volume 16/2017 juli agustus warta alumni...

8
VOLUME 16/2017 JULI AGUSTUS Visi/Misi PMKT : Memenangkan, membina dan mempersiapkan mahasiswa Kristiani Teknik UGM agar dapat menjadi sarjana - sarjana bagi Gereja, Bangsa dan Negara sesuai dengan profesi keteknikan W A R T A A L U M N I P M K T Isu-isu tentang kebangsaan akhir-akhir ini menjadi salah satu topik yang hangat dan cenderung panas mengingat situasi politik pada saat dan pasca Pilgub Jakarta serta menghadapi Pilpres 2019. Sebagai orang Kristen dan bagian dari bangsa Indonesia tentu saja kita tidak bisa menutup sebelah mata mensikapi permasalahan kebangsaan akhir- akhir ini yang sedang mengalami ujian. Sebagai seorang alumni mahasiswa Kristen secara khsusus alumni PMKT, kontek Kebangsaan tidak lepas dari fungsi dari manusia yang beragama dan bermasyarakat (social). Dalam ajaran kekristenan diajarkan dalam Yesaya 29:7 yang menyatakan“Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu Aku buang, dan berdoalah untuk kota itu kepada TUHAN, sebab kesejahteraannya adalah kesejahter- aanmu” , adalah mandat ilahi bagi semua orang Kristen. Disamping itu isu kebangsaan dari perspektif kristiani jelas di mata Alkitab. “Berikanlah yang kau harus berikan untuk Kaisar, seperti kau berikan segala sesuatu yang terbaik untuk Tuhan?”(Matius 22:21). Dari dua ayat Alkitab tersebut jelas sebagai orang kristen dan secara khusus alumni mahasiswa kris- ten punya tanggung jawab besar untuk membangun bangsa dan negara. Ada jiwa nasional- isme dan semangat kebangsaan yang tinggi. Dunia kerja menjadi tantangan tersendiri di samping dalam dunia bermasyarakat. Dalam konteks kebang- saan dalam dunia kerja, hal pertama yang dilakukan adalah melakukan tugas pekerjaan dengan sebaik-baiknya karena ujungnya kalau perusahaan makmur dan sukses imbasnya adalah ke perekonomian negara. Semangat bangga menjadi bagian dari bangsa Indonesia menjadi modal dasar untuk bekerja dengan sebaik-baiknya. Sebagai kaum minoritas tantangan dalam berkebangsaan kadang-kadang muncul pada saat isu-isu agama ditimbulkan da- lam dunia kerja. Terjadi perdebatan tentang masalah isu kebangsaan dan bisa berujung kepada perpecahan yang akhirnya bisa mempengaruhi pekerjaan. Diharapkan sebagai alumni Kristen tidak terjebak dalam diskusi-diskusi yang tidak kontruksif dan tetap berpegang pada semangat kasih dan melayani sesama dengan sepenuh hati. Beker- ja adalah melayani mestinya menjadi menjadi motto yang pas buat alumni Kristen di alam dunia kerja untuk tetap menjaga semangat kebangsaan dan persatuan serta tidak menjauhkan diri dari ibadah-ibadah baik di kantor (kalau ada) dan di luar, untuk memastikan bahwa kehidupan rohani juga bertumbuh. Secara akademis, materi tentang kebangsaan sudah diajarkan di awal-awal tahun kuliah (kewiraan dll) jadi definisi tentang kebangsaan sudah tidak ragukan lagi. Tetapi yang tidak kalah pentingnya adalah mahasiswa perlu memahami definisi kebangsaan dilihat dari sudut iman Kristen. Ini yang perlu sejak awal terus dipelajari dari awal sebelum masuk dalam dunia kerja. Karena ini tidak luput dari panggilan sebagai umat Kristen dalam membangun bangsa dan negara. Ibaratnya orang yang akan maju perang mesti melakukan segala persiapan termasuk membutuhkan “senjata-senjata” yang nantinya dibutuhkan dalam dunia kerja. Pengalaman saya aktif dalam kegiatan pelayanan di PMKT dari tahun 1994-1999 membuktikan bahwa apa yang selama ini saya kerjakan tidak sia-sia. Banyak sekali pembinaan-pembinaan yang saya dapat selama di pelayanan mahasiswa ternyata sangat berguna buat menjawab tantangan yang ada di dunia kerja termasuk dalam menjawab isu kebangsaan seperti yang sudah diuraikan diatas.Oleh karena itu persiapkan sebaik-baik mungkin supaya menjadi alumni yang siap menjawab tantangan kebangsaan kedepan dan jangan lupa TETAPLAH BERDOA. Pujo Ponco PA Geologi 1994

