urgensi keberadaan dewan perwakilan daerah … · kedua orangtua saya, alm. ... pernah segan...

19
URGENSI KEBERADAAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH DALAM SISTEM KETATANEGARAAN INDONESIA PENULISAN HUKUM/SKRIPSI Oleh : NANG ENGKI ANOM SUSENO Nim: 07400205 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS HUKUM 2013

Upload: vuque

Post on 08-Mar-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

URGENSI KEBERADAAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH

DALAM SISTEM KETATANEGARAAN INDONESIA

PENULISAN HUKUM/SKRIPSI

Oleh :

NANG ENGKI ANOM SUSENO

Nim: 07400205

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

FAKULTAS HUKUM

2013

URGENSI KEBERADAAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH

DALAM SISTEM KETATANEGARAAN INDONESIA

PENULISAN HUKUM/SKRIPSI

Disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh

gelar kesarjanaan dalam bidang ilmu hukum

Oleh :

NANG ENGKI ANOM SUSENO

Nim: 07400205

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

FAKULTAS HUKUM

2013

SURAT PERNYATAAN

Penulisan Hukum Bukan Hasil Plagiat

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Nang Engki Anom Suseno

NIM : 07400205

Program Studi : Ilmu Hukum

Fakultas : Hukum

Dengan ini menyatakan sebenar-benarnya bahwa:

1. Tugas akhir Penulisan Hukum dengan judul:

“URGENSI KEBERADAAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH DALAM

SISTEM KETATANEGARAAN INDONESIA”

Adalah benar-benar karya saya, dan dalam penulisan hukum ini tidak ada karya

orang lain yang telah dipublikasikan, juga bukan karya orang lain dalam rangka

mendapatkan gelar kesarjanaan di Perguruan Tinggi, selain yang diacu dalam

kutipan dan/atau dalam daftar pustaka.

2. Apabila ternyata dalam penulisan tugas akhir penulisan hukum ini dapat

dibuktikan adanya unsur-unsur PLAGIAT, saya bersedia tugas akhir penulisan

hukum ini DIGUGURKAN dan GELAR AKADEMIK YANG TELAH SAYA

PEROLEH DIBATALKAN, serta diproses sesuai dengan ketentuan hukum yang

berlaku.

3. Tugas akhir penulisan hukum ini dapat digunakan sebagai sumber pustaka tanpa

HAK ROYALTI NON ESKLUSIF.

MOTTO dan PERSEMBAHAN

“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai dari suatu urusan, kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain. Dan hanya kepada Allah hendaknya kamu berharap” (Al Insyirah: 5-8)

DADIO MANUNGSO KARO WATAK SATRIO SENG AGONG

“Menggunakan akal dalam perjalanan dan pemahaman kehidupan

yang arif, untuk membuat kita menjadi mengerti dan menemukan jalan

memperoleh kebijaksanaan yang santun sehingga dapat menilai arus

dengan fikiran dan membuat arus kita sendiri dengan ilmu merupakan

keniscayaan yang harus dilakukan sebagai Insan Cita yang Agung”.

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya dedikasikan kepada “KELUARGA BESAR SAYA”,

kedua orangtua saya, Alm. Romo Edi Suwarnoto dan Umi Sulasih

saudara saya Agus Wawan Efendi dan Etik Susana Serta curahan

hati Aida Najwa Agustina.

Saudaraku se-iman, seperjuangan dalam lingkup

HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM wa bil khusus Komisariat

Hukum Universitas Muhammadiyah Malang Cabang

Malang.

“ Art_! ”

“Thank you so much for everybody who always help me and stay beside

me”

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim

Teriring salam dan doa, semoga Allah SWT melimpahkan rahmat, hidayah dan

inayahNya kepada kita dalam menjalankan tugas sebagai Khalifah Fil’Ard.

