web viewteknik analisis yang digunakan adalah analisis jalur dengan bantuan program spss ......

23
PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, TIPE INDUSTRI, DAN KEPEMILIKAN SAHAM PUBLIK TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DISCLOSURE PADA INDUSTRI PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE TAHUN 2010-2014 Dhita Amelia [email protected] Fakultas Ekonomi dan Bisnis: Akuntansi Universitas Esa Unggul, Jakarta. 2016 abstract Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh profitabilitas, leverage, pertumbuhan perusahaan, tipe industri, dan kepemilikan saham publik terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure (CSRD) pada industri pertambangan yang terdaftar di BEI tahun 2010-2014 yang berjumlah 65 perusahaan. Profitabilitas diukur dari net profit margin, leverage diukur dari debt to equity ratio, pertumbuhan perusahaan diukur dari pertumbuhan total aset, tipe industri diukur dari dummy variable, kepemilikan saham publik diukur dari rasio kepemilikan saham publik, sedangkan CSRD diukur dari indeks CSR yang diungkapkan perusahaan dalam laporan tahunan. Metode yang digunakan adalah purposive sampling. Jenis data adalah data sekunder yang bersumber dari laporan keuangan dan laporan tahunan. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis jalur dengan bantuan program SPSS versi 20. Item pengungkapan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 78 item pengungkapan, yang dibagi menjadi indikator lingkungan, energi, kesehatan dan keselamatan, lain-lain tentang tenaga kerja, produk, keterlibatan masyarakat, dan umum yang berdasarkan pada Sembiring (2005). Hasil penelitian yang diperoleh, profitabilitas terhadap CSRD berpengaruh positif signifikan, leverage terhadap CSRD berpengaruh negatif tidak signifikan, pertumbuhan perusahaan terhadap CSRD berpengaruh positif signifikan, tipe industri 1

Upload: vohanh

Post on 18-Feb-2018

227 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Web viewTeknik analisis yang digunakan adalah analisis jalur dengan bantuan program SPSS ... sehingga risiko ... yang tinggi, kemampuan manajemen untuk berinvestasi

PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, TIPE INDUSTRI, DAN KEPEMILIKAN SAHAM PUBLIK TERHADAP CORPORATE SOCIAL

RESPONSIBILITY DISCLOSURE PADA INDUSTRI PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE TAHUN 2010-2014

Dhita [email protected]

Fakultas Ekonomi dan Bisnis: AkuntansiUniversitas Esa Unggul, Jakarta. 2016

abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh profitabilitas, leverage, pertumbuhan perusahaan, tipe industri, dan kepemilikan saham publik terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure (CSRD) pada industri pertambangan yang terdaftar di BEI tahun 2010-2014 yang berjumlah 65 perusahaan. Profitabilitas diukur dari net profit margin, leverage diukur dari debt to equity ratio, pertumbuhan perusahaan diukur dari pertumbuhan total aset, tipe industri diukur dari dummy variable, kepemilikan saham publik diukur dari rasio kepemilikan saham publik, sedangkan CSRD diukur dari indeks CSR yang diungkapkan perusahaan dalam laporan tahunan.

Metode yang digunakan adalah purposive sampling. Jenis data adalah data sekunder yang bersumber dari laporan keuangan dan laporan tahunan. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis jalur dengan bantuan program SPSS versi 20. Item pengungkapan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 78 item pengungkapan, yang dibagi menjadi indikator lingkungan, energi, kesehatan dan keselamatan, lain-lain tentang tenaga kerja, produk, keterlibatan masyarakat, dan umum yang berdasarkan pada Sembiring (2005).

Hasil penelitian yang diperoleh, profitabilitas terhadap CSRD berpengaruh positif signifikan, leverage terhadap CSRD berpengaruh negatif tidak signifikan, pertumbuhan perusahaan terhadap CSRD berpengaruh positif signifikan, tipe industri terhadap CSRD berpengaruh negatif tidak signifikan, dan kepemilikan saham publik terhadap CSRD berpengaruh negatif signifikan.

This study aimed to analyze the effect of profitability, leverage, company growth, industry type, and stock ownership by the public on the corporate social responsibility disclosure in the mining industry listed on Indonesia Stock Exchange 2010-2014 totaling 65 companies. Profitability is measured from net profit margin, leverage is measured from debt to equity ratio, company growth is measured from growth of total asset, industry type is measured from dummy variable, stock ownership by the public is measured from stock ownership by the public ratio, while CSRD is measured from the company disclosed in its annual report.

This method used was purposive sampling. This type of data is secondary data sourced from financial reports and annual reports. Analysis techniques are used multiple regression with SPSS version 20. Disclosure items used in this study consisted of 78 items of disclosure,

1

Page 2: Web viewTeknik analisis yang digunakan adalah analisis jalur dengan bantuan program SPSS ... sehingga risiko ... yang tinggi, kemampuan manajemen untuk berinvestasi

which is an indicator for the environment, energy, health and safety, other labor, product, community involvement, and public based on Sembiring (2005).

The result obtained, Profitability on the CSRD influence significant positive, Leverage on the CSRD influence no significant negative, Company Growth on the CSRD influence significant positive, Industry Type on the CSRD influence no significant negative, and Stock Ownership By The Public on the CSRD influence significant negative.

Keyword: Profitability, Leverage, Company Growth, Industry Type, Stock Ownership By The Public, Corporate Social Responsibility Disclosure

Pendahuluan

Perusahaan diharapkan tidak hanya mementingkan kepentingan manajemen dan pemilik modal tetapi juga karyawan, konsumen, masyarakat, dan lingkungannya (Purnasiwi, 2011). Pencapaian prestasi perusahaan tidak hanya dipengaruhi oleh faktor internal melainkan juga dipengaruhi oleh masyarakat dan lingkungan sekitar perusahaan. Perusahaan dituntut untuk melakukan suatu tindakan yang lebih peduli kepada masyarakat dan lingkungan. Corporate Social Responsibility (CSR) dikenal sebagai wujud kepedulian dan tanggung jawab perusahaan.

