jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2016/08/jurnal-anis.docx · web viewpada saat ini program...

35
ANALISIS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM 1000 HARI AWAL KEHIDUPAN MANUSIA OLEH DINAS KESEHATAN KOTA TANJUNGPINANG NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : MARDIANIS NIM: 120563201071 JURUSAN ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI 2016

Upload: trinhdung

Post on 12-May-2018

219 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2016/08/JURNAL-ANIS.docx · Web viewPada saat ini program 1000 hari pertama kehidupan manusia cukup baik di kenal masyarakat, karena informasi

ANALISIS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM 1000 HARI AWAL KEHIDUPAN MANUSIA OLEH DINAS KESEHATAN

KOTA TANJUNGPINANG

NASKAH PUBLIKASI

Disusun Oleh :

MARDIANISNIM: 120563201071

JURUSAN ILMU ADMINISTRASI NEGARAFAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIKUNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

2016

Page 2: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2016/08/JURNAL-ANIS.docx · Web viewPada saat ini program 1000 hari pertama kehidupan manusia cukup baik di kenal masyarakat, karena informasi

SURAT PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING

Yang bertanda tangan dibawah ini adalah Dosen Pembimbing Skripsi mahasiswa yang

disebut dibawah ini :

Nama : Mardianis

NIM : 120563201071

Jurusan/ Prodi : Ilmu Administrasi Negara

Alamat : Jl. Handoyo putro perum bukit indah lestari blok g no 33

Nomor Telp : 085274950202

Email : [email protected]

Judul Naskah : Analisis Implementasi Kebijakan Program 1000 Hari Awal Kehidupan Manusia Oleh Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang

Menyatakan bahwa judul tersebut sudah sesuai dengan aturan tata tulis naskah ilmiah dan untuk dapat diterbitkan.

Tanjungpinang, 12 Agustus 2016Yang menyatakan,

Dosen Pembimbing I

Suradji M.Si.NIDN. 1029127803

Dosen Pembimbing II

Edison,MPANIDN. 1030128601

Page 3: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2016/08/JURNAL-ANIS.docx · Web viewPada saat ini program 1000 hari pertama kehidupan manusia cukup baik di kenal masyarakat, karena informasi

ABSTRAK

Di Kota Tanjungpinang program percepatan perbaikan gizi belum mencapai hasil yang memuaskan diakibatkan rendahnya kesadaran masyarakat dalam perilaku sehat, selain itu faktor ekonomi yang kurang memadai untuk kebutuhan sehari-hari. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat kerberhasilan pelaksanaan program 1000 hari pertama kehidupan. Dalam penelitian disini mengunakan dimensi komunikasi, sumber daya manusia, anggaran, peralatan informasi, disposisi, dan struktur birokrasi. Untuk metode penelitian yang di gunakan deskriptif kualitatif. Berdasarkan dalam pembahasan disini membahas tentang bagaimana keberhasilan Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang untuk mengimplementasikan bagaimana 1000 hari pertama kehidupan manusia di Kota Tanjungpinang. Pada saat ini program 1000 hari pertama kehidupan manusia cukup baik di kenal masyarakat, karena informasi yang di gunakan di Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang melalui jejaring lintas sektor dan sosial, koran, radio, spanduk, dan sarana sosial media juga ikut berperan dalam pemberian informasi program percepatan perbaikan gizi. Namun pelaksanaan dilapangan tetap masih menemukan kehendak yang cukup signifikan seperti kurang meratanya pemberian makanan tambahan bagi para balita berupa formula 75 dan formula 100 di posyandu sendiri masih belum efektif dalam implementasi program percepatan perbaikan gizi.

Kata Kunci :Implementasi, Program 1000 hari pertama kehidupan, Dinas Kesehatan.

Page 4: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2016/08/JURNAL-ANIS.docx · Web viewPada saat ini program 1000 hari pertama kehidupan manusia cukup baik di kenal masyarakat, karena informasi

ABSTRACK

In the town of Tanjungpinang acceleration nutrition improvement programme has not achieved satisfactory results due to lack of public awareness in healthy behaviors, in addition to the economic factors are inadequate for everyday needs. he purpose of this study to determine the level of implementation of the programme success first thousand days of life. In studies here using the dimensions of communication , human resources , budget , equipment information , dispositio, and bureaucratic structure. In these dimensions the resource at present is still very less especially human resources for health centers to the publik, For the research method used descriptive qualitative. Based on the discussion here is about how the success of Tanjungpinang City Health Department to implement how in thousand the first day of human life in Tanjungpinang. At this time the programme in thousandthe first day of human life quite well known people, because the information that is in use in the City Health Office Tanjungpinang through a network of cross sector and social services, newspapers, radio, banners , and means of social media also played a role in the provision of information acceleration programme improved nutrition . However, the implementation of the field still find the will of the significantly less inequality such as supplementary feeding for infants of the formulation seventy five and formula hundred in posyandu itself is still not effective in accelerating the implementation of nutrition improvement programme.

