verteb

36
PEDOMAN PENGENDALIAN TIKUS Khusus di Rumah Sakit BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tikus dan mencit adalah hewan mengerat (rondensia) yang lebih dikenal sebagai hama tanaman pertanian, perusak barang digudang dan hewan penggangu yang menjijikan di perumahan. Belum banyak diketahui dan disadari bahwa kelompok hewan ini juga membawa, menyebarkan dan menularkan berbagai penyakit kepada manusia, ternak dan hewan peliharaan. Rodensia komensal yaitu rodensia yang hidup didekat tempat hidup atau kegiatan manusia ini perlu lebih diperhatikan dalam penularan penyakit. Penyakit yang ditularkan dapat disebabkan oleh infeksi berbagai agen penyakit dari kelompok virus, rickettsia, bakteri, protozoa dan cacing. Penyakit tersebut dapat ditularkan kepada manusia secara langsung oleh ludah, urin dan fesesnya atau melalui gigitan ektoparasitnya (kutu, pinjal, caplak dan tungau). Tikus dan mencit merupakan masalah rutin di Rumah Sakit, karena itu pengendaliannya harus dilakukan secara rutin. Hewan mengerat ini menimbulkan kerugian ekonomi yang tidak sedikit, merusak bahan pangan, instalasi medik, instalasi listrik, peralatan kantor seperti kabel-kabel, mesin-mesin komputer, perlengkapan laboratorium, dokumen/file dan lain-lain, serta dapat menimbulkan penyakit. Beberapa penyakit penting yang dapat ditularkan ke manusia antara lain, pes, salmonelosis, leptospirosis, murin typhus.

Upload: d13fg

Post on 03-Jul-2015

87 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: VERTEB

PEDOMANPENGENDALIAN TIKUSKhusus di Rumah SakitBAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangTikus dan mencit adalah hewan mengerat (rondensia) yang lebih dikenalsebagai hama tanaman pertanian, perusak barang digudang dan hewan pengganguyang menjijikan di perumahan. Belum banyak diketahui dan disadari bahwakelompok hewan ini juga membawa, menyebarkan dan menularkan berbagai penyakitkepada manusia, ternak dan hewan peliharaan. Rodensia komensal yaitu rodensiayang hidup didekat tempat hidup atau kegiatan manusia ini perlu lebih diperhatikandalam penularan penyakit. Penyakit yang ditularkan dapat disebabkan oleh infeksiberbagai agen penyakit dari kelompok virus, rickettsia, bakteri, protozoa dan cacing.Penyakit tersebut dapat ditularkan kepada manusia secara langsung oleh ludah, urindan fesesnya atau melalui gigitan ektoparasitnya (kutu, pinjal, caplak dan tungau).Tikus dan mencit merupakan masalah rutin di Rumah Sakit, karena itupengendaliannya harus dilakukan secara rutin. Hewan mengerat ini menimbulkankerugian ekonomi yang tidak sedikit, merusak bahan pangan, instalasi medik, instalasilistrik, peralatan kantor seperti kabel-kabel, mesin-mesin komputer, perlengkapanlaboratorium, dokumen/file dan lain-lain, serta dapat menimbulkan penyakit. Beberapapenyakit penting yang dapat ditularkan ke manusia antara lain, pes, salmonelosis,leptospirosis, murin typhus.Ditinjau dari nilai estetika, keberadaan tikus akan menggambarkan lingkunganyang tidak terawat, kotor, kumuh, lembab, kurang pencahayaan serta adanya indikasipenatalaksanaan/manajemen kebersihan lingkungan Rumah sakit yang kurang baik.Mengingat besarnya dampak negatif akibat keberadaan tikus dan mencit diRumah Sakit, maka Rumah Sakit harus terbatas dari hewan ini.Sebagai langkah dalam upaya mencegah kemungkinan timbulnya penyebaranpenyakit serta untuk mencegah timbulnya kerugian sosial dan ekonomi yang tidakdiharapkan, maka perlu disusun pedoman teknis pengendalian tikus dan mencit diRumah Sakit..B. Tujuan1. UmumTerbebasnya rumah sakit dari gangguan tikus dan mencit.2. Khusus- Menurunnya kepadatan tikus dan mencit di rumah sakit.- Dapat dilakukan pengamatan keberadaan tikus di rumah sakit.- Menurunnya penyakit bersumber tikus dan mencit.- Meningkatnya kemandirian rumah sakit dalam pengendalian tikus danmencit.C. SasaranSasaran pedoman ini adalah :1. Pengelola rumah sakit sehingga dapat merencanakan dan melaksanakanpengendalian tikus di Rumah Sakit.2. Petugas kesehatan lingkungan/Sanitarian di Rumah Sakit untuk dapat melaksanakan

