usaha bengkel mobil · sehubungan dengan hal tersebut, dalam rangka menyediakan rujukan bagi ......

111

Upload: dinhthu

Post on 02-Mar-2019

252 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

USAHA BENGKEL MOBIL

BANK INDONESIA 95

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

USAHA BENGKEL MOBIL

BANK INDONESIA

USAHA BENGKEL MOBIL

BANK INDONESIA i

KATA PENGANTAR

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dalam perekonomian nasional

memiliki peran yang penting dan strategis. Namun demikian, UMKM masih memiliki

kendala, baik untuk mendapatkan pembiayaan maupun untuk mengembangkan

usahanya. Dari sisi pembiayaan, masih banyak pelaku UMKM yang mengalami

kesulitan untuk mendapatkan akses kredit dari bank, baik karena kendala teknis,

misalnya tidak mempunyai/tidak cukup agunan, maupun kendala non teknis, misalnya

keterbatasan akses informasi ke perbankan. Dari sisi pengembangan usaha, pelaku

UMKM masih memiliki keterbatasan informasi mengenai pola pembiayaan untuk

komoditas tertentu. Di sisi lain, ternyata perbankan juga membutuhkan informasi

tentang komoditas yang potensial untuk dibiayai.

Sehubungan dengan hal tersebut, dalam rangka menyediakan rujukan bagi

perbankan untuk meningkatkan pembiayaan terhadap UMKM serta menyediakan

informasi dan pengetahuan bagi UMKM yang bermaksud mengembangkan

usahanya, maka menjadi kebutuhan untuk penyediaan informasi pola pembiayaan

untuk komoditi potensial tersebut dalam bentuk model/pola pembiayaan komoditas

(lending model). Sampai saat ini, Bank Indonesia telah menghasilkan 88 judul buku pola

pembiayaan komoditi pertanian, industri dan perdagangan dengan sistem pembiayaan

konvensional dan 21 judul dengan sistem syariah. Dalam upaya menyebarluaskan

lending model tersebut kepada masyarakat maka buku pola pembiayaan ini telah

dimasukkan dalam website Sistem Informasi Terpadu Pengembangan UKM (SI-PUK)

yang terintegrasi dalam Data dan Informasi Bisnis Indonesia (DIBI) dan dapat diakses

melalui internet di alamat www.bi.go.id.

Tak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah

bersedia membantu dan bekerjasama serta memberikan masukan selama penyusunan

ii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

buku lending model. Bagi pembaca yang ingin memberikan kritik, saran dan masukan

bagi kesempurnaan buku ini atau ingin mengajukan pertanyaan terkait dengan buku

ini dapat menghubungi:

Direktorat Kredit, BPR dan UMKMBiro Pengembangan UMKMTim Penelitian dan Pengembangan Perkreditan dan UMKMJl. M.H. Thamrin No.2 Jakarta PusatTelp. (021) 381.8922 atau 381.7794Fax. (021) 351.8951

Besar harapan kami bahwa buku ini dapat melengkapi informasi tentang pola

pembiayaan komoditi potensial bagi perbankan dan sekaligus memperluas replikasi

pembiayaan terhadap UMKM pada komoditi tersebut.

Jakarta, Desember 2008

BANK INDONESIA iii

RINGKASAN POLA PEMBIAYAAN USAHA KECILBENGKEL MOBIL

SKENARIO 1

No Unsur Pembiayaan Uraian

1 Jenis usaha Usaha Bengkel Mobil (UBM)

2 Lokasi usaha Jakarta Utara

3 Dana yang digunakan Investasi : Rp.1.259.000.000

Modal Kerja : Rp. 440.200.000

Total : Rp.1.699.200.000

4 Sumber dana

a. Modal Sendiri Rp. 1.549.200.000

b. Kredit Modal Kerja: Rp. 150.000.000

Suku Bunga : 26,5%

Jangka Waktu : 5 tahun

5 Periode pembayaran kreditAngsuran bunga dibayarkan setiap bulan, angsuran pokok pada akhir tahun ke 5, tetapi dievaluasi setiap tahun

6 Kelayakan usaha

A Periode proyek 5 tahun

B Produk Pelayanan jasa bengkel

C Skala proyek Pendapatan kotor per tahun : Rp 1.010.700.000

D Teknologi Bengkel dengan peralatan standard yang mutakhir

E Pemasaran ProdukKonsumen langsung, perusahaan swasta dan perkantoran pemerintah

7 Kriteria kelayakan usaha

NPV Rp. 718.629.458IRR 34,02%Net B/C Ratio 1,57Pay Back Period 3,19 tahun (39 bulan)BEP Penjualan rata-rata Rp. 683.598.100

Penilaian Layak dilaksanakan

iv POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

No Unsur Pembiayaan Uraian

8 Analisis sensitivitas

(1) Biaya variabel

a Biaya variabel naik 5% - Tidak peka

NPV Rp. 715.652.977 (-0,4%)

IRR 33,94% (-0,2%)

Net B/C Ratio 1,57(tetap)

Pay Back Period 39 bulan (tetap)

Penilaian Layak

b Biaya variabel naik 10% - Tidak peka

NPV Rp. 712.676.495 (-0,8%)

IRR 33,86% (-0,5%)

Net B/C Ratio 1,57(tetap)

Pay Back Period 39 bulan (tetap)

Penilaian Layak

(2) Pendapatan

a Pendapatan turun 5% - Peka

NPV Rp. 545.38.711 (-23,7%)

IRR 29,34% (-13,7%)

Net B/C Ratio 1,43 (-8,9%)

Pay Back Period 44 (lebih lama 5 bulan)

Penilaian Masih Layak

b Pendapatan turun 20% - Ambang kritis

NPV Rp. 24.666.470

IRR 14,72Net B/C Ratio 1,02 Pay Back Period 60

Penilaian Tidak Layak

BANK INDONESIA v

No Unsur Pembiayaan Uraian

(3) Biaya variabel dan pendapatan

Biaya variabel naik 5% dan pendapatan turun 5% - Peka

NPV Rp. 542.162.223 (-24,6%)

IRR 29,26% (-14,0%)

Net B/C Ratio 1,43 (-8,9%)

Pay Back Period 44 (lebih lama 5 bulan)

Penilaian Masih Layak

Biaya variabel naik 10% dan pendapatan turun 5% - Peka

NPV Rp. 539.185.748 (-25,0%)

IRR 29,18% (-14,2%)

Net B/C Ratio 1,43 (-8,9%)

Pay Back Period 44 (lebih lama 5 bulan)

Penilaian Masih Layak

vi POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

SKENARIO 2

No Unsur Pembiayaan Uraian

1 Jenis Usaha Usaha Bengkel Mobil (UBM)

2 Lokasi Usaha DKI Jakarta Utara

3 Dana yang digunakan Investasi awal : Rp.1.259.000.000

Investasi perluasan usaha (thn 3)

Rp.1.250.000.000

Modal Kerja : Rp. 440.200.000

Total : Rp.2.949.200.000

4 Sumber dana

a. Modal Sendiri Rp. 2.449.200.000

b. Kredit Investasi: Rp. 500.000.000

Suku Bunga : 18%

Jangka Waktu : 5 tahun

5 Periode pembayaran kreditAngsuran bunga dibayarkan setiap bulan, angsuran pokok dibayarkan setelah masa grasi 6 bulan

6 Kelayakan usaha

A Periode proyek 7 tahun

B Produk Pelayanan jasa bengkel

C Skala proyek Pendapatan kotor per tahun : Rp. 1.010.700.000 tahun 1, berkembang menjadi Rp. 2.021.400.000 tahun 7

D Teknologi Bengkel dengan peralatan standard yang mutakhir

E Pemasaran ProdukKonsumen langsung, perusahaan swasta dan perkantoran pemerintah

7 Kriteria kelayakan usaha

NPV Rp. 867.507.061IRR 29,32%Net B/C Ratio 1,69Pay Back Period 61 bulanBEP Penjualan rata-rata Rp. 1.003.042.857

Penilaian Layak dilaksanakan

BANK INDONESIA vii

No Unsur Pembiayaan Uraian

8 Analisis sensitivitas

(1) Biaya variabel

a Biaya variabel naik 5% - Tidak peka

NPV Rp. 858.078.719 (-1,1%)

IRR 29,16% (-0,5%)

Net B/C Ratio 1,68 (-0,6%)

Pay Back Period 62 bulan (lebih lama 1 bulan)

Penilaian Layak

b Biaya variabel naik 10% - Tidak peka

NPV Rp. 853.364.548 (-1,6%)

IRR 29,08% (-0,8%)

Net B/C Ratio 1,68(-0,6%)

Pay Back Period 62 bulan(lebih lama 1 bulan)

Penilaian Layak

(2) Pendapatan

a Pendapatan turun 10% - Peka

NPV Rp. 317.955.463 (-63,3%)

IRR 19,79% (-32,5%)

Net B/C Ratio 1,25 (-26,0%)

Pay Back Period 75 bulan (lebih lama 14 bulan)

Penilaian Masih Layak

b Pendapatan turun 15% - Ambang kritis

NPV Rp. 43.179.664

IRR 14,8%

Net B/C Ratio 1,03

Pay Back Period 82 bulan

Penilaian Tidak layak

viii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

No Unsur Pembiayaan Uraian

(3) Biaya variabel dan pendapatan

Biaya variabel naik 5% dan pendapatan turun 10% - Peka

NPV Rp. 308.527.122 (-64,4%)

IRR 19,62% (-33,1%)

Net B/C Ratio 1,25 (-26,0%)

Pay Back Period 76 bulan (lebih lama 15 bulan)

Penilaian Masih Layak

Biaya variabel naik 10% dan pendapatan turun 10% - Peka

NPV Rp. 303.812.951 (-64,9%)

IRR 19,54% (-33,4%)

Net B/C Ratio 1,24 (-26,6%)

Pay Back Period 76 bulan (lebih lama 15 bulan)

Penilaian Masih Layak

BANK INDONESIA ix

DAFTAR ISI

Hal

KATA PENGANTAR …………………………………………………......... i

RINGKASAN ……………………………………………………………….. ii

DAFTAR ISI ………………………………………………………………… viii

DAFTAR GAMBAR …………………….................................................. xi

DAFTAR PHOTO …………………….................................................... xi

DAFTAR TABEL …………………………………………………............... xii

BAB I PENDAHULUAN …………………………………….............. 15

BAB II PROFIL USAHA DAN POLA PEMBIAYAAN 19

2.1 Profil Usaha ………………………………......……....... 19

2.2 Pola Pembiayaan Bank ……………………......…......... 20

BAB III ASPEK PASAR DAN PEMASARAN 23

3.1 Aspek Pasar ……………………………………............. 23

3.1.1 Permintaan ……………………………......…...... 23

3.1.2 Penawaran ……………………………......…...... 25

3.1.3 Analisis Persaingan dan Peluang Pasar .............. 25

3.2 Aspek Pemasaran …………………………......…......... 273.2.1 Harga ………………………………......……....... 27

3.2.2 Jalur Pemasaran dan Promosi ..……................... 28

3.2.3 Kendala Pemasaran ……………......………........ 29

BAB IV ASPEK TEKNIS PELAYANAN JASA BENGKEL

4.1 Lokasi Usaha …………………………………............... 31

4.2 Fasilitas dan Peralatan Pelayanan Jasa ………….....…. 31

x POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

4.3 Bahan Penunjang dan Suku Cadang ……………............ 34

4.4 Tenaga Kerja ………………………………….................. 34

4.5. Teknologi …………………………………………............ 36

4.6 Proses Pelayanan Jasa .……………………...................... 36

4.7 Jumlah, Jenis dan Mutu Pelayanan Jasa ......................... 36

4.8 Produksi Optimum ……………………………................. 38

4.9 Kendala Pelayanan Jasa …………………………............. 38

BAB V ASPEK KEUANGAN

5.1 Pemilihan Pola Usaha …………………………................ 41

5.2 Skenario 1: Kredit Modal Kerja …………………............. 41

5.2.1 Asumsi dan Parameter untuk Analisis Keuangan .. 41

5.2.2 Komponen dan Struktur Biaya Investasi dan Biaya Operasional …………………................................ 42

5.2.3 Kebutuhan Dana Investasi dan Modal Kerja ......... 44

5.2.4 Produksi Jasa dan Pendapatan ……...................... 46

5.2.5 Proyeksi Rugi Laba Usaha dan Break Even Point ... 47

5.2.6 Proyeksi Arus Kas dan Kelayakan Proyek ............. 48

5.2.7 Analisis Sensitivitas Kelayakan Usaha……............. 49

5.2.8 Hambatan dan Kendala …….............................. 52

5.3 Skenario 2: Kredit Investasi untuk Perluasan Usaha ........ 52

5.3.1 Asumsi dan Parameter untuk Analisis Keuangan .. 52

5.3.2 Komponen dan Struktur Biaya Investasi dan Biaya Operasional ………………………........................

53

5.3.3 Kebutuhan Dana Investasi dan Modal Kerja ......... 54

5.3.4 Produksi Jasa dan Pendapatan ……...................... 55

BANK INDONESIA xi

5.3.5 Proyeksi Rugi Laba Usaha dan Break Even Point…. 56

5.3.6 Proyeksi Arus Kas dan Kelayakan Proyek ............... 57

5.3.7 Analisis Sensitivitas Kelayakan Usaha …............ 58

5.3.8 Hambatan dan Kendala ……........................... 60

BAB VI ASPEK EKONOMI, SOSIAL DAN DAMPAK LINGKUNGAN

6.1 Aspek Ekonomi dan Sosial ……………….......……..... 61

6.2 Aspek Dampak Lingkungan ……………......……........ 62

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan ……………………………………............. 65

7.2 Saran ……………………………........…..................... 67

DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………...................... 69

xii POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal

4.1 Tata letak bangunan bengkel mobil ............................................... 35

4.2 Diagram alir pelayanan jasa bengkel mobil ..................................... 37

6.1 Skema penanganan limbah air pencucian mobil ............................. 62

DAFTAR PHOTO

Photo Hal

1.1 Usaha Bengkel Mobil skala kecil menengah …………………....…… 15

3.1Dua UBM bersebelahan tidak mendatangkan dampak pendapatan yang buruk bagi UBM ………………………………..........................

27

4.1 Jalur kerja untuk spooring ............................................................... 32

4.2 Lift cuci (kiri) dan reparasi (kanan) untuk mengangkat mobil ........... 32

4.3 Ruang penjualan suku cadang ........................................................ 33

6.1 Bak pengendapan pasir dan pasir yang telah dikarungkan ............ 62

6.2Bak perlakuan 1 dan 2 untuk pemisahan minyak dan oli bekas dari air pencucian mobil …………………………………...............................

63

BANK INDONESIA xiii

DAFTAR TABEL

Tabel Hal

3.1 Pertumbuhan jumlah mobil penumpang di Indonesia ...................... 23

3.2 Jenis dan frekuensi kebutuhan pelayanan jasa UBM oleh konsumen 24

3.3 Pertumbuhan jumlah unit UBM di DKI Jakarta Utara ....................... 25

3.4 Jenis dan harga pelayanan jasa UBM …………………...................... 28

4.1 Jenis peralatan standar yang diperlukan UBM ................................. 33

4.2 Jumlah dan jenis tenaga kerja serta pendidikannya …………........... 35

4.3 Rincian luasan komposisi bangunan bengkel ………...................…. 36

4.4 Jumlah dan jenis pelayanan jasa UBM ............................................. 38

5.1 Asumsi untuk Analisis Keuangan : Skenario 1 ………………............ 42

5.2 Komposisi Biaya Investasi : Skenario 1 …………………………......... 43

5.3 Komponen Biaya Operasional (Rp) : Skenario 1 ............................... 44

5.4 Komponen dan Struktur Biaya Proyek : Skenario 1 .......................... 45

5.5 Perhitungan Angsuran Bunga dan Kredit : Skenario 1 ..................... 45

5.6 Proyeksi Produksi Jasa dan Pendapatan : Skenario 1 ……………...... 46

5.7 Proyeksi Pendapatan dan Laba Rugi Usaha (juta Rp) : Skenario 1 ..... 47

5.8 Rata-rata Laba Rugi dan BEP Usaha : Skenario 1 ………...………..... 48

5.9 Kelayakan UBM : Skenario 1 ........................................................... 48

5.10 Analisis Sensitivitas Biaya Variabel Naik : Skenario 1 ........................ 49

5.11 Analisis Sensitivitas Pendapatan Turun : Skenario 1 ..………............. 50

5.12 Analisis Sensitivitas Kombinasi : Skenario 1 …………………............ 51

5.13 Asumsi untuk Analisis Keuangan : Skenario 2 ................................. 53

5.14 Komposisi Biaya Investasi : Skenario 2 ............................................. 53

5.15 Komponen dan Struktur Biaya Proyek : Skenario 2 .......................... 55

xiv POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

Tabel Hal

5.16 Perhitungan Angsuran Bunga dan Kredit : Skenario 2 ..................... 55

5.17 Proyeksi Pendapatan : Skenario 2 ................................................... 56

5.18 Proyeksi Pendapatan dan Laba Rugi Isaha (Rp Juta) : Skenario 2....... 56

5.19 Rata-rata Laba Rugi dan BEP Usaha : Skenario 2 ………………........ 57

5.20 Kelayakan UBM : Skenario 2 ........................................................... 57

5.21 Analisis Sensitivitas Biaya Variabel Naik : Skenario 2 ........................ 58

5.22 Analisis Sensitivitas Pendapatan Turun : Skenario 2 ......................... 59

5.23 Analisis Sensitivitas Kombinasi : Skenario 2 ..................................... 59

BANK INDONESIA 1

BAB I PENDAHULUAN

Pola pembiayaan usaha bengkel mobil (UBM) ditujukan untuk bengkel mobil

penumpang (passenger car) dan tidak termasuk bengkel kendaraan umum seperti

bus dan angkutan kota, serta tidak termasuk pula bengkel kendaraan angkutan

barang seperti mobil boks, truk dan truk gandengan. Ditinjau dari aspek pengelolaan,

UBM yang dikaji untuk pola pembiayaan ini adalah UBM perorangan (individual) dan

tidak termasuk UBM dealer merk kendaraan tertentu seperti Auto 2000, Honda dan

BMW.

Skala usaha yang diliput oleh kajian pola pembiayaan UBM adalah skala kecil

dan menengah yang merupakan bengkel dengan aneka pelayanan seperti pencucian

mobil, ganti oli, tune-up, penambalan dan ganti ban, serta perbaikan ringan, dan

pengecatan mobil (Photo 1.1). Pola pembiayaan UBM ini tidak ditujukan untuk

bengkel skala mikro yang membatasi pelayanan untuk satu jenis saja misalnya tambal

ban atau dua jenis saja seperti pencucian mobil dan ganti aki.

Photo 1.1. Usaha Bengkel Mobil Skala Kecil Menengah.

2 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

UBM perlu pula dibedakan dari toko suku cadang yang terkadang memasangkan

suku cadang yang ringan seperti penyapu kaca depan (windshield wiper), dealer

aki yang melakukan pula ganti aki dan oli, atau toko asesori yang memasangkan

asesori mobil dan terkadang mengerjakan pula pekerjaan bengkel ringan. Sebaliknya,

UBM pada umumnya memiliki pula persediaan suku cadang yang sering dibutuhkan

konsumen, seperti penyapu kaca depan, saringan bahan bakar, saringan udara, tali

kipas, dan aki untuk menunjang pelayanannya sekaligus meningkatkan pendapatan.

Di samping itu, biasanya UBM mempunyai jejaring dengan toko suku cadang untuk

mendapatkan akses yang lancar apabila membutuhkan suku cadang yang tidak terlalu

sering diperlukan konsumen.

Jumlah mobil penumpang di Indonesia terus meningkat dari 3.261.807 buah

dalam tahun 2001 menjadi 6.228.772 buah dalam tahun 2007 (BPS, 2008) atau

dengan tingkat pertumbuhan sebesar rata-rata 13% per tahun. Di Jakarta, jumlah

mobil penumpang adalah sekitar 40% dari populasi mobil di Indonesia atau berkisar

2.400.000 buah dalam tahun 2008. Jumlah mobil penumpang di wilayah Jakarta

Utara tidak diketahui, tetapi jumlah UBM menurut keterangan data dari Suku Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Jakarta Utara (2008) tumbuh dari 100 unit dalam

tahun 2004 menjadi 180 unit dalam tahun 2008.

Apabila diperkirakan jumlah mobil penumpang di Jakarta Utara seperlima

dari jumlah mobil penumpang di DKI Jakarta yang terbagi ke dalam lima wilayah

yaitu Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Timur, Jakarta Selatan dan Jakarta Barat,

maka jumlah mobil di Jakarta Utara diduga 480.000 buah. Dengan demikian secara

teoretis, setiap UBM di Jakarta Utara mempunyai peluang untuk melayani kebutuhan

2.600 buah mobil.

UBM dapat disimpulkan merupakan usaha yang menarik ditinjau dari pasar

dan permintaan pasar. UBM akan terus berkembang selama terjadi peningkatan

jumlah penjualan mobil penumpang dan jumlah populasi mobil penumpang yang

masih beroperasi di jalan. Apabila UBM difokuskan pada mobil penumpang, maka

tingkat prospek UBM mobil penumpang lebih tinggi dari UBM kendaraan umum dan

angkutan karena UBM mobil penumpang melayani golongan menengah ke atas yang

mampu membeli mobil pribadi, dan konsekuensinya akan membutuhkan perawatan

BANK INDONESIA 3

dan perbaikan mobil milik pribadi mereka secara periodik selama mobil tersebut masih

digunakan. Peningkatan jumlah pembelian mobil penumpang dan jumlah populasi

mobil penumpang yang beroperasi di jalan akan mendorong pula peningkatan

volume penjualan jasa tiap-tiap UBM, namun perlu disadari bahwa hal tersebut

mendorong pula tumbuhnya UBM baru. Selama jumlah mobil yang membutuhkan

jasa pelayanan melebihi kapasitas total dari jumlah UBM yang beroperasi maka UBM

masih merupakan usaha yang layak.

4 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

PENDAHULUAN

HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN

USAHA BENGKEL MOBIL

BANK INDONESIA 5

BAB II PROFIL USAHA DAN POLA PEMBIAYAAN

2.1. Profil Usaha

Usaha Bengkel Mobil (UBM) adalah usaha yang melayani jasa untuk perawatan

dan perbaikan (maintenance and repair) mobil penumpang. Jasa perawatan dan

perbaikan termasuk antara lain pencucian, ganti oli, ganti suku cadang, penambalan

dan ganti ban, pemeriksaan dan ganti aki, serta perbaikan dan pengecatan badan

mobil. Skala UBM adalah usaha kecil dengan omzet lebih kecil atau sama dengan Rp

2,5 milyar/tahun.

Lokasi UBM umumnya di kawasan bisnis atau di kompleks perumahan (real

estate) dengan tidak mengganggu ketentraman lingkungan terutama tetangga yang

bersebelahan.

Konsumen adalah pemilik mobil penumpang, perusahaan dan kantor

dinas pemerintah yang pada umumnya berlangganan dengan UBM. Pemilik mobil

penumpang yang merawat dan memperbaiki mobil secara periodik biasanya termasuk

golongan ekonomi menengah atas. Di wilayah Jakarta Utara pertumbuhan Usaha

Bengkel Mobil (UBM) selama 5 tahun terakhir dapat digambarkan sebagai berikut

100 UBM pada tahun 2004, 110 UBM tahun 2005, 120 UBM tahun 2006, 140 UBM

tahun 2007 dan 180 UBM tahun 2008 (Suku Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Jakarta Utara, 2008).

Usaha Bengkel Mobil di wilayah Jakarta Utara umumnya merupakan usaha

milik perorangan berbentuk PT atau CV yang dapat merupakan cabang usaha dari

usaha induk seperti cabang usaha dari pengecer suku cadang, usaha baru yang berdiri

sendiri, atau usaha lama warisan keluarga. Mesin dan peralatan bengkel tersedia di

pasar di Jakarta. Pemasok mesin dan peralatan biasanya dapat pula menyediakan jasa

untuk memasang mesin dan peralatan tersebut di UBM yang bersangkutan misalnya

mesin dan peralatan untuk pencucian mobil. Teknologi utama yang dibutuhkan

UBM adalah keterampilan karyawan UBM yang diperoleh dari pengalaman SDM dari

6 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

pekerjaan sebelumnya serta pelatihan pendidikan berjenjang yang banyak diberikan

melalui ASBEKINDO (Asosiasi Bengkel Kendaraan Indonesia) oleh perusahaan suku

cadang, agen (dealer) mobil, serta agen (dealer) oli dan pelumas.

