upaya meningkatkan prestasi belajar matematika … · tanggal : 15 juli 2011 ... prestasi belajar...

122
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA KONSEP OPERASI PENGURANGAN BILANGAN ASLI MELALUI MACROMEDIA FLASH BAGI SISWA KELAS III SLB C SETYA DARMA SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI Oleh : RIRIS YULIATI PRADANA K5107037 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Upload: lynhu

Post on 03-Mar-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA … · Tanggal : 15 Juli 2011 ... Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III SD SLB C ... memberikan izin dalam melakukan penelitian;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

PADA KONSEP OPERASI PENGURANGAN BILANGAN ASLI

MELALUI MACROMEDIA FLASH BAGI SISWA KELAS III SLB C

SETYA DARMA SURAKARTA

TAHUN AJARAN 2010/2011

SKRIPSI

Oleh :

RIRIS YULIATI PRADANA

K5107037

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA … · Tanggal : 15 Juli 2011 ... Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III SD SLB C ... memberikan izin dalam melakukan penelitian;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

PADA KONSEP OPERASI PENGURANGAN BILANGAN ASLI

MELALUI MACROMEDIA FLASH BAGI SISWA KELAS III SLB C

SETYA DARMA SURAKARTA

TAHUN AJARAN 2010/2011

Oleh :

RIRIS YULIATI PRADANA

K5107037

SKRIPSI

Ditulis dan Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Guna

Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi

Pendidikan Luar Biasa Jurusan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 3: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA … · Tanggal : 15 Juli 2011 ... Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III SD SLB C ... memberikan izin dalam melakukan penelitian;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji

Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Persetujuan Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

Prof. Dr. Ravik Karsidi, M.S. Dewi Sri R, S.Pd M.Pd

NIP: 19570707 198103 1 006 NIP: 19760730 200604 2 001

Page 4: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA … · Tanggal : 15 Juli 2011 ... Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III SD SLB C ... memberikan izin dalam melakukan penelitian;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Pada hari : Jum’at

Tanggal : 15 Juli 2011

Tim Penguji Skripsi:

Nama Terang Tanda Tangan

Ketua : Drs. Gunarhadi, M.A. Ph.D ..........................

Sekretaris : Priyono, S.Pd, M.Si .............................

Anggota I : Prof. Dr. Ravik Karsidi, M.S. ..........................

Anggota II : Dewi Sri Rejeki, S. Pd, M. Pd .............................

Disahkan oleh

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

Dekan,

Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M. Pd

NIP. 19600727 198702 1 001

Page 5: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA … · Tanggal : 15 Juli 2011 ... Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III SD SLB C ... memberikan izin dalam melakukan penelitian;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

ABSTRAK

Riris Yuliati Pradana. Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika

Pada Konsep Operasi Pengurangan Bilangan Asli Melalui Macromedia Flash

Bagi Siswa Kelas III SLB C Setya Darma Surakarta Tahun Ajaran

2010/2011. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juli, 2011.

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatan prestasi belajar matematika

pada konsep operasi pengurangan bilangan asli melalui macromedia flash bagi

siswa kelas III SLB C Setya Darma Surakarta.

Penelitian ini berbentuk Classroom Action Research/ Penelitian Tindakan

Kelas merupakan suatu pencermatan kegiatan pembelajaran berupa tindakan, yang

sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan. Subyek

yang memperoleh perlakuan adalah siswa tunagrahita kelas III SLB C Setya

Darma Surakarta yang berjumlah 3 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

dengan tes dan observasi yang diterapkan dalam dua siklus yaitu siklus I dan

siklus II. Analisis data yang digunakan peneliti ada dua yaitu teknik deskriptif

komparatif yaitu membandingkan data pra siklus, di akhir siklus dan di akhir

siklus II. Data kuantitatif ini ditampilkan melalui tabel dan grafik untuk

membandingkan antara hasil tes siklus I dan siklus II. Selain itu deskriptif kritis

untuk mengnalisis data hasil observasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus I perolehan ketuntasan

hasil belajar sebanyak 2 dari 3 siswa dengan prosentase sebesar 33,3 %. Hasil

tindakan siklus II ditemukan peningkatan prestasi belajar siswa dengan seluruh

siswa mencapai ketuntasan dengan prosentase ketuntasan sebesar sebesar 100 %.

Keberhasilan tindakan berdasarkan indikator ketercapaian terjadi pada siklus II.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa penerapan

macromedia flash dapat meningkatkan prestasi belajar matematika pada konsep

operasi pengurangan bilangan asli pada anak tuna grahita kelas III di SLB C Setya

Darma Surakarta tahun 2011.

Page 6: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA … · Tanggal : 15 Juli 2011 ... Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III SD SLB C ... memberikan izin dalam melakukan penelitian;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

ABSTRACT

Riris Yuliati Pradana. Efforts to Improve the Mathematics Learning

Achievement In Concept of Original Numbers Reduction Operations

Through Macromedia Flash For Student Class III SLB C Setya Darma

Surakarta in Academic Year 2010/2011. Thesis, Surakarta: Faculty of Teacher

Training and Education. Eleven March Surakarta University, July, 2011.

The aim of this research is to improve the mathematics learning

achievement in concept of original numbers reduction operations through

macromedia flash for student class III SLB C Setya Darma Surakarta.

This is a Classroom Action Research. Classroom Action Research is a

research of learning activities, formed action which raise and occur intentionally

in a classroom equally. The subject who gets treatment is three of mentally

retarded students in class III C Setya Darma Surakarta. Technique of data

collecting done by testing and observation that is applied in two cycles, they are

cycle I and cycle II. There are two techniques was used by the writer to analyze

data, they are comparative descriptive and critical descriptive. Comparative

descriptive is to compare the pre-cycle data, on the end of first and second cycle.

This quantitative data is displayed through charts and graphs to compare between

test results cycle I and cycle II. Whereas critical descriptive is to analyze

observation data.

The findings show that on the first cycle, the acquisition of studying result

is as much as two from three students with a percentage of 33.3%. There is an

increasing of student’s achievement with a percentage of 100% on the second

cycle with all students. The action success based on the achievement indicator

happens on the second cycle. Based on the results of these studies can be

concluded that the application of Macromedia Flash to improve math achievement

in the concept of original numbers subtraction operation on mentally retarded

children in class III C Setya Darma Surakarta in 2011.

Page 7: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA … · Tanggal : 15 Juli 2011 ... Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III SD SLB C ... memberikan izin dalam melakukan penelitian;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

MOTTO

“Jika bintang selalu punya cerita tentang keindahan terang. Maka langit gelaplah

yang menampakkannya. Jika pelangi selalu melukis warna-warni, maka

mendunglah yang mengawali hadirnya. Jika sukses selalu beraroma kesenangan,

maka kebanyakan ia datang dari perjuangan panjang. Banyak indah bermula

dengan susah dan hanya ada satu sedih diantara dua bahagia. Jadi, kenapa kita

harus berfikir untuk menyerah, bangkit, tegakkan kepalamu dan hadapilah.”