Page 2: VERTEB

pengendalian tikus di rumah sakit.3. Petugas kesehatan lingkungan Propinsi/Kota/Kabupaten sebagai alat pengawasansanitasi rumah sakit dan pemberantasan.4. Petugas Pusat, sebagai alat untuk melakukan pengembangan pengendaliantikus di rumah sakit.D. Definisi operasionalEktoparasit adalah hewan arthropoda (pinjal, kutu, caplak, tungau) yang hiduppada permukaan tubuh hospes.Habitat vektor penyakit adalah tempat-tempat yang disukai vektor penyakit,tempat berkembang biak, mencari makan dan istirahat.Insektisida adalah bahan kimia beracun yang digunakan untuk campuran umpanuntuk membunuh serangga atau tikus atau binatang pengganggu lain di dalammaupun diluar Rumah Sakit.Instansi terkait pemerintah maupun swasta yang terkait secara langsungmaupun tidak langsung dengan upaya pengendalian vektor penyakit.Instansi yang bertanggung jawab adalah instansi yang membidangipemberantasan penyakit menular dan penyehatan lingkungan.Lembaga Swadaya Masyarakat adalah kelompok masyarakat dalam suatuwadah organisasi yang mempunyai kepedulian dalam upaya pengendalian vertorpenyakit.Parasit adalah suatu organisme yang hidup pada atau di dalam organisme lain danmengmbil keuntungan dari organisme itu serta sekaligus merugikan.Pengendalian vektor adalah kegiatan yang bertujuan untuk menekan kepadatanserangga dan tikus dan penggangu lainnya.Pestisida adalah semua zat kimia dan bahan lain serta jasad renik yangdipergunakan untuk pengendalian hama.Reservoir adalah manusis atau binatang yang menjadi media bagi agen penyakit(parasit,bakteri,virus,rickettsia,protiza dan cacing) dalam siklus hidupnya.Rodensia komensal adalah Rodensia yang hidup didekat tempat hidup ataukegiatan manusia, yang satu jenis beruntung sedangkan jenis lainnya tidakdirugikan.Vektor (Serangga dan Tikus), dalam program sanitasi Rumah Sakit adalah semuajenis serangga dan tikus yang dapat menularkan beberapa penyakit tertentu,merusak bahan pangan di gudang dan peralatan instansi Rumah Sakit.BAB IIPENGENALAN TIKUS DAN MENCIT SERTA EKTOPARASITNYAPengenalan terhadap tikus dan mencit serta ektoparasinya sangat penting dalammenentukan cara pengendaliannya.A. Biologi dan pencirian tikus dan mencit1. KlasifikasiTikus dan mencit termasuk familia Muridae dari kelompok mamalia (hewanmenyusui). Para ahli zoologi (ilmu hewan) sepakat untuk menggolongkannyakedalam ordo Rodensia (hewan yang mengerat), subordo Myomorpha,familiMuridae, dan sub famili Murinae. Untuk lebih jelasnya, tikus dapatdiklasifikasikan sbb :Dunia : Animalia

Page 3: VERTEB

Filum : ChordataSub Filum : VertebrataKelas : MammaliaSubklas : TheriaOrdo : RodentiaSub ordo : MyomorphaFamili : MuridaeSub famili : MurinaeGenus : Bandicota, Rattus, dan Mus2. BiologiAnggota Muridae ini dominan disebagian kawasan didunia. Potensireproduksi tikus dan mencit sangat tinggi dan ciri yang menarik adalah gigiserinya beradaptasi untuk mengerat (mengerat + menggigit benda-benda yangkeras).Gigi seri ini terdapat pada rahang atas dan bawah, masing-masing sepasang.Gigi seri ini secara tepat akan tumbuh memanjang sehingga merupakan alatpotong yang sangat efektif. Tidak mempunyai taring dan graham (premolar).Karakteristik lainnya adalah cara berjalannya dan perilaku hidupnya. Semuarodensia komensal berjalan dengan telapak kakinya. Beberapa jenis Rodensiaadalah Rattus norvegicus, Rattus rattus diardi, Mus musculus yangperbandingan bentuk tubuhnya seperti terlihat pada gambar 1. Rattusnorvegicus (tikus got) berperilaku menggali lubang ditanah dan hidup dilibangtersebut. Sebaliknya Rattus rattus diardii (tikus rumah) tidak tinggal ditanahtetapi disemak-semak dan atau diatap bangunan. Bantalan telapak kaki jenistikus ini disesuaikan untuk kekuatan menarik dan memegang yang sangatbaik. Hal ini karena pada bantalan telapak kaki terdapat guratan-guratanberalur, sedang pada rodensia penggali bantalan telapak kakinya halus(Gambar 2). Mus musculus (mencit) selalu berada di dalam bangunan,sarangnya bisa ditemui di dalam dinding, lapisan atap (eternit), kotakpenyimpanan atau laci.3. MorfologiKarakteristik morfologi dari R. norvegicus, R. ratus diardii dan M. musculusdapat dilihat pada tabel 1.Tabel : 1 Ciri-ciri morfologi dari R.norvegicus, R.rattus dan Mus musculus.R.norvegicus R.rattus diardii M.musculusBerat 150-600 gram 80-300 gram 10-21 gramKepala& badanHidung tumpul, badanbesar,pendek,18-25 cmHidung runcing, badankecil,16-21 cmHidung runcing, badankecil,6-10 cmEkor Lebih pendek darikepala+badan,bagian atas

Page 4: VERTEB

lebih tua dan warna mudapada bagian bawahnyadengan rambut pendekkaku 16-21 cmLebih panjang darikepala+badan,warna tuamerata,tidak berambut,19-25 cmSama atau lebih panjangsedikit darikepala+badan,takberambut, 7-11 cmTelinga Relatif kecil, separohtertutup bulu, jarang lebihdari 20-23 mmBesar,tegak,tipis dan takberambut, 25-28 mmTegak,besar untuk ukuranbinatang 15mm/kurangBulu Bagian punggung abu-abukecoklatan, keabu-abuanpada bagian perutAbu-abu kecoklatan sampaikehitam-hitaman dibagianpunggung,bagian perutkemungkinan putih atauabu-abu,hitam keabu-abuanSatu sub spesies : abu-abukecoklatan bagianperut,keabu-abuan,Lainnya : keabu-abuanbagian punggung danputih keabu-abuan bagianperutGambar 1.Beberapa jenis rodensia (tikus dan mencit)berdasarkan ukuran bentuk tubuhnyaGambar 2.Tipe kaki rodensia(tikus dan mencit)4. ReproduksiTikus dan mencit mencapai umur dewasa sangat cepat, masa kebuntingannyasangat pendek dan berulang-ulang dengan jumlah anak yang banyak padasetiap kebuntingan. Keadaan semacam ini dapat dilihat pada tabel 2 danGambar 3.Tabel : 2 Perkembangbiakan tikus dan mencit

