ustek-survey iri tanoeraya-1

30
Usulan Teknis : Pekerjaan Survey IRI/RCI Jalan Kota Cilegon PT. TANOERAYA KONSULTAN 1 A.1. Latar Belakang Perusahaan PT. TANOERAYA KONSULTAN didirikan di Kota Bandung, dengan merekrut tenaga – tenaga ahli yang telah berpengalaman dan berdedikasi penuh di bidangnya. Hal ini biasa dinilai dari prestasi pekerjaan yang telah didapat dan diselesaikannya. Sebagai tuntutan kebutuhan pembangunan dan kiprah yang ingin dilakukan oleh PT. TANOERAYA KONSULTAN adalah mempunyai tujuan utama yaitu membantu pembangunan dan keselarasan pengabdian di Negara Indonesia dan Strategi yang di tempuh untuk mewujudkan tujuan itu adalah berusaha lebih banyak berkiprah diseluruh aspek kehidupan pada masa pembangunan, yaitu dengan memberikan jasa konsultansi diberbagai bidang untuk meningkatkan aktifitas dan kreatifitasnya yang bermanfaat untuk orang banyak dan berkarya kedepan yang lebih optimal, serta menggali pengalaman bekerja untuk memenuhi tuntutan kebutuhan hidupnya dan dengan hadirnya usaha ini semoga dapat sedikit membantu Program yang di Canangkan oleh Pemerintah tentang Pembangunan Nasional. Salah satu yang di anggap penting dalam usaha jasa konsultan adalah bagaimana jasa konsultansi menjadi image positif pada masyarakat luas dan berbagai kalangan yang membutuhkan masukan, batasan dan pendampingan pada tahap perencanaan sampai dengan pengawasan pembangunan yang diinginkan dan juga untuk jasa konsultansi kajian, Ranperda, RTBL, RTRW serta jasa telematika (IT) yang juga dapat dilaksanakan oleh perusahaan kami.

Upload: goen-up

Post on 19-Jan-2016

330 views

Category:

Documents


41 download

TRANSCRIPT

Page 1: Ustek-survey IRI Tanoeraya-1

Usulan Teknis :

Pekerjaan Survey IRI/RCI Jalan Kota Cilegon

PT. TANOERAYA KONSULTAN 1

A.1. Latar Belakang Perusahaan

PT. TANOERAYA KONSULTAN didirikan di Kota Bandung, dengan merekrut tenaga

– tenaga ahli yang telah berpengalaman dan berdedikasi penuh di bidangnya. Hal

ini biasa dinilai dari prestasi pekerjaan yang telah didapat dan diselesaikannya.

Sebagai tuntutan kebutuhan pembangunan dan kiprah yang ingin dilakukan oleh PT.

TANOERAYA KONSULTAN adalah mempunyai tujuan utama yaitu membantu

pembangunan dan keselarasan pengabdian di Negara Indonesia dan Strategi yang

di tempuh untuk mewujudkan tujuan itu adalah berusaha lebih banyak berkiprah

diseluruh aspek kehidupan pada masa pembangunan, yaitu dengan memberikan

jasa konsultansi diberbagai bidang untuk meningkatkan aktifitas dan kreatifitasnya

yang bermanfaat untuk orang banyak dan berkarya kedepan yang lebih optimal,

serta menggali pengalaman bekerja untuk memenuhi tuntutan kebutuhan hidupnya

dan dengan hadirnya usaha ini semoga dapat sedikit membantu Program yang di

Canangkan oleh Pemerintah tentang Pembangunan Nasional.

Salah satu yang di anggap penting dalam usaha jasa konsultan adalah bagaimana

jasa konsultansi menjadi image positif pada masyarakat luas dan berbagai

kalangan yang membutuhkan masukan, batasan dan pendampingan pada tahap

perencanaan sampai dengan pengawasan pembangunan yang diinginkan dan juga

untuk jasa konsultansi kajian, Ranperda, RTBL, RTRW serta jasa telematika (IT) yang

juga dapat dilaksanakan oleh perusahaan kami.

Page 2: Ustek-survey IRI Tanoeraya-1

Usulan Teknis :

Pekerjaan Survey IRI/RCI Jalan Kota Cilegon

PT. TANOERAYA KONSULTAN 2

Berdasarkan pengalaman dan juga peran serta dalam bidang konsultansi maka

perusahaan yang kami beri nama PT. Tanoeraya Konsultan sanggup untuk

mengikuti dan menyelesaikan semua pekerjaan yang diberikan dengan misi dan misi

sebagai berikut:

Perusahaan kami berdasarkan pengalaman dan pengembangan diri telah banyak

mendapatkan kepercayaan dengan berbagai macam jenis pekerjaan yang dapat

kami tangani antara lain :

1. Studi dan Survey

2. Survey dan Investigasi

3. Perancangan dan Perencanaanan

a. Pengembangan Pertanian dan Pembangunan Daerah

b. Transportasi

c. Telekomunikasi dan Energi

d. Pengembangan Wilayah dan Kota

e. Supervisi Pelaksanaan Pembangunan

f. Pengembangan System Komputerisasi

1) Geographic Information System (GIS)

2) Management Information System (MIS)

1.3. Manajemen PT. TANOERAYA KONSULTAN

Manajemen PT. Tanoeraya Konsultan terdiri dari tenaga-tenaga muda yang

professional pada bidangnya dalam menangani pekerjaan-pekerjaan konsultansi.

