vaksin

50
Problem Based Learning : SKENARIO 1 Blok Mekanisme Pertahanan Tubuh FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI JAKARTA 2008

Upload: faraheryanda

Post on 26-Jan-2016

5 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

imun

TRANSCRIPT

Page 1: vaksin

Problem Based Learning : SKENARIO 1Blok Mekanisme Pertahanan Tubuh

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS YARSI

JAKARTA2008

Page 2: vaksin

B.14

MAHISA TARADIKA WIDIYONO

NANCY HESTIYANI

PANDU ADHITYA ICHSAN

RENNY EVASARI

RISKA AMELIA PERSADA

SHINTA HIDAYANI UTAMI

TRI WAHYU

TUGAS MAHARDIKA

YESIKA OKTA SAPUTERI

Page 3: vaksin

VaksinasiVaksinasi

Seorang bayi berumur 3 hari mendapat vaksinasi BCG di lengan kanan atas untuk mencegah penyakit dan mendapatkan kekebalan. Empat minggu kemudian bayi tersebut dibawa kembali ke RS karena timbul benjolan di ketiak kanan. Setelah dokter melakukan pemeriksaan didapatkan pembesaran nodus limfatikus di region aksila dekstra. Hal ini disebabkan adanya reaksi terhadap antigen yang terdapat dalam vaksin tersebut dan menimbulkan respon imun tubuh.

Page 4: vaksin

STEP 1~ clarify unfamiliar terms~

STEP 1~ clarify unfamiliar terms~

Page 5: vaksin

AksilaRuang pyramid kecil antara dinding toraks bagian atas dan lengan, dasarnya dibentuk oleh kulit dan apeks yang dikelilingi oleh clavicula, processus coracoideus, dan iga pertama.

Antigen

Zat-zat yang mampu dalam kondisi yang tepat untuk menginduksi suatu respon imun spesifik dan bereaksi dengan produk respon tersebut.

Page 6: vaksin

Dekstra

Istilah untuk daerah kanan.

Imun

Bersifat resisten terhadap penyakit karena pembentukan antibodi humoral atau perkembangan imunitas seluler.

KekebalanKeadaan menjadi imun; perlindungan suatu penyakit infeksi yang diberikan oleh respon imun yang ditimbulkan oleh imunisasi

Page 7: vaksin

Respon ImunTerjadinya resistensi atau imunitas terhadap zat asing, missal agen versus respon imun dapat diperantarai secara humoral, sel, atau keduanya.

VaksinSuspensi mikroorganisme yang dilemahkan/dimatikan; protein antigenik dari mikroorganisme diberikan untuk mencegah, meringankan, atau mengobati penyakit-penyakit menular.

Page 8: vaksin

Vaksinasi

Memasukkan vaksin ke dalam tubuh dengan tujuan menginduksi kekebalan.

Vaksin BCGVaksin yang dibuat dari mycobacterium Bacillus strain Calmette guerin. Vaksin ini diberikan dengan suntikan intradermal untuk mencegah BCG.

Page 9: vaksin

STEP 2~ define problems~

STEP 2~ define problems~

Page 10: vaksin

1. Apa tujuan vaksinasi?

2. Apa saja macam-macam vaksin?

3. Apa kegunaan vaksin BCG?

4. Apakah peranan nodus limfatikus?

5. Bagaimana cara pemberian vaksin?

6. Bagaimana mekanisme terbentuknya kekebalan tubuh?

7. Bagaimana respon tubuh terhadap pemberian vaksin?

Page 11: vaksin

STEP 3~ brainstorm possible explanations for the

problems ~

STEP 3~ brainstorm possible explanations for the

problems ~

Page 12: vaksin

1. - untuk membentuk imunitas tubuh;- agar tubuh memiliki sistem kekebalan yg berfungsi utk melawan zat asing yg masuk ke dlm tubuh.

