validitas dan reabilitas instrumen penelitian

21
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Instrumen memegang peranan yang sangat penting dalam menentukan mutu suatu penelitian, karena validitas atau kesahihan data yang diperoleh akan sangat ditentukan oleh kualitas atau validitas instrumen yang digunakan, di samping prosedur pengumpulan data ang di tempu. Hal ini mudah dipahami karena instrument berfungsi mengungkapkan fakta menjadi data, sehigga jika instrumen yang digunakan mempunyai kualitas yang memadai dalam arti valid dan reliable maka data yang diperoleh akan sesuai dengan fakta atau keadaan sesungguhnyadi lapangan. Sedangkan jika kualitas instrumen yang digunakan tidak baik dalam arti mempunyai validitas dan reliabilitas yang rendah, maka data yang diperoleh juga tidak valid atau tidak sesuai dengan fakta di lapangan sehingga dapat menghasilkan kesimpulan yang keliru. Untuk mengumpulkan data dalam suatu penelitian kita dapat menggunakan instrumen yang telah tersedia dan dapat pula menggunakan instrumen yang dibuat sendiri, instrumen yang telah tersedia pada umumnya adalah instrumen yang sudah dianggap baku untuk mengumpulkan data variabel- variabel tertentu. Dengan demikian, jika instrumen baku telah tersedia untuk mengumpulkan data variabel penelitian maka kita dapat langsung menggunakan instrumen tersebut, dengan catatan bahwa teori yang diajdikan landasan Riset Keperawatan Kelompok 4| 1

Upload: yuni-elita-sari-tambunsaribu

Post on 19-Dec-2015

40 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

penelitian keperawatanInstrumen memegang peranan yang sangat penting dalam menentukan mutu suatu penelitian, karena validitas atau kesahihan data yang diperoleh akan sangat ditentukan oleh kualitas atau validitas instrumen yang digunakan, di samping prosedur pengumpulan data ang di tempu. Hal ini mudah dipahami karena instrument berfungsi mengungkapkan fakta menjadi data, sehigga jika instrumen yang digunakan mempunyai kualitas yang memadai dalam arti valid dan reliable maka data yang diperoleh akan sesuai dengan fakta atau keadaan sesungguhnyadi lapangan.

TRANSCRIPT

Page 1: Validitas Dan Reabilitas Instrumen Penelitian

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Instrumen memegang peranan yang sangat penting dalam menentukan mutu suatu

penelitian, karena validitas atau kesahihan data yang diperoleh akan sangat ditentukan

oleh kualitas atau validitas instrumen yang digunakan, di samping prosedur pengumpulan

data ang di tempu. Hal ini mudah dipahami karena instrument berfungsi mengungkapkan

fakta menjadi data, sehigga jika instrumen yang digunakan mempunyai kualitas yang

memadai dalam arti valid dan reliable maka data yang diperoleh akan sesuai dengan fakta

atau keadaan sesungguhnyadi lapangan. Sedangkan jika kualitas instrumen yang

digunakan tidak baik dalam arti mempunyai validitas dan reliabilitas yang rendah, maka

data yang diperoleh juga tidak valid atau tidak sesuai dengan fakta di lapangan sehingga

dapat menghasilkan kesimpulan yang keliru. Untuk mengumpulkan data dalam suatu

penelitian kita dapat menggunakan instrumen yang telah tersedia dan dapat pula

menggunakan instrumen yang dibuat sendiri, instrumen yang telah tersedia pada

umumnya adalah instrumen yang sudah dianggap baku untuk mengumpulkan data

variabel-variabel tertentu. Dengan demikian, jika instrumen baku telah tersedia untuk

mengumpulkan data variabel penelitian maka kita dapat langsung menggunakan

instrumen tersebut, dengan catatan bahwa teori yang diajdikan landasan  penyusunan

instrumen tersebut, dengan catatan bahwa teori yang dijadikan landasan penyusunan

instrumen tersebut sesuai dengan teori yang diacu dalam  penelitian kita. Selain itu

konstruk variabel yang hendak kita ukur dalam  penelitian. Akan tetapi jika instrumen

yang baku belum tersedia untuk mengumpulkan data variabel penelitian, maka instrumen

untuk mengumpulkan data variabel tersebut harus dibuat sendiri oleh peneliti. Dalam

rangka memahami  pengembangan instrumenpenelitian, maka berikut ini akan dibahas

mengenai beberapa hal yang terkait, diantaranya uji validitas dan reliabilitas pada

instrument penelitian.