Keyword: Implementation, Programme first thousand days of life, public health office

Page 5: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2016/08/JURNAL-ANIS.docx · Web viewPada saat ini program 1000 hari pertama kehidupan manusia cukup baik di kenal masyarakat, karena informasi

ANALISIS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM 1000 HARI AWAL KEHIDUPAN MANUSIA OLEH DINAS KESEHATAN

KOTA TANJUNGPINANG

A. Latar Belakang

Pembangunan dibidang kesehatan merupakan bagian dari pembangunan

nasional, Pemerintah sebagai institusi tertinggi yang bertanggungjawab atas

pemeliharaan Kesehatan harus pula memenuhi kewajiban dalam penyediaan

sarana pelayanan kesehatan. Sebagaimana diketahui pembangunan kesehatan

merupakan kunci sukses yang mendasari pembangunan lainnya, dengan kata lain

kesehatan merupakan kebutuhan manusia yang utama dan menjadi prioritas yang

mendasar bagi kehidupan. Pelaksanaan pembangunan dibidang kesehatan

melibatkan seluruh warga masyarakat Indonesia, hal tersebut dapat dimengerti

karena pembangunan kesehatan mempunyai hubungan yang dinamis dengan

sektor lainnya.

Namun pada kenyataannya, tingkat derajat kesehatan masyarakat

Indonesia terutama masyarakat miskin dan kurang mampu masih rendah. Derajat

kesehatan masyarakat miskin yang masih rendah tersebut diakibatkan karena

sulitnya masyarakat miskin maupun kurang mampu mendapatkan akses terhadap

pelayanan kesehatan. Kesulitan akses pelayanan ini dipengaruhi oleh berbagai

faktor. Salah satu faktornya yaitu tidak adanya kemampuan secara ekonomi

dikarenakan biaya kesehatan yang mahal.

Berdasarkan program 1000 hari pertama kehidupan manusia menurut

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2013 percepatan

Page 6: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2016/08/JURNAL-ANIS.docx · Web viewPada saat ini program 1000 hari pertama kehidupan manusia cukup baik di kenal masyarakat, karena informasi

perbaikan gizi dan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 23

Tahun 2014 tentang upaya perbaikan gizi mulai dari awal hamil sampai anak usia

2 tahun. Pada awal hamil pemeriksaan (skreening) melalui 4 kali, trimester 1 itu

dari 0-3 bulan, trimester 2 dari 4-6 bulan, trimester 3 dan trimester 4 (7-9 bulan,

pemberian makanan tambahan (PMT), bumil cat, imunisasi, pemberian tablet

tambah darah. Pada saat melahirkan anak pastikan ibu memiliki status gizi baik

sebelum dan selama hamil, tidak mengalami kurang energi kronik (KEK) dan

anemia. Selama hamil ibu mengonsumsi makanan bergizi sesuai kebutuhan, porsi

kecil tapi sering jau lebih baik serta memperbanyak konsumsi sayur dan buah.

Suplemen tablet besi (Fe), asam folat, vitamin C sangat dibutuhkan untuk menjaga

ibu dari kemungkinan mengalami anemia. Ibu harus memeriksakan kehamilan

secara rutin. Memasuki kehamilan trimester ke-3, sebaiknya ibu dan suami sudah

mendapatkan informasi tentang menyusui, seperti manfaat menyusui, posisi dan

teknik menyusui yang tepat, cara menangani masalah-masalah yang muncul saat

menyusui.

Pada periode 0-6 bulan semua anak yang lahir harus mendapatkan Inisiasi

Menyusui Dini (IMD). Pemberian ASI Eksklusif membantu ibu mengatasi

masalah-masalah yang timbul selama menyusui dengan ASI Eksklusif dan

memantau pertumbuhan secara teratur.

Pada periode 6- 24 bulan, pastikan ibu mengetahui jenis dan bentuk

(konsistensi) makanan serta frekuensi pemberian makanan yang tepat diberikan

pada periode ini, pemberian makan mulai dari makanan cair atau lumat (6-8

bulan), lembek dan lunak/semi padat (8-12 bulan) dan padat (12-24 bulan) dukung

Page 7: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2016/08/JURNAL-ANIS.docx · Web viewPada saat ini program 1000 hari pertama kehidupan manusia cukup baik di kenal masyarakat, karena informasi

ibu untuk terus memberikan ASI sampai periode ini. Seorang ibu harus tahu untuk

mengolah dan memilih makanan yang murah dan bernilai gizi tinggi dan

memantau pertumbuhan dan memeriksakan kesehatan anak secara teratur.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan,

disebutkan bahwa kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur

kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesa

sebagaimana dimaksud dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Setiap

kegiatan dalam upaya untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan

masyarakat yang setinggi-tingginya dilaksanakan berdasarkan prinsip

nondiskriminatif, partisipatif, dan berkelanjutan dalam rangka pembentukan

sumber daya manusia Indonesia, serta peningkatan ketahanan dan daya saing

bangsa bagi pembangunan nasional.