Kesadaran perusahaan untuk melaksanakan CSR semakin meningkat, hal ini diungkapkan La Tofi Ketua Umum Forum CSR Kesejahteraan Sosial, yang menyatakan bahwa banyak perusahaan di Indonesia telah mengintegrasikan CSR sebagai bagian dari strategi bisnisnya. Perusahaan yang menginginkan usahanya berkembang, maka CSR juga harus dikembangkan. Sementara itu pada kesempatan yang sama Direktur Sustainable Natural Resource Management CSR Indonesia, Wahyu Aris Darmono, juga menyebutkan bahwa peningkatan pelaksanaan CSR di tahun 2013 adalah akibat kesadaran para pemimpin perusahaan terhadap perubahan iklim yang semakin meningkat. Tujuannya adalah untuk membawa perusahaannya menjadi green company dan akan meningkatkan prospek bisnis perusahaan (Tristiarini, 2014).

Motivasi dalam penelitian ini adalah terjadi ketidakkonsistenan hasil dari penelitian sebelumnya. Hal inilah yang akan menjadi research gap dalam penelitian ini, sehingga sangat menarik dan perlu dilakukan penelitian lebih lanjut yang berkaitan dengan research gap tersebut. Hal ini yang mendorong peneliti untuk berusaha mengidentifikasi bahwa apakah profitabilitas, leverage, pertumbuhan perusahaan, tipe industri, dan kepemilikan saham publik dapat mempengaruhi Corporate Social Responsibility Disclosure.

Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis pengaruh secara simultan Profitabilitas, Leverage, Pertumbuhan Perusahaan, Tipe Industri, dan Kepemilikan Saham Publik terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure pada industri pertambangan, untuk menganalisis pengaruh secara parsial Profitabilitas, pengaruh secara parsial Leverage, pengaruh secara parsial Pertumbuhan Perusahaan, pengaruh secara parsial Tipe Industri, dan pengaruh secara parsial Kepemilikan Saham Publik pada industri pertambangan.

Kajian Pustaka

Corporate Social Responsibility Disclosure

Rahman (2009) mengungkapkan ada dua alasan yang mendasari perusahaan melakukan kegiatan CSR, yakni alasan moral (moral argument) dan alasan ekonomi (economic argument).

2

Page 3: Web viewTeknik analisis yang digunakan adalah analisis jalur dengan bantuan program SPSS ... sehingga risiko ... yang tinggi, kemampuan manajemen untuk berinvestasi

Alasan ekonomi menekankan pada kemampuan perusahaan dalam memperkuat citra dan kredibilitas produknya melalui aktivitas CSR. Dengan membangun citra melalui CSR, komunitas akan lebih percaya dan merasakan keuntungan dengan hadirnya suatu korporat di suatu wilayah tertentu.Profitabilitas

Rasio profitabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur efisiensi penggunaan aktiva perusahaan atau merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu untuk melihat kemampuan perusahaan dalam beroperasi secara efisien. Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dapat menarik investor untuk menanamkan dananya guna ekspansi bisnis, sedangkan tingkat profitabilitas yang rendah akan menyebabkan investor menarik dananya (Puspa, 2014).Leverage

Rasio leverage menunjukkan seberapa besar kebutuhan dana perusahaan dibelanjai atau didanai dengan pinjaman. Apabila perusahaan tidak menggunakan leverage dalam struktur modalnya, maka perusahaan dalam beroperasi sepenuhnya menggunakan modal sendiri, sehingga risiko perusahaan menjadi kecil. Semakin besar tingkat leverage perusahaan, akan semakin besar jumlah pinjaman yang digunakan, sehingga risiko keuangan yang dihadapi perusahaan semakin besar.Pertumbuhan Perusahaan

Secara umum perusahaan besar akan mengungkapkan informasi lebih banyak daripada perusahaan kecil. Hal ini karena perusahaan besar akan menghadapi resiko politis yang lebih besar dibanding perusahaan kecil. Secara teoritis perusahaan besar tidak akan lepas dari tekanan politis, yaitu tekanan untuk melakukan pertanggungjawaban sosial. Pengungkapan sosial yang lebih besar merupakan pengurangan biaya politis bagi perusahaan (Hasibuan, 2001 dalam Purnasiwi, 2011). Dengan mengungkapkan kepedulian pada lingkungan melalui pelaporan keuangan, maka perusahaan dalam jangka waktu panjang bisa terhindar dari biaya yang sangat besar akibat dari tuntutan masyarakat.Tipe Industri

Tipe industri adalah karakteristik yang dimiliki oleh perusahaan yang berkaitan dengan bidang usaha, risiko usaha, karyawan yang dimiliki, dan lungkungan perusahaan (Adawiyah, 2013). Perusahaan yang termasuk dalam industri high profile akan memberikan informasi sosial lebih banyak dibandingkan perusahaan low profile.