Upload: hoangnhan

Post on 11-Apr-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

VOLUME 16/2017

JULI—AGUSTUS

Visi/Misi PMKT :

Memenangkan, membina dan mempersiapkan mahasiswa Kristiani Teknik UGM

agar dapat menjadi sarjana-sarjana bagi Gereja, Bangsa dan Negara

sesuai dengan profesi keteknikan

WARTA ALUMNI PMKT

Isu-isu tentang kebangsaan akhir-akhir ini menjadi salah satu topik yang hangat

dan cenderung panas mengingat situasi politik pada saat dan pasca Pilgub Jakarta serta

menghadapi Pilpres 2019. Sebagai orang Kristen dan bagian dari bangsa Indonesia tentu

saja kita tidak bisa menutup sebelah mata mensikapi permasalahan kebangsaan akhir-

akhir ini yang sedang mengalami ujian. Sebagai seorang alumni mahasiswa Kristen secara

khsusus alumni PMKT, kontek Kebangsaan tidak lepas dari fungsi dari manusia yang

beragama dan bermasyarakat (social). Dalam ajaran kekristenan diajarkan dalam Yesaya

29:7 yang menyatakan“Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu Aku buang, dan

berdoalah untuk kota itu kepada TUHAN, sebab kesejahteraannya adalah kesejahter-

aanmu” , adalah mandat ilahi bagi semua orang Kristen. Disamping itu isu kebangsaan dari

perspektif kristiani jelas di mata Alkitab. “Berikanlah yang kau harus berikan untuk Kaisar,

seperti kau berikan segala sesuatu yang terbaik untuk Tuhan?”(Matius 22:21). Dari dua

ayat Alkitab tersebut jelas sebagai orang kristen dan secara khusus alumni mahasiswa kris-

ten punya tanggung jawab besar untuk membangun bangsa dan negara. Ada jiwa nasional-

isme dan semangat kebangsaan yang tinggi.

Dunia kerja menjadi tantangan tersendiri di samping dalam dunia bermasyarakat. Dalam konteks kebang-

saan dalam dunia kerja, hal pertama yang dilakukan adalah melakukan tugas pekerjaan dengan sebaik-baiknya

karena ujungnya kalau perusahaan makmur dan sukses imbasnya adalah ke perekonomian negara. Semangat

bangga menjadi bagian dari bangsa Indonesia menjadi modal dasar untuk bekerja dengan sebaik-baiknya. Sebagai

kaum minoritas tantangan dalam berkebangsaan kadang-kadang muncul pada saat isu-isu agama ditimbulkan da-

lam dunia kerja. Terjadi perdebatan tentang masalah isu kebangsaan dan bisa berujung kepada perpecahan yang

akhirnya bisa mempengaruhi pekerjaan. Diharapkan sebagai alumni Kristen tidak terjebak dalam diskusi-diskusi

yang tidak kontruksif dan tetap berpegang pada semangat kasih dan melayani sesama dengan sepenuh hati. Beker-

ja adalah melayani mestinya menjadi menjadi motto yang pas buat alumni Kristen di alam dunia kerja untuk tetap

menjaga semangat kebangsaan dan persatuan serta tidak menjauhkan diri dari ibadah-ibadah baik di kantor (kalau

ada) dan di luar, untuk memastikan bahwa kehidupan rohani juga bertumbuh.

