visi indonesia

7
Visi Indonesia Baru * Oleh Asep Setiawan I.PENDAHULUAN Krisis ekonomi-politik yang sudah berlangsung satu tahun di Indonesia menimbulkan pertanyaan bagaimana masa depan negeri ini ? Apakah masih tersisa harapan untuk kemakmuran bagi rakyat Indonesia di tengah krisis yang parah ini ? Kemudian apakah sesungguhnya yang harus dilakukan rakyat Indonesia agar keuar dari krisis sekarang ? Berbagai jawaban dicoba diajukan. Mulai dari resep ekonomi yang mengikuti petunjuk Dana Moneter Internasional (IMF), pemilu multipartai tahun depan sampai dengan pengadilan para koruptor negeri ini. Berbagai langkah reformasi dibuat untuk melahirkan sebuah Indonesia baru yang bisa hidup lebih lama, lebih stabil dan lebih makmur. Untuk ikut memberikan sumbangan pemikiran terhadap masa depan Indonesia ini, makalah ini mulai akan menjawab pertanyaan, apakah yang membuat sebuah negara itu kuat dan lemah ? Mengapa pula sebuah negara lebih unggul dari negara satu dan negara lainnya ? Baru kemudian kita menjawab pertanyaan apa visi baru tentang masa depan Indonesia . * Makalah disampaikan pada Ceramah Umum FISIP UMJ, 19 September 1998 di Kampus UMJ, Ciputat. 1

Upload: asepsetia

Post on 06-Jun-2015

4.000 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Visi Indonesia untuk berhasil menuju reformasi

TRANSCRIPT

Page 1: VISI INDONESIA

Visi Indonesia Baru*

Oleh Asep Setiawan

I.PENDAHULUAN

Krisis ekonomi-politik yang sudah berlangsung satu tahun di Indonesia

menimbulkan pertanyaan bagaimana masa depan negeri ini ? Apakah masih tersisa

harapan untuk kemakmuran bagi rakyat Indonesia di tengah krisis yang parah ini ?

Kemudian apakah sesungguhnya yang harus dilakukan rakyat Indonesia agar keuar dari

krisis sekarang ?

Berbagai jawaban dicoba diajukan. Mulai dari resep ekonomi yang mengikuti

petunjuk Dana Moneter Internasional (IMF), pemilu multipartai tahun depan sampai

dengan pengadilan para koruptor negeri ini. Berbagai langkah reformasi dibuat untuk

melahirkan sebuah Indonesia baru yang bisa hidup lebih lama, lebih stabil dan lebih

makmur.

Untuk ikut memberikan sumbangan pemikiran terhadap masa depan Indonesia ini,

makalah ini mulai akan menjawab pertanyaan, apakah yang membuat sebuah negara itu

kuat dan lemah ? Mengapa pula sebuah negara lebih unggul dari negara satu dan negara

lainnya ? Baru kemudian kita menjawab pertanyaan apa visi baru tentang masa depan

Indonesia .

II. KEKUATAN NASIONAL

Hans J Morgentahu dalam Politics Among Nations: The Struggle for Power and

Peace menyebutkan secara jelas unsur-unsur kekuatan nasional sebuah negara.

Sedikitnya ada sembilan karakter yang menentukan kuat dan lemahnya sebuah negara.

Pertama, Geografi. Posisi geografi sebuah negara bisa menguntungkan dan bisa pula

merugikan. Spanyol terpisah dari negara Eropa lainnya karena Pegunungan Pirenea

sehingga tidak semaju Eropa lainnya. Geografi ini tidak gampang berubah sehingga

menjadi modal sangat besar bagi sebuah negara.

* Makalah disampaikan pada Ceramah Umum FISIP UMJ, 19 September 1998 di Kampus UMJ, Ciputat.

1

Page 2: VISI INDONESIA

Kedua, Sumber Daya Alam. Faktor kedua ini penting karena seperti dialami

Indonesia, sebenarnya kekayaan alam sangatlah melimpah. Ekspor migas telah

memberikan kemakmuran kepada Indonesia namun ada faktor lain yang lemah sehingga

sumber daya alam ini seperti penambangan tembaga oleh Freeport di Irian Jaya tidak bisa

menghasilkan kemakmuran seperti yang diberikan migas. Contoh lain, mengapa

Indonesia yang subur harus mengalami kelaparan atau kesulitan beras ? Dimana

kesalahannya ? Pertanyaan ini menarik karena beras dan minyak goreng yang jadi salah

satu kebutuhan pokok naik harganya beberapa ratus persen sedangkan wilayah Indonesia

subur untuk menghasilkan pangan yang cukup.

