wahyudi

31
SK 091341 KIMIA ORGANIK I PETUNJUK PRAKTIKUM Tim Pembina Kimia Organik I Taslim Ersam Mardi Santoso Yulfi Zetra Agus Wahyudi Sri Fatmawati Arif Fadlan Jurusan Kimia Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014

Upload: novitawahyunidly

Post on 17-Dec-2015

8 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

jhiugdajks

TRANSCRIPT

  • SK 091341

    KIMIA ORGANIK I

    PETUNJUK PRAKTIKUM

    Tim Pembina Kimia Organik I

    Taslim Ersam

    Mardi Santoso

    Yulfi Zetra

    Agus Wahyudi

    Sri Fatmawati

    Arif Fadlan

    Jurusan Kimia

    Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam

    INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

    2014

  • Petunjuk Praktikum Kimia Organik I SK 091341 Semester Genap 2013/2014

    2

  • Petunjuk Praktikum Kimia Organik I SK 091341 Semester Genap 2013/2014

    3

    Kata Pengantar

    Petunjuk pelaksanaan praktikum Kimia Organik I disiapkan untuk mendampingi pelaksanaan

    perkuliahan Kimia Organik I melalui pembelajaran di laboratorium. Praktikum didesain dan

    dilaksanakan secara sinergis berdasarkan materi tatap muka di dalam kelas. Petunjuk

    praktikum digunakan sebagai buku instruksi bagi mahasiswa, asisten, analis, dan pembina

    dalam menjalankan dan memahami setiap percobaan. Percobaan dibagi menjadi tiga:

    hidrokarbon, alkil halida, dan nitrasi senyawa aromatik. Identifikasi secara umum dilakukan

    melalui reaksi-reaksi khas senyawa-senyawa tersebut.

  • Petunjuk Praktikum Kimia Organik I SK 091341 Semester Genap 2013/2014

    4

  • Petunjuk Praktikum Kimia Organik I SK 091341 Semester Genap 2013/2014

    5

    Daftar Isi

    Kata pengantar..................................................................................................................... 3

    Daftar isi.............................................................................................................................. 5

    Deskripsi singkat mata kuliah Kimia Organik I.................................................................. 7

    Petunjuk Keselamatan Dalam Laboratorium....................................................................... 9

    Petunjuk Penyusunan Jurnal dan laporan............................................................................. 11

    Kinerja Laboratorium........................................................................................................... 13

    Eksperimen

    Percobaan 1. Hidrokarbon.................................................................................................... 15

    Percobaan 2. Alkil Halida.................................................................................................... 19

    Percobaan 3. Nitrasi Senyawa Aromatis.............................................................................. 23

  • Petunjuk Praktikum Kimia Organik I SK 091341 Semester Genap 2013/2014

    6

  • Petunjuk Praktikum Kimia Organik I SK 091341 Semester Genap 2013/2014

    7

    Deskripsi Singkat

    Mata Kuliah Kimia Organik I

    Semester Genap 2013/2014

    Kelas A; Rabu/11.00 & Kamis/11.00

    Kelas B; Selasa/13.30 & Rabu/13.30

    Praktikum Kelas A, B; Jumat/07.50

    Kompetensi

    Mahasiswa mampu menunjukkan mekanisme reaksi senyawa organik berdasarkan sifat,

    ikatan, dan strukturnya.

    Sub Kompetensi

    1. Mahasiswa mampu menjelaskan sifat senyawa organik berdasarkan struktur molekul dan ikatan yang ada dalam molekul.

    2. Mahasiswa mampu mengklasifikasikan jenis reaksi dan intermediate dalam kimia organik, dan menjelaskan hubungan struktur dengan kestabilan intermediate dan reaksi.

    3. Mahasiswa mampu menjelaskan struktur, geometri, susunan atom/gugus dalam molekul. 4. Mahasiswa mampu menjelaskan mekanisme reaksi senyawa organik.

    Materi

    1. Ikatan dan sifat molekul 2. Pengenalan mekanisme reaksi organik 3. Struktur dan sifat alkana, alkena, hidrokarbon aromatik dan alkuna 4. Pengenalan stereokimia organik 5. Reaksi adisi alkena dan alkuna 6. Reaksi substitusi nukleofilik alkil halida dan alkohol 7. Reaksi eliminasi alkil halida 8. Reaksi substitusi elektrofilik dan nukleofilik benzena

    Tim Pembina

    1. Prof. Dr. Taslim Ersam

    2. Prof. Dr. Mardi Santoso

    3. Dra. Yulfi Zetra, M.S.

    4. Drs. Agus Wahyudi, M.S.

    5. Dr. Sri Fatmawati, S.Si., M.Sc.

    6. Arif Fadlan, M.Si.

  • Petunjuk Praktikum Kimia Organik I SK 091341 Semester Genap 2013/2014

    8

  • Petunjuk Praktikum Kimia Organik I SK 091341 Semester Genap 2013/2014

    9

    Petunjuk Keselamatan Dalam Laboratorium

    Bekerja di laboratorium melibatkan berbagai macam pelarut, molekul organik, asam-

    asam, dan basa-basa yang dapat berbahaya apabila terjadi kontak langung. Petunjuk berikut

    wajib diikuti tanpa perkecualian:

    a) Ketahui letak pintu masuk, pintu keluar, kotak pertolongan pertama pada kecelakaan

    (P3K), perlengkapan darurat dan pengaman, dan alat pemadam kebakaran.

    b) Selalu gunakan kacamata pengaman (safety glasses) selama bekerja di

    laboratorium.

    c) Gunakan jas laboratorium dengan benar (semua kancing baju tertutup) selama

    bekerja di laboratorium.

    d) Gunakan sepatu tertutup selama bekerja di laboratorium. Jangan menggunakan

    sandal, sepatu terbuka, dan sepatu hak tinggi. Praktikan yang menggunakan atribut

    tersebut akan dikeluarkan dari laboratorium untuk mengganti.

    e) Jangan menggunakan kaos, rok pendek, pakaian dengan lengan pendek.

