upaya pengembangan ekowisata gua pancur dalam …

13
UPAYA PENGEMBANGAN EKOWISATA GUA PANCUR DALAM MENUMBUHKAN EKONOMI MASYARAKAT DESA JIMBARAN KAYEN PATI Suparwi *) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Kudus Email: [email protected] ABSTRAK Keberadaan gua pancur yang berada di Desa Jimbaran Kayen Pati memiliki nilai keindahan alam, budaya dan sejarah. Panorama Guapancur begitu alami serta langka menjadikan gua pancur sangat menarik untuk di jadikan tempat tujuan refresing, jalan-jalan, dan hiburan. Sejak tahun 1995 wisata gua pancur telah di buka untuk umum, namun keberadaannya masih sebatas apa adanya. Baru sejak tahun 2014 mulai dilakukan pengembangan gua pancur untuk dijadikan objek wisata. Sejak pengembangan dilakukan wisatawan mulai berdatangan untuk mengunjungi objek wisata gua pancur yang sekarang sebagai andalan wisata kota Pati. Upaya pengembangan ekowisata merupakan salah satu bagian dari menjaga keaslian dan kelestarian gua pancur, hutan dan sumberdaya alam hayati yang berada di wilayah wisata. Dalam pengembangannya agar gua pancur selalu memelihara, melindungi, serta berkontribusi untuk selalu memperbaiki sumberdaya alam yang ada di sekitar serta pada pengembangannya melibatkan masyarakat untuk keputusan-keputusan strategis dan berdampak ekonomis. Pengembangan ekowisata gua pancur akan berpengaruh terhadap kondisi ekonomi warga sekitar jimbaran. Keberadaan wisatawan dimanfaatkan untuk berjualan makanan, minuman, membuka lahan parkir, jasa sewa mainan dan lain sebaginya. Kata kunci: Ekowisata, Gua Pancur, Ekonomi Warga ABSTRACT The existence of the Pancur Cave wich be in located of Jimbaran village Kayen Pati has the value of natural beauty, culture and history. Panorama Pancur Cave is so natural and rare be makes the cave pancur very interesting to be make refresing destinations. the stroll and entertainment. Since 1995 tours of the Pancur Cavehas been opened to the public, however its existence still limited as it is. New since 2014 began do to be developing Pancur Caveto be made as a tourist attraction. Since developing is carried out, tourists began to arrive to visit the tour object of the Pancur Cave which is now a mainstay of Pati city tour. The ecotourism development effort constitute one part of keeping the authenticity and preservationt of the Pancur Cave. The ecotourism development effort constitute one part of keeping the

Upload: others

Post on 20-Oct-2021

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: UPAYA PENGEMBANGAN EKOWISATA GUA PANCUR DALAM …

Suparwi

GENETIKA (Jurnal Tadris Biologi) Vol.1 No.1 2017 162

UPAYA PENGEMBANGAN EKOWISATA GUA PANCUR DALAM

MENUMBUHKAN EKONOMI MASYARAKAT DESA JIMBARAN

KAYEN PATI

Suparwi*) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Kudus

Email: [email protected]

ABSTRAK

Keberadaan gua pancur yang berada di Desa Jimbaran Kayen Pati memiliki nilai keindahan alam, budaya dan sejarah. Panorama Guapancur begitu alami serta langka menjadikan gua pancur sangat menarik untuk di jadikan tempat tujuan refresing, jalan-jalan, dan hiburan. Sejak tahun 1995 wisata gua pancur telah di buka untuk umum, namun keberadaannya masih sebatas apa adanya. Baru sejak tahun 2014 mulai dilakukan pengembangan gua pancur untuk dijadikan objek wisata. Sejak pengembangan dilakukan wisatawan mulai berdatangan untuk mengunjungi objek wisata gua pancur yang sekarang sebagai andalan wisata kota Pati. Upaya pengembangan ekowisata merupakan salah satu bagian dari menjaga keaslian dan kelestarian gua pancur, hutan dan sumberdaya alam hayati yang berada di wilayah wisata. Dalam pengembangannya agar gua pancur selalu memelihara, melindungi, serta berkontribusi untuk selalu memperbaiki sumberdaya alam yang ada di sekitar serta pada pengembangannya melibatkan masyarakat untuk keputusan-keputusan strategis dan berdampak ekonomis. Pengembangan ekowisata gua pancur akan berpengaruh terhadap kondisi ekonomi warga sekitar jimbaran. Keberadaan wisatawan dimanfaatkan untuk berjualan makanan, minuman, membuka lahan parkir, jasa sewa mainan dan lain sebaginya.

