utp

19
Judul Percobaan : Membuat Kabel UTP Straight and Cross Tujuan : A. Mahasiswa mengetahui tahapan cara membuat kabel UTP straight dan cross. B. Mahasiswa dapat membuat kabel UTP baik straight maupun cross. C. Mahasiswa mengetahui cara pemanfaatan kabel straight dan cross dalam transmisi data antar PC. D. Mahasiswa mengetahui cara penggunaan kabel straight dan cross dalam transmisi data antar PC. E. Mahasiwa mengetahui perbedaan antara sambungan straight dan cross. Teori Dasar : A. Kabel UTP Unshielded twisted-pair (disingkat UTP) adalah sebuah jenis kabel jaringan yang menggunakan bahan dasar tembaga, yang tidak dilengkapi dengan shield internal. Kabel ini terdiri atas empat pasang kabel dimana tiap-tiap pasang kabel dipilin secara spiral atau saling berlilitan satu sama lainnya (Twisted Pair). Empat pasang kabel yang terdapat di dalam kabel UTP berupa kabel tembaga tunggal yang berisolator., UTP merupakan jenis kabel yang paling umum yang sering digunakan di dalam jaringan lokal (LAN), karena memang harganya yang relative rendah, fleksibel dan kinerja

Upload: mithaa-mizuiro

Post on 08-Feb-2016

19 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

UTP

TRANSCRIPT

Page 1: UTP

Judul Percobaan : Membuat Kabel UTP Straight and Cross

Tujuan :

A. Mahasiswa mengetahui tahapan cara membuat kabel UTP straight dan cross.

B. Mahasiswa dapat membuat kabel UTP baik straight maupun cross.

C. Mahasiswa mengetahui cara pemanfaatan kabel straight dan cross dalam transmisi data

antar PC.

D. Mahasiswa mengetahui cara penggunaan kabel straight dan cross dalam transmisi data

antar PC.

E. Mahasiwa mengetahui perbedaan antara sambungan straight dan cross.

Teori Dasar :

A. Kabel UTP

Unshielded twisted-pair (disingkat UTP) adalah sebuah jenis kabel jaringan yang

menggunakan bahan dasar tembaga, yang tidak dilengkapi dengan shield internal. Kabel

ini terdiri atas empat pasang kabel dimana tiap-tiap pasang kabel dipilin secara spiral atau

saling berlilitan satu sama lainnya (Twisted Pair). Empat pasang kabel yang terdapat di

dalam kabel UTP berupa kabel tembaga tunggal yang berisolator., UTP merupakan jenis

kabel yang paling umum yang sering digunakan di dalam jaringan lokal (LAN), karena

memang harganya yang relative rendah, fleksibel dan kinerja yang ditunjukkannya relatif

bagus. Dalam kabel UTP, terdapat insulasi satu lapis yang melindungi kabel dari

ketegangan fisik atau kerusakan tapi, tidak seperti kabel Shielded Twisted-pair (STP),

insulasi tersebut tidak melindungi kabel dari interferensi elektromagnetik.

Kabel UTP memiliki impendansi kira-kira 100 Ohm dan tersedia dalam beberapa

kategori yang ditentukan dari kemampuan transmisi data yang dimilikinya seperti tertulis

dalam tabel berikut:

Page 2: UTP

Kategori Kegunaan

Category 1 (Cat1) Kualitas suara analog

Category 2 (Cat2) Transmisi suara digital hingga 4 megabit per detik

Category 3 (Cat3) Transmisi data digital hingga 16 megabit per detik

Category 4 (Cat4) Transmisi data digital hingga 20 megabit per detik

Category 5 (Cat5) Transmisi data digital hingga 100 megabit per detik

Enhanced Category 5 (Cat5e) Transmisi data digital hingga 1000 megabit per detik

Category 6 (Cat6) Mendukung transmisi di frekuensi 250MHz

Category 7 (Cat7) Mendukung transmisi di frekuensi 600MHz

Di antara semua kabel di atas, kabel Enhanced Category 5 (Cat5e) dan Category 5 (Cat5)

merupakan kabel UTP yang paling populer yang banyak digunakan dalam jaringan

berbasis teknologi Ethernet.