2. Vaksin BCG, Polio, Hepatitis, DPT (Diphteri Pertusis Tetanus), TT (Tetanus Toxoid), ATS (Anti Tetanus Serum), dll.

3. Untuk mencegah penyakit tuberculosis.

Page 13: vaksin

4. - produksi limfosit dan antibodi- menyaring dan mencegah penyebaran infeksi

5. Oral, IV, IM, subkutan.

6. Vaksin ke dlm tubuh respon imun antigen kekebalan tubuh

7. Demam, terjadi benjolan, pegal, pusing, atau lemah, dll.

Page 14: vaksin

STEP 4~ arrange explanation into a

tentative solution or hypothesis ~

STEP 4~ arrange explanation into a

tentative solution or hypothesis ~

Page 15: vaksin

Vaksin

Tujuan vaksinasi

Vaksinasi

Oral

IV/IM

Subkutan

Respon imun

Antigen

Imunitas

Page 16: vaksin

STEP 5~ define learning objectives

~

STEP 5~ define learning objectives

~

Page 17: vaksin

1. Memahami dan Menjelaskan Organ Limfoid

a. Menjelaskan Macam-macam Organ Limfoidb. Menjelaskan Anatomi Makroskopik dan

Mikroskopik Organ Limfoidc. Menjelaskan Fungsi Organ Limfoid

2. Memahami dan Menjelaskan Imunitas

a. Menjelaskan Definisi Imunitasb. Menjelaskan Macam-macam Kekebalan

alami (nonspesifik), didapat (spesifik), humoral, dan seluler

Page 18: vaksin

3. Memahami dan Menjelaskan Antigena. Menjelaskan Definisi Antigenb. Menjelaskan Klasifikasi, Sifat, dan Fungsi

Antigen

4. Memahami dan Menjelaskan Antibodia. Menjelaskan Struktur Antibodib. Menjelaskan Fungsi dan Klasifikasi Antibodic. Menjelaskan Dasar Genetik Antibodi

Page 19: vaksin

5. Memahami dan Menjelaskan Komplemen, Aktivasi, dan Pengaturan Sistem Komplemen

a. Menjelaskan Definisi Komplemenb. Menjelaskan Aktivasi dan Sitem

Komplemen

6. Memahami dan Menjelaskan Vaksin dan Imunisasi

Page 20: vaksin

STEP 6~ gathering information and

individual study ~

STEP 6~ gathering information and

individual study ~

Page 21: vaksin

STEP 7STEP 7

Page 22: vaksin

1. Memahami dan Menjelaskan Organ Limfoida. Macam-macam Organ limfoidOrgan limfoid primer

-Kelenjar timus-Bursa Fabricius

Organ limfoid sekunder

-Skin Associated Lymphoid Tissue (SALT)-Mucosal Associated Lymphoid Tissue (MALT)-Gut Associated Lymphoid Tissue (GALT)-Kelenjar getah bening-Limpa

Page 23: vaksin

b. Anatomi Makroskopik dan Mikroskopik Organ Limfoid

Nodus limfatikusmakroskopik: spt kacang tanah/ginjalmikroskopik: korteks, medulla

Limpa (lien)makroskopik: bentuk oval, lunakmikroskopik: dibungkus simpai, trabekula, pulpa alba, pulpa rubra

Page 24: vaksin

Timusmakroskopik: berlobus 1, 2, atau 3mikroskopik: korteks, medulla (badan Hassal)

Tonsilmakroskopik: T. lingualis di pangkal lidah

T. palatina oropharinxT. pharyngealis faring

mikroskopik: T. lingualis epitel selapis gepeng tanpa lap. Tanduk

T. palatina simpai & kriptusT. lingualis epitel bertingkat

silindris, tdk berkriptus

Page 25: vaksin

c. Fungsi Organ Limfoid Mengembalikan cairan dan protein

dari jaringan ke dalam sirkulasi darah Mengangkut limfosit dari kelenjar

limfe ke sirkulasi darah Membawa lemak yang sudah

diemulsikan oleh usus ke sirkulasi darah

Menyaring dan menghancurkan mikroorganisme untuk menghindari penyebaran mikroorganisme tersebut

Menghasilkan zat antibodi untuk melindungi tubuh terhadap infeksi.

Page 26: vaksin

2. Memahami dan Menjelaskan Imunitasa. Definisi Imunitas

Imunitas adalah resistensi terhadap penyakit, terutama penyakit infeksi. Gabungan sel, molekul, dan jaringan yang berperan dalam resistensi terhadap infeksi disebut sistem imun dan reaksi yang dikoordinasi sel-sel dan molekul-molekul terhadap mikroba dan bahan lainnya disebut respon imun. Sistem imun diperlukan tubuh untuk mempertahankan keutuhannya terhadap bahaya yang dapat ditimbulkan berbagai bahan dalam lingkungan hidup.

