ipfi3pdata.litbang.pertanian.go.id/dokumen/one/14/file/... · web viewpelaksanaan pemberdayaan...

58
PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Provinsi Sulawesi Tengah memiliki 8 (delapan) kabupaten. Salah satu kabupaten yang dekat dengan ibu kota Provinsi Sulawesi Tengah yaitu Kabupaten Donggala. Jumlah kecamatan di Kabupaten Donggala sebanyak 21 kecamatan. Kabupaten Donggala yang memiliki luas wilayah 10.471,71 km 2 terdiri dari 278 desa. Penduduk Kabupaten Donggala berjumlah 114.863 KK dan 486.316 jiwa terdiri dari 243.630 laki-laki dan 242.686 perempuan. Sebanyak 60.407 KK atau sekitar 52,59 % dari total penduduk di Kabupaten Donggala tergolong masyarakat pra sejahtera dan sejahtera I. Sementara lainnya tergolong Sejahtera II, Sejahtera III dan Sejahtera III plus (BPS Donggala, 2006). Wilayah kemiskinan lebih dominan di daerah lahan marginal dan daerah terpencil yang sulit mengakses informasi dan transportasi. Keterbatasan sumberdaya alam dan sumberdaya manusia secara umum menjadi perhatian pemerintah pusat maupun daerah. Untuk meningkatkan kapasitas SDA dan SDM dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat miskin, pihak pemerintah merencanakan ataupun telah melaksanakan kegiatan pemberdayaan petani. Program Peningkatan Pendapatan Petani Melalui Inovasi (P4MI/PFI3P) di Kabupaten Donggala merupakan suatu bentuk kegiatan pemberdayaan petani dalam meningkatkan taraf hidup petani yang berada di lahan marginal sehingga kesejahteraan petani di lokasi tersebut diharapkan dapat terwujud. AR P4MI 2007 - Donggala 1 Bab

Upload: phungtu

Post on 25-Mar-2018

231 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: Ipfi3pdata.litbang.pertanian.go.id/dokumen/one/14/file/... · Web viewPelaksanaan pemberdayaan petani untuk desa-desa T.A. 2007 sebanyak 110 desa meliputi: kegiatan persiapan, mobilisasi

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Provinsi Sulawesi Tengah memiliki 8 (delapan) kabupaten. Salah satu kabupaten yang dekat dengan ibu kota Provinsi Sulawesi Tengah yaitu Kabupaten Donggala. Jumlah kecamatan di Kabupaten Donggala sebanyak 21 kecamatan. Kabupaten Donggala yang memiliki luas wilayah 10.471,71 km2 terdiri dari 278 desa. Penduduk Kabupaten Donggala berjumlah 114.863 KK dan 486.316 jiwa terdiri dari 243.630 laki-laki dan 242.686 perempuan. Sebanyak 60.407 KK atau sekitar 52,59 % dari total penduduk di Kabupaten Donggala tergolong masyarakat pra sejahtera dan sejahtera I. Sementara lainnya tergolong Sejahtera II, Sejahtera III dan Sejahtera III plus (BPS Donggala, 2006).

Wilayah kemiskinan lebih dominan di daerah lahan marginal dan daerah terpencil yang sulit mengakses informasi dan transportasi. Keterbatasan sumberdaya alam dan sumberdaya manusia secara umum menjadi perhatian pemerintah pusat maupun daerah. Untuk meningkatkan kapasitas SDA dan SDM dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat miskin, pihak pemerintah merencanakan ataupun telah melaksanakan kegiatan pemberdayaan petani.

Program Peningkatan Pendapatan Petani Melalui Inovasi (P4MI/PFI3P) di Kabupaten Donggala merupakan suatu bentuk kegiatan pemberdayaan petani dalam meningkatkan taraf hidup petani yang berada di lahan marginal sehingga kesejahteraan petani di lokasi tersebut diharapkan dapat terwujud.

Kegiatan pemberdayaan petani melalui Program Peningkatan Pendapatan Petani Melalui Inovasi (P4MI/PFI3P) telah dimulai sejak T.A. 2003. Pembiayaan pelaksanaan P4MI bersumber dari dana pinjaman luar negeri (Loan No: 1909-INO (SF)), dana pendamping (DAU) dan swadaya masyarakat. Berdasarkan Naskah Perjanjian Hibah (NPH) antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Kabupaten Donggala tertanggal 11 Maret 2004, dana hibah untuk kegiatan Program Peningkatan Pendapatan Petani Melalui Inovasi (P4MI/PFI3P) di Kabupaten Donggala sebesar Rp. 62.620.000.000,-.

Total desa sasaran kegiatan P4MI di Kabupaten Donggala akan dilakukan pada 240 desa. Sebanyak 10 desa merupakan pilot project telah di laksanakan pada T.A. 2004; 65 desa telah dilaksanakan pada T.A. 2005; sebanyak 55 desa telah dilaksanakan pada T.A. 2006 dan pada T.A. 2007 sebanyak 109 desa dalam proses pelaksanaan; sementara

AR P4MI 2007 - Donggala 1

Bab

Page 2: Ipfi3pdata.litbang.pertanian.go.id/dokumen/one/14/file/... · Web viewPelaksanaan pemberdayaan petani untuk desa-desa T.A. 2007 sebanyak 110 desa meliputi: kegiatan persiapan, mobilisasi

Desa Kalukutinggu, Kecamatan Dolo tidak terealisasi hingga saat ini akibat tidak layak secara teknis, ekonomis, lingkungan maupun sosial.

Laporan annual report ini merupakan rangkuman kegiatan selama 12 (dua belas) bulan berjalan yakni mulai bulan Januari hingga Desember 2007. Penyusunan laporan ini merupakan salah satu kewajiban PIU untuk disampaikan kepada PCMU dengan tembusan kepada Tim DCC.

1.2. Tujuan

Tujuan penyusunan laporan adalah memberikan informasi perkembangan kegiatan Program Peningkatan Pendapatan Petani Melalui Inovasi (P4MI) di Kabupaten Donggala periode Januari - Desember 2007 dalam hal pelaksanaan pemberdayaan petani, Pengembangan Sumber Informasi Pertanian di Kabupaten Donggala, Dukungan untuk Pengembangan Inovasi Pertanian dan Diseminasi yang difasilitasi oleh BPTP Sulawesi Tengah, serta Manajemen Proyek yang dilaksanakan oleh Unit Pelaksana Proyek (PIU) P4MI Kabupaten Donggala.

1.3. Ruang Lingkup Laporan

Laporan ini memuat tentang : (i). pelaksanaan kegiatan Pemberdayaan Petani (Komponen A); (ii). Pengembangan Sumber Informasi Pertanian di tingkat Kabupaten dan Desa (Komponen B); (iii). Dukungan untuk Pengembangan Inovasi Pertanian dan Diseminasi (Komponen C); serta (iv). Manajemen Proyek (Komponen D) yang dilaksanakan pada periode Januari - Desember 2007.

Bahan pelaporan ini bersumber dari hasil pengumpulan data-data yang dimuat LSM, BPTP, SPIA POSSISANI, Konsultan Kabupaten, dan PIU. Penyusunan laporan ini pun didukung dengan informasi hasil kegiatan PPMS dan hasil kunjungan lapangan tim pengelola P4MI di Kabupaten Donggala.

Isi pelaporan tahunan ini menyangkut 4 (empat) bab. Pada Bab I menjelaskan tentang Pendahuluan terdiri dari 3 sub-bab yakni: latar belakang, tujuan dan ruang lingkup. Pembahasan pada Bab II menjelaskan tentang pelaksanaan P4MI yang mencakup 4 (empat) sub komponen yakni: Pemberdayaan Petani; Pengembangan Sumber Informasi Pertanian - Lokal; Dukungan untuk Pengembangan Inovasi Pertanian dan Diseminasi; serta Manajemen Proyek. Uraian Bab III membahas tentang Rencana Kegiatan P4MI T.A. 2008, serta Bab IV tentang Permasalahan dan Strategi Tindak lanjut Pelaksanaan P4MI.

AR P4MI 2007 - Donggala 2Bab

Page 3: Ipfi3pdata.litbang.pertanian.go.id/dokumen/one/14/file/... · Web viewPelaksanaan pemberdayaan petani untuk desa-desa T.A. 2007 sebanyak 110 desa meliputi: kegiatan persiapan, mobilisasi

PELAKSANAAN P4MI

2.1. Pelaksanaan Pemberdayaan Petani (Komponen 1)

2.1.1. Pelaksanaan Pemberdayaan Petani untuk Desa-desa T.A. 2003-2005

Pelaksanaan pemberdayaan petani pada kegiatan P4MI di Kabupaten Donggala meliputi: persiapan, mobilisasi kelompok tani, pengembangan kelembagaan dan pelaksanaan investasi desa. Jumlah desa yang melaksanakan kegiatan pemberdayaan dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Pelaksanaan Pemberdayaan pada Desa-Desa T.A. 2003 – T.A. 2005

No KegiatanJumlah desa yang melaksanakan pemberdayaan untuk T.A. 2003 s.d. T.A. 20052003/04 2005 Total Target %

1. Persiapana. Kajian Sosial Desa Partisipatifb. Kajian Kemiskinan Partisipatifc. Kajian Jender Partisipatif

---

65--

65--

757575

86,6700

2. Mobilisasi kelompok tani (Poktan)a. Pembentukan/revitalisasi Poktanb. Pelatihan Kelompok tanic. Pemilihan Fasilitator Desad. Pelatihan Fasilitator Desa

10101010

65656565

75757575

75757575

100,00100,00100,00100,00

3. Pengembangan Kelembagaana. Pemilihan Pengurus KIDb. Pelatihan Pengurus KIDc. Pemilihan Pengurus FADd. Pelatihan Pengurus FAD

-1010-

-6565-

-7575-

75757575

0100,00100,00

04. Investasi Desa (ID)

a. Melaksanakan IDb. Membuat surat Hibah tanah/pohon c. Membuat kesepakatan O & Md. Penerbitan Perdes

--

10-

656565-

656575-

75757575

86,6786,67

100,000

Berdasarkan Tabel 1 di atas, tidak semua kegiatan pemberdayaan untuk lokasi sasaran T.A. 2003 – T.A. 2005 dapat difasilitasi oleh LSM lokal, kecuali kegiatan mobilisasi kelompok tani, pelatihan KID, pemilihan FAD, dan memfasilitasi pembuatan kesepakatan operasional dan pemeliharaan investasi desa. Belum semua pelaksanaan pemberdayaan petani dapat difasilitasi oleh LSM lokal dikarenakan keterlambatan

AR P4MI 2007 - Donggala 3

Page 4: Ipfi3pdata.litbang.pertanian.go.id/dokumen/one/14/file/... · Web viewPelaksanaan pemberdayaan petani untuk desa-desa T.A. 2007 sebanyak 110 desa meliputi: kegiatan persiapan, mobilisasi

rekrutmen SLK (Nopember 2005) dan keterbatasan personil SLK (14 orang). Penambahan personil SLK menjadi 48 orang baru direkrut pada bulan Nopember 2006. Disamping itu juga, pelatihan personil FD dilakukan pada bulan Januari 2006 untuk lokasi T.A. 2005 dan Mei 2006 untuk para FD lokasi T.A. 2003 dan T.A. 2006.

Kegiatan mobilisasi kelompok tani telah dilakukan pada 75 desa sasaran P4MI di Kabupaten Donggala untuk T.A. 2003 – T.A. 2005 dengan difasilitasi oleh SLK (Lihat Tabel 1). Meskipun masih dalam jumlah kecil, kegiatan mobilisasi kelompok tani telah mulai membangun kesadaran anggota kelompok dalam meningkatkan taraf hidupnya. Beberapa kelompok tani telah mulai aktif melakukan pertemuan rutin bulanan, melaksanakan kegiatan arisan sebagai pengikat kehadiran dalam pertemuan kelompok tani dan melakukan penggalangan dana kelompok tani melalui kegiatan gotong-royong (mapalus) atau iuran wajib kelompok. Penggalangan dana kelompok dimaksudkan untuk modal usaha yang diharapkan dapat menambah penghasilan keluarga disamping untuk pembelian sarana produksi pertanian dalam meningkatkan produksi hasil pertanian. Keaktifan kelompok tani dipengaruhi oleh pendampingan yang kontinu dengan memberikan pemahaman manfaat berkelompok dan pentingnya penggalangan dana kelompok secara swadaya.

Dalam peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM), pihak LSM telah memfasilitasi kegiatan pelatihan bagi KID, FD dan kelompok tani. Sementara pengurus FAD sampai periode pelaporan ini belum mendapatkan pelatihan mengingat tidak ada anggarannya.

Pembuatan surat hibah tanah/pohon hanya mampu difasilitasi pada 65 desa sasaran atau sekitar 86,67 %. Dan pembuatan kesepakatan O & M telah difasilitasi pada 75 desa meskipun belum semuanya dapat diperdeskan. Umumnya isi kesepakatan O & M meliputi: pemungutan iuran hasil panen, gotong-royong, dan retribusi sesuai jenis investasi desa yang dibangun. Namun demikian hasil kesepakatan O & M yang berjalan (telah dilaksanakan) di masing-masing desa sasaran P4MI Kabupaten Donggala umumnya berupa kegiatan gotong- royong/kerja bhakti sesuai kebutuhan.

2.1.2. Pelaksanaan Pemberdayaan Petani untuk Desa-desa T.A. 2007

Kegiatan pemberdayaan petani bagi desa-desa T.A. 2007 telah difasilitasi oleh LSM lokal kecuali kegiatan pelatihan pengurus FAD dan penerbitan perdes untuk kesepakatan O & M (Lihat Tabel 2.).

Pelaksanaan pemberdayaan petani untuk desa-desa T.A. 2007 sebanyak 110 desa meliputi: kegiatan persiapan, mobilisasi kelompok tani, dan pengembangan kelembagaan telah dilaksanakan sejak Oktober – Desember 2006. Pelaksanaan pemberdayaan petani

AR P4MI 2007 - Donggala 4

Page 5: Ipfi3pdata.litbang.pertanian.go.id/dokumen/one/14/file/... · Web viewPelaksanaan pemberdayaan petani untuk desa-desa T.A. 2007 sebanyak 110 desa meliputi: kegiatan persiapan, mobilisasi

secara partisipatif memerlukan waktu panjang. Kegiatan pemberdayaan petani untuk lokasi T.A. 2007 hingga bulan Nopember 2007 hanya difasilitasi oleh 14 SLK. Hal ini menyebabkan pelaksanaan kegiatan investasi desa berupa infrastruktur baru dapat dilaksanakan pada bulan September 2007 dan akibatnya pelaksanaan investasi desa untuk lokasi T.A. 2007 sampai dengan bulan Desember 2007 tidak dapat diselesaikan dan harus dilanjutkan pada Tahun Anggaran 2008 untuk semua desa khususnya kegiatan yang berupa non fisik. Bahkan terdapat 1 desa yakni Desa Kalukutinggu sampai saat ini baik kegiatan investasi desa berupa fisik maupun non fisik belum dapat diselesaikan.