Sesuai dengan sifat dan skala perusahaan, manajemen dapat mengerahkan tenaga-

tenaga ahli dalam bentuk tim kerja atau secara matriks.

Organisasi disusun sedemikian rupa untuk memberikan jasa yang professional

di bernagai pekerjaan, baik tunggal maupun terpadu. Organisasi terdiri dari 2 (dua)

divisi, yaitu :

1. Divisi Administrasi dan Keuangan

2. Divisi Teknik

Yang masing-masing dipimpin oleh seorang Direktur yang dibantu oleh Kepala

Divisi, Tenaga Ahli, dan Staff pendukung lainnya. Untuk penanganan pekerjaan-

Page 3: Ustek-survey IRI Tanoeraya-1

Usulan Teknis :

Pekerjaan Survey IRI/RCI Jalan Kota Cilegon

PT. TANOERAYA KONSULTAN 3

pekerjaan konsultansi dan studio, dikelola oleh Direktur Teknik, sedang untuk

penanganan pekerjaan yang bekerja sama dengan perusahaan lain

(Konsorsium) akan diatangani langsung oleh Direktur Utama, yang pada

pelaksanaannya akan menunjuk tenaga ahli yang bertanggung jawab dalam

operasionalnya, jelasnya lihat Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. Tanoeraya

Konsultan.

1.4. Struktur Organisasi

Dalam melaksanakan segala aktivitas PT. Tanoeraya Konsultan secara hirarki

memiliki struktur organisasi dan kami sajikan sebagai berikut :

Page 4: Ustek-survey IRI Tanoeraya-1

Usulan Teknis :

Pekerjaan Survey IRI/RCI Jalan Kota Cilegon

PT. TANOERAYA KONSULTAN 4

Page 5: Ustek-survey IRI Tanoeraya-1

Usulan Teknis :

Pekerjaan Survey IRI/RCI Jalan Kota Cilegon

PT. TANOERAYA KONSULTAN 5

Terlampir

Page 6: Ustek-survey IRI Tanoeraya-1

Usulan Teknis :

Pekerjaan Survey IRI/RCI Jalan Kota Cilegon

PT. TANOERAYA KONSULTAN 6

Terlampir

Page 7: Ustek-survey IRI Tanoeraya-1

Usulan Teknis :

Pekerjaan Survey IRI/RCI Jalan Kota Cilegon

PT. TANOERAYA KONSULTAN 7

4.1. Pemahaman Kegiatan

Kerusakan jalan disebabkan antara lain karena beban lalulintas berulang

yangberlebihan (overloaded), panas/suhu udara, air dan hujan, serta mutu awal

produk jalan yang jelek. Oleh sebab itu disamping direncanakan secara tepat jalan

harusdipelihara dengan baik agar dapat melayani pertumbuhan lalulintas selama

umurrencana. Pemeliharaan jalan rutin maupun berkala perlu dilakukan untuk

mempertahankan keamanan dan kenyamanan jalan bagi pengguna dan

menjagadaya tahan/keawetan sampai umur rencana. (Suwardo & Sugiharto , 2004).

Pengaruh muatan lebih (overload) pada kenaikan daya rusak ternyata jauhlebih

besar dari pada persentase kenaikan muatan yang dilampaui (muatan ilegal),

khususnya pada jenis truk bersumbu tunggal yang mempunyai daya rusak jauh

lebihtinggi jika terjadi kelebihan muatan. (Batubara, Burhan , 2006)

4.1.1. Kondisi /Faktor Lingkungan (Fr)

Kondisi lingkungan ikut mempengaruhi kondisi perkerasan jalan antara lain :

Berpengaruh terhadap sifat teknis konstruksi dan sifat komponen material

Pelapukan material perkerasan

Penurunan tingkat kenyamanan dari perkerasan jalan

Page 8: Ustek-survey IRI Tanoeraya-1

Usulan Teknis :

Pekerjaan Survey IRI/RCI Jalan Kota Cilegon

PT. TANOERAYA KONSULTAN 8

Dan faktor yang paling dominan adalah air yang berasal dari hujan serta pengaruh

perubahan temperatur. Dua hal diatas yang mencerminkan pengaruh keadaan

lapangan (meliputi permeabilitas tanah, kelengkapan drainase, bentuk alinyemen

serta prosentase kendaraan >13 ton dan kendaraan berhenti) dan keadaan iklim

(curah hujan rata-rata/tahun) Dalam perkembangannya permeabilitas dan

kelengkapan drainase dapat dianggap sama.