Di Kota Tanjungpinang pada tahun 2013 terdapat 77 kasus balita yang

mengalami gizi buruk dan gizi kurang, angka tersebut meningkat di bandingkan

tahun 2012 yakni sebanyak 33 kasus, di tahun 2015 terdapat sebanyak 29 kasus

gizi buruk dan 45 kasus gizi kurang. Sementara masyarakat Kota Tanjungpinang

masih banyak yang belum sadar bahwa kesehatan itu merupakan hal yang sangat

penting bagi setiap seseorang. Sebagian masyarakat yang berpandangan bahwa

gizi buruk disebabkan oleh ekonomi padahal mayoritas kasus ini disebabkan oleh

kurangnya tingkat kesadaran sang ibu saat mengandung dan setelah melahirkan

akan pentingnya bayi yang ia kandung, rendahnya kesadaran untuk mendatangi

posyandu, kurang kesadaran akan pentingnya gizi terhadap anaknya. Berdasarkan

Page 8: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2016/08/JURNAL-ANIS.docx · Web viewPada saat ini program 1000 hari pertama kehidupan manusia cukup baik di kenal masyarakat, karena informasi

hal tersebut peneliti tertarik untuk mengetahui “Bagaimana Analisis

Implementasi Kebijakan Program 1000 Hari Awal Kehidupan Manusia” ?

B. Landasan Teori

Menurut William N.Dunn sebagaimana dikutip oleh (Nugroho 2012:300)

“analisis kebijakan adalah sebuah disiplin ilmu sosial terapan yang

menggunakan berbagai metode pengkajian multiple dalam konteks

argumentasi dan debat politik untuk menciptakan, secara kritis menilai,

mengomunikasikan pengetahuan yang relevan dengan kebijakan”.

a) Implementasi atau Pelaksanaan

Menurut Van Meter dan Van Horn (Budi Winarno 2014:149)

“mengemukan bahwa Implementasi Kebijakan adalah sebagai tindakan-

tindakan yang di lakukan oleh individu-individu (atau kelompok-kelompok)

pemerintah maupun swasta yang di arahkan untuk mencapai tujuan-tujuan

yang telah ditetapkan dalam keputusan-keputusan kebijakan sebelumnya”.

Edward III mengemukakan teori mengenai implementasi kebijakan dalam

buku Subarsono (2005:90) di pengaruhi oleh 4 variabel yaitu :

a. Komunikasi yaitu keberhasilan implementasi kebijakan mensyaratkan agar implementor mengetahui apa yang harus dilakukan, dimana menjadi tujuan dan sasaran kebijakan harus ditrasmisikan kepada kelompok sasaran sehingga akan mengurangi distorsi implementasi.

b. Sumberdaya yaitu walaupun isi kebijakan sudah dikomunikasikan secara jelas dan konsisten, tetapi apabika implementor kekurangan sumberdaya untuk melaksanakan, implementasi tidak akan berjalan efektif.

c. Disposisi merupakan watak dan karakteristik yang dimiliki oleh implementor seperti : komitmen, kejujuran sifat demokratis. Apabila implementor memiliki disposisi yang baik, maka dia akan dapat menjalankan kebijakan dengan baik seperti apa yang diinginkan oleh pembuat kebijakan. Ketika implementor memiliki sikap atau perspektif

Page 9: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2016/08/JURNAL-ANIS.docx · Web viewPada saat ini program 1000 hari pertama kehidupan manusia cukup baik di kenal masyarakat, karena informasi

yang berbeda dengan pembuat kebijakan, maka proses implementasi kebijakan juga menjadi tidak efektif.

d. Struktur birokrasi yang bertugas mengimplementasikan kebijakan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap implementasi kebijakan. Salah satu dari aspek struktur yang penting dari setiap organisasi adalah adanya prosedur operasi yang standar (standard operating procedures atau SOP). SOP menjadi pedoman bagi setiap implementor dalam bertindak.

b) Program 1000 hari kehidupan

Salah satu masalah gizi yang menjadi perhatian utama saat ini

adalah masih tingginya anak balita pendek (stunting) di negara kita. Dari 10

orang anak sekitar 3-4 orang anak balita mengalami stunting.  Anak balita

stunting tidak disebabkan oleh keturunan, tetapi lebih banyak disebabkan

oleh rendahnya asupan gizi dan penyakit berulang yang didasari oleh

lingkungan yang tidak sehat. Apabila janin dalam kandungan mendapatkan

gizi yang cukup, maka ketika lahir berat dan panjang badannya akan

normal. Keadaan ini akan berlanjut apabila bayi sampai dengan usia 6 bulan

mendapatkan ASI saja (ASI Eksklusif). Untuk mempertahankan hal

tersebut, maka pemberian MP-ASI sejak usia 6 bulan dan melanjutkan

pemberian ASI sampai usia 2 tahun merupakan cara efektif untuk mencapai

berat badan dan panjang badan yang normal. Anak balita stunting selain

mengalami gangguan pertumbuhan, umumnya memiliki kecerdasan yang

lebih rendah dari anak balita normal. Selain itu, anak balita stunting ketika

dewasa lebih mudah menderita penyakit tidak menular dan produktifitas

kerja yang lebih rendah.

