vektor air

34
MAKALAH KESEHATAN LINGKUNGAN “Vektor Penyakit Melalui Air” Disusun Oleh : Noviana Hapsari (12317244001) Shintya Galuh N. S. (12317244028) PENDIDIKAN BIOLOGI INTERNASIONAL JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015

Upload: shintya-galuh

Post on 15-Nov-2015

255 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

vektor dan penyebaran penyakit melalui air

TRANSCRIPT

MAKALAHKESEHATAN LINGKUNGANVektor Penyakit Melalui Air

Disusun Oleh :Noviana Hapsari (12317244001)Shintya Galuh N. S. (12317244028)

PENDIDIKAN BIOLOGI INTERNASIONALJURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGIFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA2015

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangDalam Pasal 1 UU No. 32/2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dinyatakan bahwa Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. Dalam menjalani kehidupan lingkungan memiliki peran penting terhadap kesehatan seseorang. Interaksi antara lingkungan dan manusia menentukan terjadi atau tidaknya penyakit pada suatu populasi. Pengertian Kesehatan Lingkungan sehat menurut WHO adalah keadaan yg meliputi kesehatan fisik, mental, dan sosial yg tidak hanya berarti suatu keadaan yg bebas dari penyakit dan kecacatan. Menurut HAKLI (Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia), kesehatan lingkungan adalah suatu kondisi lingkungan yang mampu menopang keseimbangan ekologi yang dinamis antara manusia dan lingkungannya untuk mendukung tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat dan bahagia.Untuk memahami interaksi yang terjadi antara lingkungan dan manusia, ada beberapa faktor lingkungan yang mempengaruhi kesehatan, diantaranya (1) faktor biologis yang mencakup agent biologis penyakit terdiri dari virus, riketsia, bakteri, jamur, helmintes, parasit yang menginfeksi manusia melalui air yang tercemar, udara, makanan atau tanah; (2) faktor fisik, yang berdampak langsung terhadap kesehatan seperti radiasi, ionisasi, asbes, dan vibrasi; (3) faktor kimia yaitu berbagai bahan kimia menyebabkan penyakit, misalnya asap rokok; (4) faktor sosial ekonomi seperti umlah penduduk semakin tinggi menyebabkan sistem sanitasi semakin buruk. Kualitas lingkungan merupakan determinan penting terhadap kesehatan masyarakat. Status kesehatan lingkungan didiagnosis menggunakan indikator-indikator kesehatan lingkungan. Indikator-indikator kesehatan lingkungan diterapkan pada media-media lingkungan seperti air, udara, pangan, dan vektor. Air mempunyai hubungan yang erat dengan kesehatan. Apabila tidak diperhatikan, maka air yang dipergunakan masyarakat dapat mengganggu kesehatan manusia. Udara yang kotor seperti debu, asap rokok, asap pembakaran, asap pabrik dapat menimbulkan berbagai permasalahan kesehatan khususnya dalam perkembangbiakan dan penyebaran berbagai bibit penyakit. Selain itu, kebersihan dan keamanan pangan dan tidak terkendalinya vektor penyakit juga memiliki potensi besar dalam menyebabkan kondisi yang tidak kondusif untuk kesehatan manusia. Untuk itu perlu dipelajari kelima media lingkungan tersebut sebagai awal pengetahuan dalam mencegah penyakit berbasis lingkunganBAB IIPEMBAHASAN AIRDefinisi Air BersihDalam Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 416/menkes/IX/1990, air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak. Selain itu WHO menjelaskan bahwa air yang aman untuk diminum adalah air yang tidak akan menimbulkan resiko kesehatan apabila dikonsumsi.Sumber Air BersihSecara teori, terdapat tiga jenis sumber air bersih, yaitu air hujan (air angkasa), air permukaan, dan air tanah. Berikut ini merupakan sumber air berdasarkan kualitasnya.a) Air Hujan (Air Angkasa)Dari kualitas airnya, air angkasa belum terkontaminasi namun mudah merusak logam. Air angkasa terdiri dari embun, air hujan, dan salju. Air hujan merupakan air angkasa yang jatuh ke permukaan tanah.b) Air PermukaanPada umumnya, air permukaan telah terkontaminasi zat-zat yang bersifat merusak seperti bakteri dan zat-zat kimia serta kaya akan O2 dan CO2. Air permukaan merupakan air yang terdapat pada permukaan bumi. Air permukaan meliputi air sungai, danau, telaga, waduk, dll.c) Air TanahAir tanah merupakan air yang terdapat di dalam tanah. Kebanyakan air tanah berasal dari air permukaan yang meresap ke dalam tanah. Pada umumnya, kualitas air tanah akan menjadi baik apabila telah melalui penyaringan yang sempurna.Cara Menjaga Ketersediaan Air BersihMasalah ketersediaan air merupakan salah satu masalah penting terutama bagi masyarakat perkotaan. Untuk itu, beberapa hal dibawah ini dapat dilakukan untuk menjaga ketersediaan air bersih.1. Efisiensi penggunaan airEfisiensi penggunaan air dapat dikatakan juga kegiatan menghemat air, yaitu menggunakan air seperlunya. Hal paling sederhana dalam hal ini adalah mematikan keran saat sedang memakai sabun saat mencuci tangan.2. Daur ulang airDaur ulang air merupakan salah satu cara untuk menghemat air yaitu dengan cara menggunakan kembali air yang telah dipakai dengan ataupun tanpa menggunakan proses penyaringan. Namun, kebanyakan hasil daur ulang air tidak digunakan untuk kebutuhan sanitasi.3. Membuat bendunganBendungan berupa danau ataupun waduk dapat digunakan sebagai salah satu cara untuk menjaga air bersih karena dapat menampung air hujan. Hasil air dari bendungan ini dapat digunakan untuk mengairi sawah atau membuat pembangkit listrik tenaga air.4. Reboisasi dan membuat lubang bioporiReboisasi dan pembuatan lubang biopori dapat membantu untuk menjaga ketersediaan air dan mencegah banjir. Akar tanaman dan lubang biopori dapat mempercepat penyerapan air ketika hujan terjadi sehingga air hujan tidak tergenang dan menyebabkan banjir melainkan terserap ke dalam tanah dan menjadi cadangan air sebagai air tanah.5. Tidak membuang limbah rumah tangga di sepanjang aliran air bersihApabila air melimpah namun kondisi air tersebut tidak bersih, maka air tersebut akan menjadi sia-sia karena tidak dapat digunakan oleh manusia untuk kebutuhan sehari-harinya, terutama untuk kebutuhan sanitasi. Untuk itu, sangat penting bagi kita untuk tidak membuang limbah rumah tangga di muara atau sepanjang aliran air bersih untuk menjaga kualitas air.Siklus Hidrologi dan Kaitannya dengan Pencemaran AirSiklus hidrologi dimulai dengan penguapan air dari laut. Uap yang dihasilkan dibawa oleh udara yang bergerak. Dalam kondisi yang memungkinkan, uap tersebut terkondensasi membentuk awan, pada akhirnya dapat menghasilkan presipitasi. Presipitasi jatuh ke bumi menyebar dengan arah yang berbeda-beda dalam beberapa cara. Sebagian besar dari presipitasi tersebut sementara tertahan pada tanah di dekat tempat ia jatuh, dan akhirnya dikembalikan lagi ke atmosfir oleh penguapan (evaporasi) dan pemeluhan (transpirasi) oleh tanaman. Sebagian air mencari jalannya sendiri melalui permukaan dan bagian atas tanah menuju sungai, sementara lainnya menembus masuk lebih jauh ke dalam tanah menjadi bagian dari air tanah (groundwater). Di bawah pengaruh gaya gravitasi, baik aliran air permukaan (surface streamflow) maupun air dalam tanah bergerak ke tempat yang lebih rendah yang dapat mengalir ke laut. Namun, sejumlah besar air permukaan dan air bawah tanah dikembalikan ke atmosfer oleh penguapan dan pemeluhan (transpirasi) sebelum sampai ke laut (Linsley, dkk, 1989).