Secara akademis, materi tentang kebangsaan sudah diajarkan di awal-awal tahun kuliah (kewiraan dll) jadi

definisi tentang kebangsaan sudah tidak ragukan lagi. Tetapi yang tidak kalah pentingnya adalah mahasiswa perlu

memahami definisi kebangsaan dilihat dari sudut iman Kristen. Ini yang perlu sejak awal terus dipelajari dari awal

sebelum masuk dalam dunia kerja. Karena ini tidak luput dari panggilan sebagai umat Kristen dalam membangun

bangsa dan negara. Ibaratnya orang yang akan maju perang mesti melakukan segala persiapan termasuk

membutuhkan “senjata-senjata” yang nantinya dibutuhkan dalam dunia kerja. Pengalaman saya aktif dalam

kegiatan pelayanan di PMKT dari tahun 1994-1999 membuktikan bahwa apa yang selama ini saya kerjakan tidak

sia-sia. Banyak sekali pembinaan-pembinaan yang saya dapat selama di pelayanan mahasiswa ternyata sangat

berguna buat menjawab tantangan yang ada di dunia kerja termasuk dalam menjawab isu kebangsaan seperti yang

sudah diuraikan diatas.Oleh karena itu persiapkan sebaik-baik mungkin supaya menjadi alumni yang siap

menjawab tantangan kebangsaan kedepan dan jangan lupa TETAPLAH BERDOA.

Pujo Ponco PA Geologi 1994

VOLUME 16/2017

HALAMAN 2

Masalah kebangsaan yang menurut saya sangat penting saat ini

adalah soal Nasionalisme, cinta tanah air dan bhineka tunggal

ika. Negara kita sudah mulai kehilangan nilai-nilai kebangsaan,

Pancasila dan cinta tanah air.

Beberapa indikasinya adalah :

1) Semakin maraknya organisasi-organisasi yang bernafaskan

agama, namun menjurus pada paham radikal yang

memaksakan kehendak.

2) Perbedaan suku, budaya dan khususnya agama sangat mudah

dijadikan alat untuk ke-pentingan politik tertentu.

3) Mudahnya orang-orang terhasut oleh isu-isu sektarian dan primordialisme, sehingga

mengabaikan bahwa negara ini lebih penting daripada sekedar kepentingan kelompok.

Hal ini diperparah karena pemerintah cenderung "membiarkan" hal-hal ini berkembang,

tanpa banyak kontrol. Untungnya sekarang sudah dimulai tindakan tegas kepada beberapa

organisasi dan adanya inisiatif "Saya Indonesia, Saya Pancasila"

Jargon ini ringan, tapi mulai sering didengung-dengungkan di semua instansi pemerintah,

termasuk juga lewat media sosial. Ini baik untuk membawa pola pikir yang baru bagi

masyarakat.

Isu-isu ini, bila tidak dikelola dengan baik, bisa menimbulkan perpecahan bangsa dalam

jangka panjang. Pilkada DKI contohnya. Bahkan sekarang makin terlihat jelas orang-orang

yang punya bibit-bibit radikal dalam dirinya.

Yang bisa kita lakukan adalah :

1) Terus menyerukan Pancasila sebagai dasar negara, bukan agama.

2) Memberikan teladan yang baik dengan tidak membeda-bedakan orang berdasarkan

agama maupun ras.

3) Selalu mengedepankan kepentingan bangsa dan memberikan dukungan kepada pe-

merintah atas kebijakan-kebijakan yang diambil. Tentu dengan akal sehat dan cara

berpikir yang logis.

Yang perlu dipersiapkan mahasiswa :

1) Meningkatkan kemampuan literasi dengan cara banyak baca dan menggali informasi

tentang apapun juga.

2) Membiasakan diri untuk terbuka dengan perbedaan. Tidak eksklusif tetap inklusif.

Menurut saya, salah satu hal terkait wawasan kebangsaan yang

sedang hangat sekarang adalah tentang keberagaman: tentang

kurangnya pemahaman bahwa setiap mahasiswa/alumni perlu

sekali untuk belajar hidup dalam perbedaan yang ada

(perbedaan pendapat, pandangan politik, agama, etnis, dsb).

Ada beberapa faktor yang bisa memperburuk keadaan ini,

antara lain: orang mudah terbawa emosi karena adanya

perbedaan itu, banyak orang yang tidak peduli dengan adanya

hal tersebut, dan juga banyak orang-orang baik yang tidak

berani bersuara atau berinisiatif untuk menyuarakan

keberagaman atau menghentikan inteloransi. Sehingga,

mahasiswa/alumni perlu belajar untuk menjadi inisiator

sekaligus suporter. Inisiator yang berarti memiliki keberanian untuk bertindak

menyuarakan toleransi dan keberagaman, serta dengan bijaksana menyatakan hal yang

benar ataupun tidak benar. Suporter itu berarti memberikan dukungan atas langkah-

langkah positif yang dilakukan orang-orang di sekitarnya.