Dengan demikian menanggulangi stunting pada anak balita berarti

meningkatkan sumber daya manusia. Periode yang paling kritis dalam

Page 10: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2016/08/JURNAL-ANIS.docx · Web viewPada saat ini program 1000 hari pertama kehidupan manusia cukup baik di kenal masyarakat, karena informasi

penanggulangan stunting dimulai sejak janin dalam kandungan sampai anak

berusia 2 tahun yang disebut dengan periode emas (seribu hari pertama

kehidupan). Oleh karena itu perbaikan gizi diprioritaskan pada usia seribu

hari pertama kehidupan yaitu 270 hari selama kehamilannya dan 730 hari

pada kehidupan pertama bayi yang dilahirkannya. Secara langsung masalah

gizi disebabkan oleh rendahnya asupan gizi dan masalah  kesehatan. Selain

itu asupan gizi dan masalah kesehatan merupakan dua hal yang saling

mempengaruhi. Adapun pengaruh tidak langsung adalah ketersediaan

makanan, pola asuh dan ketersediaan air minum (bersih), sanitasi dan

pelayanan kesehatan. Seluruh faktor penyebab ini dipengaruhi oleh

beberapa akar masalah yaitu kelembagaan, politik dan ideologi, kebijakan

ekonomi, dan sumberdaya, lingkungan, teknologi, serta kependudukan

(Unduh Dokumen: kerangka kebijakan gerakan nasioanal percepatan

perbaikan gizi dan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 42 Tahun

2013).

C. Hasil Penelitian

a) Dimensi Komunikasi untuk implementasi kebijakan program 1000

hari pertama kehidupan manusia

Menurut Edward III sebagaimana dikutip oleh Widodo (2006:97)

komunikasi diartikan sebagai proses penyampaian informasi komunikator

kepada komunikan. Komunikasi kebijakan berarti merupakan proses

penyampaian informasi kebijakan dari pembuat kebijakan (policy maker)

kepada pelaksana kebijakan (policy implementors).

Page 11: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2016/08/JURNAL-ANIS.docx · Web viewPada saat ini program 1000 hari pertama kehidupan manusia cukup baik di kenal masyarakat, karena informasi

Jadi, berdasarkan hasil wawancara penelitian mengenai dimensi

komunikasi ataupun informasi yang dilakukan kepada informan

(RS,AF,IR,EW,L,N,RF,LTdanIS,MS,ES,A,A,M) dilakukan di Dinas

Kesehatan berdasarkan teori Edward III berkaitan dengan komunikasi dan

tindakan yang di lakukan dari Dinas Kesehatan mulai dari individu sampai

kelompok sebagai perpanjang tangan di daerah dibidang kesehatan untuk

kerjasama antara Puskesmas, Posyandu, Pkk, Dasawisma, Majelis Taqlim

dan informasi kepada masyarakat itu mulai dari radio, koran, spanduk

dalam pelaksanaan program 1000 hari pertama kehidupan, mulai dari

masyarakat tidak mampu atau kurang gizi menurut standar nasional.

Namun untuk masyarakat di Kota Tanjungpinang bahwa selama

pemerintah pusat memberikan bantuan untuk anak gizi buruk dan gizi

kurang sampai saat ini masyarakat masih merasakan kekurangan bantuan

terhadap anak balita. Pelaksanaan program 1000 hari pertama kehidupan

di Posyandu hanya memberikan bantuan untuk orang-orang terdekat saja,

bukan hanya untuk balita atau orang tua yang tidak mampu/miskin.

Sedangkan balita yang harus mendapat bantuan pemberian makanan

tambahan (PMT) tidak mendapatkan pemberian bantuan tetapi diberikan

kepada yang tidak membutuhkan. Jadi, implementasi yang di lakukan

mulai dari Puskesmas seharusnya memantau kerja posyandu supaya

implementasi berjalan semestinya.

Informasi kebijakan dalam program 1000 hari pertama kehidupan

sebagai upaya percepatan perbaikan gizi. Pemerintah telah mengeluarkan

Page 12: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2016/08/JURNAL-ANIS.docx · Web viewPada saat ini program 1000 hari pertama kehidupan manusia cukup baik di kenal masyarakat, karena informasi

Peraturan Presiden Nomor 42 tahun 2013 tentang gerakan nasional

percepatan perbaikan gizi yang lebih fokus kepada 1000 Hari Pertama

Kehidupan. Gerakan ini mengutamakan upaya bersama antara pemerintah

dan masyarakat, melainkan upaya peningkatan efektifitas dari berbagai

inisiatif dan program yang sudah ada melalui dukungan dari Pemerintah.

