lomboktimurkab.go.idlomboktimurkab.go.id/.../bab-iii-lakip-lotim-2016.docx · web viewtingginya...

332
67 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Lombok Timur Tahun 2016 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) merupakan wujud nyata Instansi Pemerintah untuk mempertanggung jawabkan keberhasilan/kegagalan kepada pemberi mandat atas pelaksanaan kegiatan dan program dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran dalam suatu media pelaporan yaitu Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). Pemerintah Kabupaten Lombok Timur selaku pengemban amanah masyarakat Kabupaten Lombok Timur melaksanakan kewajiban untuk menyampaikan LAKIP Pemerintah Kabupaten Lombok Timur yang disusun sesuai ketentuan yang diamanatkan dalam Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Keputusan Kepala LAN Nomor 239/IX/618/2003 tanggal 25 Maret 2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Upload: votram

Post on 17-Apr-2018

219 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) merupakan

wujud nyata Instansi Pemerintah untuk mempertanggung

jawabkan keberhasilan/kegagalan kepada pemberi mandat atas

pelaksanaan kegiatan dan program dalam rangka pencapaian

tujuan dan sasaran dalam suatu media pelaporan yaitu Laporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).

Pemerintah Kabupaten Lombok Timur selaku pengemban

amanah masyarakat Kabupaten Lombok Timur melaksanakan

kewajiban untuk menyampaikan LAKIP Pemerintah Kabupaten

Lombok Timur yang disusun sesuai ketentuan yang diamanatkan

dalam Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah, Keputusan Kepala LAN Nomor

239/IX/618/2003 tanggal 25 Maret 2003 tentang Perbaikan

Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014

tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan

Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

LAKIP memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian

target kegiatan dari masing-masing kelompok indikator kinerja

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

kegiatan, dan penilaian tingkat pencapaian target sasaran dari

masing-masing indikator kinerja sasaran yang ditetapkan dalam

dokumen RPJMD 2013-2018 maupun RKPD Tahun 2016. Sesuai

ketentuan tersebut, pengukuran kinerja digunakan untuk menilai

keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai

dengan program, sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka

mewujudkan visi dan misi instansi pemerintah.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP)

Kabupaten Lombok Timur tahun 2016 tidak hanya berisi tingkat

keberhasilan atau kegagalan dari hasil perolehan masing masing

indikator-indikator kinerja, tetapi juga menyajikan data dan

informasi yang relevan dengan kebutuhan bagi pembuat

keputusan agar dapat menginterpretasikan keberhasilan dan

kegagalan secara lebih luas dan mendalam.

3.1. Kerangka Pengukuran Kinerja

Mengacu pada ketentuan yang berlaku dalam Inpres

No. 7 Tahun 1999, Keputusan Kepala LAN No. 239

IX/6/8/2003 Tanggal 25 Maret 2003 tentang Perbaikan

Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian

Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

Kinerja Instansi Pemerintah. Kinerja Pemerintah Kabupaten

Lombok Timur diukur berdasarkan Tingkat Pencapaian

Sasaran dan indikator sasaran serta menggambarkan pula

tingkat capaian pada program/kegiatan. Untuk mengetahui

gambaran mengenai Tingkat Pencapaian Sasaran dan

Program/Kegiatan dilakukan melalui media Rencana Kinerja

yang dibandingkan dengan realisasinya.

Pencapaian Sasaran diperoleh dengan cara

membandingkan target dengan Realisasi Indikator Sasaran

melalui media formulir Pengukuran Kinerja. Kemudian atas

hasil pengukuran kinerja tersebut dilakukan evaluasi untuk

mengetahui keberhasilan dan kegagalan pencapaian

sasaran strategis yang terkait dengan Core Area Kabupaten

Lombok Timur sebagai pusat pelayanan jasa terpadu di

bidang perdagangan, pendidikan dan kesehatan.

Untuk mempermudah interprestasi atas pencapaian

sasaran dan program/kegiatan serta indikator kinerja utama

diberlakukan nilai disertai makna dari nilai tersebut yaitu :

a. 85 s.d. 100 = Baik Sekali

b. 70 s.d. <85 = Baik

c. 55 s.d. <70 = Cukup

d. < 55 = Kurang

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

Selanjutnya berdasarkan hasil evaluasi kinerja

dilakukan analisis pencapaian kinerja untuk memberikan

informasi yang lebih transparan mengenai sebab-sebab

tercapai atau tidak tercapainya kinerja yang diharapkan.

1) Indikator Kinerja

Indikator Kinerja adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif

yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran

atau tujuan yang telah ditetapkan, dengan

memperhitungkan indikator masukan (inputs), keluaran

(outputs), dan hasil (outcomes).

2) Indikator Sasaran

Indikator Sasaran adalah sesuatu yang dapat

menunjukkan secara signifikan mengenai keberhasilan

atau kegagalan pencapaian sasaran. Indikator Sasaran

dilengkapi dengan Target Kuantitatif dan satuannya

untuk mempermudah pengukuran pencapaian sasaran.

3.2. Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU)

Tujuan pembangunan Kabupaten Lombok Timur telah

ditetapkan dan dituangkan dalam pernyataan visi dan misi.

Hal ini memberikan kejelasan bahwa arah pembangunan

Kabupaten Lombok Timur telah disusun dalam suatu

kebijakan yang bertahap, terstruktur dan

berkesinambungan. Oleh karenanya, kebijakan yang telah

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

ditetapkan dalam kerangka kinerja pembangunan daerah

harus dapat menginformasikan sejauhmana kebijakan

tersebut dalam mendukung tujuan pembangunan itu sendiri.

Adapun representasi ketercapaian tujuan pembangunan

daerah tersebut dituangkan dalam Indikator Kinerja Utama

(IKU) Kabupaten Lombok Timur.

Atas dasar telah ditetapkannya indikator tersebut,

maka kinerja pembangunan daerah dapat diukur, melalui

informasi gambaran ketercapaian dan permasalahan yang

terjadi dari setiap IKU. Tetapi persoalan yang perlu dicermati

bersama adalah, ketercapaian setiap IKU tersebut

merupakan akumulasi dari peran serta seluruh stakeholder

pembangunan yang meliputi : Pemerintah, Swasta dan,

Masyarakat. Oleh karena itu dalam menyikapi kinerja

kebijakan pemerintah dalam konstelasi pencapaian IKU,

perlu diterjemahkan terlebih dahulu kerangka pikir

kontribusi kebijakan dan pelaku terhadap capaian IKU

tersebut. Sehingga gambaran pencapaian IKU merupakan

hasil kinerja dari seluruh pelaku pembangunan.

Adapun capaian IKU Kabupaten Lombok Timur dapat

dilihat pada Tabel 3.1. berikut :

Tabel 3.1. Capaian IKU Kabupaten Lombok Timur

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi %

1

Persentase RTSM (Rumah Tangga Sangat Miskin) / Keluarga Pra Sejahtera

% 20 26,14 130,7

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi %

2Jumlah kelompok usaha yang mendapat pembinaan

Kube 50 50 100

3Jumlah panti asuhan dan panti jompo yang dibina

Panti 10 10 100

4 Jumlah Orsos yang dibina

Lembaga 25 25 100

5

Meningkatnya kualitas pemberdayaan keluarga miskin dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di kab. Lotim

Paket 80.000 80.000 100

6 Pendapatan Pajak Daerah Rp 45.804.857.31

048.151.347.661,

96 105,12

7

Jumlah data potensi perijinan yang akurat guna peningkatan pendapatan daerah Bidang Perijinan

Rp 79.283.900 68.034.900 85,81

8

Persentase retribusi tempat penginapan Hotel/Vila dan retribusi tempat rekreasi dan olahraga

Rp 906.000.000

355.000.000 63,78

9

Pelaksanaan Gelar Teknologi tepat Guna Tingkat Provinis dan Tingkat Nasional

Kali 2 2 100

10Jumlah lembaga keuangan yang memadai

Unit 5 5 100

11Jumlah kelembagaan BUMDes

Desa 50 50 100

12 Persentase peningkatan kinerja BUMD (PT. Selaparang Finansial, PT.

% 100 100 100

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi %

Energi Selaparang, PDAM dan PD. Agro Selaparang)

13

Persentase tercapainya pelaksanaan promosi dalam daerah dan luar daerah- Kontak bisnis

antara UKM dengan Buyer

- Pengembangan pada produk pada sentra industri kecil dan Rumah Tangga

Orang

%

10

100

15

100

150

100

14

Perkembangan Sektor Industri :a. Jumlah Unit

Usahab. Jumlah Tenaga

Kerjac. Jumlah

Investasid. Jumlah

produksie. Persentase

pedagang yang tertampung prasarana pasar

f. Jumlah pasar tradisional yang direvitalisasi

Unit

Orang

RpRp%

Unit

20.000

80.120

115.089.500

320.311.400

94,9

16

20,14

82,069

125.439.519.000

380.684.928.000

95

12

100,7

102,4

10,9118,81100,1

75

15Jumlah peningkatan pelayanan perijinan

Rp 123.610.000 92.620.000 74,93

16

Jumlah pengumpulan dan pengolahan potensi perijinan di wilayah Kecamatan, Desa dan Kelurahan

Rp 79.283.900 68.034.900 85,81

17 Jumlah tenaga kerja terampil

Orang 30 150 500

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi %

yang siap pakai18 Jumlah koperasi

yang aktif Unit 5 11 220

19Jumlah Koperasi berkualitas/berperingkat

Unit 5 4 80

20

Jumlah tenaga kerja yang diberdayakan melalui Terapan Teknologi Tepat Guna (TTG)

Orang 20 20 100

21

Jumlah tenaga kerja yang mendapat pelatihan kewirausahaan dan jumlah yang mendapat pelatihan keterampilan

Orang 320 320 100

22

Jumlah tenaga kerja yang mendapat pembinaan hubungan industrial

Orang 40 40 100

23 Persentase angka melek huruf % 96,66 95,15 99,11

24 Persentase rata-rata lama sekolah % 8,68 8,68 100

25Persentase pendidikan anak usia dini

% 98 98,31 100,32

26Persentase Angka Partisipasi Murni (APM) di SD/MI/Pkt A

% 99,40 99,45 100,05

27Persentase Angka Partisipasi Murni (APM) di SMP/Mts/Pkt B

% 97 97,18 100,19

28Persentase Ormas pemuda dan olahraga

% 83,50 83,50 100

29Persentase generasi muda yang berprestasi dalam olahraga

% 71 71 100

30 Jumlah pengunjung

Orang 50.000 56.100 112,20

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi %

perpustakaan31 Jumlah koleksi

buku Eks 1.185 1.185 100

32Jumlah angka usia harapan hidup

Tahun 63,00 62,60 99,37

33Persentase Angka Kematian Ibu Maternal (AKI)

10.000 KH 102 105 102,94

34Jumlah Angka Kematian Bayi (AKB)

1.000 KH 22 17 77,27

35Persentase Prevalensi Balita Gizi Buruk

% 2,20 2,16 98,18

36Persentase penduduk yang memiliki jaminan kesehatan

% 76 70 92,11

37

Persente KK dengan akses sanitasi dasar dan air bersih yang memenuhi syarat kesehatan:- Akses jamban

keluarga- Akses air

bersih

%

%

70,70

81,60

70,80

78,10

100,14

95,71

38

- BOR (Bed Occupancy Rate)

- LOS (Length Over Internal)

- TOI (Term Over Internal)

- BTO (Bed Turn Over)

- GDR (Gross Death Rate)

- NDR (Net Death Rate)

%

Hari

Hari

Kl

60 – 85

6 – 9

1 – 3

40 – 50

4,5

2,5

66,21

2,49

1,27

87,21

4,43

1,94

110,35

41,4

127

243,02

98,44

77,6

39Persentase peran perempuan dalam pembangunan

% 27 37,28 138,1

40Jumlah penataan perumahan dan permukiman

Kec 20 20 100

41 Jumlah r

Desa 13 13 100

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi %

ehabilitasi/pemeliharaan sarana dan prasarana air bersih

42 Jumlah kerjasama antar wilayah Lokasi 2 2 100

43Jumlah penyediaan sarana prasarana

Paket 1 1 100

44Panjang kemantapan jalan kabupaten

Km 48,08 93,08 193

45Panjang jalan kabupaten dengan kondisi baik

Km 48,08 93,08 193

46Jumlah dokumen tata ruang kawasan strategis kabupaten

Dokumen 2 2 100

47

Jumlah desa yang terjangkau pelayanan sarana dan prasarana air bersih

Lokasi 19 24 126

48Jumlah KK yang mendapat pelayanan listrik (pelanggan)

Orang 237.096 265.000 111,8

50 Jumlah sarana jaringan irigasi Unit 46 46 100

51Jumlah cadangan pangan pemerintah

Ton 10 20 100

52Jumlah pengembangan lumbung pangan masyarakat

Unit 6 6 100

53

Jumlah Produksi Komoditas Tanaman Pangan Padi Jagung Kedelai

TonTonTon

372.29389.8871.194

442.148112.1085.810

118,76124,72486,60

54

Jumlah Kelompok Usaha Pengolahan Hasil Pertanian dan Peternakan

Unit 35 35 100

55 Persentase peningkatan

% 35 35 100

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi %

pendapatan rata-rata petani dan nelayan per bulan

56 Panjang Jalan Usaha Tani Meter 6.000 7.406 123,43

57 Panjang jaringan irigasi Meter 2.500 51.404 2.056,1

5

58

Persentase kualitas pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan (KKP)

% 20 20 100

59

Jumlah sarana dan prasarana Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung/KPHL

Unit 12 12 100

60

Jumlah kredit usaha tani yang disalurkan kepada petani dan nelayan

Rp 8.938.987.980

1.421.050.000 15,9

61Jumlah penurunan kasus detructive fishing

Kasus 4 4 100

62Jumlah areal pertanian yang terlayani prasarana irigasi

Ha 10.759 12.029 111,8

63Persentase pejabat yang memiliki kompetensi

% 19,85 16,25 81,85

64

Persentase pelayanan administrasi kepegawaian tepat waktu

% 100 103,38 109,00

65Penyusunan Standar Pelayanan

Jumlah 4 4 100

66 Jumlah Perbup SOP SKPD Jumlah 4 4 100

67Jumlah Sasaran Kinerja PNS pada Setda Kab. Lotim

Orang 165 165 100

68 Jumlah penyusunan Analisis Jabatan dan Analisis

SKPD 3 3 100

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi %

Beban Kerja

69

Jumlah desa/kelurahan yang dibina dan difasilitasi dalam penyusunan profil desa/kelurahan online

Desa/kel 170 170 100

70Jumlah desa yang dibina, dimonitoring dan dievaluasi

Desa 239 239 100

71Jumlah Laporan Tahunan LAKIP Kabupaten

Dokumen 12 12 100

72

Penyusunan Laporan Keuangan Sekretariat Daerah Lombok Timur dengan tepat waktu

Dokumen 1 1 100

73 Jumlah penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD

Rp 59.024.000 55.469.775 93

74Jumlah Dokumen Hasil Munrenbang Kabupaten

Dokumen 50 50 100

75Jumlah dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah 2017

Dokumen 50 50 100

76 Jumlah Dokumen KUA PPAS 2017

Dokumen 50 50 100

77Jumlah kunjungan kerja dari Pemda lain

Kali 20 20 100

78Persentase Peraturan Daerah yang dihasilkan

Perda 10 10 100

79 Persentase temuan

% 60 9,48 15,80

80Jumlah paket penghijauan di sekitar mata air

Paket 1 1 100

81 Jumlah areal pengamanan dan perlindungan pada kawasan

Ha 37.063,37 37.063,37 100

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi %

hutan

82Jumlah areal disekitar mata air yang dilindungi

Ha 15 15 100

83 Jumlah wilayah yang tertangani Kec

2 Kec. Intensif, 7

Kec. Pengembanga

n

2 Kec. Intensif, 3 Kec.

Pengembangan85

84 Jumlah bangunan konservasi tanah Unit 4 4 100

85

Persentase kelurahan dan lingkungan serta kota Selong yang bersih dan sehat (keg. Adipura)

% 85 85 100

86

Kegiatan pembinaan sekolah yang berwawasan lingkungan

Paket 1 1 100

87

Persentase optimalisasi pelaksanaan 3R (Reduce, Recycle, Reuse)

% 80 80 100

88

Persentase pengendalian kasus-kasus pencemaran dan perusakan lingkungan hidup dalam bentuk pelaporan

% 80 80 100

89Persentase data pengelolaan B3 dan limbah B3

% 80 80 100

90

Jumlah kecamatan inventarisasi dan pendataan sumber mata air di Kabupaten Lombok Timur

Kecamatan 20 20 100

91

Persentase penanggulangan bencana dalam situasi terdapat potensi terjadinya bencana

% 100 100 100

92 Presentase tempat/lokasi

% 100 100 100

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi %

yang direhabilitatasi/rekonstruksi

93

Persentase pelaksanaan pembinaan kehidupan beragama bagi masyarakat serta peningkatan pemahaman, penghayatan dan pengamalan ajaran agama

% 100 100 100

94 Jumlah zakat Rp 10.254.650.059

11.858.066.734 115,63

95

Jumlah masyarakat yang sadar dan paham dalam upaya melestarikan budaya dan kearifan lokal melalui berbagai macam festival atau ritual adat

Orang 45.000 46.015 102,25

96Jumlah situs benda cagar budaya bergerak

BCB 24 24 100

97

Penyiapan tenaga pengendali keamanan dan kenyamanan lingkungan

Orang 289 289 100

98

Jumlah kegiatan kerjasama pengembangan kemampuan Aparat Pol PP dengan TNI/POLRI dan Kejaksaan

Kegiatan 12 12 100

99Persentase kasus KTPA/KDRT yang difasilitasi

% 335 225 67,16

100

Jumlah lokasi dan peserta sosialisasi Peraturan Daerah tahun 2017

Lokasi 6/400 Orang

6 Lokasi/400 Orang 100

101

Jumlah sasaran Kegiatan Penyuluhan

Lokasi dan

kelompok

5 5 100

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi %

Hukum Kadarkum

102

Jumlah Kegiatan Rakor dan Forum Pembauran Kebangsaan

Kegiatan 8 6 75

103

Jumlah kegiatan penyuluhan Dikpolmas

Orang 160 160 100

104

Jumlah terjalinnya koordinasi Timdu PKS Tk. Kabupaten dan Kecamatan

Kegiatan 4 4 100

3.3. Evaluasi Pencapaian Sasaran dan Pengukuran Kinerja

Secara umum Pemerintah Kabupaten Lombok Timur

telah dapat melaksanakan tugas dalam rangka mencapai

tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam RPJMD

Kabupaten Lombok Timur Tahun 2013-2018 yang terdiri dari

60 (Enam Puluh) Sasaran strategis yang telah ditetapkan

pada Tahun Anggaran 2016 dan memiliki Indikator Kinerja

Utama (IKU) sebanyak 104 (seratus empat) dari 308 (tiga

ratus delapan) Indikator Kinerja.

Dari 60 (enam puluh) sasaran dengan 308 (tiga ratus

delapan) indikator kinerja, yang terdiri dari : Misi 1

sebanyak 44 (empat puluh empat) indikator, Misi 2

sebanyak 68 (enam puluh delapan) indikator, Misi 3

sebanyak 15 (lima belas) indikator, Misi 4 sebanyak 41

(empat puluh satu) indikator, Misi 5 sebanyak 65 (enam

puluh lima) indikator, Misi 6 sebanyak 36 (tiga puluh enam)

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

indikator, Misi 7 sebanyak 12 (dua belas) indikator, dan Misi

8 sebanyak 27 (dua puluh tujuh) indikator. Pencapaian

indikator sasaran kinerja pemerintah Kabupaten Lombok

Timur dapat dilihat pada Tabel 3.2 berikut :

Tabel 3.2. Persentase Kategori PencapaianIndikator Sasaran

No Kategori Jumlah Indikator Sasaran %

Misi 1 (44 indikator sasaran)1 Baik Sekali 40 90,902 Baik 2 4,543 Cukup 1 2,284 Kurang 1 2,28Misi 2 (68 indikator sasaran)1 Baik Sekali 55 80,892 Baik 4 5,893 Cukup 2 2,944 Kurang 7 10,30Misi 3 (15 indikator sasaran)1 Baik Sekali 14 93,332 Baik - -3 Cukup - -4 Kurang 1 6,67Misi 4 (41 indikator sasaran)1 Baik Sekali 37 82,922 Baik - -3 Cukup - -4 Kurang 4 9,75Misi 5 (65 indikator sasaran)1 Baik Sekali 54 83,072 Baik 7 10,773 Cukup - -4 Kurang 4 6,15Misi 6 (36 indikator sasaran)1 Baik Sekali 35 97,222 Baik 1 2,773 Cukup - -4 Kurang - -Misi 7 (12 indikator sasaran)1 Baik Sekali 6 50

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

No Kategori Jumlah Indikator Sasaran %

2 Baik 1 8,333 Cukup - -4 Kurang 5 41,66Misi 8 (27 indikator sasaran)1 Baik Sekali 24 88,882 Baik 1 3,703 Cukup 1 3,704 Kurang 1 3,70

Adapun pencapaian kinerja sasaran dari masing-

masing misi yang telah ditetapkan dapat dilihat pada Tabel

3.3. berikut :

Tabel 3.3. Ketercapaian Indikator Sasaran Terhadap

Target

No SasaranJumlah Indikator

Ketercapaian Target Keterangan

Misi 1 : Mengembangkan struktur perekonomian daerah yang tangguh melalui pengembangan lembaga keuangan, investasi dan kemudahan perizinan

1Tercapainya penurunan angka kemiskinan

15 14 1 indikator tidak tercapai

2Tercapainya peningkatan pendapatan

8 2 6 indikator tidak tercapai

3Tercapainya penurunan kesenjangan pendapatan

4 4 -

4Tercapainya peningkatan jumlah dan kualitas lembaga keuangan

5 5 -

5Terwujudnya peningkatan jumlah investasi

7 5 2 indikator tidak tercapai

6Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan perizinan

5 1 4 indikator tidak tercapai

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

No SasaranJumlah Indikator

Ketercapaian Target Keterangan

Misi 2 : Meningkatkan kualitas dan produktivitas sumber daya manusia

1Terwujudnya peningkatan jumlah wirausaha

3 1 2 indikator tidak tercapai

2Tercapainya jumlah koperasi berkualitas

8 3 5 indikator tidak tercapai

3

Terwujudnya perluasan lapangan kerja dan kesempatan berusaha

4 4 -

4Terwujudnya ketrampilan tenaga kerja sektor formal dan informal

2 2 -

5

Tersedianya instrumen perlindungan tenaga kerja dan keluarganya

2 2 -

6

Terwujudnya akses pelayanan pendidikan terutama bagi masyarakat miskin

8 7 1 indikator tidak tercapai

7 Terwujudnya daya saing pendidikan 11 10 1 indikator

tidak tercapai

8Tercapainya peningkatnya Umur harapan hidup

21 14 7 indikator tidak tercapai

9

Tersedianya akses pelayanan kesehatan terutama bagi masyarakat miskin

7 4 3 indikator tidak tercapai

10Terwujudnya peran perempuan dalam proses pembangunan

2 2 -

Misi 3 : Meningkatkan infrastruktur antar wilayah

1Terwujudnya peningkatan kualitas perumahan dan lingkungannya

1 1 -

2Tersedianya dukungan penyediaan unit-unit hunian baru

1 1

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

No SasaranJumlah Indikator

Ketercapaian Target Keterangan

3

Terwujudnya penyediaan sarana dan prasarana permukiman transmigrasi

4 4 -

4Terwujudnya peningkatan Jalan kabupaten

1 1 -

5Terwujudnya jangkauan jalan perdesaan

2 1 1 indikator tidak tercapai

6

Terwujudnya peningkatan dukungan pembangunan infrastruktur dan transportasi antar wilayah dengan kualitas baik

2 2 -

7

Terwujudnya peningkatan pelayanan air bersih dan sanitasi lingkungan di perkotaan dan perdesaan

1 1 -

8

Tersedianya jangkauan pelayanan listrik dan telekom ke seluruh wilayah kabupaten yang memadai

1 1

9

Tersedianya peningkatan infrastruktur irigasi untuk mendukung pembangunan sektor lain

2 2

Misi 4 : Revitalisasi pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan, kelautan dankehutanan

1

Terwujudnya peningkatan ketersediaan dan diversifikasi pangan

12 11 1 indikator tidak tercapai

2 Tercapainya peningkatnya produksi pertanian, peternakan,

7 1 6 indikator tidak tercapai

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

No SasaranJumlah Indikator

Ketercapaian Target Keterangan

perkebunan, perikanan, kelautan dan kehutanan

3

Terwujudnya nilai tambah hasil pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan, kelautan dan kehutanan

3 2 1 indikator tidak tercapai

4

Tersedianya pemasaran komoditi hasil pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan, kelautan dan kehutanan

3 2 1 indikator tidak tercapai

5

Tersedianya sarana dan prasarana produksi pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan, kelautan dan kehutanan

10 9 1 indikator tidak tercapai

6Tersedianya akses permodalan ke petani/nelayan

3 2 1 indikator tidak tercapai

7

Terwujudnya peningkatan kemampuan kelembagaan petani/nelayan

1 1 -

8

Terwujudnya keberpihakan pada pengembangan sektor pertanian dalam arti luas

2 2 -

Misi 5 : Meningkatkan tata kelola pemerintahan daerah yang baik

1Terwujudnya profesionalisme dan kesejahteraan aparatur

8 7 1 indikator tidak tercapai

2Terwujudnya penataan kelembagaan perangkat daerah

3 3 -

3 Terwujudnya penguatan kapasitas

13 13 -

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

No SasaranJumlah Indikator

Ketercapaian Target Keterangan

pemerintahan desa

4Terwujudnya akuntibilitas kinerja pemerintah daerah yang baik

7 3 4 indikator tidak tercapai

5

Terwujudnya akuntabilitas kinerja pengelolaan keuangan yang baik

10 3 7 indikator tidak tercapai

6Tersedianya dokumen perencanaan di semua SKPD

12 11 1 indikator tidak tercapai

7Terwujudnya kemitraan eksekutif dan legelslatif

7 7 -

8Terwujudnya pencegahan paraktek KKN

5 1 4 indikator tidak tercapai

Misi 6 : Meningkatkan kualitas pengelolaan Lingkungan Hidup yang

berkelanjutan

1

Terwujudnya implementasi program penghijauan dan RTH

1 1 -

2

Terlaksananya kegiatan konservasi sumberdaya kehutanan kelautan dan mata air

6 6 -

3Terlaksananya pengelolaan persampahan dan kebersihan

4 - 4 indikator tidak tercapai

4

Terwujudnya implementasi kesesuaian ruang berbasis potensi dan daya dukung lingkungan

1 1 -

5 Terwujudnya peran serta masy untuk berperan aktif dalam pembinaan dan

3 3

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

No SasaranJumlah Indikator

Ketercapaian Target Keterangan

pengawasan LH

6Terwujudnya penanganan pencemaran lingkungan hidup

7 7 -

7Tersedianya data dan informasi Lingkungan Hidup Daerah (LHD)

7 7 -

8

Tersedianya data dan informasi daerah/kawasan rawan bencana

2 2 -

9

Tersedianya sarana dan prasarana mitigasi dan penunjang evakuasi penanggulangan bencana

5 5 -

Misi 7 : Meningkatkan kualitas Iman dan Taqwa, serta kearifan budaya lokal

1Terwujudnya peningkatan jumlah majelis taqlim

2 2 -

2 Terwujudnya peningkatnya Zakat 2 1 1 indikator tidak

tercapai

3Tersedianya Informasi budaya dan kearifan lokal

4 1 3 indikator tidak tercapai

4Terwujudnya peningkatan pelestarian situs-situs budaya

4 1 3 indikator tidak tercapai

Misi 8 : Meningkatkan keamanan, persatuan dan kesatuan

1

Terwujudnya penurunan angka konflik antar kelompok maupun golongan masyarakat

2 1 1 indikator tidak tercapai

2Terwujudnya penurunan kasus kriminalitas

2 2 -

3 Terwujudnya penurunan kasus kekerasan dalam rumah tangga dan diskriminasi

1 - 1 indikator tidak tercapai

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

No SasaranJumlah Indikator

Ketercapaian Target Keterangan

terhadap perempuan

4Terwujudnya masyarakat yang taat hukum

10 9 1 indikator tidak tercapai

5Terwujudnya peningkatan nilai kebangsaan

4 3 1 indikator tidak tercapai

6

Terwujudnya pengurangan intensitas konflik inter dan antar umat beragama

8 7 1 indikator tidak tercapai

Dari 60 sasaran yang telah diuraikan, pencapaian

realisasi terhadap target misi yang sudah ditetapkan dapat

dilihat pada Tabel 3.4. berikut :

Tabel 3.4. Pencapaian Target Misi

No Misi Jumlah Indikator

Tingkat PencapaianMencapai Target Belum Mencapai

TargetMelampaui

TargetJumlah % Jumlah % Jumlah %

1 Misi 1 44 27 61,36 13 29,54 4 9,092 Misi 2 68 22 32,35 19 27,94 27 39,703 Misi 3 15 9 60 2 13,33 4 26,74 Misi 4 41 21 51,21 6 14,63 14 34,145 Misi 5 65 47 72,30 15 23,1 5 7,706 Misi 6 36 29 80,55 4 11,11 3 8,337 Misi 7 12 3 25 7 58,33 2 16,78 Misi 8 27 19 70,40 5 18,51 3 11,11Jumlah 327 177 453,1

771 196,4

962 153,4

7

Selanjutnya pengukuran kinerja terhadap indikator

kinerja yang telah dicapai pada tahun 2016 yang

membandingkan antara target dan realisasi pada indikator

sasaran dapat dilihat pada tabel-tabel sebagai berikut :

Tabel 3.5. Evaluasi Pencapaian Sasaran 1Tercapainya Penurunan Angka Kemiskinan

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

No Indikator Sasaran SatuanTahun 2016 Persenta

se2015Target Realisas

i %

1 Persentase RTSM (Rumah Tangga Sangat Miskin) / Keluarga Pra Sejahtera

% 20 26,14 130,7 151,90

2 Jumlah kelompok usaha yang mendapat pembinaan

Orang 50 50 100 -

3 Jumlah eksploitasi perdagangan perempuan dan anak mendapat pelatihan

Orang 20 20 100 100

4 Jumlah masyarakat yang mendapat bantuan korban bencana

Tahun 1 1 100 -

5 Jumlah operasional bantuan bencana alam

Tahun 1 1 100 -

6 Jumlah Eks. Narapidana yang dilatih

Orang 42 42 100 -

7 Jumlah panti asuhan dan panti jompo yang dibina

Panti 10 10 100

8 Jumlah Orsos yang dibina

Lembaga 25 25 100 583,33

9 Jumlah pemeliharaan TMP Selong Unit 1 1 100 -

10

Monev Orsos yang mendapat bantuan

Lembaga 50 50 100 154,90

11

Jumlah pendataan PMKS Kec 10 10 100 -

12

Kelengkapan sarana administrasi PKH Kec 20 20 100 -

13

Meningkatnya kualitas pemberdayaan keluarga miskin dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di Kab. Lotim

Paket 80.000 80.000 100 -

14

Mampu memenuhi kabutuhan akan pangan bagi Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat (RTSPM) dalam bentuk beras melalui

Bulan13

12 92,30

-

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

No Indikator Sasaran SatuanTahun 2016 Persenta

se2015

Target Realisasi %

program beras bersubsidi untuk masyarakat miskin/RASKIN

15

Mengendalikan kelangkaan akan pangan bagi Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat (RTSPM) dalam bentuk beras melalui program beras bersubsidi untuk masyarakat miskin/RASKIN

KK 137.973

137.973 100 -

Terlampauinya target indikator 1 dengan beberapa

tahapan keluarga dibagi dalam 5 kategori yaitu Pra

Sejahtera, Sejahtera I, II,III dan Sejahtera III plus.

Berdasarkan hasil pendataan keluarga tahun 2016,

gambaran tahapan keluarga per Kecamatan yang ada di

Kabupaten Lombok Timur dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.6.Tahapan Keluarga per Kecamatan di Kabupaten Lombok

Timur Tahun 2016

NO KECAMATANTAHAPAN KELUARGA SEJAHTERA

PRASEJAHTERA SEJAHTERA 1 SEJAHTERA 2

1. Keruak 2.664 10.716 3.102

2. Sakra 5.279 11.175 2.624

3. Terara 10.144 12.276 2.310

4. Sikur 5.831 15.651 3.228

5. Masbagik 5.466 21.602 5.609

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

6. Sukamulia 1.730 8.206 1.731

7. Selong 3.271 16.803 3.900

8. Pringgabaya 8.794 18.083 4.457

9. Aikmel 8.705 22.156 4.605

10. Sambelia 3.242 5.473 1.251

11. Montong Gading 4.595 9.079 1.807

12. Pringgasela 3.035 12.289 3.107

13. Suralaga 5.566 11.961 2.494

14. Wanasaba 7.415 13.363 3.267

15. Sembalun 2.097 3.103 1.039

16. Suela 4.438 8.794 2.027

17. Labuhan Haji 5.036 12.080 2.582

18. Sakra Timur 3.057 9.920 2.255

19. Sakra Barat 8.365 7.872 1.469

20. Jerowaru 6.196 10.233 2.809

JUMLAH 104.926 240.835 55.673

Sumber: Pendataan Keluarga Tahun 2016

Persentase tahapan keluarga hasil pendataan 2016

dapat dilihat pada grafik berikut ini :

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

Grafik 3.1Persentase Tahapan Keluarga Hasil Pendataan Keluarga

Di Kabupaten Lombok Timur

Pra Sejahtera Sejahtera 1 Sejahtera 2

104,926

240,835

55,673

Sumber : Data BPPKB diolah ( Hasil Pendataan Keluarga 2016)

Persentase tahapan keluarga terbesar tahun 2016

terdapat pada tahapan kelurga sejahtera 1 dan pra

sejahtera. Dua tahapan keluarga ini merupakan tahapan

katagori keluarga miskin, data diperoleh dari hasil

pendataan keluarga (PK) yang dilaksanakan oleh BPPKB

Kabupaten Lombok Timur. Masih tingginya jumlah keluarga

miskin di Kabupaten Lombok Timur merupakan gambaran

tingkat kesejahteraan masyarakat dan menjadi tantangan

bagi BPPKB dalam meningkatkan ketahan keluarga. Dalam

upaya meningkatkan kesejahteraan keluarga sebagai unit

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

terkecil dalam pembangunan, banyak hal yang telah

dilakukan oleh pemerintah salah satunya adalah dengan

cara meningkatkan potensi keluarga.

Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga

Berencana Kabupaten Lombok Timur sebagai institusi

pemerintah yang secara terus menerus memperjuangkan

pemberdayaan ekonomi keluarga mengembangkan

program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera

(UPPKS) yang melibatkan PUS (Pasangan Usia Subur)

yang belum ber-KB, Keluarga Pra Sejahtera, Keluarga

Sejahtera I. Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga

Sejahtera (UPPKS) adalah kelompok usaha ekonomi

produktif yang beranggotakan sekumpulan anggota yang

saling berinteraksi dan terdiri dari berbagai tahapan KS,

baik PUS (Pasangan Usia Subur) yang sudah ber KB maupun

yang belum ber KB serta masyarakat umum dalam

rangka meningkatkan kesejahteraan dan memantapkan

kesertaan ber KB. PUS KPS dan KS I anggota kelompok

UPPKS merupakan pasangan usia subur (PUS) dari

keluarga KPS dan KS I anggota kelompok UPPKS (Usaha

Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera) yang menjadi

peserta KB. Program pemberdayaan ekonomi keluarga

sebagai program “beyond family planning” bertujuan untuk

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

meningkatkan kesejahteraan keluarga, khususnya peserta

keluarga berencana (KB) dari KPS dan KS I. Gambaran

keluarga miskin empat tahun terakhir kategori pra sejahtera

dan sejahtera 1 dapat dilihat sebagai berikut :

Grafik 3.2Tahapan Keluarga Miskin Kab. Lombok Timur

Tahun 2013 s/d 2016

2013 2014 2015 2016 -

50,000

100,000

150,000

200,000

250,000

126,847 119,608 118,032 104,926

171,925 182,202 181,153

240,835

Prasejahtera Sejahtera 1

Sumber : Data BPPKB diolah (Hasil Pendataan Keluarga 2016)

Persentase perkembangan keluarga miskin empat

tahun terakhir terlihat pada grafik berikut ini :

Grafik 3.3Persentase Tahapan Keluarga Miskin Kab. Lombok Timur

Tahun 2013 s/d 2016

2013 2014 2015 20160

10

20

30

40

50

60

31.1328.5 27.47 26.14

42.19 43.42 42.15

59.99

Prasejahtera Sejahtera 1

Sumber : Data BPPKB diolah (Hasil Pendataan Keluarga 2016)

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

Menurunnya jumlah dan persentase keluarga miskin

khususnya tahapan keluarga Prasejahtera yaitu dari 27,47 %

tahun 2015 menurun menjadi 26,14 % tahun 2016,

menggambarkan meningkatnya jumlah keluarga sejahtera 1

sebagaimana terlihat pada grafik 7 diatas, kondisi tersebut

menunjukkan bahwa kondisi keluarga di Kabupaten Lombok

Timur sebagian besar masuk kedalam kategori Keluarga

Sejahtera 1 yaitu sebesar 59,99 %. Angka ini berbeda

dengan hasil pendataan pada tahun 2015 yang mana

kelompok keluarga prasejahtera 1 sebesar 42,15 %.

Terjadinya peningkatan jumlah KS1 disebabkan karena

terjadinya pergeseran dari jumlah KS 2 (keluarga sejatera)

yang sebelumnya pada tahun 2015 sebanyak 130.557

keluarga menurun atau berkurang menjadi 55.673 keluarga

di tahun 2016, sebagiamana gambarannya pada tabel

berikut :

Grafik 3.4Persentase Tahapan Keluarga Sejahtera Kab. Lombok

TimurTahun 2013 s/d 2016

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

2013 2014 2015 2016

108,729 117,816

130,557

55,673

Sumber : Data BPPKB diolah (hasil Pendataan Keluarga 2016)Gambaran sebagaimana tabel tersebut menunjukkan

bahwa terjadi pergeseran atau menurunnya jumlah keluarga

sejahtera (KS) pindah kedalam kelompok Keluarga Sejahtera

1 (KS1) atau terjadi penumpukkan klasifikasi keluarga di

kelompok KS1. Kondisi ini banyak disebabkan oleh faktor-

faktor ekonomi diantara terjadinya laju inflasi, meningkatnya

harga barang pokok yang mengakibatkan daya beli

masyarakat menjadi berkurang (turun) sehingga yang

sebelumnya keluarga masuk dalam kelompok sejahtera

beralih menjadi kelompok KS1 (Keluarga Sejahtera

1/keluarga hampir miskin/rentan miskin).

Selama tiga tahun terakhir, jumlah keluarga

prasejahtera sejahtera terus mengalami penurunan.

Program Kependudukan dan Keluarga Berencana tidak

hanya bertanggung jawab dalam pengendalian jumlah

penduduk di Indonesia, namun juga berupaya

meningkatkan kualitas manusia sebagai sumber daya

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

pembangunan yang merupakan prasyarat utama dalam

memperbaiki derajat kesejahteraan rakyat. Pembangunan

keluarga sejahtera merupakan bagian dari Program

Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan

Keluarga. Pada hakekatnya program ini telah dimulai sejak

awal program KB dalam upaya membangun keluarga kecil

bahagia dan sejahtera.

Tercapainya indikator 2 dengan realisasi 100 %, hal ini

disebabkan oleh KUBE PKH yang dibina di 5 Kecamatan

yaitu Kecamatan Sakra Timur, Pringgabaya, Sembalun,

Keruak dan Montong Gading melalui dana APBD II sebanyak

500 KUBE, sedangkan sisanya melalui pembinaan dana

aspirasi DPR Pusat dan lewat program Kemensos RI dan juga

didukung oleh tenaga pendamping KUBE PKH perdesaan dan

perkotaan sangat pro aktif dan terus-menerus melakukan

pembinaan/membantu kelompok guna kelancaran dalam

pengembangan masing-masing KUBE. Capaian realisasi

tahun 2015 sama dengan capaian realisasi tahun 2016 yaitu

sebesar 100%. Adapun upaya-upaya yang dilakukan

kedepannya adalah Dinas Sosial Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Kabupaten Lombok Timur :

1. Meningkatkan pembinaan/pendampingan kepada

kelompok-kelompok KUBE.

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

2. Anggaran memadai.

3. Peningkatan sumber daya kelompok KUBE melalui

pelatihan-pelatihan.

Tercapainya indikator 3 hal ini didukung oleh

anggaran yang teralisasi 100 % sehingga program pelatihan

sebanyak 20 orang dapat dilaksanakan dan begitu juga

didukung oleh tenaga yang profesional. Pada tahun 2015

indikator 3 tidak dilaksanakan.

Tercapainya indikator 4 yang berhubungan dengan

bantuan bencana alam hal ini disebabkan oleh pemerintah

dan pihak terkait dapat terealisasi dengan tepat waktu,

begitu juga didukung oleh petugas yang pro aktif. Pada

tahun 2015 indikator 4 tidak dilaksanakan.

Tercapainya indikator 5 hal ini disebabkan oleh sudah

tersedianya pengadaan peralatan bantuan dan didukung

oleh alat transportasi yang memadai, dan begitu juga

petugas yang cepat tanggap. Pada tahun 2015 indikator 5

tidak dilaksanakan.

Tercapainya indikator 6 hal ini disebabkan oleh

sumber dana atau anggaran yang terealisasi, begitu juga

peralatan pelatihan yang memadai dan didukung oleh

tenaga pelatih yang cukup, serta kemauan yang tinggi dari

eks. Narapidana sehingga kedepannya dengan harapan

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

narapidana yang dilatih dapat menciptakan usaha mandiri

sesuai keterampilan yang diterima. Pada tahun 2015

indikator 6 tidak dilaksanakan.

Tercapainya indikator 7 hal ini disebabkan oleh

adanya sumber dana dari APBN dan APBD II yang terealisasi

sebesar 100 % dan tenaga pendamping dari pemerintah

pusat terhadap panti asuhan dan panti jompo selalu pro

aktif dan bekerja sama dengan pihak Dinas Sosial Tenaga

Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lombok Timur, begitu

juga dengan adanya dukungan dari forum Lembaga

Kegiatan Sosial Anak (LKSA) Kabupaten Lombok Timur.

Jika dibandingkan capaian pada tahun 2015 sebesar

583,33 % karena anggarannya lebih besar jika

dibandingkan pada tahun 2016 yang anggarannya kecil

sehingga capaian target hanya 100 %.

Tercapainya indikator 8 hal ini disebabkan oleh

anggaran dari APBN terealisasi 100 % dan dilaksanakan

Bimbingan Teknis terhadap Organisasi Sosial yang dihadiri

oleh Pemerintah Kabupaten, Provinsi dan Pemerintah Pusat.

Dan capaian realisasi tahun 2015 sama dengan tahun 2016.

Tercapainya indikator 9 hal ini disebabkan oleh

anggaran yang terealisasi 100 % dan didukung oleh sarana

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

dan prasarana yang memadai dan tenaga pengelola yang

terampil. Pada tahun 2015 indikator 9 tidak dilaksanakan.

Tercapainya indikator 10, 11 dan 12 karena didukung

oleh tenaga yang melaksanakan monitoring dan evaluasi

(Monev), pendataan PMKS dan administrasi PKH dari Dinas

Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lombok

Timur yang cukup dan profesional, serta didukung oleh

anggaran yang terealisasi 100 % dan sarana prasarana yang

cukup. Capaian realisasi indikator 10 dan 12 pada tahun

2015 sama-sama teralisasi sebesar 100%. Sedangkan

indikator 11 pada tahun 2015 tidak terlaksana.

