waduk sunter selatan

Upload: inda-annisa-fauzani

Post on 15-Oct-2015

120 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Laporan PIK

TRANSCRIPT

KATA PENGANTAR

MAKALAHPERANCANGAN INFRASTRUKTUR KEAIRAN I

Kelompok 4 Pagi:Aulia Rizky Tansir1106009816Alwin Mulyanto Lokaria1106070243Faishal Rahman Juliantoro1106070262Inda AnnisaFauzani1106010300Miftah Rahmatullah1106009822Mentary Adisthi1106009160Rahmat Fitrah1106070262DEPARTEMEN TEKNIK SIPILFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS INDONESIADEPOK 2013

BAB IPENDAHULUAN

I.1 Latar BelakangAir adalah hal yang sangat vital bagi kehidupan umat manusia. Manusia harus mempunyai air yang berkecukupan agar mampu bertahan hidup . Karena apabila manusia kekurangan air , akan mengakibatkan kekeringan yang menyebabkan mahkluk hidp akan mati akibat tidak adanya air. Tapi apabila air berlebih akan bisa menyebabkan bencana seperti banjir dan bisa menyebabkan kerugian .Maka, pada mata kuliah Perancangan Infrastruktur Keairan 1 ini, kita belajar bagaimana kita dapat merancang sistem infrastruktur keairan demi menunjang kebutuhan air di daerah tersebut . Untuk lebih dapat memahami tentang kompetensi pembelajaran mata kuliah PIK 1 ini , maka kami diberikan tugas besar PIK 1 sebagai salah satu sarana dalam mencapai kompetensi mata kuliah ini . I.2 TujuanAdapun tujuan dari tugas besar ini adalah untuk mengetahui sistem dan keadaan serta merancang rencana infrastruktur kerairan di daerah polder Sunter Selatan

BAB IIDELINEASI DAERAH TANGKAPAN AIR (DTA)

2.1Definisi dan Sifat PolderDaerah provinsi DKI Jakarta memiliki intesitas hujan yang sangat tinggi. Maka untuk usaha pengendalian banjir, Pemerintah menggunakan Polder Polderadalah sebidang tanah yang rendah, dikelilingi olehembankment/ timbunan atautanggulyang membentuk semacam kesatuan hidrologis buatan, yang berarti tidak ada kontak dengan air dari daerah luar selain yang dialirkan melalui perangkat manual. Polder memiiliki sifat sebagai berikut : Polder merupakan daerah yang dibatasi dengan baik, dimana air yang berasal dari luar kawasan tidak boleh masuk, hanya air hujan (dan kadang-kadang air rembesan) pada kawasan itu sendiri yang dikumpulkan. Dalam polder tidak ada aliran permukaan bebas seperti pada daerah tangkapan air alamiah, tetapi dilengkapi dengan bangunan pengendali pada pembuangannya (dengan penguras atau pompa) untuk mengendalikan aliran ke luar. Muka air di dalam polder (air permukaan maupun air bawah permukaan) tidak bergantung pada permukaan air di daerah sekitarnya dan dinilai berdasarkan elevasi lahan, sifat-sifat tanah, iklim, dan tanaman.

2.2Letak dan Batas Area StudiPada perancangan infrastruktur keairan ini, kami mendapatkan proyek untuk Daerah Tangkapan Air Sunter Selatan . DTA Sunter Selatan ini terletak di daerah Jakarta Utara dengan batas DTA seperti pada gambar berikut :

Gambar.1 Peta Lokasi dan Batas DTA Polder Sunter Selatan2.2Tata Guna LahanDTA Sunter selatan mencakup daerah seluas 346 Ha . Yang didominasi dengan kawasan pemukiman dengan kepadatan 80-100% . Penggunaan lahan pada DTA Sunter Selatan digambarkan melalui diagram berikut:

Gambar 2. Diagram Penutupan Lahan di DAS Sunter

2.3Tentang DTA Sunter SelatanSistem kerja DTA Sunter Selatan menampung air dari seluruh daerah DTA dalam waduk Sunter Selatan. Letak waduk Sunter Selatan digambarkan pada peta sebagai berikut :

Gambar 3. Peta Waduk Sunter SelatanWaduk Sunter selatan ini mempunyai luas 25.9 Ha dengan pompa sebanyak 6 buah dengan 15 m2 / dtk . Sistem kerja dari waduk Sunter Selatan adalah air yang mengalir dari saluran dalam DTA ditampung di dalam waduk sunter selatan , lalu saat ketinggian air 2 meter, sampah disaring lalu air dialirkan oleh pompa melalui pipa pembuangan dan dialirkan ke laut Ancol melalui kali Sentiong.

BAB IIIHUJAN III.1 Definisi HujanHujan adalah sebuah peristiwa presipitasi ( jatuhnya benda ke bumi) berwujud cairan. Berbeda dengan presipitasi non-cair seperti salju, batu es dan slit, Hujan memerlukan keberadaan lapisan atmosfer tebal agar dapat menemui suhu di atas titik leleh es di dekat dan di atas permukaan Bumi. Di Bumi, hujan adalah proses kondensasi( perubahan wujud benda ke wujud yang lebih padat ) uap air di atmosfer menjadi butiran air yang cukup berat untuk jatuh dan biasanya tiba di daratan. Dua proses yang mungkin terjadi bersamaan dapat mendorong udara semakin jenuh menjelang hujan, yaitu pendinginan udara atau penambahan uap air ke udara. Biasanya hujan berbentuk tetesan air yang mempunyai garis tengah lebih dari 0,50 mm atau lebih kecil dan terhambur luas pada suatu kawasan . Butir hujan memilik ukuran yang beragam mulai dari pepat, mirip panekuk (butir besar), hingga bola kecil (butir kecil). Namun tidak semua hujan yang jatuh akan sampai ke bumi karena akan menguap di udara. Proses penjenuhan oleh udara ini disebut virga.

III.2 Proses Terbentuknya Hujan

Gambar 4. Proses terbentuknya hujanKondensasi dan persipitasi merupakan inti dari proses pembentukan hujan. Proses kondensasi merupakan proses pembentkan awan dan persipitasi adalah proses terjadinya hujan. Ketika uap air terangkat naik ke atmosfer, baik oleh aktivitas konveksi ataupun oleh proses orografis (karena adanya halangan gunung atau bukit), maka pada level tertentu partikel aerosol (berukuran 0,01 - 0,1 mikron) yang banyak beterbangan di udara akan berfungsi sebagai inti kondensasi (condensation nucleus) yang menyebabkan uap air tersebut mengalami pengembunan.Sumber utama inti kondensasi adalah garam yang berasal dari golakan air laut. Karena bersifat higroskofik maka sejak berlangsungnya kondensasi, partikel berubah menjadi tetes cair (droplets) dan kumpulan dari banyak droplets membentuk awan. Partikel air yang mengelilingi kristal garam dan partikel debu menebal, sehingga titik-titik tersebut menjadi lebih berat dari udara, mulai jatuh dari awan sebagai hujan. Jika diantara partikel terdapat partikel besar (Giant Nuclei : GN : 0,1 - 5 mikron) maka ketika kebanyakan partikel dalam awan baru mencapai sekitar 30 mikron, ia sudah mencapai ukuran sekitar 40 - 50 mikron. Dalam gerak turun ia akan lebih cepat dari yang lainnya sehingga bertindak sebagai kolektor karena sepanjang lintasannya ke bawah ia menumbuk tetes lain yang lebih kecil, bergabung dan jauh menjadi lebih besar lagi (proses tumbukan dan penggabungan). Proses ini berlangsung berulang-ulang dan merambat keseluruh bagian awan. Bila dalam awan terdapat cukup banyak GN maka proses berlangsung secara autokonversi atau reaksi berangkai (Langmuir Chain Reaction) di seluruh awan, dan dimulailah proses hujan dalam awan tersebut, secara fisik terlihat dasar awan menjadi lebih gelap. Hujan turun dari awan bila melalui proses tumbukan dan penggabungan, droplets dapat berkembang menjadi tetes hujan berukuran 1.000 mikron atau lebih besar. Pada keadaan tertentu partikel-partikel dengan spektrum GN tidak tersedia, sehingga proses hujan tidak dapat berlangsung atau dimulai, karena proses tumbukan dan penggabungan tidak terjadi. [footnoteRef:1] [1: Fadholi Akhmad . Proses Pembentukan Awan dan Terjadinya Hujan . BMKG. http://www.fisikanet.lipi.go.id/utama.cgi?fenomena&1352896307. (diakses pada tanggal 12 Desember 2013 pukul 22.00 WIB)]

III.3 Jenis-Jenis HujanJenis hujan dibedakan berdasarkan beberapa factor yaitu :Jenis-jenis hujan berdasarkan terjadinya: Hujan siklonal, yaitu hujan yang terjadi karena udara panas yang naik disertai dengan angin berputar. Hujan zenithal, yaitu hujan yang sering terjadi di daerah sekitarekuator, akibat pertemuan Angin Pasat Timur Laut dengan Angin Pasat Tenggara. Kemudian angin tersebut naik dan membentuk gumpalan-gumpalan awan di sekitar ekuator yang berakibat awan menjadi jenuh dan turunlah hujan. Hujan orografis, yaitu hujan yang terjadi karena angin yang mengandunguap airyang bergerak horisontal. Angin tersebut naik menuju pegunungan, suhu udara menjadi dingin sehingga terjadi kondensasi. Terjadilah hujan di sekitar pegunungan. Hujan frontal, yaitu hujan yang terjadi apabila massa udara yang dingin bertemu dengan massa udara yang panas. Tempat pertemuan antara kedua massa itu disebut bidangfront. Karena lebih berat massa udara dingin lebih berada di bawah. Di sekitar bidangfrontinilah sering terjadi hujan lebat yang disebut hujan frontal. Hujan musonatau hujan musiman, yaitu hujan yang terjadi karena Angin Musim (Angin Muson). Penyebab terjadinya Angin Muson adalah karena adanya pergerakan semu tahunanMatahariantaraGaris Balik UtaradanGaris Balik Selatan. DiIndonesia, hujan muson terjadi bulanOktobersampaiApril. Sementara di kawasan Asia Timur terjadi bulanMeisampaiAgustus. Siklus muson inilah yang menyebabkan adanyamusim penghujandanmusim kemarau.

Jenis-jenis hujan berdasarkan ukuran butirnya: Hujan gerimis / drizzle, diameter butirannya kurang dari 0,5 mm Hujansalju, terdiri dari kristal-kristal es yang suhunya berada dibawah 0Celsius Hujan batu es, curahan batu es yang turun dalam cuaca panas dari awan yang suhunya dibawah 0Celsius Hujan deras / rain, curahan air yang turun dari awan dengan suhu diatas 0Celsiusdengan diameter 7 mm.