(Penulis)

Page 8: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA … · Tanggal : 15 Juli 2011 ... Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III SD SLB C ... memberikan izin dalam melakukan penelitian;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

PERSEMBAHAN

Karya ini ku persembahkan

Kepada:

1. Abi Sarimin dan Umi Rebiati tercinta

yang selalu senantiasa mendoakanku;

2. Adik-adikku tersayang yang selalu

memberikan senyuman dan dukungannya;

3. Sahabat seperjuangan di BEM FKIP UNS;

4. Kawan seperjuangan di KAMMI

SHOLLAHUDIN AL AYYUBI

5. Teman-teman PLB 2007 terkasih yang

selalu ada disampingku, membantu dan

mendukungku;

6. Almamater.

Page 9: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA … · Tanggal : 15 Juli 2011 ... Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III SD SLB C ... memberikan izin dalam melakukan penelitian;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................ i

HALAMAN PENGAJUAN ............................................................. ii

HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................ iii

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................... iv

HALAMAN ABSTRAK .................................................................. v

HALAMAN MOTTO ..................................................................... vii

HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................... viii

DAFTAR ISI..................................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................... xii

DAFTAR TABEL ............................................................................ xiii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................ xiv

KATA PENGANTAR ...................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ...................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................. 4

C. Tujuan Penelitian .................................................................. 4

D. Manfaat Penelitian ................................................................ 5

BAB II LANDASAN TEORI ........................................................ 6

A. Tinjauan Pustaka ................................................................... 6

1. Tinjauan Tentang Anak Tunagrahita .............................. 6

a. Pengertian Anak Tunagrahita ...................................... 6

b. Jenis atau kategori ....................................................... 6

c. Penyebab Kelainan Mental ......................................... 10

d. Ciri-ciri Anak Tuna Grahita ........................................ 16

e. Kebutuhan Pembelajaran Anak Tuna Grahita ............ 17

f. Dampak Ketuna Grahitaan .......................................... 17

Page 10: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA … · Tanggal : 15 Juli 2011 ... Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III SD SLB C ... memberikan izin dalam melakukan penelitian;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

g. Kemampuan Bahasa dan Bicara Anak Tuna Grahita .. 20

h. Penyesuaian Sosial Anak Tuna Grahita ...................... 22

i. Modifikasi Perilaku Anak Tuna Grahita ..................... 24

2. Tinjauan Prestasi Belajar ............................................... 29

a. Pengertian Belajar ....................................................... 29

b. Proses Belajar Berlangsung ........................................ 30

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar ................. 32

d. Prestasi Belajar ............................................................ 34

3. Tinjauan Matematika ..................................................... 35

a. Hakikat Matematika .................................................... 35

b. Fungsi Matematika ...................................................... 37

c. Tujuan Matematika ..................................................... 38

d. Cabang Matematika .................................................... 39

e. Pendekatan Dalam Matemtika .................................... 39

f. Bilangan Asli ............................................................... 40

4. Tinjauan Macromedia Flash ........................................... 41

a. Pengertian Media......................................................... 18

b. Pengertian Kegunaan Media ....................................... 19

c. Karakteristik Media ..................................................... 19

d. Klasifikasi Media ........................................................ 22

e. Pengertian Macromedia Flash ..................................... 30

f. Kemampuan Macromedia Flash .................................. 30

g. Sistem Untuk Menjalankan Flash Player .................... 30

h. Menginstal Macromedia Flash 5.0 .............................. 30

i. Menjalankan dan Mengakhiri Flash............................. 30

B.Kerangka Berpikir .............................................................. 27

C.Hipotesis Tindakan ............................................................. 29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................. 30

A. Setting Penelitian ............................................................. 30

1. Tempat Penelitian ............................................................ 30

2. Waktu penelitian .............................................................. 30

Page 11: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA … · Tanggal : 15 Juli 2011 ... Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III SD SLB C ... memberikan izin dalam melakukan penelitian;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

B. Subjek Penelitian .............................................................. 31

C. Data dan Sumber Data ...................................................... 31

D. Teknik Pengumpulan Data ............................................... 33

E. Validitas Data ................................................................... 35

F. Teknik Analisis Data......................................................... 35

G. Indikator Kinerja/keberhasilan .......................................... 35

J. Prosedur Penelitian ............................................................ 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN............... 40

A. Pelaksanaan Penelitian ...................................................... 40

1. Diskripsi Kondisi Awal .............................................. 40

2. . Deskripsi Siklus I ....................................................... 41

a. Perencanaan Pembelajaran .................................. 41

b. Pelaksanaan Tindakan ......................................... 42

c. Observasi ............................................................. 45

d. Refleksi ............................................................... 46

3. Deskripsi Siklus II ...................................................... 47

a. Perencanaan Pembelajaran .................................... 48

b. Pelaksanaan Tindakan ........................................... 48

c. Observasi ............................................................... 52

d. Refleksi .................................................................. 53

B. Hasil Penelitian .................................................................. 54

1. Diskripsi Kondisi Awal .............................................. 40

2. Hasil Penelitian Siklus I ............................................. 40

3. Hasil Penelitian Siklus II ............................................ 40

C. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................. 54

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ................................................. 57

A. Simpulan .................................................................................... 57

B. Saran ........................................................................................... 58

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 12: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA … · Tanggal : 15 Juli 2011 ... Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III SD SLB C ... memberikan izin dalam melakukan penelitian;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1: Daftar Siswa Kelas III SD SLB C Setya Darma Surakarta ....... 108

Lampiran 2: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ............................. 109

Lampiran 3: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ............................ 113

Lampiran 4: Lembar Soal Siklus I .................................................................. 117

Lampiran 5: Lembar Soal Siklus II ................................................................ 118

Lampiran 6: Lembar Observasi Siswa Aspek Afektif Siklus I ..................... 119

Lampiran 7: Lembar Observasi Siswa Aspek Afektif Siklus II ..................... 121

Lampiran 8: Prestasi Belajar Matematika Siswa Pratindakan ........................ 123

Lampiran 9: Prestasi Belajar Matematika Siswa Siklus I............................... 124

Lampiran 10: Prestasi Belajar Matematika Siswa Siklus II ........................... 125

Lampiran 11: Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III SD SLB C

Setya Darma Surakarta ............................................................ 124

Lampiran 12: Foto Kegiatan Penelitian .......................................................... 124

Page 13: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA … · Tanggal : 15 Juli 2011 ... Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III SD SLB C ... memberikan izin dalam melakukan penelitian;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 : Klasifikasi Anak Tuna Grahita Berdasarkan Tes WISC ................. 7

Tabel 2 : Perbandingan Para Ahli Mengenai Kontribusi Faktor

Keturunan Terhadap Terjadinya Tuna Grahita ................................ 12

Tabel 3 : Estimasi Anak Tuna Grahita per 1000 Anak Usia Sekolah di

Inggris ............................................................................................. 13

Tabel 4 : Faktor Penyebab Tuna Grahita di SLBN Yogyakarta .................... 14

Tabel 5 : Faktor yang diduga Penyebab Tuna Grahita di Yogyakarta .......... 15

Tabel 6 : Daftar Siswa Kelas III SD di SLB C Setya Darma Surakarta ......... 74

Tabel 7 : Prosedur Penelitian .......................................................................... 82

Tabel 8 : Nilai Ujian Pra Tindakan Pengurangan Bilangan Asli Siswa

Kelas III SLB C Setya Darma Surakarta ......................................... 84

Tabel 9 : Soal Ujian Siklus I ........................................................................... 86

Tabel 10 : Soal Ujian Siklus II ....................................................................... 92

Tabel 11 : Nilai Ujian Pra Tindakan Pengurangan Bilangan Asli Siswa

Kelas III SLB C Setya Darma Surkarta ......................................... 94

