uu perumahan

32
UNDANG - UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN DIV Kesehatan Lingkungan – politeknik kesehatan kementrian kesehatan jakarta II Kelompok 10 Elma Z Maulana Riansyah Nia Anggelina T

Upload: jrryanjyp

Post on 16-Jul-2015

79 views

Category:

Law


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Uu perumahan

UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PERUMAHAN DAN KAWASAN

PERMUKIMAN

DIV Kesehatan Lingkungan – politeknik kesehatan kementrian kesehatan

jakarta II

Kelompok 10

Elma Z

Maulana Riansyah

Nia Anggelina T

Page 2: Uu perumahan

BAB IKETENTUAN UMUM

BAB IIASAS, TUJUAN DAN RUANG LINGKUP

BAB IIIPEMBINAAN

BAB VPENYELENGGARAAN

PERUMAHAN

BAB VIIPEMELIHARAAN DAN

PERBAIKAN

BAB XPENDANAAN DAN

PEMBIAYAAN

BAB XIHAK DAN KEWAJIBAN

BAB XIIILARANGAN

BAB XVSANKSI ADMINISTRATIF

BAB XVIIKETENTUAN PERALIHAN

BAB XVIIIKETENTUAN PENUTUP

BAB VIPENYELENGGARAAN KAWASAN

PERMUKIMAN

BAB VIIIPENCEGAHAN DAN PENINGKATAN

KUALITAS TERHADAPPERUMAHAN KUMUH DAN

PERMUKIMAN KUMUH

BAB XIIPERAN MASYARAKAT

BAB IXPENYEDIAAN TANAH

BAB XVIKETENTUAN PIDANA

BAB XIVPENYELESAIAN SENGKETA

UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2011TENTANG PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN

BAB IVTUGAS DAN WEWENANG

Elma Z

Page 3: Uu perumahan

Latar belakang

• karena pada dasarnya tiap orang berhak hidup sejahtera lahir

batin memiliki tempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan

hidup yang baik dan sehat, karena tempat tinggal merupakan

kebutuhan dasar manusia yang mempunyai peran untuk

pembentukan watak serta kepribadian.

• Pada dasarnya negara bertanggung jawab melindungi segenap

bangsa Indonesia dengan menyelenggarakan perumahan dan

kawasan permukiman agar masyarakat mampu bertempat

tinggal serta menghuni rumah yang layak, terjangkau, sehat,

aman, harmonis, dan berkelanjutan di seluruh wilayah Indonesia;

Elma Z

Page 4: Uu perumahan

• pemerintah perlu lebih berperan menyediakan dan memberikan bantuan

perumahan dan kawasan permukiman bagi masyarakat melalui

penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman.

• bahwa pertumbuhan dan pembangunan wilayah yang kurang

memperhatikan keseimbangan bagi kepentingan masyarakat

berpenghasilan rendah mengakibatkan kesulitan masyarakat untuk

memperoleh rumah yang layak dan terjangkau;

• Karena Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan

Permukiman sudah tidak sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan

perumahan dan permukiman yang layak dan terjangkau dalam lingkungan

yang sehat, aman, serasi, dan teratur sehingga perlu diganti;

• bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a,

huruf b, huruf c, huruf d, dan huruf e perlu membentuk Undang-Undang

tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman;

Elma Z

Page 5: Uu perumahan

BAB I KETENTUAN UMUM

Pasal 1• ayat (1) sampai dengan ayat (29), hanya menjelaskan tentang definisi dari

istilah berikut ini :

1. Perumahan dan kawasan permukiman

2. Perumahan

3. Kawasan permukiman

4. Lingkungan hunian

5. Permukiman

6. Penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman

7. Rumah

8. Rumah komersial

9. Rumah swadaya

10. Rumah umum

11. Rumah khusus

12. Rumah Negara

Elma Z

Page 6: Uu perumahan

13. Permukiman kumuh

14. Perumahan kumuh

15. Kawasan siap bangun (Kasiba)

16. Lingkungan siap bangun (Lisiba)

17. Kaveling tanah matang

18. Konsolidasi tanah

19. Pendanaan

20. Pembiayaan

21. Prasarana

22. Sarana

23. Utilitas umum

24. Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR)