Kaitannya dengan Pencemaran AirAir hujan bukan lagi merupakan air murni dengan susunan kimia sebagai H2O. Berbagai proses alam maupun berbagai kegiatan manusia yang menghasilkan limbah baik gas maupun zat padat berupa debu dapat berpengaruh terhadap kualitas air hujan. Proses terjadinya hujan yang dimulai dengan terbentuknya uap air karena pendinginan,terbentuknya titik-titik air karena adanya inti kondensasi yang berupa debu mateorikmaupun garam sudah memasukkan zat lain ke dalam titik air sehingga komposisinya bukan lagi mumi H2O. Di atmosfer terdapat berbagai macam gas. Nitrogen, SOX,CO2, oksigen dan lain sebagainya. Ketika titik-titik air tersebut cukup besar dan jatuh kepermukaan bumi, selama proses jatuhnya terlarut gas-gas yang terdapat di atmosfer. Di atmosfer terdapat pula debu, baik yang dikeluarkan melalui proses alam maupun oleh aktivitas manusia (dari pabrik misalnya). Debu tersebut dapat terbawajatuh olehairhujan, danbeberapabagian daripadanya akanlarutdalam airhujan yang menyebabkan berubahnya komposisi air hujan tersebut. Aktivitas vulkanisme yang menghasilkan gas sulfatar (SO2) menyebabkan hujan yang jatuh di daerah gunung api aktif mempunyai komposisi yang kaya akan kadar SO4.Presipitasi yang mencapai permukaan tanah hanya mengandung sejumlah kecil zat terlarut. Air hujan tersebut bereaksi dengan mineral tanah dan batuan yang konyakdengannya. Jumlah dan jenis mineral yang terlarut di dalamnya tergantung dari susunan kimiawi dan sifat fisik batuan, demikian pula tergantung pada pH dan redoks potensial air. Larutan garam yang berasal dari proses pelapukan tanah dan pelarutan batuan oleh hujan menambah tinggi kadar zat kimia yang terlarut dalam air tanah.Aktivitas manusia dalam bidang industri, yang pada akhirnya menghasilkan gas buangan (emisi) menyebabkan udara tercemar, dan selanjutnya pula gas pencemar ini akan terbawa oleh air hujan ini ketika jatuh, sehingga komposisi air hujan tersebut juga berpengaruhi oleh kegiatan industri. Kegiatan kota, termasuk lalulintas kendaraan yang mengeluarkan gas buang melalui knalpotnya akan berpengaruh pula terhadap komposisi air hujan yang jatuh di daerah kota dan sekitarnya. Pencemaran terhadap air hujan dapat lebih jelas diamati pada fenomena hujan asam.

Pencemaran AirMenurut SK Mentri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup Nomor : KEP-02/MENKLH/1/1988 tentang Penetapan Baku Mutu Lingkungan adalah : masuk atau dimasukkan makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam air dan atau berubahnya tatanan air oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam, sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air menjadi atau sudah tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya.