Tercapainya indikator 13 disebabkan oleh anggaran

teralisasi 100 %, proses administrasi pengadaan PMKS dan

pendistribusian sesuai dengan jumlah, sasaran dan tepat

waktu, serta adanya koordinasi bantuan PMKS dengan

semua pihak terkait berjalan dengan lancar. Pada tahun

2015 indikator 13 tidak dilaksanakan.

Tidak tercapainya indikator 14 yang hanya mencapai

sebesar 92,30 %, hal ini disebabkan oleh tidak adanya

RASKIN 13 dan 14, jika dibandingkan pada tahun 2015

diadakan RASKIN 13 dan 14 sehingga targetnya mencapai

100 %.

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

Tercapainya indikator 15 yang mencapai 100 %, hal ini

disebabkan karena tetap menggunakan data pada tahun

2011 dan NP2K sehingga data valid dan akurat.

Tabel 3.7. Evaluasi Pencapaian Sasaran 2Tercapainya Peningkatan Pendapatan

No Indikator Sasaran Satuan Tahun 2016 Persentase

2015Target Realisasi %1 Pendapatan Pajak

Daerah Rp 45.804.857.310 48.151.347.661,96 105,12 81,38

2 Hasil Retribusi Daerah Rp 52.557.750.562 32.033.635.656,

44 60,95 71,58

3 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan

Rp 14.110.733.891 19.614.770.095 139,01 78,25

4 Lain-lain pendapatan daerah yang sah

Rp 140.542.288.166

132.405.177.416,18 94,21 101,28

5 Jumlah peningkatan pelayanan perijinan

Rp 123.610.000 92.620.000 74,93 -

6 Jumlah data potensi perijinan yang akurat guna peningkatan pendapatan daerah Bidang Perijinan

Rp 79.283.900 68.034.900 85,81 -

7 Persentase pengembalian dana LKM dan Deviden BPR NTB dan Selaparang Finansial sebagai PAD

% 100 96 96 -

8 Persentase retribusi tempat penginapan Hotel/Vila dan retribusi tempat rekreasi dan olahraga

Rp 906.000.000 355.000.000 63,78 -

Terpenuhinya target pada indikator 1 dan 3 dalam

rangka pencapaian target Pendapatan Pajak Daerah dan

Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan pada

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset

Kabupaten Lombok Timur hal ini disebabkan oleh:

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

1. Sarana dan prasarana pendukung yang memadai;

2. Kesadaran Wajib Pajak dan Wajib Retribusi relatif tinggi;

3. Tertibnya pendataan Asset tiap-tiap SKPD;

4. Kadus / Kepling optimal dalam mendukung penagihan

PBB.

Tidak terpenuhinya target pada indikator 2 dan 4

dalam rangka Hasil Retribusi Daerah dan Lain-lain

Pendapatan Daerah yang Sah pada Dinas Pendapatan

Pengelolaan Keuangan dan Asset Kabupaten Lombok Timur

hal ini disebabkan oleh:

1. Kualitas sumber daya manusia (SDM) yang memadai;

2. Sarana dan prasarana pendukung masih kurang dalam

rangka operasional kegiatan;

3. Kesadaran Wajib Pajak dan Wajib Retribusi relatif kurang;

4. Belum tertibnya pendataan Asset tiap-tiap SKPD;

5. Data-data kepemilikan asset Pemda belum lengkap;

6. Masih adanya SPPT yang bermasalah;

7. Tingginya kenaikan NJOP dibeberapa kecamatan yang

berpengaruh pada daya bayar Wajib Pajak;

8. Kadus / Kepling belum optimal dalam mendukung

penagihan PBB.

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Dinas

Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset Kabupaten

Lombok Timur telah melalukan upaya antara lain :

1. Peningkatan profesionalisme aparatur sesuai tuntutan

kebutuhan pemenuhan SDM yang handal melalui

pelatihan-pelatihan, Bimbingan Teknis implementasi

Peraturan Perundang-undangan dll.

2. Pemeliharaan rutin / berkala kendaraan Dinas dalam

menunjang pelaksanaan administrasi perkantoran demi

percepatan mobilisasi operasional personil SKPD sambil

menunggu adanya pengadaan Kendaraan Dinas dari

Pemerintah Kab. Lombok Timur.

3. Melakukan penyuluhan, monitoring dan sosialisasi

kepada wajib Pajak dan Retribusi Daerah, meningkatkan

koordinasi dengan SKPD terkait melalui Rapat koordinasi

dan Evaluasi penerimaan PAD.

4. Melakukan Inventarisasi Asset Daerah ke masing-masing

SKPD se-Kabupaten Lombok Timur.

5. Melakukan pendataan asset Pemerintah Daerah

Kabupaten Lombok Timur dan bekerja sama dengan

Badan Pertanahan Nasional untuk melakukan Sertifikasi

Tanah Pemda yang belum mempunyai sertifikat.

6. Menggali dan mendata potensi pajak baru.

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

7. Melakukan Operasi Kejar (OPJAR) di masing-masing

Kecamatan yang realisasinya rendah dengan melibatkan

pegawai Dinas PPKA dan Kecamatan bersama-sama

dengan PPS-PBB Kecamatan, Kadus/Kepling melakukan

penagihan tiap-tiap Dusun/Lingkungan.

Tidak tercapainya target pada indikator 5 dan 6 hal ini

disebabkan oleh :

1. Kualitas dan kuantitas petugas pemungut masih kurang.

2. Pengawasan dan pengendalian perlu ditingkatkan.

3. Terbatasnya sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah dari

Penerimaan Perijinan yang potensial dan bersifat pasti.

4. Kesadaran masyarakat akan pentingnya Ijin dalam

membangun tempat tinggal maupun usaha perdagangan

masih kurang.

Adapun upaya-upaya yang dilakukan oleh Badan

Pelayanan Perijinan Terpadu sebagai langkah antisipatif

sebagai berikut:

1. Adanya komitmen yang kuat dari Pemerintah dan

stakeholder lainnya untuk mendukung Pelayanan

Perijinan.

2. Adanya kerjasama yang baik dalam organisasi maupun

antar lintas sektoral.

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

3. Tersedianya SDM yang memadai dan memiliki

kompetensi yang handal.

4. Tersedianya dasar hukum/pedoman yang berkaitan

dengan pelayanan.

5. Tersedianya anggaran yang cukup untuk menunjang

kelancaran pelayanan.

Tidak tercapainya target indikator 7 hal ini

disebabkan oleh terjadinya penurunan perolehan deviden

untuk Tahun Buku 2016 yaitu menurunnya laba PD BPR NTB

dari tingginya NPL. Adapun upaya yang dilakukan oleh PD

BPR NTB kedepannya untuk meningkatkan perolehan

deviden yaitu dengan meningkatkan kinerja dan

kerjasama/koordinasi dengan pihak-pihak terkait.

Tidak tercapainya target indikator 8 disebabkan

karena pada Tahun Anggaran 2016 Pendapatan Asli Daerah

(PAD) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lombok

Timur ditargetkan sebesar Rp.906.000.000,- mengalami

penurunan target dibandingkan dengan tahun sesudahnya

yaitu pada tahun 2015, penurunan target ini yang

disebabkan oleh Pengelolaan Tempat

Penginapan/Pesanggrahan/Villa yang dipindah swakelolakan

oleh Pemerintah Daerah melalui Setda Kab. Lotim Cq.

Bagian Umum Setda Lotim sebagai pihak pengelola sesuai

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

dengan arahan dan kebijakan Bupati Lombok Timur.

Meskipun sumber PAD Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Kabupaten Lombok Timur mengalami pengurangan melalui

target yang telah ditetapkan oleh panggar exsekutip, akan

tetapi kami dari Dinas Kebudaayan dan Pariwisata Kab.

Lombok Timur tetap optimis untuk mencapai taget yang

telah ditetapkan dengan berbagai macam strategi yaitu

meningkatkan monitoring dan evaluasi di setiap destinasi,

meningkatkan intensitas Kelompok Sadar Wisata agar lebih

partisipatif/aktif dalam mengembangkan potensi wisata

yang ada di masing-masing Desa atau Kecamatan,

melakukan promosi pesona wisata dan budaya baik di dalam

maupun di luar daerah yang bertujuan untuk meningkatkan

jumlah kunjungang wisatawan domestik maupun wisatawan

mancanegara yang akan secara otomatis berdampak pada

peningkatan PAD dan kesejahteraan ekonomi masyarkat,

meningkatkan kapasitas SDM aparatur dalam

pengembangan wisata dan budaya melalui pelatihan,

penyuluhan dan pembinaan pemandu wisata mandiri yang

telah tertuang dalam dokumen pelaksanaan anggaran,

namun dalam implementasinya ada beberapa kendala non-

teknis yang menyebabkan target pencapain PAD Tahun

2016 tidak tercapai 100 % yang disebbakan oleh Pihak

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

Kedua atau pengelola tidak konsisten melakukan

pembayaran yang telah di sepakati dalam Perjanjian Kontrak

selama kurun waktu satu tahun, seperti pihak pengelola

kolam Renang Tirta Karya Rinjani Selong dan Lemor

sehingga serapan PAD akhir tahun 2016 mencapai Rp.

355.000.000,- atau (39,18%).

Grafik 3.5.Jumlah PAD Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Sampai Dengan Tahun 2016

Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 -

200,000,000

400,000,000

600,000,000

800,000,000

1,000,000,000

1,200,000,000

746,277,000

1,106,277,000

906,000,000

476,000,000

1,106,285,000

355,000,000

Target Realisasi

Adapun upaya-upaya yang dilakukan oleh Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata sebagai berikut:

1. Perlu dibuatnya regulasi antara Pemerintah Kabupaten

Lombok Timur dengan Pihak Pengelola.

2. Perlu ditingkatkan infrastruktur sarana dan prasarana

yang memadai.

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

3. Perlu ditingkatkan pengembangan suatu destinasi

berbagai daya tarik wisata baru dan pemeliharaan

berbagai daya wisata yang sudah ada.

4. Perlu ditingkatan pelayanan kenyamanan dan keamanan

oleh stakeholder terkait.

5. Perlu pemberdayaan masyarakat setempat.

Tabel 3.8. Evaluasi Pencapaian Sasaran 3Tercapainya Penurunan Kesenjangan Pendapatan

No Indikator Sasaran SatuanTahun 2016 Persentas

e 2015Target Realisasi %

1 Pelaksanaan Gelar Teknologi Tepat Guna Tingkat Provinsi dan Tingkat Nasional

Kali 2 2 100 100

2 Persentase data DME/EBT dan Temuan Teknologi Tepat Guna

% 50 50 100 -

3 Jumlah bantuan water meter kepada kelompok masyarakat pemakai air bersih

Unit 230 230 100 -

4 Jumlah pelaksanaan perencanaan BBGRM

Kec 1 1 100 -

Terpenuhinya target indikator 1, 2, 3, dan 4 pada

Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa

Kabupaten Lombok Timur disebabkan oleh anggaran yang

terealisasi 100 % dan adanya program pengembangan

usaha ekonomi masyarakat berbasis sumber daya manusia

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

dan sumber daya alam lokal serta pendayaan teknologi

tepat guna yang berwawasan lingkungan dari Badan

Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa Kabupaten

Lombok Timur.

Tabel 3.9. Evaluasi Pencapaian Sasaran 4Tercapainya Peningkatan Jumlah dan Kualitas Lembaga

Keuangan

No Indikator Sasaran Satuan

Tahun 2016 Persentase 2015Target Realisas

i %1 Jumlah lembaga

keuangan yang memadai

Unit 5 5 100 740

2 Jumlah data keuangan yang akurat

Kegiatan 14 14 100 100

3 Jumlah data laporan yang memadai

Ekpl 6 6 100 -

4 Jumlah penyediaan Monev BUMDes

Kecamatan 20 20 100 -

5 Jumlah kelembagaan BUMDes

Desa 50 50 100 -

Terlampauinya target indikator 1 disebabkan oleh

Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Lombok Timur telah

memberikan upaya yaitu melalui pemberian bantuan dalam

bentuk hard ware dan soft ware dan melalui penciptaan

kerjasama kemitraan dengan kalangan dunia usaha dan

instansi pemerintah.

Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Lombok Timur

juga telah mengambil kebijakan yaitu meningkatkan jumlah

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

lembaga keuangan di perdesaan berupa pembinaan

sejumlah gerakan koperasi menjadi lebih aktif dengan

mengupayakan berbagai bentuk pelatihan dan keterampilan

baik kepada pengurus gerakan koperasi maupun pada

anggota koperasi.

Untuk tahun 2016 Rencana kInerja ini tidak tercapai,

karena dari rencana 237 unit koperasi yang aktif untuk

dapat melaksanakan RAT namun sampai dengan akhir tahun

2016 yang dapat melaksanakan RAT adalah sebanyak 177

unit.

Hal ini yang menyebabkan bahwa jumlah lembaga

keuangan tidak mencapai target karena sangat terpengaruh

dari gerakan koperasi yang melaksanakan RAT, tidak

tercapainya target koperasi yang melaksanakan RAT

otomatis tidak dapat menambah lembaga keuangan yang

sehat di tingkat perdesaan.

Terpenuhinya target indikator 2 dan 3 didukung oleh

sumber daya manusia yang handal dan memadai sehingga

tata kelola dan pengelolaan administrasi keuangan dapat

dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan

yang berlaku, serta pengelolaan Laporan Keuangan baik

laporan fisik dan keuangan maupun laporan lainnya yang

berkaitan dengan pengelolaan keuangan menjadi satu

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

kesatuan yang tidak dipisahkan dengan pengelolaan

administrasi keuangan yang saling mendukung dan

melengkapi.

Untuk tahun 2016 Indikator Kinerja 2 dan 3 dapat

diselesaikan dengan realisasi 100 %, berhasilnya indikator

kinerja karena didukung dengan dana yang tersedia dalam

DPA.

Terpenuhinya target indikator 4 dan 5 pada Badan

Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa Kabupaten

Lombok Timur disebabkan oleh anggaran yang terealisasi

100 % dan adanya pelaksanaan monitoring dan evaluasi

terhadap kelembagaan BUMDes yang berjalan dengan baik

dari Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa

Kabupaten Lombok Timur.

Tabel 3.10. Evaluasi Pencapaian Sasaran 5Terwujudnya Peningkatan Jumlah Investasi

No Indikator Sasaran Satuan Tahun 2016 Persentase 2015Target Realisasi %

1 Persentase peningkatan kinerja PD. BPR NTB Lombok Timur

% 100 96 96 -

2 Persentase peningkatan kinerja BUMD (PT. Selaparang Finansial, PT. Energi Selaparang, PDAM dan PD. Agro Selaparang)

% 100 100 100 -

3 Persentase tercapainya pelaksanaan promosi dalam daerah dan luar daerah- Kontak bisnis

Orang 10 15 150 -

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

No Indikator Sasaran Satuan Tahun 2016 Persentase 2015Target Realisasi %

antara UKM dengan Buyer

- Pengembangan pada produk pada sentra industri kecil dan Rumah Tangga

% 100 100 100

4 Pelaksanaan pengembangan potensi promosi investasi/produk unggulan daerah

Paket 1 1 100 100

5 Pelaksanaan peningkatan kegiatan pemantauan, pembinaan dan pengawasan pelaksanaan penanaman modal

Paket 1 1 100 100

6 Jumlah kegiatan pelaksanaan temu bisnis guna pemaparan komoditi investasi unggulan bagi investor

Kegiatan 1 1 100 100

7 Perkembangan Sektor Industri :a. Jumlah Unit Usaha b. Jumlah Tenaga

Kerja c. Jumlah Investasi d. Jumlah Produksi e. Persentase

pedagang yang tertampung prasarana pasar

f. Jumlah pasar tradisional yang direvitalisasi

UnitOrang

RpRp%

Unit

20.00080.120

115.089.500

320.311.400

94,9

16

20,1482,069

125.439.519.000380.684.928.0

0095

12

100,7102,410,9118,8

1100,1

75

-

Tidak tercapainya target indikator 7 hal ini disebabkan

oleh terjadinya penurunan perolehan deviden untuk Tahun

Buku 2016 yaitu menurunnya laba PD BPR NTB dari

tingginya NPL. Adapun upaya yang dilakukan oleh PD BPR

NTB kedepannya untuk meningkatkan perolehan deviden

yaitu dengan meningkatkan kinerja dan

kerjasama/koordinasi dengan pihak-pihak terkait.

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

Tercapainya target indikator 2 disebabkan karena

pada Tahun Buku 2016 dengan perolehan keuntungan laba

dan adanya kerjasama yang baik dengan pihak-pihak

terkait.

Tercapainya target indikator 3 yang mencapai realisasi

100 %, hal ini disebabkan karena terjadinya peningkatan

yang disebabkan oleh banyaknya minyak Buyer dan semua

sentra ikon melakukan pengembangan produksi sesuai

kebutuhan konsumen.

Terpenuhinya target indikator 4, 5, dan 6 tidak

terlepas dari upaya Badan Lingkungan Hidup dan

Penanaman Modal yaitu dengan cara mengadakan

pertemuan dengan semua SKPD Lingkup Pemerintah

kabupaten Lombok Timur, perwakilan dari pengusaha

(perhotelan, perkebunan tembakau, usaha kecil menengah)

dan perwakilan dari Universitas/Mahasiswa dan perwakilan

dari Bank-bank yang ada.

Dan didukung oleh dana/anggaran yang cukup

memadai yaitu untuk pembangunan dan revitalisasi sarana

dan prasarana sehingga dengan adanya pembangunan

tersebut sangat berdampak terhadap daya tampung pasar.

Tercapainya target indikator 7 disebabkan oleh

peningkatan jumlah unit usaha, maka akan berdampak

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

terhadap penyerapan tenaga kerja, jumlah investasi dan

jumlah produksi. Pada Tahun Anggaran 2016 Dinas ESDM

Perindag Kabupaten Lombok Timur telah berhasil

melampaui target sasaran yang telah ditetapkan sejumlah

20.000 Unit Usaha, meningkat menjadi 20.144 Unit Usaha

atau naik 0,72 %.

Dengan tumbuhnya Unit Usaha tersebut maka dapat

menyerap tenaga kerja sebanyak 82.069 orang. Tentu hal

tersebut sangat berdampak terhadap berkurangnya jumlah

angka pengangguran dan meningkatnya penghasilan

masyarakat khususnya para pengrajin industri.

Pada Tahun Anggaran 2016 memperoleh Dana DAK

dari Kementerian Perindustrian untuk pembangunan UPT

Logam di Kotaraja Kec. Sikur, selain itu juga memperoleh

Bantuan Prasarana bagi IKM dari Dinas Perindag Provinsi

NTB berupa alat perbengkelan motor sebanyak 4 unit, alat

pengolahan makan sebanyak 1 unit dan mesin jahit

sebanyak 4 unit.

Dalam rangka mencapai sasaran/target kinerja yang

ingin dicapai Bidang Perdagangan, antara lain

pembangunan/revitalisasi sarana dan prasarana (pasar)

yang tersebar di wilayah Kabupaten Lombok Timur. Pada

tahun 2016 Dinas ESDM Perindag Kab. Lombok Timut

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

mendapat 12 paket pembangunan pasar dan fasilitas

pendukungnya berlokasi di Kecamatan Pringgabaya,

Kecamatan Masbagik, Kecamatan Sakra Barat, Kecamatan

Sakra, Kecamatan Selong, Kecamatan Labuhan Haji dengan

sumber dana dari APBD, DAK dan TP. Untuk pembangunan

pasar yang bersumber dari Dana DAU yaitu pasar tradisional

Pringgabaya dan pasar tradisional Sakra, pemeliharaan

pasar Masbagik, penataan halaman parkir Pasar

Paokmotong, pembangunan akses jalan Pasar Tanjung,

pembangunan akses jalan Pasar Paokmotong baru,

pembangunan pasar yang bersumber dari Dana DAK

Kementerian Perdagangan Tahun Anggaran 2016 yaitu yaitu

Pasar Tradisional Pancor Kecamatan Selong dan Pasar

Tradisional Montong Beter Kecamatan Sakra Barat, dari Sisa

DAK 2014 untuk Penataan halaman Pasar Masbagik Lama

dan Pembangunan Pasar Rakyat Paokmotong yang

bersumber dari Dana Tugas Pembantuan Kementerian

Perdagangan Tahun Anggaran 2016 dan juga pembangunan

Pasar melalui DPAL dilanjutkan pada Tahun 2016 yaitu

Pembangunan Pasar Labuhan Lombok Kec. Pringgabaya

dan, Pasar Masbagik Lama Kec. Masbagik. Untuk

Pembangunan Pasar Tadisional Sambelia tidak dilaksanakan

karena terkendala lahan yang tidak memadai. Demikian

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

juga untuk kegiatan lain yaitu peningkatkan prasarana

berupa bantuan alat yang bersumber dari Kementerian

Perdagangan Republik Indonesia yaitu Tenda Dagang

sebanyak 50 buah dan Cool Box sebanyak 50 buah, selain

itu juga ada bantuan pengadaan sembako dari Dinas

Perindag Provinsi NTB sebanyak 3.989 paket sembako.

Tabel 3.11. Evaluasi Pencapaian Sasaran 6Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Perizinan

No Indikator Sasaran Satuan

Tahun 2016 Persentase 2015Target Realisas

i %1 Jumlah

peningkatan pelayanan perijinan

Rp123.610.00

092.620.00

0 74,93 -

2

Jumlah pengumpulan dan pengolahan potensi perijinan di wilayah Kecamatan, Desa dan Kelurahan

Rp79.283.90

068.034.90

0 85,81 -

3

Jumlah pembentukan unit khusus penanganan pengaduan masyarakat

Rp32.653.30

029.853.10

0 91,42 -

4

Jumlah koordinasi kerjasama SKPD Bidang Penerbitan Perijinan

Rp75.697.50

070.680.20

0 93,37 -

5

Jumlah evaluasi kegiatan Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan

Kec 20 20 100 100

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

Tidak tercapainya target indikator 1, 2, 3 dan 4 hal ini

disebabkan oleh kesadaran mayarakat masih kurang

tentang pentingnya pembuatan izin seperti IMB, izin

gangguan/keramaian, izin Periklanan dan izin Trayek. Untuk

itu kedepannya BPPT Kabupaten Lombok Timur,

Hubkominfo, dan Lembaga-lembaga terkait bekerjasama,

serta melakukan sosialisasi ke kecamatan dan

desa/kelurahan sehingga sumber pendapatan dari izin-izin

tersebut dapat mencapai target.

Tercapainya indikator 5 sebesar 100 % tidak terlepas

dari kinerja Tim Evaluasi PATEN Kecamatan Kabupaten

Lombok Timur yang terus menerus melakukan pembinaan

sekaligus evaluasi terhadap Camat bahkan untuk

memotivasi para Camat di Kabupaten Lombok Timur telah

dilaksanakan Lomba Pelayanan Publik khususnya Penilaian

PATEN Kecamatan Tahun 2016 dan Bupati Lombok Timur

memberikan hadiah kepada Camat yang berprestasi dalam

pelaksanaan PATEN.

Tabel 3.12. Evaluasi Pencapaian Sasaran 7Terwujudnya Peningkatan Jumlah Wirausaha

No Indikator Sasaran SatuanTahun 2016 Persentas

e 2015Target Realisasi %

1Jumlah tenaga kerja terampil yang siap dipakai

Orang 30 150 500 100

2 Jumlah Promosi Unit 3 2 66,6 66,67

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

No Indikator Sasaran SatuanTahun 2016 Persentas

e 2015Target Realisasi %

Produk Unggulan Daerah (PUD) 7

3Jumlah Usaha Kecil Menengah yang memadai

Unit 350 2.309 660 -

Terpenuhinya target indikator 1 hal ini disebabkan

karena adanya pengelolaan manajemen administrasi

keuangan gerakan Koperasi yang lebih baik sesuai dengan

standar yang telah ditetapkan dalam perundang-undangan

yang berlaku, baik dalam UU no. 25 tahun 1992 tentang

Perkoperasian maupun dalam Permen-Koperasi sangat

diperlukan tenaga yang terampil, untuk memenuhi

kebutuhan tersebut para pengurus dan anggota gerakan

koperasi perlu mendapatkan berbagai jenis bimbingan dan

pelatihan singkat untuk memberikan pengetahuan tentang

tata cara pengelolaan koperasi yang baik dan memenuhi

standar.

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, pada tahun

2016 Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Lombok Timur

telah memberikan pengetahuan tentang Perkoperasian

kepada sejumlah Pengurus dan anggota gerakan koperasi

melalui dana APBD Kabupaten Lombok Timur tahun

anggaran 2016 dengan Kegiatan Bimbingan Teknis

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

Manajemen Usaha di bawah koordinator Bidang Pembinaan

Kelembagaan.

Untuk indikator 2 tidak mencapai target karena di

dalam DPA Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah tahun

anggaran 2016 tidak mendapat alokasi anggaran, sehingga

kegiatan Promasi UKM di Jakarta dan Ekspo NTB tidak dapat

diikuti oleh para pengusaha dari Kabupaten Lombok Timur,

di mana dalam penetapan kinerja 2016 ditargetkan untuk

diikuti oleh 3 orang pengusaha.

Tercapainya indikator 3 disebabkan oleh pertumbuhan

penduduk yang begitu pesat yang mencapai 1,2 juta jiwa

pada akhir tahun 2016 tentu akan berdampak pada

kebutuhan perumahan layak huni, sehingga akan

mengganggu lahan pertanian yang sudah ada, yang pada

akhirnya tentu masyarakat akan mengalami kekurangan

lahan pertanian yang mengakibatkan pendapatan akan

berkurang, sedangkan tuntutan hidup yang lebih berat.

Melihat kenyataan ini makanya banyak masyarakat

Lombok Timur mengalihkan usahanya pada Usaha Mikro,

Kecil, dan Menengah (UKM). Sebagai bukti bahwa pada akhir

tahun 2016 antusias masyarakat sangat tinggi untuk

membentuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah yang

mencapai 300 % lebih dari target yang ditetapkan pada

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

Indikator Kinerja tahun 2016. Pencapaian Indikator Kinerja

ini sebagaimana yang terdaftar pada 20 Kecamatan se-

Kabupaten Lombok Timur sampai dengan akhir tahun 2016

mencapai 17.343 unit UMKM.

Tabel 3.13. Evaluasi Pencapaian Sasaran 8Tercapainya Jumlah Koperasi Berkualitas

No Indikator Sasaran Satuan Tahun 2016 Persentas

e 2015Target Realisasi %1 Jumlah koperasi

baru Unit 5 10 200 4002 Jumlah koperasi

yang aktif Unit 5 11 220 7403 Jumlah koperasi

yang melaksanakan RAT

Unit 9 4 44,44 320

4 Jumlah Pengelola Koperasi yang terlatih

Orang 5 0 0 100

5 Jumlah Koperasi berkualitas/berperingkat

Unit 5 4 80 -

6 Rasio koperasi yang merubah anggaran dasar Unit 10 0 0 -

7 Jumlah koperasi / UKM yang mendapat bantuan permodalan

Unit 5 69 1.380 260

8 Jumlah peserta pelatihan operator perkoperasian

Orang 5 0 0 -

1. Jumlah Koperasi Baru

Terlampauinya indikator 1 yang mencapai realisasi

sebesar 200 % hal ini disebabkan oleh warga masyarakat

Kabupaten Lombok Timur, tingkat partisipasi dan

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

keinginan untuk mendirikan sebuah Lembaga keuangan di

perdesaan berupa koperasi yang bertujuan untuk

menghimpun dana dari anggota dan untuk anggota serta

untuk kesejahteraan anggotanya.

Keinginan ini tidak terlepas dari Bidang Penyuluhan

untuk memberikan sosialisasi dan motivasi tentang

bagaimana penting dan manfaatnya berkoperasi bagi

masyarakat yang secara langsung memberikan dampak

positif bagi anggotanya yang memerlukan dana cepat

dengan persyaratan yang mudah bila dibandingkan

dengan lembaga keuangan konvensional lainnya.

Sesuai keadaan akhir yang terdaftar pada Bidang

Pembinaan Kelembagaan bahwa jumlah koperasi yang

sudah berbadan Hukum berjumlah 498 pada akhir tahun

2014, target 2015 ditetapkan 4 unit, namun dapat

dilampaui hingga mencapai 18 unit (400%) sehingga

dengan demikian jumlah koperasi sampai dengan tahun

2015 menjadi 511 unit, sedangkan pada tahun 2016 di

targetkan 5 unit realisasi 10 unit atau 200 % sehingga

dengan demikian jumlah koperasi sampai tahun 2016

mencapai 516 unit.

2. Jumlah Koperasi yang Aktif

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

Terlampauinya target indikator 2 disebabkan karena

dari jumlah koperasi aktif sampai dengan 31 Desember

2014 adalah 189 unit, sedangkan jumlah Koperasi Aktif

sampai dengan 31 Desember 2015 menjadi 226 unit atau

bertambah 34 unit, sehingga Indikator Kinerja ini secara

otomatis mencapai target. Dengan target 5 unit untuk

tahun 2015 maka koperasi aktif bertambah menjadi 226

unit. Sedangkan akhir tahun 2016 menjadi 237 unit yaitu

dari target 5 unit dengan realisasi 11 unit dan secara

otomatis mencapai target.

3. Jumlah Koperasi yang Melaksanakan RAT

Tidak tercapainya target indikator 3 hal ini

disebabkan karena dari jumlah koperasi aktif yang

diharapkan akan melaksanakan RAT mencapai 237 unit,

sesuai dengan jumlah koperasi yang aktif sampai dengan

akhir tahun 2016. Pada tahun 2016 untuk RAT Tahun

Buku 2015 yang pelaksanaannya pada awal tahun 2016

sebanyak 173 unit, sedangkan target yang ditetapkan

dalam Indikator Kinerja tahun 2016 sebanyak 9 unit

koperasi sehingga diharapkan akan mencapai 77,22 %

dari jumlah koperasi yang aktif. Namun pada

kenyataannya sampai dengan akhir tahun 2016 jumlah

koperasi yang melaksanakan RAT berjumlah 177 unit,

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

berarti ada selisih 60 unit yang tidak melaksanakan RAT,

hal ini yang menyebabkan Indikator Kinerja ini tidak

mencapai target.

4. Jumlah Pengelola Koperasi yang Terlatih

Tidak tercapainya target indikator 4 disebabkan

karena Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Lombok Timur

tidak dapat melaksanakan Bimbingan Teknis kepada

pengurus dan anggota gerakan koperasi melalui dana

APBD Kabupaten Lombok Timur tahun anggaran 2016.

Jika dibandingkan dengan Indikator Kinerja tahun 2015

dengan target 40 orang dan realisasi 40 orang (100%).

5. Jumlah Koperasi Berkualitas/Berperingkat

Tidak tercapainya target indikator 5 hal ini

disebabkan karena tidak memenuhi kriteria dan

persyaratan yang dikatakan berkualitas/berperingkat

sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Untuk itu kedepannya Dinas Koperasi dan UKM akan

terus melakukan pembinaan-pembinaan kepada koperasi

yang ada, sehingga target dapat tercapai.

6. Rasio Koperasi yang Merubah Anggaran Dasar

Tidak terlaksananya target indikator 6 karena adanya

penerbitan Peraturan perundang-undangan yang

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

dikeluarkan oleh Pemerintah yaitu UU no. 17 tahun 2012

tentang Perkoperasian.

Dengan dikeluarkannya UU. No. 17 tahun 2012 ini

banyak pihak yang Pro dan Kontra terhadap isi dari UU no.

17 tahun 2012 yang dipandang tidak memihak

peningkatan pertumbuhan perkoperasian di Indonesia,

dengan alasan tersebut maka UU no. 17 tahun 2012 di

eliminir dan dinyatakan tidak berlaku lagi oleh Mahkamah

Konstitusi ( MK ).

Dalam salah satu pasalnya mengatakan bahwa jenis

koperasi ada 3 macam yaitu Koperasi Produsen, Koperasi

Konsumen dan Koperasi Jasa Simpan Pinjam, sehingga

banyak koperasi yang diharapkan akan merubah

Anggaran Dasar. Dengan dicabutnya UU ini maka banyak

koperasi yang ingin merubah Anggaran Dasarnya

mengalami kegagalan dan kembali pada UU yang lama

yaitu UU No. 25 tahun 1992.

7. Jumlah Koperasi/UKM yang Mendapat Bantuan

Permodalan

Terlampauinya target indikator 7 hal ini karena

adanya program Pemerintah Pusat melalui Menteri

Koperasi dan UMKM Republik Indonesia telah merekrut

tenaga pendampingan KUR untuk masing-masing

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

Kabupaten/Kota, dimana untuk Kabupaten Lombok Timur

mendapat 2 orang tenaga pendampingan KUR dengan

kontrak kerja berlaku satu tahun anggaran yang

penggajiannya dibiayai oleh Pemerintah Pusat.

Dengan adanya program Pemerintah Pusat ini

banyak para UKM yang tertarik untuk mendapatkan

bantuan permodalan melalui dan KUR, sehingga sampai

dengan akhir tahun 2016 target 5 unit dan terealisasi

sebesar 69 unit (1.380 %) dari yang mendapat bantuan

modal dengan nilai sebesar Rp. 2.500.000.000 (Dua

milyar lima ratus juta ribu rupiah).

8. Jumlah Peserta Pelatihan Operator Perkoperasian

Tidak terpenuhinya target indikator 8 disebabkan

karena Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Lombok Timur

di bawah binaan Bidang Pembinaan dan Fasilitasi Simpan

Pinjam anggaran untuk melatih tenaga operator komputer

melalui kegiatan Fasilitasi Administrasi Komputerisasi

tidak tersedia.

Tabel 3.14. Evaluasi Pencapaian Sasaran 9Terwujudnya Perluasan Lapangan Kerja dan Kesempatan

Berusaha

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

No Indikator Sasaran SatuanTahun 2016 Persentas

e 2015Target Realisasi %

1 Jumlah sosialisasi ketenagakerjaan Kec 20 20 10

0 1002 Jumlah tenaga

kerja yang diberdayakan melalui Terapan Teknologi Tepat Guna (TTG)

Orang 20 20 100 100

3 Jumlah masyarakat lingkungan penghasil tembakau yang mendapat pelatihan keterampilan kerja alternative

Orang 20 20 100 100

4 Jumlah petani tembakau yang mendapat pelatihan

Orang 20 20 100 100

Terpenuhinya target indikator 1 disebabkan oleh

anggaran dari Pemerintah Pusat pada tahun 2016 terealisasi

sebesar 100 % dan pelaksanaan sosialisasi dihadiri juga oleh

semua peserta dari Kecamatan dengan narasumber dari

Kementerian Tenaga Kerja. Begitu juga pada tahun 2015

mencapai realisasi sebesar 100 %.

Terpenuhinya target indikator 2 disebabkan oleh

anggaran TTG dari dana dekon dan anggaran dari APBD II

pada tahun 2016 sebanyak 20 orang dan terealisasi 20

orang (100 %). Begitu juga pada tahun 2015 realisasi

mencapai 100 %.

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

Terpenuhinya target indikator 3 dan 4 disebabkan oleh

terealisasinya anggaran pada tahun 2016 untuk kegiatan

tersebut sebesar 100% dan adanya kepedulian dari

Pemerintah Kabupaten Lombok Timur terhadap petani

tembakau dalam rangka meningkatkan Sumber Daya

Manusia. Dan pada tahun 2015 juga realisasi mencapai 100

%.

Tabel 3.15. Evaluasi Pencapaian Sasaran 10Terwujudnya Keterampilan Tenaga Kerja Sektor Formal dan

Informal

No Indikator Sasaran Satuan

Tahun 2016 Persentase 2015Target Realisas

i %1 Jumlah tenaga

kerja yang mendapat pelatihan keriwausahaan dan jumlah yang mendapat pelatihan keterampilan

Orang 320 320 100 100

2 Jumlah masyarakat yang mendapat pelatihan dan pendidikan

Orang 315 315 100 146,34

Terpenuhinya indikator 1 dan 2 disebabkan oleh

anggaran yang terealisasi sebesar 100 % pada tahun 2016

dan masing-masing kecamatan semuanya hadir untuk

mengikuti pelatihan serta tersedianya tenaga

pengajar/instruktur dari BLK dan panitia pelaksana

pelataihan bekerja secara optimal. Sebagai tindak lanjut

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

kegiatan tersebut masing-masing peserta mendapat

peralatan sesuai dengan kejuruan/bidang keahliannya.

Begitu juga jika dibandingkan pada tahun 2015 realisasi

indikator 1 sama dengan tahun 2016 yaitu sebesar 100 %,

sedangkan pada tahun 2015 realisasi indikator 2 selisih

46,34% dengan tahun 2016.

Tabel 3.16. Evaluasi Pencapaian Sasaran 11Tersedianya Instrumen Perlindungan Tenaga Kerja dan Keluarganya

No Indikator Sasaran SatuanTahun 2016 Persentas

e 2015Target Realisasi %

1 Jumlah tenaga kerja yang mendapat pembinaan hubungan industrial

Orang 40 40 100 375

2 Jumlah penyelesaian kasus perselisihan hubungan industrial yang

Kasus 15 15 100 233,33

Tercapainya target indikator 1 dan 2 disebabkan oleh Dinas

Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi melakukan sosialisasi yang

mengundang 15 perusahaan dimana masing-masing perusahaan

mengirim peserta 2 orang dan serikat pekerja yang dihadiri oleh

unsur Pemerintah Kabupaten Lombok Timur dan adanya

dukungan dana dari APBD dan dana dekon melalui Pemerintah

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

Provinsi. Jika dibandingkan capaian tahun 2015 melampui target

indikator 1 dan 2, sedangkan capaian tahun 2016 tercapai 100%.

Hal ini disebabkan karena target tahun 2016 lebih besar dari

target tahun 2015.

Tabel 3.17. Evaluasi Pencapaian Sasaran 12Terwujudnya Akses Pelayanan Pendidikan Terutama bagi

Masyarakat Miskin

No Indikator Sasaran SatuanTahun 2016 Persentas

e 2015Target Realisasi %

1 Persentase angka melek huruf

% 96,66 95,15 99,11 99,55

2 Persentase rata-rata lama sekolah % 8,68 8,68 100 100,23

3 Persentase pendidikan anak usia dini

% 98 98,31 100,32 -

4 Persentase Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Pkt A

% 99,40 99,45 100,05 99,28

5 Persentase Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/Mts/Pkt B

% 97 97,18 100,19 100,11

6 Persentase Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/MA/SMK/Pkt C

% 66 66,08 100,12 100,66

7 Persentase proporsi murid kelas 1 yang berhasil menamatkan SD

% 100 100 100 100

8 Persentase proporsi murid kelas 1 yang berhasil menyelesaian 9 tahun Dikdas

% 9,95 99,96 100,01 100,01

Tidak terpunuhinya target pada indikator 1 yaitu persentase

angka melek huruf yang mencapai 99,11 % hal ini disebabkan

oleh berkurangnya jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas yang

dibelajarkan melalui Keaksaraan Fungsional (KF) dalam rangka

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

pemberantasan Buta Aksara. Persentase capaian tahun 2015

hampir sama dengan capaian tahun 2016 yaitu sama-sama tidak

mencapai target.

Tercapainya target indikator 2 yaitu rata-rata lama sekolah

yang mencapai 100 % disebebakan karena bertambahnya Angka

Partisipasi Kasar (APK), Angka Partisipasi Murni (APM) baik di

jenjang SD/MI, SMPT/MTs maupun SMA/MA/SMK dan

berkurangnya angka Drof Out (DO). Persentase capaian tahun

2015 hampir sama dengan capaian tahun 2016 yaitu sama-sama

mencapai target.

Terlampauinya target indikator 3 yaitu persentase

pendidikan anak usia dini karena adanya peran sertai

masyarakat, pemerintah desa, dan Dikpora Kab. Lombok Timur.

Terpenuhinya target indiakator 4 yaitu Persentase Angka

Partisipasi Murni (APM) di SD/MI/Pkt A yang mencapai 100,05 %

disebabkan karena bertambahnya jumlah siswa usia 7-12 tahun

SD/MI dengan rumus Jml siswausia 7−12 ta hundi jenjang SDJml Penduduk kelompok usia7−12ta hun x 100 =

137.577138.574 x 100 = 99,28.

Persentase capaian tahun 2015 hampir sama dengan capaian

tahun 2016 yaitu sama-sama mencapai target.

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

Terpenuhinya target indiakator 5 yaitu Persentase Angka

Partisipasi Murni (APM) di SMP/Mts/Pkt B sebesar 96,17

disebabkan karena bertambahnya jumlah siswa usia 13-15 tahun

SMP dengan rumus Jml seluruh siswa di jenjangSMPJml Penduduk kelompok usia13−15ta hun x 100 =

62.78965.289 x 100 = 96,17

Persentase capaian tahun 2015 hampir sama dengan capaian

tahun 2016 yaitu sama-sama mencapai target.

Terpenuhinya target indikator 6 yaitu Persentase Angka

Partisipasi Murni (APM) di SMA/MA/SMK/Pkt C sebesar 100,12%

disebabkan karena bertambahnya jumlah siswa usia 16-18 tahun

SMA dengan rumus Jml seluruh siswadi jenjangSMAJml Penduduk kelompok usia13−15ta hun x 100 =

41.44764.341 x 100 = 64,42

Persentase capaian tahun 2015 hampir sama dengan capaian

tahun 2016 yaitu sama-sama mencapai target.

Terpenuhinya target indikator 7 yaitu Persentase Proporsi

murid kelas 1 yang berhasil menamatkan SD sebesar 100% hal

ini disebabkan oleh berkurangnya Drop Out (DO) dan

meningkatnya persentase kelulusan SD. Hal ini tidak terlepas

dari bimbingan dari pihak sekolah dan Dinas Pendidikan dan

Olahraga Kab. Lombok Timur. Persentase capaian tahun 2015

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

sama dengan capaian tahun 2016 yaitu tercapainya target

100%.

Terpenuhinya target indikator 8 yaitu persentase proporsi

murid kelas 1 yang berhasil menyelesaikan 9 tahun Dikdas

sebesar 100,01%. Hal inidisebabkan karena berkurangnya Drop

Out (DO) dan meningkatnya persentase kelulusan SD/MI,

SMD/Mts, dan meningkatnya persentase melanjutkan sekolah

dari jenjang SD ke jenjang SMP. Persentase capaian tahun 2015

sama dengan capaian tahun 2016 yaitu tercapainya target.

Tabel 3.18. Evaluasi Pencapaian Sasaran 13Terwujudnya Daya Saing Pendidikan

No Indikator Sasaran SatuanTahun 2016 Persentas

e 2015Target Realisasi %

1 Persentase Ormas pemuda dan olahraga % 83,50 83,50 100 100

2 Persentase generasi muda yang berprestasi dalam olahraga

% 71 71 100 100

3 Persentase penyelenggaraan lomba/pertandingan olahraga

% 82 82 100 100

4 Jumlah anggota perpustakaan Orang 20.000 24.184 120,9

2 80,24

5 Jumlah pengunjung perpustakaan Orang 50.000 56.100 112,2

0 100,36

6 Jumlah koleksi buku Eks 1.185 1.185 100 100,467 Jumlah buku yang

dipinjam Judul 250.000 270.214

108,09 102,93

8 Jumlah pertumbuhan layanan perpustakaan di tempat keramaian

Lokasi 2 2 100 -

9 Jumlah perpustakaan yang dibina Perpus 50 50 100 100

10 Jumlah pustakawan Orang 5 4 80 40,0011 Jumlah pengelola

perpustakaan yang Orang 170 170 100 150

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

No Indikator Sasaran SatuanTahun 2016 Persentas

e 2015Target Realisasi %

dibina

Tercapainya indikator 1 dan 2 hal ini disebabkan karena

bertambahnya ormas pemuda, karang taruna dan klub-klub olah

raga. Begitu juga bertambahnya minat generasi muda untuk

mengikuti kejuaraan di berbagai cabang olah raga dan

bertambahnya sarana dan prasarana olah raga, serta adanya

partisipasi dan peran serta DIKPORA Kab. Lombok Timur dan

semua pihak terkait. Persentase capaian tahun 2015 sama

dengan capaian tahun 2016 yaitu sama-sama tercapai targetnya

sebesar 100%.

