urchin

8
 BULU BABI (  Sea urchin) Deskripsi dan Klasifikasi Bulu Babi Bulu babi termasuk Filum Echinodermata, bentuk dasar tubuh segilima. Mempunyai lima  pasang garis kaki tabung dan duri panjang yang dapat digerakkan. Kaki tabung dan duri memungkinkan binatang ini merangkak di permukaan karang dan juga dapat digunakan untuk  berjalan di pasir. Cangkang luarnya tipis dan tersusun dari lempengan-lempengan yang  berhubungan satu sama lain ( www.pipp.dkp.go.id)  Diadema setosum merupakan satu diantara jenis bulu babi yang t erdapat di Indonesia yang mempunyai nilai konsumsi (Azis 1993 dalam Ratna 2002).  Diadema setosum termasuk 

Upload: amalina-devi-kasturi

Post on 16-Jul-2015

144 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

5/13/2018 Urchin - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/urchin 1/8

BULU BABI ( Sea urchin)

Deskripsi dan Klasifikasi Bulu Babi

Bulu babi termasuk Filum Echinodermata, bentuk dasar tubuh segilima. Mempunyai lima

 pasang garis kaki tabung dan duri panjang yang dapat digerakkan. Kaki tabung dan duri

memungkinkan binatang ini merangkak di permukaan karang dan juga dapat digunakan untuk 

 berjalan di pasir. Cangkang luarnya tipis dan tersusun dari lempengan-lempengan yang

 berhubungan satu sama lain ( www.pipp.dkp.go.id)

 Diadema setosum merupakan satu diantara jenis bulu babi yang terdapat di Indonesia

yang mempunyai nilai konsumsi (Azis 1993 dalam Ratna 2002). Diadema setosum termasuk 

5/13/2018 Urchin - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/urchin 2/8

dalam kelompok echinoid beraturan (r egular echinoid ), yaitu echinoid yang mempunyai struktur 

cangkang seperti bola yang biasanya sirkular atau oval dan agak pipih pada bagian oral dan

aboral. Permukaan cangkang di lengkapi dengan duri panjang yang berbeda-beda tergantung

 jenisnya, serta dapat digerakkan (Barnes 1987 dalam Ratna 2002). Klasifikasi bulu babi spesies

 Diadema setosum menurut Pratt (1935) adalah :

Filum : Echinodermata

Kelas : Echinoidea

Subkelas : Euchinoidea

Ordo : Cidaroidea

Famili : Diadematidae

Genus : Diadema 

Spesies : Diadema setosum 

Hewan yang memiliki nama Internasional sea ur chin atau edible sea ur chin ini tidak 

mempunyai lengan. Tubuhnya umumnya berbentuk seperti bola dengan cangkang yang keras

 berkapur dan dipenuhi dengan duri-duri (Nontji 2005). Durinya amat panjang, lancip seperti

 jarum dan sangat rapuh. Duri-durinya terletak berderet dalam garis-garis membujur dan dapat

digerak-gerakkan, panjangnya dapat mencapai ukuran 10 cm dan lebih. Penyelam yang tidak 

menggunakan alas kaki mudah sekali tertusuk durinya sehingga akan sedikit merasakan demam

karena bisa pada duri tersebut, racunnya sendiri dapat dinetralisir dengan amonia, perlakuan

asam ringan (jeruk lemon atau cuka).

Berdasarkan bentuk tubuhnya, kelas Echinodoidea dibagi dalam dua subkelas utama,

yaitu bulu babi beraturan (r egular sea ur chin) dan bulu babi tidak beraturan (irr egular sea

ur chin) (Hyman 1955 dalam Ratna 2002), dan hanya bulu babi beraturan saja yang memiliki

nilai konsumsi (Lembaga Oseanologi Nasional 1973 dalam Ratna 2002). Tubuh bulu babi

sendiri terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian oral, aboral, dan bagian diantara oral dan aboral

5/13/2018 Urchin - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/urchin 3/8

(Lembaga Oseanologi Nasional 1973 dalam Ratna 2002). Pada bagian tengah sisi aboral terdapat

sistem apikal dan pada bagian tengah sisi oral terdapat sistem peristomial. Lempeng-lempeng

ambulakral dan interambulakral berada diantara sistem apikal dan sistem peristomial. Di tengah-

tengah sistem apikal dan sistem peristomial termasuk lubang anus yang dikelilingi oleh sejumlah

keping anal ( per ipr oct ) termasuk diantaranya adalah keping-keping genital. Salah satu diantara

keping genital yang berukuran paling besar merupakan tempat bermuaranya sistem pembuluh air 

