utiliti

Upload: rega-linza

Post on 14-Apr-2018

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/29/2019 UTILITI

    1/15

    UTILITY

    Hampir selalu ada dalam kondisi khusus pada suatu gedung yang mempengaruhi

    struktur yang digunakan. Kondisi itu biasanya menunjukan kejadian-kejadian khusus

    sehubungan dengan fungsi gedung tersebut, yaitu : Utility Gedung

    Secara garis besar lingkup elektrikal di dalam gedung meliputi :

    1. Instalasi listrik penerangan.

    2. Instalasi listrik tenaga.

    3. Instalasi sistem induk listrik.

    4. Instalasi sistem telepon.

    5. Instalasi sistem alarm kebakaran.

    6. Instalasi sound sistem.

    7. Instalasi sistem kontrol peralatan.

    Secara garis besar lingkup mekanikal di dalam gedung meliputi :

    1. Instalasi plumbing dan sanitasi.

    2. Instalasi pompa-pompa sistem air bersih.

    3. Instalasi sistem AC.

    4. Instalasi pemadam kebakaran.

    5. Instalasi transportasi dalam bangunan.

    6. instalasi genset emergency.

    Secara fisik instalasi-instalasi ini sebagian besar merupakan jalur-jalur panjang, baik

    pada arah horisontal maupun pada arah vertikalnya. Dan di dalam perancangan

    bangunan jalur-jalur ini menuntut disediakannya ruang/tempat/lokasi yang secara

    kuantitas cukup, dan secara kualitas memenuhi syarat, baik syarat teknis maupun syarat

    pemeliharaan dan perbaikan.

    Di dalam perancangannya, seringkali jalur instalasi ini ditempatkan pada satu zona

    dengan jalur sirkulasi, baik yang berada dalam jalur vertikal maupun yang berada pada

    Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Muji Indarwanto, MM. MTTEKNOLOGI BANGUNAN 5

  • 7/29/2019 UTILITI

    2/15

    jalur horisontal. Pada lajur vertikal yang ditempatkan pada satu zona disebut core, dan

    pada jalur horisontal sering kita lihat berada sejalan dengan jalur-jalur koridor yang

    menjalar di dalam bangunan yang bersangkutan.

    MEKANIKAL DALAM POSISI LANTAI

    1. Ruang Equipment bawah

    - Ruang M&E

    - Ruang bahan bakar

    - Alternatif ruang chiller

    - Alternatif ruang fan room

    2. Elemen typikal pada core

    - Suply udara dan aliran balik vertikal

    -Jalur cairan

    - Jalur pipa-pipa plumbing

    - Jalur lift

    - Jalur tangga

    3. Ruang Equipment Atas

    - Cooling tower

    - Chiller equipment

    - Central fan room

    -Tanki air

    - Rumah lift

    Berdasarkan arah pelayanannya, pada dasarnya dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :

    LAYAN HORISONTAL

    Cara dasar untuk mengakomodasikan elemen utility gedung yang terletak secara

    horisontal.

    1. Penggunaan sistem yang membentang satu arah yang secara alami sudah

    mempunyai ruang-ruang sejajar, elemen-elemen yang yang tegak lurus dengan arah

    yang membentang tentu saja sulit dibuat.

    Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Muji Indarwanto, MM. MTTEKNOLOGI BANGUNAN 5

  • 7/29/2019 UTILITI

    3/15

    Kitab dapat saja membuat perubahan bentuk secara lokal dari bahan struktur dasar

    untuk mengakomodasikan hal tersebut. Hal ini sering dilakukan apabila elemen-

    elemen yang akan diakomodasikan tidak banyak dan berdimensi kecil.

    2. Cara penetrasi diatas juga dapat digunakan untuk mengakomodasikan elemen-

    elemen horizontal pada sistem structural dua arah.

    3. Untuk mengakomodasikan elemen layan horosantal pada sistem satu maupun dua

    arah adalah dengan melewatkannya dibawah sistem struktural primer danmembiarkannya terbuka atau tertutup oleh selubung atau plafon. Cara demikan

    sangat efisien menurut tinjauan konstruksi, tetapi tinggi total gedung menjadi

    bertambah.

    Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Muji Indarwanto, MM. MTTEKNOLOGI BANGUNAN 5

  • 7/29/2019 UTILITI

    4/15

    LAYAN VERTIKAL

    Banyak sistem struktural yang dapat didisain untuk mrngakomodasikan penetrasi minor

    untuk elemen fungsional dan layan vertikal tanpa ada kesulitan.

    Untuk penetrasi yang lebih besar, misalnya tangga perlu ada rangka lokal khusus tanpa

    harus mengubah sistem struktural dasarnya. Salah satu cara untuk menangani situasi

    dimana banyak penetrasi vertikal, yang diperlukan adalah : dengan mengelompokan

    Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Muji Indarwanto, MM. MTTEKNOLOGI BANGUNAN 5

  • 7/29/2019 UTILITI

    5/15

    fungsi khusus ke dalam cluster dan mendisain struktur itu untuk mangakomodasikan

    cluster tersebut.

    Hal ini sering dilakukan untuk elemen vertikal dimana elemen tersebut dikelompokan

    kedalam unit inti (core) yang cocok dengan bentang struktural tertentu. Keuntungan dari

    melakukan hal ini adalah : bahan struktural umum dilokasi lain tidak terganggu dan

    dapat berfungsi secara efisien. Hal ini merupakan cara umum pada struktur gedung

    bertingkat tinggi

    Cara yang menggunakan clustre seringkali tidak dapat memenuhi persyaratan

    fungsional dari elemen-elemen layan ( misal untuk bangunan hotel dan apartemen).

    Banyak elemen yang harus didistribusikan di seluruh gedung, misalnya sistem

    pemanasan, pengaliran udara, pengkondisian udara atau sistem pemipaan.

    Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Muji Indarwanto, MM. MTTEKNOLOGI BANGUNAN 5

  • 7/29/2019 UTILITI

    6/15

    Ruang antara balok-balok sejajar dan kolom rangkap dicadangkan untuk alat-alat

    mekanis dari elemen beton pracetak.

    Pada kasus lain dimana daerah antara terdapat lapisan layan diantara lantai, dapat

    digunakan apabila intesitas layan atau permintaan fleksibilitas memang

    menghendakinya. Elemen-elemen layan dapat keluar dari daerah antara ke lantai

    diatasnya atau dibawahnya di lokasi-lokasi yang diperlukan. Perubahan dan modifikasi

    juga dapat dilakukan tanpa harus mengganggu kegiatan fungsional. Suatu solusi

    struktural yang memanfaatkan tinggi penuh daerah antara seringkali, tetapi tidak selalu

    menguntungkan. Secara umum, cara-cara sangat mahal digunakan hanya bila sistem

    mekanis dalam gedung sangat komplek, misalnya rumah sakit. (gbr 12.23)

    Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Muji Indarwanto, MM. MTTEKNOLOGI BANGUNAN 5

  • 7/29/2019 UTILITI

    7/15

    UTILITY TYPES OF HIGH RISE BUILDING

    1. TRANSPORTASI DALAM BANGUNAN

    Suatu gedung tinggi memerlukan suatu alat angkut/transportasi untuk memberikan

    suatu kenyamanan dalam berlalu lalang di dalam gedung. Dari arah pelayanannya alat

    transportasi dapat dibedakan :

    a. Horisontal, berupa conveyor

    b. Miring, berupa escalator

    c. Vertikal, berupa elevator

    ELEVATOR

    Elevator sering disebut lift adalah kereta alat angkut untuk mengangkut orang atau

    barang dalam suatu gedung yang tinggi. Lift dapat dipasang untuk gedung yang

    tingginya lebih dari 4 lantai.

    Cara untuk meletakaan beberapa lift dalam satu gedung, dapat dipasang berdampingan

    atau berhadapan, tetapi kalau dipasang berdampingan lebih dari 3 lift sebaiknya

    dipasang berhadapan. Kalau dipasang berhadapan perlu diperhatikan jarak antar lift

    yang berhadapan, diatur sesuai dengan fungsi dan kegunaan dari bangunan tersebut.

    Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Muji Indarwanto, MM. MTTEKNOLOGI BANGUNAN 5

  • 7/29/2019 UTILITI

    8/15

    MACAM LIFT :

    a. Lift Penumpang Tertutup

    Suatu lift penumpang dengan ukuran, berat dan kecepatan tertentu sesuai

    dengan fungsi dan kegunaannya. Interior disesuaikan dengan kebutuhan

    standart atau sesuai dengan keinginan pemilik bangunan.

    b. Lift Penumpang transparan

    Suatu lift penumpang yang interiornya satu bidang atau lebih berupa kaca

    tembus supaya dapat menikmati pemandangan luar.

    Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Muji Indarwanto, MM. MTTEKNOLOGI BANGUNAN 5

  • 7/29/2019 UTILITI

    9/15

    c. Lift untuk Rumah Sakit

    Karena fungsinya mengangkut orang sakit, ukuran lift biasanya memanjang dan

    pintu dapat dibuat 2 arah/ 2 pintu. Interior disesuaikan dengan fungsinya.

    d. Lift untuk Kebakaran/Barang

    Ruangannya tertutup dan interiornya sederhana. Khusus untuk kebakaran,

    semua peralatan/perlengkapan, rangka, dan interiornya harus tahan terhadap

    kebakaran, minimal 2 jam. Bukan hanya rangka dari sangkarnya tetapi dinding-

    dinding luar yang menutupi lubang lift harus juga terbuat dari dinding yang tahan

    api. Pintu lift terakhir harus menghadap atau dapat langsung dijangkau dari luar.

    KECEPATAN LIFT

    Dalam peraturan bangunan khususnya untuk lift, kecepatan berangkat dan berhentinya

    lift harus tanpa sentakan yang mengganggu penumpang, sehingga kecepatan dan berat

    akan menentukan kenikmatan dalam menggunakan lift.

    SISTIM ZONE PADA GEDUNG TINGGI

    MULTI ZONE SYSTEM

    Untuk meningkatkan efisiensi bangunan, orang berusaha memperkecil volume gedung

    yang dipergunakan untuk sirkulasi vertikal, terutama dalam gedung tinggi lebih dari 20

    lantai.

    Juga untuk memperpendek waktu perjalanan bolak-balik lift dengan memperpendek

    waktu menunggu lift terutama di lantai dasar. Untuk tujuan ini orang melakukan zoning

    lift artinya pembagian kerja kelompok-kelompok lift, misalnya 4 lift melayani lantai 1-15,

    4 lift melayani lantai 16-30, jadi tidak berhenti di lantai 1-15.

    Karena ada kelompok 4 lift yang tidak berhenti di lantai 1-15 maka dalam tabung-

    tabungnya tidak diadakan lubang pintu keluar, ini merupakan penghematan biaya

    sirkulasi vertikal.

    Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Muji Indarwanto, MM. MTTEKNOLOGI BANGUNAN 5

  • 7/29/2019 UTILITI

    10/15

    MULTI ZONE SYSTEM WITH SKYLOBBY

    Untuk bangunan yang sangat tinggi dengan jumlah lantai mendekati 100 lantai atau

    lebih perlu diadakan penghematan volume inti gedung dengan mengadakan zoning

    pelayanan elevator ditambah lobby-lobby antara (skylobby) yang dapat dicapai dari

    lantai dasar dengan lift-lift express yang langsung menuju skylobby-skylobby tersebut.

    Skylobby berfungsi sebagai :

    1. Lantai perpindahan untuk menuju lift-lift local dalam zone diatasnya.

    2. Tempat berkumpul sementara (mengungsi) pada waktu ada keadaan darurat

    (kebakaran, gempa bumi) sambil menunggu pertolongan.

    Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Muji Indarwanto, MM. MTTEKNOLOGI BANGUNAN 5

  • 7/29/2019 UTILITI

    11/15

    3. Karena ada lift-lift lokal yang melayani zone-zone, maka diperlukan ruang mesin

    lift langsung diatasnya.

    Kebutuhan ruang mesin lift disatukan pula dengan kebutuhan ruang mesin AC, ruang

    mesin-mesin pompa air, reservoir antara untuk persediaan air bersih dll.

    Ruang mesin tersebut berupa ruang beton tulang yang padat dan kokoh yang berfungsi

    pula sebagai penghadang menjalarnya kebakaran keatas. Sedangkan skylobby-

    skylobby tersebut terletak diatas ruang-ruang mesin yang kokoh tersebut.

    Adanya ruang-ruang mesin antara tersebut juga sangat menghemat enerji listrik untuk

    pemompaan air bersih, penghawaan mekanis dan AC dan penghematan rongga-rongga

    untuk tabung-tabung instalasi listrik, AC maupun pemipaan.

