urgensi keberadaan dewan perwakilan daerah … · kedua orangtua saya, alm. ... pernah segan...
TRANSCRIPT
URGENSI KEBERADAAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH
DALAM SISTEM KETATANEGARAAN INDONESIA
PENULISAN HUKUM/SKRIPSI
Oleh :
NANG ENGKI ANOM SUSENO
Nim: 07400205
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS HUKUM
2013
URGENSI KEBERADAAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH
DALAM SISTEM KETATANEGARAAN INDONESIA
PENULISAN HUKUM/SKRIPSI
Disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh
gelar kesarjanaan dalam bidang ilmu hukum
Oleh :
NANG ENGKI ANOM SUSENO
Nim: 07400205
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS HUKUM
2013
SURAT PERNYATAAN
Penulisan Hukum Bukan Hasil Plagiat
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Nang Engki Anom Suseno
NIM : 07400205
Program Studi : Ilmu Hukum
Fakultas : Hukum
Dengan ini menyatakan sebenar-benarnya bahwa:
1. Tugas akhir Penulisan Hukum dengan judul:
“URGENSI KEBERADAAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH DALAM
SISTEM KETATANEGARAAN INDONESIA”
Adalah benar-benar karya saya, dan dalam penulisan hukum ini tidak ada karya
orang lain yang telah dipublikasikan, juga bukan karya orang lain dalam rangka
mendapatkan gelar kesarjanaan di Perguruan Tinggi, selain yang diacu dalam
kutipan dan/atau dalam daftar pustaka.
2. Apabila ternyata dalam penulisan tugas akhir penulisan hukum ini dapat
dibuktikan adanya unsur-unsur PLAGIAT, saya bersedia tugas akhir penulisan
hukum ini DIGUGURKAN dan GELAR AKADEMIK YANG TELAH SAYA
PEROLEH DIBATALKAN, serta diproses sesuai dengan ketentuan hukum yang
berlaku.
3. Tugas akhir penulisan hukum ini dapat digunakan sebagai sumber pustaka tanpa
HAK ROYALTI NON ESKLUSIF.
MOTTO dan PERSEMBAHAN
“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai dari suatu urusan, kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain. Dan hanya kepada Allah hendaknya kamu berharap” (Al Insyirah: 5-8)
DADIO MANUNGSO KARO WATAK SATRIO SENG AGONG
“Menggunakan akal dalam perjalanan dan pemahaman kehidupan
yang arif, untuk membuat kita menjadi mengerti dan menemukan jalan
memperoleh kebijaksanaan yang santun sehingga dapat menilai arus
dengan fikiran dan membuat arus kita sendiri dengan ilmu merupakan
keniscayaan yang harus dilakukan sebagai Insan Cita yang Agung”.
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya dedikasikan kepada “KELUARGA BESAR SAYA”,
kedua orangtua saya, Alm. Romo Edi Suwarnoto dan Umi Sulasih
saudara saya Agus Wawan Efendi dan Etik Susana Serta curahan
hati Aida Najwa Agustina.
Saudaraku se-iman, seperjuangan dalam lingkup
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM wa bil khusus Komisariat
Hukum Universitas Muhammadiyah Malang Cabang
Malang.
“ Art_! ”
“Thank you so much for everybody who always help me and stay beside
me”
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim
Teriring salam dan doa, semoga Allah SWT melimpahkan rahmat, hidayah dan
inayahNya kepada kita dalam menjalankan tugas sebagai Khalifah Fil’Ard.
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa
memberi kekuatan, kemudahan dan inspirasi sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini. Shalawat serta salam kepada sang revolusioner sejati Baginda Rasulullah
Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah menuju zaman
yang penuh berkah dan kebenaran. Skripsi yang berjudul: “ Urgensi Keberadaan
Dewan Perwakilan Daerah Dalam Sistem Ketatanegaraan Indonesia ”, merupakan
tugas akhir dan salah satu syarat untuk menyelesaikan studi di Fakultas Hukum
Universitas Muhammadiyah Malang.