    Praktikan dengan atribut tersebut akan dikeluarkan dari laboratorium untuk

    mengganti.

    f) DILARANG MAKAN DAN MINUM di dalam laboratorium.

    g) DILARANG MEROKOK di dalam laboratorium.

    h) DILARANG BERSENDA GURAU di dalam laboratorium.

    i) Perangkat telepon selular diseting senyap/silent selama di laboratorium.

    j) Tidak diijinkan mendengarkan musik dengan headphone selama di

    laboratorium.

    k) Jangan meninggalkan reaksi tanpa pengawasan.

    l) Buang limbah percobaan pada tempat yang telah disediakan. Jangan buang limbah

    di wastafel.

    m) Selalu waspada terhadap resiko bahaya dan keadaan darurat. Apabila tidak yakin

    dengan keselamatan dan keamanan, tanyakan asisten atau pembina.

  • Petunjuk Praktikum Kimia Organik I SK 091341 Semester Genap 2013/2014

    10

  • Petunjuk Praktikum Kimia Organik I SK 091341 Semester Genap 2013/2014

    11

    Petunjuk Penyusunan Jurnal dan Laporan

    Jurnal dan laporan individual dikerjakan dengan tulisan tangan menggunakan bolpoin

    tinta hitam pada buku tulis ukuran A5.

    Format dan Penilaian Jurnal dan Laporan

    Jurnal (100 poin)

    Halaman awal

    SK 091341

    KIMIA ORGANIK I

    Nomor Percobaan :

    Judul Percobaan :

    Hari/Tanggal :

    Nama :

    NRP :

    Kelompok :

    Asisten :

    Isi

    a. Pendahuluan b. Reaksi-reaksi c. Tabel Konstanta Fisik

    Nama

    Bahan Struktur

    Berat

    Molekul

    Titik

    Didih

    Titik

    Leleh Densitas

    Potensi

    Bahaya

    d. Prosedur e. Diagram Alir/Skema kerja

    Laporan (100 poin)

    Halaman awal (Format sesuai jurnal)

    Isi

    a. Pengamatan Perubahan Fisik b. Lembar Pengamatan (lampiran yang telah di-acc asisten disertakan) c. Hasil, Diskusi, Kesimpulan

  • Petunjuk Praktikum Kimia Organik I SK 091341 Semester Genap 2013/2014

    12

    Pendahuluan Jurnal

    Pendahuluan memuat penjelasan latar belakang teori

    secara singkat, tujuan percobaan, manfaat prosedur yang

    digunakan.

    Reaksi-reaksi Jurnal Pernyataan reaksi yang akan dilakukan dan bagaimana

    mengenali reaksi tersebut.

    Data Fisik Jurnal Daftar data fisik setiap bahan kimia yang digunakan dalam

    percobaan berupa berat molekul, titik leleh, titik didih,

    rapatan, bahaya yang mungkin ditimbulkan.

    Prosedur Jurnal

    Rangkuman singkat prosedur yang akan dilakukan dalam

    percobaan. Prosedur bukan kalimat lengkap dan bukan

    salinan langsung dari petunjuk praktikum. Prosedur

    berupa daftar singkat tetapi menyeluruh dari semua hal

    yang akan dikerjakan.

    Diagram Alir Jurnal

    Diagram alir dapat berupa skema kerja yang menjelaskan

    tahapan yang akan dilakukan dalam percobaan, prosedur

    yang ditulis dalam bentuk lebih singkatan. Diagram alir

    menjadi referensi cepat selama percobaan berlangsung

    sehingga percobaan diharapkan dapat berjalan dalam

    waktu lebih singkat.

    Pengamatan

    Perubahan Fisik Laporan

    Perubahan fisik dapat terjadi atau tidak selama percobaan

    berlangsung. Pangamatan merekam semua perubahan

    yang dapat diamati; perubahan warna, pembentukan

    endapan, perubahan suhu, adanya percikan/letupan,

    timbulnya bau dan lainnya. Pengamatan dapat dituli dalam

    bentuk dua kolom terpisah antara prosedur yang dilakukan

    dan pengamatan perubahan yang bersesuaian.

    Lembar Pengamatan Laporan Tuliskan kembali semua data sebagaimana pada lembar

    pengamatan dalam petunjuk praktikum. Lembar

    pengamatan yang telah disetujui oleh asisten dilampirkan.

    Hasil, Diskusi,

    Kesimpulan Laporan

    Bagian ini memuat interpretasi data yang diperoleh selama

    percobaan berlangsung. Pernyataan bahwa prosedur yang

    telah dilakukan adalah metoda yang benar atau tidak dapat

    dinyatakan pada bagian ini. Apabila tidak, berikan saran

    perbaikan. Bagian ini memuat diskusi kemungkinan

    kesalahan yang terjadi dan bagaimana kesalahan

    mempengaruhi hasil secara keseluruhan. Penjelasan

    terhadap setiap perubahan yang telah dicatat pada

    pengamatan, kesesuaian capaian percobaan dengan tujuan

    percobaan, dan bukti-bukti pendukung berupa reaksi-

    reaksi diberikan pada bagian ini. Kualitas sebuah laporan

    tidak tergantung pada jumlah lembar tulisan tetapi pada

    substansi dan kejelasan hal yang dibahas.