4.1.2. Tanah Dasar

Sifat tanah dasar akan mempengaruhi ketahanan lapisan diatasnya dan mutu jalan

secara keseluruhan. Sifat tanah dasar ini dinyatakan dengan nilai daya dukung

tanah. Banyak metoda untuk menentukan daya dukung tanah ini, di Indonesia

digunakan nilai DDT yang ditentukan dengan grafik korelasi terhadap nilai

CBR(california Bearing Ratio).

Nilai CBR yang dimaksud adalah nilai CBR lapangan atau nilai CBR laboratorium.

Sampel untuk nilai CBR lapangan diambil dalam keadaan undisturb pada beberapa

titik, kemudian direndam dan ditentukan nilai CBRnya. Pada jalan yang cukup

panjang maka untuk pengambilan sampel ruas jalan sebaiknya dibagi dalam

segmen-segmen berdasar jenis tanahnya. CBR laboratorium biasanya digunakan

untuk pembangunan jalan baru, dimana pada CBR rencana jalan baru perlu

diperhatikan faktor-faktor yang berpengaruh diantaranya adalah tempat dimana

ruas jalan terletak (diatas tanah galian atau timbunan). Hubungan antara nilai CBR

dan DDT dapat dilihat pada gambar 1, SNI 1732-1989-F, atau dapat juga

dipergunakan rumus :

DDT = 4,3 log (CBR) +1,7

4.1.3. Koefisien Kekuatan Relatif

Sesuai dengan fungsinya, maka lapis perkerasan harus dibuat dari bahan yang

kualitasnya lebih baik dari tanah dasar. Untuk lapis permukaan, lapis pondasi dan

pondasi bawah, ditentukan secara korelasi sesuai nilai marshall test untuk bahan

dengan aspal, kuat tekan untuk bahan yang distabilisasi atau CBR untuk lapis

pondasi bawah. Tabel kekuatan relatif untuk masing-masing lapisan menurut jenis

bahannya dapat dilihat pada DAFTAR VII SNI 1732-1989-F.

Page 9: Ustek-survey IRI Tanoeraya-1

Usulan Teknis :

Pekerjaan Survey IRI/RCI Jalan Kota Cilegon

PT. TANOERAYA KONSULTAN 9

Maka dari kejadian tersebut diatas terjadilah kerusakan terhadap permukaan jalan

dan juga lapisannya yang harus diketahui melalui survey IRI/RCI Jalan Kota Cilegon.

4.1.4. Kekasaran permukaan jalan

Kekasaran permukaan jalan sangat mempengaruhi tingkat kenyamanan mengemudi.

Kekasaran permukaan jalan merupakan perbandingan dari kondisi vertical badan

jalan terhadap panjang jalan itu sendiri. Tingkat kenyamanan dan kinerja suatu

jaringan jalan dinyatakan dengan 2 cara, yaitu dengan skala Indeks Kondisi Jalan

(Road Condition Index = RCI) dengan metode pengamatan secara langsung (visual)

dan alat Roughometer yang dinyatakan dalam International Roughness Index (IRI)

dinyatakan dalam m/km. Data kekasaran permukaan jalan ini hanya digunakan

sebagai data penunjangdalam perhitungan biaya operasi kendaraan. Semakin kecil

nilai IRI maka kondisi jalan semakin baik (rata dan teratur). Skala RCI bervariasi

antara 2-10, dengan pengertian sebagai berikut :

Nilai RCI Kondisi Permukaan Jalan Secara Visual

8-10 Sangat rata dan teratur

7-8 Sangat baik, umumnya rata

6-7 Baik

5-6 Cukup, sedikit sekali atau tidak ada lubang, tetapi permukaan jalan

tidak rata

4-5 Jelek, kadang-kadang ada lubang, permukaan jalan tidak rata

3-4 Rusak, bergelombang, banyak lubang

2-3 Rusak berat, banyak lubang dan seluruh daerah perkerasan hancur

≤2 Tidak dapat dilalui, kecuali dengan kendaraan 4 WD (Jeep)

Konversi nilai RCI ke IRI

RCI IRI 7.6 4 6.4 6 5.3 8 3.5 12

2.3 16

Page 10: Ustek-survey IRI Tanoeraya-1

Usulan Teknis :

Pekerjaan Survey IRI/RCI Jalan Kota Cilegon

PT. TANOERAYA KONSULTAN 10

Maksud dan Tujuan serta Sasaran Kegiatan :

Maksud dan Tujuan

Terpenuhinya data kondisi jalan ruas jalan di kota Cilegon untuk menentukan jenis penanganan pemeliharaan jalan.

Terpenuhinya nilai SPM Ruas Jalan seperti yang diamanatkan oleh Undang-undang.

Sasaran

Sasaran yang hendak dicapai adalah menghasilkan

Data Kondisi Jalan yang diukur menggunakan alat

ukur kerataan permukaan jalan (roughometer dengan

satuan IRI [meter/km]) atau diukur secara visual

(Penilaian Kondisi Jalan/RCI), data sebagai acuan

untuk memenuhi SPM Kondisi Jalan.