25. Setiap orang adalah orang perseorangan atau badan hukum.

26. Badan hukum

27. Pemerintah pusat

28. Pemerintah daerah

29. MenteriElma Z

Page 7: Uu perumahan

Perumahan dan kawasan permukiman : satu kesatuan sistem yang terdiri

atas satu kesatuan sistem yang terdiri atas pembinaan penyelenggaraan

perumahan, penyelenggaraaan kawasan permukiman, pemeliharaan dan

perbaikan pencegahan dan peningkatan kualitas terhadap perumahan dan

permukiman kumuh, penyediaa tanah, pendanaan dan sistem pembiayaan serta

peran masyarakat.

Perumahan adalah kumpulan rumah : sebagai bagian dari permukiman baik

perkotaan maupun pedesaan yang dilebgkapi dengan prasarana, sarana dan

utilitas umum sebagai hasil upaya pemenuhan rumah yang layak huni

Kawasan permukiman : bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung,

baik berupa kawasan perkotaan maupun pedesaan, yang berfungsi sebagai

lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang

mendukung perikehidupan dan penghidupan

Elma Z

Page 8: Uu perumahan

• Lingkungan hunian : bagian dari kawasan permukiman yang terdiri atas lebih dari

satu satuan permukiman

• Rumah adalah bangunan gedung yang berfungsi sebagai tempat tinggal : yang

layak huni, sarana pembinaan keluarga, cerminan harkat dan martabat penghuninya

serta aset bagi penghuninya.

Ada beragam tipe rumah :

• rumah komersial (rumah yang untuk mendapat uang)

• rumah swadaya (rumah yang berasal dari prakarsa dan upaya masyarakat)

• rumah umum (rumah yang digunakan untuk masyarakat Berpenghasilan rendah)

• rumah khusus (rumah yang digunakan untuk kebutuhan khusus)

• rumah negara (rumah yang digunakan untuk pejabt negara).

Dan seterusnya….

Elma Z

Page 9: Uu perumahan

A S A S

a. kesejahteraan;

b. keadilan dan pemerataan;

c. kenasionalan;

d. keefisienan dan kemanfaatan;

e. keterjangkauan dan kemudahan;

f. kemandirian dan kebersamaan;

g.kemitraan;

h.keserasian dan keseimbangan;

i. keterpaduan;

j. kesehatan;

k.kelestarian dan keberlanjutan; dan

l. keselamatan, keamanan, ketertiban, dan

keteraturan.

LANDASAN HUKUM

Pasal 20, Pasal 21, Pasal 28C ayat (1),

Pasal 28H ayat (1), ayat (2), dan ayat

(4), Pasal 33 ayat (3), serta Pasal 34

ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) Undang-

Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945

Elma Z

Page 10: Uu perumahan

TUJUAN

a. memberikan kepastian hukum dalam penyelenggaraan perumahan dan

kawasan permukiman;

b. mendukung penataan dan pengembangan wilayah serta penyebaran

penduduk melalui pertumbuhan lingkungan hunian dan kawasan permukiman

sesuai dengan tata ruang.

c. meningkatkan daya guna dan hasil guna SDA bagi pembangunan

perumahan dengan tetap memperhatikan kelestarian fungsi lingkungan,

d. memberdayakan para pemangku kepentingan bidang pembangunan

perumahan dan kawasan permukiman;

e. menunjang pembangunan di bidang ekonomi, sosial, dan budaya; dan

f. menjamin terwujudnya rumah yang layak huni dan terjangkau dalam

lingkungan yang sehat, aman, serasi, teratur, terencana, terpadu, dan

berkelanjutan.