Kabel UTP Category 5 (Cat5) adalah kabel dengan kualitas transmisi yang jauh lebih

baik dibandingkan dengan kabel UTP category sebelunya, yang didesain untuk

mendukung komunikasi data serta suara pada kecepatan hingga 100 megabit per detik.

Kabel ini menggunakan kawat tembaga dalam konfigurasi empat pasang kawat yang

dipilin (twisted pair) yang dilindungi oleh insulasi. Kabel ini telah distandardisasi oleh

Electronic Industries Alliance (EIA) dan Telecommunication Industry Association (TIA).

Kabel Cat5 dapat mendukung jaringan Ethernet (10BaseT), Fast Ethernet (100BaseT),

hingga Gigabit Ethernet (1000BaseT). Kabel ini adalah kabel paling populer, mengingat

kabel serat optik yang lebih baik harganya hampir dua kali lipat lebih mahal

dibandingkan dengan kabel Cat5. Karena memiliki karakteristik kelistrikan yang lebih

baik, kabel Cat5 adalah kabel yang disarankan untuk semua instalasi jaringan.

Page 3: UTP

Sedangkan untuk kabel UTP Cat5e, merupakan versi perbaikan dari kabel UTP Cat5,

yang menawarkan kemampuan yang lebih baik dibandingkan dengan Cat5 biasa. Kabel

ini mampu mendukung frekuensi hingga 250 MHz, yang direkomendasikan untuk

penggunaan dalam jaringan Gigabit Ethernet, meskipun menggunaan kabel UTP

Category 6 lebih disarankan untuk mencapai kinerja tertinggi.

Dalam menghubungkan jaringan Ethernet dengan menggunakan kabel UTP Category 5,

terdapat dua strategi pengabelan. Untuk menghubungkan perangkat-perangkat jaringan

lokal, dibutuhkan sambungan yang berbeda-beda sesuai dengan karakter perangkat-

perangkat yang akan dihubungkan, terdapat dua macam jenis sambungan yakni

Crossover cable dan Straight-through cable. Kabel Crossover digunakan untuk

menghubungkan dua perangkat yang sama (NIC dengan NIC lainnya, hub dengan hub

yang lainnya dan lain-lain), sementara kabel Straight-through digunakan untuk

menghubungkan NIC dengan hub atau NIC dengan switch. Berikut merupakan

pembahasan masing-masing strategi pengkabelan:

- Kabel Straight

Kabel straight merupakan kabel yang memiliki cara pemasangan yang sama

antara ujung satu dengan ujung yang lainnya. Kabel straight digunakan untuk

menghubungkan 2 device yang berbeda. Urutan standar kabel straight adalah

seperti dibawah ini yaitu sesuai dengan standar TIA/EIA 568B (yang paling

banyak dipakai) atau kadang-kadang juga dipakai sesuai standar TIA/EIA

568A. Berikut merupakan susunan warna dari masing-masing strandar yang

berlaku:

Page 4: UTP

TIA/EIA 568A

A B

Hijau Putih

Hijau

Orange Putih

Biru

Biru Putih

Orange

Coklat Putih

Coklat

Hijau Putih

Hijau

Orange Putih

Biru

Biru Putih

Orange

Coklat Putih

Coklat

TIA/EIA 568B

A B

Orange Putih

Orange

Hijau Putih

Biru

Biru Putih

Hijau

Coklat Putih

Coklat

Orange Putih

Orange

Hijau Putih

Biru

Biru Putih

Hijau

Coklat Putih

Coklat

Contoh penggunaan kabel straight adalah sebagai berikut :

1. Hubungkan komputer ke switch / hub ‘s normal port.

2. Sambungkan komputer ke kabel / port LAN modem DSL‘s.

3. Hubungkan port WAN router ke kabel / port LAN modem DSL’s.

4. Menghubungkan port LAN router ke switch / hub’s uplink port. (Biasanya

digunakan untuk memperluas jaringan)

5. Koneksi dua switch / hub dengan salah satu switch / hub menggunakan

port uplink dan yang lainnya menggunakan port biasa.

