upgk
DESCRIPTION
PKGTRANSCRIPT
Usaha Perbaikan Gizi Keluarga
(UPGK)
Oleh :1. Lilis Niti Suryani2. Michelle Caroline3. Shofura Istiqomah
D iv - A
RUANG LINGKUP
1. Pengertian UPGK2. Tujuan UPGK3. Sasaran UPGK4. Dasar pemikiran yang melandasi UPGK5. Pokok-pokok kegiatan UPGK6. Langkah-langkah pelaksanaan UPGK7. Manfaat yang didapatkan dari
pemenuhan gizi seimbang8. Masalah gizi kurang9. Pelaksanaan UPGK
Pengertian UPGK
Usaha Perbaikan gizi Keluarga (UPGK) adalah usaha perbaikkan gizi
masyarakat yang berintikan penyuluhan
gizi, melalui peningkatan peran serta masyarakat dan didukung kegiatan
yang bersifat lintas sektoral.
Tujuan UPGK
TUJUAN UMUM
Mendorong perubahan sikap dan perilaku yang mendukung perbaikan gin anak balita dan keluarga melalui peningkatan pengertian, partisipasi dan pemerataan hasil kegiatan untuk mencapai keluarga sadar gizi menuju terjadinya manusia berkualitas.
TUJUAN KHUSUS
1. Partisipasi dan pemerataan kegiatan
2. Perubahan tingkah laku yang mendukung tercapainya perbaikan Gizi.
Sasaran UPGKSASARAN LANGSUNG
Adalah perorangan atau keluarga yang bersedia melakukan sesuatu terhadap dirinya sendiri dalam rangka mewujudkan keluarga sadar gizi. 1. Keluarga Balita 2. Ibu muda3. Ibu Hamil4. Ibu menyusui5. Masyarakat umum
SASARAN TIDAK LANGSUNGAdalah perorangan atau institusi yang diharapkan dapat membantu secara aktif baik sebagai pengajar (motivator) dalarn rangka melembagakan dan memberdayakan keluarga sadar gizi.1. pemuka masyarakat 2. Kelompok / institusi
masyarakat di tingkat desa
Dasar pemikiran yang melandasi UPGK
Empat masalah gizi utama yang banyak ditemukan di berbagai wilayah bahkan di berbagai Negara berkembang yaitu KKP, kekurangan Vitamin A, anemia gizi, gondok endemik, pada umumnya menyerang kelompok penduduk yang tergolong rawan (winerable) yaitu : bayi, anak usia di bawah lima tahun (balita), Ibu Hamil dan Ibu menyusui.
Apabila masalah gizi semata-mata dilihat dari sudut kesehatan masyarakat, maka usaha penanggulangannya pun dapat dilakukan dengan menggunakan dasar-dasar usaha kesehatan masyarakat.
1. Mempertinggi tingkat gizi penduduk terutama golongan Rawan.
2. Memberikan perlindungan khusus terhadap kemungkinan terjadinya gangguan gizi tertentu.
3. Melakukan pengamatan dini terhadap penyakit gangguan gizi dan melakukan usaha penanggulangan secara cepat dan tepat.
4. Mengatasi akibat yang mungkin timbul dengan jalan memberikan perawatan yang intensif.
Pokok-pokok kegiatan UPGK
1. Pengawasat gizi anak Balita melalui penimbangan berat badan secara teratur dan terus menerus setiap bulan dengan menggunakan Kartu Menuju Sehat (KMS).
2. Pemberian bimbingan dan nasihat pada Ibu sangat penting dalam usaha menumbuhkan perilaku gizi yang positif yang diperlukan dalam UPGK.
3. Pelayanan pertolongan gizi diberikan untuk menanggulangi penderita gangguan gizi terutama penderita difisiensi vitamin A.
4. Pemulihan gizi bagi kanak-kanak penderita KKP dilakukan dengan jalan memberikan makanan tambahan guna memenuhi kebutuhan anak akan zat gizi, terutama kalori dan protein.
Lanjutan…
5. Hubungan timbal balik yang erat antara kejadian gangguan gizi dengan adanya penyakit infeksi pada anak.
6. Jarak kelahiran anak yang terlalu rapat merupakan salah satu faktor yang mempertinggi resiko anak akan menderita KKP.
7. Penderita KKP yang disertai penyakit infeksi hanya dapat dipulihkan tingkat gizinya apabila penyakit infeksi yang dideritanya sudah disembuhkan.
8. Makanan yang dimakan anak akan sangat ditentukan oleh macam makanan yang disajikan ibunya di meja makan, dan makanan yang disajikan ibu juga tergantung pada bahan makanan apa yang tersedia dan dapat dimasak oleh ibu.