Kata kunci: Ekowisata, Gua Pancur, Ekonomi Warga

ABSTRACT

The existence of the Pancur Cave wich be in located of Jimbaran village Kayen Pati has the value of natural beauty, culture and history. Panorama Pancur Cave is so natural and rare be makes the cave pancur very interesting to be make refresing destinations. the stroll and entertainment. Since 1995 tours of the Pancur Cavehas been opened to the public, however its existence still limited as it is. New since 2014 began do to be developing Pancur Caveto be made as a tourist attraction. Since developing is carried out, tourists began to arrive to visit the tour object of the Pancur Cave which is now a mainstay of Pati city tour. The ecotourism development effort constitute one part of keeping the authenticity and preservationt of the Pancur Cave. The ecotourism development effort constitute one part of keeping the

Page 2: UPAYA PENGEMBANGAN EKOWISATA GUA PANCUR DALAM …

Suparwi

GENETIKA (Jurnal Tadris Biologi) Vol.1 No.1 2017 163

authenticity and preservationt of the Pancur Cave, forest and biological natural resources which in the tourist territory. In its development so that the Pancur Cave always maintains, protect, and contribute to always repair the natural resources that exist around and on its develop involves the community for strategic decisions and economic impacted. Development of ecotourism Pancur Cave will take effect the economic condition of the people around Jimbaran. Development of ecotourism Pancur Cave will take effect against economic condition of the citizens around Jimbaran. The existence of tourists utilized to sell food, drinks, opening the parking land, services rent toy and etc others. Keywords: Ecotourism, Pancur Cave, Citizen Economy

A. PENDAHULUAN

Indonesia merupakan negara yang secara geografis meiliki kekayaan alam

dan sumber alam yang sangat potensial. Lautan yang terbentang luas memiliki

ekosistem di dalamnya yang sangat bermacam-macam dan variatif. Berbagai

macam ikan hidup di air bumi pertiwi dengan segala ukuran juga spesies yang ada.

Daratan yang terbentang luas sangat subur untuk di jadikan sumber kehidupan

dan di kelola dengan sebaik-baiknya demi kemakmuran masyarakat. Apapun

mampu hidup subur di bumi indonesia tanpa harus susah-susah merawatnya.

Gunung-gunung yang menjulang tinggi sebagai penyeimbang alam semesta baik

yang aktif maupun tidak aktif memiliki kekayaan yang terkandung di dalamnya

dengan luar biasa, yang mampu di manfaatkan untuk kemakmuran masyarakat

sekitar.

Kabupaten Pati merupakan kabupaten yang berbatesan dengan laut jawa di

utara, kabupaten Rembang di timur, kabupaten Blora dan Grobokan di selatan

serta kabupaten Kudus dan Jepara di sebelah barat. Kabupaten ini terkenal

dengan semboyan “Pati Bumi Mina Tani”. Di kabupaten Pati banyak memiliki

tempat wisata baik wisata sejarahnya, wisata keluarga, wisata belanja, wisata

kuliner, wisata religi hingga wisata alamnya. Di wisata alamnya Pati memiliki

wisata alami yang patut untuk di kunjungi, sebut saja. Arga pesona dan danau

terpus di Desa Beketel, air terjun grenjengan Desa Jrahi, air terjun tadah hujan di

Desa Sukolilo, air terjun grenjengan seno di Desa Payak, air terjun klanting Desa

Mojoagung, waduk seloromo Desa Gembong, air terjun plorotan semar di Desa

Page 3: UPAYA PENGEMBANGAN EKOWISATA GUA PANCUR DALAM …

Suparwi

GENETIKA (Jurnal Tadris Biologi) Vol.1 No.1 2017 164

Sumbersasi, Gua areh di Desa Kedumulyo dan Gua pancur di Desa Jimbaran Kayen

Pati.

Gua pancur yang terletak di desa Jimbaran Kayen Pati merupakan satu

diantara objek wisata alam yang di memiliki kota Pati dengan potensi yang luar

biasa ketika mampu di kembangkan dengan baik. Potensi alam yang masih alami

dengan keberadaan gua yang memiliki destinasi dan gambaran alami memiliki

daya pikat masyarakat kota Pati maupun luar Pati untuk mengunjunginya. Gua

pancur memiliki kekhasan tersendiri mengingat gua tersebut masih alami yang

mengeluarkan air serta meneteskan air dari atas bebatuan yang saling berjejeran.

Di depan gua memiliki danau yang cukup luas untuk bagaimana di kembangkan

dengan tetap mempertimbangkan kelesatarian alam di wilayah objek wisata.

Potensi alam yang sangat menakjubkan, sebetulnya harus mampu di kembangkan

sebagai ekowisata tanpa menghilangkan ciri khas gua pancur yang berada pada

pegunungan dan tanpa menghilangkan kelestarian dan keaslian lingkungan.

