vii. s, ca, mg

53
VII. S, Ca, Mg Sulfur (S) Kalsium (Ca) Magnesium (Mg)

Upload: sheng

Post on 24-Feb-2016

75 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

VII. S, Ca, Mg. Sulfur (S) Kalsium (Ca) Magnesium (Mg). 1 . Pendahuluan. S, Ca, dan Mg unsur hara makro sekunder yang di - butuhkan relatif dalam jumlah besar untuk pertumbuhan tanaman yang baik . - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: VII. S, Ca, Mg

VII. S, Ca, Mg

Sulfur (S)Kalsium (Ca)Magnesium (Mg)

Page 2: VII. S, Ca, Mg

1. Pendahuluan S, Ca, dan Mg unsur hara makro sekunder yang di-

butuhkan relatif dalam jumlah besar untuk pertumbuhan tanaman yang baik.

S dan Mg dibutuhkan oleh tanaman kira2 jumlahnya sama seperti P, dimana untuk banyak spesies tanaman Ca dibutuhkan > P.

Reaksi S dalam tanah sangat serupa dalam reaksi N, yangmana didominasi oleh fraksi organik atau mikrobial dalam tanah.

Ca2+ & Mg2+ hubungannya dgn fraksi koloid tnh, menunjukkan reaksi yg sama seperti K+.

Page 3: VII. S, Ca, Mg

2. Belerang (S)2.1. Siklus S Unsur S sebagian besar banyak terdapat dalam kerak

bumi, rata-rata 0,06 – 0,10%. Sumber asal S dari tanah : mineral logam sulfida, jika

tersingkap terurai, oksida S2-2 menjadi SO4

-2 . SO4

-2 diendapkan sebagai garam SO4-2 dapat larut dan

tidak dapat larut di daerah beriklim kering dan semiarid, digunakan oleh kehidupan mikro organisme, berkurang oleh mikro organisme menjdi S-2 atau S0 pada kondisi anaerob, dan/atau diangkut melalui aliran permukaan ke laut

Page 4: VII. S, Ca, Mg

Air laut diperkirakan mengandung 2.700 ppm SO4-2 , dimana

air alami rata-rata dari 0,5 – 50 ppm SO4-2 tetapi mencapai

60.000 ppm (6%) di danau bergaram dan sedimen. S tanah ada dalam bentuk organik dan anorganik, meskipun ≈

90% dari S-total dalam permukaan tanah berkapur ada sebagai S organk.

Larutan dan jerapan SO4-2 menggambarkan/memainkan

peranan dengan mudah menjadi S tersedia bagi tanaman. Siklus S dalam sistem atmosfer-tanaman-tanah serupa dengan

N sebagai komponen gas dan peristiwa ini di dalam tanah sebagian besar berhubungan dengan bahan organik (Gambar.1)

Page 5: VII. S, Ca, Mg

SO2 SO 4-2

SO4-2

Terjerap/Labil

Gambar 1. Siklus S

SO2

SO 4-2

Residu Tanaman& hewan

Diangkut Tanaman

SO 4-2

Larutan Tanah BAHAN ORGANIK TANAH

SO 4-2 SO S-2

Mineralisasi

Immobilisasi

Pencucian

Volatilisasi

SO2 alam& kegiatan manusia

Page 6: VII. S, Ca, Mg

2.2. Bentuk dan Fungsi S dalam Tanamana. Bentuk S dalam tanaman

- S diserap oleh akar tanaman sebagai sulfat (SO4-2 ) jumlah SO2

sedikit dapat diserap melalui daun tanaman dan digunakan diantara tanaman, tetapi dalam konsentrasi tinggi menjadi racun.

- Tiosulfat (S2O3-2 ) dapat juga diserap oleh akar tipikal

konsentrasi S dalam tanaman rata-rata dari 0,1 – 0,5 %.- Kenaikan kandungan S pada golongan Graminae <

Leguminosae yang mana < Crucyferae dan menggambarkan perbedaan kandungan S dari biji ini berturut-turut: 0,18 – 0,19 %, 0,25 – 0,3 %, dan 1,1 – 1,7 %.

- SO4-2 berkurang di dalam tanaman menjadi bentuk –S-S dan –

SH, meskipun SO4-2 terjadi di dalam jaringan tanaman dan

cairan sel.