Data-data Penunjang

Data Dasar

Daftar Inventarisasi Jalan Kota Cilegon Tahun 2011

Standar Teknis Standar Gorong-gorong Direktrorat Jenderal Bina

Marga Kementerian Pekerjaan Umum-

Studi-Studi Terdahulu - Survey/Pendataan Kondisi Jalan Lingkungan Kota

Cilegon, 2010

- Survey/Pendataan Kondisi Jalan Primer/Sekunder

dan Jembatan Kota Cilegon, 2011

Referensi Hukum - Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang

Jalan

- PP Nomor 24 Tahun 2006 tentang Jalan

Laporan

Page 11: Ustek-survey IRI Tanoeraya-1

Usulan Teknis :

Pekerjaan Survey IRI/RCI Jalan Kota Cilegon

PT. TANOERAYA KONSULTAN 11

Jangka Waktu Penyelesaian Pekerjaan

45 (empat puluh lima) hari kalender

Laporan Pendahuluan Laporan Pendahuluan sekurang-kurangnya memuat latar

belakang, maksud dan tujuan, lingkup pekerjaan, metodologi,

dan kondisi lapangan yang diuraikan secara singkat dan padat.

Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 14 (empat belas)

hari kerja sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku

laporan.

Laporan Akhir Laporan Akhir sekurang-kurangnya memuat latar belakang,

maksud dan tujuan, dan sasaran kegiatan, lingkup pekerjaan,

gambar umum wilayah studi, metodologi survey dan analisis nilai

IRI/RCI untuk masing-masing ruas jalan.

Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 60 (enam puluh)

hari kalender sejak SPMK diterbitkan , dan sebanyak 5 (lima)

buku laporan.

Dokumen Pengadaan Dokumen Pengadaan sekurang-kurangnya memuat Syarat-

syarat Umum Kontrak, Syarat-syarat Khusus Kontrak, Spesifikasi

Teknis, dan Bill of Quantity

Page 12: Ustek-survey IRI Tanoeraya-1

Usulan Teknis :

Pekerjaan Survey IRI/RCI Jalan Kota Cilegon

PT. TANOERAYA KONSULTAN 12

5.1. Umum

Secara umum penyebab kerusakan jalan ada berbagai sebab yakni umur rencana

jalan yang telah dilewati, genangan air pada permukaan jalan yang tidak dapat

mengalir akibat drainase yang kurang baik, beban lalu lintas berulang yang

berebihan (overloaded) yang menyebabkan umur pakai jalan lebih pendek dari

perencanaan. Perencanaan yang tidak tepat, pengawasaan yang kurang baik dan

pelaksanaan yang tidak sesuai dengan rencana yang ada. Selain itu minimnya

biaya pemeliharaan, keterlambatan pengeluaran anggaran serta prioritas

penanganan yang kurang tepat juga menjadi penyebab. Panas dan suhu udara, air

dan hujan, serta mutu awal produk jalan yang jelek juga sangat mempengaruhi. Oleh

sebab itu disamping direncanakan secara tepat jalan harus dipelihara dengan baik

agar dapat melayani pertumbuhan lalulintas selama umur rencana. Survey kondisi

jalan perlu dilakukan secara periodik baik struktural maupun non-struktural untuk

mengetahui tingkat pelayanan jalan yang ada. Pemeriksaan non-struktural

(fungsional) antara lain bertujuan untuk memeriksa kerataan (roughness), kekasaran

(texture), dan kekesatan (skid resitance). Pengukuran sifat kerataan lapis permukaan

jalan akan bermanfaat dalam usaha menentukan program rehabilitasi dan

pemeliharaan jalan. Di Indonesia pengukuran dan evaluasi tingkta kerataan jalan

belum banayak dilaukan salah satunya dikarenakan keterbatasan peralatan.

Karena kertaan jalan berpengaruh pada keamanan dan kenyamanan pengguna

jalan maka perlu dilakukan pemeriksaan kertaan secara rutin sehingga dapat

Page 13: Ustek-survey IRI Tanoeraya-1

Usulan Teknis :

Pekerjaan Survey IRI/RCI Jalan Kota Cilegon

PT. TANOERAYA KONSULTAN 13

diketahui kerusakan yang harus diperbaiki. Kerusakan jalan yang terjadi di Kota

Cilegon saat ini merupakan permasalahan yang kompleks, kerugian yang di hadapi

sungguh besar terutama bagi pengguna jalan, seperti terjadinya waktu tempuh yang

lama, kemacetan, kecelakaan lalu lintas dan lain-lain.

Klasifikasi kualitas perkerasan Ketidakrataan jalan International Roughness Index (IRI)

Merupakan metode untuk mengetahui kondisi jaringan jalan berdasarkan tingkat

ketidakrataan permukaan jalan.

Parameter dan Pelaksanaan

Parameter ketidakrataan ini dihitung dari jumlah kumulatif naik turunnya permukaan

arah profil memanjang dibagi dengan jarak/panjang permukaan yang diukur.

Satuan yang biasanya digunakan adalah meter per kilometer (m/km) atau millimeter

per meter (mm/m) Pengukuran ketidakrataan jalan (alat ukur NAASRA).