Pengembangan ekowisata gua pancur yang berada di Desa Jimbaran

kabupaten Pati merupakan salah satu upaya untuk menjaga kelestarian hutan,

gua, dan tumbuhan yang tumbuh sebagai sumberdaya alam hayati dan pada

akhirnya mampu mensejahtrakan masyarakat sekitarnya. Menurut penuturan

masyarakat Desa Jimbaran khususnya yang tinggal di lingkungan yang dekat

dengat lokasi wisata dulunya memang wisata gua pancur kurang begitu di

perhatikan dan terkesan apa adanya. Namun setelah tahun 2014 pemerintah

daerah dan masyarakat sekitar ikut serta mendukung bagaimana pengembangan

gua pancur sebagai objek wisata alam yang harus di kembangkan dan di

lestarikan. Karena jika mampu dikembangkan dan berdayakan akan mampu

membuka lapangan pekerjaaan masyarakat sekitar yang pada akhirnya

menumbuhkan ekonomi warga sekitar.

Pengelolaan ekowisata dengan pengelolaan bersama masyarakat sekitar

dapat meningkatkan kesejahtraan dan peran serta masyarakat dalam ikut

melestarikan kawasan (Purnomo et al, 2013). Konsep yang di tawarkan ekowisata

adalah low invest-highvalue bagi sumber daya alam dan lingkungan sekaligus

menjadi sarana cukup ampuh bagi partisipasi masyarakat, karena aset produksi

merupakan milik masyarakat lokal. Aset produksi dalam konsep pengelolaan

Page 4: UPAYA PENGEMBANGAN EKOWISATA GUA PANCUR DALAM …

Suparwi

GENETIKA (Jurnal Tadris Biologi) Vol.1 No.1 2017 165

ekowisata adalah sumberdaya alam dan lingkungan yang masih terjaga

keasliannya (Suryawan, 2013). Upaya pengembangan ekowisata gua pancur perlu

di lakukan dengan pola yang sangat strategis, artinya desain pengelolaan harus

berwawasan lingkungan dengan tetep menjaga keaslian lingkungan. Strategi

pengelolaan jangka panjang harus juga mempertimbangkan kondisi geografis,

kemudian analisis tersebut di lakukan mempertimbngkan peta berdasarkan

keinginan masyarakat dan paguyuban setempat yaang juga di sesuaikan dengan

peraturan-peraturan yang berlaku.

Berbagai upaya yang di lakukan selama kurang lebih tiga tahunan ini sudah

mulai membuahkan hasil dengan banyaknya pengunjung yang berdatangan di

lokasi gua pancur. Masyarakat sekitar juga turut ikut merasakan perkembangan

ekonomi yang timbul dari perkembangan wisata gua pancur.

B. PEMBAHASAN

Pengertian Wisata, Pariwisata dan Ekowisata

Undang-undang nomor 9 tahun 1990 tentang kepariwisataan menyatakan

bahwa wisata adalah kegiatan perjalanan atau sebagian kegiatan tersebut yang

dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati objek dan

daya tarik wisata. Menurut kamus besar bahasa indonesia wisata adalah

bepergian secara bersama-sama dengan tujuan untuk bersenang-senang,

menambah pengetahuan dan lain-lain. Selain itu wisata juga bisa di maknai

dengan bertamasya atau piknik. Sedangkan pariwisata menurut wikipeda adalah

suatu kegiatan perjalanan yang di lakukan dengan tujuan liburan atau rekreasi.

Menurut Yoeti pariwisata sebagai suatu aktivitas individu yang disertai dengan

kesadaran dan individu tersebut memperoleh pelayanan dari masyarakat lokal di

suatu lokasi untuk sementara waktu dengan tujuan mencapai kepuasan yang

beragam dan berbeda dari lingkungan asal individu tersebut (Yoeti, 1995).

Eagles et al (2001) pariwisata sebagai kegiatan berpergian manusia ke

suatu tempat di luar tempat tinggalnya dalam kurun waktu kurang dari satu tahun

untuk kepentingan liburan, bisnis dan tujuan lain. Menurut J Burkart dan S. Malik

mengatikan pariwisata sebagai berpindahnya individu ke suatu tempat yang

berlokasi di luar tempat biasanya individu tersebut melakukan aktivitas sehari-

Page 5: UPAYA PENGEMBANGAN EKOWISATA GUA PANCUR DALAM …

Suparwi

GENETIKA (Jurnal Tadris Biologi) Vol.1 No.1 2017 166

hari dalam sementara ataupun jangka waktu pendek (Soekadijo, 2000). Adapun

faktor-faktor yang penting dalam pengertian pariwisata antara lain adalah

sebagaimana berikut: 1) perjalanan di lakukan sementara waktu, 2) perjalanan

dilakukan dari suatu lokasi menuju lokasi yang lain, 3) perjalanan memiliki

keterkaitan dengan tamasya atau rekreasi, 4) individu yang melakukan perjalanan

berlaku sebagai konsumen di lokasi wisata bukan sebagai seseorang yang mencari

penghasilan (Yoeti, 1995).