Page 7: VII. S, Ca, Mg

b. Fungsi S di dalam tanaman- S dibutuhkan untuk sintesis dari asam amino cysteine,

cysteine, methionin mengandung S, yangmana komponen esensil dari protein terdiri dari kira-kira 90% S dalam tanaman.

- Kandungan sistein dan methionen meningkat dengan meningkatnya kandungan S di dalam daun.

- Tanamana kekurangan S mengakumulasi N nonprotein sebagai NH2 dan NO3

- (Tabel 1).- Rasio N : S dari 9 : 1 sampai 12 : 1 dibutuhkan untuk

penggunaan N efektif oleh mikro organisme pemakan rumput-rumputan.

- Peningkatan hara S memperkecil rasio N : S dan memperbaiki makanan hewan (Tabel 1).

Page 8: VII. S, Ca, Mg

- Defisiensi S pada sayuran, NO3- diakumulasi dalam daun,

mengurangi kualitas makanan. Contoh : NO3- diakumulasi

dalam lettuce hanya jika tanaman menunjukkan gejala kekurangan S (< 2,5 mg S/g).

- Fungsi utama S dalam protein adalah membentuk ikatan disulfida (-S-S-) antar rantai poli peptida dalam protein menyebabkan protein menjadi berlipat.

- Rantai disulfida penting dalam menentukan susunan dan katalitik atau sifat struktur dari protein.

- S dibutuhkan untuk sintesis koenzim A, yangmana berbelit-belit dalam oksidasi dan sintesis asam lemak, sinesis asam amino, dan oksidasi lanjutan dari siklus asam sitrat.

Page 9: VII. S, Ca, Mg

Tabel 1. Pengaruh Unsur S Terhadap Hasil dan Kualitas dari Rumput Kebun Buah-buahan

S*(ku/ha)

Hasil dari pemotongan(ton/ha)

N Nonprotein (%) dalam

pemotongan

NO3- N (%) dalam

pemotonganRasio N/S dalam

pemotongan

(ku/ha) 1 3 1 3 1 3 1 3

0204080

100

1,671,661,621,511,51

0,791,131,171,291,23

1,050,640,590,510,49

1,220,850,490,440,37

0,0640,0370,0510,0370,033

0,2110,1840,1440,1370,106

21,315,314,312,210,8

21,418,714,813,410,0

*S digunakan pada tahun 1965 dan 1967, dipanen pada tahun 1968. Digunakan 100 ku N/ha setelah setiap pemotongan.

Sumber : Baker at al.,1973, Sulphur Inst. J., 9:15.

Page 10: VII. S, Ca, Mg

- S dibutuhkan untuk sintesis khlorofil (Tabel 2).- S merupakan bagian yang sangat penting dari feredoksin,

protein Fe-S dalam khloroplas.- Feredoksin mempunyai peranan penting yang nyata dalam

reduksi NO2- dan SO4

-2 , asimilasi N2 oleh bakteri nodula akar, dan bakteri fiksasi N tanah yang hidup bebas.

- S terjadi dalam senyawa yang mudah menguap yang bertanggung jawab untuk karakteristik rasa dan bau dari tanaman, sebagai obat luar (operasi) dan famili dari bawang-bawangan.

- SO4-2 diserap tidak dihambat oleh anion lain (NO3

- atau H2PO4-

2 , tetapi dihambat oleh Cr dan Se.

Page 11: VII. S, Ca, Mg

- Jika tanaman menyerap tiosulfat (S2 O3

-2 ), energi kurang mungkin dibutuhkan oleh tanaman dalam merubah S2 menjadi sistein.

- S2 O3-2 sebagai pupuk mungkin menunjukkan hasil yang

menguntungkan sebagai sumber SO4-2 khususnya pada dosis S

rendah.

Page 12: VII. S, Ca, Mg

Tabel 2. Pengaruh Hara S Terhadap Kandungan Khlorophyl dari Kenland Red Clover

Penggunaan Sulfat Kandungan Khlorophyl(ppm S)

05

102040

(% berat kering)0,490,540,501,021,18

Sumber : Rending at al., 1968, Agron. Abstr. Annu. Meet., Am. Soc. Agron., p. 109.