Alat ukur Roughometer NAASRA adalah alat pengukur ketidakrataan permukaan

jalan yang dibuat oleh NAASRA (SNI 03-3426-1994). Alat ini dipasangkan pada

kendaraan jenis station wagon, apabila tidak tersedia jenis kendaraan tersebut

maka dapat diganti dengan kendaraan Jeep 4 wheel drive, atau pick up dengan

penutup pada baknya (Suwardo & Sugiharto, 2004).

Teknik untuk mengetahui hubungan antara dua variabel Analisis regresi Persamaan

garis regresi adalah merupakan model hubungan antara dua variabel atau lebih,

yaitu antara variabel bergantung (dependent variable), dengan variabel bebasnya

(independent variable) Sedangkan yang dimaksud dengan garis regresi (regression

line/line of the best fit/estimating line) adalah suatu garis yang ditarik diantara titik-

titik (scatter diagram) sedemikian rupa sehingga dapat dipergunakan untuk menaksir

besarnya variabel yang satu berdasarkan besar variabel yang lain (Supangat,

2007).

Standar Pelayanan Minimal (SPM)

– SPM Jaringan Jalan:

Page 14: Ustek-survey IRI Tanoeraya-1

Usulan Teknis :

Pekerjaan Survey IRI/RCI Jalan Kota Cilegon

PT. TANOERAYA KONSULTAN 14

• Aksesibilitas = Jumlah panjang jalan terkait dengan keterhubungannya dengan

Pusat-pusat Kegiatan Wilayah.

• Mobilitas = Jumlah panjang jalan terkait dengan jumlah penduduk di Wilayahnya.

• Keselamatan, Kondisi Jalan yang harus dicapai sesuai:

– Pemenuhan kondisi jalan sesuai Kriteria Keselamatan

– Persyaratan Laik Fungsi Jalan

– SPM Ruas Jalan

• Kondisi Kerataan Permukaan jalan, IRI dan/atau RCI.

• Kecepatan rencana jalan yang harus sesuai desain, Km/Jam.

Standar Pelayanan Minimal (SPM) jalan adalah ukuran teknis jalan yang harus

diwujudkan oleh penyelenggara jalan agar dapat beroperasi sesuai dengan standar

pelayanan yang ditetapkan. Ukuran teknis tersebut diamanatkan Peraturan

Pemerintah (PP) no.34 Tahun 2006 tentang jalan yang meliputi 2 hal:

1) SPM jaringan jalan dengan indikator kinerja aksesibilitas, mobilitas, dan

keselamatan,

2) SPM ruas jalan dengan indikator kinerja kondisi jalan dan kecepatan.

Penetapam SMP jalan lebih lanjut diatur melalui Peraturan Menteri Pekerjaan

Umum (Permen PU). SPM jalan wajib dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat dan

Pemerintah Daerah sesuai amanat PP No.38 Tahun 2007 tentang Pembagian

urusan pemerintahan antara Pemerintah Pusat, Provinsi, dan Kabupaten/Kota.

Pemerintah pusat berkewajiban mengatur penetapan SPM jalan yang wajib

dilaksanakan oleh pemerintah pusat dan daerah. Usulan teknis ini bermaksud

membahas lingkup kerja SPM Jalan yang meliputi indikator kinerja, dan penetapan

SPM jalan serta pertimbangannya. Indikator kinerja pelayanan yang dipakai dalam

SPM jalan merubah indikator pelayanan jalan selama ini yang menggunakan model

kemantapan jalan.

SPM jalan untuk Kota Cilegon yang telah ditetapkan mempertimbangkan kondisi

pelayanan jalan yang telah berjalan. Pencapaian target SPM 2014 merupakan

upaya realisasi good governance dalam penyelenggaraan jalan.

Seperti dalam tabel Permen No. 14 Tahun 2010 sebagai berikut :

Page 15: Ustek-survey IRI Tanoeraya-1

Usulan Teknis :

Pekerjaan Survey IRI/RCI Jalan Kota Cilegon

PT. TANOERAYA KONSULTAN 15

Page 16: Ustek-survey IRI Tanoeraya-1

Usulan Teknis :

Pekerjaan Survey IRI/RCI Jalan Kota Cilegon

PT. TANOERAYA KONSULTAN 16

Pedoman standar pelayanan minimal (SPM) bidang jalan pernah ditetapkan dengan

Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah No. 534/KPTS/M/2001.

Ada lima item pelayanan dalam SPM meliputi aspek aksesibilitas (km/km2), aspek

mobilitas (km/1.000 penduduk), keselamatan (kecelakaan/km/tahun), kondisi jalan

(IRI atau RCI), dan kondisi pelayanan (km/jam).

Klasifikasi menurut fungsi jalan terbagi atas

1. jalan arteri adalah jalan yang melayani angkutan utama dengan ciri-ciri

perjalanan jarak jauh, kecepatan rata-rata tinggi, dan jumlah jalan masuk

dibatasi secara efisien.