  • Petunjuk Praktikum Kimia Organik I SK 091341 Semester Genap 2013/2014

    13

    Kinerja Laboratorium

    Penilaian dilakukan terhadap kinerja selama berada di laboratorium. Komponen kinerja

    laboratorium meliputi:

    a) Persiapan: penilaian ini didasarkan pada tes praktikum, jurnal, sikap dan kelengkapan memasuki laboratorium, dan pengamatan organisasi selama praktikum.

    b) Keterampilan laboratorium: penilaian ini diberikan berdasarkan sikap selama percobaan berlangsung dengan mengamati teknik, keinginan untuk membantu

    anggota kelompok, bekerja dengan petunjuk keselamatan, dan kemampuan untuk

    mengatasi kegagalan dalam percobaan.

    c) Hasil: pengamatan hasil dapat berupa persentase rendemen produk, kemurnian produk, identifikasi reaksi-reaksi khas suatu senyawa, pengamatan hasil reaksi.

  • Petunjuk Praktikum Kimia Organik I SK 091341 Semester Genap 2013/2014

    14

  • Petunjuk Praktikum Kimia Organik I SK 091341 Semester Genap 2013/2014

    15

    PERCOBAAN 1

    HIDROKARBON

    Hidrokarbon merupakan senyawa organik yang tersusun hanya oleh karbon (C) dan

    hidrogen (H). Hidrokarbon terbagi menjadi tiga jenis utama yaitu hidrokarbon jenuh,

    hidrokarbon tak jenuh, dan hidrokarbon aromatik. Hidrokarbon jenuh hanya mempunyai

    ikatan C-C tunggal, sementara hidrokarbon tak jenuh mempunyai ikatan C-C rangkap 2 atau

    rangkap 3. Hidrokarbon aromatik merupakan senyawa siklik yang mempunyai sifat kimia

    berkaitan dengan benzena.

    Hidrokarbon jenuh (alkana dan sikloalkana) bersifat relatif inert dan tidak mudah

    bereaksi dengan pereaki-pereaksi umum. Hidrokarbon tak jenuh (alkena dan sikloalkena)

    dapat mengalami reaksi adisi dan reaksi oksidasi. Benzena dan senyawa aromatik lainnya

    tidak bereaksi secara adisi tetapi dapat mengalami reaksi substitusi dengan penggantian atom

    hidrogen oleh satu atom atau sekelompok atom lainnya.

    Contoh-contoh reaksi:

    1. Reaksi Pembakaran Komponen utama gas alam adalah hidrokarbon metana. Hidrokarbon lainnya yang

    digunakan untuk pemanasan atau memasak adalah propana dan butana. Hasil reaksi

    pembakaran adalah karbon dioksida dan air disertai dengan pelepasan panas.

    2. Reaksi dengan Bromin Hidrokarbon tak jenuh bereaksi secara cepat dengan bromin dalam larutan karbon

    tetraklorida atau sikloheksana. Reaksi berupa adisi bromin pada ikaran rangkap

    karbon. Alkena (bukan alkana atau hidrokarbon aromatik) berekasi dengan Br2

    menghasilkan alkil bromida yang sesuai (atau dibromoalkana). Warna kuning/oranye

    Br2 akan hilang apabila Br2 bereaksi dengan alkena; hasil reaksi bromoalkana

    biasanya jernih tak berwarna. Alkana tidak bereaksi dengan Br2 karena hanya

    mempunyai ikatanC-C tunggal; warna kuning/oranye Br2 akan tetap ada.

    Senyawa aromatik tahan terhadap reaksi adisi karena sifat aromatisitasnya. Senyawa ini bereaksi dengan bromin dengan adanya katalis seperti alumunium klorida.

    3. Reaksi dengan Asam Sulfat Pekat (H2SO4 p) Alkena bereaksi dengan H2SO4 pekat melalui adisi menghasilkan asam alkil sulfonat

    yang larut dalam H2SO4.

    CH4 + 2O2 CO2 + 2H2O + panas

    CH3CH2CH3 + 5O2 3CO2 + 4H2O + panas

    R C C R

    H H

    + Br2 R C C R

    H H

    Br Brkuning/oranye jernih tak berwarna

    atau R C C R

    H H

    H H

    + Br2 tak bereaksi

    R C C R

    H H

    + R C C R

    H H

    H OSO2OH

    HOSO2OH

  • Petunjuk Praktikum Kimia Organik I SK 091341 Semester Genap 2013/2014

    16

    Hidrokarbon jenuh tidak reaktif (reaksi adisi tidak mungkin terjadi); alkuna bereaksi

    secara lambat dan membutuhkan katalis (HgSO4); senyawa aromatik juga tidak reaktif

    karena reaksi adisi sukar terjadi.

    4. Reaksi dengan Kalium Permanganat Aqueous (KMnO4) Kalium permanganat merupakan agen pengokidasi yang dapat bereaksi dengan

    hidrokarbon tak jenuh, tetapi tidak bereaksi dengan alkana atau hidrokarbon aromatik.

