ustek konsultan manajemen kabupaten

Upload: anonymous-tjxyh9wx

Post on 26-Feb-2018

295 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 Ustek Konsultan Manajemen Kabupaten

    1/62

    Usulan Teknis KMK-28

    PT. Rekayasa Perkasa Consultant

    - 1 -

    1.1. Umum

    Dalam rangka menunjang prioritas pembangunan dalam masa

    Pasca Reformasi, yaitu pembantunan diberbagai sektor, maka

    peranan sumberdaya manusia sangat menentukan. Industri

    nasional yang didukung kemapuan tekhnologi, peningkatan

    ketangguhan dari berbagai aspek, penyempurnaan pola

    perdagangan, jasa dan sistem distribusi akan menjadi semakin

    lancar dengan dukungan sumberdaya manusia yang berkualitas.

    PT. Rekayasa Perkasa Consultant berdiri untuk berperanserta

    membantu berlangsungnya laju perkembangan pembangunan

    di Indonesia pada umumnya dan pemerintah propinsi Kalimantan

    Tengah khususnya. PT. Rekayasa Perkasa Consultant merupakan

    perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa konsultansi

    dengan berbagai kemampuan yang cukup jelas dan selalu siap

    untuk turut serta mencari tantangan tersebut, sesuai dengan

    disipilin keahlian, pengalaman dan tingkat kemampuan

    tekhnologi penerapan pada bidang yang bersangkutan.

    Bab I

    Pendahuluan

  • 7/25/2019 Ustek Konsultan Manajemen Kabupaten

    2/62

    Usulan Teknis KMK-28

    PT. Rekayasa Perkasa Consultant

    - 2 -

    1.2. Latar Belakang Perusahaan

    PT. Rekayasa Perkasa Consultant adalah sebuah perusahaan jasa

    konsultan teknik dan manajemen yang didirikan pada tahun 1992

    di hadapan Notaris Melyo Unan Sawang, SH, Nomor 53 Tanggal

    26 Juni 1992 dan Akta Perubahan Notaris Melyo Unan Sawang, SH

    Nomor 35 Tanggal 18 April 2000 yang beralamat di Jalan Gajah

    Mada No. 415 Palangka Raya 73112.

    PT. Rekayasa Perkasa Consultant bertekad untuk

    menyumbangkan karya terbaik dengan menampilkan sikap

    profesional dan inovatif dengan tujuan memberikan konstribusi

    dan solusi untuk berpartisipasi dalam program-program

    pembangunan yang berorientasi pada permintaan masyarakat

    dengan standard mutu terbaik.

    Guna mendukung bidang kegiatan berbagai jasa layanan

    konsultansi, PT. Rekayasa Perkasa Consultant juga dilengkapi

    dengan kantor pusat yang memadai, peralatan kantor yang

    lengkap, alat transportasi dan komunikasi, serta didukung oleh

    manajerial struktural dengan sumber daya manusia yang

    berkualifikasi tinggi.

    Organisasi Perusahaan PT. Rekayasa Perkasa Consultant dipimpin

    oleh Direktur Utama yang mempunyai kualifikasi yang relevan

    baik tingkat pendidikan maupun pengalaman, dan didukung

    oleh para ahli dari berbagai bidang program studi yang telah

    berpengalaman dalam bidang prasarana dan sarana umum,

    tata lingkungan, pengembangan pertanian dan pedesaan,

    pendidikan, hukum, kesehatan dan kependudukan.

  • 7/25/2019 Ustek Konsultan Manajemen Kabupaten

    3/62

    Usulan Teknis KMK-28

    PT. Rekayasa Perkasa Consultant

    - 3 -

    Bidang Usaha dan Jasa Layanan, sebagai perusahaan konsultan

    teknik dan manajemen, maka konsentrasi PT. Rekayasa Perkasa

    Consultant dalam usahanya bergerak dalam usaha jasa

    konsultan konstruksi dan usaha jasa konsultan non-konstruksi.

    Ruang lingkup pekerjaan yang dapat dilayani olehPT. Rekayasa

    Perkasa Consultant adalah sebagai berikut :

    Perencanaan umum

    Studi kelayakan

    Perencanaan teknik

    Pengawasan

    Manajemen

    Pemrograman komputer

    Penelitian

    Adapun bidang-bidang perencanaan yang telah dan dapat

    kami layani adalah sebagai berikut :

    Bidang Pekerjaan Umum

    Survai topografi dan penyelidikan tanah

    Pengembangan sumber daya air

    Jalan dan jembatan

    Irigasi

    Bangunan air

    Pemukiman dan prasarananya

    Studi lingkungan dan ekosistem

  • 7/25/2019 Ustek Konsultan Manajemen Kabupaten

    4/62

    Usulan Teknis KMK-28

    PT. Rekayasa Perkasa Consultant

    - 4 -

    Bidang Sanitasi

    Pengolahan air limbah dan penyediaan air bersih

    Desain sistem distribusi air bersih

    PT. Rekayasa Perkasa Consultant saat ini telah mengerjakan

    berbagai bidang Konsultansi Teknik dengan lingkup pekerjaan

    antara lain :

    Studi pendahuluan

    Studi kelayakan

    Survey pemetaan topografi

    Penyelidikan tanah

    Pengujian laboratorium mekanika tanah

    Analisis dampak lingkungan

    Perencanaan akhir

    Desain pengolahan air limbah industri

    Pengawasan pelaksanaan pembangunan

    Sebagai perusahaan jasa konsultansi yang juga bergerak dalam

    bidang teknik dan manajemen, PT. Rekayasa Perkasa Consultant

    memandang perlu untuk melakukan perencanaan,

    pengendalian, pemeriksaan dan pengevaluasian dalam aspek

    keuangan. Dari hasil tersebut kemampuan keuangan PT.

    Rekayasa Perkasa Consultant dalam perjalanannya mampu

    merencanakan tingkat profit yang layak, mempertahankan

    tingkat likuiditas yang tinggi, dan tingkat solvabilitas yang tidak

    mempunyai risiko dalam jangka panjang.

    Untuk mendukung kegiatan perusahaan PT. Rekayasa Perkasa

    Consultant telah memiliki perangkat lunak, perangkat keras yang

    dioperasikan oleh personil profesional. Alat dan perlengkapan

  • 7/25/2019 Ustek Konsultan Manajemen Kabupaten

    5/62

    Usulan Teknis KMK-28

    PT. Rekayasa Perkasa Consultant

    - 5 -

    serta perangkat lunak yang telah dimiliki dan sudah sering

    digunakan dalam pelaksanaan kegiatan perencanaan dan

    pengawasan.

  • 7/25/2019 Ustek Konsultan Manajemen Kabupaten

    6/62

    Usulan Teknis KMK-28

    PT. Rekayasa Perkasa Consultant

    - 6 -

    2.1. Pengalaman Perusahaan

    Dalam perjalanannya PT. Rekayasa Perkasa Consultant sejak

    didirikan sampai sekarang telah menyelesaikan berbagai macam

    kegiatan Perencanaan, Pengawasan maupun studi.

    Pengalaman Perusahaan dalam melaksanakan pelayanan jasa

    konsultansi dicantumkan dalam daftar pengalaman perusahaan

    7 (tujuh) tahun terakhir dan pengalaman perusahaan

    melaksanakan pekerjaan sejenis seperti diperlihatkan pada

    daftar tabel berikut :

    Bab 2

    Pengalaman Perusahaan

  • 7/25/2019 Ustek Konsultan Manajemen Kabupaten

    7/62

    Usulan Teknis KMK-28

    PT. Rekayasa Perkasa Consultant

    - 7 -

    Indonesia merupakan Negara sumber daya alam yang sangat besar.

    Posisi geografis yang sangat strategis, iklim yang memungkinkan untuk

    pendayagunaan lahan sepanjang tahun, serta hutan dan kandungan

    bumi yang sangat kaya, merupakan modal utama untuk kemakmuran

    rakyatnya. Akan tetapi, hingga saat ini potensi besar itu belum secara

    nyata memberi kemakmuran bagi rakyatnya.

    Jumlah penduduk miskin di Indonesia masih cukup banyak, yang

    ditandai dengan kerentanan, ketidakberdayaan, keterisolasian, dan

    ketidakmampuan untuk menyampaikan aspirasi. Pada gilirannya,

    kondisi tersebut mengakibatkan antara lain: (i) tingignya beban sosial

    ekonomi masyarakat; (ii) rendahnya kualitas dan produktivitas sumber

    daya manusia; (iii) rendahnya partisipasi aktif masyarakat; (iv)

    menurunya kepercayaan masyarakat terhadap birokrasi dalam

    memberikan pelayanan kepada masyarakat; dan (v) kemungkinan

    pada merosotnya mutu generasi yang akan datang.

    Dengan dicabut subsidi bahan bakar minyak maka, dana kompensasi

    tersebut dapat diarahkan untuk mempertahankan dan meningkatkan

    nilai tambah dari produk yang dihasilkan penduduk miskin khususnya di

    perdesaan, salah satu upayanya adalah melalui penyediaan

    Infrastruktur perdesaan.

    Bab 3Pemahaman Terhadap KAK

  • 7/25/2019 Ustek Konsultan Manajemen Kabupaten

    8/62

    Usulan Teknis KMK-28

    PT. Rekayasa Perkasa Consultant

    - 8 -

    Penyediaan infrastruktur perdesaan ini dengan maksud pembukaan

    akses dan mendukung kegiatan produksi, ekonomi, dan sosial yang

    merupakan komponen penting dalam pengembangan perdesaan.

    Dengan tercapainya komponen program ini diharapkan dapat

    meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa karena terbukanya

    kawasan dari keterisolasian desa dan meningkatkan arus keluar masuk

    barang, terjaminnya air irigasi, dan air minum

    sebagai kebutuhan dasar, serta prasarana perdesaan lainya yang akan

    menujang meningkatkannya produksi dan produktivitas masyarakat

    desa, serta akan memperkuat komoditi ekonomi perdesaan yang

    potensial untuk berkembang.

    Lingkup Kegiatan Pembangunan Infrastruktur Perdesaan

    1. Sosialisasi Kegiatan

    Sosialisasi kegiatan dilaksanakan untuk menyatukan persepsi dalam

    memcapai tujuan pelaksanaan Pembangunan Infrastuktur

    Perdesaan Bidang Infrastuktur Perdesaan. Sosialisasi di tingkat

    nasional daerah diselenggarakan melalui berbagai forum, untuk

    mendurung partisipasi dan pengawasan semua pihak. Pihak yang

    dilibatkan dalam forum sosialisasi adalah instansi pemerintahan

    terkait, lembaga legislatif (DPRD), organisasi masyarakat lokal, tokoh

    masyarakat, LSM, perguruan tinggi, pers, dan pihak-pihak yang

    berkepengtian lainnya.

    Dalam sosialisasi, pemerintah daerah dapat menyediakan data dan

    informasi mengenai berbagai kegiatan pembangunan di desa

    tertinggal. Informasi ini akan menjadi referensi bagi masyarakat

    dalam menyusun usulan kegiatan Pembangunan Infrastuktur

    Perdesaan Bidang Infrastruktur Perdesaan., sehingga diharapkan

  • 7/25/2019 Ustek Konsultan Manajemen Kabupaten

    9/62

    Usulan Teknis KMK-28

    PT. Rekayasa Perkasa Consultant

    - 9 -

    tidak terjadi tumpang tindih kegiatan dan pembiayaan

    pembangunan.

    2. Perencanaan, Pelaksanaan dan pengendalian kegiatan.

    Perencanaan kegiatan dilaksanakan sepenuhnya oleh masyarakat

    melalui forum musyawarah desa. Musyawarah desa membahas

    usulan-usulan kegiatan pembangunan prasarana perdesaan yang

    dibuat dan diajukan oleh kelompok masyarakat termasuk kelompok

    perempuan.

    Berdasarkan skala prioritas kebutuhan usulan baru yang sesuai

    dengan kriteria yang telah ditentukan, usulan dari kelompok

    masyarakat yang dibahas dalam musyawarah pembangunan desa

    ditetapkan menjadi usulan desa. Selanjutnya usulan difinalisasi guna

    perbaikan dan pembenahan terutama apabila ditemukan hal-hal

    yang belum sempurna, tetapi tidak mengubah kandungan isi

    secara substansial. Usulan kegiatan yang telah disetujui perlu dibuat

    perencanaan teknis dan Rencana Anggaran Biaya (RAB) oleh

    OMS/Pokmas/LKD, KD bersama Satker sementara Kabupaten/Kota

    dan/atau TKK serta Tim Kecamatan.

    Pelaksnaan kegiatan adalah tahap pelaksanaan seluruh rencana

    kegiatan yang telah disetujui rencana teknis dan rencana anggaran

    biayanya. Pelaksanaan kegiatan PKPS BBM Bidang Infrastuktur

    perdesaan, perlu memperhatikan: (a) masyarakat merupakan

    pemilik kegiatan, sedangkan pendamping dan aparat pemerintah

    berperan sebagai fasilitator, (b) masyarakat miskin diharapkan

    berperan serta dalam pelakasanaan kagiatan.