Istilah ekowisata diperkenalkan pertama kali oleh Ceballos-Lascurain

pada tahun 1983 yang mendefinisikan ekowisata dalah aktifitas kunjungan ke

daerah daerah dengan yang masih alami yang relatif masih belum terganggu dan

terpolusi dengan tujuan spesifik belajar, mengagumi dan menikmati

pemandangan alam dengan satwa liar dan budayanya baik di masa lalu maupun

masa sekarang yang ada pada tempat tersebut. Kemudian Lascurain melakukan

peninjauan ulang terhadap definisi ekowisata yang di rumuskan sebelumnya

dengan menambahkan mempromosiakan konservasi, meminimalkan dampak

negatif yang diakibatkan oleh pengunjung dan masyarakat terlibat aktif secara

ekonomi dalam penyelenggaraannya (Selamet Indarto, 2016). Pada dasarnya

konsep ekowisata mencoba memadukan tiga komponen penting yakni konservasi

alam, memberdayakan masyarakat lokal dan meningkatkan kesadaran lingkungan

hidup.

Menurut Crabtree dalam Selamet Indarto bahwa prinsip prinsip

ekowisata harus memiliki karakteristik sebagaimana berikut:

1. Memiliki fokus kawasan alami (Natural Area Fokus) yang memungkinkan

wisatawan memiliki peluang untuk menikmati alam secara personal serta

langsung

2. Menyediakan interpretasi (Interpretation) berupa jasa pendidikanyang

memberikan peluang kepada wisatawan untuk lebih mengerti, dan dapat

berapresiasi serta lebih menikmati

3. Kegiatan terbaik yang dapat dilakukan dalam upaya penerapan pengelolaan

lingkungan yang berkelanjutan (environmental sustainability practice) atau

keberlanjutan secara ekologis (ecological sustainability practice)

Page 6: UPAYA PENGEMBANGAN EKOWISATA GUA PANCUR DALAM …

Suparwi

GENETIKA (Jurnal Tadris Biologi) Vol.1 No.1 2017 167

4. memberikan kontribusi terhadap konservasi alam dan budaya (contribute

toconservation)

5. Memberikan kontribusi secara berkelanjutan kepada masyarakat lokal

(contributions to the local community / benefiting local comuunities)

6. Respek serta peka terhadap nilai-nilai budaya (respect and be sensitive to

thcculture) yang ada di wilayah tersebut

7. Secara konsisten memenuhi harapan konsumen (meet consumer

expectations/consumer satisfaction).

8. Dipasarkan serta dipromosikan dengan jujur serta akurat sehingga

kenyataannya sesuai dengan harapan (resposible marketing)

Manfaat ekowisata dapat berdampak dalam berbagai aspek. Manfaat

tersebut meliputi aspek konservasi, aspek pemberdayaan dan aspek pendidikan

lingkungan. Berikut penjelasan sebagaimana aspek tersebut (https:lingkungan

hidup.com).

1. Konservasi. Keterkaitan ekoturism dan satwa terancam punah sangat erat,

bahkan harus bersifat positif, sebagaimana studi yang di lakukan oleh peneliti

universitas giffith. Wisata berkorelasi positif dengan dengan konservasi berarti

memberikan insentif ekonomi yang efektif untuk melestarikan, meningkatkan

keanekaragaman hayatibudaya, melindungi warisan alam serta budaya di

planet bumi

2. Pemberdayaan ekonomi. Ekoturisme melibatkan masyarakat lokal berarti

meningkatkan kapasitas, kesempatan kerja masyarakat lokal. Konsep

ekowisata adalah sebuah metode yang efektif memberdayakan masyarakat

lokal di seluryuh dunia guna mengurangi kemiskinan yang pada akhirnya

mencapai pembangunan dan kesejahtraan yang berkelanjutan

3. Pendidikan lingkungan. Melibatkan pendidikan lingkungan berarti kegiatan

wisata yang di lakukan harus memperkaya pengalaman, juga kesadaran

lingkungan melalui interprestasi. Kegiatan harus mempromosikan

pemahaman, penghargaan yaang utuh terhadap alam, masyarakat dan budaya

setempat.