Kepemilikan lahan untuk tempat usaha atau bangunan bengkel yang

representatif merupakan modal awal, walaupun beberapa UBM mengawali

usaha dengan penyewaan tempat usaha. Penyewaan tempat usaha untuk UBM

memperhatikan kriteria seperti lokasi di kawasan bisnis, lokasi perumahan yang tidak

mengganggu lingkungan, ijin untuk memasang mesin dan peralatan yang berpeluang

mengubah fondasi bangunan, serta keamanan lingkungan.

2.2. Pola Pembiayaan

Pola pembiayaan UBM untuk investasi awal dalam bentuk pembelian tanah,

pendirian bangunan dan pengadaan peralatan bengkel pada saat ini berasal dari

pengusaha sendiri atau keluarga pengusaha. Pola pembiayaan dari bank terdiri dari

dua skenario yaitu Skenario 1 Kredit Modal Kerja, dan Skenario 2 Kredit Investasi

untuk Perluasan Usaha.

2.2.1. Skenario 1 : Kredit Modal Kerja

Kredit Modal Kerja diberikan dalam bentuk plafon dana yang ditempatkan di

rekening giro nasabah dan dievaluasi tiap tahun berdasarkan arus uang di rekening

giro tersebut. Selama arus uang dianggap layak, kredit dapat diteruskan ke tahun

berikutnya. Jumlah kredit berkisar antara Rp 150 – Rp 300 juta dan ditentukan juga

berdasarkan arus uang di rekening giro tersebut.

UBM membayar bunga bulanan pada tingkat bunga sebesar 26,5%/tahun.

Pinjaman pokok dikembalikan sekaligus pada tahun terakhir sesuai perjanjian misalnya

akhir tahun ke 5, dengan syarat hasil evaluasi tahunan UBM menunjukkan kinerja

keuangan yang baik. Semua transaksi UBM diwajibkan melalui rekening giro di bank

yang memberikan kredit.

BANK INDONESIA 7

2.2.2. Skenario 2 : Kredit Investasi untuk Perluasan Usaha

Kredit Investasi untuk Perluasan Usaha diberikan berdasarkan evaluasi rencana

pengembangan usaha yang akan dilakukan dan nilai agunan yang akan diberikan.

Umumnya bank memberikan batas maksimum kredit investasi senilai 70-75% harga

taksiran aset (tanah dan bangunan) yang dijadikan agunan oleh nasabah. Jumlah

kredit yang diberikan dapat berkisar antara Rp 500 juta – Rp 1 milyar melalui skema

kredit yang tersedia di bank pemberi kredit. Tingkat suku bunga yang dikenakan

adalah 18%/tahun. Pembayaran kredit berlangsung secara konvensional yaitu

angsuran bunga dan angsuran pokok (setelah masa grasi/grace period) setiap bulan.

Kedua kredit ini hanya diberikan kepada UBM yang telah beroperasi dua

tahun, dinilai layak (feasible) dan bankable, serta memenuhi syarat 5K yang umum

diterapkan oleh bank yaitu karakter, kapital, kapasitas, kondisi, dan kolateral

(agunan). Nilai agunan dapat diperoleh dari hasil evaluasi lembaga appraisal yang

diakui bank atau berdasarkan evaluasi oleh bank sendiri. Meskipun persyaratan

yang dikemukakan merupakan prosedur standar, kelonggaran dapat diperoleh oleh

calon nasabah apabila sejarah hubungan nasabah dengan bank seperti kepemilikan

deposito, kepemilikan rekening giro dan keadaan arus uang di rekening giro tersebut

berjalan dengan baik.

8 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN

USAHA BENGKEL MOBIL

BANK INDONESIA 9

BAB IIIASPEK PASAR DAN PEMASARAN

3.1. Aspek Pasar

3.1.1. Permintaan

Permintaan pelayanan jasa UBM terkait dengan jumlah mobil penumpang

yang ada. Data yang diperoleh adalah data mobil penumpang di Indonesia (Tabel 3.1),

meskipun demikian diketahui bahwa dari jumlah tersebut 40% berada di Jakarta.

Tabel 3.1. Pertumbuhan Jumlah Mobil Penumpang di Indonesia

Tahun Jumlah Mobil Penumpang2001 3.261.8072002 3.403.4332003 3.885.2282004 4.464.2812005 5.494.0342006 5.813.0142007 6.228.772

Jumlah penjualan mobil penumpang meningkat 48% dalam Januari – Agustus 2008 (411 984) dibandingkan Januari – Agustus 2007 (277 272)

Sumber : BPS (2008)

Jumlah mobil penumpang selalu tumbuh dengan peningkatan rata-rata

sebesar 13% per tahun dalam kurun waktu dari tahun 2001 – 2007. Meskipun

demikian pertumbuhan meningkat lebih tinggi dari 13% per tahun mulai tahun

2003 sampai 2005 yaitu berturut-turut 14%, 15% dan 23% per tahun. Kemudian

turun menjadi 6% per tahun dalam tahun 2006 tetapi naik lagi sejak tahun 2007.

Kenaikan dalam tahun 2008 dalam bentuk penjualan mobil penumpang diduga lebih

tinggi 50% dari kenaikan 2007.

PROFIL USAHA DAN POLA PEMBIAYAAN

10 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

Dari hasil pendapatan dan jumlah klien yang memakai jasa UBM ternyata

bahwa kenaikan harga energi tidak berimbas pada penurunan permintaan jasa

perawatan dan perbaikan mobil,

Tabel 3.2. Jenis dan Frekuensi Kebutuhan Pelayanan Jasa UBM Oleh Konsumen

No Jenis Pelayanan Jumlah Pelayanan Berkala Minimal

1 Pencucian mobil 2 minggu sekali

2 Spooring dan balancing Tiap 5000 km atau 3 bulan

3 Ganti oli Tiap 5000 km atau 3 bulan

4 Ganti saringan oli Tiap 10.000 km atau 6 bulan

5 Busi Tiap 20.000 km atau 12 bulan

6 Ganti saringan bensin Tiap 80.000 km atau 24 bulan

7 Ganti saringan solarTiap ketika lampu peringatan menyala atau 12 bulan

8 Ganti saringan udaraMobil bensin tiap 40.000 km atau 24 bulan, mobil diesel tiap 30.000 km atau 18 bulan

9 Pemeriksaan aki dan ganti akiPemeriksaan tiap bulan, ganti aki paling lambat 70.000 km atau 42 bulan

10 Ganti oli gigi differensial, ganti oli transmisi manual

Tiap 40.000 km atau 24 bulan

11

Tune-up chasis dan bodi: pedal rem dan rem parkir, pelapis sepatu rem dan tromol rem, pad rem dan piringan rem, minyak rem, minyak kopling, minyak power steering, roda kemudi, tekanan ban, lampu dan wiper, sedimenter air

Tiap 10.000 km atau 6 bulan

12

Tune-up 2: tali kipas, sistem pendingin dan pemanas, cairan pendingin mesin, pipa gas buang, refrigeran, suspensi depan dan belakang

Tiap 20.000 km atau 12 bulan

13 Pengujian emisi gas buangTiap 6 bulan untuk mobil tua (ketentuan pemerintah)

14 Jasa insidental : las ketok, cat duko Tiap terjadi kecelakaan ringan atau berat

Sebaliknya peningkatan penjualan modil penumpang mendorong peningkatan

permintaan jasa perawatan dan perbaikan mobil penumpang. Di samping jumlah

mobil, penawaran dalam hal UBM perlu dianalisis dari sisi jenis dan jumlah pelayanan

USAHA BENGKEL MOBIL

BANK INDONESIA 11

jasa berkala yang dibutuhkan oleh konsumen. Tabel 3.2 menggambarkan jenis dan

jumlah pelayanan jasa berkala UBM yang dibutuhkan oleh konsumen.

3.1.2. Penawaran

Data dari Suku Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jakarta Utara (Tabel

3.3) pada tahun 2008 menunjukkan bahwa kapasitas 180 unit UBM dengan jumlah

tenaga kerja 1.500 orang mampu melayani 360.000 buah mobil penumpang.

Tabel 3.3. Pertumbuhan Jumlah Unit UBM di Jakarta Utara

TahunJumlah unit

UBM Kapasitas pelayanan, x

1000 buah mobil 2004 100 2002005 110 2202006 120 2402007 140 2802008 180 360

Sumber : Suku Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jakarta Utara

Peningkatan jumlah unit UBM terjadi rata-rata 10% per tahun dari tahun

2004 – 2006, kemudian melonjak menjadi 20% pada tahun 2007 dan 30% pada

tahun 2008. Hal ini didorong oleh pertumbuhan jumlah mobil penumpang yang

mempunyai kecenderungan terus meningkat rata-rata 13% per tahun dari tahun

2001 sampai tahun 2007 (Tabel 3.1).

3.1.3. Analisis Persaingan dan Peluang Pasar

Persaingan yang terjadi antara UBM terutama dalam hal memuaskan pelanggan, karena para UBM umumnya telah mempunyai pelanggan tetap. Upaya yang dilakukan pengusaha adalah menjaga mutu pelayanan jasa sehingga pelanggan puas dan tidak pindah ke UBM lain. Ketersediaan ruang yang nyaman untuk pelanggan yang menunggu perawatan dan perbaikan mobil mereka merupakan model yang akhir-akhir ini dikembangkan untuk memuaskan pelanggan.

12 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

Usaha yang dilakukan UBM untuk menjaga mutu pelayanan adalah dengan mendidik keterampilan karyawan dan staf manajemen mereka melalui pelatihan berjenjang yang sering ditawarkan oleh konsultan otomotif (Hanindo), dan dalam jumlah terbatas oleh dealer merk kendaraan tertentu serta dinas pemerintah. Jenis pelatihan yang diberikan lembaga-lembaga tersebut antara lain adalah kepemimpinan, customer services, bengkel berkualitas, emisi gas buang, teknis dasar bengkel. Di samping itu sudah merupakan hal yang umum bahwa UBM melakukan komputerisasi pada pelayanan jasa yang membantu usaha dalam kepemilikan data base yang menunjang: sejarah perawatan dan perbaikan setiap mobil agar konsumen tidak merasa dicurangi (ganti suku cadang yang sama berkali-kali sebelum waktunya), inventori stok, rekaman data pemasukan pendapatan dan pengeluaran bahan penunjang serta suku cadang.

Peluang pasar masih terbuka karena jumlah kapasitas mobil penumpang yang membutuhkan pelayanan jasa diduga 2.660 buah per UBM di DKI Jakarta (1/5 dari 40% dari 6 juta mobil penumpang di Indonesia dibagi dengan 180 UBM), sedangkan rata-rata kapasitas pelayanan UBM di DKI Jakara adalah 2.000 buah mobil penumpang. Di samping itu pelanggan dapat pula berasal dari daerah lain di luar Jakarta Utara, seperti Jakarta Pusat, Jakarta Timur, Jakarta Barat dan wilayah sekitar Jakarta seperti Tangerang dan Bekasi.

Antar UBM tidak selalu terjadi persaingan, sebaliknya dapat pula bekerjasama terutama dalam hal UBM tidak memiliki semua fasilitas dan mesin bengkel yang lengkap. Sebagai contoh untuk spooring UBM yang tidak memiliki fasilitas tersebut dapat mengirimkan ke UBM lain yang memiliki dengan mendapatkan pembagian keuntungan. Keberadaan UBM lain dengan lokasi bersebelahan (Photo 3.1) tidak mendatangkan dampak yang buruk bagi UBM bersangkutan karena masing-masing UBM memiliki pelanggan tetap. Di samping itu seperti yang telah diuraikan sebelumnya, kapasitas dari jumlah bengkel yang ada di DKI Jakarta masih berada di bawah kapasitas jumlah mobil penumpang yang perlu dilayani.

USAHA BENGKEL MOBIL

BANK INDONESIA 13

Photo 3.1. Dua UBM Bersebelahan Tidak Mendatangkan Dampak Pendapatan yang Buruk Bagi UBM

3.2. Aspek Pemasaran

3.2.1. Harga

Penentuan harga pelayanan jasa terutama memperhatikan harga standar

yang umum di pasaran seperti harga pencucian mobil, jumlah waktu pengerjaan

seperti untuk pemeriksaan dan penggantian suku cadang, mutu bahan penunjang

(oli) dan merk suku cadang (saringan oli, saringan udara, wiper, aki) yang diminta

konsumen, serta jasa tambahan yang diminta konsumen (pemakaian shampoo dalam

pencucian mobil). Bengkel yang telah lama beroperasi dan memiliki tenaga teknisi

yang terampil serta diakui konsumen dapat mengenakan harga pelayanan jasa di atas

harga pasar, namun harga bahan penunjang dan suku cadang biasanya dipasang

serendah mungkin untuk menarik pelanggan.

Jenis dan harga pelayanan jasa diuraikan dalam Tabel 3.4. Harga suku cadang

dan bahan penunjang mengikuti daftar harga dari agen dan distributor. Keuntungan

rata-rata yang diambil UBM adalah sebesar 15% dari harga barang.

ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

14 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

Tabel 3.4. Jenis dan Harga Pelayanan Jasa UBM

No Jenis Pelayanan Jasa Satuan Harga Rp/satuan

1 Spooring Unit 125,000

2 Balancing Unit 80,000

3 Pencucian mobil Unit 25,000

4 Perawatan mobil Unit 100,000

5 Perbaikan mobil Unit 100,000

6 Ganti oli Unit 15,000

7 Uji emisi Unit 350,000

8Pendapatan dari penjualan bahan penunjang dan suku cadang

15% dari nilai penjualan rata-rata : Rp 900 juta/tahun

3.2.2. Jalur Pemasaran dan Promosi

Pemasaran umumnya dilakukan ke perusahaan swasta dan kantor pemerintah

dengan memberikan diskon sebesar 10% untuk semua pelayanan, di samping

menunggu pelanggan perorangan. Pada bulan-bulan tertentu, misalnya bulan

yang dianggap kurang pengunjung yang jauh dari hari raya dan hari libur sekolah

dilakukan diskon untuk pelayanan jasa tertentu bagi pelanggan perorangan yang

besarnya dapat mencapai 50% seperti diskon tune-up komponen dasar mesin 50%

dalam bulan April, dan diskon servis rem 50% dalam bulan Mei. UBM mencetak pula

brosur sampai berjumlah 3.000 lembar per tahun yang disebarkan dalam kesempatan

pameran otomotif, di plaza dan di lingkungan perumahan.

Komposisi pelanggan UBM pada saat ini adalah pelanggan perorangan sebesar

50%, pelanggan perusahaan swasta sebesar 40%, dan pelanggan kantor pemerintah

sebesar 10%.

USAHA BENGKEL MOBIL

BANK INDONESIA 15

3.2.3. Kendala Pemasaran

Secara umum, UBM tidak menghadapi kendala pemasaran yang nyata

walaupun terjadi peningkatan harga bahan bakar minyak dan suku cadang. Hal ini

disebabkan mobil penumpang membutuhkan perawatan dan perbaikan berkala agar

tidak menimbulkan kerusakan dengan biaya yang lebih besar, sedangkan pemilik

mobil penumpang adalah golongan menengah atas atau perusahaan dan perkantoran

pemerintah yang mampu membiayai jasa perawatan dan perbaikan mobil.

Apabila pelanggan memilih menggunakan suku cadang yang lebih murah

karena memperhitungkan keadaan keuangan mereka, hal ini bahkan akan menambah

frekuensi kedatangan pelanggan tersebut akibat mutu suku cadang dengan harga

murah lebih cepat aus. Pembayaran dilakukan secara tunai untuk pelanggan

perorangan dan bulanan untuk perusahaan dan perkantoran pemerintah. Selama

ini, tidak ada permasalahan pembayaran perusahaan dan perkantoran pemerintah,

karena mereka membutuhkan pelayanan kendaraan mereka setiap bulan. Penundaan

pembayaran dapat mengakibatkan penghentian pelayanan jasa oleh UBM, dan

berakibat pada biaya yang lebih besar bagi pelanggan sebab tertundanya perawatan

dan perbaikan akan meningkatkan biaya di kemudian hari.

ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

16 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

USAHA BENGKEL MOBIL

BANK INDONESIA 17

BAB IVASPEK TEKNIS PELAYANAN JASA BENGKEL

4.1. Lokasi Usaha

Lokasi UBM berorientasi pada pelanggan sehingga kawasan bisnis dan

kawasan perumahan golongan menengah atas merupakan kawasan yang ideal

karena mempunyai populasi sasaran pelanggan UBM yang tinggi. Bengkel UBM perlu

mudah dijangkau dan berada di tepi jalan raya agar mudah terlihat dan mobil dapat

masuk ke area kerja UBM dengan lancar (Photo 1.1 dan 3.1). Kawasan bisnis dan

kawasan golongan menengah atas pada umumnya menyediakan akses jalan raya,

listrik, air dan jaringan telkom yang diperlukan oleh UBM. Persyaratan lain adalah

tidak mengganggu tetangga sekitar baik untuk polusi suara, maupun polusi limbah

bengkel padat, cair maupun gas.

Lokasi usaha yang berdekatan dengan UBM lain tidak merupakan masalah

selama UBM dapat memberikan jasa pelayanan teknis bengkel yang memuaskan

pelanggan (Gambar 3.1). Pelanggan akan lari ke UBM lain walaupun sarana dan

akses lengkap apabila pelayanan teknis bengkel tidak memuaskan.

4.2. Fasilitas Dan Peralatan Pelayanan Jasa

Ruangan bengkel perlu memenuhi persyaratan standar bengkel kerja seperti

pencahayaan yang cukup, lantai dibuat dari beton yang mampu menahan beban

kendaraan dan tidak mudah licin apabila terkena minyak dan oli. Di samping itu, perlu

dibuat jalur kerja khusus untuk spooring (Photo 4.1), atau jalur kerja dengan saluran

bawah lantai untuk perbaikan bagian bawah mobil atau sebagai pilihan memiliki lift

cuci dan reparasi untuk mengangkat mobil (Photo 4.2).

ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

18 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

Photo 4.1. Jalur Kerja untuk Spooring

Ruangan bengkel terbagi menjadi bagian administrasi dan keuangan tempat

penerimaan pelanggan dan pembuatan data base pelanggan, jalur kerja perawatan

dan perbaikan termasuk spooring dan balancing, jalur pencucian mobil, ruangan

penyimpan dan penjualan suku cadang (Photo 4.3), ruangan penyimpan dan penjualan

bahan penunjang seperti minyak dan oli, ruang tunggu pelanggan, serta toilet dan

loker karyawan.

Photo 4.2. Lift Cuci (kiri) dan Reparasi (kanan) untuk Mengangkat Mobil

USAHA BENGKEL MOBIL

BANK INDONESIA 19

Photo 4.3. Ruang Penjualan Suku Cadang

Peralatan standar yang banyak digunakan oleh UBM dirinci dalam Tabel 4.1.

Tabel 4.1. Jenis Peralatan Standar yang Diperlukan UBM

No Jenis Peralatan

1 Lift cuci

2 Mesin semprot

3 Lift reparasi

4 Mesin balancing

5 Lift spooring

6 Mesin spooring

7 ATF changer

8 Tyre changer

9 Scanner engine

10 Injector cleaner

11 Kompresor

12 Tool kit

13 Genset

20 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

4.3. Bahan Penunjang Dan Suku Cadang

Bahan penunjang UBM adalah berbagai jenis oli yaitu oli transmisi manual dan

oli gigi differential dari berbagai merk, berbagai jenis minyak yaitu minyak kopling,

minyak rem, dan minyak power steering, dan refrigeran pengisi AC. Di samping itu

terdapat pula bahan penunjang habis pakai seperti rinso dan shampoo untuk bahan

pencucian mobil, timah balancing untuk balancing, serta amplas untuk pengerjaan

bengkel.

Suku cadang disediakan pula oleh bengkel. Penjualan suku cadang dapat

membantu mendatangkan pendapatan bengkel karena menghasilkan keuntungan

yang berkisar antara 10 – 20%. Suku cadang yang khas adalah antara lain velg ban

dan ban mobil (Gambar 4.1). Suku cadang yang umum adalah windshield wiper, tali

kipas, kanvas rem, sepatu rem, kopling, kaca spion, dan aki.

4.4. Tenaga Kerja

Tenaga kerja yang diperlukan dalam UBM sebanyak 17 orang dengan upah di

tambah bonus Rp 1.200.000 – Rp 3.300.000 per bulan (Tabel 4.2), terdiri dari 1 orang

manager dengan upah dan bonus sebesar Rp 3.300.000 per bulan, 2 orang service

adviser masing-masing Rp 2.800.000 per bulan, 2 orang foreman masing-masing

Rp 1.900.000 per bulan, 8 orang mekanik masing-masing Rp 1.350.000 per bulan,

2 orang tenaga administrasi untuk mengawasi dan bertanggung jawab terhadap

keuangan umum dan data base dengan upah Rp 1.650.000 per bulan dan 2 orang

customer service untuk menerima pelanggan dengan upah Rp 1.200.000 per bulan.

Atas dasar pertimbangan gaji yang diterima, pada umumnya tenaga kerja tersebut

disarankan berasal dari daerah sekitar lokasi usaha dan tidak mempunyai hubungan

keluarga dengan pemilik.

USAHA BENGKEL MOBIL

BANK INDONESIA 21

Jalan Raya

Toilet dan

Loker

RuangTunggu

RuangKantor

Kasir TokoSuku

Cadang

Gudang4 m

11 m

20 m

Jalur kerja (termasukspooring dan balancing)

Bak penangananlimbah (2 m x 6 m)

3 m 5 m 3 m 3 m 3 m 3 m

Gambar 4.1. Tata Letak Bengkel Mobil

Tabel 4.2. Jumlah dan Jenis Tenaga Kerja Serta Pendidikannya

No Jenis Jumlah PendidikanUpah + Bonus, (Rp/

bln)1 Manager 1 STM 3.000.000 + 300.0002 Service Adviser 2 STM 2.500.000 + 300.0003 Foreman 2 STM 1.700.000 + 200.0004 Mekanik 8 STM 1.200.000 + 150.0005 Administrasi 2 Akademi, SMEA 1.500.000 + 150.0006 Customer Service 2 SMA, SMEA 1.200.000

Semua karyawan kecuali tenaga administrasi dan customer

service diikutkan pelatihan yang diselenggarakan oleh konsultan

otomotif untuk bengkel otomotif seperti pelatihan kepemimpinan

khusus untuk manager, bengkel berkualitas dan teknik dasar bengkel.

ASPEK TEKNIS PELAYANAN JASA BENGKEL

22 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

4.5. Teknologi

Teknologi untuk bengkel adalah pengetahuan teknik bengkel mobil seperti

sistem mesin mobil penumpang, teknik bongkar pasang, perawatan dan perbaikan,

penggantian oli mesin, mesin AC, spooring dan balancing, penggantian dan

penambalan ban mobil, pengujian emisi gas buang dan pencucian mobil.

Tata letak bengkel diuraikan dalam Tabel 4.3 dan Gambar 4.4. Bangunan

bengkel dibuat secara terbuka di sisi depan tempat jalur kerja perbaikan dan perawatan

mobil. Dengan demikian biaya konstruksi bangunan per m2 lebih murah dari biaya

bangunan kantor atau perumahan.

Tabel 4.3. Rincian Luasan Komposisi Bangunan Bengkel

No Ruangan Luasan (m2)

1 Kantor 12

2 Ruang Kasir 12

3 Toko Suku Cadang 12

4 Gudang 12

5 Ruang Tunggu Pelanggan 20

6 Toilet dan Loker 12

7 Jalur kerja perawatan dan perbaikan 220

Jumlah 300

4.6. Proses Pelayanan Jasa

Mobil pelanggan yang datang untuk mendapatkan perawatan dan perbaikan

mengikuti jalur pelayanan jasa seperti pada Gambar 4.5.

4.7. Jumlah, Jenis dan Mutu Pelayanan Jasa

Jumlah dan jenis pelayanan jasa dirinci dalam Tabel 4.4. Jumlah pelayanan

jasa yang diberikan sebenarnya berfluktuasi dari bulan ke bulan, tetapi dalam hal

ini diambil jumlah rata-rata untuk per bulan. Jenis pelayanan terdiri dari 7 kegiatan

USAHA BENGKEL MOBIL

BANK INDONESIA 23

yang sudah dijelaskan sebelumnya. Mutu pelayanan diusahakan standar untuk semua

pelanggan. Tetapi bahan pendukung seperti minyak dan oli, serta suku cadang seperti

ban mobil, dan pelat kopling dipilih oleh pelanggan sesuai dengan kemampuan

keuangan mereka dan bukan ditentukan oleh UBM. Pelanggan yang memiliki

kemampuan keuangan yang tinggi akan selalu memilih bahan pendukung yang lebih

mahal serta suku cadang asli sesuai dengan merk mobil mereka.