(waste vascular system). Sistem ini menjadi cirri khas Filum Echinodermata, berfungsi dalam

 pergerakan, makan, respirasi, dan ekskresi. Sedangkan pada sistem peristomial terdapat pada

selaput kulit tempat menempelnya organ ³lentera aristotle´, yakni semacam rahang yang

 berfungsi sebagai alat pemotong dan penghancur makanan. Organ ini juga mampu memotong

cangkang teritip, molusca ataupun jenis bulu babi lainnya (Azis 1987 dalam Ratna 2002). Di

sekitar mulut bulu babi beraturan kecuali ordo Cidaroidea terdapat lima pasang insang yang kecil

dan berdinding tipis (Hyman 1955 dan Barnes 1987 dalam Ratna 2002).

Hewan unik ini juga memiliki kaki tabung yang langsing panjang, mencuat diantara duri-

durinya. Duri dan kaki tabungnya digunakan untuk bergerak merayap di dasar laut. Ada yang

mempunyai duri yang panjang dan lancip, ada pula yang durinya pendek dan tumpul. Mulutnya

terletak dibagian bawah menghadap kedasar laut sedangkan duburnya menghadap keatas di

 puncak bulatan cangkang. Makanannya terutama alga, tetapi ada beberapa jenis yang juga

memakan hewan-hewan kecil lainnya (Nontji, 2005).

Pada umumnya bulu babi berkelamin terpisah, dimana jantan dan betina merupakan

individu-individu tersendiri (gonochorik/dioecious). Spesies gonochorik secara khusus memiliki

rasio seks sendiri dan jarang bersifat hemafrodit. Munculnya hemafrodoitisme pada T r ipneustes

 g r atilla adalah 1 dari 550 individu. Pembelahan bulu babi terjadi secara eksternal, dimana sel

telur dan sel sperma di lepas ke dalam air laut di sekitarnya (Sugiarto dan Supardi 1995 dalam 

Ratna 2002). Gonad jantan dan betina pada bulu babi juga sulit dibedakan tanpa menggunakanmikroskop. Secara kasar hanya warna yang digunakan untuk membedakan gonad. Misalnya pada

 bulu babi Par acent r otus livindus, gonad jantan berwarna kuning sedangkan betina berwarna

orange.

5/13/2018 Urchin - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/urchin 4/8

Dalam penelitian Gunarto dan Setiabudi (2002) di perairan Pulau Barang Lompo,

Kepulauan Spermonde, Sulawesi Selatan, didapati ukuran bulu babi terbesar memiliki kisaran

tinggi cangkang 50-61 mm, diameter cangkang 86-94 mm, berat total 148-331 g. Sedangkan

ukuran bulu babi terkecil dengan ukuran tinggi cangkang 27,2-36,4 mm, diameter cangkang

47,4-66,0 mm, dan berat total 41,4-110,9 g.

Bulu babi termasuk organisme yang pertumbuhannya lambat. Umur, ukuran, dan

 pertumbuhan tergantung kepada jenis dan lokasi. Chen dan Run (1988) dalam Tuwo (1995)

diacu dar i Ratna (2002) melaporkan bahwa bulu babi jenis T r ipeneuste g r atilla yang dipelihara

di laboratorium di Taiwan mengalami metamorfos pada umur 30 hari. Pertumbuhan T r ipneustes

 g r atilla sangat cepat pada awal perkembangannya, tetapi jumlahnya terbatas. Hal ini diduga erat

kaitannya dengan banyaknya predator yang dialami oleh hewan berukuran kecil. Setelahmencapai umur tertentu, cangkangnya sudah cukup kuat sehingga jumlah predator yang dapat

menyerang dan memecahkan cangkangnya berkurang. Bulu babi mempunyai banyak predator,

yaitu berbagai jenis ikan, termasuk hiu, anjing laut, lobster, kepiting, dan gastropoda (Kenner 

1992; Tegner dan Dayton 1981 dalam Tuwo 1995). Hal ini juga menyebabkan rendahnya

densitas bulu babi. Predator utama bulu babi jenis Diadema setosum adalah ikan Buntal

(Tet r aodon) dan ikan Pakol ( Balistes) yang mempunyai gigi yang kuat dan tajam yang dapat

mematahkan duri-duri dan mengoyak cangkang bulu babi (Nontji 2005). Mortalitas bulu babi

umumnya sangat tinggi (Ebert 1975 dalam Tuwo 1995). Secara umum di alam bulu babi dapat

mengalami kematian massal pada suhu 34-40Û C .