Industri high profile sebagai industri yang memiliki consumer visibility, risiko politik yang tinggi, atau kompetisi yang tinggi (Utomo, 2000 dalam Sembiring, 2005). Preston (1977) dalam Yintayani (2011) menyatakan bahwa perusahaan yang memiliki aktivitas ekonomi yang memodifikasi lingkungan, seperti industri ekstratif, lebih mungkin mengungkapkan informasi mengenai dampak lingkungan dibandingkan industri yang lain.Kepemilikan Saham Publik

Perusahaan yang telah go public dan telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah perusahaan yang memiliki proporsi kepemilikan oleh publik yang artinya semua keadaan dan aktivitas yang dilakukan perusahaan wajib dilaporkan dan diketahui oleh publik karena publik sebagai salah satu pemegang saham (Fima, 2014). Agar publik mau melakukan investasi pada perusahaan dan percaya terhadap rendahnya risiko investasi, maka perusahaan harus menampilkan keunggulan dan eksistensi perusahaan terhadap publik. Salah satu caranya adalah mengungkapkan mengenai tanggung jawab sosial perusahaan.

3

Page 4: Web viewTeknik analisis yang digunakan adalah analisis jalur dengan bantuan program SPSS ... sehingga risiko ... yang tinggi, kemampuan manajemen untuk berinvestasi

Penelitian TerdahuluHubungan Pengaruh Profitabilitas Terhadap CSR Disclosure

Profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva, dan ekuitas (Sartono, 2001 dalam ‘Amal, 2011). Biaya CSR seringkali menjadi kendala karena pada akhirnya akan mengurangi pendapatan. Giannarakis dan Theotokas (2011) dalam Arifian (2011) menganggap bahwa CSR sebagai ancaman terhadap kelangsungan perusahaan karena adanya tambahan biaya sosial. Konsekuensi logisnya, pelaksanaan CSR akan mengganggu profitabilitas perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan haruslah dalam tingkat profitabilitas yang tinggi untuk memberikan keluwesan manajemen dalam mengungkapkan CSR (Nurkhin, 2009).Hubungan Pengaruh Leverage Terhadap CSR Disclosure

Leverage merupakan ukuran kinerja keuangan yang mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya. Jensen (1986) dan Zweibel (1996) menyatakan bahwa saat perusahaan mempunyai utang bunga yang tinggi, kemampuan manajemen untuk berinvestasi lebih pada program CSR adalah terbatas. Belkaoui dan Karpik (1989) dalam Rawi dan Muchlish (2010) menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat rasio leverage, semakin besar kemungkinan perusahaan akan melanggar perjanjian kredit sehingga perusahaan akan berusaha untuk melaporkan laba sekarang lebih tinggi. Supaya laba yang dilaporkan tinggi, maka manajer harus mengurangi biaya-biaya termasuk biaya untuk mengungkapkan informasi sosial. Biaya CSR yang terbatas, maka pengungkapan informasi sosial menjadi rendah atau terbatas.Hubungan Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan Terhadap CSR Disclosure

Perusahaan dengan pertumbuhan tinggi akan mendapat banyak sorotan sehingga diprediksi perusahaan yang mempunyai kesempatan pertumbuhan yang lebih tinggi cenderung lebih banyak melakukan pengungkapan tanggung jawab sosial (Ekowati et al, 2014). Pengungkapan sosial yang lebih besar merupakan pengurangan biaya politis bagi perusahaan (Hasibuan, 2001 dalam Purnasiwi, 2011). Dengan mengungkapkan kepedulian pada lingkungan melalui pelaporan keuangan, maka perusahaan dalam jangka waktu panjang bisa terhindar dari biaya yang sangat besar akibat dari tuntutan masyarakat.Hubungan Pengaruh Tipe Industri Terhadap CSR Disclosure

Industri high profile sebagai industri yang memiliki consumer visibility, risiko politik yang tinggi, atau kompetisi yang tinggi (Utomo, 2000 dalam Sembiring, 2005). Selain itu, perusahaan yang termasuk kategori high profile umumnya merupakan perusahaan yang memperoleh sorotan dari masyarakat karena aktivitas operasi perusahaan memiliki potensi dan kemungkinan berhubungan dengan kepentingan masyarakat luas. Perusahaan yang berorientasi pada pelanggan akan lebih memperhatikan pertanggung jawaban sosialnya kepada masyarakat, karena hal ini akan meningkatkan citra perusahaan dan dapat mempengaruhi tingkat penjualan (Sulastini, 2007).Hubungan Pengaruh Kepemilikan Saham Publik Terhadap CSR Disclosure

Perusahaan yang telah terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia adalah perusahaan-perusahaan yang memiliki proporsi kepemilikan saham publik, yang artinya bahwa semua aktivitas dan keadaan perusahaan harus dilaporkan dan diketahui oleh publik sebagai salah satu bagian pemegang saham. Akan tetapi tingkat kepemilikan sahamnya berbeda-beda satu sama lain. Penelitian oleh Hasibuan (2011) dalam Eka (2011) menjelaskan bahwa semakin tinggi rasio atau tingkat kepemilikan publik dalam perusahaan diprediksi akan melakukan tingkat pengungkapan yang lebih luas.

4

Page 5: Web viewTeknik analisis yang digunakan adalah analisis jalur dengan bantuan program SPSS ... sehingga risiko ... yang tinggi, kemampuan manajemen untuk berinvestasi

Pengembangan HipotesisBerdasarkan teori yang telah dikemukakan, dapatlah disusun hipotesis sebagai berikut:

H1: Profitabilitas, Leverage, Pertumbuhan Perusahaan, Tipe Industri, dan Kepemilikan Saham Publik memiliki pengaruh signifikan terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure

H2: Profitabilitas memiliki pengaruh positif terhadap Corporate Social Responsibility DisclosureH3: Leverage memiliki pengaruh negatif terhadap Corporate Social Responsibility DisclosureH4: Pertumbuhan Perusahaan memiliki pengaruh positif terhadap Corporate Social Responsibility

DisclosureH5: Tipe Industri memiliki pengaruh positif terhadap Corporate Social Responsibility DisclosureH6: Kepemilikan Saham Publik memiliki pengaruh positif terhadap Corporate Social Responsibility