Ronald Zulkarnain Manik Industri 2001

Ishak Hilton P Tnunay Elektro 2011

VOLUME 16/2017 HALAMAN 3

2 ULANG TAHUN JULI 2

1 Susidarto (Geologi'83)

1 Rully Andrianto Eka Barman (Kimia'84)

3 Antok Setyo Wibowo (Arsitektur'93)

4 Dian Eka Hartiningsih (Kimia'99)

4 Amsal Goesmano Sihombing (Kimia'00)

4 Dedy Prima Maniuruk (Fisika'04)

5 Maya Hukom (Sipil'02)

5 Yulius Adi Wijaya (Industri'08)

6 Santi Yuliana Panjaitan (Kimia'96)

6 Franky Budi Saputra (Sipil'99)

7 Rina Juliet Artami Hasibuan (Kimia'03)

8 Benyamin L. Sinaga (Elektro'88)

8 Krishantoro Hadi Susanto (Mesin'88)

8 Erni (Kimia'99)

9 Yuliarta Sianturi (Arsitektur'87)

9 Alfian Simamora (Elektro'95)

11 Ben Sharon Ario (Elektro'08)

12 Tony Richard Alexander Samosir (Geodesi'01)

12 Julianta Parlindungan Panjaitan (Geologi'02)

13 Dia'lah Hokosuja Hutabalian (Geodesi'99)

14 Tulus Silas Batubara (Industri'10)

16 Irwan Kuswandi (Arsitektur'85)

17 Ersat Wennur Ronaldi (Fisika'06)

17 Gita Della Marahati (Geodesi'09)

17 Ruth Amelia (Geologi'11)

18 Felix Johnandri Sibarani (Mesin'04)

19 Tommy Thomdean (Arsitektur'98)

19 Mula Herbert Sinaga (Fisika'99)

19 Christi Naftali (Kimia'10)

20 Irvin Isabela (Sipil'93)

20 Jusak Prasetya Julianto Sujadi (Kimia'96)

20 Evalin M. Kadakolo (PWK'10)

21 Hery Sugiarto (Mesin'94)

21 Julius Hamonangan PL (Geodesi'07)

21 Jesse Parayu (Industri'09)

21 Prizka Andhika (Kimia'11)

22 Fitric Adinugroho (Industri'00)

22 Yusnarita Lubis (PWK'10)

24 Ruth Julasry Tolan (Geodesi'01)

24 Sartika Purba (Industri'09)

25 Majus Luther Sirait (Kimia'92)

25 Kartika Examinanti (Elektro'06)

25 Adhyaksa Bagaskara (Industri'10)

26 Dular Budi Jatmiko (Arsitektur'91)

26 Abner Timmi Sembiring (Mesin'09)

26 Alam Wijaya Senopati (Arsitektur'09)

27 Aris Guntara (Elektro'91)

28 Yohannes Ridwan Siagian (Fisika'03)

30 Edia Rahayu Ningsih (Kimia'79)

30 Yulieta (Geodesi'99)

30 Brian Bramantyo (Elektro'06)

31 Manapar B. Nahor (Geodesi'95)

2ULANG TAHUN AGUSTUS 2

1 Agustina Christiani (Kimia'91)

1 Samuel Adi Priyono (Mesin'94)

1 Grace Rosari Christiani Sibarani (Arsitektur'95)

1 Berman Agust Budiman Siregar (Kimia'99)

1 Yosafat Reza Leonard (Geodesi'04)

3 Binsar Batara Halomoan Lubis (Kimia'02)

3 Stephanus Theodorus Suhendra (Arsitektur'06)

4 Lukman Alex (Kimia'91)

5 Ongko Mulyo (Mesin'01)

8 Agustinus Tarigan (Kimia'93)

8 Agus Kurniawan (Sipil'96)

8 Agus Pahala Simbolon (Industri'09)

9 Gustianus Tambunan (Mesin'97)

9 Sinta Rouli Sitanggang (Sipil'01)

11 Ninis Rinandari (Kimia'88)

12 Agus Triyono (Sipil'89)

12 Reiner Rogate Sinaga (Industri'10)

13 Kristanto Agus Nugroho Sembiring Meliala (Sipil'83)

13 William Him (Sipil'83)

14 Banu Bawono (Arsitektur'93)

14 Krisnina Agustine (Industri'08)

15 Shinta Pertiwi (Kimia'02)