Tabel 2. Pelaksanaan Pemberdayaan pada Desa-Desa T.A. 2007

No KegiatanJumlah desa yang melaksanakan pemberdayaan untuk Lokasi sasaran T.A. 2007

Target Realisasi Persentase (%)

1. Persiapana. Kajian Sosial Desa Partisipatifb. Kajian Kemiskinan Partisipatifc. Kajian Jender Partisipatif

110110110

110110110

100,00100,00100,00

2. Mobilisasi kelompok tani (Poktan)a. Pembentukan/revitalisasi Poktanb. Pelatihan Kelompok tanic. Pemilihan Fasilitator Desad. Pelatihan Fasilitator Desa

110110110110

110110110110

100,00100,00100,00100,00

3. Pengembangan Kelembagaana. Pemilihan Pengurus KIDb. Pelatihan Pengurus KIDc. Pemilihan Pengurus FADd. Pelatihan Pengurus FAD

110110110110

110110110

-

100,00100,00100,00

-

4. Investasi Desa (ID)a. Melaksanakan IDb. Membuat surat Hibah tanah/pohon c. Melaksanakan kesepakatan O & Md. Penerbitan Perdes

110110110110

109110110

-

99,09100,00100,00

-

a. Mobilisasi Kelompok Tani

a.1. Kelompok Tani

Data tentang kelompok tani binaan P4MI T.A. 2007 dapat dilihat pada Tabel 3. Jumlah kelompok tani yang terdata pada lokasi P4MI Kabupaten Donggala TA 2007 sebanyak 418 (data dari 89 desa). Jenis kelompok tani campuran maupun kelompok tani laki-laki lebih banyak dibanding kelompok tani perempuan yang mencapai sekitar 5,02 %. Kaum perempuan lebih dominan mengurus rumah tangga. Pembentukan kelompok tani perempuan lebih dominan melaksanakan kegiatan pengajian, arisan, dan membuat

AR P4MI 2007 - Donggala 5

Page 6: Ipfi3pdata.litbang.pertanian.go.id/dokumen/one/14/file/... · Web viewPelaksanaan pemberdayaan petani untuk desa-desa T.A. 2007 sebanyak 110 desa meliputi: kegiatan persiapan, mobilisasi

masakan. Pertemuan kelompok tani yang beranggotakan semua perempuan umumnya dilakukan pada sore hari mengingat kesibukan rumah tangganya.

Tabel 3. Data Jumlah, Identitas Pengurus dan Keanggotaan Kelompok Tani Lokasi P4MI Kabupaten Donggala T.A. 2007

I. Jumlah Kelompok Tani        Jenis Jumlah %        

Laki-laki 185 44,26        Perempuan 21 5,02        Campuran 212 50,72        T O T A L 418 100,00        

II. DATA Keanggotaan Berdasarkan Pendapatan & Jenis KelaminTingkat Laki-laki Perempuan T O T A L

Pendapatan Jumlah % Jumlah % Jumlah %Rendah 6.202 65,87 2.083 72,08 8.285 67,33Menengah 2.289 24,32 514 17,79 2.803 22,78Tinggi 924 9,81 293 10,13 1.217 9,89T O T A L 9.415 100,00 2.890 100,00 12.305 100,00

Sumber Data : PPMS Kab. Donggala 2007    

Dari 12.305 anggota kelompok tani sebanyak 9.415 (76,51 %) merupakan kaum laki-laki dan sebanyak 2.890 (23,49 %) adalah kaum perempuan. Keterbatasan waktu menyebabkan pihak kaum perempuan belum dominan terlibat dalam anggota kelompok tani disamping dibeberapa tempat pertemuan kelompok tani dilakukan pada malam hari akibat waktu siang dipakai untuk mencari nafkah (kerja di kebun, sawah atau menjadi buruh). Hal ini menjadi kesulitan dilakukan oleh pihak kaum perempuan sekaitan dengan budaya yang kurang baik apabila pihak perempuan bepergian pada malam hari sendirian.

Dari segi pendapatan, para pemanfaat investasi desa ini sebanyak 67,33 % termasuk golongan yang berpendapatan rendah. Dan hanya 9,89 % termasuk golongan berpendapatan tinggi, sisanya 22,78 % termasuk berpendapatan menengah. Ini menunjukkan bahwa kegiatan P4MI di Kabupaten Donggala pada lokasi sasaran T.A. 2007; lebih dari 50 % pemanfaat investasi desa termasuk kategori miskin. Komposisi ini telah sesuai dengan ketentuan kegiatan P4MI yakni minimal 50% para pemanfaat investasi desa/ kelompok sasaran adalah petani miskin.

a.2. Fasilitator Desa (FD)

AR P4MI 2007 - Donggala 6

Page 7: Ipfi3pdata.litbang.pertanian.go.id/dokumen/one/14/file/... · Web viewPelaksanaan pemberdayaan petani untuk desa-desa T.A. 2007 sebanyak 110 desa meliputi: kegiatan persiapan, mobilisasi

Pemilihan Fasilitator Desa berdasarkan jenis kelamin telah sesuai ketentuan dimana minimal dalam setiap desa satu orang adalah perempuan. Berdasarkan Tabel 4 di bawah sebanyak 50,92 % personil FD adalah kaum perempuan.

Tabel 4. Data Pemilihan Fasilitator Desa Lokasi P4MI Kabupaten Donggala TA 2007.

No Uraianjumlah (orang) Persen

1 Jumlah FD       - Laki-laki 107 49,08 % - perempuan 111 50,92 %

2 Pendidikan FD        tidak Sekolah 0 0 %  tidak tamat SD 0 0 %  SD 3 1,38 %  SLTP 40 18,35 %  SLTA 148 67,89 %  DIPLOMA 10 4,59 %  SARJANA 17 7,80 %  LAINNYA 0 0 %

3 Pekerjaan FD        Petani 179 82,11 %  PNS 0 0 %  TNI Polri 0 0 %  Pedagang 0 0 %  Pegawai Swasta 0 0 %  Wiraswasta 9 4,13 %  Ibu Rumah Tangga 18 8,26 %  Lainnya 12 5,50 %

Sumber Data : PPMS Kab. Donggala 2007

Kegiatan pemberdayaan petani dalam meningkatkan keterampilan dan pengetahuan petani melalui inovasi guna peningkatan pendapatan petani guna terwujudnya kesejahteraan petani sangat membutuhkan pendampingan yang berkualitas. Dari segi pendidikan, data di atas menunjukkan bahwa mayoritas personil FD lulusan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) yang mencapai angka 67,89 %. Dan sebanyak 12,39 % lulusan Diploma dan Sarjana. Sebanyak 19,73 % pendidikan FD belum memenuhi persyaratan sesuai Panduan Umum Pemberdayaan Petani yang mensyaratkan pendidikan minimal SLTA. Hal ini terjadi akibat di beberapa lokasi sasaran P4MI masih sangat minim akan dunia pendidikan, terutama untuk daerah - daerah terpencil yang kurang dukungan akan sarana pendidikan, seperti wilayah Kecamatan Marawola dan Kecamatan Pinembani. Bangunan SLTA umumnya hanya ada di ibu kota kecamatan yang jaraknya cukup jauh dari desa-desa terisolir. Pendidikan FD yang bervariasi menyebabkan kesulitan dalam melaksanakan TUPOKSI-nya secara optimal meskipun telah mendapatkan pelatihan dari pihak LSM terkait. Kondisi demikian menyebabkan kesulitan dalam pendampingan pemberdayaan masyarakat baik tentang mobilisasi kelompok tani, pengembangan

AR P4MI 2007 - Donggala 7

Page 8: Ipfi3pdata.litbang.pertanian.go.id/dokumen/one/14/file/... · Web viewPelaksanaan pemberdayaan petani untuk desa-desa T.A. 2007 sebanyak 110 desa meliputi: kegiatan persiapan, mobilisasi

kelembagaan, memfasilitasi kegiatan investasi desa maupun tindak lanjut pemeliharaan investasi desa untuk keberlanjutannya.

Dari segi pekerjaan sebanyak 82,11 % mata pencaharian FD adalah sebagai petani; 8,26 % sebagai ibu rumah tangga dan sebagai wiraswasta sebanyak 4,13 %. Kondisi ini cenderung menyebabkan kesulitan pendampingan FD dalam memotivasi petani dalam hal penerapan inovasi guna meningkatkan kesejahteraaan petani. Penerapan inovasi membutuhkan waktu, tenaga dan biaya. Pengembangan kelompok tani harus berorientasi bisnis sehingga dibutuhkan pengetahuan tentang kewirausahaan dan agribisnis. FD perlu memiliki jiwa kewirausahaan untuk membantu kelompok tani.

b. Pengembangan kelembagaan

b.1. Komite Investasi Desa

Pemilihan Pengurus Komisi Investasi Desa (KID) pada 109 desa sasaran P4MI T.A. 2007 telah dilakukan pada Bulan November 2006, kecuali Pengurus KID Desa Toaya yang baru terpilih pada Bulan Mei 2007. Jumlah pengurus KID sebanyak 3 (tiga) orang, yaitu: ketua, sekretaris dan bendahara. Dasar alasan jumlah pengurus KID dibentuk sebanyak 3 orang adalah efisiensi dana mengingat pengurus KID diberikan insentif dan biaya operasional selama setahun yang bersumber dari dana pendamping kegiatan P4MI .

Tabel 5. Jumlah Jenis Kelamin berdasarkan Hasil Pemilihan KID Lokasi P4MI Kabupaten Donggala T.A. 2007

I. Identitas Pengurus KID :        

JabatanLaki-laki Perempuan T O T A L

Jumlah % Jumlah % Jumlah %Ketua 105 48,84 4 3,57 109 33,33

Sekertaris 96 44,65 13 11,61 109 33,33Bendahara 14 6,51 95 84,82 109 33,33T O T A L 215 100,00 112 100,00 327 100,00

II. Jumlah Petani Hadir Saat Pemilihan KID di 109 Desa : Jenis kelamin Jumlah Persentase     - Laki-laki 86 Orang 78,18 %    

- Perempuan 24 Orang 21,82 %    T O T A L 110 Orang 100,00 %    

Sumber Data : PPMS Kab. Donggala 2007    

Berdasarkan Tabel 5. menunjukkan bahwa kepengurusan KID lebih didominasi oleh kaum laki-laki sebanyak 215 orang (65,75%) dibanding kaum perempuan sebanyak 112 orang (34,25%). Dari segi jabatan kepengurusan, kaum laki-laki lebih dipercaya

AR P4MI 2007 - Donggala 8

Page 9: Ipfi3pdata.litbang.pertanian.go.id/dokumen/one/14/file/... · Web viewPelaksanaan pemberdayaan petani untuk desa-desa T.A. 2007 sebanyak 110 desa meliputi: kegiatan persiapan, mobilisasi

sebagai ketua (48,84%), sedangkan kaum perempuan lebih dipercaya menduduki posisi bendahara KID (84,82%). Hasil pemilihan ini menunjukkan bahwa kaum perempuan cenderung lebih dipercaya dalam pengurusan keuangan.

Proses pemilihan pengurus telah dilakukan sesuai aturan yakni melalui musyawarah desa yang difasilitasi oleh pihak LSM lokal. Saat pemilihan pengurus KID, jumlah kehadiran peserta laki-laki lebih banyak (78,18%) dibandingkan dengan peserta perempuan (21,82%). Hal ini pun menunjukkan bahwa partisipasi perempuan saat pemilihan pengurus KID masih rendah dibanding partisipasi kaum laki-laki. Ini dikarenakan tujuan undangan lebih mengarah kepada kepala rumah tangga dan pihak laki-laki biasanya lebih dipercaya untuk menghadiri pertemuan dibanding perempuan.

b.2. Forum Antar Desa

Pengurus Forum Antar Desa (FAD) telah dibentuk pada 21 kecamatan di Kabupaten Donggala yang sebelumnya (hingga T.A. 2006) hanya pada 18 kecamatan (sebanyak 3 wilayah merupakan kecamatan pemekaran yang telah diresmikan). Pengurus yang dipilih terdiri dari ketua, sekretaris, dan anggota FAD. Keanggotaan FAD terdiri dari para ketua KID dan FD perempuan di setiap desa sasaran P4MI.

Tabel 6. Jumlah Jenis Kelamin berdasarkan Hasil Pemilihan FAD Lokasi P4MI Kabupaten Donggala.

I. Kepengurusan FAD :        

JabatanLaki-laki Perempuan T O T A L

Jumlah % Jumlah % Jumlah %Ketua 19 57,58 2 22,22 21 50,00Sekertaris 14 42,42 7 77,78 21 50,00T O T A L 33 100,00 9 100,00 42 100,00

             II. Jumlah Peserta Hadir Saat Pemilihan pengurus FAD di 21 Kecamatan: 

Jenis kelamin Jumlah Persentase    Laki-laki 260 Orang 59,36 %    Perempuan 178 Orang 40,64 %    T O T A L 438 Orang 100,00 %    

Sumber Data : PPMS Kab. Donggala 2007    

Kepengurusan Forum Antar Desa lebih banyak didomisili oleh kaum laki-laki sebanyak 33 orang (78,57 %) dibanding kaum perempuan sebanyak 9 orang (21,43 %). Hal ini menyebabkan jabatan ketua dan sekretaris lebih didomisili oleh kaum laki-laki dibanding kaum perempuan. Meskipun demikian sebanyak 2 orang perempuan telah

AR P4MI 2007 - Donggala 9

Page 10: Ipfi3pdata.litbang.pertanian.go.id/dokumen/one/14/file/... · Web viewPelaksanaan pemberdayaan petani untuk desa-desa T.A. 2007 sebanyak 110 desa meliputi: kegiatan persiapan, mobilisasi

dipercaya memegang jabatan ketua FAD, yakni di Kecamatan Tanantovea dan Kecamatan Palolo (Lihat Tabel 6.).