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa

memberi kekuatan, kemudahan dan inspirasi sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini. Shalawat serta salam kepada sang revolusioner sejati Baginda Rasulullah

Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah menuju zaman

yang penuh berkah dan kebenaran. Skripsi yang berjudul: “ Urgensi Keberadaan

Dewan Perwakilan Daerah Dalam Sistem Ketatanegaraan Indonesia ”, merupakan

tugas akhir dan salah satu syarat untuk menyelesaikan studi di Fakultas Hukum

Universitas Muhammadiyah Malang.

Penulis sadar, bahwa skripsi ini dapat diselesaikan dengan dukungan baik

moril maupun materiil dari berbagai pihak. Perjalanan yang tidak mudah dalam

menyelesaikan skripsi ini telah menguji kesabaran intelektual dan aktulisasi penulis

yang tidak ingin menyerah terhadap segala cobaan yang datang silih berganti. Oleh

karena itu, sudah seharusnya penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan

penghargaan setinggi-tingginya kepada:

1. Ayah dan Ibu, Alm. Edi Suwarno dan Sulasih serta kakak penulis, Agus

Wawan Efendi dan Etik Susana yang tidak pernah terputus kasih sayangnya

dan dalam setiap detiknya senantiasa memberikan curahan do’a serta dengan

tulus memberikan dukungan moril dan materiil kepada penulis yang begitu

berharga. dan juga Aida Najwa Agustina sebagai penguat serta penyejuk jiwa

penulis.

2. Bapak Sidik Sunaryo, S.H., M.Si., M.Hum. selaku Dekan Fakultas Hukum

Universitas Muhammadiyah Malang yang telah mendorong penulis untuk segera

menyelesaikan tugas akhir dan banyak memberikan bantuan dalam kelancaran

penulisan tugas akhir ini.

3. Bapak Dr. Sulardi, S.H., M.Si. selaku Dosen Pembimbing I yang selalu sabar

membimbing dan memberi solusi serta sebagai sumber inspiratif dalam

menyelesaikan tugas akhir ini.

4. Ibu Catur Wido Haruni, S.H., M.Si., M.Hum. selaku Dosen Pembimbing II yang

telah memberikan bimbingan dan saran-saran konstruktif serta mebuka wawasan

pemikiran bagi penulis.

5. Seluruh Dosen, pejabat laboratorium dan para staf Tata Usaha Fakultas Hukum

Universitas Muhammadiyah Malang yang tidak pernah lelah membakar api

semangat dan sedikit banyak telah membantu kelancaran serta selalu mendoakan

agar penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik.

6. Rekan-rekan penulis di kelas HTN angkatan 2007 dan keseluruhan kawan-kawan

dalam lingkup Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang yang tidak

pernah segan mengkritik dan memberi masukan cerdas terhadap penulis untuk

segera menyelesaikan tugas akhir ini.

7. Himpunan Mahasiswa Islam “ HMI’47 ” Komisariat Hukum Universitas

Muhammadiyah Malang merupakan rumah ke-dua dan lumbung ilmu serta

sumber api semangat penulis sebagai wadah sharing selama menuntut ilmu dan

proses penyelesaian tugas akhir ini.

8. Kawan-kawan yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu yang tidak ada henti

mendoakan penulis selama menyelesaikan tugas akhir ini.

Semoga Allah SWT memberikan balasan yang setimpal atas segala jasa-jasa

kebaikan serta dukungan yang diberikan kepada penulis. Penulisan hukum ini sudah

melalui proses pengkajian yang ilmiah dan dibimbing oleh pembimbing yang

berkompeten sehingga layak untuk diujikan. Kritik dan saran senantiasa terbuka

sebagai bahan masukan bagi penulis. Besar harapan, tugas akhir ini dapat bermanfaat

bagi penulis dan keseluruhan umat. Amin.

Billahittaufiq wal hidayah.

Wa Billahi Fisabilil Haq Fastabihul Khairat.