Tabel 12 : Nilai Ujian Siklus I Pengurangan Bilangan Asli Siswa Kelas

III SLB C Setya Darma Surkarta ................................................... 95

Tabel 13 : Nilai Ujian Siklus II Pengurangan Bilangan Asli Siswa Kelas

III SLB C Setya Darma Surkarta ................................................... 96

Tabel 14 : Perbandingan Nilai Ujian Pra Tindakan dan Siklus I Pengurangan

Bilangan Asli Siswa Kelas III SLB C Setya Darma Surkarta ....... 97

Tabel 15 : Perbandingan Nilai Rata-rata Secara Klasikal Setiap Siklus ........ 98

Page 14: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA … · Tanggal : 15 Juli 2011 ... Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III SD SLB C ... memberikan izin dalam melakukan penelitian;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 : Kerucut Pengalaman Edgar Dale ................................................. 68

Gambar 2 : Kerangka Berfikir ........................................................................ 72

Gambar 3 : Model Penelitian Tindakan Kelas ................................................ 75

Gambar 4 : Langkah-langkah Penelitian Tindakan Kelas .............................. 80

Gambar 5 : Contoh Tampilan Macromedia Flash .......................................... 85

Gambar 6 : Contoh Soal Gambar, Angka di Sertai Suara Dalam

Bentuk Macromedia Flash ....................................................... 90

Gambar 7 : Contoh Soal Angka di Sertai Suara Dalam Bentuk

Macromedia Flash ...................................................................... 90

Gambar 8 : Grafik Perbandingan Nilai Ujian Pratindakan dan Siklus I

Pengurangan Bilangan Asli Siswa Kelas III SLB C Setya Darma

Surakarta ...................................................................................... 98

Gambar 9 : Grafik Perbandingan Nilai Rata-rata Secara Klasikal Setiap

Siklus .......................................................................................... 99

Page 15: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA … · Tanggal : 15 Juli 2011 ... Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III SD SLB C ... memberikan izin dalam melakukan penelitian;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,

taufik, hidayah serta nikmatnya yang tak terkira. Sholawat serta salam senantiasa

tercurahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW yang menjadikan dunia kelam

menjadi cerah penuh hidayah. Akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Pada Konsep

Operasi Pengurangan Bilangan Asli Melalui Macromedia Flash Bagi Siswa

Kelas III SLB C Setya Darma Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011” sebagai

salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan.

Hambatan dan kesulitan dalam penyusunan skripsi ini pastilah ada dan di

alami oleh penulis. Akan tetapi, kesulitan dan hambatan tersebut tidaklah berarti

dikarenakan terdapat bantuan beberapa pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan

ini peneliti menyampaikan ucapan terimakasih kepada:

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta, Bapak Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M. Pd yang telah

memberikan izin dalam melakukan penelitian;

2. Pembantu Dekan I Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Sebelas Maret Surakarta, Bapak Prof. Dr.rer.nat. Sajidan, M.Psi yang telah

memberikan izin dalam melakukan penelitian;

3. Pembantu Dekan III Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Sebelas Maret Surakarta, Bapak Drs. Amir Fuady, M.Hum yang telah

memberikan izin dalam melakukan penelitian;

4. Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta, Bapak Drs. Rusdiana Indianto,M.Pd

yang telah memberikan izin dalam melakukan penelitian;

5. Ketua Program Studi Pendidikan Luar Biasa Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Page 16: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA … · Tanggal : 15 Juli 2011 ... Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III SD SLB C ... memberikan izin dalam melakukan penelitian;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

Surakarta, Bapak Drs. Gunarhadi, M.A. Ph.D yang telah memberi

bimbingan dan izin dalam melakukan penelitian;

6. Sekretaris Program Studi Pendidikan Luar Biasa Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta, Bapak Priyono, S.Pd, M.Si yang telah member dukungannya;

7. Prof. Dr. Ravik Karsidi, M.S. yang selalu peneliti banggakan selaku

Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan selama penyusunan

skripsi;

8. Ibu Dewi Sri Rejeki, S.Pd M.Pd yang selalu peneliti banggakan selaku

Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan selama penyusunan

skripsi;

9. Bapak Sutarno, S.Pd selaku Kepala Sekolah SLB C Setya Darma

Surakarta yang telah memberikan izin untuk melaksanakan penelitian di

sekolah tersebut;

10. Ibu Y. Siti Murdiyanti, S.Pd selaku guru kelas III SD SLB C Setya Darma

Surakarta yang telah bekerja sama dengan peneliti selama proses

penelitian dan memberi bimbingannya;

11. Seluruh bapak dan ibu guru SLB C Setya Darma Surakarta yang selalu

memberi dukungan maupun senyumnnya selama penelitian;

12. Siswa kelas III SD SLB C Setya Darma Surakarta yang telah membantu

pelaksanaan penelitian dan mampu membuat peneliti tersenyum;

13. Teman-teman PLB 2007 yang selalu memberi dukungan dan semangat;

14. Teman-teman siyasi 2007 Asti, Mar’ah, Woro, Wicak dan Wachid yang

selalu memberikan inspirasi;

15. Teman-teman BPH KAMMI SHOYYUB UNS yang selalu mengerti dan

memberi dukungannya;

16. Teman-teman kos asma’, Dyah, mbak Mamah, Dewi, Intan, Tyas, Rani,

dan Dwi yang tidak lelah bertukar pikiran atau berdiskusi;

17. Adik-adik DAGRI BEM FKIP UNS Kabinet Berkarya Rani, Yani, Andita,

Fitri, Ifah, Janu, Isty, Singgih, Zamrey, Yogo dan Bambang;

Page 17: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA … · Tanggal : 15 Juli 2011 ... Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III SD SLB C ... memberikan izin dalam melakukan penelitian;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

18. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah

membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini;

Akhirnya peneliti berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis

khususnya dan pembaca pada umunya.

Surakarta, Juli 2011

Penulis

Page 18: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA … · Tanggal : 15 Juli 2011 ... Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III SD SLB C ... memberikan izin dalam melakukan penelitian;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Belajar adalah kegiatan transfer ilmu dari guru kepada siswa melalui strategi

tententu. Melalui kegiatan belajar ini diharapkan siswa mampu memahami dan

mengetahui apa-apa yang belum dimengerti dan di kuasai. Belajar merupakan hak

setiap warga Negara Indonesia tidak terkecuali tuna grahita.

Anak tuna grahita yang mengalami keterbelakangan mental dan memiliki

kecerdasan di bawah rata-rata memiliki beberapa permasalahan. Permasalahan yang

sering dialami anak tuna grahita diantaranya juga sulit konsentrasi, kesulitan dalam

membaca,menulis dan berhitung. Anak tuna grahita atau berkelainan mental sub

normal disebut pula dengan terbelakang mental, lemah ingatan, feebleminded, mental

subnormal. Menurut beberapa ahli anak tuna grahita didefinisikan berbeda-beda

semua ini berkaitan erat dengan tujuan dan kepentingan masing-masing. Akan tetapi

semua itu tidak mengurangi substansi makna dari pengertian anak tuna grahita itu

sendiri meskipun para ahli menggunakan pendekatan yang berbeda-beda. Branata

dikutip Mohammad Efendi (2006:88) mengemukakan bahwa seseorang dikategorikan

tuna grahita jika ia memiliki tingkat kecerdasan yang sedemikian rendahnya (dibawah

normal) sehingga untuk meniti tugas perkembangannya memerlukan bantuan atau

layanan secara spesifik termasuk dalam program pendidikannya.