Penulis sadar, bahwa skripsi ini dapat diselesaikan dengan dukungan baik
moril maupun materiil dari berbagai pihak. Perjalanan yang tidak mudah dalam
menyelesaikan skripsi ini telah menguji kesabaran intelektual dan aktulisasi penulis
yang tidak ingin menyerah terhadap segala cobaan yang datang silih berganti. Oleh
karena itu, sudah seharusnya penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan
penghargaan setinggi-tingginya kepada:
1. Ayah dan Ibu, Alm. Edi Suwarno dan Sulasih serta kakak penulis, Agus
Wawan Efendi dan Etik Susana yang tidak pernah terputus kasih sayangnya
dan dalam setiap detiknya senantiasa memberikan curahan do’a serta dengan
tulus memberikan dukungan moril dan materiil kepada penulis yang begitu
berharga. dan juga Aida Najwa Agustina sebagai penguat serta penyejuk jiwa
penulis.
2. Bapak Sidik Sunaryo, S.H., M.Si., M.Hum. selaku Dekan Fakultas Hukum
Universitas Muhammadiyah Malang yang telah mendorong penulis untuk segera
menyelesaikan tugas akhir dan banyak memberikan bantuan dalam kelancaran
penulisan tugas akhir ini.
3. Bapak Dr. Sulardi, S.H., M.Si. selaku Dosen Pembimbing I yang selalu sabar
membimbing dan memberi solusi serta sebagai sumber inspiratif dalam
menyelesaikan tugas akhir ini.
4. Ibu Catur Wido Haruni, S.H., M.Si., M.Hum. selaku Dosen Pembimbing II yang
telah memberikan bimbingan dan saran-saran konstruktif serta mebuka wawasan
pemikiran bagi penulis.
5. Seluruh Dosen, pejabat laboratorium dan para staf Tata Usaha Fakultas Hukum
Universitas Muhammadiyah Malang yang tidak pernah lelah membakar api
semangat dan sedikit banyak telah membantu kelancaran serta selalu mendoakan
agar penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik.
6. Rekan-rekan penulis di kelas HTN angkatan 2007 dan keseluruhan kawan-kawan
dalam lingkup Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang yang tidak
pernah segan mengkritik dan memberi masukan cerdas terhadap penulis untuk
segera menyelesaikan tugas akhir ini.
7. Himpunan Mahasiswa Islam “ HMI’47 ” Komisariat Hukum Universitas
Muhammadiyah Malang merupakan rumah ke-dua dan lumbung ilmu serta
sumber api semangat penulis sebagai wadah sharing selama menuntut ilmu dan
proses penyelesaian tugas akhir ini.
8. Kawan-kawan yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu yang tidak ada henti
mendoakan penulis selama menyelesaikan tugas akhir ini.
Semoga Allah SWT memberikan balasan yang setimpal atas segala jasa-jasa
kebaikan serta dukungan yang diberikan kepada penulis. Penulisan hukum ini sudah
melalui proses pengkajian yang ilmiah dan dibimbing oleh pembimbing yang
berkompeten sehingga layak untuk diujikan. Kritik dan saran senantiasa terbuka
sebagai bahan masukan bagi penulis. Besar harapan, tugas akhir ini dapat bermanfaat
bagi penulis dan keseluruhan umat. Amin.
Billahittaufiq wal hidayah.
Wa Billahi Fisabilil Haq Fastabihul Khairat.