    Larutan KMnO4 encer berwarna ungu tua, tidak akan berubah apabila tidak terjadi

    reaksi. Endapan coklat MnO2 terbentuk apabila KMnO4 bereaksi dengan hidrokarbon

    tak jenuh.

  • Petunjuk Praktikum Kimia Organik I SK 091341 Semester Genap 2013/2014

    17

    EKSPERIMEN

    A. PETUNJUK UMUM

    Percobaan memberikan informasi mengenai sifat-sifat hidrokarbon dan reaktivitas kimia berdasarkan jenis hidrokarbon (jenuh, tak jenuh, aromatik). Percobaan dilakukan

    terhadap n-heksana, sikloalkena, toluena, dan senyawa unknown A-D. Senyawa

    unknown A-D dapat berupa alkana/sikloalkana atau alkena/alkuna.

    BUANG SEMUA LIMBAH PERCOBAAN PADA TEMPAT YANG TELAH DISEDIAKAN.

    JANGAN BUANG LIMBAH DI WASTAFEL.

    Catat semua data dan pengamatan pada lembar pengamatan yang tersedia dalam dokumen percobaan.

    B. ALAT DAN BAHAN Alat Bahan

    - Tabung reaksi - Pipet tetes - Kaca arloji - Korek api

    - n-Heksana - Sikloheksena - Toluena - Senyawa unknown A-D - Aquades - Ligroin - Larutan 1% bromin dalam sikloheksana - Larutan 1% KMnO4 aqueous - H2SO4 pekat

    C. PROSEDUR

    SIFAT FISIK HIDROKARBON

    1. Kelarutan dan Densitas Dalam Air Beri label tabung reaksi dengan nama senyawa yang akan diuji. Masukkan kedalam

    masing-masing tabung 5 tetes hidrokarbon yang sesuai: n-heksana, sikloheksena,

    toluena, senyawa A-D. Tambahkan 5 tetes aquades kedalam masing-masing tabung.

    Apakah terjadi pemisahan?komponen manakah yang berada di atas atau di bawah?.

    Kocok tabung untuk mencampur isinya. Apakah yang terjadi ketika campuran

    didiamkan?bagaimana densitas hidrokarbon yang diuji?apakah hidrokarbon lebih rapat

    atau kurang rapat dari pada air. Amati dan catat pada lembar pengamatan.

    Simpan tabung untuk dibandingkan dengan percobaan berikutnya.

    2. Kelarutan dan Densitas Dalam Ligroin Beri label tabung reaksi dengan nama senyawa yang akan diuji. Masukkan kedalam

    masing-masing tabung 5 tetes hidrokarbon yang sesuai: n-heksana, sikloheksena,

    toluena, senyawa A-D. Tambahkan 5 tetes ligroin kedalam masing-masing tabung.

    Ligroin adalah pelarut nonpolar. Apakah terjadi pemisahan?komponen manakah yang

    berada di atas atau di bawah?.

    Kocok tabung untuk mencampur isinya. Apakah terjadi perubahan kenampakan

    campuran sebelum dan sesudah pencampuran?bandingkan tabung-tabung pada

    percobaan ini dengan percobaan sebelumnya. Amati dan catat pada lembar

    pengamatan.

  • Petunjuk Praktikum Kimia Organik I SK 091341 Semester Genap 2013/2014

    18

    SIFAT KIMIA HIDROKARBON

    1. Pembakaran Masukkan masing-masing 5 tetes hidrokarbon yang sesuai: n-heksana, sikloheksena,

    toluena, senyawa A-D pada kaca arloji. Bakar dengan korek api. Amati api yang

    terbentuk dan warna asap masing-masing senyawa uji. Catat pada lembar pengamatan.

    2. Uji Bromin Beri label tabung reaksi dengan nama senyawa yang akan diuji. Masukkan kedalam

    masing-masing tabung 5 tetes hidrokarbon yang sesuai: n-heksana, sikloheksena,

    toluena, senyawa A-D. Tambahkan tetes demi tetes larutan 1% bromin dalam

    sikloheksana disertai pengocokan setiap penetesan. Hitung jumlah tetesan larutan 1%

    bromin dalam sikloheksana hingga warnanya tetap ada dan tidak hilang; jangan

    menambahkan lebih dari 10 tetes. Catat pada lembar pengamatan.

    3. Uji KMnO4 Beri label tabung reaksi dengan nama senyawa yang akan diuji. Masukkan kedalam

    masing-masing tabung 5 tetes hidrokarbon yang sesuai: n-heksana, sikloheksena,

    toluena, senyawa A-D. Tambahkan tetes demi tetes larutan 1% KMnO4 aqueous

    disertai pengocokan setiap penetesan. Hitung jumlah tetesan larutan 1% KMnO4

    aqueous hingga warnanya tetap ada dan tidak hilang; jangan menambahkan lebih dari

    10 tetes. Catat pada lembar pengamatan.

    4. Uji H2SO4 Beri label tabung reaksi dengan nama senyawa yang akan diuji. Masukkan kedalam

    masing-masing tabung 5 tetes hidrokarbon yang sesuai: n-heksana, sikloheksena,

    toluena, senyawa A-D. Lakukan percobaan satu per satu tiap tabung. Tambahkan 3

    tetes H2SO4 pekat pada tabung. Pegang tabung dan rasakan apakah terjadi perubahan

    suhu. Amati apakah larutan menjadi homogen dan bercampur atau terjadi perubahan

    warna. (perubahan suhu atau pembentukan larutan homogen atau perubahan warna

    merupakan indikasi terjadinya reaksi). Catat pada lembar pengamatan.