DisclosureMETODE PENELITIANJenis dan Rancangan Penelitian

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Sumber data yang digunakan adalah data sekunder karena data yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2010-2014 yang diperoleh dari website resmi BEI. Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan informasi-informasi tambahan yang digunakan peneliti bersifat teoritis, yaitu metode kepustakaan.Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

Dalam penelitian ini, populasi yang diambil adalah perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2010-2014. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling. Perusahaan-perusahaan yang menjadi sampel penelitian yang memenuhi syarat menjadi subjek penelitian adalah berjumlah 13 perusahaan.Definisi Operasional dan Pengukuran VariabelA. Variabel Independen (X)

Variabel Independen dalam penelitian ini adalah Profitabilitas, Leverage, Pertumbuhan Perusahaan, Tipe Industri, dan Kepemilikan Saham Publik.Profitabilitas

Variabel Independen pertama yang digunakan dalam penelitian ini adalah Profitabilitas yang diproksikan dengan menggunakan Net Profit Margin (NPM). Adapun rumus NPM adalah:

NPM= Laba BersihPenjualan

LeverageVariabel Independen kedua yang digunakan dalam penelitian ini adalah Leverage yang

diproksikan dengan menggunakan Total Debt to Total Equity Ratio (DER). Adapun rumus DER adalah:

Total Debt ¿Total Equity Ratio=Total Kewaj ibanTotal Ekuitas

Pertumbuhan PerusahaanVariabel Independen ketiga yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pertumbuhan

Perusahaan yang diproksikan dengan menggunakan pertumbuhan total aset. Adapun rumus pertumbuhan total aset adalah:

P ertumbuhanTotal Aset=Total Aset t−Total Asett −1

Total Aset t−1

5

Page 6: Web viewTeknik analisis yang digunakan adalah analisis jalur dengan bantuan program SPSS ... sehingga risiko ... yang tinggi, kemampuan manajemen untuk berinvestasi

Tipe IndustriVariabel Independen keempat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Tipe Industri yang diproksikan dengan menggunakan dummy variable, yaitu pemberian skor 1 dan 0. Skor 1 untuk perusahaan yang termasuk dalam industri high profile dan skor 0 untuk perusahaan yang termasuk dalam industri low profile.Kepemilikan Saham Publik

Variabel Independen kelima yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kepemilikan Saham Publik yang diproksikan dengan menggunakan rasio jumlah saham yang dimiliki publik. Adapun rumusnya adalah:

KP= jumlah kepemilikan saham oleh publikjumlahsaham yangbere dar

B. Variabel Dependen (Y)Corporate Social Responsibility Disclosure

Variabel Dependen dalam penelitian ini adalah Corporate Social Responsibility Disclosure yang diproksikan dengan menggunakan CSR Disclosure Index. Adapun rumusnya adalah:

CSRDIj=∑ X ij

n j

CSRDIj : Corporate Social Responsibility Disclosure index perusahaan jnj : jumlah item untuk perusahaan jXij :dummy variable: 1= jika item 1 diungkapkan, 0 = jika tidak diungkapkanAnalisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik analisis kuantitatif. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Derajat kepercayaan yang digunakan adalah 0,05. Uji t digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh suatu variabel independen secara individual terhadap variabel dependen dengan ketentuan, yaitu jika t < dari α (0,05), maka Ha diterima, dan jika t > dari α (0,05), maka Ha ditolak.Model Penelitian

6

H

H

H

Profitabilitas

Leverage

Pertumbuhan Perusahaan

Tipe Industri

Kepemilikan Saham Publik

Corporate Social Responsibility Disclosure

Page 7: Web viewTeknik analisis yang digunakan adalah analisis jalur dengan bantuan program SPSS ... sehingga risiko ... yang tinggi, kemampuan manajemen untuk berinvestasi

Gambar 1. Model PenelitianHASIL ANALISISHasil Statistik Deskriptif

Tabel 1. Hasil Analisis Deskriptif

Descriptive StatisticsN Minimum Maximum Mean Std. Deviation

NPM 65 ,0027 2,2438 ,396665 ,4032273DER 65 ,0122 13,6990 1,336388 2,4666166PP 65 -,0363 10,6509 ,513946 1,3080786TIPE 65 0 1 ,60 ,494KP 65 ,0145 ,6786 ,339057 ,1366173CSRD 65 ,2820 ,8974 ,569588 ,1572589Valid N (listwise) 65

Sumber: Data Sekunder Diolah

Berdasarkan uji statistik deskriptif di atas di mana didapatkan informasi mengenai nilai minimum, maksimum, rata-rata dan deviasi dari setiap variabel dalam penelitian ini. Pada penelitian ini, variabel Corporate Social Responsibility Disclosure adalah variabel dependen. Profitabilitas, Leverage, Pertumbuhan Perusahaan, Tipe Industri, dan Kepemilikan Saham Publik adalah variabel independen.

Uji Normalitas Data

Untuk menguji normalitas data ini menggunakan metode analisis grafik dan melihat normal probability plot. Distribusi normal akan membentuk satu garis diagonal dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data normal, maka garis yang menggambarkan data yang sesungguhnya akan mengikuti garis diagonal.