Malang, 21 Januari 2013
Nang Engki Anom Suseno
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN .......................................................................... ii
SURAT PERNYATAAN .............................................................................. iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................ v
ABSTRAKSI .................................................................................................. vi
ABSTRACT ................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ................................................................................... viii
DAFTAR ISI .................................................................................................. xi
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 12
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 13
C. Tujuan Penulisan ................................................................................ 13
D. Manfaat dan Kegunaan Penulisan...................................................... 13
1. Bagi Penulis ................................................................................... 13
2. Bagi ilmu Pengetahuan .................................................................. 14
3. Bagi Masyarakat ............................................................................ 14
E. Metode Penulisan ............................................................................... 15
F. Sistematika Penulisan ......................................................................... 19
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 22
A. Teori Lembaga Perwakilan (Parlement)............................................ 22
A. 1. Fungsi Lembaga Perwakilan .......................................................... 31
B. Model Parlemen (Badan Perwakilan) ................................................ 34
B. 1. Parlemen Unikameral (Unicameralism) .................................... 34
B. 2. Parlemen Bikameral (Bicameralism) ........................................ 39
B. 3. Parlemen Trikameral (Treecameralism) ................................... 47
C. Tinjauan Dewan Perwakilan Daerah Dalam UUD Negara RI 1945 .. 48
C. 1. Sejarah Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD
RI) ............................................................................................. 49
C. 1. 1. Senat RIS Senat RIS .................................................... 49
C. 1. 2. Utusan Daerah.............................................................. 50
C. 1. 3. Dewan Perwakilan Daerah (DPD) ............................... 51
C. 2. Kedudukan Dewan Perwakilan Daerah RI................................ 54
C. 3. Fungsi, Tugas dan Wewenang Dewan Perwakilan Daerah RI.. 57
C. 4. Tujuan Dewan Perwakilan Daerah RI ....................................... 59
BAB III PEMBAHASAN ............................................................................. 62
A. Sinergi Ide Dasar Pembentukan Dewan Perwakilan Daerah (DPD)
Dengan Kewenangan Yang di Atur Dalam UUD Negara RI Tahun
1945 Dalam Sistem Ketatanegaraan Indonesia ................................. 62
A.1.Ide Dasar Pembentukan DPD Dalam Sistem Ketatanegaraan
Indonesia .................................................................................... 62
A.1.1.Sistem Perwakilan Berdasarkan UUD Negara RI Tahun
1945 ................................................................................. 62
A.1.2.Pertimbangan Mendasar Konstruksi DPD RI .................. 64
a. Kesenjangan Antara Pusat Dan Daerah ..................... 64
b. Sebagai Upaya Mempertahankan Integrasi Bangsa ... 65
c. Mengakomodasi Aspirasi Daerah dan Memberi
Ruang Kepada Daerah di Pusat ................................. 66
A.2.Kewenangan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dalam UUD
Negara RI Tahun 1945 ............................................................... 70
B. Urgensi Keberadaan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Dalam
Fungsi Legislasi Sebagai Penyeimbang Badan Perwakilan Dalam
Sistem Ketatanegaraan Indonesi ..................................................... 83
B.1.Urgensi DPD Sebagai Representasi Daerah Dalam
Pembentukan Undang-Undang ................................................. 83
B.2.Fungsi Legislasi Dewan Perwakilan Daerah (DPD) ................. 90
B.3.DPD Sebagai Wadah Aspirasi Daerah dan Kamar
Penyeimbang Dalam Badan Perwakilan ................................... 95
B.4.Mekanisme Pelaksanaan Aspirasi Masyarakat di Bidang
Legislasi .................................................................................... 101
B.5.Peran Dewan Perwakilan Daerah RI Dalam Menyerap dan
Mengelola Aspirasi Masyarakat .............................................. 106
B.5.1.Fungsi Penyerapan Aspirasi Masyarakat Oleh DPD RI . 106
B.5.2.Proses Penyaluran Aspirasi ............................................. 110
B.6.Prospek DPD Sebagai Lembaga Perwakilan di Indonesia
yang Akan Datang ................................................................... 111
BAB IV PENUTUP ........................................................................................ 124
A. Kesimpulan ........................................................................................ 124
B. Saran................................................................................................... 126
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 127
INDEKS .......................................................................................................... 131
LAMPIRAN – LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
Abd. Rahman, 2006. Kedudukan Dan Kewenangan Dewan Perwakilan
Daerah (DPD) Dalam Sistem Perwakilan Indonesia”, Ringkasan
Disertasi, Surabaya, Universitas Airlangga
Bagir Manan, 2003, DPR, DPD dan MPR dalam UUD 1945 Baru,
Yogyakarta. FH-UII.