    Secara structural, ruang mesin yang kokoh tersebut, pasti dapat menambah ketahanan

    gedung terhadap gaya-gaya horizontal akibat gempa ataupun angin.

    Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Muji Indarwanto, MM. MTTEKNOLOGI BANGUNAN 5

  • 7/29/2019 UTILITI

    12/15

    2. LANDASAN HELIKOPTER

    Gedung tinggi lebih dari 20 lantai, dianjurkan untuk membuat suatu landasan helicopter.

    Landasan ini berfungsi sebagai tempat helicopter mendarat supaya dapat dengan

    mudah dan cepat memberikan pertolongan apabila terjadi kecelakaan, seperti

    kebakaran atau terjebak di ruang atas.

    Oleh karena itu, landasan helicopter diatas bangunan tersebut harus mempunyai

    persyaratan-persyaratan sbb. :

    - Sudah diperhitungkan strukturnya untuk dapat menahan beban yang cukup besar

    dari helicopter yang mendarat.

    - Mempunyai ukuran/radius tertentu dari macam helicopter yang sering digunakan,

    khususnya dari dinas kebakaran atau kepolisian.

    -Landasan harus berdiri paling atas, tidak boleh terganggu oleh pagar kabel-kebel

    penangkal petir, antena dsb.

    - Landasan dihubungkan dengan tangga yang terbuka menuju atap bangunan.

    Untuk bangunan-bangunan yang tingginya lebih dari 50 lantai, yang kekuatan anginnya

    lebih besar, landasan heiopter justru tidak dipersiapkan (dibangun).

    Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Muji Indarwanto, MM. MTTEKNOLOGI BANGUNAN 5

  • 7/29/2019 UTILITI

    13/15

    3. ALAT PEMBERSIH LUAR GEDUNG

    Untuk bangunan bertingkat tinggi, perlu disiapkan suatu alat untuk membersihkan kulit

    bangunan dari debu-debu yang melekat pada bangunan tersebut. Alat itu disebut

    Gondola. Gondola dipasang didinding setiap gedung bertingkat, sebagai tempat

    mengangkut orang yang akan membersihkan dinding bangunan tersebut. Untuk

    bangunan yang tingginya kurang dari 5 lantai, digunakan alat lain selain gondola yang

    fungsinnya sama dengan gondola.

    Cara Kerja Gondola :

    a. Gondola dapat bergerak naik dan turun karena digerakkan oleh alat penggeral

    yang diatur oleh penumpannya dari dalam kereta. Untuk menggerakan kekiri

    kekanan dilakukan secara manual. Ketika kereta sampai dibawah, kemudian

    digeser dan tempat angkur diatas tali dilepas dan dipindahkan ke angkur lainnya.

    Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Muji Indarwanto, MM. MTTEKNOLOGI BANGUNAN 5

  • 7/29/2019 UTILITI

    14/15

    b. Gondola secara otomatis dapat digerakan dari dalam kereta untuk bergerak

    kekiri dan kekanan, ke atas dan kebawah. Untuk menggerakkan ke samping

    diperlukan suatu alat di atas yang bergerak dengan menggunakan rel. Alat ini

    memerlukan sumber tenaga.

    Kereta tempat orang bekerja berukuran untuk satu orang, dua orang atau tiga orang dan

    terbuat dari bahan aluminium yang ringan. Kereta tersebut kalau tidak digunakan dapat

    disimpan ditempat yang aman supaya tidak kena panas dan hujan.

    Penggunaan Gondola.

    Tipe gondola yang digunakan untuk membersihkan bangunan bagian luar disesuaikan

    dengan tinggi bangunan dan berat dari gondola (termasuk tenaga pembersih dan segala

    perlengkapannya)

    Tinggi bangunan :

    a. Kurang dari 100 m, kapasitasnya 200 kg.

    b. Antara 100-150 m, kapasitasnya 200 kg.

    c. Lebih dari 150 m, kapasitasnya 400-600 kg

    Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Muji Indarwanto, MM. MTTEKNOLOGI BANGUNAN 5

  • 7/29/2019 UTILITI

    15/15

    Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Muji Indarwanto, MM. MTTEKNOLOGI BANGUNAN 5