Syarat Kualitas Mikrobiologi, Kimia, dan Fisik Air Bersih Menurut Peraturan Menteri KesehatanA. Persyaratan MikrobiologiMenurut permenkes no 492/menkes/per/IV/2010, persyaratan mikrobiologis yang menyatakan kualitas air adalah :a. Bakteri Eschericia coli dalam satuan 100 ml sampel, jumlah maksimal yang boleh ada adalah 0.b. Bakteri koliform dalam satuan 100 ml sampel, jumlah maksimal yang diperbolehkan sebanyak 0.B. Persyaratan KimiaBerdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 907/MENKES/SK/VII/2002, persyaratan ambang batas kimia air adalah sebagai berikut:

Jika dalam penjabarannnya adalah seperi dibawah ini:a) Air bersih harus berada pada pH netralpH adalah merupakan istilah yang digunakan untuk menyatakan intensitas keadaan asam atau basa sesuatu larutan (Sutrisno, 2004:32). Dikatakan airmemiliki PH netral jika PH nya berada pada rentang 6-8. Untuk itu diperlukan pengendalian bahan bahan kimia pencemar kualitas air. Karena bahan bahan kimia tersebut rata rata dapat membuat PH menjadi asamb) Tidak mengandung bahan kimia beracunAir yang berkualitas baik tidak mengandung bahan kimia beracun dan berbahaya dalam kadar melebihi ambang bats seperti yang ditunjukka pada gambar diatas.c) Tidak mengandung garam-garam atau ion-ion logam.Air yang berkualitas baik tidak mengandung garam atau ion-ion logam seperti Fe, Mg, Ca, K, Hg, Zn, Cl, Cr, dan lain-lain dalama kadar yang melebihi ambang batas (Kusnaedi, 2004).d) Kesadahan rendahKesadahan adalah merupakan sifat air yang disebabkan oleh adanya ion- ion (kation) logam valensi dua (Sutrisno,2004). Untuk itu Air bersih harus memilikki kesadahan rendah dengan bebas dari bahan bahan kimia yang mencemari sungaiPeraturan Menteri Kesehatan R.I No. 416/MENKES/PER/IX/1990

C. Persyaratan FisikDiatur dalam Peraturan menteri Kesehatan No. 492 Tahun 2010 tentang Persyaratan kualitas AIR MINUM. Kualitas air minum ditetapkan dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, sesuai Permenkes 492/Menkes/Per/IV/2010, tentang Persyaratan Kualitas Air Minum, yang mencantumkan parameter sebagai standar penetapan kualitas air minum, meliputi parameter fisik, bakteriologis, kimia, dan radioaktif. Parameter bakteriologis dan kimia (anorganik) merupakan parameter yang terkait langsung dengan kesehatan, sedangkan parameter fisik dan kimia lainnya merupakan parameter yang tidak berhubungan langsung dengan kesehatan.1. Parameter fisikaParameter fisika meliputi bau, kekeruhan, rasa, suhu, warna dan jumlah zat padat terlarut.1. Tidak Berbau : Air yang berbau dapat disebabkan proses penguraian bahan organik yang terdapat di dalam air.1. Jernih : Air keruh adalah air mengandung partikel padat tersuspensi yang dapat berupa zat-zat yang berbahaya bagi kesehatan. Disamping itu air yang keruh sulit didesinfeksi, karena mikroba patogen dapat terlindung oleh partikel tersebut (Slamet, 2007).1. Tidak Berasa : Air yang tidak tawar mengindikasikan adanya zat-zat tertentu di dalam air tersebut.1. Suhu : Air yang baik tidak boleh memiliki perbedaan suhu yang mencolok dengan udara sekitar (udara ambien). Di Indonesia, suhu air minum idealnya 3 C dari suhu udara di atas atau di bawah suhu udara berarti mengandung zat-zat tertentu (misalnya fenol yang terlarut) atau sedang terjadi proses biokimia yang mengeluarkan atau menyerap energi air (Kusnaedi, 2002).1. TDS : Total Dissolved Solid/TDS, adalah bahan-bahan terlarut (diameter < 10 -6 -10 -3 mm) yang berupa senyawa-senyawa kimia dan bahan-bahan lain (Effendi, 2002). Bila TDS bertambah maka kesadahan akan naik. Kesadahan mengakibatkan terjadinya endapan/kerak pada sistem perpipaan.

Agen-Agen Mikroorganisme pada Air Tercemar dan Dampak Terhadap KesehatanBerikut adalah contoh agen mikroorganisme pada air yang tercemar dan dampaknya bagi kesehatan :a. Bakteri Escheria colli. Bakteri ini banyak terdapat dalam usus dan membantu dalam proses penguraian makanan, akan tetapi apabila bakteri tersebut dikonsumsi bersamaan dengan air minum, bakteri akan menimbulkan gangguan pada kesehatan. Gangguan yang ditimbulkan adalah penyakit gastroenteritis seperti diare, selain itu bakteri Eschericia colli meningkatkan resiko seseorang terkena penyakit jantung.b. Bakteri koliform. Bakteri koliform merupakan salah satu bakteri gram negatif yang dijadikan indikator kualitas air minum, semakin banyak bakteri ini, semakin tercemar air. Zat etionin yang dihasilkan bakteri ini dapat menimbulkan kanker.c. Dysentery bacillus. Dysentry bacillus merupakan bakteri berbentuk batang yang menyebabkan penyakit disentri. Gejala yang ditimbulkan adalah diare berat sampai mengeluarkan darah/lendir, muntah muntah, nyeri perut, kram perut, dan demam tinggi.d. Bacillus thypusBakteri yang berbentuk batang ini menyebabkan penyakit tifus. Gejala yang ditimbulkan adalah demam, sakit perut, mual, muntah, dan lidah berwarna putih.e. Vibrio chloreaeBakteri ini menimbulkan penyakit kolera, yang memiliki gejala diare, muntah muntah, tekanan darah rendah, detak jantung yang menjadi cepat, dank ram otot.f. Virus Hepatitis AVirus yang menyebabkan penyakit hepatitis A ini terdapat pada makanan atau air yang tercemar, sehingga menimbulkan gejala kulit dan mata berwarna kuning, urin berwarna gelap, nyeri otot, demam, serta kehilangan nafsu makan. g. Virus polio Virus polio terdapat pada air atau makanan yang terkontaminasi oleh tinja, sehingga menimbulkan kelumpuhan kepada penderita.