B. Rumusan masalah

1. Apa pengertian uji validitas pada instrument penelitian?

2. Apa pengertian uji reabilitas pada instrument penelitian?

3. Jelaskan jenis uji validitas pada instrument penelitian!

Riset Keperawatan Kelompok 4| 1

Page 2: Validitas Dan Reabilitas Instrumen Penelitian

4. Jelaskan jenis uji validitas pada instrument penelitian!

5. Jelaskan factor yang mempengaruhi validitas instrument

6. Jelaskan factor yang mempengaruhi reabilitas instrument

C. Tujuan

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas presentasi pada mata kuliah

riset keperawatan dan memberi informasi tentang uji validitas dan reabilitas instrument.

Riset Keperawatan Kelompok 4| 2

Page 3: Validitas Dan Reabilitas Instrumen Penelitian

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Uji Validitas Instrumen

Validitas menyatakan apa yang seharusnya di ukur.Sebuah instrument dinyatakan valid

jika instrument itu mampu mengukur apa yang seharusnya diukur menurut situasi dan

kondisi tertentu.Dengan kata lain secara sderhana dapat dikatakan bahwa sebuah

instrument dianggap valid jika instrument itu benar-benar dapat dijadikan alat untuk

mengukur apa yang akan di ukur.Hal lain yang perlu diperhatikan adalah dalam memilih

alat ukur yang valid.Alat ukur yang valid adalah alat ukur yang tidak menyulitkan

peneliti sendiri atau orang lain.

Instrument yang valid harus memiliki validitas internal dan eksternal.

1. Validitas Internal

Instrument yang mempunyai validitas internal adalah bile criteria yang ada dalam

instrument secara rasional telah mencerminkan yang diukur.validitas internal

dikembangkan menurut teori yang relevan.Misalnya mau mengukur kinerja pegawai

maka isntrumen dikembangkan dari teori-teori tentang kinerja.jenis validitas internal

antara lain :

a. Validitas subjektif

Validitas subjectif adalah jenis validitas yang criteria sepenuhnya ditentukan

berdasarkan pertimbangan peneliti,baik pertimbangan nalar maupun keilmuannya

Contoh :

Jika peneliti mengukur kecepatan membaca sekelompok siswa,dia dapat

menggunakan instrument berupa sebuah teks yang panjangnya 100

kata.Sebenarnya ini sulit dipertimbangkan secara objektif karena mungkin 200

kata iti sedikit,maka mengapa tidak 250 kata atau 500 kata.jadi peneliti secara

subjektif mengangap instrumen itu valid adanya.

b. Validitas Isi

Validitas Isi adalah validitas yang merujuk pada sejauh mana sebuah instrument

penelitian memuat rumusan-rumusan sesuai dengan isi yang dikehendaki menurut

tujuan tertentu.Validitas ini semata-mata dilakukan atas dasar pertimbangan

Riset Keperawatan Kelompok 4| 3

Page 4: Validitas Dan Reabilitas Instrumen Penelitian

peneliti dalam makna juga mengandung unsure subjektif tetapi instrumen yang

dibuat mengacu pada isi yang dikehendaki.

Pengujian validitas isi dapat dilakukan dengan membandingkan antara isi

instrumen dengan materi pelajaran yang telah diajarkan. Secara teknis, pengujian

validitas isi dan konstruksi dapat dibantu dengan menggunakan kisi-kisi

instrumen atau matrik pengembangan instrumen. Untuk menguji validitas butir-

butir instrumen lebih lanjut, maka setelah dikonsultasikan dengan ahli, maka

selanjutnya diujicobakan dan dianalisis dengan analisis item atau uji pembeda.

Analisis item dilakukan dengan menghitung korelasi antara skor butir instrumen

dengan skor total dan uji pembeda dilakukan dengan menguji signifikansi

perbedaan antara 27% skor kelompok atas dan 27% skor kelompok bawah.