M obil P elanggan

T awar

Cu stomer Serv ice

Service A dvis er

Mek anik

For eman M engatur pembagian ker ja

M obil selesai dilayani

Service A dvis er membuat WO ( Wor ki ng O rder)

A dministrasi

Gambar 4.2. Diagram Alir Pelayanan Jasa Bengkel Mobil

ASPEK TEKNIS PELAYANAN JASA BENGKEL

24 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

Tabel 4.4. Jumlah dan Jenis Pelayanan Jasa UBM

No Jenis Pelayanan Jasa Satuan Jumlah

1 Spooring Unit/bulan 65

2 Balancing Unit/bulan 250

3 Pencucian mobil Unit/bulan 300

4 Perawatan mobil Unit/bulan 150

5 Perbaikan mobil Unit/bulan 150

6 Ganti oli Unit/bulan 140

7 Uji emisi Unit/bulan 15

8Penjualan bahan pendukung dan suku cadang

Rata-rata Rp

900 juta/tahun

4.8. Produksi Optimum

Produksi optimum dianggap tercapai bila UBM dapat melayani 70% dari

kapasitas terpasang 1.500 mobil pelanggan per bulan atau 1.050 mobil per bulan.

UBM adalah usaha pelayanan jasa sehingga jumlah pelanggan yang datang akan

menentukan volume pendapatan. Disamping itu, kembalinya seorang pelanggan

untuk merawat mobilnya secara berkala tergantung pada banyak faktor seperti

jumlah pemakaian mobil yang berubah-ubah sepanjang tahun dan keadaan keuangan

pelanggan. Oleh karena itu, UBM sebaiknya berusaha memperoleh pelanggan tetap

dari perusahaan dan perkantoran yang mencapai 50% volume pelayanan jasa.

Namun kebijakan mempunyai langganan perusahaan dan perkantoran menyebabkan

pendapatan UBM berkurang 10% dibandingkan dengan pelanggan perorangan.

USAHA BENGKEL MOBIL

BANK INDONESIA 25

4.9. Kendala Pelayanan Jasa

Tidak ada kendala yang berarti untuk UBM kecuali kendala umum yang

terjadi pada semua jenis usaha seperti pemasokan listrik PLN yang tidak stabil,

tetapi UBM telah menyediakan genset sebagai cadangan energi listrik apabila terjadi

pemutusan arus tiba-tiba oleh PLN. Hal lain yang perlu mendapatkan perhatian adalah

keterampilan mekanik yang telah dibahas sebelumnya. Untuk meningkatkan keahlian

dan keterampilan mekanik agar pelanggan merasa puas, UBM telah mengikutsertakan

karyawan pada pelatihan-pelatihan yang dibutuhkan.

ASPEK TEKNIS PELAYANAN JASA BENGKEL

26 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN

USAHA BENGKEL MOBIL

BANK INDONESIA 27

BAB VASPEK KEUANGAN

Analisis aspek keuangan diperlukan untuk mengetahui kelayakan usaha dari

sisi keuangan, terutama kemampuan pengusaha untuk mengembalikan kredit yang

diperoleh dari bank. Analisis keuangan ini juga dapat dimanfaatkan pengusaha dalam

perencanaan dan pengelolaan UBM.

5.1. Pemilihan Pola Usaha

Pola usaha yang dipilih adalah UBM untuk bengkel mobil penumpang dengan

aneka jenis pelayanan jasa untuk perawatan dan perbaikan mobil termasuk pencucian,

spooring dan balancing, serta mengikuti program pemerintah sebagai bengkel untuk

uji emisi gas buang. Skala usaha UBM adalah usaha kecil dengan omzet lebih kecil

atau sama dengan Rp 2,5 Milyar/tahun.

Kapasitas terpasang UBM yang dinilai cukup adalah apabila UBM dapat

melayani 1.500 mobil penumpang per bulan. Produksi dianggap optimum apabila

UBM melayani 70% dari kapasitas terpasang yaitu sekitar 1.050 mobil penumpang

per bulan.

Di samping itu UBM menjual bahan penunjang dan suku cadang yang

dibutuhkan pelanggan. Bahan penunjang dan suku cadang diambil dari dealer dan

agen distributor, sedangkan promosi usaha dilakukan sendiri melalui penyebaran

brosur dan pencarian pelanggan ke perusahaan swasta dan kantor pemerintah.

5.2. Skenario 1 : Kredit Modal Kerja

ASPEK TEKNIS PELAYANAN JASA BENGKEL

28 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

5.2.1. Asumsi dan Parameter untuk Analisis Keuangan

Untuk analisis kelayakan usaha diperlukan adanya beberapa asumsi mengenai

parameter proses pelayanan jasa maupun biaya operasional, sebagaimana terinci

dalam Tabel 5.1. Asumsi ini diperoleh berdasarkan kajian terhadap UBM di Jakarta

Utara dalam bulan Juli- Agustus 2008.

Penentuan usia proyek selama 5 tahun didasarkan atas pertimbangan investasi

peralatan yang digunakan UBM, selain tanah, bangunan dan kendaraan, yang paling

sedikit memiliki umur ekonomis selama 5 tahun, sehingga pada saat proyek selesai

maka peralatan tersebut mungkin perlu ditambah atau diperbarui. Lampiran 1

memuat rincian asumsi dan parameter analisis keuangan.

Tabel 5.1. Asumsi untuk Analisis Keuangan : Skenario 1

No Asumsi Satuan Nilai/jumlah

1 Periode proyek tahun 5

2 Bulan kerja tahun bulan 12

3 Spooring Rp/bulan 8.125.000

4 Balancing Rp/bulan 20.000.000

5 Pencucian mobil Rp/bulan 7.500.000

6 Perawatan mobil Rp/bulan 15.000.000

7 Perbaikan mobil Rp/bulan 15.000.000

8 Ganti oli Rp/bulan 2.100.000

9 Uji emisi Rp/bulan 5.250.000

10Pendapatan dari penjualan suku cadang(15% total nilai penjualan)

Rp/tahun 135.000.000

11 Suku Bunga per Tahun % 26,5

12 Jumlah Kredit Modal Kerja Rp 150.000.000

13Jangka Waktu Kredit(dievaluasi setiap tahun)

tahun 5

5.2.2. Komponen dan Struktur Biaya Investasi dan Biaya Operasional

USAHA BENGKEL MOBIL

BANK INDONESIA 29

Komponen biaya dalam analisis kelayakan UBM dibedakan menjadi dua yaitu

biaya investasi dan biaya operasional. Biaya investasi adalah komponen biaya yang

diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dana awal pendirian usaha yang meliputi

lahan/areal usaha, bangunan, peralatan dan sarana pengangkutan. Biaya operasional

adalah seluruh biaya yang dikeluarkan dalam proses pelayanan jasa.

a. Biaya Investasi

Biaya investasi di luar tanah yang dibutuhkan pada tahap awal UBM (Tabel

5.2) adalah bangunan, peralatan dan prasarana angkutan, dengan total biaya sebesar

Rp. 1.259.000.000. Komponen terbesar adalah peralatan bengkel (60,5%) yang terdiri

dari lift cuci, mesin semprot, lift reparasi, mesin balancing, lift dan mesin spooring, ATF

dan tyre changer, scanner engine, injector cleaner, kompresor, tool kit dan genset.

Investasi yang juga besar adalah pendirian bangunan (35,7%). Pembelian

kendaraan berupa 3 buah motor hanya mencapai 3,5% dari jumlah biaya investasi.

Rincian biaya investasi dimuat dalam Lampiran 2.

Tabel 5.2. Komposisi Biaya Investasi : Skenario 1

No Komponen Biaya Jumlah Nilai (Rp) Persentase

1 Perijinan 2.500.000 0,3

2 Bangunan (300 m2) 450.000.000 35,7

3 Peralatan bengkel (masing-masing 1 unit) 762.400.000 60,5

a. Lift cuci 35.000.000

b. Mesin semprot 8.400.000

c. Lift reparasi 120.000.000

d. Mesin balancing 60.000.000

e. Lift spooring * 75.000.000

f. Mesin spooring * 125.000.000

g. ATF changer 30.000.000

30 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

h. Tyre changer 60.000.000

i. Scanner engine 60.000.000

j. Injector cleaner 45.000.000

k. Kompesor 20.000.000

l. Tool kit 64.000.000

m. Genset 25.000.000

n. Komputer + jaringan 25.000.000

o. Lain-lain (alat pemadam kebakaran dll) 10.000.000

4 Kendaraan motor 3 buah 44.100.000 3,5

Jumlah 1.259.000.000 100,0

* Lift dan mesin spooring tidak perlu dibeli pada tahap awal usaha, tetapi perlu tetap direncanakan karena keberadaannya dapat menarik pelanggan. Kerjasama pelayanan jasa spooring dengan UBM lain dapat mendorong pelanggan pindah ke UBM lain.

b. Biaya Operasional

Biaya operasional UBM meliput biaya tetap dan biaya variabel. Total biaya

operasional pertahun sebesar Rp 451.900.000 dengan asumsi bahwa pada dua tahun

pertama usaha ini sudah dapat beroperasi dengan volume penjualan yang sama

dengan ketiga tahun berikutnya. Biaya operasional tersebut terdiri dari biaya tetap

Rp 434.560.000 dan biaya variabel Rp 17.340.000. Selengkapnya rincian kebutuhan

biaya tetap dan biaya variabel ditampilkan pada Lampiran 3 dan 4.

Tabel 5.3. Komponen Biaya Operasional (Rp) : Skenario 1

No Komponen Biaya Perbulan Pertahun

1 Biaya Variabel 1.445.000 17.340.000.

2 Biaya Tetap* 32.760.000 422.860.000

Jumlah Biaya Operasional 440.200.000* Jumlah biaya tetap per tahun tidak sama dengan 12 x biaya per Bulan karena dalam biaya tetap terkandung upah karyawan yang memperoleh THR satu bulan gaji.

5.2.3. Kebutuhan Dana Modal Kerja

USAHA BENGKEL MOBIL

BANK INDONESIA 31

Total kebutuhan biaya proyek (untuk investasi dan modal kerja) adalah

sebesar Rp 1.699.200.000. Sebesar 8,8% dari total biaya proyek (atau 35,6% dari

total biaya operasional) yaitu sebesar Rp 150.000.000 diproyeksikan dapat diperoleh

dari bank dalam bentuk kredit modal kerja (Tabel 5.4) dan selebihnya 91,2% baik

berupa biaya investasi sebesar Rp 1.259.000.000 maupun biaya operasional sebesar

Rp 440.200.000 datang dari modal sendiri.

Modal kerja yang dibutuhkan untuk produksi dan penjualan UBM adalah

sebesar Rp 440.200.000 per tahun. Sebesar Rp 150.000.000 (35,6%) diperoleh dari

kredit bank dengan jangka waktu pinjaman selama 5 tahun dan suku bunga 26,5%

pertahun. Kebutuhan modal kerja tersebut dihitung dari kebutuhan biaya variabel dan

biaya tetap selama sekitar 4 bulan yaitu Rp 150.633.333. Penetapan jangka waktu

tersebut didasarkan atas perhitungan bahwa pendapatan bersih UBM setelah 4 bulan

akan menghasilkan jumlah yang setara yaitu Rp 144.089.167.

Tabel 5.4. Komponen dan Struktur Biaya Proyek : Skenario 1

No Komponen Biaya Proyek Persentase Total Biaya (Rp)1 Biaya Investasi 1.259.000.000

Kredit a. 0%Modal Sendirib. 100% 1.259.000.000

2 Biaya Modal Kerja 440.200.000Kredit a. 35,6% 150.000.000Modal Sendirib. 64,4% 250.200.000

3 Total Biaya Proyek 1.699.200.000Kredit a. 8,8% 150.000.000Modal Sendirib. 91,2% 1.549.200.000

Kewajiban pengusaha dalam melakukan angsuran bunga sebesar 26,5%

setahun dilakukan setiap bulan selama jangka waktu kredit. Angsuran pokok dilakukan

pada tahun terakhir (tahun ke-5) dengan asumsi hasil evaluasi bank setiap tahun

selama 5 tahun memberikan rekomendasi perpanjangan waktu kredit untuk tahun

berikutnya. Rekapitulasi jumlah angsuran bunga dan kredit pertahun disajikan pada

Tabel 5.5, sedangkan perhitungan jumlah angsuran bunga perbulan dan angsuran

ASPEK KEUANGAN

32 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

pokok selengkapnya ditampilkan pada Lampiran 5.

Tabel 5.5. Perhitungan Angsuran Bunga dan Kredit : Skenario 1

TahunAngsuran

PokokAngsuran

BungaTotal Angsuran Saldo Awal Saldo Akhir

- - - 150.000.000 150.000.000

1 0 39.750.000 39.750.000 150.000.000 150.000.000

2 0 39.750.000 39.750.000 150.000.000 150.000.000

3 0 39.750.000 39.750.000 150.000.000 150.000.000

4 0 39.750.000 39.750.000 150.000.000 150.000.000

5 150.000.000 39.750.000 189.750.000 150.000.000 0

5.2.4. Produksi Jasa dan Pendapatan

Berdasarkan kapasitas yang ada, produksi jasa UBM per bulan dirinci dalam

Tabel 5.6 terdiri dari 7 jenis pelayanan jasa dengan volume pekerjaan yang berbeda-

beda. Dalam model ini diasumsikan jumlah volume pekerjaan tiap bulan adalah sama,

walaupun sebenarnya berfluktuasi, yaitu rata-rata kegiatan bulanan dari rentang

waktu satu tahun. Usaha ini diproyeksikan untuk dapat berproduksi secara optimal

mulai tahun pertama hingga akhir tahun kelima (sesuai umur proyek). Pendapatan

per bulan dan per tahun diuraikan untuk masing-masing jenis pelayanan jasa.

Tabel 5.6. Proyeksi Produksi Jasa dan Pendapatan : Skenario 1

NoProduk

Jasa

Volume pekerjaan, unit per bln

Biaya per satuan

(Rp)

Pendapatan per bulan

(Rp)

Pendapatan per tahun (Rp)

1 Spooring 65 125.000 8.125.000 97.500.000

2 Balancing 250 80.000 20.000.000 240.000.000

3 Pencucian mobil 300 25.000 7.500.000 90.000.000

4 Perawatan mobil 150 100.000 15.000.000 180.000.000

5 Perbaikan mobil 150 100.000 15.000.000 180.000.000

6 Ganti oli 140 15.000 2.100.000 25.200.0007 Uji emisi 15 350.000 5.250.000 63.000.000

USAHA BENGKEL MOBIL

BANK INDONESIA 33

8Pendapatan dari penjualan barang (15% total penjualan Rp 900 juta/thn)

135.000.000

Jumlah 1.010.700.000

Di samping ke 7 jenis pelayanan jasa, UBM memperoleh pendapatan yang

nyata dari keuntungan penjualan barang yaitu oli dan suku cadang. Jumlah rata-rata

penjualan barang dari 3 tahun terakir adalah Rp 900 juta per tahun, sedangkan UBM

memperoleh keuntungan sebesar 10 – 20%. Oleh karena itu dalam perhitungan ini

diambil nilai 15% dari hasil penjualan barang. Proyeksi produksi jasa dan pendapatan

usaha secara lebih rinci dimuat dalam Lampiran 6.

5.2.5. Proyeksi Rugi Laba Usaha dan Break Even Point

Hasil proyeksi laba rugi usaha menunjukkan UBM telah menghasilkan laba

(setelah pajak) pada tahun pertama (kapasitas 100%) sebesar Rp 298.766.500

dengan nilai profit on sales 29,56% dengan jumlah laba pada tahun kedua, ketiga dan

keempat yang tetap sama seperti tahun pertama, tetapi menurun pada tahun kelima

yaitu sebesar Rp 171.266.500 pada waktu UBM membayarkan kembali angsuran

pokok sebesar Rp 150.000.000 secara sekaligus (Tabel 5.7).

Tabel 5.7. Proyeksi Pendapatan dan Laba Rugi Usaha (Rp 000) : Skenario 1

No UraianTahun

1 2 3 4 5

1 Total Penerimaan 1.010.700 1.010.700 1.010.700 1.010.700 1.010.700

2 Total Pengeluaran 659.210 659.210 659.210 659.210 809.210

3Laba/Rugi Sebelum Pajak

351.490 351.490 351.490 351.490 201.490

4 Pajak (15%) 52.723,5 52.723,5 52.723,5 52.723,5 30.223,5

5 Laba Setelah Pajak 298.766,5 298.766,5 298.766,5 298.766,5 171.266,5

6 Profit on Sales,% 29,56 29,56 29,56 29,56 16,95

7 BEP (Rp) 653.074,4 653.074,4 653.074,4 653.074,4 805.692,8

ASPEK KEUANGAN

34 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

Tabel 5.8 menunjukkan UBM akan menghasilkan keuntungan bersih rata-

rata selama kurun waktu 5 tahun proyek sebesar Rp 273.266.500 per tahun dan

profit margin rata-rata 27,04%. Dengan membandingkan pengeluaran untuk biaya

tetap terhadap biaya variabel dan total penerimaan, maka BEP usaha ini terjadi pada

penjualan senilai Rp 653.074.423 pada tahun ke-1 hingga tahun ke-4 dan sebesar

Rp 805.692.809 pada tahun ke-5, dengan BEP rata-rata sebesar Rp. 683.598.100.

Proyeksi rugi laba usaha ditampilkan secara lengkap pada Lampiran 7.

Tabel 5.8. Rata-Rata Laba Rugi dan BEP Usaha : Skenario 1

Uraian Nilai

Laba setelah pajak per tahun Rp 273.266.500

Profit Margin 27,04%BEP : Rupiah Rp 683.598.100

5.2.6. Proyeksi Arus Kas dan Kelayakan Proyek

Untuk aliran kas (cash flow) dalam perhitungan ini dibagi dalam dua aliran,

yaitu arus masuk (cash inflow) dan arus keluar (cash outflow). Arus masuk diperoleh

dari pendapatan jasa UBM selama satu tahun. Untuk arus keluar meliputi biaya

investasi, biaya variabel, biaya tetap, termasuk angsuran pokok, angsuran bunga dan

pajak penghasilan.

Evaluasi profitabilitas rencana investasi dilakukan dengan menilai kriteria

investasi untuk mengukur kelayakan pendirian industri yaitu meliputi NPV (Net Present

Value), IRR (Internal Rate of Return), Net B/C Ratio (Net Benefit-Cost Ratio). Dengan

menggunakan asumsi yang telah ditetapkan sebelumnya, UBM menghasilkan NPV

Rp 718.629.458 pada tingkat bunga 14% dengan nilai IRR adalah 34,02% dan Net

B/C Ratio 1,57. Berdasarkan kriteria dan asumsi yang telah ditetapkan ternyata UBM

ini layak untuk dilaksanakan dengan Pay Back Period (PBP) selama 3 tahun 3 bulan.

Proyeksi arus kas untuk kelayakan industri UBM ditampilkan secara lengkap pada

Lampiran 8.

Tabel 5.9. Kelayakan UBM : Skenario 1

USAHA BENGKEL MOBIL

BANK INDONESIA 35

No Kriteria NilaiJustifikasi Kelayakan

1. NPV (Rp) 718.629.458 > 02. IRR 34,02 > 14%3. Net B/C Ratio 1,57 > 1,00

4. Pay Back Period3,19 tahun(39 bulan)

< 5 tahun

5.2.7. Analisis Sensitivitas Kelayakan Usaha

Dalam suatu analisis kelayakan suatu proyek, biaya produksi dan pendapatan

biasanya akan dijadikan patokan dalam mengukur kelayakan usaha karena kedua hal

tersebut merupakan komponen inti dalam suatu kegiatan usaha, terlebih lagi bahwa

komponen biaya produksi dan pendapatan juga didasarkan pada asumsi dan proyeksi

sehingga memiliki tingkat ketidakpastian yang cukup tinggi. Untuk mengurangi

resiko ini maka diperlukan analisis sensitivitas yang digunakan untuk menguji tingkat

sensitivitas proyek terhadap perubahan harga input maupun output. Dalam pola

pembiayaan ini digunakan tiga skenario sensitivitas, yaitu:

(1). Kemungkinan 1

Sensitivitas kenaikan biaya variabel dimungkinkan dengan melihat

perkembangan ekonomi saat ini dan kenaikan harga BBM sehingga memunculkan

asumsi peningkatan biaya produksi/variabel, sedangkan pendapatan dianggap

tetap/konstan. Kenaikan biaya operasional terjadi antara lain karena bahan

penunjang dan suku cadang maupun upah tenaga kerja mengalami kenaikan.

Hasil analisis sensitivitas akibat kenaikan biaya variabel ditampilkan pada Tabel

5.10 serta perhitungan arus kas untuk sensitivitas ini selengkapnya pada Lampiran

9 dan 10.

Tabel 5.10. Analisis Sensitivitas Biaya Variabel Naik : Skenario 1

No Kriteria Naik 5% Naik 10%1. NPV (Rp) 715.652.977 712.676.495

ASPEK KEUANGAN

36 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

2. IRR (%) 33,94 33,863. Net B/C Ratio 1,57 1,574. Pay Back Period (bulan) 39 39

Analisis sensitivitas Kemungkinan 1 dilakukan berdasarkan biaya variabel

mengalami kenaikan 5% dan 10% dengan asumsi pendapatan tetap. Ternyata

bahwa kenaikan biaya variabel 5% untuk UBM tidak sensitif dan tidak memberikan

dampak penurunan yang berarti bagi nilai NPV yaitu 0,4%, sedangkan nilai IRR,

B/C ratio dan PBP tidak berubah dibandingkan dengan sebelum kenaikan (Tabel

5.9). Kenaikan biaya variabel 10% juga tidak memberikan dampak nyata dengan

hanya menurunkan NPV sebesar 0,8% dan IRR 0,2%, sedangkan B/C Ratio dan

PBP tidak berubah. Dengan demikian keduanya tetap menunjukkan bahwa proyek

ini masih layak dilaksanakan. Batas toleransi adalah kenaikan biaya variabel 20%

yang masih menunjukkan kelayakan usaha.

(2). Kemungkinan 2

Sensitivitas penurunan pendapatan dimungkinkan karena penurunan

jumlah pelanggan yang datang dan jenis permintaan jasa dari UBM, sedangkan

biaya pengeluaran dianggap tetap/konstan. Hasil analisis sensitivitas akibat

penurunan pendapatan ditampilkan pada Tabel 5.11 serta perhitungan arus kas

untuk sensitivitas ini selengkapnya pada Lampiran 12 dan 13.

Tabel 5.11. Analisis Sensitivitas Pendapatan Turun : Skenario 1

No Kriteria Turun 5% Turun 20%1. NPV (Rp) 545.138.711 24.666.470 2. IRR (%) 29,34 14,723. Net B/C Ratio 1,43 1,02 4. Pay Back Period (bulan) 44 60

Analisis sensitivitas berdasarkan Kemungkinan 2 menunjukkan bahwa

USAHA BENGKEL MOBIL

BANK INDONESIA 37

UBM peka terhadap penurunan pendapatan. Penurunan pendapatan sebesar

5% akan menurunkan NPV, IRR dan B/C Ratio berturut-turut sebesar 23,7%,

13,7% dan 8,9% sedangkan PBP menjadi lebih lama 5 bulan. Pada penurunan

pendapatan 20% projek ini menjadi tidak layak dengan nilai NPV hanya mencapai

Rp 24.666.470, IRR 14,71%, B/C Ratio 1,02 dan PBP 60 bulan.

(3). Kemungkinan 3

Sensitivitas ini dengan melakukan kombinasi terhadap sensitivitas pada

skenario I dan II, yaitu peningkatan biaya variabel dan penurunan pendapatan.

Hasil analisis sensitivitas akibat kenaikan biaya variabel dan penurunan pendapatan

secara bersamaan ditampilkan pada Tabel 5.12 serta perhitungan arus kas untuk

sensitivitas ini selengkapnya pada Lampiran 14 dan 15.

Analisis sensitivitas menurut Kemungkinan 3 dilakukan dengan asumsi

terjadi penurunan pendapatan 5% dan kenaikan biaya variabel 5% serta 10%.