Page 5: UTP

- Kabel cross over

Kabel cross over merupakan kabel yang memiliki susunan berbeda antara ujung

satu dengan ujung dua. Kabel cross over digunakan untuk menghubungkan 2

device yang sama. Untuk membuat kabel crossover dapat dilakukan dengan cara,

kedua sisi ujung (sisi A dan sisi B) kabel memiliki pengaturan kawat dengan

mengikuti warna yang berbeda.

A B

Orange Putih

Orange

Hijau Putih

Biru

Biru Putih

Hijau

Coklat Putih

Coklat

Hijau Putih

Hijau

Orange Putih

Biru

Biru Putih

Orange

Coklat Putih

Coklat

Contoh penggunaan kabel cross over adalah sebagai berikut :

1. Hubungkan 2 komputer secara langsung Seperti Modem ADSL ke Router.

2. Sambungkan port LAN router ke sebuah switch / hub ‘s normal port.

(Biasanya digunakan untuk memperluas jaringan)

3. Hubungkan 2 switch / hub dengan menggunakan port normal di kedua

switch / hub.

4. Hubungan antara 2 komputer tanpa menggunakan Hub (Hanya dari

Ethernet PC 1 ke Ethernet PC2), untuk menghubungkan 2 komputer tanpa

hub, tidak bisa menggunakan sambungan Straight

Page 6: UTP

B. Konektor RJ45

Untuk menghubungkan kabel UTP dengan kartu jaringan,

diperlukan sebuah konektor yang bernama 8P8C, atau

biasa disebut sebagai konektor Registered Jack seri 45 (RJ-

45). Konektor RJ-45 memiliki 8 buah pin. Urutan pin pada

konektor RJ-45 ditunjukan pada gambar disamping.

C. Cramping Tools

Kegiatan memasangkan kabel UTP dengan konektor RJ-45 disebut crimping. Untuk itu

diperlukan sebuah tang khusus yang bernama crimp tool, atau biasa disebut tang crimper.

Alat ini gunanya untuk ‘mematikan’ atau ‘menanam’ konektor ke kabel UTP. Sekali di-

crimp, kabel UTP sudah tidak bisa dilepas lagi dari konektor RJ-45, kecuali dengan cara

memotong kabelnya

D. LAN Tester

Untuk menguji apakah kegiatan crimping telah berjalan dengan benar, hasilnya diuji

dengan sebuah LAN-tester. Pada perangkat ini terdapat dua bagian dan pada masing-

masing bagian terdapat delapan lampu-LED yang menunjukkan urutan nomor pin.

Gambar 3

LAN Tester

Page 7: UTP

E. Hub

Hub merupakan perangkat keras yang sangat penting dalam jaringan komputer, Hub

sangat mempengaruhi proses koneksi antar komputer sehingga jika Hub mengalami

kerusakan maka seluruh jaringan komputer akan terputus dan terganggu.

Alat dan Bahan :

1. kabel UTP

2. Connector RJ-45

3. Crimping tools

4. RJ-45 LAN Tester

5. PC/Laptop

6. Hub

Page 8: UTP

Langkah Percobaan:

1. Kabel UTP Tipe Straight

a. Kupas isolator terluar kabel sekitar ± 2 cm, sehingga kabel berpilin yang ada

didalamnya tampak. Namun jangan sampai isolator kabel berpilin tersebut ikut

terkelupas atau cacat, karena akan mempengaruhi transmisi data.