    Identifikasi senyawa A-D berdasarkan uji yang telah dilakukan.

    Simpulkan identitas senyawa A-D (alkana/sikloalkana atau alkena/alkuna).

    Catat pada lembar pengamatan.

  • Petunjuk Praktikum Kimia Organik I SK 091341 Semester Genap 2013/2014

    19

    LEMBAR PENGAMATAN

    SIFAT FISIK HIDROKARBON

    Air Ligroin

    Sampel

    Hidrokarbon Kelarutan Densitas Kelarutan Densitas

    n-Heksana

    Sikloheksena

    Toluena

    Senyawa A

    Senyawa B

    Senyawa C

    Senyawa D

    SIFAT KIMIA HIDROKARBON

    Sampel

    Hidrokarbon Pembakaran Uji Bromin Uji KMnO4 Uji H2SO4 Uji HNO3

    n-Heksana

    Sikloheksena

    Toluena

    Senyawa A

    Senyawa B

    Senyawa C

    Senyawa D

    Senyawa A adalah _____________________________________________

    Senyawa B adalah _____________________________________________

    Senyawa C adalah _____________________________________________

    Senyawa D adalah _____________________________________________

  • Petunjuk Praktikum Kimia Organik I SK 091341 Semester Genap 2013/2014

    20

  • Petunjuk Praktikum Kimia Organik I SK 091341 Semester Genap 2013/2014

    21

    PERCOBAAN 2

    ALKIL HALIDA

    Alkil halida dapat diperoleh dari alkohol melalui reaksi substitusi alifatik nukleofilik.

    Reaksi dapat terjadi melalui mekanisme SN1 atau SN2 yang bergantung pada struktur alkil

    halida dan kondisi reaksi. Tahap pertama masing-masing reaksi adalah protonasi alkohol

    membentuk ion oksonium yang mengubah gugu sOH menjadi gugus pergi yang bagus. Tahap

    berikutnya tergantung pada sifat gugus alkil; apabila gugus alkil lebih mudah membentuk

    karbokation maka tahap lambat penentu laju reaksi adalah tahap pelepasan molekul air dari

    ion oksonium. Karbokation selanjutnya bereaksi secara ccepat dengan ion halida

    menghasilkan alkil halida.

    Mekanisme reaksi SN1 melibatkan protonasi alkohol pada tahap 1 yang diikuti

    pembentukan karbokation pada tahap 2 melalui ion oksonium. Tahap ke-2 adalah tahap

    penentu laju reaksi. Serangan ion halida pada karbokation planar terjadi pada tahap ke-3.

    Mekanisme ini umumnya terjadi apabila gugus alkil berupa alkil tersier, alkil sekunder atau

    gugus alkil dengan karbokation terstabilkan resonansi seperti kation alil atau benzil dapat

    mengikuti mekanisme yang sama (semakin stabil karbokation, semakin mungkin mengikuti

    mekanisme SN1).

    Reaksi substitusi dapat juga terjadi tanpa melalui pembentukan karbokation. Mekanisme

    reaksi ini dikenal dengan mekanisme SN2 dan umumnya dialami oleh gugus alkil primer. Ion

    halida menyerang atom karbon primer ion oksonium pada tahap penentu laju reaksi dan alkil

    halida terbentuk secara langsung. Gugus alkil sekunder dapat melewati reaksi substitusi

    melalui mekanisme SN1 atau SN2 bergantung pada kondisi reaksi. Mekanisme reaksi SN1 dan

    SN2 ditunjukkan sebagai berikut:

    SN1

    SN2

    Uji klasifikasi alkil halida dilakukan dengan memperhatikan substituen halogen dan

    kestabilannya. Dua uji alkil halida yang umum berupa uji perak nitrat dan uji natrium iodida

    saling melengkapi; satu uji sangat bagus untuk alkil halida tersier sedangkan yang lainnya

    bagus untuk alkil halida primer.

    Uji perak nitrat alkoholik bergantung pada reaksi yang cepat dan kuantitatif perak nitrat

    alkoholik dengan ion halida menghasilkan perak halida yang tak larut (kecuali fluorida).

    Perak dan logam berat lainnya mengkatalisis reaksi SN1 alkil halida melalui pembentukan

  • Petunjuk Praktikum Kimia Organik I SK 091341 Semester Genap 2013/2014

    22

    kompleks dengan pasangan elektron bebas halida. Laju penegndapan perak halida tergantung

    pada gugus pergi, I>Br>Cl, dan pada struktur gugus alkil. Semua faktor struktural yang

    menstabilkan ion karbonium yang kekurangan elektron akan mempercepat reaksi;

    benzilalil>3>2>1>metil>vinilaril. Uji natrium iodida dalam aseton dilakukan dengan mencampurkan alkil halida dengan

    antrium iodida dalam aseton. Laju pembentukan endapan NaX (X= Cl atau Br) diamati dan

    digunakan untuk menentukan reaktivitas alkil halida melalui mekanisme SN2. Uji ini

    didasarkan pada prinsip bahwa natrium iodida lebih larut dalam aseton sedangkan natrium

    bromida dan natrium klorida tidak larut dalam aseton. Reaksi SN2 berlangsung secara

    serentak dan menghasilkan produk inversi. Secara keseluruhan reaksi alkil halida pada uji

    natrium iodida mengikuti urutan metil>primer>sekunder>tersier.

