variabel dan defenisi operasional

10
Variabel Penelitian 1. Jenis Kelamin 2. Usia 3. Pendidikan 4. Pekerjaan 5. Kebiasaan berolahraga 6. Riwayat keluarga 7. Riwayat merokok 8. Riwayat konsumsi alkohol 9. Indeks massa tubuh 10. Obesitas Sentral 11. Tekanan darah 12. Kolesterol total 13. Konsumsi buah 14. Konsumsi sayur 15. Diabetes melitus tipe 2 DEFENISI OPERASIONAL Jenis Kelamin Definis i : Identitas pasien yang dibedakan secara biologis atau secara fisik sejak lahir. Alat ukur : Kuesioner. Cara : Menelaah kuesioner yaitu melihat jenis

Upload: sarah-silaen

Post on 20-Feb-2016

9 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

def.operasional

TRANSCRIPT

Page 1: Variabel Dan Defenisi Operasional

Variabel Penelitian

1. Jenis Kelamin

2. Usia

3. Pendidikan

4. Pekerjaan

5. Kebiasaan berolahraga

6. Riwayat keluarga

7. Riwayat merokok

8. Riwayat konsumsi alkohol

9. Indeks massa tubuh

10. Obesitas Sentral

11. Tekanan darah

12. Kolesterol total

13. Konsumsi buah

14. Konsumsi sayur

15. Diabetes melitus tipe 2

DEFENISI OPERASIONAL

Jenis Kelamin

Definisi : Identitas pasien yang dibedakan secara biologis atau

secara fisik sejak lahir.

Alat ukur : Kuesioner.

Cara ukur : Menelaah kuesioner yaitu melihat jenis kelamin pasien.

Hasil ukur : Diklasifikasikan menjadi :

Laki-laki

Perempuan

Skala ukur : Skala kategorikal.

Usia

Definisi : Usia responden saat diperiksa.

Page 2: Variabel Dan Defenisi Operasional

Alat ukur : Kuesioner

Cara ukur : Menelaah kuesioner yaitu melihat usia pasien, dicatat

sebagai variabel numerik kemudian diklasifikasikan ke

dalam skala kategorikal.

Hasil ukur : Diklasifikasikan menjadi :

< 40 tahun

> 40 tahun

Skala ukur : Skala numerikal dan kategorikal.

Pendidikan

Definisi : Pendidikan terakhir.

Alat ukur : Kuesioner.

Cara ukur : Menelaah kuesioner yaitu melihat tingkat pendidikan.

Hasil ukur : Diklasifikasikan menjadi :

Rendah : Tidak sekolah dan Sekolah Dasar

Sedang : Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah

Menengah Atas

Tinggi : Diploma dan Sarjana

Skala ukur : Skala kategorikal ordinal.

Pekerjaan

Definisi : Mata pencaharian pasien untuk mendapatkan nafkah.

Alat ukur : Kuesioner.

Cara ukur : Menelaah kuesioner yaitu melihat pekerjaan pasien.

Hasil ukur : Diklasifikasikan menjadi :

Bidan

Buruh

Dosen

Farmasi

Guru

Ibu rumah tangga

Page 3: Variabel Dan Defenisi Operasional

Kontraktor

Mahasiswa

Marketing

Pedagang

Pegawai restoran

Pegawai swasta

Pelajar

Pembantu

Pensiun

Perawat

PNS

Polisi

Satpam

Wiraswasta

Tidak bekerja

Skala ukur : Skala kategorikal.

Kebiasaan Berolahraga

Definisi : Kebiasaan rutin menggerakkan badan pasien untuk

menguatkan dan menyehatkan tubuh dalam setiap

minggu.

Alat ukur : Kuesioner.

Cara ukur : Menelaah kuesioner yaitu melihat kebiasaan berolahraga

pasien.

Hasil ukur : Diklasifikasikan menjadi :

Tidak rutin

Rutin

Skala ukur : Skala kategorikal.

Riwayat Keluarga

Definisi : Keluarga segaris yang menderita diabetes melitus tipe 2.

Alat ukur : Kuesioner.

Page 4: Variabel Dan Defenisi Operasional

Cara ukur : Menelaah kuesioner yaitu melihat riwayat keluarga.

Hasil ukur : Diklasifikasikan menjadi :

Ya

Tidak

Jika ya, diklasifikasikan menjadi :

Ayah kandung

Ibu kandung

Saudara kandung

Kakek/nenek

Skala ukur : Skala kategorikal.