  • 7/25/2019 Ustek Konsultan Manajemen Kabupaten

    10/62

    Usulan Teknis KMK-28

    PT. Rekayasa Perkasa Consultant

    - 10 -

    Pengendalian diperlukan agar proses pelaksanaan pembangunan

    Infrastuktur Perdesaan Bidang Infrastruktur Perdesaan sesuai dengan

    prinsip, tujuan dan sasaran, pendekatan dan mekanisme yang telah

    ditetapkan. Mekanisme pengendalian dilakukan melalui tahap

    persiapan, perencanaan dan pelaksanaan kegiatan.

    3. Pemantauan dan Evaluasi Kegiatan

    Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur

    Perdesaan Bidang Infrastruktur Perdesaan merupakan kegiatan

    yang ditujukan untuk mewujudkan akuntabilitas dalam masyarakat

    sebagai salah satu prinsip Pembangunan Infrastruktur Perdesaan

    Bidang Infrastruktur perdesaan. Masyarakat melakukan

    pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan pembangunan

    Infrastuktur Perdesaan Bidang Infrastuktur perdesaan, melalui

    berbagai forum musyawarah, yang dilakukan sejak proses sosialisasi

    dengan melibatkan berbagai pihak dalam masyarakat.

    Adanya berbagai forum masyarakat di tingkat desa, merupakan

    upaya untuk memfasilitasi pemantauan berbasis masyarakat dan

    sebagai forum pemberdayaan masyarakat pada aspek-aspek yang

    lain, khususnya pelembagaan pembangunan partisipatoris.

    4.

    Pengelolaan Prasarana

    Prasarana yang telah dibangun diserahkan pengelolaanya kepada

    kelompok Pemanfaat dan Pemelihara (KPP) sesuai dengan hasil

    musyawarah desa.

    Pengelolaan Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Bidang

    Infrastuktur Perdesaan merupakan upaya untuk melestarikan hasil-

    hasil pelaksanaan kegiatan dan pelembagaan. Aspek pelestarian

  • 7/25/2019 Ustek Konsultan Manajemen Kabupaten

    11/62

    Usulan Teknis KMK-28

    PT. Rekayasa Perkasa Consultant

    - 11 -

    dalam Pembangunan Infrastuktur Perdesaan Bidang Infrastruktur

    Perdesaan meliputi kegiatan pemanfaatan, pemeliharaan dan

    pengembangan.

    Pelestarian menjadi tanggung jawab bersama masyarakat dan

    pemerintah daerah. Kegiatan pelestarian dapat diwujudkan

    melalui:

    Pemeliharaan, Pemanfaatan dan Pengembangan hasil-hasil

    pelaksanaan kegiatan Pembangunan Infrastuktur Perdesaan Bidang

    Infrastuktur Perdesaan agar masyarakat terbiasa dengan

    kelembagaan pembangunan partisipatoris.

    Menyusun regulasi desa guna melindungi kepentingan masyarakat

    yang berupa asset termasuk lembaga masyarakat.

    5. Monitoring dan Evaluasi Program

    Monitoring dan evaluasi dilakukan untuk memperoleh data dan

    informasi secara silang (crosschecking information) dari berbagai

    sumber untuk menjaga agar pelaksanaan Pembangunan

    Infrastruktur Perdesaan Bidang Infrastruktur Perdesaan berjalan

    sesuai prosedur dan mekanisme yang telah ditetapkan.

    Monitoring dan Evaluasi Pembangunan Infrastruktur Perdesaan

    Bidang Infrastruktur Perdesaan dilakukan oleh:

    Aparat Pemerintah pada berbagai tingkat (Struktural);

    Konsultan pendamping dari berbagai tingkat (Fungsional);

    Masyarakat desa sasaran (melalui OMS, KPP).

    Hasil monitoring dan evaluasi diwujudkan dalam bentuk laporan

    kegiatan. Laporan kegiatan dilaksanakan secara periodik dan

  • 7/25/2019 Ustek Konsultan Manajemen Kabupaten

    12/62

    Usulan Teknis KMK-28

    PT. Rekayasa Perkasa Consultant

    - 12 -

    berjenjang, melalui jalur struktural (aparat pemerintah) dan jalur

    fungsional (konsultan).

    Hasil-hasil monitoring dan evaluasi yang dilakukan oleh berbagai

    pihak tersebut didokumentasikan dan ditindaklanjuti oleh pelaku

    Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Bidang Infrastruktur

    Perdesaan sebagai bahan perbaikan pelaksanaan selanjutnya.

    Langkah-langkah penyelesaian atas hasil monitoring dan evaluasi

    pada dasarnya dilakukan secara berjenjang dan proporsional

    sesuai lingkup masalahnya.

    Untuk menjaga akuntabilitas pelaksanaan PKPS BBM Bidang

    Infrastruktur Perdesaan, dilakukan pemeriksaan oleh badan

    pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP) sebagai pemeriksa

    independent dengan mengacu pada petunjuk pemeriksaan (audit

    manual program) yang ditetapkan.

    Deskripsi Bantuan Teknis Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Bidang

    Infrastruktur Perdesaan

    Untuk Menjamin terlaksananya program Pembangunan Infrastruktur

    Perdesaan Bidang Infrastruktur Perdesaan akan didukung dengan

    bantuan teknis konsultan dan fasililator yang ditempatkan

    dikecamatan, Kabupaten/kota, Tingkat Propinsi dan Tingkat Nasional.

    Selanjutnya konsultan untuk tingkat pusat akan disebut dengan

    Konsultan Pembina Teknis dan Konsultan Monitoring Evaluasi., konsultan

    pendamping tingkat propinsi akan disebut dengan Konsultan

    Manajemen Propinsi (KMPr). Konsultan pendamping tingkat

    Kabupaten/Kota akan disebut Konsultan Pendamping Kabupaten/Kota

    (KPK) yang terdiri dari Koordinator Kabupaten dan Fasilitator

    Kecamatan (FK).

  • 7/25/2019 Ustek Konsultan Manajemen Kabupaten

    13/62

    Usulan Teknis KMK-28

    PT. Rekayasa Perkasa Consultant

    - 13 -

    Penugasan bantuan teknis di semua tingkat mulai KPK dan KMPr akan

    bertugas sesuai dengan cakupan wilayahnya masing-masing.

    1. Konsultan Pembinaan Teknis

    Konsultan Pembina Teknis Pembangunan Infrastruktur Perdesaan

    Bidang Infrastruktur Perdesaan akan membantu pemerintah dalam

    persiapan dan pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Perdesaan

    Bidang Infrastruktur Perdesaan yang disesuaikan dengan prinsip,

    Pendekatan, kriteria dan indikator keberhasilan pelaksanaan, dan

    bertugas untuk melakukan koordinasi dan mensinkronisasikan

    kagiatan-kegiatan yang ada di dalamnya, serta pembinaan teknis

    dalam penyelenggaraan program. KPT brtanggung jawab dan

    melaporkan seluruh kegiatan kepada Tim Koordinasi Pusat (TKP).

    2. Konsultan Monitoring dan Evaluasi

    Konsultan Monitoring dan Evaluasi bertanggung jawab untuk

    melakukan pengendalian dan monitoring terhadap pelaksanaan

    Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Bidang Infrastruktur

    Perdesaan di lapangan dengan memberikan dukungan teknis,

    sinkronisasi dan konsolidasi program dan kegiatan yang diusulkan

    daerah, dan Evaluasi pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur

    Perdesaan Bidang Infrastruktur Perdesaan Secara khusus, Konsultan

    Monitoring dan Evaluasi bertanggung jawab terhadap

    pengendalian pelaksanaan program.

    3. Konsultan Manajemen Propinsi(KMPr)

    KMPr bertugas dan bertanggung jawab sebagai tenaga manajerial

    yang profesional dan memberikan dukungan teknis dalam

    pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Bidang

    Infrastruktur Perdesaan pada 1 (satu) propinsi. KMPr akan

  • 7/25/2019 Ustek Konsultan Manajemen Kabupaten

    14/62

    Usulan Teknis KMK-28

    PT. Rekayasa Perkasa Consultant

    - 14 -

    berkedudukan pada Ibukota Propinsi yang dalam menjalankan

    tugasnya akan berkoordinasi demean Tim Koordinasi Propinsi (TKPr)

    dan Tim Koordinasi Kabupaten/Kota (TKK). KMPr bertanggung jawab

    dan melaporkan seluruh kegiatannya kepada TKPr dan KMP.

    KMPr bertanggung jawab melakukan pengendalian dalam bentuk

    monitoring, pelaporan, dan evaluasi terhadap pelaksanaan

    Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Bidang Infrastruktur

    Perdesaan di lapangan. Secara khusus, KMPr bertanggung jawab

    terhadap mutu pelaksanaan program di tingkat propinsi dan

    memberikan dukungan teknis kepada TKPr, TPP, dan TKK apabila

    diperlukan.

    4. Konsultan Pendamping Kabupaten/Kota (PKK)

    Dalam upaya membantu pengendalian fungsional dalam

    implementasi program guna terwujudnya tujuan dan sasaran yang

    ingin dicapai, serta kebijakan-kebijakan yang sudah ditetapkan,

    debentuk KPK. Secara umum dalam Pembangunan Infrastruktur

    Perdesaan Bidang Infrastruktur Perdesaan akan terdiri dari 102 paket

    KPK, dimana masing-masing KPK akan bertanggung jawab

    terhadap penyelenggaraan pengendalin dan pemantauan

    diwilayahnya.

    Pada tahap persiapan program, KPK bertanggung jawab terhadap

    mutu perencanaan kegiatan di tingkat desa. Pada tahap

    pelaksanaan program, KPK bertanggung jawab terhadap untuk

    melakukan supervise dan monitoring terhadap pelaksanaan

    Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Bidang Infrastruktur

    Perdesaan di lapangan dengan memberikan dukungan teknis,

    sinkronisasi dan konsolidasi program dan kegiatan yang didiusulkan

  • 7/25/2019 Ustek Konsultan Manajemen Kabupaten

    15/62

    Usulan Teknis KMK-28

    PT. Rekayasa Perkasa Consultant

    - 15 -

    daerah dan evaluasi pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur

    Perdesaan Bidang Infrastruktur Perdesaan Pembangunan

    Infrastruktur Perdesaan Bidang Infrastruktur Perdesaan pada daerah

    yang menjadi wilayah kerjanya.

    Secara khusus, KPK diharapkan mampu menjaga proses

    pemberdayaan pada tahap penyiapan, perencanaan,

    penganggaran, pengusulan kegiatan dan pelaksanaan fisik.

    Deskripsi dan Lingkup Tugas Konsultan Pendamping Kabupaten/Kota

    (KPK).

    KPK menbantu dukungan secara professional dalam mendukung

    implementasi Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Bidang Infrastruktur

    Perdesaan Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Bidang Infrastruktur

    Perdesaan yang sesuai dengan prinsip, pendekatan, kriteria dan

    indikator keberhasilan pelaksanaan, dan bertugas untuk melakukan

    koordinasi dan mensinkronisasikan kegiatan-kegiatan yang ada di

    dalamnya. Untuk itu KPK akan mendukung memfalisitasi pelaksanaan

    kapacity building bagi para konsultan, aparat pemerintah daerah, dan

    pelaku lainnya melalui sosialisasi dan pelatihan, memantau dan

    memberikan dukungan teknis dalam penanganan permasalahan,

    mendukung pelaksanaan, melakukan monitoring dan evaluasi

    terhadap seluruh kegiatan yang sudah dilaksanakan. Tenaga Ahli

    Prasarana dan Penberdayaan Masyarakat sebagai Team Leader dari

    pihak KPK akan melaporkan hasil pelaksanaan Pembangunan

    Infrastruktur Perdesaan Bidang Infrastruktur Perdesaan kepada Tim

    Koordinasi Kabupaten/Kota.

    Dalam menjalankan pengendalian di tataran Kabupaten/Kota, KPK

    akan membantu Tim Koordinasi Kabupaten/Kota (TKK). Setiap

    Kabupaten/Kota akan mendukung dengan 1 (satu) Tim Konsultan

  • 7/25/2019 Ustek Konsultan Manajemen Kabupaten

    16/62

    Usulan Teknis KMK-28

    PT. Rekayasa Perkasa Consultant

    - 16 -

    Pendamping Kabupaten/Kota yang beranggotakan Tenaga Ahli

    Prasarana dan Pembedayaan masyarakat (sebagai Team Leader),

    Tenaga Ahli Teknik Sipil, dan personil Fasilitator Kecamatan (FK).