Malang, 21 Januari 2013

Nang Engki Anom Suseno

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN .......................................................................... ii

SURAT PERNYATAAN .............................................................................. iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................ v

ABSTRAKSI .................................................................................................. vi

ABSTRACT ................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ................................................................................... viii

DAFTAR ISI .................................................................................................. xi

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 12

B. Rumusan Masalah .............................................................................. 13

C. Tujuan Penulisan ................................................................................ 13

D. Manfaat dan Kegunaan Penulisan...................................................... 13

1. Bagi Penulis ................................................................................... 13

2. Bagi ilmu Pengetahuan .................................................................. 14

3. Bagi Masyarakat ............................................................................ 14

E. Metode Penulisan ............................................................................... 15

F. Sistematika Penulisan ......................................................................... 19

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 22

A. Teori Lembaga Perwakilan (Parlement)............................................ 22

A. 1. Fungsi Lembaga Perwakilan .......................................................... 31

B. Model Parlemen (Badan Perwakilan) ................................................ 34

B. 1. Parlemen Unikameral (Unicameralism) .................................... 34

B. 2. Parlemen Bikameral (Bicameralism) ........................................ 39

B. 3. Parlemen Trikameral (Treecameralism) ................................... 47

C. Tinjauan Dewan Perwakilan Daerah Dalam UUD Negara RI 1945 .. 48

C. 1. Sejarah Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD

RI) ............................................................................................. 49

C. 1. 1. Senat RIS Senat RIS .................................................... 49

C. 1. 2. Utusan Daerah.............................................................. 50

C. 1. 3. Dewan Perwakilan Daerah (DPD) ............................... 51

C. 2. Kedudukan Dewan Perwakilan Daerah RI................................ 54

C. 3. Fungsi, Tugas dan Wewenang Dewan Perwakilan Daerah RI.. 57

C. 4. Tujuan Dewan Perwakilan Daerah RI ....................................... 59

BAB III PEMBAHASAN ............................................................................. 62

A. Sinergi Ide Dasar Pembentukan Dewan Perwakilan Daerah (DPD)

Dengan Kewenangan Yang di Atur Dalam UUD Negara RI Tahun

1945 Dalam Sistem Ketatanegaraan Indonesia ................................. 62

A.1.Ide Dasar Pembentukan DPD Dalam Sistem Ketatanegaraan

Indonesia .................................................................................... 62

A.1.1.Sistem Perwakilan Berdasarkan UUD Negara RI Tahun

1945 ................................................................................. 62

A.1.2.Pertimbangan Mendasar Konstruksi DPD RI .................. 64

a. Kesenjangan Antara Pusat Dan Daerah ..................... 64

b. Sebagai Upaya Mempertahankan Integrasi Bangsa ... 65

c. Mengakomodasi Aspirasi Daerah dan Memberi

Ruang Kepada Daerah di Pusat ................................. 66

A.2.Kewenangan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dalam UUD

Negara RI Tahun 1945 ............................................................... 70

B. Urgensi Keberadaan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Dalam

Fungsi Legislasi Sebagai Penyeimbang Badan Perwakilan Dalam

Sistem Ketatanegaraan Indonesi ..................................................... 83

B.1.Urgensi DPD Sebagai Representasi Daerah Dalam

Pembentukan Undang-Undang ................................................. 83

B.2.Fungsi Legislasi Dewan Perwakilan Daerah (DPD) ................. 90

B.3.DPD Sebagai Wadah Aspirasi Daerah dan Kamar

Penyeimbang Dalam Badan Perwakilan ................................... 95

B.4.Mekanisme Pelaksanaan Aspirasi Masyarakat di Bidang

Legislasi .................................................................................... 101

B.5.Peran Dewan Perwakilan Daerah RI Dalam Menyerap dan

Mengelola Aspirasi Masyarakat .............................................. 106

B.5.1.Fungsi Penyerapan Aspirasi Masyarakat Oleh DPD RI . 106

B.5.2.Proses Penyaluran Aspirasi ............................................. 110

B.6.Prospek DPD Sebagai Lembaga Perwakilan di Indonesia

yang Akan Datang ................................................................... 111