Jenis-jenis hujan berdasarkan besarnya curah hujan (definisiBMKG): hujan sedang, 20 - 50 mm per hari hujan lebat, 50-100 mm per hari hujan sangat lebat, di atas 100 mm per hari.III.4Curah Hujan dan Pengukuran HujanCurah hujan,adalah banyaknya air yang jatuh ke permukaan bumi, dalam hal ini permukaan bumi dianggap datar dan kedap, tidak mengalami penguapan dan tersebar merata dan dihitung berdasarkan ketebalannya. Curah hujan sangat dipengaruhi oleh iklim sekitarnya . Curah hujan inilah yang nantinya yang akan digunakan dalam menghitung hujan .

Gambar 5. Alat Pengukur hujanAlat Pengukur Curah Hujan merupakan alat yang digunakan untuk mencatat intensitas curah hujan dalam kurun waktu tertentu. Hasil pencatatan curah hujan pada umumnya dihubungkan dengan hasil pencatatan pergerakan tanah pada extensometer. Hasil pencatatan alat pengukur curah hujan dapat digunakan sebagai pembanding dengan hasil pencatatan pergerakan tanah pada extensometer yang dapat dinyatakan bahwa semakin besar intensitas curah hujan, maka tanah cenderung mudah bergerak, Rain Gauge atau Alat Pengukur Curah Hujan terdiri dalam beberapa type yaitu Manual dan juga otomatis:1. Alat Ukur Curah hujan OBS (Manual)2. Alat Ukur Curah Hujan Netta (Manual)3. Alat Ukur Curah Hujan Hellmann (otomatis) 4. Alat ukur curah hujan dengan sistem download data [footnoteRef:2] [2: Yulizar,David. Alat Pengukur Hujan .2013. http://davidyulizar.blogspot.com/2013/04/alat-pengukuran-curah-hujan.html (diakses pada tanggal 12 Desember 2013 pukul 22.00) ]

Presipitasi/hujan adalah suatu endapan dalam bentuk padat/cair hasil dari proses kondensasi uap air di udara yang jatuh kepermukaan bumi Satuan ukur untuk presipitasi adalah Inch, millimetres (volume/area), atau kg/m2 (mass/area) untuk precipitation bentuk cair. 1 mm hujan artinya adalah ketinggian air hujan dalam radius 1 m2 adalah setinggi 1 mm, apabila air hujan tersebut tidak mengalir, meresap atau menguap. Pengukuran curah hujan harian sedapat mungkin dibaca/dilaporkan dalam skala ukur 0.2 mm (apabila memungkinkan menggunakan resolusi 0.1 mm). Prinsip kerja alat pengukur curah hujan antara lain : pengukur curah hujan biasa (observariaum) curah hujan yang jatuh diukur tiap hari dalam kurun waktu 24 jam yang dilaksanakan setiap pukul tertentu , pengukur curah hujan otomatis melakukan pengukuran curah hujan selama 24 jam dengan merekam jejak hujan menggunakan pias yang terpasang dalam jam alat otomatis tersebutdan dilakukan penggantian pias setiap harinya pada pukul yang sama seperti hari sebelumnya, sedangkan pengukuran curah hujan digital dimana curah hujan langsung terkirim kemonitor komputer berupa data sinyal yang telah diubah kedalam bentuk satuan curah hujan.[footnoteRef:3] [3: Puspitasari. Pengertian hujan, tipe hujan, distribusi hujan, dan alat pengukur curah hujan . 2011. http://puspitaphysic.blogspot.com/2011/10/astrolobe-komputer-tertua.html (diakses pada tanggal 12 Desember 2013 pukul 22.00)]

BAB IVHUJAN RENCANA DAN HUJAN WILAYAH

IV.1 Hujan RencanaHujan rencana adalah hujan harian maksimum yang akan digunakan untuk menghitung intensitas hujan. Data hujan harian maksimum terdistribusi secara acak dan bersifat stokastik dan tentunya dalam satu tahunnya tentu akan banyak penyimpangan yang terjadi pada hari-hari tertentu. Maka dari itu dalam penghitungan hujan rencana dapat menggunakan analisis frekuensi.Analisis frekuensi didasarkan pada sifat statistik data hujan yang telah lalu untuk memperoleh probabilitas besaran hujan di masa yang akan dating. Dengan asumsi bahwa sifat statistik kejadian hujan yang akan datang masih sama dengan sifat statistik kejadian di masa lalu . Ada beberapa cara dalam analisis frekuensi , yaitu : 1. Metode Normal

Keterangan:Xt= Curah hujan yang diharapkan berulang setiap t tahunXa= Curah hujan rata rata dari suatu catchment areaKT= Reduce Variate GaussSx = StandarDeviasi

2. Metode Log Normal

Keterangan:X= Data curah hujanYt= Perkiraan nilai yang diharapkan berulang setiap t tahunYa= Nilai rata rata dari suatu catchment areaKT= Reduce Variate GaussSx = StandarDeviasi

3. Metode GumbelRumus yang digunakan adalah :

Keterangan :Xt = Besarnya curah hujan yang diharapkan berulang setiap t tahun.Xa = Curah hujan rata-rata dari suatu catchment area (mm).Yt = Reduce Variate ( Tabel 1).Yn = Reduce Mean (Tabel 2).Sn = Reduce Standart Deviation (Tabel 3).Sx = Standart Deviasi.Tr (tahun)5102550100200500100010000

YTr1,99402,25043,19853,90194,60025,29566,21366,90739,2103

Tabel 1 . Tabel Ytrn0123456789

100,495200,49960,50350,50700,51000,51280,51570,51810,52020,5220

200,523650,52520,52680,52830,52960,53090,53200,53320,53430,5353

300,536220,53710,53800,53880,53960,540340,54100,54180,54240,5430

400,543620,54420,54480,54530,54580,546300,54680,54730,54770,5481

500,548540,54890,54930,54970,55010,55040,55080,55110,55150,5518

Tabel 2. Tabel Ynn0123456789

100,94960,96760,98330,99711,00951,02061,03161,04111,04931,0565

201,06281,06961,07541,08111,08641,09151,09611,10041,10471,1086

301,11241,11591,11931,12261,12551,12861,13131,13391,13631,1388

401,141321,14361,14581,14801,14991,151851,15381,15571,15741,1590

501,160661,16231,16381,16531,16671,16811,16961,17081,17211,1734

Tabel 3 . Tabel Sn4. Metode Log Pearson III

Keterangan:Log Xi= Logaritma data curah hujanLog Xa= Rata rata logaritma data curah hujanSi= Standart Deviation logaritma data curah hujanG= Harga yang diperoleh dari Tabel 4, tergantung dari skew coefficient (Cs) dan Percent chance

5. Metode Haspers

221121RaRRaRSx

Keterangan:Rt= Curah hujan dangan return periode T tahunRa= Curah hujan maksimum rata rata Sx= Standart deviasi untuk pengamatan n tahunR1= Curah hujan absolut maksimum 1R2= Curah hujan absolu tmaksimum 21= Standard Variable untuk periode ulang R12= Standard Variable untuk periode ulang R2m1, m2= masing masing ranking daricurahhujan R1dan R2n= jumlahtahunpengamatan= Standard variable untuk return periode T

IV.2 Hujan Rencana PolderDalam menentukan hujan rencana suatu polder , kita harus menggunakan criteria umum lamanya waktu hujan waktu rencana berdasarkan criteria daerah polder. Standar umum umur rencana ada pada tabel berikut :

Tabel 4. Tabel Waktu Ulang

Berdasarkan karateristik polder yang telah dijelaskan sebelumnya yaitu daerah dengan trafik intermediate. Maka polder sunter selatan menggunakan waktu ulang antara 10 -25 tahun. Lalu kita pilih waktu ulang untuk perhitungan kali ini selama 20 tahun.Data hujan yang kita miliki adalah data hujan dari stasiun tanjung priok. Berikut dilampirkan data hujan selama 20 tahun dari 1984 2003 :

TahunData Hujan (mm)

198470

1985146

198683

1987106

1988100

198986

1990216

199157

1992171

1993178

199498

199577

199698

1997118

1998111

199983

200065

200152

2002147

2003127

Tabel 5. Data Curah Hujan Maksimum Harian 20 Tahunan

52

Untuk penghitungan hujan rencana pada polder ini kita menggunakan metode gumbell. Hasil dari penghitungan , menghasilkan angka sebagai berikut :Nama StasiunSunter Selatan

N20

Xrata-rata109,45

Sx43,48

Ytr = 20 tahunan2,97

YN0,5236

SN1,0628

Ktr2,30

P20209,454

Tabel 6. Data GumbellMaka besarnya hujan rencana pada akhir waktu ulang 20 tahun yaitu sebesar 209,454 mm

IV.3 Hujan WilayahHujan Wilayah adalah besarnya volume distribusi hujan dalam satu wilayah tertentu

Dalam suatu DTA, distribusi curah hujan yang terjadi seringkali tidak merata hal ini dapat disebabkan faktor berikut ini: Latitude Posisi dan luas daerah Jarak dari pantai atau sumber lembab Suhu laut dan air laut ke arah pantai Efek geografis Ketinggian

Oleh karena untuk penyusunan suatu rancangan pemanfaatan dan rancangan pengendalian banjir digunakan curah hujan rata-rata yang jatuh di wilayah yang bersangkutan. Beberapa metode pendekatan yang dianggap dapat digunakan untuk menentukan curah hujan rata-rata dari suatu DTA antara lain: Rata-rata aritmatik (arithmetic mean method) Poligon Thiesen (Thiessen polygon method) Isohiet (Isohyeat method) Metode reduksiPertimbangan penggunaan meode di atas pada umumnya menggunakan standar luas daerah sebagai berikut :1. Daerah dengan luas 250 ha yang mempunyai variasi topografi yang kecil, dapat diwakili oleh sebuah alat ukur curah hujan.2. Untuk daerah antara 250-50.000 ha dengan 2 atau 3 titik pengamatan dapat digunakan dengan cara rata-rata.3. Untuk daerah antara 120.000 500.000 ha yang mempunyai titiktitik pengamatan yang tersebar cukup merata dan dimana curah hujannya 4. tidak terlalu di pengaruhi oleh kondisi topografi, dapat digunakan cara aljabar rata-rata. Jika titiktitik pengamatan tersebut tidak tersebar merata maka digunakan cara Thiessen.5. Untuk daerah lebih besar dari 500.000 ha, dapat digunakan cara Isohiet atau cara potongan antara ( inter-section method ).[footnoteRef:4] [4: Soewarno, Hidrologi Operasional, Jilid Kesatu, Bandung, 2000]

i. Metode AritmatikCara menghitung rata rata aritmatik (arithmetic mean) adalah cara yang paling sederhana. Cara ini biasanya dipergunakan untuk daerah yang datar, dengan jumlah pos curah hujan yang cukup banyak dan dengan anggapan bahwa curah hujan di daerah tersebut bersifat uniform (uniform distribution), dengan rumus sebagai berikut :

ii. Metode Thiesen PolygonCara ini diperoleh dengan membuat poligon yang memotong tegak lurus pada tengah tengah garis hubung dua pos penangkar hujan. Dengan setiap pos penangkar hujan Rn akan terletak pada suatu wilayah poligon tertutup dengan luas An.Curah hujan rata rata diperoleh dengan cara menjumlahkan semua hasil kali curah hujan pada pos penangkar hujan Rn dengan suatu wilayah poligon tertutup dengan luas An untuk semua luas yang terletak di dalam catchment area dan kemudian dibagi dengan luas total At.