Page 13: VII. S, Ca, Mg

Ilmu Tanah

2.3. Gejala Defisiensi S Daun muda:

berwarna hijau muda sampai kuning. Pertamakali terjadi pada daun muda Urat daun. Terkadang urat daun berwarna hijau terang dibanding area di antara

urat daun Keseluruhan tanaman:

Kecil, kurus, panjang Berwarna lebih terang

Pematangan biji dan buah lambat Pembentukan bintil akar pada tanaman legum berkurang Jagung: klorosis di antara urat daun Padi:

pembentukan bulir terhambat jumlah gabah hampa meningkat produksi menurun

Catatan: Mirip dengan gejala infeksi oleh virus atau kekurangan Mg Biasanya terjadi pada tanah berpasir,

tanah dengan bahan organik rendahGejala kekurangan

Page 14: VII. S, Ca, Mg
Page 15: VII. S, Ca, Mg

Tanaman Serealia

Padi

PadiGandum

Page 16: VII. S, Ca, Mg

Gejala kekura

Sayuran

Jagung

Kubis Tomat

Page 17: VII. S, Ca, Mg

2.4. Bentuk S dalam tanah2.4.1. S Anorganika. SO4

-2 – larutan.- SO4

-2 mencapai akar oleh diffusi dan aliran massa.- Dalam tanah mengandung ≥ 5 ppm SO4

-2 , kebutuhan S-total dari sebagian tanaman dapat disuplai aliran massa.

- Konsentrasi 3 – 5 ppm SO4-2 dalam larutan cukup untuk sebagian besar tanaman,

meskipun beberapa (lobak/kanola, alfafa, broccoli, dll) membutuhkan S-larutan sangat tinggi.

- Tanah-tanah dengan bahan organik rendah, berpasir mengandung < 5 ppm SO4-2 .

- Kecuali untuk tanah-tanah di daerah kering mungkin mempunyai akumulasi garam SO4

-2 , sebagian besar tanah mengandung kurang dari 10% dari S-total sebagai SO4

-2 .- Fluktuasi SO4

-2 tahun ke tahun dan musiman dapat terjadi akibat pengaruh konsisi lingkungan terhadap mineralisasi S-organik, menurun atau meningkat pergerakan SO4

-2 dalam air tanah, SO4-2 diserap oleh tanaman.

Sumber

Page 18: VII. S, Ca, Mg

- Kandungan SO4-2 tanah juga dipengaruhi oleh aplikasi pupuk

mengandung S dan oleh endapan SO4-2 dalam presivitasi dalam

irigasi.- Seperti NO3

- , SO4-2 dapat cepat tercuci melalui penampang tanah.

- Peningkatan jumlah air perkolasi meningkatkan pencucian potensial SO4

-2 . Faktor lain yang mempengaruhi kehilangan SO4-2 secara

alami dari kation dalam larutan.- Kehilangan pencucian SO4

-2 akan menjadi lebih besar dengan kation monovalen dibandingkan dengan kation divalen dalam larutan.

- Kehilangan akibat pencucian yang paling sedikit pada tanah masam dengan cukup besar Al+3 dd dan KTA terhadap jerapan SO4

-2 .

Page 19: VII. S, Ca, Mg

b. SO4-2 dijerap

- SO4-2 dijerap fraksi penting dalam pelapukan yang sangat

tinggi, tanah-tanah di daerah humid mengandung sejumlah besar oksida Al/Fe.

- Ultisol (Podsolik merah-kuning) dan oksisol (Latosol) mengandung di atas sampai 100 ppm SO4

-2 dijerap dan dapat secara nyata dapat menyumbang hara S tanaman.

- Kemungkinan mekanisme jerapan SO4-2 termasuk :

*Muatan (+) pada oksida Fe/Al atau pada permukaan liat, khususnya kaolinit, pada pH rendah.

*Jerapan pada kompleks Al (OH)x ; dan *Muatan (+) pada bahan organik tanah dengan pH rendah.

Page 20: VII. S, Ca, Mg

- Cadangan dari SO4-2 dijerap pada tanah lapisan bawah hasil dari

pencucian SO4-2 dari permukaan tanah, dilaporkan untuk ≈ 30%

S-total lapisan bawah dibandingkan dengan ≈ 10% dalam permukaan tanah.

- Tanaman menggunakan SO4-2 dijerap dalam lapisan bawah

tanah, defisiensi S dapat terjadi selama masa pertumbuhan yang cepat sampai perkembangan akar cukup menjelajahi lapisan bawah tanah.