Hasil analisis menunjukkan bahwa keadaan kombinasi memberikan pengaruh

yang nyata akibat penurunan pendapatan meskipun kenaikan biaya variabel

tidak memberikan dampak yang nyata. Nilai NPV, IRR, berturut-turut turun dalam

kisaran 24,6 – 25,0% dan 14,0 – 14,2% untuk kenaikan biaya variabel 5 dan

10%, sedangkan B/C Ratio dan PBP sama yaitu turun 8,9% dan lebih lama 5 bulan

(Tabel 5.12). Walaupun demikian, proyek ini masih dapat dianggap layak untuk

kedua keadaan kombinasi tersebut. Batas toleransi untuk kombinasi kenaikan

biaya variabel dan penurunan pendapatan 5% adalah kenaikan biaya variabel

20% dan penurunan pendapatan 5% yang masih menunjukkan kelayakan

usaha.

Tabel 5.12. Analisis Sensitivitas Kombinasi : Skenario 1

No Kriteria

Biaya Variabel Naik 5% dan Pendapatan Turun 5%

Biaya Variabel Naik 10% dan Pendapatan Turun 5%

ASPEK KEUANGAN

38 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

1. NPV (Rp) 542.162.223 539.185.748

2. IRR (%) 29,26 29,18

3. Net B/C Ratio 1,43 1,43

4. Pay Back Period (bulan) 44 44

5.2.8. Hambatan dan Kendala

Hambatan dan kendala yang dihadapi oleh pengusaha UBM adalah kebutuhan

modal investasi awal yang cukup besar sekitar Rp 1,7 milyar. Sedangkan bank baru

berani memberikan kredit apabila UBM telah beroperasi minimal 2 tahun. Dalam

kasus yang dipelajari selama penulisan model ini, pengusaha UBM tidak sekaligus

mengeluarkan modal investasi pada tahun ke nol, tetapi menambah modal investasi

sedikit demi sedikit sampai tahun kedua. Setelah investasi mencapai puncak pada

tahun kedua, UBM memperoleh kredit modal kerja dari bank dalam tahun ketiga.

5.3. Skenario 2: Kredit Investasi Untuk Perluasan Usaha

UBM yang telah beroperasi beberapa tahun dan ingin memperbesar volume

usaha dan bengkelnya akan membutuhkan kredit investasi untuk membeli tanah,

memperluas bangunan atau menambah peralatan yang baru. Besar permintaan kredit

investasi dapat mencapai jumlah Rp 500 juta sampai Rp 1 milyar rupiah tergantung

dari kebutuhan UBM. Hal ini sesuai dengan investasi UBM pada keadaan awal yang

mencapai nilai sebesar Rp 1,7 milyar rupiah seperti yang diuraikan dalam Tabel 5.2.

Analisis keuangan skenario 2 menggunakan dasar-dasar yang sama dengan

skenario 1 kecuali hal-hal yang diuraikan dalam sub-sub-bab berikut.

5.3.1. Asumsi dan Parameter untuk Analisis Keuangan

Asumsi dan parameter pada umumnya sama dengan Skenario 1 kecuali

USAHA BENGKEL MOBIL

BANK INDONESIA 39

periode proyek 7 tahun dan tingkat suku bunga 18%/tahun (Tabel 5.13). Penentuan

usia proyek selama 7 tahun didasarkan atas pertimbangan perluasan usaha baru

dilakukan pada tahun ke 3. Kredit investasi yang diambil dari bank (Rp 500 juta) pada

awal tahun ke 3 dianggap membutuhkan waktu untuk berkembang selama 5 tahun,

sehingga total lama proyek adalah 7 tahun sejak usaha UBM didirikan. Lampiran 15

memuat rincian asumsi dan parameter analisis keuangan.

Tabel 5.13. Asumsi Untuk Analisis Keuangan : Skenario 2

No Asumsi Satuan Nilai/jumlah1 Periode proyek tahun 72 Bulan kerja tahun bulan 123 Spooring Rp/bulan 8.125.0004 Balancing Rp/bulan 20.000.0005 Pencucian mobil Rp/bulan 7.500.0006 Perawatan mobil Rp/bulan 15.000.0007 Perbaikan mobil Rp/bulan 15.000.0008 Ganti oli Rp/bulan 2.100.0009 Uji emisi Rp/bulan 5.250.000

10Pendapatan dari penjualan suku cadang (15% total nilai penjualan)

Rp/tahun 135.000.000

11 Suku Bunga per Tahun % 1812 Jumlah Kredit Investasi Rp 500.000.000

13Jangka Waktu Kredit(dievaluasi setiap tahun)

tahun 5

5.3.2. Komponen dan Struktur Biaya Investasi dan Biaya Operasional

Biaya investasi (Tabel 5.14 dan Lampiran 16) yang dibutuhkan UBM untuk

perluasan usaha adalah sebesar Rp 1.500.000.000. Komponen terbagi rata antara

pembelian tanah, pendirian bangunan dan pengadaan peralatan tambahan yang

masing-masing besarnya Rp 500 juta.

Tabel 5.14. Komposisi Biaya Investasi : Skenario 2

ASPEK KEUANGAN

40 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

No Komponen biayaJumlah Biaya

(Rp)Penyusutan Rp

(5 tahun)Nilai sisa

1 Beli tanah (400 m2) 500.000.000 500.000.000 0

2 Bangunan (200 m2) 300.000.000 200.000.000 100.000.000

3 Peralatan bengkel 450.000.000 337.500.000 112.500.000

a. Lift cuci 35.000.000

b. Mesin semprot 10.000.000

c. Lift reparasi 120.000.000

g. ATF changer 30.000.000

h. Tyre changer 60.000.000

j. Injector cleaner 45.000.000

k. Kompessor 20.000.000

l. Tool kit 70.000.000

m. Genset 30.000.000

n. Komputer + jaringan 30.000.000

Jumlah 1.250.000.000 1.037.500.000 212.500.000

Biaya Operasional

Biaya operasional UBM meningkat setelah perluasan usaha (tahun ke 4)

yaitu menjadi 125% dari tahun-tahun sebelumnya (tahun ke 1 s/d 3) dan kemudian

menjadi 150% pada tahun ke 5, 175% pada tahun ke 6 dan 200% pada tahun ke 7

(Lampiran 17).

5.3.3. Kebutuhan Dana

Total kebutuhan biaya perluasan usaha (untuk investasi dan modal kerja)

adalah sebesar Rp 1.690.200.000 pada tahun ke 4, yang terdiri dari biaya investasi

Rp 1.250.000.000 dan biaya operasional sebesar Rp 440.200.000. Sebesar 40%

dari total biaya investasi yaitu sebesar Rp 500.000.000 diproyeksikan diperoleh dari

bank dalam bentuk kredit investasi (Tabel 5.15) dan selebihnya Rp 1.190.200.000

berupa biaya investasi sebesar Rp 750.000.000 ditambah biaya operasional sebesar

USAHA BENGKEL MOBIL

BANK INDONESIA 41

Rp 440.200.000 datang dari modal sendiri. Biaya operasional pada tahun ke 5 dan

seterusnya akan meningkat lagi menjadi 125 - 200% dari biaya tahun ke 1 - 3 yaitu

sebesar Rp 550.250.000 – 880.400.000.

Tabel 5.15. Komponen dan Struktur Biaya Proyek : Skenario 2

No Komponen Biaya Proyek Persentase Total Biaya (Rp)

1 Biaya Investasi 1.250.000.000

Kredit a. 40% 500.000.000Modal Sendirib. 60% 750.000.000

2 Biaya Modal Kerja (thn 4) 440.200.000Kredit a. 0%Modal Sendirib. 100% 440.200.000

3 Total Biaya Proyek 1.690.200.000Kredit a. 29,6% 500.000.000Modal Sendirib. 70,4% 1.190.200.000

Kewajiban pengusaha dalam melakukan angsuran pokok dan bunga sebesar

18% setahun dilakukan setiap bulan selama jangka waktu kredit (tahun 3 – 7) sesudah

masa grasi 6 bulan. Rekapitulasi jumlah angsuran pokok ditambah bunga pertahun

disajikan pada Tabel 5.16, sedangkan perhitungan jumlah angsuran bunga perbulan

dan angsuran pokok selengkapnya ditampilkan pada Lampiran 19.

Tabel 5.16. Perhitungan Angsuran Bunga dan Kredit : Skenario 2

TahunAngsuran

PokokAngsuran

BungaTotal

AngsuranSaldo Awal Saldo Akhir

. . . 500.000.000 500.000.0003 55.555.556 90.000.000 145.555.556 500.000.000 444.444.4444 111.111.111 90.000.000 201.111.111 444.444.444 333.333.3335 111.111.111 90.000.000 201.111.111 333.333.333 222.222.2226 111.111.111 90.000.000 201.111.111 222.222.222 111.111.111

ASPEK KEUANGAN

42 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

7 111.111.111 90.000.000 201.111.111 111.111.111 0

5.3.4. Produksi Jasa dan Pendapatan

Produksi jasa dan pendapatan meningkat pada tahun ke 4 sebesar 125%

produksi jasa dan pendapatan dari tahun-tahun 1- 3, dan kemudian meningkat 25%

setiap tahun sampai tahun ke 4 mencapai 200% dari pendapatan tahun-tahun 1- 3

(Tabel 5.17 dan Lampiran 18).

Tabel 5.17. Proyeksi Pendapatan : Skenario 2

Tahun Pendapatan, Rp1* 1.010.700.0002* 1.010.700.0003* 1.010.700.0004 1.263.375.0005 1.516.050.0006 1.768.725.000

7 2.021.400.000

* Sama dengan skenario 1

5.3.5. Proyeksi Rugi Laba Usaha dan Break Even Point

Hasil proyeksi laba rugi usaha menunjukkan UBM telah menghasilkan laba

(setelah pajak) pada tahun pertama (kapasitas 100%) sebesar Rp 332.554.000 dengan

nilai profit on sales 32.9% dengan jumlah laba sama pada tahun kedua, menurun

pada tahun ketiga dan keempat karena perluasan investasi usaha, tetapi meningkat

lagi pada tahun ke 5 – 7, walaupun profit on sales masih lebih rendah yaitu sekitar

28 - 30% karena UBM baru melunasi kredit pada akhir tahun ke 7 (Tabel 5.18).

Tabel 5.19 menunjukkan UBM akan menghasilkan keuntungan bersih rata-

rata selama kurun waktu 5 tahun proyek sebesar Rp 378.200.000 per tahun dan

profit margin rata-rata 21,7%. Dengan membandingkan pengeluaran untuk biaya

tetap terhadap biaya variabel dan total penerimaan, maka BEP usaha ini terjadi pada

USAHA BENGKEL MOBIL

BANK INDONESIA 43

penjualan senilai Rp 612,6 juta pada tahun ke-1 dan 2, Rp 971,8 juta pada tahun ke

3, Rp 1.135,9 juta, Rp 1.243,5 juta, Rp 1.168,7 juta, dan Rp 1.276,2 juta pada tahun

ke 4 -7. Proyeksi rugi laba usaha ditampilkan secara lengkap pada Lampiran 20.

Tabel 5.18. Proyeksi Pendapatan dan Laba Rugi Usaha (Rp Juta) : Skenario 2

UraianTahun

1 2 3 4 5 6 7

Total Penerimaan 1.010,7 1.010,7 1.010,7 1.263,4 1.561,1 1.768,7 2.021,4

Total Pengeluaran 619,5 619,5 972,5 1.138,1 1.248,1, 1.179,0 1.289,0

Laba/Rugi Sebelum Pajak

391,2 391,2 381,8 125,3 267,9 589,8 932,4

Pajak (15%) 58,7 58,7 57,3 18,8 40,2 64,6 109,9

Laba Setelah Pajak 332,5 332,5 324,5 106,5 227,7 501,2 822,5

Profit on Sales,% 32,9 32,9 3,21 8,43 15,02 28,34 30,8

Tabel 5.19. Rata-rata Laba Rugi dan BEP Usaha : Skenario 2

Uraian NilaiLaba setelah pajak per tahun Rp 378.200.000 Profit Margin 21,7%BEP: Rupiah Rp 1.003.042.857

5.3.6. Proyeksi Arus Kas dan Kelayakan Proyek

Evaluasi profitabilitas rencana investasi dilakukan dengan menilai kriteria

investasi untuk mengukur kelayakan pendirian industri yaitu meliputi NPV (Net Present

Value), IRR (Internal Rate of Return), Net B/C Ratio (Net Benefit-Cost Ratio). Dengan

menggunakan asumsi yang telah ditetapkan sebelumnya, UBM menghasilkan NPV

Rp 867.507.061 pada tingkat bunga 14% dengan nilai IRR adalah 29,32% dan Net

B/C Ratio 1,69 (Tabel 5.20). Berdasarkan kriteria dan asumsi yang telah ditetapkan

ternyata UBM ini layak untuk dilaksanakan dengan Pay Back Period (PBP) selama 5,1

tahun. Proyeksi arus kas untuk kelayakan industri UBM ditampilkan secara lengkap

pada Lampiran 21.

ASPEK KEUANGAN

44 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

Tabel 5.20. Kelayakan UBM : Skenario 2

No Kriteria NilaiJustifikasi Kelayakan

1. NPV (Rp) 867.507.061 > 02. IRR 29,32 > 14%3. Net B/C Ratio 1,69 > 1,00

4. Pay Back Period 5.1 thn (61 bulan) < 7 tahun

5.3.7. Analisis Sensitivitas Kelayakan Usaha

(1). Analisis Sensitivitas Biaya Variabel Naik

Hasil analisis sensitivitas akibat kenaikan biaya variabel dengan pendapatan

tetap ditampilkan pada Tabel 5.21, sedangkan perhitungan arus kas untuk

sensitivitas ini selengkapnya dimuat pada Lampiran 22 dan 23.

Tabel 5.21. Analisis Sensitivitas Biaya Variabel Naik : Skenario 2

No Kriteria Naik 5% Naik 10%

1. NPV (Rp) 858.078 .719 853.364.548

2. IRR (%) 29,16 29,08

3. Net B/C Ratio 1,68 1,68

4. Pay Back Period (bulan) 62 62

Analisis sensitivitas menunjukkan bahwa kenaikan biaya variabel 5 dan

10% untuk UBM tidak sensitif dan tidak memberikan dampak yang berarti

dibandingkan dengan sebelum kenaikan (Tabel 5.20). Penurunan nilai NPV, IRR,

B/C ratio hanya berkisar masing-masing antara 1,1 -1,6%, 0,5 – 0,8% dan 0,6%

sedangkan PBP bertambah 1 bulan baik untuk kenaikan biaya 5% maupun

10%. Keduanya tetap menunjukkan bahwa proyek ini masih layak dilaksanakan.

Batas toleransi adalah kenaikan biaya variabel 20 % yang masih menunjukkan

kelayakan usaha.

USAHA BENGKEL MOBIL

BANK INDONESIA 45

(2). Analisis Sensitivitas Pendapatan Turun

Sensitivitas penurunan pendapatan dimungkinkan karena penurunan jumlah

pelanggan yang datang dan jenis permintaan jasa dari UBM, sedangkan biaya

pengeluaran dianggap tetap/konstan. Hasil analisis sensitivitas akibat penurunan

pendapatan ditampilkan pada Tabel 5.22 serta perhitungan arus kas untuk

sensitivitas ini selengkapnya pada Lampiran 24 dan 25.

Tabel 5.22. Analisis Sensitivitas Pendapatan Turun : Skenario 2

No Kriteria Turun 10% Turun 15%

1. NPV (Rp) 317.955.463 43.179.664

2. IRR (%) 19,79 14,8

3. Net B/C Ratio 1,25 1,03

4. Pay Back Period (bulan) 75 82

Analisis sensitivitas menunjukkan bahwa pada saat pendapatan turun

sebesar 10% proyek masih layak dilaksanakan tetapi NPV, IRR dan B/C Ratio

memperlihatkan penurunan yang nyata sedangkan PBP menjadi lebih lama. Nilai

masing-masing adalah Rp 317.955.463, 19,79%, 1,25 dan 75 bulan. Sedangkan

pada saat pendapatan turun 15%, proyek ini menjadi kritis untuk dilaksanakan,

seperti terlihat bahwa NPV menjadi Rp 43,2 juta, IRR 14,8%, B/C ratio 1,03 dan

PBP 82 bulan mendekati umur projek 84 bulan dan 63 bulan.

(3). Analisis Sensitivitas Kombinasi

Analisis sensitivitas ini dengan melakukan kombinasi terhadap peningkatan

biaya variabel dan penurunan pendapatan. Hasil analisis sensitivitas akibat kenaikan

biaya variabel dan penurunan pendapatan secara bersamaan ditampilkan pada

Tabel 5.23 serta perhitungan arus kas untuk sensitivitas ini selengkapnya pada

Lampiran 26 dan 27.

Hasil analisis menunjukkan bahwa kenaikan biaya variabel tidak memberikan

ASPEK KEUANGAN

46 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

pengaruh yang nyata meskipun pada tingkat penurunan pendapatan 10%.

Nilai NPV, IRR, B/C Ratio dan PBP tidak berbeda nyata dengan nilai penurunan

pendapatan 10% tanpa adanya kenaikan biaya variabel (Tabel 5.22). Batas

toleransi untuk kombinasi kenaikan biaya variabel dan pendapatan rurun 10%

adalah kenaikan biaya variabel 20% dan pendapatan turun 10% yang masih

menunjukkan kelayakan usaha.

Tabel 5.23. Analisis Sensitivitas Kombinasi : Skenario 2

No Kriteria

Biaya Variabel Naik 5% dan Pendapatan Turun 10%

Biaya Variabel Naik 10% dan Pendapatan Turun 10%

1. NPV (Rp) 308.527.122 303.812.951

2. IRR (%) 19,62 19,543. Net B/C Ratio 1,25 1,244. Pay Back Period (bulan) 76 76

5.3.8. Hambatan dan Kendala

Bagi UBM yang berhasil tidak ada hambatan dan kendala yang berarti.

Disarankan bank dapat memberikan kredit investasi yang lebih besar dari Rp 500 juta

apabila nilai agunan UBM memenuhi syarat. Hal ini mengingat bahwa besar investasi

yang diperlukan UBM adalah Rp 1.690.200.000.

USAHA BENGKEL MOBIL

BANK INDONESIA 47

BAB VIASPEK EKONOMI, SOSIAL DAN

DAMPAK LINGKUNGAN

6.1 Aspek Ekonomi dan Sosial

UBM memberikan kesempatan pekerjaan bagi tenaga lulusan kejuruan

walaupun jumlah karyawan yang ditampung relatif terbatas (17 orang) karena

teknologi yang digunakan bukan teknologi padat karya. Meskipun demikian, jumlah

upah yang dibayarkan oleh UBM cukup besar yaitu Rp 348.600.000 per tahun atau

77,1% dari biaya operasional UBM. Kesempatan lapangan kerja ini membantu

kehidupan masyarakat di Jakarta Utara, apalagi kehidupan di DKI Jakarta sebagai ibu

kota negara dikenal dengan persaingan yang keras.

UBM membantu menggerakkan barang produksi dari industri perminyakan

dan suku cadang dengan menjadi salah satu outlet mereka. Jumlah total penjualan

barang suku cadang dan oli mencapai rata-rata Rp 900 juta per tahun. Secara

tidak langsung, UBM membantu kehidupan karyawan industri suku cadang dan

perminyakan domestik yang biasanya memiliki jumlah karyawan yang besar.

Di samping itu, UBM secara tidak langsung pula membantu mengurangi

dampak polusi lingkungan akibat emisi gas buang mobil penumpang dengan

memberikan jasa pelayanan perawatan dan perbaikan. Mobil penumpang yang tidak

dirawat dan dalam keadaan rusak akan mengeluarkan emisi gas buang yang lebih

berbahaya untuk masyarakat. Dengan mengikuti program pemerintah untuk uji

emisi gas buang yang merupakan kewajiban bagi pemilik mobil penumpang untuk

memperbarui STNK di DKI Jakarta, maka UBM telah membantu menjaga kelestarian

lingkungan dari emisi gas buang.

ASPEK KEUANGAN

48 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

6.2. Aspek Dampak Lingkungan

Pencemaran lingkungan yang mungkin terjadi dari bengkel mobil adalah

polusi suara sehingga UBM sebaiknya berada di kawasan bisnis atau perlu berada

cukup jauh dari tetangga bila berada di lokasi perumahan, serta memperoleh ijin kerja

dari lingkungan pemukinan. Selain polusi suara, pencemaran terjadi terutama pada

air pencucian mobil dan tumpahan oli, serta oli dan minyak sisa yang perlu dibuang.

Berikut adalah sistem penanganan limbah yang dilakukan oleh salah satu responden

dan dapat dijadikan model bagi UBM lain.

Limbah sisa minyak dan oli bekas dari mobil pelanggan langsung ditampung 1.

ke dalam drum dan dibuang ke tempat pembuangan minyak dan oli sesuai

Peraturan Daerah.

Penanganan limbah air pencucian mobil dan bengkel yang mengandung pasir 2.

dan oli bekas dilakukan melalui tiga bak perlakuan dengan skema seperti dalam

Gambar 6.1.

A ir cuci an m obil

B ak p engendapan P asi r

B ak p erlakuan 1 Li mbah oli dan

mi nyak 1

B ak p erlakuan 2 Li mbah oli dan

mi nyak 2

A ir hasil perlakuan

Gambar 6.1. Skema Penanganan Limbah Air Pencucian Mobil.

USAHA BENGKEL MOBIL

BANK INDONESIA 49

Air cucian mobil masuk ke bak pengendapan untuk memisahkan pasir dari air. 3.

Pasir akan dikuras sebulan sekali dan dikumpulkan dalam karung (Photo 6.1).

Air yang melimpah dari bak pengendapan kemudian ditampung dalam bak 4.

perlakuan 1 di mana limbah minyak dan oli akan terpisah (Photo 6.2).

Air yang melimpah dari bak perlakuan 1 akan ditampung dalam bak perlakuan 5.

2 yang berfungsi sama dengan bak perlakuan 1 (Photo 6.2).

Air yang keluar dari bak perlakuan 2 sudah merupakan air hasil perlakuan dan 6.

dapat dibuang ke saluran pembuangan air.

Ketiga bak akan dikuras sebulan sekali mulai dari belakang yaitu bak perlakuan 7.

2, kemudian bak perlakuan 1, dan bak pengendapan. Cemaran minyak dan oli

akan ditampung ke dalam drum.

Photo 6.1. Bak Pengendapan Pasir dan Pasir yang Telah Dikarungkan

ASPEK KEUANGAN

50 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

Photo 6.2. Bak Perlakuan 1 dan 2 untuk Pemisahan Minyak dan Oli Bekas dari Air

Pencucian Mobil.

USAHA BENGKEL MOBIL

BANK INDONESIA 51

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

7.1. Kesimpulan

UBM model adalah usaha jasa pelayanan aneka perawatan dan perbaikan a.

mobil penumpang skala kecil menengah yang merupakan usaha individual

dan tidak terkait dengan lisensi dari merk mobil atau dealer komponen mobil

tertentu.

Pola usaha yang dipilih adalah UBM untuk aneka jenis pelayanan jasa b.

perawatan dan perbaikan mobil penumpang termasuk pencucian, spooring

dan balancing, serta mengikuti program pemerintah sebagai bengkel uji emisi

gas buang. Skala usaha UBM adalah usaha kecil dengan omzet lebih kecil

atau sama dengan Rp 2,5 milyar/ tahun. Kapasitas terpasang yang disarankan

adalah 1.500 mobil per bulan dengan produksi optimum 70% atau sekitar

1.050 mobil per bulan. Di samping itu UBM menjual bahan penunjang dan

suku cadang yang dibutuhkan pelanggan.

Faktor penting bagi keberhasilan UBM adalah investasi awal terutama c.

peralatan bengkel yang akan mendatangkan pendapatan yang semakin

tinggi apabila semakin lengkap dan keterampilan mekanik yang melakukan

pelayanan jasa. Mekanik dan manajer bengkel perlu dilatih terus menerus

secara berjenjang.

Total biaya investasi yang dibutuhkan UBM pemulad. (start up), dengan tidak

memperhitungkan tanah adalah Rp 1.259.000.000, ditambah dengan biaya

modal kerja sebesar Rp 440.200.000.

Untuk analisis keuangan Skenario 1, UBM memperoleh kredit modal kerja e.

dari bank sebesar Rp 150.000.000, 32,7% dari total modal kerja, yang

selebihnya dibiayai sendiri. Bunga pinjaman 26,5% per tahun dan masa

pinjaman kredit adalah 5 tahun.

