan sosial berupa uang sebagaimana dimaksud dalam Pasal26 ayat (1) dianggarkan dalam kelompok belanja tidak langsung,jenis belanja bantuan sosial, obyek, dan rincian obyek belanjaberkenaan pada PPKO.

(2) Bantuan sosial berupa barang sebagaimana dimaksud dalamPasal 26 ayat (2) dianggarkan dalam kelompok belanja langsungyang diformulasikan kedalam program dan kegiatan, yangdiuraikan kedalam jenis belanja barang dan jasa, obyek belanjabantuan sosial barang berkenaan yang akan diserahkan kepadapihak ketigafmasyarakat, dan rincian obyek belanja bantuansosial barang yang akan diserahkan pihak ketigafmasyarakatberkenaan pada SKPD.

(3) Dalam rincian obyek belanja sebagaimana dimaksud pada ayat(1) dan ayat (2) dicantumkan nama penerima dan besaranbantuan sosial.

14

Page 15: WALIKOTA DENPASAR PERATURAN WALIKOTA DENPASAR …jdih.denpasarkota.go.id/uploads/post/2011/PERWALI/perwali_34_2011.pdf · menerus dan selektif yang berutujuan untuk melindungi dari

Bagian Ketiga

Pelaksanaan dan Penatausahaan

Pasal 28

(1) Pelaksanaan anggaran bantuan sosial berupa uang berdasarkanatas DPA-PPKD.

(2) Pelaksanaan anggaran bantuan sosial berupa barangberdasarkan atas DPA-SKPD.

Pasal 29

(1) Walikota Denpasar menetapkan daftar penerima dan besaranbantuan sosial dengan keputusan Walikota Denpasarberdasarkan peraturan daerah tentang APBD dan peraturanWalikota Denpasar tentang penjabaran APBD.

(2) Penyaluran/penyerahan bantuan sosial didasarkan pada daftarpenerima bantuan sosial yang tercantum dalam keputusanWalikota Denpasar sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

(3) Pencairan bantuan sosial berupa uang dilakukan dengan carapembayaran langsung (LS).

(4) Dalam hal bantuan sosial berupa uang dengan nilai sampaidengan RpS.OOO.OOO,OO(lima juta rupiah) pencairannya dapatdilakukan melalui mekanisme tambah uang (TU).

(5) Penyaluran dana bantuan sosial kepada penerima bantuan sosialsebagaimana dimaksud pada ayat (4) dilengkapi dengan kuitansibukti penerimaan uang bantuan sosial.

Pasal30

Pengadaan barang dan jasa dalam rangka bantuan sosialberpedoman pada peraturan perundang-undangan.

Bagian Keempat

Pelaporan dan Pertanggungjawaban

Pasal 31

(1) Penerima bantuan sosial berupa uang menyampaikan laporanpenggunaan bantuan sosial kepada Walikota Denpasar melaluiPPKD dengan tembusan kepada SKPD terkait.

(2) Penerima bantuan sosial berupa barang menyampaikan laporanpenggunaan bantuan sosial kepada Walikota melalui kepalaSKPD terkait.

15

Page 16: WALIKOTA DENPASAR PERATURAN WALIKOTA DENPASAR …jdih.denpasarkota.go.id/uploads/post/2011/PERWALI/perwali_34_2011.pdf · menerus dan selektif yang berutujuan untuk melindungi dari

Pasal 32

(1) Bantuan sosial berupa uang dicatat sebagai realisasi jenis belanjabantuan sosial pada PPKDdalam tahun anggaran berkenaan.

(2) Bantuan sosial berupa barang dicatat sebagai realisasi obyekbelanja bantuan sosial pada jenis belanja barang dan jasa dalamprogram dan kegiatan pada SKPD terkait.

Pasal33

Pertanggungjawaban Pemerintah Kota atas pemberian bantuansosial meliputi:

a. usulan dari calon penerima bantuan sosial kepada WalikotaDenpasar;

b. keputusan Walikota tentang penetapan daftar penerima bantuansosial;

c. pakta integritas dari penerima bantuan sosial yang menyatakanbahwa bantuan sosial yang diterima akan digunakan sesuaidengan usulan; dan

d. bukti transferjpenyerahan uang atas pemberian bantuan sosialberupa uang atau bukti serah terima barang atas pemberianbantuan sosial berupa barang.