Gambar 6.Gambar Metode Thiesen Polygon

iii. Metode IsohietIsohiet adalah garis lengkung yang menunjukkan harga curah hujan yang sama seperti peta kontur. Umumnya garis tersebut menunjukkan angka yang bulat. Isohiet ini diperoleh dengan cara menginterpolasi harga-harga curah hujan yang tercatat pada pos penangkar hujan lokal (Rnt).Besarnya curah hujan rata rata diperoleh dengan cara menjumlahkan hasil perkalian curah hujan rata rata diantara garis isohiet tersebut dan dibagi luas seluruh catchment area.

Gambar 7 . Gambar Metode Isohiet

iv. Metode ReduksiReduksi digunakan apabila data dari suatu das yang luas hanya menggunakan 1 stasiun . Reduksi adalah menghubungkan waktu konsentrasi hujan dengan luas DAS yang ada hingga mendafatkar factor reduksi dari hujan rencana. Rumus yang digunakan yaitu :

IV.4 Perhitungan Hujan Wilayah DTA Sunter SelatanBerdasarkan data yang kita punya, data hujan 20 tahun hanya kita dapat pada 1 stasiun hujan . Maka dari itu untuk penyelesaian hujan wilayah kita harus menggunakan metode reduksi.. Pertama , cari dahulu Time of Concetration dari DTA Sunter Selatan. Dengan rumus :

Sheet Flow tidak digunakan Shallow Concentrated FlowL = 2500 m = 8200 ftV menggunakan paved surfaceS = 0,02 Channel FlowL = 2000 meter = 6560 ftR = A/P (2*1/6)S = 0,02N = 0,011Shallow Concentrated Flow : 0,792314 hr = 47,54 minChannel Flow : 0,197867 hr = 11,87 minTime of Concetration = 59,41 menit

Hubungkan waktu konsentrasi dan luas das untuk mencari factor reduksi . Tabelnya sebagai berikut :waktu hujanLuas daerah hujan A dalam Hamenit05001000200030001010,930,880,840,803010,940,900,860,846010,950,920,900,86

Tabel 7. Tabel ReduksiLuas das : 346 haTc : 59,41Dikarenakan factor reduksi tidak ada pada tabel, maka kita lakukan interpolasi . Interpolasi Waktu

Interpolasi Luas

Maka dari itu factor reduksinya yaitu 0,965 .Hujan wilayah= factor reduksi x hujan rencana=0.965 x 209454 = 202.062

IV.5 Mencari Intesitas Curah Hujan Intensitas curah hujan adalah ketinggian curah hujan yang terjadi pada suatu kurun waktu dimana terjadi pada waktu konsentrasi. Analisa intensitas curah hujan ini diproses dari data curah hujan yang telah terjadi pada masa lampau. Intensitas diukur berdasarkan berapa ketinggian air dalam satuan jam (mm/jam). Intensitas Duration Frequency (IDF) dibentuk untuk menggambarkan satuan hujan dalam satuan menit selama 1 hari. Beberapa rumusan dalam perhitungan intensitas curah hujan berdasarkan cara empiris yang sering digunakan diantaranya :1. Formula Prof. Talbot (1881)

Dimana :I= Intensitas curah hujan (mm/jam).t= Lamanya curah hujan (jam).a dan b = Konstanta yang tergantung pada lamnya curah hujan yang terjadi di daerah aliran.

2. Formula Prof. Sherman (1905)

Dengan :

3. Formula Dr. Ishiguro (1953)

Dengan :

4. Formula Dr. Mononobe

Jika data curah hujan yang tersedia berupa curah hujan harian, maka perhitungan intensitas curah hujan dapat menggunakan rumus Dr. Mononobe : Dimana :I = Intensitas curah hujan (mm/jam).t = Lamanya curah hujan (jam).R24= Curah hujan maksimum dalam 24 jam (mm).Intensitas hujan (I) didapatkan dari grafik lengkung IDF dengan cara mengeplotkan waktu konsentrasi (tc) memotong lengkung IDF dengan periode ulang tertentu.

Gambar 4.3. Contoh Grafik Lengkung IDFIV.6 Menghitung Intesitas Hujan PolderDalam menghitung intesitas hujan pada sistem polder ini kita menghitung menggunakan metode mononobe dengan rumus :

Mononobe : Dimana :I = Intensitas curah hujan (mm/jam).t = Lamanya curah hujan (jam).R24= Curah hujan maksimum dalam 24 jam (mm).Lalu carilah waktu pada setiap periode ulang yang akan digambarkan pada tabel berikut :

Tabel 8 . Tabel Intesitas HujanData diatas , diplot dalam grafik dan akan menghasilkan kurva idf seperti berikut :

Gambar 8. Kurva IDFKarena waktu periode ulang yang kita gunakan yaitu 20 tahun , maka kita menggunakan ytr 20.

Gambar 9. Kurva IDF untuk Waktu ulang 20 tahun

Kita plot nilai Tc pada waktu lalu dihubungkan pada kurva idf hingga kita mendapatkan nilai intesitas curah hujan polder Sunter Selatan sebesar 85 mm/jam.

IV.7 Simulasi RRSim90IV.7.1 Tentang RRSim90RRSim09 atau Rainfall Runoff Simulator adalah sebuah program dalam Microsoft Excel untuk menghitung debit air maupun waktu limpasan hujan. Penggunaan alat ini sangatlah baik dalam mensimulasikan hujan untuk perancangan tata air suatu daerah.Berikut tampilan dari RRSim90 :

Gambar 10 .Tampilan Rainfall Runoff Simulator (RRSim09)

Sekarang kita akan mensimulasikan DTA Sunter Selatan. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut :

1. Memodelkan bentuk DAS Sunter Selatan kedalam grid pada aplikasiGambar 11. Mensimulasikan DAS kedalam aplikasi2. Memasukkan nilai tinggi hujan dan mainkan durasi hujan untuk mendapatkan grafik limpasan air

Gambar 12. Grafik Limpasan Air

3. Ganti nilai tinggi hujan dan durasi hujan untuk mendapatkan hasil yang berbeda

IV.7.2 Analisis Hasil Simulasi.Pertama mari kita analisis hujan dengan nilai tinggi hujan menggunakan hujan wilayah dengan durasi yang kita gunakan yaitu alir hujan.

Gambar 13 . Grafik Limpasan AirDari hasil hujan wilayah didapatkan hasil sebagai berikut : Waktu berlangsungnya banjir selama : 22 jam Debit Maksimum : 10.6779979 m3/s Jam terjadi Puncak: Jam ke-13

BAB VBANJIR RENCANA V.1 Perhitungan Banjir Rencana Polder dengan Metode RasionalPerhitungan Metode Rasional menggunakan rumus:Q = C.I.AKeterangan:Q = dependable flow (L3/dT)C = runoff coefficientI = dependable rainfall (L/dT)A = watershed area (L2)

Nilai runoff coefficient dapat dicari dengan menggunakan tabel periode ulang

Tabel 9 . Tabel Periode Ulang berdasarkan karaterisik permukaan

Pada sistem polder Sunter Selatan kita menggunakan waktu periode ulang 20 tahum , data yang kita ketahui yaitu : Tc = 59,41 I20 = 76 mm/jam = 0,0000211 m/dtk A = 346 ha = 3460000 m2 Nilai C ( terlampir pada tabel )Perhitungan nilai C = C 20 =Pemukiman = 0,57 x 0,87 = 0,4959 Kebun = 0,08 x 0,39 = 0,0312Sawah = 0,04 x 0,43 = 0,0172 Rumput = 0,12 x 0,41 = 0,0492Ladang = 0,11 x 0,39 = 0,0429Jalan = 0,08 x 0,85 = 0,068Total = 0,7044

Sehingga nilai Q20 = C. I. A = 0,7044 x 0.0000211 x 346000 = 51.42 m3 / s

V.2 Perhitungan Banjir Rencana dengan Metode Hidograf SatuanDalam metode dikemukakan bahwa unit hidograf hasil pengolahan data dan pengukuran jika diketahui data curah hujan , selama karteristik fisik DTA tidak terlalu banyak perubahan.Prosedur pengerjaan Hidograf satuan yaitu :1. Dari pencatatan hujan lebat, yang turun merata di suatu daerah , kita pilih intesitas pada interval waktu tertentu2. Dari pencatatan debit banjir, dipersiapkan hidograf banjir selama beberapa hari sebelum dan sesudah periode hujan3. Pisahkan aliran dasar ( Base Flow ) terhadap aliran permukaan dengan berbagai metoda yang ada4. Dari hasil pemisahan ini, akan didapat dihitung ordinat aliran dasar dan aliran ordinat limpasan langsung 5. Hitung volume limpasan[footnoteRef:5] [5: Ir. Susilo, Hadi . Rekayasa Hidrologi. 2013 . Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB]

Pada permasalahan kali ini , kita tidak mendapatkan data hidograf satuanper jama pada satu harinya dan nilai histogram satuan . Sehingga hasil yang digunakan merupakan pendekatan data melalui aplikasi RRSim90 .Data yang dihasilkan sebagai berikut:

Sehingga hidograf banjir dengan metode hidograf satuan menghasilkan grafik seperti berikut :

Dari data diatas dapat disimpulkan yaitu : Waktu berlangsungnya banjir selama : 22 jam Debit Maksimum : 10.6779979 m3/s Jam terjadi Puncak: Jam ke-13 Volume banjir DAS : 5323152 m3 Q : 67.2115 m3/s

BAB VIDEPENDABLE RAINFALL

Sebelum menentukan ketersediaan air di suatu wilayah, terlebih dahulu harus diketahui aliran andalannya. Kegunaan aliran andalan adalah untuk menentukan ketersediaan air di wilayah Polder Sunter Selatan. Untuk menghitung aliran andalan dibutuhkan data intensitas curah hujan bulanan dari wilayah Sunter Selatan setiap tahunnya. Data yang dipakai untuk perhitungan kali ini adalah intensitas curah hujan bulanan dari tahun 1984-2003. Intensitas curah hujan diperoleh dengan cara menjumlahkan curah hujan harian.YEARJANFEBMARAPRMEIJUNJULAGSSEPOKTNOVDES