Pada masyarakat awam sering terjadi kesalah pahaman mengenai tuna

grahita. Mereka sering menganggap bahwa tuna grahita adalah suatu penyakit.

Sehingga saat anak tuna grahita dimasukkan kelembaga pendidikan atau perawatan

khusus diharapkan mereka akan sembuh kembali. Namun, semua pendapat itu tidak

benar dikarenakan tuna grahita tidak ada hubungannya dengan penyakit atau sama

dengan penyakit, seperti yang di kemukakan Kirk di kutip Mohammad Efendi

(2006:88) yaitu Mental retarded is not disease but a condition jadi dapat disimpulkan

bahwa tuna grahita tidak dapat disembuhkan. Dalam kasus tertentu memang terdapat

Page 19: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA … · Tanggal : 15 Juli 2011 ... Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III SD SLB C ... memberikan izin dalam melakukan penelitian;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

anak normal yang keadaannya menyerupai anak tuna grahita dan setelah dirawat

tanda-tanda ketunagrahitaan yang dialami perlahan menghilang dan normal, keadaan

seperti ini disebut dengan tuna grahita semu (pseudofeebleminded). Terdapat

beberapa faktor yang menyebabkan keadaan pseudofeebleminded yaitu :

1. Gangguan emosi pada kanak-kanak sehingga menghambat

perkembangan kognitifnya

2. Keadaan lingkungan kurang baik dan tidak memberikan perangsang

pada kecerdasan anak sehingga perkembangan kognitifnya terhambat

Hendeschee berpendapat bahwa anak tuna grahita adalah anak yang tidak cukup daya

pikirnya, tidak dapat hidup dengan kekuatan sendiri di tempat sederhana dalam

masyarakat dan menurut Setia Rahman dikutip Mohammad Efendi (2006:89) jika ia

dapat hidup, hanyalah dalam keadaan yang sangat baik. Berdasarkan uraian tersebut

diatas dapat diketahui bahwa ketergantungan anak tuna grahita pada orang lain pasti

ada meskipun berbeda dan tergantung pada berat-ringannya ketuna grahitaan yang

diderita. Ahli lain yaitu Edgar Doll dikutip Mohammad Efendi (2006:89) berpendapat

bahwa seeseorang menderita tuna grahita jika :

1. Secara sosial tidak cakap

2. Secara mental dibawah normal

3. Kecerdasannya terhambat sejak lahir atau pada usia muda

4. Kematanggannya terhambat (Kirk dikutip Mohammad Efendi,

(2006:89))

Lain halnya dengan The American Association on Mental Deficiency (AAMD)

menjelaskan bahwa seseorang dikatakan tuna grahita jika kecerdasannya secara

umum dibawah rata-rata dan mengalami kesulitan penyesuaian sosial dalam setiap

fase perkembangannya (Hallahan dan Kauffma di kutip Mohammad Efendi

(2006:89)). Lain halnya dengan Japan League for the Mentally Retarded (1992 :

p.22) di kutip Muljono Andurrachman dan sudjadi S. menyebutkan bahwa retardasi

mental adalah :

Page 20: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA … · Tanggal : 15 Juli 2011 ... Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III SD SLB C ... memberikan izin dalam melakukan penelitian;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

1. Memiliki fungsi intelektual yang lamban yaitu IQ 70 ke bawah

berdasarkan tes intelegensi baku

2. Perilaku adaptif rendah

3. Terjadi pada masa perkembangan yaitu antara masa konsepsi sampai

usia 18 tahun.

Salah satu hal terpenting dalam pembelajaran adalah media yang digunakan

oleh guru. Media menurut Boove di kutip Dadang Supriatna (2009) dapat di artikan

sebagai alat yang berfungsi menyampaikan pesan. Media adalah bentuk jamak dari

kata “Medium” yang berasal dari bahasa latin yang berarti “Antara”. Istilah media

dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang menjadi perantara atau penyampai

informasi dari pengirim pesan kepada penerima pesan. Menurut Schramm di kutip

Akhmad Sudrajat (2008) dalam http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/12/

konsep-media-pembelajaran/ mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah

teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran.

Sedangkan menurut Criticos di kutip I Wayan Santyasa (2007:3) media adalah salah

satu komponen komunikasi yaitu sebagai pembawa pesan dari komunikator menuju

komunikan. Melalui media pembelajaran guru dapat menyampaikan materi

pembelajaran kepada siswa dengan baik. Salah satu alternatif penggunaan media yang

dapat digunakan adalah menggunakan macromedia flah. Melalui macromedia flash

guru dapat membuat media semenarik mungkin dengan menggunakan animasi-

animasi sederhana. Flash mempunyai banyak fasilitas yang sangat berdaya guna

tetapi mudah di gunakan seperti membuat interface atau form menggunakan

komponen dengan drag and drop saja, efek-efek special animasi timeline yang sudah

siap pakai (buil-in), behavior yang sudah siap pakai untuk menambah interaktifitas

pada animasi tanpa perlu menuliskan kode pemrograman. Melalui media yang

menarik ini siswa dapat semakin semangat belajar dan tidak mudah bosan.

Mengingat keterbatasan anak tuna grahita yang mengalami kesulitan dalam

berhitung tentunya juga mempengaruhi prestasi belajar siswa. Prestasi belajar yang

merupakan standar keberhasilan siswa dalam menyerap kurikulum dan tergantung

Page 21: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA … · Tanggal : 15 Juli 2011 ... Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III SD SLB C ... memberikan izin dalam melakukan penelitian;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

pada metode pembelajaran sekolahan tersebut. Pada realitanya di SLB C Setya

Darma Surakarta dalam pembelajaran matematika belum menggunakan teknologi

macromedia flash. Dalam pembelajaran guru hanya menggunakan media papan tulis

selama pelajaran. Papan tulis digunakan guru untuk menjelaskan materi ataupun

menulis soal. Setelah itu baru setiap siswa di beri soal masing-masing di buku tulis.

Selain itu anak juga tidak terlalu aktif dalam pembelajaran yang dilakukan oleh guru.

Siswa kurang bisa berkonsentrasi dalam mengikuti pelajaran yang ada. Sehingga

sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.

Prestasi belajar siswa dalam belajar matematika juga masih sangat rendah.

Terutama pada konsep pengurangan bilangan asli. Siswa kelas III mengalami

kesulitan untuk memperoleh nilai rata-rata 70. Melihat realita tersebut peneliti

bermaksud melaksanakan penelitian dengan judul “ Upaya Meningkatkan Prestasi

Belajar Matematika Pada Konsep Operasi Pengurangan Bilangan Asli Melalui

Macromedia Flash Bagi Siswa Kelas III SLB C Setya Darma Surakarta Tahun 2011.”

B. Perumusan Masalah

Untuk memperjelas agar permasalahan yang ada nanti dapat dibahas dengan

lebih terarah dan sesuai dengan sasaran yang diharapkan, maka penulis telah

merumuskan permasalahan sebagai berikut:

“Apakah penerapan macromedia flash dapat meningkatkan prestasi belajar

matematika pada konsep operasi pengurangan bilangan asli pada anak tuna grahita

kelas III di SLB C Setya Darma Surakarta tahun 2011?”