ASPEK EKONOMI, SOSIAL DAN DAMPAK LINGKUNGAN

52 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

Analisis keuangan dan kelayakan Skenario 1 dari UBM, sesuai asumsi yang f.

digunakan adalah layak untuk dilaksanakan dengan nilai NPV Rp 718.629.458

pada tingkat bunga 26,5%, IRR 34,02%, Net B/C 1,57 dan PBP 39 bulan

atau 3,19 tahun. UBM juga mampu melunasi kewajiban angsuran bunga

dan pembayaran pokok kredit kepada bank.

Untuk analisis keuangan Skenario 2, UBM memperoleh kredit investasi untuk g.

perluasan usaha sebesar Rp 500.000.000 pada tahun ke 3 dengan tingkat

bunga 18% per tahun selama 5 tahun. Dengan demikian umur proyek

menjadi 7 tahun.

Analisis keuangan dan kelayakan Skenario 2 dari UBM, menunjukkan usaha h.

ini layak untuk dilaksanakan dengan nilai NPV Rp 867.507.061 pada tingkat

bunga 18%, IRR 29,32%, Net B/C 1,69 dan PBP 61 bulan atau 5,1 tahun.

UBM tidak sensitif terhadap kenaikan biaya variabel tetapi sensitif untuk i.

penurunan pendapatan. Penurunan pendapatan akan memperkecil

keuntungan dan mengakibatkan Pay Back Period menjadi lebih lama.

Penurunan pendapatan 20% untuk Skenario 1 dan 15% untuk Skenario 2

menunjukkan keadaan usaha yang tidak layak lagi.

UBM mempunyai peranan penting dalam rangka melayani jasa perawatan j.

dan perbaikan mobil penumpang. Secara tidak langsung UBM membantu

mengurangi polusi udara dari emisi gas buang di DKI Jakarta dengan menjaga

kondisi kendaraan mobil penumpang tetap terawat baik.

Pengembangan UBM memberikan manfaat yang positif dari aspek sosial k.

ekonomi wilayah dengan terbukanya peluang kerja walaupun terbatas, serta

peningkatan pendapatan masyarakat. UBM juga membantu perdagangan

suku cadang dan minyak serta oli sehingga secara tidak langsung membantu

kesempatan kerja untuk industri yang bersangkutan.

UBM disarankan agar berperan dalam mengendalikan dampak lingkungan, l.

termasuk menangani limbah air pencucian mobil misalnya dengan model

yang diuraikan dalam tulisan ini.

USAHA BENGKEL MOBIL

BANK INDONESIA 53

7.2. Saran

Berdasarkan potensi SDM untuk mekanik bengkel, prospek pasar, tingkat a.

teknologi pelayanan jasa dan aspek keuangan, UBM layak untuk dibiayai.

Untuk menjamin kelancaran pengembalian kredit, pihak perbankan b.

seyogyanya juga turut berpartisipasi dalam pembinaan usaha ini, khususnya

pada aspek keuangan dan pelatihan mekanik bengkel.

ASPEK EKONOMI, SOSIAL DAN DAMPAK LINGKUNGAN

54 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

USAHA BENGKEL MOBIL

BANK INDONESIA 55

KESIMPULAN DAN SARAN

56 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

USAHA BENGKEL MOBIL

BANK INDONESIA 57

LAMPIRAN

58 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Hal

1 Asumsi Untuk Analisis Keuangan ....................................................... 71

2 Biaya Investasi ……………………………………………………………. 72

3 Biaya Variabel ……………………………………………………………. 73

4 Biaya Tetap ………………………………………………………………. 74

5 Proyeksi Produksi dan Pendapatan Kotor ........................................... 75

6 Angsuran Kredit Modal Kerja …………………………………………... 76

7 Proyeksi Rugi Laba Usaha ……………………………………………..… 79

8 Proyeksi Arus Kas ………………………………………………………... 80

9 Analisis Sensitivitas Kenaikan Biaya Variabel 5% …………………....... 81

10 Analisis Sensitivitas Kenaikan Biaya Variabel 10% ………………......... 82

11 Analisis Sensitivitas Penurunan Pendapatan 5% …………………........ 83

12 Analisis Sensitivitas Penurunan Pendapatan 20% …………………...... 8413 Analisis Sensitivitas Kenaikan Biaya Variabel 5% dan Penurunan

Pendapatan 5% …………………....................................................... 85

14 Analisis Sensitivitas Kenaikan Biaya Variabel 10% dan Penurunan Pendapatan 5% …………………....................................................... 86

15 Asumsi Untuk Analisis Keuangan Skenario 2 ...................................... 87

16 Biaya Investasi untuk Skenario 2 ………………………………………... 88

17 Biaya Operasional (Rp/tahun) Skenario 2 …………………………….... 89

18 Proyeksi Produksi dan Pendapatan Skenario 2 .................................... 89

19 Angsuran Kredit Investasi ……………………………………………….. 90

20 Proyeksi Rugi Laba Usaha Skenario 2 …………………………………... 93

21 Proyeksi Arus Kas Skenario 2 …………………….......………………… 94

22 Analisis Sensitivitas Kenaikan Biaya Variabel 5% Skenario 2 ……........ 95

23 Analisis Sensitivitas Kenaikan Biaya Variabel 10% Skenario 2 ….......... 96

USAHA BENGKEL MOBIL

BANK INDONESIA 59

Lampiran Hal

24 Analisis Sensitivitas Penurunan Pendapatan 10% Skenario 2 ……....... 97

25 Analisis Sensitivitas Penurunan Pendapatan 15% Skenario 2 ……....... 9826 Analisis Sensitivitas Kenaikan Biaya Variabel 5% dan Penurunan

Pendapatan 10% Skenario 2 ………………….................................... 99

27 Analisis Sensitivitas Kenaikan Biaya Variabel 0% dan Penurunan Pendapatan 10% Skenario 2 ………….......………............................. 100

28 Rumus dan Cara Perhitungan untuk Analisis Kelayakan Usaha ........... 101

LAMPIRAN

60 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

Lampiran 1. Asumsi Untuk Analisis Keuangan

No Parameter Satuan Jumlah

1 Periode projek Tahun 5

2 Waktu kerja efektif Bulan/tahun 13

3 Pendapatan jasa a. Spooring Rupiah/unit 125.000 b. Balancing Rupiah/unit 80.000 c. Pencucian mobil Rupiah/unit 25.000 d. Perawatan mobil Rupiah/unit 100.000 e. Perbaikan mobil Rupiah/unit 100.000 f. Ganti oli Rupiah/unit 15.000 g. Uji emisi Rupiah/unit 350.000

4 Jumlah usaha

a. Spooring Unit/bulan 65

b. Balancing Unit/bulan 250

c. Pencucian mobil Unit/bulan 300

d. Perawatan mobil Unit/bulan 150

e. Perbaikan mobil Unit/bulan 150 f. Ganti oli Unit/bulan 140 g. Uji emisi Unit/bulan 15

5 Tenaga kerja

a. Manajer Orang 1

b. Service adviser Orang 2 c. Forman Orang 2

d. Mekanik dan teknisi Orang 8

e. Administrasi Orang 2

f. Servis (termasuk satpam) Orang 26 Kredit

a. Tingkat bunga modal %/tahun 26,5

b. Kedit modal kerja Rp/tahun 150.000.000

c. Jangka waktu kredit Tahun 5

7 Penjualan barang Rp/tahun 900.000.000

8Pendapatan dari penjualan barang

% 15

USAHA BENGKEL MOBIL

BANK INDONESIA 61

Lampiran 2. Biaya Investasi

No Komponen biayaJumlah biaya,

RpPenyusutan, Rp

(5 tahun)Nilai sisa

1 Perijinan 2,500,000 2,500,000 0

2 Bangunan (300 m2) 450,000,000 300,000,000 150,000,000

3Peralatan bengkel (masing-masing satu unit)

762,400,000 571,800,000 190,600,000

a. Lift cuci 35,000,000

b. Mesin semprot 8,400,000

c. Lift reparasi 120,000,000

d. Mesin balancing 60,000,000

e. Lift spooring 75,000,000

f. Mesin spooring 125,000,000

g. ATF changer 30,000,000

h. Tyre changer 60,000,000

i. Scanner engine 60,000,000

j. Injector cleaner 45,000,000

k. Kompessor 20,000,000

l. Tool kit 64,000,000

m. Genset 25,000,000

n. Komputer + jaringan 25,000,000

o. Lain-lain (alat pemadam kebakaran, dll)

10,000,000

4Kendaraan motor(3 unit @ Rp. 14.700.000)

44,100,000 22,000,000 22,100,000

Jumlah 1,259,000,000 896,300,000 362,700,000

Sumber investasi dari:

Kredit 0% 0

Sendiri 100% 1,259,000,000

Total 1,259,000,000

LAMPIRAN

62 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

Lampiran 3. Biaya Variabel

(untuk melayani jasa 1.050 mobil per bulan)

No Uraian Satuan Jumlah/bulan Rp/bulan Rp/tahun

Bahan penunjang 1.445.000 17.340.000

1 Timah balancing 75.000 900.000

2 Shampoo mobil 160.000 1.920.000

3 Servis ban 360.000 4.320.000

4 Minyak tanah 350.000 4.200.000

5 Lain-lain 500.000 6.000.000

Jumlah 1.445.000 17.340.000

USAHA BENGKEL MOBIL

BANK INDONESIA 63

Lampiran 4. Biaya Tetap

No Uraian Jumlah UnitRp/orang

bulanRp/bulan Rp/tahun

1 Tenaga kerja

a. Manajer 1 orang 3.300.000 3.300.000 42.900.000

b. Servis adv 2 orang 2.800.000 5.600.000 72.800.000

c. Foreman 2 orang 1.900.000 3.800.000 49.400.000

d. Mekanik dan teknisi 8 orang 1.350.000 10.800.000 140.400.000

e. Administrasi 2 orang 1.200.000 2.400.000 31.200.000

f. Servis (+satpam) 2 orang 1.200.000 2.400.000 31.200.000

2 Utiliti 3.000.000 36.000.000

3 ATK 600.000 7.200.000

4 Perawatan kendaraan 3 60.000 2.160.000

5 Biaya lain-lain

a. Overhead 800.000 9.600.000

Jumlah 32.760.000 422.860.000

Total biaya produksi 34.205.000 440.200.000

Sumber modal kerja

Kredit 150.000.000

Sendiri 290.200.000

Total 440.200.000

LAMPIRAN

64 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

Lampiran 5. Proyeksi Produksi dan Pendapatan Kotor

No Uraian Rp/bulan Rp/tahun

1 Spooring 8.125.000 97.500.000

2 Balancing 20.000.000 240.000.000

3 Pencucian mobil 7.500.000 90.000.000

4 Perawatan mobil 15.000.000 180.000.000

5 Perbaikan mobil 15.000.000 180.000.000

6 Ganti oli 2.100.000 25.200.000

7 Uji emisi 5.250.000 63.000.000

8 Pendapatan dari penjualan 135.000.000

Jumlah 72.975.000 1.010.700.000

USAHA BENGKEL MOBIL

BANK INDONESIA 65

Lampiran 6. Angsuran Kredit Modal Kerja (Suku Bunga 26,5%)

Periode KreditAngsuran

TetapBunga Total Saldo Awal Saldo Akhir

Tahun-0 150.000.000 150.000.000 150.000.000

Bulan -1 - 3.312.500 3.312.500 150.000.000 150.000.000

Bulan -2 - 3.312.500 3.312.500 150.000.000 150.000.000

Bulan -3 - 3.312.500 3.312.500 150.000.000 150.000.000

Bulan -4 - 3.312.500 3.312.500 150.000.000 150.000.000

Bulan -5 - 3.312.500 3.312.500 150.000.000 150.000.000

Bulan -6 - 3.312.500 3.312.500 150.000.000 150.000.000

Bulan -7 - 3.312.500 3.312.500 150.000.000 150.000.000

Bulan -8 - 3.312.500 3.312.500 150.000.000 150.000.000

Bulan -9 - 3.312.500 3.312.500 150.000.000 150.000.000

Bulan -10 - 3.312.500 3.312.500 150.000.000 150.000.000

Bulan -11 - 3.312.500 3.312.500 150.000.000 150.000.000

Bulan -12 - 3.312.500 3.312.500 150.000.000 150.000.000

Tahun-1 - 39.750.000 39.750.000

Bulan -1 - 3.312.500 3.312.500 150.000.000 150.000.000

Bulan -2 - 3.312.500 3.312.500 150.000.000 150.000.000

Bulan -3 - 3.312.500 3.312.500 150.000.000 150.000.000

Bulan -4 - 3.312.500 3.312.500 150.000.000 150.000.000

Bulan -5 - 3.312.500 3.312.500 150.000.000 150.000.000

Bulan -6 - 3.312.500 3.312.500 150.000.000 150.000.000

Bulan -7 - 3.312.500 3.312.500 150.000.000 150.000.000

Bulan -8 - 3.312.500 3.312.500 150.000.000 150.000.000

Bulan -9 - 3.312.500 3.312.500 150.000.000 150.000.000

Bulan -10 - 3.312.500 3.312.500 150.000.000 150.000.000

Bulan -11 - 3.312.500 3.312.500 150.000.000 150.000.000

Bulan -12 - 3.312.500 3.312.500 150.000.000 150.000.000

Tahun-2 - 39.750.000 39.750.000

Bulan -1 - 3.312.500 3.312.500 150.000.000 150.000.000

Bulan -2 - 3.312.500 3.312.500 150.000.000 150.000.000

LAMPIRAN

66 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

Periode KreditAngsuran

TetapBunga Total Saldo Awal Saldo Akhir

Bulan -3 - 3.312.500 3.312.500 150.000.000 150.000.000

Bulan -4 - 3.312.500 3.312.500 150.000.000 150.000.000

Bulan -5 - 3.312.500 3.312.500 150.000.000 150.000.000

Bulan -6 - 3.312.500 3.312.500 150.000.000 150.000.000

Bulan -7 - 3.312.500 3.312.500 150.000.000 150.000.000

Bulan -8 - 3.312.500 3.312.500 150.000.000 150.000.000

Bulan -9 - 3.312.500 3.312.500 150.000.000 150.000.000

Bulan -10 - 3.312.500 3.312.500 150.000.000 150.000.000

Bulan -11 - 3.312.500 3.312.500 150.000.000 150.000.000

Bulan -12 - 3.312.500 3.312.500 150.000.000 150.000.000

Tahun-3 - 39.750.000 39.750.000

Bulan -1 - 3.312.500 3.312.500 150.000.000 150.000.000

Bulan -2 - 3.312.500 3.312.500 150.000.000 150.000.000

Bulan -3 - 3.312.500 3.312.500 150.000.000 150.000.000

Bulan -4 - 3.312.500 3.312.500 150.000.000 150.000.000

Bulan -5 - 3.312.500 3.312.500 150.000.000 150.000.000

Bulan -6 - 3.312.500 3.312.500 150.000.000 150.000.000

Bulan -7 - 3.312.500 3.312.500 150.000.000 150.000.000

Bulan -8 - 3.312.500 3.312.500 150.000.000 150.000.000

Bulan -9 - 3.312.500 3.312.500 150.000.000 150.000.000

Bulan -10 - 3.312.500 3.312.500 150.000.000 150.000.000

Bulan -11 - 3.312.500 3.312.500 150.000.000 150.000.000

Bulan -12 - 3.312.500 3.312.500 150.000.000 150.000.000

Tahun-4 - 39.750.000 39.750.000

Bulan -1 - 3.312.500 3.312.500 150.000.000 150.000.000

Bulan -2 - 3.312.500 3.312.500 150.000.000 150.000.000

Bulan -3 - 3.312.500 3.312.500 150.000.000 150.000.000

Bulan -4 - 3.312.500 3.312.500 150.000.000 150.000.000

Bulan -5 - 3.312.500 3.312.500 150.000.000 150.000.000

Bulan -6 - 3.312.500 3.312.500 150.000.000 150.000.000

Bulan -7 - 3.312.500 3.312.500 150.000.000 150.000.000

USAHA BENGKEL MOBIL

BANK INDONESIA 67

Periode KreditAngsuran

TetapBunga Total Saldo Awal Saldo Akhir

Bulan -8 - 3.312.500 3.312.500 150.000.000 150.000.000

Bulan -9 - 3.312.500 3.312.500 150.000.000 150.000.000

Bulan -10 - 3.312.500 3.312.500 150.000.000 150.000.000

Bulan -11 - 3.312.500 3.312.500 150.000.000 150.000.000

Bulan -12 150.000.000 3.312.500 153.312.500 150.000.000 -

Tahun-5 150.000.000 39.750.000 189.750.000

LAMPIRAN

68 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

Lam

pira

n 7.

Pro

yeks

i Lab

a Ru

gi U

saha

(Rp)

No

Ura

ian

Tah

un

12

34

5

APe

nerim

aan

To

tal

Pen

erim

aan

1,01

0,70

0,00

0 1

,010

,700

,000

1

,010

,700

,000

1,

010,

700,

000

1,0

10,7

00,0

00

BPe

ngel

uara

n

i.

Bia

ya V

aria

bel

17,3

40,0

00

17,3

40,0

00

17,3

40,0

00

17,3

40,0

00

17,

340,

000

ii.

Bia

ya T

etap

422,

860,

000

422,

860,

000

422,

860,

000

422,

860,

000

422

,860

,000

iii

. Dep

resi

asi

179,

260,

000

179,

260,

000

179,

260,

000

179,

260,

000

179,

260,

000

iv

. Bun

ga39

,750

,000

39

,750

,000

39

,750

,000

39

,750

,000

3

9,75

0,00

0

v.

Pen

gem

balia

n kr

edit

1

50,0

00,0

00

To

tal P

eng

elu

aran

659,

210,

000

659

,210

,000

65

9,21

0,00

0 65

9,21

0,00

0 8

09,2

10,0

00

C

R/L

Sebe

lum

Paj

ak

351,

490,

000

351,

490,

000

351,

490,

000

351,

490,

000

201

,490

,000

DPa

jak

(15%

)52

,723

,500

52

,723

,500

52

,723

,500

52

,723

,500

3

0,22

3,50

0

ELa

ba S

etel

ah P

ajak

298,

766,

500

298,

766,

500

298,

766,

500

298,

766,

500

171

,266

,500

FPr

ofit

on S

ales

29.5

6%29

.56%

29.5

6%29

.56%

16.9

5%

I B

EP:

Rup

iah

653,

074,

423

653,

074,

423

653,

074,

423

653,

074,

423

805

,692

,809

USAHA BENGKEL MOBIL

BANK INDONESIA 69

Lam

pira

n 8.

Pro

yeks

i Aru

s K

as

01

23

45

Aru

s M

asuk

1. T

otal

Pen

jual

an1,

010,

700,

000

1,01

0,70

0,00

0

1,

010,

700,

000

1,01

0,70

0,00

0

1,

010,

700,

000

2. K

redi

t

a. I

nves

tasi

-

b

. Mod

al K

erja

150,

000,

000

3.

Mod

al S

endi

ri

a. I

nves

tasi

1,25

9,00

0,00

0

b. M

odal

Ker

ja29

0,20

0,00

0

4. N

ilai S

isa

Proy

ek36

2,70

0,00

0

To

tal A

rus

Mas

uk1,

699,

200,

000

1,

010,

700,

000

1,01

0,70

0,00

0

1,

010,

700,

000

1,01

0,70

0,00

0

1,

373,

400,

000

Aru

s M

asuk

unt

Men

ghitu

ng IR

R-

1,

010,

700,

000

1,01

0,70

0,00

0

1,

010,

700,

000

1,01

0,70

0,00

0

1,

373,

400,

000

Aru

s Ke

luar

1. B

iaya

Inve

stas

i1,

259,

000,

000

-

-

-

-

-

2.

Bia

ya V

aria

bel

17,3

40,0

00

17

,340

,000

17,3

40,0

00

17

,340

,000

17,3

40,0

00

3. B

iaya

Tet

ap42

2,86

0,00

0

422,

860,

000

42

2,86

0,00

0

422,

860,

000

42

2,86

0,00

0

4.

Ang

sura

n Po

kok

-

-

-

-

150,

000,

000

5. A

ngsu

ran

Bung

a39

,750

,000

39,7

50,0

00

39

,750

,000

39,7

50,0

00

39

,750

,000

6. P

ajak

52,7

23,5

00

52

,723

,500

52,7

23,5

00

52

,723

,500

30,2

23,5

00

To

tal A

rus

Kelu

ar1,

259,

000,

000

53

2,67

3,50

0

532,

673,

500

53

2,67

3,50

0

532,

673,

500

66

0,17

3,50

0

Aru

s Ke

luar

unt

Men

ghitu

ng IR

R1,

259,

000,

000

49

2,92

3,50

0

492,

923,

500

49

2,92

3,50

0

492,

923,

500

47

0,42

3,50

0

Aru

s Be

rsih

(NCF

)44

0,20

0,00

0

478,

026,

500

47

8,02

6,50

0

478,

026,

500

47

8,02

6,50

0

713,

226,

500

CASH

FLO

W U

NTU

K M

ENG

HIT

UN

G IR

R(1

,259

,000

,000

)

517,

776,

500

51

7,77

6,50

0

517,

776,

500

51

7,77

6,50

0

902,

976,

500

Dis

coun

t Fac

tor (

14%

)1.

0000

0.

8772

0.76

95

0.

6750

0.59

21

0.

5194

Pr

esen

t Val

ue(1

,259

,000

,000

)

454,

189,

912

39

8,41

2,20

4

349,

484,

389

30

6,56

5,25

4

468,

977,

699

CUM

MU

LATI

VE(1

,259

,000

,000

)

(804

,810

,088

)

(406

,397

,884

)

(56,

913,

495)

249,

651,

759

71

8,62

9,45

8

AN

ALI

SIS

KELA

YAKA

N U

SAH

AN

PV (1

4%)

Rp71

8,62

9,45

7.78

IRR

34.0

2%N

et B

/C1.

57

PBP

3.18

6ta

hun

Ura

ian

Tahu

n

LAMPIRAN

70 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

Lam

pira

n 9.

Ana

lisis

Sen

sitiv

itas

Ken

aika

n Bi

aya

Varia

bel 5

%

01

23

45

AA

rus

Mas

uk1.

Tot

al P

enju

alan

1,01

0,70

0,00

0

1,

010,

700,

000

1,01

0,70

0,00

0

1,

010,

700,

000

1,01

0,70

0,00

0

2.

Kre

dit

a

. Inv

esta

si-

b

. Mod

al K

erja

150,

000,

000

3.

Mod

al S

endi

ri

a. I

nves

tasi

1,25

9,00

0,00

0

b. M

odal

Ker

ja29

0,20

0,00

0

4. N

ilai S

isa

Proy

ek36

2,70

0,00

0

Tota

l Aru

s M

asuk

1,69

9,20

0,00

0

1,

010,

700,

000

1,01

0,70

0,00

0

1,

010,

700,

000

1,01

0,70

0,00

0

1,

373,

400,

000

Aru

s M

asuk

unt

Men

ghitu

ng IR

R-

1,01

0,70

0,00

0

1,

010,

700,

000

1,01

0,70

0,00

0

1,

010,

700,

000

1,37

3,40

0,00

0

BA

rus

Kelu

ar1.

Bia

ya In

vest

asi

1,25

9,00

0,00

0

-

-

-

-

-

2. B

iaya

Var

iabe

l18

,207

,000

18,2

07,0

00

18

,207

,000

18,2

07,0

00

18

,207

,000

3. B

iaya

Tet

ap42

2,86

0,00

0

42

2,86

0,00

0

42

2,86

0,00

0

422,

860,

000

42

2,86

0,00

0

4. A

ngsu

ran

Poko

k-

-

-

-

15

0,00

0,00

0

5. A

ngsu

ran

Bung

a39

,750

,000

39,7

50,0

00

39

,750

,000

39,7

50,0

00

39

,750

,000

6. P

ajak

52,7

23,5

00

52

,723

,500

52,7

23,5

00

52

,723

,500

30,2

23,5

00

To

tal A

rus

Kelu

ar1,

259,

000,

000

533,

540,

500

533,

540,

500

533,

540,

500

53

3,54

0,50

0

661,

040,

500

A

rus

Kelu

ar u

nt M

engh

itung

IRR

1,25

9,00

0,00

0

49

3,79

0,50

0

49

3,79

0,50

0

49

3,79

0,50

0

493,

790,

500

47

1,29

0,50

0

CA

rus

Bers

ih (N

CF)

440,

200,

000

47

7,15

9,50

0

47

7,15

9,50

0

47

7,15

9,50

0

477,

159,

500

71

2,35

9,50

0

DCA

SH F

LOW

UN

TUK

MEN

GH

ITU

NG

IRR

(1,2

59,0

00,0

00)

516,

909,

500

516,

909,

500

516,

909,

500

51

6,90

9,50

0

902,

109,

500

D

isco

unt F

acto

r (14

%)

1.00

00

0.