1984315145.2225351294984451318715.4129

1985437.45886.3233.575.419.8100.20021098

1986617.198.2122.8125.751.225.293.2107.9106.6169.781.6171.9

1987613.1445.1188.3103.820.253.53.6012.941.5106403.9

1988522107.860.154.320.423.1012.7274.999.9267.1

1989195.2484.593.3110.637.681.318.42675.234.997.9331.4

1990500.4186.3195.170.4923.13042.67.13.138415

1991324224.4212.10000000.270.897.9

1992363148.2119.377135.248.132.116531.3100.247.1154.5

1993302.5289.2103.5105.73928.356100.712.521.556.984.8

1994324.9297.9295.693.157.435.31143.12123.490.4

1995310.6349.578.188.341.145.134.102151143.2163.8

1996473.7601.7122.7136.156.9695722110.2190.686.2167.4

1997364.974.524.4180.2117.118.10.100146.446.2

1998259.7108.7188.5134.59250.4111.145.436.1213.649.694.8

1999207.8206.471.445.8721381.41.33448.476.4301.2

2000411.3335.38040.590.381.663.3291820.2149.723.3

2001154.4277.6225.577.161.3161.22413260.143.2209.365.1

2002789.1616189163.1580000000

200381.3568.5108.338.55.50.30059.8183.2133.2338.6

Dari perhitungan tersebut didapatkan curah hujan bulanan sebagai berikut:

Langkah selanjutnya adalah mencari intensitas curah hujan rata-rata tiap tahunnya Setelah didapat rata-ratanya, maka dapat diurutkan dari yang terbesar ke yang terkecil. Selain itu dapat pula ditentukan peluang terjadinya intensitas hujan rata-rata dengan rumus:

Dimana :P = Peluang munculnya (%)M = rankingN = jumlah dataSetelah dilakukan perhitungan, didapatkan:tJANFEBMARAPRMEIJUNIJULIAGSSEPOKTNOVDESANNUAL RAINFALLRANK -m-PROBABILITY -p-

1984315145.2225351294984451318715.41291389.61152.4

1985437.45886.3233.575.419.8100.200210981129.61885.7

1986617.198.2122.8125.751.225.293.2107.9106.6169.781.6171.91771.1419.0

1987613.1445.1188.3103.820.253.53.6012.941.5106403.91991.929.5

1988522107.860.154.320.423.1012.7274.999.9267.11244.31571.4

1989195.2484.593.3110.637.681.318.42675.234.997.9331.41586.3523.8

1990500.4186.3195.170.4923.13042.67.13.1384151583.1628.6

1991324224.4212.10000000.270.897.9929.41990.5

1992363148.2119.377135.248.132.116531.3100.247.1154.51421942.9

1993302.5289.2103.5105.73928.356100.712.521.556.984.81200.61676.2

1994324.9297.9295.693.157.435.31143.12123.490.41338.11466.7

1995310.6349.578.188.341.145.134.102151143.2163.81406.81047.6

1996473.7601.7122.7136.156.9695722110.2190.686.2167.42093.514.8

1997364.974.524.4180.2117.118.10.100146.446.2872.92095.2

1998259.7108.7188.5134.59250.4111.145.436.1213.649.694.81384.41257.1

1999207.8206.471.445.8721381.41.33448.476.4301.21159.11781.0

2000411.3335.38040.590.381.663.3291820.2149.723.31342.51361.9

2001154.4277.6225.577.161.3161.22413260.143.2209.365.11490.8838.1

2002789.1616189163.15800000001815.2314.3

200381.3568.5108.338.55.50.30059.8183.2133.2338.61517.2733.3

Setelah dilakukan perhitungan probabilitasnya, dipilih tahun-tahun dengan probabilitas mendekati 80% atau 5 tahun dengan ranking teratas.

Dari pemilihan tersebut dapat dicari intensitas rata-rata tiap bulannya. Kemudian dipilih intensitas andalan yang merupakan intensitas tiap bulannya yang paling mendekati intensitas rata-ratanya. Karena data yang didapat masih merupakan intensitas, untuk mendapat nilai Q andalannya harus dihitung menggunakan rumus:Q = C . I . AC total = 0,7044A = 3460000 m2Didapatkan Q-dependable sebagai berikut:

Berdasarkan data debit andalan yang didapatkan, kemudian dapat diplot menjadi histogram yang menyatakan jumlah ketersediaan air di wilayah polder Sunter Selatan. Adapun histogram ketersediaan air diplot pada grafik di bawah ini.

Analisis Kebutuhan AirKebutuhan air adalah jumlah air yang dibutuhkan setiap bulannya. Ada beberapa data yang dibutuhkan sebelum menentukan kebutuhan air, yaitu jumlah penduduk wilayah tersebut dan pendapatan perkapitanya. Data tersebut didapatkan dari data pemerintah setempat. Dari data diketahui kepadatan penduduknya adalah 15.079 jiwa/km2 untuk 3,46 km2. Dengan pendapatan perkapita untuk tahun 2012 Rp 10.249.582 /bln.

Untuk mendapatkan jumlah penduduk diketahui dengan perhitungan:Jumlah penduduk sekarang = Kepadatan penduduk X Luas DAS = 15.079 jiwa/km2 X 3,46 km2 = 52.173 jiwa

Proyeksi kebutuhan air DTA kasus diperoleh dengan menggunakan sebuah persamaan regresi umum :y = M1.x1 + M2.x2 + M3.x3dimana :M1,M2,M3 merupakan bilangan konstantaX1= Jumlah penduduk (juta jiwa)X2= Pendapatan penduduk (juta)X3= Luas wilayah (m2)

Nilai M1,M2, dan M3 didapatkan dari persamaan regresi linear proyeksi kebutuhan air mahasiswa mata kuliah Perancangan Infrastruktur Keairan. Setelah dilakukan pengolahan data didapatkan nilai MM1 = 96,963 M2 = 12,193 M3 = 0,073

Langkah selanjutnya setelah mendapatkan ketiga nilai tersebut adalah menentukan proyeksi jumlah penduduk dan pendapatan perkapita pada tahun rencana. Sehingga pada akhirnya dapat diketahui neraca air.

Proyeksi Jumlah Penduduk DTA KasusProyeksi jumlah penduduk DTA kasus menggunakan metode Trend Oriented:Pt = Po . ertKeterangan:Pt= Jumlah penduduk pada tahun yang direncanakan P0= Jumlah penduduk pada tahun dasar = 52.173 e= Bilangan eksponen = 2,7182818 R= Angka pertumbuhan penduduk = 0,99% t= jangka waktu (tahun)

Sehingga menggunakan rumus tersebut diperoleh:Kebutuhan air per orang per hari ( pada tahun 2050 ) = 111 literKebutuhan air per orang per hari ( pada tahun 2013) = 117 liter

Proyeksi Pendapatan Perkapita di DTA kasusProyeksi pendapatan perkapita di DTA kasus menggunakan metode Future Worth Analysis:F = P (1+i)nF= Nilai proyeksi pendapatan P= Nilai pendapatan per kapita awal = Rp 10.249.582 i= Laju pertumbuhan ekonomi = 6,02% n= Selisih tahun yg akan diproyeksi

Tahun 2012 : Rp 10.249.582 Pertumbuhan : 6,02%

Proyeksi kebutuhan air pada DTA KasusBerdasarkan kedua data tersebut, yaitu data jumlah penduduk dan pendapatan per kapita pada tahun rencana, dengan ditambahkan dengan variable ketiga yaitu luas wilayah tetap:y = M1.x1 + M2.x2 + M3.x3y = 96,963x1 + 12,193 x2 + 0,073 .x3

Langkah selanjutnya adalah membuat neraca air dari data tersebut untuk mengetahui histogram ketersedian air dan mengetahui mana yang mengalami kekurangan air seperti yang ditunjukkan pada gambar dibawah ini

BAB VIIDESAIN SALURAN DAN WADUK

VII.1Perancangan saluran dan WadukAliran yang melalui suatu saluran harus direncanakan untuk tidak mengakibatkan erosi maupun tidak mengakibatkan endapan sedimen . Maka dari itu dalam perancangan saluran kita cukup menghitung ukuran saluran dengan analisa hidrolika untuk mendapatkan desain saluran efektif. Ada beberapa cara dalam melakukan analisa hidrolika yaitu :1. Rumus ChezyChezy menghubungkan bahwa zat cair yang melalui saluran terbukan akan mengalami tegangan geset pada dinding saluran , dan akan diimbangi oleh komponen gaya berat yang bekerja pada zat cair dalam arah aliran .Rumus umumnya yaitu :

2. Rumus ManningRobert Manning mengusulkan beberapa bentuk koefisien Chezy darirumus umum rersebut yang tergantung dari bentuk penapang lintang , material dinding dan kecepatan aliran . Robbert Manning mengusulkan rumus berikut :

Sehingga rumus kecepatan aliran menjadi :

Dimana n merupakan koefisien manning dengan harga koefisien manning sebagai berikut :

Tabel 10. Tabel koefisien Manning3. Rumus stickler Untuk permukaan saluran dengan material yang tidak koheren , Stickler memberikan rumus dengan koefisien Stickler (ks) dengan rumus :

Dengan R adalah jari-jari hidraulik dan d35 adalah diameter yang berhubungan dengan 35% berat dari material dengan diameter yang lebih besar . Dengan koefisien tersebut maka rumus kecepatan aliran menjadi :

a) Debit MaksimumUntuk menentukan debit maksimum dengan energy spesifik konstan adalah menggunakan persamaan energi spesifik :

Dengan menurunkakan persamaan tersebut akan didapatkan suatu debit maksimum untuk energi spesifik konstan yang terjadi pada kedalaman kritik sebagai berikut

b) Kemiringan Kritik Dasar SaluranKemingan kritik Sc adalah kemiringan dasar saluran diperlukan untuk menghasilkan aliran seragam di dalam saluran pada kedalaman kritis. Kemiringan kritis dasar saluran ini didapatkan:

Pada kondisi tersebut R= Rc dan S=Sc sehingga rumus manning menjadi:

c) Tampang EkonomisSuatu tampang lintang saluran akan menghasilkan debit maksimum bila nilai R=A/P maksimum atau keliling basah P minimum, sehingga untuk debit tertentu , luas tampang lintang akan minimum bila saluran memiliki nilai R maksimum atau P minimum. Untuk luas tampang saluran yang sama, penampang setengah lingkaran merupakan penampang yang paling efisien.Beberapa tipe bentuk saluran ekonomis dan karakteristiknya diberikan sebagai berikut :

Tabel 11 . Perhitungan Penampang Melintang pada Setiap Bentuk Saluran

d) Penentuan Ukuran Penampang Tata cara untuk menentukan ukuran suatu penampang saluran adalah sebagai berikut : Menggumpulkan segala informasi dan data yang tersedia, kemudian menaksir nilai n berdasarkan material , sedangan S ditentukan berdasarkan criteria kegunaan saluran serta V maks dan V min sehingga tidak mengalami erosi maupun sedimentasi pada saluran Faktor Penampang AR2/3 dihitung dengan persamaan :