Elma Z

Page 11: Uu perumahan

DILAKUKAN OLEH

TINGKAT PUSAT OLEH MENTERITINGKAT PROVINSI OLEH GUBERNURTINGKAT KABUPATEN KOTA OLEH BUPATI/WALIKOTA

PEMBINAAN

Negara bertanggung jawab atas

penyelenggaraan perumahan dan kawasan

permukiman yang pembinaannya

dilaksanakan oleh pemerintah.

MELIPUTIPERENCANAAN;PENGATURAN;PENGENDALIAN; DANPENGAWASAN

BAB IIIPEMBINAAN

DILAKUKAN DENGAN PERATURAN PEMERINTAH

Elma Z

Page 12: Uu perumahan

PERENCANAAN

• Perencanaan merupakan satu kesatuan yang utuh dari

rencana pembangunan nasional dan rencana

pembangunan daerah.

• Perencanaan pada tingkat nasional menjadi pedoman

untuk menyusun perencanaan penyelenggaraan

perumahan dan kawasan permukiman pada tingkat

provinsi.

• Perencanaan pada tingkat provinsi menjadi pedoman

untuk menyusun perencanaan penyelenggaraan

perumahan dan kawasan permukiman pada tingkat

kabupaten/kota.

BAB III PEMBINAAN(LANJUTAN)

Maulana Riansyah

Page 13: Uu perumahan

PENGATURAN

1. PENYEDIAAN TANAH; 2. PEMBANGUNAN;3. PEMANFAATAN;4. PEMELIHARAAN; DAN 5. PENDANAAN DAN PEMBIAYAAN

PENGENDALIAN

1. RUMAH;2. PERUMAHAN;3. PERMUKIMAN; 4. LINGKUNGAN HUNIAN; DAN5. KAWASAN PERMUKIMAN.

PENGAWASAN1. PEMANTAUAN;2. EVALUASI;3. KOREKSI.

DILAKUKAN BERDASARKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

BAB III PEMBINAAN(LANJUTAN)

Maulana Riansyah

Page 14: Uu perumahan

Bab IVTugas dan Wewenang

Bagian Kesatu: Umum

Pasal 12 : tugas dan wewenang dilaksanakan sesuai dengan

kewenangannya.

Bagian Kedua: Tugas

Paragraf 1 : Pemerintah (Pasal 13)

Paragraf 2 : Pemerintah Provinsi (Pasal 14)

Paragraf 3 : Pemerintah Kabupaten/Kota (Pasal 15)

Bagian Ketiga : Wewenang

Paragraf 1 : Pemerintah (Pasal 16)

Paragraf 2 : Pemerintah Provinsi (Pasal 17)

Paragraf 3 : Pemerintah Kabupaten/Kota (Pasal 18)

Maulana Riansyah

Page 15: Uu perumahan

Bab VPenyelenggaraan Perumahan

Bagian Kesatu : Umum

• Pasal 19 : kebutuhan dari setiap warga negara dijamin haknya.

• Pasal 20 : kegiatan penyelenggaraan perumahan

Bagian Kedua : Jenis dan Bentuk Rumah

• Pasal 21 : tentang jenis rumah

• Pasal 22 : tentang bentuk rumah

Bagian Ketiga : Perencanaan Perumahan

• Paragraf 1 : Umum (Pasal 23)

• Paragraf 2 : Perencanaan dan Perancangan Rumah ( Pasal 24, 25, 26, 27)

• Paragraf 3 : Perencanaan Prasarana,Sarana, dan Utilitas Umum (Pasal 28,

29, 30, 31)

Maulana Riansyah

Page 16: Uu perumahan

Bagian Keempat : Pembangunan Perumahan

• Paragraf 1 : Umum (Pasal 32, 33, 34, 35, 36, 37)

• Paragraf 2 : Pembangunan Rumah (Pasal 38, 39, 40, 41,42, 43, 44, 45, 46)