Langkah-langkah pelaksanaan UPGK
1. Penyiapan masyarakat dan sarana pelaksanaan kegiatan
2. Tata cara pelaksanaan kegiatan di panti gizi desa atau pos penimbangan.
3. Pelayanan kesehatan TerPadu
Manfaat yang didapatkan dari pemenuhan gizi seimbang
1. Masa Kehamilan2. Usia Bayi3. Usia 1-3 tahun4. Usia Pra-sekolah & Sekolah5. Usia Remaja6. Usia Dewasa
1. Masa Kehamilan
Pemenuhan gizi pada masa kehamilan akan sangat mempengaruhi kualitas janin yang akan dilahirkan, gizi yang seimbang bisa menciptakan janin yang sehat, tidak cacat, dan tidak mudah sakit.
2. Usia Bayi
Dengan gizi yang seimbang, akan terbentuk anak yang sehat dan pertumbuhan fisik, psikomotorik, dan intelektual yang optimal. Cukup ASI saja sampai usia 6 bulan kemudian Makanan Pendamping ASI sejak 6 bulan sampai dengan 2 tahun. Berikan MP-ASI secara bertahap dan dari makanan yang alami.
3. Usia 1-3 tahun
Anak mulai dikenalkan dengan makanan keluarga. Kelainan dan keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan otak pada usia sampai dengan 3 tahun tidak bisa diperbaiki pada usia selanjutnya, sehingga pemenuhan gizi yang optimal sangat diperlukan pada usia ini.
4. Usia Pra-sekolah & Sekolah
Kebutuhan gizi diperlukan untuk konsentrasi belajar, beraktivitas, dan untuk kesempurnaan fisik.
5. Usia Remaja
Pemenuhan gizi yang optimal diperlukan agar dapat tercapai kematangan fungsi seksual dan tercapainya bentuk dewasa.
6. Usia Dewasa
Gizi yang optimal dan seimbang pada usia dewasa diperlukan agar tercapai kematangan fisik, psikomotorik, mental, spiritual, dan sosial.
Masalah gizi kurang
PENYEBAB LANGSUNG
Makanan dan penyakit dapat secara langsung menyebabkan timbulnya gizi kurang tidak hanya dikarenakan asupan makanan yang kurang, tetapi juga penyakit. Anak yang mendapat cukup makanan tetapi sering menderita sakit pada akhirnya dapat menderita gizi kurang.
PENYEBAB TIDAK LANGSUNG
Ketahanan pangan keluarga yang kurang memadai.
Pola pengasuhan anak kurang memadai.
Pelayanan kesehatan dan lingkungan kurang memadai.
Solusi Gizi Masyarakat
Upaya perbaikan gizi yang lebih efektif adalah bagian dari kebijakan penanggulangan kemiskinan dan pembangunan SDM.
Adanya kebijakan khusus untuk mempercepat laju percepatan peningkatan status gizi.
Dalam pelaksanaan program gizi hendaknya efektif, efisien dan lokal spesifik.
Pengambil keputusan di setiap tingkat menggunakan informasi yang akurat dalam menentukan kebijakannya.
Mengembangkan kemampuan dalam upaya penanggulangan masalah gizi, baik teknis maupun manajemen.
Meningkatkan upaya penggalian dan mobilisasi sumber daya guna melaksanakan upaya perbaikan gizi yang efektif.
Pelaksanaan UPGK
1. Pemberdayaan keluarga di bidang kesehatan dan gizi
Pemetaan keluarga mandiri sadar gizi oleh dasawisma dalam rangka survey mawas diri masalah gizi keluarga.
Asuhan dan konseling gizi bagi keluarga yang belum menerapkan perilaku gizi yang baik dan benar.
Kampanye keluarga mandiri sadar gizi
2. Pemberdayaan masyarakat di bidang gizi Pemberdayaan ekonomi mikro Advokasi dan sosialisasi Fasilitasi
Lanjutan….
3. Pemberdayaan Petugas4. Subsidi langsung
Identifikasi sasaran yang perlu disubsidi (target sasaran)
Distribusi dana subsidi secara langsung ke keluarga melalui bidan di desa.
Evaluasi PMT 5. Evaluasi
input (ketenagaan) Proses (menilai pelaksanaan kegiatan) Output (menilai pencapaian setiap kegiatan) Impact (Menilai prevalensi status gizi pada sasaran)
Daftar Pustaka
Dep. Kes RI 1979. Buku Pedoman Petugas Lapangan UPGK. Jakarta : Dep. Kes RI
Dep. Kes RI 1993. Pedoman KIE-UPGK. Jakaxta : Dep. Kes RI
http://www.gizi.net/kebijakan-gizildownloadlPanzi-Final.doc
Direktorat Gizi Masyarakat, Tata Laksana Penanggulangan Gizi Buruk, Jakarta 2000
Tim Kewaspadaan Pangan dan Gizi Pusat, Situasi Pangan dangizidi lndonesia, Jakarta 2000
Departemen Kesehatan, Status Gizi dan Imunisasi Ibu dan Anak di Indonesi Jakarta, 1999
Departemen Kesehatan, Tunfirtan Praktis Bagi Tenaga gizi Puskesmas, Bekalku Membina Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi)' Jakarta 1999
Tim Koordinasi Penanggulangan masalah Gizi Pangan dan Gizi, Gerakan nasional penanggulangan masalah Pangan dan Gizi di Indonesia. Jakarta 1999