uu keterlambatan.docx

7
A t a s Re: Denda Keterlambatan oleh aiririah » 20 Nov 2012, 05:53 indraamdst menulis:Mohon pencerahannya : Pasal 93 Perpres 54 Tahun 2010, tentang Pemutusan Kontrak. (1) PPK dapat memutuskan Kontrak secara sepihak apabila: a. denda keterlambatan pelaksanaan pekerjaan akibat kesalahan Penyedia Barang/Jasa sudah melampaui 5% (lima perseratus) dari nilai Kontrak; b. Penyedia Barang/Jasa lalai/cidera janji dalam melaksanakan kewajibannya dan tidak memperbaiki kelalaiannya dalam jangka waktu yang telah ditetapkan; c. Penyedia Barang/Jasa terbukti melakukan KKN, kecurangan dan/atau pemalsuan dalam proses Pengadaan yang diputuskan oleh instansi yang berwenang; dan/atau d. pengaduan tentang penyimpangan prosedur, dugaan KKN dan/atau pelanggararan persaingan sehat dalam pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa dinyatakan benar oleh instansi yang berwenang. Pasal 120 Perpres 54 Tahun 2010, tentang sanksi. Selain perbuatan atau tindakan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 118 ayat (1), Penyedia Barang/Jasa yang terlambat menyelesaikan pekerjaan dalam jangka waktu sebagaimana ditetapkan dalam Kontrak, dapat dikenakan denda keterlambatan sebesar 1/1000 (satu perseribu) dari harga Kontrak atau bagian Kontrak untuk setiap hari keterlambatan dan tidak melampaui besarnya Jaminan Pelaksanaan. apakah kedua pasal diatas Memiliki makna yang berbeda? Pasal 93 ayat 1 poin a disebutkan bahwa denda keterlambatan sudah melampaui 5 % namun pada pasal 120 denda keterlambatan tidak melampaui besarnya jaminan pelaksanaan 5% (bagaimana jika kasusnya nilai penawaran terkoreksi dibawah 80% (delapan puluh perseratus) dari nilai total HPS, besarnya Jaminan Pelaksanaan 5% (lima perseratus) dari nilai total HPS). Apakah kedua poin tersebut berdiri sendiri/ atau kedua poin tersebut harus terpenuhi, mohon pencerahaanya karena masih dalam proses belajar. Kalau saya Analogikan dengan contoh seperti ini: 1. HPS : Rp. 1.000.000 2. Penawaran Terkoreksi/Nilai Kontrak : Rp. 750.000 (Penawaran dibawah 80%) 3. Jaminan Pelaksanaan : = 5% x HPS = Rp. 50.000 (Penawaran dibawah 80%)

Upload: mas-luqman

Post on 11-Nov-2015

222 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

AtasRe: Denda Keterlambatanolehaiririah 20 Nov 2012, 05:53indraamdst menulis:Mohon pencerahannya :

Pasal 93 Perpres 54 Tahun 2010, tentang Pemutusan Kontrak.(1) PPK dapat memutuskan Kontrak secara sepihak apabila:a. denda keterlambatan pelaksanaan pekerjaan akibat kesalahan Penyedia Barang/Jasa sudah melampaui 5% (lima perseratus) dari nilai Kontrak;b. Penyedia Barang/Jasa lalai/cidera janji dalam melaksanakan kewajibannya dan tidak memperbaiki kelalaiannya dalam jangka waktu yang telah ditetapkan;c. Penyedia Barang/Jasa terbukti melakukan KKN, kecurangan dan/atau pemalsuan dalam proses Pengadaan yang diputuskan oleh instansi yang berwenang; dan/ataud. pengaduan tentang penyimpangan prosedur, dugaan KKN dan/atau pelanggararan persaingan sehat dalam pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa dinyatakan benar oleh instansi yang berwenang.