Sebagaimana tiga komponen yang ada di atas maka manfaat akan

ekowisata sangat besar mengingat mampu memberikan manivesto kepada desa

Page 7: UPAYA PENGEMBANGAN EKOWISATA GUA PANCUR DALAM …

Suparwi

GENETIKA (Jurnal Tadris Biologi) Vol.1 No.1 2017 168

maupun kota. Tidak tanggung tanggung cakupan yang di terima berdampak pada

pelestarian alam dengan investasi jangka panjang dan kegiatan ekonomi yang

berakibat pada pertumbuhan penjualan dan pertumbuhan perdangang kecil

menengah di lokasi tersebut.

Pengelolaan sumberdaya alam hayati dan ekosistem

Indonesia dengan kekayaan alam yang dimiliki ketika tidak mampu di

kelola dengan baik maka anak dan cucu kita tidak bisa mengetahui dan merasakan

apa yang kita ketahui sekarang. Kemungkinan akan mendengarkan bahwa dulu

pernah ada sebagaimana cerita-cerita berkembang. Dikarenakan fisik dan bukti-

bukti keberadaan sudah tidak mampu di lihat dan di buktikan dengan pancaindra.

Oleh sebab itu kekayaan sumberdaya alam baik hayati dan ekosistem yang ada di

masing-masing daerah sebagaimana di Pati dengan gua pancurnya yang berada di

desa Jimbaran Kecamatan Kayen harus senantiasa kita kelola dengan sebaik

mungkin guna melesatarikan alam dan memberikan dampak positif dari

keberadaan potensi yang di miliki.

Pada dasarnya pemerintah sebagaimana dalam undang-undang no 5

tahun 1990 sudah membuat regulasi yang mengatur tentang tersebut. Sumber

daya alam hayati indonesia dan ekosistemnya yang mempunyai kedudukan serta

peranan penting bagi kehidupan perlu di kelola dan di anfaatkan secara lestari,

selaras, serasi dan seimbang bagi kesejahtraan masyarakat indonesia pada

khususnya dan umat manusia pada umumnya, baik masa kini maupun masa

depan. Pengelolaan sumber daya alam hayati secara berkelanjutan tertuang dalam

rencana strategis kementrian lingkungan hidup dan kehutanan tahun 2015-2019

bahwa dalam memanfaatkan dan meningkatkan nilai ekonomi keanekaragaman

hayati dengan strategi pengembangan potensi keekonomian Keanekaragaman

Hayati (KEHATI).

Kementrian lingkungan hidup dan kehutanan sebagaimana agenda yang

di susun di atahun 2015-2019 adalah mewujudkan kemandirian ekonomi dengan

menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik. Pada sub agenda

peningkatan ketahanan air tertuang bahwa salah satu sasaran yang ingin di capai

adala meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam pemulihan kesehatan Daerah

Page 8: UPAYA PENGEMBANGAN EKOWISATA GUA PANCUR DALAM …

Suparwi

GENETIKA (Jurnal Tadris Biologi) Vol.1 No.1 2017 169

Aliran Sungai (DAS) seluas 12,7 juta Ha melalui pengembangan Hutan Tanaman

Rakyat (HTR), Hutan Kemasyarakatan (HKm), Hutan Desa (HD), Pengembangan

Ekowisata skala kecil, serta hasil hutan bukan kayu (Kemenlhk, 2015). Dengan ini

artinya pemerintah ikut serta aktif dalam rangka meningkatakan dan memberikan

aturan-aturan tentang pelestarian dan kemajuan di bidang ke pariwisataan.

Jika kita mengamati sekarang ini organisai-organisasi yang bergerak

dalam bidang konservasi mulai mencari alternatif dalam menerapkan konservasi

yang dapat memberikan kontribusi terhadap perekonomian, pada masyarakat

sekitar konservasi pada khususnya. Pada dasarnya sejak tahun 1970an organisasi

konservasi mulai melihat ekowiata sebagai jenis usaha yang tepat untuk

menjebatani antara konservasi dan perekonomian. Ekowisatasaha merupakan

sejenis usahayang berkelanjutan secara ekonomi dan lingkungan bagi masyarakat

yang tinggal di dalam dan di sekitar kawasan konservasi. Pada ekowisata

masyarakat dapat memanfaatkan keindahan alam yang masih utuh, budaya

sejarah setempat tanpa menjual isinya (Depbudpar & WWF Indonesia, 2009).