Page 5: VERTEB

M A S A Rattus.NorvegicusRattus rattus Mus. musculusUmur dewasa 75 hari 68 hari 42 hariMasa bunting 22 – 24 hari 20 – 22 hari 19 – 21 hariRata-rata jumlah tikusYang bunting (%)( 0,7 – 34,8) ( 12,9 – 48,8 ) ( 19,8 – 50,5 )Jumlah embrio rata-rata 8,8 6,2 5,8Per tikus betina ( 7,9 – 9,9 ) ( 3,8 – 7,9 ) ( 3,9 – 7,4 )Adanya kebuntingan 4,32 5,42 7,67Produksi/betina/tahun 38,0 33,6 44,5Jumlah penelitian 15 18 11Gambar 3. Siklus hidup tikus5. Kebiasaan dan habitat.Tikus dikenal sebagai binatang kosmopolitan yaitu menempati hampir disemua habitat (Lampiran 1). Habitat dan kebiasaan jenis tikus yang dekathubungnnya dengan manusia adalah sebagai berikut :a. R. norvegicusMenggali lubang, berenang dan menyelam, menggigit benda-benda kerasseperti kayu bangunan, aluminium dsb. Hidup dalam rumah, toko makanan dangudang, diluar rumah, gudang bawah tanah, dok dan saluran dalam tanah/riol/got.b. R. ratus diardiiSangat pandai memanjat, biasanya disebut sebagai pemanjat yang ulung,menggigit benda-benda yang keras. Hidup dilobang pohon, tanaman yangmenjalar. Hidup dalam rumah tergantung pada cuaca.c. M. musculusTermasuk rondensia pemanjat, kadang-kadang menggali lobang, menggigithidup didalam dan diluar rumah.6. Kemampuan alat indera dan fisikRodensia termasuk binatang nokturnal, keluar sarangnya dan aktif pada malamhari untuk mencari makan. Untuk itu diperlukan suatu kemampuan yangkhusus agar bebas mencari makanan dan menyelamatkan diri dari predator(pemangsa) pada suasana gelap.a. Kemampuan alat indera1) MenciumRodensia mempunyai daya cium yang tajam, sebelum aktif/keluarsarangnya ia akan mencium-cium dengan menggerakkan kepala kekiridan kekanan. Mengeluarkan jejak bau selama orientasi sekitarsarangnya sebelum meninggalkannya. Urin dan sekresi genital yangmemberikan jejak bau yang selanjutnya akan dideteksi dan diikuti olehtikus lainnya. Bau penting untuk Rodensia karena dari bau ini dapatmembedakan antara tikus sefamili atau tikus asing. Bau juga memberikantanda akan bahaya yang telah dialami.2) MenyentuhRasa menyentuh sangat berkembang dikalangan rodensia komensal,

Page 6: VERTEB

ini untuk membantu pergerakannya sepanjang jejak dimalam hari.Sentuhan badan dan kibasan ekor akan tetap digunakan selamamenjelajah, kontak dengan lantai, dinding dan benda lain yang dekatsangat membantu dalam orientasi dan kewaspadaan binatang initerhadap ada atau tidaknya rintangan didepannya.3) Mendengar.Rodensia sangat sensitif terhadap suara yang mendadak. Disamping iturondesia dapat mendengar suara ultra. Mengirim suara ultrapun dapat.4) Melihat.Mata tikus khusus untuk melihat pada malam hari, Tikus dapatmendekteksi gerakan pada jarak lebih dari 10 meter dan dapatmembedakan antara pola benda yang sederhana dengan obyek yangukurannya berbeda-beda. Mampu melakukan persepsi/perkiraan padajarak lebih 1 meter, perkiraan yang tepat ini sebagai usaha untukmeloncat bila diperlukan.5) Mengecap.Rasa mengecap pada tikus berkembang sangat baik. Tikus dan mencitdapat mendekteksi dan menolak air minum yang mengandungphenylthiocarbamide 3 ppm, pahit. Senyawa racyu.b. Kemampuan fisik.1) MenggaliR. norvegicus adalah binatang penggali lubang. Lubang digali untuktempat perlindungan dan sarangnya. Kemampuan menggali dapatmencapai 2-3 meter tanpa kesulitan.2) Memanjat.R. komensal adalah pemanjat yang ulung. Tikus atap atau tikus rumahyang bentuk tubuhnya lebih kecil dan langsing lebih beradaptasi untukmemanjat dibandingkan dengan tikus riol/got. Namun demikian keduaspesies tersebut dapat memanjat kayu dan bangunan yang permukaannyakasar. Tikus riol/got dap memanjat pipa baik di dalam maupundi luar.3) Meloncat dan melompat.R.norvegicus dewasa dapat meloncat 77 cm lebih (vertikal). Darikeadaan berhenti tikus got dapat melompat sejauh 1,2 meter. M.musculus meloncat arah vertikal setinggi 25 cm.4) Menggerogoti.Tikus menggerogoti bahan bangunan/kayu, lembaran almunium maupuncampuran pasir, kapur dan semen yang mutunya rendah.5) Berenang dan menyelam.Baik R. norvegicus, R. rattus dan M. musculus adalah perenang yangbaik. Tikus yang dusebut pertama adalah perenang dan penyelam yangulung, perilaku yang semi akuatik, hidup disaluran air bawah tanah,sungai dan areal lain yang basah.B. Biologi dan pencirian ektoparasitEktoparasit yang ditemukan menginfestasi rodensia terdiri dari pinjal, kutu, caplakdan tungau.