    FK mempunyai tugas memfalisitasi masyarakat dalam menjalankan

    mekanisme dan menerapkan prinsip Pembangunan Infrastruktur

    Perdesaan Bidang Infrastruktur Perdesaan. Pembangunan Infrastruktur

    Perdesaan Bidang Infrastruktur Perdesaan Tenaga FK terdiri dari satu

    tenaga ahli prasarana dan satu tenaga ahli pemberdayaan. FK

    dengan latar belakang ahli prasarana yang bertugas untuk

    memberikan dukungan teknis berkaitan dengan desain teknis,

    perhitungan rencana anggaran dan pelaksanaan fisik, sedangkan FK

    berlatar belakang non-teknik mempunyai tugas khusus untuk

    memfasilitasi proses pemberdayaan dan memberikan dukungan

    terhadap rancangan dan pelaksanaan kegiatan. FK bekerja sama

    dengan Organisasi Masyarakat Setempat (OMS)/Lembaga

    Kemasyarakatan Desa (LKD) dan KD serta berkoordinasi dengan Tim

    Kecamatan dalam mendukung pelaksanaan Pembangunan

    Infrastruktur Perdesaan Bidang Infrastruktur Perdesaan. Dalam

    menjalankan tugasnya, FK bertanggung jawab terhadap melaporkan

    pelaksanaan kegiatan kepada Team Leader KPK. Untuk melaksanakan

    dan menjalankan proses pelaksanaan sesuai dengan sendi-sendi dan

    prinsip Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Bidang Infrastruktur

    Perdesaan, FK akan didukung oleh KD yang setiap Kelurahan/desa

    berjumlah 1 orang.

    Lingkup Tugas

    KPK melalui Tenaga Ahli Prasarana dan Pemberdayaan Masyarakat

    bertanggung jawab langsung atas mutu pelaksanaan program

    kepada Tim Koordinasi Kabupaten/Kota. Selain itu KPK berkoordinasi

  • 7/25/2019 Ustek Konsultan Manajemen Kabupaten

    17/62

    Usulan Teknis KMK-28

    PT. Rekayasa Perkasa Consultant

    - 17 -

    dengan KMPr, KPT dan KME. Secara rinci tugas dan tanggung jawab

    KPK adalah :

    a. Membantu TKK dalam perencanaan kegiatan Pembangunan

    Infrastruktur Perdesaan Bidang Infrastruktur Perdesaan kepada FK,

    dan pelaku Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Bidang

    Infrastruktur Perdesaan lainnya;

    b. Memberikan dukungan teknis dalam proses perencanaan

    kegiatan di tingkat desa;

    c. Melakukan supervisi dan monitoring pelaksanaan Pembangunan

    Infrastruktur Perdesaan Bidang Infrastruktur Perdesaan dengan

    memberikan dukungan teknis manajemen pada

    Kabupaten/Kota wilayah kerjanya;

    d. Memberikan saran penanganan pengaduan, serta alternatif

    tindak lanjut penanganannya kedapa TKK;

    e. Melakukan evaluasi pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur

    Perdesaan Bidang Infrastruktur Perdesaan di daerah yang

    menjadi wilayah kerjanya;

    f. Melakukan Koordinasi dan Komunikasi dengan TKK dalam

    penyelenggaraan Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Bidang

    Infrastruktur Perdesaan serta memberikan dukungan kepada FK;

    g. Menyusun laporan rencana kegiatan, laporan bulanan, dan

    laporan akhir.

    Administrasi dan hubungan kerja

    Untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab fungsional tersebut

    dilakukan kerjasama antara KPK dan TKK. Di dalam pelaporan kegiatan,

    KPKmelaporkan kegiatannya kepada TKK melalui satuan kerja tingkat

    Kabupaten/Kota.

  • 7/25/2019 Ustek Konsultan Manajemen Kabupaten

    18/62

    Usulan Teknis KMK-28

    PT. Rekayasa Perkasa Consultant

    - 18 -

    Jangka Waktu Pelaksanaan

    Kegiatan pendampingan ini dilaksanakan dalam waktu 6 bulan sejak

    ditandatanganinya Surat Perintah Mulia Kerja.

  • 7/25/2019 Ustek Konsultan Manajemen Kabupaten

    19/62

    Usulan Teknis KMK-28

    PT. Rekayasa Perkasa Consultant

    - 19 -

    Berdasarkan Kerangka Acuan Kerja Pekerjaan Konsultan Manajemen

    Kabupaten Seruyan, Katingan, dan Gunung Mas dan penjelasan di

    kantor (Aanwizjing) bersama ini kami berikan tanggapan terhadap

    uraian yang tercantum di dalamnya.

    Terhadap Syaratsyarat Administrasi

    Penjelasanpenjelasan yang tercantum dan diberikan di kantor cukup

    jelas dan dapat di pahami oleh pihak perusahaan, sehingga

    diharapkan di dalam penyusunan dokumen penawaran tidak akan

    terjadi kekeliruan interprestasi terhadap Kerangka Acuan Kerja.

    Terhadap Syarat Teknis Pelaksanaan

    Semua` syarat-syarat personil pelaksana pekerjaan dapat dipahami

    dan diterima oleh konsultan, penjelasan dan keterangan cukup jelas.

    Dari ruang lingkup persyaratan yang ada, serta lingkup dan keluaran,

    cukup jelas. Namun kami mencoba menjabarkannya dalam Bab

    Rencana Kerja.

    KesimpulanDari semua yang diuraikan dalam dokumen Pelelangan dan Penjelasan

    kantor (aanwijzing), kami mengambil kesimpulan, dapat melaksanakan

    pekerjaan sesuai demean spesifikasi yang disyaratkan dalam dokumen

    pelelangan.

    Bab 4

    Tanggapan Terhadap KAK

  • 7/25/2019 Ustek Konsultan Manajemen Kabupaten

    20/62

    Usulan Teknis KMK-28

    PT. Rekayasa Perkasa Consultant

    - 20 -

    Kerangka Acuan Kerja (KAK) telah menjelaskan masalah, Ruang

    Lingkup, Pelaksanaan Pekerjaan secara garis besar. Kebijakan

    pengurangan subsidi BBM didukung dengan penyelenggaraan

    Program Kompensasi Pengurangan Subsidi Bahan Bakar Minyak (PKPS

    BBM) yang diwujudkan dalam beberapa program yang sejalan dengan

    Strategi Nasional Penanggulangan Kemiskinan (SNPK). Dalam SNPK

    telah dicanangkan bahwa selain menitik beratkan pada bidang

    kesehatan dan pendidikan, fokus penanggulangan kemiskinan juga

    menyangkut penyediaan kebutuhan dasar seperti infrastruktur di

    wilayah perdesaan menjadi salah satu wujud utama dari

    pembangunan yang ditujukan untuk penduduk miskin (propoor growth)

    tersebut. Di sinilah Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Bidang

    Infrastruktur Perdesaan diletakkan, dalam kerangka menanggulangi

    kemiskinan di desa-desa tertinggal di Indonesia.

    Pembangunan Infrastruktur Perdesaan dilaksanakan melalui

    pendekatan pemberdayaan masyarakat desa dengan dukungan

    seluruh tingkatan pemerintah, sesuai dengan maksud, tujuan dan

    sasaran yang telah ditetapkan. Untuk itu disusun Pedoman Umum danPedoman Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Perdesaan yang

    dipergunakan sebagai dasar penyelenggaraan Pembangunan

    Infrastruktur Perdesaan, sehingga diharapkan tepat sasaran kepada

    masyarakat miskin dan diminimalisasi terjadinya kebocoran dana.

    Bab 5

    Apresiasi dan I novasi

  • 7/25/2019 Ustek Konsultan Manajemen Kabupaten

    21/62

    Usulan Teknis KMK-28

    PT. Rekayasa Perkasa Consultant

    - 21 -

    Pendekatan teknis yang akan dilakukan oleh konsultan dalam

    melaksanakan Konsultan Manajemen Kabupaten Seruyan, Katingan dan

    Gunung Mas dijelaskan secara ringkas sebagai berikut :

    PRINSIP DAN PENDEKATAN

    Prinsip

    Prinsip-prinsip penyelenggaraan Program adalah sebagai berikut:

    1. Pemilihan kegiatan berdasarkan musyawarah sehingga diperoleh

    dukungan dari masyarakat (acceptable). Hal ini berlaku baik pada

    pemilihan lokasi dan penentuansolusi teknis, penentuan mekanisme

    pelaksanaan kegiatan pembangunan dan pengadaan, maupun

    pada penetapan mekanisme pengelolaan prasarana perdesaan

    terbangun.

    2. Penyelenggaraan kegiatan dilakukan bersama masyarakat

    secara terbuka dan diketahui oleh semua unsur masyarakat

    (transparent) melalui penyediaan media komunikasi dan informasi

    yang akurat dan mudah diakses oleh masyarakat.

    3. Penyelenggaraan kegiatan harus dapat dipertanggungjawabkan

    (accountable), dalam hal ketepatan sasaran, ketepatan waktu,

    ketepatan pembiayaan, dan ketepatan mutu pekerjaan.

    4. Penyelenggaraan kegiata dapat memberikan manfaat kepada

    masyarakat secara berkelanjutan (sustainable) yang ditandai

    dengan adanya pemanfaatan, pemeliharaan dan pengelolaan

    prasarana dan sarana perdesaan yang mandiri oleh masyarakat.

    Bab 6

    Metodologi dan Pendekatan

  • 7/25/2019 Ustek Konsultan Manajemen Kabupaten

    22/62

    Usulan Teknis KMK-28

    PT. Rekayasa Perkasa Consultant

    - 22 -

    Pendekatan

    Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan merupakan program

    pembangunan yang berkualitas dengan pendekatan pemberdayaan

    dan partisipasi masyarakat melalui:

    1. Pembangunan yang berkualitas, artinya semua Infrastruktur yang

    dibangun harus memenuhi standar teknik yang telah ditetapkan;

    2. Keberpihakan kepada yang miskin, artinya orientasi kegiatan baik

    dalam proses maupun pemanfaatan hasil ditujukan kepada

    penduduk miskin;

    3. Otonomi dan desentralisasi, artinya masyarakat memperoleh

    kepercayaan dan kesempatan yang luas dalam kegiatan baik

    dalam proses perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, maupun

    pemanfaatan hasilnya;

    4. Partisipatif, artinya masyarakat terlibat secara aktif dalam kegiatan

    mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan

    pemanfaatan;

    5. Keswadayaan, artinya masyarakat menjadi faktor utama dalam

    keberhasilan pembangunan, baik melalui keterlibatan dalam

    kegiatan, penyerahan lahan dengan tanpa ganti rugi dan lain

    sebagainya.

    6. eterpaduan pembangunan, artinya kegiatan yang dilaksanakan

    memiliki sinergi dengan kegiatan pembangunan yang lain.

    KRITERIA PENENTUAN LOKASI DESA

    Mekamisme Penetapan Desa/Kelurahan Sasaran

    1. TKP menyiapkan program yang berisikan kriteria sasaran, jumlah

    desa/kelurahan sasaran dan daftar nama desa/kelurahan sasaran

    sesuai tingkat ketertinggalannya perkabupaten/kota.

    2. KTP menyampaikan program tersebut kepada TKPr dan TKK.

  • 7/25/2019 Ustek Konsultan Manajemen Kabupaten

    23/62

    Usulan Teknis KMK-28

    PT. Rekayasa Perkasa Consultant

    - 23 -

    3. TKK menyampaikan program dan desa-desa /kelurahan-kelurahan

    terpilih melalui sosialisasidan Musyawarah Desa I.

    Kriteria Penetapan Alokasi Jumlah Desa

    Penetapan alokasi sasaran tiap kabupaten/kota sesuai kriteria sebagai

    berikut:

    Kabupaten /Kota sasaran tidak termasuk kab/kota di Propinsi

    NAD yang sudah tercakup dalam program Rehabilitasi dan

    Rekonstruksi NAD, dan kota-kota di DKI Jakarta.

    Setiap kab/kota yang tercakup dalam program mendapat

    bagian minimal 30 desa untuk Kabupaten Tertinggal dan untuk

    Non Kabupaten Tertinggal mendapat minimal 10 desa kecuali

    bagi kab/kota yang jumlah desanya lebih kecil dari angka

    minimal tersebut, di mana Kabupaten Tertinggal disusun sesuai

    Kepmen PDT No. 001/KEP/M-PDT/II/2005

    Alokasi desa sasaran disetiap kab/kota dibagi secara

    proporsional sesuai dengan jumlah desa disetiap kab/kota,

    dengan memberikan prioritas pada kabupaten tertinggal, dan

    demean mempertimbangkan kondisi infrastruktur di setiap desa,

    khususnya pada desa yang tertinggal infrastrukturnya.

    Hasil akhir proses ini merupakan desa sasaran kab/kota. Pagu

    dana untuk tiap desa ditetapkan sebesar Rp. 250 juta.

    KRITERIA PEMILIHAN PRASARANA

    Kriteria Umum

    Kegiatan yang akan dilaksanakan harus mempertimbangkan hal-hal

    sebagai berikut:

    Memenuhi kebutuhan prasarana yang mendesak bagi

    masyarakat miskin dan diusulkan oleh masyarakat melalui

    musyawarah desa.

  • 7/25/2019 Ustek Konsultan Manajemen Kabupaten

    24/62

    Usulan Teknis KMK-28

    PT. Rekayasa Perkasa Consultant

    - 24 -

    Langsung memberikan manfaat bagi masyarakat terutama

    kelompok miskin di desa.

    Berorientasi pada pengembangan wilayah perdesaan.

    Penyediaan lahan untuk prasarana disediakan oleh masyarakat.