Wisata Gua Pancur Desa Jimbaran, Kayen Pati

Wisata gua pancur yang terletak di desa jimbaran kecamatan kayen pada

dasarnya sudah ada sejak lama. Dari penuturan warga setempat bahwa wisata ini

sudah dibuka tahun 1995 yang lalu. Namun keberadaan wisata gua pancur atau

keberadaanya tidak begitu diperhatikan oleh stakeholder di wilayah kabupaten

Pati. Objek wisata gua pancur yang terletak di desa jimbaran Kayen Kabupaten

Pati kini kian berbenah. Pembenahan dan di kembangkannya gua pancur di mulai

tahun 2014 silam. Objek wisata yang berada di Pati bagian selatan menjadi wisata

andalan kota pati kini semakin terlihat sudah mulai diperhatikan dan tertata rapi

dengan segala fasilitas yang dimiliki. Kini objek wisata gua pancur semakin di

percantik dengan beberapa gazebo yang berdiri di wilayah objek wisata serta

omah panggung yang juga berdiri kokoh untuk memanjakan pengunjung yang

datang. Tidak ketinggalan taman yang berada depan mulut gua yang juga di hiasi

kolam yang di desain rapi dan terdapat ikan sebagai pemandangan pengunjung

Page 9: UPAYA PENGEMBANGAN EKOWISATA GUA PANCUR DALAM …

Suparwi

GENETIKA (Jurnal Tadris Biologi) Vol.1 No.1 2017 170

yang hadir. Sebelah utara gua tidak lupa terdapat danau yang siap untuk menjadi

pemandangan pengunjung yang datang.

Gua pancur mungkin sangat beda dengan gua-gua pada umumnya, kalau

pada umumnya mulut gua adalah satu yang menarik di wisata gua pancur

memiliki dua mulut gua. Tidak hanya sampai disitu kalau kita berada di luar dan

melihat di dalam gua makan akan di suguhkan pemandangan yang sangat menarik

sekaligus menakjubkan dengan stalagmit yang meneteskan air serasa sangat asri

dan sangat alami. Kemudian, di dalam gua pancur mengalir air yang sangat jernih

yang hidup ikan-ikan kecil bisa terlihat menambahkan panorama keindahan gua

yang kita saksikan di gua-gua yang lain. Sungai yang mengalir memang tidak akan

surut meski kemarau tiba. Ketika kita masuk di dalam gua maka kita akan di

suguhkan pemandangan stalagmit dengan berbagai bentuk. Ada staglagmit

berbentuk petak sawah, batu tirai atau batu sayap, serta stalagmit yang berbentuk

macam-macam tak ketinggalan di dalam gua ada bebatuan yang masih

hidup,seperti batu jodoh, batu kuda, batu perkasa, sayap dan lain-lain (Radar

Kudus, 2018).

Pengunjung wisata cukup membayar 4.000 rupah untuk yang memakai

sepeda montor dan 6.000 rupiah bagi mobil pribadi. Pemandangan yang agak

berbeda sekarang di bibir gua yang agak masuk ke dalam diberi pagar supaya

tidak semua bisa masuk. Sebelumnya memang tidak di kasih pagar sehingga

pengunjung bebas keluar dan masuk gua hingga akhirnya pengelola wisata gua

pancur memutuskan memberi pagar. Keputusan pemberian pagar ini biar

kerusakan di dalam gua bisa di minimalisir. Dan kalupun ada pengunjung yang

ingin masuk ke dalam gua maka pihak pengelola menyiapkan tenaga pendamping

untuk masuk ke dalam sambil memberikan keterangan-keterangan yang ada

dalam isi gua pancur.

Sekarang ini pengembangan gua pancur menjadi perhatian yang cukup

serius oleh pemerintah kabupaten Pati. Tak main-main, pengembangan gua di

desa jimbaran kayen sampai di anggarkan hingga milyaran rupiah.

Penggelontoran anggaran yang sudah di sediakan pemerintah kabupaten

direncanakan sesuai Detail Engineering Design (DED) selama lima tahun. Tahun

pertama dimulai dari penataan kompleks wisata alam. Kepala dinas pariwisata

Page 10: UPAYA PENGEMBANGAN EKOWISATA GUA PANCUR DALAM …

Suparwi

GENETIKA (Jurnal Tadris Biologi) Vol.1 No.1 2017 171

pemuda dan olahraga Sigit Hartoko melalui kabid destinasi wisata sutopo

menyampaikan, pengembangan gua pancur mendapatkan bantuan dari dana

alokasi khusus (DAK) sekitar 1,1 miliar. Selain itu da dana tambahan yang di

keluarkan oleh APBD Pati. Menurutnya penataan tahun ini tahun 2018 di mulai

dari gapura yang di anggarkan 200 juta, ruang pertemuan dengan anggaran 100

juta, penataan puluhan kios yang kini lapak jualannya kurang tertata rapi, yang

mana nantinya akan di jadikan satu yang di hadapkan di embung (Radar Kudus,

2018)

Dampak Pengembangan Ekowisata Gua Pancur

Pengembangan ekowisata guo pancur menjadi kebutuhan yang mendesak

mengingat keberadaan gua pancur sangat strategis untuk di jadikan ekowisata.