Bagir Manan, 2003. Teori dan Politik Konstitusi. Cetaka Pertama.
Yogyakarta. FH UII.
Bintan R Saragih. Lembaga Perwakilan dan Pemilihan Umum di Indonesia.
Jakarta.Gaya Media Pratama
CF Strong, 2004. Knstitusi Konstitusi Politik Modern, Kajian Tentang
Sejarah dan Bentuk-Bentuk Konstitusi Dunia. Bandung. Nuansa dan
Nusamedia.
H.R Daeng Naja, 2004. Dewan Perwakilan Daerah-Bikameral Setengah
Hati, Media Pressindo, Yogyakarta.
Hendramin Ranadireksa. 2002. Visi Politik Amandemen UUD 1945:
Menujukonstitusi Yang Berkedaulatan Rakyat. Jakarta.Yayasan Pancur
Siwah.
Jimly Asshiddiqie. 2002. Konsolidasi Naskah UUD 1945 Setelah Perubahan
Keempat. Jakarta. Pusat Studi Hukum Tata Negara FHUI.
. 2005, Format Kelembagaan Negara dan Pergeseran
Kekuasaan Dalam UUD 1945, FH UII Press, Cet. Kedua, Yogyakarta.
, 2006, Perkembangan dan Konsolidasi Lembaga Negara
Pasca Reformasi, Jakarta. Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan MKRI
, 2006. Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara jilid II,
Jakarta. Sekretariat Jendral dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi RI
Mahfud MD. 2003, Demokrasi dan konstitusi di Indonesia, Studi tentang
Interaksi Politik dan Kehidupan Ketatanegaraan. Jakarta.Penerbit
Rineka Cipta. Cetakan II.
. 2010. Perdebatan Hukum Tata Negara Pascaamandemen
Konstitusi. Jakarta. PT Rajagrafindo Persada.
Muchammad Ali Syafa’at, 2010, Parlemen Bikameral. Malang, UB Press.
Ni’ Matul Huda. 2007. Lembaga Negara Dalam Masa Transisi Demokrasi,
UII Press. Yogyakarta.
Panduan Pemasyarakatan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia.
2012. Latar Belakang, Proses, Dan Hasil Perubahan UUD NRI 1945).
Jakatra. Sekretariat Jenderal MPR RI
Peter Mahmud Marzuki, 2010, Penelitian Hukum, Jakarta, Kencana Prenada
Media Group
Sri Soemantri, 2007. “Amandemen UUD Tanpa “Grand Design” Jelas”,
Tanpa Kota. Kedaulatan Rakyat
Tim Penyusun Naskah Komprehensif Perubahan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 2010. Naskah Komprehensif
Perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945, LatarBelakang, Proses, dan Hasil Pembahasan 1999-2002.
Buku III Jilid 1. Edisi Revisi. Jakarta. Sekretariat Jenderal dan
Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi.
. 2010. Naskah Komprehensif Perubahan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
LatarBelakang, Proses. dan Hasil Pembahasan 1999-2002. Buku III
Jilid 2. Edisi Revisi. Jakarta. Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan
Mahkamah Konstitusi.
Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia. 2001. Risalah Rapat
Komisi A Ke-2 (Lanjutan) S/D Ke-5 Tanggal 6 November Sampai 8
November 2001, Masa Sidang Tahunan MPR RI Tahun 2001, buku ke 4
jilit 2 A. Jakarta. Sekertariat Jendral Majelis Permusyawaratan Rakyat
Republik Indonesia.
