uyang julandari file

18
1 Manajemen Asuhan Keperawatan RSUD Labuang Baji Makassar Dosen: Abubakar Bethan, S.Kep, Ns, M.Kes. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Asuhan keperawatan merupakan titik sentral dalam pelayanan keperawatan, oleh karena itu manajemen asuhan keperawatan yang benar akan meningkatkan mutu pelayanan asuhan keperawatan. Penetapan dan keberhasilan model pemberian asuhan keperawatan yang digunakan di suatu rumah sakit sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya adalah bagaimana pemahaman perawat tentang model-model asuhan keperawatan tersebut. RSUD Labuang Baji merupakan salah satu rumah sakit di kota Makassar yang menerapkan model pemberian asuhan keperawatan. Dimana tujuan pemberian asuhan keperawatan itu sendiri adalah untuk memandirikan pasien sehingga dapat berfungsi secara optimal. Untuk mencapai kondisi tersebut diperlukan manajemen asuhan keperawatan yang profesional, dan salah satu faktor yang menentukan dalam manajemen tersebut adalah bagaimana asuhan keperawatan diberikan oleh perawat melalui berbagai pendekatan model asuhan keperawatan yang diberikan. KELOMPOK 1 A3 S1 KEPERAWATAN A

Upload: uyang-julandari-part-ii

Post on 02-Aug-2015

38 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Uyang Julandari File

1Manajemen Asuhan Keperawatan RSUD Labuang Baji MakassarDosen: Abubakar Bethan, S.Kep, Ns, M.Kes.

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Asuhan keperawatan merupakan titik sentral dalam pelayanan

keperawatan, oleh karena itu manajemen asuhan keperawatan yang benar akan

meningkatkan mutu pelayanan asuhan keperawatan.

Penetapan dan keberhasilan model pemberian asuhan keperawatan

yang digunakan di suatu rumah sakit sangat dipengaruhi oleh banyak faktor,

diantaranya adalah bagaimana pemahaman perawat tentang model-model

asuhan keperawatan tersebut.

RSUD Labuang Baji merupakan salah satu rumah sakit di kota

Makassar yang menerapkan model pemberian asuhan keperawatan. Dimana

tujuan pemberian asuhan keperawatan itu sendiri adalah untuk memandirikan

pasien sehingga dapat berfungsi secara optimal. Untuk mencapai kondisi

tersebut diperlukan manajemen asuhan keperawatan yang profesional, dan

salah satu faktor yang menentukan dalam manajemen tersebut adalah

bagaimana asuhan keperawatan diberikan oleh perawat melalui berbagai

pendekatan model asuhan keperawatan yang diberikan.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana model pemberian asuhan keperawatan di RSUD Labuang Baji

Makassar?

2. Bagaimana gambaran struktur organisasi salah satu bangsal di RSUD

Labuang Baji Makassar?

3. Apa kekurangan dan kelebihan model pemberian asuhan keperawatan di

RSUD Makassar?

KELOMPOK 1A3S1 KEPERAWATAN A

Page 2: Uyang Julandari File

2Manajemen Asuhan Keperawatan RSUD Labuang Baji MakassarDosen: Abubakar Bethan, S.Kep, Ns, M.Kes.

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui bagaimana model pemberian asuhan keperawatan di

RSUD Labuang Baji Makassar

2. Untuk mengetahui bagaimana gambaran struktur organisasi salah satu

bangsal di RSUD Labuang Baji Makassar

3. Untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan model pemberian asuhan

keperawatan di RSUD Labuang Baji Makassar.

D. Manfaat

Hasil dari penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada

semua pihak, khususnya kepada penulis dan umumnya bagi pembaca untuk

menambah pengetahuan dan wawasan.

Manfaat lain dari penulisan makalah ini adalah dengan adanya

penulisan makalah ini diharapkan dapat dijadikan literatur dalam pembuatan

bahan tulisan selanjutnya.

KELOMPOK 1A3S1 KEPERAWATAN A

Page 3: Uyang Julandari File

3Manajemen Asuhan Keperawatan RSUD Labuang Baji MakassarDosen: Abubakar Bethan, S.Kep, Ns, M.Kes.

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian

Manajemen adalah Proses untuk melaksanakan pekerjaan melalui

upaya orang lain. Sedangkan Manajemen keperawatan adalah proses

pelaksanaan pelayanan keperawatan melalui upaya staf keperawatan untuk

memberikan asuhan keperawatan, pengobatan dan rasa aman kepada pasien,

keluarga dan masyarakat. (Gillies, 1989).

Manajemen asuhan keperawatan merupakan suatu proses keperawatan

yang menggunakan konsep – konsep manajemen didalamnya seperti

perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian atau evaluasi.