8772

0.

7695

0.

6750

0.59

21

0.

5194

Pres

ent V

alue

(1,2

59,0

00,0

00)

453,

429,

386

397,

745,

075

348,

899,

189

30

6,05

1,92

0

468,

527,

406

E

CUM

MU

LATI

VE(1

,259

,000

,000

)

(8

05,5

70,6

14)

(4

07,8

25,5

39)

(5

8,92

6,35

0)

24

7,12

5,57

0

715,

652,

977

FA

NA

LISI

S KE

LAYA

KAN

USA

HA

NPV

(14%

)Rp

715,

652,

977

IRR

33.9

4%N

et B

/C1.

57

PBP

3.19

3ta

hun

No

Ura

ian

Tahu

n

USAHA BENGKEL MOBIL

BANK INDONESIA 71

Lam

pira

n 10

. Ana

lisis

Sen

sitiv

itas

Ken

aika

n Bi

aya

Varia

bel 1

0%

01

23

45

AAr

us M

asuk

1. T

otal

Pen

jual

an1,

010,

700,

000

1,01

0,70

0,00

0

1,

010,

700,

000

1,01

0,70

0,00

0

1,

010,

700,

000

2. K

redi

t

a. In

vest

asi

-

b. M

odal

Ker

ja15

0,00

0,00

0

3.

Mod

al S

endi

ri

a. In

vest

asi

1,25

9,00

0,00

0

b. M

odal

Ker

ja29

0,20

0,00

0

4.

Nila

i Sisa

Pro

yek

362,

700,

000

To

tal A

rus M

asuk

1,69

9,20

0,00

0

1,01

0,70

0,00

0

1,

010,

700,

000

1,01

0,70

0,00

0

1,

010,

700,

000

1,37

3,40

0,00

0

Ar

us M

asuk

unt

Men

ghitu

ng IR

R-

1,01

0,70

0,00

0

1,

010,

700,

000

1,01

0,70

0,00

0

1,

010,

700,

000

1,37

3,40

0,00

0

BAr

us K

elua

r1.

Bia

ya In

vest

asi

1,25

9,00

0,00

0

-

-

-

-

-

2.

Bia

ya V

aria

bel

19,0

74,0

00

19

,074

,000

19,0

74,0

00

19,0

74,0

00

19,0

74,0

00

3. B

iaya

Tet

ap42

2,86

0,00

0

422,

860,

000

42

2,86

0,00

0

422,

860,

000

42

2,86

0,00

0

4. A

ngsu

ran

Poko

k-

-

-

-

15

0,00

0,00

0

5. A

ngsu

ran

Bung

a39

,750

,000

39,7

50,0

00

39

,750

,000

39

,750

,000

39

,750

,000

6.

Paj

ak52

,723

,500

52,7

23,5

00

52

,723

,500

52

,723

,500

30

,223

,500

To

tal A

rus K

elua

r1,

259,

000,

000

53

4,40

7,50

0

534,

407,

500

53

4,40

7,50

0

534,

407,

500

66

1,90

7,50

0

Arus

Kel

uar u

nt M

engh

itung

IRR

1,25

9,00

0,00

0

494,

657,

500

49

4,65

7,50

0

494,

657,

500

49

4,65

7,50

0

472,

157,

500

CAr

us B

ersih

(NCF

)44

0,20

0,00

0

47

6,29

2,50

0

476,

292,

500

47

6,29

2,50

0

476,

292,

500

71

1,49

2,50

0

DCA

SH F

LOW

UN

TUK

MEN

GHIT

UNG

IRR

(1,2

59,0

00,0

00)

51

6,04

2,50

0

516,

042,

500

51

6,04

2,50

0

516,

042,

500

90

1,24

2,50

0

Disc

ount

Fac

tor (

14%

)1.

0000

0.

8772

0.

7695

0.

6750

0.

5921

0.

5194

Pr

esen

t Val

ue(1

,259

,000

,000

)

452,

668,

860

39

7,07

7,94

7

348,

313,

989

30

5,53

8,58

7

468,

077,

113

E

CUM

MUL

ATIV

E(1

,259

,000

,000

)

(806

,331

,140

)

(409

,253

,193

)

(60,

939,

205)

24

4,59

9,38

2

712,

676,

495

FAN

ALIS

IS K

ELAY

AKAN

USA

HA

NPV

(14%

)Rp

712,

676,

495.

38IR

R33

.86%

Net

B/C

1.57

PB

P3.

199

tahu

n

No

Urai

anTa

hun

LAMPIRAN

72 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

Lam

pira

n 11

. Ana

lisis

Sen

sitiv

itas

Penu

runa

n Pe

ndap

atan

5%

01

23

45

AAr

us M

asuk

1. T

otal

Pen

jual

an96

0,16

5,00

0

960,

165,

000

96

0,16

5,00

0

960,

165,

000

96

0,16

5,00

0

2. K

redi

t

a. In

vest

asi

-

b. M

odal

Ker

ja15

0,00

0,00

0

3.

Mod

al S

endi

ri

a. In

vest

asi

1,25

9,00

0,00

0

b. M

odal

Ker

ja29

0,20

0,00

0

4.

Nila

i Sisa

Pro

yek

362,

700,

000

To

tal A

rus M

asuk

1,69

9,20

0,00

0

960,

165,

000

96

0,16

5,00

0

960,

165,

000

96

0,16

5,00

0

1,32

2,86

5,00

0

Ar

us M

asuk

unt

Men

ghitu

ng IR

R-

960,

165,

000

96

0,16

5,00

0

960,

165,

000

96

0,16

5,00

0

1,32

2,86

5,00

0

BAr

us K

elua

r1.

Bia

ya In

vest

asi

1,25

9,00

0,00

0

-

-

-

-

-

2.

Bia

ya V

aria

bel

17,3

40,0

00

17

,340

,000

17,3

40,0

00

17,3

40,0

00

17,3

40,0

00

3. B

iaya

Tet

ap42

2,86

0,00

0

422,

860,

000

42

2,86

0,00

0

422,

860,

000

42

2,86

0,00

0

4. A

ngsu

ran

Poko

k-

-

-

-

15

0,00

0,00

0

5. A

ngsu

ran

Bung

a39

,750

,000

39,7

50,0

00

39

,750

,000

39

,750

,000

39

,750

,000

6.

Paj

ak52

,723

,500

52,7

23,5

00

52

,723

,500

52

,723

,500

30

,223

,500

To

tal A

rus K

elua

r1,

259,

000,

000

53

2,67

3,50

0

532,

673,

500

53

2,67

3,50

0

532,

673,

500

66

0,17

3,50

0

Arus

Kel

uar u

nt M

engh

itung

IRR

1,25

9,00

0,00

0

492,

923,

500

49

2,92

3,50

0

492,

923,

500

49

2,92

3,50

0

470,

423,

500

CAr

us B

ersih

(NCF

)44

0,20

0,00

0

42

7,49

1,50

0

427,

491,

500

42

7,49

1,50

0

427,

491,

500

66

2,69

1,50

0

DCA

SH F

LOW

UN

TUK

MEN

GHIT

UNG

IRR

(1,2

59,0

00,0

00)

46

7,24

1,50

0

467,

241,

500

46

7,24

1,50

0

467,

241,

500

85

2,44

1,50

0

Disc

ount

Fac

tor (

14%

)1.

0000

0.

8772

0.

7695

0.

6750

0.

5921

0.

5194

Pr

esen

t Val

ue(1

,259

,000

,000

)

409,

860,

965

35

9,52

7,16

2

315,

374,

704

27

6,64

4,47

7

442,

731,

403

E

CUM

MUL

ATIV

E(1

,259

,000

,000

)

(849

,139

,035

)

(489

,611

,873

)

(174

,237

,169

)

10

2,40

7,30

8

545,

138,

711

FAN

ALIS

IS K

ELAY

AKAN

USA

HAN

PV (1

4%)

Rp54

5,13

8,71

1.02

IRR

29.3

4%N

et B

/C1.

43

PBP

3.63

0ta

hun

No

Urai

anTa

hun

USAHA BENGKEL MOBIL

BANK INDONESIA 73

Lam

pira

n 12

. Ana

lisis

Sen

sitiv

itas

Penu

runa

n Pe

ndap

atan

20%

01

23

45

AAr

us M

asuk

1. T

otal

Pen

jual

an80

8,56

0,00

0

808,

560,

000

80

8,56

0,00

0

808,

560,

000

80

8,56

0,00

0

2. K

redi

t

a. In

vest

asi

-

b. M

odal

Ker

ja15

0,00

0,00

0

3.

Mod

al S

endi

ri

a. In

vest

asi

1,25

9,00

0,00

0

b. M

odal

Ker

ja29

0,20

0,00

0

4.

Nila

i Sisa

Pro

yek

362,

700,

000

To

tal A

rus M

asuk

1,69

9,20

0,00

0

808,

560,

000

80

8,56

0,00

0

808,

560,

000

80

8,56

0,00

0

1,17

1,26

0,00

0

Ar

us M

asuk

unt

Men

ghitu

ng IR

R-

808,

560,

000

80

8,56

0,00

0

808,

560,

000

80

8,56

0,00

0

1,17

1,26

0,00

0

BAr

us K

elua

r1.

Bia

ya In

vest

asi

1,25

9,00

0,00

0

-

-

-

-

-

2.

Bia

ya V

aria

bel

17,3

40,0

00

17

,340

,000

17,3

40,0

00

17,3

40,0

00

17,3

40,0

00

3. B

iaya

Tet

ap42

2,86

0,00

0

422,

860,

000

42

2,86

0,00

0

422,

860,

000

42

2,86

0,00

0

4. A

ngsu

ran

Poko

k-

-

-

-

15

0,00

0,00

0

5. A

ngsu

ran

Bung

a39

,750

,000

39,7

50,0

00

39

,750

,000

39

,750

,000

39

,750

,000

6.

Paj

ak52

,723

,500

52,7

23,5

00

52

,723

,500

52

,723

,500

30

,223

,500

To

tal A

rus K

elua

r1,

259,

000,

000

53

2,67

3,50

0

532,

673,

500

53

2,67

3,50

0

532,

673,

500

66

0,17

3,50

0

Arus

Kel

uar u

nt M

engh

itung

IRR

1,25

9,00

0,00

0

492,

923,

500

49

2,92

3,50

0

492,

923,

500

49

2,92

3,50

0

470,

423,

500

CAr

us B

ersih

(NCF

)44

0,20

0,00

0

27

5,88

6,50

0

275,

886,

500

27

5,88

6,50

0

275,

886,

500

51

1,08

6,50

0

DCA

SH F

LOW

UN

TUK

MEN

GH

ITU

NG

IRR

(1,2

59,0

00,0

00)

31

5,63

6,50

0

315,

636,

500

31

5,63

6,50

0

315,

636,

500

70

0,83

6,50

0

Disc

ount

Fac

tor (

14%

)1.

0000

0.

8772

0.

7695

0.

6750

0.

5921

0.

5194

Pr

esen

t Val

ue(1

,259

,000

,000

)

276,

874,

123

24

2,87

2,03

8

213,

045,

647

18

6,88

2,14

6

363,

992,

517

E

CUM

MU

LATI

VE(1

,259

,000

,000

)

(982

,125

,877

)

(739

,253

,840

)

(526

,208

,193

)

(3

39,3

26,0

46)

24,6

66,4

71

FAN

ALIS

IS K

ELAY

AKAN

USA

HA

NPV

(14%

)Rp

24,6

66,4

70.7

4IR

R14

.72%

Net

B/C

1.02

PB

P4.

932

tahu

n

No

Ura

ian

Tahu

n

LAMPIRAN

74 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

Lam

pira

n 13

. Pro

yeks

i Aru

s K

as K

enai

kan

Biay

a Va

riabe

l 5%

dan

Pen

urun

an P

enda

pata

n 5%

01

23

45

AAr

us M

asuk

1. T

otal

Pen

jual

an96

0,16

5,00

0

960,

165,

000

96

0,16

5,00

0

960,

165,

000

96

0,16

5,00

0

2. K

redi

t

a. In

vest

asi

-

b.

Mod

al K

erja

150,

000,

000

3.

Mod

al S

endi

ri

a. In

vest

asi

1,25

9,00

0,00

0

b.

Mod

al K

erja

290,

200,

000

4.

Nila

i Sisa

Pro

yek

362,

700,

000

To

tal A

rus M

asuk

1,69

9,20

0,00

0

96

0,16

5,00

0

960,

165,

000

96

0,16

5,00

0

960,

165,

000

1,

322,

865,

000

Arus

Mas

uk u

nt M

engh

itung

IRR

-

960,

165,

000

96

0,16

5,00

0

960,

165,

000

96

0,16

5,00

0

1,32

2,86

5,00

0

BAr

us K

elua

r1.

Bia

ya In

vest

asi

1,25

9,00

0,00

0

-

-

-

-

-

2. B

iaya

Var

iabe

l18

,207

,000

18,2

07,0

00

18

,207

,000

18

,207

,000

18

,207

,000

3.

Bia

ya T

etap

422,

860,

000

42

2,86

0,00

0

422,

860,

000

42

2,86

0,00

0

422,

860,

000

4.

Ang

sura

n Po

kok

-

-

-

-

150,

000,

000

5.

Ang

sura

n Bu

nga

39,7

50,0

00

39

,750

,000

39,7

50,0

00

39,7

50,0

00

39,7

50,0

00

6. P

ajak

52,7

23,5

00

52

,723

,500

52,7

23,5

00

52,7

23,5

00

30,2

23,5

00

Tota

l Aru

s Kel

uar

1,25

9,00

0,00

0

53

3,54

0,50

0

533,

540,

500

53

3,54

0,50

0

533,

540,

500

66

1,04

0,50

0

Arus

Kel

uar u

nt M

engh

itung

IRR

1,25

9,00

0,00

0

49

3,79

0,50

0

493,

790,

500

49

3,79

0,50

0

493,

790,

500

47

1,29

0,50

0

CAr

us B

ersih

(NCF

)44

0,20

0,00

0

426,

624,

500

42

6,62

4,50

0

426,

624,

500

42

6,62

4,50

0

661,

824,

500

D

CASH

FLO

W U

NTU

K M

ENGH

ITUN

G IR

R(1

,259

,000

,000

)

46

6,37

4,50

0

466,

374,

500

46

6,37

4,50

0

466,

374,

500

85

1,57

4,50

0

Disc

ount

Fac

tor (

14%

)1.

0000

0.

8772

0.

7695

0.

6750

0.

5921

0.

5194

Pr

esen

t Val

ue(1

,259

,000

,000

)

40

9,10

0,43

9

358,

860,

034

31

4,78

9,50

3

276,

131,

143

44

2,28

1,11

1

ECU

MM

ULAT

IVE

(1,2

59,0

00,0

00)

(849

,899

,561

)

(491

,039

,528

)

(176

,250

,024

)

99

,881

,119

54

2,16

2,23

0

FAN

ALIS

IS K

ELAY

AKAN

USA

HAN

PV (1

4%)

Rp54

2,16

2,22

9.82

IRR

29.2

6%N

et B

/C1.

43

PB

P3.

638

tahu

n

No

Urai

anTa

hun

USAHA BENGKEL MOBIL

BANK INDONESIA 75

Lam

pira

n 14

. Pro

yeks

i Aru

s K

as K

enai

kan

Biay

a Va

riabe

l 10%

dan

Pen

urun

an P

enda

pata

n 5%

01

23

45

AAr

us M

asuk

1. T

otal

Pen

jual

an96

0,16

5,00

0

960,

165,

000

96

0,16

5,00

0

960,

165,

000

96

0,16

5,00

0

2. K

redi

t

a. In

vest

asi

-

b.

Mod

al K

erja

150,

000,

000

3.

Mod

al S

endi

ri

a. In

vest

asi

1,25

9,00

0,00

0

b.

Mod

al K

erja

290,

200,

000

4.

Nila

i Sisa

Pro

yek

362,

700,

000

To

tal A

rus M

asuk

1,69

9,20

0,00

0

96

0,16

5,00

0

960,

165,

000

96

0,16

5,00

0

960,

165,

000

1,

322,

865,

000

Arus

Mas

uk u

nt M

engh

itung

IRR

-

960,

165,

000

96

0,16

5,00

0

960,

165,

000

96

0,16

5,00

0

1,32

2,86

5,00

0

BAr

us K

elua

r1.

Bia

ya In

vest

asi

1,25

9,00

0,00

0

-

-

-

-

-

2. B

iaya

Var

iabe

l19

,074

,000

19,0

74,0

00

19

,074

,000

19

,074

,000

19

,074

,000

3.

Bia

ya T

etap

422,

860,

000

42

2,86

0,00

0

422,

860,

000

42

2,86

0,00

0

422,

860,

000

4.

Ang

sura

n Po

kok

-

-

-

-

150,

000,

000

5.

Ang

sura

n Bu

nga

39,7

50,0

00

39

,750

,000

39,7

50,0

00

39,7

50,0

00

39,7

50,0

00

6. P

ajak

52,7

23,5

00

52

,723

,500

52,7

23,5

00

52,7

23,5

00

30,2

23,5

00

Tota

l Aru

s Kel

uar

1,25

9,00

0,00

0

53

4,40

7,50

0

534,

407,

500

53

4,40

7,50

0

534,

407,

500

66

1,90

7,50

0

Arus

Kel

uar u

nt M

engh

itung

IRR

1,25

9,00

0,00

0

49

4,65

7,50

0

494,

657,

500

49

4,65

7,50

0

494,

657,

500

47

2,15

7,50

0

CAr

us B

ersih

(NCF

)44

0,20

0,00

0

425,

757,

500

42

5,75

7,50

0

425,

757,

500

42

5,75

7,50

0

660,

957,

500

D

CASH

FLO

W U

NTU

K M

ENGH

ITUN

G IR

R(1

,259

,000

,000

)

46

5,50

7,50

0

465,

507,

500

46

5,50

7,50

0

465,

507,

500

85

0,70

7,50

0

Disc

ount

Fac

tor (

14%

)1.

0000

0.

8772

0.

7695

0.

6750

0.

5921

0.

5194

Pr

esen

t Val

ue(1

,259

,000

,000

)

40

8,33

9,91

2

358,

192,

906

31

4,20

4,30

3

275,

617,

810

44

1,83

0,81

8

ECU

MM

ULAT

IVE

(1,2

59,0

00,0

00)

(850

,660

,088

)

(492

,467

,182

)

(178

,262

,879

)

97

,354

,931

53

9,18

5,74

9

FAN

ALIS

IS K

ELAY

AKAN

USA

HA

NPV

(14%

)Rp

539,

185,

748.

62IR

R29

.18%

Net

B/C

1.43

PBP

3.64

7ta

hun

No

Urai

anTa

hun

LAMPIRAN

76 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

Lampiran 15. Asumsi Untuk Analisis Keuangan Skenario 2

No Parameter Satuan Jumlah1 Periode projek Tahun 72 Waktu kerja efektif Bulan/tahun 133 Pendapatan jasa a. Spooring Rupiah/unit 125.000 b. Balancing Rupiah/unit 80.000 c. Pencucian mobil Rupiah/unit 25.000 d. Perawatan mobil Rupiah/unit 100.000 e. Perbaikan mobil Rupiah/unit 100.000 f. Ganti oli Rupiah/unit 15.000 g. Uji emisi Rupiah/unit 350.0004 Jumlah usaha a. Spooring Unit/bulan 65 b. Balancing Unit/bulan 250 c. Pencucian mobil Unit/bulan 300 d. Perawatan mobil Unit/bulan 150 e. Perbaikan mobil Unit/bulan 150 f. Ganti oli Unit/bulan 140 g. Uji emisi Unit/bulan 155 Tenaga kerja a. Manajer Orang 1 b. Service adviser Orang 2 c. Forman Orang 2 d. Mekanik dan teknisi Orang 8 e. Administrasi Orang 2 f. Servis Orang 26 Kredit a. Tingkat bunga modal %/tahun 18 b. Kedit modal investasi Rp/tahun 500.000.000 c. Jangka waktu kredit Tahun 57 Penjualan barang Rp/tahun 900.000.0008 Pendapatan dari penjualan barang % 15

USAHA BENGKEL MOBIL

BANK INDONESIA 77

Lampiran 16. Biaya Investasi Tahun ke-3 untuk Skenario 2

No Komponen biayaJumlah biaya,

RpPenyusutan, Rp

(5 tahun)Nilai sisa

(Rp)

1 Beli tanah (400 m2) 500.000.000 500.000.000 0

2 Bangunan (200 m2) 300.000.000 200.000.000 100.000.000

3 Peralatan bengkel 450.000.000 337.500.000 112.500.000

a. Lift cuci 35.000.000

b. Mesin semprot 10.000.000

c. Lift reparasi 120.000.000

g. ATF changer 30.000.000

h. Tyre changer 60.000.000

j. Injector cleaner 45.000.000

k. Kompessor 20.000.000

l. Tool kit 70.000.000

m. Genset 30.000.000

n. Komputer + jaringan 20.000.000

o. Lain-lain (alat pemadam

kebakaran, dll)10.000.000

Jumlah 1.250.000.000 1.037.500.000 212.500.000

Sumber investasi dari:

Kredit 40%% 500.000.000

Sendiri 60% 750.000.000

Total 1.250.000.000

LAMPIRAN

78 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

Lam

pira

n 17

. Bia

ya O

pera

sion

al (R

p/ta

hun)

untu

k Sk

enar

io 2

No

Bia

yaTa

hu

n1

23

4 (1

50%

)5

(200

%)

6 (2

00%

)7

(200

%)

1Va

riabe

l17

.340

.000

17.3

40.0

0017

.340

.000

26.0

10.0

0034

.680

.000

34.6

80.0

0034

.680

.000

2Te

tap

422.

860.

000

422.

860.

000

422.

860.

000

634.

290.

000

845.

720.

000

845.

720.

000

845.

720.

000

Jum

lah

440.

200.

000

440.

200.

000

440.

200.

000

660.

300.

000

880.

400.

000

880.

400.

000

880.

400.

000

3Su

mbe

r m

odal

ker

ja

(sen

diri)

440.

200.

000

440.

200.

000

440.

200.

000

660.

300.

000

880.

400.

000

880.

400.

000

880.

400.

000

Lam

pira

n 18

. Pro

yeks

i Pro

duks

i dan

Pen

dapa

tan

Sken

ario

2

Tah

un

1*2*

3*4

(150

%)

5 (2

00%

)6

(200

%)

7 (2

00%

Pend

apat

an

1.01

0.70

0.00

01.

010.

700.

000

1.01

0.70

0.00

01.

516.

050.

000

2.02

1.40

0.00

02.

021.

400.

000

2.02

1.40

0.00

0

* D

ari L

ampi

ran

16: J

umla

h us

aha

x Pe

ndap

atan

jasa

+ 1

5 %

jum

lah

penj

uala

n ba

rang

.

USAHA BENGKEL MOBIL

BANK INDONESIA 79

Lam

pira

n 19

. Ang

sura

n K

redi

t In

vest

asi (

Suku

Bun

ga 1

8%)

Peri

od

eK

red

itA

ng

sura

n

Teta

pB

un

ga

Tota

lSa

ldo

Aw

alSa

ldo

Akh

ir

Tah

un

-350

0.00

0.00

0 5

00.0

00.0

00

500

.000

.000

Bula

n -1

-

7.50

0.00

0

7.5

00.0

00

500

.000

.000

5

00.0

00.0

00

Bula

n -2

-

7.50

0.00

0

7.5

00.0

00

500

.000

.000

5

00.0

00.0

00

Bula

n -3

-

7.50

0.00

0

7.5

00.0

00

500

.000

.000

5

00.0

00.0

00

Bula

n -4

-

7.50

0.00

0

7.5

00.0

00

500

.000

.000

5

00.0

00.0

00

Bula

n -5

-

7.50

0.00

0

7.5

00.0

00

500

.000

.000

5

00.0

00.0

00

Bula

n -6

-

7.50

0.00

0

7.5

00.0

00

500

.000

.000

5

00.0

00.0

00

Bula

n -7

9

.259

.259

7.50

0.00

0

16.7

59.2

59

500

.000

.000

4

90.7

40.7

41

Bula

n -8

9

.259

.259

7.50

0.00

0

16.7

59.2

59

490

.740

.741

4

81.4

81.4

81

Bula

n -9

9

.259

.259

7.50

0.00

0

16.7

59.2

59

481

.481

.481

4

72.2

22.2

22

Bula

n -1

0

9.2

59.2

59

7.