    Dapat dilaksanakan dan berfungsi dalam tahun anggaran 2005

    Memprioritaskan pemberian kesempatan kerja kepada tenaga

    kerja lokal dan menggunakan material setempat.

    Penggunaan teknologi sederhana yang dapat dilaksanakan oleh

    masyarakat atau teknologi yang sesuai dengan kebutuhan

    setempat.

    Merupakan Infrastruktur yang dapat dan akan dikelola oleh

    masyarakat.

    Menjamin keberlangsungan fungsi prasarana yang dibangun

    dengan format yang ditetapkan.

    Tidak menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan, sosial dan

    budaya.

    Dapat dilakukan secara terpadu oleh beberapa desa untuk

    menjadi satu program. Pemilihan jenis infrastruktur di lokasi sasaran

    dilakukan dengan memperhatikan perkembangan-

    perkembangan sebagai berikut:

    - Prasarana dan sarana yang mendukung aksesibilitas serta

    mengurangai keterisolasian, berupa jalan desa, titian,

    jembatan desa, dan/atau tambatan perahu serta perahu.

    - Prasarana yang mendukung kegiatan peningkatan produksi

    pangan, berupa irigasi desa.

    - Prasarana untuk pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat

    perdesaan, berupa penyediaan air minum.

    Kriteria Jalan Desa, Titian, Jembatan Desa, Tambatan Perahu

    Jalan Desa, Titian dan Jembatan Desa

  • 7/25/2019 Ustek Konsultan Manajemen Kabupaten

    25/62

    Usulan Teknis KMK-28

    PT. Rekayasa Perkasa Consultant

    - 25 -

    Lahan untuk Ruang Milik Jalan telah tersedia

    Berorientasi kepada pengembangan wilayah (jalan

    poros/penghubung desa)

    - Menghubungkan pusat kegiatan (pasar, TPI, sentra produksi)

    ke Outlet (jalan poros desa lain/jalan dengan fungsi lebih

    tinggi/sungai/laut/ferry)

    - Membuka isolasi desa

    Memenuhi standar teknis pembangunan jalan dan jembatan

    perdesaan

    Fungsional, meskipun mungkin merupakan kontruksi bertahap.

    Cara Pemilihan Solusi Teknis adalah sebagai berikut:

    Diprioritaskan untuk meningkatkan/rehabilitasi ruas jalan dan

    jembatan yang telah ada dan memiliki nilai pelayanan ekonomi

    yang tinggi tetapi mengalami kerusakan.

    Dimungkinkan untuk pengbangunan jalan baru yang:

    - Membuka isolasi desa.

    - Menghubungkan outlet/pasar baru yang lebih ekonomis

    Kontruksi sederhana demean memperhatikan sumberdaya

    setempat (tenaga kerja, material, peralatan, teknologi) sehingga

    mampu dilaksanakan oleh OMS/Pokmas/LKD.

    Untuk kontruksi khusus dan tidak tercantum dalam Pedoman

    sederhana

    Pembangunan Prasarana Jalan dan Jembatan untuk Perdesaan

    (jembatan dengan bentang > 10 meter) proposal dan

    perencanaan teknis harus berupa perencanaan teknis yang

    disetujui Kepala Dinas Teknis Kabupaten dan dapat dilaksanakan

    oleh OMS/Pokmas/LKD.

    Tambatan Perahu

  • 7/25/2019 Ustek Konsultan Manajemen Kabupaten

    26/62

    Usulan Teknis KMK-28

    PT. Rekayasa Perkasa Consultant

    - 26 -

    Tambatan perahu merupakan terminal yang menghubungkan

    jalan dengan sistem transportasi sungai, laut, danau. Tambatan

    perahu juga dapat berupa bagian perlengkapan sistem

    pelayanan masyarakat, baik yang sudah ada maupun yang

    akan dibangun mencakup tempat pelelangan ikan, dermaga

    bongkar muat, tempat rekreasi, parkir umum, gudang dan jalan

    penghubung antar tambatan perahu dengan perumahan dan

    permukiman.

    Persyaratan penentuan lokasi

    - Tanah tidak mudah erosi,

    - Pada bagaian sungai yang, lurus

    - Lalu linatas perahu dan kegiatan barada di sekitar tamabatan

    perahu,

    - Sekitar lokasi harus bersih,

    - Lokasi untuk penempatan bahan bangunan, tempat kerja

    dan tambatan perahu harus tersedia.

    Perahu

    Pengadaan perahu di mungkinkan bagi desa/kelurahan yang

    memanfaatkan moda transportasi air sebagai transportasi utama.

    Kepemilikan perahu menjadi tanggung jawab bersama seluruh

    masyarakat, khuususnya melalui Pokmas/OMS/LKD ataupun melalui

    KPP.

    Komponen Modul dan Spesifikasi Teknis;

    Perahu dimiliki bersama

    Adanya kesanggupan masyarakat setempat untuk mengorganisir

    diri dalam kelembagaan perkumpulan pengguna.

    Adanya perkumpulan masyarakat setempat melaksanakan

    koperasi dan pemeliharaan (O&P)

  • 7/25/2019 Ustek Konsultan Manajemen Kabupaten

    27/62

    Usulan Teknis KMK-28

    PT. Rekayasa Perkasa Consultant

    - 27 -

    Kegunaan perahu ditujukan sebagai sarana transportasi bagi

    masyarakat desa.

    Kriteria Prasarana Air Bersih

    Pembangunan infrastruktur air bersih perdesaan dapat dibangun pada

    suatu lokasi dengan memperhatikan kriteria-kriteria sebagai beriktu:

    Diperuntukan bagi masyarakat miskin yang rawan air bersih, yaitu

    desa yang air tanah dangkalnya tidak laik minum karena

    payau/asin atau langka dan selalu mengalami kekeringan pada

    musin kemarau.

    Daerah tersebut memiliki potensi air tanah dalam, sungai atau

    mata air yang berjarak kurang lebih 3 km dari permukiman

    Untuk daerah yang tidak mempunyai potensi sumber air baku

    sebagaimana disebutkan pada butir 2 diatas, daerah tersebut

    memiliki curah hujan minimal 2.000 mm/tahun

    Pembangunan prasarana air bersih ini bersifat mendekatkan air

    bersih dan atau memberikan pelayanan penuh kepada

    masyarakat di desa tersebut

    Pilihan jenis prasarana air bersih memenuhi standar teknis seperti

    yang tertuang dalam buku Petunjuk Teknis Sektor

    Pemilihan jenis solusi teknis di desa penerima bantuan

    Pembangunan Infrastruktur Perdesaan dilakukan dengan

    langkah-langka sebagai berikut:

    - Masyarakat di lokasi sasaran, yang diwakil oleh

    OMS/Pokmas/LKD dengan didampingi oleh KD dan Tim

    Kecamatan mengadakan musyawarah untuk memutuskan

    usulan prasarana air beersih yang sesuai dengan kebutuhan

    dan kondisi setempat sesuai kriteria yang ada dengan

    mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:

    - Kebutuhan dan kondisi setempat.

  • 7/25/2019 Ustek Konsultan Manajemen Kabupaten

    28/62

    Usulan Teknis KMK-28

    PT. Rekayasa Perkasa Consultant

    - 28 -

    o Potensi, kondisi alam/lingkungan lokasi sasaran.

    o Alokasi dana Pembangunan Infrastruktur Perdesaan untuk

    desa tersebut.

    o Jumlah jiwa calon pengguna air bersih.

    Kriteria Penanganan Irigasi Desa

    Irigasi desa dimaksud adalah irigasi yang dikelola oleh

    masyarakat

    Luas areal daerah irigasi perdesaan sekitar 150 hektar

    Bukan bagian dari irigasi teknis atau irigasi yang telah masuk

    dalam inventarisasi DPU Pengairan.

    Kategori kegiatan adalah pemeliharaan rutin, pemeliharaan

    berkala, peningkatan dan pembangunan baru

    Jenis prasarana bangunan pengambilan, saluran, banguanan air,

    dan bangunan pelengkap.

    Pemilihan solusi teknis untuk irigasi harus memperhatikan hal-hal sebagai

    berikut:

    - Kebutuhan pelayanan

    - Sumber air baku

    - Kualitas dan kuantitas air baku

    - Peta Geohidrologi

    -Data curah hujan

    - Data Geologi

    PELAKSANAAN

    Pola pelaksanaan

    Pola pelaksanaan Pembangunan Infrastuktur Perdesaan di setiap lokasi

    sasaran dapat berupa:

    1. Swakelola oleh OMS/Pokmas/LKD

  • 7/25/2019 Ustek Konsultan Manajemen Kabupaten

    29/62

    Usulan Teknis KMK-28

    PT. Rekayasa Perkasa Consultant

    - 29 -

    2. Kerja sama Operasioanal (KSO) antara OMS/Pokmas/LKD dengan

    pihak ketiga, dapat dilakukan bila dari hasil musyawarah desa

    disepakati bahwa OMS/Pokmas/LKD dan mastyarakat tidak

    sanggup melaksanakan sendiri kegiatan/sebagaian kegiatan

    karena keterbatasan teknologi, tenaga atau peralatan.

    3. Kontraktual, dikerjakan dengan profesional dan harus sesuai

    dengan target waktu pelaksanaan dapat dilakukan bila dari hasil

    musyawarah desa disepakati bahwa OMS/Pokmas/LKD dan

    masyarakat tidak sanggup melaksanakan kegiatan/sebagian

    kegiatan karena keterbatasan teknologi, tenaga atau peralatan.

    Pelaksanaan Konstruksi

    Proses pelaksanaan kegiatan konstruksi meliputi beberapa kegiatan

    yang terkait di dalamnya, seperti persiapan, pelaksanaan fisik di

    lapangan, pengadaan material, pengadaan alat dan pengendalian

    tenaga kerja, serta pengendalian pengeluaran dana.

    Pelaksanaan pembangunan fisik infrastruktur perdesaan perlu

    memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

    1) Seluruh kegiatan fisik dan keuangan harus selesai pada tahun

    2005.

    2) Infrastruktur yang dibangun secara teknis harus memenuhi standar

    mutu sesuai ketentuan-ketentuan yang berlaku

    3)

    Masyarakat setempat mendapat prioritas untuk turut bekerja

    dalam pelaksanaan kegiatan terutama bagi penduduk miskin

    4) Penyediaan bahan material, alat angkut dan tenaga (tukang)

    diupayakan berasal dari daerah/desa setempat, kecuali bila

    tidak tersedia, dapat mengambil dari tempat lain.

    Pengendalian

  • 7/25/2019 Ustek Konsultan Manajemen Kabupaten

    30/62

    Usulan Teknis KMK-28

    PT. Rekayasa Perkasa Consultant

    - 30 -

    Pengendalian merupakan serangkaian tindakan untuk menjamin

    kesesuaian penyelenggaraan kegiatan dengan peraturan/ketentuan

    yang berlaku agar dapat dicapai tujuan secara efektif dan efesien.

    Pengendalian diperlukan agar proses pelaksanaan Pembangunan

    Infrastruktur Perdesaan sesuai dengan prinsip, tujuan dan sasaran,

    pendekatan dan mekanisme yang telah ditetapkan. Mekanisme

    pengendalian program dilakukan mulai dari tahap persiapan,

    perencanaan dan pelaksanaan kegiatan.

    Pengendalian program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan

    bertujuan:

    1) Menjamin setiap proses pelaksanaan sesuai dengan aturan,

    prinsip dan kebijakan;

    2) Menjamin hasil-hasil perencanaan yang diperoleh melalui proses

    mekanisme yang benar;

    3) Menjamin jenis kegiatan dan lokasi sesuai dengan rencana yang

    telah ditentukan;

    4) Mengendalikan pemanfaatan dana agar sesuai dengan yang

    direncanakan dan dikelola secara transparan;

    5) Menjamin kualitas setiap kegiatan yang dilaksanakan agar

    memenuhi spesifikasi yang telah ditetapkan;

    6) Menjamin agar setiap pelaku dapat menjalankan tugas dan

    tanggung jawabnya secara baik sesuai dengan fungsinya

    masing-masing;

    7) Menjamin pelaksanaan tepat waktu sesuai rencana yang telah

    ditentukan.

    8) Menjamin setiap proses pelaksnaan sesuai dengan aturan, prinsip

    dan kebijakan.