C. Tujuan Penelitian

“Untuk meningkatan prestasi belajar matematika pada konsep operasi

pengurangan bilangan asli melalui macromedia flash bagi siswa kelas III SLB C

Setya Darma Surakarta.”

Page 22: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA … · Tanggal : 15 Juli 2011 ... Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III SD SLB C ... memberikan izin dalam melakukan penelitian;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

D. Manfaat Penelitian

Keinginan terbesar dari penelitian ini adalah dapat memberi manfaat

berbagai pihak karena memang penelitian dikatakan berhasil apabila dapat memberi

manfaat baik secara praktis maupun teoritis, yang meliputi:

1. Manfaat teoritis

Manfaat teoritis yaitu manfaat dari penulisan yang berkaitan dengan

pengembangan ilmu pendidikan. Dalam penulisan ini mempunyai manfaat teoritis

sebagai berikut:

a. Dapat memberikan alternatif pilihan media pembelajaran melalui teknologi

yaitu macromedia flash.

2. Manfaat Praktis

Manfaat praktis yaitu manfaat dari penulisan ini yang berkaitan dengan

pemecahan masalah. Dalam penulisan ini mempunyai manfaat praktis yaitu sebagai

berikut :

a. Dapat merangsang guru untuk menciptakan media pembelajaran yang lebih

menarik dan efektif khususnya dalam belajar matematika..

b. Memperkaya dan mengenalkan guru maupun siswa terhadap teknologi dalam

pembelajaran melaui macromedia flash

Page 23: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA … · Tanggal : 15 Juli 2011 ... Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III SD SLB C ... memberikan izin dalam melakukan penelitian;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

6

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Tinjauan Anak Tuna grahita

a. Pengertian Anak Tuna grahita

Anak berkebutuhan khusus memiliki banyak kategori. Salah satu

kategorinya adalah anak tuna grahita. Anak tuna grahita sering diartikan seseorang

yang mengalami hambatan atau keterbelakangan mental-intelektual dan sosial

sehingga memiliki daya pikir yang kurang, kesulitan dalam menyelesaikan tugasnya.

Dalam mengenali seseorang mengalami keterbelakangan mental sangatlah sulit.

Namun, dapat dideteksi melalui tanda-tanda yang terdapat pada anak berkebutuhan

khusus. Jadi, dapat disimpulkan bahwa anak tuna grahita adalah anak yang

mengalami kelainan pada mental mereka sehingga mengakibatkan ketidakmampuan

pada activity daily living mereka.

b. Jenis atau Kategori

Dalam menentukan seseorang mengalami keterbelakangan mental atau

tidak sangatlah tidak mudah. Dalam pengkategorian anak tuna grahita dapat

dikategorikan beberapa jenis. Berdasarkan hasil tes intelegensi yang sering digunkaan

untuk mendeteksi apakah anak mengalami ketunagrahitaan atau tidak yaitu tes

Stanford Binet dan Skala Weschler (WISC) maka anak tuna grahita dapat

diklasifikasikan sebagai berikut :

Page 24: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA … · Tanggal : 15 Juli 2011 ... Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III SD SLB C ... memberikan izin dalam melakukan penelitian;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

7

Tabel 1. Klasifikasi Anak Tuna Grahita Berdasarkan Tes Stanford Binet

dan Skala Weshler (WISC)

1) Tuna grahita ringan

Tuna grahita ringan sering disebut moron atau debil. Secara fisik anak tuna

grahita ringan tidak berbeda dengan anak normal maka tidak heran jika sulit

membedakan secara fisik antara anak tuna grahita dengan anak normal. Anak tuna

grahita ringan menurut binet memiliki IQ antara 68-52 sedangkan skala Weschler

(WISC) memiliki skala IQ 69-55. Dalam belajar membaca, menulis, dan berhitung

mereka masih mampu didik.

Dalam kehidupan sehari-hari anak tuna grahita dapat dibentuk menjadi

tenaga semi-skilled misalkan pekerjaan laundry, pertanian, peternakan, pekerjaan

rumah tangga dan bekerja di pabrik dengan sedikit pengawasan namun tentunya

dengan didikan yang matang, terstruktur, terarah, terpola dan terprogram. Anak tuna

grahita ringan tidak dapat menyesuaikan diri secara sosial, ceroboh, menggunakan

uang secara tidak terarah begitu pula dengan masa depannya.

2) Tuna grahita sedang

Anak tuna grahita sedang dapat disebut imbisil. Biasanya anak tuna grahita

memiliki IQ 51-36 (berdasarkan skala Binet) atau IQ antara 54-40 (berdasarkan

WISC). Anak tuna grahita sedang memiliki kesulitan dalam belajar akademik baik

membaca, menulis atau berhitung. Namun demikian jika dilatih secara berkala

Level

keterbelakangan

IQ

Stanford Binet Skala Weschler

Ringan 68-52 69-55

Sedang 51-36 54-40

Berat 32-20 39-25

Sangat berat 19 24

Page 25: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA … · Tanggal : 15 Juli 2011 ... Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III SD SLB C ... memberikan izin dalam melakukan penelitian;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

8

mereka mampu menulis nama, alamat rumah sendiri. Anak tuna grahita dapat di latih

dalam activity daily living mereka misalkan menyapu, mengelap kaca, menggosok

gigi. Anak tuna grahita ringan juga dapat dididik bekerja di sheltered workshop.

Selain itu perkembangan MA anak tuna grahita sedang dapat berkembang kurang

lebih sampai 7 tahun. TASH (The Association for Persons with Severe Handicaps)

menyebutkan bahwa anak tuna grahita sedang adalah :

Individuals of all ages who require extensive on going support in more than

one major life activity in order to participate in integrated community settings and to

enjoy a quality of life that is available to citizens with fewer or no disabilities.

Support may be required for life activities such as mobility, communication, self-care,

and learning as necessary for independent living, employment and self-sufficiency.

3) Tuna grahita berat

Anak tuna grahita berat dapat disebut idiot. Anak tuna grahita berat sudah

tidak mampu mendapatkan pelajaran akademik (membaca, menulis, dan berhitung).

Dalam melakukan kegiatan keseharian mereka memerlukan bantuan dan

perlindungan secara total selama hidup mereka. Anak tuna grahita berat memiliki

perkembangan MA maksimal kurang dari tiga tahun.

Meskipun anak tuna grahita terdapat penggolongan akan tetapi anak tuna

grahita berat juga digolongkan menjadi tuna grahita berat dan sangat berat. Anak tuna

grahita berat IQ diantara 32-20 (menurut skala Binet), 39-25 (menurut WISC). Tuna

grahita sangat berat IQ dibawah 19 menurut skala Binet dan IQ dibawah 24 menurut

skala Wechsler (WISC).

Klasifikasi anak tuna grahita juga dapat dikelompokkan berdasarkan

klasifikasi profesi diantaranya :

1) Dokter mengkalsifikasikan tuna grahita berdasarkan tipe kelainan

fisiknya seoerti tipe mongoloid, microcephalon, cretinism.

2) Pekerja sosial mengklasifikasikan anak tuna grahita berdasarkan derajat

kemampuan penyesuaian diri atau ketidaktergantungan pada orang lain

sehingga penentuan berat-ringannya ketuna grahitaan dilihat dari tingkat

Page 26: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA … · Tanggal : 15 Juli 2011 ... Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III SD SLB C ... memberikan izin dalam melakukan penelitian;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

9

penyesuaiannya seperti tidak tergantung, semi tergantung atau sama

sekali tergantung pada orang lain.