Sumber: Data Sekunder DiolahGambar 1

Hasil Uji Normalitas

7

Page 8: Web viewTeknik analisis yang digunakan adalah analisis jalur dengan bantuan program SPSS ... sehingga risiko ... yang tinggi, kemampuan manajemen untuk berinvestasi

Dari hasil uji normal probability plot di atas dapat dilihat bahwa titik-titik berada mendekati garis diagonal pada gambar. Hal ini menunjukan bahwa hasil uji normalitas p-plot data tersebut berdistribusi normal.Uji Kolmogorov Smirnov

Tabel 2. Hasil Uji Kolmogorov Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 61

Normal Parametersa,b Mean 0E-7Std. Deviation ,13871428

Most Extreme Differences

Absolute ,087Positive ,087Negative -,052

Kolmogorov-Smirnov Z ,682Asymp. Sig. (2-tailed) ,740a. Test distribution is Normal.b. Calculated from data.

Berdasarkan dari tabel 2 uji normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov Test diperoleh nilai KSZ sebesar 0,682 dan Asymp.sig sebesar 0,740 lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan data berdistribusi normal.

Uji Asumsi Klasik

A. Uji Multikolinearitas

Tabel 3. Uji MultikolinearitasCoefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1

(Constant) ,601 ,057 10,493 ,000LNNPM ,037 ,016 ,286 2,304 ,025 ,958 1,044LNDER -,011 ,014 -,101 -,780 ,439 ,874 1,144LNPP ,041 ,021 ,265 2,015 ,049 ,854 1,171TIPE -,052 ,038 -,168 -1,360 ,179 ,970 1,031LNKP -,075 ,034 -,273 -2,193 ,033 ,953 1,049

a. Dependent Variable: CSRDSumber: Data Sekunder Diolah

Berdasarkan tabel 3 diatas, dapat diartikan bahwa:1. Untuk variabel Profitabilitas (NPM) tidak terdapat multikolinieritas karena besarnya VIF

(Variance Inflation Factor) lebih kecil dari 10 atau 1.044 < 10.2. Untuk variabel Leverage (DER) tidak terdapat multikolinieritas karena besarnya VIF

(Variance Inflation Factor) lebih kecil dari 10 atau 1.144 < 10.3. Untuk variabel Pertumbuhan Perusahaan (PP) tidak terdapat multikolinieritas karena

besarnya VIF (Variance Inflation Factor) lebih kecil dari 10 atau 1.171 < 10.

8

Page 9: Web viewTeknik analisis yang digunakan adalah analisis jalur dengan bantuan program SPSS ... sehingga risiko ... yang tinggi, kemampuan manajemen untuk berinvestasi

4. Untuk variabel Tipe Industri (TIPE) tidak terdapat multikolinieritas karena besarnya VIF (Variance Inflation Factor) lebih kecil dari 10 atau 1.031 < 10.

5. Untuk variabel Kepemilikan Saham Publik (KP) tidak terdapat multikolinieritas karena besarnya VIF (Variance Inflation Factor) lebih kecil dari 10 atau 1.049 < 10.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa tidak ada korelasi antar variabel independen (bebas) atau tidak terjadi multikolinearitas.B. Uji Autokorelasi

Tabel 4. Uji AutokorelasiModel Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 .435a .189 .115 .1608055 1.780a. Predictors: (Constant), LNKP, TIPE, LNDER, LNNPM, LNPPb. Dependent Variable: CSRD

Sumber: Data Sekunder DiolahHasil pengolahan data menunjukan nilai Durbin Watson sebesar 1.780.k = Jumlah variabelN = Jumlah datadL = Nilai batas bawahdu = Nilai batas atas

dL < du < (4 - du) =

1.4378 < 1.7673 < (4 - 1.7673) = 1.4378 < 1.7673 < 2.2327

Hasil pengolahan data menunjukan nilai Durbin Watson sebesar 1.780 dan nilai tersebut berada diantara Du dan (4 - du) atau 1.780 lebih besar dari 1.7673 dan 1.780 lebih kecil dari 2.2327 maka dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi linear tersebut tidak terdapat autokorelasi atau tidak terjadi korelasi diantara kesalahan pengganggu.

C. Uji Heterokedastisitas

Pengujian ini untuk mengetahui apakah dalam model regresi ada kesamaan atau ketidaksamaan varian antara satu pengamatan dengan pengamatan yang lain. Jika titik-titik pada gambar menyebar maka berarti terjadi heteroskedastisitas.

Gambar 2. Hasil Uji Heterokedastisitas

9

Page 10: Web viewTeknik analisis yang digunakan adalah analisis jalur dengan bantuan program SPSS ... sehingga risiko ... yang tinggi, kemampuan manajemen untuk berinvestasi

Berdasarkan gambar 2 hasil uji heterokedastisitas dapat dilihat titik-titik tersebut terjadi secara acak dan tidak membentuk pola tertentu, serta tersebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heterokedastisitas pada model regresi yang digunakan.

D. Uji Analisis Regresi Linier BergandaTabel 5. Hasil Uji Analisis Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1

(Constant) ,601 ,057 10,493 ,000LNNPM ,037 ,016 ,286 2,304 ,025 ,958 1,044LNDER -,011 ,014 -,101 -,780 ,439 ,874 1,144LNPP ,041 ,021 ,265 2,015 ,049 ,854 1,171TIPE -,052 ,038 -,168 -1,360 ,179 ,970 1,031LNKP -,075 ,034 -,273 -2,193 ,033 ,953 1,049

a. Dependent Variable: CSRDSumber: Data Sekunder Diolah

Berdasarkan tabel 5 hasil uji regresi linier berganda hubungan fungsional ataupun kausal antara variabel independen dengan satu variabel dependen. Adapun fungsi persamaan dalam penelitian ini sebagai berikut:Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + β5X5 + e

Y(CSRD) = 0,601 + 0,037(NPM) - 0,011(DER) + 0,041(PP) - 0,052(TIPE) – 0.075(KP) + e

Uji HipotesisA. Uji Simultan (Uji-F)

Tabel 6. Hasil Uji FANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression ,260 5 ,052 2,564 ,037b

Residual 1,117 55 ,020

Total 1,377 60a. Dependent Variable: CSRDb. Predictors: (Constant), TIPE, LNKP, LNDER, LNNPM, LNPP

Sumber: Data Sekunder Diolah

Berdasarkan tabel 6 diatas didapat nilai F hitung 2.564 dengan nilai sig sebesar 0.037. Nilai probabilitas signifikan pengujian tersebut > 0.05 dengan demikian model penelitian Ha1 diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh secara simultan antara Profitabilitas, Leverage, Pertumbuhan Perusahaan, Tipe Industri, dan Kepemilikan Saham Publik terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure.