Agen-Agen Kimia pada Air Tercemar dan Dampak Terhadap KesehatanBerikut adalah contoh agen kimia pada air yang tercemar dan dampaknya bagi kesehatan:

Benzena Jika terpapar dan mengenai kulit dapat merusak dan melumpuhkan sistem saraf ArsenArsen (As) adalah logam yang mudah patah, berwarna keperakan dan sangat toksik. As biasanya digunakan untuk racun tikus. Keracunan akut menimbulkan gejala muntaber disertai darah, disusul dengan koma, mual, diare, pendarahan pada ginjal, dan kanker kulit. As dapat menimbulkan iritasi, alergi, dan cacat bawaan. ChloroformJika terpapar dapat merusak sistem saraf TimbalJika terpapar dan dimasukka via oral oleh media air dapat menyebabkan kerusakan tenggorokan MerkuriMerkuri atau air raksa (Hg) adalah logam berat yang bersifat racun. Biasanya secara alami ada dalam air dengan konsentrasi yang sangat kecil. Pencemaran air oleh merkuri umumnya akibat limbah-limbah industri. Keracunan Hg akan menimbulkan gejala gangguan pada :a) Susunan saraf pusat (SSP), seperti kelainan kepribadian, pikun, insomnia, kehilangan kepercayaan diri, iritasi, depresi, dan rasa ketakutan. b) Gastro-intestinal (GI), seperti stomatis, hipersalivasi, colitis, sakit saat mengunyah, ginggivitis, garis hitam pada gusi, dan gigi mudah lepas.c) Kulit, seperti dermatritis dan ulcer. Hg organik cenderung merusak susunan saraf pusat, sedangkan Hg anorganik biasanya merusak ginjal, dan menyebabkan cacat bawaan. DDTDapat merusak sistem saraf BelerangDapat membuat darah menjadi asamAgen-Agen Fisik pada Air Tercemar dan Dampak Terhadap KesehatanAgen fisik merupakan agen yang sifatnya dapat disentuh dan dirasakan. Agen fisik yang dapat menyebabkan pencemaran air diantaranya yaitu:1. Bahan sintetik misalnya plastik, material sintetik, petroleum based materials. Bahan bahan ini merupakan endocrine disruptor, yaitu adanya berbagai kelenjar endokrin produsen hormon yang terganggu. Hormon yang terganggu bisa bervariasi mulai dari hormon pengendali pertumbuhan sel, hormon seksual, kanker prostat, IQ, violent behaviour, birth defect, dan lain sebagainya.1. Sampah yang dalam proses penguraiannya memerlukan oksigen yaitu sampah yang mengandung senyawa organik, misalnya sampah industri makanan, sampah industri gula tebu, sampah rumah tangga (sisa-sisa makanan), kotoran manusia dan kotoran hewan, tumbuhtumbuhan dan hewan yang mati. Untuk proses penguraian sampahsampah tersebut memerlukan banyak oksigen, sehingga apabila sampah-sampah tersebut terdapat dalam air, maka perairan (sumber air) tersebut akan kekurangan oksigen, ikan-ikan dan organisme dalam air akan mati kekurangan oksigen. Selain itu proses penguraian sampah yang mengandung protein (hewani/nabati) akan menghasilkan gas H2S yang berbau busuk, sehingga air tidak layak untuk diminum atau untuk mandi.1. Partikel padat yang tersuspensi. Ini menyebabkan kekeruhan air ataupun kenaikan temperatur air melebihi batas dari baku mutunya sehingga tidak baik bila dikonsumsi manusia.1. Pelapisan minyak pada permukaan air. Minyak yang menutupi permukaan dapat menghambat oksigen yang seharusnya masuk ke dalam air. Adanya kandungan oksigen yang kurang pada air bisa merugikan biota yang ada di dalam air.