  • Petunjuk Praktikum Kimia Organik I SK 091341 Semester Genap 2013/2014

    23

    EKSPERIMEN

    A. PETUNJUK UMUM

    Percobaan memberikan informasi mengenai sifat-sifat dan reaktivitas alkil halida. Percobaan dilakukan terhadap etanol (etil alkohol), 2-propanol (isopropil alkohol), 1-

    butanol (n-butil alkohol), 2-butanol (sec-butil alkohol), 2-metil-2-propanol (tert-

    butilalkohol), dan sikloheksanol.

    BUANG SEMUA LIMBAH PERCOBAAN PADA TEMPAT YANG TELAH DISEDIAKAN.

    JANGAN BUANG LIMBAH DI WASTAFEL.

    Catat semua data dan pengamatan pada lembar pengamatan yang tersedia dalam dokumen percobaan.

    B. ALAT DAN BAHAN Alat

    - Tabung reaksi - Penutup Karet - Pipet tetes - Pengaduk kaca - Gelas piala

    Bahan

    - Etanol (etil alkohol) - 2-Propanol (isopropil alkohol) - 1-Butanol (n-butil alkohol) - 2-Butanol (sec-butil alkohol) - 2-Metil-2-propanol (tert-butilalkohol) - Sikloheksanol - Aquades

    - Pereaksi Lucas (ZnCl2 dalam HCl) - AgNO3 0,1 M dalam 95% etanol - HNO3 1M - Larutan natrium Iodida 15% dalam aseton

    kering

    - Aseton - Larutan NaOH 0,5 M - Indikator Fenolftalein (PP)

    C. PROSEDUR

    1. Reaksi Lucas Beri label tabung reaksi dengan nama senyawa; etanol, 2-propanol, 1-butanol, 2-

    butanol, 2-metil-2-propanol, sikloheksanol. Masukkan kedalam masing-masing tabung

    2 mL pereaksi Lucas dan masing-masing 4-5 tetes senyawa uji yang sesuai. Aduk

    campuran dan catat waktu yang dibutuhkan hingga campuran menjadi keruh atau

    membentuk dua fasa terpisah. Catat pada lembar pengamatan. Simpan Hasil Reaksi

    Untuk Percobaan Berikutnya.

    2. Uji Perak Nitrat Beri label tabung reaksi dengan nama senyawa; etanol, 2-propanol, 1-butanol, 2-

    butanol, 2-metil-2-propanol, sikloheksanol. Lakukan percobaan satu per satu tiap

    tabung. Masukkan 1 tetes hasil reaksi Lucas yang bersesuaian dari percobaan 1

    kedalam masing-masing tabung yang telah berisi 2 mL pereaksi perak nitrat. Tutup

    tabung dengan penutup karet. Catat waktu mulai penambahan. Amati dan catat dengan

    tepat waktu campuran menjadi keruh dan waktu pembentukan endapan di dasar atau di

    dinding tabung. Apabila tidak terjadi perubahan dalam waktu 5 menit, hangatkan

  • Petunjuk Praktikum Kimia Organik I SK 091341 Semester Genap 2013/2014

    24

    campuran dalam penangas air panas dan amati perubahan yang terjadi. Tambahkan

    beberapa tetes HNO3 1M dan amati. Catat pada lembar pengamatan.

    3. Uji Natrium Iodida Beri label tabung reaksi dengan nama senyawa; etanol, 2-propanol, 1-butanol, 2-

    butanol, 2-metil-2-propanol, sikloheksanol. Lakukan percobaan satu per satu tiap

    tabung. Masukkan 2 tetes hasil reaksi Lucas yang bersesuaian dari percobaan 1

    kedalam masing-masing tabung yang telah berisi 1 mL larutan natrium Iodida 15%

    dalam aseton kering. Tutup tabung dengan penutup karet. Catat waktu mulai

    penambahan. Amati dan catat dengan tepat waktu campuran menjadi keruh dan waktu

    pembentukan endapan.

    4. Reaktivitas: Pelarut Beri label tiga tabung reaksi kering dengan campuran pelarut yang digunakan (aseton:

    air; 55:45, 60:40, 65:35). Masukkan 2 mL masing-masing campuran pelarut tersebut

    kedalam tabung yang sesuai, tambahkan 2 tetes larutan NaOH 0,5 M dan 2-3 tetes

    indikator fenolftalein. Tutup tabung dengan penutup karet dan masukkan tabung

    kedalam penangas air hangat selama 3-4 menit. Masukkan 3 tetes hasil reaksi Lucas

    untuk 2-metil-2-propanol dari percobaan 1 kedalam masing-masing tabung. Catat

    waktu mulai penambahan. Aduk, amati dengan teliti dan catat dengan tepat waktu

    warna merah muda indikator hilang.