b. Pisahkan kabel-kabel tersebut dan luruskan. Kemudian susun dan rapikan

berdasarkan warnanya. Susunan kabel UTP tipe straight bisa Anda lihat pada

tabel dan gambar di bawah ini:

A B

Orange Putih

Orange

Hijau Putih

Biru

Biru Putih

Hijau

Coklat Putih

Coklat

Orange Putih

Orange

Hijau Putih

Biru

Biru Putih

Hijau

Coklat Putih

Coklat

c. Setelah kabel tersusun, potong dan ratakan ujung kabel. Masukan kabel yang

sudah lurus dan sejajar tersebut ke dalam konektor RJ-45. Seperti yang telah

dibahas sebelumnya konektor RJ-45 ini terdiri atas 8 pin. Kemudian masukkan

kabel-kabel tersebut ke dalam Jack RJ-45 sesuai dengan urutan tadi.

d. Masukkan kabel tersebut hingga bagian ujungnya menyentuh ujung terminal di

dalam jack

e. Lakukan crimping menggunakan crimping tools. Masukan Jack RJ-45 yang sudah

terpasang dengan kabel tadi ke dalam mulut tang crimping, sampai bagian pin

Jack RJ-45 berada seluruhnya didalam mulut tang. Selanjutnya jepit jack tadi

dengan tang crimping hingga seluruh pin menancap pada kabel. Biasanya jika pin

jack sudah menancap akan mengeluarkan suara “klik”.

Page 9: UTP

f. Setelah pemasangan konektor RJ-45 pada ujung kabel pertama selesai, lanjutkan

dengan pemasangan pada ujung lainnya dengan langkah yang sama seperti yang

tertera pada poin a sampai dengan e.

g. Jika kedua ujung kabel UTP telah dipasangkan RJ-45, langkah selajutnya yaitu

test menggunakan LAN tester. Masukkan ujung ujung kabel pada port RJ-45 yang

telah tersedia, kemudian nyalakan. Penyambungan kabel dikatakan berhasil

apabila lampu led pada LAN tester menyala semua, dari nomor 1 sampai 8. Bila

ada salah satu yang tidak menyala kemungkinan pada pin nomor tersebut terdapat

masalah.

2. Kabel UTP Tipe Cross

a. Kupas isolator terluar kabel sekitar ± 2 cm, sehingga kabel berpilin yang ada

didalamnya tampak. Namun jangan sampai isolator kabel berpilin tersebut ikut

terkelupas atau cacat, karena akan mempengaruhi transmisi data.

b. Pisahkan kabel-kabel tersebut dan luruskan. Kemudian susun dan rapikan

berdasarkan warnanya. Susunan kabel UTP tipe cross bisa Anda lihat pada tabel

dan gambar di bawah ini:

A B

Orange Putih

Orange

Hijau Putih

Biru

Biru Putih

Hijau

Coklat Putih

Coklat

Hijau Putih

Hijau

Orange Putih

Biru

Biru Putih

Orange

Coklat Putih

Coklat

Page 10: UTP

c. Setelah kabel tersusun, potong dan ratakan ujung kabel. Masukan kabel yang

sudah lurus dan sejajar tersebut ke dalam konektor RJ-45. Seperti yang telah

dibahas sebelumnya konektor RJ-45 ini terdiri atas 8 pin. Kemudian masukkan

kabel-kabel tersebut ke dalam Jack RJ-45 sesuai dengan urutan tadi.

d. Masukkan kabel tersebut hingga bagian ujungnya menyentuh ujung terminal di

dalam jack

e. Lakukan crimping menggunakan crimping tools. Masukan Jack RJ-45 yang sudah

terpasang dengan kabel tadi ke dalam mulut tang crimping, sampai bagian pin

Jack RJ-45 berada seluruhnya didalam mulut tang. Selanjutnya jepit jack tadi

dengan tang crimping hingga seluruh pin menancap pada kabel. Biasanya jika pin

jack sudah menancap akan mengeluarkan suara “klik”.