Mekanisme Masuknya Agen Mikroorganisme, Kimia, dan Fisik ke Dalam Sumber Air BersihPada dasarnya, pencemaran sumber air berasal dari industri, rumah tangga, dan pertanian yang terjadi melalui beberapa cara. Agen-agen pencemar sumber air tersebut antara lain:Bahan kimia1. Insektisida untuk pemberantas hamaPemakaian insektisida pada lahan pertanian biasanya meliputi daerah yang sangat luas sehingga akan menyisakan insektisida yang cukup banyak pada lingkungan. Sisa bahan insektisida ini dapat sampai ke sumber air melalui pengairan sawah, hujan pada daerah pertanian yang kemudian mengalir pada sumber air. Insektisida ini bersifat racun bila masuk ke sumber air karena sulit didegradasi oleh mikroorganisme.Selain itu, senyawa minyak bumi sering dicampur pada bahan insektisida sehingga bila masuk ke sumber air akan menyebabkan permukaan air tertutup oleh lapisan minyak.1. Pupuk pertanianSelain menggunakan insektisida, sektor pertanian juga melakukan pemupukan pada tanamannya. Biasanya, pupuk pertanian ini mengandung unsur fosfat dan nitrat. Bila material dari pupuk ini masuk ke sumber air bersih melalui cucian air hujan yang mengalir ke sumber air, maka akan meningkatkan unsur zat-zat hara di perairan. Hal ini dapat menyebabkan tidak terkontrolnya pertumbuhan ganggang atau enceng gondok menjadi pesat. Peristiwa ini disebut eutrofikasi yang pada akhirnya menyebabkan penurunan kadar oksigen terlarut pada sumber air tersebut.1. Zat warna kimiaHampir semua industri menggunakan zat warna kimia dalam proses pembuatan produknya. Zat warna ini merupakan racun bagi tubuh manusia karena bisa memicu tumbuhnya sel-sel kanker yang biasanya masuk melalui konsumsi air minum. Zat warna ini dapat sampai ke sumber air melalui limbah industri yang tidak diproses secara ramah lingkungan yang kemudian di buang ke saluran perairan.Agen Fisik1. Ion logam penyebab korosiIon logam ini merupakan bahan anorganik yang sulit terdegradasi oleh mikroorganisme di lingkungan yang biasanya berasal dari limbah industri. Peningkatan logam ion logam pada air akan terjadi bila masuk ke perairan. Ion Mg dan Ca dapat menyebabkan air sadah yang menimbulkan sifat korosi dan endapan atau kerak pada besi. Biasanya ion-ion ini masuk ke sumber air melalui pipa atau peralatan lain dari industri yang terbuat dari besi yang menyalurkan limbah ke saluran perairan sehingga menyebabkan pencemaran pada sumber air. Selain itu, ion logam berat seperti Pb, Cd, atau Hg yang bersifat racun bila terdapat pada air akan menyebabkan air menjadi tidak layak minum.1. Serpihan kayuSerpihan kayu ini berasal dari industri yang tidak membersihkan dengan baik sisa-sisa proses pembuatan produknya sehingga serpihan ini dapat masuk ke sumber air melalui tiupan angina atau melalui saluran air yang menuju sumber air di lingkungan.MikroorganismeBiasanya mikroorganisme patogen yang terdapat dalam sumber air menjadi penyebab penyakit yang digolongkan dalam waterborne disease. Beberapa mikroorganisme ini antara lain: Salmonella typhosa melalui limbah industri akibat kesalahan metode pemurnian air dan kontaminasi silang antara pipa air dan saluran air limbah; penyebab tifus Shigella dysentery melalui feses yang tercemar ke sumber air; penyebab disentri Escherichia coli melalui feses yang tercemar ke sumber air; penyebab diare Vibrio cholera penyebab kolera

Cara Pencegahan Agar Air Bersih Tidak Terkontaminasi Mencegah dari Agen FisikDi rumah tangga : Adanya pemisahan sampah (organic dan anorganik) lalu dikolaborasikan dengan pengelola lingkungan seperti RT untuk didaur ulang. Tidak membuang sampan sembarangan. Daur ulang dan buang semua sampah dengan benar. Jangan membuang produk yang tidak bisa terurao seperti popok sekali pakai atau aplikator pembalut ke toilet. Mereka dapat merusak proses pengolahan limbah dan akhirnya mengotori perairan. Jauhkan cat, minyak, larutan pembersih, bahan kimia kolam renang, insektisida, dan bahan kimia rumah tangga berbahaya lainnya dari saluran air, wastafel, dan toilet. Banyak dari produk ini mengandung zat berbahaya seperti natrium hipoklorit, fenol dan kresol, amonia dan formaldehida yang mengontaminasi sumber air terdekat. Gunakan produk rumah tangga tidak beracun bila memungkinkan. Meskipun pembuangan produk yang berbahaya dengan benar adalah penting, tetapi tidak membeli barang-barang tersebut akan jauh lebih baik.Di industri : Regulasi pengelolaan limbah. Pemanfaatan kembali atau daur ulang bahan limbah pabrik. Insenerasi.Mencegah dari Agen Kimia Menggunakan pupuk alami agar menjaga kelembaban tanah serta lebih bagus dalam merangsang pertumbuhan tanaman. Pembatasan pestisida. Penyemprotan pestisida searah dengan angin. Penyaringan limbah. Pembatasan penggunaan detergen. Monitoring agen kimia berbahya di pabrik. Tidak melimpahkan sampah B3 ke sumber air dan harus dikelola sendiri atau tidak mampu diserahkan kepada pihak yang mampu (UU. No. 32 Pasal 59 Ayat 1 dan 3 tahun 2009 tentang Lingkungan Hidup).Mencegah dari Agen Mikroorganisme Menggunakan tanaman asli karena tanaman asli membutuhkan air lebih sedikit, lebih toleran terhadap kondisi kekeringan. Membuat septic tank berjarak minimal 15 meter dari sumber air. Mencegah adanya HABs (Harmful Algae Bloomings) dengan tidak membuang sampah organik sembarangan. Membuat jamban tidak di atas aliran sungai.