Tercapainya target indikator 3 hal ini disebabkan

olehsemua penyelenggaraan lomba/pertandingan olahraga

terealisasi 100%, karena betambahnya cabang olah raga yang

dipertandingkan; penyelenggaraan LPI maupun POPDA, serta

didukung oleh anggaran serta sarana dan prasarana yang

memadai. Persentase capaian tahun 2015 sama dengan capaian

tahun 2016 yaitu sama-sama tercapai targetnya sebesar 100%.

Terlampauinya target indikator 4 disebabkan karena jumlah

anggota perpustakaan di perpustakaan umum daerah tahun

2016 ditargetkan sebanyak 20.000 orang dan terealisasi

sebanyak 24.184 orang atau 120,92%. jika dibandingkan dengan

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

tahun 2015 dengan target 10.000 orang dan terealisasi sebanyak

7.008 orang atau 70,10%. Ada peningkatan jumlah anggota

perpustakaan jika dibandingkan dengan tahun 2015 sebesar

40,68%. Hal ini menandakan bahwa minat dan budaya baca di

Kabupaten Lombok Timur semakin tinggi. Akan tetapi masih

banyak masyarakat yang belum memahami akan pentingnya

budaya baca ini digalakkan. Perlu dukungan dari semua pihak

terutama Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Timur terhadap

peningkatan sarana dan prasarana perpustakaan demi

kelancaran pelayanan kepada masyarakat.

Terlampauinya target indikator 5 disebabkan karena jumlah

pengunjung perpustakaan pada tahun 2016 ditargetkan

sebanyak 50.000 orang dan terealisasi sebanyak 56.100 orang

atau 112,20%, dibandingkan dengan tahun 2015 target

sebanyak 40.000 orang terealisasi sebanyak 40.144 atau

100,36%. Berarti terjadi penurunan sebesar 11,84% dikarenakan

masih kurangnya kesadaran masyarakat terhadap budaya baca.

Tercapainya target indikator 6 disebabkan karena jumlah

koleksi buku, untuk tahun 2016 ditargetkan sebanyak 1.185

eksamplar dan terealisasi sebanyak 1.185 eksamplar atau 100%.

Jika dibandingkan tahun 2015 sebanyak 1,985 eksamplar

terealisasi 1.995 eksamplar atau 11,46%. Ada penurunan jumlah

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

pengadaan buku di tahun 2016 sebanyak 46%, ini disebabkan

dengan adanya pembangunan aula serbaguna sehingga mata

anggaran di beberapa kegiatan dikurangi termasuk di kegiatan

pengadaan buku.

Terlampauinya target indikator 7 disebabkan karena jumlah

buku yang dipinjam pada tahun 2016 ditergetkan sebanyak

250.000 judul dan terealisasi sebanyak 270.214 judul atau

108,09% dibandingkan dengan tahun 2015 ditargetkan sebanyak

125.000 judul dan terealisasi sebanyak 128.662 judul atau

102,93%. Terjadi pelampauan realisasi pada tahun 2015 dan

tahun 2016 yang menandakan tingkat kesadaran masyarakat

akan minat dan budaya baca sudah baik. Akan tetapi hal ini

merupakan tantang terberat ke depan bagi perpustakaan daerah

untuk tetap memberikan pelayanan yang maksimal sehingga

jumlah koleksi semakin banyak di pinjam oleh pemustaka.

Tercapainya target indikator 8 disebabkan karena jumlah

pertumbuhan layanan perpustakaan di tempat keramaian tahun

2016 ditargetkan sebanyak 2 lokasi dan teralisasi sebanyak 2

lokasi atau 100% dibandingkan dengan tahun 2015 tidak

terlaksana. Layanan ini ditargetkan kepada masyarakat yang

mempergunakan fasilitas umum di tempat keramaian yakni di

taman kota selong dan gedung wanita selong.

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

Tercapainya target indikator 9 disebabkan karena jumlah

perpustakaan yang dibina di Kabupaten Lombok Timur tahun

2016 ditargetkan sebanyak 50 perpustakaan dan terealisasi

sebanyak 50 perpustakaan atau 100%, dibandingkan dengan

tahun 2015 ditargetkan sebanyak 60 perpustakaan dan

terealisasi sebanyak 60 perpustakaan atau 100%. Capaian tahun

2015 sama dengan capaian tahun 2016 yaitu sebesar 100%.

Tidak tercapainya target indikator 10 disebabkan karena

jumlah pustakawan pada tahun 2016 ditargetkan sebanyak 5

orang dan terealisasi sebanyak 4 orang atau 80%, jika

dibandingkan dengan tahun 2015 ditargetkan sebanyak 5 orang

dan terealisasi sebanyak 2 orang atau 40%. Capaian target tahun

2016 lebih tinggi dari capaian target tahun 2015 yaitu ada

kenaikan sebesar 40% pada tahun 2016.

Tercapainya target indikator 11 disebabkan karena jumlah

pengelola perpustakaan yang dibina pada tahun 2016 di

Kabupaten Lombok Timur sebanyak 170 orang dan terealisasi

sebanyak 170 orang atau 100%, jika dibandingkan dengan tahun

2015 dengan capaian 150%. Berarti ada penurunan sebesar

50%, hal ini disebabkan oleh target pada tahun 2016 lebih besar

daripada tahun 2015.

Tabel 3.19. Evaluasi Pencapaian Sasaran 14

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

Tercapainya Peningkatan Umur Harapan Hidup

No Indikator Sasaran SatuanTahun 2016 Persentas

e 2015Target Realisasi %

1 Jumlah angka usia harapan hidup Tahun 63,00 62,60 99,3

7 99,62 Persentase

Puskesmas berkinerja baik

% 70 58,60 83,71 97,6

3 Jumlah Puskesmas PPGD

Puskesmas 70 29 41,43 100

4 Persentase tingkat kecukupan obat dan perbekalan kesehatan di Puskesmas

% 90 82,11 91,23 91,2

5 Jumlah pelayanan kesehatan terstandarisasi:- Jumlah Puskesmas- Jumlah Puskesmas

Pembantu- Jumlah Poskesdes

Puskesmas

Pustu

Poskesdes

2161

104

2987

149

138,10142,62

143,27

100100100

6 Jumlah Angka Kematian Ibu Maternal (AKI)

100.00/KH 102 105 102,94 102,9

7 Jumlah Angka Kematian Bayi (AKB)

1.000/KH22

17 77,27 73,9

8 Persentase Prevalensi Balita Gizi Buruk

% 2,20 2,16 98,18 -

9 Persentase remaja dan lansia yang mendapat pelayanan kesehatan :

- Persentase Remaja

- Persentase Lansia

%

%

56

61

16,90

14

30,18

22,9552,8

37,51

10 Prevalensi Penyakit Menular dan Tidak Menular :Penyakit Menular

- Persentase AFP rate per 100.000 penduduk < 15 tahun

- Persentase penemuan penderita

%

%

8

70

6

60,32

75

86,17

25

93,8

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

No Indikator Sasaran SatuanTahun 2016 Persentas

e 2015Target Realisasi %

pneumonia - Persentase

penemuan pasien baru TB BTA Positif

- Persentase penderita DBD ditangani

- Persentase penemuan penderita diare

%

%

%

55

100

90

87,75

100

85,12

159,55

100

94,58

82,3

100

113,3

11 Persentase Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4

% 97 98,12 101,15 102,6

12 Persentase cakupan Ibu hamil dengan komplikasi yang ditangani

% 93 122,11 131,30 127,7

13 Persentase cakupan pertolongan persalinan oleh bidan atau tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan

% 95 97,86 103,01 101,6

14 Persentase cakupan pelayanan Ibu Nifas % 95 95,01 100,0

1 99,415 Persentase cakupan

neonatal dengan komplikasi yang ditangani

% 93 97,03 104,33 100,8

16 Pesentase cakupan kunjungan bayi % 95 95,92 100,9

7 100,617 Persentase cakupan

Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI)

% 100 100 100 99,2

18 Persentase cakupan pelayanan anak balita

% 85 88,79 104,46 96

19 Persentase cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat

% 95 97,97 103,12 101

20 Persentase cakupan peserta KB Aktif % 73 80,12 109,7

5 108,221 Persentase KLB

yang dilakukan penyelidikan epidemiologi <24

% 100100 100 100

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

No Indikator Sasaran SatuanTahun 2016 Persentas

e 2015Target Realisasi %

jam

Dari tabel di atas dapat diuraikan untuk masing-masing

indikator sasaran sebagai berikut :

a. Jumlah Angka Usia Harapan Hidup

Angka usia harapan hidup pada tahun 2016 belum mencapai

target yang ditetapkan. Hal ini dipengaruhi oleh kurangnya

kesadaran masyarakat dalam melaksanakan pola hidup sehat.

Target nasional 75 tahun dan target propinsi 65 tahun. Bila di

bandingkan dengan target nasional 75 tahun maupun target

propinsi 65 tahun, maka umur harapan hidup Kabupaten

Lombok Timur belum memenuhi target.

Pada tahun 2015 Umur Harapan Hidup di Kabupaten Lombok

Timur adalah 62,8 tahun dan pada tahun 2016 adalah 63,00

tahun yang berarti terjadi trend peningkatan di tahun 2016.

b. Persentase Puskesmas Berkinerja Baik

Persentase Puskesmas berkinerja baik tahun 2016 tidak

mencapai target. Menurunnya kinerja Puskesmas dari tahun

lalu ini dipengaruhi oleh masih belum optimalnya kualitas

pelayanan yang diberikan oleh petugas kepada masyarakat

sesuai standar yang ada. Selain itu secara umum ketersediaan

sarana dan prasaran pelayanan kesehatan dirasa masih

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

kurang sehingga mempengaruhi kualitas pelayanan yang

diberikan petugas kepada masyarakat sesuai standar yang

ada. Puskesmas berkinerja baik di Kabupaten Lombok Timur

pada tahun 2016 mencapai 70% sedangkan target Renstra

Dinas Kesehatan adalah 60%, target propinsi NTB 20% maka

capaian telah melebihi target. Pada tahun 2015 capaian

puskesmas berkinerja baik 97,6% dan capaian pada tahun

2016 adalah 83,71% yang berarti terjadi penurunan pada

tahun 2016.

c. Jumlah Puskesmas PPGD

Jumlah Puskesmas PPGD pada tahun 2016 mencapai 29 unit

(41,43%) dan belum mencapai target Renstra Dinas Kesehatan

2016 sebesar 100%. Hal ini dipengaruhi oleh sumberdaya

pendukung pelayanan pasien gawat darurat di Puskesmas

yang kurang memadai, sesuai dengan rasio jumlah penduduk,

yaitu instalasi gawat darurat, dokter dan tenaga paramedis

terlatih. Bila dibandingkan dengan target nasional (100%) dan

target target propinsi NTB (100%) maka capaian indikator

Puskemas PPGD belum mencapai target, tetapi masih perlu

ditingkatkan mutu pelayanan. Capaian Puskesmas PPGD pada

tahun 2016 adalah 100% dan tahun 2015 juga 100%.

d. Persentase Tingkat Kecukupan Obat dan Perbekalan

Kesehatan di Puskesmas

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

Persentase kecukupan obat dan perbekalan kesehatan di

Puskesmas tahun 2016 terealisasi mencapai 82,11% atau

91,23%. Belum tercapainya target ini dikarenakan dana yang

terealisasi masih kurang sehingga ada beberapa jenis obat

yang tidak bisa terpenuhi. Tingkat kecukupan obat dan

perbekalan kesehatan di Puskesmas dengan target nasional

90% dan target propinsi 95%, tetapi bila dibandingkan dengan

target nasional maka capaian melebihi target. Pada tahun

2015 realisasi mencapai 91,2% sama dengan realisasi tahun

2016.

e. Jumlah Pelayanan Kesehatan Terstandarisasi

Pada tahun 2016 pelayanan kesehatan terstandarisasi

tercapai. Definisi operasional yang dipakai sebelumnya yaitu

pelayanan kesehatan terstandarisasi adalah sarana yang ada

sudah melaksanakan Standar Operasional Prosedur (SOP)

sesuai dengan jenis pelayanan di sarana tersebut yaitu

pelayanan di Puskemas, Pustu dan Poskesdes. Pada tahun

2015 pelayanan kesehatan terstandarisasi adalah 100%

karena melakukan pelayanan kesehatan sesuai SOP.

f. Jumlah Angka Kematian IBU (AKI)

Angka Kematian Ibu (AKI) pada tahun 2016 terealisai

mencapai 105/100.000KH atau 102,94% dari target

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

102/100.000 KH. Tercapainya indikator ini sama dengan

realisasi pada tahun 2015.

g. Angka Kematian Bayi (AKB)

Angka Kematian Bayi (AKB) tahun 2016 mencapai 17/1.000 KH

dari target 22/1.000 KH. Menurunnya angka kematian bayi ini

sebagai dampak dari meningkatnya kapasitas dan

kemampuan petugas dalam penjaringan dan penanganan bayi

resiko tinggi/komplikasi. Bila dibandingkan dengan dengan

target nasional 32/1.000 KH, target MGDs 23/1.000 KH dan

target Propinsi NTB 26/1.000 KH maka AKB Lombok Timur

telah memenuhi target nasional, MDGs maupun propinsi NTB.

Pada tahun 2014 AKB 18/1.000 KH adalah lebih rendah

dibandingkan target nasioal maupun target propinsi dan pada

tahun 2015 adalah sebesar 23/1.000 KH.

h. Balita Gizi Buruk

Tidak tercapainya target indikator 8 disebabkan karena data

prevalensi balita gizi buruk tahun 2016 yang terealisasi

sebesar 2,16% atau 98,18%. Jika dibandingkan pada tahun

2015 data prevalensi balita gizi buruk tidak tersedia. Dari data

tersebut menunjukkan tidak adanya penurunan kasus dari

tahun lalu di Kabupaten Lombok Timur.

i. Remaja dan Lansia Mendapat Pelayanan Kesehatan

1. Persentase remaja mendapat pelayanan kesehatan

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

Persentase remaja mendapat pelayanan kesehatan pada

tahun 2016 adalah 16,9% dari target 56%. Belum

mencapainya target pelayanan kesehatan remaja

disebabkan oleh belum semua Puskesmas memiliki

sumberdaya pelayanan remaja yang optimal, seperti tidak

tersedianya sarana konseling remaja di Puskesmas,

kapasitas petugas Puskesmas terbatas dalam pelaksanaan

pelayaan kesehatan reproduksi terpadu, di samping

pelaksanaan konseling oleh konselor sebaya di sekolah

belum berjalan maksimal. Sedangkan capaian pada tahun

2015 adalah sebesar 52,8% dan tahun 2014 sebesar 13,0%

%.

2. Persentase Lansia mendapat pelayanan kesehatan

Pada tahun 2016 capaian pelayanan lansia adalah 14% dari

target 61%. Belum tercapainya target pelayanan

kesehatan lanjut usia disebabkan oleh beberapa faktor,

antara lain meningkatnya jumlah sasaran lansia tidak

dibarengi dengan peningkatakan jumlah posyandu lansia

(tidak semua desa memiliki posyandu lansia), tidak semua

posyandu lansia memiliki kader kesehatan di posyandu

lansia, banyak lansia sudah tidak dapat mandiri dalam

berkunjung ke posyandu karena kurangnya dukungan

anggota keluarga lain. Tahun 2015 capaian sebesar

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

37,51% yang berarti terjadi penurunan sedangkan capaian

tahun 2014 adalah 19,72% yang berarti terjadi penurunan

di tahun 2016.

j. Prevalensi Penyakit Menular dan Tidak Menular

1. Penyakit Menular

a) Prevalensi AFP Rate per 100.000 Penduduk Umur

Kurang dari 15 tahun

Prevalensi AFP rate per 100.000 penduduk <15 tahun

belum mencapai target. Hal ini disebabkan

ketidakmerataan penyebaran petugas di Puskesmas

sehingga mempengaruhi kemampuan petugas baru

dalam hal sosialisasi dan penemuan kasus polio di

masyarakat sehingga pengetahuan masyarakat tentang

deteksi dini kasus polio anak usia di bawah 15 tahun

kurang. Jumlah penemuan kasus pada tahun 2016

adalah 6 dari penduduk kurang dari 15 tahun dari target

8 dan penanganan penderita 100%.

Cakupan penemuan penderita AFP penduduk usia ≤ 15

tahun, pada tahun 2016 sebanyak 6 kasus dan ditangani

75%, sedangkan target pada tahun 2015 adalah ≥ 2

penduduk. Capaian target pada tahun 2015 lebih kecil

dibandingkan capaian tahun 2016 sehingga terjadi

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

penurunan sebesar 50% dikarenakan realisasi pada

tahun 2015 lebih kecil dibandingkan tahun 2016.

b) Penemuan Penderita Pneumonia Balita

Pada tahun 2016 penemuan penderita pneumonia balita

mencapai 70% dan belum mencapai target baik target

Renstra (65%), target provinsi (100%) dan nasional

(100%).

Belum mencapainya target penemuan balita penderita

pneumonia disebabkan kurangnya berjalannya

koordinasi jejaring pelayanan kesehatan antara

pemerintah dengan pihak swasta, sehingga pencatatan

dan pelaporan jumlah penderita peunemonia balita oleh

petugas belum optimal. Bila dibandingkan dengan tahun

2015 terjadi peningkatan sebesar 7,1% dikarenakan

target tahun 2016 lebih besar.

c) Penemuan Pasien Baru TB BTA Positif

Penemuan Pasien Baru TB BTA Positif sebesar 87,75%

dari target Renstra (50%) dan target provinsi (70%),

sedangkan target nasional belum mencapai target

(90%).

Penemuan pasien baru penderita TB BTA Positif pada

tahun 2016 sudah mecapai target dikarenakan semua

petugas pengelola program TB Puskesmas mendapatkan

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

pelatihan dalam hal penemuan dan penanganan kasus

TB, kurangnya peranan lintas sektor dalam mendukung

penemuan kasus, dan masih rendahnya pengetahuan

dan kesadaran masyarakat mengenai pengenalan,

pencegahan dan pengobatan kasus TB. Bila

dibandingkan pada tahun 2015 terjadinya peningkatan

sebesar 77,25% pada tahun 2016.

d) Penanganan Penderita DBD

Pada tahun 2016 penderita DBD yang ditangani

mencapai 100% dari target Renstra (100%) target

nasional (100%) dan target propinsi (100%).

Meskipun penanganan penderita Demam Berdarah

Dengue (DBD) di sarana pelayanan kesehatan sesuai

standar operasioanl prosedur sudah optimal namun

kasus kematian akibat penyakit DBD masih terjadi. Hal

ini disebabkan masih kurangnya kesadaran masyarakat

tentang pentingnya pengendalian vektor (nyamuk) baik

di rumah maupun lingkungan sekitar serta kurangnya

pengetahuan msayarakat tentang pengenalan kasus

DBD sehingga penderita sering terlambat mendapatkan

pelayanan oleh petugas kesehatan di Puskesmas dan

rumah sakit. Bila dibandingkan pada tahun 2015

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

penanganan penderita DBD terealisasi 100%, ini berarti

terjadinya penurunan pada tahun 2016.

e) Penemuan Penderita Diare

Pada tahun 2016 penemuan penderita diare mencapai

realisasi sebesar 85,12% atau 94,58% dari target

Renstra sebesar 100%, target nasional sebesar 100%

dan target propinsi NTB sebesar 100%.

Pencapaian target penemuan penderita diare didukung

oleh peran serta masyarakat dan lintas sektor terkait,

terutama kader kesehatan di posyandu. Namun

demikian kualitas penatalaksanaan kasus diare perlu

lebih ditingkatkan sehingga kasus yang sudah terjadi

tidak menyebabkan kematian. Pada tahun 2015

penemuan penderita diare sebesar 102% atau 113,3%

sehingga terlihat terjadi penurunan pada tahun 2016

sebesar 18,72%.

k. Persentase Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4

Pada tahun 2016 cakupan kunjungan ibu hamil K4

mencapai 98,12 % dari target Renstra dan nasional

(target Renstra 95%, target nasional 95%).

Cakupan kunjungan ibu hamil K4 pada tahun ini sudah

mencapai target. Hal ini disebabkan meningkatnya

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

kontak ibu hamil dengan petugas kesehatan melalui

kegiatan kunjungan rumah dan Program P4K yang

didukung oleh berbagai sumber anggaran seperti

anggaran bantuan operasional kesehatan dan anggaran

kapitasi Jaminan Kesehatan Nasoinal di Puskesmas.

Selanjutnya kunjungan dalam rangka pelayanan

kesehatan ibu hamil ini dilaksanakan dengan cara

pelayanan antenatal care (ANC) ibu hamil minimal 4 kali

selama kehamilan sesuai dengan standar (dengan

distribusi waktu 1 kali pada trimester ke-1, 1 kali pada

trimester ke-2, dan 2 kali pada trimester ke-3) oleh

tenaga kesehatan. Cakupan ibu hamil K4 pada tahun

2016 sebesar 98,12% atau 101,15% sudah mencapai

target nasional yaitu 95%. Jika dibandingkan capaian

pada tahun 2015 adalah 102,6%, maka terjadi

peningkatan yang berarti dan dapat dikatakan

pencapaian indikator tersebut cukup signifikan tetapi

perlu ditingkatkan.

l. Persentase Cakupan Ibu Hamil dengan Komplikasi yang

ditangani

Pada tahun 2016 cakupan komplikasi maternal ditangani

mencapai 122,11% dari target Renstra (95%), target

nasional (80%) dan target propinsi (85%).

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

Capaian ini telah melampaui target disebabkan

meningkatnya kemampuan petugas dalam penemuan

dini kasus yang beresiko. Selain itu kerjasama antara

keluarga pasien, kader kesehatan, tokoh masyarakat,

dukun terlatih dengan petugas kesehatan berjalan

dengan baik.

Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani, didapat

dari perhitungan persentase jumlah komplikasi

kebidanan yang mendapatkan penanganan definitif

sesuai dengan standar oleh tenaga kesehatan yang

kompeten pada tingkat pelayanan dasar dan rujukan

dibandiangkan dengan estimasi jumlah ibu hamil

beresiko di suatu wilayah pada kurun waktu

tertentu.Penanganan definitif maksudnya adalah

penanganan/pemberian tindakan terakhir untuk

menyelesaikan permasalahan setiap kasus komplikasi

kebidanan.

Di antara kejadian komplikasi dalam kehamilan antara

lain abortus, hipermesis gravidarum, perdarahan per

vaginam, hipertensi dalam kehamilan (preeklamsia,

eklamsia), kehamilan lewat waktu, dan ketuban pecah

dini. Sedangkan, neonatal dengan komplikasi adalah

neonatus dengan penyakit dan kelainan yang

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

menyebabkan kesakitan, kecacatan, dan kematian.

Neonatus dengan komplikasi seperti asfiksia, ikterus,

hipotermi, tetanus neonatorum, infeksi/sepsis, trauma

lahir, BBLR sindroma gangguan pernafasan, kelainan

kongenital.

Capaian tarhet pada tahun 2015 sudah melampaui

target sama dengan tahun 2016. Jika dibandingkan

dengan anggaran yang tersedia memadai cakupan

indikator ini cukup memuaskan.

m. Persentase Cakupan Pertolongan Persalinan oleh

Bidan atau Tenaga Kesehatan yang memiliki Kompetensi

Kebidanan

Komplikasi dan kematian ibu maternal dan bayi baru

lagir sebagian besar terjadi pada masa di sekitar

persalinan. Hal ini disebabkan pertolongan tidak

dilakukan oleh tenaga kesehatan yang memiliki

kompetensi kebidanan (profesional).

Pada tahun 2016 cakupan pertolongan persalinan oleh

bidan atau tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi

kebidanan mencapai 97,86% dan persalinan non nakes

2,14 % sudah mencapai target nasional (90%), sehingga

pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dengan

kompetensi kebidanan telah melampaui target. Hal ini

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

disebabkan karena meningkatnya pengetahuan dan

pemahaman pasien dan keluarga dalam memanfaatkan

pelayanan kebidanan di fasilitas kesehatan ada. Selain

itu program kemitraan antara dukun terlatih dengan

petugas kesehatan sudah berjalan dengan baik sehingga

pertolongan persalinan oleh dukun dapat lebih

diminimalisir. Capaian tahun 2015 sama dengan tahun

2016 yaitu sama-sama melampaui target.

n. Persentase Cakupan Pelayanan Ibu Nifas

Ibu nifas mendapatkan pelayanan kesehatan adalah ibu

nifas yang 6 jam paska persalinan sampai dengan 42

hari yang telah memperoleh 3 kali pelayanan nifas

sesuai standar termasuk pemberian Vitamin A sebanyak

2 kali serta persiapan dan/atau pemasangan KB pasca

persalinan.

Pada tahun 2016 cakupan pelayanan ibu nifas mencapai

95,01% atau 100,01%, sehingga sudah mencapai target

yang diharapkan dalam Renstra Dinas Kesehatan yaitu

90%, tetapi cakupan kunjungan nifas sudah melebihi

target nasional yaitu 90% dan target provinsi NTB

sebesar 95%. Hal ini disebabkan antara lain petugas

sudah memaksimalkan biaya bantuan operasional

kesehatan untuk melakukan kunjungan ibu nifas.

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

Selanjutnya sistem pencatatan dan pelaporan persalinan

baik di rumah sakit dan klinik bersalin swasta belum

optimal sehingga menjadi kendala tindak lanjut

kunjungan paska persalinan, selain petugas hilang

kontak dengan ibu bersalin tidak pulang ke rumah

domisili (pulang kampung ke rumah orang tua).

Di Kabupaten Lombok Timur hasil cakupan pelayanan ibu

nifas menunjukkan bahwa tahun 2016 sebanyak 95,01%

atau 100,01% meningkat dibandingkan capaian pada

tahun 2015 adalah 94,4% atau 99,4%.

o. Persentase Cakupan Neonatus dengan Komplikasi yang

ditangani

Neonatal dengan komplikasi adalah neonatus dengan

penyakit dan kelainan yang menyebabkan kesakitan,

kecacatan, dan kematian. Komplikasi tersebut adalah

asfiksia, ikterus, hipotermi, tetanus neonatorum,

infeksi/sepsis, trauma lahir, BBLR, sindroma gangguan

pernafasan, kelainan kongenital.

Seperti halnya komplikasi kebidanan, komplikasi

neonatus yang ditangani pada tahun 2016 juga sudah

mencapai target yang diharapkan yaitu 97,03% atau

104,33% (target Renstra 92%, target nasional 80% dan

target propinsi 84%). Hal ini disebabkan meningkatnya

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

kemampuan petugas dalam penemuan dan penanganan

dini kasus yang beresiko. Selain itu kerjasama antara

keluarga pasien, kader kesehatan, tokoh masyarakat,

dukun terlatih dengan petugas kesehatan berjalan

dengan baik. Jika dibandingkan cakupan komplikasi

neonatus yang ditangani pada tahun 2015 sebesar

92,7% atau 100,8% dari target adalah 92% sudah

mencapai target, maka terjadi peningkatan.

p. Persentase Cakupan Kunjungan Bayi

Pada tahun 2016 capaian Kunjungan Bayi 95,92% dari

target yang diharapkan (target Renstra 95%, target

nasional 90%, target propinsi 93,96%).

Cakupan kunjungan bayi adalah persentase jumlah bayi

yang telah memperoleh 4 kali pelayanan kesehatan

sesuai standar dibandingkan dengan jumlah bayi yang

ada di wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.

Diasumsikan bayi yang berusia 12 bulan telah mendapat

4 kali pelayanan kesehatan sesuai standar yaitu

memperoleh imunisasi lengkap, mendapatkan Vitamin A

1 kali,pemantauan tumbuh kembang dilakukan sebanyak

4 kali dan bila bayi menderita kalau sakit dilakukan

Managemen Terpadu Balita Sakit (MTBS). Dapat

dikatakan pencapaian indikator tersebut telah memenuhi

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

target karena adanya dukungan dana kegiatan yang

cukup dari bantuan operasional kesehatan Puskesmas,

namun demikian tetap diperlukan usaha untuk

mempertahankan dan meningkatkan cakupan tersebut.

Capaian pada tahun 2015 sama dengan tahun 2016

yaitu sama-sama melampaui target.

q. Persentase Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child

Imumunization (UCI)

Desa/kelurahan berpredikat UCI antigen pada tahun

2016 sebanyak 250 desa/kelurahan dari 254

desa/kelurahan) yang ada (100%). Sudah mencapainya

target yang ditetapkan (Target Renstra 100%, target

nasional 100%, dan target provinsi 100%) disebabkan

sudah tervalidasinya data kelahiran yang ada pada

pengelola program KIA dengan pengelola program

imunisasi (vaksinator) di Puskesmas sehingga penentuan

target sasaran menjadi berbeda.

Selain itu ketersediaan logistik imunisasi sudah optimal.

Hal ini disebabkan penyediaan/distribusi vaksin dari

pusat tidak sesuai dengan jadwal penyediaan alat suntik

dari provinsi, sehingga jumlah alat suntik tidak sesuai

dengan jumlah vaksin yang tersedia. Diharapakan

cakupan UCI desa/kelurahan tahun berikutnya dapat

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

tercapai dengan peningkatan koordinasi petugas antara

pengelola program KIA dengan program imunisasi

disamping penyediaan logistik imunisasi sesuai jumlah

sasaran yang ada. Cakupan penemuan desa/kelurahan

UCI pada tahun 2015 sebesar 99,2% sedangkan target

pada tahun 2016 adalah 100% dengan realisasi sebesar

100%, sehingga terjadi peningkatan di tahun 2016.

r. Persentase Cakupan Pelayanan Anak Balita

Pada tahun 2016 cakupan pelayanan anak balita

mencapai 88,79%. Capaian ini sudah mencapai target

Renstra 85% dan target provinsi 75%, namun belum

mencapai target nasional 90%.

Pelayanan anak balita terdiri dari pelaksanaan

pemantauan pertumbuhan balita setiap bulan (minimal 8

kali setahun), pemantauan perkembangan sebanyak 2

kali setahun serta pemberian suplemen vitamin A dosis

tinggi sebanyak 2 kali setahun yang seluruhnya tercatat

di kohort anak balita dan pra sekolah, buku KIA/KMS,

atau buku pencatatan dan pelaporan lainnya.

Cakupan pelayanan anak balita pada tahun 2016 sudah

mencapai target yang diharapkan. Hal ini disebabkan

terlampauinya jumlah dan kemampuan petugas

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

kesehatan dalam pemberian pelayanan kesehatan di

posyandu.

Di samping itu tingkat partisipasi sasaran di posyandu

sudah baik disebabkan bertambahnya pengetahuan ibu

balita tentang pentingnya pelayanan anak balita di

Posyandu. Oleh karena itu, peranan tokoh masyarakat

dan lintas sektor terkait dalam mendukung pelaksanaan

pelayanan di posyandu semakin ditingkatan sehingga ke

depan cakupan pelayanan anak balita dapat tercapai

lagi.

Cakupan pelayanan anak balita pada tahun 2015

sebesar 81,60% atau 96%, sedangkan pada tahun 2016

sebesar 88,79% atau 104,46%, maka terjadi peningkatan

di tahun 2016.

s. Persentase Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD

dan Setingkat

Pada tahun 2016 cakupan penjaringan kesehatan siswa

SD dan setingkat mencapai 97,97% atau 103,12%

Cakupan ini sudah melampaui target Renstra (95%), dan

sudah mencapai target nasional 100% dan target

provinsi (100%).

Penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkatnya

adalah siswa SD dan setingkat yang diperiksa

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

kesehatannya oleh tenaga kesehatan dan tenaga terlatih

(guru UKS/dokter kecil) melalui penjaringan kesehatan di

satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.

Pada tahun 2016, cakupan penjaringan kesehatan siswa

SD dan setingkatnya sudah mencapai target nasional

dan propinsi. Hal ini terjadi karena meningkatnya

koordinasi dan singkronisasi lintas program/sektor terkait

dalam pelaksanan pembinaan pengembangan program

usaha kesehatan sekolah (UKS). Pihak terkait dimaksud

adalah dinas pendidikan, kementerian agama,

pemerintah daerah, pihak sekolah dengan pihak dinas

kesehatan. Selain itu progam pelatihan guru UKS, dokter

kecil dan Tim Pembina UKS masih sangat terbatas

karena kurangnya dukungan pendanaan kegiatan

tersebut. Pada tahun 2015 cakupan penjaringan

kesehatan siswa SD dan setingkat sebesar 96%,

sedangkan target pada tahun 2016 adalah sebesar

13,12%, maka terjadi peningkatan, jika dibandingkan

dengan anggaran yang tersedia memadai.

t. Persentase Cakupan Peserta KB Aktif

Cakupan Peseta KB Aktif pada tahun 2016 telah

mencapai target yang diharapkan yaitu 80,12% (Target

72% Target Nasional 70% target provinsi 75%). Hal ini

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

disebabkan adanya upaya percepatan pencapaian target

dengan cara :

1. Dukungan Peraturan Bupati tentang pengalokasian

dana KB MKJP dari alokasi dana desa sebesar 2,5%;

2. Perbaikan sistem pencatatan pelaporan program KB;

3. Peningkatan kapasitas petugas dalam pelaksanaan

program KB;

4. Peningkatan fungsi koordinasi lintas sektor terkait

dalam penyelenggaraan pelayanan KB terutama

pemanfaatan momen hari besar (HKG PKK, Bakti

Sosial Instansi dan Organisasi Profesi, dll);

5. Pembentukan Desa Percontohan KB MKJP.

Cakupan KB aktif pada tahun 2015 mencapai 79% atau

108,2%, sedangkan capaian pada tahun 2016 yaitu

sebesar 80,12% atau 109,75%, maka terjadi penigkatan

di tahun 2016. Sehingga cakupan KB aktif di Kabupaten

Lombok Timur selama 2 tahun berturut-turut telah

melampaui target nasional maupun target Renstra.

u. Persentase Cakupan Desa/Kelurahan mengalami KLB

yang dilakukan penyelidikan epidemiologi <24 jam lebih

Cakupan penemuan desa/kelurahan mengalami KLB

yang dilakukan penyelidikan epidemiologi kurang dari 24

jam pada tahun 2016 sebesar 100% dan sudah

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

mencapai target. Kendati pun cakupan ini telah

mencapai target, namun kualitas penatalaksanaan dan

penanggulangan kejadian luar biasa secara cepat dan

tepat perlu lebih ditingkatkan, baik dari sisi

kemampuan/kapasitas petugas, penyediaan logistik

maupun fungsi koordinasi lintas program dan sektor.

Capaian target tahun 2015 sama dengan capaian tahun

2016 yaitu sebesar 100%.

Tabel 3.20. Evaluasi Pencapaian Sasaran 15Tersedianya Akses Pelayanan Kesehatan Terutama bagi

Masyarakat Miskin

No Indikator Sasaran Satuan Tahun 2016 Persentase

2015Target Realisasi %1 Persentase

penduduk memiliki jaminan kesehatan

% 76 70 92,11 12,0

2 Persentase Desa siaga Aktif

% 73 95,20 130,41 128,5

3 Jumlah Posyandu Aktif dan UKBM lainnya

% 89,50 40 44,69 47,9

4 Persentase korban bencana alam tertangani pelayanan kesehatannya

% 100 100 100 100

5 Persentase KK dengan akses sanitasi dasar dan air bersih

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

No Indikator Sasaran Satuan Tahun 2016 Persentase

2015Target Realisasi %yang memenuhi syarat kesehatan :- Akses jamban

keluarga- Akses air besih

%%

70,7081,60

70,8078,10

100,14

95,71103,297,7

6 Persentse keluarga miskin yang terlayani (Pra Sejahtera dan CU (Current User) peserta KB Aktif

% 70 71,19 101,7 97,56

7 a. BOR (Bed Occupancy Rate)

b. LOS (Length Of Stay)

c. TOI (Term Over Internal)

d. BTO (Bed Turn Over)

e. GDR (Gross Death Rate)

f. NDR (Net Death Rate)

%

Hari

Hari

Kl

60 – 85

6 – 9

1 – 3

40 -50

4,5

2,5

66,21

2,49

1,27

97,21

4,43

1,94

110,35

41,4

127

243,02

98,44

77,6

108,33

-

-

-

-

-

Dari tabel di atas dapat diuraikan untuk masing-masing

indikator sasaran sebagai berikut :

1. Penduduk yang Memiliki Jaminan Kesehatan

Persentase penduduk yang memiliki jaminan

kesehatan pada tahun 2016 belum mencapai target

yang ditetapkan yaitu sebesar 70% dari target 76%. Hal

ini disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya :

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

a. Sistem pencatatan keluarga miskin belum optimal

sehingga masih banyak masyarakat miskin yang

tidak masuk dalam database Program Jaminan

Kesehatan Nasional danProgram Bantuan Kesehatan

Masyarakat Miskin Provinsi dan Kabupaten;

b. Kurangnya kesadaran masyarakat mampu akan

pentingnya jaminan kesehatan;

c. Belum tersedianya regulasi yang mengatur kewajiban

masyarakat memiliki jaminan kesehatan secara

mandiri;

d. Belum tersedianya sistem pencatatan dan pelaporan

jaminan kesehatan mandiri dari pihak swasta;

e. Kurangnya akses informasi kepesertaan jaminan

kesehatan mandiri baik jaminan kesehatan

pemerintah maupun swasta.

Capaian target tahun 2015 yaitu 9,0% atau 12,0%,

sedangkan capaian target tahun 2016 yaitu sebesar

70% atau 92,11%, dimana terjadi peningkatan tahun

2016 sebesar 80,11% dikarenakan target tahun 2016

lebih besar daripada tahun 2015.

2. Presentase Desa Siaga Aktif

Desa/Kelurahan Siaga Aktif adalah desa/kelurahan

yang penduduknya dapat mengakses dengan mudah

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

pelayanan kesehatan dasar yang memberikan pelayanan

setiap hari melalui Pos Kesehatan Desa, atau sarana

kesehatan yang ada di wilayah tersebut seperti pusat

kesehatan masyarakat, atau sarana kesehatan lainnya,

serta penduduknya mengembangkan Usaha Kesehatan

Bersumberdaya Masyarakat dan melaksanakan

surveilans berbasis masyarakat (meliputi pemantauan

penyakit, kesehatan ibu dan anak, gizi, lingkungan dan

perilaku), kedaruratan kesehatan dan penanggulangan

bencana, serta penyehatan lingkungan sehingga

masyarakatnya menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan

Sehat (PHBS).

Presentase desa siaga aktif pada tahun 2016 belum

melampaui target yang ditetapkan, yaitu 95,20% atau

130,415 (target 73%). Keberhasilan pencapaian ini

didukung oleh keberhasilan revitalisasi kegiatan desa

siaga, antara lain penguatan manajemen desa siaga,

peningkatan kapasitas petugas dan kader kesehatan,

peningkatan upaya advokasi dana operasional desa

siaga dari alokasi dana desa serta penyediaan biaya

operasional kegiatan pemberdayaan masyarakat di

bidang kesehatan. Capaian target pada tahun 2015 dan

2016 yaitu sama-sama melampaui target .

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

3. Jumlah Posyandu Aktif dan UKBM Lainnya

Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) adalah salah satu

bentuk upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat

(UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh,

untuk, dan bersama masyarakat guna memberdayakan

masyarakat dan memberikan kemudahan kepada

masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan

dasar untuk mempercepat penurunan angka kematian

ibu, bayi, dan balita.

Jumlah posyandu aktif dan UKBM lainnya pada tahun

2016 belum mencapai target yang telah ditetapkan yaitu

40% atau 44,69% (Target 89,50%). Hal ini dikarenakan

jumlah posyandu dengan strata purnama dan mandiri

masih kurang, strata posyandu di Kabupaten Lombok

Timur masih di dominasi oleh posyandu dengan strata

pratama dan madya.

Beberapa hal yang menyebabkan posyandu dengan

strata pratama dan madya sulit meningkat menjadi

posyandu purnama dan mandiri, antara lain :

a. Kurangnya dukungan penyelenggaraan pembinaan

posyandu dari lintas sektoral terkait;

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

b. Program revitalisasi posyandu tidak berjalan dengan

maksimal karena ketersediaan sumberdaya masih

kurang.

Capaian target tahun 2015 dan 2016 sama-sama

tidak mencapai target, dan terjadi penurunan pada

tahun 2016 sebesar 2,215.

4. Persentase Korban Bencana Tertangani Layanan

Kesehatannya

Tercapainya target indikator 4 disebabkan oleh

korban bencana tertangani layanan kesehatannya

dengan baik, karena didukung oleh sarana dan

prasarana yang memadai dan tenaga kesehatan yang

cukup. Capaian target pada tahun 2015 dan 2016 yaitu

sama-sama sebesar 100%.

5. Persentase KK dengan Akses Sanitasi Dasar dan Air

Bersih yang Memenuhi Syarat Kesehatan

a. Akses Jamban Keluarga

Fasilitas sanitasi yang memenuhi syarat kesehatan

antara lain dilengkapi dengan leher angsa, tanki

septik/Sistem Pengolahan Air Limbah (SPAL), yang

digunakan sendiri atau bersama.

Pada tahun 2016 akses jamban keluarga sebagai

fasilitas sanitasi di Kabupaten Lombok Timur sudah

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

mencapai target yang ditetapkan. Realisasi akses

jamban pada tahun 2015 dan tahun 2016 sama-sama

mencapai target. Hal ini disebabkan oleh beberapa

faktor :

1) Program STBM 5 Pilar sudah dirasakan hasilnya;

2) Masyarakat merasa jamban sudah merupakan

kebutuhan sanitasi keluarga;

3) Kondisi ekonomi keluarga mulai meningkat untuk

menyediakan sarana sanitasi jamban keluarga;

Kendati target kabupaten sudah tercapai, namun

di tingkat desa target ODF (Open Defecation

Free/Bebas Buang Air Besar Sembarangan) belum

mencapai target, karena sebagian besar target

kabupaten tersebut didominasi oleh KK yang memiliki

jamban keluarga di daerah perkotaan.

Beberapa hambatan yang menjadi penyebab

rendahnya cakuan desa/kelurahan ODF adalah :

1) Pemicuan STBM 5 Pilar di beberapa tempat belum

efektif;

2) Tingkat pengetahuan masyarakat akan sanitasi

masih rendah;

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

3) Tingkat ekonomi masyarakat pedesaan masih

rendah sehingga masih mengharapkan pemerintah

untuk membangun fasilitas MCK;

4) Masih ditemukan desa tidak memiliki akses air

bersih sehingga menghambat aktifitas saintasi;

5) Kurangnya dukungan pemerintah desa dalam

penyelenggaraan Pemicuan STBM 5 Pilar.

b. Akses Air Bersih

Akses air bersih disini dimaksudkan adalah akses

masyarakat terhadap sarana air bersih, karena adanya

sarana tidak menjamin ketersediaan air bersih yang

mencukupi untuk kebutuhan air minum dan keperluan

sanitasi setiap hari sepanjang tahun. Hal ini

disebabkan musim kemarau panjang yang terjadi

menyebabkan sarana yang menjadi sumber air tidak

tersedia cukup.

Realisasi Akses Sarana Air Bersih (SAB) pada tahun

2016 sama dengan tahun 2015 yaitu sebesar 78,10%,

artinya sudah melampaui target MDGs yaitu 67%.

Pada tahun 2016 persentase akses masyakat terhadap

ketersediaan sarana air bersih belum mencapai target

Renstra yaitu 79,9%. Hal ini sebagian besar

disebabkan debit air pada sarana yang menjadi

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

sumber air kurang, sehingga untuk memenuhi target

tersebut pemerintah daerah telah berusaha

menyediakan sumber mata air berupa pengaturan

debit air pada mata air oleh perusahaan air minum.

Selain itu melalui program penyehatan lingkungan

pemerintah melalui dana APBN dan APBD

membangunan sumur bor (artesis) di beberapa desa

dan tetap melaksanakan surveilans kualitas air berupa

inspeksi sanitasi, pemeriksaan sampel air pada sarana

air bersih, kaporisasi, dll.