f. Setelah pemasangan konektor RJ-45 pada ujung kabel pertama selesai, lanjutkan

dengan pemasangan pada ujung lainnya dengan langkah yang sama seperti yang

tertera pada poin a sampai dengan e.

g. Jika kedua ujung kabel UTP telah dipasangkan RJ-45, langkah selajutnya yaitu

test menggunakan LAN tester. Masukkan ujung ujung kabel pada port RJ-45 yang

telah tersedia, kemudian nyalakan. Penyambungan kabel dikatakan berhasil jika

lampu led pada LAN tester menyala semua, dari nomor 1 sampai 8. Bila ada salah

satu yang tidak menyala kemungkinan pada pin nomor tersebut terdapat masalah.

Page 11: UTP

Data Hasil Percobaan :

1. Pembuatan kabel UTP Tipe Cross-over dan Straight-over

Pada pratikum kali ini kami membuat sebuah kabel tipe straight dan tipe cross. Saat kabel

straight maupun tipe cross di test menggunakan LAN tester, lampu LED dari nomor 1-8 pada

LAN tester menyala, hal ini mengindikasikan kabel UTP dapat digunakan dan sambungan pada

kabel dalam keadaan baik.

2. Melakukan Sharing data dengan kabel Cross-over dan Straight-over

Selanjutnya kami mencoba mengirim data menggunakan kabel UTP yang telah kami buat

sebelumnya. Saat melakukan sharing data dengan menggunakan kabel UTP, PC1 dan PC2 kami

setting dengan pengaturan sebagai berikut:

Dalam penyambungan menggunakan kabel UTP cross-over, PC1 dan PC2 dihubungkan

langsung tanpa prantara Hub. Pertama kami melakukan pengetesan hubungan dengan melakukan

Ping dari PC1 ke PC2. Pada layar munjul jawaban reply, yang berarti sabungan antar PC telah

berhasil. Selanjutnya kami menjoba mengirimkan data antar PC. Data yang dishare dari PC1 ke

PC2 adalah sebuah folder bernama ‘coba’ yang berisi data gambar besar 56kb. Data tersebut

berhasil diterima oleh PC2. Selanjutya PC2 menshare sebuah folder bernama ‘coba share’ yang

berisi data cookie dengan ekstensi .DAT sebesar 56kb. Data tersebut berhasil diterima oleh PC1.

Dalam penyambungan menggunakan kabel UTP straight-over, PC1 dan PC2

dihubungkan menggunakan prantara Hub. Sama seperti langkah pada sambungan cross-over, hal

pertama yang kami lakukan adalah pengetesan hubungan dengan melakukan Ping, namun kali ini

dari dari PC2 ke PC3. Pada layar munjul jawaban reply, yang berarti sabungan antar PC telah

berhasil. Selanjutnya kami menjoba mengirimkan data antar PC. Data yang dishare dari PC1 ke

PC2 adalah sebuah folder bernama ‘lalalla’ yang berisi data Microsoft word besar 30kb. Data

tersebut berhasil diterima oleh PC2.

PC 1 PC 2

Alamat IP : 192.168.1.1

Subnet mask : 255.255.255.0

Group: Telkom1

Alamat IP : 192.168.1.2

Subnet mask : 255.255.255.0

Group: Telkom1

Page 12: UTP

Selanjutya PC2 menshare data pada hardisk internal pada partisi D secara keseluruhan.

Rincian data yang terdapat pada partisi D yaitu sebuah folder bernama ‘coba share’ yang berisi

data cookie dengan ekstensi .DAT sebesar 56kb dan sebuah folder bernama ‘lalallalalaaa’ yang

berisi file gambar sebesar 56kb. Data tersebut berhasil diterima oleh PC1.

Analisa dan Pembahasan :

Dalam praktikum kali ini kami telah melakukan praktikum membuat kabel UTP, baik

hubungan straight-over maupun cross-over dan percobaan transfer data dengan menggunakan

kabel UTP..