15 Paul Augustin Tarigan (Fisika'03)

16 Eduard Lumbanraja (Kimia'95)

16 Steven Wijaya (Nuklir'11)

16 Fajar Baskara Ade Putra Jacadewa (PWK'11)

17 Ronald Abadi Tarigan (Kimia'04)

18 Agustinus Sigalingging (Geodesi'95)

19 Fertmina Dahlia Nababan (Sipil'06)

19 Piter Leon (Teknologi Informasi'11)

20 Jemly Frangky Herman Kalangie (Elektro'94)

20 Runtut Panuntun (Elektro'08)

21 Eben Ezer Sitinjak (Elektro'02)

21 Prihatnyo Rully Hermawan (D3 Elektro'05)

21 Marisca Papilaya (Kimia'07)

21 Yonanda Rayi Ayuningtyas (PWK'09)

23 Esthi Saptorini (Sipil'93)

23 Rosalinda Damanik (Industri'99)

23 Ronald Zulkarnain Manik (Industri'01)

24 Agnesia Dwi Ningsih (Sipil'10)

25 Agus Dwi Hariyanto (Arsitektur'92)

25 Kristian Adityo (D3 Mesin'08)

26 Age Erliando Anggatara (Fisika'03)

26 Yohanes Richardo (Elektro'10)

27 Dwi Ambarwati Retno Kusumowardhani (Kimia'95)

27 Erick Sahata (Mesin'10)

28 Jeppernando Situmorang (Arsitektur'98)

28 Roy Alex Hutauruk (Kimia'03)

28 Lestari Agustiningtyas (Geologi'06)

28 Lee Warren Teguh Napitupulu (Kimia'09)

28 Try Juwita Agustina Purba (Industri'11)

29 Bambang Harjanto (Kimia'81)

29 Wuri Baskoro Catur Prasetyo (Elektro'98)

29 Bianda Serginia (Industri'00)

29 Evin Haro Rajagukguk (Geologi'03)

31 Wahyu Pamungkas (Elektro'94)

31 Dhyda Ardi Setyawan (Mesin'06)

VOLUME 16/2017

HALAMAN 4

JULI

1 Chandra Wijaya Untung (Sipil'89)

1 Agustina Christiani (Kimia'91)

2 Wisnu Wibowo (Kimia'92)

2 Eben Ezer Sitinjak (Elektro'02)

3 Jeppernando Situmorang (Arsitektur'98)

3 Dia'lah Hokosuja Hutabalian (Geodesi'99)

3 Ongko Mulyo (Mesin'01)

4 Lukius Teras (Industri'01)

5 Sigit Waskito Adi (Nuklir'95)

6 Agus Triyono (Sipil'89)

6 Yunan Washington Waromi (Geologi'92)

6 Eduard Lumbanraja (Kimia'95)

7 Jeanny Septiwaty Sitompul (Kimia'96)

7 Jusak Prasetya Julianto Sujadi (Kimia'96)

7 Michael Anthony E (Industri'99)

7 Titus C Ristomo (Kimia'99)

8 Santy Lis Herawaty (Sipil'96)

8 Jhon Frisco Purba (Mesin'97)

9 Peni Herawati (Arsitektur'85)

9 Martin Puspowardojo (Sipil'86)

9 Johanes Januar Sudjati (Sipil'89)

9 Cosmas Setiawan (Fisika'00)

11 Maris Aruan (Mesin'98)

11 Marleny Patandung (Industri'00)

12 Andrianto Saudin (Industri'00)

12 Adelina N Situmeang (Industri'00)

14 Fitric Adinugroho (Industri'00)

14 Christin (Arsitektur'00)

16 Satria Adi Surya Wijaya (Elektro'09)

18 Natalia Anasta (Kimia'97)

22 Holy Icun Yunarto (Elektro'95)

23 Benyamin L. Sinaga (Elektro'88)

24 Irvin Isabela (Sipil'93)

25 Natalia Purnama (Kimia'94)

27 Hardi Sentosa (Geodesi'82)

AGUSTUS

2 Deddy (Mesin'96)

3 Edia Rahayu Ningsih (Kimia'79)

3 Butet Irma Vinorianna Sihombing (Kimia'97)

3 Haryono (Kimia'98)

5 Paulus Eko Suryadi (Kimia'86)

6 Rahayu Sulistyorini (Sipil'93)

6 Robert Sabar Naibaho (Sipil'95)

7 Evry Biaktama Meliala (Sipil'99)