Capaian target tahun 2015 dan 2016 sama-sama

belum mencapai target.

6. Persentase Keluarga Miskin yang Terlayani (Pra

Sejahtera dan CU (Current User) Peserta KB Aktif

Beberapa Program/kegiatan yang dilaksanakan

untuk meningkatkan akses pelayanan ini diantaranya

:

a. Program Keluarga Berencana.

1) Pelayanan KIE.

2) Pembinaan Keluarga Berencana.

3) Pengadaan Sarana Pendukung Program KB.

4) Pemutahiran Data Pendataan Keluarga.

5) Orientasi, Pembinaan POKTAN dan UPPKS.

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

6) Dialog interaktif melalui Media Elektronik.

b. Program Kesehatan Reproduksi Remaja

1) Advokasi dan KIE Program Kesehatan Remaja.

2) Program Pelayanan Kontrasepsi.

c. Program pembinaan peran serta Masyarakat dalam

Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan

Reproduksi (KB/KR)

1) Bimbingan teknis program PP dan KB bagi unit

Pemberdayaan

2) Operasional bagi unit pemberdayaan keluarga

3) Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan

Capaian kinerja yang berhubungan dengan

kepesertaan ber KB ini meliputi hasil cakupan

akseptor baru dan dan cakupan KB aktif. Untuk lebih

jelasnya dapat diuraikan sebagai berikut :

Hasil Pelayanan Peserta KB Baru

Pelayanan peserta KB baru merupakan Indikator

Kegiatan Utama Pada BPPKB dengan sasaran PUS

baru, Ibu Bersalin, Ibu Pasca keguguran dan PUS

yang Unmetneed. Estimasi ukuran dan komposisi

dari populasi wanita yang kebutuhan

kontrasepsinya tidak terpenuhi (unmet need)

berguna untuk perencanaan program keluarga

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

berencana dan kesehatan reproduksi. Data unmet

need sangat penting sebagai bahan perumusan

kebijakan. Kebutuhan pelayanan KB yang tidak

terpenuhi (unmet need) didefinisikan sebagai

persentase wanita kawin yang tidak ingin punya

anak lagi atau ingin menjarangkan kelahiran

berikutnya, tetapi tidak memakai alat/cara

kontrasepsi. Wanita yang memerlukan KB dengan

tujuan untuk “menjarangkan” kelahiran mencakup

wanita hamil yang kehamilannya tidak diinginkan

waktu itu, wanita yang belum haid setelah

melahirkan anak yang tidak diinginkan waktu itu, dan

wanita lain yang sedang tidak hamil atau belum haid

setelah melahirkan dan tidak memakai kontrasepsi

tetapi ingin menunggu duatahun atau lebih sebelum

kelahiran berikutnya. Wanita yang belum

memutuskan apakah ingin anak lagi atau ingin anak

lagi tetapi belum tahu kapan juga termasuk

kelompok ini. Wanita yang memerlukan KB untuk

“membatasi” kelahiran mencakup wanita hamil yang

kehamilannya tidak diinginkan, wanita yang belum

haid dan yang sudah haid setelah melahirkan anak

yang diinginkan, yang tidak diinginkan, yang tidak

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

memakai kontrasepsi lagi. Ukuran pelayanan KB

yang tidak terpenuhi, digunakan untuk menilai

sejauh mana program KB telah dapat memenuhi

kebutuhan pelayanan.

Terpenuhinya kebutuhan pelayanan KB dapat

dilihat dari hasil pelayanan KB baru per mix

kontrasepsi pada Klinik KB pemerintah, Klinik KB

Swasta, dokter praktek swasta dan bidan praktek

swasta berdasarkan Perkiraan Permintaan

Masyarakat (PPM) atau yang biasa disebut dengan

target peserta KB Baru pada tahun 2016 setelah

mengacu pada jumlah Unmet need hasil Pendataan

Keluarga Tahun 2015 sebanyak 40.454 akseptor.

Cakupan hasil pelayanan pada tahun 2016 sebanyak

39.098 akseptor (88,01%) yang dirincikan menurut

mix kontrasepsi sebagai berikut :

Tabel 3.21.Cakupan Peserta KB Baru per Mix Kontrasepsi terhadap

Perkiraan Permintaan Masyarakat (PPM)

No Mix Kontrasepsi

Target PPM

CakupanPelayanan %

1. IUD

40.454

2.022 52. MOW 265 0,663. MOP 194 0,484. IMPLANT 4.888 12,085. SUNTIKAN 23.900 59,086. PIL 3.258 8,057. KONDOM 1,078 2,66

TOTAL 35.605 88,01

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa

sebagian besar PUS yang ada menggunakan metode

konrasepsi hormonal (non MKJP). Jumlah tersebut

pelayanannya dilakukan di instansi Pemerintah

(Poskesdes, Puskesmas dan Rumah Sakit) dan

Instansi Swasta (dokter praktek swasta, dan Bidan

Praktek Mandiri) . Rincian pencapaian akseptor baru

jalur pemerintah dan swasta pada tahun 2016 per

mix kontrasepsi dapat dicermati pada tabel berikut :

Tabel 3.22.Pencapaian Peserta KB Baru per Mix

Januari s/d Desember 2016

NO. MIX KONTRASEPSI

JALUR PEMERINTA

H

JALUR SWAST

AJUMLA

H%

1. I U D 1.786 45 1.831 5,362. M O W 217 0 217 0,653. M O P 194 0 194 0,584. Kondom 1.044 29 1.073 3,235. Implant 4.555 137 4.692 14,136. Suntikan 22.457 576 23.033 69,347. Pil 2.964 126 3.090 9,3

JUMLAH 33.217 913 34.130 100 Sumber: F/II/KB/2016 (diolah)

Dari data hasil pelayanan di atas terlihat hasil

pelayanan dalam Klinik KB jalur pemerintah (klinik

yang mendapat subsidi alkon dari pemerintah)

sebanyak 33.217 akseptor (97,32%), sedangkan

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

hasil pelayanan jalur swasta sebanyak 913 akseptor

(2,67%) dari total Akseptor KB Baru pada tahun 2016.

Akseptor KB jalur pemerintah ini dimanfaatkan oleh

Keluarga Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I,

sementara Keluarga Sejahtera II ke atas lebih

memilih KB mandiri atau jalur swasta.

Perkembangan Cakupan akseptor baru tahun

2012 sampai dengan tahun 2016 sebagai berikut :

Grafik 3.6.Pencapaian Akseptor Baru Kabupaten Lombok Timur

Tahun 2012 s/d 2016

2012 2013 2014 2015 2016 -

10,000

20,000

30,000

40,000

50,000

60,000 56,512 53,196 51,683

39,955 35,605

AKSEPTOR

Sumber : Data BPPKB diolah

Bila dilihat grafik cakupan Akseptor Baru tiga tahun

terakhir di atas, hasilnya mengalami penurunan. Bila

dibandingkan dengan perkiraan permintaan masyarakat

untuk menjadi akseptor KB tiga tahun terakhir, cakupan

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

Akseptor baru juga mengalami penurunan, Penurunan

ini disebabkan karena semakin tertibnya administrasi

pencatatan dan pelaporan bagi peserta KB ulangan

yang berstatus sebagai peserta ganti cara alat

kontrasepsi yang tidak lagi dianggap sebagai akseptor

baru dan penurunan target Perkiraan Permintaan

Masyarakat (PPM) yang diberikan oleh Propinsi. Dari

total pencapaian KB baru yang ada, pencapaian

akseptor KB baru dengan metode kontrasepsi jangka

panjang dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.23. Capaian Peserta KB Baru masing-masing Kecamatan

Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) Tahun 2016

NO KECAMATAN

TOTAL CAPAIAN

MIX KONTRASEPSITOT %

IUD MOW MOP IMP

1 KERUAK 1.311 71 4 - 71 146 11,14

2 JEROWARU 975 25 4 - 68 97 9,95

3 SAKRA 2.172 118 - - 190 308 14,18

4 SAK. BARAT 1.743 140 1 - 155 296 16,9

85 SAK.

TIMUR 1.506 84 6 - 159 249 16,53

6 TERARA 1.732 101 2 - 141 244 14,09

7 MT. GADING 1.296 71 12 - 121 204 15,7

48 SIKUR 1.845 129 6 - 231 366 19,8

49 MASBAGIK 2.448 137 6 - 278 421 17,2

010 PR. SELA 2.441 96 2 - 630 728 29,8

211 SUKAMULI

A 903 103 3 - 154 260 28,79

12 SURALAGA 2.076 90 6 - 312 408 19,65

13 SELONG 2.507 395 193 - 503 1.091 43,52

14 LB. HAJI 1.447 74 13 - 170 257 17,76

15 PR. BAYA 2.626 104 1 1 392 498 18,96

16 SUELA 1.512 19 3 - 186 208 13,76

17 AIKMEL 2.795 62 1 - 593 656 23,47

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

18 WANASABA 2.459 131 1 193 292 617 25,0

919 SEMBALUN 556 38 1 - 146 185 33,2

720 SAMBALIA 1.255 34 - - 96 130 10,3

6KABUPATEN 35.605 2.022 265 194 4.888 7.369 20,7

0Sumber: F/II/KB/2016, (diolah)

Dari tabel 3 terlihat pencapaian peserta KB baru

metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) tahun 2016

dari total pencapaian hanya mencapai 20,70%.

Pencapaian tertinggi untuk penggunaan MKJP tahun

2016 adalah di kecamatan Selong dengan capaian

43,52% dan kecamatan dengan capaian terendah

adalah kecamatan Jerowaru hanya mencapai 9,95%.

Sedangkan pencapaian peserta KB baru Metode

Kontrasepsi Sederhana atau Non MKJP pada masing-

masing Kecamatan dari bulan Januari sampai dengan

Desember 2016 dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.24.Capaian Peserta KB Baru masing-masing Kecamatan

Metode Kontrasepsi Sederhana atau Non MKJPJanuari sampai bulan Desember 2016

NO

KECAMATAN

TOTAL PENCAPAIA

N

MIX KONTRASEPSI TOTAL %STK PIL KND

1 KERUAK 1.311 1.086 74 5 1.165 88,862 JEROWARU 975 775 96 7 878 90,053 SAKRA 2.172 1.545 232 87 1.864 85,824 SAK. BARAT 1.743 1.180 192 75 1.447 83,025 SAK. TIMUR 1.506 1.136 104 17 1.257 83,476 TERARA 1.732 1.314 157 17 1.488 85,917 MT. GADING 1.296 811 170 111 1.092 84,268 SIKUR 1.845 1.137 237 105 1.479 80,169 MASBAGIK 2.448 1.845 136 46 2.027 82,8010 PR. SELA 2.441 1.212 358 143 1.713 70,18

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

11 SUKAMULIA 903 574 57 12 643 71,2112 SURALAGA 2.076 1.236 315 117 1.668 80,3513 SELONG 2.507 1.332 57 27 1.416 56,4814 LB. HAJI 1.447 1.123 58 9 1.190 82,2415 PR. BAYA 2.626 2.051 62 15 2.128 81,0416 SUELA 1.512 1.250 13 41 1.304 86,2417 AIKMEL 2.795 1.803 281 55 2.139 76,5318 WANASABA 2.459 1.438 311 93 1.842 74,9119 SEMBALUN 556 300 38 33 371 66,7320 SAMBALIA 1.255 752 310 63 1.125 89,64KABUPATEN 35.605 23.900 3.258 1.078 28.23

6 79,30Sumber: F/II/KB/2016 (diolah)

Dari tabel di atas dapat dilihat cakupan peserta KB

di Kabupaten Lombok Timur sebagian besar masih

menggunakan alat kontrasepsi sederhana/jangka

pendek non MKJP sebesar 79,30% lebih besar dari

penggunaan tahun 2015 sebesar 78,76%. Kecamatan

yang paling tinggi persentase Penggunaan Metode

Kontrasepsi Sederhana non MKJP adalah Kecamatan

Jerowaru dengan jumlah 90,05% dari total pencapaian

pengguanan kontrasepsi sehingga kecamatan Jerowaru

perlu menjadi prioritas intervensi peningkatan

penggunaan MKJP, sedangkan Kecamatan yang

terendah adalah Kecamatan Selong 56,48% dari total

pencapaian penggunaan kontrasepsi.

Hasil Pelayanan Peserta KB Aktif

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

Hasil pelayanan peserta KB aktif merupakan hasil

pelayanan ulangan ditambah dengan pelayanan KB

baru di kurangi dengan yang DO per mix kontrasepsi

pada Klinik KB pemerintah, Klinik KB Swasta, dokter

praktek swasta dan bidan praktek swasta. Data

Cakupan Peserta KB aktif tahun 2016 dapat dilihat pada

tabel berikut :

Tabel 3.25.Data cakupan peserta Akseptor KB aktif per mix KontrasepsiTerhadap PUS di Kabupaten Lombok Timur tahun 2014, 2015

dan Tahun 2016

NoMix

Kontrasepsi

Sasaran PUS Cakupan Pelayanan %

2014 2015 2016 2014 2015 2016 2014 2015 2016

1. IUD

296.721 283.434 285.350

24.103 22.534 22.602 8,12 7,95 7,92

2. MOW 4.655 4.290 4.179 1,57 1,51 1,46

3. MOP 1.836 1.917 1.853 0,62 0,65 0,65

4. IMPLAN 29.684 29.484 31.336 10,00 10,40 10,98

5. SUNTIKAN

99.771 96.163 106.111 33,62 33,93 37,19

6. PIL 44.300 45.012 32.662 14,93 15,88 11,45

7. KONDOM 4.983 4.749 4.399 1,68 1,68 1,54

JUMLAH296.721 283.434 285.350 209.33

2 204.149 203.142 70,55 72,03 71,19

Sumber: F/I/KB/2016 (diolah)

Berdasarkan laporan yang ada tercatat jumlah

peserta KB aktif sampai Desember 2016 sebanyak

203.142 akseptor dari 285,350 PUS yang ada. Jika

dilihat dari kumulatif yang ada peserta KB aktif tahun

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

2016 menurun (203,142) dibandingkan dengan tahun

2015 (204,149), Jika dilihat dari persentase peserta KB

aktif tahun 2016 (71,19%) lebih rendah jika

dibandingkan dengam tahun 2015 (72,03%) hal ini

disebabkan oleh karena adanya program pemutahiran

data PUS berdasarkan hasil pendataan tahun 2015

sehingga jumlah PUS yang tercatat secar real sebanyak

yang tercatat di tahun 2016. Terdapat sekitar 28,81%

PUS yang tidak ber KB dengan alasan masih ada yang

hamil, menunda kelahiran (Ingin anak segera, Ingin

anak di tunda dan tidak ingin anak lagi) . Data

perkembangan Cakupan peserta KB Aktif lima tahun

terakhir dapat dilihat pada grafik berikut :

2012 2013 2014 2015 2016 194,000 196,000 198,000 200,000 202,000 204,000 206,000 208,000 210,000

Grafik 3.7. Cakupan Peserta KB Aktif (CU)

di Kabupaten Lombok Timur Tahun 2012 s/d 2016

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa cakupan

jumlah Akseptor KB Aktif sebagai salah satu target

kinerja mengalami penurunan selama tiga tahun

terakhir dilihat dari total Pasangan Usia Subur (PUS)

yang ada. Hal ini disebabkan oleh tertatanya

pengelolaan manajement pencatatan dan pelaporan

yang lebih baik sehingga hasil cakupan yang dihasilkan

menggambarkan proses validasi yang baik, diantaranya

bahwa berdasarkan definisi operasional Pasangan Usia

Subur yang menyatakan bahwa batas usia PUS yaitu

45 tahun, sehingga yang sebelumnya pada tahun 2014

dan 2015 pasangan yang usianya diatas 45 masih

tercatat sebagai Curren User (CU), tetapi karea definisi

opersional tersebut bayak dari PUS tersebut

dikeluarkan meskipun masih menggunakan alat

kontrasepsi.

Capaian target pada tahun 2016 menurun dari

capaian tahun 2015 dikarenakan realisasi pada tahun

2016 menurun dari target yang sama yaitu sebesar

70%.

7. Persentase Kinerja Pelayanan

a. BOR (Bed Occupancy Rate)

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

Angka Pemanfaatan Tempat Tidur (BOR) Rumah

Sakit Umum Daerah Dr. R. Soedjono Selong pada

tahun 2016 yaitu 66,21%. Angka ini tergolong baik

karena masih dalam kisaran standar yang ditetapkan.

Ini menujukkan bahwa pemanfaatan tempat tidur

masih cukup besar. Angka ini sedikit terjadi

peningkatan sebesar 0,26% kalau dibandingkan

dengan BOR tahun 2015. Capaian target tahun 2015

dan 2016 sama-sama sudah mencapai target.

b. LOS (Length Of Stay)

Untuk angka Lama Masa Perawatan ( LOS )

tahun 2016 yaitu 2,49 hari, angkan ini tergolong baik

karena berada dibawah standar pelayanan yang

telah ditetapkan yaitu 6-9 hari. Hal ini disebabkan

karena adanya kecenderungan peningkatan

pelayanan kepada pasien yang menyebabkan pasien

merasa nyaman dan lekas sembuh dan dipengaruhi

oleh kemampuan pasien untuk membayar biaya

perawatan.

c. TOI (Term Over Internal)

Untuk angka pergantian interval (TOI) pada

tahun 2016 yaitu 1,27 hari, standar capaian yaitu 1-3

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

hari. Angka ini juga tergolong masih baik karena

masih berada pada kisaran standar efisien yang telah

ditentukan.

d. BTO (Bed Turn Over)

Demikian juga halnya dengan Angka Perputaran

Tempat Tidur (BTO) pada tahun 2016 mencapai

97,21 kali, angka ini tergolong baik tapi kurang

efisien karena berada di atas angka standar yang

ditetapkan yaitu 40-50 kali per tahun. Hal ini

disebabkan karena pada tahun 2016 terjadi

peningkatan jumlah pasien yang tidak dibarengi

dengan peningkatan angka lama perawatan dan

indikator ini memberikan gambaran bahwa frekuensi

pemakaian tempat tidur melebihi kisaran ideal.

e. GDR (Gross Death Rate)

Begitu juga dengan angka kematian umum

(GDR) pada tahun 2016 sebayak 4,43 per 100 pasien

keluar, angka ini mengalami penurunan dibandingkan

dengan tahun 2015 sebesar 1,15 per 100 pasien

keluar. Angka kematian umum ini tergolong baik

karena masih berada dibawah nilai standar efisien

yaitu 4,5%.

f. NDR (Net Death Rate)

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

Angka Kematian Bersih (NDR) pada tahun 2016

yaitu 1,94 per 100 pasien keluar, angka ini

mengalami penurunan dibandingkan tahun 2015

sebesar 0,8 per 100 pasien keluar, angka ini

tergolong sangat baik karena masih berada pada

kisaran standar efisien yang telah ditetapkan yaitu

2,5%.

Tabel 3.26. Evaluasi Pencapaian Sasaran 16Terwujudnya Peran Perempuan dalam Proses Pembangunan

No Indikator Sasaran SatuanTahun 2016 Persentas

e 2015Target Realisasi %

1Persentase peran perempuan dalam pembangunan

% 27 37,28 138,1 136,89

2Persentase terbinanya desa/kelurahan lokasi PPKSS

% 100 100 100 100

Peran serta perempuan untuk ikut secara aktif dalam

berbagai proses pembangunan, ternyata tidak semulus apa

yang diharapkan. Hal tersebut disebabkan karena adanya

perbedaan sikap dan perlakuan terhadap kaum perempuan

yang seolah-olah menempatkan kaum perempuan pada

posisi yang kurang menguntungkan. Kaum perempuan

seringkali dianggap sebagai kaum yang lemah, hal ini

mengakibatkan peran kaum perempuan dalam proses

pembangunan di segala bidang menjadi kurang optimal.

Seperti kita ketahui jumlah kaum perempuan sangat sedikit

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

menduduki suatu posisi yang strategis, baik pada dunia

pemerintahan, politik, ataupun yang lainnya. Suatu

kenyataan yang kontraproduktif dengan harapan yang

menginginkan peningkatan peran kaum perempuan di

segala bidang. Namun kalau dikaji lebih mendalam, yang

menjadi penyebab kurangnya partisipasi perempuan dalam

semua lini, baik itu pemerintahan atau mungkin politik

misalnya, adalah rendahnya minat mereka dalam

berorganisasi. Karena itu apabila kaum perempuan ingin

meningkatkan perannya dalam politik, maka ia harus

mencari peluang dan kesempatan untuk berorganisasi.

Pengalaman berorganisasi inilah yang mampu membentuk

jiwa kepemimpinan seseorang. Pengalaman berorganisasi

ini pula yang sering menjadi pertimbangan seorang

pemimpin untuk menempatkan seseorang karyawan pada

jabatan strategis pengambil keputusan.

Partisipasi perempuan dalam bidang pemerintahan pada

umumnya menjadi salah satu indikator kesetaraan gender

atau kemitrasejajaran antara laki-laki dan perempuan

apakah terjadi kesenjangan atau tidak. Indikator ini selain

mudah dikenal, nyata wujudnya, juga penuh dengan makna

strategis dalam konteks perspektif kemajuan kaum

perempuan ke depan dalam rangka mewujudkan kehidupan

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

masyarakat yang gender-relationship dalam segenap aspek

pembangunan bagi kesejahteraan lahir bathin. Keputusan

politis maupun kebijakan yang tidak responship gender akan

menghasilkan output yang kurang menguntungkan bagi

upaya penyetaraan. Hal ini akan menjadi kontra, dan

cenderung melebarkan kesenjangan sosial, ekonomi. Oleh

karena itu partisipasi perempuan dalam bidang

pemerintahan umumnya perlu lebih didorong, sebagai

pemicu gerakan moral anti diskriminatif gender.

Partisipasi Perempuan di Lembaga LegislatifDalam bidang politik sesungguhnya pemerintah telah

membuat keputusan yang bernuansakan gender saat ini

dengan ditetapkannya kuota perempuan sebagai anggota

legislatif sebesar 30%, sehingga dari sisi kesempatan

perempuan punya peluang yang cukup untuk menduduki

kursi legislative, karenanya tidak dapat dikatakan lagi

bahwa kaum perempuan berada pada posisi yang marginal.

Hak-hak politik mereka sudah terbuka dan bukan lagi

sebatas wacana, akan tetapi kesempatan ini belum dapat

dimanfaatkan secara maksimal sehingga status mereka

masih belum beranjak dari penonton hingga menjadi

pemain. Kuota perempuan sebagai anggota legislatif

sebesar 30 %, hanya bisa mencapai angka 4 %. Hal ini dapat

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

dilihat dari hasil pemilu legislatif tahun 2014 dimana

perempuan hanya mampu menempati 2 kursi. Proporsi

diatas jelas sangat tidak representatif baik dilihat dari sisi

proporsi penduduk perempuan dibanding laki-laki maupun

dilihat dari bobot keputusan politis yang akan diambil.

Dapat dipahami bahwa peranan DPRD dalam segala

aspek kegiatan pembangunan sangat menentukan. Dengan

demikian maka keterwakilan kaum perempuan selayaknya

dalam jumlah yang pantas agar kepentingan kaum

perempuan dapat terakomodasi pada aspek politis. Dilihat

dari sisi perkembangannya sejak tahun 1999 jumlah

anggota DPRD perempuan mencapai 8, 89%, dan terjadi

penurunan pada hasil pemilu 2004 menjadi 4,44%, hasil

pemilu tahun 2009 meningkat kembali menjadi 8,00% dan

pemilu terkhir tahun 2014 turun lagi menjadi 4%. Fluktuasi

jumlah anggota legislatif perempuan pada akhirnya

menunjukkan suatu kondisi dimana komitmen responshif

gender dibidang politik masih lemah.

Ini salah siapa ? “Pertanyaan ini sulit untuk dijawab”

mengingat banyak aspek yang mempengaruhinya. Akan

tetapi kesimpulan sederhana dapat diutarakan bahwa

fenomena diatas terjadi karena suara kaum perempuan

belum berpihak pada calon legislatif perempuan, artinya

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

kaum perempuan mayoritas masih mempercayai calon

legislatif laki-laki untuk menjadi wakilnya di DPRD

dibandingkan dengan caleg perempuan.

Kondisi diatas jelas menjadi pekerjaan yang tidak

ringan bagi kader-kader perempuan di partai politik untuk

memberikan pemahaman kepada konstituen perempuan

agar kedepan dapat menyalurkan suaranya kepada caleg

perempuan, dengan harapan jika kuota 30% dapat

terpenuhi maka aspirasi-aspirasi perempuan dapat

terakomodir lebih maksimal. Gambaran hasil pemilu sejak

tahun 2009 sampai tahun 2014 dapat dicermati pada grafik

berikut :Grafik 3.8.

Prosentase Keterlibatan Perempuan Pada Lembaga LegislatifKabupaten Lombok Timur – Hasil Pemilu 3 Periode Terakhir

Sumber : Data BPPKB diolah

Lebih jauh mengenai informasi lebih detail mengenai

data partisipasi perempuan pada lembaga legislatif selama

3 Periode Pemilihan Umum (Pemilu) terakhir dapat dilihat

pada tabel berikut :

2004

2009

2014

38 40 42 44 46 48 50

43

46

48

2

4

2

L P

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

Tabel 3.27.Data Partisipasi Perempuan Pada Lembaga LegislatifKabupaten Lombok Timur - Selama 3 Periode Terakhir

NNO HASIL PEMILU JENIS KELAMIN JML (%)L P

11 Hasil Pemilu 2004 43 2 45 4,44

22 Hasil Pemilu 2009 46 4 50 8,00

13 Hasil Pemilu 2014 48 2 50 4,00

Sumber : KPU Kab. Lotim

Berdasarkan data pada tabel diatas tercatat bahwa dari

50 anggota lembaga legislatif terdapat 4 anggota legislatif

perempuan pada periode pemilu tahun 2009, sementara

periode pemilihan umum tahun 2014 tercatat 2 anggota

legislatif perempuan dari 50 anggota legislatif. Kondisi ini

mengalami penurunan sebanyak 50% dan hal ini mestinya

tidak perlu terjadi.

Partisipasi Perempuan di Lembaga Eksekutif Hingga dewasa ini kesetaraan partisipasi perempuan

dalam bidang pemerintahan harus diakui masih belum

optimal. Namun kondisinya jauh lebih prospektif jika

dibandingkan dengan era dasawarsa 80-an. Perempuan

menjadi Kepala Desa, Camat, atau pejabat pemerintahan

lainnya, kini sudah dapat diterima oleh masyarakat. Dengan

demikian dewasa ini perempuan dapat berpartisipasi dalam

bidang pemerintahan secara terbuka. Permasalahannya

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

adalah kemampuan, skill, sebagai faktor internal bagi kaum

perempuan masih menjadi kendala sehingga masih harus

ditingkatkan. Adapun gambaran keterlibatan perempuan

dalam Lembaga Eksekutif dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 3.28.Banyaknya Pegawai Negeri Sipil (PNS) Menurut Tingkat Pendidikan yang Ditamatkan dan Jenis Kelamin di Kab. Lombok Timur Tahun 2016

Tingkat Pendidikan Yg

Ditamatkan

Jenis KelaminJumlahLaki Perempuan

SD 63 10 73SMP 170 9 179SMA 2.342 1.174 3.516DIPLOMA 1.460 1.677 3.137S1 3.363 1.564 4.927S2 89 17 106S3 0 0 0JUMLAH 7.487 4.451 11.938

Sumber : Badan Kepegawaian Daerah Kab. Lotim, 2016

Salah satu strategi pendekatan berdaya ungkit tinggi

dan familiar untuk diterapkan dengan kondisi saat ini di

masyarakat Lombok Timur adalah gerakan peningkatan

partisipasi perempuan dalam bidang pemerintahan desa.

Sasaran bukan semata-mata harus menjadi Kepala Desa,

namun berupa keseimbangan yang proporsional dalam

jumlah perempuan sebagai staf desa (kelurahan), anggota

BPD, pengurus Remaja Masjid, Karang Taruna, serta

perkumpulan sosial lainnya. Dari semua unsur yang ada

perlu disatukan dalam satu wadah kebersamaan mereka,

misalnya dalam bentuk “Perkumpulan Perempuan Desa

(PPD)” untuk Kemajuan dan Kesejahteraan Masyarakat.

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

Sebagai pembina merangkap anggota dalam perkumpulan

perlu dimasukkan unsur-unsur Bidan Desa, Guru/PNS lain

yang ada di desa bersangkutan, petugas lapangan KB, atau

unsur aparatur pemerintahan lainnya yang berstatus

perempuan. Perkumpulan dari berbagai unsur ini merupakan

organisasi sosial mitra kerja pemerintah Desa, Kecamatan,

Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana,

dalam melaksanakan program-program penigkatan akses

pelayanan kesehatan (persalinan, imunisasi, Gizi, KB),

pendidikan menyangkut partisipasi sekolah, keluarga rawan

putus sekolah, bidang sosial menyangkut kekerasan

terhadap anak dan perempuan dan lain sebagainya.

Jumlah keseluruhan karyawan pada lingkup Pemerintah

Kabupaten Lombok Timur, pada tahun 2015 sebanyak

11.938 orang yang terdiri dari karyawan perempuan

sebanyak 4.451 (37,28%) dan karyawan laki-laki sebanyak

7.487 (62,72%). Jika diperhatikan proporsi aparatur

pemerintahan menurut satuan organisasi, Dinas/Instansi/

Lembaga/Institusi terdapat proporsi yang keterlibatan

perempuan pada lembaga eksekutif masih sangat rendah.

Tercatat keterlibatan perempuan pada Sekretariat Daerah

baru mencapai 23,88%, pada sekretariat dewan hanya

34,69%, inspektorat mencapai 29,72%, agak membaik pada

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

lembaga/ Dinas pendidikan yang mencapai 44,62%, kantor

kecamatan mencapai 13,60%, dan kantor kelurahan

mencapai 21,42%.

Lebih jauh kesenjangan juga terjadi pada perempuan

yang menduduki jabatan dalam pemerintahan ternyata

sangat minim. Kondisi seperti ini tentu masih

kontraproduktif dengan apa yang dihajatkan yaitu

kesetaraan gender dalam kesatuan perjuangan mewujudkan

kesejahteraan masyarakat yang merata, berkeadilan, dan

demokratis.

Capaian target tahun 2015 dan 2016 sama-sama sudah

melampaui target pada indikator 1, sedangkan pada

indikator 2 keduanya sudah mencapai target.

Tabel 3.29. Evaluasi Pencapaian Sasaran 17Terwujudnya Peningkatan Kualitas Perumahan dan

Lingkungannya

No Indikator Sasaran SatuanTahun 2016 Persentas

e 2015Target Realisasi %

1Jumlah penataan perumahan dan permukiman

Kec 20 20 100 100

Dalam upaya mengantisipasi kebutuhan perumahan dan

permukiman yang setiap tahunnya dirasakan semakin

meningkat dan kualitas lingkungan perumahan yang

semakin menurun, pemerintah daerah beserta seluruh

aparat/jajarannya dituntut untuk mencari menemukan

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

terobosan-terobosan baru guna mendorong pihak swasta

maupun masyarakat yang memiliki modal untuk

bekerjasama secara sinergik dalam penyediaan sarana dan

prasarana perumahan dan permukiman.

Secara umum agar pelaksanaan kegiatan pembangunan

pada tahun mendatang dapat lebih baik lagi, maka perlu

adanya strategi dan pemecahan masalah yang akan

dilaksanakan yaitu :

1. Memberikan bantuan sarana operasional lapangan untuk

kegiatan pengawasan dan pengendalian kegiatan

pembangunan.

2. Memberikan sosialisasi kepada masyarakat sebelum

proyek dilaksanakan.

3. Melakukan tahapan prioritas kegiatan pembangunan

sesuai dengan prioritas kebutuhan masyarakat.

4. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam

pelaksanakan pembangunan sekaligus memelihara dan

memanfaatkan sarana yang sudah tersedia agar dapat

dimanfaatkan secara berkesinambungan.

Capaian target tahun 2015 sama dengan tahun 2016 yaitu

sebesar 100%.

Tabel 3.30. Evaluasi Pencapaian Sasaran 18Tersedianya Dukungan Penyediaan Unit-unit Hunian Baru

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

yang Memadai

No Indikator Sasaran Satuan Tahun 2016 Persentase 2015Target Realisasi %

1 Jumlah rehabilitasi/pemeliharaan sarana dan prasarana air bersih

Desa 13 13 100 100

Tercapainya target indikator disebabkan karena

teralisasinya anggaran sebesar 100, sehingga terjadi

peningkatan pada tahun 2016 yaitu 12,95%.

Tabel 3.31. Evaluasi Pencapaian Sasaran 19Terwujudnya Penyediaan Sarana dan Prasarana Permukiman

Transmigrasi yang Memadai

No Indikator Sasaran Satuan Tahun 2016 Persentase 2015Target Realisasi %

1 Jumlah kerjasama antar wilayah Lokasi 3 2 100 200

2Jumlah kegiatan seleksi calon transmigrasi

Kegiatan 1 1 100 100

3

Jumlah pelaksanaan kegiatan perpindahan dan penempatan transmigrasi

Jiwa 100 100 100 235

4 Jumlah penyediaan sarana prasarana Paket 1 1 100 100

Terpenuhinya target indikator 1 hal ini disebabkan oleh

Pemerintah Kabupaten Lombok Timur melakukan kerjasama

dengan daerah tujuan dan setelah itu pihak Dinas STT Kabupaten

Lombok Timur melakukan survey/pra anjang sana ke daerah

tujuan apabila sudah sesuai lokasi tujuan maka Pemerintah

Kabupaten Lombok Timur mendapatkan tambahan kuota dari

Pemerintah Pusat yang selanjutnya Pemerintah Kabupaten

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

Lombok Timur membuat MOU/ kesepakatan bersama dengan

Pemerintah Daerah yang dituju. Jika dibandingkan capaian tahun

2015 sebesar 200% sedangkan capaian tahun 2016 sebesar

100%, berarti adanya penurunan sebesar 100%. Hal ini

disebabkan oleh lokasi daerah tujuan transmigrasi berkurang,

dan anggaran 2016 lebih sedikit dibandingkan anggaran tahun

2015.

Terpenuhinya target indikator 2 disebabkan karena petugas

dari Dinas STT Kabupaten Lombok Timur terjun langsung ke

masing-masing desa untuk melakukan seleksi terhadap calon

anggota transmigrasi dan anggaran semuanya terealisasi.

Capaian tahun 2015 sama dengan capaian tahun 2016 yaitu

sebesar 100%.

Terpenuhinya target indikator 3 disebabkan karena realisasi

anggaran dari APBD semuanya terealisasi sebesar 100 % dan

petugas dari Dinas STT Kabupaten Lombok Timur melakukan

sosialisasi ke masing-masing desa melalui pendekatan unsur

pemerintah desa, toga toma dan tokoh pemuda tentang penting

dan manfaat dari transmigrasi. Jika dibandingkan capaian tahun

2015 sebesar 235% sedangkan capaian tahun 2016 sebesar

100%, berarti adanya penurunan sebesar 135%.

Terpenuhinya target indikator 4 disebabkan oleh dukungan dana

dari APBN dan APBD II yang terealisasi sebesar 100 % guna

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

mendukung kelancaran pengadaan sarana dan prasarana

transmigrasi. Capaian tahun 2015 sama dengan capaian tahun

2016 yaitu sebesar 100%.

Tabel 3.32. Evaluasi Pencapaian Sasaran 20Terwujudnya Peningkatan Jalan Kabupaten

No Indikator Sasaran SatuanTahun 2016 Persentas

e 2015Target Realisasi %

1 Panjang kemantapan jalan kabupaten Km 48,08 93,08 193 202

Terlampauinya target indikator disebabkan karena adanya

perkembangan realisasi yang signifikan dari table di atas

diakibatkan karena adanya kegiatan tambahan yang dikucurkan

pusat melalui dana DAK TUD yang pengelolaannya difokuskan

untuk peningkatan infrastruktur jalan, sehingga bertambahnya

panjang jalan yang dapat ditangani pada tahun 2016 dari target

yang telah ditetapkan pada awal tahun 2016.

Jika dibandingkan dengan tahun 2015 dengan capaian 202

% karena target pada tahun lalu lebih kecil (15,80 Km)

sedangkan target pada tahun 2016 lebih besar (48,08 Km),

sehingga capaian tahun 2016 lebih kecil daripada tahun 2015.

Tabel 3.33. Evaluasi Pencapaian Sasaran 21Terwujudnya Jangkauan Jalan Perdesaan

No Indikator Sasaran Satuan Tahun 2016 Persentase 2015Target Realisasi %

1 Panjang jalan kabupaten dengan

Km 48,08 93,08 193 145

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

No Indikator Sasaran Satuan Tahun 2016 Persentase 2015Target Realisasi %

kondisi baik2 Jumlah panjang

jembatan dalam kondisi baik

Unit 5 2 40 95

Terlampauinya indikator 1 tidak terlepas dari upaya yang

dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Lombok Timur dengan

terus menerus melakukan langkah-langkah kongkrit guna

mengurani jumlah jalan rusak. Pada tahun 2016 melalui kegiatan

rehabilitasi dan pemeliharaan jaringan jalan sehingga diharapkan

jumlah panjang jalan dengan kondisi baik dapat ditingkatkan dan

jumlah daerah yang terisolir menjadi semakin berkurang yang

akhirnya diharapkan mampu meningkatkan arus transportasi

barang dan jasa yang berdampak pada peningkatan

perekonomian masyarakat.

Jika dibandingkan capaian tahun 2015 yaitu 145%,

sedangkan capaian tahun 2016 yaitu 193%. Berarti ada kenaikan

capain sebesar 48%. Hal ini tidak terlepas dari upaya-upaya yang

dilakukan sesuai dengan uraian di atas.

Tidak terpenuhinya target indikator 2 disebabkan oleh

anggaran yang tidak terealisasi sebesar 100 %. Penanganan

jalan khususnya jalan kabupaten dilakukan dengan 2 cara yaitu

penangan dengan menggunakan lapis permukaan Hotmix.

Jumlah penanganan dengan hotmix mencapai 93,08 Km yang

tersebar di kabupaten Lombok timur. Untuk penanganan

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

jembatan dilakukan di 5 lokasi namun yang terselesaikan baru 2

buah. sedangkan untuk 3 unit lagi pelaksanaannya hanya untuk

bangunan bawah sedangkan bangunan atasnya akan

dilaksanakan pada tahun 2017.

Jika dibandingkan capaian tahun 2015 yaitu 95%, sedangkan

capaian tahun 2016 yaitu 40%. Berarti adanya penurunan

capaian sebesar 55%, hal ini disebabkan oleh target tahun 2015

lebih besar dibandingkan target tahun 2016.

Tabel 3.34. Evaluasi Pencapaian Sasaran 22Terwujud Peningkatan Dukungan Pembangunan Infrastruktur dan

Transportasi antar Daerah

No Indikator Sasaran SatuanTahun 2016 Persentas

e 2015Target Realisasi %

1 Jumlah dokumen tata ruang kawasan strategis kabupaten

Dokumen 2 2 10

0 100

2 Jumlah penyerapan informasi tentang penataan ruang wilayah

Paket 1 1 100 100

Tercapainya target indikator 1 dan 2 disebabkan karena

pada tahun 2016 ini Rencana Tata Ruang dilokasikan pada 2

(dua) Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) yaitu terdiri dari

Rencana Tata Ruang (KSK) Ekosistem Hutan Sambalia dan

Rencana Tata Ruang (KSK) Makam Selaparang. Kedepan

tantangan dalam penerapan tata ruang dirasa semakin berat,

karena mencakup luas wilayah Kabupaten Lombok Timur yang

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

besar sementara ketersediaan sumber daya manusia yang sesuai

dengan keahliannnya sangat terbatas. Sehingga perlu dilakukan

beberapa upaya pendukung diantaranya perekrutan tenaga ahli

dibidang planologi yang diharapkan mampu mengimbangi jumlah

luas wilayah yang luas tersebut. Capaian tahun 2015 dan 2016

sama yaitu 100%.

Tabel 3.35. Evaluasi Pencapaian Sasaran 23Terwujudnya peningkatan pelayanan air besrih dan sanitasi

lingkungan di perkotaan dan perdesaan

No Indikator Sasaran SatuanTahun 2016 Persentas

e 2015Target Realisasi %

1 Jumlah desa yang terjangkau pelayanan sarana dan prasarana air bersih

Lokasi 19 24 126 100

Terlampauinya target hal ini disebabkan karena lebih

meningkatnya pelayanan dalam hal penyediaan air bersih telah

diupayakan berbagai hal untuk dapat memenuhi kebutuhan

masyarakat akan air bersih mulai dari penyaluran air melalui

pipa distribusi sampai dengan pembuatan sambungan rumah

untuk dapat mengefisienkan penggunaan air. Pada tahun 2015

dari 34 desa yang terlayani air bersih, terdapat 27 desa yang

telah dilakukan pemasangan sambungan rumah dengan jumlah

sambungan rumah terpasang 1.445 sambungan. Sedangkan

pada tahun 2016 jumlah desa yang terlayani air bersih sebanyak

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

24 desa dengan jumlah sambungan rumah 1030 sambungan

dengan sasaran 5.150 jiwa.

Jika dibandingkan capaian tahun 2015 yaitu 100%,

sedangkan capaian tahun 2016 yaitu 126%, berarti terjadi

kenaikan yaitu sebesar 26%.

Tabel 3.36. Evaluasi Pencapaian Sasaran 24Tersedianya Jangkauan Pelayanan Listrik dan Telekom ke Seluruh

Wilayah Kabupaten yang Memadai

No Indikator Sasaran SatuanTahun 2016 Persenta

se 2015Target Realisasi %

1 Jumlah KK yang mendapat pelayanan listrik (pelanggan)

Orang 237.096

265.000

111,8 92,97

Terpenuhinya target indikator sebesar 111,8 % disebabkan

karena jatah kuota KWH gratis bagi masyarakat miskin yang

diusulkan ke Provinsi dapat terpenuhi 100 %, dan adanya

penambahan jaringan untuk PLTMH (Pembangkit Listrik Tenaga

Mikro Hidro). Sehingga capaian target indikator sasaran dapat

dicapai dengan baik tanpa menghadapi kendala.

Jika dibandingkan capaian tahun 2015 yaitu 92,97%,

sedangkan capaian tahun 2016 yaitu 111,8%, berarti ada

kenaikan sebesar 18,83%.

Tabel 3.37. Evaluasi Pencapaian Sasaran 25Tersedianya Peningkatan Infrastruktur Irigasi untuk Mendukung

Pembangunan Sektor Lain

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

No Indikator Sasaran SatuanTahun 2016 Persentas

e 2015Target Realisasi %

1 Jumlah sarana jaringan irigasi Unit 46 47 100 136

2 Jumlah saluran irigasi dalam keadaan baik Meter 28,333 26,910 95 107

Tercapainya indikator 1 sedangkan untuk indikator 2 tidak tercapai, unruk lebih jelasnya sebagai berikut:

Pembangunan pada sektor pengairan lebih dititikberatkan

pada program rehabilitasi, pemeliharaan dan peningkatan

jaringan irigasi dalam rangka mendukung keberhasilan produksi

tanaman pangan. Tugas dan tanggung jawab Dinas Pekerjaan

Umum Kabupaten Lombok Timur sesuai Peraturan Menteri

Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 14/PRT/M/2015

meliputi 107 daerah irigasi yang tersebar pada 10 pengamat

pengairan dengan luas mencapai 25.334 Ha.