- Tanaman perakaran dalam (contoh alfafa, semanggi,lespedeza, dll) tidak menyukai terhadap penyimpanan S-tersedia sementara.

Page 21: VII. S, Ca, Mg

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi adsorbsi/desorbsi SO4-2

- Mineral liat. Jerapan SO4-2 meningkat dengan kandungan liat.

Umumnya, jerapan SO4-2 pada kaolinit > mika >

monthmorilonit. Pada pH rendah kejenuhan Al+3 tinggi, jerapan SO4

- pada kaolinit ± = mika > monthmorilonit.- Hidrous oksida. Oksida Fe/Al bertanggung jawab untuk

sebagian besar SO4-2 dalam tanah.

- Bahan organik tanah. Peningkatan kandungan bahan organik tanah meningkatkan potensial jerapan SO4

-2 .- Kedalaman tanah. Kapasitas jerapan SO4

-2 sering lebih besar pada lapisan tanah bawah yang kaya akan kandungan liat dan oksida Fe/Al.

Page 22: VII. S, Ca, Mg

- pH tanah. Potensial jerapan SO4-2 menurun dengan meningkatnya pH

(< KTA) dan pada pH > 6,0 dapat diabaikan.- SO4

-2 larutan. SO4-2 dijerap dalam kesetimbangan dengan SO4

-2 larutan kemudian SO4

-2 larutan meningkat akan meningkatkan SO4-2

dijerap.- Persaingan anion. SO4

-2 dipertimbangkan untuk ditahan secara lemah, dengan kekuatan jerapan berkurang dalam urutan sebagai berikut : OH- > H2 PO4 > SO4

-2 > NO3- > SO4

-2 . Contoh : H2 PO4- akan

menggantikan SO4-2 , tetapi SO4

-2 mempunyai pengaruh kecil terhadap H2 PO4

- . Cl- mempunyai pengaruh kecil terhadap jerapan SO4

-2 .Dari faktor-faktor ini, jumlah dan tipe liat, pH, bahan organik tanah, dan adanya anion lain mempunyai pengaruh lebih besar terhadap jerapan SO4

-2 .

Page 23: VII. S, Ca, Mg

d. Reaksi SO4-2 dengan CaCO3 .

- S terjadi sebagai presipitasi ikutan (CaCO3 – CaSO4 ) kotoran dalam dalam tanah-tanah berkapur.

- Ketersediaan SO4-2 presipitasi ikutan dengan CaCO3

meningkat dengan menurunkan pH (CaCO3 lebih larut), berkurangnya ukuran partikel CaCO3 dan meningkatnya kandungan kelembaban tanah.

- Hasil penggilingan contoh tanah berkapur akan menyumbang SO4

-2 yang diperoleh pada ekstrasi kimia.- Sebagai akibat S berlebih akan diekstraksi terutama dengan

prosedur uji tanah daripada ketersediaan pada kondisi lapang.

Perilaku dalam tanah

Page 24: VII. S, Ca, Mg

e. Reduksi S anorganik (S-2 dan S0 )- Sulfida tidak terdapat pada tanah berdrainase baik.- Pada kondisi anaerob, tergenang, H2S diakumulasi sebagai

hasil pelapukan bahan organik atau dari penambahan SO4-2 .

- S-2 tidak diakumulasi dalam tanah yang aerob.- Akumulasi S-2 terbatas terutama pada daerah-daerah pantai

yang dipengaruhi air laut, dalam keadaan normal tanah dijenuhi air dipasok baik dengan Fe.

- H2S dilepaskan dari bahan organik sama sekali hampir hilang dari larutan oleh reaksi dengan Fe+2 membentuk FeS, yang kemudian berubah menjadi pyrit (FeS2)

- Berwarna gelap pada tanah-tanah Laut Hitam disebabkan oleh akumulasi FeS2.

Perilaku dalam tanah

Page 25: VII. S, Ca, Mg

- Jika H2S tidak diikuti dengan presipitasi oleh Fe dan meta lain, ini lepas ke atmosfer.

- Pengaruh penggenangan dalam menghasilkan H2S pada tanah sawah meningkat pada waktu dan penambahan bahan organik.