Rumah sakit adalah suatu bahagian menyeluruh, ( integrasi ) dari

organisasi dan medis, berfungsi memberikan pelayanan kesehatan lengkap

kepada masyarakat baik kuratif maupun rehabilitatif, dimana output

layanannya menjangkau pelayanan keluarga dan lingkungan, rumah sakit juga

merupakan pusat pelatihan tenaga kesehatan serta untuk penelitian biososial.

(WHO, 1957 ).

B. Manajemen Asuhan Keperawatan

Asuhan keperawatan merupakan titik sentral dalam pelayanan

keperawatan, oleh karena itu manajemen asuhan keperawatan yang benar akan

meningkatkan mutu pelayanan asuhan keperawatan.

Tujuan asuhan keperawatan adalah untuk memandirikan pasien

sehingga dapat berfungsi secara optimal.  Untuk mencapai kondisi tersebut

diperlukan manajemen asuhan keperawatan yang profesional, dan salah satu

faktor yang menentukan dalam manajemen tersebut adalah bagaimana asuhan

keperawatan diberikan oleh perawat melalui berbagai pendekatan model

KELOMPOK 1A3S1 KEPERAWATAN A

Page 4: Uyang Julandari File

4Manajemen Asuhan Keperawatan RSUD Labuang Baji MakassarDosen: Abubakar Bethan, S.Kep, Ns, M.Kes.

asuhan keperawatan yang diberikan. Berikut keenam model pemberian asuhan

keperawatan:

1. Model Kasus

2. Model Fungsional

3. Model Tim

4. Model Primer

5. Model Modular

6. Model Manajemen Kasus

C. Model Pemberian Asuhan Keperawatan di RSUD Labuang Baji Makassar

RSUD Labuang Baji merupakan salah satu rumah sakit yang cukup

dikenal oleh masyarakat di daerah Makassar.

“Foto 1”

KELOMPOK 1A3S1 KEPERAWATAN A

Page 5: Uyang Julandari File

5Manajemen Asuhan Keperawatan RSUD Labuang Baji MakassarDosen: Abubakar Bethan, S.Kep, Ns, M.Kes.

Bersasarkan hasil wawancara penulis dengan salah satu perawat

magang , RSUD Labuang Baji ini menerapkan model pemberian asuhan

keperawatan model tim.

Adapun untuk di RSUD Labuang Baji untuk bangsal baji pamai 1 dan

baji pamai 2 adalah:

“Foto 2”

KELOMPOK 1A3S1 KEPERAWATAN A

Page 6: Uyang Julandari File

6Manajemen Asuhan Keperawatan RSUD Labuang Baji MakassarDosen: Abubakar Bethan, S.Kep, Ns, M.Kes.

“Foto 3”

Berdasarkan penjelasan dari narasumber pemberian asuhan

keperawatan di bangsal baji pamai adalah model tim, dimana terdapat kepala

ruangan yang membagi perawat pelaksana menjadi dua tim yakni tim A dan

tim B, setiap tim terdiri dari 5 sampai perawat pelaksana yang salah satunya

adalah ketua tim.

Adapun penjelasan mengenai pemberian asuhan keperawatan model

tim secara lebih lengkap adalah:

- Model Tim

KELOMPOK 1A3S1 KEPERAWATAN A

Page 7: Uyang Julandari File

7Manajemen Asuhan Keperawatan RSUD Labuang Baji MakassarDosen: Abubakar Bethan, S.Kep, Ns, M.Kes.

Model Tim merupakan suatu model pemberian asuhan keperawatan

dimana seorang perawat professional memimpin sekelompok tenaga

keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan pada sekelompok klien

melalui upaya kooperatif dan kolaboratif (Douglas, 1984).

Konsep model ini didasarkan kepada  falsafah bahwa sekelompok

tenaga keperawatan bekerja secara bersama-sama secara terkoordinasi dan

kooperatif sehingga dapat berfungsi secara menyeluruh dalam memberikan

asuhan keperawatan kepada setiap pasien.

Model Tim didasarkan pada keyakinan bahwa setiap anggota

kelompok mempunyai kontribusi dalam merencanakan dan memberikan

asuhan keperawatan sehingga timbul motivasi dan rasa tanggung jawab

perawat yang tinggi,  sehingga setiap anggota tim merasakan kepuasan karena

diakui kontribusinya di dalam mencapai tujuan bersama yaitu mencapai

kualitas asuhan keperawatan yang bermutu.  Potensi setiap anggota tim saling

komplementer menjadi satu kekuatan yang dapat meningkatkan kemampuan

kepemimpinan serta timbul rasa kebersamaan dalam setiap upaya pemberian

asuhan keperawatan, sehingga dapat menghasilkan sikap moral yang tinggi.