Peningkatan kapasitas pengurus FAD di wilayah Kabupaten Donggala melalui pelatihan belum dilaksanakan mengingat alokasi dana untuk kegiatan tersebut belum dianggarkan sampai dengan periode laporan ini. Meskipun demikian pengurus dan anggota FAD yaitu para ketua KID dan FD perempuan untuk lokasi sasaran P4MI Kabupaten Donggala T.A. 2007 telah diberikan pelatihan yang dibiayai dari dana loan yang melekat pada kegiatan LSM lokal.

Data Tabel 7 di bawah menunjukkan bahwa jenis kegiatan yang paling banyak dilakukan oleh FAD adalah pertemuan/rapat dengan KID dan evaluasi proposal investasi desa. Jenis kegiatan lainnya meliputi: konsultasi dengan dinas terkait, monitoring investasi desa, pertemuan pembahasan hasil evaluasi, pertemuan penetapan investasi desa dengan KID, pertemuan/rapat pleno/anggota FAD, dan verifikasi di lapangan.

Tingginya kegiatan pertemuan/rapat dengan KID dan evaluasi proposal investasi desa dikarenakan sesuai fungsinya FAD salah satu tugasnya adalah memverifikasi dan mensyahkan rencana investasi desa. Pengurus FAD dalam memverifikasi usulan rencana investasi desa dibantu oleh tenaga ahli teknis (non dinas) yang dibayar oleh dana loan investasi desa yang disalurkan melalui rekening KID dari masing-masing desa sasaran P4MI di Kabupaten Donggala.

Tabel 7. Jenis Kegiatan dan Jumlah Peserta FAD di Kabupaten Donggala        Jumlah PesertaNo Kegiatan Forum Antar Desa (FAD) Keca-         matan L P Total

1 Evaluasi Proposal Investasi Desa 4 61 36 972 Konsultasi dengan Dinas Terkait 3 13 6 193 Monitoring Investasi Desa 1 29 23 524 Pertemuan pembahasan hasil evaluasi 1 20 26 465 Pertemuan penetapan investasi desa dengan KID 2 19 12 316 Pertemuan/Rapat dengan KID 7 141 112 2537 Pertemuan/Rapat Pleno/Anggota FAD 1 7 7 148 Verifikasi di Lapangan 2 26 18 44

  Total Keseluruhan   316 240 556  Persentase       56.83 43.17 100.00

Salah satu tugas dan fungsi FAD sesuai PAM adalah melaksanakan pertemuan FAD minimal sebulan sekali untuk mereview kemajuan pelaksanaan dan masalah yang dihadapi; mereview status keuangan dari tiap desa yang telah didanai; mengembangkan rencana aksi khusus untuk pemecahan masalah; diskusi dan tukar informasi. Kegiatan ini tidak semuanya dapat dilaksanakan pada sebagian FAD khususnya Kecamatan Kulawi,

AR P4MI 2007 - Donggala 10

Page 11: Ipfi3pdata.litbang.pertanian.go.id/dokumen/one/14/file/... · Web viewPelaksanaan pemberdayaan petani untuk desa-desa T.A. 2007 sebanyak 110 desa meliputi: kegiatan persiapan, mobilisasi

Pinembani dan Pipikoro. Jarak antar desa-desa pada ketiga kecamatan tersebut sangat berjauhan yang sulit dijangkau kendaraan dan jika menggunakan kendaraan pun perlu biaya yang cukup tinggi yakni sekitar Rp. 75.000 - Rp. 400.000,- untuk pulang pergi.

Komposisi peserta yang menghadiri kegiatan FAD sebanyak 56,83 % adalah laki-laki dan sebanyak 43,17 % peserta perempuan. Peran serta FD perempuan masih kurang dibanding laki-laki jika dilihat dari kehadiran kegiatan FAD sesuai Tabel 7 di atas. Rendahnya peran serta perempuan dalam kegiatan FAD di duga akibat lokasi pertemuan yang cukup jauh dari tempat tinggalnya dan sedikitnya waktu terluang akibat mengurus rumah tangga dan membantu suami di kebun, sawah atau ladang pertanian.

b.3. Komite Koordinasi Kabupaten (K3/DCC)

Pembentukan Tim DCC T.A. 2007 telah dilakukan pada bulan Februari 2007 sesuai SK No: 188.45/0123/B.BIPRAM tentang penetapan tim DCC dan PIU Satuan Kerja Kegiatan Peningkatan Pendapatan Petani Melalui Inovasi ”Poor Farmers Income Improvement Through Innovation Project”, Kabupaten Donggala Tahun Anggaran 2007 tertanggal 9 Februari 2007. Pengurus Tim DCC (KKK) sebanyak 12 orang yang semuanya berjenis kelamin laki-laki. Kepengurusan dan anggota KKK dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8. Data Keanggotaan Komite Koordinasi Kabupaten Donggala T.A. 2007

No Posisi Instansi P/L

1 Ketua Bupati Donggala L2 Wakil Ketua Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setdakab Donggala L3 Ketua Harian Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kabupaten Donggla L4 Sekertaris Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Donggala L5 Anggota Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Donggala L6 Anggota Kepala Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Donggala L8 Anggota Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Provinsi Sulawesi Tengah L7 Anggota Kepala Dinas Prasarana Wilayah Kabupaten Donggala L9 Anggota Kepala Balai Informasi Penyuluh Pertanian Kabupaten Donggala L

10 Anggota Kepala Kantor Pertahanan Pangan Kabupaten Donggala L11 Anggota Kepala Bagian Bina Penyusunan Program Setdakab. Donggala L12 Anggota LSM Konsorsium P4MI L

Keterangan : L = Laki-laki dan P = Perempuan

Rapat koordinasi Tim DCC yang dipimpin oleh Sekretaris DCC telah dilaksanakan pada bulan Desember 2007. Rapat koordinasi lebih terfocus pada laporan kemajuan P4MI T.A. 2007, rencana kerja T.A. 2008 dan rencana pengembangan model Agribisnis Pedesaan pada lokasi sasaran P4MI di Kabupaten Donggala dalam rangka mendukung keberlanjutan program P4MI.c. Investasi Desa

c.1. Usulan Investasi Desa

AR P4MI 2007 - Donggala 11

Page 12: Ipfi3pdata.litbang.pertanian.go.id/dokumen/one/14/file/... · Web viewPelaksanaan pemberdayaan petani untuk desa-desa T.A. 2007 sebanyak 110 desa meliputi: kegiatan persiapan, mobilisasi

Kebutuhan petani sasaran P4MI Kabupaten Donggala akan sarana prasarana (infrasturtur) khususnya akan jalan usaha tani menjadi prioritas utama dibanding infrastruktur lainnya (Lihat tabel 9). Tingginya usulan berupa jalan usaha tani membuktikan bahwa sarana transportasi di desa-desa sasaran P4MI T.A. 2007 masih sangat dibutuhkan sebagai akses pengangkutan hasil dan sarana produksi pertanian sehingga bisa mengefisiensikan dana transportasi ke lahan produktif. Hal ini pun didukung dengan potensi lahan pertanian berupa lahan kering lebih luas dibanding lahan basah. Berdasarkan data BPS Kabupaten Donggala Tahun 2006 bahwa potensi lahan pertanian seluas 404.965 Ha yang terdiri dari : lahan sawah (32.729 Ha), lahan kering (359.274 Ha), dan lahan pekarangan (12.962 Ha). Dan potensi lahan pertanian tersebut telah dimanfaatkan untuk lahan sawah (30.415 Ha), lahan kering (79.761 Ha), dan lahan pekarangan (9.552 Ha). Dengan demikian masih terdapat potensi pengembangan lahan pertanian atau lahan yang belum dimanfaatkan seluas 285.257 Ha atau sebesar 70,44 %.

Tabel 9. Usulan Jenis dan Biaya Investasi Desa pada Kegiatan P4MI T.A. 2007, Kabupaten Donggala

No Jenis Usulan KegiatanJumlah Usulan Biaya (Rp.000)(Desa) Loan Swadaya Total %

A Jalan Usahatani 98 20,117,697,350 9,093,022,500 29,210,719,850 79.46 B Gudang/Lantai Jemur 0        C Irigasi Sederhana 13 2,546,480,500 668,226,800 3,214,707,300 8.74 D Pengkajian/Deseminasi/Demplot 108 2,084,623,125 1,542,575,700 3,627,198,825 9.87 E Pelatihan Petani 40 409,883,875 157,434,500 567,318,375 1.54 F Pengembangan Informasi 0        G Konservasi Tanah & Air 0        H Pasar Desa 1 126,900,000 16,800,000 143,700,000 0.39   Total   25,285,584,850 11,478,059,500 36,763,644,350 100.00   Persentase   68.78 31.22 100.00  

Dari segi non-infrastruktur, petani sasaran P4MI Kabupaten Donggala lebih dominan membutuhkan kegiatan berupa demplot dibanding kegiatan non-infrastruktur lainnya. Petani lebih banyak membutuhkan praktek dibanding teori. Petani ingin lebih banyak mengetahui hasil secara nyata melalui kegiatan demplot dibanding pelatihan maupun pengembangan informasi.

Bangunan pasar desa menjadi kebutuhan skala prioritas bagi Desa Samalili, Kecamatan Sojol disamping jalan usaha tani maupun kegiatan lainnya. Masyarakat Desa Samilili belum memiliki pasar desa. Hasil komoditi pertanian berupa sayuran dan lainnya harus dipasarkan di Desa Siboang atau Desa Tonggolobibi yang membutuhkan jarak tempuh ± 3 jam. Usulan kegiatan berupa gudang/lantai jemur, pengembangan informasi maupun konservasi tanah dan air belum menjadi skala prioritas petani sasaran P4MI Kabupaten Donggala T.A. 2007. Usulan pembiayaan kegiatan jalan usaha tani menduduki

AR P4MI 2007 - Donggala 12

Page 13: Ipfi3pdata.litbang.pertanian.go.id/dokumen/one/14/file/... · Web viewPelaksanaan pemberdayaan petani untuk desa-desa T.A. 2007 sebanyak 110 desa meliputi: kegiatan persiapan, mobilisasi

nilai tertinggi mencapai 79,46 %. Selanjutnya diikuti oleh kegiatan pengkajian/desiminasi/ demplot (9,87 %), irigasi (8,74 %), pelatihan petani (1,54 %), dan pasar desa (0,39 %).

Berdasarkan Tabel 9 dan data pada Lampiran 1 menunjukkan bahwa nilai dana swadaya telah sesuai aturan proyek. Dari data proposal investasi desa, total dana swadaya masyarakat sebesar Rp. 11.478.059.500 atau senilai 31,22 % dari total anggaran usulan investasi desa . Dana swadaya tertinggi terjadi di Desa Jono oge, Kecamatan Sigi Biromaru mencapai 52,71 %. Swadaya masyarakat yang dimaksud di atas adalah dalam bentuk lahan, tanaman, material lokal dan tenaga kerja (in kind).

c.2. Kemajuan Investasi Desa

Data kemajuan investasi desa pada lokasi sasaran kegiatan P4MI Kabupaten Donggala T.A. 2007 dapat dilihat pada Tabel 10. Kegiatan investasi desa bersifat non fisik (non-infrastruktur) untuk lokasi sasaran P4MI-T.A. 2007 Kabupaten Donggala baru dilaksanakan pada 5 desa (dalam proses), sementara kegiatan infrastruktur pada 49 desa telah selesai 100 % dilaksanakan. Dari 110 desa lokasi sasaran P4MI-Kabupaten Donggala T.A. 2007 hanya Desa Kalukutinggu yang belum sama sekali dilaksanakan baik fisik maupun non-fisik.

Tabel 10. Kemajuan Keuangan Kegiatan Investasi Desa

No Uraian Infrastruktur Non-Infrastruktur T o t a l

1 Jumlah        Usulan (desa) 110 110    Realisasi (desa) *) 109 5  

2 Dana usulan        Loan (Rp) 22,791,077,850 2,494,507,000 25,285,584,850   Swadaya (Rp) 9,778,049,300 1,700,010,200 11,478,059,500   Total (Rp) 32,569,127,150 4,194,517,200 36,763,644,350

3 Realisasi Dana        Loan (Rp) 15,787,118,950 14,991,000 15,802,109,950   Swadaya (Rp) 8,310,160,000 - 8,310,160,000   Total (Rp) 24,097,278,950 14,991,000 24,112,269,950

4 Kemajuan Fisik (%)   67,58 Keterangan : *) = 49 desa infrastuktur sudah selesai

= 5 desa non-infrastuktur dalam proses

Sesuai Tabel 10 di atas, kebutuhan dana berdasarkan usulan dari 110 desa sasaran kegiatan P4MI-Kabupaten Donggala sebesar Rp. 36.763.644.350,-. Usulan bersifat infrastruktur mencapai 88,59 % (Rp. 32.569.127.150,-) dan usulan berupa non-infrastruktur mencapai 11,41 % (Rp. 4.194.517.200,-). Berdasarkan data tersebut

AR P4MI 2007 - Donggala 13

Page 14: Ipfi3pdata.litbang.pertanian.go.id/dokumen/one/14/file/... · Web viewPelaksanaan pemberdayaan petani untuk desa-desa T.A. 2007 sebanyak 110 desa meliputi: kegiatan persiapan, mobilisasi

menunjukkan bahwa kebutuhan petani sasaran P4MI Kabupaten Donggala akan infrastruktur masih tinggi dan membutuhkan biaya besar.

Sampai dengan periode laporan Desember 2007, realisasi total penggunaan dana (loan + swadaya) mencapai Rp. 24.112.269.950,- (65,59 %) dari total usulan sebesar Rp. 36.763.644.350,- Penggunaan dana loan mencapai Rp. 15.802.109.950,- (62,49 %) dari total usulan dana loan sebesar Rp. 25.285.584.850,- dan penggunaan dana swadaya masyarakat berupa in-kind sebesar Rp. 8.310.160.000,- (72,40 %) dari total usulan dana swadaya masyarakat sebesar Rp. 11.478.059.500,-.

