vir topsy
TRANSCRIPT
7/25/2019 Vir Topsy
http://slidepdf.com/reader/full/vir-topsy 1/2
Virtopsy & Forensik pencitraan: parameter hukum dan dampaknya
Abstrak:
Virtops diluncurkan di Institut Kedokteran Forensik di Bern, Swiss, lebih dari 15
tahun yang lalu dengan tujuan untuk mengganti atau melengkapi otopsi forensik tradisional dengan 3D surface scan, postmortem computed tomography (pmCT),
postmortem magnetic resonance imaging (pmMRI), CT-dipandu angiography
postmortem (pm CT angio) dan CT-dipandu biopsi postmortem (pm biopsi). Sejak
waktu pmCT scanning telah secara bertahap diperkenalkan di berbagai fasilitas
investigasi kematian forensik di seluruh dunia. Virtopsy atau pencitraan forensik
seperti pmCT atau pmMRI digunakan untuk mendokumentasikan kasus-kasus
kematian mendadak atau tak terduga (tidak diketahui penyebabnya) atau kematian
tidak wajar dan identifikasi mayat, mendokumentasikan dan menganalisis kasus
tersedak (pencekikan). Virtopsy dan forensik imagine oleh pmCT diduga bisa
menyingkirkan kebutuhan akan otopsi forensik tradisional dalam menentukan
penyebab dan atau cara kematian tanpa pembedahan. Keuntungan lain dari virtopsy
meliputi gambar 3D dari proses patologis yang kompleks sebagai pembuktian di
pengadilan serta rekaman digital secara permanen tentang keadaan tubuh.
Tulisan ini akan mempertimbangkan masalah hukum yang timbul berkaitan dengan
praktek saat virtopsy dan forensik imaging oleh pmCT (atau pmMRI) dalam studi
perbandingan hukum di berbagai negara seperti Australia dan Swiss, dengan referensi
khusus untuk interpretasi hukum. Fokus utama adalah dampak virtopsy dan
pencitraan forensik oleh pmCT (atau pmMRI) dalam perbedaan sistem investigasi
kematian di kedua negara dan termasuk investigasi kriminal, hukum acara pidana
serta undang-undang coronial. Selain itu, penulis bertujuan memberikan gambaransingkat dari undang-undang yang relevan tidak hanya mengenai penyelidikan
kematian tetapi juga mengenai dampak klinis forensik pencitraan oleh CT, MRI atau
3D surface scan pada proses pidana serta pertanyaan bukti hukum seperti misalnya
diterimanya virtopsy atau pmCT / MRI images dalam (pidana) pengadilan.
Kesimpulannya, Akan di teliti apakah teknologi baru ini memuaskan diakomodir oleh
hukum pada saat ini atau apakah perubahan mungkin dibutuhkan.
1. Latar Belakang: Pendekatan virtropsi di swiss
Virtopsy diciptakan dari istilah "virtual" dan "otopsi": kata-kata ini berasal dari
bahasa Latin dan istilah Yunani tua "virtus" dan "opsomei". Kombinasi arti adalah"untuk melihat lebih baik atau lebih efisien" ("virtus" = baik, efisien, "opsomei" =
Saya akan melihat). Virtopsy menggabungkan survei teknologi, patologi, radiologi,
pengolahan gambar, ilmu komputer, telematika, fisika, dan biomekanik. Virtopsy
yang terdiri dari alat-alat berikut:
a. 3D fotogrametri berbasis scanning permukaannya optik (3D surface scan)
b. Tomography postmortem computed (selanjutnya disebut: pmCT)
c. Postmortem magnetic resonance imaging (selanjutnya disebut: pmMRI)
d. Postmortem CT dipandu biopsi (selanjutnya disebut: pm biopsi)
e. Postmortem CT dipandu angiography (selanjutnya disebut: pm CT angio).
Proses tindakan dari Virtopsy adalah salah satu berikut:
7/25/2019 Vir Topsy
http://slidepdf.com/reader/full/vir-topsy 2/2
Pertama, 3D fotogrametri diikuti oleh 3D surefase scan dengan GOM Atos III 3D
digitizer yang dipasang di lengan. 3D surefase scan biasanya digunakan untuk
mendokumentasikan pola luka dan objek asal pola (benda). Contohnya: senjata atau
mobil
Kedua, dilakukan pemindai CT. PmCT scanning memberikan hasil yang baik untuk tulang, sistem fraktur, kumpulan gas patologis seperti emboli udara dan trauma
hiperbarik serta cedera jaringan.
Selanjutnya dilakukan scanning pmMRI pada seluruh tubuh. pmMRI digunakan untuk
memeriksa lika pada jaringan trauma organ atau nontraumatik organ. Bisa juga untuk
memeriksa korban yang bertahan akibat cekikan dan menemukan kegawatan didalam
leher yang dapat mengancam nyawa.
Lebih lanjut dilakukan pm CT angio oleh mesin paru jantung dan media kontras
(misalnya campuran PEG )