Pada dasarnya di dalam Model Tim menurut Kron & Gray (1987)

terkandung dua konsep utama yang harus ada, yaitu:

1. Kepemimpinan

Kemampuan ini harus dipunyai oleh Ketua Tim, yaitu perawat

profesional (Registered Nurse) yang ditunjuk oleh Kepala Ruangan untuk

bertanggung jawab terhadap sekelompok pasien  dalam merencanakan

asuhan keperawatan, merencanakan penugasan kepada anggota tim,

melakukan supervisi dan evaluasi pelayanan keperawatan yang diberikan.

2. Komunikasi yang efektif

Proses ini harus dilaksanakan untuk memastikan adanya

kesinambungan asuhan keperawatan yang diberikan dalam rangka

memenuhi kebutuhan pasien secara individual dan membantunya dalam

mengatasi masalah.  Proses komunikasi harus dilakukan secara terbuka

KELOMPOK 1A3S1 KEPERAWATAN A

Page 8: Uyang Julandari File

8Manajemen Asuhan Keperawatan RSUD Labuang Baji MakassarDosen: Abubakar Bethan, S.Kep, Ns, M.Kes.

dan aktif melalui laporan, pre atau post conference atau pembahasan

dalam penugasan, pembahasan dalam merencanakan dan menuliskan

asuhan keperawatan dan mengevaluasi hasil yang telah dicapai.

Pengajaran dan bimbingan secara insidental perlu dilakukan yang

merupakan bagian dari tanggung jawab Ketua Tim dalam pembinaan

anggotanya.  Dalam model ini Ketua Tim menetapkan anggota tim yang

terbaik untuk merawat setiap pasien.  Dengan cara ini Ketua Tim

membantu semua anggota tim untuk belajar apa yang terbaik untuk pasien

yang dirawatnya berdasarkan kebutuhan dan permasalahan yang dihadapi

pasien.

Dalam pelaksanaan model ini, Ketua Tim dapat memperoleh

pengalaman praktek melakukan kepemimpinan yang demokratik dalam

mengarahkan dan membina anggotanya.  Pimpinan juga akan belajar

bagaimana mempertahankan hubungan antar manusia dengan baik dan

bagaimana mengkoordinasikan berbagai kegiatan yang dilakukan dengan

beberapa anggota tim secara bersama-sama.  Untuk mencapai

kepemimpinan yang efektif setiap anggota tim harus mengetahui prinsip

dasar administrasi, supervisi, bimbingan dan tehnik mengajar agar dapat

dilakukannya dalam bekerjasama dengan anggota tim.  Ketua Tim juga

harus mampu mengimplementasikan prinsip dasar

- Adapun tanggung jawab Kepala Ruangan, Ketua Tim dan

Anggota Tim adalah:

1. Tanggung Jawab Kepala Ruangan

Model Tim akan berhasil baik bila didukung oleh Kepala

Ruangan, yang berperan sebagai menejer di ruangan tersebut, yang

bertanggung jawab dalam:

Menetapkan standar kinerja yang diharapkan sesuai dengan standar

asuhan keperawatan.

Membantu staf dalam menetapkan sasaran asuhan keperawatan.

KELOMPOK 1A3S1 KEPERAWATAN A

Page 9: Uyang Julandari File

9Manajemen Asuhan Keperawatan RSUD Labuang Baji MakassarDosen: Abubakar Bethan, S.Kep, Ns, M.Kes.

Memberikan kesempatan kepada ketua tim untuk mengembangkan

kepemimpinan.

Mengorientasikan tenaga keperawatan yang baru tentang fungsi

model tim dalam sistem pemberian asuhan keperawatan.

Menjadi narasumber bagi ketua tim

Mendorong staf untuk meningkatkan kemampuan melalui riset

keperawatan.

Menciptakan iklim komunikasi yang terbuka dengan semua staf.

 

2. Tanggung Jawab Ketua Tim

Mengkaji setiap pasien dan menetapkan rencana keperawatan.

Mengkoordinasi rencana keperawatan dengan tindakan medik.

Membagi tugas yang harus dilaksanakan oleh setiap anggota tim

dan memberikan bimbingan melaui pre atau post conference.

Mengevaluasi asuhan keperawatan baik proses ataupun hasil yang

diharapkan serta mendokumentasikannya.

 

3. Tanggung Jawab Anggota Tim

Melaksanakan tugas berdasarkan rencana asuhan keperawatan

yang telah disusun.

Mencatat dengan jelas dan tepat asuhan keperawatan yang telah

diberikan berdasarkan respon pasien.

Berpartisipasi dalam setiap memberikan masukan untuk

meningkatkan asuhan keperawatan.

Menghargai bantuan dan bimbingan dari ketua tim.

Pelaksanaan model tim tidak dibatasi oleh suatu pedoman yang kaku. 

Model tim dapat diimplementasikan pada tugas pagi, sore, dan malam. 