500.

000

16

.759

.259

4

72.2

22.2

22

462

.962

.963

Bula

n -1

1

9.2

59.2

59

7.

500.

000

16

.759

.259

4

62.9

62.9

63

453

.703

.704

Bula

n -1

2

9.2

59.2

59

7.

500.

000

16

.759

.259

4

53.7

03.7

04

444

.444

.444

Akh

ir t

ahu

n-3

55

.555

.556

9

0.00

0.00

0 1

45.5

55.5

56

Bula

n -1

9

.259

.259

7.50

0.00

0

16.7

59.2

59

444

.444

.444

4

35.1

85.1

85

Bula

n -2

9

.259

.259

7.50

0.00

0

16.7

59.2

59

435

.185

.185

4

25.9

25.9

26

Bula

n -3

9

.259

.259

7.50

0.00

0

16.7

59.2

59

425

.925

.926

4

16.6

66.6

67

Bula

n -4

9

.259

.259

7.50

0.00

0

16.7

59.2

59

416

.666

.667

4

07.4

07.4

07

Bula

n -5

9

.259

.259

7.50

0.00

0

16.7

59.2

59

407

.407

.407

3

98.1

48.1

48

Bula

n -6

9

.259

.259

7.50

0.00

0

16.7

59.2

59

398

.148

.148

3

88.8

88.8

89

Bula

n -7

9

.259

.259

7.50

0.00

0

16.7

59.2

59

388

.888

.889

3

79.6

29.6

30

Bula

n -8

9

.259

.259

7.50

0.00

0

16.7

59.2

59

379

.629

.630

3

70.3

70.3

70

Bula

n -9

9

.259

.259

7.50

0.00

0

16.7

59.2

59

370

.370

.370

3

61.1

11.1

11

LAMPIRAN

80 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

Peri

od

eK

red

itA

ng

sura

n

Teta

pB

un

ga

Tota

lSa

ldo

Aw

alSa

ldo

Akh

ir

Bula

n -1

0

9.2

59.2

59

7.

500.

000

16

.759

.259

3

61.1

11.1

11

351

.851

.852

Bula

n -1

1

9.2

59.2

59

7.

500.

000

16

.759

.259

3

51.8

51.8

52

342

.592

.593

Bula

n -1

2

9.2

59.2

59

7.

500.

000

16

.759

.259

3

42.5

92.5

93

333

.333

.333

Akh

ir t

ahu

n-4

111

.111

.111

9

0.00

0.00

0 2

01.1

11.1

11

Bula

n -1

9

.259

.259

7.50

0.00

0

16.7

59.2

59

333

.333

.333

3

24.0

74.0

74

Bula

n -2

9

.259

.259

7.50

0.00

0

16.7

59.2

59

324

.074

.074

3

14.8

14.8

15

Bula

n -3

9

.259

.259

7.50

0.00

0

16.7

59.2

59

314

.814

.815

3

05.5

55.5

56

Bula

n -4

9

.259

.259

7.50

0.00

0

16.7

59.2

59

305

.555

.556

2

96.2

96.2

96

Bula

n -5

9

.259

.259

7.50

0.00

0

16.7

59.2

59

296

.296

.296

2

87.0

37.0

37

Bula

n -6

9

.259

.259

7.50

0.00

0

16.7

59.2

59

287

.037

.037

2

77.7

77.7

78

Bula

n -7

9

.259

.259

7.50

0.00

0

16.7

59.2

59

277

.777

.778

2

68.5

18.5

19

Bula

n -8

9

.259

.259

7.50

0.00

0

16.7

59.2

59

268

.518

.519

2

59.2

59.2

59

Bula

n -9

9

.259

.259

7.50

0.00

0

16.7

59.2

59

259

.259

.259

2

50.0

00.0

00

Bula

n -1

0

9.2

59.2

59

7.

500.

000

16

.759

.259

2

50.0

00.0

00

240

.740

.741

Bula

n -1

1

9.2

59.2

59

7.

500.

000

16

.759

.259

2

40.7

40.7

41

231

.481

.481

Bula

n -1

2

9.2

59.2

59

7.

500.

000

16

.759

.259

2

31.4

81.4

81

222

.222

.222

Akh

ir t

ahu

n-5

111

.111

.111

9

0.00

0.00

0 2

01.1

11.1

11

Bula

n -1

9

.259

.259

7.50

0.00

0

16.7

59.2

59

222

.222

.222

2

12.9

62.9

63

Bula

n -2

9

.259

.259

7.50

0.00

0

16.7

59.2

59

212

.962

.963

2

03.7

03.7

04

Bula

n -3

9

.259

.259

7.50

0.00

0

16.7

59.2

59

203

.703

.704

1

94.4

44.4

44

Bula

n -4

9

.259

.259

7.50

0.00

0

16.7

59.2

59

194

.444

.444

1

85.1

85.1

85

Bula

n -5

9

.259

.259

7.50

0.00

0

16.7

59.2

59

185

.185

.185

1

75.9

25.9

26

Bula

n -6

9

.259

.259

7.50

0.00

0

16.7

59.2

59

175

.925

.926

1

66.6

66.6

67

Bula

n -7

9

.259

.259

7.50

0.00

0

16.7

59.2

59

166

.666

.667

1

57.4

07.4

07

Bula

n -8

9

.259

.259

7.50

0.00

0

16.7

59.2

59

157

.407

.407

1

48.1

48.1

48

USAHA BENGKEL MOBIL

BANK INDONESIA 81

Peri

od

eK

red

itA

ng

sura

n

Teta

pB

un

ga

Tota

lSa

ldo

Aw

alSa

ldo

Akh

ir

Bula

n -9

9

.259

.259

7.50

0.00

0

16.7

59.2

59

148

.148

.148

1

38.8

88.8

89

Bula

n -1

0

9.2

59.2

59

7.

500.

000

16

.759

.259

1

38.8

88.8

89

129

.629

.630

Bula

n -1

1

9.2

59.2

59

7.

500.

000

16

.759

.259

1

29.6

29.6

30

120

.370

.370

Bula

n -1

2

9.2

59.2

59

7.

500.

000

16

.759

.259

1

20.3

70.3

70

111

.111

.111

Akh

ir t

ahu

n-6

111

.111

.111

9

0.00

0.00

0 2

01.1

11.1

11

Bula

n -1

9

.259

.259

7.50

0.00

0

16.7

59.2

59

111

.111

.111

1

01.8

51.8

52

Bula

n -2

9

.259

.259

7.50

0.00

0

16.7

59.2

59

101

.851

.852

92.5

92.5

93

Bula

n -3

9

.259

.259

7.50

0.00

0

16.7

59.2

59

92

.592

.593

83.3

33.3

33

Bula

n -4

9

.259

.259

7.50

0.00

0

16.7

59.2

59

83

.333

.333

74.0

74.0

74

Bula

n -5

9

.259

.259

7.50

0.00

0

16.7

59.2

59

74

.074

.074

64.8

14.8

15

Bula

n -6

9

.259

.259

7.50

0.00

0

16.7

59.2

59

64

.814

.815

55.5

55.5

56

Bula

n -7

9

.259

.259

7.50

0.00

0

16.7

59.2

59

55

.555

.556

46.2

96.2

96

Bula

n -8

9

.259

.259

7.50

0.00

0

16.7

59.2

59

46

.296

.296

37.0

37.0

37

Bula

n -9

9

.259

.259

7.50

0.00

0

16.7

59.2

59

37

.037

.037

27.7

77.7

78

Bula

n -1

0

9.2

59.2

59

7.

500.

000

16

.759

.259

27.7

77.7

78

18

.518

.519

Bula

n -1

1

9.2

59.2

59

7.

500.

000

16

.759

.259

18.5

18.5

19

9

.259

.259

Bula

n -1

2

9.2

59.2

59

7.

500.

000

16

.759

.259

9.2

59.2

59

-

Akh

ir t

ahu

n-7

111

.111

.111

9

0.00

0.00

0 2

01.1

11.1

11

LAMPIRAN

82 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

Lam

pira

n 20

. Pro

yeks

i lab

a Ru

gi U

saha

(Rp)

Ske

nario

2

12

34

56

7A

Pene

rimaa

n To

tal P

ener

imaa

n1,

010,

700,

000

1,01

0,70

0,00

0

1,

010,

700,

000

1,26

3,37

5,00

0

1,

516,

050,

000

1,76

8,72

5,00

0

2,

021,

400,

000

BPe

ngel

uara

ni.

Biay

a Va

riabe

l17

,340

,000

17,3

40,0

00

17

,340

,000

21,6

75,0

00

26

,010

,000

30,3

45,0

00

34

,680

,000

ii. Bi

aya

Teta

p42

2,86

0,00

0

422,

860,

000

42

2,86

0,00

0

528,

575,

000

63

4,29

0,00

0

740,

005,

000

84

5,72

0,00

0

iii. D

epre

siasi

179,

260,

000

179,

260,

000

386,

760,

000

386,

760,

000

386,

760,

000

207,

500,

000

207,

500,

000

iv. B

unga

-

-

90,0

00,0

00

90

,000

,000

90,0

00,0

00

90

,000

,000

90,0

00,0

00

v.

Peng

emba

lian

kred

it-

-

55

,555

,556

111,

111,

111

11

1,11

1,11

1

111,

111,

111

11

1,11

1,11

1

Tota

l Pen

gelu

aran

619,

460,

000

61

9,46

0,00

0

972,

515,

556

1,

138,

121,

111

1,24

8,17

1,11

1

1,

178,

961,

111

1,28

9,01

1,11

1

C R/

L Seb

elum

Paj

ak

391,

240,

000

39

1,24

0,00

0

38,1

84,4

44

12

5,25

3,88

9

267,

878,

889

58

9,76

3,88

9

732,

388,

889

F

Paja

k (15

%)

58,6

86,0

00

58

,686

,000

5,72

7,66

7

18

,788

,083

40,1

81,8

33

88

,464

,583

109,

858,

333

G

Laba

Set

elah

Paj

ak33

2,55

4,00

0

332,

554,

000

32

,456

,778

106,

465,

806

22

7,69

7,05

6

501,

299,

306

62

2,53

0,55

6

HPr

ofit

on S

ales

32.9

0%32

.90%

3.21

%8.

43%

15.0

2%28

.34%

30.8

0%

I B

EP:

Rup

iah

612,

630,

551

61

2,63

0,55

1

971,

849,

011

1,

135,

934,

691

1,24

3,49

5,04

2

1,

168,

666,

247

1,27

6,22

6,59

9

NoUr

aian

Tahu

n

USAHA BENGKEL MOBIL

BANK INDONESIA 83

Lam

pira

n 21

. Pro

yeks

i Aru

s K

as S

kena

rio 2

01

23

45

67

AAr

us M

asuk

1. T

otal

Pen

jual

an1,

010,

700,

000

1,01

0,70

0,00

0

1,

010,

700,

000

1,26

3,37

5,00

0

1,

516,

050,

000

1,76

8,72

5,00

0

2,

021,

400,

000

2. K

redi

t

a. In

vest

asi

500,

000,

000

b. M

odal

Ker

ja3.

Mod

al S

endi

ri

a. In

vest

asi

1,25

9,00

0,00

0

75

0,00

0,00

0

b.

Mod

al K

erja

440,

200,

000

4.

Nila

i Sisa

Pro

yek

212,

500,

000

To

tal A

rus M

asuk

1,69

9,20

0,00

0

1,

010,

700,

000

1,01

0,70

0,00

0

2,

260,

700,

000

1,26

3,37

5,00

0

1,

516,

050,

000

1,76

8,72

5,00

0

2,

233,

900,

000

Arus

Mas

uk u

ntuk

Men

ghitu

ng IR

R-

1,

010,

700,

000

1,01

0,70

0,00

0

1,

010,

700,

000

1,26

3,37

5,00

0

1,

516,

050,

000

1,76

8,72

5,00

0

2,

233,

900,

000

BAr

us K

elua

r1.

Bia

ya In

vest

asi

1,25

9,00

0,00

0

-

-

1,

250,

000,

000

-

-

-

-

2. B

iaya

Var

iabe

l17

,340

,000

17,3

40,0

00

17,3

40,0

00

21,6

75,0

00

26,0

10,0

00

30,3

45,0

00

34,6

80,0

00

3. B

iaya

Tet

ap42

2,86

0,00

0

422,

860,

000

42

2,86

0,00

0

528,

575,

000

63

4,29

0,00

0

740,

005,

000

84

5,72

0,00

0

4. A

ngsu

ran

Poko

k-

-

55

,555

,556

11

1,11

1,11

1

111,

111,

111

11

1,11

1,11

1

111,

111,

111

5.

Ang

sura

n Bu

nga

-

-

90,0

00,0

00

90,0

00,0

00

90,0

00,0

00

90,0

00,0

00

90,0

00,0

00

6. P

ajak

58,6

86,0

00

58

,686

,000

5,

727,

667

18,7

88,0

83

40,1

81,8

33

88,4

64,5

83

109,

858,

333

To

tal A

rus K

elua

r1,

259,

000,

000

498,

886,

000

49

8,88

6,00

0

1,84

1,48

3,22

2

77

0,14

9,19

4

901,

592,

944

1,

059,

925,

694

1,19

1,36

9,44

4

Ar

us K

elua

r unt

uk M

engh

itung

IRR

1,25

9,00

0,00

0

49

8,88

6,00

0

498,

886,

000

1,

695,

927,

667

569,

038,

083

70

0,48

1,83

3

858,

814,

583

99

0,25

8,33

3

CAr

us B

ersih

(NCF

)44

0,20

0,00

0

511,

814,

000

51

1,81

4,00

0

419,

216,

778

49

3,22

5,80

6

614,

457,

056

70

8,79

9,30

6

1,04

2,53

0,55

6

D C

ASH

FLO

W U

NTUK

MEN

GHIT

UNG

IRR

(1,2

59,0

00,0

00)

511,

814,

000

51

1,81

4,00

0

(685

,227

,667

)

69

4,33

6,91

7

815,

568,

167

90

9,91

0,41

7

1,24

3,64

1,66

7

Di

scou

nt F

acto

r (14

%)

1.00

00

0.87

72

0.76

95

0.67

50

0.59

21

0.51

94

0.45

56

0.39

96

Pres

ent V

alue

(1,2

59,0

00,0

00)

448,

959,

649

39

3,82

4,25

4

(462

,509

,157

)

41

1,10

3,19

4

423,

580,

549

41

4,54

2,94

5

497,

005,

626

E

CUM

MUL

ATIV

E(1

,259

,000

,000

)

(8

10,0

40,3

51)

(4

16,2

16,0

97)

(878

,725

,254

)

(4

67,6

22,0

60)

(44,

041,

511)

37

0,50

1,43

5

867,

507,

061

F

ANAL

ISIS

KEL

AYAK

AN U

SAHA

NPV

(14%

)86

7,50

7,06

1IR

R29

.32%

Net B

/C1.

69

PB

P5.

106

tahu

n

NoUr

aian

Tahu

n

LAMPIRAN

84 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

Lam

pira

n 22

. Ana

lisis

Sen

sitiv

itas

kena

ikan

Bia

ya V

aria

bel 1

0% S

kena

rio 2

01

23

45

67

AAr

us M

asuk

1. To

tal P

enju

alan

1,010

,700,0

00

1,0

10,70

0,000

1,010

,700,0

00

1,2

63,37

5,000

1,516

,050,0

00

1,7

68,72

5,000

2,021

,400,0

00

2.

Kred

it

a. In

vest

asi

500,0

00,00

0

b.

Mod

al Ke

rja3.

Mod

al Se

ndiri

a.

Inve

stas

i1,2

59,00

0,000

1,000

,000,0

00

b. M

odal

Kerja

440,2

00,00

0

4. Ni

lai Si

sa P

roye

k21

2,500

,000

To

tal A

rus M

asuk

1,699

,200,0

00

1,0

10,70

0,000

1,010

,700,0

00

2,5

10,70

0,000

1,263

,375,0

00

1,5

16,05

0,000

1,768

,725,0

00

2,2

33,90

0,000

Arus

Mas

uk u

ntuk

Men

ghitu

ng IR

R-

1,0

10,70

0,000

1,010

,700,0

00

1,0

10,70

0,000

1,263

,375,0

00

1,5

16,05

0,000

1,768

,725,0

00

2,2

33,90

0,000

BAr

us K

elua

r1.

Biay

a Inv

esta

si1,2

59,00

0,000

-

-

1,250

,000,0

00

-

-

-

-

2.

Biay

a Var

iabel

19,07

4,000

19,07

4,000

19,07

4,000

23,84

2,500

28,61

1,000

33,37

9,500

38,14

8,000

3. Bi

aya T

etap

422,8

60,00

0

422,8

60,00

0

422,8

60,00

0

528,5

75,00

0

634,2

90,00

0

740,0

05,00

0

845,7

20,00

0

4. An

gsur

an P

okok

-

-

55,55

5,556

111,1

11,11

1

111,1

11,11

1

111,1

11,11

1

111,1

11,11

1

5. An

gsur

an B

unga

-

-

90,00

0,000

90,00

0,000

90,00

0,000

90,00

0,000

90,00

0,000

6. Pa

jak58

,686,0

00

58

,686,0

00

5,7

27,66

7

18

,788,0

83

40

,181,8

33

88

,464,5

83

10

9,858

,333

To

tal A

rus K

elua

r1,2

59,00

0,000

500,6

20,00

0

500,6

20,00

0

1,843

,217,2

22

77

2,316

,694

90

4,193

,944

1,0

62,96

0,194

1,194

,837,4

44

Ar

us K

elua

r unt

uk M

engh

itung

IRR

1,259

,000,0

00

50

0,620

,000

50

0,620

,000

1,6

97,66

1,667

571,2

05,58

3

703,0

82,83

3

861,8

49,08

3

993,7

26,33

3

CAr

us B

ersih

(NCF

)44

0,200

,000

51

0,080

,000

51

0,080

,000

66

7,482

,778

49

1,058

,306

61

1,856

,056

70

5,764

,806

1,0

39,06

2,556

D C

ASH

FLOW

UNT

UK M

ENGH

ITUN

G IR

R (1

,259,0

00,00

0)

51

0,080

,000

51

0,080

,000

(6

86,96

1,667

)

692,1

69,41

7

812,9

67,16

7

906,8

75,91

7

1,240

,173,6

67

Di

scou

nt Fa

ctor

(14%

)1.0

000

0.8

772

0.7

695

0.6

750

0.5

921

0.5

194

0.4

556

0.3

996

Pr

esen

t Valu

e(1

,259,0

00,00

0)

44

7,438

,596

39

2,489

,997

(4

63,67

9,558

)

409,8

19,86

0

422,2

29,67

2

413,1

60,46

8

495,6

19,68

4

ECU

MM

ULAT

IVE

(1,25

9,000

,000)

(811

,561,4

04)

(4

19,07

1,407

)

(882

,750,9

64)

(4

72,93

1,104

)

(50,7

01,43

3)

362,4

59,03

5

858,0

78,71

9

FAN

ALIS

IS K

ELAY

AKAN

USA

HANP

V (1

4%)

858,0

78,71

9IR

R29

.16%

Net B

/C1.6

8

PB

P5.1

23ta

hun

NoUr

aian

Tahu

n

USAHA BENGKEL MOBIL

BANK INDONESIA 85

Lam

pira

n 23

. Ana

lisis

Sen

sitiv

itas

Ken

aika

n Bi

aya

Varia

bel 1

5% S

kena

rio 2

01

23

45

67

AAr

us M

asuk

1. To

tal P

enju

alan

1,010

,700,0

00

1,0

10,70

0,000

1,010

,700,0

00

1,2

63,37

5,000

1,516

,050,0

00

1,7

68,72

5,000

2,021

,400,0

00

2.

Kred

it

a. In

vest

asi

500,0

00,00

0

b.

Mod

al Ke

rja3.

Mod

al Se

ndiri

a.

Inve

stas

i1,2

59,00

0,000

1,000

,000,0

00

b. M

odal

Kerja

440,2

00,00

0

4. Ni

lai Si

sa P

roye

k21

2,500

,000

To

tal A

rus M

asuk

1,699

,200,0

00

1,0

10,70

0,000

1,010

,700,0

00

2,5

10,70

0,000

1,263

,375,0

00

1,5

16,05

0,000

1,768

,725,0

00

2,2

33,90

0,000

Arus

Mas

uk u

ntuk

Men

ghitu

ng IR

R-

1,0

10,70

0,000

1,010

,700,0

00

1,0

10,70

0,000

1,263

,375,0

00

1,5

16,05

0,000

1,768

,725,0

00

2,2

33,90

0,000

BAr

us K

elua

r1.

Biay

a Inv

esta

si1,2

59,00

0,000

-

-

1,250

,000,0

00

-

-

-

-

2.

Biay

a Var

iabel

19,94

1,000

19,94

1,000

19

,941,0

00

24,92

6,250

29

,911,5

00

34,89

6,750

39

,882,0

00

3. Bi

aya T

etap

422,8

60,00

0

422,8

60,00

0

422,8

60,00

0

528,5

75,00

0

634,2

90,00

0

740,0

05,00

0

845,7

20,00

0

4. An

gsur

an P

okok

-

-

55,55

5,556

11

1,111

,111

11

1,111

,111

11

1,111

,111

11

1,111

,111

5.

Angs

uran

Bun

ga-

-

90

,000,0

00

90,00

0,000

90

,000,0

00

90,00

0,000

90

,000,0

00

6. Pa

jak58

,686,0

00

58

,686,0

00

5,727

,667

18,78

8,083

40

,181,8

33

88,46

4,583

10

9,858

,333

To

tal A

rus K

elua

r1,2

59,00

0,000

501,4

87,00

0

501,4

87,00

0

1,844

,084,2

22

77

3,400

,444

90

5,494

,444

1,0

64,47

7,444

1,196

,571,4

44

Ar

us K

elua

r unt

uk M

engh

itung

IRR

1,259

,000,0

00

50

1,487

,000

50

1,487

,000

1,6

98,52

8,667

572,2

89,33

3

704,3

83,33

3

863,3

66,33

3

995,4

60,33

3

CAr

us B

ersih

(NCF

)44

0,200

,000

50

9,213

,000

50

9,213

,000

66

6,615

,778

48

9,974

,556

61

0,555

,556

70

4,247

,556

1,0

37,32

8,556

D C

ASH

FLOW

UNT

UK M

ENGH

ITUN

G IR

R (1

,259,0

00,00

0)

50

9,213

,000

50

9,213

,000

(6

87,82

8,667

)

69

1,085

,667

81

1,666

,667

90

5,358

,667

1,2

38,43

9,667

Disc

ount

Fact

or (1

4%)

1.000

0

0.877

2

0.769

5

0.675

0

0.592

1

0.519

4

0.455

6

0.399

6

Pres

ent V

alue

(1,25

9,000

,000)

446,6

78,07

0

391,8

22,86

9

(464

,264,7

58)

409,1

78,19

3

421,5

54,23

3

412,4

69,22

9

494,9

26,71

3

ECU

MM

ULAT

IVE

(1,25

9,000

,000)

(812

,321,9

30)

(4

20,49

9,061

)

(8

84,76

3,819

)

(4

75,58

5,626

)

(5

4,031

,393)

35

8,437

,836

85

3,364

,548

F

ANAL

ISIS

KEL

AYAK

AN U

SAHA

NPV

(14%

)85

3,364

,548

IRR

29.08

%Ne

t B/C

1.68

PBP

5.131

tahu

n

NoUr

aian

Tahu

n

LAMPIRAN

86 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

Lam

pira

n 24

. Ana

lisis

Sen

sitiv

itas

Penu

runa

n Pe

ndap

atan

10%

Ske

nario

2

01

23

45

67

AAr

us M

asuk

1. T

otal

Pen

jual

an90

9,63

0,00

0

909,

630,

000

90

9,63

0,00

0

1,13

7,03

7,50

0

1,

364,

445,

000

1,59

1,85

2,50

0

1,

819,

260,

000

2. K

redi

t

a. In

vest

asi

500,

000,

000

b. M

odal

Ker

ja3.

Mod

al S

endi

ri

a. In

vest

asi

1,25

9,00

0,00

0

1,

000,

000,

000

b.

Mod

al K

erja

440,

200,

000

4.