2. jalan kolektor adalah jalan yang melayani angkutan pengumpul atau

pembagi dengan ciri-ciri perjalanan jarak sedang, kecepatan rata-rata

sedang dan jumlah jalan masuk dibatasi.

3. jalan lokal adalah jalan yang melayani angkutan setempat dengan ciri-ciri

perjalan jarak dekat, dengan kecepatan rata-rata rendah, dan jumlah jalan

masuk tidak dibatasi.

Klasifikasi menurut kelas jalan

Klasifikasi menurut kelas jalan berkaitan dengan kemampuan jalan untuk menerima

beban lalu-lintas, yang dinyatakan dalam muatan sumbu terberat (MST) dalam

satuan ton. Kelas klasifikasi ini dapat juga dilihat dalam tabel 2.1(Pasal 11, PP.No.

43/1993).

Fungsi Kelas Muatan Sumbu Terberat (MST) Ton

Arteri

I II IIIA

>10 10 8

Kolektor IIIA IIIB

8

Analisa Tanah

Jenis tanah dasar sangat berpengaruh terhadap daya dukung struktur perkerasan

yang terlatak diatasnya. Tanah dasar yang bersifat ekspansif artinya tanah ini

berjenis lempung dan mempunyai kembang susut yang besar. Tanah yang labil dan

Page 17: Ustek-survey IRI Tanoeraya-1

Usulan Teknis :

Pekerjaan Survey IRI/RCI Jalan Kota Cilegon

PT. TANOERAYA KONSULTAN 17

cenderung bergerak, akan tampak adanya lendutan dan longsoran pada badan

jalan. Kondisi tanah lempung yang ekspansif dan labil diperburuk oleh adanya

penyerapan air.

Masalah yang utama mengenai tanah pada perencanaan jalan adalah masalah

daya dukung tanah dasar tersebut. Daya dukung tanah dasar pada perkerasan

jalan dinyatakan dalam CBR (California bearing ratio). Harga daya dukung tanah

dasar (juga harga CBR) sangat dipengaruhi oleh :

a. Kepadatan tanah, makin padat makin tinggi daya dukungnya.

b. Kadar air, makin tinggi kadar air biasanya makin kecil daya dukungnya.

Kadar air lebih berpengaruh pada tanah lempung dan lanau, sedangkan untuk

tanah pasir dan kerikil umumnya kadar air tidak begitu mempengaruhi daya dukung

tanah.

Sistem Klasifikasi AASHO

Sistem klasifikasi AASHO dibuat berdasarkan hasil pengamatan dilapangan

terhadap performance tanah yang berada di bawah perkerasan jalan. Pada sistem

ini tanah dikelompokkan atas dasar persamaan karakteristik pelayanan serta daya

dukung beban pada umumnya. Ada tujuh kelompok dasar yang diberi sebutan

kelompok A-1, A-2, A-3, A-4, A-5, A-6, dan A-7. Secara umum dapat kita katakan

bahwa tanah yang paling baik untuk dipakai sub grade jalan diklasifikasikan

sebagai kelompok A-1, kelompok A-2 masih baik, tetapi lebih buruk dari kelompok

A-1, dan seterusnya, sampai kelompok A-7, yang nilainya paling rendah. Jadi

secara umun dapat dikatakan bahwa peryaratan tebal struktur perkerasan akan

lebih tinggi dengan besarnya nomer kelompok klasifikasinya.

Sistem Klasifikasi Unified.

Pemeriksaan yang digunakan adalah analisa butir dan batas-batas atteberg. semua

tanah diberi tanda dua huruf petunjuk berdasarkan hasil-hasil percobaan ini. Ada

dua golongan besar yaitu tanah berbutir kasar ( >50% tertahan saringan no. 200)

dan berbutir halus ( >50% lewat saringan no. 200). Tanah berbutir halus kemudian

diklasifikasikan atas dasar plastisitas dan kadar organiknya.

Huruf yang digunakan untuk tanah berbutir halus adalah:

Page 18: Ustek-survey IRI Tanoeraya-1

Usulan Teknis :

Pekerjaan Survey IRI/RCI Jalan Kota Cilegon

PT. TANOERAYA KONSULTAN 18

M = lanau L = batas cair rendah O = organic

C = lempung H = batas cair tinggi

Tanah berbutir kasar dibagi menjadi pasir dan kerikil, dan kemudian dibagi lagi

menjadi yang mengandung bahan halus dan yang bebas dari bahan halus. Yang

mengandung bahan halus kemudian diklasifikasikan menurut diagram plasitisitas. Dan

yang bebas dari bahan halus dapat dilihat pada grafik pembagian butir (apakat

bergradasi baik atau buruk) dengan menggunakan koefisian keseragaman dan

kelengkungan.

huruf yang digunakan adalah :

G = kerikil S = pasir W = bergradasi baik

P = bergradasi jelek M = kelanauan C = kelempungan

Stabilisasi Tanah

Tujuan stabilisasi tanah adalah :

– Memperbiki mutu tanah yang tidak baik

– Meningkatkan mutu tanah yang sudah baik menjadi lebih baik

a. Stabilisasi Mekanis

stabilisasi ini bertujuan mendapatkan tanah yang bergradasi baik sedemikian rupa

sehingga memenuhi spesifikasi yang diinginkan. Stabilisasi mekanis dilakukan dengan

mencampur tanah dengan tanah jenis lain sehingga diperoleh gradasi tanah yang

baik. ciri-ciri yang khas dalam pemilihan stabilisasi tanah secara mekanis adalah :

– Jenis tanah yang dipakai tempatnya berdekatan satu sama lain

– Apabila salah satu jenis tanah yang dimaksud harus diambil dari tempat yang

jauh, maka akan tidak ekonomis dan harus dicari metode lain.