Sampai dengan akhir tahun 2016 kondisi jaringan irigasi

yang ada di 10 pengamat pengairan telah diinventarisir sebagai

berikut :

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

10%

56%1%

31%

3%

Grafik 3.9. Jenis Saluran

Induk

Skunder

Pembuang

Tersier

Suplesi

59%

4%5%

32%

Grafik 3.10. Kondisi Saluran

BaikRusak RinganRusak BeratTanah

Tabel 3.38.Data kondisi jaringan irigasi tahun 2016

No UraianPanjang jaringan

(m)Keterangan (%)

1 2 3 41 Jenis Saluran 2,761,816.00  

1. Induk 275,302.00 9.972. Sekunder 1,541,813.00 55.833. Pembuang 15,658.00 0.57

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

4. Tersier 857,985.00 31.075. Suplesi 71,058.00 2.57

2 Jenis Permukaan Saluran

2,761,816.00

  1. Pasangan (PC) 1,704,863.00 61.73   2. Batu Kosong 46,418.00 1.68   3. Bronjong 150.00 0.01   4. Tanah 1,010,385.00 36.58

3 Kondisi Saluran 2,761,816.00   1. Baik 1,516,464.00 54.91   2. Rusak Ringan 108,170.00 3.92   4. Rusak Berat 126,797.00 4.59   5. Tanah 1,010,385.00 36.58

Tugas dan tanggung jawab jaringan terbatas pada jaringan

induk dan jaringan skunder. Pada tahun 2016 jumlah jaringan

yang dapat di perbaiki adalah sepanjang 26.910 m dari total

jaringan atau 0,97%.

Indikator yang digunakan untuk mengukur keberhasilan

pencapaian sasaran beserta penetapan target dan realisasinya

terinci dalam tabel berikut :

Jumlah bangunan irigasi yang dibangun pada tahun 2016 berjumlah 22 unit terdiri dari:a. Bangunan bendung berjumlah 1 buah.

b. Bangunan bagi berjumlah 2 buah.

c. Bangunan pelimpah berjumlah 1 buah.

d. Bangunan penguras berjumlah 1 buah.

e. Bangunan sadap berjumlah 3 buah.

f. Bangunan terjun berjumlah 9 buah.

g. Bangunan duiker berjumlah 2 buah.

h. Pintu air berjumlah 3 buah.

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

Sedangkan penanganan panjang saluran yang dapat

ditangani sepanjang 26.910 m yang tersebar di 66 wilayah

daerah irigasi dengan luasan sekitar 12.128 Ha. Untuk

menunjang kelancaran pendistribusian air irigasi melalui

kegiatan opersional dan pemeliharaan jaringan irigasi, telah

dilaksanakan beberapa upaya pemeliharaan jaringan irigasi dan

sarana pendukung berupa pemeliharaan pintu air dan perbaikan

tembok sayap bangunan dan saluran irigasi. Sehingga dapat

memperlancar dan menjamin ketersediaan air irigasi selama 12

bulan.

Untuk mendukung keberhasilan di sektor pertanian,

ketersediaan air untuk irigasi memegang peranan penting. Untuk

mencukupi kebutuhan air irigasi telah dibangun 29 buah embung

pemerintah dengan luas baku 5.622 Ha dengan kapasitas debit

mencapai 1.933.105 m3 yang tersebar di 20 kecamatan. Selain

embung pemerintah juga terdapat 1.458 buah embung rakyat

yang dapat menyuplai kebutuhan air para petani.

Pada tahun 2015 dengan 1 indikator yaitu jumlah sarana

jaringan irigasi dengan capaian sebesar 136%, sedangkan pada

tahun 2016 untuk jumlah sarana jaringan irigasi mencapai 100%,

berarti ada penurunan sebesar 36% karena disebabkan pada

tahun 2016 dilaksanakan dengan 2 indikator.

Tabel 3.39. Evaluasi Pencapaian Sasaran 26

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

Terwujudnya Peningkatan Ketersediaan dan Diversifikasi Pangan

No Indikator Sasaran Satuan Tahun 2016 Persentase 2015Target Realisasi %

1 Jumlah cadangan pangan pemerintah Ton 10 10 100 100

2 Jumlah perkembangan kawasan mandiri pangan

Desa 10 10 100 100

3 Jumlah pengembangan lumbung pangan masyarakat

Unit 6 6 100 100

4 Jumlah percepatan penganekaragaman konsumsi pangan

Kec 20 20 100 100

5 Jumlah penguatan lembaga distribusi pangan masyarakat

Gapoktan 12 12 100 166,67

6 Jumlah pelaksanaan kegiatan SKPG

Laporan 36 36 100 -

7 Jumlah penyusunan neraca bahan makanan

Laporan 8 8 100 -

8 Jumlah informasi dan pemantauan harga pasar

Pasar 4 4 100 100

9 Jumlah pembinaan lembaga lumbung pangan

Kelompok 40 40 1 -

10 Jumlah optimalisasi pemanfaatan pekarangan

Kelompok 6 10 166,67 100

11 Jumlah penanganan keamanan pangan segar

Kegiatan 2 1 50 -

12 Jumlah penyusunan peta ketahanan dan kerentanan pangan

Buku 150 150 100 -

1. Cadangan Pangan PemerintahPengelolaan cadangan pangan pemerintah bertujuan :

- Meningkatkan penyediaan cadangan pangan untuk

menjamin pasokan pangan yang stabil;

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

- Memenuhi kebutuhan pangan masyarakat yang mengalami

keadaan darurat dan kerawanan pangan pasca bencana;

- Sebagai instrument stabilisasi harga khususnya

mengantisipasi goncangan harga pasar;

- Meningkatkan akses pangan kelompok masyarakat rawan

pangan transien, khususnya pada daerah terisolir dan/atau

dalam kondisi darurat bencana maupun masyarakat rawan

pangan kronis karena kemiskinan;

- Peningkatan gizi masyarakat.

Sasaran Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) Kabupaten

adalah masyarakat yang mengalami :

- Kerawanan pangan pasca bencana sebagai akibat bencana

alam atau keadaan darurat;

- Perubahan gejolak harga yang signifikan yaitu kenaikan

lebih dari 25% (dua puluh lima persen) dari Harga

Pembelian Pemerintah selama dua bulan berturut-turut;

- Rawan pangan transien khususnya pada daerah terisolir

dan/atau dalam kondisi darurat karena bencana maupun

masyarakat rawan pangan kronis karena kemiskinan;

dan/atau

- Keadaan tertentu yang ditetapkan oleh bupati.

Pengadaan cadangan pangan pemerintah kabupaten

dilaksanakan dengan mengacu kepada Perpres No. 70 Tahun

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

2012 tentang Perubahan Kedua atas Perpres no. 54 Tahun

2010 tentang pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.

Jenis bahan pangan pokok yang diadakan pada tahun

anggaran 2016 berupa beras berkualitas medium (sedang)

sebanyak 10.000 kg (10 ton) sesuai dengan target indikator

kinerja Jumlah Cadangan Pangan Pemerintah pada Perjanjian

Kinerja Tahun 2016 Badan Ketahanan Pangan Kabupaten

Lombok Timur sehingga realisasi tercapai 100%.

Penyimpanan beras cadangan pangan pemerintah Kabupaten

Lombok Timur dilakukan dengan bekerjasama dengan

Gapoktan Tandur Rinjani di Desa Lendang Nangka Utara

Kecamatan Masbagik yang merupakan binaan Badan

Ketahanan Pangan Kabupaten Lombok Timur.

Sesuai dengan Peraturan Bupati Lombok Timur Nomor 27

Tahun 2014 tanggal 23 Agustus 2014 tentang pengelolaan

cadangan pangan pemerintah Kabupaten Lombok Timur

bahwa salah satu sasaran dalam penyaluran cadangan

pangan pemerintah adalah masyarakat yang mengalami

rawan pangan transien maupun kronis. Penyaluran cadangan

pangan telah dilakukan sebanyak 2 kali yang dengan proses

penyaluran sebagai berikut :

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

- Hasil pemantauan situasi pangan dan gizi bulanan melalui

kegiatan Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG)

dimana situasi pangan dan gizi di Kabupaten Lombok Timur

terindikasi rawan pangan setiap bulan yang penyebab

utamanya adalah masih rendahnya status gizi balita

berdasarkan indikator yang dipantau.

- Tim teknis pengelolaan cadangan pangan kabupaten

Lombok Timur telah melakukan identifikasi sebanyak 24

balita terindikasi gizi kurang di desa Pringgajurang Utara

berdasarkan laporan Persatuan Ahli Gizi Kabupaten Lombok

Timur yang direkomendasikan juga oleh Dinas Kesehatan

Kabupaten Lombok Timur yang memerlukan penanganan

(intervensi) agar tidak berlanjut menjadi gizi buruk dan

merekomendasikan kepada Bupati untuk memerintahkan

penyaluran cadangan pangan pemerintah yang dikelola

oleh Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Lombok Timur.

Total pengadaan CPP 2015 sebanyak 20.175 Kg. Penyaluran

telah dilakukan kepada 100 keluarga penderita gizi kurang

yang masing-masing diberikan 20 kg beras. Penyaluran 2.000

kg beras CPP dilakukan melalui Tim penanggulangan Gizi

Buruk di Kecamatan Aikmel dan Suela. Sampai tanggal 31

Desember 2015 beras CPP yang masih tersimpan sebanyak

18.175 kg.

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

Sedangkan pengadaan Cadangan Pangan Pemerintah tahun

2016 sebanyak 10 ton (10.000 kg) dan sisa cadangan pangan

tahun 2015 sebanyak 18.175 kg sehingga jumlah cadangan

pangan pada tahun 2016 adalah 28.175 kg.

Penyaluran cadangan pangan pada tahun 2016 adalah :

- Hasil identifikasi tim teknis pengelolaan cadangan pangan

dan laporan persatuan ahli gizi kabupaten Lombok Timur,

untuk 24 keluarga penderita gizi kurang yang masing-

masing keluarga diberikan sebanyak 20 kg beras sehingga

berjumlah 480 kg.

- Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Lombok Timur

diminta untuk melakukan intervensi bagi 1.278 petani yang

mengalami gagal panen di Kecamatan Sakra Timur sesuai

penetapan status tanggap darurat penanganan bencana

kekeringan di Kabupaten Lombok Timur berdasarkan

Keputusan Bupati Lombok Timur Nomor :

188.45/313/BPBD/2016 dengan menyalurkan sebanyak

17.180 kg beras.

Jadi cadangan pangan yang masih tersimpan di Gapoktan

Tandur Rinjani sampai akhir tahun 2016 berjumlah 10.515 kg.

Sebagai informasi, pengadaan cadangan pangan pemerintah

mulai dilaksanakan pada tahun 2015 karena pada tahun 2014

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

pengadaan cadangan pangan pemerintah tidak dapat

dilaksanakan karena surat rekomendasi Bupati Lombok Timur

yang menjadi salah satu syarat terlaksananya kegiatan

tersebut sampai akhir tahun anggaran belum keluar.

2. Jumlah Perkembangan Kawasan Mandiri PanganPerwujudan pemberdayaan masyarakat dalam rangka

kemandirian pangan dilakukan melalui pemberdayaan

masyarakat miskin dan rawan pangan di pedesaan. Untuk

memantapkan dan mempercepat pengentasan kerawanan

pangan maka dikembangkan kawasan mandiri pangan.

Kawasan mandiri pangan merupakan kawasan yang dibangun

dengan melibatkan keterwakilan masyarakat yang berasal

dari desa-desa terpilih, untuk menegakkan masyarakat

miskin/rawan pangan menjadi akum mandiri.

Konsep kawasan mandiri pangan merupakan pengembangan

dari desa mandiri pangan yang telah berakhir dan dilanjutkan

oleh daerah dengan mereplikasi melalui pendanaan APBD.

Kegiatan pengembangan desa/kawasan mandiri pangan

melalui dana APBD Kabupaten Lombok Timur merupakan

kegiatan pendukung dari kegiatan kawasan mandiri pangan

yang dibiayai dari APBN.

Pelaksanaan kegiatan kawasan mandiri pangan dilakukan

dalam 5 tahap selama 5 tahun yaitu :

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

- Tahap Persiapan (tahun I) berfokus pada peningkatan

kapasitas individu dan penentuan titik tumbuh ekonomi.

- Tahap Penumbuhan (tahun II) berfokus pada penumbuhan

usaha-usaha kelompok.

- Tahap Pengembangan (tahun III) berfokus pada dukungan

pengembangan sarana dan prasarana.

- Tahap Kemandirian (tahap IV) berfokus pada peningkatan

status gizi dan kesehatan.

- Strategi Keberlanjutan Kegiatan (tahun V) berfokus pada

pemantapan kelembagaan dan ekonomi kawasan.

Sasaran kegiatan Pengembangan Desa Mandiri Pangan adalah

rumah tangga miskin di desa rawan pangan untuk

mewujudkan kemandirian dan ketahanan pangan

masyarakat. Pada tahun 2015 target pengembangan kawasan

mandiri pangan adalah 10 desa, dan sudah ditetapkan 2

kawasan mandiri pangan yang terdiri dari masing-masing 5

desa mandiri pangan untuk tahap persiapan, sehingga

realisasi tercapai 100%. Desa mandiri pangan yang dimaksud

adalah : untuk kawasan Kecamatan Aikmel yaitu : Desa

Kembang Kerang, Desa Kembang Kerang Daya, Desa Aik

Prapa, Desa Aikmel Utara dan Desa Kalijaga, sedangkan untuk

kawasan Kecamatan Suela yaitu : Desa Sepit, Desa Mekar

Sari, Desa Suela, Desa Ketangga dan Desa Selaparang.

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

Pada tahun 2016 target indikator kenerja untuk jumlah

pengembangan kawasan mandiri pangan adalah 10 desa.

Pembinaan dan pendampingandilakukan pada 10 desa yang

sama dengan tahun 2015, karena pada tahun 2015 10 desa

mandiri pangan tersebut masih pada tahap persiapan (tahun

I), sedangkan untuk tahun 2016 sudah masuk pada tahap

penumbuhan (tahun II) yang merupakan kegiatan lanjutan.

Sehingga untuk tahun 2016 telah dapat dilakukan

pengembangan berupa pembinaan dan pendampingan

terhadap 10 desa mandiri pangan sesuai target indikator

kinerja, maka capaian realisasi 100%.

3. Jumlah Pengembangan Lumbung Pangan Masyarakat

Pemanfaatan Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Kedaulatan

Pangan Sub Bidang Pertanian Tahun Anggaran 2016

digunakan untuk membiayai penyediaan infrastruktur dasar di

bidang pertanian salah satu diantaranya adalah untuk

pembangunan lumbung pangan masyarakat dan lantai jemur.

Tujuan kegiatan pengembangan lumbung pangan masyarakat

adalah untuk menyediakan infrastruktur dasar pertanian

berupa lumbung pangan dan lantai jemur guna memperkuat

penyediaan cadangan pangan masyarakat di Kabupaten

Lombok Timur.

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

Berdasarkan hasil penilaian identifikasi dan verifikasi

lapangan terhadap kelayakan calon lokasi oleh Tim

Identifikasi dan Verifikasi CP/Cl Badan Ketahanan Pangan

Kabupaten Lombok Timur, telah memberikan rekomendasi

terhadap lokasi-lokasi yang layak untuk ditetapkan sebagai

lokasi pembangunan lumbung pangan dan lantai jemur yang

dibiayai dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Kedaulatan

Pangan, Sub Bidang Pertanian Tahun 2016.

Adapun lokasi-lokasi tersebut telah ditetapkan berdasarkan

Keputusan Kepala Badan Ketahanan Pangan Kabupaten

Lombok Timur Nomor 800/45/KP/2016 Tanggal 20 Februari

2016 adalah :

- Lumbung pangan sebanyak 6 unit yang berlokasi di : Desa

Bandok Kecamatan Wanasaba, Desa Bagik Payung Timur

Kecamatan Suralaga, Desa Sepit Kecamatan Keruak, Desa

Pesanggerahan Kecamatan Montong Gading, Desa

Labuhan Lombok Kecamatan Pringgabaya dan desa Rarang

Batas Kecamatan Terara.

- Lantai Jemur sebanyak 8 unit yang berlokasi di Desa

Bandok Kecamatan Wanasaba, Desa Bagik Payung Timur

Kecamatan Suralaga, Desa Sepit Kecamatan Keruak, Desa

Pesanggerahan Kecamatan Montong Gading, Desa

Labuhan Lombok Kecamatan Pringgabaya dan desa Rarang

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

Batas Kecamatan Terara, Desa Pijot Kecamatan Keruak dan

Desa Sakra Kecamatan Sakra.

Pada tahun 2016 target indikator kenerja untuk jumlah

pengembangan lumbung pangan masyarakat adalah 6 unit,

dan telah terealisasi pembangunan lumbung pangan

masyarakat sebanyak 6 buah dan lantai jemur 8 buah,

sehingga realisasi dari target tersebut aadalah 100%.

Sedangkan pada tahun 2015 sasaran dari kegiatan

pengembangan lumbung pangan desa adalah pembangunan

rumah RMU sebanyak 5 unit dan pengadaan mesin RMU

sebanyak 5 unit untuk 5 kelompok lumbung pangan

masyarakat yang ditetapkan layak dan dapat

direkomendasikan melalui identifikasi dan verifikasi lapangan

terhadap kelayakan calon lokasi dengan capaian realisasi

100%.

Untuk tahun 2014 targetnya berupa pembangunan lumbung

pangan masyarakat sebanyak 5 unit dan lantai jemur

sebanyak sebanyak 5 unit untuk 5 kelompok pada 5 desa, dan

telah terealisasi 100%.

4. Penguatan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan

Pola konsumsi pangan masyarakat yang belum beragam,

bergizi, seimbang dan aman (B2SA) dapat ditunjukkan melalui

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

skor pola pangan harapan (PPH) yang belum mencapai ideal,

baik factor yang menyebabkan pola konsumsi pangan

masyarakat tersebut belum berimbang, antara lain adalah

faktor ketersediaan, faktor daya beli dan faktor sosial budaya.

Ketiga faktor tersebut sangat mempengaruhi tingkat

pemahaman masyarakat akan pentingnya pola bangan B2SA.

Pemenuhan pangan sampai dengan tingkat rumah tangga

merupakan dasar bagi terwujudnya ketahanan pangan.

Pemanfaatan potensi secara optimal merupakan salah satu

cara pemenuhan kebutuhan pangan. Potensi pekarangan

dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan rumah

tangga, mulai dari kebutuhan pangan sampai dengan

kebutuhan obat-obatan, bahkan jika memiliki produktifitas

dan nilai jual yang tinggi dapat menambah penghasilan

keluarga sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan

keluarga.

Ada beberapa kegiatan yang dilaksanakan pada indikator

kinerja ini yaitu pelatihan kelompok wanita tani P2KP,

Sosialisasi B2SA, Pameran Hari Pangan Sedunia tingkat

provinsi dan lomba cipta menu tingkat kabupaten dan

provinsi. Sasaran dari kegiatan ini adalah kelompok

masyarakat dalam hal ini ibu-ibu PKK pada 20 kecamatan di

Kabupaten Lombok Timur dan kelompok wanita tani.

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

Pada tahun 2016 target indikator kenerja untuk jumlah

percepatan penganekaragaman konsumsi pangan adalah 20

kecamatan dan sesuai target telah terealisasi 100%. Pada

tahun 2015 target indikator kinerja juga ditetapkan sebanyak

20 kecamatan dan telah tercapai 100%.

5. Jumlah Penguatan Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat

Pelaksanaan kegiatan Penguatan Lembaga Distribusi Pangan

Masyarakat (LDPM) bertujuan untuk memperkuat usaha

Gapoktan melalui unit-unit usaha yang dikelola untuk dapat

mengembangkan pengelolaan pangan, melakukan pembelian

hasil produksi petani anggotanya dan tersedianya cadangan

pangan disaat menghadapi musim pancekelik termasuk

pengelolan jimpitan beras anggota Gapoktan dan tercapainya

stabilisasi harga pangan di tingkat petani pada saat panen

raya.

Permasalahan yang dihadapi oleh LDPM antara lain :

- Sebagian Gapoktan pelaksana LDPM aktivitasnya seperti

jual beli gabah/beras mengalami penurunan disebabkan

masih banyaknya piutang yang belum dikembalikan oleh

anggota gapoktan yang bersangkutan.

- Biaya operasional dalam usaha pengolahan dan distribusi

maupun cadangan pangan dalam hal ini gabah/beras pada

kegiatan LDPM sangat tinggi sehingga tingkat

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

keuntungannya sangat kecil, biaya besar terjadi terutama

pada biaya pengangkutan dan ongkos jemur karena

sebagian besar gapoktan pelaksana LDPM belum

mempunyai lantai jemur.

- Kepengurusan LDPM belum berjalan dengan baik hal ini

dapat dilihat dari administrasi pembukuan yang belum

dilaksanakan dengan baik walaupun sudah dilaksanakan

pelatihan tentang teknis dan manajemen administrasi

LDPM.

- Pengurus LDPM sebagian ada yang kurang aktif karena

mempunyai kesibukan-kesibukan yang lain sehingga

gapoktan pelaksana LDPM belum berjalan dengan baik.

- Pengurus yang ada belum optimal dalam menjalakan tugas

dan fungsinya.

Dalam upaya memantapkan pelaksanaan administrasi dan

manajemen LDPM, Tim Teknis Kabupaten telah melakukan

pelatihan kepada Gapoktan anggota LDPM sekaligus

pembinaan secara langsung ke lokasi LDPM.

Diharapkan agar gapoktan pelaksana LDPM untuk bermitra

dengan Bulog Sub Drive Lombok Timur, Perusahaan maupun

Intansi Pemerintah dalam rangka meningkatkan distribusi

pangan, dan nantinya Tim Teknis Kabupaten akan

memfasilitasi kerja sama tersebut. Selain itu gapoktan

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

pelaksana LDPM diharapkan lebih memantapkan unit usaha

yng dikelola yaitu unit usaha cadangan pangan, unit usaha

distribusi dan unit usaha pengolahan hasil dengan membuat

perencanaan dalam bentuk Rencana Anggaran Bianya dan

Pendapatan sebagai bahan acuan dalam pengelolaan usaha.

Pada tahun 2016 target indikator kenerja untuk jumlah

penguatan lembaga distribusi pangan masyarakat adalah 12

gapoktan, dan telah dilakukan pembinaan pada 12 gapoktan

yang telah terbentuk dan mendapat pembinaan secara

berkelanjutan setiap tahunnya, sehingga realisasi tercapai

100%

Sedangkan target pada tahun 2015 adalah 6 gapoktan,

namun dalam pelaksanaannya telah dilakukan pembinaan

pada 10 gapoktan sehingga mencapai 166,67%.

6. Jumlah Pelaksanaan Kegiatan SKPG

Masalah pangan dan gizi secara langsung berkaitan dengan

pola konsumsi makanan dan pola kesehatan. Oleh karena itu

upaya penanganannya merupakan rentetan upaya-upaya

peningkatan konsumsi pangan penduduk baik jumlah dan

mutunya.

Sistem kewaspadaan pangan dan gizi adalah kegiatan

pengamatan terus menerus keadaan pangan dan gizi

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

penduduk, yang bertujuan agar para pengambil keputusan

dalam kebijakan dan program perbaikan pangan dan gizi

dapat mengambil keputusan dan tindakan secara seksama,

tepat waktu dan benar. Informasi dan data akurat yang

dikumpulkan secara terus menerus dan teratur harus

dimanfaatak semaksimal mungkin untuk menyusun bernagai

kegiatan seperti peramalan, pemetaan situasi pangan dan

gizi, bagi peningkatan ketahanan pangan dan gizi

masyarakat.

Analisis data SKPG terdiri dari analisis data bulanan dan

tahunan pada 3 aspek utama yaitu ketersediaan, akses dan

pemanfaatan pangan.

Analisis data SKPG bulanan ditunjukkan dengan nilai

persentase ketersediaan pangan pada bulan berjalan

dibandingkan dengan rata-rata data tersebut dalam lima

tahun terakhir pada luas tanam dan luas puso, serta diperkuat

dengan analisis data luas panen dan cadangan pangan pada

komditas pangan utama seperti padi, ubi kayu, ubi jalar dan

jagung. Analisis data akses pangan bulanan ditunjukkan

dengan membandingkan harga pada bulan berjalan dengan

rata-rata data harga tiga bulan terakhir pada komoditas

pangan utama dan strategis seperti beras, jagung, ubi kayu,

ubi jalar, gula, minyak goring, daging ayam dan telur.

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

Analisis data pemanfaatan pangan bulanan dapat ditunjukkan

oleh status gizi balita dengan menghitung angka balita naik

berat badan, angka balita yang tidak naik berat badan dalam

dua kali penimbngan berturut-turut, dan angka balita dengan

berat badan di bawah garis merah dibandingkan angka balita

yang ditimbang pada bulan tersebut.

Untuk analisis data SKPG tahunan, data yang dianalisa adalah

1) ketersediaan pangan dengan menghitung rasio antara

ketersediaan dibandingkan dengan konsumsi normative; 2)

akses pangan yaitu dengan menghitung persentase keluarga

prasejahtera dan keluarga sejahtera I, serta diperkuat dengan

analisis terhadap harga komoditas pangan utama dan

strategis, IPM dan NTP; dan 3) pemanfaatan pangan dengan

menilai prevalensi gizi kurang pada balita.

Hasil analisa SKPG kemudian dituangkan dalam laporan SKPG

bulanan dan tahunan. Laporan berisi hasil analisa data dan

deskripsi yang dilengkapi peta situasi pangan dan gizi. Dalam

laporan juga dibuat rekomendasi terhadap situasi pangan dan

gizi. Hasil analisa bulanan digunakan untuk tindak lanjut

penanganan daerah rawan pangan melalui investigasi dan

intervensi. Sedangkan hasil analisa tahunan digunakan untuk

melakukan perencanaan dalam melakukan kegiatan

penanganan daerah rawan pangan.

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

Dari hasil pemantauan situasi pangan dan gizi bulanan terlihat

bahwa situasi pangan dan gizi di Kabupaten Lombok Timur

terindikasi rawan setiap bulan yang penyebab utamanya

adalah masih rendahnya status gizi balita berdasarkan

indikator yang dipantau, terutama dari indikator persentase

balita yang naik berat badan. Sementara dari hasil analisa

tahunan diperoleh bahwa seluruh kecamatan di Kabupaten

Lombok Timur terindikasi rawan dengan penyebab utama

adalah tingginya persentase penduduk miskin berdasarkan

data keluarga prasejahtera dan sejahtera I.

Pada tahun 2016 target indikator kenerja untuk jumlah

pelaksanaan kegiatan SKPG adalah 36 laporan. Telah dibuat 3

macam laporan bulanan yaitu laporan ketersediaan pangan,

laporan akses pangan dan laporan pemanfaatan pangan

sehingga berjumlah 36 laporan, dan pada akhir tahun dibuat

laporan tahunan. Sehingga realisasi jumlah laporan SKPG

tercapai 100%

Sedangkan pada tahun 2015 target indikator kinerja sebanyak

12 laporan dan terealisasi analisa SKPG telah dilakukan

selama 12 bulan sehingga mencapai 100%.

7. Jumlah Penyusunan Neraca Bahan Makanan

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

Salah satu cara untuk memperoleh informasi mengenai situasi

pangan dapat dijelaskan dalam suatu neraca atau paparan

table yang disebut dengan neraca bahan makanan (NBM).

Neraca Bahan Makanan (NBM) menunjukkan ketersedian

bahan pangan untuk setiap komoditas dan olahannya yang

lazim dikonsumsi penduduk berdasarkan sumber penyediaan

dan penggunaannya.

NBM menyajikan angka rata-rata bahan makanan

perkomoditas yang tersedia untuk dikonsumsi penduduk

dalam kilogram perkapita pertahun serta dalam gram

perkapita perhari. Selanjutnya untuk mengetahui nilai gizi

bahan makanan yang tersedia untuk dikonsumsi tersebut,

maka angka ketersediaan bahan makanan perkapita perhari

diterjemahkan kedalam satuan energi, protein dan lemak.

Tujuan kegiatan penyusunan NBM adalah

- Mengetahui jumlah penyediaan pangan, penggunaan

pangan dan ketersediaan pangan perkapita untuk

konsumsi penduduk.

- Mengevaluasi pengadaan dan penggunaan pangan.

- Mengevaluasi tingkat ketersediaan pangan berdasarkan

rekomendasi kecukupan gizi dan pola pangan harapan

ketersdiaan.

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

- Bahan acuan dalam perencanaan produksi/ pengadaan

pangan.

- Bahan penyusunan kebijakan pangan dan gizi.

Dari hasil perhitungan Neraca Bahan Makanan (NBM) Tahun

2015 adalah sebagai berikut :

- Total ketersediaan energi yang siap dikonsumsi penduduk

Kabupaten Lombok Timur pada tahun 2015 cukup tinggi

yaitu sebesar 4.744,98 kalori/kapita/hari, sedangkan pada

Tahun 2014 adalah 3.077,52 kalori/kapita/hari, kedua-

duanya melampaui angka kecukupan energi (AKE) tingkat

ketersediaan perorang perhari yang dianjurkan sebesar

2.400 kalori/kapita/hari.

- Total ketersediaan protein yang siap dikonsumsi penduduk

Kabupaten Lombok Tiimur pada tahun 2015 cukup tinggi

yaitu sebesar 111,59 gram/kapita/hari, sedangkan pada

tahun 2014 lebih tinggi dari Tahun 2015 yaitu sebesar

145,35 gram/kapita/hari. Namun total ketersediaan protein

yang siap dikonsumsi penduduk Kabupaten Lombok Timur

pada tahun 2015 dan 2014 tersebut telah berada di atas

Angka Ketersediaan Protein (AKP) Nasional yang sebesar

63 gram/kapita/hari.

- Total ketersediaan lemak yang siap dikonsumsi penduduk

Kabupaten Lombok Timur pada tahun 2015 adalah sebesar

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

109,49 gram/kapita/hari sedangkan pada tahun 2014

tercatat sebesar 82,55 gram/kapita/hari yang berarti terjadi

peningkatan.

Pada tahun 2016 target indikator kenerja untuk jumlah

penyusunan Neraca Bahan Makanan (NBM) adalah sebanyak 8

laporan, dan telah dibuat laporan Neraca Bahan Makanan

(NBM) sebanyak 8 eksemplar laporan sehingga telah

terealisasi 100%.

Sedangkan pada tahun 2015 target indikator kinerja sebanyak

1 kegiatan dan telah dilaksanakan, sehingga realisasi

kegiatan telah mencapai 100%.

8. Jumlah Informasi dan Pemantauan Harga Pasar

Informasi dan pemantauan harga pasar adalah kegiatan

pengambilan data harga terhadap 16 komoditas pangan uang

diperjual belikan di pasar yang dilaksanakan oleh petugas

pencatat di pasar kabupaten dan pasar kecamatan.

Tujuan dilaksanakan kegiatan ini adalah :

- Untuk mengetahui tingkat perkembangan harga komoditi

pangan di tingkat pasar baik pasar induk kabupaten

maupun pasar kecamatan.

- Untuk mengetahui ketersediaan khususnya komiditi bahan

pokok di pasar lokasi pengumpulan data.

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

- Memberikan informasi kepada pengambil kebijakan guna

pengendalian harga pasar dan ketersediaan komuniti yang

dibutuhkan oleh masyarakat.

Kegiatan informasi dan harga pasar agar lebih dioptimalkan

sehingga dapat mengirimkan informasi kepada pengembil

kebijakan guna pengendalian harga pasar dan ketersediaan

komoditi yang dibutuhkan oleh masyarakat. Selain itu untuk

mengetahui tingkat perkembangan harga komoditi pangan di

tingkat pasar baik pasar induk kabupaten maupun pasar

kecamatan, dan untuk mengetahui ketersediaan khususnya

komoditi bahan pokok di pasar lokasi pengumpulan data.

Pemantauan harga pasar dilaksanakan sejak bulan januari

sampai dengan bulan desember 2016, dan dilakukan

pemantauan harga setiap minggu yaitu pada pada hari senin

dan kamis.

Pada tahun 2016 target indikator kinerja untuk jumlah

informasi dan pemantauan harga pasar adalah sebanyak 4

pasar, dan telah dilakukan pemantauan harga pasar 4 pasar

antara lain di pasar kabupaten yaitu Pasar Pancor dan 3 pasar

kecamatan yaitu Pasar Sakra, Pasar Aikmel dan Pasar Paok

Motong. Sehingga target untuk tahun 2016 telah tercapai

100%.

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

Sedangkan pada tahun 2015 targetnya adalah 1 kegiatan,

dan kegiatan telah dilaksanakan dengan baik dan telah

mencapai target 100%.

9. Jumlah Pembinaan Lembaga Lumbung Pangan

Lumbung pangan adalah bangunan fisik tempat menyimpan

bahan pangan maupun sebagai sentra penghasil pangan pada

suatu wilayah. Dengan demikian kelembagaan lumbung

pangan merupakan salah satu unsur pendukung ketahanan

pangan yang perlu direvitalisasi agar mampu memberikan

kontribusi yang lebih signifikan terhadap upaya mewujudkan

kesejahteraan masyarakat.

Keberadaan lumbung pangan masyarakat (LPM) yang telah

dibangun melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Pertanian

di Kabupaten Lombok Timur, pemanfatannya belum optimal.

Sebagian lumbung pangan masyarakat (LPM) yang telah

dibangun tersebut, belum sesuai fungsi sebagai gudang

penyimpanan stok cadangan pangan masyarakat seperti

untuk tunda jual dan untuk antisipasi kekeringan.

Pembinaan kelembagaan lumbung pangan masyarakat

bertujuan untuk meningkatkan peran kelembagaan lumbung

pangan delain berperan sebagai fungsi social dalam

penyediaan cadangan pangan masyarakat diharapkan juga

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

berperan sebagai fungsi ekonomi bagi kesejahteraan anggota

dan masyarakat di sekitar desa sasaran. Selain itu bertujuan

agar para pengurus kelompok lumbung pangan masyarakat

memiliki pengetahuan dalam pengelolaan lumbung baik

teknis maupun administrasi, sehingga tumbuh menjadi

kelompok yang mandiri dan berkembang. Diharapkan pula

fungsi lumbung dapat meningkat, tidak hanya membantu

ketahanan pangan masyarakat dalam skala terbatas namun

juga dalam jangka panjang dapat ditingkatkan lagi menjadi

lembaga ekonomi yang berkembang di pedesaan.Berdasarkan

evaluasi pembinaan tahun sebelumnya, keberadaan lumbung

pangan masyarakat di Kabupaten Lombok Timur masih

membutuhkan pembinaan secara berkelanjutan. Pada tahun

2016 pembinaan yang dilaksanakan dalam bentuk pertemuan

kelompok penumbuhan, pertemuan pengembangan usaha

kelompok dan pemantauan ke kelompok lumbung untuk

mengevaluasi hasil pertemuan yang telah dilaksanakan.

Pada tahun 2016 target indikator kenerja untuk jumlah

pembinaan kelembagaan lumbung pangan adalah sebanyak

40 kelompok, dan telah dilaksanakan pembinaan pada 40

kelompok lumbung pangan yang telah dibentuk di Kabupaten

Lombok Timur melalui dana alokasi khusus, sehingga realisasi

tercapai 100%.

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

Sedangkan target dari kegiatan ini pada tahun 2016 adalah

terbinanya 31 kelompok namun telah dilakukan pembinaan

pada 34 kelompok sehingga realisasi mencapai 109,68%.

10. Jumlah Optimalisasi Pemanfaatan Pekaranga

Kegiatan optimaslisasi pemanfaatan pekarangan melalui

konsep kawasan rumah pangan lestari (KRPL) diarahkan

dalam rangka memenuhi kebutuhan gizi masyarakt,

meningkatkan keragaman dan kualitas konsumsi pangan

masyarakat agar lebih beragam, bergizi, seimbang dan aman

(B2SA) guna menunjang hidup sehat yang aktif dan produktif

dan juga dalam rangka upaya peningkatan pemenuhan gizi

mikro bagi keluarga.

Kegiatan optimalisasi pemanfaatan pekarangan melalui KRPL

ini merupakan kelanjutan program pemberdayaan masyarakat

bagi 10 kelompok KRPL tahap pertumbuhan (baru).

Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan dengan pendekatan

pemberdayaan masyarakat untuk pengembangan

pekarangan, kebun bibit, pengembangan menu beragam

bergizi seimbang dan aman (B2SA).

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk :

- Memfasilitasi dan mendorong terwujudnya pola konsumsi

pangan masyarakat yang beragam bergizi seimbang dan

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

aman, yang diindikasikan dengan meningkatnya skor Pola

Pangan Harapan (PPH).

- Meningkatkan kesadaran, peran dan partisipasi

masyarakat dalam mewujudkan pola konsumsi pangan

yang B2SA serta mengurangi ketergantungan terhadap

bahan pangan pokok beras.

- Meningkatkan partisipasi kelompok wanita dalam

penyediaan sumber pangan dan gizi keluarga melalui

optimalisasi pemanfaatan pekarangan sebagai penghasil

sumber karbohidrat, protein, vitamin danmineral untuk

konsumsi keluarga.

Pada tahun 2016 target indikator kenerja untuk jumlah

optimalisasi pemanfaatan pekarangan adalah sebanyak 6

kelompok. Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk pelatihan

kepada kelompok wanita tani yang baru tumbuh sebanyak 15

kelompok yang tersebar pada 15 kecamatan di Kabupaten

Lombok Timur, serta diberikan bantuan benih, bibit, dan

media tanam pada 10 kelompok, sehingga kegiatan ini

terealisasi sebesar166,67%.

Sedangkan pada tahun 2015 target dari kegiatan ini

ditetapkan 15 kelompok dan telah dilakukan pembinaan

terhadap 15 kelompok sehingga terealisasi 100%.

11. Jumlah Penanganan Keamanan Pangan Segar

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

Kegiatan penanganan keamanan pangan segar dilaksanakan

dalam bentuk sosialisasi dan uji laboraturium dalam rangka

meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat

mengenai keamanan pangan sehingga masyarakat dapat

memproduksi, memilih dan mengkonsumsi pangan yang

aman. Disamping itu kegiatan ini berupa pelatihan dan diskusi

antara instansi pelaksana penanganan keamanan pangan

segar dan masyarakat khususnya perempuan karena

berperan utama dalam pemilihan dan penyedian pangan

untuk dikonsumsi oleh keluarganya sehingga dalam hal ini

sasarannya adalah ibu-ibu pengurus PKK Kecamatan.

Tujuan dari kegiatan optimalisasi pangan segar adalah :

- Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat

khususnya ibu-ibu rumah tangga dalam memproduksi,

memilih dan mengkonsumsi pangan segar yang aman.

- Dengan memiliki pengetahuan dan pemahaman yang

mamadai, peserta dari perwakilan ibu PKK Kecamatan

setelah mengikuti pelatihan dapat menyebarluaskan

informasi tentang keamanan pangan segar terutama

kepada anggotanya di kecamatan maupun di

desa/kelurahan.

- Untuk mengetahui kadar/kandungan pestisida dan mikroba

pada beberapa komoditi pangan di wilayah Kabupaten

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

Lombok Timur, apakah di atas atau di bawah ambang

batas aman untuk dikonsumsi berdasarkan standar yang

ditetapkan oleh SNI, Codex dan sebagainya.

Sasaran kegiatan penanganan keamanan pangan segar ini

adala 20 orang yang merupakan perwakilan pengurus PKK

Kecamatan dan Kabupaten Lombok Timur serta petani/pelaku

usaha yang memproduksi dan menjual komoditas pangan

yang akan diuji.

Telah dilakukan uji laboratorium bekerja sama dengan

Fakultas MIPA Universitas Mataram terhadap 8 komoditi

pangan segar yaitu kacang panjang, kacang ijo, cabe rawit,

tomat,bawang merah, bawang putih, nenas dan strowberi.

Dari hasil uji laboratorium pada beberapa komoditi seperti

kacang panjang, kacang ijo, cabe rawit dan tomat

memperlihatkan tidak terdeteksi adanya residu pestisida.

Sedangkan pada komoditi bawang merah, bawang putih,

nenas dan strawberi ada sebagian jenis residu pestisida

terdeteksi dan ada beberapa komoditi produk pertanian

sudah tercemar pestisida kimiawi, ini berarti bahwa tidak

semua produk pertanian aman untuk dikonsumsi.

Kegiatan uji laboratorium terhadap komoditi pangan segar

pada tahun 2016 hanya dilakukan 1 kali, ini berarti tidak

sesuai dengan target kinerja untuk jumlah penanganan

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

pangan segar yang sebanyak 2 kali, sehingga realisasi hanya

mencapai 50,00%. Hal ini disebabkan karena permohonan

untuk pencairan anggarannya ke sub bagian keuangan

terlambat diajukan sedangkan tahun anggaran 2016 sudah

hampir berakhir.

Sedangkan untuk tahun 2015 target dari kegiatan ini adalah

20 kecamatan, dan sudah dilaksanakan sosialisasi untuk 20

orang pengurus PKK kecamatan se Kabupaten Lombok Timur,

sehingga sesuai target telah teralisasi 100%.

12. Jumlah Penyusunan Peta Ketahanan dan Kerentanan

Pangan

Untuk mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan

maka sasaran yang ingin dicapai yaitu terwujudnya

peningkatan ketersediaan dan diversifikasi pangan. Dalam

rangka meningkatkan intervensi sasaran secara geografis dan

melakukan pemantauan kondisi yang terkait dengan

ketahanan pangan dan gizi wilayah, dibutuhkan suatu alat

yang berisi data ketahanan pangan dan gizi yang

komprehensif dan terupdate, yang dikenal dengan nama Peta

Ketahanan dan Kerentanan Pangan (Food Security and

Vulnerability Atlas-FSVA). Peta tersebut digunakan sebagai

alat untukmeningkatkan akurasi penentuan sasaran dan

alokasi sumber daya melalui penyediaan informasi penting

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

bagi para penentu kebijakan di dalam proses perencanaan

dan penyusunan prioritas program/kebijakan untuk

mengurangi kerawanan pangan dan gizi di masa mendatang

dari setiap wilayah kabupaten melalui rincian kondisi

kecamatan.

Tujuan dari penyusunan FSVA kabupaten Lombok Timur tahun

2016 adalah :

- Untuk mengetahui kondisi ketahanan dan kerentanan

pangan sampai dengan tingkat desa/kelurahan

berdasarkan tiga pilar ketahanan pangan.

- Menghasilkan rekomendasi untuk menentukan program

kebijakan pencegahan dan penanggulangan kerawanan

pangan pada level desa/kelurahan di wilayah kabupaten

berdasarkan dokumen perencanaan.

Dari hasil analisa data Peta Ketahanan dan Kerentanan

Pangan (FSVA), walaupun jumlah desa dalam prioritas 1 dan 2

hanya 10 desa, kan tetapi Kabupaten Lombok Timur masih

memiliki beberapa tantangan utama yaitu tingginya jumlah

penduduk dengan tingkat kesejahteraan terendah, tingginya

rumah tangga tanpa akses listrik, tingginya rumah tangga

tanpa akses ke air bersih dan tingginya rasio anak tidak

bersekolah di beberapa desa/kelurahan.

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

Pada tahun 2016 target kinerja untuk jumlah penyusunan

peta ketahanan dan kerentanan pangan adalah sebanyak 150

buku, dan telah terealisai 100%.

Direncanakan akan dilakukan pelaksanaan launching FSVA

pada awal tahun 2017 yaitu pada saat rapat Tim Dewan

Ketahanan Pangan yang terdiri dari semua Kepala SKPD dan

beberapa pihak yang terkait.