  • 7/25/2019 Ustek Konsultan Manajemen Kabupaten

    31/62

    Usulan Teknis KMK-28

    PT. Rekayasa Perkasa Consultant

    - 31 -

    Rencana kerja pelaksanaan disajikan secara skematis pada Bagan Alir

    Rencana Kerja. Secara detail rencana kerja yang akan dilakukan

    konsultan adalah sebagai berikut:

    1)

    PERSIAPAN : Sosialisasi

    Tingkat Pusat

    Tingkat Propinsi

    Tingkat Kabupaten/Kota

    Tingkat Kecamatan dan Desa

    2) PERENCANAAN : Pemilihan Rencana Fisik, Perencanaan di tingkat

    masyarakat Umum :

    Prasarana yang mendesak

    Diusulkan melalui musyawarah Desa

    Membuka lapangan kerja lokal + material setempat

    Teknologi sederhana

    Hasilnya dapat dikelola masyarakat, berfungsi dengan baik

    Tidak berdampak negatif

    Proses :

    Sosialisasi + Penentuan OMS/KD

    Identifikasi masalah + Usulan

    Verivikasi

    Penyusunan RAB + Gambar Kerja

    Teknis :

    Jalan + Jembatan Desa

    Air Bersih

    Irigasi Desa

    Bab 7

    Rencana Kerja

  • 7/25/2019 Ustek Konsultan Manajemen Kabupaten

    32/62

    Usulan Teknis KMK-28

    PT. Rekayasa Perkasa Consultant

    - 32 -

    Tambatan Perahu/Dermaga

    3) PELAKSANAAN : Pola Pelaksanaan Fisik (swakelola, KSO, Kontraktor)

    Persiapan :

    Ditetapkan melalui kesepakatan masyarakat

    Jika dikontraktualkan segara ditindak lanjuti dengan proses

    pelelangan

    Penandatangan kontrak

    Pelaksanaan :

    Penyiapan Lokasi

    Pengendalian Material

    Pengadaan Alat

    Pengendalian Tenaga Kerja

    Pengendalian Waktu

    Pengendalian Dana

    Teknis : mengacu kepada petunjuk teknis persektor (PU)

    4) PENGENDALIAN : Pengawasan + Pencairan Dana

    Supervisi dilakukan oleh DK + FK + KPP

    Yang diwujudkan dalam laporan pengawasan pelaksanaan

    kegiatan fisik

    Dana Pembangunan Infrastruktur Desa disalurkan kepada satker

    tingkat Kabupen/Kota

    Swakelola : 40 % uang muka, 40 % tahap I, 20 % tahap II

    (setelah diverivikasi)

    Dibayar melalui rekening ybs.

    LPJ OMS/LKD dibuat setelah kegiatan fisik selesai atau batas th

    anggaran 2007

    Monitoring :

  • 7/25/2019 Ustek Konsultan Manajemen Kabupaten

    33/62

    Usulan Teknis KMK-28

    PT. Rekayasa Perkasa Consultant

    - 33 -

    Desa : FK/KD

    Kabupaten : Dinas PUD + Konsultan Pendamping

    Propinsi : PU Prop + Konsultan manajemen

    Fungsional : BPKP/Itjen, Ormas, PT, LSM dan Masyarakat

    Penyusunan Pelaporan :

    Dilakukan oleh Satker Kab dan Dinas PU Prop. Dibantu oleh

    Konsultan KP/KMP disampaikan berjenjang ke tim koord. Pusat

    melalui Departemen PU

    Pengaduan masyarakat + Tindak Turun Tangan :

    Didasarkan pada rekomendasi hasil uji silang dan analisis masalah

    dari ketidaksesuaian pelaksanaan dengan rencana ( TEMUAN )

    Evaluasi Pelaksanaan :

    Ketepatan Sasaran.Lokasi, pendampingan, sosialisasi, jenis

    kegiatan

    Manajemen Pengelolaan Kesesuaian biaya, Volume, Waktu

    dan Kualitas

    Partisipasi Masyarakat..Perencanaan, Pengelolaan dan

    Pemeliharaan

    5) PENGELOLAAN : Pengelolaan Pasca

    Serah terima pengelolaan dari OMS/LKDSatker

    KabPemerintah Desa

    Berdasarkan Konsep Peberdayaan :

    1. Memberikan peluang kepada masyarakat Untuk

    mengembangkan potensi dan membuka diri terhadap

    peluang

    2. Meningkatkan Kapasitas masyarakat Berupa pencapaian

    peluang, pelatihan dan pendidikan teknis maupun non

    teknis

  • 7/25/2019 Ustek Konsultan Manajemen Kabupaten

    34/62

    Usulan Teknis KMK-28

    PT. Rekayasa Perkasa Consultant

    - 34 -

    3. Mengoptimalkan aset yang ada sebagai sumber daya yang

    berkelanjutan.

    I. Kriteria Penyelenggaraan Infrastruktur

    Kriteria Pemilihan Prasarana

    Kriteria Umum

    Kegiatan yang akan dilaksanakan harus mempertimbangkan hal-hal

    sebagai berikut:

    1. Memenuhi kebutuhan prasarana yang mendesak bagi

    masyarakat miskin dan diusulkan oleh masyarakat melalui

    musyawarah desa.

    2. Langsung memberikan manfaat bagi masyarakat terutama

    kelompok miskin di desa.

    3. Berorientasi pada pengembangan wilayah perdesaan.

    4. Penyediaan lahan untuk prasarana disediakan oleh masyarakat.

    5.

    Dapat dilaksanakan dan berfungsi dalam tahun anggaran 2005.

    6. Memprioritaskan pemberian kesempatan kerja kepada tenaga

    kerja lokal dan penggunaan material setempat.

    7. Penggunaan teknologi sederhana yang dapat dilaksanakan oleh

    masyarakat atau teknologi yang sesuai dengan kebutuhan

    setempat.

    8. Merupakan Infrastruktur yang dapat dan akan dikelola oleh

    masyarakat.

    9. Menjamin keberlangsungan fungsi prasarana yang dibangun

    dengan format yang ditetapkan.

    10.Tidak menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan, sosial dan

    budaya.

    11.Dapat dilakukan secara terpadu oleh beberapa desa untuk

    menjadi satu program.

  • 7/25/2019 Ustek Konsultan Manajemen Kabupaten

    35/62

    Usulan Teknis KMK-28

    PT. Rekayasa Perkasa Consultant

    - 35 -

    Pemilihan jenis Infrastruktur di lokasi sasaran dilakukan dengan

    memperhatikan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:

    1. Prasarana yang mendukung aksesibilitas serta mengurangi

    keterisolasian, berupa jalan desa, titian, jembatan desa,

    dan/atau tambatan perahu, serta perahu.

    2. Prasarana yang mendukung kegiatan peningkatan produksi

    pangan, berupa irigasi desa.

    3.

    prasarana untuk pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat

    perdesaan, berupa penyediaan air bersih.

    Inti Pelaksanaanya adalah serangkaian kegiatan yang mencakup

    persiapan, pemberdayaan, perencanaan, pelaksanaan fisik,

    pengawasan, sampai dengan serah terima prasarana. Dalam tahapan

    pelaksanaan program tersebut terdapat beberapa hal yang perlu

    diperhatikan: (a) masyarakat merupakan pemilik kegiatan, sedangkan

    konsultan pendamping dan aparat pemerintah berperan sebagai

    fasilitator, (b) masyarakat miskin dan kelompok perempuan diharapkan

    berperan serta aktif dalam pelaksanaan kegiatan.

    Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Perdesaan dapat

    dikelompokkan menjadi:

    1. Persiapan

    2. Sosialisasi

    3.

    Perencanaan

    4. konsolidasi

    5. Pelaksanaan Fisik

  • 7/25/2019 Ustek Konsultan Manajemen Kabupaten

    36/62

    Usulan Teknis KMK-28

    PT. Rekayasa Perkasa Consultant

    - 36 -

    Berikut uraian di bawah ini :

    Persiapan Pembangunan Infrastruktur Perdesaan

    Kegiatan persiapan program merupakan bagian dalam tahap

    pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Perdesaan. Kegiatan tersebut

    meliputi :

    1. Pembentukan tim koordinasi

    2. Penyusunan pedoman dan program

    3.

    pengadaan konsultan pendamping

    4. Penetapan lokasi dan pagu anggaran

    Pembentukan Tim koordinasi

    Untuk menjalankan fungsi pemerintah sebagai fasilitator dan pelaksana

    monitoring, maka dalam pelaksanaan program ini dibentuk Tim

    Koordinasi pada beberapa tingkatan, yaitu:

    1. Tim Koordinasi Pusat, terdiri dari Tim Pengarah Pusat yang dibentuk

    melalui SK Menteri PU dan Tim Pelaksana Pusat melalui SK Dirjen

    Cipta Karya.

    2. Tim Koordinasi Propinsi, terdiri dari Tim Pengarah Propinsi yang

    dibentuk melalui Keputusan Gubernur dan Tim pelaksana Propinsi

    yang dibentuk melalui Keputusan Sekretaris Daerah Propinsi.

    3. Tim Koordinasi Kabupaten/Kota, terdiri dari Tim Pengarah

    Kabupaten/Kota yang dibentuk melalui Keputusan

    Bupati/Walikota dan Tim Pelaksana Kabupaten/Kota yang

    dibentuk melalui Keputusan Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota.

    4. Tim Kecamatan yang dibentuk malalui Keputusan Bupati/Walikota.

  • 7/25/2019 Ustek Konsultan Manajemen Kabupaten

    37/62

    Usulan Teknis KMK-28

    PT. Rekayasa Perkasa Consultant

    - 37 -

    Penyusunan Pedoman dan program

    Penyusunan Pedoman dan Program dilaksanakan dengan cara

    sebagai berikut:

    1. Persiapan Kebijakan Pembangunan Infrastruktur Perdesaan

    termasuk penentuan pendekatan, prinsip, mekanisme, dan

    indikator keberhasilan. Persiapan ini ditindaklanjuti demean

    pembuatan Pedoman Umum, Pedoman Pelaksanaan, dan

    Petunjuk Teknis Sektor (Jalan, Air Bersih, dan Irigasi). Kemudian

    materi tersebut disosialisasikan secara berjenjang di setiap

    tingkatan.

    2. Penetapan kriteria-kriteria sebagai acuan dalam pelaksanaan

    program, yang terdiri dari kriteria lokasi desa sasaran, kriteria

    pemilihan prasarana dalam pelaksanaan fisik, kriteria pelaksanaan

    kegiatan yang berbasis masyarakat, dan kriteria keberhasilan

    program.

    Pengadaan Konsultan Pendamping

    Konsultan Pendamping dalam Pembangunan Infrastruktur Perdesaan

    dapat diklasifikasikan sebagai KPT, KME, KMPr, dan KPK. Pengadaan

    konsultan pendamping dilaksanakan melalui proses pelelangan

    terbuka. Untuk itu pengadaan konsultan pendamping dilakukan secara

    berjenjang, pengadaan KPT dan KME dilaksanakan di Pusat oleh Satker

    Sementara Pusat, pengadaan KMPr di tiap Propinsi oleh Satker masing-

    masing Propinsi, dan pengadaan KPK sesuai paket-paket KPK dilakukan

    oleh Satker Sementara Propinsi. Proses pelelangan dilakukan sesuai

    dengan Keppres No. 61 tahun 2004 tentang perubahan atas Keppres

    No. 80 tahun 2003 tentang Pedoman Pengadaan Dan Jasa Pemerintah.

    Sesuai dengan acuan yang diberikan oleh Tim Pengarah Pusat, maka

    masing-masing daerah, dalam hal ini propinsi dan kabupaten/kota,

    melakukan persiapan pengadaan konsultan pendamping.

  • 7/25/2019 Ustek Konsultan Manajemen Kabupaten

    38/62

    Usulan Teknis KMK-28

    PT. Rekayasa Perkasa Consultant

    - 38 -

    Penetapan Lokasi dan Pagu Anggaran

    Penetapan alokasi sasaran tiap Kabupaten/Kota sesuai kriterai sebagai

    berikut:

    1.Kabupaten/Kota sasaran tidak termasuk Kab/Kota di Propinsi NAD

    dan Sumut yang sudah tercakup dalam Program Rehabilitasi dan

    Rekonstruksi NAD dan Nias, dan kota-kota di DKI Jakarta.

    2.Setiap Kab/Kota yang tercakup dalam Program mendapatkan

    bagian minimal 30 desa untuk Kabupaten Tertinggal dan untuk non

    Kabupaten Tertinggal mendapat minimal 10 desa kecuali

    Kab/Kota yang jumlah desanya lebih kecil dari angka minimal

    tersebut, di mana Kabupaten Tertinggal disusun sesuai Kepmen PDT

    No.001/KEP/M-PDT/II/2005.

    3.Alokasi desa sasaran di setiap Kab/Kota dibagi secara proporsional

    sesuai dengan jumlah desa di setiap Kab/Kota, dengan

    memberikan prioritas pada Kabupaten tertinggal, dan dengan

    mempertimbangkan kondisi infrastruktur di setiap desa, khususnya

    pada desa yang tertinggal infrastrukturnya.

    4.Hasil akhir proses ini merupakan desa sasaran per Kab/Kota.

    Sosialisasi dan Diseminasi

    Sosialisasi Tingkat Pusat

    Kegiatan Sosialisasi di tingkat pusat dipersiapkan dan dilaksanakan oleh

    TKP. Sosialisasi tingkat pusat dilaksanakan dengan mengundang instansi

    pemerintahan pusat, propinsi, dan kabupaten yang terkait yang

    ditujukan pada Ketua Bappeda Propinsi, Kepala Dinas PU Propinsi,

    Bupati/Walikota, Ketua Beppda Kabupaten/Kota, dan Kepala Dinas

    Kabupaten/Kota.