– Apabila telah ditetapkan spesifikasi hasil percampuran dan telah ditetapkan

bagian dari masing-masing bahan yang perlu dicampur menjadi satu, perlu

dilakukan pengawasan yang ketat pada saat pencampuran agar diperoleh

homogenitas campuran.

– Penetapan masing-masing bagian dapat dihitung secara analitis ataupun grafis

– berdasarkan hasil analisa butir dari jenis tanah yang bersangkutan.

Page 19: Ustek-survey IRI Tanoeraya-1

Usulan Teknis :

Pekerjaan Survey IRI/RCI Jalan Kota Cilegon

PT. TANOERAYA KONSULTAN 19

Informasi Kondisi Jalan

Indeks kondisi kekasaran jalan (RCI)

Road Condition Index (RCI) atau indeks kondisi kekasaran jalan merupakan salah

satu parameter yang digunakan untuk menilai suatu kondisi jalan, dimana survei

dilakukan secara pengamatan/visualisasi terhadap ruas jalan.

Rentangan nilai dari RCI ini adalah dari nol sampai sepuluh, dimana nilai nol

mewakili kondisi perkerasan yang paling buruk dan nilai sepuluh mewakili kondisi

perkerasan yang paling baik. Selain memperhatikan kondisi perkerasan, RCI juga

memperhatikan kondisi dari jenis permukaannya. Tabel 2.1 berikut ini akan

menjelaskan mengenai penentuan nilai RCI ditinjau berdasarkan jenis permukaan dan

kondisi secara visual.

Page 20: Ustek-survey IRI Tanoeraya-1

Usulan Teknis :

Pekerjaan Survey IRI/RCI Jalan Kota Cilegon

PT. TANOERAYA KONSULTAN 20

2.4.2 Indeks Internasional kekasaran jalan (IRI)

International Roughness Index (IRI) atau indeks internasional kekasaran jalan

merupakan indeks internasional yang menunjukkan besaran kekasaran permukaan

jalan dalam satuan m/km, dimana survei dilakukan dengan menggunakan alat ukur

kerataan roughometer NAASRA (National Association of Australian State Road

Authorities). Tata cara ini berguna untuk menghitung tebal lapis tambahan bila dilihat

dari sisi fungsional jalan dan dilengkapi dengan formulir-formulir yang aplikatif dan

komunikatif. Dalam survei ketidakrataan permukaan jalan dengan alat ukur

roughometer NAASRA diperlukan beberapa alat bantu lainnya, yaitu: Dipstick Floor

Profiler yang digunakan sebagai alat ukur elevasi, Odometer sebagai alat pengukur

Page 21: Ustek-survey IRI Tanoeraya-1

Usulan Teknis :

Pekerjaan Survey IRI/RCI Jalan Kota Cilegon

PT. TANOERAYA KONSULTAN 21

jarak tempuh, dua buah beban masing-masing seberat 50 kg dan alat pengukur

tekanan ban.

Berdasarkan buku Panduan Survai Kekasaran Permukaan Jalan Secara Visual yang

dikeluarkan oleh Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina Marga

pada tahun 2007, terdapat rumusan korelasi RCI dengan IRI, yaitu:

Jenis-jenis kerusakan perkerasan aspal

Cacat Permukaan

Deliminasi

Merupakan suatu jenis kerusakan perkerasan yang dapat disebabkan oleh :

a. Permukaan perkerasan lama kotor;

b. Pemasangan lapis perekat tidak merata;

c. Pemadatan saat hujan;

d. Rembesan air pada retakan.

5.2. Metodologi

Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah metode deskriptif analitis

melalui kegiatan survai dan pengungkapan keadaan faktual dan akurat tentang

hasil pengumpulan dan pengolahan data untuk dikupas secara analitis bertitik tolak

dari pemikiran para profesional dan sumber-sumber lain yang mendukung.

Karena fokus penelitian ingin mengetahui dan menganalisa daerah rawan

kecelakaan, maka berdasarkan jenis data yang akan diteliti penelitian ini adalah

merupakan penelitian kuantitatif.

Metode kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena metode ini sudah cukup

lama digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode untuk penelitian. Metode

Page 22: Ustek-survey IRI Tanoeraya-1

Usulan Teknis :

Pekerjaan Survey IRI/RCI Jalan Kota Cilegon

PT. TANOERAYA KONSULTAN 22

ini disebut sebagai metode positivistic karena berlandaskan pada filsafat positivism.