Ketiga, dalam dunia modern kemampuan industri juga ikut menentukan kekuatan

sebuah negara apakah ia lemah atau kuat. Hampir seluruh negara di muka bumi mengejar

industrialisasi untuk menjadikan negaranya makmur dan bisa bersaing dengan negara

lain. Oleh karena itu sebuah negara kuat, saat ini, bila tergolong kedalam tujuh negara

industri (G-7).

Menurut Morgenthau, faktor keempat menyangkut kesiagaan militer. Apalah

artinya kekayaan sumber daya sangat besar, industri maju dan posisi juga strategis kalau

tidak bisa dipertahankan. Dengan kata lain, militer merupakan unsur penting dalam

sebuah negara agar bisa menjamin keamanan, kenyamanan dan stabilitas.

Faktor kelima penunjang kekuatan nasional adalah penduduk. Yang menyangkut

faktor ini adalah terutama soal penyebarannya dan komposisinya. Jika jumlah penduduk

terkonsentrasi di satu tempat, dikhawatirkan malah mengundang banyak masalah.

Komposisi penduduk terlalu banyak generasi tua dibanding yang muda juga mengundang

berbagai soal seperti tenaga kerja aktif yang sedikit untuk memikul beban seluruh

penduduk.

Sebenarnya faktor keenam ini menyangkut soal penduduk tapi lebih kualitatif

yakni menyangkut soal Karakter Nasional.Morgenthau memberikan sejumlah contoh

tentang karakter nasional seperti kekuatan dan kegigihan dasar orang Rusia, inisiatif dan

daya cipta pribadi orang Amerika, pemikiran sehat orang Inggris yang tidak dogmatis,

disiplin dan ketelitian orang Jerman. Karakter nasional ini jelas menentukan daya

kompetitif suatu negara dalam percaturan internasional.

2

Page 3: VISI INDONESIA

Ketujuh, Moral Nasional. Istilah ini merujuk kepada sesuatu yang lebih abstrak

tapi juga merupakah pilar penting dalam menopang kekuatan sebuah bangsa. Moral

nasional itu memancar ke berbagai sektor mulai dari sektor pertanian, industri sampai

dengan militer dalam memberikan arti bagi negaranya. Semangat pengabdian, misalnya,

adalah salah satu ciri faktor ketujuh ini.

Kedelapan, Kualitas Diplomasi. Dalam konteks luas, sebuah negara yang hidup

dalam lingkungan internasional perlu memiliki diplomat-diplomat unggul dalam mencari

peluang-peluang lebih besar serta mengantisipasi bahaya yang akan datang. Barangkali,

perubahan kapitalisme global dimana kelompok spekulator di pasar uang telah sangat

kuat seharusnya menjadi sorotan diplomat ini sehingga antisipasi bahaya yang tak

kelihatan ini bisa lebih dini dilacak.

Kesembilan, Kualitas Pemerintah tentu sangat penting dan relevan bagi Indonesia

untuk keluar dari krisis sekarang. Setelah 32 tahun masa Orde Baru, terlihat banyak

kelemahan yang perlu dibenahi mulai dari ekonomi, sosial, politik sampai militer.

Tentunya kualitas pemerintah dimana terjadi suksesi yang damai dan stabil serta

kebijakan yang mencerminkan aspirasi rakyat menjadi sebuah kemestian bagi kuatnya

sebuah bangsa.

III. VISI BARU

Dari sembilan karakter yang menunjang kuat dan lemahnya sebuah negara

tampaknya bagi Indonesia perlu sebuah perbincangan lebih luas tentang penyelesaian

krisis secara komprehensif, konseptual dan terarah sehingga melahirnya sebuah negara

yang lebih kuat dari sebelumnya. Krisis sekarang seharusnya bisa melahirkan sebuah

kekuatan bukannya kelemahan.