Page 7: VERTEB

1. PinjalPinjal adalah serangga dari ordo Siphonaptera berukuran kecil (antara 1,5–4mm), berbentuk pipih dibagian samping (dorso lateral). Kepala-dada-perutterpisah secara jelas. Pinjal tidak bersayap, berkaki panjang terutama kakibelakang, bergerak aktif di antara rambut inang dan dapat meloncat. Seranggaini berwarna coklat muda atau tua, ditemukan hampir di seluruh tubuh inangyang ditumbuhi rambut. Pinjal dewasa bersifat parasitik sedang predewasnyahidup di sarang, tempat berlindung atau tempat-tempat yang sering dikunjungitikus ( Gambar 4 ).2. KutuKutu adalah serangga dari ordo Anoplura yang selama hidupnya menempelpada rambut inang Tubuh kutu terbagi 3 bagian yaitu kepala-dada-perutberukuran 0,5 mm – 1 mm. Kutu pipih dibagian perut (dorso ventral) dankepala lebih sempit daripada dada, tidak bersayap dan di ujung kaki kakinyaterdapat kuku besar untuk bergantung pada rambut inang bergerak lambat,berwarna putih dan umum ditemukan menempel pada rambut punggung danperut ( Gambar 5).3. CaplakCaplak adalah sejenis kutu hewan yang termasuk ke dalam kelompok labalaba(Arachnida). Caplak dibedakan dari serangga (insekta) karena kepaladada-perut bersatu menjadi suatu bentuk yang terlihat sebagai badannya(Gambar 6). Caplak dibedakan atas keluarga (familia) yaitu Argasidae (caplaklunak) dan Ixodidae (caplak keras). Pada caplak keras dibagian depan(anterior) terlihat ada semacam kepala yang sebenarnya adalah bagian darimulutnya/capitulum, sedangkan pada caplak lunak bagian mulutnya tidakterlihat dari arah punggung (dorsal).4. TungauTungau adalah Arthropoda yang telah mengalami modifikasi padaanatominya. Kepala-dada-perut bersatu. Ukuran badan 0,5mm-2mm, termasukordo Acariformes, familia Trombiculidae. Tungau aktif bergerak dan berwarnaputih kekuningan atau kecoklatan. Banyak ditemukan di seluruh tubuh tikusterutama di badan bagian atas dan bawah. Larva tungau berukuran tidak lebihdari 0,5mm, berkaki tiga pasang, bergerak pasif, menempel berkelompok dibagian dalam daun telinga atau pangkal ekor rodensia. Larva tungautrombikulid bersifat parasitik sedang tungau dewasa hidup bebas ( Gambar 7 ).Gambar 4. Pinjal Gambar 5. Kutu Gambar 6. Caplak Gambar 7. Tungau.C. Tanda-tanda keberadaan tikus dan mencitInfestasi rodensia disuatu tempat dapat diketahui secara awal dengan mengamatiadanya kotoran, jejak, bekas gigitan dan baunya yang khas ( Gambar 8).Gambar 8. Kotoran tikusD. Bebarapa penyakit bersumber tikus dan mencitPenyakit bersumber rodensia yang disebabkan oleh berbagai agen penyakit sepertivirus, rickettsia, bakteri, protozoa dan cacing dapat ditularkan kepada manusiasecara langsung, melalui feses,urin dan ludah atau gigitan rodensia dan pinjal dantidak Langsung, melalui gigitan vektor ektoparasit tiku dan mecit (kutu, pinjal,caplak, tungau). Beberapa penyakit yang ditularkan melalui tikus, pernah

Page 8: VERTEB

dilaporkan secara klinis dan serologis pada manusia dan hewan rodensia resevoirdi Indonesia dapat dilihat pada tabel 3. Cara penularan penyakit pes dapat dilihatpada lampiran 2, penyakit Scrub typhus pada lampiran 3, siklus tungau Trombiculidaepada lampiran 4 dan penyakit demam caplak pada lampiran 5.Tabel 3. Jenis -jenis penyakit yang telah dilaporkan secara klinis atau serologis pada manusia danhewan rodensia reservoir di Indonesia.Penyakit Penyebab Penyakit Vektor Cara penularanPes Bakteri Yersinia pestis Pinjal Melalui gigitanMurine typhus, Rickettsia mooser Pinjal Melalui sisa hancurantubuh pinjal terinfeksilewat luka akibatgarukanScrub tyohus Rickettsia Tungau trombikulid Melalui gigitan tungauSpotted fever grouprickettsiaeRickettsia conorii Caplak Melalui gigitan caplakSptted fever grouprickettsiaeRickettsia conorii Caplak Melalui gigitan caplakLeptospirosis Bakteri Leptospira - Melalui selaput lendiratau luka dikulit bilaterpapar oleh air yangtercemar dengan urintikusSalmonelosis Salamonella - Melalui gigitan tikusatau pencemaranmakananDemam gigitan tikus Bakteri Spirillum atauStreptobakcillus- Melalai luka gigitantikusTrichinosis Cacing Trichinellaspiralis- Tidak langsung dengancara memakan hewanpemakan tikusAngiostongiliasis Cacing Angiostrongilus -Dengan cara memakansejenis keong yangmenjadi inang perantatapenyakit iniDemam berdarah Korea Virus hantavirus(Hantavirus),- Melalui udara yangtercemar feses,urin atau

Page 9: VERTEB

ludah tikus yang infektifBAB IIIRUANG DAN BANGUNAN RUMAH SAKITA. Lay out standard bangunan Rumah SakitLay out bangunan Rumah Sakit sebagai contoh dalam buku pedoman ini adalahsalah satu Rumah Sakit Kabupaten yang memiliki bangunan.- Administrasi- Poliklinik- Instalasi Gawat Darurat ( Emergency )- Laboratorium- Radiologi- Bangsal-bangsal- ICU / ICCU- Instalasi Bedah- CSSD ( Sentral Sterilisasi )- Bagian Anak- Bagian Penyakit Dalam- Kebidanan dan Kandungan ( Obsgyn )- Melahirkan- Instalasi Gizi / Dapur- Cuci- Instalasi Pemeliharaan Sarana & Sanitasi- Farmasi- Ruang Rapat Serba Guna- Gudang Induk- IPAL- Ruang Gonset,panel,ketel uap (steam boiler )- Ruang Jenajah- Kafetaria Staf- Kantin Umum- Paviliun/Rumah dinasB. Ruang dan bangunan yang berpeluang sebagai hunian dan perkembang-biakantikus dan mencitRuang dan bangunan yang dimaksud adalah ruang atau bangunan yang setelahselesai pelaksanaan kegiatan rumah sakit menghasilkan sisa makanan, kemasanmakanan atau ruang-ruang yang memoliki alat maupun prasarana yangmemungkinkan menjadi hunian tikus.Ruang-ruang yang berpeluang menjadi hunian tikus dan mencit adalah ruang yangmemiliki alat dengan unit-unit kontrol yang berbentuk kotak yang berongga danberlubang seperti meja kontrol pesawat X-ray, cabinet-cabinet pengontrolpesawat, PABX, panel-panel listrik,gudang bawah tanah dsb. nya.Prasarana yang mungkin menjadi hunian tikus dan mencit adalah saluran kabelbawah lantai (cable duct). Saluran/pipa pembuangan, ducting AC dan sebagainya.BAB IVSURVEILANS DAN PEMBERANTASANDidalam pemberantasa tikus di Rumah Sakit terdapat tiga kegiatan utama yang