Bika terdapat ukuran dari suatu penampang yang belum diketahui maka nilai dapa ditaksir sehingga dapat diperoleh kombinasi ukuran penampang, sehingga nantinya ukuran akhirnya akan ditetapkan berdasarkan efisiensi hidraulik dan segi praktisnya Kecepatan minimum yang ditentukan diperiksa, terutama untuk air yang mengandung lanau Tambahkan jagaan seperlunya terhadap kedalaman dari penampang salurane) Kecepatan Maksimum yang DiizinkanKecapatan maksimum yang diizinkan adalah kecepatan yang tidak akan menimbulkan erosi pada tubuh saluran (nonerodible velocity) . Besarnya kecepatan ini sangat tidak menentu dan bervariasi. Namun secara umum, saluran yang telah lama dan telah mengalami pergantian musim akan mampu menerima kecepatan yang lebih besar jika dibandingkan dengan saluran yang baru, oleh karena dasar saluran yang telah lama telah lebih stabil . Berikut tabel dibawah memberikan data kecepatan maksimum yang diijinkan saluran berdasarkan penelitian.[footnoteRef:6] [6: Anonymous. .Perencanaan Saluran . 2013 . Universitas Hasanuddin: Makassar]

Tabel 12. Kecepatan maksimum yang diizinkan menurut Fortier dan Scobey

VII.2 Desain Saluran Polder Sunter SelatanDalam tahap mendesain saluran, langkah-langkah yang dilakukan yaitu :

Gambar 13 . Desain Saluran

a) Mencari nilai debit maksimum Dari data yang kita telah kita dapatkan nilai Q yang kita gunakan yaitu Q berdasarkan perhitungan Q rasional yaitu 51,42 m3/ dtkb) Mengasumsi lebar saluranDalam desain saluran ini kita mengasumsikan lebar saluran = 7hc) Mencari luas penampang basahRumus luas penampang basah = luas trapesium = x 2(7h+h) x h = 8 h2d) Mencari keliling basahRumus keliling basah = keliling trapezium= 7h + 9h + (2 x 1,15) = 18,3 he) Menentukan nilai n Berdasarkan asumsi material yang kita gunakan adalah beton dengan n = 0,011 f) Mencari nilai b dan h Dalam menurunkan persamaan sebagai berikut Q = A x V` = 8h2 x Dengan penurunan didapatkan nilai h = 2,9 m dan b = 9,95 mg) Pengecekan dengan kecepetan yang diizinkanV = Q/A = 1,61 m/sV saluran yang diijinkan 2 m/s Maka V desain sesuai izin karena V desain < V izinVII.3 Desain Waduk Sunter SelatanB+XHX

Gambar 14. Desain Waduka) Menentukan nilai Q wadukQ waduk adalah nilai Q pada akhir umur rencana = 1.689.971,9 m3/tahunb) Mengasumsi lebar wadukAsumsikan nilai b =7hc) Mencari luas penampang basahRumus luas penampang basah = luas trapesium = x 2(7h+h) x h = 8 h2d) Mencari keliling basahRumus keliling basah = keliling trapezium= 7h + 9h + (2 x 1,15) = 18,3 h

e) Menentukan nilai n Berdasarkan asumsi material yang kita gunakan adalah beton dengan n = 0,011 f) Mencari nilai b dan h Dalam menurunkan persamaan sebagai berikut Q = A x V = 8h2 x maka didapatkan dimensi sebagai berikut:H = 8,1 mB = 56,6 m B+X = 61,4 m

BAB VIIIKESIMPULAN

Dari semua perhitungan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan sebagai berikut: Dari data curah hujan harian di daerah Polder Sunter Selatan, didapatkan intensitas hujan wilayah, hujan rencana yang selanjutnya digunakan lagi untuk encari debit limpasan, debit andalan, dan juga untuk menentukan dimensi saluran. Hujan wilayah: 201,704 mm Hujan rencana periode ulang 20 tahun: 209,454 mm Intensitas hujan: 85 (mm/jam) = 0,0000236 m/dtk Q banjir rencana: Metode Rasional = 57,54 m3/s Metode Hidrograf Satuan = 67,2115 m3/s Proyeksi kebutuhan air: Kebutuhan air per orang per hari ( pada tahun 2050 ) = 111 liter Kebutuhan air per orang per hari ( pada tahun 2013) = 117 liter Dari perhitungan yang telah dilakukan juga telah didapatkan dimensi saluran yang baru, dikarenakan saluran yang sudah ada tidak dapat menampung Q banjir rencana yang telah dihitung. Dengan desain sebagai berikut: B = 9,95 m H = 2,9 m Dari perhitungan yang telah dilakukan juga telah didapatkan dimensi waduk H = 8,1 m B = 56,6 m B+X = 61,4 m Proyeksi kebutuhan air di daerah Sunter Selatan adalahtahunY(liter/tahun)Y(liter/bulan)

2013141,149,712.8511,762,476.07

2020208,763,185.5617,396,932.13

2030368,168,420.0130,680,701.67

2040653,511,906.0354,459,325.50

20501,164,748,203.6097,062,350.30

Dari aliran andalan yang telah dibuat kemudian dibandingkan dengan kebutuhan air dapat diketahui bahwa: Tahun 2013 kekurangan air terjadi di bulan Agustus Tahun 2020 kekurangan air terjadi di bulan Agustus Tahun 2030 kekurangan air terjadi di bulan Agustus dan September Tahun 2040 kekurangan air terjadi di bulan Juni, Agustus, September dan Oktober Tahun 2050 kekurangan air terjadi di bulan Juni, Agustus, September dan Oktober

DAFTAR PUSTAKA

Soewarno, 2000.Hidrologi Operasional. BandungAnonymous. 2013. Perencanaan Saluran .Universitas Hasanuddin: MakassarIr. Susilo, Hadi .2013.Rekayasa Hidrologi.Pusat Pengembangan Bahan Ajar UMBPuspitasari.2011. Pengertian hujan, tipe hujan, distribusi hujan, dan alat pengukur curah hujan . http://puspitaphysic.blogspot.com/2011/10/astrolobe-komputer-tertua.html (diakses pada tanggal 12 Desember 2013 pukul 22.00)Fadholi Akhmad . Proses Pembentukan Awan dan Terjadinya Hujan . BMKG. http://www.fisikanet.lipi.go.id/utama.cgi?fenomena&1352896307. (diakses pada tanggal 12 Desember 2013 pukul 22.00 WIB)

Yulizar,David. Alat Pengukur Hujan .2013. http://davidyulizar.blogspot.com/2013/04/alat-pengukuran-curah-hujan.html (diakses pada tanggal 12 Desember 2013 pukul 22.00)http://id.wikipedia.org/wiki/Hujan (diakses tanggal 12 Desember 2012 pukul 22.00)http://www.geografi.web.id/2010/02/hujan-2a.html (diakses tanggal 13 Desember 2012 pukul 22.00)Tim Fasilitator PIK 1. Kumpulan Perancangan Infrastruktur Keairan.ptx program, Depok: Universitas Indonesia.

Perhitungan CHH hingga Qrencana

CURAH HUJAN MAKSIMUM PADA DAS KASUSCH untuk periode tahun berulang cara GumbelIntensitas Curah HujanPerhitungan Intensitas Curah Hujan Menggunakan Rumus MononobeNoTahunCHH max Tahunan R24 (mm)CHH max tahunan R24 (mm) terreduksiXXi - X(Xi - X)2Periode (n)YtrYnSnKtrSxXtr11997105.095.699.2-3.613.3253.19850.49520.94962.846829.47183.1321998155.0141.141.91754.03199995.086.5-12.7162.5Yn dari ekstrapolasi4200090.081.9-17.3299.2Tabel Intensitas Hujan Pada Periode Tahun Tertentu Metode Mononobe52001130.0118.419.1365.662002123.0112.012.7162.5Periode Ulang T thnWaktu (menit)Waktu (menit)7200394.085.6-13.7186.5510152025303540455055606570758085909510082004175.0159.360.13610.825332.76209.63159.98132.06113.80100.7890.9483.1976.9171.6967.2863.4960.1957.2954.7152.4150.3348.4546.7345.169200570.063.7-35.51260.810200653.048.3-51.02599.5n101090992.47815.1

Menghitung Waktu KonsentrasiDiketahui=elevasi tertinggi90m =295.27elevasi terendah70m =229.65jarak terjauh4005m =13139ftdengan Kirpich:ftS =0.0049942918ft/ftftL =13139fttc =89.01744538menit

Menghitung Koefisien Limpasan Rata-rataC Periode 25Rata-rataSawah11%0.40.044Kebun56%0.340.1904Pemukiman33%0.880.2904

Total100%0.5248

Menghitung Debit RencanaDiketahui:A14790000m2C250.5248I250.0000138889m/s

Q25=107.8026666667m3/s

I25tahun =50mm/jam

Metode GumbelXt = Xa + (Yt - Yn) . Sx SnSx = (Xi - Xa)2 (n-1) I = R24 24 2/3 24 tdari data CHH maksimum Teluk Bango

AndalanTahunanRangkingTahunPeluangTahunJanuariFebruariMaretAprilMeiJuniJuliAgustusSeptemberOktoberNovemberDesemberTahunanmP=m/(n+1)*100%199748757561311511000068208451678120019.0909090909199822328411798135338064125803567134116442200418.18181818181999241348141416602904513255266136415523200227.272727272720004654723924618800020657634151515154200036.3636363636200123634113114750131120120060119223167813645199945.454545454520025475246317954151210001435155213416199854.5454545455200345440011418001481127108166111311737200563.636363636420042836898313114460800050196164411138200372.727272727320052542031761029458130252714081117310179200681.81818181822006365277134422510480002096101784510199790.9090909091#dengan faktor koreksi 1 DASTahunJanuariFebruariMaretAprilMeiJuniJuliAgustusSeptemberOktoberNovemberDesemberTahunan1997443.3891551.8956550.9852119.2689513.6567510.01495000061.910618.209769.330251998203.03035258.5678106.5226589.2241122.9107530.0448572.83658.2688113.8062572.83631.8657561.000151220.913451999219.41845316.8366128.3734537.3284560.0897026.40305040.97025120.179450.07475242.17971241.85382000423.35925429.732435.50755223.970716.388172.8360018.20959.1792569.194230.95531379.331752001214.8662310.46345119.26895133.8361545.5225119.26895109.254109.254054.627108.34355203.030351527.73512002498.01615477.075857.35835162.9705549.164313.65675110.1644500012.746331.865751413.0184200340.97025400.5980103.791316.38810012.746373.74645115.6271598.3286151.13471013.330852004257.65735627.3000575.56735119.26895131.104854.6277.283600045.5225178.44821496.77982005231.2543184.82135160.239292.865985.582352.806111.83585022.7612524.58215127.46373.746451067.957852006332.31425252.19465122.000338.238922.761259.104543.701600018.20987.4032925.92765