Kebiasaan Merokok

Definisi : Kebiasaan pasien untuk mengisap rokok.

Alat ukur : Kuesioner.

Cara ukur : Menelaah kuesioner yaitu melihat riwayat merokok.

Hasil ukur : Diklasifikasikan menjadi :

Ya

Tidak

Skala ukur : Skala kategorikal.

Kebiasaan Konsumsi Alkohol

Definisi : Kebiasaan pasien untuk mengonsumsi minuman

beralkohol.

Alat ukur : Kuesioner.

Cara ukur : Menelaah kuesioner yaitu melihat riwayat konsumsi

alkohol.

Hasil ukur : Diklasifikasikan menjadi :

Ya

Tidak

Skala ukur : Skala kategorikal.

Indeks Massa Tubuh

Page 5: Variabel Dan Defenisi Operasional

Definisi : Nilai yang didapat dari perhitungan rasio berat badan

terhadap tinggi badan dan digunakan sebagai indikator

kesehatan umum.

Alat ukur : Timbangan jarum dan stature meter.

Cara ukur : Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan

kemudian menghitung rasio berat badan serta tinggi

badan untuk menentukan kategori indeks massa tubuh

pasien.

Hasil ukur : Diklasifikasikan menurut pedoman Depkes RI 2003:

Laki-laki :

Underweight (kurus) : < 18 kg/m2

Normal : 18 – 24,9 kg/m2

Overweight (kegemukan) : 25 – 27 kg/m2

Obesitas : > 27 kg/m2

Perempuan :

Underweight (kurus) : < 17 kg/m2

Normal : 17 – 23 kg/m2

Overweight (kegemukan) : 23 – 27 kg/m2

Obesitas : > 27 kg/m2

Skala ukur : Skala numerikal dan kategorikal.

Obesitas Sentral

Definisi : Kondisi kelebihan lemak perut.

Alat ukur : Meteran.

Cara ukur : Mengukur lingkar perut.

Hasil ukur : Diklasifikasikan menurut WHO :

Lingkar perut pria ≥ 90 cm

Lingkar perut wanita ≥ 80 cm.

Skala ukur : Skala numerikal dan kategorikal.

Tekanan Darah

Page 6: Variabel Dan Defenisi Operasional

Definisi : Tekanan yang dihasilkan oleh darah terhadap pembuluh

darah yang dipengaruhi oleh volume darah dan elastisitas

pembuluh darah.

Alat ukur : Sfigmomanometer dan stetoskop.

Cara ukur : Mengukur tekanan darah dengan sfigmomanometer dan

stetoskop.

Hasil ukur : Diklasifikasikan menurut The Seventh Report of The

Joint National Committee on Prevention, Direction,

Evaluation and Treatment of High Blood Pressure

(JNC-7) :

Normal : < 120 mmHg dan < 80 mmHg

Prehipertensi : 121 – 139 mmHg atau 81 – 89 mmHg

Hipertensi : > 140 mmHg atau > 90 mmHg

Skala ukur : Skala numerikal dan kategorikal.

Kolesterol

Definisi : Lemak darah yang disintesis di hati, diangkut dalam

plasma oleh lipoprotein spesifik dan merupakan

prekursor hormon steroid.

Alat ukur : Data rekam medik.

Cara ukur : Menelaah rekam medik yaitu melihat kadar kolesterol

total pada hasil pemeriksaan laboratorium klinik pasien.

Hasil ukur : Diklasifikasikan menurut National Cholesterol

Education Program (NCEP) ATP III 2001 :

Normal : < 200 mg/dl

Tinggi : > 200mg/dl

Skala ukur : Skala kategorikal.

Diabetes Melitus tipe 2

Definisi : Peningkatan kadar gula darah sewaktu ≥ 200 g/dl atau

gula darah puasa ≥ 126 g/dl

Page 7: Variabel Dan Defenisi Operasional

Alat ukur : Alat pengecek gula darah, stick BSS, lanset, jarum

lanset dan alkohol swab

Cara ukur : Membaca hasil gula darah yang muncul pada alat

pengecek gula darah

Hasil ukur : Gula darah sewaktu diklasifikasikan menurut

Diabetes : ≥ 200 g/dl

Normal / tidak DM: < 200 g/dl

Gula darah puasa diklasifikasikan menurut

Diabetes : ≥ 126 g/dl

Normal / tidak DM: < 126 g/dl

Skala ukur : Numerik dan kategorik