Pelaksanaan investasi desa T.A. 2007 belum dapat diselesaikan 100% hingga bulan Desember 2007 sehingga penggunaan dana loan untuk desa-desa tersebut belum dapat direalisasikan 100%. Beberapa faktor penyebab terjadinya hal tersebut diantaranya : (1). keterlambatan penyusunan proposal investasi desa (hingga bulan Juli 2007, proposal yang telah diverifikasi baru 69 desa dari Target 110 desa); (2). sering terjadi perubahan proposal akibat banyaknya perubahan di tingkat lapangan (volume dan tempat usulan investasi desa); (3). kelengkapan proposal investasi desa membutuhkan waktu lama terutama dalam hal swadaya masyarakat dalam bentuk lahan/tanaman serta kesiapan dalam pemeliharaan investasi desa; (4). sulitnya mengumpulkan masyarakat desa akibat kesibukan di sawah, kebun maupun kegiatan lainnya; dan (5). lambatnya pembuatan laporan kemajuan investasi desa dari KID ke PIU dalam persyaratan pencairan dana tahap berikutnya.

d. Peningkatan Kapasitas

Peningkatan kapasitas melalui kegiatan pelatihan dilakukan terhadap para pengelola P4MI baik di tingkat kabupaten, kecamatan maupun pengelola di tingkat desa. Pelaksana kegiatan pelatihan dalam rangka meningkatkan kapasitas pengelola kegiatan P4MI di Kabupaten Donggala terdiri dari Project Implementation Unit (Unit Pelaksana Proyek) dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) baik lokal maupun LSM nasional.

d.1. Pelatihan di Luar Investasi Desa

Pelatihan di luar investasi desa adalah suatu kegiatan dengan sumber dana dari dana loan maupun dana pendamping P4MI di Kabupaten Donggala yang tidak melalui rekening KID (di luar dana investasi desa). Data tentang kegiatan pelatihan di luar investasi desa dapat dilihat pada Tabel. 11. di bawah.Tabel. 11. PELATIHAN di luar INVESTASI DESA

No Topik Pelatihan Pelaksana Peserta Jumlah

Peserta Tempat Pelatihan Waktu Pelatihan

1 Pelatihan Pratugas KID 2007 LSM Lokal KID 540 Citra Mulia Hotel 23 Nov- 2 Des 062 Pelatihan Pratugas FD 2007 LSM Lokal FD 216 Citra Mulia Hotel 1 -13 Des 06

AR P4MI 2007 - Donggala 14

Page 15: Ipfi3pdata.litbang.pertanian.go.id/dokumen/one/14/file/... · Web viewPelaksanaan pemberdayaan petani untuk desa-desa T.A. 2007 sebanyak 110 desa meliputi: kegiatan persiapan, mobilisasi

3 ToT SLK LSM Nasional SLK 48 Citra Mulia Hotel 14 – 20 Des 06

4 Pelatihan LKM *) - angkatan I PIU KID, FD, KT 30 Citra Mulia Hotel, Palu 5 – 17 Maret 2007

5 Pelatihan LKM *) - angkatan II PIU KID, FD, KT 30 Hotel Alam Raya Palu 21 Mei - 2 Juni 2007

6 Pelatihan PPMS PIU SLK, BPTP, Staf PIU 65 Hotel Alam Raya Palu 11 - 14 Juni 2007

7 Pelatihan Agroindustri LSM Lokal KID, KT 1020 Di tiap Kecamatan 5 -10 Nov 20078 Pelatihan Usaha Sektor Rill LSM Lokal KID, KT 195 Di tiap Kecamatan 12 – 14 Nov 2007

9 Pelatihan Jaringan On Line PIU Staf Dinas 10 Aula Distanak Donggala 18 Desember 2007

Keterangan : *) LKM = Lembaga Keuangan Mikro

Materi ToT SLK meliputi : Dinamika kelompok; Pemahaman P4MI; Teknik Memfasilitasi; Kajian Sosial Masyarakat Desa; Penyusunan Proposal; Pembukuan dan Laporan KID; Pelaporan SLK; Monitoring/PPMS; serta Keberlanjutan KID dan Kelompok Tani.

Materi pelatihan pratugas bagi FD dan KID lokasi sasaran P4MI T.A. 2007 meliputi : 1). Dinamika Kelompok; 2). Gambaran P4MI; 3). Pengorganisasian Masyarakat (Community Organizing); 4). Teknik Penyusunan Proposal; 5). Administrasi dan Pembukuan KID; 6). Penyusunan Program Kerja , Monev, dan Pelaporan KID; 7). Penyadaran Kritis Masyarakat; 8). Program Kerja, Pelaporan dan Monev FD; serta 9). Kepemimpinan. Pelatihan ini diikuti oleh 108 desa dimana setiap desa terdiri dari 5 peserta yakni pengurus KID (3 orang) dan FD (2 orang). Pelatihan dibagi ke dalam 4 angkatan. Setiap angkatan terdiri dari 27 desa atau sebanyak 135 peserta.

Jumlah peserta pelatihan Agribisnis dan Agroindustri setiap desa sebanyak 5 orang terdiri dari pengurus KID, FD dan kelompok tani. Pemandu pelatihan adalah SLK yang sebelumnya telah dilakukan pembekalan. Materi pelatihan meliputi : (i). Perkenalan dan pemilihan ketua kelas; (ii). Harapan peserta; (iii). Tata tertib pelatihan; (iv). Achievement Motivation Training dan Jiwa Kewirausahaan; (v). Pengelolaan usaha sektor riil (pembukuan); (vi). Pengelolaan usaha sektor riil (manajemen); (vii). Pemasaran produk/kemitraan; (viii). Pendampingan KUB (Pengorganisasian kelompok berbasis potensial lokal dan berorientasi pasar; dan (viii). Pengenalan agroindustri. Metode pelatihan menggunakan Pendidikan Orang Dewasa (POD). Pelatihan lebih banyak diskusi kelompok dengan menyiapkan kunci pertanyaan untuk di bahas di tingkat kelompok dan dipresentasikan oleh perwakilan kelompok diskusi. Untuk menghindari kejenuhan selain penjelasan singkat oleh pemandu dari masing – masing topik pelatihan juga dilaksanakan permainan yang dipandu oleh SLK terkait.

Masalah paling penting dalam pemasaran hasil pertanian berdasarkan hasil pelatihan agribisnis dan agroindustri adalah petani terikat penjualan dengan para tengkulak akibat terlilit pinjaman (untuk kebutuhan sehari-hari) sehingga harga ditentukan oleh para

AR P4MI 2007 - Donggala 15

Page 16: Ipfi3pdata.litbang.pertanian.go.id/dokumen/one/14/file/... · Web viewPelaksanaan pemberdayaan petani untuk desa-desa T.A. 2007 sebanyak 110 desa meliputi: kegiatan persiapan, mobilisasi

tengkulak. Petani tidak bebas memilih konsumen dan menentukan harga. Sehubungan dengan uraian hasil pendampingan pelatihan tersebut di atas bahwa permasalahan di atas akan lebih mudah di atasi dengan cara terlebih dahulu membangun kelompok tani yang berorientasi bisnis. Hasil pelatihan diharapkan peserta dapat membangun kelompoknya di masing-masing desa dengan didampingi oleh fasilitator desa dan komite investasi desa.

Materi Pelatihan PPMS meliputi : 1). Review Pelaksanaan PPMS; 2). Resosialisasi Teknis Pengisian Form Komponen I, II, III, IV; 3). Resosialisasi Teknis Pengisian Form Dampak Manfaat Komponen I, II, III; 4). Rencana Tindak Lanjut Operasionalisasi PPMS; 5). Instal Program Aplikasi PPMS; 6). Penjelasan dan Praktek edit data; 7). Penjelasan dan Praktek Cetak Kuisioner; 8). Penjelasan dan Praktek reporting data; 9). Penjelasan dan Praktek Eksport & Import Data; 10). Penjelasan dan Praktek Backup data; 11). Penjelasan dan Praktek Gabung Data; serta 12). Penjelasan dan Praktek Entri data Komponen III. Dan materi untuk pelatihan Jaringan on line meliputi : pengenalan software jaringan, penanganan trouble jaringan kerja, dan sistem jaringan LAN.

Keberlanjutan Komite investasi Desa (KID) dan FD sebagai motivator, inovator maupun fasilitator desa dalam membantu peningkatan pendapatan petani melalui inovasi sangat diharapkan. Kendala yang dihadapi untuk keberlanjutan tersebut membutuhkan biaya operasional KID maupun FD sementara Desa tersebut belum mampu untuk membiayai operasionalnya mereka. Untuk mengatasi permasalahan tersebut di atas, pihak pengelola P4MI di Kabupaten Donggala yang dikoordinir oleh Project Implementation Unit (PIU) mencoba membangun lembaga keuangan mikro (LKM) di beberapa desa yang berpotensi. Sampai dengan periode laporan ini telah di bentuk LKM pada 15 desa sasaran P4MI Kabupaten Donggala. Para pengurus dan pengelola Balai Usaha Mandiri Terpadu (BMT) –LKM telah mendapatkan pelatihan yang difasilitasi oleh PIU-P4MI Kabupaten Donggala.

Peserta pelatihan LKM terdiri dari 60 orang, terbagi menjadi 2 angkatan. Setiap angkatan terdiri dari 5 desa. Materi pelatihan LKM – BMT, yaitu: 1). Membangun suasana; 2). Pengembangan Pribadi; 3). Pengantar ke-BMT-an; 4). Prinsip Syari’ah dalam BMT; 5). Manajemen Operasional BMT; 6). Praktek BMT; dan 7). Rencana Tindak Lanjut.

d.2. Demplot dalam Kegiatan Investasi Desa

Pelaksanaan demplot dalam rangka investasi desa T.A. 2007 baru dilaksanakan di 2 (dua) desa (Lihat Tabel 12). Kegiatan ini merupakan hasil aplikasi pelaksanaan integrasi ternak sapi dan padi sawah di Desa Limboro. Kedua desa yang sedang melaksanakan demplot (Desa Bahagia dan Desa Toaya) memiliki potensi dalam pemanfaatan limbah

AR P4MI 2007 - Donggala 16

Page 17: Ipfi3pdata.litbang.pertanian.go.id/dokumen/one/14/file/... · Web viewPelaksanaan pemberdayaan petani untuk desa-desa T.A. 2007 sebanyak 110 desa meliputi: kegiatan persiapan, mobilisasi

jerami padi (yang selama ini belum dapat dimanfaatkan untuk makanan ternak), irigasi desa dan akses pemasaran ternak sapi mendukung.

Tabel 12. Demplot Dalam Rangka Investasi Desa Sasaran P4MI T.A. 2007

No Uraian Lokasi Kegiatan Demplot T.A. 2007Desa Bahagia (Kecamatan Palolo) Desa Toaya (Kecamatan Sindue)

1. Materi Demplot Demplot PTT padi sawah dan integrasi ternak ( sapi) dengan Padi Sawah

Integrasi Padi Sawah dengan Ternak Sapi

2. Pemateri BPTP Sulteng BPTP Sulteng, BPP Kec. Sindue

3. Luas demplot 1 ha, 5 ekor Sapi 1 ha, 5 ekor Sapi

4. Kemajuan Pelaksanaan 30 % 30 %

Bisnis penggemukan ternak sapi diharapkan dapat menambah peningkatan pendapatan anggota kelompok tani. Pemateri kegiatan pelaksanaan demplot di atas berasal dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sulawesi tengah sehubungan dengan adanya pengalaman dalam melakukan kegiatan integrasi ternak sapi dan padi sawah di desa Limboro, Kecamatan Banawa. Kemajuan pelaksanaan demplot kedua desa di atas baru mencapai 30 %.

2.2. Perkembangan Kegiatan Pengembangan Sumber Informasi

A. Pembangunan Pusat Informasi Pertanian Kabupaten

Telah dilaporkan pada Bab Pendahuluan di atas bahwa salah satu komponen dalam kegiatan P4MI adalah Komponen B yakni Pengembangan Sumber Informasi Pertanian di tingkat Nasional dan Lokal. Untuk mendukung kegiatan komponen B ini, pihak pemda Donggala telah membangun Sentra Pelayanan Informasi Agribisnis (SPIA) Posisani beralamat di Kantor Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan, Jalan jati Gunung Bale Kabupaten Donggala.

Gedung SPIA Posisani telah dilengkapi fasilitas berupa : ruang pelayanan, komputer, scanner dan akses internet kerjasama dengan Bappeda Donggala. Untuk melaksanakan kegiatan komponen B tersebut telah dibentuk Tim ”SPIA Posisani” sesuai SK Bupati Donggala No. 188.45/99/Distanak/IV/2006 tentang Penetapan Tim Sentra Pelayanan Informasi Agribisnis (SPIA) "Posisani" Kabupaten Donggala. Tim tersebut memiliki tugas dalam menfasilitasi penyediaan informasi pertanian yang diperlukan berupa media cetak, buletin agribisnis dan membangun sinergi dengan instansi terkait guna pengisian dan publikasi sistem informasi pertanian dalam fasilitas portal yang tersedia.

SPIA Posisani telah menyediakan layanan dalam bentuk cetak dan elektronis antara lain berupa: (i). Kumpulan informasi teknologi pertanian; (ii). Leaflet informasi teknologi; (iii). Pangkalan data informasi teknologi pertanian; (iv). Statistika pertanian Kabupaten

AR P4MI 2007 - Donggala 17

Page 18: Ipfi3pdata.litbang.pertanian.go.id/dokumen/one/14/file/... · Web viewPelaksanaan pemberdayaan petani untuk desa-desa T.A. 2007 sebanyak 110 desa meliputi: kegiatan persiapan, mobilisasi

Donggala; dan (v). Harga pasar. Waktu layanan bagi pengunjung SPIA Posisani adalah setiap hari kerja kecuali hari Jumat. Waktu layanan bagi pengunjung, yaitu : hari Senin – Kamis : 09.00 – 13.00 WITA dan Hari Sabtu : 09.00 – 12.00 WITA.

Keberadaan SPIA Posisani di Kantor Distanak Donggala belum dapat dirasakan manfaatnya oleh petani sasaran P4MI. Hal ini disebabkan karena : (i). masih sedikit kantor SPIA Posisani diketahui pihak publik (khusunya petani sasaran P4MI); (ii). belum berjalannya mekanisme alur informasi (Gambar 1. di bawah); (iii). belum berjalannya format tentang kebutuhan petani akan informasi yang dibutuhkan; (iv). masih sedikitnya kelompok tani yang melaksanakan pertemuan rutin bulanan; dan (v). tenaga tim SPIA Posisani tidak dapat bekerja full time mengingat tim tersebut memiliki kerja lain. Meskipun demikian, kegiatan penyampaian informasi harga pasar, Tim SPIA Posisani telah bekerjasama dengan Radio Citra Pertanian milik BPTP Sulawesi Tengah yang ditayangkan setiap hari Kamis. Data tentang kemajuan kegiatan Pelayanan Informasi Pertanian (UPIPK) SPIA POSISANI di Kabupaten Donggala sampai dengan Desember 2007 dapat dilihat pada Lampiran 2.