8 Agus Kurniawan (Sipil'96)

8 Bona Ary Napitupulu (Sipil'99)

8 Christian Tansil (Elektro'99)

9 Krishantoro Hadi Susanto (Mesin'88)

10 Agus Dwi Hariyanto (Arsitektur'92)

14 Grace Rosari Christiani Sibarani (Arsitektur'95)

15 Rita Lie (Kimia'98)

15 Royanto Nainggolan (Elektro'03)

16 Stephen Sugiarto Rahmat (Mesin'77)

17 Catur Henry Sunyoto (Elektro'91)

18 Rudy Hartono (Kimia'89)

18 Henri Sahat Silalahi Mp (Geologi'94)

21 Basuki Agung Pudjanto (Nuklir'82)

22 Reynold Rumambi (Mesin'97)

22 Diana Alma Prasetia (Arsitektur'08)

23 Hari Supriyadi (Kimia'84)

25 Trifilia Indrastiwi (Kimia'86)

25 Adi Widhi Nugroho (Elektro'93)

25 Prihatnyo Rully Hermawan (D3 Elektro'05)

27 Dwi Mandhiri Heru (Geologi'83)

27 Rieni Manihuruk (Industri'99)

30 Franto Simanjuntak (Kimia'05)

2 ULANG TAHUN PERNIKAHAN 2

Kristupa Saragih (Gl’94)

Tohap Clement Hutabarat (M’98)

Agus Buntoro (N’85)

Hengky Mamanua (Gd’98)

Yohannes W Luber Linthin (I’05)

Agus Kurniawan (S’96)

VOLUME 16/2017 HALAMAN 5

Syallom teman-teman PMKT dan alumni, Perkenalkan saya Berman Siregar, alumni Teknik Kimia angkatan 1999, istri saya Melany Panjaitan, UNPAD angkatan 2000 dan kami mempunyai 1 putri, Prisha Syandana Siregar (6 tahun) dan 1 putra, Sayaka Mahawira Siregar (1 tahun). Dalam kesempatan ini saya ingin berbagi tentang pengalaman bagaimana saya bisa memu-tuskan fokus untuk berwirausaha bersama istri saya. Waktu Prisha masih berumur 10 bulan kebetulan pas kami di Penang, istri saya membelikan dia roti untuk dimakan karena anak saya kelaparan saat itu dan dia jadi suka makan roti. Abis itu Melany kepikiran kenapa gak dibuat aja roti di rumah untuk dinikmati kami sekeluarga. Melany saat itu agak khawatir dengan kandungan kimia seperti pengembang roti, pemanis dll yang terkandung dalam roti tersebut. Pulang ke rumah istri belajar dari literatur dan memutus-kan kursus membuat roti. Sebenarnya dari kuliah Melany sudah bisa membuat pizza yang sangat enak dan beberapa makanan western. Singkat cerita, Melany udah bisa buat roti tawar putih dan mulai menawarkan roti buatannya ke teman-teman persekutuan dan mereka suka, karena juga rata-rata punya anak kecil seperti kami. Kami buat roti dari oven rumahan aja (walaupun ukuran ovennya lumayan bisa buat 2 roti per baking). Roti kami disukai karena berkonsep 'homemade', tanpa 4P (penambahan pengawet, pewarna buatan, perasa buatan dan pemanis sintetis), rendah gula dan garam. Jadi ibu-ibu tidak khawatir untuk membelikan buat keluarganya. Melany mulai beralih ke roti berbahan gandum karena selain seratnya lebih tinggi juga lebih rendah gulanya walaupun masih dicampur terigu. Teman-teman pun suka dan selalu pesan saat PA. Kamipun berdoa dan meminta Tuhan untuk bukakan jalan kami bisa punya tempat untuk jualan.