Contoh :

Jika peneliti ingin mengukur kompetisi dosen perawat dalam mengajar

dikelas ,dia dapat mengembangkan instrumennya secara cermat dengan

berpedoman pada konsep pendidikan berdasarkan kompetensi(PCBK),terutama

untuk point yang langsung merujuk kompetensi mengajar dikelas.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh peneliti dalam menyusun

instrument penelitian yang memenuhi criteria validitas isi yaitu:

1) Instrument yang dibuat harus dalam lingkup materi dan ranah yang

dikehendaki

2) Untuk instrument test yang dimaksudkan mengukur prestasi belajar

siswa,instrument harus dibuat berdasarkan materi yang benar-benar diajarkan

3) Instrument yang dibuat perbagian hanya memuat satu focus saja.

c. Validitas Kriteria

Validitas Kriteria adalah validitas yang merujuk kepada hubungan antara satu

variable dengan variable lain.

Contoh :

Seorang peneliti ingin mengadakan penyelidikan mengenai hubungan antara skor

test bakal skolastik dengan indeks prestasi kumulatif akper.dalam konteks ini

penliti ingin mengetahui validitas dari instrumen test bakal skolastik dikaitkan

dengan criteria luarnya,yaitu indeks prestasi kumulatif akper

Riset Keperawatan Kelompok 4| 4

Page 5: Validitas Dan Reabilitas Instrumen Penelitian

d. Contruct Validity

Kontruksi dimaksudkan untuk melihat kaitan antara dua gejala atau lebih yang

dapat diukur secara langsung.Untuk menguji validitas konstruksi digunakan

pendapat para ahli ( judgment experts) setelah sebelumnya instrumen tersebut

dikonstruksi aspek-aspek yang akan diukur dengan berlandaskan teori tertentu.

Jumlah tenaga ahli yang digunakan minimal tiga orang dan umumnya mereka

telah bergelar doktor sesuai dengan lingkup yang diteliti. Langkah selanjutnya

yaitu melakukan uji coba instrumen kepada sampel dari mana populasi diambil.

Jumlah anggota sampel yang digunakan sekitar 30 orang. Setelah data

ditabulasikan, maka pengujian validitas konstruksi dilakukan dengan analisis

faktor, yaitu dengan mengkorelasikan antar skor item instrumen dalam satu

faktor, dan mengkorelasikan skor faktor dengan skor total. Berikut ini adalah

contoh menguji validitas konstruksi dengan analisis factor :

Data Prestasi Kerja Pegawai

No.

Resp

.

Skor factor 1 untuk

butir no:

Jml 1

(X1)

Skor factor 2 untuk butir no: Jml

2

(X2)

Jml

Total

(Y)1 2 3 1 2 3 4

1. 3 4 3 10 3 3 2 4 12 22

2. 4 3 2 9 4 3 4 4 15 24

3. 1 2 1 4 3 2 1 2 8 12

4. 3 3 3 9 4 4 3 3 14 23

5. 2 2 4 8 3 1 2 1 7 15

Berdasarkan table tersebut telah dihitung bahwa korelasi antara jumlah factor 1

(X1) dengan skor total (Y) = 0,85 dan korelasi antara jumlah factor 1 (X2) dengan

skor total (Y) =0,94.Karena koefisien korelasi kedua factor tersebut diatas

0,3,maka dapat disimpulkan bahwa kualitas hasil kerja dan kecepatan kerja

merupakan konstruksi yang valid untuk variable prestasi kerja pegawai.

Riset Keperawatan Kelompok 4| 5

Page 6: Validitas Dan Reabilitas Instrumen Penelitian

Contoh :

Seorang penliti ingin melakukan penelitian mengenai “profil Kompetensi dasar

Guru Bidang studi etika keperawatan” dengan tiga focus penlaahan yaitu

kompetensi professional,komptensi pribadi dan kompetensi social.Maka peneliti

membuat instrumen penelitian berupa angket.Untuk menguji validitas maka

dilakukan uji coba angket kepada sekelompok guru yang berada diluar sampel

namun memiliki karakteristik yang di asumsikan sama dengan kelompok

sampel.Untuk mengetahui validitas angket tersebut digunakan rumus kolerasi

momen produk dari pearson.

2. Validitas Eksternal

Instrumen yang memiliki validitas eksternal bila criteria dalam instrument disusun

berdasarkan luar atau fakta-fakta empiris yang telah ada.maka validitas eksternal

instrument dikembangkan dari fakta empiris.penelitian yang mempunyai validitas

eksternal bila hasil penelitian dapat diterapkan pada sampel lain,hasil penelitian itu

dapat digeneralisasikan.Misalnya mau mengukur kinerja sekelompok pegawai maka

tolak ukur yang digunakan didasarkan pada tolak ukur yang telah ditetapkan

dikpegawaan itu.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Validitas

Banyak faktor yang dapat mempengaruhi hasil tes evaluasi tidak valid. Beberapa

faktor tersebut secara garis besar dapat dibedakan menurut sumbernya, yaitu faktor

internal dari tes, faktor eksternal tes, dan faktor yang berasal dari siswa yang

bersangkutan.