Tabel 3.40. Evaluasi Pencapaian Sasaran 27Tercapainya Peningkatnya Produksi Pertanian, Peternakan,

Perkebunan, Perikanan, Kelautan dan Kehutanan

No Indikator Sasaran Satuan Tahun 2016 Persentase 2015Target Realisasi %

1 Jumlah Produksi Komoditas Tanaman Pangan Padi Jagung Kedelai

TonTonTon

372.293

89.8871.194

42.148112.108

5.810

118,76124,72486,60

119,18126,75432,80

2 Meningkatnya Produksi Komoditas Tanaman Hortikultura Nanas Pisang Kentang Bawang Putih Cabe

KwintalKwintalKwintalKwintalKwintal

212.428

198.363

41.32375.165120.52

5

432.805248.95034.11733.962

634.859

203,74125,5082,5645,18

526,74

27,1738,32133,6347,33516,58

3 Meningkatnya Populasi Ternak Populasi Ternak

Sapi Populasi Ternak

Kambing Populasi Ternak

Ayam Populasi Ternak

Ekor

Ekor

Ekor

Ekor

105.317

102.837

1.280.74

125.856

97.314

3.098.081

119,50

94,63

241,90

100

122,96

101,39

108,44

105,01

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

No Indikator Sasaran Satuan Tahun 2016 Persentase 2015Target Realisasi %

Itik 5

146.753

146.760

4 Jumlah layanan kesehatan Pelayanan

Pengobatan dan Penyuntikan Ternak

Pelayanan Vaksinasi

Pelayanan Inseminasi (IB)

Ekor

EkorAksept

or

14.000

14.6617.100

14.310

15.01616.027

102,21

102,42225,73

124,58

176,06117,65

5 Peningkatan jumlah produksi perikanan tangkap

Ton 14.613,80

14.315,72 97,96 100,5

6 Jumlah produksi perikanan budidaya air tawar dan laut:a.Air Tawarb.Rumput lautc.Kerapud.Lobster

TonTonTonTon

4.485,6

130.139,29

20,90177,72

4.542,78140.200,3

030,70

150,50

101,27107,7

3146,984,7

-119,58304,6817,96

7 Jumlah peningkatan areal komoditas tanaman perkebunan (Kelapa)

Batang 12.500 12.500 100 -

Pada tahun 2016 terjadi krisis keuangan sehingga sangat

berdampak terhadap program dan kegiatan baik kegiatan –

kegiatan yang dibiayai langsung oleh APBN maupun kegiatan –

kegiatan yang bersumber dari APBD Kabupaten Lombok Timur

seperti kegiatan Pembangunan Infrastruktur pertanian yang

bersumber dari anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) mengalami

penurunan yang sangat drastis demikian juga dengan Tugas

Pembantuan yang mengalami tiga kali pemangkasan anggaran.

Hal ini sangat berpengaruh terhadap Volume Pembangunan

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

Infrastruktur pertanian seperti Jaringan Irigasi Tingkat Usaha Tani

(JITUT), Pembangunan dan Rehabilitasi Embung Rakyat,

Pembangunan Dam Parit, Pembangunan Sumur tanah dangkal

dan Irigasi permukaan serta pencetakan sawah baru. Sebagai

bahan perbandingan pada tahun 2015 Kabupaten Lombok Timur

khususnya Dinas Pertanian dan Peternakan mendapatkan

anggaran DAK sebesar Rp. 28.459.153.600,- dan pada tahun

2016 Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Lombok Timur

mendapatkan alokasi DAK sebesar Rp. 5.639.878.945,- sehingga

sangat berpengaruh terhadap rencana kinerja yang telah

ditetapkan dalam Renja SKPD tahun 2016.

Grafik 3.11.Luas Panen dan Produksi Padi 2011 - 2016

Sumber : Distannak (2017)Demikian juga untuk komoditi Jagung dan Kedelai telah

melampui target yang ditetapkan dalam Renstra maupun RPJMD

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

Kabupaten Lombok Timur tahun 2016 dan terjadi penurunan

produksi bila dibandingkan dengan tahun 2015, yaitu sebesar

112.108 ton dimana produksi Jagung tahun 2015 sebesar

118.630 Ha dan Produksi Kedelai tahun 2016 sebesar 5.810 ton

sedangkan tahun 2015 sebesar 6.294 ton.Grafik 3.12.

Luas Tanam dan Produksi Jagung di Kabupaten Lombok Timur Tahun 2011- 2016

Sumber : Distannak Lotim (2017) Angka Sementara

Bila dilihat dari tabel diatas maka luas panen Jagung

mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan tahun 2015

namun terjadi penurunan produktivitas sehingga berpengaruh

terhadap produksi akibat kekurangan air atau terjadinya

kekeringan di sebagian wilayah Kabupaten Lombok Timur tahun

2016. Dukungan perbaikan infratsruktur pertanian, peningkatan

luas tanam Jagung dan kedelai didukung oleh Program Gerakan

Penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu (GP-PTT) padi, jagung

dan kedelai di mana Kabupaten Lombok Timur tahun 2016

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

mendapatkan bantuan pengembangan padi hibrida sebanyak

2.000 Ha, Jagung 10.000 Ha dan Kedelai 1.650 Ha.

Produksi Tanaman Pangan secara langsung berkolerasi

dengan upaya penyediaan kebutuhan pangan pokok masyarakat

khususnya beras. Persediaan / stock beras di Kabupaten Lombok

Timur masih surplus tiap tahun bila dibandikan dengan

konsumsi beras penduduk Lombok Timur tahun 2016,

sebagaimana tersaji dalam tabel berikut ini :

Tabel 3.41.Konsumsi Beras di Kabupaten Lombok Timur 2008 – 2016Tahun Total Konsumsi

Lokal (Kg) Surplus (Kg) Surplus/Kp/Th(KG)

2016 143.201.000 99.834.144 92,142015 142.010.000 106.148.696 91,192014 137.904.000 86.261.000 76,312013 137.661.000 97.899.000 86,762012 137.392.000 68.580.000 33,382011 136.242.890 65.443.110 58,602010 134.881.000 35.631.996 32,232009 133.732.000 43.622.870 39,802008 131.959.000 43.428.092 40,15

Sumber : Distannak Lotim (2017)

Pada Sub Sektor Peternakan, Pembangunan peternakan

Kabupaten Lombok Timur dari tahun ke tahun terus mengalami

kemajuan yang ditandai dengan terjadinya peningkatan populasi

ternak, peningkatan konsumsi daging, peningkatan jumlah

kandang kolektif dan tumbuhnya agribisnis di sektor hilir seperti

produk olahan hasil peternakan baik berupa abon daging sapi

dan daging unggas, bakso, usaha kerupuk kulit, usaha telur asin

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

dengan berbagai cita rasa seperti telur asap, telur asin bakar

maupun telur asin umumnya

Pada sasaran meningkatnya kualitas dan kuantitas ternak

indikator peningkatan populasi ternak tahun 2016 berdasarkan

hasil updating data populasi ternak yang dilakukan setiap akhir

tahun. Populasi ternak Sapi, Kambing, Ayam dan Itik rata – rata

telah melampaui target, khususnya ternak Sapi yang merupakan

komoditi unggulan Kabupaten Lombok Timur dimana populasi

tahun 2016 sebanyak 125.856 ekor atau naik sebesar 2,05 %

dibandingkan dengan tahun 2015 sebanyak 123.332 ekor,

demikian juga dengan pelayanan pengobatan ternak dan

pelayanan inseminasi buatan rata – rata melampaui target dari

yang telah ditetapkan.

Sebagai gambaran populasi ternak sapi di Kabupaten

Lombok Timur dalam kurun waktu empat tahun terakhir tumbuh

rata – rata 2,5 - 3 % yaitu tahun 2013 populasi ternak sapi di

Kabupaten Lombok Timur sebanyak 116.711; tahun 2014

sebanyak 120.762 ekor di tahun 2015 sebanyak 123.332 ekor

dan tahun 2016 sebanyak 125.856 ekor, demikian juga dengan

tingkat konsumsi daging dari tahun ke tahun terus mengalami

peningkatan, hal ini mengindikasikan terjadinya peningkatan

kualitas sumber daya manusia Lombok Timur dimana tahun 2011

konsumsi daging masyarakat Lombok Timur rata – rata 3,12

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

kg/kapita/th, naik menjadi 4,29 kg/kapita/th tahun 2012 dan

tahun 2013 menjadi 4,58 kg/kapita/th, kemudian tahun 2014

menjadi 6,44 kg/kapita/th dan tahun 2015 meningkat menjadi

7,23 kg/kapita/th namun hal ini masih jauh dibawah target

nasional. tapi kita patut bersyukur mengingat daerah kita

dengan jumlah penduduk terbesar di NTB dan masih tergolong

miskin masih mampu mengkonsumsi daging.

Grafik. 3.13.Perkembangan Populasi Ternak 2010 – 2016

Sumber : Distannak Lotim (2017)

Faktor – faktor lain yang mempengaruhi peningkatan

populasi ternak seperti Angka kelahiran ternak, meningkatnya

tingkat kesehatan ternak dan menurunnya jumlah pemotongan

ternak betina produktif serta adanya program Gerakan

Penyerentakan Birahi dan Inseminasi Buatan (GBIB).

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

Selain ternak sapi pengembangan ayam ras (pedaging dan

petelur) akhir-akhir ini di Kabupaten Lombok Timur cukup pesat

dengan masuknya perusahaan perunggasan nasional seperti PT.

CHAROEN POKHPAN dan perusahaan lain yang membangun pola

kemitraan dengan peternak memberikan keuntungan tersendiri

bagi pengembangan peternakan di Kabupaten Lombok Timur.

Bila dilihat dari beberapa indikator diatas, maka kinerja

pembangunan bidang peternakan Kabupaten Lombok Timur

tahun 2016 dikategorikan berhasil dan hal ini akan memotivasi

mengeliatnya kembali sub sektor peternakan menjadi sub sektor

yang tetap unggul di Kabupaten Lombok Timur khususnya

komoditi ternak Sapi, kambing, Ayam dan itik.

Pada sasaran Pelayanan kesehatan Hewan di Kabupaten

Lombok Timur dapat digambarkan bahwa tingkat pelayanan

penanganan kesehatan hewan baik melalui pelayanan Aktif,

Semi Aktif maupun Pasif cukup memuaskan dengan capaian

14.310 pelayanan atau 102,21 %, lebih rendah bila dibandingkan

dengan Tahun 2015 yaitu sebesar 16.610 (124,58 %) dari

target yang ditetapkan sebesar 13.333 ekor, hal ini

mengindikasikan bahwa tingkat kesehatan ternak masyarakat

semakin baik yang ditandai dengan menurunya kasus ternak

sakit dari tahun sebelumnya sehingga dapat dikatakan bahwa

kesadaran masyarakat / peternak semakin tinggi dan ditandai

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

dengan tidak adanya kasus atau wabah hewan menular yang

meresahkan masyarakat veteriner.

Bahwa situasi umum penyakit hewan di Kabupaten Lombok

Timur aman dan terkendali dalam arti sampai dengan tahun

2016 Kabupaten Lombok Timur telah terbebas dari penyakit

hewan menular strategis seperti rabies, anthrax, brucellosis,

avian influenza/flu burung, hog kolera dan penyakit mulut dan

kuku, hal ini menjadi indikator keberhasilan pembangunan

peternakan.

Demikian juga dengan dijadikannya Kabupaten Lombok

Timur sebagai kabupaten percontohan Informasi Sistem

Kesehatan Hewan Nasional (ISIKHNAS) yang telah di laounching

oleh Direktur Kesehatan Hewan Ditjen Peternakan dan Kesehatan

Hewan Kementerian Pertanian RI, telah memberikan manfaat

yang cukup besar dalam mengakses informasi kesehatan hewan

secara nasional dengan dukungan 17 orang tenaga medis, 45

orang paramedis, 8 orang pelopor desa.

Disamping kegiatan tersebut, pelayanan terhadap eliminasi

anjing liar atau pemberantasan anjing liar terus dilakukan secara

kontinyu setiap tahunnya untuk menjaga Kabupaten Lombok

Timur dari penyakit rabies dan kesehatan lingkungan terutama

daerah perkotaan, wilayah pantai, lokasi wisata dan usulan

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

masyarakat terhadap kegiatan ini terus meningkat, hal ini

membuktikan bahwa keperdulian masyarakat terhadap

kesehatan dan penyakit yang disebabkan oleh anjing cukup

tinggi.

Tabel 3.42. Evaluasi Pencapaian Sasaran 28Terwujudnya Nilai Tambah Hasil Pertanian, Peternakan,

Perkebunan, Perikanan, Kelautan dan Kehutanan

No Indikator Sasaran SatuanTahun 2016 Persentas

e 2015Target Realisasi %

1 Jumlah Kelompok Usaha Pengolahan Hasil Pertanian dan Peternakan

Unit 35 35 100 88

2 Jumlah Rice Milling Unit Unit 2 2 100 100

3 Jumlah Pemotongan Hewan di RPH Ekor 8.652 8.397 97,5 111,24

Pencapaian indikator sasaran pada tabel diatas didukung

dengan adanya Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi

Peternakan. Program ini bertujuan untuk meningkatkan

pemasaran hasil produksi peternakan melalui perbaikan dan

penyediaan fasilitas sarana dan prasarana pemasaran hasil

produksi peternakan, penelitian dan pengembangan pemasaran

hasil peternakan, fasilitasi dan kemitraan usaha peternakan,

pengelolaan informasi pasar, penyuluhan-penyuluhan pemasaran

hasil.

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

Terhadap sasaran strategis meningkatnya nilai tambah hasil

pertanian dan peternakan yang dijadikan tolok ukur

keberhasilan adalah tumbuhnya kelompok usaha pengolahan

hasil pertanian dan peternakan dan bertambanya usaha

penggilingan padi (RMU), dimana untuk kelompok pengolahan

hasil capaiannya 107,9 %.Sedangkan untuk penambahan Rice

Milling Unit telah mencapai 100 %, tidak tercapainya target

penambahan kelompok pengolahan hasil karena ketatnya seleksi

kelompok dan evaluasi perkembangan usaha kelompok. Dimana

untuk kelompok usaha pengolahan hasil yang tidak ada

aktifitasnya dikeluarkan dalam data base kelompok pengolahan

hasil pertanian dan peternakan. Kelompok pertanian dan

peternakan yang ditargetkan dalam indikator ini hanya yang

dibina oleh Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Lombok

Timur.

Tabel 3.43. Evaluasi Pencapaian Sasaran 29Tersedianya Pemasaran Komoditi Hasil Pertanian, Peternakan,

Perkebunan, Perikanan, Kelautan dan Kehutanan dengan kualitas baik

No Indikator Sasaran SatuanTahun 2016 Persentas

e 2015Target Realisasi %

1 Persentase peningkatan pendapatan rata-rata petani dan nelayan per bulan

% 35 - 0,00 0,00

2 Jumlah Transaksi Penjualan Ternak Ke

Ekor 4.917 15.660 318,61

150,67

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

No Indikator Sasaran SatuanTahun 2016 Persentas

e 2015Target Realisasi %

Luar Daerah3 Persentase pelayanan

TPI kepada para nelayan

% 80 80 100 100

Capaian indikator sasaran – sasaran utama diatas baik di

bidang pertanian maupun bidang peternakan dikategorikan

cukup baik bahkan beberapa Indikator sasaran telah melebihi

dari 100 % atau amat baik, sehingga secara umum pencapaian

sasaran tersebut dapat dicapai dengan baik.Demikian juga bila

dikaitkan dengan sasaran yang ditetapkan dalam RPJMD 2014 –

2018 yaitu peningkatan produksi padi, jagung dan kedelai telah

dapat dicapai bahkan Kabupaten Lombok Timur masih surplus

beras tahun 2015. Namun tidak dapat dipungkiri ada beberapa

indikator kinerja yang tidak dapat dicapai seperti ketersediaan

tresher, produksi nenas, pisang, bawang putih, penyediaan bibit

durian dan manggis, pengukuran indikator pendapatan

masyarakat dan realisasi kredit usaha tani hal ini disebabkan

oleh beberapa faktor baik internal maupun eksternal seperti

curah hujan dan iklim yang kurang mendukung, terjadinya

kekeringan, kurangnya minat dan permintaan terhadap produk

yang bersangkutan, tidak adanya program dan kegiatan serta

ketersediaan anggaran yang mendukung tercapainya realisasi

indikator tersebut.

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

Capaian target indikator 1 tidak terlaksana, sama dengan

capaian target pada tahun 2015. Sedangkan pada indikator 2

capaian target 2 sudah melampaui target, sama dengan capaian

tahun 2015. Dan, capaian pada indikator 3 sama dengan tahun

2016 yaitu sebesar 100% dengan target yang sama.

Tabel 3.44. Evaluasi Pencapaian Sasaran 30

Tersedianya Sarana dan Prasarana Produksi Pertanian, Peternakan, Perkebunan, Perikanan, Kelautan dan Kehutanan

dengan Kualitas Baik

No Indikator Sasaran SatuanTahun 2016 Persentase

2015Target Realisasi %

1 Panjang Jalan Usaha Tani

Meter 6.000 7.406 123,43 509,09

2 Panjang jaringan irigasi Meter 2.500 51.404 2.056,1

5 2.080,003 Jumlah Embung

Rakyat yang dibangun Unit 20 8 40 3454 Jumlah sarana

Alsintan:- Traktor Roda - Pompa Air- Power Threser

UnitUnitUnit

501440

1162012

232142,8

630,00

30642545

5Jumlah bibit unggul hortikultura:- Mangga- Jeruk- Durian- Nangka- Pepaya- Manggis

PohonPohonPohonPohonPohonPohon

10.5002.0001.0001.0002.5002.000

-16.000

-1.500

--

0,00800,0

00,00

150,00--

1008751000,009000,00

6 Persentase tingkat penurunan kualitas (losses)

% 15 15 100 100

7 Persentase kualitas pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan (KKP)

% 20 20 100 100

8 Jumlah dusun/desa Lokasi 2 3 150 -

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

No Indikator Sasaran SatuanTahun 2016 Persentase

2015Target Realisasi %

penerima manfaat9 Jumlah sarana dan

prasarana pengamanan dan perlindungan hutan

Unit 6 6 100 -

10 Jumlah sarana dan prasarana Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung/KPHL

Unit 12 12 100 -

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa beberapa indikator

yang cukup dinamis realisasi kinerjanya antara lain

Pembangunan Jalan Usaha Tani (JUT), Rehabilitasi Embung bila

dibandingkan denga tahun 2016 bahkan dengan tahun 2015

terjadi penurunan volume pembangunan hal ini disebabkan

karena terjadinya pergeseran prioritas disesuaikan dengan

kebijakan pemerintah pusat dan kondisi daerah untuk

mendukung upaya khusus peningkatan produksi padi, jagung

dan kedelai. Pada tahun 2016 mengingat terjadinya anomali

iklim sehingga beberapa wilayah mengalami kekurangan air

maka skala prioritas adalah pengembangan sumber – sumber air,

dalam hal ini pengembangan sumber air tanah dangkal dan dam

parit dengan memanfaatkan sumur masyarakat yang ada untuk

mengatasi kekurangan air pada musim kemarau dan

pembangunan Jaringan irigasi tingkat usaha tani sehingga

pembangunan embung dan jalan usaha tani menjadi kegiatan

yang tidak prioritas pada tahun 2016.

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa terhadap

indikator penyediaan bibit unggul hortikultura untuk komoditi

Mangga, Durian, Pepaya dan Manggis pada tahun 2016 tidak

dapat direalisasikan sesuai harapan, mengingat dalam APBD

Kabupaten Lombok Timur maupun APBN tidak tersedia anggaran

dan pengadaan bibit hortikultura untuk anggaran APBD

difokuskan mendukung kegiatan Dana Tugas Pembantuan untuk

komoditi Jeruk Syiam Banjar, Alpukat, sedangkan pengadaan

jeruk diadakan melalaui APBD Kabupaten dan APBN Tugas

Pembantuan, demikian juga dengan bibit nangka yang terealisasi

lebih dari 100 %.

Indikator lain yang tidak mencapai target adalah

meningkatnya produksi komoditas tanaman hortikultura seperti

komoditi kentang dan bawang putih. Untuk komoditi kentang dan

bawang putih pada tahun 2016 terjadi penurunan produksi

bahkan tiga tahun terakhir terus mengalami penurunan karena

kondisi tanah yang semakin terkuras akibat dari penggunaan

pupuk kimia dan pestisida yang tidak terkendali serta adanya

beberapa jenis penyakit tanaman hortikultura yang belum

ditemukan obat pembasmi yang ampuh dalam mengatasinya

seperti penyakit pusarium pada kentang dan bawang putih.

Sebagaimana diketahui bahwa sentra pengembangan kentang

dan bawang putih ada di Kecamatan Sembalun sehingga apabila

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

adanya perubahan pola tanam di kecamatan ini maka sangat

mempengaruhi komoditi tersebut. Untuk komoditi pisang bila

dibandingkan dengan tahun 2015 maka terjadi kenaikan

produksi dimana tahun 2015 sebesar 72.392 Kwintal sedangkan

tahun 2016 sebesar 125,50 Kwintal, hal ini disebabkan karena

menurunnya intensitas penyakit pada pisang dan harga pisang di

pasaran cukup baik.

Tercapainya indikator 6 dan 7 disebabkan karena

pembangunan sentra pengolahan ikan dan bantuan cool box

kepada para nelayan, pemasar, dan pengolah ikan. Begitu juga

peningkatan kualitas pengelolaan kawasan konservasi perairan

dilaksanakan. Berbagai kegiatan antara lain bangunan tempat

bilas, jeti, dan pengadaan perlengkapan ruang tidur pengunjung

(kipas angin, spring bed, dan lemari). Adapun capaian pada

tahun 2015 sama dengan capaian tahun 2016 yaitu sebesar

100%.

Terlampauinya target indikator 8 hal ini disebabkan oleh

pengadaan bangunan gedung untuk pos jaga dan pembangunan

pos informasi wisata terapung dilaksanakan dengan baik dan

anggarannya terealisasi 100%.

Tercapainya target indikator 9 dan 10 disebabkan karena

tersedianya sarana dan prasarana yang memadai untuk

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

pengamanan dan perlindungan hutan. Capaian indikator ini tidak

terlaksana pada tahun 2015.

Tabel 3.45. Evaluasi Pencapaian Sasaran 31Tersedianya Akses Permodalan ke Petani /Nelayan

No Indikator Sasaran Satuan Tahun 2016 Persentase 2015Target Realisasi %

1 Jumlah verifikasi hibah dana bantuan sosial bidang perkebunan

Orang 10.000 15.400 154 -

2 Jumlah masyarakat yang mendapatkan sosialisasi

Orang 100 100 100 -

3 Jumlah kredit usaha tani yang disalurkan kepada petani dan nelayan

Rp 8.938.987.980

1.421.050.000

15,9 0,00

Terlampauinya target indikator 1 hal ini disebabkan oleh

anggaran terealisasi 100%, dan kerja keras yang maksimal dari

Dinas Kehutanan dan Perkebunan. Capaian target tidak

terlaksana pada tahun 2015.

Tercapainya target indikator 2 hal ini disebabkan oleh

anggaran teralisasi 100%, dan adanya dukungan dari pemerintah

kecamatan, desa/kelurahan dan toga/toma. Capaian target tidak

terlaksana pada tahun 2015.

Tidak tercapainya target indikator 3 hal ini disebabkan

karena semua perbankan melaporkan realisasi kreadit usaha tani

yang dikelola Dinas Pertanian dan Peternakan. Dari Laporan

realisasi kreadit yang masuk besarnya kredit yang tersalurkan

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

tidak sesuai dengan target yang berasal dari Kredit Ketahanan

Pangan dan Energi (KKPE). Dan pada tahun 2015 tidak

dilaksanakan.

Tabel 3.46. Evaluasi Pencapaian Sasaran 32Terwujudnya Peningkatan Kemampuan Kelembagaan

Petani/Nelayan

No Indikator Sasaran SatuanTahun 2016 Persentas

e 2015Target Realisasi %

1Jumlah penurunan kasus detructive fishing

Kasus 4 4 100 100

Tercapainya target indikator disebabkan karena jumlah

penurunan kasus destructive fishing dengan target di tahun 2016

bisa 4 kasus yang terjadi. Hasil pengawasan ditemukan 2 kasus

(100 %) dan 2 tertangani melalui jalur hokum, sisanya ditangani

pihak pemerintah desa. Dari patroli laut yang telah

dilaksanakan, hanya dijumpai 2 kasus destructive fishing yaitu

pengeboman ikan.

Capaian indikator tahun 2015 sama dengan capaian pada

tahun 2016 yaitu sebesar 100%.

Tabel 3.47. Evaluasi Pencapaian Sasaran 33Terwujudnya Keberpihakan Pada Pengembangan Sektor

PertanianDalam Arti Luas

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

No Indikator Sasaran SatuanTahun 2016 Persentas

e 2015Target Realisasi %

1 Jumlah areal pertanian yang terlayani prasarana irigasi

Ha 10.759 12.029 111,80 112

2 Jangka waktu pengoperasian air irigasi

Bulan 12 12 100 -

Panjang saluran irigasi yang ada di Kabupaten Lombok

Timur adalah 2.761.816 M yang tersebar di 10 wilayah pengamat

pengairan yang terdiri dari saluran induk (275.302 m), saluran

skunder (1.541.813 m), Saluran Pembuang (15.658 m), saluran

tersier 857.985 m) dan saluran suplesi (71.058 m).

Panjang jaringan yang tertangani pada tahun 2016

sepanjang 12.029 m dan terjadi penurunan kondisi sebesar

1,26% dari total panjang jaringan yang ada sehingga dapat

dirinci sebagai berikut :

a. Baik (1.477.867.92 m) atau 53,51%

b. Rusak ringan (109.921 m) atau 3,96%;

c. Rusak berat (124.637 m) atau 4,51%;

d. Saluran tanah (1.050.019 m) atau 38,02%

Jumlah areal pertanian yang mampu ditangani pada tahun

2016 ini adalah 12.029 Ha dari 10.759 ha yang ditargetkan atau

111,80%. Dimana capaian target tahun 2015 sama-sama

tercapai dengan tahun 2016.

Tabel 3.48. Evaluasi Pencapaian Sasaran 34

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

Terwujudnya Profesionalisme dan Kesejahteraan Aparatur

No Indikator Sasaran Satuan Tahun 2016 Persentase 2015Target Realisasi %

1 Persentase pejabat yang memiliki kompetensi

% 19,85 16,25 81,85 107,41

2 Persentase proporsi aparat berdasarkan tingkat pendidikan

% 19,99 19,99 100 100

3 Persentase aparat yang mendapatkan diklat

% 45,11 38,43 106,49 96,55

4 Persentase pelayanan administrasi kepegawaian tepat waktu

% 100 103,38 109,00 97,57

5 Penyusunan Standar Pelayanan Jumlah 4 4 100 100

6 Jumlah Perbup SOP SKPD Jumlah 4 4 100 100

7 Jumlah Sasaran Kinerja PNS pada Setda Kab. Lotim

Orang 165 165 100 100

8 Jumlah koordinasi pelayanan penilaian publik

Kecamatan 17 17 100 100

Dari tabel di atas dapat dievaluasi bahwa capaian kinerja

sasaran tahun 2016 masih dapat dikategorikan baik, hal

tersebut dapat dilihat dari hasil persentase realisasi untuk setiap

indikatornya, yaitu sebagai berikut :

1. Indikator Kinerja : Pejabat yang memiliki kompetensi, dari total

target sebesar 19,85 % dapat direalisasikan sebesar 16,25 %

atau dengan tingkat capaian sebesar 81,85 %. Target dari

indikator ini ialah persentase pejabat yang memiliki

kompetensi dengan tingkat capaian sebesar 81,85 % atau

kurang dari target yang ditentukan sehingga target dikatakan

belum dapat dicapai. Tidak tercapainya kinerja tersebut

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

dikarenakan pelaksanaan selesksi JPT tidak terlaksana

sepenuhnya, yang terlaksana hanya proses Assesment,

sedangkan yang tidak terlaksana ialah proses PANSEL saja

karena terjadinya perubahan Organisasi Perangkat Daerah

yang baru yang menyebabkan terjadinya perubahan nama

kelembagaan atau b=jabatan maka harus menyesuaikan

dengan Organisasi Perangkat Daerah yang baru tersebut,

sehingga untuk kegiatan ini tingkat persentase dari realisasi

terhadap kegiatannya ialah hanya mencapai 5,88 %. Langkah

kedepannya dalam rangka efisiensi dan efektifitas

penggunaan keuangan daerah dalam pelaksanaan kegiatan

maka perencanaan harus mengacu kepada kondisi riil jabatan

lowong yang adakan digunakan.

2. Indikator Kinerja : Proporsi aparat berdasarkan tingkat

pendidikan, dari total target sebesar 19,99 % dapat

direalisasikan sebesar 19,99 % atau dengan tingkat capaian

sebesar 100 %. Target dari indikator ini ialah proporsi aparat

berdasarkan tingkat pendidikan dengan tingkat capaian

sebesar 100 % atau memenuhi target yang ditentukan

sehingga target dikatakan dapat tercapai. Pada indikator ini

hanya kegiatan peningkatan koordinasi, pembinaan dan

pengawasan PNS dan urusan kepegawaian yang dilaksanakan

dan dapat mencapai target atau 100 % sehingga total capaian

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

untuk indikator tersebut ialah mencapai 100 %. Tercapainya

target indikator di atas disebabkan terjalinnya koordinasi dan

komunikasi yang baik dengan pihak-pihak terkait, kemudian

terjalinnya suasana kerja yang kondusif diantara karyawan

dan karyawati serta kerjasama yang solid dari karyawan dan

karyawati BKD, selain itu karyawan dan karyawati BKD

memiliki pemahaman yang bagus tentang tupoksi masing-

masing. Sehingga kedepannya langkah-langkah yang telah

dilakukan tersebut di atas yang dapat membantu pencapaian

target kegiatan akan dipertahankan dan bila perlu akan

dilakukan penyempurnaan

3. Indikator Kinerja : Aparat yang mendapatkan diklat, dari total

target sebesar 45,11 % dapat direalisasikan sebesar 48,04 %

atau dengan tingkat capaian sebesar 106,49 %. Target dari

indikator ini ialah persentase aparat yang mendapatkan diklat

dengan tingkat capaian sebesar 106,49 % atau sudah

mencapai target yang ditentukan atau bahkan maksimal

dengan target 45,11% namun dapat direalisasikan menjadi

48,04 % atau mencapai 106,49 % yaitu ada selisih

peningkatan sebesar 2,93 %. Tingkat capaian yang tinggi

tersebut dipengaruhi oleh target dari beebrapa kegiatan yang

dapat tercapai atau 100 %, hal ini dikarenakan untuk kegiatan

rapat-rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah dapat

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

dilaksanakan sesuai target dikarenakan adanya dana yang

tersedia serta peluang untuk melakukan koordinasi keluar

daerah terbuka lebar, maka hal tersebut dimanfaatkan sebaik

mungkin. Kemudian untuk kegiatan pendidikan pelatihan

prajabatan bagi CPNS daerah, kegiatan dapat terlaksana

disebabkan karena adanya ketentuan baku bagi CPNS bahwa

apabila setelah 1 tahun masa CPNS harus menerima SK PNS

dengan sebelumnya harus mengikuti diklat prajabatan

seluruhnya. Dan untuk kegiatan diklat struktural bagi PNS,

yang telah mencapai target dilaksanakan anggaran yang ada

dapat mengakomodir jumlah yang telah ditargetkan dengan

dana yang ada, hal ini dikarenakan sebelumnya telah

dilakukan koordinasi dengan pihak Provinsi terkait dengan

jumlah dana setor. Dan terdapat salah satu kegiatan yang

realisasi atau capaiannya melebihi dari target, yaitu pada

kegiatan pendidikan dan pelatihan teknis tugas dan fungsi

bagi PNS daerah dengan tingkat capaian fisik sebesar 125,95

% dari 100 %. Tercapainya target tersebut, bahkan melebihi

target dikarenakan adanya penambahan jumlah kuota peserta

diklat dengan dana yang tersedia dan target dapat tercapai.

4. Indikator Kinerja : Pelayanan Administrasi Kepegawaian Tepat

Waktu, dari total target sebesar 100 % dapat terealisasikan

sebesar 109,00 % atau dengan tingkat capaian sebesar

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

109,00 %. Target dari indikator ini adalah persentase aparat

yang mendapatkan diklat dengan tingkat capaian sebesar

109,00 % atau melebihi target yang ditentukan sehingga

target dikatakan sudah tercapai atau sudah maksimal.

Tingkat capaian yang tinggi untuk indikator ini ialah

dikarenakan adanya capaian dari beberapa kegiatan yang

melebihi target seperti pada kegiatan penyediaan jasa surta-

menyurat dengan target jumlah surat yang terkirim hanya

3.000 surat, namun yang terlaksana melebihi target atau

mencapai 3.866 surat sehingga persentase capaian fisik untuk

kegiatan tersebut ialah 158,00 %. Kemudian pada kegiatan

penempatan PNS/CPNS dengan target 651 orang PNS yang

dapat ditempatkan, namun pada realisasinya ada

penambahan sejumlah 61 orang sehingga total keseluruhan

mencapai 712 orang atau dengan tingkat capaian fisik 109,37

%. Selanjutnya pada kegiatan proses penanganan kasus-kasus

pelanggaran disiplin PNS dengan tingkat capaian fisik sebesar

104,00 % yaitu melebihi target dikarenakan penanganan

kasus pelanggaran disiplin PNS s/d triwulan IV mencapai 52

orang, atau melebihi target 50 orang.

Kemudian selanjutnya pada kegiatan penyelesaian usul

pensiun dengan tingkat capain fisik yang paling tinggi yaitu

mencapai 312,80 % sangat jauh melebihi dari target, hal

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

tersebut terjadi dikarenakan dari total target jumlah usulan

pensiun yang dapat diselesaikan pada tahun 2016 yaitu 250

orang, namun dalam pelaksanannya yang dapat diproses ialah

mencapai 782 orang atau dengan tingkat capaian 312,80 %

sebagaimana yang tertera di atas.

Akan tetapi walaupun kegiatan di atas melebihi target

capaian, namun pada indikator ini, masih ada beberapa

kegiatan yang belum mencapai target yaitu pada kegiatan

penyelenggaraan penerimaan caon praja IPDN/STPDN, dimana

mulai tahun 2016 untuk kegiatan tersebut sudah diambil alih

oleh Provinsi dan daerah dalam hal ini BKD hanya bertugas

untuk menyebarkan informasi penerimaan calon praja saja,

sehingga tingkat capaian kosong dan pada kegiatan penataan

sistem administrasi kenaikan pangkat otomatis PNS dengan

capaian 94,87 % serta pada kegiatan

pembangunan/pengembangan sistem informasi kepegawaian

daerah yang mencapai 92,00 % saja yang disebabkan oleh

beberapa kendala.

Tercapainya target setiap kegiatan pada indikator ini

dikarenakan semua kegiatan yang termasuk kedalam

indikator ini dapat dilaksanakan dengan tepat waktu dan

sampai dengan selesai, sedangkan untuk kegiatan yang belum

mencapai target dikarenakan adanya beberapa usulan

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

kenaikan pangkat yang mengalami keterlambatan dalam

proses penetapannya, disebabkan kegiatan tersebut dalam

penetapannya terkait dengan kebijakan pusat. Selain itu

adanya pendelegasian wewenang kepada Kepala Dikpora

terkait pembuatan berkala khusus guru golongan IV/a, serta

kurangnya informasi pembuatan gaji berkala PNS golongan IV

pada SKPD. Kemudian khusus tenaga fungsional guru adanya

regulasi guru sehingga pencapaian nilai PAK sangat sulit

kenaikan pangkatnya. Dan kendala lainnya ialah kurang

layaknya media penyimpan data kepegawaian yang

berpengaruh pada kegiatan SIMPEG. Serta sarana dan

prasarana dan SDM yang kurang memadai yang berakibat

pada terhambatnya proses update data pegawai.

Tercapainya indikator 5,6,7, dan 8 hal ini disebabkan oleh

anggaran terealisasi 100%. Begitu juga adanya

koordinasi/kerja sama yang baik dengan semua SKPD

sehingga data-data yang dibutuhkan tersedia. Adapun capaian

target tahun 2015 sama dengan capaian target tahun 2016

yaitu sebesar 100%.

Tabel 3.49. Evaluasi Pencapaian Sasaran 35Terwujudnya Penataan Kelembagaan Perangkat Daerah

yang Efektif dan Efisien

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

No Indikator Sasaran Satuan Tahun 2016 Persentase 2015Target Realisasi %

1 Jumlah rancangan Perda SOTK SKPD 32 32 100 100

2 Jumlah penyusunan evaluasi jabatan SKPD 5 5 100 100

3 Jumlah penyusunan Analisis Jabatan dan Analisis Beban Kerja

SKPD 3 3 100 100

Tercapainya indikator 1, 2, dan 3 hal ini disebabkan oleh

anggaran terealisasi 100%. Begitu juga adanya koordinasi/kerja

sama yang baik dengan semua SKPD sehingga data-data yang

dibutuhkan tersedia. Adapun capaian target tahun 2015 sama

dengan capaian target tahun 2016 yaitu sebesar 100%.

Tabel 3.50. Evaluasi Pencapaian Sasaran 36Terwujudnya Penguatan Kapasitas Pemerintahan Desa yang

Profesional

No Indikator Sasaran SatuanTahun 2016 Persentas

e 2015Target Realisasi %

1 Jumlah desa/kelurahan yang dibina dan difasilitasi dalam penyusunan profil desa/kelurahan online

Desa/kel 170 170 100 -

2 Jumlah desa/kelurahan kelompok adat dan tradisi budaya yang diberdayakan

Desa/kel 2 2 100 -

3 Persentase kegiatan penanggulangan kemiskinan daerah

% 100 100 100 -

4 Jumlah desa dukungan kegiatan PKKPM P2B

Desa 4 4 100 -

5 Jumlah desa pendukung kegiatan PNPM

Desa 114 114 100 -

6 Jumlah desa yang dibina, dimonitoring

Desa 239 239 100 100

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

No Indikator Sasaran SatuanTahun 2016 Persentas

e 2015Target Realisasi %

dan dievaluasi7 Jumlah BPD yang

dilatih dalam bidang manajemen pemerintahan desa

Orang 200 200 100 100

8 Jumlah desa/kelurahan yang dinilai

Desa/kel 23 23 100 100

9 Jumlah desa peserta rakor dan evaluasi APBDes

Desa 239 239 100 100

10 Jumlah produk hukum daerah yang dihasilkan

Buah 6 6 100 100

11 Jumlah desa yang melaksanakan Pemilihan Kepala Desa dan secara serentak

Desa 51 51 100 -

12 Jumlah peserta bintek kapasitas aparatur desa dan kecamatan

Desa 239 239 100 100

13 Jumlah desa/kelurahan yang difasilitasi dalam musrenbang Desa/Kelurahan/Kecamatan

Desa/Kel

20 Kec80 80 100 -

Terpenuhinya target semua indikator yaitu 1 sampai dengan

13 disebabkan oleh :

1. Anggaran terealisasi 100% sehingga kegiatan dapat

dilaksanakan sesuai target.

2. Desa dan keluarahan mendapat fasilitas yang memadai dan

pembinaan dari Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

secara terus menerus walaupun pada hari libur atau di luar

jam kerja.

3. Pelaksanaan penilaian lomba desa/kelurahan sesuai jadwal.

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

4. Adanya koordinasi dengan semua SKPD terkait.

Tercapainya target pada tahun 2015 dengan 7 indikator

sama dengan capaian pada tahun 2016 yaitu dengan 13

indikator.

Tabel 3.51. Evaluasi Pencapaian Sasaran 37Terwujudnya Akuntibilitas Kinerja Pemerintah Daerah yang Baik

No Indikator Sasaran Satuan Tahun 2016 Persentase 2015Target Realisasi %

1 Persentase Laporan SPM

Dokumen

15 0 0 100

2Jumlah Laporan Tahunan LAKIP Kabupaten

Dokumen 12 12 100 100

3 Jumlah Laporan IKU Kabupaten

Dokumen

12 12 100 100

4 Jumlah dokumen LKPJ

Dokumen 40 40 100 100

5Jumlah Laporan Triwulan I,II,III dan IV APBD, DAU dan TP

Eks 20 15 75 -

6 Laporan Triwulan I, II, III, dan IV DAK

Dokumen 20 15 75 -

7Laporan Triwulan I, II, III, dan IV Tugas Pembantuan

Dokumen 20 15 75 -

Tidak dilaksanakannya indikator 1 karena terjadinya

perubahan dari Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 menjadi

Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Desa, dimana dalam Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014

sampai saat ini belum diterbitkan peraturan pemerintah tentang

pelaksanaan penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) di

Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota. Sehingga laporan akhir

SPM tidak dapat dilaksanakan.

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

Tercapainya target indikator 2, 3, dan 4 disebabkan oleh

adanya koordinasi, kerja sama dan kepedulian semua SKPD

terhadap data-data yang dibutuhkan oleh tim penyusun. Serta,

realisasi anggaran mencapai 100%, dan kerja maksimal Tim

Penyusun LAKIP, IKU, dan LKPJ Kabupaten Lombok Timur selesai

tepat waktu.

Tidak terpenuhinya target indikator 5, 6, dan 7 hal ini

disebabkan oleh pengiriman laporan keuangan triwulan dari

masing-masing SKPD tidak tepat waktu dan sumber daya

manusia masih kurang. Adapun upaya-upaya yang dilakukan

kedepannya adalah :

1. Perlu adanya Bimbingan Teknis untuk pengelola keuangan.

2. Koordinasi dan kerja sama yang baik dengan semua SKPD.

Tabel 3.52. Evaluasi Pencapaian Sasaran 38Terwujudnya Akuntabilitas Kinerja Pengelolaan Keuangan yang

Baik

No Indikator Sasaran Satuan Tahun 2015 Persentase 2015Target Realisasi %

1 Penyusunan Laporan Keuangan Sekretariat Daerah Lombok Timur dengan tepat waktu

Dokumen 1 1 100 100

2 Penyusunan Standar Satuan Harga Barang

Dokumen 2 2 100 100

3 Jumlah verifikasi dokumen administrasi termin

Dokumen 950 950 100 -

4 Jumlah laporan bulan dan triwulan pelaksanaan

Dokumen

16 16 100 -

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

No Indikator Sasaran Satuan Tahun 2015 Persentase 2015Target Realisasi %

program dan kegiatan pembangunan Kab. Lotim

5 Jumlah Dana Perimbangan Rp 1.944.920.467.77

31.749.586.151.4

38 89,96 -6 Lain-lain

Pendapatan Daerah yang Sah

Rp 140.542.288.166

132.406.177.416,18 84,21 -

7 Belanja Tidak Langsung Rp 400.632.656.9

07385.209.222.135,

67 96,15 -8 Belanja Langsung Rp 29.104.981.05

4 26.518.110.450 84,27 -9 Penerimaan

Pembiayaan Daerah

Rp 109.483.394.865

90.146.547.053,78 82,34 -

10 Jumlah penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD

Rp 59.024.000

55.469.775 93 -

Tercapainya indikator 1, 2, 3, dan 4 hal ini disebabkan oleh

anggaran terealisasi 100%; adanya kerjasama yang baik dengan

semua SKPD terkait; didukung oleh sarana dan prasarana yang

memadai; dan tim penyusun mengerjakan sesuai dengan tepat

waktu.

Tidak tercapainya indikator 5,6,7, dan 8 hal ini disebabkan

oleh:

Kualitas Sumber daya manusia ( SDM ) belum memadai;

Sarana dan prasarana pendukung masih kurang dalam rangka

operasional kegiatan;

Kesadaran Wajib Pajak dan Wajib Retribusi relatif kurang;

Belum tertibnya pendataan Asset tiap-tiap SKPD;

Data –data Kepemilikan Asset Pemda belum lengkap;

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

Masih adanya SPPT yang bermasalah;

Tingginya kenaikan NJOP dibeberapa kecamatan yang

berpengaruh pada daya bayar Wajib Pajak;

Kadus / Kepling belum optimal dalam mendukung penagihan

PBB

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Dinas Pendapatan

Pengelolaan Keuangan dan Asset Kabupaten Lombok Timur telah

melakukan upaya upaya antara lain :

a) Peningkatan profesionalisme aparatur sesuai tuntutan

kebutuhan pemenuhan SDM yang handal melalui Pelatihan-

pelatihan, Bimbingan Teknis implementasi peraturan

perundang-undangan dll.

b) Pemeliharaan rutin / berkala kendaraan Dinas dalam

menunjang pelaksanaan administrasi perkantoran demi

percepatan mobilisasi operasional personil SKPD sambil

menunggu adanya pengadaan Kendaraan Dinas dari

Pemerintah Kab. Lombok Timur.

c) Melakukan penyuluhan, monitoring dan sosialisasi kepada

Wajib Pajak dan Retribusi Daerah, Meningkatkan koordinasi

dengan SKPD terkait melalui Rapat koordinasi dan Evaluasi

penerimaan PAD

d) Melakukan Inventarisasi Asset Daerah ke masing masing

SKPD se-Kabupaten Lombok Timur.