Oleh karena itu, di perlukan koordinasi dan dukungan teknis, advokasi

tingkat tinggi, serta kemitraan lintas sektoral untuk mempercepat sasaran

perbaikan gizi masyarakat yang di terapkan dengan fokus perbaikan gizi

pada 1000 hari pertama kehidupan (HPK).

Namun untuk informasi kebijakan program 1000 hari pertama

kehidupan ini seharusnya pemerintah pusat menambahkan tenaga kerja

yang lebih maksimal, supaya implementasi kebijakan dari Presiden

Republik Indonesia berjalan secara efektif dan efesien. Pada saat ini

implementasinya masih belum efektif karena masih adanya masyarakat

yang belum memahami tentang kegunaan gizi seimbang akan pentingnya

gizi untuk anak balita. Pada tahun 2015 masih ada terjadi kecurangan

tentang pembagian bantuan untuk anak balita yang seharusnya

membutuhkan tetapi tidak mendapatkan bantuan. Maka seharusnya Dinas

Kesehatan lebih memperhatikan implementasi dari Puskesmas maupun

Posyandu.

b) Ketersediaan sumber daya dalam implementasi kebijakan

program 1000 hari pertama kehidupan manusia.

Page 13: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2016/08/JURNAL-ANIS.docx · Web viewPada saat ini program 1000 hari pertama kehidupan manusia cukup baik di kenal masyarakat, karena informasi

Menurut Edward III (1980 :11) sebagaimana di kutip oleh Widodo

2006:98) sumber daya adalah bagaimana jelas dan kosistennya

ketentuan-ketentuan atau aturan-aturan tersebut, jika para pelaksanan

kebijakan yang bertanggung jawab untuk melaksanakan kebijakan

kurang mempunyai sumber-sumber daya untuk melaksanakan

pekerjaan secara efektif, maka implementasi kebijakan tersebut tidak

akan efektif.

Dapat dilihat dari hasil wawancara peneliti menggunakan

ketersediaan sumber daya yang dilakukan kepada informan

(RS,AF,IR,EW,L,N,RF,LT dan IS,MS) berdasarkan pernyataan di atas

berdasarkan teori Edward III (Joko Widodo) bahwa dalam program

1000 hari pertama kehidupan manusia dalam penyediaan anggaran dan

prasarana sumber daya manusia, anggaran dalam program 1000 hari

pertama kehidupan harus di tingkatkan.

Berdasarkan sumber daya manusia dari Dinas Kesehatan masih

merasakan kekurangan karena berdasarkan sumber daya manusia dan

anggaran Dinas Kesehatan tidak mencukupi. Maka kurangnya sumber

daya manusia untuk di posisikan di Puskesmas-puskesmas di Kota

Tanjungpinang karena sumber daya manusia di Puskesmas masih

belum bekerja secara maksimal. Karena pegawai yang di posisikan di

bagian masing-masing atau punya tanggung jawab masing-masing

tetapi belum bekerja secara maksimal. Hal ini disebabkan karena para

pegawai bekerja tidak sesuai dengan keahlian masing-masing.

Page 14: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2016/08/JURNAL-ANIS.docx · Web viewPada saat ini program 1000 hari pertama kehidupan manusia cukup baik di kenal masyarakat, karena informasi

Seharusnya Pemerintah Pusat menambahkan sumber daya manusia

dan sumber anggaran (budget) supaya berjalanan nya program 1000

hari pertama kehidupan. Maka yang menjadi kendala di program 1000

hari pertama kehidupan sumber daya anggaran (budget) adalah untuk

mengimplementasikan kebijakan program 1000 hari pertama

kehidupan dengan tujuan masyarakat sehat dan menaggulangi

kemiskinan dan kelaparan Pemerintah pusat memenuhi anggaran untuk

sumber daya manusia. Maka upaya tersebut harus diselenggarakan dari

perencanaan yang dilakukan mulai dari Continium Orket (mulai dari

hamil- lansia), program Ibu dilakukan dengan skrening (pemeriksaan),

pemberian makanan tambahan (PMT), Bumil cat, dan pemberian tablet

tambah darah (FE). Pengawasan yang dilakukasn dari Dinas Kesehatan

untuk Puskesmas dari tingkat dasar yang mempunyai bidan kelurahan.

Berdasarkan laporan-laporan dari bidan keluarahan di tujukan ke Dinas

Kesehatan dari Dinas Provinsi baru Kemenkes atau Pemerintah Pusat.

Evaluasi yang di lakukan dari Dinas Kesehatan seleksi program kinerja

berdasarkan wilayah kerja sebelum tanggal yang telah di tentukan data

harus diterima. Dan apabila data belum diterima melewati tanggal

yang telah ditentukan, maka penilaian dari pusat akan minus.

Implementasi kebijakan adanya peraturan daerah yang mendukung

dari kebijakan yang di keluarkan oleh Peraturan Presiden Republik

Indonesia. Program 1000 hari pertama kehidupan manusia sangat

Page 15: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2016/08/JURNAL-ANIS.docx · Web viewPada saat ini program 1000 hari pertama kehidupan manusia cukup baik di kenal masyarakat, karena informasi

penting untuk anak bangsa mencapai tujuan anak cerdas. Bertujuan

untuk masyarakat karena masyarakat adalah sasaran kebijakan.