Apakah terdapat 2 atau 3 tim tergantung pada jumlah dan kebutuhan serta

jumlah dan kualitas tenaga keperawatan.  Umumnya satu tim terdiri dari 3-5

orang tenaga keperawatan untuk 10-20 pasien.

KELOMPOK 1A3S1 KEPERAWATAN A

Page 10: Uyang Julandari File

10Manajemen Asuhan Keperawatan RSUD Labuang Baji MakassarDosen: Abubakar Bethan, S.Kep, Ns, M.Kes.

Berdasarkan hasil penelitian Lambertson seperti dikutip oleh Douglas

(1984), menunjukkan bahwa model tim bila dilakukan dengan benar

merupakan model asuhan keperawatan yang tepat dalam meningkatkan

pemanfaatan tenaga keperawatan yang bervariasi kemampuannya dalam

memberikan asuhan keperawatan.  Hal ini berarti bahwa model tim

dilaksanakan dengan tepat pada kondisi dimana kemampuan tenaga

keperawatan bervariasi.

Kegagalan penerapan model ini, jika penerapan konsep tidak

dilaksanakan secara menyeluruh/ total dan tidak dilakukan pre atau post

conference dalam sistem pemberian asuhan keperawatan untuk pemecahan

masalah yang dihadapi pasien dalam penentuan strategi pemenuhan kebutuhan

pasien.

Diagram Model Tim adalah seperti berikut ini.

- Kekurangan dan Kelebihan Model Tim

a. Kekurangan

- Dapat menimbulkan fragmentasi dalam keperawatan

- Sulit menentukan kapan konferenàanggota terbagi-bagi

dalam shift.

KELOMPOK 1A3S1 KEPERAWATAN A

Page 11: Uyang Julandari File

11Manajemen Asuhan Keperawatan RSUD Labuang Baji MakassarDosen: Abubakar Bethan, S.Kep, Ns, M.Kes.

- Ketua tim lebih bertanggung jawab dan memiliki otoritas

dibandingkan dengan anggota tim.

b. Kelebihan

- Melibatkan semua anggota tim dalam askep

- Kualitas askep meningkat

- Membuthkan biaya lebih sedikit/murah

- Pelayanan diperoleh pasienàprofesional.

III. PENUTUP

KELOMPOK 1A3S1 KEPERAWATAN A

Page 12: Uyang Julandari File

12Manajemen Asuhan Keperawatan RSUD Labuang Baji MakassarDosen: Abubakar Bethan, S.Kep, Ns, M.Kes.

A. Kesimpulan

RSUD Labuang baji merupakan salah satu rumah sakit yang

menerapkan model pemberian asuhan keperawatan dengan model tim. Model

Tim  merupakan suatu model pemberian asuhan keperawatan dimana seorang

perawat professional memimpin sekelompok tenaga keperawatan dalam

memberikan asuhan keperawatan pada sekelompok klien melalui upaya

kooperatif dan kolaboratif.

Dalam suatu bangsal di RSUD Labuang baji yakni di bangsal Baji

Pamai terbagi atas kepala ruangan dan perawat pelaksana. Kepala ruangan

membagi perawat pelaksana menjadi 2 tim yakni Tim A dan Tim B, setiap tim

memiliki seorang ketua tim. Ketua tim ini dianggap memiliki kemampuan

lebih daripada anggota tim lainnya.

Adapun kelebihan model tim yakni didasarkan pada keyakinan bahwa

setiap anggota kelompok mempunyai kontribusi dalam merencanakan dan

memberikan asuhan keperawatan sehingga timbul motivasi dan rasa tanggung

jawab perawat yang tinggi. Namun kekurangannya Dapat menimbulkan

pragmentasi dlm.keperawatan serta ketua tim lebih bertanggung jawab dan

memiliki otoritas dibandingkan dengan anggota tim.

B. Saran

Sebagai calon perawat sangat penting untuk mengetahui manajemen

keperawatan yang baik terutama mengenai model pemberian asuhan

keperawatan. Karena asuhan keperawatan merupakan titik sentral dalam

pelayanan keperawatan, oleh sebab itu manajemen asuhan keperawatan yang

benar akan meningkatkan mutu pelayanan asuhan keperawatan.

DAFTAR PUSTAKA

KELOMPOK 1A3S1 KEPERAWATAN A

Page 13: Uyang Julandari File

13Manajemen Asuhan Keperawatan RSUD Labuang Baji MakassarDosen: Abubakar Bethan, S.Kep, Ns, M.Kes.

http://astaqauliyah.com/2008/01/pengertian-dan-fungsi-rumah-sakit/, (diakses

pada Hari Selasa 21 Maret 2012, Pukul 19.00)

ibnurusdi.wordpress.com/.../model-pemberian-asuhan-keperawatan/, (diakses

pada Hari Selasa 21 Maret 2012, Pukul 19.10)

KELOMPOK 1A3S1 KEPERAWATAN A