Untuk mendukung informasi yang dibutuhkan petani, SPIA Posisani telah bekerjasama dengan pihak lainnya dalam penyiapan buku, leaflet, blosur, CD. Judul buku yang ada di SPIA Posisasni sampai saat ini sebanyak 63 judul. Daftar inventaris Buku ”SPIA Posisani” dan Daftar Inventaris Leaflet yang berada di Sekretariat SPIA POSISANI (Lihat Lampiran 3.a. dan 3.b.)

Kemajuan Telecenter baru sebatas penentuan calon lokasi, yaitu direncanakan di Desa Toaya, Kecamatan Sindue, Kabupaten Donggala. Dasar alasan Telecenter direncanakan di Desa Toaya , yaitu :

Akses menuju lokasi sangat mudah dan terletak di jalur trans Kab. Donggala;

Fasilitas jaringan telepon dan internet yang tersedia (telkom, gsm, dll);

Desa Toaya, memiliki Lembaga Keuangan Mikro dengan model BMT yang rencananya Tele Center dan BMT menjadi satu tempat usaha, sehingga untuk keberlanjutan tele center pasca P4MI secara mandiri dibiayai oleh BMT. BMT sendiri merupakan asset Pemda Donggala akibat dari kesertaan modal pendirian oleh Pemda Kab. Donggala yang di fasilitasi Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan Kab. Donggala;

Desa Toaya merupakan Ibu Kota Kecamatan Sindue, sehingga diharapkan sekolah-sekolah yang berada di Ibu Kota Kecamatan dapat memanfaatkan fasilitas tele center untuk mendukung program pemerintah dalam pengentasan melek internet;

AR P4MI 2007 - Donggala 18

Page 19: Ipfi3pdata.litbang.pertanian.go.id/dokumen/one/14/file/... · Web viewPelaksanaan pemberdayaan petani untuk desa-desa T.A. 2007 sebanyak 110 desa meliputi: kegiatan persiapan, mobilisasi

2.3. Perkembangan Kegiatan Pengembangan dan Deseminasi Inovasi Pertanian

2.3.1. Program Penelitian dan Pengkajian

AR P4MI 2007 - Donggala 19

Page 20: Ipfi3pdata.litbang.pertanian.go.id/dokumen/one/14/file/... · Web viewPelaksanaan pemberdayaan petani untuk desa-desa T.A. 2007 sebanyak 110 desa meliputi: kegiatan persiapan, mobilisasi

Sesuai data PPMS, kegiatan penelitian dan pengkajian yang dilaksanakan oleh BPTP Sulawesi Tengah pada lahan kering marginal di lokasi P4MI - Kabupaten Donggala T.A. 2007 meliputi judul : a). Analisis Pemasaran Kakao; b). Pengembangan Sistem Usahatani Kakao; dan c). Pengkajian Teknologi Pengolahan Kelapa Mendukung Agroindustri di Kabupaten Donggala. Ketiga judul kegiatan tersebut telah dilaksanakan 100%.

a). Analisis Pemasaran Kakao

Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk mengetahui tingkat efisiensi pemasaran biji kakao dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Secara spesifik bertujuan untuk : 1). mengetahui distribusi margin pemasaran biji kakao pada masing-masing saluran pemasaran; 2). mengetahui bagian yang diterima petani dan keuntungan masing-masing lembaga pemasaran; 3). mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi margin pemasaran biji kakao; dan 4). mengetahui integrasi dan struktur pasar.

Kabupaten Donggala merupakan sentra produksi kakao di Sulawesi Tengah. Petani masih dihadapkan pada masalah berfluktuasinya harga biji kakao. Posisi tawar (bargaining position) petani lemah yang menyebabkan petani mendapatkan nilai jual biji kakao yang rendah.

Memperbesar nilai yang diterima petani/produsen, memperkecil biaya pemasaran dan terciptanya harga jual dalam batas kemampuan daya beli konsumen merupakan perbaikan bidang pemasaran yang bertujuan memperbesar tingkat efisiensi pemasaran. Hasil dari kegiatan analisis pemasaran kakao sebagai berikut :

survai pengambilan data primer telah dilakukan terhadap 20 petani produsen kakao di Desa Bahagia dan Desa Kapiroe, Kecamatan Palolo, Kabupaten Donggala dan 4 (empat) pedagang pengumpul desa

Survai pengambilan data primer telah dilakukan terhadap 20 petani produsen kakao di Desa Tolongano dan Desa Salumpaku, Kecamatan Banawa Selatan, Kabupaten Donggala dan 4 (empat) pedagang pengumpul desa

Survai pengambilan data primer telah dilakukan terhadap 30 petani produsen kakao di Desa Jonooge, Desa Tondo dan Desa Ombo, Kecamatan Sirenja, Kabupaten Donggala dan 6 (enam) pedagang pengumpul desa.

b). Pengembangan Sistem Usahatani Kakao

Kegiatan ini merupakan kegiatan lanjutan yang berlokasi di Desa Jono Oge dan Desa Tondo, Kecamatan Sirenja, Kabupaten Donggala. Kajian pengembangan sistem

AR P4MI 2007 - Donggala 20

Page 21: Ipfi3pdata.litbang.pertanian.go.id/dokumen/one/14/file/... · Web viewPelaksanaan pemberdayaan petani untuk desa-desa T.A. 2007 sebanyak 110 desa meliputi: kegiatan persiapan, mobilisasi

usahatani kakao pada TA. 2007, kegiatannya lebih diarahkan kepada masalah kelembagaan agribisnis. Ruang lingkup kegiatan meliputi; penumbuhan, pengembangan dan pembinaan kelembagaan kelompok tani . Yang dilibatkan dalam kegiatan ini adalah 2 kelompok tani binaan yaitu kelompok tani Mapasidapi berlokasi di Desa Jono Oge dan kelompok tani Leleakutuvuaw di Desa Tondo dengan jumlah anggota masing-masing berjumlah 25 KK. Kegiatan ini mulai dilaksanakan pada bulan Juni - Juli 2007. Perkembangan kegiatan yang sudah dicapai sampai saat ini, sebagai berikut :

1. Melaksanakan survai awal dalam rangka persiapan lapangan2. Melaksanakan pertemuan dengan seluruh anggota Kelompok Tani binaan di Desa

Tondo dalam rangka penyampaian program pelaksanaan kegiatan TA. 2007,3. Melaksanakan pertemuan dengan seluruh anggota Kelompok Tani binaan di Desa

Jono Oge dalam rangka penyampaian program pelaksanaan kegiatan TA. 2007,4. Melakukan identifikasi kebutuhan dan permasalahan kelembagaan kelompok tani

binaan di Desa Tondo dan Jono Oge5. Melaksanakan sosialisasi tentang Pedoman Pembinaan Kelompok Tani di Desa

Tondo6. Melaksanakan penataan kembali struktur organisasi kepengurusan kelompok tani

binaan di Desa Jono Oge7. Peninjauan lokasi dan pertemuan dengan pengurus Kelompok Tani yang akan

dilibatkan dalam pengembangan Kelompok Tani Binaan.

c). Pengkajian Teknologi Pengolahan Kelapa Mendukung Agroindustri di Kabupaten Donggala

Lokasi kegiatan ini dilakukan pada Desa Lero dan Desa Lero Tatari, Kecamatan Sindue, Kabupaten Donggala yang merupakan lokasi pengkajian di tahun sebelumnya. Kegiatan pengkajian di tahun 2007, masih melanjutkan kegiatan produksi dan pemasaran di tahun 2006 serta ditambah proses pemanfaatan sisa hasil olahan minyak kelapa yaitu komponen air kelapa dan tempurung kelapa. Pengenalan teknologi olahan hasil ikutan bertujuan untuk memberikan alternatif sumber pendapatan baru sesuai dengan keinginan peserta pengkajian.

Tahapan kegiatan ditahun 2007 diantara lain adalah sosialisasi kegiatan, pendampingan teknologi berupa pelatihan teknologi, bimbingan kelembagaan dengan cara menumbuhkan kelompok kerja sehingga diperoleh gabungan kelompok yang ada, uji kemasan nata de coco, uji fisikokimia briket dan arang tempurung dan pengajuan izin produksi minyak kelapa dalam kemasan.

AR P4MI 2007 - Donggala 21

Page 22: Ipfi3pdata.litbang.pertanian.go.id/dokumen/one/14/file/... · Web viewPelaksanaan pemberdayaan petani untuk desa-desa T.A. 2007 sebanyak 110 desa meliputi: kegiatan persiapan, mobilisasi

Kegiatan di tahun 2007, diperluas ke dusun lain sehingga jumlah petani yang terlibat dalam pengkajian bertambah menjadi 40 orang. Pelatihan teknologi perbaikan minyak kelapa sebagai suplemen kesehatan (VCO) dan minyak kelapa terpadu terhadap kelompok baru dan pembuatan nata de coco dan pengolahan arang tempurung/briket pada kelompok tani yang telah dibina telah dilaksanakan. Hal ini dimaksudkan untuk memperlancar proses pembuatan kedua teknologi tersebut. Teknologi pembuatan nata de coco telah diujicoba terapkan di tingkat petani dengan rata-rata tingkat keberhasilan sebesar 35%. Pembuatan arang tempurung dan briket juga telah dilatihkan. Bimbingan kelembagaan yang dilakukan melalui perbaikan administrasi unit usaha dengan tujuan mendorong anggota kelompok agar terciptanya suasana kerja yang baik dan berbasis kinerja.

Masalah yang dihadapi secara teknis, yaitu : teknologi pembuatan nata tidak mudah diaplikasikan dikarenakan membutuhkan keterampilan dan proses pembuatan yang bersih, baik dan benar. Oleh sebab itu diperlukan uji coba yang berulang-ulang bagi kelompok. Alat pembakar arang tempurung kelapa masih perlu dimodifikasi di bagian tutup walaupun dari segi performa tempurung lebih cepat terbakar. Sementara masalah dari segi non Teknis, yaitu : kelompok masih lemah dalam pemasaran hanya memenuhi pesanan dan juga pada penyediaan bahan baku, beberapa kelompok belum mampu memenuhinya secara kontinu.

Rencana penyelesaian masalah, sebagai berikut : 1). tutup alat pembakar arang tempurung akan dibuat sesuai dengan prinsip kukusan yang lebih mudah di lepas dan dipasang (telah diperbaiki dan diaplikasikan); 2). pemasaran VCO di giatkan dengan membentuk unit pemasaran yang bekerjasama dengan pihak terkait; 3). bahan baku kelapa akan disesuaikan tersedia baik secara bersama ataupun perorangan dengan meningkatkan peran kelompok dan anggota.

2.3.2. Tukar Informasi dan Pengembangan Kapasitas

Data tentang kegiatan Tukar Informasi dan Pengembangan Kapasitas yang dilaksanakan BPTP Sulawesi Tengah Tahun 2007 dapat dilihat pada Tabel 13. di bawah.

Peserta Pelatihan Peningkatan Penguasaan Teknologi Pertanian Lahan Kering untuk Petugas terdiri dari : Kepala BPP (7 orang), PPL (15 orang), dan SLK (8 orang). Kegiatan ini diikuti praktek lapang di KP Sidondo dan Lab. BPTP Sulteng serta salah satu kebun sayuran petani kooperator di Desa Jono oge.

Tabel. 13. Kegiatan Tukar Informasi dan Pengembangan Kapasitas Yang Dilaksanakan BPTP Sulawesi Tengah Tahun 2007

AR P4MI 2007 - Donggala 22

Page 23: Ipfi3pdata.litbang.pertanian.go.id/dokumen/one/14/file/... · Web viewPelaksanaan pemberdayaan petani untuk desa-desa T.A. 2007 sebanyak 110 desa meliputi: kegiatan persiapan, mobilisasi

No Obyek/Judul/TopikKegiatan Metode LokasiPeserta Waktu

PelaksanaanL P Total

1

Pelatihan Peningkatan Penguasaan Teknologi Pertanian Lahan Kering Untuk Petugas

Pelatihan/MagangPalu, Sulawesi Tengah

10 20 30 28 - 31 Mei 2007

2 Pertukaran Informasi Tukar Kunjungan

Propinsi Jawa Tengah dan DI Yogyakarta

5 6 11 11 - 16 Juni 2007

3

Pelatihan Peningkatan Penguasaan Teknologi Pertanian Lahan Kering Untuk Petani

Pelatihan/MagangKec. Sindue, Kab. Donggala

16 6 22 28 - 29 Agustus 2007

4

Pelatihan Peningkatan Penguasaan Teknologi Pertanian Lahan Kering Untuk Petani

Pelatihan/Magang

Kec. Marawola, Kab. Donggala

21 7 28 10 - 11 Sept' 2007

5 Seminar Nasional Seminar/WorkshopPalu, Sulawesi Tengah

100 50 150 24 - 25 Juli 2007

Materi pelatihan Peningkatan Penguasaan Teknologi Pertanian Lahan Kering meliputi : 1). Arah dan Kebijakan Proyek Peningkatan Pendapatan Petani Miskin Melalui Inovasi (P4MI) TA. 2007; 2). Arah dan Kebijakan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Tengah TA 2007; 3). Penangkaran benih (Tomat, Cabe dan Jagung); 4). Integrasi Padi-Sapi; 4). PTT Jagung; 5). Usahatani Sayuran (Tomat dan Cabe); 6). Pengolahan Hasil Kelapa Secara Terpadu; 7). Rencana Tindak Lanjut; 8). Praktek Usahatani Sayuran (Tomat dan Cabe); 9). Praktek PTT Jagung; dan 10). Praktek Integrasi Padi-Sapi.

Peserta pertukaran informasi ke Propinsi Jawa Tengah dan DI Yogyakarta terdiri dari : petani, wanita tani, staf LSM kecamatan, tim teknis PIU dan pendamping dari BPTP Sulawesi Tengah. Lokasi kunjungan terdiri dari : 1). Kantor BPTP Jawa Tengah; 2). Lokasi Kegiatan SUT Sayuran dan Ternak di Desa Canggal Kec. Kledung, Kab. Temanggung dan Desa Banjarsari, Kecamatan Kandangan, Kabupaten Temanggung; 3). Lokasi Soropadan Auto Expo di Stasiun Terminal Agribisnis Soropadan; 4). Desa Ketep dan Banyuroto, Magelang; 5). BPTP Yogyakarta dan Desa Semin, Kecamatan Semin, Kabupaten Gunung Kidul.