  • Petunjuk Praktikum Kimia Organik I SK 091341 Semester Genap 2013/2014

    25

    LEMBAR PENGAMATAN

    Reaksi Lucas

    Senyawa Uji

    Waktu Mulai

    Penambahan

    Pereaksi Lucas

    Waktu Terjadi

    Kekeruhan/Terbentu

    k Dua Fasa

    Waktu Total

    Etanol

    2-Propanol

    1-Butanol

    2-Butanol

    2-Metil-2-propanol

    Sikloheksanol

    Uji Perak Nitrat & Uji Natrium Iodida

    Senyawa Uji

    Uji Perak Nitrat Uji Natrium Iodida

    Waktu

    Mulai

    Waktu

    Keruh

    Waktu

    Endap

    Waktu

    Total

    Waktu

    Mulai

    Waktu

    Keruh

    Waktu

    Endap

    Waktu

    Total

    Etanol

    2-Propanol

    1-Butanol

    2-Butanol

    2-Metil-2-propanol

    Sikloheksanol

    Reaktivitas: Pelarut

    Campuran

    Pelarut Waktu Mulai

    Waktu Warna

    Indikator Hilang Waktu Total

    aseton: air 55:45

    aseton: air 60:40

    aseton: air 65:35

  • Petunjuk Praktikum Kimia Organik I SK 091341 Semester Genap 2013/2014

    26

  • Petunjuk Praktikum Kimia Organik I SK 091341 Semester Genap 2013/2014

    27

    PERCOBAAN 3

    NITRASI SENYAWA AROMATIS

    Reaksi-reaksi substitusi pada atom karbon alifatik umumnya bersifat nukleofilik. Reaksi

    substitusi aromatik bersifat elektrofilik akibat rapatan elektron pada cincin benzena yang

    tinggi. Spesi yang bereaksi dengan cincin aromatik dapat berupa ion positif atau dipol dengan

    ujung positif. Spesi yang kekurangan elektron ini, elektrofil, dapat dihasilkan melalui

    berbagai cara, tetapi reaksi antara elektrofil dan cincin aromatik pada dasarnya sama.

    Mekanisme reaksi substitusi aromatik elektrofilik, mekanisme ion arenium, dapat dilihat

    sebagai berikut:

    Tahap 1

    Tahap 2

    Reaksi tahap 1 menunjukkan benzena mendonorkan pasangan elektron bebas pada spesi

    elektrofilik , E+, menghasilkan intermediat karbokation, ion arenium. Meskipun ion arenium

    terstabilkan oleh keadaan resonansi, intermediat ini kehilangan stabilitas aromatisnya sebesar

    36 kkal/mol. Stabilitas ini didapatkan kembali pada reaksi tahap 2 melalui eliminasi sebuah proton dari ion arenium menghasilkan benzena tersubstitusi. Proses ini dikenal sebagai re-

    aromatisasi.

    Reaksi substitusi aromatik elektrofilik pada benzena monosubstitusi dipengaruhi

    beberapa faktor, satu faktor tersebut adalah laju reaksi relatif. Gugus pensubstitusi pada

    cincin dapat menyebabkan reaksi substitusi berjalan lambat atau cepat dibandingkan reaksi

    dengan benzena. Gugus pensubstitusi yang meningkatkan laju reaksi relatif terhadap laju

    reaksi dengan benzena disebut gugus pengaktivasi. Gugus ini mendonorkan elektron,

    meningkatkan rapatan eelktron cincin aromatik dan menstabilkan ion arenium. Gugus

    pengaktivasi ini mendonorkan elektron pada cincin aromatik melalui dua cara, resonansi dan

    hiperkonjugasi. Gugus pengaktivasi tipe resonansi mempunyai pasangan elektron bebas pada

    atom yang terikat langsung pada cincin. Elektron ini overlap dengan awan elektron phi () sistem aromatik. Gugus N(CH3)2 dan OH merupakan dua contoh gugus tipe ini. Gugus

    pengaktivasi tipe hiperkonjugasi menstabilkan ion arenium melalui overlap ikatan sigma () dengan sistem aromatik. Substituen alkil adalah contoh umum aktivator jenis ini. Bentuk resonansi ion arenium dapat dilihat sebagai berikut:

    E+H

    E+

    H

    E+

    H

    E

    +

    benzena ion arenium

    H

    E

    +E

    benzena tersubstitusi

  • Petunjuk Praktikum Kimia Organik I SK 091341 Semester Genap 2013/2014

    28

    Gugus pensubstitusi yang menurunkan laju reaksi relatif terhadap laju reaksi dengan

    benzena adalah gugus pendeaktivasi. Gugus ini menarik elektron dan menurunkan rapatan

    elektron cincin aromatik sehingga stabilitas ion arenium turun. Gugus pensubstitusi dapat

    emnarik elektron dari cincin melalui resonansi atau induksi. Ikatan yang dapat terjadi melalui overlap orbital p substituen dengan sistem cincin aromatik menyebabkan efek penarikan elektron secara resonansi. Gugus penarik elektron tipe resonansi umumnya

    mempunyai atom positif atau atom parsial positif yang terikat langsung dengan cincin. Gugus

    -CN dan NO2 merupakan contoh gugus penarik elektron tipe resonansi. Efek induksi dihasilkan dari perbedaan elektronegativitas atom-atom ikatan. Atom-atom elektronegatif

    menarik elektron cincin aromatik melalui ikatan . Gugus penarik elektron tipe induksi dicontohkan oleh halogen.

    Sifat elektronik alami substituen juga mempengaruhi posisi terjadinya reaksi elektrofilik.