• Paragraf 3 : kegiatan Pembangunan Prasarana, Sarana, dan Utilitas Umum (Pasal

47)

Bagian Kelima : Pemanfaatan Perumahan

• Paragraf 1 : Umum (Pasal 48)

• Paragraf 2 : Pemanfaatan Rumah (Pasal 49)

• Paragraf 3 : Penghunian (Pasal 50, 51, 52)

Bagian Keenam : Pengendalian Perumahan

• Pasal 53 : tahapan pengendalian

Bagian Ketujuh : Kemudahan Pembangunan dan Perolehan Rumah bagi MBR

• Pasal 54 : kemudahan pembangunan

• Pasal 55 : perolehan rumah bagi MBR

Maulana Riansyah

Page 17: Uu perumahan

BAB VI

PENYELENGGARAAN KAWASAN

PERMUKIMAN

Penyelenggaraan kawasan permukiman dilakukan untuk

mewujudkan wilayah yang berfungsi sebagai lingkungan hunian

dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan

penghidupan yang terencana, menyeluruh, terpadu, dan

berkelanjutan sesuai dengan rencana tata ruang

Tujuan memenuhi hak warga negara atas tempat tinggal

yang layak dalam lingkungan yang sehat, aman, serasi, dan

teratur serta menjamin kepastian bermukim

PERKOTAAN DAN PERDESAAN

1. PERENCANAAN2. PEMBANGUNAN3. PEMANFAATAN4. PENGENDALIAN

DILAKUKAN

MELALUI:

•pengembangan yang

telah ada;

•pembangunan baru;

atau

•pembangunan

kembali.

Maulana Riansyah

Page 18: Uu perumahan

BAB VII

PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN

menjaga fungsi perumahan

dan kawasan permukiman

yang dapat berfungsi secara

baik dan berkelanjutan untuk

kepentingan peningkatan

kualitas hidup orang

perorangan.

rumah serta prasarana, sarana, dan utilitas

umum di perumahan, permukiman,

lingkungan hunian dan kawasan

permukiman

DILAKUKAN OLEH:

1. SETIAP ORANG

2. PEMERINTAH, DAN/ATAU

3. PEMERINTAH DAERAH

RUMAH

PSU

Maulana Riansyah

Page 19: Uu perumahan

Bab VIII

Pencegahan dan Peningkatan Kualitas terhadap

Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh

• Pencegahan dan peningkatan kualitas terhadap permukiman kumuh guna

meningkatkan mutu kehidupan Masyarakat

• Pencegahan dan peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh dan

permukiman kumuh wajib dilakukan oleh Pemerintah, pemerintah daerah,

dan/atau setiap orang.

Pencegahan sebagaimana yang dimaksud dilaksanakan melalui:

• pengawasan dan pengendalian; dan

• pemberdayaan masyarakat.

Maulana Riansyah

Page 20: Uu perumahan

• Pencegahan terhadap tumbuh dan berkembangnya perumahan kumuh dan

permukiman kumuh baru mencakup:

– ketidakteraturan dan kepadatan bangunan yang tinggi;

– ketidaklengkapan prasarana, sarana, dan utilitas umum;

– penurunan kualitas rumah, perumahan, dan permukiman, serta

prasarana, sarana dan utilitas umum; dan

– pembangunan rumah, perumahan, dan permukiman yang tidak

sesuai dengan rencana tata ruang wilayah.

• Peningkatan kualitas terhadap permukiman kumuh didahului dengan

penetapan lokasi perumahan kumuh dan permukiman kumuh dengan

pola-pola penanganan:

– pemugaran;

– peremajaan; atau

– pemukiman kembali.

Maulana Riansyah

Page 21: Uu perumahan

Bab IX Penyediaan Tanah

• Pemerintah dan pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya bertanggung

jawab atas ketersediaan tanah untuk pembangunan perumahan dan kawasan

permukiman.