Peserta Pelatihan Peningkatan Penguasaan Teknologi Pertanian Lahan Kering Untuk Petani di Kecamatan Sindue pada tanggal 28 – 29 Agustus 2007, yaitu : KID, FD dan petani. Materi pelatihan tersebut meliputi : 1). Arah dan Kebijakan BPTP 2007; 2). Arah dan Kebijakan P4MI 2007; 3). PTT Jagung; 4). PTT Padi sawah; 5). Pengolahan Hasil Kelapa dan Pisang; 6). Usaha Ternak Kerja; dan 7). Rencana Tindak Lanjut.

Peserta pelatihan di Kecamatan Marawola tanggal 10 – 11 September 2007, terdiri atas : KID, FD dan petani, dengan materi : 1). Arah dan Kebijakan BPTP 2007; 2). Arah dan Kebijakan P4MI 2007; 3). Usahatani Bawang Merah; 4). Usahatani Jagung;

AR P4MI 2007 - Donggala 23

Page 24: Ipfi3pdata.litbang.pertanian.go.id/dokumen/one/14/file/... · Web viewPelaksanaan pemberdayaan petani untuk desa-desa T.A. 2007 sebanyak 110 desa meliputi: kegiatan persiapan, mobilisasi

5). Usahatani Kakao; 6). Usahatani Kacang Tanah; 7). Budidaya Tomat; 8). Pengolahan Tomat dan Jagung; 9). Revitalisasi Kelompok Tani; dan 10). Rencana Tindak Lanjut.

Dalam kegiatan tukar informasi dan pengembangan kapasitas, BPTP Sulawesi Tengah selain melaksanakan kelima kegiatan sebagaimana dalam Tabel 13. di atas, juga melaksanakan kegiatan berupa : gelar teknologi dan pendirian Pos Pelayanan Teknologi (Posyantek).

1) Gelar Teknologi PTT Jagung

Kegiatan dilaksanakan di Desa Toaya, Kecamatan Sindue, Kabupaten Donggala dengan pelaksana Kelompok Kayuwea beranggota 35 orang. Penerapan teknologi PTT Jagung dilaksanakan di lahan petani seluas 5 ha diantaranya varietas Lamuru 4 ha dan varietas Srikandi kuning 1 ha. Temu Lapang dilaksanakan pada tanggal 1 Nopember 2007 yang dihadiri oleh peneliti, Penyuluh, LSM dan beberapa anggota kelompok tani. Hasil ubinan dengan ukuran 10m x 10m setelah dikonversi ke dalam bentuk pipilan kering untuk varietas Lamuru sebesar 5,0 ton /ha dan varietas Sri kandi kuning mencapai 4,1 ton/ha.

2) Gelar Teknologi Integrasi Padi sawah dan Ternak Sapi

Kegiatan Gelar Teknologi merupakan kegiatan lanjutan tahun 2006 berlokasi di Desa Limboro, Kecamatan Banawa, Kabupaten Donggala. Temu Lapang pada tanggal 25 Agustus 2007 dihadiri oleh peneliti, penyuluh, Widaswara, LSM dan beberapa anggota kelompok tani yang ada disekitar pelaksanaan demplot. Hasil ubinan pada demplot padi yaitu 6,7 ton/ha Gabah Kering Panen (GKP). Pemeliharaan Sapi dengan sistem semi intensif dimana pada malam hari dikandangkan sedangkan siang di lakukan pemeliharaan ikat pindah, dengan jumlah anggota 15 orang dengan jumlah ternak 2 – 3 ekor /orang. Telah dipasangkan 1 unit Alat biogas dalam pemanfaatan kotoran ternak untuk 2 keluarga tani yang telah dapat mengganti minyak tanah sebanyak 30 liter/bulan/KK dan menghasilkan pupuk kandang untuk tanaman, baik pupuk cair maupun pupuk organik padat. Hasil limbah ternak dalam bentuk biogas dan kascing telah laku dipasarkan ke pengusaha tanaman hias di kota Palu.

3) Pengembangan Pos Pelayanan Teknologi Pertanian (Posyantek)

Kegiatan ini diharapakan dapat memfasilitasi petani/pelaku agribisnis dalam mengidentifikasi dan memecahkan masalah petani di desa terkait sasaran P4MI guna

AR P4MI 2007 - Donggala 24

Page 25: Ipfi3pdata.litbang.pertanian.go.id/dokumen/one/14/file/... · Web viewPelaksanaan pemberdayaan petani untuk desa-desa T.A. 2007 sebanyak 110 desa meliputi: kegiatan persiapan, mobilisasi

medorong percepatan adopsi teknologi. Pembentukan Posyantek baru dilaksanakan di Desa Bahagia, Kecamatan Palolo dengan nama Pos Yantek Fajar Bersama dengan jumlah anggota 20 orang dimana anggotanya berasal dari wakil – wakil kelompok tani yang ada di Desa Bahagia dan untuk menunjang kegiatan pos yantek akan dibangun sebuah posko posyantek secara bertahap. Pengerjaannya masih dalam proses. Telah disepakati aturan main yang mengatur kegiatan dan kenggotaan kelompok yang tertuang dalam AD/ART kelompok. Konsultasi mengenai permasalahan pertanian baik secara langsung kepada peneliti/penyuluh BPTP serta kepada PPL yang bertindak sebagai manager Posyantek maupun dengan cara tertulis dengan mengisi buku permasalah yang ada di pos yantek. Untuk pengembangan modal kelompok akan dilakukan usaha penjualan saprodi dan pemasaran benih padi dari anggota yang menjadi penangkar benih serta pemasaran hasil olahan pangan yang dibuat oleh kelompok wanita tani. Untuk menunjang kegiatan pengembangan usaha ekonomi mikro dan penyaluran dana penguat modal kelompok telah dibuka rekening milik kelompok.

Untuk penguatan terhadap Posyantek lama (di Desa Porame dan Desa Lalundu), BPTP Sulawesi Tengah telah melaksanakan, yaitu : SL PTT Padi Sawah pada Pos Yantek Tinuvu (di Desa Porame) dan telah selesai dilaksanakan. Disamping itu telah dilaksanakan sekolah lapang penggunaan BWD yang dihadiri oleh beberapa anggota kelompok dan petani pelaksana. Posyantek Tinuvu masih melakukan penjualan saprodi berupa pupuk dan pestisida, serta berusaha tani, sementara pada Posyantek Rio Tani (di Desa Lalundu) dilakukan usaha simpan pinjam.

2.3.3. Informasi Teknis Pertanian dalam Bentuk Elektronik dan Non-Elektronik.

Kegiatan bertujuan untuk menyiapkan dan menyebarkan bahan informasi kepada para pengguna. Bentuk informasi berupa : 4 judul dalam bentuk VCD/DVD; 6 judul dalam bentuk folder; 2 judul dalam bentuk juknis dan 1 judul dalam bentuk kalender. Data lengkap tentang Pengemasan Informasi Teknologi Pertanian dapat dilihat pada Tabel 14.

Semua informasi tersebut di atas direncanakan pada bulan Februari 2007 akan diserahkan ke masing-masing Balai Penyuluh Pertanian melalui Balai Informasi Penyuluh Pertanian untuk dapat digunakan oleh para petani yang membutuhkan.

Tabel. 14. Judul Informasi Teknologi Pertanian.

No Judul InformasiJenis Media yang diproduksi Sumber

Elektronik Non Elektronik Jumlah Informasi

AR P4MI 2007 - Donggala 25

Page 26: Ipfi3pdata.litbang.pertanian.go.id/dokumen/one/14/file/... · Web viewPelaksanaan pemberdayaan petani untuk desa-desa T.A. 2007 sebanyak 110 desa meliputi: kegiatan persiapan, mobilisasi

1 Budidaya Bawang Merah   Folder 1000 BPTP2 Klon Unggul Kakao   Folder 1000 BPTP3 Mesin Perontok Padi   Folder 1000 BPTP4 Pemanfaatan Limbah Pertanian Sebagai Pakan Ternak   Folder 1000 BPTP5 Pemeliharaan Sapi Semi Intensif VCD/DVD 10 BPTP6 Pengendalian Hama Lalat Buah VCD/DVD 10 BPTP7 Pengendalian Hama Tikus dengan Bubu Perangkap   Folder 1000 BPTP8 Pengolahan Hasil Buah-buahan   Juknis 500 BPTP9 Pengolahan Minyak Kelapa VCD/DVD 10 BPTP10 PTT Jagung   Juknis 500 BPTP11 Rangkuman Teknologi Hasil Kajian BPTP Sul-Teng   Kalender 1000 BPTP12 Teknologi Pemeliharaan Kakao VCD/DVD 10 BPTP13 Virgin Coconut Oil   Folder 1000 BPTP

2.4. Manajemen Proyek

Kegiatan PIU Kabupaten Donggala periode Januari – Desember 2007 meliputi : (a) Kelengkapan perangkat operasional proyek, (b) Kegiatan koordinasi perencanaan dan pelaksanaan kegiatan proyek, (c) Memfasilitasi kegiatan Pelatihan/Workshop; (d) Supervisi, Monitoring-Evaluasi dan Auditing, (e) Kegiatan pembuatan laporan, serta (f) Kontribusi Pemda Kabupaten dalam kegiatan P4MI.

A. Kelengkapan Perangkat Operasional Proyek

Kelengkapan Perangkat Operasional Proyek yang ada di Kabupaten Donggala terdiri dari:

1. D I P A, tersedia pada tanggal 31 Desember 2006.2. Rencana Teknis tingkat PIU, tersedia pada tanggal 20 Februari 2007.3. Perangkat organisasi proyek (SK organisasi proyek ) tersedia pada tanggal

09 Februari 2007.

B. Kegiatan Koordinasi dan Pelaksanaan Kegiatan Proyek

Kegiatan koordinasi dan pelaksanaan P4MI periode Januari – Desember 2007 yang difasilitasi maupun diikuti Tim PIU-P4MI Kabupaten Donggala, terdiri dari:

1. Menghadiri pertemuan bulanan SLK di sekretariat LSM Pujananti setiap tanggal 20 bulan berjalan.

2. Rapat koordinasi Tindak lanjut hasil pertemuan di Temanggung, di Sekretariat LSM Pujananti pada tanggal 31 Januari 2007.

AR P4MI 2007 - Donggala 26

Page 27: Ipfi3pdata.litbang.pertanian.go.id/dokumen/one/14/file/... · Web viewPelaksanaan pemberdayaan petani untuk desa-desa T.A. 2007 sebanyak 110 desa meliputi: kegiatan persiapan, mobilisasi

3. Koordinasi dengan Kepala BIPP (Anggota Tim DCC) tentang koordinasi ditingkat lapangan antara PPL, SLK, FD, KID dan pihak terkait lainnya, di Kantor BIPP pada tanggal 9 Februari 2007

4. Rapat koordinasi tentang persiapan kunjungan mentri pertanian dan rencana kerja T.A. 2007, di Kantor BIPP pada tanggal 13 Februari 2007.

5. Rapat koordinasi Pelaksanaan Investasi Desa, di Sekretariat LSM Pujananti pada tanggal 26 Februari 2007.

6. Rapat koordinasi tindak lanjut hasil misi review ADB Feb-Maret 2007, di Kantor Distanak Donggala pada tanggal 13 Maret 2007.

7. Rapat koordinasi tentang kunjungan Sekjen Deptan RI di Kab. Donggala, di Kantor Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) Kabupaten Donggala pada tanggal 31 Maret 2007,

8. Pertemuan bersama Kepala BPP, LSM local dan BPTP, di Kantor BIPP pada tanggal 5 April 2007.

9. Rapat koordinasi tindak lanjut MOU ADB 2007 dan Draft Perpanjangan P4MI di Sekretariat LSM Pujananti pada tanggal 23 April 2007.

10. Koordinasi dengan Ibu Tri (Dinas Pertanian TK I), Pak Masyo (Bank Mandiri-Palu), Pak Sujasno (Bank Syariah Mandiri-Palu) tentang Skim Pelayanan Pembiayaan Pertanian (SP-3), 4 Mei 2007

11. Rapat koordinasi rencana pertemuan tim DCC, Tindak Lanjut Temuan BPKP dan Tindak Lanjut Hasil Survei Identifikasi, di Sekretariat LSM Pujananti pada tanggal 16 Mei 2007.

12. Rapat Koordinasi hasil identifikasi calon lokasi pengembangan agribisnis, di Sekretariat LSM Pujananti pada tanggal 7 Juni 2007,

13. Rapat koordinasi Percepatan Proposal Investasi Desa, di Sekretariat LSM Pujananti pada tanggal 20 Juni 2007,

14. Rapat koordinasi Persiapan Audit ADB dan Model Agribisnis Pedesaan, di Sekretariat LSM Pujananti pada tanggal 17 Juli 2007,

15. Rapat koordinasi Persiapan Tim Audit ADB, di Sekretariat LSM Pujananti pada tanggal 20 dan 31 Juli 2007 serta 2 Agustus 2007,

16. Rapat koordinasi Bahan Presentasi Workshop Inovasi Agribisnis Pedesaan, di Sekretariat LSM Pujananti pada tanggal 27 Agustus 2007,

AR P4MI 2007 - Donggala 27

Page 28: Ipfi3pdata.litbang.pertanian.go.id/dokumen/one/14/file/... · Web viewPelaksanaan pemberdayaan petani untuk desa-desa T.A. 2007 sebanyak 110 desa meliputi: kegiatan persiapan, mobilisasi

17. Rapat koordinasi Kemajuan Penggunaan dana pendamping (DAU) P4MI Kab. Donggala, di Kantor Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) Donggala pada tanggal 6 Nopember 2007,

18. Rapat koordinasi Kegiatan Outreach di Kecamatan Rio Pakava, di Kantor Distanak Donggala pada tanggal 7-8 Nopember 2007,

19. Rapat koordinasi Persiapan kunjungan Tim supervisi ADB ke Kab. Donggala, di Sekretariat LSM Pujananti pada tanggal 19 Nopember 2007,

20. Rapat koordinasi Lokasi sasaran Tim Monev PCMU, di Sekretariat PIU pada tanggal 22 Nopember 2007,

21. Rapat koordinasi Model Agribisnis Pedesaan dan Program kerja T.A. 2008, di Sekretariat PIU pada tanggal 4 Desember 2007,

C. Kegiatan Pelatihan dan Workshop

Jenis kegiatan peningkatan kapasitas pengelola program yang difasilitasi Unit Pelaksana Proyek (PIU) T.A. 2007 meliputi : 1). Pelatihan Lembaga Keuangan Mikro Angkatan I; 2). Workshop Sistem Pelaporan Investasi Desa; 3). Workshop Sosialisasi P4MI Tingkat Kabupaten; 4). Workshop Manajemen Kegiatan P4MI T.A. 2007; 5). Pelatihan Lembaga Keuangan Mikro Angkatan II; 6). Pelatihan PPMS dan Koordinasi Kegiatan Tahun 2007; 7). Workshop Pemantapan Pelaksanaan Investasi Desa; dan 8). Pelatihan Jaringan on line. Data lengkap tentang jenis dan waktu kegiatan pelatihan dan workshop yang dilaksakan oleh PIU dapat dilihat pada Lampiran 4.