B. Sumber Dari Peraturan Perundang Undangan
Indonesia, Undang-undang Dasar Tahun 1945, Perubahan Pertama,
Perubahan Kedua, Perubahan Ketiga dan Perubahan Keempat serta
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam
satu naskah.
Indonesia, Undang-undang No. 27 Tahun 2009 tentang MPR DPR DPD dan
DPRD.
Konstitusi RIS 1949
C. Jurnal
Aidul fitriciada Azhari. 2006. Evaluasi Proses Amandemen UUD 1945: Dari
Demokratisasi ke Perubahan Sistem. Jurnal Hukum. Vol. IX. No. 9.
Salmon E.M. Nirahua. 2011, Kedudukan dan Kewenangan Dewan
Perwakilan Daerah dalam Sistem Ketatanegaraan Indonesia. Jurnal
hukum Vol. 18. No. 4
Soebardjo, 2007. Risalah Rapat Pleno Panitia Ad Hoc I Badan Pekerja MPR
tentang Pandangan Akhir Fraksi tanggal 29 Juli 2000. Jurnal Hukum
Vol.XIV No. 1.
Sulardi. 2011. Kedudukan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Sebagai
Lembaga Legislatif Berdasarkan UUD Negara RI 1945. Jakarta. Jurnal
Konstitusi Vol. IV No 1. Mahkamah Konstitusi.
D. Sumber Dari Makalah
Abd. Rahman, 2006, Kedudukan Dan Kewenangan Dewan Perwakilan
Daerah (DPD) Dalam Sistem Perwakilan Indonesia, Ringkasan
Disertasi, Program Pascasarjana Universitas Airlangga, , 2006,
Surabaya
Dahlan Thaib, 2002, Menuju Parlemen Bikameral: Studi Konstitusional
Perubahan Ke Tiga UUD 1945, Pidato Pengukuhan dalam jabatan
Guru Besar Madya dalam Hukum Tata Negara yang disampaikan di
depan Sidang Senat Terbuka Universitas Islam Indonesia (UII) pada
tanggal 4 Mei 2002, Yogyakarta.
Jimly Asshiddiqie, 2011, Amandemen ke lima UUD 1945, Disampaikan
dalam Seminar Nasional Perubahan UUD 1945 yang diselenggarakan
atas kerjasama Dewan Perwakilan Daerah dengan President University,
28 April, 2011 di Jakarta.
Jimly Asshiddiqie, 2003. Hubungan Kerja Antara DPD dengan Lembaga
Negara lainnya, Makalah yang disampaikan dalam Focus Discussion
Group, tentang Kedudukan dan Peranan DPD dalam Sistem
Ketatanegaraan RI, Malang, 27 Maret 2003.
Pusat Kajian Konstitusi, 2009. Konstruksi Perwakilan Daerah Dalam Sistem
Ketatanegaraan Indonesia. Malang. FH Universitas Brawijaya.
E. Media Cetak (Koran, Majalah dll.)
Eko Prasojo,” DPD dan Penguatan Demokrasi”, Kompas, 23 Maret 2007
Ginanjar Kartasasmita, Kompas 29 April 2006
Theo L. Sambuaga, Kompas 10 Juli 2006. Jakarta.
Tjipta Lesmana, Quo Vadis, Dewan Perwakilan Daerah, Kompas, edisi 10
Juli 2006, Jakarta.
Toto Suryaningsih, Kompas, Senin 5 Februari 2007
F. Internet
Muchammad Ali Syafa’at. Sistem Parlemen Bicameralism Negara Hukum
http://www.sistemparlemenbicameralismnegarahukum.com. diakses
tanggal 20 September 2012.
Saldi Isra, Menuju Parlemen Bikameral. www.saldiisra.blog.ac.id diakses 6
November 2012
G. Kamus
Poerwadarminta, W.J.S., 1983, Kamus Besar Bahasa Indonesia, PN Balai
Pustaka, Jakarta.