10

Page 11: Web viewTeknik analisis yang digunakan adalah analisis jalur dengan bantuan program SPSS ... sehingga risiko ... yang tinggi, kemampuan manajemen untuk berinvestasi

B. Uji Parsial (Uji-t)

Tabel 7. Hasil Uji-tCoefficientsa

Model Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1

(Constant) ,601 ,057 10,493 ,000LNNPM ,037 ,016 ,286 2,304 ,025 ,958 1,044LNDER -,011 ,014 -,101 -,780 ,439 ,874 1,144LNPP ,041 ,021 ,265 2,015 ,049 ,854 1,171TIPE -,052 ,038 -,168 -1,360 ,179 ,970 1,031LNKP -,075 ,034 -,273 -2,193 ,033 ,953 1,049

a. Dependent Variable: CSRDSumber: Data Diolah

Hasil uji t pada variabel profitabilitas sebesar 2,304 dengan signifikansi 0,025 < 0,05 maka Ha2 diterima. Hal ini membuktikan bahwa Profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure.

Hasil uji t pada variabel Leverage sebesar -0,780 dengan signifikan 0,439 > 0,05 maka Ha3 ditolak. Hal ini menunjukan bahwa Leverage tidak berpengaruh negatif signifikan terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure.

Hasil uji t pada variabel Pertumbuhan Perusahaan sebesar 2,015 dengan signifikansi 0.049 > 0,05 maka Ha4 diterima. Hal ini menunjukan bahwa Pertumbuhan Perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure.

Hasil uji t pada variabel Tipe Industri sebesar -1,360 dengan signifikansi 0,179 > 0,05 maka Ha5 ditolak. Hal ini menunjukan bahwa Tipe Industri tidak berpengaruh negatif signifikan terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure.

Hasil uji t pada variabel Kepemilikan Saham Publik sebesar -2,193 dengan signifikansi 0,033 < 0,05 maka Ha6 diterima. Hal ini menunjukan bahwa Kepemilikan Saham Publik berpengaruh negatif signifikan terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure.

C. Uji Koefisien Determinasi (R2)Tabel 8. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 .435a .189 .115 .1608055 1.780a. Predictors: (Constant), LNKP, TIPE, LNDER, LNNPM, LNPPb. Dependent Variable: CSRD

Sumber: Data Sekunder DiolahDari tabel 8 menunjukan bahwa angka koefisien korelasi (R) adalah sebesar 0,435 yang

menandakan bahwa hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen adalah lemah karena memiliki R < 0,5.

Adapun nilai adjusted R2 sebesar 0,115 menunjukan bahwa hanya 11,5% variabel dependen (CSRD) yang dapat dijelaskan oleh variasi variabel independen (Profitabilitas, Leverage, Pertumbuhan Perusahaan, Tipe Industri dan Kepemilikan Saham Publik) dalam

11

Page 12: Web viewTeknik analisis yang digunakan adalah analisis jalur dengan bantuan program SPSS ... sehingga risiko ... yang tinggi, kemampuan manajemen untuk berinvestasi

penelitian ini. Sedangkan sisanya yang 88,5% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan ke dalam penelitian yang mungkin dapat mempengaruhi pengungkapan CSR.

PEMBAHASANPengaruh Profitabilitas, Leverage, Pertumbuhan Perusahaan, Tipe Industri, dan Kepemilikan Saham Publik terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure

Berdasarkan hasil dari penelitian yang dilakukan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi CSR Disclosure pada industri pertambangan yang terdaftar di BEI periode 2010-2014 menunjukan mean 0,5695 (56,95%) dapat diartikan pengungkapan yang telah dilakukan oleh industri pertambangan adalah rendah dengan rata-rata 56,95% berarti ada 44 item yang diungkapkan dari total pengungkapan sebanyak 78 item. Dengan pengungkapan tertingginya sebesar 0,8974 (69 item). Hal ini berarti perusahaan telah mematuhi peraturan-peraturan tentang pengungkapan CSR, walaupun belum sepenuhnya dilaksanakan. Karena nilai rata-rata pengungkapannya 44 item.Pengaruh Profitabilitas terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure

Hasil pengujian secara parsial mengenai pengaruh Profitabilitas terhadap CSR Disclosure perusahaan menunjukan bahwa nilai t sebesar 2,304 dengan nilai signifikan 0,025 yang berada lebih kecil dari 0,05, sehingga hipotesis Ha2 berhasil diterima, maka hasil penelitian ini menyatakan terdapat pengaruh yang positif signifikan antara Profitabilitas terhadap CSR Disclosure.