Tanggal 14 April 2014 pertama kali kami diijinkan Tuhan punya tempat di Pasar 8, Alam Sutera dengan brand Royal Flour. Setelah 2 bulan, kami pun putuskan membeli oven dengan kapasitas bakery. Di tempat ini salah satu customer kami, mengajak kami untuk bergabung dengan Komunitas Organik Indonesia (KOI) karena belum ada produk roti yang dijual di komunitas ini seperti yang kami punya. Dan kami mendaftar saat ada event akbar bernama OGH Expo (Organic Green Healthy Expo). Sejak saat itu kami mulai berpromosi lewat event-event KOI, media sosial dan jaringan-jaringan kami.

VOLUME 16/2017

HALAMAN 6

Kami senang sekali bergabung dengan KOI karena sesuai dengan idealisme kami menghasilkan produk makanan lokal yang sehat dan berkualitas. Dalam wadah KOI kami bertemu UKM-UKM yang menjadi suplier bahan baku lokal kami karena umumnya mereka kepanjangan tangan petani, dengan sistem fair trade. Kami harus berinovasi membuat roti, kukis-kukis, kue berbahan dasar pertanian lokal seperti ganyong, beras putih, beras merah, jagung,

sorgum dan lain-lain kecuali gandum yang masih impor (belum diproduksi lokal). Karena produk yang kami buat tanpa 4P, rendah gula dan garam sehingga bisa dikonsumsi orang-orang yang berkebutuhan khusus. Kami senantiasa mengedukasi customer untuk menggunakan bahan-bahan pertanian lokal untuk digunakan di dapur mereka, diolah menjadi makanan sehat dan nikmat yang kami sebut 'homemade'. Setelah 3 tahun Royal flour pun merambah ke bisnis kuliner. Kami diundang mengajar ibu-ibu di Kepulauan Seribu supaya mereka bisa menyajikan masakan khas tradisional mereka (bugis) dengan tampilan menarik tapi tetap nikmat dengan pola tanpa 4P tersebut. Kami rindu sekali masyarakat Indonesia yg kaya akan rempah-rempah/pertanian bisa menghasilkan makanan yang nikmat dan sehat dengan citarasa lokal. Inilah yang menjadi visi dan misi Royal Flour untuk masyarakat. Perjalanan 3 tahun lebih ini kami melihat sebagai bentuk kemurahan Tuhan di dalam kehidupan kami. Memutuskan keluar dari pekerjaan kantoran dan hidup serba pas-pasan bahkan sempat kekurangan karena saat mulai terjun bisnis saya ambil S2 bisnis di Prasetiya Mulya. Tapi di saat kami berkekurangan itulah Allah mencukupkan. Membesarkan 2 orang anak dan memulai bisnis sungguh berat buat kami. Dan berjalannya waktu dengan Royal Flour akan menjadi tugu/monumen sendiri buat keluarga kami bersama Tuhan. Kami pun masih terus pengin belajar dan diperlengkapi karena bisnis bakery dan kuliner selalu berkembang.

Demikian sedikit sharing dari kami. Mudah-mudahan menjadi berkat buat teman-teman. Jika teman-teman tertarik info Royal Flour, bisa dilihat di: www.royalflour.id ig: royalflour fb: royal flour Salam kasih, Berman Siregar & keluarga.

Roti Tawar Pandan

Roti tawar gandum

biji-bijian tanpa telur

VOLUME 16/2017 HALAMAN 7

S A L D O Y A 2 0 1 6 13.620.284

Saldo Mei 2017 (23.547.237)

Persembahan Iman 22.580.000 Gaji Staff & Pegawai Griya 21.750.000

Bunga Bank 26.255 Biaya Seminar Staff 2.770.000

Sewa Kantin YA di Panin 350.000

Biaya Rekening / Administrasi Bank 41.500

Pajak Bunga Bank 4.489

(940.982) Total pengeluaran 24.915.989

SALDO YA JUN 2017 (25.856.970)

Saldo Jun 2017 (25.856.970)