Pasal 34

(1) Penerima bantuan sosial bertanggungjawab secara formal danmaterial atas penggunaan bantuan sosial yang diterimanya.

(2) Pertanggungjawaban penerima bantuan sosial meliputi:a. laporan penggunaan bantuan sosial oleh penerima bantuan

sosial;

b. surat pernyataan tanggungjawab yang menyatakan bahwabantuan sosial yang diterima telah digunakan sesuai denganusulan; dan

c. bukti-bukti pengeluaran yang lengkap dan sah sesuaiperaturan perundang-undangan bagi penerima bantuan sosialberupa uang atau salinan bukti serah terima barang bagipenerima bantuan sosial berupa barang.

(3) Pertanggungjawaban sebagaimana dimaksud pada ayat (2) hurufa dan huruf b disampaikan kepada Walikota paling lambattanggal 10 bulan Januari tahun anggaran berikutnya, kecualiditentukan lain sesuai peraturan perundang-undangan.

(4) Pertanggungjawaban sebagaimana dimaksud pada ayat (2) hurufc disimpan dan dipergunakan oleh penerima bantuan sosialselaku obyek pemeriksaan.

16

Page 17: WALIKOTA DENPASAR PERATURAN WALIKOTA DENPASAR …jdih.denpasarkota.go.id/uploads/post/2011/PERWALI/perwali_34_2011.pdf · menerus dan selektif yang berutujuan untuk melindungi dari

Pasal35

(1) Realisasi bantuan sosial dicantumkan pada laporan keuanganPemerintah Kota dalam tahun anggaran berkenaan.

(2) Bantuan sosial berupa barang yang belum diserahkan kepadapenerima bantuan sosial sampai dengan akhir tahun anggaranberkenaan dilaporkan sebagai persediaan dalam neraca.

Pasal 36

(1) Realisasi bantuan sosial berupa barang dikonversikan sesuaistandar akuntansi pemerintahan pada laporan realisasi anggarandan diungkapkan pada catatan atas laporan keuangan dalampenyusunan laporan keuangan Pemerintah Kota Denpasar.

BABIV

MONITORING DAN EVALUASI

Pasal37

(1) SKPD terkait melakukan monitoring dan evaluasi atas pemberianhibah dan bantuan sosial.

(2) Hasil monitoring dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat(1) disampaikan kepada Walikota dengan tembusan kepadaSKPD yang mempunyai tugas dan fungsi pengawasan.

Pasal 38

Dalam hal hasil monitoring dan evaluasi sebagaimana dimaksuddalam Pasal 37 ayat (2) terdapat penggunaan hibah atau bantuansosial yang tidak sesuai dengan usulan yang telah disetujui,penerima hibah atau bantuan sosial yang bersangkutan dikenakansanksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

BABV

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 39

Pada saat Peraturan Walikota ini berlaku, Peraturan WalikotaDenpasar Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tata Cara Pemberian danPertanggungjawaban Bantuan Sosial (Berita Daerah Kota DenpasarTahun 2008 Nomor 8) dan Peraturan Walikota Denpasar Nomor 9Tahun 2008 tentang Tata Cara Pemberian dan PertanggungjawabanHibah (Berita Daerah Kota Denpasar Tahun 2008 Nomor 9) masihberlaku sampai dengan tanggal 31 Desember 2011.

]7

Page 18: WALIKOTA DENPASAR PERATURAN WALIKOTA DENPASAR …jdih.denpasarkota.go.id/uploads/post/2011/PERWALI/perwali_34_2011.pdf · menerus dan selektif yang berutujuan untuk melindungi dari

BAB VI

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 40

Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundanganPeraturan Walikota ini dengan penempatannya dalam Berita DaerahKota Denpasar.

Ditetapkan di Denpasarpada tanggal 30 Nopember 2011

WALIKOTA DENPASAR,

Diundangkan di Kota Denpasarpada tanggal 30 Nopember 2011

SEKRETARISDAERAH KOTA DENPASAR,

BERITA DAERAH KOTA DENPASARTAHUN 2011 NOMOR 34

18