Semakin tinggi tingkat profitabilitas perusahaan maka semakin besar pengungkapan informasi sosial yang dilakukan oleh perusahaan. Ketika profit perusahaan tinggi maka perusahaan akan lebih mudah mengalokasikan biaya pengungkapan CSR. Pengungkapan CSR akan dilakukan dengan lebih baik lagi. Hal ini menunjukan bahwa perusahaan tidak hanya berorientasi pada laba semata namun perusahaan juga melakukan aktivitas CSR sebagai good news untuk pengguna laporan. Hal ini didukung dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Lucyanda (2012) dan Lamia et al (2014).Pengaruh Leverage terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure

Hasil pengujian secara parsial mengenai Leverage terhadap CSR Disclosure menunjukan bahwa nilai t -0,780 dengan signifikan 0,439 yang berada lebih besar dari 0,05. Sehingga hipotesis Ha3 ditolak. Maka hasil penelitian ini menyatakan terdapat pengaruh negatif tidak signifikan antara Leverage terhadap CSR Dislocure.

Tinggi rendahnya Leverage perusahaan tidak mempengaruhi manajemen untuk melakukan pengungkapan CSR. Hasil analisis koefisien regresi dan nilai t menunjukan bahwa pengaruhnya adalah negatif sesuai dengan hipotesis yang dibangun dalam penelitian ini. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi Leverage suatu perusahaan maka kecenderungan pengungkapan CSR perusahaan akan mengalami penurunan secara tidak signifikan. Hal ini dikarenakan perusahaan dengan rasio leverage yang tinggi, kemungkinan besar akan mengurangi biaya-biaya termasuk biaya untuk mengungkapkan tanggung jawab sosialnya agar tidak menjadi sorotan pada debtholders. Hal ini didukung dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Anggraini (2006) dan Rizkia (2012).Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure

Hasil pengujian mengenai pengaruh Pertumbuhan Perusahaan terhadap CSR Disclosure menunjukan nilai t sebesar 2,015 dan signifikan sebesar 0,049 berada lebih kecil dari 0,05 sehingga hipotesis Ha4 diterima. Maka hasil penelitian ini menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif signifikan antara Pertumbuhan Perusahaan terhadap CSR Disclosure.

12

Page 13: Web viewTeknik analisis yang digunakan adalah analisis jalur dengan bantuan program SPSS ... sehingga risiko ... yang tinggi, kemampuan manajemen untuk berinvestasi

Perusahaan yang besar memiliki sumber daya yang besar sehingga perusahaan perlu dan mampu membiayai informasi untuk kepentingan internal secara lengkap. Perusahaan dengan pertumbuhan tinggi akan mendapat sorotan sehingga perusahaan yang mempunyai kesempatan pertumbuhan yang lebih tinggi cenderung lebih banyak melakukan pengungkapan tanggung jawab sosial. Hal ini didukung dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Siregar (2010) dan Sari (2012).Pengaruh Tipe Industri terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure

Hasil pengujian mengenai pengaruh Tipe Industri terhadap CSR Disclosure menunjukan nilai t sebesar -1,360 dan signifikansi sebesar 0,179 berada lebih besar dari 0,05 sehingga hipotesis Ha5 ditolak. Maka hasil penelitian ini menyatakan bahwa terdapat pengaruh negatif tidak signifikan antara Tipe Industri terhadap CSR Disclosure.

Pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan diperlukan sebagai media oleh perusahaan untuk mempertanggungjawabkan pelaporan kegiatan sosial yang telah diberikan kepada masyarakat agar masyarakat dapat melegitimasi kegiatan perusahaan sesuai dengan teori legitimasi (Sembiring, 2005). Hasil dari penelitian ini tidak dapat mendukung teori legitimasi tersebut sebab penelitian ini menemukan hubungan yang tidak signifikan antara tipe industri dan CSR Disclosure. Hal ini karena perusahaan sebagai suatu entitas yang menjadi bagian dari masyarakat ingin memberikan manfaat bagi stakeholdernya sesuai dengan teori stakeholder. Manfaat yang dapat diberikan perusahaan salah satunya melalui program CSR sehingga baik perusahaan high profile maupun low profile akan berusaha memberikan pengungkapan sesuai yang dibutuhkan masyarakat. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Purwanto (2011) dan Adawiyah (2013).

Pengaruh Kepemilikan Saham Publik terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure

Hasil pengujian mengenai pengaruh Kepemilikan Saham Publik terhadap CSRD menunjukan nilai t sebesar -2,193 dan signifikan sebesar 0,033 berada lebih kecil dari 0,05 sehingga hipotesis Ha5 diterima. Maka hasil penelitian ini menyatakan bahwa terdapat pengaruh negatif signifikan antara Kepemilikan Saham Publik terhadap CSR Disclosure.

Hal ini berarti bahwa semakin tinggi kepemilikan saham publik maka pengungkapan CSR nya semakin rendah. Alasan yang dapat digunakan untuk menjelaskan penelitian ini adalah karena laba yang dihasilkan perusahaan sangatlah besar sehingga pembagian deviden untuk para investor pun juga besar. Besarnya pembagian deviden mempengaruhi dana CSR. Besarnya pembagian deviden mengurangi dana CSR menjadi semakin rendah. Hal ini didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Puspitasari (2009) dan Lamia, et al (2014).

PENUTUPKesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk menguji faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan Corporate Social Responsibility pada industri pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2010-2014.

Faktor-faktor yang digunakan untuk dilihat pengaruhnya terhadap pengungkapan CSR diantaranya: Profitabilitas, Leverage, Pertumbuhan Perusahaan, Tipe Industri, dan Kepemilikan Saham Publik. Berdasarkan hasil pembahasan, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

13

Page 14: Web viewTeknik analisis yang digunakan adalah analisis jalur dengan bantuan program SPSS ... sehingga risiko ... yang tinggi, kemampuan manajemen untuk berinvestasi

1. Profitabilitas, Leverage, Pertumbuhan Perusahaan, Tipe Industri, dan Kepemilikan Saham Publik secara simultan memiliki pengaruh signifikan terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure.