- Sejumlah besar dari akumulasi senyawa S direduksi. Jika daerah ini didrainase, oksidasi senyawa s menjadi SO4

-2 akan menurunkan pH menjadi < 3,5oleh reaksi :

FeS2 + H2O + 31/2 O2 Fe+2 + 2SO4-2 + 2H+

- S0 , dan senyawa S anorganik lain dapat dioksidasi secara kimia di dalam tanah, tetapi ini umumnya bereaksi lambat.

Page 26: VII. S, Ca, Mg

- Oksidasi biologi S0 meningkat pada tanah aerasi baik sebelumnya diperlakukan dengan mengurangi sumber S .

- Laju oksidasi S0 biologi tergantung pada aktivitas mikrobia tanah, karakteristik sumber S, dan kondisi lingkungan tanah.

f. Faktor-faktor yang mempengaruhi oksidasi S0

- Mikroba tanah. Kemampuan bakteri dan fungi heterotropik mengoksidasi S0 3 – 37 % dari populasi total heterotropik dalam tanah. Oksidasi S0 terbesar di daerah rhizosfer. Sebagian besar kelompok bakteri yang mengoksidasi S, terutama bakteri Thiobacillus sp, mikroorganisme lain termasuk fungi (contoh : Fusaarium sp),dan actinomycetes (Contoh : Streptomycetes sp).

Page 27: VII. S, Ca, Mg

- Suhu tanah. Peningkatan temperatur tanah meningkatkan laju peningkatan S0. Suhu optimum antara 25 dan 400 C. Pada suhu di atas 55 – 600 C aktivitas mikrobia berkurang.

- Kelembaban dan aerasi tanah. Bakteri oksidasi S0 sebagian besar aerob, dan aktivitas ini akan turun jika O2 kurang pada keadaan tergenang. Oksidasi S0 dibantu oleh level kelembaban tanah mendekati kapasitas lapang. Turunnya aktivitas oksidasi ketika tanah cepat basah atau cepat kering. Tanah kering menahan kemampuan mengoksidasi S0.

- pH tanah. Umumnya mikrobia mengoksidasi S0 terjadi lebih lebar jaraknya dalam pH tanah. Optimum untuk beberapa Thiobacillus sering mendekati pH 2,0 – 3,5 dimana yang lainnya lebih menyukai mendekati netral atau pada kondisi sedikit alkalin.

Page 28: VII. S, Ca, Mg

2.4.2. S Organik- Rasio C : N : S pada sebagian besar tanah-tanah berdrainase

baik, tidak berkapur kira-kira 120 : 10 : 1,4.- Perbedaan C : N : S antara dan dalam tanah dihubungkan pada

keragaman bahan induk dan faktor-faktor pembentuk tanah lainnya, seperti iklim, vegetasi, intensitas pencucian, dan drainase. Rasio N : S pada sebagian besar tanah antara rata-rata mendekati 6 – 8 : 1. Fraksi S organik berpengaruh terhadap produksi dari SO4

-2 tersedia bagi tanaman. - Ada 3 kelompok senyawa S dalam tanah termasuk S dapat

tereduksi HI , C diikat S, dan S residu.

Page 29: VII. S, Ca, Mg

1. S dapat tereduksi HI S adalah S organik tanah yang direduksi menjadi H2S oleh asam hidroiodik (HI). S terjadi dalam senyawa ester dan eter mempunyai ikatan C-O-S (contoh arylisulfat, alkilsulfat, sulfat fenolik, polisakarida sulfat, dan lipid sulfat). S direduksi HI rata-rata antara 27 dan 59% dari S organik.

2. Ikatan karbon-S terjadi sebagai asam amino yang mengandung S (cystine dan methionine), yangmana jumlahnya 10 – 20% dari S organik total. Bentuk S yang dioksidasi termasuk : Sulfooksida, Sulfonas,dan Sulfenik, Sulfinik, dan asam sulfonik, dan juga termasuk dalam fraksi-fraksi ini.