Page 10: VERTEB

saling berurutan dan menunjang, yaitu kegiatan surveilen, pemberantasan danpencegahan.a. SURVEILANS1. Tujuan surveilans : Tujuan surveilans keberadaan tikus di Rumah Sakitadalh untuk mengamati/memantau secara periodik pada tempat-tempatyang ditemukan yang merupakan tempat didapatkannya tanda-tandaadanya tikus. Apabila ditemukan tanda-tanda keberadaan tikus, langkahselanjutnya adalah melakukan upaya pemberantasan tikus.2. TempatUntuk dapat melakukan pengamatan, pertama harus ditetapkan tempatdimana akan dilakukan pengamatan atau tempat yang merupakan titik-titikpengamatan. Untuk itu tempat/lingkungan rumah sakit harus dikelompokkandulu menurut sifat dan habitat tikus. Selanjutnya pada masingmasingkelompok tempat tersebut ditentukan tempat-tempat yangmerupakan titik-titik surveilansnya.a. Pembagian tempat- Bangunan tertutup (Core)- Lingkungan rumah sakit yang terbuka (Inner Bound)- Lingkungan di luar rumah sakit (Outer Bound)b. Tempat dilaksanakannya surveilansTempat dilaksanakannya surveilans haya pada daerah Core danInner Bound dari Rumah Sakit.- Core : Dapur, Ruang Perawatan, Gudang Kantin, Ruang Tunggu,Ruang Administrasi, Radiologi, ICU, Laboratorium, UGD, R.OK,Ruang Operasi, Ruang Jenazah, Apotik, Ruang Dinas, IPAL, RuangIncinerator, RuangGenset/Penel, Bengkel, Ruang Pompa, Koridor,Ruang Bersalin.- Inner Bound : TPS, Taman/Kebun, Garasi, Drainage/Sewerage,Tempat Parkir, Lapangan lainnya.3. Caraa. Menentukan tempat pengamatan/titik-titik pengamatan- Core : Di lantai pada bagian pertemuan didinding dan lantai,kawatkasa jendela (ventilasi), jeruji/jelusi ventilasi, pintu/jendela kayu,rak buku.- Inner Bouund : Lubang drainase, Tumpukan barang bekas (Kayu,batu, dan lain-lain), TPS, Sela-sela dinding antar bangunan, Tamandekat bangunan, Garasi, Pos Satpam.b. Titik-titik pengamatan dicatat pada formulir titik pengamatan denganjelas. Tanda-tanda yang perlu diperhatikan : Lubang tanah, bangkaitikus, kotoran tikus, bekas keratan.c. Pelaksanaan pengamatan- Core : Pemeriksaan secara visual. Yaitu dengan melihat adanyatanda-tanda keberadaan tikus berupa kotoran tikus (Gambar 8)dan/atau jejak kaki tikus (Gambar 9). Selain itu harus diperhatikantanda-tanda lain seperti : sisa keratan pada pintu/kasa/buku dankawat kasa yang berlubang bekas lewat tikus : Pemeriksaan secara

Page 11: VERTEB

nasal (penciuman), Informasi dari pihak lain.- Inner Bound : Pemeriksaan secara visual, yaitu lubang di tanah,bangkai tikus, kotoran tikus, serpihan bekas keratan tikus.Apabila pada titik pengamatan ditemukan tanda-tanda keberadaantikus, tanda tersebut dicatat pada form Titik pengamatan padakolom yang disediakan dan sesuai.Tanda-tanda yang perlu diperhatikan : Lubang tanah, bangkai tikus,kotoran tikus, bekas keratan.4. Waktua. Saat pengamatanSecara fisual dilakukan pada pagi hari yaitu pukul 06.00-08.00 wib.Pengamatan pada malam hari dilakukan antara pukul 22.00-24.00 wib.b. Lama pengamatanPemeriksaan ruangan 5 sampai 10 menit per ruangan per orangsehingga petugas dapat malakukan pemeriksaan minimum 12 ruanganper orang.Lama pengamatan = Jumlah ruangan12 x jumlah petugasKeterangan : 12 adalah pemeriksaan minimum dalam dua jamc. Periode pengamatan.Pengamatan dilakukan setiap dua bulan pada setiap tahunnya. Dasarpertimbangannya adalah masa reproduksi tikus.5. Bahan dan alatBahan dan alat untuk pengamatan- Formulir 1,2 dan 3 (Lampiran 7-9)- Formulir 1. Formulir pencatatan tanda-tanda keberadaan tikuspada ruangan yang diperiksa (Lampiran 7).- Formulir 2. Pencatatan hasil identifikasi tikus dan mencit(Lampiran 8)- Formulir 3. Survei tikus dan mencit (Rodensia) (Lampiran 9).- Senter- Sepatu boot- Alat-alat tulis dan clib board6. IndikatorKarena lingkungan Rumah Sakit harus bebas tikus, maka pada setiap titikpengamatan tidak terdapat tanda-tanda keberadaan tikus. Apabila padasalah satu titik pengamatan terdapat tanda-tanda keberadaan tikus, makaharus upaya pemberantasan tikus.7. Pelaksanaan atau pengorganisasian?? Sanitarian yang sudah terlatihb. PEMBERANTASANPemberantasan tikus dan mencit di rumah sakit dilakukan secara fisik yairudengan cara penangkapan (trapping) dan secara kimia menggunakan umpanberacun.1. Penangkapan tikus dengan perangkap (trapping)a. Cara penempatan perangkap