BAB IV PENUTUP ........................................................................................ 124

A. Kesimpulan ........................................................................................ 124

B. Saran................................................................................................... 126

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 127

INDEKS .......................................................................................................... 131

LAMPIRAN – LAMPIRAN

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku

Abd. Rahman, 2006. Kedudukan Dan Kewenangan Dewan Perwakilan

Daerah (DPD) Dalam Sistem Perwakilan Indonesia”, Ringkasan

Disertasi, Surabaya, Universitas Airlangga

Bagir Manan, 2003, DPR, DPD dan MPR dalam UUD 1945 Baru,

Yogyakarta. FH-UII.

Bagir Manan, 2003. Teori dan Politik Konstitusi. Cetaka Pertama.

Yogyakarta. FH UII.

Bintan R Saragih. Lembaga Perwakilan dan Pemilihan Umum di Indonesia.

Jakarta.Gaya Media Pratama

CF Strong, 2004. Knstitusi Konstitusi Politik Modern, Kajian Tentang

Sejarah dan Bentuk-Bentuk Konstitusi Dunia. Bandung. Nuansa dan

Nusamedia.

H.R Daeng Naja, 2004. Dewan Perwakilan Daerah-Bikameral Setengah

Hati, Media Pressindo, Yogyakarta.

Hendramin Ranadireksa. 2002. Visi Politik Amandemen UUD 1945:

Menujukonstitusi Yang Berkedaulatan Rakyat. Jakarta.Yayasan Pancur

Siwah.

Jimly Asshiddiqie. 2002. Konsolidasi Naskah UUD 1945 Setelah Perubahan

Keempat. Jakarta. Pusat Studi Hukum Tata Negara FHUI.

. 2005, Format Kelembagaan Negara dan Pergeseran

Kekuasaan Dalam UUD 1945, FH UII Press, Cet. Kedua, Yogyakarta.

, 2006, Perkembangan dan Konsolidasi Lembaga Negara

Pasca Reformasi, Jakarta. Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan MKRI

, 2006. Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara jilid II,

Jakarta. Sekretariat Jendral dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi RI

Mahfud MD. 2003, Demokrasi dan konstitusi di Indonesia, Studi tentang

Interaksi Politik dan Kehidupan Ketatanegaraan. Jakarta.Penerbit

Rineka Cipta. Cetakan II.

. 2010. Perdebatan Hukum Tata Negara Pascaamandemen

Konstitusi. Jakarta. PT Rajagrafindo Persada.

Muchammad Ali Syafa’at, 2010, Parlemen Bikameral. Malang, UB Press.

Ni’ Matul Huda. 2007. Lembaga Negara Dalam Masa Transisi Demokrasi,

UII Press. Yogyakarta.

Panduan Pemasyarakatan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia.

2012. Latar Belakang, Proses, Dan Hasil Perubahan UUD NRI 1945).

Jakatra. Sekretariat Jenderal MPR RI

Peter Mahmud Marzuki, 2010, Penelitian Hukum, Jakarta, Kencana Prenada

Media Group

Sri Soemantri, 2007. “Amandemen UUD Tanpa “Grand Design” Jelas”,

Tanpa Kota. Kedaulatan Rakyat

Tim Penyusun Naskah Komprehensif Perubahan Undang-Undang Dasar

Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 2010. Naskah Komprehensif

Perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

1945, LatarBelakang, Proses, dan Hasil Pembahasan 1999-2002.

Buku III Jilid 1. Edisi Revisi. Jakarta. Sekretariat Jenderal dan

Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi.

. 2010. Naskah Komprehensif Perubahan

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

LatarBelakang, Proses. dan Hasil Pembahasan 1999-2002. Buku III

Jilid 2. Edisi Revisi. Jakarta. Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan

Mahkamah Konstitusi.

Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia. 2001. Risalah Rapat

Komisi A Ke-2 (Lanjutan) S/D Ke-5 Tanggal 6 November Sampai 8

November 2001, Masa Sidang Tahunan MPR RI Tahun 2001, buku ke 4

jilit 2 A. Jakarta. Sekertariat Jendral Majelis Permusyawaratan Rakyat

Republik Indonesia.