Metode ini juga merupakan metode ilmiah karena telah memenuhi kaidah-kaidah

ilmiah yaitu ; konkrit/empiris, obyektif, terukur, rasional dan sistematis.

B.2. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data

Kegiatan pengumpulan data dilakukan untuk mendapatkan informasi dari berbagai

sumber informasi mengenai fenomena pada saat sekarang (existing condition)

secara obyektif. Tujuannya adalah untuk membuat gambaran secara sistematis,

faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena

yang akan dikaji.

Untuk pengumpulan data kekasaran permukaan jalan digunakan alat Naasra.

NAASRA merupakan salah satu metode survey jalan untuk mengetahui kekasaran

permukaan jalan, dapat dipergunakan untuk menilai kondisi jalan.

Prinsip dasar "alat" ini adalah mengukur jumlah gerakan vertikal sumbu roda

belakang terhadap tubuh kendaraan sewaktu berjalan pada kecepatan

tertentu.Gerakan sumbu roda belakang dalam arah vertikal dipindahkan kepada

alat pengukur kekasaran memalui kabel yang dipasang di tengah-tengah sumbu

roda belakang kendaraan yang selanjutnya dipindahkan kepada counter melalui

fleksibel drive dan setiap putaran counter adalah sama dengan 15,2 mm gerakan

vertikal antara sumbu roda belakang dan tubuh kendaraan.

Untuk mendapatkan hasil optimal sehingga hasil dari NAASRA ini mendekati

keadaan nyata dilapangan, maka dilakukan suatu kalibrasi terhadap kendaraan

survey dengan alat fase Dipstick Profiler atau alat lain sesuai standar yang berlaku.

Sebelum melaksanakan survey kekasaran permukaan jalan harus dicari dahulu grafik

korelasi dari kendaraan dan alat NAASRA terhadap nilai BI (Bump Integrator) dan

IRI (International Roughness Index).

Grafik korelasi ini didapat dengan Seksi Percobaan (SP) kemudian melakukan

pengukuran profil dan menjalankan kendaraan untuk mendapatkan kekasaran

permukaannya.Angka korelasi yang didapat, merupakan angka kalibrasi dari alat

ukur NAASRA beserta kendaraan yang dipergunakan.

Page 23: Ustek-survey IRI Tanoeraya-1

Usulan Teknis :

Pekerjaan Survey IRI/RCI Jalan Kota Cilegon

PT. TANOERAYA KONSULTAN 23

Page 24: Ustek-survey IRI Tanoeraya-1

Usulan Teknis :

Pekerjaan Survey IRI/RCI Jalan Kota Cilegon

PT. TANOERAYA KONSULTAN 24

Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Pekerjaan adalah sebagai berikut :

Page 25: Ustek-survey IRI Tanoeraya-1

Usulan Teknis :

Pekerjaan Survey IRI/RCI Jalan Kota Cilegon

PT. TANOERAYA KONSULTAN

25

Page 26: Ustek-survey IRI Tanoeraya-1

Usulan Teknis :

Pekerjaan Survey IRI/RCI Jalan Kota Cilegon

PT. TANOERAYA KONSULTAN 26

Jadwal Penugasan Personil serta komposisi Tim adalah sebagai berikut :

Page 27: Ustek-survey IRI Tanoeraya-1

Usulan Teknis :

Pekerjaan Survey IRI/RCI Jalan Kota Cilegon

PT. TANOERAYA KONSULTAN

27

WAKTU

PENUGASAN 1 5 9 13 17 21 25 29 33 37 41 45

A. TENAGA AHLI

1 Ir. Elmand Leonard Team Leader 1.5

2 Ir. Arieb Soelistijo Ass. Ahli Teknik Jalan Raya-1 1.5

3 Ir. Koekoeh Gedde M. Ass. Ahli Teknik Jalan Raya-2 1.5

4.5

B. TENAGA PENDUKUNG

1 Tobe name Office Manager 1.5

2 Tobe name Surveyor 1

3 Tobe name Operator Komputer 1.5

4 Tobe name Pesuruh/Pramubakti 1.5

5.5

10

Bulan ke-2

Sub Jumlah A

Sub Jumlah B

JUMLAH TOTAL A + B

NO. NAMA POSISI PENUGASANBulan ke-1 Bulan ke-2

Page 28: Ustek-survey IRI Tanoeraya-1

Usulan Teknis :

Pekerjaan Survey IRI/RCI Jalan Kota Cilegon

PT. TANOERAYA KONSULTAN 28

(terlampir)

Page 29: Ustek-survey IRI Tanoeraya-1

Usulan Teknis :

Pekerjaan Survey IRI/RCI Jalan Kota Cilegon

PT. TANOERAYA KONSULTAN 29

(terlampir)

Page 30: Ustek-survey IRI Tanoeraya-1

Usulan Teknis :

Pekerjaan Survey IRI/RCI Jalan Kota Cilegon

PT. TANOERAYA KONSULTAN 30