Page 12: VERTEB

Apabila terdapat tanda-tanda keberadaan tikus, pada sore haridilakukan pemasangan perangkap yang tempatnya masing-masinglokasi sebagai berikut. Core perangkap diletakan dilantai padalokasi dimana ditemukan tanda-tanda keberadaan tikus, di InnerBound perangkap diletakan di pinggir saluran air, taman, kolam, didalam semak-semak, sekitar TPS, tumpukan barang bekas. Untukmenentukan jumlah perangkap dipasang, digunakan rumus sebagaiberikut :Untuk setiap ruangan dengan luas sampai dengan 10 m2 dipasang satuperangkap. Setiap kelipatan 10 m2 ditambah satu perangkap.Penempatan perangkap untuk masing-masing spesie dapat dilihat pada tabel 4.Perangkap yang belum berisi tikus dibiarkan sampai tiga malam untuk memberikesempatan pada tikus yang ada untuk memasuki perangkap dan diperiksa setiap pagiharinya untuk mengumpulkan hewan yang tertangkap.Perangkap bekas terisi tikus dan mencit harus dicuci dengan air dan sabun dandikeringkan segera.Pemasangan perangkap dalam upaya pemberantasan ini dilakukan selama tiga hariberturut-turut.b. Bahan dan alatBahan dan alat untuk penangkapan tikus terdiri atas :- Perangkap tikus bubu.- Umpan (selai kacang, keju, umbi-umbian, ikan asin/ikan jambal), kelapabakar, dan lain-lain)c. Prosedur setelah penangkapanPenangkapan tikus dilakukan untuk mengetahui spesiesnya, sehinggadapat dilakukan upaya pencegahan yang sesuai dengan spesies tikus tersebut.Peralatan yang diperlukan untuk identifikasi tikus adalah :- Sarung tangan- Penggaris- Formulir identifikasi- Masker- Kantong kain warna putih- Eter- Kapas- Sabun/deterjen- Nampan- Tang- Kawat pengikatPerangkap yang berhasil (berisi) tikus dimasukan kedalam kantongkain. Kemudian kantong kain yang berisi perangkap tadi dimasukankedalam kantong plastik berisi kapas yang dibasahi eter. Setelahbeberapa saat tikus/mecit yang telah terbius dikeluarkan dan dilakukandislokasi ( = menarik tulang leher sampai mati).Tindakan selanjunya untuk mengetahui jenis tikus yangtertangkap diidentifikasi dengan cara sebagai berikut :- Ukur panjang badan

Page 13: VERTEB

- Ukur panjang ekor- Ukur panjang telapak kaki- Ukur panjang telinga- Lihat rumus susu atau testis- Lihat warna bulu punggung dan perut- Lihat warna ekor bagian atas dan bawah- Lihat bulu badan (kasar atau halus), terutama bagian pangkal ekor- Berat badan- Lihat kunci identifikasiUntuk mengidentifikasi tikus dan mencit berdasarkan ukuran danwarna bulu badan dapat dilihat juga pada tabel 5. Pencatatandilakukan menurut formulir 2.Tabel 4 Cara pengendalian tikus dan mencit di rumah sakit secara Mekanik/fisik dengan perangkapTEMPAT SPESIESR. diardi R. novergicus M. musculusCore, Inner* Pemasangan perangkap- Snap trap untukdidinding- Live trapa. Perangkap bubu dilantaib. Sherman trap(perangkap kotak) dilantaic. Core : 10 m2/perangkapd. Inner : 10m2/perangkape. Jarak perangkap 10m/perangkap* Pemasangan perangkap- Snap trap untukdidinding- Live trapa.. perangkap bubu dilantai..b Sherman trap (perangkapkotak) di lantaic. Core : 10 m2/perangkapd. Inner : 10 m/perangkape. Jarak perangkap 10m/perangkap* Pemasangan perangkap- Snap trap untuk didinding- Live trap

Page 14: VERTEB

a. perangkap bubu di lantaib. Sherman trap(pereangkap kotak) dilantaic. Core : 10 m2/perangkapTabel : 5 Identifikasi Rodentia BerdasarkanUkuran dan Warna Bulu BadanJenis tikus TL( mm )T/Bx100% HF( mm )E( mm )M Warna bulu badanR.rattusdiardi220-370 95-115 33-38 19-23 2+3=10 Atas-bawahcoklat tua-kelabuR.norvegicus350-400 80-100 42-47 18-23 3+3=10 Atas coklatkelabu bawahkelabuM. musculus < 75 80-120 12-18 8-12 3+2=10 Atas-coklatkelabuBawah-coklatkelabuKetterangan :TL = panjang tubuh dari ujung kepala sampai ekorT = panjang ekorHF = panjang telapak kaki belakangE = lebar telingaM = Jumlah pasangan susu (dada + perutB = panjang badanUntuk menentukan pengukuran panjang ekor, panjang tubuh, panjang kakibelakang dan lebar telinga lihat gambar 10.Tikus dan mencit yang telah selesai diamati/diidentifikasi harus segeradimusnahkan ( dikubur atau dibakar ).d. PelaksanaTenaga penangkap tikus :* Staf unit sanitasi rumah sakitPengawas :* Tenaga sanitasi rumah sakit2. Pemberantasan tikus dan mencit secara kimiawi dengan umpan beracunPemberantasan tikus secara kimiawi dilakukan dengan menggunakan umpanberacun. Pengendalian tikus dengan menggunakan umpan beracun atau perangkapberumpan racun mempunyai efek sementara, racun perut (Rrodentisia campuran,