B. Sumber Dari Peraturan Perundang Undangan

Indonesia, Undang-undang Dasar Tahun 1945, Perubahan Pertama,

Perubahan Kedua, Perubahan Ketiga dan Perubahan Keempat serta

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam

satu naskah.

Indonesia, Undang-undang No. 27 Tahun 2009 tentang MPR DPR DPD dan

DPRD.

Konstitusi RIS 1949

C. Jurnal

Aidul fitriciada Azhari. 2006. Evaluasi Proses Amandemen UUD 1945: Dari

Demokratisasi ke Perubahan Sistem. Jurnal Hukum. Vol. IX. No. 9.

Salmon E.M. Nirahua. 2011, Kedudukan dan Kewenangan Dewan

Perwakilan Daerah dalam Sistem Ketatanegaraan Indonesia. Jurnal

hukum Vol. 18. No. 4

Soebardjo, 2007. Risalah Rapat Pleno Panitia Ad Hoc I Badan Pekerja MPR

tentang Pandangan Akhir Fraksi tanggal 29 Juli 2000. Jurnal Hukum

Vol.XIV No. 1.

Sulardi. 2011. Kedudukan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Sebagai

Lembaga Legislatif Berdasarkan UUD Negara RI 1945. Jakarta. Jurnal

Konstitusi Vol. IV No 1. Mahkamah Konstitusi.

D. Sumber Dari Makalah

Abd. Rahman, 2006, Kedudukan Dan Kewenangan Dewan Perwakilan

Daerah (DPD) Dalam Sistem Perwakilan Indonesia, Ringkasan

Disertasi, Program Pascasarjana Universitas Airlangga, , 2006,

Surabaya

Dahlan Thaib, 2002, Menuju Parlemen Bikameral: Studi Konstitusional

Perubahan Ke Tiga UUD 1945, Pidato Pengukuhan dalam jabatan

Guru Besar Madya dalam Hukum Tata Negara yang disampaikan di

depan Sidang Senat Terbuka Universitas Islam Indonesia (UII) pada

tanggal 4 Mei 2002, Yogyakarta.

Jimly Asshiddiqie, 2011, Amandemen ke lima UUD 1945, Disampaikan

dalam Seminar Nasional Perubahan UUD 1945 yang diselenggarakan

atas kerjasama Dewan Perwakilan Daerah dengan President University,

28 April, 2011 di Jakarta.

Jimly Asshiddiqie, 2003. Hubungan Kerja Antara DPD dengan Lembaga

Negara lainnya, Makalah yang disampaikan dalam Focus Discussion

Group, tentang Kedudukan dan Peranan DPD dalam Sistem

Ketatanegaraan RI, Malang, 27 Maret 2003.

Pusat Kajian Konstitusi, 2009. Konstruksi Perwakilan Daerah Dalam Sistem

Ketatanegaraan Indonesia. Malang. FH Universitas Brawijaya.

E. Media Cetak (Koran, Majalah dll.)

Eko Prasojo,” DPD dan Penguatan Demokrasi”, Kompas, 23 Maret 2007

Ginanjar Kartasasmita, Kompas 29 April 2006

Theo L. Sambuaga, Kompas 10 Juli 2006. Jakarta.

Tjipta Lesmana, Quo Vadis, Dewan Perwakilan Daerah, Kompas, edisi 10

Juli 2006, Jakarta.

Toto Suryaningsih, Kompas, Senin 5 Februari 2007

F. Internet

Muchammad Ali Syafa’at. Sistem Parlemen Bicameralism Negara Hukum

http://www.sistemparlemenbicameralismnegarahukum.com. diakses

tanggal 20 September 2012.