Page 27: vaksin

b. Macam-macam Kekebalan Alami (Nonspesifik), Didapat (Spesifik), Humoral, dan Seluler

Sistem Imun

SpesifikNonspesifik

HumoralFisik SelulerLarut Seluler

Page 28: vaksin

Sistem imun nonspesifik (alamiah/innate)Fisik: kulit, selaput lendir, silia, batuk, bersinLarut : Biokimia lisozim, sekresi sebaseus,

as. lambung, laktoferin Humoral komplemen,

interferon, CRPSeluler : fagosit, sel NK, sel mast, basofil

Sistem imun spesifik (didapat)Humoral : sel B IgG, IgA, IgM, IgD, IgESeluler : sel T Th1, Th2, Ts, Tdth, CTL

Page 29: vaksin

3. Memahami dan Menjelaskan Antigena. Definisi Antigen

Antigen (imunogen) adalah bahan yang dapat merangsang respon imun atau bahan yang dapat bereaksi dengan antibody yang sudah ada tanpa memperhatikan kemampuannya untuk merangsang produksi antibodi.

Page 30: vaksin

b. Klasifikasi, Sifat, dan Fungsi Antigen

Pembagian antigen menurut epitop- unideterminan, univalen hapten

- unideterminan, multivalen polisakarida

- multideterminan, univalen protein

- multideterminan, multivalen kimia kompleks

Pembagian antigen menurut spesifisitas- Heterogen dimiliki banyak spesies

- Xenoantigen dimiliki spesies tertentu

- Aloantigen spesifik individu dlm 1 spesies

- Antigen organ spesifik dimiliki organ tertentu

- Autoantigen dimiliki alat tubuh sendiri

Page 31: vaksin

Pembagian antigen menurut ketergantungan terhadap sel T- T dependen memerlukan pengenalan oleh sel T utk menimbulkan respon antibodi

- T independen dpt merangsang sel B tanpa bantuan sel T utk

membentuk antibodi

Pembagian antigen menurut sifat kimiawi- hidrat arang (polisakarida)

- lipid

- asam nukleat

- protein

Page 32: vaksin

4. Memahami dan Menjelaskan Antibodia. Struktur Antibodi

Merupakan substansi pertama yg diidentifikasi sbg molekul dlm serum yg mampu menetralkan sejumlah m.o penyebab infeksi

Struktur dasar 2 rantai berat (H-chain)2 rantai ringan (L-

chain)setiap rantai (berat/ringan) diikat oleh

ikatan disulfida (S-S)

Page 33: vaksin

Rantai berat

Fab

Fc

Ikatan S-S

Fab

Rantai berat

Ikatan S-S

Fab

Rantai ringan

Page 34: vaksin

b. Fungsi dan Klasifikasi Antibodi

IgG- Ig terbanyak dlm darah, CSS, dan peritoneal- dpt tembus plasenta imunitas bayi (6-9 bln)- IgG & komplemen sbg opsonin- sbg imunitas seluler- IgG1, IgG2, IgG3, IgG4

Page 35: vaksin

IgA- kadar banyak dlm cairan sekresi saluran nafas, cerna, kemih, air mata, keringat, ludah, ASI (dlm bentuk sekretori/sIgA)- sbg opsonin- dpt menetralisir virus atau toksin- mengaktifkan komplemen melalui jal. alternatif

IgD- kadar sangat rendah dlm serum- komponen utama permukaan sel B-bersama IgM sbg reseptor antigen pd aktivasi sel B

Page 36: vaksin

IgM- M macroglobulin- rumus bangun pentamer & Ig terbesar- Ig yg predominan diproduksi janin- Ig yg paling efisien dlm aktivasi komplemen melalui jal. klasik (classic pathway)- IgM ibu tdk dpt menembus plasenta- mencegah gerakan m.o patogen- memudahkan fagositosis- merupakan aglutinator poten antigen

Page 37: vaksin

IgE- dlm serum kadar rendah, meningkat pd penyakit alergi spt asma, rinitis alergi, dermatitis atopi- mudah diikat sel mast, basofil, eosinofil- dibentuk oleh sel plasma dlm selaput lendir saluran napas dan cerna.- kadar IgE tinggi pd infeksi cacing, skistosomiasis, penyakit hidatid, trikinosis- diduga berperan dlm imunitas parasit

Page 38: vaksin

c. Dasar Genetik Antibodi Domain pengikatan antigen Ig dibentuk

saat ontogeni sel B proses rekombinasi berbagai segmen gen yg berbeda

3 lokus H-chain & lokus yg menyandiL-chain-κ dan L-chain-λ

Lokus mengalami rekombinasi pd 2 stadium maturasi sel B

Stadium 1 rekombinasi segmen V, D, J utk membentuk gen yg menyandi VH dan VJ

Stadium 2 rekombinasi pd gen yg Ch

berlangsung pd sel B yg berdiferensiasi & menyebabkan class switching yg ireversibel

Page 39: vaksin

Domain V dari H-chain terdiri atas segmen V yang berikatan dengan segmen D (diversity) dan segmen J (joining). Pada lokus IGH terdapat lebih dari 200 gen V dengan 10 gen D dan 4 gen J.