Page 15: VERTEB

antikoagulan kronik) adalah umpan beracun yang hanya dianjurkan digunakandidaerah/tempat yang tidak dapat dicapai oleh hewanDomestik dan anak-anak. Pengendalian tikus dengan umpan beracun sebaiknyasebagai pilihan terakhir. Bila tidak teliti cara pengendalian ini seringmenimbulkan bau yang tidak sedap akibat bangkai tikus yang tidak segeraditemukan. Selain itu racun tikus juga sangat berbahaya bagi manusiahewan/binatang lainnya. Ada 2 macam racun tikus yang beredar saat ini yaituracun akut dan kronis. Racun akut harus diberikan dalam dosis letal, karena kalautidak maka tikus tidak mati dan tidak mau lagi memakan umpan yang beracunsejenis. Sedangkan kalau racun diberikan dalam dosis letal maka tikus akan matidalam setengah jam kemudian. Menurut Departemen Pertanian (2001) Pestisidauntuk pengendalian tikus (Rrodentiisida) yang terdaftar dan diizinkanpenggunaannya di Indonesia saat ini dapat dilihat pada tabel 6.Tabel 6. Jenis Rodentisida yang terdaftar dan diizinkan penggunaannya di IndonesiaNAMAFORMULASIGOLONGAN BAHAN AKTIF CARAKERJARACUNORGANISMESASARANDEKABIT 0,025 B Indandion Difasinon : 0,025%AkutR.argentiventerDIPHACIN 110 Indandion Difasinon : 0,1 % KronisR. argentiventerKLERAT RM-B Kumarin Brodifakum :0,005 %Kronis- R.argentiventer -R. tiomannicusKOVIN 80 P * Anorganik Seng fosida : 80%AkutR.argentiveterPETROKUM 0,005

Page 16: VERTEB

RMBKumarin Brodifakum 0,005%Kronis- R. argentiventerdan R. tiomanicusPYTHON 0,005RMBKumarin Brodifakum 0,005%Kronis- R. argentiventerdan R.exulansRAMOLON 0,005RBKumarin Bromandiolon :0,005 %KronisR. argentiventer danR.tiomanicusRATIKUS 0,01 RB Indan Klorofasinon :0.01 %KronisR. argentiventerRATTROPIK 0,005RBKumarin Bromadiolon :0,005 %KronisR. argentiventerSTORM 0,005 RB Kumarin;triflurometilFlokumafen :0,005 %KronisR. argentiventer danR.tiomanicusTIKUMIN 0,0375RBKumarin Kumatetralil :

Page 17: VERTEB

0,0375 %KronisR.argentiventerTIRAN 58 PS Anorganik Belerang : 0,005 % AkutR. argentiventerYASODION 0,005BIndandion Difasion : 0,005 % KronisR. argentiventerBASHTIC-B 0,005BKumarin Bromadiolon :0,005 %KronisRattus diardiCONTRAC 0,005 B Kumarin Bromadiolon :0,005 %KronisRattus diardiSumber : 1). Departemem Pertanian (2001). Pestisida untuk Pertanian dan Kehutanan2). Departemen Pertanian (2001). Pestisida Higiene LingkunganC PENCEGAHANPencegahan tikus dan mencit di rumah sakit dilakukan dengan rat proofingdan sanitasi lingkungan. Pencegahan berdasar sanitasi lingkungan adalahpengendalian melalui upaya penyehatan lingkungan di dalam dan di luarruang/bangunan rumah sakit (lingkungan sekitarnya),terutama yangmenyangkut penyimpanan bahan makanan, sisa makanan dan pembuanganlimbah makanan. Penyehatan lingkungan di dalam ruang/bangunan yaitudengan melekukan penempatan yang tertutup rapat, tempatnya tidak mudahdirusakCara pengendalian tikus dan mencit untuk spesies R.diardi, R.norvegicus danM.musculus di dalam bangunan tertutup (core) dan lingkungan rumah sakityang terbuka (Inner Bound) dengan tindakan pencegahan dapat dilihat padaTabel 7.Tabel 7 Cara pengendalian tikus dan mencit di rumah sakit dengan sanitasi lingkungan/pencegahanNo. TEMPAT SPESIESR. diardi R.novergicus M.musculus1Bangunantertutup (Core)

Page 18: VERTEB

- Rat proof (anti tikus)- Pengecatandinding- Pemasangan kawatayam- pada ventilasi- Penutupan lubangsaluran- Penutupan ductingdengan- Plat- Penutupan lubanglubangdengandiameter lebih dari 6mm didinding,flavon,pintu,jendela,dll- Penutupansaluran terbukadengan kisi-kisidengan jarak kisi < 6mm- Pengelolaan sampah- TPStersebut dari bahan antitikus dan tertutup denganpenempatan 45 cm diatastanah dibuang setiaphari.- Pengelolaan makanan??Rat proof (antitikus)- Pengecatandinding- Pemasanganpenghalang(barrier padapipa buangan airhujan/kabelkabel(Lampiran12).- Penutupanducing denganplat (Lampiran13).- Penutupan

Page 19: VERTEB

lubang-lubangdengan diameterlebih dari 6 mmdi dindingplavon,pintu,jendela dll.- Penutupansaluran terbukadengan kisi-kisidengan jarakantar kisi < 6mm saluran airditutup dengandrill.- * Rat proof(anti tikus)- Pengecatandinding- - Pemasanganpenghalang(barrier padapipa buanganair hujan/kabelkabel- - Penutupanducing denganplat- - Penutupanlubang-lubangdengandiameter lebihdari 6 mm didindingplavon,pintu,jendela dll- * Pengelolaansampah- - TPS tersebutdari bahan antitikus dantertutup denganpenempatan 45cm diatas tanahdibuang setiap- Makanandisimpan dalam tempatyang terbuat dari bahan