TahunJanuariFebruariMaretAprilMeiJuniJuliAgustusSeptemberOktoberNovemberDesember19981575879.34638722006949.4814976826806.6525888692538.9055872954007.676064233201.8763712565337.882112452270.3056896883340.4408565337.882112247335.323424473470.476268820051794947.77570561434544.87585921243743.3406464720805.7996928664272.0114816409869.964531291867.40584320176668.08816190801.5352128989341.293696572404.60563842003318002.5586883109358.3516160805606.4820096127201.02347520098934.1293696572404.6056384897473.8878528763206.14085121173076.105382420062579354.0871361957482.4168128946940.9525376296802.3881088176668.0881670667.235264339202.7292672000141334.470528678405.458534419973441494.3573568402803.2410048395736.5174784925740.7819584106000.85289677733.95879040000480537.1997952141334.47052876656Q rata21941935.625054721782227.67335808682645.49265024688298.87147136405629.93041536158294.60699136199281.60344448110240.88701184326482.62691968330722.66103552524350.88565888607738.2232704Q andalan1794947.77570561957482.4168128826806.6525888692538.9055872176668.08816233201.8763712339202.729267298934.1293696572404.6056384565337.882112480537.1997952572404.6056384

Rekap Kebutuhan AirKnYx1x2x3NoVol (L)Jumlah anggota keluarga (orang)Penghasilan (Juta)Luas bangunan (m2)11378.1836.5300Hadi MulyantoY = m1X1 + m2 x2 + m3x32346.1310110Martha Destri m3m2m1b355055250Samantha Constanta10.072518900312.192662078696.962090116304650410325Billy Dentiala20.29709884815.486595787716.0363979757ERROR:#N/A5450415200Ivan Fauzan30.8165436437297.289589919ERROR:#N/AERROR:#N/A2656855202Dhihi Paramitha Intan468.2469450646ERROR:#N/AERROR:#N/A751054160Purwitha Nuansa Budhi518095220.28428534065530.61261468ERROR:#N/AERROR:#N/A81129812100William Susanto952844144Radityo A1037644150FirdausY=96.963X1+12.193X2+0.073X331237547.360Ade M Yusuf13668620350Ahmad Ridho14560415120Sinta Indrawati1535055180Indra NurrahamanX 1 = total pemakai16580.557350Viraldy Maulana YX2 = Penghaasilan418550410324Vinensia NanlohyX3 = luas tempat tinggal194504350Sepinia IndrawatiY = Total pemakaian20645.27618400Reinanda Adrian21520515750Yelna Y22600525450Maulfi A 25845.6410324Reza Andhika261482520500Iqbal Gita B527676.9647120Aldila Kurnia281093445340Annisa Amalia29211443.5120Fitri Suryani30632430160Ineswari Syifa3135044180Rendy Eka 3226934120Rosi Nursani3381867600Nastiti Tia Sundari634557.535180Lusiana35180.525360Willy 36539.5415315Adwina3737551.5150Dewi38650710600Descillia3989094120Fauzan4065073300Yandri74159573200Rahmat Fitrah4255065200Mentary Adisthi4352555180Aulia Rizky Tansir449315180Miftah Rahmatullah4556755400Inda Annisa Fauzani4642155140Alwin Mulyanto Lokaria474505766Faishal Rahman Juliantoro848475515105viktor4950054100christian50570510120Azzah5132042120Junaidi5245043140Sekar5357053107Desvira54550420192Marsetya 95533447150Annisa Putri Adam56600610200Mirza Syah Alam57623510250Fitria Estiqomah58687515200Reihan M Naser5945047120Salman Hafizh60560410180Artina Sanadia61461.8 410180Marsha Chumaira106270087250Dan Rezky Valeriz 6340045175M.Irfan Firdaus6437554125Annisa65560415450M Radiansyah66475.5410200Fira Riza67600510250Indri 68400410120Azfar1169977.561.597Rifki Abrar70475410128Dea Meirina Sari71664.18510200Abdul Aziz72619.446250Boy Oloan 7350054200Kreshna7445048150Kristy75527.568200Ida1276413.6748120Restu 77400410175Zainuddin Zuhri7850046120M Ibrahim Dzikri79495.5410192M Egganaufar80510512180M Iqbal Pahlefi81478.8415210Naufal Abdurrahman82520510200Radityo A8348547175Afdol P8442048105M Ardan 8541065105Nopat A86505.5510120Tanthowi F87470410120Wellsi P88500412175Zulfikar R

Proyeksi Kebutuhan AirProyeksi Kebutuhan Air:Pendekatan dengan menggunakan data BPS PurwakartaPersamaan regresi umum:y = M1.x1 + M2.x2 + M3.x3x3 =M1 =96.963Luas DAS Cigandosoli:14.79km214790000m2M2 =12.193Kepadatan penduduk Kab. Purwakarta:870jiwa/km22009(tahun)sumber:bps.go.idM3 =0.073Jumlah penduduk di DAS:12,869jiwaKeterangan:Berapa jumlah penduduk tahun2025?2012?y =Volume total air (m3)x1 =Jumlah penduduk (jiwa)Proyeksi menggunakan metode Trend Oriented:Pt = P0 . ertx2 =Pendapatan penduduk (juta)dimana:x3 =Luas wilayah (m2)Pt =Jumlah penduduk pada tahun yang direncanakan P0 =Jumlah penduduk pada tahun dasar =12,869jiwae =Bilangan eksponen =2.7182818Pendapatan per kapita:r =Angka pertumbuhan penduduk =2.28%Tahun2003t =Jangka waktu (tahun) =16tahun3tahunsebesar:Rp2,827,369per bulansumber:bps.go.idPt =18,534jiwa di tahun202513,780jiwa di tahun 2012Laju pertumbuhan ekonomi Kab. Purwakarta:x1 =18,53413,7805.49%per tahunProyeksi menggunakan metode Future Worth Analysis:F = P (1 + i)ndimana:F =Nilai proyeksi pendapatanP =Nilai pendapatan per kapita awal =Rp2,827,3692012i =Laju pertumbuhan ekonomi =5.49%n =Selisih tahun yg akan diproyeksi =229

F =Rp9,162,857Rp4,573,873Rp9.16juta di tahun2025Rp4.57juta di tahun 2012x2 =9.164.57

Maka perhitungan persamaan regresi:

y =2,876,930liter/hariy =2,415,888liter/hari

Dan kebutuhan air per orang:155liter per orang per hariDan kebutuhan air per orang:175liter per orang per hari

Debit yang dibutuhkan untuk kebutuhan DAS CigandosoliDebit yang dibutuhkan untuk kebutuhan DAS Cigandosoli86307.91037096m3/bulantahun 202572476.63261218m3/bulantahun 2012

Sheet2Proyeksi Kebutuhan Air:Pendekatan dengan menggunakan data BPS Purwakartaluas DAS3.46km2Pendapatan per kapita:Persamaan regresi umum:y = M1.x1 + M2.x2 + M3.x315,079jiwa/km2Tahun2012Laju pertumbuhan ekonomi Jakarta Utara52,173jiwasebesar:Rp10,249,582per bulan6.02%per tahunM1 =96.963Pt =M2 =12.193Proyeksi menggunakan metode Trend Oriented:Pt = P0 . ertProyeksi menggunakan metode Future Worth Analysis:F = P (1 + i)nM3 =0.073Pt =Jumlah penduduk pada tahun yang direncanakan dimana:F =Nilai proyeksi pendapatanP0 =Jumlah penduduk pada tahun dasar =52,173jiwaP =Nilai pendapatan per kapita awal =Rp10,249,582Keterangan:e =Bilangan eksponen =2.7182818i =Laju pertumbuhan ekonomi =6.02%y =Volume total air (m3)r =Angka pertumbuhan penduduk =0.99%n =Selisih tahun yg akan diproyeksix1 =Jumlah penduduk (jiwa)x2 =Pendapatan penduduk (juta)tahun (Pt) (JIWA) X1tahun rencanaNilai proyeksi pendapatan X2x3 =Luas wilayah (m2)201352692.421jiwa2013[$IDR] 10,866,606.48202056473.508jiwa2020[$IDR] 16,360,950.82203062350.496jiwa2030[$IDR] 29,355,301.02tahunY(liter)204068839.082jiwa2040[$IDR] 52,670,147.812013137,605,748.34205076002.910jiwa2050[$IDR] 94,502,334.272020204,964,914.362030363,974,876.812040648,881,956.3420501,159,636,432.19

Perhitungan CHH hingga Qrencana

CURAH HUJAN MAKSIMUM PADA DAS KASUSCH untuk periode tahun berulang cara GumbelIntensitas Curah HujanPerhitungan Intensitas Curah Hujan Menggunakan Rumus MononobeNoTahunCHH max Tahunan R24 (mm)CHH max tahunan R24 (mm) terreduksiXXi - X(Xi - X)2Periode (n)YtrYnSnKtrSxXtr11997105.095.699.2-3.613.3253.19850.49520.94962.846829.47183.1321998155.0141.141.91754.03199995.086.5-12.7162.5Yn dari ekstrapolasi4200090.081.9-17.3299.2Tabel Intensitas Hujan Pada Periode Tahun Tertentu Metode Mononobe52001130.0118.419.1365.662002123.0112.012.7162.5Periode Ulang T thnWaktu (menit)Waktu (menit)7200394.085.6-13.7186.5510152025303540455055606570758085909510082004175.0159.360.13610.825332.76209.63159.98132.06113.80100.7890.9483.1976.9171.6967.2863.4960.1957.2954.7152.4150.3348.4546.7345.169200570.063.7-35.51260.810200653.048.3-51.02599.5n101090992.47815.1

Menghitung Waktu KonsentrasiDiketahui=elevasi tertinggi90m =295.27elevasi terendah70m =229.65jarak terjauh4005m =13139ftdengan Kirpich:ftS =0.0049942918ft/ftftL =13139fttc =89.01744538menit

Menghitung Koefisien Limpasan Rata-rataC Periode 25Rata-rataSawah11%0.40.044Kebun56%0.340.1904Pemukiman33%0.880.2904

Total100%0.5248

Menghitung Debit RencanaDiketahui:A14790000m2C250.5248I250.0000138889m/s

Q25=107.8026666667m3/s

I25tahun =50mm/jam

Metode GumbelXt = Xa + (Yt - Yn) . Sx SnSx = (Xi - Xa)2 (n-1) I = R24 24 2/3 24 tdari data CHH maksimum Teluk Bango

AndalanTahunanRangkingTahunPeluangTahunJanuariFebruariMaretAprilMeiJuniJuliAgustusSeptemberOktoberNovemberDesemberTahunanmP=m/(n+1)*100%199748757561311511000068208451678120019.0909090909199822328411798135338064125803567134116442200418.18181818181999241348141416602904513255266136415523200227.272727272720004654723924618800020657634151515154200036.3636363636200123634113114750131120120060119223167813645199945.454545454520025475246317954151210001435155213416199854.5454545455200345440011418001481127108166111311737200563.636363636420042836898313114460800050196164411138200372.727272727320052542031761029458130252714081117310179200681.81818181822006365277134422510480002096101784510199790.9090909091#dengan faktor koreksi 1 DASTahunJanuariFebruariMaretAprilMeiJuniJuliAgustusSeptemberOktoberNovemberDesemberTahunan1997443.3891551.8956550.9852119.2689513.6567510.01495000061.910618.209769.330251998203.03035258.5678106.5226589.2241122.9107530.0448572.83658.2688113.8062572.83631.8657561.000151220.913451999219.41845316.8366128.3734537.3284560.0897026.40305040.97025120.179450.07475242.17971241.85382000423.35925429.732435.50755223.970716.388172.8360018.20959.1792569.194230.95531379.331752001214.8662310.46345119.26895133.8361545.5225119.26895109.254109.254054.627108.34355203.030351527.73512002498.01615477.075857.35835162.9705549.164313.65675110.1644500012.746331.865751413.0184200340.97025400.5980103.791316.38810012.746373.74645115.6271598.3286151.13471013.330852004257.65735627.3000575.56735119.26895131.104854.6277.283600045.5225178.44821496.77982005231.2543184.82135160.239292.865985.582352.806111.83585022.7612524.58215127.46373.746451067.957852006332.31425252.19465122.000338.238922.761259.104543.701600018.20987.4032925.92765