Secara desain tempat, kultur masyarakat serta keberadaan objek wisata sangat

trategis menjadikan gua pancur menjadi salah satu wisata andalan kabupaten Pati

yang berbasis alam. Pengembngan ekowisata gua pancur harus sesuai dengan

pariwisata yang berkelanjutan (susttainable tourism), berwawasan lingkungan

dan pemberdayaan masyarakat yakni peran masyarakat sangat di butuhkan

dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan sebagai aset. Tata ruang

wisata yang masih terlihat kurang terkelola dengan baik harapannya mampu di

kelola dengan baik sehingga menimbulkan kesan alami dan rapi dengan berbagai

keaslian lingkungan di kawasan gua pancur. Batu yang bertumpukan terikat tali

dadung mencerminkan karakteristik gua pancur.

Adat istiadat budaya yang ada pada kawasan gua pancur harus tetap di

lestarikan dan pengunjung wajib mengikuti aturan-aturan yang berlaku di wilayah

wisata gua pancur. Dan kini sudah meluai di galakkan bagaimana terlihat

himbuan-himbauan yang mendidik dari pihak pengelola untuk pengunjung di

wisata gua pancur. Ekowisata gua pancur memiliki ketertarikan dengan panorama

alamnya, gua yang memiliki destinasi langka, jelajah gua hampir 850 meter,

grojokan air yang ada dalam gua, kejernihan air yang mengalir tersimpan jutaan

ikan-ikan dengan segala jenis harus senantiasa di jaga bagi pengunjung yang

datang karena menjadikan ketertarikan tersendiri keberadaannya.

Page 11: UPAYA PENGEMBANGAN EKOWISATA GUA PANCUR DALAM …

Suparwi

GENETIKA (Jurnal Tadris Biologi) Vol.1 No.1 2017 172

Kini pengembangan pariwisata gua pancur telah sedikit banyak

mengubah kondisi sosial ekonomi masyarakat sekitar, masyarakat yang dulunya

bekerja sebagai petani dan buruh tani kini mempunyai pilihan untuk beralih

profesi sebagai dampak adanya pengembangan lokasi wisata tersebut. Adanya

pengembngan gua pancur memunculkan peluang untuk terciptanya lapangan

pekerjaan baru yang lebih beragam. Semakin banyak kunjungan wisatawan ke gua

pancur akan berdampak pada semakin meningkatnya tingkat kebutuhan

wisatawan biak itu kebutuhan makan, minuman, hiburan, guide ataupun

sebaginya. Masyarakat jimbaran kayen pati mendapatkan manfaat dari adanya

lokasi objek wisata tersebut. Adanya pengembangan di objek wisata gua pancur

dapat di manfaatkan masyarakat setempat beralih profesi seperti menjadi

pedagang makanan dan minuman ringan, pemilik warung makan, pemilik toko

klontong, penyedia sewa kapal speedboat, penyedia lahan parkir kendaraan bagi

pengunjung di gua pancur, sampai pada penyewa jasa ces Hp.

Berkembangnya lokasi wisata gua pancur setelah secara resmi di buka

tahun 2014 nampak terlihat banyaknya pengunjung lebih-lebih di hari libur

sekolah. Hal ini akan memunculkan peluang usaha baru bagi masyarakat. Yaitu

untuk memenuh kebutuhan para wisatawan. Kebutuhan tersebut sangatlah

beragam mengingat seseorang memerlukan kebutuhan dalam hidupnya sebut saja

makanan, tempat tinggal, oleh-oleh ataupun sebagainya. Dan ini belum di lihat

oleh pihak pengelola gua pancur untuk memfasilitasinya. Industri pariwisata

merupakan industri yang padat karya, hal ini dapat membuka kesempatan seluas-

luasnya bagi masyarakat sekitar untuk mengembangkan dan memperoleh

keuntungan secara ekonomi. Buktinya sampai saat ini sudah banyak masyarakat

di desa jimbaran melakukan usaha dagang di sekitar objek wisata.