1. Faktor yang berasal dari dalam tes

a. Arahan tes yang disusun dengan makna tidak jelas sehingga dapat mengurangi

validitas tes

b. Kata-kata yang digunakan dalam struktur instrument evaluasi, tidak terlalu

sulit.

c. Item tes dikonstruksi dengan jelas.

Riset Keperawatan Kelompok 4| 6

Page 7: Validitas Dan Reabilitas Instrumen Penelitian

d. Tingkat kesulitan item tes tidak tepat dengan materi pembelajaran yang

diterima siswa.

e. Waktu yang dialokasikan tidak tepat, hal ini termasuk kemungkinan terlalu

kurang atau terlalu longgar.

f. Jumlah item terlalu sedikit sehingga tidak mewakili sampel

g. Jawaban masing-masing item evaluasi bisa diprediksi siswa

2. Faktor yang berasal dari administrasi dan skor tes.

a. Waktu pengerjaan tidak cukup sehingga siswa dalam memberikan jawaban

dalam situasi tergesa-gesa

b. Adanya kecrangan dalam tes sehingga tidak membedakan antara siswa yang

belajar dengan melakukan kecurangan.

c. Pemberian petunjuk dari dari pengawas yang tidak dapat dilakukan pada

semua siswa.

d. Teknik pemberian skor yang tidak konsisten.

e. Siswa tidak dapat memngikuti arahan yang diberikan dalam tes baku.

f. Adanya joki (orang lain bukan siswa) yang masuk dalam menjawab item tes

yang diberikan

3. Faktor yang berasal dari jawaban siswa

Seringkali terjadi bahwa interpretasi terhadap item-item tes evaluasi tidak valid,

karena dipengaruhi oleh jawaban siswa dari pada interpretasi item-item pada tes

evaluasi (Sukardi, 2008).

B. Reabilitas Instrumen

Reabilitas Instrumen adalah adanya suatu kesamaan hasil apabila pengkuran

dilaksanakan oleh orang yang berbeda ataupun waktu yang berbeda.

Ada dua pendekatan terhadap reabilitas,yaitu:

1. Reabilitas menunjukkan banyaknya variasi atau perbedaan yang diharapkan pada

perangkat pengukuran yang dilakukan secara berulang-ulang terhadap suatu objek

2. Reabilitas pengukuran juga menunjukkan kapasitas insividu mempertahankan posisi

relatifnya dalam kelompok

Riset Keperawatan Kelompok 4| 7

Page 8: Validitas Dan Reabilitas Instrumen Penelitian

Ada beberapa cara pengukuan yang dapat dipakai untuk melihat reabilitas dalam

pengumpulan data dalam bidang keperawatan,yaitu :

1. Prinsip Stabilitas

Yaitu mempunyai kesamaan bila dilakukan berulang-ulang dalam waktu yang

berbeda

2. Ekuivalen

Artinya pengukuran memberikan hasil yang sama pada kejadian yang sama

3. Homogenitas

Artinya instrument yang dipergunakan harus mempunyai isi yang sama.

Pengujian reabilitas instrument dapat dilakukan dengan cara internal dan eksternal ,yaitu :

1. Secara eksternal

a. Metode tes ulang(test-retest)

Yaitu suatu alat tes memiliki reabilitas yang tinggi jika digunakan pada waktu

yang berbeda namun mendapatkan hasil yang sama atau mendekati sama.caranya

adalah dengan mencobakan instrumen beberapa kali pada responden.