Pasal 120 Perpres 54 Tahun 2010, tentang sanksi.Selain perbuatan atau tindakan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 118 ayat (1), Penyedia Barang/Jasa yang terlambat menyelesaikan pekerjaan dalam jangka waktu sebagaimana ditetapkan dalam Kontrak, dapat dikenakandenda keterlambatansebesar 1/1000 (satu perseribu) dari harga Kontrak atau bagian Kontrak untuk setiap hari keterlambatan dantidak melampaui besarnya Jaminan Pelaksanaan.

apakah kedua pasal diatas Memiliki makna yang berbeda? Pasal 93 ayat 1 poin a disebutkan bahwa denda keterlambatan sudah melampaui 5 % namun pada pasal 120 denda keterlambatan tidak melampaui besarnya jaminan pelaksanaan 5% (bagaimana jika kasusnya nilai penawaran terkoreksi dibawah 80% (delapan puluh perseratus) dari nilai total HPS, besarnya Jaminan Pelaksanaan 5% (lima perseratus) dari nilai total HPS).

Apakah kedua poin tersebut berdiri sendiri/ atau kedua poin tersebut harus terpenuhi, mohon pencerahaanya karena masih dalam proses belajar.

Kalau saya Analogikan dengan contoh seperti ini:

1. HPS : Rp. 1.000.0002. Penawaran Terkoreksi/Nilai Kontrak : Rp. 750.000 (Penawaran dibawah 80%)3. Jaminan Pelaksanaan : = 5% x HPS = Rp. 50.000 (Penawaran dibawah 80%)4. Denda Keterlambatan : = 5% x Nilai Kontrak = Rp. 37.500

Untuk Pasal 93 ayat 1 poin a tidak boleh melebihi Rp. 37.500 namun pasal 120 tidak boleh melebihi Rp. 50.000. ini yang saya maksud mohon pencerahannya?

Terima Kasih

Coba lihat perpres 70/2012 perubahan kedua perpres 54/2010 kedua pasal tersebut telah direvisi, denda maksimum 50 hari kalender dan satu lagi denda 1 permil perhari tersebut ada 2 tipe, yaitu dari nilai kontrak atau nilai bagian kontrak, tidak seperti opini anda.

mottoku adalah:aiririah

aiririahProcurement Senior Lv. 2

Post:1241Bergabung:10 Sep 2011, 10:46AtasRe: Denda Keterlambatanolehindraamdst 20 Nov 2012, 09:12aiririah menulis:indraamdst menulis:Mohon pencerahannya :

Pasal 93 Perpres 54 Tahun 2010, tentang Pemutusan Kontrak.(1) PPK dapat memutuskan Kontrak secara sepihak apabila:a. denda keterlambatan pelaksanaan pekerjaan akibat kesalahan Penyedia Barang/Jasa sudah melampaui 5% (lima perseratus) dari nilai Kontrak;b. Penyedia Barang/Jasa lalai/cidera janji dalam melaksanakan kewajibannya dan tidak memperbaiki kelalaiannya dalam jangka waktu yang telah ditetapkan;c. Penyedia Barang/Jasa terbukti melakukan KKN, kecurangan dan/atau pemalsuan dalam proses Pengadaan yang diputuskan oleh instansi yang berwenang; dan/ataud. pengaduan tentang penyimpangan prosedur, dugaan KKN dan/atau pelanggararan persaingan sehat dalam pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa dinyatakan benar oleh instansi yang berwenang.

Pasal 120 Perpres 54 Tahun 2010, tentang sanksi.Selain perbuatan atau tindakan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 118 ayat (1), Penyedia Barang/Jasa yang terlambat menyelesaikan pekerjaan dalam jangka waktu sebagaimana ditetapkan dalam Kontrak, dapat dikenakandenda keterlambatansebesar 1/1000 (satu perseribu) dari harga Kontrak atau bagian Kontrak untuk setiap hari keterlambatan dantidak melampaui besarnya Jaminan Pelaksanaan.

apakah kedua pasal diatas Memiliki makna yang berbeda? Pasal 93 ayat 1 poin a disebutkan bahwa denda keterlambatan sudah melampaui 5 % namun pada pasal 120 denda keterlambatan tidak melampaui besarnya jaminan pelaksanaan 5% (bagaimana jika kasusnya nilai penawaran terkoreksi dibawah 80% (delapan puluh perseratus) dari nilai total HPS, besarnya Jaminan Pelaksanaan 5% (lima perseratus) dari nilai total HPS).