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

e) Melakukan Pendataan Asset Pemerintah Daerah Kabupaten

Lombok Timur dan bekerja sama dengan Badan Pertanahan

Nasional untuk melakukan Sertifikasi Tanah Pemda yang

belum mempunyai Sertifikat

f) Menggali dan mendata potensi pajak baru

g) Melakukan Operasi Kejar ( OPJAR ) di masing-masing

Kecamatan yang realisasinya rendah dengan melibatkan

Pegawai Dinas PPKA dan Kecamatan bersama-sama dengan

PPS-PBB kecamatan, Kadus / Kepling melakukan penagihan

tiap-tiap Dusun / Lingkungan.

Tabel 3.53. Evaluasi Pencapaian Sasaran 39Tersedianya Dokumen Perencanaan di Semua SKPD

yang Akurat dan Akuntabel

No Indikator Sasaran SatuanTahun 2016 Persenta

se 2015Target Realisasi %

1 Jumlah Dokumen Hasil Munrenbang Kabupaten

Dokumen 50 50 100 100

2 Jumlah dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah 2017

Dokumen 50 50 100 100

3 Jumlah dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah Perubahan Tahun 2016

Dokumen 30 30 100 -

4 Jumlah Dokumen Forum SKPD

Dokumen 50 50 100 100

5 Jumlah Dokumen KUA PPAS Perubahan 2016

Dokumen 50 50 100 100

6 Jumlah Dokumen KUA PPAS 2017

Dokumen 50 50 100 100

7 Jumlah Dokumen Dokume 20 20 100 -

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

No Indikator Sasaran SatuanTahun 2016 Persenta

se 2015Target Realisasi %

Rencana Kerja Bappeda n

8 Jumlah Dokumen LAKIP Bappeda Buku 20 20 100 -

9 Jumlah Buku Lombok Timur Dalam Angka 2016

Buku 150 150 100 -

10 Jumlah Buku PDRB Buku 100 100 100 -11 Jumlah Buku

Kecamatan Dalam Angka 2016

Buku 200 200 100 -

12 Jumlah buku kajian pengembangan kapasitas sumber daya daerah

Paket 3 3 100 -

Tercapainya target indikator 1 sampai dengan 12

disebabkan oleh :

1. Sumber daya manusia yang memadai.

2. Sarana dan prasaran pendukung memadai.

3. Anggaran terealisasi sudah sesuai.

4. Adanya koordinasi dengan semua SKPD dengan baik.

5. Tim penyusun dapat menyelesaikan waktu tepat waktu.

Tabel 3.54. Evaluasi Pencapaian Sasaran 40Terwujudnya Kemitraan Eksekutif dan Legelslatif yang selaras

No Indikator Sasaran SatuanTahun 2016 Persentase

2015Target Realisasi %

1 Jumlah kunjungan kerja dari Pemda lain Kali 20 20 100 100

2Jumlah Rapat dan Sidang yang dilaksanakan

Kali 146 10 100 -

3Persentase Peraturan Daerah yang dihasilkan

Perda 10 100 100 -

4 Persentase kebijakan yang

% 100 100 100 -

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

No Indikator Sasaran SatuanTahun 2016 Persentase

2015Target Realisasi %

disetujui5 Persentase SK

Pimpinan DPRD% 100 100 100 -

6 Jumlah SK DPRD Kali 146 146 100 -7 Persentase SK

Sekretariat DPRD% 100 100 100 -

Tercapainya indikator 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7 disebabkan oleh

karena adanya hubungan antara Eksekutif dan Legislatif, maka

dibentuk Tim Penghubung yang bertugas untuk :

1. Menetapkan agenda-agenda pembahasan dengan DPRD

Kabupaten Lombok Timur;

2. mengkoordinir Dinas/Instansi terkait dalam rangka

pembahasan Raperda dengan pihak Legeslatif;

3. membantu menyiapkan segala materi yang terkait denga

kerja Eksekutif dan Legeslatif;

sehingga dari target yang telah ditetapkan, semuanya berhasil

direalisasikan dengan rata-rata pencapaian indikator sasaran

sebesar 100 %. Hal ini juga didukung dengan terealisasinya

anggaran untuk semua kegiatan penunjang yang terealisasi

sebesar 100 %.

Tabel 3.55. Evaluasi Pencapaian Sasaran 41Terwujudnya Pencegahan Praktek KKN

No Indikator Sasaran SatuanTahun 2016 Persentas

e 2015Target Realisasi %

1 Persentase temuan % 60 9,48 15,80 -2 Jumlah Obrik yang Jumlah 821 835 101,7 -

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

No Indikator Sasaran SatuanTahun 2016 Persentas

e 2015Target Realisasi %

diperiksa 03 Jumlah LHP yang

terbit Jumlah 120 115 95,83 -

4 Jumlah LHP yang ditindaklanjuti Jumlah 120 108 90 -

5Persentase kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan

% 90 69 76,67 -

Untuk mewujudkan pencegahan praktek KKN di lingkup

Pemerintah Kabupaten Lombok Timur, maka Inspektorat

Kabupaten Lombok Timur melaksanakan program peningkatan

sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan

kebijakan KDH.

Tidak tercapainya target indikator 1 disebabkan karena

pelaksanaan monitoring tindak lanjut hasil pemeriksaan dan

pemutakhiran data sebagai tindak lanjut dari kegiatan

pemeriksaan, dari 60 % tindak lanjut yang ditargetkan pada

tahun 2016, Inspektorat Kabupaten Lombok Timur masih sangat

kurang dengan pencapaian 15,80 % dari temuan yang

ditindaklanjuti.

Tercapainya target indikator 2 disebabkan karena kegiatan

pelaksanaan pengawasan internal secara berkala dengan jumlah

tenaga pemeriksa sebanyak 50 orang telah melaksanakan

pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

KDH sesuai dengan rencana sehingga mencapai realisasi sebesar

101,70 %.

Tidak tercapainya target indikator 3 dan 4 disebabkan

karena jumlah LHP yang terbit hanya dapat terealisasi sebanyak

115 LHP atau sebesar 95,83 %, dikarenakan adanya pemeriksaan

lanjutan sehingga pada 2 bulan tersebut LHP yang terbit hanya

1. Ini terjadi terhadap beberapa tim karena pada saat

berakhirnya masa pemeriksaan belum selesai. Untuk jumlah LHP

yang ditindaklanjuti pada tahun 2016 hanya terealisasi sebanyak

108 LHP atau sebesar 90 %, dikarenakan sampai pada tanggal

31 Desember 2016 LHP yang sudah terbit dan dapat

ditindaklanjuti sebanyak 108 LHP.

Tidak tercapainya target indikator 5 disebabkan karena

kurangnya kepatuhan terhadap peratuan perundang-undangan

sehingga target hanya mencapai realisasi 69 % atau sebesar

76,67 % dengan kriteria sedang.

Tabel 3.56. Evaluasi Pencapaian Sasaran 42Terwujudnya Implementasi Program Penghijauan dan RTH

No Indikator Sasaran SatuanTahun 2016 Persentas

e 2015Target Realisasi %

1 Jumlah paket penghijauan di sekitar mata air

Paket 1 1 100 100

Terpenuhinya pencapaian indikator 1 yaitu jumlah paket

penghijauan di sekitar mata air terealisasi sebesar 100 %

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

disebabkan oleh meningkatnya kapasitas cathment area dan

terjaganya kelestarin mata air berupa kegiatan Kawasan

Penanaman Bibit Penghijauan sebanyak 1 paket.

Jika dibandingkan capaian tahun 2015 sama dengan capaian

tahun 2016 yaitu sebesar 100%.

Tabel 3.57. Evaluasi Pencapaian Sasaran 43Terlaksananya Kegiatan Konservasi Sumberdaya Kehutanan,

Kelautan dan Mata Air yang berkesinambungan

No Indikator Sasaran SatuanTahun 2016 Persentase

2015Target Realisasi %

1 Jumlah areal pengamanan dan perlindungan pada kawasan hutan

Ha 37.063,37

37.063,37 100 100

2 Persentase menurunnya kasus peredaran hasil hutan ilegal

Kasus 5 5 100 125

3 Jumlah bangunan konservasi tanah Sipil Teknis

Unit 4 4 100 100

4 Jumlah areal penataan dan pemeliharaan koleksi Kebun Raya Lombok

Vak 34 38 110 94

5 Jumlah areal disekitar mata air yang dilindungi

Ha 15 15 100 100

6 Jumlah areal Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL)

Ha 1.100 1.245 113 100

Perbandingan pencapaian kinerja antara tahun yang

dilaporkan dengan tahun – tahun sebelumnya menjadi penting

dalam penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah (LAKIP) ini. Pembandingan ini digunakan sebagai

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

dasar/acuan untuk mengukur kemajuan serta perbaikan yang

telah dilakukan pada tingkat satuan organisasi perangkat daerah

dan efektif untuk menilai tingkat capaian kinerja jangka

menengah.

Antara tahun 2015 dan 2016 terlihat adanya kenaikan rata-

rata capaian dari beberapa indikator kinerja. Tahun 2015 rata –

rata capaian adalah 96,46 % dan adanya kenaikan sebesar 11,02

% menjadi 107,46 % pada tahun 2015.

Tabel 3.58. Evaluasi Pencapaian Sasaran 44Terlaksananya Pengelolaan Persampahan dan Kebersihan yang

baik

No Indikator Sasaran Satuan Tahun 2016 Persentase 2015Target Realisasi %

1 Jumlah wilayah yang tertangani Kec

2 Kec. Intensif, 7 Kec.

Pengembangan

2 Kec. Intensif. 3 Kec.

Pengembangan

85 100

2 Jumlah sampah yang terangkut ke TPA

Ton 50 ton/hari

64 ton/hari 128 59,6

3 Persentase taman yang sudah tertata baik

% 75 70 93 93,75

4 Persentase drainase/gorong-gorong dalam kota yang tertangani

% 75 70 93 93,75

Belum terpenuhinya indikator 1, 3 dan 4 pada sasaran

terlaksananya pengelolaan persampahan dan kebersihan

disebabkan oleh pelayanan untuk kecamatan pengembangan

masih mengandalkan tenaga serta sarana prasarana yang ada

dengan cara membagi jadwal piket sehingga menyebabkan 5

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

Kecamatan pengembangan belum bisa tertangani sehingga

untuk meningkatkan kinerja diperlukan adanya penambahan

personil dan armada kendaraan operasional untuk lebih

optimalnya pelayanan persampahan dan kebersihan; luas taman

yang ada dengan jumlah tenaga pertamanan masih kurang dan

minimnya sarana prasarana dalam menunjang kegiatan serta

jumlah anggaran yang masih sangat terbatas; dan luasan

drainase yang ada dengan ketersediaan tenaga dan peralatan

pemeliharaan belum sebanding ditambah dengan umur drainase

yang sudah cukup lama sehingg sudah tidak mengikuti dengan

perkembangan pertumbuhan bangunan yang ada.

Sedangkan untuk indikator 2 sudah memenuhi target yang

ditetapkan. Hal ini disebabkan karena bertambahnya kontribusi

sampah dari 3 Kecamatan pengembangan.

Tabel 3.59. Evaluasi Pencapaian Sasaran 45Terwujudnya Peningkatan Implementasi Kesesuaian Ruang Berbasis Potensi dan Daya Dukung Lingkungan yang Baik

No Indikator Sasaran SatuanTahun 2016 Persentase

2015Target Realisasi %

1 Jumlah bangunan konservasi tanah Unit 4 4 100 100

Tercapainya indikator sebesar 100% karena terwujudnya

implementasi kesesuaian ruang berbasis potensi dan daya

dukung lingkungan dapat diukur dengan indikator Jumlah

Bangunan Konservasi Tanah yang ditargetkan sebanyak 4 unit

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

dan terealisasi sebanyak 4 unit atau 100 % dari target yang

ditetapkan. Hal ini dapat terwujud karena tersedianya sarana dan

prasarana yang memadai, anggaran dan aparatur pemerintah

yang bekerja dengan optimal.

Capaian target tahun 2015 sama dengan capaiaan target

tahun 2016 yaitu sebesar 100%.

Tabel 3.60. Evaluasi Pencapaian Sasaran 46Terwujudnya Peran Serta Mayarakat untuk Berperan Aktif dalam

Pembinaan dan Pengawasan LH

No Indikator Sasaran SatuanTahun 2016 Persentase

2015Target Realisasi %

1 Persentase kelurahan dan lingkungan serta kota Selong yang bersih dan sehat (keg. Adipura)

% 85 85 100 100

2 Jumlah sekolah dan kelurahan yang bersih dan sehat

Sekolah,Desa

dan Kel4 4 100 100

3 Kegiatan pembinaan sekolah yang berwawasan lingkungan

Paket 1 1 100 100

Terlampauinya target indikator 1,2, dan 3 hal ini disebabkan

oleh :

1. Monitoring dan pembinaan ke lapangan.

2. Kegiatan berupa lomba sekolah dan kelurahan bersih dan

sehat guna meningkatkan peran serta masyarakat secara

tidak langsung mengenai kebersihan lingkungan yang

dikemas dalam lomba lingkungan.

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

3. Pembentukan panitia pelaksana kegiatan beranggotakan

pegawai BLHPM Kab. Lotim serta pegawai SKPD terkait.

4. Dengan penyebaran/pemberian brosur dan atau publikasi di

media masa/elektronik terlebih dahulu untuk mengikuti

lomba pada sekolah/ kelurahan target.

5. Pembentukan Tim penilai lomba kebersihan yang terdiri dari

ketua, sekretaris, anggota 5 orang, adapun tim penilai lomba

turun kesekolah/kelurahan target untuk menilai sesuai

dengan criteria nilai yang telah ditetapkan tim.

6. Dengan mengadakan pertemuan/sosialisasi yang lebih

mengarah kepembinaan kepada sekolah-sekolah.

7. Untuk tahun 2016 bekerjasama dengan Kementerian

Lingkungan Hidup dan Kehutan RI, mengambil tempat di

Pendopo Bupati Lombok Timur.

8. Pembentukan Panitia pelaksana kegiatan beranggotakan

Pegawai BLHPM Kab. Lotim.

9. Pemateri/narasumber dari perwakilan BLHPM Kab. Lotim

perwakilan BLHP Provinsi dan dari Pihak ketiga berupa

Perwakilan Lembaga Pemerhati Lingkungan/LSM.

Target capaian tahun 2015 sama dengan capaian pada

tahun 2016 yaitu sebesar 100%.

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

Tabel 3.61. Evaluasi Pencapaian Sasaran 47Terwujudnya Penanganan Pencemaran Lingkungan Hidup yang

baik

No Indikator Sasaran SatuanTahun 2016 Persentase

2015Target Realisasi %

1 Persentase optimalisasi pelaksanaan 3R (Reduce, Recycle, Reuse)

% 80 80 100 100

2 Jumlah sarana pengolah sampah dan limbah

Paket 2 2 100 100

3 Persentase pengendalian kasus-kasus pencemaran dan perusakan lingkungan hidup dalam bentuk pelaporan

% 80 80 100 100

4 Persentase pengujian kualitas air sungai yang melintasi kawasan perkebunan tembakau

% 80 80 100 100

5 Jumlah paket sumur resapan (biopori) pengendalian sumber daya air

Paket 3 4 133,33 100

6 Jumlah paket bronjongan ramah lingkungan pada bantaran sungai

Paket 1 1 100 133

7 Jumlah paket penyediaan sarana dan prasarana laoratorium lingkungan

Paket 2 2 100 100

Terpenuhinya target indikator 1 disebabkan karena

mengadakan pertemuan/ pelatihan yang bertujuan untuk

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pengelolaan

sampah melalui gerakan 3 R (Reduce Recycle, Reuse).

Terpenuhinya target indikator 2 disebabkan oleh :

1. Pengadaan Barang dan Konstruksi.

2. Dana bersumber dari Dana Alokasi Khusus ( DAK ) + sharing

APBD 2016.

3. Mengacu pada juknis DAK 2016 dari Kementerian LH &

Kehutanan.

Terpenuhinya target indikator 3 disebabkan oleh :

1. Terlaksananya penaatan hokum lingkungan dari kasus

lingkungan yang di laporkan atau laporan yang masuk ke

BLHPM Kab. Lotim.

2. Di tahun 2016 tidak adanya Laporan Pengadauan Kasus

Lingkungan ke BLHPM sehingga Kegiatan atau anggaran yang

ada digunakan untuk pengawasan atau turun lapangan

pemantauan Lingkungan.

3. Dokumentasi Pengawasan Lingkungan.

Terpenuhinya target indikator 4 disebabkan oleh :

1. Pembentukan panitia pelaksana pengujian kualitas air :

a. Pelaksana Pengujian Kualitas Air.

b. Kepala Laboratorium.

c. Manajer Laboratorium.

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

d. Penyelia.

e. Pengambil Sampel.

f. Analis.

2. Jasa Pemeriksaan laboratorium setelah pengambilan sampel

air di target kawasan Lombok Timur

Terlampauinya target indikator 5 disebabkan oleh :

1. Pengadaan konstruksi sumur resapan.

2. Target 3 Paket, seiring dengan adanya permintaan Pembuatan

Sumur Resapan dan dipandang perlu untuk lingkungan, pada

DPPA 2016 diadakan penambahan 1 Paket Sumur Resapan

lagi yang dana nya dari pengalihan atau sisa dari DAK

pembuatan bronjongan pada bantaran sungai.

3. Dana bersumber dari Dana Alokasi Khusus ( DAK ) + sharing

APBD 2016.

4. Mengacu pada juknis DAK 2016 dari Kementerian Lh &

Kehutanan.

Terpenuhinya target indikator 6 disebabkan oleh :

1. Pengadaan Konstruksi.

2. Dana bersumber dari Dana Alokasi Khusus ( DAK ) + sharing

APBD 2016.

3. Mengacu pada juknis DAK 2016 dari Kementerian Lh &

Kehutanan.

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

4. Dengan targer 3 Paket Bronjongan, mengalami perubahan

penjadi 1 kegiatan ( 3 Bronjongan ) karena menyesuaikan

kondisi lapangan pengerjaan proyek Bronjongan, sehingga

terdapat sisa anggaran yang di alihkan ke penambahan

pembuatan Paket Sumur Resapan di kegiatan lainnya.

Terpenuhinya target indikator 7 disebabkan oleh :

1. Pengadaan.

2. Dana bersumber dari Dana Alokasi Khusus ( DAK ) + sharing

APBD 2016.

3. Mengacu pada juknis DAK 2016 dari Kementerian Lh &

Kehutanan.

Capaian tahun 2015 sama dengan capaian pada tahun

2016 yaitu sebesar 100%, hanya 1 indikator yang melampui

target.

Tabel 3.62. Evaluasi Pencapaian Sasaran 48Tersedianya Data dan Informasi Lingkungan Hidup Daerah (LHD)

yang Akurat dan Akuntabel

No Indikator Sasaran SatuanTahun 2016 Persentas

e 2015Target Realisasi %

1 Persentase data pengelolaan B3 dan limbah B3

% 80 80 100 100

2 Persentase pemantauan lingkungan hidup bagi usaha/kegiatan yang sudah memiliki izin lingkungan

% 80 80 100 100

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

No Indikator Sasaran SatuanTahun 2016 Persentas

e 2015Target Realisasi %

3 Jumlah buku profil Menuju Indonesia Hijau (MIH)

Buku 8 8 100 100

4 Jumlah buku profil Keanekaragaman Hayati (KEHATI)

Buku 8 8 100 100

5 Jumlah paket pengadaan pendukung ketersediaan data informasi

Paket 1 1 100 100

6 Jumlah data Status Lingkungan Hidup Daerah (SLDH) Kabupaten Lombok Timur

Paket 1 1 100 100

7 Jumlah kecamatan inventarisasi dan pendataan sumber mata air di Kabupaten Lombok Timur

Kec 20 20 100 100

Tercapainya indikator 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7 disebabkan

karena tersedianya data dan informasi Lingkungan Hidup

Daerah (LHD) disebabkan oleh beberapa hal yaitu :

1. Membentuk Tim Pembinaan dan monitoring pengelolaan

limbah B3.

2. Terkendalinya tingkat polusi, pencemaran dan perusakan

lingkungan di 20 kecamatan dilihat dari hasil evaluasi dan

pengawasan yang mencapai 100 %.

3. Pengurusan izin lingkungan bagi perusahaan atau kegiatan

yang harus memenuhi standar lingkungan sesuai peraturan

AMDAL, SPPL, UKL dan UPL.

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

4. Adanya dukungan dana dari APBD II dan DAK yang masing-

masing terealisasi sebesar 100 %.

5. Penyusunan buku SLDH bekerjasama dengan PPLH UNRAM.

6. Melakukan inventarisasi mata air di Kabupaten Lombok Timur

dan pemasangan papan nama meter air (pelang besi nama-

nama mata air).

Capaian tahun 2015 sama dengan tahun 2016 yaitu sebesar

100%.

Tabel 3.63. Evaluasi Pencapaian Sasaran 49Tersedianya Data dan Informasi Daerah/Kawasan Rawan

Bencana yang Akurat dan Akuntabel

No Indikator Sasaran SatuanTahun 2016 Persentas

e 2015Target Realisasi %

1 Persentase penanggulangan bencana dalam situasi tidak terjadi bencana

% 100 100 100 100

2 Persentase penanggulangan bencana dalam situasi terdapat potensi terjadinya bencana

% 100 100 100 100

Tercapainya indikator 1 dan 2 diatas karena didukung

dengan adanya upaya-upaya preventif yang dilakukan oleh

Badan Penanggulan Bencana Daerah Kabupaten Lombok Timur

seperti :

1. Mengumpulkan informasi mengenai daerah-daerah yang

terdapat potensi terjadinya bencana.

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

2. Melakukan pengkajian secara cepat dan tepat terhadap lokasi,

kerusakan dan sumber daya.

3. Melakukan pemetaan tempat/lokasi yang akan direhabilitasi/

rekonstruksi.

4. Meningkatkan SDM aparatur dan memenuhi kebutuhan dasar

berupa sarana dan prasarana kerja.

Target capaian tahun 2015 sama dengan capaian pada

tahun 2016 yaitu sebesar 100%.

Tabel 3.64. Evaluasi Pencapaian Sasaran 50Tersedianya Sarana dan Prasarana Mitigasi dan Penunjang

Evakuasi Penanggulangan Bencana yang Memadai

No Indikator Sasaran SatuanTahun 2016 Persentase

2015Target Realisasi %

1Presentase tempat/lokasi yang direhabilitatasi/Rekonstruksi

% 100 100 100 100

2Persentase sarana dan prasarana yang di rehabilitasi dan rekonstruksi

% 100 100 100 100

3

Persentase pengkajian secara cepat dan tepat terhadap lokasi kerusakan dan sumberdaya

% 100 100 100 -

4Jumlah korban yang dievakuasi untuk diselamatkan

% 100 100 100 -

5Jumlah kebutuhan dasar yang disalurkan

% 100 100 100 -

Tercapainya indikator 1, 2, 3, 4, dan 5 hal ini disebabkan

karena tersedianya sarana dan prasarana mitigasi dan

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

penunjang evakuasi penanggulangan bencana tercapai sesuai

harapan. Hal ini didukung dengan anggaran yang memadai.

Untuk menunjang pelaksanaan kegiatan Badan Penanggulan

Bencana Daerah Kabupaten Lombok Timur meningkatkan sarana

dan prasarana penanggulan bencana. Adapun sarana dan

prasarana dimaksud adalah pengadaan floating pump maximax

unit sebanyak 1 unit dan pengadaan firehose eoroline roll

sebanyak 5 roll.

Pada tahun 2015 dengan 2 indikator mencapai 100%,

sedangkan pada tahun 2016 dengan 5 indikator mencapai 100%.

Tabel 3.65. Evaluasi Pencapaian Sasaran 51Terwujudnya Peningkatan Jumlah Majelis Taqlim yang

terorganisir

No Indikator Sasaran SatuanTahun 2016 Persentas

e 2015Target Realisasi %

1 Persentase peningkatan mutu dan kualitas sarana peribadatan serta lembaga sosial kemasyarakatan lainnya di Kab. Lotim

% 100 100 100 -

2 Persentase pelaksanaan pembinaan kehidupan beragama bagi masyarakat serta peningkatan pemahaman, penghayatan dan pengamalan ajaran agama

% 100 100 100 -

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

Tercapainya indikator 1 dan 2 disebabkan oleh anggaran

terealisasi 100%, pengadaan bantuan tersedia tepat waktu,

penyaluran bantuan didukung oleh sarana dan prasarana yang

memadai, dan adanya kerjsama yang baik antara Bagian

Kesejahteraan Rakyat pada Sekretariat Daerah Kabupaten

Lombok Timur sebagai Leading Sector kerjasama yang baik

dengan pemerintah kecamatan dan desa/kelurahan.

Capaian target tahun 2015 sama dengan capaian pada

tahun 2016 yaitu sebesar 100%, tetapi tahun 2015 hanya

dengan 1 indikator dan tahun 2016 dengan 2 indikator.

Tabel 3.66. Evaluasi Pencapaian Sasaran 52Terwujudnya Peningkatnya Zakat untuk kesejahteraan

masyarakat

No Indikator Sasaran Satuan Tahun 2016 Persentase 2015Target Realisasi %

1 Jumlah zakat Rp 10.254.650.059

11.858.066.734

115,63 86,132 Jumlah

infaq/shadaqoh Rp 1.946.573.357 1.574.599.568 80,9 86,13

Terlampauinya indikator 1 mengenai zakat dan meskipun

tidak tercapainya indikator 2 mengenai infaq/shadaqoh hal ini

disebabkan oleh peran Bupati Lombok Timur dalam rangka

meningkatkan zakat, infaq/shadaqoh dengan cara menghimbau

kepada semua pimpinan SKPD, desa dan kelurahan, toga dan

toma, atau seluruh elemen masyarakat membayar zakat.

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

Adapun sumber penerimaan zakat dan infaq/shadaqoh di

Kabupaten Lombok Timur adalah sebagai berikut :

1. PNSD sebesar 2,5 % dari gaji setiap bulannya;

2. Rekanan yang mendapat borongan/pekerjaan yang

bersumber dari APBD sebesar 2,5 % dari keuntungan;

Bahkan dalam Lomba Bintang Selaparang tingkat

desa/kelurahan salah satu komponen penilaian yang sangat

besar nilainya yaitu adanya BAZDA di masing-masing

desa/kelurahan atau partisipasi mayarakat dalam mebayar zakat,

infaq/shadaqoh.

Tabel 3.67. Evaluasi Pencapaian Sasaran 53Tersedianya Informasi Budaya dan Kearifan Lokal yang

akurat dan akuntabel

No Indikator Sasaran SatuanTahun 2016 Persentase

2015Target Realisasi %

1 Jumlah masyarakat yang sadar dan paham dalam upaya melestarikan budaya dan kearifan lokal melalui berbagai macam festival atau ritual adat

Orang 45.000 46.015 102,25 180,92

2 Jumlah kelompok seni dan budaya daerah yang sudah terbina

Kelompok 479 60 15,52 5,22

3 Jumlah kunjungan wisatawan nusantara Orang 35.000 5.563 51,08 178,76

4 Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara

Orang 15.000 7.663 40,52 40,52

Terlampauinya target indikator 1 hal ini disebabkan karena

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lombok Timur

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

telah menyelenggarakan berbagai macam festival seni dan

budaya seperti Festival Kaliantan, Ritual Adat Rebo Buntung,

Festival Burdah, Berzanji, Nyani Solo, Peragaan Busana dan

Festival Perisean, dari berberapa festival yang di nahkodai

langsung oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten

Lombok Timur ada beberapa festival yang dikolaborasikan

dengan agenda kegiatan tahunan Pemerintah Daerah yakni

Festival Muharram yang bertempat di Lapangan Nasional Selong.

dari semua kegiatan tersebut diatas dalam hal ini Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lombok Timur telah

menetapkan target dalam rangka meningkatnya jumlah

kesadaran atau pemahaman masyarakat tentang kearifan lokal

dan budaya daerah ditargetkan sebanyak 45.000 Orang dan

telah tercapai sebanyak 46.015 Org atau 102,25 %.Grafik 3.14.

Jumlah Tingkat Kesadaran/Pemahaman MasyarakatTerhadap Budaya Daerah dan Kearifan Lokal

Tahun 2014

Tahun 2015

Tahun 2016

- 10,000 20,000 30,000 40,000 50,000

18,000 25,000

35,000

14,255

45,230 46,015

TargetRealisasi

Dokumentasi Pelaksanaan Kegiatan Event/Festival Tahun2016

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

Festival Kaliantan yang diaksanakan pada bulan Februari 2016

Festival Qasidah Tingkat Kabupaten dan Provinsi yang dilaksanakan Bulan April Tahun 2016

Mengikuti Pawai Bulan Budaya Lombok Sumbawa di Jalan Udayana- Karang Jangkong Mataram tanggal, 18 Agutstus 2016

Tidak tercapainya indikator 2 disebabkan karena jumlah

kelompok kesenian yang telah terinventarisasi pada tahun 2016

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

sebanyak 479 dan telah terbina untuk tahun 2016 sebanyak 60

Kelompok, pembinaan tersebut dilakukan dengan menggunakan

dua metode yaitu penguatan menajemen kelompok dengan

system administrasi yang teratur, memberikan arahan agar

setiap kelompok kesenian memiliki legalitas sehingga

mempermudah pengevaluasian sekaligus pemberi bantuan.

Teknis yang dilakukan oleh Dinas Kebudayaan dan Kabupaten

Lombok Timur dalam membina dan meningkatkan kreatifitas

kelompok kesenian yakni dengan cara melibatkan langsung

beberapa kelompok kesenian dalam event/festival yang

diselengarakan oleh Pemerintah baik yang sekala nasional

maupun inter nasional seperti seperti mengirim kelompok

kesenian untuk mengikitu parade budaya festival moyo di

Sumbawa besar di bulan September, parade budaya bulan

budaya Lombok Sumbawa di mataram pada bulan agustus dan

mengirim kontingen Lombok Timur mewakili NTB sebagai

bintang vokalis qasidah di Lampung pada bulan Desember.

Adapun bantuan yang diberikan kepada kelompok kesenian

berupa bantuan peratan dan perlengkapan kesenian melalui

dana bansos/hibah dimana anggaran tersebut terdapat pada

Dinas PPKA Kab. Lombok Timur dengan SK Penetapan Calon

Penerima Hibah/Bansos yang detetapkan oleh Bupati Lombok

Timur sebanyak 19 Kelompok dengan dasar peraturan Meteri

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

Dalam Negeri Republik Indonsesia Nomor 14 Tahun 2016

perubahan kedua atas peraturan Menteri nomor 32 Tahun 2011

tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang

bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja daerah yang

dievaluluasi melalui Tim dari Dinas selanjutnya di buatkan

rekomendasi dari Dinas untuk kelayakan kelompok kesenian

dalam menerima bansos/hibah.

Jika dibandingkan capaian tahun 2015 sebesar 5,225,

sedangkan capaian tahun 2016 sebesar 15,52%, berarti ada

kenaikan 10,30% meskipun target tahun 2015 dan 2016 sama

yaitu 479 kelompok.

Grafik 3.15.Jumlah Kelompok Kesenian di Kabupaten Lombok Timur

Tahun 2016

Tahun 2014

Tahun 2015

Tahun 2016

0100200300400500600 521 479 479

50 25 60Target Realisasi

Tidak tercapainya indikator 3 dan 4 disebabkan karena

seiring dengan gencarnya promosi potensi pariwisata dan

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

budaya baik didalam dan luar daerah, Dinas Kebudayaan dan

Pariwisata melalui bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata

telah menetapkan indikator kinerja utama dengan menargetkan

sebanyak 35.000 Orang wisatawan nusantara dan wisatawan

mancanegara sebanyak 15.000 Orang pada Tahun 2016. Setelah

melakukan berbagai macam strategi dalam rangka

meningkatkan jumlah kunjungan wisata di Kabupaten Lombok

Timur seperti, promosi keluar daerah, peningkatan kapasitas

SDM melalui pembinaan POKDARWIS, cetak CD profil, brosur,

leflet dan melaui media masa, sehingga tercapailah jumlah

kujungan wisatawan nusantara sebanyak 7.669 orang atau

((51,12%) dan jumlah kujungan wisatawan mancanegara

sebanyak 5.563 orang atau (15,89 %), sumber data yang kami

peroleh dari Hotel/Peginapan yang ada di Kabupaten Lombok

Timur dan rata-rata lama wisatawan menginap 2 s.d 3 hari,

mengingat semakin tingginya target yang detetapkan oleh

Permerintah Provinsi dimana masing-masing daerah jumlah

kunjungan wisata ditangetkan sebanyak 100.000 Orang

pertahun. Untuk tahun 2016 capain kinerja hanya bisa dicapai

sebanyak 13.226 Org atau setara dengan (13,22 %) dari target

yang telah ditetapkan. Mengingat minimnya capian kinerja

tahun 2016 disebabkan oleh beberapa faktor yaitu seperti belum

optimalnya pengelolaan destinasi yang ada, minimnya anggaran

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

untuk penataan kawasan wisata dan masih rendahnya

pemahaman masyarakat tentang pentingya pengelolaan

pariwisata.

Grafik 3.16.Grafik Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara dan

Wisatawan NusantaraDi Kabupaten Lombok Timur Tahun 2016

Tabel 3.68. Evaluasi Pencapaian Sasaran 54Terwujudnya Peningkatan Pelestarian Situs-situs Budaya

No Indikator Sasaran SatuanTahun 2016 Persentase

2015Target Realisasi %

1 Jumlah situs benda cagar budaya bergerak

BCB 24 24 100 100

2 Jumlah situs benda cagar budaya tidak bergerak

BCB 89 40 44,94 44,94

3 Jumlah potensi obyek wisata yang unggul dan berdaya saing

Lokasi 79 4 5,06 12,06

4 Persentase peningkatan intensitas pelaku jasa usaha wisata

% 95 95 95 -

Tercapainya target indikator 1 sebesar 100% dan tidak

tercapainya indikator 2 sebesar 44,945 disebabkan karena Benda

Tahun 2014

Tahun 2015

Tahun 2016

- 10,000.00 20,000.00 30,000.00 40,000.00 50,000.00 60,000.00 70,000.00

30000 35000 3500043700

62569

76633123 6079

5563

Target WisnusRealisasi WisnusTarget wismanRealisasi Wisman

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

Cagar Budaya Tidak bergerak tahun 2016 sebanyak 89 BCB yang

terpelihara sebanyak 40 BCB yang bersumber dari APBD dan 5

dari APBN sedangkan total yang dipelihara baik dana dari APBD

maupun APBN berjumlah 45 Bcb dengan memberikan insentif

kepada para juru pelihara yang sudah terdaftar dan

terinventarisasi oleh Kebudayaan dan Pariwatasata melalu

bidang teknis yakni bidang kebudayaan.

Grafik 3.17.Jumlah Benda Cagar Budaya Bergerak dan Budaya

Tidak Bergerak

Dokumentasi Monitoring Situs/Cagar Budaya Bergerak dan Tidak Bergerak yang ada di Kabupaten Lombok Timur

Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 20160

20

40

60

80

100

120

24 24 24

0 0 0

118

89 89

37 40 40

Target BCB BergerakRealisasi BCB BergerakTarget BCB Tdk BergerakRealisasi BCB Tdk Bergerak

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

Tidak tercapainya target indikator 3 dan 4 disebabkan

karena pada tahun 2016 jumlah obyek wisata yang sudah

terinventarisasi sebanyak 79 lokasi yang ada di Kabupaten

Lombok Timur, dalam hal ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Kabupaten Lombok Timur melalui bidang teknis yakni bidang

pengembangan obyek daya tarik wisata telah menargetkan 4

(empat) lokasi yang terdiri dari 13 paket pekerjaan, dimana

delapan lokasi tersbut telah tersebar di beberapa tempat

Kabupaten Lombok Timur dan telah terealisasi sebanyak 4

(empat) Lokasi dan 12 Paket atau (92,31%) seperti, pengadaan

perahu 2 unit yang diserahkan ke kelompok sadar wisata yang

berlokasi di jerowaru dan keruak, penatan jalan Lingkungan

Limbungan Timur dan Limbungan Barat, MCK Limbungan Timur

dan Limbungan Barat, Penataan Rumah Adat Limbungan Barat

dan Limbungan Timur, Pembuatan Rambu-Rambu Penunjuk Arah

Obyek Wisata, Pembuatan DED Joben, Pembuatan Panel dan

Pembangunan Gapura Desa Adat Limbungan. Ada beberapa

kendala nonteknis yang menyebabkan capain tidak mencapai

100 % yaitu keterlambatan penyelesaian fisik dan kekurangan

kelengkapan dokumen administrasi oleh pihak penyedia sehinga

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

ada dua paket pekerjaan masuk hutang jatuh tempo (HUJAT)

yang akan dibayar untuk tahun 2017. mengingat terbatasnya

aggaran yang di kelola untuk tahun 2016 dengan jumlah potensi

wisata yang ada sehingga memprotitaskan kepada panataan

obyek wisata dengan lokasi yang sangat terbatas, maka

tentunya harapan kami kedepan pengembangan pariwisata

menjadi pilot perojekt kedepan dan menjadi perhatian kita

bersama menjadakan Lombok Timur sebagai daerah tujun wisata

dan pembangunan ekonomi kratif yang berbasis wisata unggulan

untuk tahun selanjutnya.

Grafik 3.18.Julah Obyek Wisata yang Telah Mendapatkan Penambahan

Sarana dan Prasarana Sampai Dengan Tahun 2016

Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016012345678

87

4

7 7

4TargetRealisasi

Dokumentasi Pengadaan Perahu penyebrangan wisata bahari yang diserahkan kepada Kelompok Sadar Wisata Ekas Buna Jerowaru dan

Kelompok Sadar Wisata Tanjung Luar

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

Tabel 3.69. Evaluasi Pencapaian Sasaran 55Terwujudnya Penurunan Angka Konflik Antar Kelompok maupun

Golongan Masyarakat

No Indikator Sasaran SatuanTahun 2016 Persentase

2015Target Realisasi %

1 Penyiapan tenaga pengendali keamanan dan kenyamanan lingkungan

Orang 289 289 100 92

2 Jumlah personil satuan keamanan di lingkungan masyarakat yang diberdayakan dari masyarakat

Orang 254 - - 100

Tercapainya indikator 1 disebabkan karena penyiapan

tenaga pengendali keamanan dan kenyamanan lingkungan

sudah 100% dengan menyiapkan personil Pol PP sebanyak 289

personil. Dan anggaran tahun 2016 terealisasi sesuai dengan

anggaran yang dibutuhkan.

Jika dibandingkan capaian tahun 2015 sebesar 92,00%

sedangkan capaian tahun 2016 sebesar 1005, berarti ada

kenaikan pencapaian sebesar 8%.

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

Tidak terealisasinya kegiatan pada indikator 2 karena

pembentukan satuan keamanan lingkungan masyarakat (Linmas)

dengan menganggarkan di DPA Satpol PP tahun anggaran 2016

sebanyak 254 anggota Linmas tidak bisa dilaksanakan karena

pengukuhan anggota Linmas secara resmi ditiap kecamatan

masih belum ada dan pembinaan terhdap tenaga Linmas

desa/kelurahan juga belum bisa dilaksanakan dengan maksimal

karena belum ada alokasi anggaran untuk melakukan pembinaan

terhadap tenaga Linmas tersebut.

Jika dibandingkan capaian tahun 2015 sebesar 100%,

sedangkan capaian tahun 2016 kegiatan tidak dilaksanakan

karena anggaran tidak teralisasi.

Tabel 3.70. Evaluasi Pencapaian Sasaran 56Terwujudnya Penurunan Kasus Kriminalitas

No Indikator Sasaran SatuanTahun 2016 Persentase

2015Target Realisasi %

1 Jumlah kegiatan kerjasama pengembangan kemampuan Aparat Pol PP dengan TNI/POLRI dan Kejaksaan

Kegiatan 12 12 100 100

2 Pengendali keamanan dan kenyamanan lingkungan (Pengamanan/Pengawalan)

Patwal 2 3 150 -

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

Tercapainya indikator 1 disebabkan karena kerjasama

pengembangan kemampuan aparat Pol PP dengan TNI/polri dan

Kejaksaan. Dalam kegiatan tersebut yang dilaksanakan adalah

penegakkan peraturan daerah yaitu Operasi Iustisi dan Operasi

Masyarakat lainnya (Pekat). Tetapi tugas penegakkan pearturan

daerah ini belum bisa dilaksanakan secara maksimal sampai

kepada tingkat pengadilan, sehingga belum membuat pelanggar

perda menjadi jera. Yang baru dapat diakukan oleh Pol PP Lotim

adalah sebatas tindakan pencegahan dan penghentian kegiatan

pelanggaran Perda.

Capaian target tahun 2015 sama dengan capaian target

tahun 2016 yaitu sebesar 100%.

Terlampauinya target indikator 2 disebabkan karena

pengendalian keamanan dan kenyamanan

lingkungan/pengamanan/pengawalan kegiatan dapat

dilaksanakan dengan baik. Pada tahun 2015 indikator ini tidak

dilaksanakan.

Tabel 3.71. Evaluasi Pencapaian Sasaran 57Terwujudnya Penurunan Kasus Kekerasan dalam Rumah Tangga

dan Diskriminasi Terhadap Perempuan

No Indikator Sasaran SatuanTahun 2016 Persentas

e 2015Target Realisasi %

1 Persentase kasus KTPA/KDRT yang

% 335 225 67,16

65,97

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

No Indikator Sasaran SatuanTahun 2016 Persentas

e 2015Target Realisasi %

difasilitasi

Tidak tercapainya indikator ini disebabkan karena

program/kegiatan yang dilaksanakan untuk meningkatkan akses

pelayanan ini adalah Program peningkatan kualitas hidup

perempuan dan perlindungan anak, dengan rincian sebagai

berikut :

1. Fasilitasi Upaya Perlindungan Perempuan dan anak terhadap

tindak Kekerasan melalui pengutan kelembagaan P2TP2A

Kegiatan :

Pertemuan rutin Tim P2TP2A Kabupaten Lombok Timur,

dalam rangka penguatan kapasitas dan bedah kasus

kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Pertemuan rutin jejaring P2TP2A tingkat Kecamatan dan

Desa dalam rangka penguatan kapasitas dan sharing

informasi penanganan kasusterhadap perempuan dan anak.

Melakukan rapat koordinasi lintas sektoral dalam rangka

penguatan kapasitas dan sharing informasi penanganan

kasus terhadap perempuan dan anak.

Sosialisasi tentang Undang-Undang Perlindungan Anak dan

Undang-Undang Penghapusan Kekerasan Dalam Ruhah

Tangga.

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

Sosialisasi Perda Perlindungan Perempuan dan anak dan

Tindak Pidana Perdagangan orang.

Hasil kegiatan:

Bertambahnya pemahaman Tim P2TP2A Kabupaten Lombok

Timur, melalui penguatan kapasitas dan bedah kasus

kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Terbangunnya komitmen jejaring P2TP2A tingkat Kecamatan

dan Desa melalui penguatan kapasitas dan sharing

informasi penanganan kasus terhadap perempuan dan anak.

Terbangunya koordinasi lintas sektoral dalam rangka

penanganan kasus terhadap perempuan dan anak.

Bertambahnya pemahaman masyarakat di 10 Kecamatan

tentang Undang-Undang Perlindungan Anak dan Undang-

undang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga.

Bertambahnya pemahaman masyarakat di 10 Kecamatan

Perlindungan Perempuan dan anak dan Tindak Pidana

Perdagangan orang.