Persembahan Iman 9.230.000 Gaji Staff & Pegawai Griya 21.750.000

Bunga Bank 21.767 Biaya Operasional YA 1.150.000

Biaya Training Staff 750.000

Sewa Kantin YA di Panin 350.000

Biaya Rekening / Administrasi Bank 48.000

Pajak Bunga Bank 3.855

(16.605.204) Total pengeluaran 24.051.855

SALDO YA JUL 2017 (40.657.058)

Jul'17 Jul'17

Jun'17 Jun'17

LAPORAN KEUANGAN YAPMKT 2017

PEMASUKAN PENGELUARAN

PERSEMBAHAN IMAN

Inisial Jun-Jul Inisial Jun-Jul

ATS 200.000 JFP 200.000

ANS 200.000 JP 2.000.000

APR 300.000 JS / CD 900.000

APS 300.000 JW/ EN 5.700.000

A 100.000 J 150.000

AW 400.000 LA 600.000

CVO 1.250.000 LS 200.000

DAN 400.000 MSa 100.000

D 550.000 NM 300.000

DKS 100.000 NE 800.000

DD / LB 400.000 NS 250.000

DEH 350.000 NR 700.000

DSS 2.000.000 PPIL 200.000

ELR 100.000 RN 500.000

E 200.000 RL 3.250.000

FN 540.000 RZM 300.000

GS 2.000.000 SLH 200.000

HEN 300.000 SH 2.000.000

ID 200.000 VOS 150.000

IDN 400.000 WW 220.000

IIB 1.000.000 YBS 300.000

ISN 1.000.000 YKP 100.000

IV 200.000 NN 200.000

Total 31.810.000

Terimakasih untuk dukungan Alumni sekalian melalui Persembahan Iman dan G100K.

Untuk dukungan dana Operasional Yayasan Alumni PMKT dapat dikirimkan ke :

Rekening YA PMKT

BCA KCP Senayan City an Bianda Serginia/Suzanna Hardjono no. 5005080859 atau

Bank Mandiri an Bianda Serginia no. 101-000-683-909-4

VOLUME 16/2017

HALAMAN 8

NO URAIAN MEI JUNI JULI

A SALDO AWAL 8.344.303 7.187.535 1.142.910

B PENERIMAAN

1 Kost Mahasiswa 1.150.000 1.550.000 1.100.000

2 YA PMKT-UGM 4.900.000 8.070.000 11.050.000

3 Alumni 4.549.268 739.268 15.809.268

4 PMKT 335.000 - -

5 Lain-lain 3.670 5.716 662.396

JUMLAH PENERIMAAN 10.937.938 10.364.984 28.621.664

C PENGELUARAN

1 Operasional Kantor & Rumah Tangga 802.000 164.000 261.500

2 Listrik dan Internet 1.393.206 1.475.609 1.406.719

3 Pemeliharaan Sarana Prasarana 319.300 22.000 40.000

4 Beasiswa 4.900.000 10.300.000 5.300.000

5 PMKT, SDM Staf, Sosial, dll. 4.221.200 3.398.000 3.871.000

6 Pengadaan Barang/Alat - 1.050.000 -

7 Perbaikan Gedung/Barang/Alat 459.000 - -

JUMLAH PENGELUARAN 12.094.706 16.409.609 10.879.219

D SELISIH PENERIMAAN & PENGELUARAN (1.156.768) (6.044.625) 17.742.445

E SALDO AKHIR 7.187.535 1.142.910 18.885.355

ALOKASI DANA:

Kantor dan Sarana Prasarana 4.237.535 1.142.910 6.885.355

Kegiatan Pelayanan Mahasiswa 2.950.000 - 12.000.000

Inisial Juni-Juli

PI 1999 539.268

WACG 200.000

PI 2001 360.000

PI 1999 539.268

PI 2001 360.000

IH 500.000

LBMS 2.000.000

RS 300.000

MLRT 500.000

EPAN 300.000

NN 2.000.000

CAI 500.000

BB 5.000.000

DIS 250.000

LBMS 3.200.000

Total 16.548.536

Dukungan Alumni

Terimakasih untuk dukungan Alumni sekalian.

Untuk dukungan dana Kegiatan dan Operasional Griya PMKT dapat dikirimkan ke :

Rekening PMKT

BCA KCP Kaliurang an Niken Dewi no. 8610377808