Apakah kedua poin tersebut berdiri sendiri/ atau kedua poin tersebut harus terpenuhi, mohon pencerahaanya karena masih dalam proses belajar.

Kalau saya Analogikan dengan contoh seperti ini:

1. HPS : Rp. 1.000.0002. Penawaran Terkoreksi/Nilai Kontrak : Rp. 750.000 (Penawaran dibawah 80%)3. Jaminan Pelaksanaan : = 5% x HPS = Rp. 50.000 (Penawaran dibawah 80%)4. Denda Keterlambatan : = 5% x Nilai Kontrak = Rp. 37.500

Untuk Pasal 93 ayat 1 poin a tidak boleh melebihi Rp. 37.500 namun pasal 120 tidak boleh melebihi Rp. 50.000. ini yang saya maksud mohon pencerahannya?

Terima Kasih

Coba lihat perpres 70/2012 perubahan kedua perpres 54/2010 kedua pasal tersebut telah direvisi, denda maksimum 50 hari kalender dan satu lagi denda 1 permil perhari tersebut ada 2 tipe, yaitu dari nilai kontrak atau nilai bagian kontrak, tidak seperti opini anda.

terima kasih mas berarti 50 hari kalender terhitung selesai kontrak yasetara dengan 5% terhadap nilai kontrakindraamdstNewbie

Post:9Bergabung:07 Nov 2012, 10:08AtasRe: Denda KeterlambatanolehMAXI 21 Nov 2012, 22:55Mohon Pencerahan Para Suhu,bunyi Perpres 70 Pasal 120 :Selain perbuatan atau tindakan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 118 ayat (1), Penyedia Barang/Jasa yang terlambat menyelesaikan pekerjaan dalam jangka waktu sebagaimana ditetapkan dalam Kontrak karena kesalahan Penyedia Barang/Jasa, dikenakan denda keterlambatan sebesar 1/1000 (satu perseribu) dari nilai Kontrak atau nilai bagian Kontrak untuk setiap hari keterlambatan.ADA KATA NILAI KONTRAK ATAU NILAI BAGIAN KONTRAK, mohon penjelasan para suhu yang dimaksud dengan NILAI BAGIAN kontrak seperti apa ya.?makasih.MAXINewbie

Post:20Bergabung:03 Agt 2012, 07:45AtasRe: Denda Keterlambatanoleheapryadi 22 Nov 2012, 06:56MAXI menulis:Mohon Pencerahan Para Suhu,bunyi Perpres 70 Pasal 120 :Selain perbuatan atau tindakan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 118 ayat (1), Penyedia Barang/Jasa yang terlambat menyelesaikan pekerjaan dalam jangka waktu sebagaimana ditetapkan dalam Kontrak karena kesalahan Penyedia Barang/Jasa, dikenakan denda keterlambatan sebesar 1/1000 (satu perseribu) dari nilai Kontrak atau nilai bagian Kontrak untuk setiap hari keterlambatan.ADA KATA NILAI KONTRAK ATAU NILAI BAGIAN KONTRAK, mohon penjelasan para suhu yang dimaksud dengan NILAI BAGIAN kontrak seperti apa ya.?makasih.

bisa dilihat di Perka LKPP 6/2012 ttg Juknis PBPJ , ini copasnya :Besarnya denda kepada Penyedia atas keterlambatanpenyelesaian pekerjaan adalaha) 1/1000 (satu perseribu) dari harga bagian Kontrak yangtercantum dalam Kontrak dan belum dikerjakan, apabilabagian pekerjaan dimaksud sudah dilaksanakan dan dapatberfungsi; ataub) 1/1000 (satu perseribu) dari harga Kontrak, apabila bagianbarang yang sudah dilaksanakan belum berfungsi.eapryadiProcurement Junior Lv. 2

Post:470Bergabung:15 Jun 2012, 08:12AtasRe: Denda Keterlambatanolehshaf04 14 Mar 2013, 07:19indraamdst menulis:Mohon pencerahannya :