D. Supervisi, Monitoring dan Evaluasi - Auditing

Kegiatan supervisi, monitoring evaluasi dan auditing yang dilaksanakan di Kabupaten Donggala periode T.A. 2007, sebagai berikut:

1. Kunjungan kerja Sekretaris Jenderal Departemen Pertanian Republik Indonesia dan Kepala Badan Litbang Pertanian Jakarta pada tanggal 2 April 2007. Lokasi kunjungan Desa Tolongano dan Desa Guntarano.

2. Monitoring PCMU ke Kecamatan Palolo (Desa Petimbe, Ranteleda dan Desa Bahagia) pada tanggal 3 April 2007.

3. Audit keuangan kegiatan P4MI oleh BPKP Perwakilan Sulawesi Tengah ( Budi. D; A. Razik M; Sapto Fajar; dan Abigail M ) pada tanggal 14 Mei – 6 Juni 2007. Lokasi yang dikunjungi sebanyak 18 desa Lokasi TA 2006.

AR P4MI 2007 - Donggala 28

Page 29: Ipfi3pdata.litbang.pertanian.go.id/dokumen/one/14/file/... · Web viewPelaksanaan pemberdayaan petani untuk desa-desa T.A. 2007 sebanyak 110 desa meliputi: kegiatan persiapan, mobilisasi

4. Kunjungan Tim Konsultan pusat (H. Soentoro M.S. dan Dr. Iwan Rifianto) ke Calon lokasi Pengembangan Agribisnis Pedesaan (Desa Bahagia, Kecamatan Palolo; Desa Tolongano, Kecamatan Banawa Selatan; Desa Malino, Kecamatan Balaesang; Desa Toaya, Kecamatan Sindue; dan Desa Guntarano, Kecamatan Tanantovea) pada tanggal 4-6 Juni 2007.

5. Kunjungan Tim ADB (Ibu Ayun) dan PCMU (Bpk Effendi dan Bpk Eko) ke lokasi sasaran P4MI Donggala ke Desa Tolongano, Limboro, dan Desa Guntarano pada tanggal 10 Juli 2007.

6. Kunjungan Tim Pustaka Bogor (Bambang dan Irfan) dan Badan litbang Jakarta (Siti Nurjayanti, Arini Daryati dan Nandi) ke Desa Toaya, Kecamatan Sindue pada tanggal 27 Juli 2007.

7. Kunjungan Bu Ayun Sundari (ADB), Dr. E. Eko Ananto dan Ir. Hendro G., MP (PCMU), Maria (Tempo), Afrika Rika (Bisnis Indonesia), Ochan (Jakarta Post), Renhard Panggabean (Kompas), Jois (Suara Pembaharuan), dan Habil (Radar Sulteng). Ke Desa Tolongano, Desa Limboro, Desa Rano dan Desa Guntarano pada tangga 17- 19 September 2007.

8. Kunjungan Tim supervisi ADB: Ayun Sundari dan Mr. Gill ke Desa Limboro, Tolongano, dan Desa Guntarano pada tanggal 21 - 23 September 2007.

9. Kunjungan Supervisi Tim ADB (Dr. Jamilur Rahman), konsultan pusat (Dr. Kee Chai Chong), dan PCMU (Dr. E. Eko Ananto) ke Desa Limboro, Rano, Guntarano dan Desa Jonooge pada tanggal 20 - 21 Nopember 2007

10. Kunjungan Tim Monev PCMU (Isbandi dan Rudi) ke Desa Berdikari, Ranteleda, Guntarano, Toaya, Limboro dan Desa Mbuwu, tanggal 22 - 23 Nopember 2007

11. Kunjungan Tim Konsultan pusat (Dr. Iwan. dan Dr. Suparno) ke Calon lokasi Pengembangan Agribisnis Pedesaan (Desa Tolongano, Guntarano, dan Desa Toaya) pada tanggal 3 - 4 Desember 2007

E. Kegiatan Pelaporan.

Jenis pelaporan yang telah dibuat PIU Kabupaten Donggala selama periode T.A. 2007, yaitu : (i). Laporan Kajian Dampak Awal/KDA; (ii). Laporan Project Performance Monitoring System/PPMS T.A. 2006; (iii). Laporan Tahunan 2006 P4MI Kabupaten Donggala; dan (iv). Laporan Tengah Tahunan P4MI – Kabupaten Donggala T.A. 2007.

2.5. Kemajuan Keuangan

2.5.1. Sumber Dana Loan:

AR P4MI 2007 - Donggala 29

Page 30: Ipfi3pdata.litbang.pertanian.go.id/dokumen/one/14/file/... · Web viewPelaksanaan pemberdayaan petani untuk desa-desa T.A. 2007 sebanyak 110 desa meliputi: kegiatan persiapan, mobilisasi

Pagu, realisasi dan sisa dana loan - T.A. 2007 dapat dilihat pada Tabel 15. Penggunaan dana loan hingga Desember 2007 sebesar Rp. 22.697.502.275,- atau sekitar 75,76 % dari total pagu anggaran. Penggunaan dana loan untuk kegiatan investasi desa sebesar Rp. 21. 531.429.225 atau sekitar 75,74 % dari total pagu anggaran dana investasi desa sebesar Rp. 28.429.000.000,-. Dana loan untuk kegiatan investasi desa mencapai 94,89 % dan terkecil untuk kegiatan equipment mencapai 0,2 % dari total pagu anggaran loan sebesar Rp. 29.958.540.000,-. Dana loan lainnya digunakan untuk kegiatan Training and fellowship dan Operating and Maintenance.

Tabel. 15. Pagu, Realisasi dan Sisa Dana Loan T.A. 2007

No Uraian Kegiatan Pagu Anggaran Realisasi Sisa(Rp) (Rp) (Rp)

2 Equipment 59,500,000 57,000,000 2,500,000 4 Training and Fellowship 717,500,000 452,255,000 265,245,000 6 Operating & Maintenance 752,540,000 656,818,050 95,721,950

10 Village Invenstment Fund 28,429,000,000 21,531,429,225 6,897,570,775   Jumlah 29,958,540,000 22,697,502,275 7,261,037,725 Keterangan : Periode Laporan Januari s.d Desember 2007

Belum 100%-nya dana loan untuk kegiatan investasi desa akibat keterlambatan pelaksanaan investasi desa di tingkat lapangan. Faktor – faktor penyebab keterlambatan telah diuraikan pada sub Bab 2.1.2 bagian c.2 tentang Kemajuan Investasi Desa.

2.5.2. Sumber Dana Pendamping - Pemda Donggala.

Kontribusi Pemda Kabupaten Donggala pada kegiatan P4MI Tahun 2007 yang bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU) sebesar Rp. 2.449.003.400 dan telah terealisasi sebesar Rp. 2.426.378.000,- (99,08 %) dan terjadi peningkatan sebesar 56,95 % dibanding kemajuan sampai dengan periode Juni 2007.

Tabel. 16. Pagu, Realisasi dan Sisa Dana APBD II (DAU) T.A. 2007

No Uraian KegiatanPagu Anggaran Realisasi Sisa

(Rp) (Rp) (Rp)

1 Honor & Insentif (PIU, DCC, Camat, PIP, KID, FD) 750,010,000 749,260,000 750,000

2 Equipment 650,611,000 648,919,000 1,692,000

3Travel Monev, Pembinaan, Rapat, Sosialisasi, Operasional Kantor 1,048,382,400 1,028,199,000 20,183,400

  Jumlah 2,449,003,400 2,426,378,000 22,625,400

Keterangan : Periode Laporan Januari s.d Desember 2007

2.6. Manfaat dan Dampak Awal Investasi Desa

Laporan tentang manfaat dan dampak awal investasi desa untuk lokasi sasaran P4MI T.A. 2007 belum ada mengingat kegiatan investasi desa belum selesai dilaksanakan

AR P4MI 2007 - Donggala 30

Page 31: Ipfi3pdata.litbang.pertanian.go.id/dokumen/one/14/file/... · Web viewPelaksanaan pemberdayaan petani untuk desa-desa T.A. 2007 sebanyak 110 desa meliputi: kegiatan persiapan, mobilisasi

hingga bulan Desember 2007. Manfaat dan dampak awal investasi desa yang akan diuraikan pada sub Bab 2.6 adalah lokasi sasaran P4MI T.A. 2006. Kegiatan investasi desa pada lokasi sasaran P4MI T.A. 2006 meliputi : jalan usaha tani, irigasi, demplot dan pelatihan. Adapun manfaat dan dampak awal investasi desa tersebut, yaitu :

2.6.1. Jalan Usaha Tani

Berdasarkan hasil kegiatan Project Performance Monitoring System (PPMS) pada T.A. 2007 (lihat Tabel 17 di bawah) yang dilakukan pada desa-desa sasaran P4MI T.A. 2006 menunjukkan bahwa di atas 20 % jalan usaha tani yang telah dibangun lebih banyak dimanfaatkan untuk kepentingan pengangkutan hasil panen dan sarana produksi pertanian.

Tabel. 17. Jenis Pemanfaatan Jalan Usaha Tani doi Lokasi P4MI T.A. 2006

No Jenis Pemanfaatan Rata-rata (%)1 Pengangkutan Hasil Panen 33.68 2 Pengangkutan Sarana Produksi 24.21 3 Pengangkutan Hasil Olahan Pertanian 5.79 4 Pengangkutan Ternak/Unggas 8.95 5 Pengangkutan Hasil Ternak/Unggas 6.32 6 Pemasaran Hasil Panen/Produk Pertanian 13.68 7 Lainnya 7.37

Pemanfaatan jalan usaha tani untuk pengangkutan hasil olahan pertanian, ternak/unggas, hasil ternak/unggas dan pemasaran hasil panen/produk pertanian masih dibawah 15 %. Pemanfaatan lainnya jalan usaha tani digunakan untuk : tukang ojek dan akses anak sekolah.

Kegiatan pengangkutan hasil panen, pengangkutan sarana produksi maupun pemasaran hasil panen dari lahan/kebun lebih banyak diperankan oleh kaum laki-laki dibanding kaum perempuan. Hal ini berkaitan dengan kegiatan fisik yang lebih banyak membutuhkan laki-laki dibanding kaum perempuan. Sarana pengangkutan hasil pertanian berupa : sepeda, motor, gerobak dan beberapa kendaraan roda empat.

Sesuai Tabel 18. di bawah, dampak awal paling dirasakan oleh para pemanfaat hasil kegiatan pembangunan jalan usaha tani adalah dapat mengurangi biaya angkut dengan skor mencapai 77,62 % dan terkecil dirasakan dampaknya untuk meningkatkan harga jual hasil tani. Dampak awal jalan usaha tani lainnya, yaitu: dapat meningkatkan hasil panen, mengurangi susut hasil panen dan dapat meningkatkan mutu hasil panen. Tabel. 18. Dampak Jalan Usahatani di Lokasi P4MI - T.A. 2006

No Jenis dampak Rata-rata (%)1 Pengurangan biaya angkut 77.622 Peningkatan harga jual hasil tani 57.22

AR P4MI 2007 - Donggala 31

Page 32: Ipfi3pdata.litbang.pertanian.go.id/dokumen/one/14/file/... · Web viewPelaksanaan pemberdayaan petani untuk desa-desa T.A. 2007 sebanyak 110 desa meliputi: kegiatan persiapan, mobilisasi

3 Peningkatan Hasil Panen 73.184 Pengurangan susut hasil panen 72.745 Peningkatan mutu hasil panen 62.47

2.6.2. Pembangunan Irigasi Sederhana

Dari Tabel 19 di bawah, pembangunan irigasi lebih banyak dimanfaatkan untuk pengairan lahan mencapai nilai 42,42 % dan untuk kegiatan rumah tangga 27,27 %. Pemanfaatan lainnya, irigasi digunakan untuk kebutuhan perikanan, peternakan, dan pengolahan hasil.

Tabel. 19. Jenis Pemanfaatan Irigasi Sederhana di Lokasi P4MI T.A. 2006

No Jenis Pemanfaatan Total/Rata-rata (%)1 Pengairan lahan 42.422 Budidaya Ikan 6.063 Peternakan 6.064 Pengolahan Hasil 9.095 Rumah tangga 27.276 Lainnya 9.09

Pembuatan atau perbaikan irigasi sederhana di desa-desa asasaran P4MI Kabupaten Donggala T.A. 2006 lebih diperuntukkan untuk mengairi padi sawah yang selama ini menjadi kendala bagi para petani padi sawah. Dengan adanya kegiatan investasi desa berupa irigasi sederhana, terdapat beberapa lahan tidur sudah dapat dimanfaatkan untuk ditanami padi sawah atau komoditi lainnya yang membutuhkan air irigasi tersebut. Padi sawah umumnya menjadi salah satu komoditi unggulan di desa yang mengusulkan perbaikan atau pembuatan irigasi sederhana tersebut.

Tabel. 20. Dampak Irigasi Sederhana di Lokasi P4MI - T.A. 2006

No Jenis dampak Rata-rata (%)1 Peningkatan Hasil Panen 59.742 Peningkatan jenis cocok tanam 154.173 Peningkatan indeks tanam 79.174 Peningkatan kegiatan pertanian sekunder 42.505 Peningkaan pemanfaatan lahan tidur 72.716 Peningkatan penyerapan tenaga kerja 100.007 Peningkatan penggunaan teknologi baru 82.50

Sesuai hasil kegiatan PPMS, dampak awal irigasi yang dirasakan oleh para pemanfaat yaitu dapat meningkatkan : hasil panen, jenis cocok tanam, indeks tanam, kegiatan pertanian sekunder, pemanfaatan lahan tidur, penyerapan tenaga kerja, dan peningkatan penggunaan teknologi baru. Dampak irigasi sederhana dapat di lihat pada Tabel 20 di atas.