Page 20: VERTEB

kaca,logam dll danterutama pada malamhari,- Membersihkan sisa makanan setiaphari,- Bangunanuntuk penyimpananbahan makanan harusrodent proof (Lampiran14).- Bahan makanan yangdisimpan dalam gudangdiperiksa secara berkalaminimum 2 bulan sekali.- * Cahaya di gudangharus terang 200 fc- Tandon airtertutup dantidak bocor kranair yang rusaksegera digantilubang saluranair dipasang dijeruji kurang dari6 mm??Pengelolaansampah- TPS tersebut daribahan anti tikusdan tertutupdenganpenenpatan 45cm diatas tanahdibuang setiaphari.??Pengelolaanmakanan. .- Makanandisimpan dalamtempat yangterbuat daribahankaca,logam dlldan terutamapada malam hari,

Page 21: VERTEB

- Membersihkansisa makanansetiap hari- Bangunan untukpenyimpananbahan makananharus rodentproof- Bahan makananyang disimpandalam gudangdiperiksa secaraberkalaminimum 2bulan sekali.??Cahzya di dalamgudang harusterang.hari- * Pengelolaanmakanan.- - Makanandisimpan dalamtempat yangterbuat daribahankaca,logam dlldan terutamapada malamhari,- -Membersihkansisa makanansetiap hari- - Bangunanuntukpenyimpananbahan makananharus rodentproof- - Bahanmakanan yangdisimpan dalamgudangdiperiksa secaraberkala

Page 22: VERTEB

minimum 2bulan sekali.- - Laci,almaridiperiksa setiaphari- -Almari,buku,linen tertutup rapatterutama padamalam hari.- - Lubanglubangpadaalmari,laci,rakbuku yangberdiameterlebih dari 6 mmharus ditutup.- * Cahaya didalam gudangharus terang200 fc2 Inner Bound(Lingkunganrumah sakityangterbuka)- Rodent proof (anti tikus)- Cabang pohon yang menempeldi dinding/atap bangunandipotong sehingga berjaraklebih dari 1,5 meter (Lampiran15).- Pasang kisi-kisi pada saluran- Rodent proof (antitikus)- Pasang kisi-kisi padasaluran air yangmenghubung antaraluar dan dalamruangan seperti saluran- Rodent proof (antitikus)- Menutup sela-seladinding dengankayu,semen dansebagainya.

Page 23: VERTEB

- Menutup semuaair yang menghubungi antaraluar dan dalam ruangansepereti saluran buangandapur.- Susun atau rapikan barangbekas atau tumpukan batusehingga tidak terdapatrongga-rongga yang dapatmenjadi sarang tikus.- Menutup sela-sela dindingdengan kayu,semen dansebagainya.- Menutup semua dinding daunpintu dan jendela dengan kayu,semen,seng.- Tutup ventilasi udara dengankawat ayam- Memasang penghalang(barrier) pada pipa talangair,kabel yang terpasangvertikal dari seng,besi dankayu.- Pengelolaan sampah- Tempat sampah tersebut daribahan yang anti tikus (fiberglass) tertutup rapat dantergantung setinggi 45 cm diatas tanah.- Sampah dibuang ke tempatpengumpulan sampahsementara/kontenair setiaphari.buangan dapur.- Susun atau rapikanbarang bekas atautumpukan batusehingga tidak terdapatrongga-rongga yangdapat menjadi sarangtikus.- Menutup sela-seladinding dengankayu,semen dansebagainya.- Menutup semua

Page 24: VERTEB

lubang didinding,daunpintu dan jendeladengan kayu, semenseng- Tutupventilasi udaradengan kawat ayang.- Pengelolaan sampah- Tempat sampahtersebut dari bahanyang anti tikus (fiberglass) tertutup dantergantung setinggi 45cm di atas tanah.- Sampah dibuang ketempet pengumpulansampahsementara/kontainersetiap hari- Tidak membuangsampah terutama sisamakanan di sembarangtempat- Halaman taman,tempatparkir dibersihkansetiap hari.lubangdinding,daun pintudan jendeladengankayu,semen,seng- Tutup ventilasiudara dengankawat ayam.BAB VEVALUASIEvaluasi dilakukan untuk melihat apakah upaya pencegahan danpemberantasan telah berjalan secara efektif. Evaluasi dilakukan satu tahun sekalidengan melihat hasil catatan surveilans selama satu tahunDari catatan hasil pengamatan (surveilans) tersebut dilihat hasinnya sebagaiberikut :1. Keberadaan tikus selalu tersebar di seluruh ruang pada daerah core, dan di daerahinner setiap kali selesai upaya pemberantasan tikus, berarti upaya pencegahantidak efektif. Upaya pencegahan tikus yang telah dilakukan harus di kaji ulang(metode,tempat dan waktu).2. Keberadaan tikus selalu terkonsentrasi di satu atau beberapa ruangan / bangunanpada daerah core dan inner setiap kali selesai pemberantasan tikus. Upaya

Page 25: VERTEB

pencegahan tikus yang telah dilakukan untuk ruangan/bangunan tersebut harus dikaji ulang (metode, tempat dan waktu).BAB VIPENUTUPPedoman ini dapat dikembangkan sebagai pengayaan oleh setiap daerah denganmenyesuaikan situasi dan kondisi permasalahan setempat. Penyesuaian danpengembangan tersebut merupakan muatan lokal yang justru meningkatkan wawasandan sekaligus sebagai bahan perbaikan untuk penyempurnaan buku. Pedoman inidimasa akan datang.Harapan kami semoga buku ini bermanfaat untuk penyelenggara pengendalian tikusdi Rumah Sakit khususnya, dan tenaga Sanitarian pada umumnya dalammeningkatkan profesionalisme dan kualitas kinerjanya menuju terbebasnya RumahSakit dari gangguan tikus dan mencit.