Pasal 93 Perpres 54 Tahun 2010, tentang Pemutusan Kontrak.(1) PPK dapat memutuskan Kontrak secara sepihak apabila:a. denda keterlambatan pelaksanaan pekerjaan akibat kesalahan Penyedia Barang/Jasa sudah melampaui 5% (lima perseratus) dari nilai Kontrak;b. Penyedia Barang/Jasa lalai/cidera janji dalam melaksanakan kewajibannya dan tidak memperbaiki kelalaiannya dalam jangka waktu yang telah ditetapkan;c. Penyedia Barang/Jasa terbukti melakukan KKN, kecurangan dan/atau pemalsuan dalam proses Pengadaan yang diputuskan oleh instansi yang berwenang; dan/ataud. pengaduan tentang penyimpangan prosedur, dugaan KKN dan/atau pelanggararan persaingan sehat dalam pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa dinyatakan benar oleh instansi yang berwenang.

Pasal 120 Perpres 54 Tahun 2010, tentang sanksi.Selain perbuatan atau tindakan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 118 ayat (1), Penyedia Barang/Jasa yang terlambat menyelesaikan pekerjaan dalam jangka waktu sebagaimana ditetapkan dalam Kontrak, dapat dikenakandenda keterlambatansebesar 1/1000 (satu perseribu) dari harga Kontrak atau bagian Kontrak untuk setiap hari keterlambatan dantidak melampaui besarnya Jaminan Pelaksanaan.

apakah kedua pasal diatas Memiliki makna yang berbeda? Pasal 93 ayat 1 poin a disebutkan bahwa denda keterlambatan sudah melampaui 5 % namun pada pasal 120 denda keterlambatan tidak melampaui besarnya jaminan pelaksanaan 5% (bagaimana jika kasusnya nilai penawaran terkoreksi dibawah 80% (delapan puluh perseratus) dari nilai total HPS, besarnya Jaminan Pelaksanaan 5% (lima perseratus) dari nilai total HPS).

Apakah kedua poin tersebut berdiri sendiri/ atau kedua poin tersebut harus terpenuhi, mohon pencerahaanya karena masih dalam proses belajar.

Kalau saya Analogikan dengan contoh seperti ini:

1. HPS : Rp. 1.000.0002. Penawaran Terkoreksi/Nilai Kontrak : Rp. 750.000 (Penawaran dibawah 80%)3. Jaminan Pelaksanaan : = 5% x HPS = Rp. 50.000 (Penawaran dibawah 80%)4. Denda Keterlambatan : = 5% x Nilai Kontrak = Rp. 37.500

Untuk Pasal 93 ayat 1 poin a tidak boleh melebihi Rp. 37.500 namun pasal 120 tidak boleh melebihi Rp. 50.000. ini yang saya maksud mohon pencerahannya?

Terima Kasih

Pasal 93 konteksnya tentang Pemutusan Kontrak, sedangkan Pasal 120 tentang sanksi. Keduanya saling berhubungan,jadi kalau dibaca secara keseluruhan, pengertiannya adalah "denda maksimal adalah 5% (senilai jaminan pelaksanaan), sehingga jika nilai denda keterlambatan sudah melebihi jaminan pelaksanaan, PPK dapat memutuskan kontrak".

Memang ada "celah" disini, bagaimana jika nilai denda sudah melebihi 5%,sedangkan PPK menilai rekanan masih mampu mengerjakan? Berdasarkan Pasal 93 Perpres 54/2010, PPK "dapat" memutuskan kontrak, bukan "wajib". Dan jika mengacu pada Pasal 120, walaupun nilai denda sebenarnya sudah melebihi nilai jaminan pelaksanaan, tapi tetap saja denda maksimal yang bisa ditarik hanya senilai 5%.Celah inilah yang kemudian diperbaiki melalui Perpres 70/ 2012, sehingga menghindari timbulnya perbedaan persepsi.shaf04Newbie

Post:8Bergabung:11 Mar 2013, 14:57Atas