Nila

i Sisa

Pro

yek

212,

500,

000

To

tal A

rus M

asuk

1,69

9,20

0,00

0

90

9,63

0,00

0

909,

630,

000

2,

409,

630,

000

1,13

7,03

7,50

0

1,

364,

445,

000

1,59

1,85

2,50

0

2,

031,

760,

000

Arus

Mas

uk u

ntuk

Men

ghitu

ng IR

R-

90

9,63

0,00

0

909,

630,

000

90

9,63

0,00

0

1,13

7,03

7,50

0

1,

364,

445,

000

1,59

1,85

2,50

0

2,

031,

760,

000

BAr

us K

elua

r1.

Bia

ya In

vest

asi

1,25

9,00

0,00

0

-

-

1,

250,

000,

000

-

-

-

-

2. B

iaya

Var

iabe

l17

,340

,000

17,3

40,0

00

17,3

40,0

00

21

,675

,000

26

,010

,000

30

,345

,000

34

,680

,000

3.

Bia

ya T

etap

422,

860,

000

42

2,86

0,00

0

422,

860,

000

52

8,57

5,00

0

634,

290,

000

74

0,00

5,00

0

845,

720,

000

4.

Ang

sura

n Po

kok

-

-

55,5

55,5

56

11

1,11

1,11

1

111,

111,

111

11

1,11

1,11

1

111,

111,

111

5.

Ang

sura

n Bu

nga

-

-

90,0

00,0

00

90

,000

,000

90

,000

,000

90

,000

,000

90

,000

,000

6.

Paj

ak58

,686

,000

58,6

86,0

00

5,72

7,66

7

18

,788

,083

40

,181

,833

88

,464

,583

10

9,85

8,33

3

Tota

l Aru

s Kel

uar

1,25

9,00

0,00

0

49

8,88

6,00

0

498,

886,

000

1,

841,

483,

222

770,

149,

194

90

1,59

2,94

4

1,05

9,92

5,69

4

1,

191,

369,

444

Arus

Kel

uar u

ntuk

Men

ghitu

ng IR

R1,

259,

000,

000

498,

886,

000

49

8,88

6,00

0

1,69

5,92

7,66

7

56

9,03

8,08

3

700,

481,

833

85

8,81

4,58

3

990,

258,

333

C

Arus

Ber

sih (N

CF)

440,

200,

000

41

0,74

4,00

0

410,

744,

000

56

8,14

6,77

8

366,

888,

306

46

2,85

2,05

6

531,

926,

806

84

0,39

0,55

6

D C

ASH

FLOW

UNT

UK M

ENGH

ITUN

G IR

R (1

,259

,000

,000

)

41

0,74

4,00

0

410,

744,

000

(7

86,2

97,6

67)

56

7,99

9,41

7

663,

963,

167

73

3,03

7,91

7

1,04

1,50

1,66

7

Di

scou

nt F

acto

r (14

%)

1.00

00

0.87

72

0.76

95

0.67

50

0.59

21

0.51

94

0.45

56

0.39

96

Pres

ent V

alue

(1,2

59,0

00,0

00)

360,

301,

754

31

6,05

4,17

1

(530

,728

,528

)

336,

301,

252

34

4,84

1,66

3

333,

962,

214

41

6,22

2,93

7

ECU

MM

ULAT

IVE

(1,2

59,0

00,0

00)

(898

,698

,246

)

(582

,644

,075

)

(1

,113

,372

,603

)

(7

77,0

71,3

51)

(432

,229

,688

)

(9

8,26

7,47

4)

317,

955,

463

F

ANAL

ISIS

KEL

AYAK

AN U

SAHA

NPV

(14%

)31

7,95

5,46

3IR

R19

.79%

Net B

/C1.

25

PB

P6.

236

tahu

n

NoUr

aian

Tahu

n

USAHA BENGKEL MOBIL

BANK INDONESIA 87

Lam

pira

n 25

. Ana

lisis

Sen

sitiv

itas

Penu

runa

n Pe

ndap

atan

15%

Ske

nario

2

01

23

45

67

AAr

us M

asuk

1. T

otal

Pen

jual

an85

9,09

5,00

0

859,

095,

000

85

9,09

5,00

0

1,07

3,86

8,75

0

1,

288,

642,

500

1,50

3,41

6,25

0

1,

718,

190,

000

2. K

redi

t

a. In

vest

asi

500,

000,

000

b. M

odal

Ker

ja3.

Mod

al S

endi

ri

a. In

vest

asi

1,25

9,00

0,00

0

1,

000,

000,

000

b.

Mod

al K

erja

440,

200,

000

4.

Nila

i Sisa

Pro

yek

212,

500,

000

To

tal A

rus M

asuk

1,69

9,20

0,00

0

85

9,09

5,00

0

859,

095,

000

2,

359,

095,

000

1,07

3,86

8,75

0

1,

288,

642,

500

1,50

3,41

6,25

0

1,

930,

690,

000

Arus

Mas

uk u

ntuk

Men

ghitu

ng IR

R-

85

9,09

5,00

0

859,

095,

000

85

9,09

5,00

0

1,07

3,86

8,75

0

1,

288,

642,

500

1,50

3,41

6,25

0

1,

930,

690,

000

BAr

us K

elua

r1.

Bia

ya In

vest

asi

1,25

9,00

0,00

0

-

-

1,

250,

000,

000

-

-

-

-

2. B

iaya

Var

iabe

l17

,340

,000

17,3

40,0

00

17

,340

,000

21,6

75,0

00

26,0

10,0

00

30,3

45,0

00

34,6

80,0

00

3. B

iaya

Tet

ap42

2,86

0,00

0

422,

860,

000

42

2,86

0,00

0

528,

575,

000

63

4,29

0,00

0

740,

005,

000

84

5,72

0,00

0

4. A

ngsu

ran

Poko

k-

-

55

,555

,556

111,

111,

111

11

1,11

1,11

1

111,

111,

111

11

1,11

1,11

1

5. A

ngsu

ran

Bung

a-

-

90

,000

,000

90,0

00,0

00

90,0

00,0

00

90,0

00,0

00

90,0

00,0

00

6. P

ajak

58,6

86,0

00

58

,686

,000

5,72

7,66

7

18

,788

,083

40

,181

,833

88

,464

,583

10

9,85

8,33

3

Tota

l Aru

s Kel

uar

1,25

9,00

0,00

0

49

8,88

6,00

0

498,

886,

000

1,

841,

483,

222

770,

149,

194

90

1,59

2,94

4

1,05

9,92

5,69

4

1,

191,

369,

444

Arus

Kel

uar u

ntuk

Men

ghitu

ng IR

R1,

259,

000,

000

498,

886,

000

49

8,88

6,00

0

1,69

5,92

7,66

7

56

9,03

8,08

3

700,

481,

833

85

8,81

4,58

3

990,

258,

333

C

Arus

Ber

sih (N

CF)

440,

200,

000

36

0,20

9,00

0

360,

209,

000

51

7,61

1,77

8

303,

719,

556

38

7,04

9,55

6

443,

490,

556

73

9,32

0,55

6

D C

ASH

FLOW

UNT

UK M

ENGH

ITUN

G IR

R (1

,259

,000

,000

)

36

0,20

9,00

0

360,

209,

000

(8

36,8

32,6

67)

50

4,83

0,66

7

588,

160,

667

64

4,60

1,66

7

940,

431,

667

Di

scou

nt Fa

ctor

(14%

)1.

0000

0.

8772

0.

7695

0.

6750

0.

5921

0.

5194

0.

4556

0.

3996

Pr

esen

t Val

ue(1

,259

,000

,000

)

31

5,97

2,80

7

277,

169,

129

(5

64,8

38,2

14)

29

8,90

0,28

1

305,

472,

220

29

3,67

1,84

8

375,

831,

593

E

CUM

MUL

ATIV

E(1

,259

,000

,000

)

(9

43,0

27,1

93)

(6

65,8

58,0

64)

(1

,230

,696

,278

)

(9

31,7

95,9

97)

(626

,323

,777

)

(3

32,6

51,9

29)

43,1

79,6

64

FAN

ALIS

IS K

ELAY

AKAN

USA

HANP

V (1

4%)

43,1

79,6

64IR

R14

.80%

Net B

/C1.

03

PB

P6.

885

tahu

n

NoUr

aian

Tahu

n

LAMPIRAN

88 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

Lam

pira

n 26

. Pro

yeks

i Aru

s K

as K

enai

kan

Biay

a Va

riabe

l 10%

dan

Pen

urun

an P

enda

pata

n 10

% S

kena

rio 2

01

23

45

67

AAr

us M

asuk

1. T

otal

Pen

jual

an90

9,63

0,00

0

909,

630,

000

90

9,63

0,00

0

1,13

7,03

7,50

0

1,

364,

445,

000

1,59

1,85

2,50

0

1,

819,

260,

000

2. K

redi

t

a. In

vest

asi

500,

000,

000

b. M

odal

Ker

ja3.

Mod

al S

endi

ri

a. In

vest

asi

1,25

9,00

0,00

0

1,

000,

000,

000

b.

Mod

al K

erja

440,

200,

000

4.

Nila

i Sisa

Pro

yek

212,

500,

000

To

tal A

rus M

asuk

1,69

9,20

0,00

0

90

9,63

0,00

0

909,

630,

000

2,

409,

630,

000

1,13

7,03

7,50

0

1,

364,

445,

000

1,59

1,85

2,50

0

2,

031,

760,

000

Arus

Mas

uk u

ntuk

Men

ghitu

ng IR

R-

90

9,63

0,00

0

909,

630,

000

90

9,63

0,00

0

1,13

7,03

7,50

0

1,

364,

445,

000

1,59

1,85

2,50

0

2,

031,

760,

000

BAr

us K

elua

r1.

Bia

ya In

vest

asi

1,25

9,00

0,00

0

-

-

1,

250,

000,

000

-

-

-

-

2. B

iaya

Var

iabe

l19

,074

,000

19,0

74,0

00

19

,074

,000

23,8

42,5

00

28,6

11,0

00

33,3

79,5

00

38,1

48,0

00

3. B

iaya

Tet

ap42

2,86

0,00

0

422,

860,

000

42

2,86

0,00

0

528,

575,

000

63

4,29

0,00

0

740,

005,

000

84

5,72

0,00

0

4. A

ngsu

ran

Poko

k-

-

55

,555

,556

111,

111,

111

11

1,11

1,11

1

111,

111,

111

11

1,11

1,11

1

5. A

ngsu

ran

Bung

a-

-

90

,000

,000

90,0

00,0

00

90,0

00,0

00

90,0

00,0

00

90,0

00,0

00

6. P

ajak

58,6

86,0

00

58

,686

,000

5,72

7,66

7

18

,788

,083

40

,181

,833

88

,464

,583

10

9,85

8,33

3

Tota

l Aru

s Kel

uar

1,25

9,00

0,00

0

50

0,62

0,00

0

500,

620,

000

1,

843,

217,

222

772,

316,

694

90

4,19

3,94

4

1,06

2,96

0,19

4

1,

194,

837,

444

Arus

Kel

uar u

ntuk

Men

ghitu

ng IR

R1,

259,

000,

000

500,

620,

000

50

0,62

0,00

0

1,69

7,66

1,66

7

57

1,20

5,58

3

703,

082,

833

86

1,84

9,08

3

993,

726,

333

C

Arus

Ber

sih (N

CF)

440,

200,

000

40

9,01

0,00

0

409,

010,

000

56

6,41

2,77

8

364,

720,

806

46

0,25

1,05

6

528,

892,

306

83

6,92

2,55

6

D C

ASH

FLOW

UNT

UK M

ENGH

ITUN

G IR

R (1

,259

,000

,000

)

40

9,01

0,00

0

409,

010,

000

(7

88,0

31,6

67)

56

5,83

1,91

7

661,

362,

167

73

0,00

3,41

7

1,03

8,03

3,66

7

Di

scou

nt Fa

ctor

(14%

)1.

0000

0.

8772

0.

7695

0.

6750

0.

5921

0.

5194

0.

4556

0.

3996

Pr

esen

t Val

ue(1

,259

,000

,000

)

35

8,78

0,70

2

314,

719,

914

(5

31,8

98,9

29)

33

5,01

7,91

8

343,

490,

785

33

2,57

9,73

6

414,

836,

995

E

CUM

MUL

ATIV

E(1

,259

,000

,000

)

(9

00,2

19,2

98)

(5

85,4

99,3

84)

(1

,117

,398

,313

)

(7

82,3

80,3

95)

(438

,889

,610

)

(1

06,3

09,8

74)

308,

527,

122

F

ANAL

ISIS

KEL

AYAK

AN U

SAHA

NPV

(14%

)30

8,52

7,12

2IR

R19

.62%

Net B

/C1.

25

PB

P6.

256

tahu

n

NoUr

aian

Tahu

n

USAHA BENGKEL MOBIL

BANK INDONESIA 89

Lam

pira

n 27

. Pro

yeks

i Aru

s K

as K

enai

kan

Biay

a Va

riabe

l 15%

dan

Pen

urun

an P

enda

pata

n 10

% S

kena

rio 2

01

23

45

67

AAr

us M

asuk

1. T

otal

Pen

jual

an90

9,63

0,00

0

909,

630,

000

90

9,63

0,00

0

1,13

7,03

7,50

0

1,

364,

445,

000

1,59

1,85

2,50

0

1,

819,

260,

000

2. K

redi

t

a. In

vest

asi

500,

000,

000

b. M

odal

Ker

ja3.

Mod

al S

endi

ri

a. In

vest

asi

1,25

9,00

0,00

0

1,

000,

000,

000

b.

Mod

al K

erja

440,

200,

000

4.

Nila

i Sisa

Pro

yek

212,

500,

000

To

tal A

rus M

asuk

1,69

9,20

0,00

0

90

9,63

0,00

0

909,

630,

000

2,

409,

630,

000

1,13

7,03

7,50

0

1,

364,

445,

000

1,59

1,85

2,50

0

2,

031,

760,

000

Arus

Mas

uk u

ntuk

Men

ghitu

ng IR

R-

90

9,63

0,00

0

909,

630,

000

90

9,63

0,00

0

1,13

7,03

7,50

0

1,

364,

445,

000

1,59

1,85

2,50

0

2,

031,

760,

000

BAr

us K

elua

r1.

Bia

ya In

vest

asi

1,25

9,00

0,00

0

-

-

1,

250,

000,

000

-

-

-

-

2. B

iaya

Var

iabe

l19

,941

,000

19,9

41,0

00

19,9

41,0

00

24

,926

,250

29

,911

,500

34

,896

,750

39

,882

,000

3.

Bia

ya T

etap

422,

860,

000

42

2,86

0,00

0

422,

860,

000

52

8,57

5,00

0

634,

290,

000

74

0,00

5,00

0

845,

720,

000

4.

Ang

sura

n Po

kok

-

-

55,5

55,5

56

11

1,11

1,11

1

111,

111,

111

11

1,11

1,11

1

111,

111,

111

5.

Ang

sura

n Bu

nga

-

-

90,0

00,0

00

90

,000

,000

90

,000

,000

90

,000

,000

90

,000

,000

6.

Paj

ak58

,686

,000

58,6

86,0

00

5,72

7,66

7

18

,788

,083

40

,181

,833

88

,464

,583

10

9,85

8,33

3

Tota

l Aru

s Kel

uar

1,25

9,00

0,00

0

50

1,48

7,00

0

501,

487,

000

1,

844,

084,

222

773,

400,

444

90

5,49

4,44

4

1,06

4,47

7,44

4

1,

196,

571,

444

Arus

Kel

uar u

ntuk

Men

ghitu

ng IR

R1,

259,

000,

000

501,

487,

000

50

1,48

7,00

0

1,69

8,52

8,66

7

57

2,28

9,33

3

704,

383,

333

86

3,36

6,33

3

995,

460,

333

C

Arus

Ber

sih (N

CF)

440,

200,

000

40

8,14

3,00

0

408,

143,

000

56

5,54

5,77

8

363,

637,

056

45

8,95

0,55

6

527,

375,

056

83

5,18

8,55

6

D C

ASH

FLO

W U

NTUK

MEN

GHIT

UNG

IRR

(1,2

59,0

00,0

00)

408,

143,

000

40

8,14

3,00

0

(788

,898

,667

)

564,

748,

167

66

0,06

1,66

7

728,

486,

167

1,

036,

299,

667

Disc

ount

Fac

tor (

14%

)1.

0000

0.

8772

0.

7695

0.

6750

0.

5921

0.

5194

0.

4556

0.

3996

Pr

esen

t Val

ue(1

,259

,000

,000

)

35

8,02

0,17

5

314,

052,

785

(5

32,4

84,1

29)

33

4,37

6,25

1

342,

815,

346

33

1,88

8,49

8

414,

144,

024

E

CUM

MUL

ATIV

E(1

,259

,000

,000

)

(9

00,9

79,8

25)

(5

86,9

27,0

39)

(1,1

19,4

11,1

68)

(785

,034

,917

)

(4

42,2

19,5

71)

(110

,331

,073

)

30

3,81

2,95

1

FAN

ALIS

IS K

ELAY

AKAN

USA

HANP

V (1

4%)

303,

812,

951

IRR

19.5

4%Ne

t B/C

1.24

PBP

6.26

6ta

hun

NoUr

aian

Tahu

n

LAMPIRAN

90 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

Lampiran 28. Rumus dan Cara Perhitungan untuk Analisis Aspek Keuangan

1. Menghitung Jumlah Angsuran.

Angsuran kredit terdiri dari angsuran pokok ditambah dengan pembayaran bunga

pada periode angsuran. Jumlah angsuran pokok tetap setiap bulannya. Periode

angsuran (n) adalah selama 36 bulan untuk kredit investasi dan 12 bulan untuk

kredit modal kerja.

Cicilan pokok = Jumlah Pinjaman dibagi periode angsuran (n).

Bunga = i% x jumlah (sisa) pinjaman.

Jumlah angsuran = Cicilan Pokok + Bunga.

2. Menghitung Jumlah Penyusutan/Depresiasi dengan Metode Garis Lurus

dengan Nilai Sisa 0 (nol).

Penyusutan = Nilai Investasi /Umur Ekonomis.

3. Menghitung Net Present Value (NPV).

NPV merupakan selisih antara present value dari benefit dan present value dari

biaya. Adapun rumus untuk menghitung NPV adalah sebagai berikut:

n B1 – Ct

NPV = ∑ –––––––––

t = 1 (1 + i)t

Keterangan :

Bt = Benefit atau manfaat (keuntungan) proyek yang diperoleh pada tahun

ke-t.

Ct = Biaya atau ongkos yang dikeluarkan dari adanya proyek pada tahun ke-t,

tidak dilihat apakah biaya tersebut dianggap merupakan modal atau

dana rutin/operasional.

i = Tingkat suku bunga atau merupakan social opportunity cost of capital.

n = Umur Proyek.

USAHA BENGKEL MOBIL

BANK INDONESIA 91

Untuk menginterpretasikan kelayakan suatu proyek, dapat dilihat dari hasil

perhitungan NPV sebagai berikut:

a. Apabila NPV > 0 berarti proyek layak untuk dilaksanakan secara finansial;

b. Apabila NPV = nol berarti proyek mengembalikan dananya persis sama besar

dengan tingkat suku bunganya (Social Opportunity of Capital-nya).

c. Apabila NPV < 0 berarti proyek tidak layak untuk dilanjutkan karena proyek

tidak dapat menutupi social opportunity cost of capital yang digunakan.

4. Menghitung Internal Rate of Return (IRR).

IRR merupakan nilai discount rate i yang membuat NPV dari proyek sama dengan

0 (nol). IRR dapat juga dianggap sebagai tingkat keuntungan atas investasi

bersih dari suatu proyek, sepanjang setiap benefit bersih yang diperoleh secara

otomatis ditanamkan kembali pada tahun berikutnya dan mendapatkan tingkat

keuntungan i yang sama dan diberi bunga selama sisa umur proyek. Cara

perhitungan IRR dapat didekati dengan rumus dibawah ini :

NPV1

IRR = i1 + (i2 – i1) X –––––––––––––

(NPV1 – NPV2)

Keterangan :

IRR = Nilai Internal Rate of Return, dinyatakan dalam %.

NPV1 = Net Present Value pertama pada DF terkecil.

NPV2 = Net Present Value kedua pada DF terbesar.

i1 = Tingkat suku bunga /discount rate pertama.

i2 = Tingkat suku bunga /discount rate kedua.

Kelayakan suatu proyek dapat didekati dengan mempertimbangkan nilai IRR

sebagai berikut:

a. Apabila nilai IRR sama atau lebih besar dari nilai tingkat suku bunganya maka

proyek tersebut layak untuk dikerjakan.

b. Apabila nilai IRR lebih kecil atau kurang dari tingkat suku bunganya maka

proyek tersebut dinyatakan tidak layak untuk dikerjakan.

LAMPIRAN

92 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

5. Menghitung Net B/C.

Net benefit-cost ratio atau perbandingan manfaat dan biaya bersih suatu proyek

adalah perbandingan sedemikian rupa sehingga pembilangnya terdiri atas present

value total dari enefit bersih dalam tahun di mana benefit bersih itu bersifat

positif, sedangkan penyebut terdiri atas present value total dari benefit bersih

dalam tahun di mana benefit itu bersifat negatif.

Cara menghitung Net B/C dapat menggunakan rumus dibawah ini:

NPV B-C Positif

Net B/C = ––––––––––

NPV B-C Negatif

Keterangan :

Net BC = Nilai benefit-cost ratio.

NPV B-C Positif = Net present value positif.

NPV B-C Negatif = Net present value negatif.

Hasil perhitungan Net B/C dapat diterjemahkan sebagai berikut:

a. Apabila nilai Net B/C > 1 maka proyek layak dilaksanakan.

b. Apabila nilai Net B/C < 1 maka proyek tidak layak untuk dilaksanakan.

6. Menghitung Titik Impas (Break Even Point).

Titik impas atau titik pulang pokok atau Break Even Point (BEP) adalah suatu

keadaan dimana tingkat produksi atau besarnya pendapatan sama dengan

besarnya pengeluaran pada suatu proyek, sehingga pada keadaan tersebut

proyek tidak mendapatkan keuntungan dan tidak mengalami kerugian.

Terdapat beberapa rumus untuk menghitung titik impas yang dapat dipilih,

namun dalam buku ini digunakan rumus pada huruf a, b dan c di bawah ini :

USAHA BENGKEL MOBIL

BANK INDONESIA 93

Biaya Tetap.

a. Titik Impas (Rp.) = ————————————-————

Total Biaya Variabel

1 - —————————————

Hasil Penjualan

Titik Impas (Rp)

b. Titik Impas (satuan) = ——–———————

Harga satuan Produk

c. Jika biaya variabel dan biaya tetap tidak dipisahkan maka pencarian titik

impas dapat menggunakan prinsip total pendapatan = total pengeluaran.

Total Pendapatan = Harga x Jumlah produk yang dihasilkan.

Total Pengeluaran = Jumlah semua biaya yang diperlukan proyek.

Jadi harga produk x jumlah produk yang dihasilkan = Total Pengeluaran.

d. Titik Impas (n)

Titik Impas (Rp.)

= ——————————---------- x Total Produksi

Hasil Penjualan (Rp.)

7. Menghitung PBP (Pay Back Period atau Lama Pengembalian Modal)

PBP digunakan untuk memperkirakan lama waktu yang dibutuhkan proyek untuk

mengembalikan investasi dan modal kerja yang ditanam.

Cara menterjemahkan PBP untuk menetapkan kelayakan suatu proyek adalah

sebagai berikut:

LAMPIRAN

94 POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

a. Apabila nilai PBP lebih pendek dari jangka waktu proyek yang ditetapkan

maka suatu proyek dinyatakan layak.

b. Apabila nilai PBP lebih lama dari jangka waktu proyek maka suatu proyek

dinyatakan tidak layak.

8. Menghitung Discount Factor (DF).

DF dapat didefinisikan sebagai: “Faktor yang dipergunakan untuk

memperhitungkan nilai sekarang dari suatu jumlah yang diterima di masa dengan

mempertimbangkan tingkat bunga yang berlaku atau disebut juga faktor nilai

sekarang (present worth factors)” DF diperhitungkan apabila suatu proyek

bersifat multi-period atau periode lebih dari satu kali. Dalam hal ini periode lazim

diperhitungkan dengan semester atau tahun. Nilai dari DF berkisar dari 0 sampai

dengan 1.

Cara memperhitungkan DF adalah dengan rumus sebagai berikut :

1

Rumus DF per tahun = ———— , dimana

(1+ r) n

r = suku bunga

n = tahun 0, 1, ……….. n ; sesuai dengan tahun proyek