• Penyediaan tanah untuk pembangunan rumah, perumahan, dan kawasan

permukiman dapat dilakukan melalui:

– pemberian hak atas tanah terhadap tanah yang langsung dikuasai negara;

– konsolidasi tanah oleh pemilik tanah;

– peralihan atau pelepasan hak atas tanah oleh pemilik tanah;

– pemanfaatan dan pemindahtanganan tanah barang milik negara atau milik daerah sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

– pendayagunaan tanah negara bekas tanah terlantar; dan/atau

– pengadaan tanah untuk pembangunan bagi kepentingan umum sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan.

Maulana Riansyah

Page 22: Uu perumahan

Bab X

Pendanaan dan Sistem Pembiayaan

• Pendanaan dan sistem pembiayaan dimaksudkan untuk memastikan

ketersediaan dana dan dana murah jangka panjang yang

berkelanjutan untuk pemenuhan kebutuhan rumah, perumahan,

permukiman, serta lingkungan hunian perkotaan dan perdesaan.

• Sumber dana untuk pemenuhan kebutuhan rumah, perumahan,

permukiman, serta lingkungan hunian perkotaan dan perdesaan

berasal dari:

– anggaran pendapatan dan belanja negara;

– anggaran pendapatan dan belanja daerah; dan/atau

– sumber dana lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan.

Nia Anggelina T

Page 23: Uu perumahan

Bab XI

Hak dan Kewajiban

HAK

Dalam penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman, setiap orang berhak:

• menempati, menikmati, dan/atau memiliki/memperoleh rumah yang layak

dalam lingkungan yang sehat, aman, serasi, dan teratur;

• melakukan pembangunan perumahan dan kawasan permukiman;

• memperoleh informasi yang berkaitan dengan penyelenggaraan perumahan dan

kawasan permukiman;

• memperoleh manfaat dari penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman;

• memperoleh penggantian yang layak atas kerugian yang dialami secara

langsung sebagai akibat penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman;

dan

• mengajukan gugatan perwakilan ke pengadilan terhadap penyelenggaraan

perumahan dan kawasan permukiman yang merugikan masyarakat.

Nia Anggelina T

Page 24: Uu perumahan

KEWAJIBAN

Dalam penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman, setiap

orang wajib:

• menjaga keamanan, ketertiban, kebersihan, dan kesehatan di

perumahan dan kawasan permukiman;

• turut mencegah terjadinya penyelenggaraan perumahan dan

kawasan permukiman yang merugikan dan membahayakan

kepentingan orang lain dan/atau kepentingan umum;

• menjaga dan memelihara prasarana lingkungan, sarana

lingkungan, dan utilitas umum yang berada di perumahan dan

kawasan permukiman; dan

• mengawasi pemanfaatan dan berfungsinya prasarana, sarana,

dan utilitas umum perumahan dan kawasan permukiman.

Nia Anggelina T

Page 25: Uu perumahan

PERAN MASYARAKAT

1. penyusunan rencana pembangunan perumahan dan kawasanpermukiman;

2. pelaksanaan pembangunan perumahan dan kawasan permukiman; 3. pemanfaatan perumahan dan kawasan permukiman;4. pemeliharaan dan perbaikan perumahan dan kawasan permukiman;

dan/atau5. pengendalian penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman;

MEMBENTUK FORUM1. menampung dan menyalurkan aspirasi

masyarakat;

2. membahas dan merumuskan

pemikiran arah pengembangan

penyelenggaraan perumahan dan

kawasan permukiman;

3. meningkatkan peran dan pengawasan

masyarakat;

4. memberikan masukan kepada

Pemerintah; dan/atau

5. melakukan peran arbitrase dan mediasi

di bidang penyelenggaraan perumahan

dan kawasan permukiman

BAB XII

PERAN

MASYARA

KAT

FUNGSI DAN TUGAS

1. INSTANSI PEMERINTAH YANG TERKAIT DALAM BIDANG PERUMAHA N DAN KAWASAN PERMUKIMAN;

2. ASOSIASI PERUSAHAAN PENYELENGGARA PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN;

3. ASOSIASI PROFESI PENYELENGGARA PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN;

4. ASOSIASI PERUSAHAAN BARANG DAN JASA MITRA USAHA PENYELENGGARA PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN;

5. PAKAR DI BIDANG PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN; DAN/ATAU

6. LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT DAN/ATAU YANG MEWAKILI KONSUMEN YANG BERKAITAN DENGAN PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN.