3) Psikolog mengklasifikasikan anak tuna grahita mengarah pada aspek

indeks mental intelegnesinya yang dilihat dari hasil tes kecerdasan seperti

IQ 0-25 dikategorikan idiot, IQ 25-50 dikategorikan imbicil dan IQ 50-75

dikategorikan debil atau moron.

4) Pedagog mengklasifikasikan ketunagrahitaan berdasarkan penilaian

program pendidikan yang disajikan pada anak yaitu anak tuna grahita

mampu didik, anak tuna grahita mampu latih, anak tuna grahita mampu

rawat.

Anak tuna grahita mampu didik (debil) adalah anak tuna grahita yang tidak

memiliki kemampuan untuk mengikuti program pembelajaran dari sekolah namun

memiliki kemampuan yang dapat dikembangkan melalui pendidikan disekolah

walaupun hasilnya tidak optimal. Kemampuan yang dapat dikembangkan pada anak

tunagrahita mampu didik adalah :

1) Membaca, menulis, mengeja, dan berhitung

2) Menyesuaikan diri dan tidak menggantungkan diri pada orang lain

3) Keterampilan yang sederhana untuk kepentingan kerja di kemudian hari.

Anak tuna grahita mampu latih (imbicil) adalah anak tuna grahita yang

memiliki kecerdasan sedemikian rendahnya sehingga tidak dapat mengikuti program-

program yang diperuntukkan untuk anak tuna grahita mampu didik. Bagi anak tuna

grahita mampu latih yang perlu dikembangkan adalah :

1) Belajar mengurus diri sendiri yaitu makan, pakaian, tidur, atau mandi

sendiri

2) Belajar menyesuaikan diri dengan lingkungan rumah dan sekitarnya

3) Mempelajari kegunaan ekonomi di rumah, dibengkel kerja (sheltered

workshop) atau di lembaga khusus.

Jadi, bagi anak tuna grahita mampu latih yang perlu ditekankan yaitu kemampuan

anak mengurus dirinya sendiri (activity daily living) dan fungsi sosial kemasyarakatan

Page 27: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA … · Tanggal : 15 Juli 2011 ... Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III SD SLB C ... memberikan izin dalam melakukan penelitian;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

10

menurut kemampuannya. Anak tuna grahita mampu rawat (idiot) adalah anak tuna

grahita yang memiliki tingkat kecerdasan sangat rendah sehingga tidak mampu untuk

mengurus diri sendiri atau sosialisasi dan sangat bergantung dengan orang lain. A

child who is an idiot is so low intellectually that he does not learn to talk and usually

does learn to take care of his bodily need oleh Kirk &Johnson dalam Mohammad

Efendi (2008:90). Jadi, dapat disimpulkan bahwa anak tuna grahita mampu rawat

membutuhkan perawatan sepenuhnya sepanjang hidupnya, karena tidak mampu hidup

tanpa bantuan orang lain (totally dependent) oleh Patton dalam Mohammad Efendi

(2008:91)

Berdarsarkan klasifikasi anak tuna grahita yang telah dijabarkan dapat di

simpulkan bahwa anak tuna grahita dapat di golongkan menjadi anak tuna graita

ringan, sedang, berat, sangat berat.

c. Penyebab Kelainan Mental

Hasil research WHO menyebutkan bahwa 30% dari anak keterbelakangan

mental disebabkan oleh ketidaknormalan genetik seperti down syndrome, 25%

disebabkan oleh cerebrum palsy, 30% disebabkan oleh meningitis dan masalah

prenatal sedangkan 15% sisanya belum dapat ditemukan penyebabnya.

Sedangkan Grossman dalam Jamila K.A Muhammad (2008:102)

memaparkan 9 faktor yang menjadi penyebab timbulnya cacat mental :

1) Penyakit yang disebabkan minuman keras

2) Trauma

3) Metabolisme atau pola makan yang tidak baik

4) Penyakit dalam otak

5) Pengaruh saat masa kehamilan yang tidak diketahui

6) Kromosom yang abnormal

7) Gangguan semasa kehamilan

8) Gangguan psikiatris

9) Pengaruh lingkungan

Page 28: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA … · Tanggal : 15 Juli 2011 ... Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III SD SLB C ... memberikan izin dalam melakukan penelitian;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

11

Selain itu etiologi anak tuna grahita dapat berdasarkan kurun waktu terjadinya

yaitu dibawa sejak lahir (faktor endogen), dan faktor dari luar seperti penyakit atau

keadaan lainnya (faktor eksogen). Kirk dalam Mohammad Efendi (2006:91)

mengemukakan faktor endogen yang menyebabkan ketunagrahitaan yaitu faktor

ketidaksempurnaan psikobiologis dalam memindahkan gen (Hereditary Transmission

of Psycho-biological Insufficiency). Sedangkan faktor eksogen yaitu faktor yang

terjadi akibat perubahan patologis dari perkembangan normal. Menurut Davenport

dalam Mohammad efendi (2006:91) dilihat dari sisi pertumbuhan dan

perkembangannya penyebab tuna grahita adalah :

1) Kelainan atau ketunaan yang timbul pada benih plasma

2) Kelainan atau ketunaan yang dihasilkan selama penyuburan telur

3) Kelainan atau ketunaan yang dikaitkan dengan implantasi

4) Kelainan atau ketunaan yang timbul dalam embrio

5) Kelainan atau ketunaan yang timbul dari luka saat kelahiran

6) Kelainan atau ketunaan yang timbul dalam janin

7) Kelainan atau ketunaan yang timbul pada masa bayi dan masa kanak-kanak

Selain sebab-sebab tersebut ketuna grahitaan menurut Kirk & Johnson dalam

Mohammad efendi (2006:92) dapat disebabkan karena radang otak, gangguan

fisiologis, faktor hereditas dan pengaruh kebudayaan dapat dijelaskan sebagai

berikut:

1) Radang otak yaitu kerusakan yang terjadi pada area otak tertentu pada saat

lahir. Biasanya radang otak terjadi karena pendarahan otak (intracranial

haemorhage). Namun, pada kasus yang sangat parah pendarahan dapat

disebabkan karena gangguan motorik dan mental. Sebab terjadi pendarahan

ini belum diketahui misalkan Hidrochepalon yang diduga karena

peradangan otak dimana keadaan seseorang yang menderita Hidrochepalon

tengkorak kepalanya membesarbdikarenakan bertambahnya cairan

cerebrospinal sehingga terjadi tekanan dan kemunduran fungsi otak.

Demikian pula cerebral anoxia yaitu kekurangan oksigen dalam otak dan

Page 29: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA … · Tanggal : 15 Juli 2011 ... Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III SD SLB C ... memberikan izin dalam melakukan penelitian;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

12

menyebabkan otak tidak berfungsi dengan baik tanpa adanya oksigen yang

cukup. Berikut ini penyakit yang disebabkan oleh infeksi yang dapat

menimbulkan peradangan otak yang kemudian dapat menyebabkan ketuna

grahitaan misalnya measles, scarlet fever, meningitis, encephalitis,

diphtheria dan cacar.