Sektor yang Terlibat Dalam Pencemaran AirPencemaran air merupakan masalah yang cukup serius di Indonesia saat ini. Yang menjadi penyebab dari pencemaran air bukan hanya satu faktor saja. Saat ini sangat banyak sektor-sektor yang terlibat di dalam pencemaran air. Ada banyak sektor yang menyebabkan pencemaran air, di antaranya sektor industri, pertambangan, pertanian, peternakan, rumah tangga, dan lain sebagainya. Untuk menanggulangi masalah pencemaran air di Indonesia sudah banyak regulasi yang membahas mengenai penanganan pencemaran air pada di setiap sektor.1. SEKTOR INDUSTRIBeberapa peraturan yang mengatur tentang pengolahan limbah cair pada sektor industri antara lain :a. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.51 Tahun 1995 tentang baku mutu limbah cair bagi kegiatan industri, di dalam keputusan ini membahas tentang baku mutu limbah cair yang diperbolehkan dibuang ke lingkungan. Termasuk di dalamnya debit dan kadar limbah yang boleh dibuang ke limgkungan.b. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.3 Tahun 1998 tentang baku mutu limbah cair bagi kawasan industri, pada keputusan menteri ini dijelaskan mengenai apa yang harus dilakukan oleh penanggung jawab industri dan membahas mengenai perhitungan beban pencemaran air maksimum untuk menentukan mutu limbah cair. c. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.111 Tahun 2003 tentang pedoman mengenai syarat dan tata cara perizinan serta kajian pembuangan air limbah ke air atau sumber air yang membahas mengenai peraturan mengenai pembuangan limbah, seperti tidak boleh membuang limbah cair yang mengandung radioaktif, dan juga melarang gubernur atau bupati untuk memberikan surat izin pembuangan limbah serta izin pembuangan air limbah ke tanah.d. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.8 Tahun 2007 tentang baku mutu air limbah bagi usaha dan/atau kegiatan industri petrokimia hulu yang membahas mengenai pengertian industri petrokimia yaitu industri yang mengolah bahan baku berupa senyawa-senyawa hidrokarbon cair atau gas (natural hydrocarbon) menjadi senyawa-senyawa kimia berupa olefin, aromatik dan syngas yang mencakup industri yang menghasilkan etilen, propilen, butadiene, benzene, etilbenzene, toluen, xylen, styren dan cumene.e. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.9 Tahun 2007 tentang baku mutu air limbah bagi usaha dan/atau kegiatan industri rayon membahas mengenai baku mutu air limbah yang dibuang oleh industri rayon yaitu industri yang memproduksi serat dengan cara regenerasi polimer selulosa yang diperoleh dari kayu atau sisa kapas pendek.f. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.10 Tahun 2007 tentang baku mutu air limbah bagi usaha dan/atau kegiatan industri purified terephthalic acid and poly ethylene terephthalate yang membahas mengenai baku mutu limbah oleh industri purified terephthalic and poly ethylene terephthalate yang merupakan usaha dan/atau kegiatan yang melakukan proses oksidasi para xylene menjadi bahan baku untuk industri poly ethylene terephthalate dan poliester g. Undang Undang No. 5 Tahun 1984 tentang perindustrian yang membahas mengenai apa yang harus dilakukan dan diketahui oleh perusahaan industri. Perusahaan industri harus mampu melaksanakan upaya pencegahan timbulnya kerusakan dan pencemaran oleh limbah industri. h. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor: KEP-51/MENLH/10/1995 Tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Industri, yang berisi mengenai pengendalian limbah cair dengan penetapan baku mutu limbah cair bagi tiap-tiap jenis industri. Baku Mutu Limbah Cair Industri adalah batas maksimum limbah cair yang diperbolehkan dibuang ke lingkungan. Selain itu juga mengatur mengenai kewajiban penanggung jawab kegiatan industri untuk mencegah tercemarnya air pada pasal 5.

2. SEKTOR TRANSPORTASIa) Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia, Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 06/PRT/2011 tentang Pedoman Penggunaan Sumber Daya Air Pencegahan pencemaran air merupakan akibat transportasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 huruf b dilakukan oleh instansi teknis yang bertanggung jawab di bidang lalu lintas, angkutan sungai, danau, dan penyeberangan serta berkoordinasi dengan pengelola sumber daya air dengan cara: memeriksa cara operasi alat transportasi sehingga tidak memberikan dampak negatif berupa pencemaran air akibat turbulensi yang mengganggu stabilitas material dasar. memeriksa kebocoran minyak pelumas/bahan bakar minyak (BBM) pada alat transportasi.Dalam hal pemeriksaan kebocoran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b diperoleh hasil yang menunjukkan kebocoran minyak pelumas/BBM pada alat transportasi, dapat dilakukan perintah perbaikan alat transportasi untuk menghentikan kebocoran minyak pelumas/BBM, pelarangan pengoperasian alat transportasi yang kebocoran minyak pelumas/BBM tidak dapat dihentikan.Ketentuan teknis mengenai pelaksanaan pemeriksaan cara operasi alat transportasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a mengikuti norma, standar, pedoman, dan kriteria di bidang lalu lintas, angkutan sungai, danau, dan penyeberangan.Pencegahan kerusakan sumber air dan prasarananya akibat transportasi oleh pengelola sumber daya air sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 huruf c dilakukan dengan cara:a. penelusuran berkala untuk melakukan pemantauan dan evaluasi; danb. pemberian rekomendasi teknis pengaturan kecepatan pada alat transportasi dan besaran tonase alat transportasi.Pencegahan kerusakan sumber air dan prasarananya akibat transportasi oleh pengguna sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 huruf c dilakukan dengan cara menaati aturan kecepatan dan besaran tonase alat transportasi

3. SEKTOR PERTAMBANGANPada sektor pertambangan,air yang sudah tercemar harus melalui tahap pengolahan limbah sebelum dibuang ke lingkungan.a. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 113 Tahun 2003Pasal 6Setiap penanggung jawab usaha dan atau kegiatan pertambangan wajib melakukan pengolahan air limbah yang berasal dari kegiatan penambangan dan air limbah yang berasal dari kegiatan pengolahan/pencucian, sehingga mutu air limbah yang dibuang ke lingkungan tidak melampaui baku mutu air limbah yang telah ditetapkan dalam lampiran Keputusan ini.

b. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.23 Tahun 2008Tentang pedoman teknis pencegahan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup akibat pertambangan emas rakyat yaitu suatu usaha pertambangan emas yang dilakukan oleh rakyat setempat secara kecilkecilan atau secara gotong-royong dengan alat-alat sederhana untuk pencaharian sendiri.

c. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.202 Tahun 2004 tentang baku mutu air limbahBagi usaha dan atau kegiatan pertambangan bijih emas dan atau tembaga berisi mengenai kadar dan batas unsur pencemar air limbah. Air limbah usaha dan atau kegiatan pertambangan bijih emas dan atau tembaga adalah air yang berasal dari kegiatan penambangan bijih emas dan atau tembaga dan sisa dari kegiatan pengolahan bijih emas dan atau tembaga yang berwujud cair melalui proses penghancuran, penggilingan, pengapungan, pelindian, pemekatan dan atau pemurnian dengan metoda fisika dan atau kimia.

d. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.4 Tahun 2007 tentang baku mutu air limbahbagi usaha dan/atau kegiatan minyak dan gas serta panas bumi yang berisi mengenai apa yang harus dilakukan oleh perusahaan minyak dalam mengolah limbah serta mencegah limbah dengan baku mutu yang tinggi masuk ke lingkungan

4. SEKTOR PERTANIANPada sektor pertanian, yang menyebabkan pencemaran udara biasanya dikarenakan penggunaan pestisida, herbisida, fungisida, serta penggunaan pupuk yang berlebihan.a. Pasal 35 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air penyebutkan bahwa setiap usaha dan/atau kegiatan yang akan memanfaatkan air limbah ke tanah untuk aplikasi pada tanah wajib mendapat izin tertulis dari bupati/walikota. Pemanfaatan air limbah pada tanah, yang pada umumnya dilakukan untuk kegiatan pertanian sebagai substitusi pupuk, meliorasi, maupun untuk penyiraman. b. Pasal 38 ayat (1) menyebutkan bahwa setiap penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang membuang air limbah ke air atau sumber air wajib menaati persyaratan yang ditetapkan dalam izin.

5. SEKTOR PETERNAKANPeraturan Menteri Lingkungan Hidup No.11 Tahun 2009 tentang baku mutu air limbah bagi usaha dan/atau kegiatan peternakan sapoi dan babi yang berisi mengenai kewajiban penanggung jawab usaha peternakan sapi dan babi di antaranya melakukan pengolahan air limbah sehingga mutu air limbah yang dibuang tidak melampaui baku mutu air limbah, menggunakan sistem saluran air limbah kedap air, dan lain-lain.

6. SEKTOR RUMAH TANGGAKeputusan Menteri Lingkungan Hidup nomor 112 tahun 2003 tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik, berisikan tentang asal air limbah domestik, baku mutu air air dan cara pengolahan air limbah domestik yang berisi mengenai baku mutu limbah domestik dan pengolahan air limbah. Di dalam keputusan menteri ini juga menjelaskan bahwa setiap usaha harus melakukan pengolahan air limbah dan membuat saluran pembuangan air.BAB IIIPENUTUP3.1 KesimpulanManusia dan lingkungannya memiliki keterikatan yang kuat, khususnya dalam menjaga kesehatan. Dalam kejadian suatu penyakit di masyarakat, media transmisi memiliki peran yang signifikan. Untuk itu dinamika perjalanan agen penyakit yang menumpang di dalam media harus dipelajarii, diikuti perjalanannya sedemikian rupa sehingga bisa diketahui kapan saat kontak dengan manusia atau masyarakat, berapa jumlah agen penyakit yang kontak dengan masyarakat, serta bagaimana cara pengendaliannya. Diantara berbagai komponen lingkungan, hanya ada lima media yang dapat berperan untuk memindahkan atau mentransmisikan agen penyakit dari sumbernya ke target population atau population at risk. Kelima media tersebut adalah air, udara, pangan, serangga atau vektor dan manusia itu sendiri. Media dikatakan memiliki potensi untuk menimbulkan penyakit apabila dalam media tersebut terdapat sejumlah agen penyakit baik secara tunggal maupun kombinasi. Ada tiga kelompok agen penyakit, yaitu mikroorganisme, zat kimia beracun, dan agen fisik. Salah satu atau ketiganya, baik tunggal atau gabungan beberapa jenis di dalamnya dapat mengontaminasi media dan menimbulkan gangguan penyakit.3.2 SaranTak hanya pemerintah yang harus mengawasi keamanan dan kesehatan lingkungan khususnya di Indonesia ini, namun masyarakat sendirilah yang harus memperhatikan dan menjaga kesehatan lingkungan terdekatnya. Harus ada sinergi antara masyarakat dan pemerintah agar setiap program maupun kebijakan dapat dijalankan dengan baik. Masyarakat harus membangun kesadaran untuk mencegah dari setiap kemungkinan buruk yang dapat menganam keselamatan dan kesehatan dirinya. Pemerintah sebagai pembuat kebijakan dan program kesehatan, harus dapat menjalankannya secara tegas dan tertata dengan baik. Dengan adanya kerjasama tersebut, kemungkinan buruk dapat dicegah lebih dini.