    Materi sosialisasi terdiri dari Pedoman Umum, Pedoman Pelaksanaan,

    dan Petunjuk Teknis (Jalan, Air Bersih, dan Irigasi), serta dokumen

    penting lainnya.

  • 7/25/2019 Ustek Konsultan Manajemen Kabupaten

    39/62

    Usulan Teknis KMK-28

    PT. Rekayasa Perkasa Consultant

    - 39 -

    Sosialisasi Tingkat Propinsi

    Kegiatan sosialisasi di tingkat propinsi dipersiapkan dan dilaksanakan

    oleh TKPr sesuai kebijakan TKP. Sosialisasi tingkat propinsi dilaksanakan

    dengan mengundang instansi pemerintahan propinsi, dan Kabupaten

    yang terkait di propinsi yang ditambah dengan Satker Sementara

    Propinsi, Satker Sementara Kabupaten/Kota. Pada sosialisasi ini

    diundang pula anggota DPRD, Lembaga Swadaya Masyarakat, dan

    Tokoh Masyarakat, serta Perguruan Tinggi di tingkat Propinsi. Materi

    Sosialisasi terdiri dari Pedoman Umum, Pedoman Pelaksanaan, dan

    Petunjuk Teknis(Jalan,Air Bersih, dan Irigasi) serta dokumen penting

    lainnya.

    Sosialisasi Kabupaten/Kota

    Kegiatan sosialisasi di tingkat kabupaten/kota dipersiapkan dan

    dilaksanakan oleh TKK. Sosialisasi dilaksanakan dengan mengundang

    instansi pemerintahan kabupaten/kota yang terkait, Muspika dan

    aparat desa terpilih di kabupaten/kota yang bersangkutan, serta

    Kabupaten/Kota. Sosialisasi yang dilaksanakan di kabupaten/kota juga

    mengundang anggota DPRD, Lembaga Swadaya Masyarakat, Tokoh

    Masyarakat, dan Kelompok/organisasi Masyarakat. Materi sosialisasi

    terdiri dari Pedoman Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis(Jalan, Air Bersih,

    dan Irigasi) serta dokumen penting lainnya.

    Dalam sosialisasi pemerintah desa diharapkan dapat menyediakan

    data dan informasi mengenai referensi bagi masyarakat dalam

    menyusun usulan kegiatan Pembangunan Infrastruktur Perdesaan IP,

    sehingga diharapkan tidak terjadi tumpang tindih kegiatan dan

    pembiayaan pembangunan.

  • 7/25/2019 Ustek Konsultan Manajemen Kabupaten

    40/62

    Usulan Teknis KMK-28

    PT. Rekayasa Perkasa Consultant

    - 40 -

    Sosialisasi Tingkat Kecamatan / Desa

    Kegiatan sosialisasi dengan masyarakat di tingkat Kecamatan / Desa,

    melakukan sosialisasikan Pembangunan Infrastruktur Perdesaan secara

    umum, dan fasilitator kecamatan (FK) harus cermat, dan aktif dalam

    melihat peluang-peluang permasalahan di kecamatan/desa dengan

    menggali informasi sebanyak-banyaknya yang berkaitan dengan

    infrastruktur.

    Fasilitator Kecamatan, pendekatan tahap awal ; berkenalan kepada

    masyarakat, dan untuk memudahkan pekerjaan FK memerlukan

    pendamping untuk membantu menjelaskan kepada masyarakat baik

    Kepala Desa, Tokoh Masyarakat Desa, dsb. Masalah-masalah

    infrastruktur harus di cek dilapangan (survey) dan melakukan

    pengukuran, di sketsa, di foto. Permasalahan infrastruktur tingkat

    perencanaan bersifat ringan / cepat dalam pengerjaannya.

    Perencanaan

    Musyawarah Pembentukan OMS dan FD

    Musyawarah Desa I dilaksanakan Satker kabupaten/kota/TKK, tim

    kecamatan, didukung oleh Kepala Desa. Kegiatan ini bertujuan untuk :

    a. Mensosialisasikan Pembangunan Infrastruktur Perdesaan kepada

    aparat pemda, tokoh masyarakat di tk. Desa,

    b. Memilih dan menetapkan OMS/Pokmas/LKD sebagai penanggung

    jawab operasional kegiatan desa,

    c. Memilih dan menetapkan KD sebagai akor pemberdayaan

    d. Mengidentifikasi kebutuhan prasarana perdesaan dan

    mengidentifikasi permasalahan khusus yang berkaitan dengan

    infrastruktur yang terdapat di desa tsb.

  • 7/25/2019 Ustek Konsultan Manajemen Kabupaten

    41/62

    Usulan Teknis KMK-28

    PT. Rekayasa Perkasa Consultant

    - 41 -

    Musyawarah II Identifikasi Permasalahan

    Setelah Musyawarah Desa I, OMS/Pokmas/LKD dan KD langsung

    bertugas mengidentifikasi permasalahan dan mengumpulkan aspirasi

    masyarakat untuk memverifikasi masukan-masukan Satker

    Kabupaten/Kota dan/atau TKK serta Tim Kecamatan mengenai

    permasalahan desa/kelurahan. Untuk itu KD perlu mempelajari kondisi

    dan situasi sosial, ekonomi, budaya, sumber data serta permasalahan

    infrastruktur yang menonjol, didukung oleh Tim Kecamatan, apabila

    dibutuhkan dapat pula didukung oleh TKK.

    Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:

    a. OMS/Pokmas/LKD dan KD dibantu oleh Tim Kecamatan melakukan

    identifikasi masalah yang terdapat di desa tersebut.

    b. OMS/Pokmas/LKD dan KD memverifikasi temuan di lapangan

    dengan temuan awal dari Satker Kabupaten/Kota dan/atau TKK

    c. OMS/Pokmas/LKD dan KD dibantu oleh mengumpulkan informasi

    dan data pendukung berkaitan dengan gagasan yang muncul di

    masyarakat.

    Penyusunan Rencana Kegiatan

    Penyusunan rencana kegiatan dilakukan oleh OMS/Pokmas/LKD dan

    KD bersama Satker. Sementara Kabupaten/Kota dan/atau TKK serta Tim

    Kecamatan. Satker Sementara Kabupaten/Kota dan/atau TKK bertugas

    membimbing proses penyusunan usulan kegiatan ini secara teknis dan

    membantu terwujudnya konsep pemberdayaan. Peran Satker

    Sementara Kabupaten/Kota dan/atau TKK dalam hal ini adalah

    meningkatkan kemampuan teknis masyarakat dalam memecahkan

    permasalahan di daerahnya. Sementara TimKecamatan bertugas

    membantu meningkatkan peran serta aktif masyarakat dalam proses

    pembangunan.

    Proses yang dilakukan dalam Penyusunan Usulan Kegiatan ini adalah:

  • 7/25/2019 Ustek Konsultan Manajemen Kabupaten

    42/62

    Usulan Teknis KMK-28

    PT. Rekayasa Perkasa Consultant

    - 42 -

    a. Penyusunan Rencana Kegiatan (preliminary).

    Penyusunan rencana kegiatan ini dilakukan oleh OMS/Pokmas/LKD

    dan KD dengan bimbingan Satker Sementara Kabupaten/Kota

    dan/atau TKK serta Tim Kecamatan. Hasil kegiatan ini diwujudkan

    dalam rencana kegiatan (proposal) yang terdiri dari:

    Latar belakang yang mendasari kegiatan pembangunan

    infrastuktur yang didanai

    Melalui Pembangunan Infrastruktur Perdesaan IP

    Tujuan dan sasaran yang hendak dicapai dengan pelaksanaan

    pembangunan

    Infrastruktur Perdesaan. Tujuan merupakan rencana yang ingin

    dicapai

    Pada tingkat desa, sedangkan sasaran merupakan hal-hal yang

    hendak dicapai dari

    Pelaksanaan kegiatan

    Manfaat pekerjaan terhadap masyarakat dan lingkungan hidup

    desa/kelurahan

    Pelaksanaan pekerjaan, baik yang berhubungan dana, waktu,

    pelaksana dan

    Pelaku-pelaku lain yang mungkin terlibat

    Mekanisme pelaksanaan, pengelolaan dan pengawasan.

    b.

    Finalis Usulan Kegiatan

    Finalisasi usulan kegiatan dilakukan untuk perbaikan dan

    pembenahan terutama apabila ditemukan hal-hal yang belum

    sempurna. Tetapi tidak mengubah kandungan isi secara substansi.

  • 7/25/2019 Ustek Konsultan Manajemen Kabupaten

    43/62

    Usulan Teknis KMK-28

    PT. Rekayasa Perkasa Consultant

    - 43 -

    Desain dan RAB

    Setelah usulan kegiatan selesia difinalisasi, Langkah selanjutnya adalah

    penyusunan rencana teknis dan RAB yang dilaksanakan oleh

    OMS/Pokmas/LKD, KD besama Satker Sementara Kabupaten/Kota

    dan/atau TKK serta Tim Kecamatan. Hasil dari kegiatan ini harus melalui

    persetujuan Tim Kecamatan.

    Pada tahap ini dilaksanakan:

    a.

    Penyusunan Rencana Teknis;

    Hasil Penyusunan Rencana Teknis diwujudkan dalam dokumen

    rencana teknis dan gambar desain

    Penyusunan rencana teknis harus mengacu kepada Petunjuk Teknis

    Sektor (Jalan dan Jembatan Desa, Air Bersih, Irigasi Perdesaan, dan

    Tambatan Perahu).

    b. Penyusunan Rencana Anggaran dan Biaya (RAB);

    Hasil penyusunan RAB berupa perhitungan volume pekerjaan,

    (berdasarkan Rencana Teknis yang telah disusun), harga dari

    berbagai macam bahan/material, alat dan tenaga yang

    dibutuhkan pada suatu kontruksi.

    Tujuan kegiatan penghitungan rencana anggaran biaya adalah

    untuk memprediksi biaya pelaksanaan. Melalui penghitungan RAB

    dapat diketahui taksiran biaya setiap item/sub kegiatan. Perlu

    dicatat bahwa taksiran biaya yang dibuat bukanlah final cost

    (biaya sebenarnya). Final cost akan diperoleh pada saat

    pelaksanaan. Dalam penyusunan RAB, OMS/Pokmas/LKD dan KD

    dapat didukung Satker Sementara Kabupaten/Kota dan/atau TKK

    serta Tim Kecamatan.

  • 7/25/2019 Ustek Konsultan Manajemen Kabupaten

    44/62

    Usulan Teknis KMK-28

    PT. Rekayasa Perkasa Consultant

    - 44 -

    Pelaksanaan Fisik :

    Musyawarah III Persiapan Pelaksanaan Pembentukan KPP

    Musyawarah Desa tahap III menetapkan mekanisme dan rencana

    pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur. Pada ini diharapkan dapat

    dicapai kesepakatan masyarakat mengenai mekanisme pelaksanaan,

    apakah seluruh pekerjaan akan dilaksanakan secara swakelola oleh

    masyarakat atau beberapa pekerjaan membutuhkan kerjasama

    operasional dengan pihak ketiga dengan mengikuti peraturan

    perundangan yang berlaku. Pada musyawarah ini juga disampaikan

    rencana detail pelaksanaan yang mencakup jadual pelaksanaan,

    mekanisme pelaksanaan, dan sumberdaya.

    Pada musyawarah Desa III ini dibentuk pula KPP. KPP beranggotakan

    masyarakat setempat, terutama yang akan memfaatkan prasarana

    perdesaan yang akan dibangun, dan aparat desa(kecuali Kepala

    Desa). Kelompok ini akan bertanggung jawab terhadap operasi dan

    pemeriharaan untuk pelestarian prasarana terbangun. KPP bekerja

    sejak tahap pelaksanaan pembanguna, sebagai pengawas

    pelaksanaan kegiatan. Bila kemudian ditetapkan pelaksanaan fisik

    kegiatan dilakukan bersama dengan desa/beberapa desa lain yang

    berdampingan, maka tata cara pelaksanaan dan pencairan dana

    harus dirumuskan bersama antar desa-desa bersangkutan. Untuk

    pelaksanaan fisik yang dilakukan dengan kontraktual (oleh kontraktor)

    atau bagian dari SKO, maka hasil musyawarah III harus segara ditindak

    lanjuti dengan persiapan, pelelangan dan pengendalian pelaksanaan

    oleh Satker Sementara Kabupaten/Kota. Namun masyarakat tetap

    berperan-serta dalam pengawasan proses pelelangan dan

    pelaksanaan.

  • 7/25/2019 Ustek Konsultan Manajemen Kabupaten

    45/62

    Usulan Teknis KMK-28

    PT. Rekayasa Perkasa Consultant

    - 45 -

    Mekanisme pelaksanaan Musyawarah Desa III:

    a. OMS/Pokmas/LKD dibantu oleh KD dan FK melaksanakan

    Musyawarah Desa III dan menyiapkan materi yang akan

    disampaikan.

    b. Ketua OMS/Pokmas/LKD menjelaskan pokok-pokok hasil diskusi

    Musyawarah Desa II.

    c. Peserta menyepakati rencana dan jadual pelaksanaan kegiatan,

    yang kemudian memberikan wewenang kepada OMS/Pokmas/LKD

    untuk melaksanakannya.