Sumber daya informasi menjadi faktor penting dalam implementasi

kebijakan. Terutama informasi yang relevan dan cukup tentang

berkaitan dengan bagaimana cara mengimplementasikan suatu

kebijakan. Selain itu informasi tentang kerelaan atau kesanggupan dari

berbagai pihak yang terlibat dalam implementasi kebijaksanaan

tersebut. Hal ini betujuan agar para pelaksana tidak akan melakukan

kesalahan dalam menginterprestasikan tentang bagaimana

mengimplementasikan atau melakasanakan kebijakan tersebut. Maka

Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang kalau berdasarkan Informasi

dan kewenangan saling mempunyai tanggung jawab dengan

malakukan jejaring lintas sektor dengan Dinas Sosial. Untuk

kesejahteraan masyarakat dalam lintas program ke Puskesmas-

puskesmas bahwa kewenangan merupakan sumber daya lain yang

mempengaruhi efektifitas pelaksanaan kebijakan.

c) Ketersediaan Disposisi (Disposition) untuk implementasi

kebijakan tentang program 1000 hari pertama kehidupan

manusia

Menurut Edward III (1980) (joko widodo 2006:104) menegaskan

bahwa keberhasilan impelementasi kebijakan bukan hanya di tentukan

oleh sejauh mana para pelaku kebijakan (implementors) mengetahui

apa yang harus di lakukan dan mampu melakukannya, tetapi juga di

Page 16: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2016/08/JURNAL-ANIS.docx · Web viewPada saat ini program 1000 hari pertama kehidupan manusia cukup baik di kenal masyarakat, karena informasi

tentukan oleh kemauan para pelaku kebijakan tadi memiliki disposisi

yang kuat terhadap kebijakan yang sedang di implementasikan.

Disposisi merupakan kemauan, keinginan dan kecendrungan para

kebijakan untuk melaksanakan kebijakan secara sungguh-sungguh

sehingga yang menjadi tujuan kebijakan dapat diwujudkan. Disposisi

akan muncul diantara pelaku kebijakan, hal ini menguntungkan tidak

hanya bagi organisasi tetapi juga dirinya sendiri.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan kepada informan

(RS,AF,IR,EW,L,N,RF,LT dan IS, MS,ES) maka dapat di analisa

bahwa disposisi atau kedudukan menurut teori Edward III (Joko

Widodo) berkaitan dengan Disposisi dari Dinas Kesehatan Kota

Tanjungpinang mempunyai tanggung jawab atau keinginnan untuk

mewujudkan program 1000 hari pertama kehidupan berjalan dengan

semestinya yang di harapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan.

Khususnya di bagian Kesehatan Keluarga (KESGA) mempunyai 2

bagian seksi yaitu Kepala Perbaikan Gizi Masyarakat dan Kepala

Kesehatan Ibu dan Anak. Berdasarkan apa yang mereka pegang

khususnya di bagian Kesehatan Keluarga (KESGA) mempunyai

tanggungjawab masing-masing yang saling berkaitan antara kerjasama

antar bidang. Sedangkan, dari Puskesmas sendiri tergantung pada

Puskesmas yang merasakan kekurangan Sumber daya manusia.

Namun yang menjadi kendala tentang Disposisi atau kedudukan

ini yang seharusnya mereka pertanggung jawabkan. Tetapi menjadi

Page 17: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2016/08/JURNAL-ANIS.docx · Web viewPada saat ini program 1000 hari pertama kehidupan manusia cukup baik di kenal masyarakat, karena informasi

terbengkalai dengan pekerjaan yang lain karena tidak sesuainya apa

yang mereka jabat atau tentang pembagian kerja tersebut.

Implementasi ini terkendala karena kekurangan sumber daya manusia,

sedangkan yang seharusnya mereka kerjakan terbengkalai karena yang

seharusnya turun kelapangan ataupun kemasyarakat tidak melakukan

tanggungjawabnya. Jadi implementasi kebijakan Pemerintah pusat di

Dinas Kesehatan Tanjungpinang masih mempunyai tanggungjawab

dengan kerja pegawai masing-masing. Pelaksanaan dari kebijakan

program 1000 hari pertama kehidupan mulai dari Bupati/Walikota dan

Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang, Puskesmas-puskesmas,

Posyandu dan PKK. Pelaksanaan program ini penting setiap manusia

karena merupakan suatu hal yang patut di pertahankan terkadang

masyarakat tidak sadar akan pentingnya gizi seimbang.