TahunJanuariFebruariMaretAprilMeiJuniJuliAgustusSeptemberOktoberNovemberDesember19981575879.34638722006949.4814976826806.6525888692538.9055872954007.676064233201.8763712565337.882112452270.3056896883340.4408565337.882112247335.323424473470.476268820051794947.77570561434544.87585921243743.3406464720805.7996928664272.0114816409869.964531291867.40584320176668.08816190801.5352128989341.293696572404.60563842003318002.5586883109358.3516160805606.4820096127201.02347520098934.1293696572404.6056384897473.8878528763206.14085121173076.105382420062579354.0871361957482.4168128946940.9525376296802.3881088176668.0881670667.235264339202.7292672000141334.470528678405.458534419973441494.3573568402803.2410048395736.5174784925740.7819584106000.85289677733.95879040000480537.1997952141334.47052876656Q rata21941935.625054721782227.67335808682645.49265024688298.87147136405629.93041536158294.60699136199281.60344448110240.88701184326482.62691968330722.66103552524350.88565888607738.2232704Q andalan1794947.77570561957482.4168128826806.6525888692538.9055872176668.08816233201.8763712339202.729267298934.1293696572404.6056384565337.882112480537.1997952572404.6056384

Rekap Kebutuhan AirKnYx1x2x3NoVol (L)Jumlah anggota keluarga (orang)Penghasilan (Juta)Luas bangunan (m2)11378.1836.5300Hadi MulyantoY = m1X1 + m2 x2 + m3x32346.1310110Martha Destri m3m2m1b355055250Samantha Constanta10.072518900312.192662078696.962090116304650410325Billy Dentiala20.29709884815.486595787716.0363979757ERROR:#N/A5450415200Ivan Fauzan30.8165436437297.289589919ERROR:#N/AERROR:#N/A2656855202Dhihi Paramitha Intan468.2469450646ERROR:#N/AERROR:#N/A751054160Purwitha Nuansa Budhi518095220.28428534065530.61261468ERROR:#N/AERROR:#N/A81129812100William Susanto952844144Radityo A1037644150FirdausY=96.963X1+12.193X2+0.073X331237547.360Ade M Yusuf13668620350Ahmad Ridho14560415120Sinta Indrawati1535055180Indra NurrahamanX 1 = total pemakai16580.557350Viraldy Maulana YX2 = Penghaasilan418550410324Vinensia NanlohyX3 = luas tempat tinggal194504350Sepinia IndrawatiY = Total pemakaian20645.27618400Reinanda Adrian21520515750Yelna Y22600525450Maulfi A 25845.6410324Reza Andhika261482520500Iqbal Gita B527676.9647120Aldila Kurnia281093445340Annisa Amalia29211443.5120Fitri Suryani30632430160Ineswari Syifa3135044180Rendy Eka 3226934120Rosi Nursani3381867600Nastiti Tia Sundari634557.535180Lusiana35180.525360Willy 36539.5415315Adwina3737551.5150Dewi38650710600Descillia3989094120Fauzan4065073300Yandri74159573200Rahmat Fitrah4255065200Mentary Adisthi4352555180Aulia Rizky Tansir449315180Miftah Rahmatullah4556755400Inda Annisa Fauzani4642155140Alwin Mulyanto Lokaria474505766Faishal Rahman Juliantoro848475515105viktor4950054100christian50570510120Azzah5132042120Junaidi5245043140Sekar5357053107Desvira54550420192Marsetya 95533447150Annisa Putri Adam56600610200Mirza Syah Alam57623510250Fitria Estiqomah58687515200Reihan M Naser5945047120Salman Hafizh60560410180Artina Sanadia61461.8 410180Marsha Chumaira106270087250Dan Rezky Valeriz 6340045175M.Irfan Firdaus6437554125Annisa65560415450M Radiansyah66475.5410200Fira Riza67600510250Indri 68400410120Azfar1169977.561.597Rifki Abrar70475410128Dea Meirina Sari71664.18510200Abdul Aziz72619.446250Boy Oloan 7350054200Kreshna7445048150Kristy75527.568200Ida1276413.6748120Restu 77400410175Zainuddin Zuhri7850046120M Ibrahim Dzikri79495.5410192M Egganaufar80510512180M Iqbal Pahlefi81478.8415210Naufal Abdurrahman82520510200Radityo A8348547175Afdol P8442048105M Ardan 8541065105Nopat A86505.5510120Tanthowi F87470410120Wellsi P88500412175Zulfikar R

Proyeksi Kebutuhan AirProyeksi Kebutuhan Air:Pendekatan dengan menggunakan data BPS PurwakartaPersamaan regresi umum:y = M1.x1 + M2.x2 + M3.x3x3 =M1 =96.963Luas DAS Cigandosoli:14.79km214790000m2M2 =12.193Kepadatan penduduk Kab. Purwakarta:870jiwa/km22009(tahun)sumber:bps.go.idM3 =0.073Jumlah penduduk di DAS:12,869jiwaKeterangan:Berapa jumlah penduduk tahun2025?2012?y =Volume total air (m3)x1 =Jumlah penduduk (jiwa)Proyeksi menggunakan metode Trend Oriented:Pt = P0 . ertx2 =Pendapatan penduduk (juta)dimana:x3 =Luas wilayah (m2)Pt =Jumlah penduduk pada tahun yang direncanakan P0 =Jumlah penduduk pada tahun dasar =12,869jiwae =Bilangan eksponen =2.7182818Pendapatan per kapita:r =Angka pertumbuhan penduduk =2.28%Tahun2003t =Jangka waktu (tahun) =16tahun3tahunsebesar:Rp2,827,369per bulansumber:bps.go.idPt =18,534jiwa di tahun202513,780jiwa di tahun 2012Laju pertumbuhan ekonomi Kab. Purwakarta:x1 =18,53413,7805.49%per tahunProyeksi menggunakan metode Future Worth Analysis:F = P (1 + i)ndimana:F =Nilai proyeksi pendapatanP =Nilai pendapatan per kapita awal =Rp2,827,3692012i =Laju pertumbuhan ekonomi =5.49%n =Selisih tahun yg akan diproyeksi =229

F =Rp9,162,857Rp4,573,873Rp9.16juta di tahun2025Rp4.57juta di tahun 2012x2 =9.164.57

Maka perhitungan persamaan regresi:

y =2,876,930liter/hariy =2,415,888liter/hari

Dan kebutuhan air per orang:155liter per orang per hariDan kebutuhan air per orang:175liter per orang per hari

Debit yang dibutuhkan untuk kebutuhan DAS CigandosoliDebit yang dibutuhkan untuk kebutuhan DAS Cigandosoli86307.91037096m3/bulantahun 202572476.63261218m3/bulantahun 2012

Sheet2Proyeksi Kebutuhan Air:Pendekatan dengan menggunakan data BPS Purwakartaluas DAS3.46km2Pendapatan per kapita:Persamaan regresi umum:y = M1.x1 + M2.x2 + M3.x315,079jiwa/km2Tahun2012Laju pertumbuhan ekonomi Jakarta Utara52,173jiwasebesar:Rp10,249,582per bulan6.02%per tahunM1 =96.963Pt =M2 =12.193Proyeksi menggunakan metode Trend Oriented:Pt = P0 . ertProyeksi menggunakan metode Future Worth Analysis:F = P (1 + i)nM3 =0.073Pt =Jumlah penduduk pada tahun yang direncanakan dimana:F =Nilai proyeksi pendapatanP0 =Jumlah penduduk pada tahun dasar =52,173jiwaP =Nilai pendapatan per kapita awal =Rp10,249,582Keterangan:e =Bilangan eksponen =2.7182818i =Laju pertumbuhan ekonomi =6.02%y =Volume total air (m3)r =Angka pertumbuhan penduduk =0.99%n =Selisih tahun yg akan diproyeksix1 =Jumlah penduduk (jiwa)x2 =Pendapatan penduduk (juta)tahun (Pt)Jumlah Penduduk (jiwa) X1tahun rencana (F)pendapatan X2x3 =Luas wilayah (m2)201352692.421jiwa2013[$IDR] 10,866,606.48202056473.508jiwa2020[$IDR] 16,360,950.82203062350.496jiwa2030[$IDR] 29,355,301.02tahunY(liter)204068839.082jiwa2040[$IDR] 52,670,147.812013137,605,748.34205076002.910jiwa2050[$IDR] 94,502,334.272020204,964,914.362030363,974,876.812040648,881,956.3420501,159,636,432.19

Perhitungan CHH hingga Qrencana

CURAH HUJAN MAKSIMUM PADA DAS KASUSCH untuk periode tahun berulang cara GumbelIntensitas Curah HujanPerhitungan Intensitas Curah Hujan Menggunakan Rumus MononobeNoTahunCHH max Tahunan R24 (mm)CHH max tahunan R24 (mm) terreduksiXXi - X(Xi - X)2Periode (n)YtrYnSnKtrSxXtr11997105.095.699.2-3.613.3253.19850.49520.94962.846829.47183.1321998155.0141.141.91754.03199995.086.5-12.7162.5Yn dari ekstrapolasi4200090.081.9-17.3299.2Tabel Intensitas Hujan Pada Periode Tahun Tertentu Metode Mononobe52001130.0118.419.1365.662002123.0112.012.7162.5Periode Ulang T thnWaktu (menit)Waktu (menit)7200394.085.6-13.7186.5510152025303540455055606570758085909510082004175.0159.360.13610.825332.76209.63159.98132.06113.80100.7890.9483.1976.9171.6967.2863.4960.1957.2954.7152.4150.3348.4546.7345.169200570.063.7-35.51260.810200653.048.3-51.02599.5n101090992.47815.1

Menghitung Waktu KonsentrasiDiketahui=elevasi tertinggi90m =295.27elevasi terendah70m =229.65jarak terjauh4005m =13139ftdengan Kirpich:ftS =0.0049942918ft/ftftL =13139fttc =89.01744538menit

Menghitung Koefisien Limpasan Rata-rataC Periode 25Rata-rataSawah11%0.40.044Kebun56%0.340.1904Pemukiman33%0.880.2904