Nia Anggelina T

Page 26: Uu perumahan

Bab XIII : Larangan

Larangan terhadap orang ataupun badan

hukum yang berkaitan dengan perumahan

dan kawasan permukiman, yang terdapat

dalam pasal 134, 135, 136, 137, 138, 139,

140, 141, 142, 143, 144, 145,dan 146.

Nia Anggelina T

Page 27: Uu perumahan

BAB XIV PENYELESAIAN SENGKETA

• Pasal 147 : penyelesaian sengketa diutamakan dengan cara musyawarah

untuk mencapai mufakat

• Pasal 148 : penyelesaian sengketa dilakukan melalui gugatan di pengadilan

ataupun diluar pengadilan

• Pasal 149 : siapa saja yang dapat digugat

Gugatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 148 ayat (1) atas pelanggaran

dapat dilakukan oleh:

A. Orang perseorangan;

B. Badan hukum;

c. Masyarakat; dan/atau

d. Pemerintah dan/atau instansi terkait.

Nia Anggelina T

Page 28: Uu perumahan

BAB XV SANKSI ADMINISTRATIF

• peringatan tertulis;

• pembatasan kegiatan pembangunan;

• penghentian sementara atau tetap pada pekerjaan pelaksanaan pembangunan;

• penghentian sementara atau penghentian tetap pada pengelolaan perumahan;

• penguasaan sementara oleh pemerintah (disegel);

• kewajiban membongkar sendiri bangunan dalam jangka waktu tertentu;

• pembatasan kegiatan usaha;

• pembekuan izin mendirikan bangunan;

• pencabutan izin mendirikan bangunan;

• pembekuan/pencabutan surat bukti kepemilikan rumah;

• perintah pembongkaran bangunan rumah;

• pembekuan izin usaha;

• pencabutan izin usaha;

• pengawasan;

• pembatalan izin;

• kewajiban pemulihan fungsi lahan dalam jangka waktu tertentu;

• pencabutan insentif;

• pengenaan denda administratif; dan/atau

• penutupan lokasi

Nia Anggelina T

Page 29: Uu perumahan

Bab XVI : Ketentuan Pidana

Sanksi pidana yang diberikan kepada

orang maupun badan hukum apabila

terbukti melanggar aturan yang telah

ditetapkan. Sanksi tersebut terdapat

dalam pasal 151, 152, 153, 154, 155, 158,

159, 160, 161, 162,dan 163.

Nia Anggelina T

Page 30: Uu perumahan

Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1992 tentang

Perumahan dan Permukiman (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 23, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3469),

dan peraturan perundang-undangan lainnya mengenai

perumahan dan permukiman, dinyatakan tetap berlaku

sepanjang tidak bertentangan atau belum diganti

dengan peraturan pelaksanaan yang baru berdasarkan

Undang-Undang ini.

Nia Anggelina T

Page 31: Uu perumahan

Semua peraturan pelaksanaan yang ditentukan

dalam Undang-Undang ini harus ditetapkan paling

lama 1 (satu) tahun sejak Undang-Undang ini

diundangkan.

Semua kelembagaan yang perlu dibentuk atau

yang perlu ditingkatkan statusnya sebagaimana

diatur dalam undang-undang ini sudah terbentuk

paling lama 2 (dua) tahun sejak undang-undang ini

diundangkan.

Nia Anggelina T

Page 32: Uu perumahan