Pertanggungjawaban yang di lakukan oleh suatu Intansi Dinas

Kesehatan Tanjungpinang merupakan Tangungjawab kepada

Pemerintah untuk masyarakatnya sendiri. Agar masyarakat bisa hidup

sehat dengan anak cerdas untuk pertumbuhan otak anak yang hanya

dari awal hamil sampai anak berumur 2 tahun. Untuk 2 tahun sampai 6

tahun perkembangan otak anak lebih lambat. Karena anak bangsa

merupakan hal yang harus di pertahankan untuk kedepannya sebagai

masa depan bangsa.

d) Ketersediaan struktur birokrasi untuk pertanggungjawabkan

implementasi kebijakan dari pusat

Page 18: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2016/08/JURNAL-ANIS.docx · Web viewPada saat ini program 1000 hari pertama kehidupan manusia cukup baik di kenal masyarakat, karena informasi

Menurut Edward III Struktur Birokrasi (Bureaucratic Structure)

merupakan mencakup aspek-aspek seperti struktur organisasi, bagian

kewenangan, hubungan antara unit-unit organisasi yang ada dalam

organisasi yang bersangkutan dan hubungan organisasi dengan

organisasi luar dan sebagainya. Oleh karena itu struktur birokrasi

(Bureaucratic Structure) mencakup dimensi fragmentasi

(fragmentation) dan standar prosedur operasi (Standar operating

procedure) yang akan memudahkan dan menyeragamkan tindakan dari

para pelaksana kebijakan dalam melaksanakan apa yang menjadi

bidang tugasnya.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan kepada informan

(RS,AF) di atas teori Edward III berkaitan dengan struktur organisasi

yang di jalankan oleh Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang. Struktur

birokrasinya mulai dari Kepala Dinas, Kepala Bidang, Seksi-seksi dan

bawahannya mempunyai tanggungjawab masing-masing dengan

pekerjaan yang di pegang dalam kesehatan keluarga (KESGA)

tersebut.

Struktur oragnisasi antara hubungan dan bagian itu tergantung

kepada Kepala Bagian bidang masing-masing. Dan apabila suatu

pekerjaan belum disetujui dari kepala bagian bidang masing-masing,

maka suatu pekerjaan tersebut tidak bisa dijalankan karena di bidang

masing-masing mempunyai penangungjawab seperti Kepala Bidang.

Kalau di bagian KESGA terdapat 2 bagian Kepala Bidang yaitu

Page 19: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2016/08/JURNAL-ANIS.docx · Web viewPada saat ini program 1000 hari pertama kehidupan manusia cukup baik di kenal masyarakat, karena informasi

Kepala Perbaikan Gizi Masyarakat dan Kepala Gizi Ibu dan Anak.

Maka antara dua Kepala bagian harus saling bekerjasama antara

masing-masing bidang. Dan apabila salah satu dari Kepala bidang

masing belum menyetujui suatu pekerjaan maka sesuatu yang

dikerjakan belum bisa dilaksanakan.

Struktur organisasi yang ada di Dinas Kesehatan terjalin dengan

baik, karena melaksanakan suatu tugas atau perintah sesuai dengan

sistem yang telah di tentukan dari Dinas Kesehatan. Setiap pegawai

maupun honorer mempunyai tugas masing-masing dan tanggung

jawab di antara para pelaku. Karena faktor tujuan dan sasaran,

komunikasi, sumber daya, disposisi akan mempengaruhi tingkat

keberhasilan dan kegagalan implementasi suatu kebijakan

D. Penutup

a. Kesimpulan

Dari hasil penelitian di lapangan maka dapat di ambil kesimpulan

bahwa dalam implementasi kebijakan program 1000 hari pertama

kehidupan masyarakat di Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang adalah

menggunakan dimensi sebagai berikut :

1. Dimensi komunikasi

Dimensi komunikasi untuk implementasi kebijakan program 1000 hari

pertama kehidupan manusia. Dalam komunikasi atau informasi yang

di dapatkan oleh masyarakat pada saat ini sangat baik melalui jejaring

Page 20: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2016/08/JURNAL-ANIS.docx · Web viewPada saat ini program 1000 hari pertama kehidupan manusia cukup baik di kenal masyarakat, karena informasi

lintas sektor dan lintas sosial, dengan merupakan kontribusi positif

terhadap kerja keras Dinas Kesehatan untuk implementasi kebijakan.

2. Ketersediaan Sumber Daya Manusia

Untuk ketersediaan sumber daya manusia di Dinas Kesehatan maupun

di Puskesmas masih kurang karena pertanggungjawab pekerjaan di

Puskesmas sendiri masih belum efektif. Pegawai di Puskesmas tidak

hanya menjabat atau mempertanggungjawabkan satu pekerjaan saja,

tetapi memegang pekerjaan lain.

3. Dimensi disposisi

Untuk disposisi yaitu menekankan kepada kejujuran, komitmen

ataupun kemauan terhadap para pegawai. Dilihat dari disposisi

kejujuran para pegawai bertujuan untuk menciptakan anak bangsa

yang cerdas dan produktif yang lebih baik dalam pembangunan

nasional. Pada saat ini terkadang Ibu dari si anak sendiri tidak

memperdulikan akan pentingnya gizi seimbang terhadap sianak.