Rumus :

Irk :Indeks Reabilitas Kasar

M :Data matriks

Jii :Jumlah jawaban pada garis diagonal

J :Jumlah jawaban seluruhnya

Contoh soal :

PENELITIAN II

PENELITIAN I

YA TIDAK JUMLAH

YA 10 50 60

TIDAK 60 40 20

70 10 80

Riset Keperawatan Kelompok 4| 8

Irk=MJiiJ

Page 9: Validitas Dan Reabilitas Instrumen Penelitian

Jawaban :

Irk=MJiiJ

= 10+40

80 = 0,62 = 62%

Sebagai patokan kasar dapat ditentukan ukuran indeks reabilitas sebagai berikut :

< 0,59 : Reabilitas rendah

0,60-0,89 :Reabilitas sedang

0,90-1,00 :Reabilitas tinggi

b. Equivalent

Instrument yang reliable adalah pertanyaan yang secara bahasa berbeda,tetapi

maksudnya sama.Misalnya pertanyaan 1 :Berapa tahun pengalaman kerja anda

dilembaga ini? Akan equivalen dengan pertanyaan 2 : Tahun berapa anda mulai

bekerja dilembaga ini?

Pengujian reabilitas dengan cara ini cukup dilakukan sekali,tetapi instrumennya

ada dua pada responden yang sama,waktu yang sama dan instrumen

berbeda.Reabilitas dihitung dengan cara mengkolerasikan antara data instrument

satu dengan data instrument yang dijadikan equivalen.Bila kolerasi positif dan

signifikan maka intrumen dapat dinyatakan reliabel.

c. Gabungan

Pengujian reliabel ini dilakukan dengan cara mencobakan dua instrument yang

equivalen beberapa kali kepada responden yang sama.Pengujian ini gabungan dari

metode tes ulang dengan equivalent dan selanjutnya dikolerasikan secara silang.

Pengujian I

Pengujian II

Riset Keperawatan Kelompok 4| 9

Instrumen equivalen

Skor data instrument pertama

Skor data instrument kedua

Skor data instrument kedua

Skor data instrument pertama

Page 10: Validitas Dan Reabilitas Instrumen Penelitian

Jika dengan dua kali pengujian dalam waktu yang berbeda akan dapat dianalisi

enam koefisien reabilitas dan semuanya positif dan signifikan,maka dapat

dinyatakan bahwa instrument tersebut reliabel.

d. Metode Paralel

Metode pengujian memiliki dua bentuk,yaitu:

1) Dua orang peneliti yang berbeda dengan alat ukur yang sama untuk mengukur

variable yang sama dengan menggunakan responden dan waktu yang sama

pula.Reabilitas instrument ditentukan berdasarkan nilai kolerasi (rxy) dari dua

jenis data.

Contoh :

Data yang diperoleh oleh peneliti A dengan peneliti B dikolerasikan dan hasil

dari yang dikolerasikan ini disebut dengan koefisien keserataan.

2) Peneliti tunggal menggunakan dua alat ukur yang berbeda untuk mngukur

variable yang sama.Istilah waktu yang sama ini lebih tepat dikatakan

berurutan,mengingat tidak mungkin responden mengerjakan dua buah

instrumen pada waktu yang sama persis pula.Pada penelitian ini peneliti dapat

mengajukan dua pertanyaan dengan titik tekan berbeda secara gradual.Hasil

atau skor yang diperoleh dari penelitian pertanyaan pertama dikolerasikan

dengan pertanyaan kedua yang selanjutnya dijadikan ukuran instrument

memenuhi criteria reabilitas atau tidak

2. Secara internal

Pengujian reabilitas dengan internal konsistensi dilakukan dengan cara mencobakan

instrument sekali saja,kemudian yang diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu.hasil

analisis dapat digunakan untuk memprediksi reabilitas instrument.Pengujian dapat

dilakukan dengan teknik sebagai berikut:

a. Metode belah dua

Metode ini dilakukan dengan jalan memilih satu instrument kedalam dua bagian

yang sama banyaknya,bagian yang pertama memuat skor dari unsure-unsur pokok

bernomor ganjil dan bagian kedua memuat skor dari unsure-unsur pokok yang

bernomor genap.

Riset Keperawatan Kelompok 4| 10

Page 11: Validitas Dan Reabilitas Instrumen Penelitian

Rumus Spearmen-brown

Rxy = 2 r ½ ½

1+ r ½ ½

Ket : rxy : indeks reabilitas instrument

r ½ ½ : Nilai r pearson dari pokok genap dan pokok ganjil

Contoh :

- Rxy antara total skor pokok genap dan ganjil

- Jika r ½ ½ sudah diketahui untuk mengubah kolerasi menjadi indeks reabilitas

r ½ ½ = 0,928

rxy = 2 r ½ ½

1+ r ½ ½

= (2 )(0 ,928)1+0 ,928

= 0,963

b. Metode kesamaan rasional

Metode ini dikembangkan oelh Kuder-Richardson dengan titik tekan kesamaan

semua butir soal yang ada pada instumen tes,baik ranah maupun tingkat

kesukarannya.Artiny metode ini hanya dimaksudkan untuk mengukur reabilitas

yang mempunyai satu sifat.