Berdasarkan observasi secara langsung penulis di lapangan, suharyanti

menuturkan saat ini sudah ada sekitar lima belas pedagang yang mencoba

mengais rejeki di objek wisata. Lima belas belum termasuk pedagang yang di luar

desa jimbaran. Dampak yang dirasakan atas pengembangan objek wisata gua

pancur sangat sekali terasa oleh masyarakat jimbaran, saya merasa senang sekali

dengan perkembangan objek wisata ini, lebih-lebih hari libur pendapatan saya

bertambah dengan adanya jualan makanan di sekitar objek wisata. Tidak hanya

Page 12: UPAYA PENGEMBANGAN EKOWISATA GUA PANCUR DALAM …

Suparwi

GENETIKA (Jurnal Tadris Biologi) Vol.1 No.1 2017 173

sampai disitu adanya lokasi wisata yang semakin hari semakin rame berdampak

pada naiknya harga jual tanah di sepanjang jalan objek wisata lebih-lebih jarak

sekitar 100 meter di lingkungan objek wisata. Ini di karenakan tanah yang berada

di sekitar objek wisata di pandang potensial untuk mendirikan usaha, seperti

warung makan, restoran, penginapan dan lain sebaginya.

Selain berdampak ekonomis, kemudian harga jual tanah yang naik juga

dampak pembangunan infrastruktur di wilayah desa jimbaran sangat kelihatan

tertata rapi, di sepanjang jalan menuju objek wisata gua pancur sekarang sudah

bagus dan selalu diperbaiki ketika terjadi kerusakan. Jembatan yang awalnya

sangat kurang layak sekarang sudah kelihatan bagus dengan tatanan yang kokoh

di lalui berbagai pengunjung yang datang.

C. KESIMPULAN

Gua pancur yang berada di desa jimbaran kayen kabupaten pati merupakan

potensi objek wisata yang harus di kembangkan sebagai ekowisata alam andalan

kabupaten pati. Dengan mempertimbngakan kelestarian lingkungan dan tata

ruang objek wisata tanpa merubah struktur alam dan keasliaan objek wisata

sangat di perlukan untuk keaslian objek wisata. Keberadaan gua pancur yang

berada di desa jimbaran selayaknya di jadikan peluang untuk pengembangan

ekowisata yang ramah lingkungan dengan tanpa merubah keaslian gua dan

keaslian alam.

Dengan pengembangan ekowisata yang di lakukan pemerintah daerah

bersama warga masyarakat akan berdampak pada peralihan profesi masyarakat

sekitar, akibatnya dari adanya peralihan profesi masyarakat tersebut pendapatan

yang diterima masyarakat mengalami kenaikan di bandingkan dengan

sebelumnya.di bidang ekonomi, adanya lokasi wisata membuka lapangan

pekerjaan baru bagi masyarakat setempat, masyarakat setempat dapat bekerja

sebagai pedagang di wilayah wisata gua pancur sebagai pedagang kaki lima

maupun sebaginya.

Page 13: UPAYA PENGEMBANGAN EKOWISATA GUA PANCUR DALAM …

Suparwi

GENETIKA (Jurnal Tadris Biologi) Vol.1 No.1 2017 174

DAFTAR PUSTAKA Eagles. P, F, J., Bowman, M,E., Tao, T,C,H. 2001. Guidelines for Tourism inParks and

Protected Areas of East Asia. Gland, Switzerland and Cambridge: IUCN. Departemen Kebudayaan dan Pariwisata. 2009. Prinsip dan Kriteria Ekowisata

Berbasis Masyarakat. Departemen Kebudayaan dan Pariwisata: Jakarta. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. 2015. Rencana Strategis 2015-

2019. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan:Jakarta. Untan, D. 2017. Manfaat Pariwisata Gua Kreo Dan Waduk Jatibarang Bagi

Perekonomian Dan Lingkungan Masyarakat, Media Ekonomi dan Bisnis, vol 32 no. 2 juli 2017 hal. 119-136

Https://radarkudus.jawapos.com/read/2018/04/30/69045/pemkab gelontorkan-rp-50-miliar-untuk-pengembangan-gua-pancur

Purnomo, H., Sulistyantara, B., dan Gunawan, A. 2013. Peluang Usaha Ekowisatadi

Kawasan Cagar Alam Pulau Sempu, Jawa Timur. Jurnal Penelitian SosialDan Ekonomi Kehutanan. 10 (4) : 247-263

Soekadijo, R. 2000. Anatomi Wisata, Mamahami Pariwisata Sebagai Alternatif

Linkage. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Suryawan, I, B. 2013. Pengelolaan Potensi Ekowisata Di Desa Cau

Balayu,Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan. Analisa Pariwisata. 13 (1) : 106-111.

Yoeti, O, A. 2000. Ekowisata : Pariwisata Berwawasan Lingkungan Hidup, Jakarta:

PT.Pertja Yoeti, O. A. 1995. Pengantar Ilmu Pariwisata. Jakarta: Angkasa