Saldi Isra, Menuju Parlemen Bikameral. www.saldiisra.blog.ac.id diakses 6

November 2012

G. Kamus

Poerwadarminta, W.J.S., 1983, Kamus Besar Bahasa Indonesia, PN Balai

Pustaka, Jakarta.

INDEKS

Amandenen, 1, 2, 5, 6, 18, 2047, 48, Curia Regis, 27

52, 62, 114, 120,122 Dewan Perwakilan Daerah, 3, 10, 12,

Aristokrasi, 41 18, 20, 48, 49, 51, 52, 54, 57,

An Alective Despotism. 31 58, 59, 62, 66, 67, 71, 84, 87,

Aspirasi, 12, 46, 48, 51, 60, 61, 70, 88, 89, 91, 107, 123, 124, 127

85, 93, 95, 110, 101, 102, Dewan Perwakilan Rakyat, 3, 127

105, 106, 107, 108, 109, Differentiated Bicameralism, 46

119, 124, 125, 126,127 Empowering Instrument, 78

Asymmetric Bicameralism, 45 Federal, 3, 4, 5, 11, 29, 30, 38, 40, 65

Aristokrasi. 41 86, 94, 95,101, 118

Auxiliary State Organ, 79 Grand design, 120

Badan Legislatif, 94, 115 House of commons, 27, 28, 39, 96

Bicameralism, 39, 101 House of Lords, 96

bicameral system, 63 House of representatives, 40, 47, 96

Bikameral, 124, 127 Impeachment, 96, 99

Chek and balance, 2, 61, 68, 97, 101, Incongruent, 45

127 Involutif, 123

Comunals dan Depertments,40 Join Session. 43

Congruent, 45 Ketatanegaraan, 1, 2, 12, 13, 14, 20,

Consensus Model of Democracy, 100 48, 49, 55, 56, 57, 60, 62, 78,

84, 124 74, 75, 76, 77, 78,81, 83,

King’s council, 27 88, 92, 93, 110, 113, 114

Konstitusi 2, 7,10, 17, 30, 34, 36, 41 Perwakilan fungsional, 29

43, 44, 47, 49, 55, 66, 67, 68, Perwakilan Politik, 28, 49, 60, 82,

72, 75, 79, 80 84, 85, 107, 113, 114, 115

Konstruksi, 64, 67, 69, 119 119

Kontroversi, 121 Political institusional building, 96

Legislatife Heavy, 101 Political representation, 60

Likely Bicameralism, 46 Presiden, 7, 9, 49, 58, 59, 64, 74, 79,

Living law, 119 81, 87, 89, 90, 91, 93, 95,97,

Lower House, 39, 94, 95 98, 99, 105, 115, 116, 120,

Medewetgever, 79 122, 125, 44, 96

Multi-member cantituency. 28 Primary constitutional organ, 79

Medewetgever, 79 Problematik, 20, 112

National Assembly, 48 Recall, 26

Norma, 15, 16, 18, 33, 36, 80, 117, Reformasi, 1, 2, 62, 63, 64, 67, 116,

119 121, 123

Overwrite, 11, 97 Regional representation, 60

Parlementum, 27 Representasi territorial, 47, 65

Perfect bicameralism, 45 Revising chamber, 4, 100

Pertimbangan, 8, 9, 10, 25, 35, 47, 5 Senate, 4, 5, 11, 39, 40, 41, 42

Similar bicameralism, 46 social condition, 108

Sistem double check, 59 Social value, 108

Social needs, 108 Strong bicameralism, 43, 45, 46,94,

Supermajority. 42

Symmetric bicameralism, 45

Trikameral, 20, 47, 122, 127

Tweede Kamer 2, 39

UUD NRI Tahun 1945,12, 62, 67,

73, 82

Unikameral, 20, 30, 31, 34, 35, 36,

37,38, 41, 42, 44, 46, 64, 66,

100,116, 122

Upper house, 39, 41, 95

Urgensi, 12, 13, 14, 20, 84, 124

Weak bicameralism 43, 45, 47

Witengemot. 27

zelfstandigheid, 75, 76, 79, 83