DAFTAR PUSTAKAAchmadi, Umar Fahmi. 2011. Dasar-dasar Penyakit Berbasis Lingkungan. Jakarta: PT RajaGrafindo PersadaAnonymous. 2009. Sumber dan Bahan Pencemar Air. Tersedia di Diakses 16 Oktober 2014 Pukul 02.12 WIBAnonymous. Clostridium perfringens. [Online] Available at : http://www.food-info.net/id/bact/clper.htm [Accessed 20 October 2014]Anonymous. 2014. Jenis Kontaminasi Makanan. [Online] Available at : http://www.indonesian-publichealth.com/2014/02/jenis-kontaminasi-makanan.html [Accessed 20 October 2014]Anon. 2011. Pedoman Pembinaan Penggunaan Pestisida. [online] Available at: http://ppvt.setjen.deptan.go.id/ppvtpp/downlot.php?file=Pembinaan_Penggunaan_Pestisida.pdf. [diakses pada 21 oktober 2014].Anonymous. 2013. Penyakit yang Disebabkan Cacing Pita. [Online] Available at : http://www.medkes.com/2013/04/penyakit-yang-disebabkan-cacing-pita.html [Accessed 20 October 2014]Anonymous. Salmonellosis. [Online] Available at : http://www.mhcs.health.nsw.gov.au/publicationsandresources/pdf/publication-pdfs/diseases-and-conditions/7190/doh-7190-ind.pdf [Accesse 20 October 2014]Badan Pengawas Obat dan Makanan. 2013. Kerangka Konsep SisPOM. [Online] Tersedia di: http://www.pom.go.id/new/index.php/view/kerangkakonsep. [Diakses 22 Oktober 2014]Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2014. Penyakit yang disebabkan oleh Nyamuk dan Cara Pencegahannya serta Target yang akan dicapai oleh Pemerintah. [Online] Tersedia di: http://pppl.depkes.go.id/berita?id=1374. [Diakses 22 Oktober 2014]

Direktorat Kesehatan dan Gizi Masyarakat. 2006. Laporan Kajian Kebijakan Kebijakan Penanggulangan Penanggulangan Wabah Penyakit Menular. [Online] Tersedia di: http://kgm.bappenas.go.id/document/makalah/18_makalah.pdf. [Diakses 16 Oktober 2014]Hariyadi, P. 2008. Pengemasan Pangan: You Dont Get a Second Chance to Make a First Impression. [Online] Tersedia di: http://www.researchgate.net/profile/Purwiyatno_Hariyadi2/publication/259256049_Pengemasan_Pangan_You_dont_get_second_chance_to_make_a_first_impression/links/02e7e52a99f074df2d000000?origin=publication_detail. [Diakses 22 Oktober 2014]Indonesian-Public Health. 2013. Indikator Kualitas Biologis Air Bersih. [Online] Available at : http://www.indonesian-publichealth.com/2013/03/indikator-kualitas-biologis-air-bersih.html [Accessed 13th October 2014].Kementrian Pekerjaan Umum. Menyiasati Dampak Perubahan Iklim terhadap Ketersediaan Air. [Online] Tersedia di: http://pustaka.pu.go.id/new/artikel-detail.asp?id=320 [Diakses 13 Oktober 2014]Kementerian Pertanian. 2014. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Kementerian Pertanian 2014. [Online] Tersedia di: http://www.pertanian.go.id/sakip/admin/data/RKT_KEMENTAN_2014.pdf. [Diakses 22 Oktober 2014].Kementerian Pertanian. 2014. Visi dan Misi. [Online] Tersedia di: http://www.pertanian.go.id//ap_pages/detil/2/2014/04/11/09/38/19/Visi-dan-Misi. [Diakses 22 Oktober 2014]Khaqim, a. (n.d.). SAFETY FOOD (Keamanan Pangan. [online] Academia.edu. Available at: http://www.academia.edu/7861119/SAFETY_FOOD_Keamanan_Pangan [Accessed 21 Oct. 2014].Lubis, S. 2004. Sanksi Pidana UU Perlindungan Konsumen. [online] Available at: http://www.kantorhukum-lhs.com/1?id=Sanksi-Pidana-UU-Perlindungan-Konsumen. [Diakses 21 Oktober 2014].National Park Service U.S. Department of the Interior. (2013). Sulfur Dioxide Effects on Health.[Online] Available at : http://www.nature.nps.gov/air/AQBasics/understand_so2.cfm [Accessed on October 11th 2014 at 8:20 p.m]Natural Resources Defense Council, (2012). How to Clean Up Our Water: Ten Simple Ways You Can Help Reduce Pollution and Runoff. [online] Available at: http://www.nrdc.org/water/pollution/gsteps.asp [Accessed 13 Oct. 2014].New South Wales Government. Hepatitis A. [Online] Available at : http://www.mhcs.health.nsw.gov.au/publicationsandresources/pdf/publication-pdfs/8380/doh-8380-ind.pdf [Accessed 20 October 2014]Premysis Consulting. 2014.Saatnya Membangkitkan Food Safety di Industri Retail. [Online] Tersedia di: http://www.premysisconsulting.com/2013/12/06/saatnya-membangkitkan-food-safety-di-industri-retail-2/. [Diakses 19 Oktober 2014]Purnawijayanti, Hiasinta. 2001. Sanitasi Higiene dan Keselamatan KerjaDalam Pengolahan Makanan. Yogyakarta: Penerbit KanisiusSiagian, A. (2002). [online] Available at: http://tekpan.unimus.ac.id/wp-content/uploads/2013/10/kuliah-8-Mikroorganisme-patogen-dalm-makanan.pdf [Accessed 18 Oct. 2014].Siagian, Albiner. 2002. Mikroba Patogen Pada Makanan dan Sumber Pencemarannya. Tersedia di Diakses 22 Oktober 2014 Pukul 15.25 WIBSukana, B. 1993. Pemberantasan Vektor DBD di Indonesia. [online] Available at: http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/MPK/article/viewFile/929/1585. [Akses 22 Oktober 2014].Web.ipb.ac.id, (n.d.). TEP 340 Teknik Pengolahan Pangan. [online] Available at: http://web.ipb.ac.id/~tepfteta/elearning/media/Teknik%20Pengolahan%20Pangan/bab1.php [Accessed 21 Oct. 2014].Zulkifli Amin, H. and Sungkar, S. (2014). Perkembangan Mutakhir Vaksin Demam Berdarah Dengue. [online] Journal.ui.ac.id. Available at: http://journal.ui.ac.id/index.php/eJKI/article/viewFile/3007/2466 [Accessed 19 Oct. 2014]