Habitat dan Penyebaran Bulu Babi

Bulu babi hidup di ekosistem terumbu karang (zona pertumbuhan alga) dan lamun. Bulu

 babi ditemui dari daerah intertidal sampai kedalaman 10 m dan merupakan penghuni sejati laut

dengan batas toleransi salinitas antara 30-34 Å (Aziz 1995 dalam Hasan 2002). Hyman (1955)

dalam Ratna (2002) menambahkan bahwa bulu babi termasuk hewan benthonic, ditemui di

semua laut dan lautan dengan batas kedalaman antara 0-8000 m. Karena echinoide memiliki

kemampuan beradaptasi dengan air payau lebih rendah dibandingkan invertebrate lain.

5/13/2018 Urchin - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/urchin 5/8

Kebanyakan bulu babi beraturan hidup pada substrat yang keras, yakni batu-batuan atau terumbu

karang dan hanya sebagian kecil yang menghuni substrat pasir dan Lumpur, karena pada kondisi

demikian kaki tabung sulit untuk mendapatkan tempat melekat. Golongan tersebut khusus hidup

 pada teluk yang tenang dan perairan yang lebih dalam, sehingga kecil kemungkinan dipengaruhi

ombak.

Dalam penelitian Gunarto dan Setiabudi (2002) dilaporkan bahwa perkembangan gonad

 bulu babi pada musim kemarau tidak dalam satu stadium, tetapi terdapat gonad dlam periode

 berkembang, matang, pijah.

Masa Hidup Bulu Babi 

Bulu babi merah (S t r ongylocent r otus f r anciscanus) yang sejak lama dianggap sebagai

momok di lautan. Karena makan tumbuh-tumbuhan di bawah air dan banyak orang yakin hewan

inilah yang bertanggungjawab atas kerusakan ekosistem laut. Tidak heran bila banyak orang

 berusaha meracuninya, ternyata dalam penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa bulu babi

merah tumbuh jauh lebih lambat dari perkiraan semula, namun hidup lebih lama dibanding

dugaan awal. Mereka tidak sekedar mencapai umur tujuh hingga 15 tahun seperti diperkirakan,

tapi bisa mencapai 200 tahun lebih (www.kompas.com)

Lebih menarik lagi, hewan-hewan lanjut usia itu sama sekali tidak menunjukkan tanda-

tanda uzur. Menurut Dr Albert dalam kompas.com, walaupun mereka bisa mati karena serangan

hewan pemangsa, penyakit tertentu, atau ditangkap nelayan, namun hewan-hewan ini tidak 

menunjukkan tanda-tanda ketuaan lanjut. Bukti-bukti menunjukkan bahwa bulu babi merah

 berusia 100 tahun tidak begitu berbeda dengan yang berumur 10 tahun. Kenyataan

mengindikasikan bahwa semakin dewasa bulu babi merah, maka makin produktif merekamenghasilkan sperma dan telur. Hewan ini juga masih mampu berkembang biak walau usianya

sudah amat tua. Di antara hal-hal lain, data radio karbon juga menunjukkan bulu babi merah

memiliki pertumbuhan yang nyaris tidak terlalu dipengaruhi kondisi laut dan variabel lain

(www.kompas.com).

5/13/2018 Urchin - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/urchin 6/8

Analisis terhadap genom bulu babi juga menunjukkan bahwa bulu babi memiliki sistem

kekebalan dan kepekaan gen yang unik dan kompleks. Kemiripan antara manusia dan bulu babi

yang memiliki jalur kekerabatan jauh dapat dijadikan model untuk memahami proses evolusi.

Dalam proyek genetika yang dilakukan di California, para ilmuwan mengambil DNA dari

sperma seekor bulu babi jantan California yang hidup menyebar di pantai barat AS dari Baja

hingga Alaska. Hasil identifikasi menunjukkan ada 23.300 gen yang tersusun dari 814 juta kode

DNA yang dimiliki seekor bulu babi. George Weinstock dari Sekolah Kedokteran Baylor AS

sebagai pemimpin dalam proyek pengurutan DNA bulu babi menyatakan bahwa 70 persen gen

 bulu babi ternyata memiliki kemiripan dengan manusia sementara pada lalat buah hanya 40

 persennya, dengan dua jenis filum yang berbeda. Melalui mekanisme ini dapat menjelaskan

mengapa hewan tersebut bisa bertahan hingga 100 tahun (www.kompas.com).