Pada proses pembuatan kabel UTP tipe straight-over, urutan kabel yang kami gunakan

mengikuti aturan EIA/TIA 568B pada kedua ujung kabel. Kabel straight menggunakan standar

yang sama pada kedua ujung kabelnya. Sederhananya, urutan warna pada kedua ujung kabel

sama. Pada kabel straight, pin 1 di salah satu ujung kabel terhubung ke pin 1 pada ujung lainnya,

pin 2 terhubung ke pin 2 di ujung lainnya, dan seterusnya.

Pada proses pembuatan kabel UTP tipe cross-over, urutan kabel yang kami gunakan

mengikuti aturan EIA/TIA 568A pada salah satu ujung kabelnya dan EIA/TIA 568B pada ujung

kabel lainnya. Pin 1 dan 2 di ujung A terhubung ke pin 3 dan 6 di ujung B, begitu pula pin 1 dan

2 di ujung B yang terhubung ke pin 3 dan 6 di ujung A. Jadi, pin 1 dan 2 pada setiap ujung kabel

digunakan untuk mengirim data, sedangkan pin 3 dan 6 pada setiap ujung kabel digunakan untuk

menerima data, karena pin 1 dan 2 saling terhubung secara berseberangan dengan pin 3 dan 6.

Pada pengujian transfer data dengan mengunakan kabel UTP. Dalam melakukan

pengujian transfer data ada beberapa langkah yang harus lakukan, dengan mempersiapkan

semua peralatan yang di butuhkan mulai dari PC , kabel UTP dengan hubungan straight-over

maupun cross-over, kemudian merakit semua komponen dan membentuk sebuah jaringan PC ke

PC dan menentukan besar file yang akan di transfer.

Secara umum hal-hal yang mempengaruhi kecepatan transfer pada kedua tipe sambungan

kabel UTP yang dapat diperhatikan secara umum antara lain, Spesifikasi komputer client/user

yang digunakan, Ram, Hardisk, VGA card , panjang kabel UTP yang digunakan, dan besar file

yang akan di transfer.

Page 13: UTP

Kesimpulan :

Kesimpulan yang dapat diperoleh dari praktikum kali ini antara lain:

a. Kabel UTP merupakan kabel yang umum digunakan dalam proses transmisi data, sebab

sifatnya yang fleksibel dan relative murah. Kabel UTP memiliki banyak jenis, namun

yang umum digunakan uantuk transmisi data digital adalah tipe Cat5 dan Cat5e. Terdapat

dua tipe penyambungan kabel UTP yaitu secara straight over dan cross-over, dimana

terdapat peraturan mengenai urutan warna kabel pada masing-masing sambungan.

b. Kabel UTP tipe straight-over memiliki sambungan yang sama pada kedua ujungnya. Pada

penyambungan dua device yang sama, kabel UTP straight-over membutuhkan suatu

perantara, sebagai contoh penyambungan pada dua PC, yaitu PC1 dan PC2 yang

membutuhkan hub.

c. Berbeda dengan kabel UTP tipe cross-over yang memiliki sambungan berbeda pada

kedua ujungnya. Pada penyambungan dua device yang sama, kabel UTP cross-over tidak

membutuhkan perantara, sebagai contoh penyambungan pada dua PC, yaitu PC1 dan PC2

dapat dilakukan secara langsung dengan menyambung masing-masing ujung kabel pada

port yang telah tersedia.

Saran :

Saran kami untuk praktikum kabel UTP kali ini antara lain:

a. Dalam penyambungan kabel UTP dengan RJ-45, isolator terluar kabel harus ikut masuk

kedalam jack. Jangan sampai terdapat celah antara jack dan isolator terluar kabel.

Gambar 8

Penyambungan Kabel UTP yang benar dan yang salah

Page 14: UTP

b. Pastikan pengaturan pada PC1 dan PC2 telah tepat, seperti pengaturan IP dan workgroup

agar proses sharing data dapat dilakukan.