    Kontrak Pelaksanaan OMSSatker kab. / Kota

    Hasil dari Musyawarah Desa III tentang mekanisme pelaksanaan

    ditindaklanjuti dengan penandatanganan kontrak kerja berupa Surat

    Pemberian Pelaksanaan Pekerjaan (SP3) antara OMS/Pokmas/LKD

    dengan Kuasa Pengguna Anggaran Satker Sementara

    Kabupaten/Kota.

    Dalam kontrak kerja, dinyatakan bahwa pembayaran dilakukan

    dimuka dan selanjutnya mempertimbangkan kemajuan pekerjaan di

    lapangan yang lakukan dalam 3 (tiga) tahap. Tahap pertama sebesar

    40%, bisa dicairkan setelah penandatanganan kontrak. Selanjutnya 40%

    berikutnya dibayarkan pada saat progress pelaksanaan kegiatan

    sudah mencapai minimal 36%, dan sisanya sebesar 20% dibayarkan

    pada saat progress pelaksanaan kegiatan sudah mencapai minimal

    72%.

    Pelaksanaan Kegiatan Fisik

    Proses pelaksanaan konstruksi meliputi beberapa kegiatan yang terkait

    didalamnya, seperti penyiapan lokasi, pengadaan material,

    pelaksanaan konstruksi, pengadaan alat dan pengendalian tenaga

  • 7/25/2019 Ustek Konsultan Manajemen Kabupaten

    46/62

    Usulan Teknis KMK-28

    PT. Rekayasa Perkasa Consultant

    - 46 -

    kerja, pengendalian waktu pelaksanaan serta pengendalian

    pengeluaran dana oleh pelaksana.

    Pelaksana fisik infrastruktur perdesaan mulai dilakukan segera setelah

    penandatanganan kontrak. Untuk meningkatkan transparansi dan

    akuntabilitas, masyarakat turut berperan aktif dalam pengawasan

    pelaksanaan.

    Pada tahap ini, KD dan FK bertanggung jawab memberikan

    pendampingan teknis dan monitoring pelaksanaan kegiatan di

    lapangan bersama-sama dengan KPP, serta didukung oleh KMK.

    Pelaksanaan fisik prasarana harus mengacu kepada Petunjuk Teknis

    Sektor jalan perdesaan, air bersih perdesaan, dan irigasi perdesaan.

    (Bisa dilihat pada Format Rencana Jadwal dan Kurva S)

    Supervisi

    Supervisi atau pengawasan pelaksanaan pekerjaan fisik dilaksanakan

    oleh pihak (KPP, KD, Tim Kecamatan, Kepala Desa, dan TPK) dimana

    tanggung jawab pelaksanaannya dipegang oleh FK. Setiap pihak

    diharapkan mampu untuk melaksanakan fungsi pengendalian kualitas

    bahan dan material, pengendalian volume, pemanfaatan dana,

    pengendalian sumbangan masyarakat, dan pengendalian waktu

    pelaksanaan.

    1.

    Pemantauan Konstruksi

    Tujuan pemantauan adalah untuk memastikan kesesuaian

    pelaksanaan pekerjaan fisik agar sesuai dengan rencana dan

    tujuan yang diharapkan. Dilakukan dengan pengumpulan

    informasi terkait pekerjaan fisik, seperti pengecekan kualitas

    material, pemantauan pelaksanaan konstruksi melalui

    pengukuran progress harian dan mingguan, pemantauan

    pemanfaatan dana dan jumlah pekerjaan yang bepartisipasi

  • 7/25/2019 Ustek Konsultan Manajemen Kabupaten

    47/62

    Usulan Teknis KMK-28

    PT. Rekayasa Perkasa Consultant

    - 47 -

    serta pemantuaun terhadap permasalahan dan kesulitan yang

    dihadapi selama pekerjaan konstruksi, misalnya kejadian alam

    seperti cuaca, ataupun bencana alam.

    2. Pelaporan

    Bagian lain dari supervisi adalah pencacatan dan

    pendokumentasian hasil dan proses di lapangan. Cacatan dan

    dokumentasi ini disusun dalam bentuk laporan, yang harus dibuat

    secara sederhana dan seringkas mungkin dan dilakukan secara

    berkala.

    Hal-hal yang harus dimuat dalam laporan FK dan KD:

    1. Laporan Harian (Progress, pemasukan dan penggunaan

    marerial, cuaca)

    2. Pengisian Buku Bimbingan (Instruksi)

    3.

    Kemajuan pelaksanaan kegiatan fisik dan keuangan

    4. Jumlah dan asal pekerja, dan penggunaan material

    5. Kesesuaian waktu pelaksanaan

    6. Foto yang menggambarkan kondisi lapangan (0%; 40%; 80%;

    100%)

    Laporan Pertangungjawaban OMS/Pokmas/LKD

    Laporan pertanggung-jawaban OMS/Pokmas/LKD dibuat setelah

    kegiatan fisik selesai atau pada saat batas waktu penyelesaian

    pekerjaan habis (akhir tahun anggaran 2005). Laporan pertanggung-

    jawaban tersebut disampaikan kepada pemerintah dan masyarakat

    desa.

  • 7/25/2019 Ustek Konsultan Manajemen Kabupaten

    48/62

    Usulan Teknis KMK-28

    PT. Rekayasa Perkasa Consultant

    - 48 -

    Apabila pekerjaan fisik sudah selesai (mencapai 100%), laporan

    pertanggung-jawaban OMS/Pokmas/LKD terdiri dari Laporan

    Penyelesaian Pelaksanaan Kegiatan (LP2K), Realisasi Kegiatan dan

    Biaya (RKB).

    Apabila pelaksanaan kegiatan fisik tidak sesuai pada waktunya

    (pada akhir tahun anggaran belum mencapai 100%) maka laporan

    pertanggungjawaban OMS/Pokmas/LKD harus terdiri dari Laporan

    Pembuatan Realisasi Kegiatan dan Biaya (RKB), Pembuatan Berita

    Acara Status Pelaksanaan Kegiatan (BASPK), dan Pembuatan Surat

    Pernayataan Penyelesaian Pelaksanaan Kegiatan (SP3K).

    a. Pembuatan Laporan Penyelesaian Rencana Kegiatan

    Laporan penyelesaian pelaksanaan kegiatan (LP2K) adalah

    laporan yang ditandatangani oleh Ketua OMS/Pokmas/LKD

    dan diketahui KD untuk menyatakan bahwa seluruh seluruh

    jenis kegiatan telah selesai dilaksanakan (kondisi 100%) serta

    siap diperiksa oleh Tim Kecamatan dan Satker Sementara

    Kabupaten/Kota. Kondisi 100% dapat dicapai setelah

    dilakukan Testing and Commisioning. Testing and

    Commisioning dilakukan bersama-sama Satker Sementara

    kabupaten/kota, Tim Kecamatan dan KPP

    Pada saat LP2K ditandatangani seluruh administrasi baik

    pertanggung-jawaban dana maupun jenis administrasi lainnya

    sudah dilengkapi dan dituntaskan, termasuk realisasi kegiatan

    dan biaya (RKB). Lembar LP2K yang sudah ditandatangani

    diserahkan pada FK dengan tembusan kepada Tim

    Kecanmatan dan PK Sementara Kabupate/Kota, untuk

    mendapatkan tindak lanjut berupa pemeriksaan dilapangan.

  • 7/25/2019 Ustek Konsultan Manajemen Kabupaten

    49/62

    Usulan Teknis KMK-28

    PT. Rekayasa Perkasa Consultant

    - 49 -

    b. Pembuatan Realisasi Kegiatan dan Biaya (RKB)

    OMS/Pokmas/LKD bersama KD harus membuat rincian realisasi

    kegiatan dan biaya berikut rekapitulasinya dan disetujui oleh

    Tim Kecamatan. Hal ini sebagai bentuk penjelasan tentang

    apa saja yang telah dilaksanakan di lapangan serta

    pengguna dana bantuan Pembangunan Infrastruktur

    Perdesaan di desa.

    Realisasi Keggiatan dan Biaya (RKB) harus dibuat dengan

    kondisi pada saat LP2K dibuat pelaksanaan di lapangan. Hal-

    hal yang harus dicatat meliputi harga-harga satuan, volume,

    jumlah HOK terserap, besar dan distribusi dana dari setiap

    kegiatan diluar prasarana seluruhnya. Catatan harus

    berdasarkan kepada kondisi aktual di lapangan dan sesuai

    dengan catatan pelaporan harian. Pada prinsipnya

    pembuatan RKB merekap atau merangkum seluruh catatan

    penggunaan dana dan pelaksanaan kegiatan yang dibuat

    selama pelaksanaan.

    c. Pembuatan Surat Pernyataan Penyelesaian Pelaksanaan

    Kegiatan (SP3K)

    Jika dalam pemeriksaan di lapangan ditemukan adanya

    kekurangan dalam pelaksanaan termasuk dalam hal

    administrasi maka Satker Sementara PKPS BBM IP

    Kabupaten/Kota dapat memberikan kesempatan konstruksi

    dan/atau melakukan perbaikan.

    Surat pernyataan penyelesaian kegiatan ini berisikan

    kesanggupan OMS/Pokmas/LKD untuk menyelesaikan

    kagiatan sampai dengan waktu yang direncanakan, dengan

    sepengetahuan Pejabat Pembuat Komitmen dari Satker

    Sementara Kabupaten/Kota, Kepala Desa dan Camat.

  • 7/25/2019 Ustek Konsultan Manajemen Kabupaten

    50/62

    Usulan Teknis KMK-28

    PT. Rekayasa Perkasa Consultant

    - 50 -

    d. Pembuatan Berita Acara Status Pelaksanaan Kegiatan (BASPK)

    Apabila sampai batas waktu akhir tahun anggaran, ternyata

    kegiatan pembangunan prasarana belum dapat diselesaikan,

    atau dana belum disalurkan seluruhnya, maka Ketua

    OMS/Pokmas/LKD dan FK dengan diketahui oleh Kepala Desa

    membuat Berita Acara Status Pelaksanaan Kegiatan (BASPK)

    sebagai pengganti LP2K, yaitu realisasi kegiatan dan biaya

    hingga saat itu maupun gambar-gambar infrastruktur

    terbangun hingga saat itu. Jika pada saat BASPK masih

    terdapat sisa dana yang belum terserap dari KPPN maka sisa

    dana tersebut tidak dapat ditarik kembali dan harus

    dikembalikan ke kas Negara.

    e. Pembuatan dokumen Penyelesaian

    Dokumen penyelesaian merupakan satu buku yang secara

    garis besar berisi tentang laporan penanggung-jawaban

    OMS/Pokmas/LKD selaku pelaksana termasuk rincian realisasi

    penggunaan biaya dan lampiran pendukung lainnya.

    Dokumen dalam lampiran pendukung adalah gambar-

    gambar infrastruktur terbangun, laporan harian, laporan

    mingguan dan laporan bulanan serta laporan kemajuan fisik.

    Dokumen tersebut harus sudah dapat diselesaikan oleh

    OMS/Pokmas/LKD bersama FK dan KD untuk disampaikan

    kepada Tim Kecamatan Selambat-lambatnya 1 (satu) minggu

    sejak tanggal serah terima pekerjaan. Jika sampai waktu

    tersebut dokumen penyelesaian belum dituntaskan, maka

    Ketua OMS/Pokmas/LKD, FK dan Tim Kecamatan harus

    membuat Berita Acara Keterlambatan dan Kesanggupan

    penyelesaiannya untuk kedapa TKK.

  • 7/25/2019 Ustek Konsultan Manajemen Kabupaten

    51/62

    Usulan Teknis KMK-28

    PT. Rekayasa Perkasa Consultant

    - 51 -

    Serah terima hasil

    Serah terima hasil pekerjaan dilakukan setelah fisik infrastruktur di

    lapangan selesai dilaksanakan, dan operasional prasarana perdesaan

    yang dibangun sudah sepenuhnya dapat berfungsi dan

    berbermanfaat. Setelah tahap Konstruksi fisik selesai selanjutnya

    dilakukan serah terima pekerjaan dari OMS/Pokmas/LKD kepada Kuasa

    Pengguna Anggaran (Satker Sementara Kabupaten/Kota).

    Selanjutnya pengelolaan infrastruktur terbangun diserahkan oleh Kuasa

    Pengguna Anggaran (Satker Sementara Kabupaten/Kota) kepada

    Pemerintah Desa/Kelurahan untuk digunakan, dilelola, dan dilestarikan

    oleh masyarakat (KPP).

  • 7/25/2019 Ustek Konsultan Manajemen Kabupaten

    52/62

    Usulan Teknis KMK-28

    PT. Rekayasa Perkasa Consultant

    - 52 -

    Team Leader

    Team Leader berlatang belakang pendidikan minimal S1, diprioritaskan

    memiliki penguasaan pembangunan infrastruktur wilayah dengan latar

    belakang teknis sipil atau pembangunan perdesaan, dengan

    pengalaman kerja minimal 7 tahun.