Dari rentang sejarah tentang tumbuh, berkembang dan lenyapnya sebuah bangsa,

sembilan faktor itu terakait satu sama lain. Visi baru tentang Indonesia diletakkan dalam

kerangka sembilan pilar kekuatan bangsa itu.

Pertama, kelemahan terbesar yang dialami Indonesia adalah kualitas manusianya.

Kesadaran manusia tentang tanggung jawab masa depan negara ini serta sikap yang tegas

terhadap setiap penyimpangan tidak begitu menonjol. Meskipun terdengar klasik,

memang harus ada kesadaran luas dalam masyarakat untuk meningkatkan kualitasnya

3

Page 4: VISI INDONESIA

baik dari segi intelektual maupun moralnya. Dalam konteks sekarang, pemberantasan

korupsi misalnya merupakan tantangan bangsa ini untuk keluar dari krisis. Visi baru yang

dicoba ditawarkan adalah menguatkan unsur-unsur dalam kualitas manusia Indonesia

yang secara bersamaan bisa mengurangi sifat-sifat negatifnya.

Kedua, dampak globalisasi sudah terasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia.

Terbukti dengan mahalnya barang kebutuhan pokok dan menyebarnya pengangguran

karena bangkrutnya banyak usaha. Setiap bangsa yang berhasil harus memperhitungkan

aspek internasional dalam kehidupannya. Kini manusia hidup dalam desa global.

Akibatnya, cara berpikir global semestinya menjadi bagian dari kehidupan masyarakat

Indonesia terutama di kalangan para pemimpinnya. Mengabaikan, pendapat umum

masayarakat lain dan menganggap diri berbeda dengan negara lain sehingga kukuh tidak

mau berubah menuju perbaikan adalah awal dari kehancuran. Berpikir global dan

bertindak lokal pernah menjadi suatu slogan untuk membenarkan bahwa saat ini manusia

hidup dalam era globalisasi.

Ketiga, dalam era transisi seperti sekarang mau tidak mau diperlukan sebuah

kepemimpinan yang bersih, berwibawa dan komitmen terhadap kerakyatan. Pemimpin

dalam arti luas seperti dalam perjalanan bangsa-bangsa lain tidak hanya memiliki jabatan

resmi. Akan tetapi, lebih luas lagi adalah mereka yang komitmen dengan perubahan yang

berkesinambungan menuju kesempurnaan. Dengan kata lain, pemimpin lebih berorientasi

ke depan dalam mengarahkan masyarakatnya dengan tanpa melupakan pijakan masa lalu

dan tidak hidup di masa silam.

Mengapa Jepang bisa melahirkan begitu banyak pemimpin baik di dunia bisnis,

pendidikan, sosial, politik dan ekonomi. Demikian juga Amerika Serikat, Inggris dan

Perancis. Mengapa Indonesia sulit melahirkan pemimpin berkualitas kelas dunia di

berbagai sektor ? Pertanyaan ini semestinya melahirkan sebuah visi bahwa

kepemimpinan memang harus lahir dari sebuah lingkungan yang kondusif. Jangan

sampai terjadi, pemimpin yang jujur, komitmen dan baik malah tidak terpakai karena

lingkungan negara tidak menghendakinya. Sekarang kita bisa merasakan betapa

mahalnya kualitas kepemimpinan itu. Ketika bisnis banyak utang ke luar demikian pula

negara maka Indonesia jatuh terpuruk.

4

Page 5: VISI INDONESIA

IV.PENUTUP

Visi baru sebenarnya berangkat dari situasi dimana kita mengalami krisis.

Kemudian dicari kekuatan apa yang bisa membangkitkan semangat sehingga tidak jatuh

lebih dalam lagi dalam jurang ketidakpastian. Visi itu mungkin tidak jauh dari alam

pikiran kita namun yang sangat sulit adalah merealisasikan visi tersebut. Di sini

barangkali anugerah Allah SWT memainkan peran besar untuk keluar dari krisis yang

sekarang dialami bangsa Indonesia. Dalam sejarahnya bangsa Indonesia tahun 1928

sudah punya visi tentang masa depannya, tahun 1998 ini perlu tekad bersama

merealisasikan visi masyarakat baru Indonesia untuk hidup dalam kesejahteraan,

kemakmuran, keadilan dan Ridha Allah SWT. Wallahu'alam Bissawab.

Sumber: http://www.the-worldpolitics.com

5