Kegiatan 2 :

Penanganan kasus-kasus tindak pidana perdagangan

orang (TPPO) dan tindak kekerasan terhadap perempuan dan

anak, dengan kegiatan sebagai berikut :

Penerimaan pengaduan kasus kekerasan terhadap

perempuan dan anak.

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

Melakukan konseling kasus kekerasan terhadap perempuan

dan anak untuk menggali informasi yang dialami.

Menerima pengaduan kasus kekerasan terhadap perempuan

dan anak.

Melakukan pendampingan kasus bagi korban kekerasan

terhadap perempuan dan anak.

Melakukan rujukan kasus kekerasan terhadap perempuan

dan anak, kepada pihak unit layanan lanjutan.

Melakukan ‘home visit’ bagi korban kekerasan terhadap

perempuan dan anak.

Hasil Kegiatan :

Terlaksananya pengaduan kasus kekerasan terhadap

perempuan dan anak.

Berjalannya konseling kasus bagi korban kekerasan

terhadap perempuan dan anak.

Adanya pendampingan kasus bagi korban kekerasan

terhadap perempuan dan anak.

Adanya rujukan kasus kekerasan terhadap perempuan dan

anak, kepada pihak unit layanan lanjutan.

Melakukan ‘home visit’ bagi korban kekerasan terhadap

perempuan dan anak.

1. Program peningkatan peran serta dan kesetaraan gender

dalam pembangunan

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

Tujuan program ini untuk meningkatkan peran serta dan

dukungan tokoh serta pemberdayaan lembaga institusi,

ormas wanita, LSM, media massa untuk perlindungan

perempuan dan anak. Adapun kegiatan yang terkait dengan

program ini, adalah sebagai berikut :

Kabupaten Layak Anak (KLA) dengan membentuk Forum

Anak Tingkat Kecamatan.

Pengarusutamaan Gender (PUG) dengan melakukan

pelatihan Perencanaan dan Penganggaran Responshif

Gender (PPRG) bagi tenaga perencanaan di masing-masing

SKPD.

Melakukan pendampingan kepada tenaga perencanaan

dalam membuat draft analisis Perencanaan dan

Penganggaran Responshif Gender (PPRG).

Pertemuan Forum Anak Nasional dengan kegiatan

pertemuan berkala Tim Forum Anak Kabupaten Lombok

Timur.

Melakukan Pengiriman Duta Anak dalam rangka Temu

Anak Tingkat Nasional di Bogor.

Jambore Anak yang dilaksanakan di Sembalun Lawang,

Kec. Sembalun difasilitasi Oleh LPA Provinsi NTB.

Temu Anak Tingkat Provinsi NTB yang difasilitasi oleh

BP3AKB Provinsi NTB.

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

Mengikuti Lomba Kecamatan Sayang Ibu (KSI) Tingkat

Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Hasil Kegiatan

Terbentuknya Forum Anak Tingkat Kecamatan, sebanyak

10 kelompok sebagai langkah awal pembentukan

Kabupaten Layak Anak.

Bertambahnya pemahaman 10 tenaga perencana di

masing-masing SKPD tentang Perencanaan dan

Penganggaran Responshif Gender (PPRG).

Bertambahnya pemahaman anggota Forum Anak

Kabupaten Lombok Timur tentang Perlindungan anak dan

kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Diikutinya Jambore Anak difasilitasi Oleh LPA Provinsi NTB.

Dihadirinya Temu Anak Tingkat Provinsi NTB yang

difasilitasi oleh BP3AKB Provinsi NTB.

Mengikuti Lomba Kecamatan Sayang Ibu (KSI) Tingkat

Provinsi Nusa Tenggara Barat

Program yang telah dilaksanakan sampai dengan bulan

Desember 2016 berbagai macam sosialisasi kaitannya

dengan tindak kekerasan rumah tangga, tindak kekerasan

anak dan khusus masalah tenaga kerja bermasalah yang

wanita (TKW).Sehingga jumlah kasus yang telah

diselesaikan kaitannya dengan tindak kekerasan terhadap

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

perempuan dan anak sebanyak 225 kasus, yang terbanyak

kaitannya dengan kekerasan fisik 87 kasus.

Kasus kekerasan terhadap anak kerap kali terjadi dalam

berbagai bentuk perlakuan dan diskriminasi. Sebagai

gambaran umum tentang kekerasan yang terjadi terhadap

anak selama kurun waktu satu tahun mencapai 135 kasus

dimana korban laki-laki sebanyak 49 orang dan korban

perempuan 85 orang sebagaimana tabel berikut :

Tabel 3.72.Kasus Kekerasan Terhadap Anak

di Kabupaten Lombok Timur Tahun 2016

NO JENIS KASUS KEKERASAN JUMLAH KASUS

KORBAN KET.L P1 FISIK 35 15 202 PSIKIS 8 3 53 SEKSUAL 52 13 394 PENELANTARAN 6 4 25 PERDAGANGAN ORANG 0 0 06 EKSPLOITASI 3 1 27 LAINNYA 31 13 18

JUMLAH 135 49 86Sumber : Data P2TP2A tahun 2016Dari data tersebut diatas tercatat kasus yang paling

dominan berupa kekerasan seksual yang mencapai 52

kasus, bentuk kekerasan yang ke 2 adalah kekerasan fisik

sebanyak 35 kasus. Kasus kekerasan dengan pelecehan

seksual setiap tahunya masih saja terjadi di masyarakat

kita, sehingga pendidikan sex sejak dini terhadap keluarga

dan anak serta sosilisasi tentang Program Kekerasan Dalam

Rumah Tangga (PKDRT) sangat penting dilakukan di tingkat

masyarakat sehingga masyarkat paham dan mengerti cara

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

penanggulanagnnya jika mereka mengalami kekerasan dan

kemana mereka harus melaporkannya. Peran orang tua

dalam memberikan pendidikan kepada anak-anak sangat

dibutuhkan untuk menghadapi era informasi dan globalisasi.

Selanjutnya, dari data tersebut di atas tampak jelas bahwa

tindak kekerasan dimana kasus-kasus tersebut banyak yang

dialami oleh kaum perempuan.

Dari kasus tersebut, diperkirakan masih banyak kasus

yang belum dilaporkan, mengingat hal tersebut masih

dianggap suatu aib yang tidak layak diketahui oleh orang

lain. Pendekatan sosial dan pendekatan program melalui

tokoh agama, tokoh masyarakat dan lembaga terkait sangat

diperlukan dalam penanganan kasus kekerasan terhadap

anak dan perempuan. Berdasarkan tempat kejadian

kekerasan dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.73.Kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan berdasarkan

lokasi kejadian tahun 2016

NO JENIS KASUS KEKERASAN JUMLAHKASUS

1 RUMAH TANGGA 782 TEMPAT KERJA 0

3 LAINNYA 57JUMLAH 135

Sumber : Data P2TP2A tahun 2016

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

Berdasarkan tabel diatas dapat kita ketahui bahwa

sebagian besar kejadian kasus kekerasan baik pada anak

maupun pada perempuan terjadi di dalam rumah tangga.

Kondisi ini sangat memprihatikan mengingat rumah

seharusnya merupakan tempat berlindung yang terbaik,

untuk itu ketahanan keluarga baik dari segi moral spritual

dan ekonomi sangat dibutuhkan dan menjadi salah satu

tantangan bagi program yang ada di BPPKB dan harus

mendapatkan upaya penanganan yang serius dengan

melibatkan dinas instansi terkait dalam penanggulan

kekerasan terhadap anak dan perempuan.

Tabel 3.74. Evaluasi Pencapaian Sasaran 58Terwujudnya Masyarakat yang Taat Hukum

No Indikator Sasaran SatuanTahun 2016 Persenta

se 2015Target Realisasi %

1 Jumlah lokasi dan peserta sosialisasi Peraturan Daerah tahun 2017

Lokasi 6/400 Orang

6 Lokasi/

400 Orang

100 100

2 Jumlah Perda yang dipublikasikan melalui Media Elektronik, Audio, surat kabar

Raperda 5 5 100 -

3 Jumlah sasaran Kegiatan Penyuluhan Hukum

Lokasi dan

kelompok

Kadarkum

5 5 100 -

4 Jumlah perkara litigasi Pemerintah Daerah yang terfasilitasi penyelesaiannya di

Kasus Litigasi

dan Non Litigasi

5 5 100 -

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

No Indikator Sasaran SatuanTahun 2016 Persenta

se 2015Target Realisasi %

Pengadilan5 Persentase

penerbitan KK % 100 95,33 95,33 -

6 Jumlah lama waktu pelayanan KK Hari 2 2 100 -

7 Persentase penerbitan kutipan akta kelahiran

% 30,91 39,36 127,34 135

8 Jumlah lama waktu pelayanan kutipan akta kelahiran

Hari 2 2 100 -

9 Persentase penduduk ber KTP per satuan penduduk

% 65 67,63 104,04 98

10 Jumlah lama waktu pelayanan KTP Hari 2 2 100 -

Tercapainya indikator 1, 2, 3, dan 4 disebabkan karena

didukung oleh anggaran yang terealisasi 100 % dan sumber daya

aparatur, serta sarana dan prasarana yang memadai dan adanya

kerjasama yang baik dengan semua SKPD/Lembaga lainnya serta

dukungan dari masyarakat sehingga kegiatan dapat

dilaksanakan sesuai dengan yang diharapkan.

Tidak tercapainya target indikator 5 yaitu sebesar 95,335

disebabkan masih banyak anggota masyarakat yang masih

belum memisahkan Kartu KK karena perubahan status.

Tercapainya target indikator 6 disebabkan karena didukung

sarana dan prsarana yang memadai dan petugas/pegawai yang

cukup.

Terlampauinya target indikator 7 disebabkan karena

keseluruhan jumlah penduduk Kabupaten Lombok Timur 2016

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

sejumlah 1.282.201 jiwa yang memiliki akte kelahiran sejumlah

504.702 jiwa kalau dihitung dengan target 30,91% dan realisasi

sebesar 39,36% melebihi target yang telah ditentukan tahun

2016 yaitu 127,34%, hal ini sebabkan Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil melakuan kegiatan keliling langsung kesetiap

kecamatan amupun ke setiap desa untuk mencari masyarakat

atau penduduk yang belum memiliki akta kelahiran.

Tercapainya target indikator 8 disebabkan karena didukung

juga oleh sarana dan prasarana yang memadai dan petugas

yang cukup.

Terlampauinya target indikator 9 disebabkan penduduk

Kabupaten Lombok Timur yang wajib KTP sejumlah 925.867 jiwa,

jumlah penduduk yang memiliki KTP di Kabupaten Lombok Timur

sejumlah 626.158 jiwa, dengan realisasi mencapai 67,63%

melebihi dari target yang telah ditentukan tahun 2016 yaitu

65%, hal ini disebabkan Dinas Kependudukan dan Pencatatan

Sipil Kabupaten Lombok Timur melakukan perekaman keliling

kesetiap kecamatan maupun kesetiap desa yang mempunya

jumlah penduduk yang belum melakukan perkaman. Akan tetapi

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil masih belum puas

dengan hasil yang telah didapatkan tahun 2016 di sebabkan

masih banyak masyarakat yang belum memiliki KTP dari data

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

yang ada sekitar 299.709 jiwa yang belum memiliki KTP kalau

dipersentasekan sekitar 32,37 % disebabkan sebagai berikut :

1. Belum adanya belangko KTP-Elektronik.

2. Kekurangan alat atau aparatur.

3. Kesadaran masyarakat.

Tercapainya target indikator 10 disebabkan karena

danggaran teralisasi 100%, tersedianya sarana dan prasarana

yang memadai, dan sumber daya manusia yang baik.

Tabel 3.75. Evaluasi Pencapaian Sasaran 59Terwujudnya Peningkatan Nilai Kebangsaan

No Indikator Sasaran SatuanTahun 2016 Persentas

e 2015Target Realisasi %

1 Jumlah kegiatan Rakor dan Forum Pembauran Kebangsaan

Kegiatan 8 6 75 -

2 Jumlah kegiatan penyuluhan wawasan kebangsaan

Orang 150 150 100 -

3 Jumlah pelaksanaan pendidikan, kegiatan Paskibraka dan pengibaran bendera di Kab. Lotim

Orang 32 32 100 100

4 Jumlah pemilihan para Pemuda Pelopor yang memiliki skill dan jiwa kepeloporan

Bidang kepeloporan 15 15 100 100

Tidak terpenuhinya indikator 1 dan 2 dalam rangka

mewujudkan peningkatan nilai kebangsaan kepada masyarakat,

maka Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri

Kabupaten Lombok Timur melakukan kegiatan Rakor dan

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

pertemuan Forum Pembauran Kebangsaan yang diadakan 8

(delapan) kali setiap tahunnya, sesuai anggaran yang ada.

Tidak terpenuhinya target indikator 1 disebabkan karena

pada tahun 2016 ditargetkan sebanyak 8 kali kegiatan dan

terealisasi sebanyak 6 kali kegiatan atau 75 %, jika

dibandingkan dengan tahun 2015 dari 10 kali kegiatan yang

ditargetkan hanya terealisasi sebanyak 6 kali kegiatan atau 60

%. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan intensitas

dibandingkan dengan tahun 2015 sebesar 15 %. Akan tetapi

untuk tahun 2016 bentuk kegiatannya hanya sebatas rapat

koordinasi, sehingga perlu diselenggarakan beberapa bentuk

kegiatan yang dapat menunjukkan secara nyata interaksi

terutama antara kelompok pemuda pelajar dari berbagai ras,

suku, agama, dalam bidang bahasa, adat istiadat, seni budaya

misalkan kegiatan kemah pembaruan.

Terpenuhinya target indikator 2 disebabkan untuk tahun

2016 ditargetkan sebanyak 150 orang dan terealisasi sebanyak

150 orang atau 100 %, jika dibandingkan dengna tahun 2015,

dari 200 orang penyuluhan wawasan kebangsaan atau 100 %,

hal ini menunjukkan adanya penurunan dari segi kuantitas

sebesar 25 % pada tahun 2016. Hal ini disebabkan karena

adanya penurunan alokasi anggaran pada tahun 2016.

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

Tercapainya indikator 3 dan 4 disebabkan karena anggaran

yang teralisasi 100%, adanya kerjasama Bagian Kesra Setda Kab.

Lombok Timur dengan pihak-pihak terkait sehingga pelaksanaan

kegiatan

tersebut sesuai target, serta didukung oleh sumber daya

pelatih/pendamping yang profesional.

Tabel 3.76. Evaluasi Pencapaian Sasaran 60Terwujudnya Pengurangan Intensitas Konflik Inter dan Antar Umat

Beragama

No Indikator Sasaran SatuanTahun 2016 Persentas

e 2015Target Realisasi %

1 Jumlah kegiatan penyuluhan Dikpolmas

Orang 160 160 100 -

2 Jumlah kegiatan Rakor/pertemuan Komunitas Intelijen Daerah

Orang 10 10 100 -

3 Jumlah terjalinnya koordinasi Timdu PKS Tk. Kabupaten dan Kecamatan

Kegiatan 4 4 100 -

4 Jumlah kegiatan Rakor/pertemuan kewaspadaan

Kegiatan 10 10 100 80

5 Jumlah kegiatan monitoring wilayah Kec 20 20 100 100

6 Jumlah kegiatan Rakor/pertemuan fasilitasi penyelesaian konflik sosial di masyarakat

Kegiatan 10 9 90 80

7 Jumlah kegiatan monitoring wilayah Orang 31 31 100 100

8 Jumlah kegiatan penyuluhan

Kegiatan

2 2 100 100

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

No Indikator Sasaran SatuanTahun 2016 Persentas

e 2015Target Realisasi %

pendidikan bagi Ormas

Tercapainya target indikator 1 disebabkan karena kegiatan

pembinaan politik bagi masyarakat telah berjalan, namun dapat

dikatakan masih jauh dari harapan bilamana dibandingkan

dengan besarnya jumlah pemilih yang ada di Kabupaten Lombok

Timur. Hal ini disebabkan karena minimnya alokasi anggaran

yang tersedia. Sehingga perlu menjadi atensi terutama pada

tahun pelaksanaan Pemilihan Umum baik Pemilihan Umum

Kepala Daerah, Legislatif maupun Presiden.

Tercapainya target indikator 2 disebabkan karena telah

terjalinnya koordinasi yang baik antara Badan Kesatuan Bangsa

dan Politik Dalam Negeri dengan instansi terkait terutama dalam

hal proteksi dini berbagai potensi yang dapat mengganggu

keamanan dan ketertiban di tengah-tengah masyarakat.

Tercapainya target indikator 3 disebabkan karena

terlaksananya rapat koordinasi Tim Terpadu Penanganan Konflik

Sosial dengan seluruh jajaran Forum Koordinasi Pimpinan

Kecamatan. Dalam rakor ini diharapkan seluruh peserta

menyampaikan pemaparan tentang laporan situasi masing-

masing wilayah seingga dapat terhimpun Laporan Situasi

Daerah.

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

Tidak tercapainya target indikator 4 disebabkan karena

kegiatan rapat koordinasi yang terealisasi sebanyak 9 kali atau

90 %, bila dibandingkan dengan tahun 2015 yang targetnya

sebanyak 10 kali kagiatan rapat koordinasi dan terealisasi

sebanyak 8 kali atau 80 %.

Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat dibentuk sebagai

upaya cehag dinim deteksi dini berbagai permasalahan yang

dapat mengganggu stabilitas keamanan, ketentraman dan

ketertiban masyarakat. Dalam forum ini dapat diperoleh

informasi tentang adanya potensi ataupun ancaman gangguan

sehingga dapat segera diredam, dan bilamana telah terjadi maka

sedapat mungkin diminimalisir dampak yang ditimbulkan. Hal ini

menunjukkan bahwa fungsi-fungsi Badan Kesatuan Bangsa dan

Politik Dalam Negeri telah berjalan dengan baik.

Tercapainya target indikator 5 dan 7 disebabkan karena

pengumpulan informasi terkait adanya potensi gangguan

ataupun gangguan yang telah terjadi dapat dicegah secara

cepat. Hal ini tidak terlepas dari peran dan sistem rekrutmen

personil Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat dengan

memperhatikan pembagian wilayah (sebaran domisili anggota).

Untuk masa yang akan datang, hal yang perlu menjadi atensi

adalah pembentukan FKDM sampai pada tingkat Kecamatan,

sehingga dapat terdeteksi seluruh potensi gangguan yang ada di

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

daerah. Sedangkan, kendala yang terjadi dalam pelaksanaan

kegiatan ini adalah kurangnya personil dengan wilayah luas dan

sarana pendukung (kendaraan dinas), sehingga diperlukan

tambahan personil dan sarana pendukung kegiatan. Jumlah

realisasi pada tahun 2016 sebesar 100 % sama dengan realisasi

pada tahun 2015.

Tidak tercapainya target indikator 6 dari kegiatan koordinasi

sebanyak 10 kali kegiatan dengan realisasi sebanyak 9 kali

kegiatan atau 90 %, jika dibandingkan dengan tahun 2015 dari

target sebanyak 10 kali kegiatan hanya terealisasi sebanyak 6

kali kegiatan atau 60 %. Hal ini menunjukkan adanya

peningkatan sebesar 30 % pada tahun 2016. Artinya, peran

Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Kabupaten

Lombok Timur adalah sebagai fasilitator dalam rangka

penyelesaian konflik sosial yang terjadi telah berjalan dengan

baik, namun tidak semua permasalahan ataupun konflik yang

terjadi harus difasilitasi, karena setiap permasalahan semestinya

dapat terealisasikan mulai dari tataran bawah, seperti

penyelesaian secara kekeluargaan, penyelesaian pada tingkat

desa dan kecamatan.

Tercapainya target indikator 8 pada tahun 2016 disebabkan

karena adanya konsistensi Pemerintah Daerah dalam melakukan

pembinaan bagi organisasi sosial kemasyarakatan. Namun

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

dengan jumlah Ormas yang setiap tahun meningkat maka

intensitas maupun kuantitas penyuluhan bagi Ormas semestinya

ditingkatkan, dan kendala yang terjadi adalah minimnya dana

tersedia. Jika dibandingkan dengan tahun 2015 yang ditargetkan

2 kali kegiatan dan terealisasi sebanyak 2 kali kegiatan atau 100

%.

3.4.Akuntabilitas Keuangan

Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014

tentang Pemerintahan Daerah, Undang-Undang Nomor 33

Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara

Pemerintah Pusat dan Daerah, Undang-Undang Nomor 17

Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Peraturan

Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah yang secara teknis mengacu kepada

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 jo

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007

tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, APBD

merupakan dasar pengelolaan keuangan daerah dalam

masa 1 (satu) tahun anggaran, yang terdiri atas Pendapatan

Daerah, Belanja Daerah dan Pembiayaan Daerah.

Sumber penerimaan daerah terdiri atas 1) Pendapatan

Asli Daerah (PAD), yang terdiri dari kelompok Pajak Daerah,

Retribusi Daerah, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

dipisahkan dan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah;

2) Dana Perimbangan, terdiri dari bagi hasil Pajak Bumi dan

Bangunan (PBB), bagi hasil Bea Perolehan Hak atas Tanah

dan Bangunan (BPHTB), bagi hasil Pajak Penghasilan Pasal

25/29 dan Pasal 21, bagi hasil Sumber Daya Alam (SDA),

Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) ;

3) Kelompok Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah, terdiri

dari Hibah, Dana Darurat, dana bagi hasil pajak dari

Pemerintah Kabupaten/Kota, Dana Penyesuaian, Dana

Alternatif Khusus dan Dana tunjangan pendidikan, serta

Dana Bantuan Keuangan. Untuk Pembiayaan Daerah

bersumber dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA),

Pinjaman Daerah dan Hasil Penjualan Kekayaan Daerah

yang dipisahkan.

Kabupaten Lombok Timur dengan mengacu pada

skema anggaran berbasis kinerja, terus berupaya

menuangkan seluruh aspirasi masyarakat guna mewujudkan

Visi dan Misi Pemerintah Daerah dalam rangka mencapai

kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Lombok Timur

seutuhnya. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

Kabupaten Lombok Timur Tahun Anggaran 2016 yang

berorientasi pada pendekatan penganggaran dengan

mengutamakan keluaran atau hasil dari program dan

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

kegiatan yang akan dan telah dicapai sehubungan dengan

penggunaan anggaran dengan kuantitas dan kualitas yang

terukur, menitikberatkan efisiensi, efektivitas, tepat waktu

pelaksanaan dan penggunaannya serta dapat

dipertanggungjawabkan di dalam pengelolaannya.

Kebijakan anggaran tahun 2016 untuk pendapatan

daerah yang merupakan potensi daerah dan sebagai

penerimaan Kabupaten Lombok Timur sesuai urusannya,

diarahkan melalui upaya peningkatan pendapatan daerah

dari sektor Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Dana

Perimbangan, serta Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah,

yaitu :

1. Memantapkan kelembagaan dan sistem operasional

pemungutan pendapatan daerah;

2. Meningkatkan Pendapatan Daerah melalui kegiatan yang

bersifat intensifikasi dan ekstensifikasi;

3. Meningkatkan koordinasi secara sinergis di bidang

Pendapatan Daerah;

4. Meningkatkan kinerja Badan Usaha Milik Daerah dalam

upaya peningkatan kontribusi secara signifikan terhadap

Pendapatan Daerah;

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

5. Meningkatkan pelayanan dan perlindungan masyarakat

sebagai upaya meningkatkan kesadaran masyarakat

dalam membayar Retribusi Daerah;

6. Meningkatkan pengelolaan aset dan keuangan daerah.

Adapun kebijakan pendapatan daerah untuk

meningkatkan Dana Perimbangan sebagai upaya

peningkatan kapasitas fiskal daerah adalah sebagai berikut

:

1. Mengoptimalkan upaya intensifikasi dan ekstensifikasi

pemungutan Pajak;

2. Meningkatkan akurasi data Sumber Daya Alam sebagai

dasar perhitungan pembagian dalam dana

perimbangan;

3. Peningkatan koordinasi dengan Pemerintah Pusat.

Berikut Ringkasan Laporan Pertanggungjawaban

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten

Lombok Timur Tahun Anggaran 2016 setelah direview oleh

Inspektorat Kabupaten Lombok Timur dan disampaikan

kepada Badan Pemeriksa Keuangan RI Perwakilan Provinsi

NTB sebagai berikut :

Tabel 3.77.Realisasi Penerimaan APBD Kabupaten Lombok Timur

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

Tahun Anggaran 2016

NOMOR REKENIN

GINDIKATOR SASARAN

TAHUN 2016

TARGET ( Rp. ) REALISASI ( Rp. ) %

1 2 3 4 54. PENDAPATAN DAERAH 2

.434.705.776.717,00

2.200.567.446.528,58

90,38

4.1. PENDAPATAN ASLI DAERAH 253.015.629.929,00

232.204.930.829,58

91,77

4.1.1 Hasil Pajak Daerah 45.804.857.310,00

48.151.347.661,96 105,12

4.1.1.014.1.1.024.1.1.034.1.1.044.1.1.054.1.1.084.1.1.094.1.1.114.1.1.124.1.1.13

Pajak HotelPajak RestoranPajak HiburanPajak ReklamePajak Penerangan JalanPajak Air Bawah TanahPajak Sarang Burung WaletPajak Mineral Bukan Logam dan BatuanPajak Bumi dan Bangunan Perdesaan & PerkotaanBea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan

852.059.365,002.501.339.600,00

43.960.000,001.211.805.000,00

16.762.900.500,0082.455.735,001.000.000,00

7.679.973.755,0012.085.708.825,004.583.654.530,00

854.984.727,002.750.944.650,96

41.495.585,001.790.420.957,00

16.784.958.840,0011.441.550,001.000.000,00

14.282.529.446,007.932.115.424,003.701.456.482,00

100,34109,9894,39

147,75100,1313,88

100,00185,9765,6380,75

4.1.2 Hasil Retribusi Daerah 52.557.750.562,00

32.033.635.656,44 60,95

4.1.2.01 Retribusi Jasa Umum 39.953.733.562,00

24.274.730.922,00 60,76

4.1.2.01.014.1.2.01.024.1.2.01.054.1.2.01.06

Retribusi Pelayanan KesehatanRetribusi Pelayanan Persampahan/KebersihanRetribusi Pelayanan Parkir di tepi jalan umumRetribusi Pelayanan Pasar

25.510.956.000,00455.988.000,00145.000.000,00

10.561.000.000,00

12.783.391.999,00560.856.500,00101.395.900,00

8.804.622.210,00

50,11123,0069,9383,37

1 2 3 4 54.1.2.01.074.1.2.02.424.1.2.02.11

4.1.2.02.13

Retribusi Pengujian Kendaraan BermotorRetribusi Pelayanan PendidikanRetribusi Penyedotan Penyediaan dan/atau Penyedotan KakusRetribusi Pengendalian Menara Telomunikasi

490.000.000,00315.000.000,0075.000.000,00

2.400.789562,00

461.876.400,00241.000.000,0070.760.000,00

1.250.827.913,44

94,2676,5147,96

52,10

4.1.2.02 Retribusi Jasa Usaha 7.495.593.000,00 4.375.135.034,00 58,37

4.1.2.02.014.1.2.02.034.1.2.02.044.1.2.02.054.1.2.02.084.1.2.02.09

Retribusi pemakaian kekayaan daerahRetribusi Tempat PelelanganRetribusi TerminalRetribusi Tempat Khusus ParkirRetribusi Rumah Potong HewanRetribusi Pelayanan Kepelabuhan

4.736.446.000,00322.653.000,00

515.000.000,00349.344.000,00297.000.000,00

3.031.575.530,0070.473.000,001.250.900,00

236.668.000,00194.176.000,00290.541.604,00

64,0129,8779,9736,5455,5857,27

4.1.2.02.104.1.2.02.13

Retribusi Tempat Rekreasi dan OlahragaRetribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah

906.000.000,00369.150.000,00

355.000.000,00195.450.000,00

101,6431,17

4.1.2.03 Retribusi Perijinan Tertentu 5.108.424.387,00 3.383.769.700,00 68,81

4.1.2.03.014.1.2.03.034.1.2.03.0

Retribusi Izin Mendirikan Bangunan (BPPT) Retribusi Izin Gangguan/ Keramaian (BPPT)Retribusi Izin Trayek (BPPT)Retribusi Izin Usaha Perikanan (BPPT)

3.436.759.300,001.533.479.700,00

51.020.000,0087.165.000,00

1.922.079.450,001.332.615.750,00

73.715.000,0055.359.500,00

55,9386,90

144,4863,51

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

44.1.2.03.05

4.1.3 Hasil Penge. Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 14.110733.891,00

19.614.770.095,00 139,01

4.1.3.01

4.1.3.01.014.1.3.01.024.1.3.01.034.1.3.01.044.1.3.01.054.1.3.01.06

Bag. Laba atas Penyert. ModaI pada perusahaanDaerah/BUMDDeviden saham Pemda pada PT. Bank NTB Deviden saham Pemda PT. Selaparang FinansialPembagian Laba pada PD. BPR-LKPPembagian Laba dari PD. Selaparang AgroPembagian Laba pada PDAMPembagian laba dari PT. Selaparang Energi

14.110733.891,00

6.612.733.891,005.100.000.000,001.200.000.000,00

500.000.000,00398.000.000,00300.000.000,00

19.614.770.095,00

13.225.467.782,004.365.079.250,001.389.988.643,00

305.000.000,00329.234.420

-

139,01

200,0085,59

115,8361,0082,72

-

4.1.4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 140.542.288.166,00

132.405.177.416,18

94,21

4.1.4.01 Hasil Penjualan Asset Daerah yang tidak dipisahkan 653.930.450,00 218.322.110,00 33,39

4.1.4.024.1.4.044.1.4.06

4.1.4.154.1.4.164.1.4.17

Penerimaan Jasa GiroTuntutan Ganti Kerugian Daerah ( TGR )Pendapatan Denda Keterlambatan Pelaksanaan PekerjaanPendapatan Dari Sumbangan Pihak KetigaPendapatan Badan Layanan Umum DaerahLain-lain PAD yang sah lainnya

6.550.155.600,004.825.675.500,00

85.225.300,00

2.424.029.500,0055.000.000.000,001.877.000.000,00

3.938.331.902,00988.161.773,54,10

62.265.659,00

1.000.429.765,0052.040.792.906,19

1.848817237,00

60,1320,4873,06

41,2794,6298,50

4.1.4.214.1.4.24

Pendapatan dana Kapitasi JKNLain-lain penerimaan

53.613.129.716,006.263.142.100,00

51.100.199.750,009.526.849.051,00

95,31152,11

1 2 3 4 54.2 BAGIAN DANA PERIMBANGAN 1.944.920.467.77

3,001.749.586.151.43

8,0089,96

4.2.14.2.1.014.2.1.02

Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan PajakBagi hasil pajak Bagi Hasil Bukan Pajak / Sumberdaya Alam

118.820.963.773,00

68.895246.000,0049.925.717.773,00

121.039.826186,0074.563.241.290,0046.476.584.896,00

101,87108,2393,09

4.2.24.2.2.014.2.34.2.3.01

Dana Alokasi UmumDana Alokasi UmumDana Alokasi KhususDana Alokasi Khusus

1.162.763.206.000,00

1.162.763.206.000,00

663.336.298.000,00

663.336.298.000,00

1.162.763.206.000,00

1.162.763.206.000,00465.783.119.25

2,00465.783.119.252,00

100,00100,0070,22

100,00

4.3 LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH 236.769.679.015,00

218.776.364.261,00

315,66

4.3.1 Pendapatan Hibah 9.038.693.450,00 6.215.131.150,00 68,76

4.3.1.014.3.3

4.3.3.01

Pendapatan Hibah Dari Pemerintah Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah LainnyaDana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi

9.038.693.450,0062.661.810.26

7,00

62.661.810.267,00

6.215.131.150,0047.797.057.813,00

47.797.057.813,00

68,7676,28

76,28

4.3.44.3.4.014.3.5

4.3.5.01

Dana Penyesuaian dan Otonomi KhususDana Peneyesuaian Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya

Bantuan Keuangan dari Provinsi NTB

164.030.934.210,00

164.030.934.210,00

1.038.241.088,00

1.038.241.088,00

164.030.934.210,00

164.030.934.210,00733.241.088,00

733.241.088,00

100,00100,0070,62

70,62

JUMLAH PENDAPATAN ( I ) 2.434.705.776.717,00

2.200.567.446.528,58

90,38

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

PENERIMAAN PEMBIAYAAN DAERAH ( II ) 109483.394.865,00

90.146.547.053,78 82,34

JUMLAH PENDAPATAN ( I + II ) 2.544.189.171.582,00

2.290.713.993.582,36

90,04

Sumber : Dinas PPKA Kab. Lombok Timur

PENGELOLAAN PENDAPATAN DAERAH

Intensifikasi dan Ekstensifikasi Pendapatan Daerah

Intensifikasi dan Ekstensifikasi Pendapatan Daerah

Intensifikasi diarahkan untuk meningkatkan pendapatan melalui

upaya penarikan pajak, retribusi dan sumber lainnya yang sah

menurut perundangan berlaku yang telah jelas obyek dan

subyeknya, upaya ini dilaksanakan melalui koordinasi unit

tekhnis dinas secara berkesinambungan. Sedangkan

ekstensifikasi diarahkan pada penggalian potensi pedapatan

yang baru melalui pendalaman potensi pajak serta perluasan

cakupan obyek dan subyek pajak. Dalam pasal 157 Undang-

Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

serta pasal 5 Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang

Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan

Pemerintahan Daerah, pendapatan daerah dijabarkan dalam

point-point sebagai berikut :

a. Pendapatan Asli Daerah (PAD) yaitu :

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

(1) Hasil Pajak Daerah

(2) Hasil Retribusi Daerah

(3) Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan

(4) Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah

b. Dana Perimbangan yaitu :

(1) Dana Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak/Sumber Daya Alam

(2) Dana Alokasi Umum (DAU)

(3) Dana Alokasi Khusus (DAK)

c. Lain-lain pendapatan daerah yang sah yaitu :

(1) Hibah

(2) Dana Darurat

(3) Lain-lain pendapatan yang ditetapkan pemerintah

Pelaksanaan pemungutan pendapatan asli daerah

sebagaimana ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 28

Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah yang

dijabarkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Timur

yaitu :

1) Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Timur Nomor 10 Tahun

2010 tentang Pajak Daerah;

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

2) Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Timur Nomor 11 Tahun

2010 tentang Retribusi Golongan Jasa Umum;

3) Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Timur Nomor 12 Tahun

2010 tentang Retribusi Golongan Jasa Usaha; dan

4) Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Timur Nomor 13 Tahun

2010 tentang Retribusi Golongan Perizinan Tertentu.

Adapun beberapa kegiatan yang dilaksanakan dalam

rangka mengintensifkan penerimaan daerah di Kabupaten

LombokTimur, sebagai berikut:

1) Sosialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat melalui Media

Cetak dan Media Elektronik;

2) Menggali potensi potensi yang ada dan mewujudkan

Peraturan Perundang-undangan serta kebijakan Teknis di

bidang Pendapatan Asli Daerah sebagai Dasar Hukum

pemungutan;

3) Meningkatkan kemampuan sumber daya aparatur dibidang

pendapatan melalui bintek secara bertahap;

4) Meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat wajib

pajak dan wajib retribusi;

5) Menyiapkan/membangun/mengadakan sarana pendukung

serta melakukan penggantian terhadap sarana prasarana

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

yang melampaui umur teknis dan ekonomis secara bertahap

sesuai dengan anggaran; dan

6) Mengadakan penagihan terhadap penunggak pajak dengan

melakukan penertiban obyek pajak dan obyek retribusi serta

mengadakan penagihan langsung kepada subyek pajak dan

subyek retribusi.

Target dan Realisasi Pendapatan

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Timur

Nomor 7 Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah Tahun Anggaran 2016, Pendapatan Daerah ditetapkan

Rp. 2.200.567.446.528,58 dan realisasi anggarannya mencapai

Rp. 2.343.705.776.717,00 atau 90,38%. Secara kelompok

pendapatan dapat dijelaskan sebagai berikut :

1) Pendapatan Asli Daerah direncanakan Rp.

100.195.196.151,00 realisasinya mencapai sebesar Rp.

104.538.820.754,54 atau 104,34 %. Komponen Pendapatan

Asli Daerah yang terdiri dari :

a. Pajak Daerah yang direncanakan Rp. 45.804.857.310,00

realisasinya sebesar Rp. 48.151.347.661,96 atau 105,12

%.

b. Retribusi Daerah direncanakan Rp. 12.659.876.000,00

realisasi sebesar Rp. 10.366.665.240,00 atau 81,89 %.

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

c. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan

direncanakan Rp. 14.110.733.891,00 dan realisasinya

mencapai Rp. 19.614.770.095,00 atau 139,01 %.

d. Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah direncanakan

Rp. 27.619.728.950,00 realisasinya sebesar Rp.

26.406.037.757,99 atau 95,61 %.

2) Dana Perimbangan direncanakan Rp. 1.944.920.467.77300

dan realisasinya mencapai Rp. 1.749.586.151.438,00 atau

89,96 % terdiri dari :

a. Dana Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak

direncanakan sebesar Rp. 118.820.963.773,00

realisasinya sebesar Rp. 121.039.826.186,00 atau 101,87

%.

b. Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam direncanakan sebesar

Rp. 18.999.727.880,00 realisasinya sebesar Rp.

5.953.631.906,00 atau 31,34 %.

c. Dana Alokasi Umum direncanakan sebesar Rp.

1.162.763.206.000,00 realisasi sama seperti yang

direncanakan atau 100 %.

3) Dana Alokasi Khusus direncanakan sebesar Rp.

663.336.298.000,00 realisasinya sebesar Rp.

465.783.119.252,00 atau 70,22%.

4) Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah direncanakan sebesar

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

Rp. 236.769.679.015,00 dan realisasinya mencapai sebesar

Rp. 218.776.364.261,00 atau 315,66 % terdiri dari :

a. Dana Pendapatan Hibah Dari Pemerintah direncanakan

sebesar Rp. 9.038.693.450,00 terealisasi sebesar Rp.

6.215.131.150,00 atau 68,76 %.

b. Dana Bagi Hasil Pajak Dari Provinsi direncanakan sebesar

Rp. 62.661.810.267,00 terealisasi sebesar Rp.

47.797.057.813,00 atau 76,28 %.

c. Dana Penyesuaian direncanakan sebesar Rp.

164.030.934.210,00 realisasi sama seperti yang

direncanakan atau 100 %.

PENGELOLAAN BELANJA DAERAH

Kebijakan Umum Keuangan Daerah

Kebijakan Umum Pengelolaan Keuangan Daerah disusun

berdasarkan pendekatan kinerja yaitu suatu sistem anggaran

yang mengutamakan upaya pencapaian hasil kerja dari

perencanaan alokasi biaya yang ditetapkan. Oleh karena itu

APBD disusun berdasarkan pada sasaran tertentu yang hendak

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

dicapai dalam satu tahun anggaran. Pengendalian belanja

daerah dilaksanakan dalam rangka mencapai 3 target yaitu :

(1) Alokasi belanja yang tepat sasaran.

(2) Alokasi belanja yang berkeadilan sosial.

(3) Efisiensi pengadaan barang dan jasa.

Pencapaian ketiga target tersebut diatas dilakukan melalui

mekanisme :

(1) Penetapan kebijakan belanja yang ekonomis, efisien, dan

efektif;

(2) Perencanaan dan alokasi anggaran yang tepat sasaran dan

adil;

(3) Pelaksanaan anggaran yang transparan dan akuntabel.

Guna mendukung Kebijakan Umum APBD, maka alokasi

anggaran untuk pengeluaran pembangunan diarahkan pada

kegiatan-kegiatan yang mendesak dan bersifat pelayanan publik

seperti penyediaan pelayanan kebutuhan dasar masyarakat

dibidang pendidikan dan kesehatan, penanggulangan penduduk

miskin dan menjamin ketahanan pangan, pelestarian budaya dan

lingkungan hidup serta peningkatan kualitas Sumber Daya

Manusia.

Pada dasarnya perencanaan anggaran belanja daerah,

diprioritaskan untuk memenuhi kewajiban daerah dalam bentuk

pelayanan dasar dibidang pendidikan, kesehatan dan fasilitas

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

sosial, serta fasilitas umum yang layak, berdasarkan standar

analisa belanja, standar harga dan tolok ukur kinerja. Oleh

karena itu alokasi anggaran belanja daerah pada setiap Satuan

Kerja Perangkat Daerah, harus diikuti dengan peningkatan

kinerja pelayanan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Target dan Realisasi Belanja dan Transfer

Pada Perubahan APBD tahun 2015, Belanja Daerah

direncanakan sebesar Rp. 1.807.801.103.405,00 dan realisasinya

mencapai sebesar Rp. 1.624.283.486.025,19 atau 89.85 %

Secara rinci Belanja Daerah terdiri dari Belanja Tidak Langsung

dan Belanja Langsung.

1) Belanja Tidak Langsung direncanakan Rp. 400.632.656.907,00

dan realisasinya tercapai Rp. 385.209.222.135.135,67 atau

96.41 % yang menurut jenis belanja dapat diuraikan sebagai

berikut :

a) Belanja Pegawai direncanakan Rp. 30.881.076.310,00

realisasi mencapai sebesar Rp. 29.031.694.352,00 atau

94,01%.

b) Belanja Bunga direncanakan Rp. 1.000.000.000,00

realisasi mencapai sebesar Rp. 994.598.030,67 atau

99,45%.

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

c) Belanja Hibah direncanakan sebesar Rp.

39.389.800.000,00 realisasi mencapai sebesar Rp.

20.819.299.225,00 atau 52,85%.

d) Belanja Bantuan Sosial direncanakan Rp.

22.353.341.000,00 realisasi mencapai Rp.

4.169.011.859,00 atau 18,65%.

e) Belanja Bantuan Keuangan kepada Pemerintah

Provinsi/Kabupaten/Kota, Pemerintah Desa dan Partai

Politik direncanakan Rp. 294.672.178.810,00 realisasi

mencapai Rp. 291.335.372.940,00 atau 98,9%.

f) Belanja Tak Terduga direncanakan Rp. 2.500.000.000,00

dan realisasinya tercapai Rp. 2.278.136.418,00 atau

91,12%.

2) Belanja Langsung direncanakan Rp. 29.104.981.054,00 dan

realisasinya tercapai Rp. 26.518.110.450,00 atau 84,27 %

yang arahannya meliputi :

a) Belanja Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

direncanakan Rp. 18.165.428.038,00 realisasi sebesar Rp.

17.135.394.775,00 atau 48,29 %.

b) Belanja Program Peningkatan Sarana dan Prasarana

Aparatur direncanakan Rp. 524.933.000,00 realisasi Rp.

408.889.156,00 atau 77,89 %.

67

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi PemerintahKabupaten Lombok Timur Tahun 2016

c) Belanja Program Peningkatan dan Pengembangan Sistem

Pelaporan Kinerja dan Keuangan direncanakan Rp.

944.988.500,00 dan realisasinya Rp. 680.151.100,00 atau

71,97 %.

d) Belanja Program Manajemen Pengelolaan Asset/Barang

Daerah direncanakan Rp. 606.564.500,00 dan realisasinya

Rp. 454.646.475,00 atau 74,95%.

e) Belanja Program Penataan Penguasaan Pemilikan,

Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah direncanakan Rp.

199.108.000,00 dan realisasinya Rp. 139.793.660,00 atau

70,21%.

f) Belanja Program Peningkatan dan Pengembangan

Pengelolaan Keuangan Daerah direncanakan Rp.

5.984.820.016,00 dan realisasinya Rp. 5.145.355.635,00

atau 85,97%.

g) Belanja Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur

direncanakan Rp. 45.065.000,00 dan realisasinya Rp.

37.913.000.000,00 atau 84,13%.

h) Belanja Program Peningkatan Pengembangan Perdagangan

Dalam Negeri direncanakan Rp. 2.651.000.000,00 dan

realisasinya Rp. 2.525.757.149,00 atau 95,28%.