Page 40: vaksin

5. Memahami dan Menjelaskan Komplemen, Aktivasi, dan Sistem Komplemena. Definisi Komplemen

Komplemen merupakan salah satu dari sistem enzim serum yang berfungsi dalam inflamasi, opsonisasi, dan kerusakan (lisis) membrane patogen. Dewasa ini diketahui ada sekitar 20 jenis protein yang berperan dalam sistem komplemen.

Page 41: vaksin

b. Aktivasi Komplemen C1qrs meningkatkan permeabilitas vaskular C2 mengaktifkan kinin C3a dan C5a Kemotaksis yg mengerahkan

leukosit dan juga berupa anafilatoksin yg dpt merangsang sel mast melepas histamin dan mediator-mediator lainnya

C3b opsonin dan adherens imun C4a anafilatoksin lemah C4b opsonin C5-6-7 kemotaksis C8-9 Melepas sitolisin yg dpt

menghancurkan sel (lisis)

Page 42: vaksin

Jalur lektin

MBL

Jalur klasik

C1, C2, C4

Jalur Alternatif

C3

Anafilatoksin

C3a, C5a

MAC

C5,C6,C7,C8,C9

Stimulasi

sel BOpsonisasi

Klirens kompleks

imun

Reseptor

MBL, C1, C2, C3

Aktivator

Efektor

Page 43: vaksin

6. Memahami dan Menjelaskan Vaksin dan Imunisasi

Imunisasi atau vaksinasi adalah prosedur untuk meningkatkan derajat

imunitas, memberikan imunitas protektif dengan menginduksi respon

memori terhadap patogen tertentu/toksin dengan menggunakan

preparat antigen nonvirulen/nontoksik

Page 44: vaksin

Imunisasi

Pasif:

- Antibodi

- Via plasenta

- Kolostrum

Aktif:

-Toksoid

- Vaksinasi

Aktif:

-Infeksi

- Kuman

BuatanAlamiah

Pasif:

-Antitoksin

- Antibodi

Page 45: vaksin

Imunitas pasif seseorang menerima antibody atau produk sel dari orang lain yg tlh mendapat imunisasi aktif.

transfer adoptif transfer sel yg kompeten imun kpd pejamu yg sebelumnya imun inkompeten.

Pada imunisasi aktif respon imun terjadi setelah seseorang terpajan dengan antigen.

Page 46: vaksin

Dlm imunisasi aktif untuk mendapatkan proteksi dpt diberikan vaksin hidup/dilemahkan atau yg dimatikan.

Vaksin yang baik:- harus mudah diperoleh- murah- stabil dalam cuaca ekstrim- nonpatigenik- efeknya harus tahan lama dan mudah- direaktivasi dengan suntikan booster antigen. Baik sel B maupun sel T diaktifkan oleh imunisasi

Page 47: vaksin

Vaksin yg dilemahkan (attenuated live vaccine)Viabilitas dan daya infeksi kuman/virus dilemahkan, namun mampu menumbuhkan respon imun

Vaksin yg telah dimatikan (bakteri, virus, riketsia)Berasal dari m.o yg telah dimatikan. Biasanya memerlukan imunisasi ulang, seperti kolera dan pertusis

Page 48: vaksin

Vaksin konjugatVaksin polisakarida murni yang kurang imunogenik, untuk anak usia di bawah dua tahun.

Vaksin toksoid Tidak toksik, namun dapat merangsang pembuatan antibodi, contohnya tetaus dan difteri.

Page 49: vaksin

D A F T A R P U S T A K A

Baratawidjaja, Karnen Garna. 2004. Imunologi Dasar – Edisi VI. Jakarta: Balai Penerbit FKUI

Brooks, Geo F. 2007. Mikrobiologi Kedokteran Jawetz, Melnick, & Adelberg – Edisi 23. Jakarta: EGC Dorland, W. A. Newman. 2006. Kamus Kedokteran Dorland – Edisi 29. Jakarta: EGC Gandahusada, Srisari. 1998. Parasitologi Kedokteran – Edisi Ketiga. Jakarta: Gaya Baru. Snell, Richard S. 1986. Anatomi Klinik – Edisi III.

Sudoyo, Aru W. dkk. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam – Jilid III, Edisi IV. Jakarta: Pusat Penerbitan IPD FKUI.

Page 50: vaksin

scenario 1scenario 1:: B14 :::: B14 ::