2. Profitabilitas secara parsial memiliki pengaruh positif signifikan terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure.

3. Leverage secara parsial memiliki pengaruh negatif tidak signifikan terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure.

4. Pertumbuhan Perusahaan secara parsial memiliki pengaruh positif signifikan tehadap Corporate Social Responsibility Disclosure.

5. Tipe Industri secara parsial memiliki pengaruh negatif tidak signifikan terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure.

6. Kepemilikan Saham Publik secara parsial memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure.

KeterbatasanDalam melaksanakan penelitian ini, terdapat berbagai hal yang membatasi

pelaksanaan penelitian yang mampu mempengaruhi hasil penelitian ini. Adapun keterbatasan tersebut adalah sebagai berikut :1. Tidak adanya indeks yang tepat untuk menggambarkan pelaksanaan CSR dalam industri

pertambangan.

2. Terbatasnya jumlah sampel dalam penelitian yang hanya berjumlah 13 perusahaan di setiap tahunnya dikarenakan kurang lengkapnya annual report dari sebagian perusahaan sampel yang dipublikasikan di situs internet.

3. Terdapat unsur subjektifitas dalam penentuan indeks pengungkapan Corporate Social Responsibility Disclosure (CSRD) dikarenakan tidak adanya standar dan acuan, sehingga penentuan indeks untuk indikator dalam kategori yang sama dapat berbeda antar setiap peneliti.

4. Tahun sampel penelitian ini adalah industri pertambangan yang terdaftar di BEI dari tahun 2010-2014.

SaranBerdasarkan kesimpulan penelitian, maka saran yang dapat diberikan oleh peneliti adalah

sebagai berikut:1. Untuk perusahaan, agar lebih transparan dalam pengungkapan tanggung jawab sosialnya

dalam laporan tahunan.2. Untuk investor, agar lebih mendukung perusahaan dalam pengungkapan informasi yang

terkait dengan tanggung jawab sosial tersebut.3. Bagi peneliti selanjutnya, agar dapat menambah jumlah sampel yang digunakan agar lebih

banyak hasil yang didapatkan oleh penelitian selanjutnya dan bisa lebih akurat ataupun menambah variabel menjadi lebih banyak.

DAFTAR PUSTAKAAdawiyah, Ira Robiah. 2013. Pengaruh Tipe Industri, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, dan

Leverage Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility: Studi Empiris pada Perusahaan Go Public yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index. Skripsi. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Jakarta.

14

Page 15: Web viewTeknik analisis yang digunakan adalah analisis jalur dengan bantuan program SPSS ... sehingga risiko ... yang tinggi, kemampuan manajemen untuk berinvestasi

Asnaini, et al. 2012. Manajemen Keuangan. Cetakan I. Teras. Yogyakarta

Cahya, Bramantya Adhi. 2010. Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility). Skripsi. Universitas Diponegoro. Semarang.

Data Laporan Keuangan Perusahaan. 2010-2014. Diakses pada 13 Oktober 2015: www.idx.co.id

Data Laporan Tahunan Perusahaan. 2010-2014. Diakses pada 13 Oktober 2015: www.idx.co.id

Fahmi, Irham. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Cetakan 2. Alfabeta. Bandung.

Ghozali dan Chariri. 2007. Teori Akuntansi. Badan Penerbit Universitas Diponegoro: Semarang.

Hadi, Nor. 2011.”Corporate Social Responsibility (CSR)”. Edisi I. Graha Ilmu. Jakarta.

Jalil, Awaluddin. 2015. “Perusahaan Tambang Bakrie Group Diduga Cemari Sungai Sangatta”. Diakses pada 5 Oktober 2015: www.sindonews.com

Nur, Marzully dan Priantinah, Denies. 2012. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Corporate Social Responsibility Di Indonesia. Jurnal Nominal, Vol 1, No. 1.

Purnasiwi, Jayanti. 2011. Analisis Pengaruh Size, Profitabilitas, Dan Leverage Terhadap Pengungkapan CSR Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi. Universitas Diponegoro. Semarang.

Rustiarini, N.W. 2011. Pengaruh Struktur Kepemilikan Saham pada Pengungkapan Corporate Social Responsibility. AUDI Jurnal Akuntansi dan Bisnis, 6 (1).

Republik Indonesia. 2007. Undang-Undang No. 25 tahun 2007. Penanaman Modal.

Republik Indonesia. 2007. Undang-Undang No. 40 tahun 2007. Perseroan Terbatas.

Sari, Rizkia Anggita. 2012. Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Nominal, Vol. 1, No. 1.

Sembiring, Eddy Rismanda. 2005. Karakteristik Perusahaan dan Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial: Studi Empiris pada Perusahaan ysng Tercatat di Bursa Efek Indonesia. Simposium Nasional Akuntansi VII. Solo.

Tampubolon, Manahan. P. 2013. Manajemen Keuangan (Finance Management). Edisi I. Mitra Wacana Media. Jakarta.

Wibisono, Yusuf. 2007. Membedah Konsep dan Aplikasi CSR. Fascho Publishing: Gresik.

Yintayani, Ni Nyoman. 2011. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Corporate Social Responsibility. Tesis. Universitas Udayana. Denpasar.

15

Page 16: Web viewTeknik analisis yang digunakan adalah analisis jalur dengan bantuan program SPSS ... sehingga risiko ... yang tinggi, kemampuan manajemen untuk berinvestasi

Zulfi, Nike Meilissa. 2014. Pengaruh Kepemilikan Saham Pemerintah, Tipe Industri, Ukuran Perusahaan, dan Profitabilitas Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility pada Perusahaan Go Public Di Indonesia. Jurnal. Universitas Negeri Padang.

16