AR P4MI 2007 - Donggala 32

Page 33: Ipfi3pdata.litbang.pertanian.go.id/dokumen/one/14/file/... · Web viewPelaksanaan pemberdayaan petani untuk desa-desa T.A. 2007 sebanyak 110 desa meliputi: kegiatan persiapan, mobilisasi

2.6.3. Pelatihan Petani

Hasil pelatihan petani lebih banyak dimanfaatkan dalam hal penekanan serangan hama/penyakit dibanding lainnya (Lihat Tabel 21.). Hal ini menunjukkan kecenderungan bahwa serangan hama/penyakit tanaman menjadi kendala prioritas dalam peningkatan produksi pertanian. Pemanfaatan hasil pelatihan untuk pemanfaatan limbah tanaman/ ternak tergolong rendah.

Tabel. 21. Jenis Pemanfaatan Pelatihan di Lokasi P4MI T.A. 2006

No Jenis Pemanfaatan %1 Peningkatan produksi tanaman/ternak 19.232 Penurunan Serangan Hama/Penyakit 30.773 Peningkatan Kegiatan Pertanian sekunder 11.544 Peningkatan Jenis cocok tanam / jenis ternak 7.695 Peningkatan pemanfaatan lahan tidur 7.696 Peningkatan teknologi budidaya tanaman/ternak 11.547 Peningkatan pemanfaatan limbah tanaman/ternak 3.858 Peningkatan harga jual hasil panen/ternak 7.69

Dampak awal yang paling umum dirasakan dari hasil kegiatan pelatihan petani sebagai berikut : peningkatan keterampilan/ pengetahuan, peningkatan kesadaran akan manfaat teknologi, peningkatan pemanfaatan Sumber Daya Alam (SDA), peningkatan produktivitas usaha tani, dan peningkatan daya saing. Dampak pelatihan dapat di lihat pada Tabel 22 di bawah.

Tabel. 22. Dampak Pelatihan di Lokasi P4MI - T.A. 2006No Jenis Dampak Awal %

1 Peningkatan Keterampilan/Pengetahuan 33.332 Peningkatan Kesadaran akan manfaat teknologi 22.223 Peningkatan Pemanfaatan SDA secara Optimum 16.674 Peningkatan Produktivitas Usaha Tani 16.675 Peningkatan daya saing 11.11

2.6.4. Demplot

Jenis pemanfaatan demplot di lokasi sasaran kegiatan P4MI T.A. 2006 dapat di lihat pada Tabel 23 di bawah. Pemanfaatan hasil demplot yang paling banyak dirasakan oleh para pemanfaat sasaran adalah terhadap peningkatan produksi tanaman/ternak. Pemanfaatn lainnya dapat dirasakan dalah hal : penekanan serangan hama/penyakit,

AR P4MI 2007 - Donggala 33

Page 34: Ipfi3pdata.litbang.pertanian.go.id/dokumen/one/14/file/... · Web viewPelaksanaan pemberdayaan petani untuk desa-desa T.A. 2007 sebanyak 110 desa meliputi: kegiatan persiapan, mobilisasi

penerapan teknologi budidaya tanaman/ternak, pemanfaatan lahan tidur, penambahan jenis cocok tanam / jenis ternak. Sementara pemanfaatan untuk peningkatan kegiatan pertanian sekunder dan peningkatan pemanfaatan limbah tanaman/ternak masih memiliki nilai prosentase rendah (di bawah 3 %).

Tabel. 23. Jenis Pemanfaatan Demplot di Lokasi P4MI T.A. 2006

No Jenis Pemanfaatan %1 Peningkatan produksi tanaman/ternak 27.172 Penurunan Serangan Hama/Penyakit 20.813 Peningkatan Kegiatan Pertanian sekunder 2.314 Peningkatan Jenis cocok tanam / jenis ternak 9.255 Peningkatan pemanfaatan lahan tidur 18.506 Peningkatan teknologi budidaya tanaman/ternak 19.657 Peningkatan pemanfaatan limbah tanaman/ternak 2.31

Ditinjau dari segi dampak awal hasil kegiatan demplot sesuai Tabel 24 di bawah, menunjukkan bahwa dampak awal yang paling dirasakan pemanfaat yaitu: peningkatan akan keterampilan/pengetahuan. Dampak lainnya dari hasil kegiatan demplot meliputi : kesadaran akan manfaat teknologi, pemanfaatan sumberdaya alam secara optimum, peningkatan akan produktivitas usaha tani dan daya saing.

Tabel. 24. Dampak Demplot di Lokasi P4MI - T.A. 2006No Jenis Dampak Awal %

1 Peningkatan Keterampilan/Pengetahuan 29.172 Peningkatan Kesadaran akan manfaat teknologi 23.613 Peningkatan Pemanfaatan SDA secara Optimum 15.284 Peningkatan Produktivitas Usaha Tani 22.225 Peningkatan daya saing 9.72

RENCANA KEGIATAN P4MI Kabupaten Donggala

Tahun Anggaran 2008

Rencana kegiatan P4MI T.A. 2008 di Kabupaten Donggala meliputi kegiatan Pemberdayaan Petani; Pengembangan Sumber Informasi Pertanian Tingkat Kabupaten;

AR P4MI 2007 - Donggala 34

Bab

Page 35: Ipfi3pdata.litbang.pertanian.go.id/dokumen/one/14/file/... · Web viewPelaksanaan pemberdayaan petani untuk desa-desa T.A. 2007 sebanyak 110 desa meliputi: kegiatan persiapan, mobilisasi

Dukungan Pengembangan Inovasi Pertanian dan Diseminasi; serta Manajemen Proyek. Pembiayaan rencana kegiatan P4MI T.A. 2008 di Kabupaten Donggala bersumber dari dana Bantuan Luar Negeri (BLN) dan dana pendamping P4MI Kabupaten Donggala (DAU).

Pelaksanaan P4MI di Kabupaten Donggala direncanakan meliputi : lanjutan pelaksanaan investasi desa T.A. 2007; pengadaan dan pemeliharaan (peralatan kantor, meubeller; kendaraan); koordinasi kegiatan; operasionalisasi PPMS; pelaporan; penguatan kapasitas, kegiatan agribisnis pedesaan; mencacah informasi harga pasar; dukungan permodalan usaha kelompok tani; memfasiitasi pertemuan FAD; pembinaan, monitoring dan evaluasi; serta perbaikan kegiatan investasi desa.

Guna mendukung tujuan dan keberlanjutan kegiatan P4MI di Kabupaten Donggala, pihak pemda Donggala telah menganggarkan dari dana alokasi umum (DAU T.A. 2008) sebagai berikut : 1). Dukungan biaya operasional bagi (Tim DCC, Tim PIU, Camat, dan PPL/BPP); 2). Pengembangan Permodalan Usaha tani; 3). Kegiatan siaran langsung (radio) tentang “rona desa profil pembangunan pertanian Kabupaten Donggala; 4). Dukungan biaya rapat koordinasi (Tim DCC, PIU, FAD); 5). Biaya pembinaan, monitoring dan evaluasi kegiatan P4MI di Kab. Donggala; 6). Biaya koordinasi ke tingkat pusat; dan 7). Dukungan biaya penyempurnaan hasil pelaksanaan investasi di beberapa desa sasaran P4MI Kabupaten Donggala.

Rencana kegiatan P4MI T.A. 2008 Kabupaten Donggala selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 5.

PERMASALAHAN DAN STRATEGI TINDAK LANJUT

PELAKSANAAN P4MI

4.1. Pemberdayaan Petani

AR P4MI 2007 - Donggala 35

Bab

Page 36: Ipfi3pdata.litbang.pertanian.go.id/dokumen/one/14/file/... · Web viewPelaksanaan pemberdayaan petani untuk desa-desa T.A. 2007 sebanyak 110 desa meliputi: kegiatan persiapan, mobilisasi

Masalah yang dihadapi pada komponen 1, yaitu: (i). kelompok tani yang dibentuk/direvitalisasi pada lokasi sasaran P4MI pra-T.A. 2007 umumnya belum memiliki kegiatan setelah pelaksanaan demplot atau pelatihan selesai; (ii). KID lokasi sasaran P4MI pra- T.A. 2007 umumnya tidak aktif setelah pelaksanaan investasi desa selesai; (iii). operasional dan pemeliharaan investasi desa belum ada tindak lanjutnya.

Penyebab terjadinya masalah tersebut di atas cenderung diakibatkan: (i). belum adanya konsep keberlanjutan kelembagaan (Kelompok tani dan KID) yang jelas; (ii). metode penggalian kebutuhan yang kurang tepat; (iii). sosialisasi program P4MI di tingkat lapangan yang kurang optimal; (iv). pendampingan yang kurang optimal; (v). program kerja pendampingan kurang jelas; (vi). kurangnya pemahaman pendamping lapangan akan konsep pemberdayaan secara partisipatif; (vii). belum adanya panduan teknik memotivasi masyarakat/kelompok tani.

Guna mengatasi permasalahan tersebut di atas, perlu kiranya dilakukan sebagai berikut :

a. Perubahan pola pikir masyarakat tani dalam meningkatkan etos kerja membutuhkan waktu cukup panjang, sehingga yang utama adalah pihak pemerintah Republik Indonesia berusaha untuk memperpanjang kegiatan P4MI minimal 3-4 tahun lagi mengingat dampak manfaat investasi desa yang telah dirasakan pemanfaat dan dana yang dikeluarkan untuk kegiatan P4MI sudah cukup tinggi.

b. Kiranya segera dapat menyusun konsep keberlanjutan kelembagaan di tingkat desa (Kelompok tani dan KID), metode penggalian kebutuhan kelompok tani, dan teknik memotivasi masyarakat tani melalui pertemuan khusus di tingkat pusat yang difasilitasi oleh PCMU.

c. Perlu adanya evaluasi kinerja para pihak pengelola program baik konsultan maupun pendamping di tingkat lapangan serta penegakan sangsi bagi yang memiliki kinerja kurang baik.

d. Perlu adanya ToT bagi pengelola P4MI tingkat kabupaten tentang : (i). manajmen kelompok tani; (ii). kewirausahaan; (iii). teknik memotivasi masyarakat tani; (iv). dan teknik penggalian kebutuhan kelompok tani.

e. Dalam pemberdayaan kelompok tani, pihak pengelola P4MI Kabupaten Donggala telah mencoba membuat Draft 15 langkah proses pembentukan/pengembangan poktan yang sudah dibahas bersama beberapa SLK pada bulan Juni 2007.

f. Memotivasi kelompok-kelompok tani sasaran yang berorientasi bisnis. Revitalisasi tidak cukup hanya dengan resuffle pengurus, tetapi perlu diorganisir kembali berdasarkan minat masing-masing anggota. Penggalangan dana kelompok tani perlu dibangun melalui iuran pokok, iuran wajib dan iuran sukarela. Untuk mendukung penguatan kelembagaan petani tersebut, peranan PPL dan para pihak terkait sangat diharapkan.

AR P4MI 2007 - Donggala 36

Page 37: Ipfi3pdata.litbang.pertanian.go.id/dokumen/one/14/file/... · Web viewPelaksanaan pemberdayaan petani untuk desa-desa T.A. 2007 sebanyak 110 desa meliputi: kegiatan persiapan, mobilisasi

g. PIU akan memfasilitasi pertemuan untuk membuat rumusan operasional dan pemeliharaan investasi desa dengan melibatkan para pemanfaat, tokoh masayarakat, pemerintah desa, KID, dan BPD.

4.2. Pengembangan Sumber Informasi Pertanian Tingkat Kabupaten;

Masalah dalam Implementasi Pengembangan Sumber Informasi Pertanian Tingkat Kabupaten, yaitu : minat masyarakat akan informasi teknologi pertanian dan pemasaran melalui media cetak dan elektronik masih sangat kurang dan petugas kabupaten kurang fokus mengelola komponen 2 akibat sibuk dengan pekerjaan lainnya.

Guna mengantisipasi masalah tersebut di atas perlu dilakukan sebagai berikut :

a. PPL dan para pihak terkait lainnya perlu mengaktifkan kembali pertemuan rutin kelompok tani untuk memudahkan penyampaian informasi teknologi pertanian maupun pemasaran melalui sistem alur informasi yang telah dibuat oleh Tim PIU.

b. Kebutuhan informasi bagi petani perlu dibuat dalam bentuk yang menarik, misal media cetak bergambar atau media elektronik yang bisa diakses oleh petani, misal dalam bentuk cerita keberhasilan seorang petani.

c. Kebutuhan informasi petani yang telah dibuat selanjutnya harus didiskusikan antara para petani dan nara sumber terkait dan dapat di aplikasikan di tingkat kelompok tani.

d. Pihak proyek perlu merekrut tenaga indevenden untuk mengelola komponen 2 di tingkat kabupaten.

e. Pengenalan ”SPIA POSISANI” dan pentingnya media informasi melalui workshop atau sosialisasi dengan sasaran perdana adalah Kepala BPP, PPL, dan beberapa pengurus kelompok tani (yang aktif) di wilayah Kabupaten Donggala sasaran P4MI.

4.3. Dukungan untuk Pengembangan Inovasi Pertanian dan Diseminasi;

a. Masalah dalam Implementasi Komponen 3

1. Wilayah P4MI mempunyai ekosistem dan usahatani yang beragam, sedangkan tenaga peneliti BPTP Sulawesi Tengah sangat terbatas.

2. Tindak lanjut hasil kegiatan kajian BPTP Sulawesi Tengah oleh para petani sasaran masih sangat rendah.

b. Saran dan Upaya Peningkatan Keberhasilan Komponen 3.

1. Kegiatan pengkajian akan lebih diutamakan untuk komoditas unggulan dan sesuai kebutuhan petani.

AR P4MI 2007 - Donggala 37

Page 38: Ipfi3pdata.litbang.pertanian.go.id/dokumen/one/14/file/... · Web viewPelaksanaan pemberdayaan petani untuk desa-desa T.A. 2007 sebanyak 110 desa meliputi: kegiatan persiapan, mobilisasi

2. Peran PPL sangat penting dalam menindaklanjuti hasil kajian BPTP Sulawesi Tengah kepada kelompok tani

3. Pemda perlu memberi kemudahan dan mendukung terbentuknya lembaga pemasaran bersama bagi komoditi yang dihasilkan petani.

AR P4MI 2007 - Donggala 38