4. Struktur Birokrasi

Struktur organisasi di lihat dari Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang

struktur organisasi antara Bidang maupun Seksi Kepala Saling bekerja

sama antara bidang-bidang lain yang ada di Dinas Kesehatan Kota

Tanjungpinang. kalau di Puskesmas-pusksemas sendiri struktur

oragnisasi untuk bagian Poli gizi tidak termasuk ke struktur

oragnisasinya karena pemegang poli gizi hanya pertanggungjawaban

untuk masyarakat saja.

Page 21: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2016/08/JURNAL-ANIS.docx · Web viewPada saat ini program 1000 hari pertama kehidupan manusia cukup baik di kenal masyarakat, karena informasi

b. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis dapat memberikan

saran sebagai berikut :

a. Memberikan penekanan dalam implementasi program 1000 hari

pertama kehidupan untuk pemerintah pusat dan daerah terhadap

program yang di jalankan oleh pemerintah pusat.

b. Informasi kebijakan melalui Sosialisasi merupakan kunci

penting dalam keberhasilan, melibatkan lintas program dan

lintas sektor yang sosialisasi yang lebih ditingkatkan.

c. Perlunya peningkatan kerjasama antara Dinas Kesehatan Kota

Tanjungpinang, Puskesmas, Posyandu dan PKK sehingga dapat

dioptimalkan kinerja Puskesmas supaya tidak terjadi

kecurangan dalam pemberian bantuan atau asupan formula 75

dan formula 100 untuk masyarakat yang memang betul

membutuhkan.

d. Perlunya meningkatkan pengetahuan dan keterampilan,

Konselor ASI Bidan, Poli gizi dalam malaksanakan program

1000 hari pertama kehidupan untuk meningkatkan motivasi

Puskesmas pemegang Poli gizi atau kader.

Page 22: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2016/08/JURNAL-ANIS.docx · Web viewPada saat ini program 1000 hari pertama kehidupan manusia cukup baik di kenal masyarakat, karena informasi

DAFTAR PUSTAKA

Buku-Buku :

Dunn n William.2003. Analisis Kebijakan Publik. Gadjah Mada Univerasity

Press. Yogyakarta.

Erlina.2011.Metedeologi Penelitian.Medan. Perpustkaan Nasional :Katalog Dalam Terbitan (KDT)Jakarta: Rineka Cipta.

Gibson,2005 .penentuan Status gIzi

Moleong , Lexy J. 2001. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Nawawi, Hadari. 1995. Metode Penelitian Bidang Sosial. Gajah Mada University Press. Yogyakarta.

Nawawi,H.Hadari. 1998. Pengambil Keputusan untuk Organisasi Publik

Notroatmojo. 2003.Pendidikan Perilaku Hidup Sehat, Jakarta : Rineka CiptaOrganisasi Nonprofit. Jakarta:Gramedia

Nugroho Riant.2012.Publik Policy,Jakarta : PT Gramedia

Robbins, Stephen. P. 2006. Perilaku Organisasi Edisi kesepuluh. Jakarta, Macanan Jaya Cemerlang.

Singarimbun, Masri. 1989. Metode Penelitian Survey. LP3S. Jakarta.

Soekirman,2000 .Pengukuran Antropometri

Sugiyono.2005. Metode Penelitian Administrasi. Bandung:Alfabeta

Sujono Riyadi,S.M.2011.Keperawatan Medical Bedah.Yogyakarta.Pustaka Pelajar.

Supariasa,dkk.2002.Penilaian Status Gizi.Jakarta:GGC.Penerbit Kedokteran.

Subarsono.2010. Analisis Kebijakan Publik.Yokyakarta.Pustaka Pelajar

Suharto Edi.2005. Analisis Kebijakan Publik.Alfabeta. Bandung.

Widodo, joko.2006.Analisis Kebijakan Publik.Malang:Bayumedia Publishing.

Winarno, Budi.2014.Kebijakan Publik.Jakarta:PT Buku Seru.

Page 23: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2016/08/JURNAL-ANIS.docx · Web viewPada saat ini program 1000 hari pertama kehidupan manusia cukup baik di kenal masyarakat, karena informasi

Dokumen lain :

Unduh Dokumen :Kerangka Kebijakan Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi.

Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2014

Pratiawi Kartika.2015, “Implementasi Program Penanggulangan Gizi Buruk Pada Balita dan Ibu Hamil di Kecamatan Mempayah hilir Kabupaten Pontianak.“ Skripsi Sarjana Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas FISIP Universitas Tanjungpura Pontianak,2015.

Aneta Asta.2010,”Implementasi Kebijakan Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan(P2KP) di Kota Gorontalo.Universitas Negri Gorontalo.

Apriyanto R Hendri.2013, “ Implementasi Kebijakan Subsidi Pelayanan Kesehatan Dasar terhadap Kualitas Pelayanan Puskesmas di Kota Singkawang."

Media informasill.blogspot.com.2012/04