    Cincin aromatik disubstitusi dapat dijumpai dalam tiga bentuk: orto (1,2-), meta (1,3-), dan

    para (1,4-). Pengaruh secara keseluruhan dapat diklasifikasikan dalam 3 kelompok: gugus

    pengaktivasi pengarah orto-para, gugus pendeaktivasi pengarah orto-para, gugus

    pendeaktivasi pengarah meta. Semua gugus yang mengaktivasi cincin aromatik melalui

    dorongan elektron adalah pengarah orto-para. Substituen penarik elektron umumnya

    pengarah meta. Halogen adalah pendeaktivasi pengarah orto-para yang menunjukkan efek

    induksi penarik elektron dan efek resonansi pendorong elektron. Halogen mendekativasi

    cincin aromatik akibat elektronegativitasnya yang tinggi tetapi dapat menstabilkan ion

    arenium melalui pemakaian bersama pasangan elektron. Klasifikasi gugus pengarah dapat

    dilihat sebagai berikut:

    Nitrasi merupakan satu contoh penting reaksi substitusi aromatik elektrofilik. Senyawa

    aromatik nitro banyak digunakan dalam berbagai produk. Gugus elektrofil dalam nitrasi

    adalah ion nitronium (NO2+) yang dihasilkan dari asam nitrat melalui protonasi dan dehidrasi

    menggunakan asam sulfat sebagai agen pendehidrasi.

    X

    E+

    E

    XH

    +E

    XH

    +E

    XH

    +

    X

    EH

    +

    X

    EH

    +

    X

    H E

    +

    X

    H

    E

    +

    X

    H

    E+

    X

    H

    E+

    +

    orto-

    para-

    meta-

    -NH2 -OCH3 -CH3 (alkil)

    -OH -NHCOCH3

    -F -Br

    -Cl -I

    -COH -SO3H

    -COOR -COCH3

    -NO2

    -CN

    reaktivitas

    gugus pengaktivasipengarah orto- para-

    gugus pendeaktivasipengarah orto- para-

    gugus pendeaktivasipengarah meta-

  • Petunjuk Praktikum Kimia Organik I SK 091341 Semester Genap 2013/2014

    29

    EKSPERIMEN

    A. PETUNJUK UMUM

    Percobaan memberikan informasi mengenai sifat-sifat dan reaktivitas senyawa aromatik tersubstitusi. Percobaan dilakukan terhadap toluena, klobenzena, metil

    benzoat, dan nitrobenzena.

    BUANG SEMUA LIMBAH PERCOBAAN PADA TEMPAT YANG TELAH DISEDIAKAN.

    JANGAN BUANG LIMBAH DI WASTAFEL.

    Catat semua data dan pengamatan pada lembar pengamatan yang tersedia dalam dokumen percobaan.

    B. ALAT DAN BAHAN Alat

    - Erlenmeyer - Pipet tetes - Gelas piala - Gelas ukur - Penangas es

    Bahan

    - Toluena - Klorobenzena - Metil Benzoat - Nitrobenzena

    - H2SO4 pekat - HNO3 pekat - Aquades - Es batu

    C. PROSEDUR

    1. Nitrasi Toluena Masukkan 3 mL toluena kedalam erlenmeyer 125 mL yang telah berisi 6 mL H2SO4

    pekat. Dinginkan campuran reaksi dalam penangas es hingga tidak terasa panas. Aduk

    campuran reaksi dengan cara menggoyangkan erlenmeyer selama 10 menit.

    Tambahkan perlahan campuran 2 mL H2SO4 pekat dan 2 mL HNO3 pekat kedalam

    erlenmeyer yang masih berada dalam penangas es sambil diaduk. Amati dengan teliti

    dan catat setiap perubahan yang terjadi pada lembar pengamatan.

    2. Nitrasi Klorobenzena Masukkan 2,25 mL klorobenzena kedalam erlenmeyer 125 mL yang telah berisi 6 mL

    H2SO4 pekat. Dinginkan campuran reaksi dalam penangas es hingga tidak terasa panas.

    Aduk campuran reaksi dengan cara menggoyangkan erlenmeyer selama 10 menit.

    Tambahkan perlahan campuran 2 mL H2SO4 pekat dan 2 mL HNO3 pekat kedalam

    erlenmeyer yang masih berada dalam penangas es sambil diaduk. Amati dengan teliti

    dan catat setiap perubahan yang terjadi pada lembar pengamatan.

    3. Nitrasi Metil Benzoat Masukkan 1,5 mL metil benzoat dan 4 mL H2SO4 pekat kedalam erlenmeyer 125 mL.

    Dinginkan campuran reaksi dalam penangas es hingga tidak terasa panas. Tambahkan 2

    mL HNO3 pekat tetes demi tetes kedalam campuran reaksi yang masih berada dalam

    penangas es, aduk campuran reaksi dengan menggoyangkan erlenmeyer. Lanjutkan

  • Petunjuk Praktikum Kimia Organik I SK 091341 Semester Genap 2013/2014

    30

    pendinginan selama 5 menit. Amati dengan teliti dan catat setiap perubahan yang

    terjadi pada lembar pengamatan.

    4. Nitrasi Nitrobenzena Masukkan 2,25 mL nitrobenzena kedalam erlenmeyer 125 mL yang telah berisi 6 mL

    H2SO4 pekat. Aduk campuran reaksi dengan cara menggoyangkan erlenmeyer selama

    20 menit. Tambahkan perlahan campuran 2 mL H2SO4 pekat dan 2 mL HNO3 pekat

    kedalam erlenmeyer sambil diaduk. Amati dengan teliti dan catat setiap perubahan

    yang terjadi pada lembar pengamatan.

  • Petunjuk Praktikum Kimia Organik I SK 091341 Semester Genap 2013/2014

    31

    LEMBAR PENGAMATAN

    Nitrasi Senyawa Aromatis

    Pengamatan

    Toluena

    Klorobenzena

    Metil

    Benzoat

    Nitrobenzena