3. Adanya residu S. S residu menunjukkan sisa-sisa fraksi s organik dan umumnya menunjukkan 30 – 40% dari s organik total

Page 30: VII. S, Ca, Mg

Mineralisasi dan Immobilisasi S- Mineralisasi S dirubah dari S organik menjadi SO4

-2 anorganik dan immobilisasi reaksi sebaliknya, seperti pada mineralisasi N

O2

Asam amino + 2H2O ------------- S-2 + CO2 + CO2 + NH4

+ heterotop

S-2 S0 + 11/2 O2 + H2O SO4-2 +2H+

Page 31: VII. S, Ca, Mg

Faktor-faktor yang mempengaruhi Mineralisasi dan immobilisasi1. Kandungan dari bahan organik

Rasio C : S dalam residu tanaman :< 200 : 1 mineralisasi200 – 400 tidak berubah> 400 immobilisasi

2. Suhu tanah3. Kelembaban tanah4. pH tanah5. Ada atau tidak adanya tanaman6. Waktu dan pengolahan7. Aktivitas sulfatase sulfatase

R-O-SO3- + H2O --------- R-OH + HSO4

-

Page 32: VII. S, Ca, Mg

2.5. Sumber Sa. S atmosferb. S air irigasic. S organikd. S anorganike. Unsur S0

Page 33: VII. S, Ca, Mg

3. Kalsium (Ca)3.1. Siklus Ca

- Pada tanah masam, tanah-tanah daerah humid, Ca+2 & Al+3 berpengaruh terhadap KTK, yangmana pada tanah netral dan berkapur Ca menempati tempat pertukaran utama.

- Ca+2 larutan dan Ca+2-dd dalam kesetimbangan dinamik dan menyediakan yang utama ketersediaan Ca+2 tanaman. Ca+2 larutan berkurang oleh pencucian atau diserap tanaman, Ca+2 akan desorb dari KTK untuk resuplai Ca+2 larutan (Gambar 2).

Page 34: VII. S, Ca, Mg

Larutan tanah Ca+2 Mg +2

Gambar 2. Siklus Ca&Mg

Ca+2/Mg+2

Ca+2

Mg+2

Residu Tanaman& hewan

BAHAN ORGANIK TANAH

Telarut

Persipitasi

Mineral Ca/Mg

Pencucian

Desorpsi

Adsorpsi

dapat dipertukarkan

Mineral liat

Diangkut Tanaman

Page 35: VII. S, Ca, Mg

3.2. Fungsi Ca dalam TanamanBagian penting dari struktur dinding sel tanaman memperkuat tanaman. Berpengaruh terhadap permeabilitas membran selMerangsang perkembangan akar dan daunMembantu:

mereduksi nitrat dlm tnmn mengaktifkan bbrp enzim dlm tnmn menetralisir asam2 organik

Esensial utk perkembangan biji kacang

Meningkatkan hasil tnmn scr tdk langsung, yaitu dlm meningkatkan daya prtmbuhan akar, merangsang aktivitas mikrobe, meningkatkan ketersediaan Mo, dan serapan unsur hara lainnya.

Dibutuhkan dlm jumlah besar oleh bakteri penambat N atmosfir

Peranan

Page 36: VII. S, Ca, Mg

3.3. Gejala Defisiensi CaUjung daun dan titik tumbuh melunak (Ca tidak dpt ditranslokasi dlm tnmn shg

gejala kekurangan akan tampak pada bagian tnmn yg baru tumbuh)Bila defisiensi berlanjut titik tumbuh (tunas) dan ujung akar MATIBatang kurang kuat/lunak (dikarenakan membran sel rusak dan kehilangan sifat

permeabilitasinya)Perkembangan akar terhambat:

Akar Pendek, tebal, bengkak akar (bulbous roots)Warna daun tampak hijau gelap (Abnormal)Gugurnya tangkai dan kuncup bunga/buahPerkembangan buah-buahan dan hasilnya jelekBusuk tangkai buah pada tnm tomatPembentukan bintil akar tnmn legum olh bakteri penambat N berkurang (bintil yg

tidak aktif berwarna putih atau abu kehijauan, sementara bintil sehat berwarna pink tua).