2) Gangguan fisiologis yang dapat menyebabkan ketunagrahitaan yaitu

disebabkan oleh virus yaitu penyakit rubella (campak jerman). Virus ini

berbahaya pada tri semester pertama saat ibu mengandung. Keadaaan ini

dapat menimbulkan dampak ketuna grahitaan terhadap bayi yang

dikandung. Selain rubella juga ada bentuk gangguan fisiologis lainnya

yaitu rhesus factor, mongoloid (penampakan fisik mirip keturunan orang

mongol) sebagai akibat gangguan genetik, dan cretinisme atau kerdil

sebagai akibat gangguan kelenjar teroid.

3) Faktor hereditas yang dapat menyebabkan ketunagrahitaan masih sulit

dipastikan karena para ahli pun memiliki formulasi yang berbeda mengenai

hal ini. Kirk dalam Mohammad Efendi (2008:93) misalnya berpendapat

bahwa 80-90% faktor keturunan menyebabkan ketuna grahitaan. Berikut

perbandingan para ahli mengenai kontribusi faktor keturunan terhadap

terjadinya tuna grahita :

Tabel 2. Perbandingan Para Ahli Mengenai Kontribusi Faktor Keturunan

Terhadap Terjadinya Tuna Grahita

No Tahun Nama Ahli Presentase

1 1914 Goddard 77

2 1920 Hollingswoth 90

3 1929 Tregold 80

4 1931 Larson 76

5 1934 Doll 30

6 1934 Penros 29

Page 30: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA … · Tanggal : 15 Juli 2011 ... Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III SD SLB C ... memberikan izin dalam melakukan penelitian;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

13

4) Faktor kebudayaan adalah faktor yang berkaitan dengan segenap

perikehidupan lingkungan psikososial. Namun, dalam beberapa kurun

waktu terdapat kontroversi mengenai kebudayan yang dapat menyebabkan

ketuna grahitaan. Dalam satu sisi kebudayaan memang memberikan

sumbangan positif dalam membangun kemampuan psikofisik dan

psikososial anak secara baik akan tetapi tidak menutup kemungkinan jika

faktor-faktor tersebut tidak berperan baik tidak menutup kemungkinan

berpengaruh pada perkembanganan psikofisik dan psikososial anak.

Misalkan anak idiot yang ditemukan di hutan Aveyron oleh Itard atau anak

yang ditemukan hidup diantara serigala di India seperti yang ditulis Arnold

Gesel. Meskipun anak tersebut di rawat dan diberi intervensi pendidikan

secara ekstrem tetap saja anak tersebut tidak dapat menjadi manusia normal

kembali.

5) Faktor etiologi biomedik. Menurut Kenner faktor etiologi biomedik yang

menyebabkan ketuna grahitaan 6,4 % akibat trauma lahir dan anoxia

prenatal, 35,61 % akibat faktor genetik, 6,2 % akibat penyakit infeksi

prenatal, 5,0 % akibat infeksi otak setelah lahir dan 2,0% lainnya adalah

lahir prematur. Berikut ini hasil survey yang dilakukan di Inggris dan

sebagian negara bagian Amerika yang menunjukkan prevalensi anak tuna

grahita berdasarkan tingkat sosial ekonomi dan kebudayaan tempat anak

berasal.

Tabel 3. Estimasi Anak Tuna Grahita per 1.000 Anak Usia Sekolah di Inggris

No Kelas Dalam

Masyarakat

Mampu

Rawat

Mampu

Latih

Mampu

Didik

Lambat

Belajar

1 Rendah 1 4 50 300

2 Menengah 1 4 25 170

3 tinggi 1 4 10 50

Page 31: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA … · Tanggal : 15 Juli 2011 ... Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III SD SLB C ... memberikan izin dalam melakukan penelitian;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

14

Dari tabel estimasi anak tuna grahita per 1000 anak usia sekolah di Inggris

diatas dapat diketahui bahwa makin tinggi tingkat sosial seseorang makin tinggi pula

kemungkinan layanan kesehatan psikofisik didapat dan dapat dipenuhi dengan baik

sehingga dapat menekan tumbuhnya kelainan dalam kecerdasan rendah yang lebih

besar (faktor eksternal). Berdasarkan hasil penelitian Iman (1990) tentang faktor

penyebab ketunagrahitaan terhadap 140 orang siswa SLB Latihan Negeri Yogyakarta

sebagai berikut :

Tabel 4. Faktor Penyebab Tuna Grahita di SLBN Yogyakarta

No Penyebab Frekuensi Persentase

1 Tidak diketahui 17 12,10

2 Kelainan kromosom 14 10,00

3 Waktu hamil ibu sakit 10 7,10

4 Kelainan letak janin 7 5,00

5 Trauma kelahiran 5 3,60

6 Persalinan abnormal 8 5,70

7 Prematuritas/kembar 6 4,20

8 Mikrosefal 8 5,70

9 Ensefalitis atau kejang lama 37 26,40

10 Cedera kepala 10 7,10

11 Epilepsi 10 7,10

12 Malnutrisi berat 3 2,20

Pada penelitian Iman (1990) lainnya dalam rangka penjaringan anak

berkelainan dari 265 orang anak yang diduga menyandang tunagrahita di wilayah

DIY Yogyakarta diperoleh kesimpulan seperti tabel berikut ini :

Page 32: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA … · Tanggal : 15 Juli 2011 ... Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III SD SLB C ... memberikan izin dalam melakukan penelitian;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

15

Tabel 5. Faktor yang Diduga Penyebab Tunagrahita di Yogyakarta

No Penyebab Frekuensi Persentase

1 Tidak diketahui 133 50,00

Usia ibu

2 - lebih dari 40 tahun 4 1,50

3 - Kurang dari 16 tahun 1 0,40

Selama kehamilan

4 - Ibu jatuh 20 7,60

5 - Ibu sakit 24 9,10

Selama persalinan

6 - Sukar/lama 8 3,00

7 - Kembar 4 1,50

8 - Kurang bulan 9 3,40

Sesudah kelahiran

9 - Jatuh/ cidera kepala 6 2,30

10 - Mikrosefali 2 3,00

11 - Panas tinggi dan

kejang

21 7,90

12 - Sakit berat dan lama 23 8,70

13 - Panas tinggi dan tidak

sadar

6 2,30

14 - Epilepsy 4 1,50

JUMLAH 265 100,00

Berdasarkan penjelasan penjabaran di atas dapat di simpulkan bahwa

penyebab kelainan mental dapat terjadi saat ibu mengandung, saat ibu melahirkan dan

saat ibu melahirkan.

Page 33: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA … · Tanggal : 15 Juli 2011 ... Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III SD SLB C ... memberikan izin dalam melakukan penelitian;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

16

d. Ciri-ciri Anak Tuna Grahita

Anak-anak tuna grahita memiliki ciri berbeda dari anak yang lain diantara

anak yang lainnya yaitu :

1) Terbatas dan terhambat prestasi dalam bidang akademis.

2) Memiliki keterbatasan dalam pemerolehan dan penggunaan bahasa terutama

dalam hal struktur dan maknanya.

3) Penampilan fisik tidak seimbang contohnya kepala terlalu besar atau kecil.

4) Kurang daya konsentrasi.

5) Bermasalah dalam hal tingkah laku.

6) Tidak dapat mengurus diri sendiri.

7) Kurang dalam koordinasi gerakan (gerakan tak terkendali).

8) Perhatian terhadap lingkungan kurang.