INDEKS
Amandenen, 1, 2, 5, 6, 18, 2047, 48, Curia Regis, 27
52, 62, 114, 120,122 Dewan Perwakilan Daerah, 3, 10, 12,
Aristokrasi, 41 18, 20, 48, 49, 51, 52, 54, 57,
An Alective Despotism. 31 58, 59, 62, 66, 67, 71, 84, 87,
Aspirasi, 12, 46, 48, 51, 60, 61, 70, 88, 89, 91, 107, 123, 124, 127
85, 93, 95, 110, 101, 102, Dewan Perwakilan Rakyat, 3, 127
105, 106, 107, 108, 109, Differentiated Bicameralism, 46
119, 124, 125, 126,127 Empowering Instrument, 78
Asymmetric Bicameralism, 45 Federal, 3, 4, 5, 11, 29, 30, 38, 40, 65
Aristokrasi. 41 86, 94, 95,101, 118
Auxiliary State Organ, 79 Grand design, 120
Badan Legislatif, 94, 115 House of commons, 27, 28, 39, 96
Bicameralism, 39, 101 House of Lords, 96
bicameral system, 63 House of representatives, 40, 47, 96
Bikameral, 124, 127 Impeachment, 96, 99
Chek and balance, 2, 61, 68, 97, 101, Incongruent, 45
127 Involutif, 123
Comunals dan Depertments,40 Join Session. 43
Congruent, 45 Ketatanegaraan, 1, 2, 12, 13, 14, 20,
Consensus Model of Democracy, 100 48, 49, 55, 56, 57, 60, 62, 78,
84, 124 74, 75, 76, 77, 78,81, 83,
King’s council, 27 88, 92, 93, 110, 113, 114
Konstitusi 2, 7,10, 17, 30, 34, 36, 41 Perwakilan fungsional, 29
43, 44, 47, 49, 55, 66, 67, 68, Perwakilan Politik, 28, 49, 60, 82,
72, 75, 79, 80 84, 85, 107, 113, 114, 115
Konstruksi, 64, 67, 69, 119 119
Kontroversi, 121 Political institusional building, 96
Legislatife Heavy, 101 Political representation, 60
Likely Bicameralism, 46 Presiden, 7, 9, 49, 58, 59, 64, 74, 79,
Living law, 119 81, 87, 89, 90, 91, 93, 95,97,
Lower House, 39, 94, 95 98, 99, 105, 115, 116, 120,
Medewetgever, 79 122, 125, 44, 96
Multi-member cantituency. 28 Primary constitutional organ, 79
Medewetgever, 79 Problematik, 20, 112
National Assembly, 48 Recall, 26
Norma, 15, 16, 18, 33, 36, 80, 117, Reformasi, 1, 2, 62, 63, 64, 67, 116,
119 121, 123
Overwrite, 11, 97 Regional representation, 60
Parlementum, 27 Representasi territorial, 47, 65
Perfect bicameralism, 45 Revising chamber, 4, 100
Pertimbangan, 8, 9, 10, 25, 35, 47, 5 Senate, 4, 5, 11, 39, 40, 41, 42
Similar bicameralism, 46 social condition, 108
Sistem double check, 59 Social value, 108
Social needs, 108 Strong bicameralism, 43, 45, 46,94,
Supermajority. 42
Symmetric bicameralism, 45
Trikameral, 20, 47, 122, 127
Tweede Kamer 2, 39
UUD NRI Tahun 1945,12, 62, 67,
73, 82
Unikameral, 20, 30, 31, 34, 35, 36,
37,38, 41, 42, 44, 46, 64, 66,
100,116, 122
Upper house, 39, 41, 95
Urgensi, 12, 13, 14, 20, 84, 124
Weak bicameralism 43, 45, 47
Witengemot. 27
zelfstandigheid, 75, 76, 79, 83