    Berpengalaman dalam pengelolaan proyek pembangunan perdesaan

    dan mampu memimpin kelompok profesional. Memahami mekanisme

    pembangunan di daerah, struktur dan manajemen pemerintahan

    termasuk di dalamnya pelaksanaan otonomi daerah, serta mengenal

    jaringan kerja lembaga swadaya masyarakat (LSM).

    Team Leader bertanggung jawab :

    - Pengendalian seluruh tenaga dari konsultan;

    -Mengkoordinasi seluruh kegiatan persiapan, pelaksanaan fisik,

    pengendalian, supervisi, monitoring;

    - Bertanggungjawab terhadap kerja konslutan;

    - Menjamin Pelaksanaan program sesuai dengan pedoman umum

    dan pedoman pelaksanaan PPIP 2007

    - Memantau penggunaan dana dan dokumen penagihan;

    - Mengembangkan jaringan kerja dengan lembaga-lembaga yang

    memiliki kompetensi dalam pemberdayaan masywakat serta

    lembaga hukum yang ada;

    - Melakukan pengendalian pelaksanaan program melalui

    pemantauan, pelaporan dan evaluasi;

    - Memberikan saran dan penanganan pengaduan, serta alternatif

    tindak lanjut penanganannya kepada Tim Koordinasi di tingkat

    propinsi dan kabupaten;

    Bab 8

    Tenaga Ahl i dan Tanggung Jawabnya

  • 7/25/2019 Ustek Konsultan Manajemen Kabupaten

    53/62

    Usulan Teknis KMK-28

    PT. Rekayasa Perkasa Consultant

    - 53 -

    - Memberikan dukungan dalam konsolidasi usulan untuk tingkat

    wilayah;

    - Menghimpun informasi, analisa data/informasi,serta merumuskan

    rekomendasi penyelesaian masalah yang serius/menonjol;

    - Mengorganisasi penyusunan laporan pelaksanaan.

    - Melakukan pengumpulan data-data pelaksanaan dan administrasi

    OMS

    - Pemantauan terhadap paska, pelaksanaan.

    - Menyusun rencana kegiatan, laporan kemajuan fisik dan keuangan,

    laporan bulanan, laporan triwulan,dan laporan penyelesaian

    kegiatan dan melaporkan kepada Satuan Kerja Tingkat kabupaten

    dan Satuan Kerja Propinsi dan KMP.

    Tenaga Ahli Teknik Sipil/TAMK

    Ahli Teknik adalah tenaga ahli profesional yang mempunyai jenjang

    pendidikan minimal S1. Latar belakang pendidikan teknis sipil yang

    berpengalaman di bidang pembangunan jalan, drainase, dermaga

    sederhana, sanitasi dan air minum. Memilki pengalaman profesional

    dalam pembangunan perdesaan minimal 5 tahun. Berpengalaman

    dalam bantuan teknis bagi pelaku pembangunan di perdesaan, serta

    kegiatan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat.

    Tenaga Ahli Teknik Sipil ini akan membawahi fasilitator yang berada di

    tingkat desa.

    Ahli teknik sipil akan bertanggung jawab untuk :

    - Melakukan koordinasi di tingkat kabupaten dan desa sasaran dalam

    setiap tahapan pelaksanaan program;

    - Melakukan identifikasi desa sasaran yang sudah melaksanakan

    perencanaan dan melakukan optimalisasi serta penyelesaian

    perencanaan di tingkat desa;

    - Menjamin pelaksanaan fisik clan spesifikasi teknis infrastruktur desa;

  • 7/25/2019 Ustek Konsultan Manajemen Kabupaten

    54/62

    Usulan Teknis KMK-28

    PT. Rekayasa Perkasa Consultant

    - 54 -

    - Melakukan pendamping pemberdayaan masyarakat dan

    pelaksanaan fisik di tingkat desa;

    - Melakukan pengendalian pelaksanaan program pelaksanaan

    program melalui pemantuan, pelaporan dan evaluasi;

    - Memberikan saran penanganan penganduan,serta alternatif tindak

    lanjut penanganannya kepada Tim Koordinasi Kabupaten;

    - Melakukan koordinasi dan komunikasi dengan Tim Koordinasi di

    tingkat kabupaten dan di tingkat desa.

    - Memberikan dukungan teknis fasilitator dan pelaksanaan kegiatan di

    tingkat desa

    - Mengorganisasi penyusunan laporan hasil pendampingan,

    pengawasan, clan monitoring pelaksanaan program;

    - Melakukan pengumpulan data-data pelaksanaan administrasi OMS

    - Pemantauan terhadap paska pelaksanaan,

    - Memantau dan memantau supervisi penanganan masalah maupun

    keluhan dari masyarakat dan pelaku di lapangan.

    - Memantau tindak lanjut penyelesaian masalah dan memfasilitasi

    upaya/proses hukum kasus penyimpangan dana dengan bekerja

    sama dengan semua pihak baik ditingkat wilayah maupun di Pusat;

    - Menyiapkan laporan reguler dan insidentil pelaksanaan tugas dan

    tanggung jawabnya kepada Team Leader.

    Asisten Tenaga Ahli

    Dalam melaksanakan tugasnya, Konsultan tenaga profesional yang

    mempunyai pendidikan minimal S1. Latar belakang pendidikan teknik

    sipil yang berpengalaman di bidang pembangunan minimal 3 tahun

    untuk dijadikan sebagai Assisten Tenaga Ahli.

    Asisten Tenaga Ahli akan berdomisili di propinsi untuk membantu Team

    Leader dalam menjalankan tugas-tugasnya serta membantu Tenaga

    Ahli Teknik dan Tim Pelaksana Propinsi Propinsi dalam

    menyelenggarakan PPIP 2007.

  • 7/25/2019 Ustek Konsultan Manajemen Kabupaten

    55/62

    Usulan Teknis KMK-28

    PT. Rekayasa Perkasa Consultant

    - 55 -

    Untuk mengevaluasi kemajuan pekerjaan maka konsultan harus

    menyerahkan laporan-laporan sebagai berikut :

    1. Laporan Rencana Kegitan

    Laporan Rencana Kegiatan berisi usulan rencana kerja dan

    metodelogi, pelaksanaa dan persiapan persiapannya. Laporan ini

    disampaikan dua minggu setelah SPMK.

    2. Laporan Bulanan

    Laporan bulanan dibuat dengan memuat informasi dan hasil

    pelaksanaan pada bulan bersangkutan mencakup tahapan

    perencanaan, pelaksanaan fisik, pengawasan dan evaluasi,

    permasalahan dan hambatan, serta penanganan pengaduan

    masyarakat. Laporan ini disampaikan setiap akhir bulan.

    3. Laporan Draft Final

    Laporan ini akan konsolidasi dari seluruh laporan, baik laporan rencana

    kegiatan maupun laporan bulanan, serta memberikan berbagai

    rekomendasi, input dan masukan dalam mencakup tahapan

    perencanaan, pelaksanaan fisik, pengawasan dan evaluasi,

    permasalahan dan hambatan, penanganan pengaduan masyarakat

    dan hasil pendampingan dalam paska pelaksanaan/pengelolaan serta

    rekomendasi pengembangan pelaksanaan program dai tahun

    berikutnya. Laporan ini disampaikan setelah 4 bulan sejak SPMK.

    Bab 9

    Pelaporan

  • 7/25/2019 Ustek Konsultan Manajemen Kabupaten

    56/62

    Usulan Teknis KMK-28

    PT. Rekayasa Perkasa Consultant

    - 56 -

    4. Laporan Pelaksanaan Program

    Laporan ini merupakan penyempurnaan dari laporan draft final dan

    merupakan hasil pelaksanaan pendampingan konsultan sampai pada

    masa tugas selesai. Dalam laporan ini juga konsultan akan memberikan

    berbagai rekomendasi dan masukan dalam aspek perencanaan,

    pelaksanaan dan paska pelaksanaan program/pengelolaan serta

    penguatan kelembagaan. Laporan ini disampaikan setelah 6 bulan

    sejak SPMK.

  • 7/25/2019 Ustek Konsultan Manajemen Kabupaten

    57/62

    Usulan Teknis KMK-28

    PT. Rekayasa Perkasa Consultant

    - 57 -

    Dalam suatu paket pekerjaan beberapa Tenaga Ahli akan dibantu oleh

    tenaga Pendukung maka untuk pekerjaan ini, diperlukan dukungan dari

    berbagai tenaga pendukung yaitu;

    1. Fasilitator Pemberdayaan

    Fasilitator Pemberdayaan memiliki tugas dan tanggung jawab:

    Menjamin penyelenggaraan program di tingkat desa sesuai dengan

    pedoman umum dan pedoman pelaksanaan serta petunjuk teknis

    sektor yang sudah ditetapkan.

    Menjamin pemahaman masyarakat lingkup program dan pedoman

    serta petunjuk yang ditetapkan;

    Menjamin keterlibatan masyarakat miskin dan gender dalam

    pelaksanaan program.

    Menjamin dalam penyebarluasan informasi dan tranparasi

    pelaksanaan, melalui media komunikasi dan media lainnya (papan

    pengumuman, dll)

    Melakukan koordinasi dengan kader desa, tokoh masyarakat desa,

    aparat desa dan kecamatan.

    Membantu OMS dalam pelaksanaan kegiatan di tingkat desa;

    Melaporkan kedapa Tim Leader melalui Tenaga Ahli dan dengan

    segera jika terjadi permasalahan yang memerlukan penanganan

    mendesak dan melakukan terhadap permasalahan, temuan,

    pengaduan.

    Melakukan dokumentasi pada setiap tahapan pelaksanaan

    Membuat laporan secara rutin kepada Tim Leader.

    Bab 10

    Staf Pendukung

  • 7/25/2019 Ustek Konsultan Manajemen Kabupaten

    58/62

    Usulan Teknis KMK-28

    PT. Rekayasa Perkasa Consultant

    - 58 -

    2. Fasilitator Teknis

    Fasilitator Teknis memiliki tugas dan tanggung jawab:

    Menjamin penyelenggaraan program di tingkat desa sesuai dengan

    pedoman umum dan pedoman pelaksanaan serta pentujuk teknis

    sektor yang sudah ditetapkan.

    Melakukan seluruh kegiatan optimalisasi perencanaan,

    pengendalian, pengawasan dan evaluasi paska pelaksanaan.

    Memverifikasi gambar rancangan dan RAB yang dibuat oleh OMS

    Memverifikasi progres fisik dan keuangan yang dibuat OMS

    Memberikan advis teknis dalam pelaksanaan program di tingkat

    desa.

    Melakukan pemantauan dan pengawasan di desa desa secara

    rutin

    Mengkoordinasi kegiatan fisik yang ada di lapangan

    Menjamin penggunaan dana dan mutu pelaksanaan kegiatan di

    lapangan

    Membantu OMS dalam pelaksanaan kegiatan di tingkat desa

    Melaporkan kepada Tim Leader melalui Tenaga Ahli dengan segera

    jika terjadi permasalahan yang memerlukan penanganan

    mendesak dan melakukan terhadap permasalahan, temuan,

    pengaduan.

    Melakukan pengumpulan data data pelaksanaan administrasi OMS

    Pemantauan terhadap paska pelaksanaan

    Membuat laporan secara rutin kedapa Tim Leader.

    3. Operator Komputer

    Membantu Team Leader dalam typist/pengetikan pembuatan

    Laporan, form-form questioner dll.

  • 7/25/2019 Ustek Konsultan Manajemen Kabupaten

    59/62

    Usulan Teknis KMK-28

    PT. Rekayasa Perkasa Consultant

    - 59 -

    1. Tunjangan Perumahan / Kantor di masing-masing Kabupaten

    2. Fasilitas transport yang sesuai dengan keadaan lapangan untuk

    inspeksi lapangan

    3.

    Pengeluaran-pengeluaran untuk akomodasi, perjalanan lapangan,

    termasuk kebutuhan sosial dan pengeluaran-pengeluaran lain

    selama pekerjaan lapangan

    4. Biaya untuk mobillisasi dan demobilisasi staf ke dan dari proyek

    5. Biaya untuk staf administrasi pendukung dan pekerjaan harian

    Bab 11

    Fasil i tas Pendukung

  • 7/25/2019 Ustek Konsultan Manajemen Kabupaten

    60/62

    Usulan Teknis KMK-28

    PT. Rekayasa Perkasa Consultant

    - 60 -

    Konsultan menyampaikan terima kasih atas percayaan Pihak Dinas

    Pekerjaan Umum Propinsi Kalimantan Tengah Satuan Kerja

    Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Kalimantan Tengah yang telah

    meminta Konsultan untuk mengajukan penawaran atas Pekerjaan

    tersebut.

    Dalam bab-bab sebelumnya setelah disajikan tentang pemahaman

    Konsultan terhadap Konsultan Manajemen Kabupaten Seruyan,

    Katingan dan Gunung Mas ini dan rencana pelaksanaan pekerjaan

    yang akan dilaksanakan oleh Konsultan jika Konsultan dipercaya untuk

    melaksanakan Pekerjaan ini. Dengan uraian yang telah disajikan

    se