Gejala Kekurangan

Page 37: VII. S, Ca, Mg

Defisiensi Kalsium (Ca)

Sayuran dan Alfalfa

Beet

Alfalfa

Tomat

Page 38: VII. S, Ca, Mg

Defisiensi Kalsium (Ca)

Sayuran dan Alfalfa

Ketimun

Selada

Page 39: VII. S, Ca, Mg

3.4. Sumber Ca

Mineral primer : Bahan Pupuk:

1. Dolomit (CaMg(CO3) 1. Kalsium nitrat (Ca(NO3)2)

2. Kalsit (CaCO3) 2. Gipsum (CaSO4.2H2O)

3. Apatit 3. Batuan fosfat

4. Feldspar kalsium 4. Superfosfat

5. Amfibol 5. Ca-cyanamide

Page 40: VII. S, Ca, Mg

• Bentuk Ca dalam Tanah

Diserap dalam bentuk kation Ca2+

Berasal dari:Larutan tanahPermukaan liat

Media larutan: 100 – 300 ppm CaCurah hujan tinggi Ca pertumbuhan terhambatCa berlebihan tidak mempertinggi serapan krn

dikendalikan secara genetikSerapan Ca Serapan K

Perilaku dalam tanah

Page 41: VII. S, Ca, Mg

Kation kalsium dlm larutan tanah dapat mengalami:Hilang bersama air drainase: Proses pencucianDiserap oleh organismeDijerap pada permukaan koloid tanahDiendapkan sebagai senyawa kalsium sekunder

Perilaku dalam tanah

Page 42: VII. S, Ca, Mg

Faktor yang mempengaruhi ketersediaan Ca tanah : Cadangan Ca di dalam tanahTipe mineral liatKTK tanahPersentase kejenuhan basa terhadap CapH tanahBandingan Ca dengan kation lain dalam larutan tanah

Perilaku dalam tanah

Page 43: VII. S, Ca, Mg

4. Magnesium (Mg)4.1. Fungsi Mg dalam Tanaman

Bagian dari molekul klorofilMembantu kinerja enzim yang diperlukan untuk pertumbuhan tanamanMempengaruhi asimilasi CO2 dan sintesis proteinMempengaruhi pH sel tanaman dan kesetimbangan kation-anion

Page 44: VII. S, Ca, Mg

4.2. Gejala DefisiensiMgDaun menguning kecoklatan, kemerahan, sdgkn urat

daun tetap hijauPertama kali terlihat pada daun tua/bawah (mobil)

Pingiran daun keritingPerkembangan buah serta hasilnya menurun

Pd tanah dengan KTK rendah, bila Ca dan Mg tidak seimbang, defisiensi Mg

Bila rasio Ca/Mg tinggi:Serapan Mg rendahBisa terjadi pd tanah dg Mg rendah tetapi dikapur

dg kalsit terus menerus slma bbrp tahunMeningkatkan ketersediaan K dan NH4 dapat

menyebabkan defisiensi Mg

Gejala kekurangan

Page 45: VII. S, Ca, Mg

Contoh Gejala Defisiensi Magnesium(Mg)

Biji-bijian

Kacang kedelai

Gandum

Page 46: VII. S, Ca, Mg

Contoh Gejala Defisiensi Magnesium

Sayuran

Seleri

Brokoli

Lada

Jagung

Page 47: VII. S, Ca, Mg

Defisiensi Magnesium(Mg)

Buah-buahan

Jeru

k

Apel Peach

Anggur

Page 48: VII. S, Ca, Mg

Perbandingan antara tanaman sehat dengan tanaman yang kekurangan Ca dan Mg

Sehat -Ca -Mg

Page 49: VII. S, Ca, Mg

4.3. Sumber MgMineral tanah, bahan organik, Pupuk, dan kapur

dolomitMineral primer: Bahan Pupuk:

1. Dolomit 1. MgSO4.7H2O

2. Biotit 2. MgSO4.H2O

3. Klorit 3. K-Mg-sulfat

4. Serpentin 4. Magnesia

5. Olivin 5. Basic slag

Page 50: VII. S, Ca, Mg

4.4. Perilaku Mg dlm Tanah

Perilaku Mg dl tnh mirip dengan CaScr umum, garam dari Mg lebih mudah larut

dibanding dg garam dari CaMg2+ lebih mudah di lepas dibanding Ca pada

permukaan kompleks dibanding Ca++).

Perilaku dalam tanah

Page 51: VII. S, Ca, Mg

4.5. Faktor Yg Mempengaruhi Ketersediaan Mg

Cadangan Mg di dalam tanahTipe mineral liatKTK tanahPersentase kejenuhan basa terhadap MgpH tanahBandingan Mg dengan kation lain dalam

larutan tanah

Page 52: VII. S, Ca, Mg

Pengaruh pH Thd Ketersediaan Hara

Page 53: VII. S, Ca, Mg

Kesuburan Tanah