Total100%0.5248

Menghitung Debit RencanaDiketahui:A14790000m2C250.5248I250.0000138889m/s

Q25=107.8026666667m3/s

I25tahun =50mm/jam

Metode GumbelXt = Xa + (Yt - Yn) . Sx SnSx = (Xi - Xa)2 (n-1) I = R24 24 2/3 24 tdari data CHH maksimum Teluk Bango

AndalanTahunanRangkingTahunPeluangTahunJanuariFebruariMaretAprilMeiJuniJuliAgustusSeptemberOktoberNovemberDesemberTahunanmP=m/(n+1)*100%199748757561311511000068208451678120019.0909090909199822328411798135338064125803567134116442200418.18181818181999241348141416602904513255266136415523200227.272727272720004654723924618800020657634151515154200036.3636363636200123634113114750131120120060119223167813645199945.454545454520025475246317954151210001435155213416199854.5454545455200345440011418001481127108166111311737200563.636363636420042836898313114460800050196164411138200372.727272727320052542031761029458130252714081117310179200681.81818181822006365277134422510480002096101784510199790.9090909091#dengan faktor koreksi 1 DASTahunJanuariFebruariMaretAprilMeiJuniJuliAgustusSeptemberOktoberNovemberDesemberTahunan1997443.3891551.8956550.9852119.2689513.6567510.01495000061.910618.209769.330251998203.03035258.5678106.5226589.2241122.9107530.0448572.83658.2688113.8062572.83631.8657561.000151220.913451999219.41845316.8366128.3734537.3284560.0897026.40305040.97025120.179450.07475242.17971241.85382000423.35925429.732435.50755223.970716.388172.8360018.20959.1792569.194230.95531379.331752001214.8662310.46345119.26895133.8361545.5225119.26895109.254109.254054.627108.34355203.030351527.73512002498.01615477.075857.35835162.9705549.164313.65675110.1644500012.746331.865751413.0184200340.97025400.5980103.791316.38810012.746373.74645115.6271598.3286151.13471013.330852004257.65735627.3000575.56735119.26895131.104854.6277.283600045.5225178.44821496.77982005231.2543184.82135160.239292.865985.582352.806111.83585022.7612524.58215127.46373.746451067.957852006332.31425252.19465122.000338.238922.761259.104543.701600018.20987.4032925.92765

TahunJanuariFebruariMaretAprilMeiJuniJuliAgustusSeptemberOktoberNovemberDesember19981575879.34638722006949.4814976826806.6525888692538.9055872954007.676064233201.8763712565337.882112452270.3056896883340.4408565337.882112247335.323424473470.476268820051794947.77570561434544.87585921243743.3406464720805.7996928664272.0114816409869.964531291867.40584320176668.08816190801.5352128989341.293696572404.60563842003318002.5586883109358.3516160805606.4820096127201.02347520098934.1293696572404.6056384897473.8878528763206.14085121173076.105382420062579354.0871361957482.4168128946940.9525376296802.3881088176668.0881670667.235264339202.7292672000141334.470528678405.458534419973441494.3573568402803.2410048395736.5174784925740.7819584106000.85289677733.95879040000480537.1997952141334.47052876656Q rata21941935.625054721782227.67335808682645.49265024688298.87147136405629.93041536158294.60699136199281.60344448110240.88701184326482.62691968330722.66103552524350.88565888607738.2232704Q andalan1794947.77570561957482.4168128826806.6525888692538.9055872176668.08816233201.8763712339202.729267298934.1293696572404.6056384565337.882112480537.1997952572404.6056384

Rekap Kebutuhan AirKnYx1x2x3NoVol (L)Jumlah anggota keluarga (orang)Penghasilan (Juta)Luas bangunan (m2)11378.1836.5300Hadi MulyantoY = m1X1 + m2 x2 + m3x32346.1310110Martha Destri m3m2m1b355055250Samantha Constanta10.072518900312.192662078696.962090116304650410325Billy Dentiala20.29709884815.486595787716.0363979757ERROR:#N/A5450415200Ivan Fauzan30.8165436437297.289589919ERROR:#N/AERROR:#N/A2656855202Dhihi Paramitha Intan468.2469450646ERROR:#N/AERROR:#N/A751054160Purwitha Nuansa Budhi518095220.28428534065530.61261468ERROR:#N/AERROR:#N/A81129812100William Susanto952844144Radityo A1037644150FirdausY=96.963X1+12.193X2+0.073X331237547.360Ade M Yusuf13668620350Ahmad Ridho14560415120Sinta Indrawati1535055180Indra NurrahamanX 1 = total pemakai16580.557350Viraldy Maulana YX2 = Penghaasilan418550410324Vinensia NanlohyX3 = luas tempat tinggal194504350Sepinia IndrawatiY = Total pemakaian20645.27618400Reinanda Adrian21520515750Yelna Y22600525450Maulfi A 25845.6410324Reza Andhika261482520500Iqbal Gita B527676.9647120Aldila Kurnia281093445340Annisa Amalia29211443.5120Fitri Suryani30632430160Ineswari Syifa3135044180Rendy Eka 3226934120Rosi Nursani3381867600Nastiti Tia Sundari634557.535180Lusiana35180.525360Willy 36539.5415315Adwina3737551.5150Dewi38650710600Descillia3989094120Fauzan4065073300Yandri74159573200Rahmat Fitrah4255065200Mentary Adisthi4352555180Aulia Rizky Tansir449315180Miftah Rahmatullah4556755400Inda Annisa Fauzani4642155140Alwin Mulyanto Lokaria474505766Faishal Rahman Juliantoro848475515105viktor4950054100christian50570510120Azzah5132042120Junaidi5245043140Sekar5357053107Desvira54550420192Marsetya 95533447150Annisa Putri Adam56600610200Mirza Syah Alam57623510250Fitria Estiqomah58687515200Reihan M Naser5945047120Salman Hafizh60560410180Artina Sanadia61461.8 410180Marsha Chumaira106270087250Dan Rezky Valeriz 6340045175M.Irfan Firdaus6437554125Annisa65560415450M Radiansyah66475.5410200Fira Riza67600510250Indri 68400410120Azfar1169977.561.597Rifki Abrar70475410128Dea Meirina Sari71664.18510200Abdul Aziz72619.446250Boy Oloan 7350054200Kreshna7445048150Kristy75527.568200Ida1276413.6748120Restu 77400410175Zainuddin Zuhri7850046120M Ibrahim Dzikri79495.5410192M Egganaufar80510512180M Iqbal Pahlefi81478.8415210Naufal Abdurrahman82520510200Radityo A8348547175Afdol P8442048105M Ardan 8541065105Nopat A86505.5510120Tanthowi F87470410120Wellsi P88500412175Zulfikar R

Proyeksi Kebutuhan AirProyeksi Kebutuhan Air:Pendekatan dengan menggunakan data BPS PurwakartaPersamaan regresi umum:y = M1.x1 + M2.x2 + M3.x3x3 =M1 =96.963Luas DAS Cigandosoli:14.79km214790000m2M2 =12.193Kepadatan penduduk Kab. Purwakarta:870jiwa/km22009(tahun)sumber:bps.go.idM3 =0.073Jumlah penduduk di DAS:12,869jiwaKeterangan:Berapa jumlah penduduk tahun2025?2012?y =Volume total air (m3)x1 =Jumlah penduduk (jiwa)Proyeksi menggunakan metode Trend Oriented:Pt = P0 . ertx2 =Pendapatan penduduk (juta)dimana:x3 =Luas wilayah (m2)Pt =Jumlah penduduk pada tahun yang direncanakan P0 =Jumlah penduduk pada tahun dasar =12,869jiwae =Bilangan eksponen =2.7182818Pendapatan per kapita:r =Angka pertumbuhan penduduk =2.28%Tahun2003t =Jangka waktu (tahun) =16tahun3tahunsebesar:Rp2,827,369per bulansumber:bps.go.idPt =18,534jiwa di tahun202513,780jiwa di tahun 2012Laju pertumbuhan ekonomi Kab. Purwakarta:x1 =18,53413,7805.49%per tahunProyeksi menggunakan metode Future Worth Analysis:F = P (1 + i)ndimana:F =Nilai proyeksi pendapatanP =Nilai pendapatan per kapita awal =Rp2,827,3692012i =Laju pertumbuhan ekonomi =5.49%n =Selisih tahun yg akan diproyeksi =229

F =Rp9,162,857Rp4,573,873Rp9.16juta di tahun2025Rp4.57juta di tahun 2012x2 =9.164.57

Maka perhitungan persamaan regresi:

y =2,876,930liter/hariy =2,415,888liter/hari

Dan kebutuhan air per orang:155liter per orang per hariDan kebutuhan air per orang:175liter per orang per hari

Debit yang dibutuhkan untuk kebutuhan DAS CigandosoliDebit yang dibutuhkan untuk kebutuhan DAS Cigandosoli86307.91037096m3/bulantahun 202572476.63261218m3/bulantahun 2012

Sheet2Proyeksi Kebutuhan Air:Pendekatan dengan menggunakan data BPS Purwakartaluas DAS3.46km2Pendapatan per kapita:Persamaan regresi umum:y = M1.x1 + M2.x2 + M3.x315,079jiwa/km2Tahun2012Laju pertumbuhan ekonomi Jakarta Utara52,173jiwasebesar:Rp10,249,582per bulan6.02%per tahunM1 =96.963Pt =M2 =12.193Proyeksi menggunakan metode Trend Oriented:Pt = P0 . ertProyeksi menggunakan metode Future Worth Analysis:F = P (1 + i)nM3 =0.073Pt =Jumlah penduduk pada tahun yang direncanakan dimana:F =Nilai proyeksi pendapatanP0 =Jumlah penduduk pada tahun dasar =52,173jiwaP =Nilai pendapatan per kapita awal =Rp10,249,582Keterangan:e =Bilangan eksponen =2.7182818i =Laju pertumbuhan ekonomi =6.02%y =Volume total air (m3)r =Angka pertumbuhan penduduk =0.99%n =Selisih tahun yg akan diproyeksix1 =Jumlah penduduk (jiwa)x2 =Pendapatan penduduk (juta)tahun (Pt)Jumlah Penduduk (jiwa) X1tahun rencanaNilai proyeksi pendapatan X2x3 =Luas wilayah (m2)201352692.421jiwa2013[$IDR] 10,866,606.48202056473.508jiwa2020[$IDR] 16,360,950.82203062350.496jiwa2030[$IDR] 29,355,301.02tahunY(liter) X1X2X3204068839.082jiwa2040[$IDR] 52,670,147.812013137,605,748.3452692.421[$IDR] 10,866,606.483.46205076002.910jiwa2050[$IDR] 94,502,334.272020204,964,914.3656473.508[$IDR] 16,360,950.823.462030363,974,876.8162350.496[$IDR] 29,355,301.023.462040648,881,956.3468839.082[$IDR] 52,670,147.813.4620501,159,636,432.1976002.910[$IDR] 94,502,334.273.46