Rumus :

Rxx = T∝ x2T (T−E)∝ x2(T−1)

Ket :

Riset Keperawatan Kelompok 4| 11

Page 12: Validitas Dan Reabilitas Instrumen Penelitian

Rxx :Reabilitas secara keseluruhan

T :jumlah item soal

∝ :Variasi skor

E :Skor rata-rata

Contoh :

Seorang guru sekolah perawat menyelenggarakan tes hasil belajar mata pelajaran

etika keperawatan kepada siswanya.Jumlah pokok tes sebanyak 60

buah.Berdasarkan hasil pengolahan sementara diketahui x rata-ratanya 50 dan

galat baku 52.Tentukan reabilitas secara keseluruhan!

Jawab :

Rxx = T∝ x2T (T−E)∝ x2(T−1)

= (60 ) .52−60 .(60−50)

52(60−1)

= 1500−600

1475 = 0,66

c. Rumus KR 21

Ri = K

(k−1)1{m(k−M )

k st2 }Ket :

K :jumlah item dalam instrument

M : Mean skor total

St2 :Varians total

d. Analisis varians Hoyt (Anova Hoyt)

Ri = 1-MKeMks

Riset Keperawatan Kelompok 4| 12

Page 13: Validitas Dan Reabilitas Instrumen Penelitian

Ket :

Mke :Mean kuadrat kesalahan

Ri :Reabilitas instrument

MKs :Mean kuadrat antara subject

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Reliabilitas Instrumen

Koefisien reliabilitas dapat dipengaruhi oleh waktu penyelenggaraan tes-retes.

Interval penyelenggaraan yang terlalu dekat atau terlalu jauh, akan mempengaruhi

koefisien reliabilitas. Faktor-faktor lain yang juga mempengaruhi reliabilitas instrument

evaluasi di antaranya sebagai berikut:

1. Panjang tes, semakin panjang suatu tes evaluasi, semakin banyak jumlah item

materi pembelajaran diukur.

2. Penyebaran skor, koefisien reliabelitas secara langsung dipengaruhi oleh bentuk

sebaran skor dalam kelompok siswa yang di ukur. Semakin tinggi sebaran,

semakin tinggi estimasi koefisien reliable.

3. Kesulitan tes, tes normative yang terlalu mudah atau terlalu sulit untuk siswa,

cenderung menghasilkan skor reliabilitas rendah.

4. Objektifitas, yang dimaksud dengan objektif yaitu derajat dimana siswa dengan

kompetensi sama, mencapai hasil yang sama.

Riset Keperawatan Kelompok 4| 13

Page 14: Validitas Dan Reabilitas Instrumen Penelitian

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Fungsi dari instrumen penelitian ini adalah alat ukur yang dapat digunakan dalam suatu

penelitian yang berguan untuk pencatat informasi dari responden, alat mengorganisasi

proses wawancara, dan alat evaluasi terhadap hasil penelitian dari staf peneliti. Instrumen

yang akan digunakan dalam penelitian haruslah diuji validitas dan reliabilitasnya terlebih

dahulu agar mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel. Pengujian validitas

instrumen meliputi pengujian validitas konstruksi, pengujian validitas isi, dan pengujian

validitas eksternal. Sedangkan  pengujian reabilitas instrumen dapat berupa test-retest,

ekuivalen, dan gabungan.

B. Saran

Sebelum melakukan penelitian, perlu dilakukan uji validitas dan reabilitas data untuk

mendapatkan hasil yang valid dan reliable.Maka harapannya mahasiswa atau peneliti

yang akan melakukan instrumen penelitian perlu sangat memperhatikan proses uji

validitas dan reabilitas tersebut.

Riset Keperawatan Kelompok 4| 14

Page 15: Validitas Dan Reabilitas Instrumen Penelitian

DAFTAR PUSTAKA

Nursalam.2003.Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan.

Jakarta:Salemba Medika

Setiadi. 2013. Konsep dan Praktik Penulisan Riset Keperawatan Edisi 2. Yogyakarta:

Graha Ilmu

Riset Keperawatan Kelompok 4| 15