Pada penelitian Darsono dan Toso (1987) di perairan terumbu karang gugus Pulau Pari,

Pulau Seribu, Jakarta. Pengamat mengumpulkan 300 ekor bulu babi, yang memiliki panjang

diameter berkisar dari 47,30-94,00 mm dengan rata-ratanya (64,50±7,90) mm. berat berkisar dari

55,40-325,00 gr dengan rata-rata (134,20±43,00) gr. Hubungan panjang diameter (Lt, mm)

dengan umur (t, bulan) dikaji melalui persamaan Von Bertalanffy, seperti :

. Hubungan penjang diameter (L, mm) dengan berat (W, gram)

digambarkan melalui persamaan adalah positif dengan nilai korelasi (r) sebesar 0,908.Persamaan ini dikonversikan dengan Lt, maka akan menjadi kunci hubungan umur (t, bulan)

dengan berat (W, gram) digambarkan melalui persamaan

Peranan Bulu Babi dalam Ekosistem Lingkungan 

Selain pemanfaatannya sebagai bahan pangan, biota ini juga sangat berperan dalam

kesetimbangan ekosistem habitatnya. Seperti peran   Diadema antillar um   bagi terumbu karang

diantaranya yaitu, peningkatan jumlah populasi jenis ini mengakibatkan kematian larva ataukarang muda. Bila populasinya turun (absence g r azing ) karang akan ditumbuhi oleh alga yang

dapat berakibat pada kematian karang dewasa dan tidak adanya tempat bagi larva karang

(www.terangi.or.id.)

5/13/2018 Urchin - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/urchin 7/8

Kehadiran populasi jenis ini penting bagi terumbu karang sebagai penyeimbang.

Kesetimbangan populasi   Diadema antillar um akan menjaga kesetimbangan populasi alga dan

karang. Sedangkan kematian massal   Diadema antillar um berdampak pada penurunan drastis

tutupan karang, menurunnya kehadiran Invertebrata yang biasanya menetap di wilayah ini.

Selain itu, terumbu karang dapat didominasi oleh alga. Pada tahun 1995 ternyata ditemukan

  bahwa populasi  Diadema antillar um yang sangat sedikit (pemulihannya membutuhkan waktu

lebih dari 10 tahun). Hilangnya induk menyebabkan jumlah larva juga sangat kurang. Meski

telah mulai ada pemulihan  Diadema, namun belum dapat diketahui apakah akan dapat

mengembalikan terumbu karang yang hilang (www.terangi.or.id).

Kematian massal bulu babi pernah terjadi pada tahun 1983-1984 di Pasifik Barat, yang

dimulai dari Panama di awal Januari 1983 yang menyebar ke Karibia, Teluk Meksiko, Bahama,Bermuda dengan tingkat kematian mencapai 93-100%. Penyebabnya tidak diketahui dengan

 jelas, namun diduga terinfeksi bakteri. Dampak kematian bulu babi ini menyebabkan biomassa

alga meningkat, karena makanan utama bulu babi adalah alga coklat, alga hijau dan lamun

(Lasker dan Giese 1952; Herring 1972; Chiu 1985 dalam Azis 1993 diacu dar i Ratna 2002).

Wilayah perairan St. Croix mengalami peningkatan biomassa alga yang pesat hingga 400-500%,

hanya berselang 5 hari setelah kematian bulu babi (www.terangi.or.id).

Bila pada masa sebelum kematian alga perairan tersebut didominasi oleh turf algae dan

crustose algae, maka setelah kematian massal bulu babi perairan itu didominasi oleh makro alga

seperti S ar  gassum dan Tur binar ia tur binata. Selain itu, kematian massal ini menyebabkan

tutupan alga cr ustose, tutupan karang, dan gorgonian menurun drastis. Pada kasus ini, kompetitor 

  bulu babi yang memakan turf alge ternyata tidak menunjukkan penambahan populasi yang

  berarti. Peningkatan populasi kompetitor baru meningkat berarti setelah beberapa tahun dari

kematian massal (www.terangi.or.id).

Daerah yang memiliki potensi cukup banyak selain di NTB dan NTT yaitu di Perairan

Pulau Seribu (Pulau Pari, Pulau Tikus), Sulawesi Selatan (Kep. Batang Bone, Batang Lompo),

Bali (Gondol, Benoa, Sanur), Sumatera (Pulau Kubur) dan beberapa daerah lagi yang belum

5/13/2018 Urchin - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/urchin 8/8

tergali. Ada beberapa jenis Bulu Babi yang diminati konsumen yaitu S t r ongylancet r otus

inter nodus, S  pur  pur atus, S. pulcher imus, S. f r anciscanus, Pseudoletia masclata, Anthocidar us

cr assipina. Pesudocent r otus depr essus, Temmapleur us lor enmaticus. Mespilia globules,

Tolopeneustus pilcolus. Colobacat r otus mer tensli, dan T r ipneustes g r atilla.