Berdasarkan ciri-ciri anak tuna grahita yang telah di jabarkan dapat di ketahui

bahwa anak tuna grahita dalam hal akademis sangat kurang karena memiliki tingkat

kecerdasan rendah dan di akibatkan karena tingkat kecerdasan yang rendah anak tuna

grahita juga terdapat yang mengalami kesulitan pada pelaksanaan kegiatan sehari-

hari.

e. Kebutuhan Pembelajaran Anak Tuna Grahita

1) Dalam proses belajar antara anak normal dan anak tuna grahita sangatlah

berbeda dalam hal hambatan, masalah, dan karakteristiknya.

2) Selama proses belajar anak tuna grahita memiliki masalah dalam :

a) Kemampuan dalam memecahkan masalah

b) Melakukan pengembangan masalah dan mentransfer ilmu

c) Minat dan perhatian dalam menyelesaikan tugas

Selain itu anak tuna grahita juga dapat diberi pelatihan-pelatihan selain belajar

secara formal hal ini sesuai dengan pendapat Dever & Knapczyk dalam Ilknur Cifci

Tekinarrslan & Bulbin Sucuoglu (2007:7) yaitu The aim of training for individuals

Page 34: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA … · Tanggal : 15 Juli 2011 ... Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III SD SLB C ... memberikan izin dalam melakukan penelitian;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

17

with mental retardation is to prepare them for social life and to help them the skills

necessary to lead independent or least dependent lives.

f. Dampak Ketuna Grahitaan

Berdasarkan teori kecerdasan beranggapan bahwa kecerdasan bukanlah suatu

unsur yang beraspek tunggal namun terdiri dari kemampuan yang bersifat umum

(general ability) dan kemampuan yang bersifat khusus (special ability). Kemampuan

umum yang dimaksud di sini adalah rangkuman dari berbagai kemampuan pada

bidang tertentu sedangkan kemampuan khusus adalah kemampuan yang dimiliki pada

bidang-bidang tertentu misalnya kemampuan berhitung, bahasa, pengamatan ruang,

dan lain-lain. Pada umumnya kecerdasan menunjuk pada kemampuan umum (general

ability) sehingga kelemahan kecerdasan berakibat pada kelemahan fungsi kognitif

dan juga pada sikap dan keterampilan lainnya.

Pada anak tuna grahita sesuatu yang dianggap wajar bagi anak normal terlihat

sangat luar biasa bagi mereka. Semua ini dikarenakan keterbatasan fungsi kognitif

anak tuna grahita. Fungsi kognitif adalah kemampuan seseorang untuk mengenal atau

memperoleh pengetahuan. Menurut Mussen, Conger, dan Ragan dalam Mohammad

Efendi (2006:96) mengemukakan kognitif dalam prosesnya melalui beberapa tahap

yaitu persepsi, ingatan, pengembangan ide, penilaian, penalaran. Pada anak tuna

grahita terjadi kelemahan di salah satu proses tersebut. Pada proses pembelajaran

anak tuna grahita memiliki ingatan yang lemah dan prestasi yang rendah

dibandingkan anak normal lainnya. Sehingga tidak mengherankan jika instruksi yang

diberikan pada anak tuna grahita tidak melalui proses analisis kognitif seperti yang

dikemukakan Mussen,dkk. Seseorang yang mempunyai tingkat kecerdasan normal

perkembangan kognitifnya menurut Piaget akan melewati periode atau tahapan

perkembangan sebagai berikut :

1) Periode Sensorimotor (0-2 tahun)

Periode ini ditandai dengan penggunaan sensori motor dalam pengamatan dan

penginderaan yang intensif terhadap lingkungan disekitarnya. Paada periode

Page 35: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA … · Tanggal : 15 Juli 2011 ... Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III SD SLB C ... memberikan izin dalam melakukan penelitian;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

18

ini prestasi intelektual yang diperoleh adalah perkembangan bahasa, konsep

tentang objek, kontrol skema, dan pengenalan hubungan sebab akibat

2) Periode Praoperasional (2-7 tahun)

Pada periode ini terbagi menjadi dua tahap yaitu :

a) Periode prekonseptual (2-4 tahun)

Seseorang yang berada pada periode ini memiliki cara berfikir yang

bersifat transduktif (menarik kesimpulan tentang sesuatu atas dasar

karakteristiknya yang khas) misalnya sapi disebut juga kerbau.

b) Periode intuitif (4-7 tahun)

Seseorang yang berada pada periode ini memiliki sifat egosentris yang

tinggi (belum memahami cara orang lain memandang objek yang sama,

bersifat searah)

3) Periode operasional konkret (7-11/12 tahun)

Anak yang berada pada periode ini memiliki kecakapan dan kemampuan baru

yaitu mengklasifikasikan, menyusun dan mengasosiasikan angka-angka atau

bilangan. Selain itu anak mulai mengkonservasi pengetahuan tertentu.

4) Periode operasional formal (11/12-13/14 tahun)

Anak yang berada pada periode ini memiliki kemampuan untuk

mengoperasikan kaidah-kaidah logika formal yang tidak terikat lagi oleh

objek yang bersifat konkret. Akan tetapi, berbeda dengan anak tuna grahita

dimana perkembangan kognitifnya seringkali gagal dalam periodenya atau

dalam melampaui tahapan perkembangan diatas. Bahkan pada taraf

perkembangan yang sederhana anak tuna grahita tidak dapat menyelesaikan

dengan baik.

Inhelder dalam Mohammad Efendi (2006:91) dalam penelitiannya

mengemukakan :

a) Penyandang tuna grahita berat perkembangan kognitifnya terhambat

pada tingkat perkembangan sensorimotorik.

Page 36: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA … · Tanggal : 15 Juli 2011 ... Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III SD SLB C ... memberikan izin dalam melakukan penelitian;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

19

b) Pada penyandang tunagrahita ringan perkembangan kognitifnya

terhenti pada perkembangan operasional konkret.

Untuk mengukur derajat ketuna grahitaan seseorang dapat dilakukan melalui

beberapa tes diantaranya Stanford-Binet dan Revise Weschler Scale For Children

(WISC-R). Materinya meliputi performance test (menyusun balok, mengukur warna,

menggambar dengan kertas dan pensil, tes verbal [tes perbendaharaan kata] ).

Mengukuran tingkat ketunagrahitaan seseorang tentunya tidak mudah karena

diperlukan informasi yang sangat lengkap. Oleh sebab itu, diperlukan team approach

yang melibatkan psikolog, psikiater, neurology, pekerja sosial dan orthopedagog

sehingga dapat meminimalisir diagnosis yang keliru karena pemeriksaan dilakukan

secara integrative dan komprehensif.

Jadi, dapat kita simpulkan bahwa masalah kognitif pada anak tuna grahita

sangat berpengaruh dan menjadi masalah saat meniti tugas perkembangannya.

Berikut ini beberapa hambatan yang tampak pada anak tuna grahita dari segi kognitif

dan sekaligus menjadi karakteristiknya :

1. Memiliki kecenderungan berfikir konkret dan sukar berfikir

2. Mengalami kesulitan dalam konsentrasi

3. Kemampuan dalam bersosialisasi terbatas

4. Tidak mampu menyimpan instruksi yang sulit

5. Kurang mampu menganalisis dan menilai kejadian yang dihadapi

Pada tuna grahita mampu didik, prestasi tertinggi bidang baca, tulis, hitung

tidak lebih dari anak noral setingkat kelas III-IV Sekolah Dasar.

g. Kemampuan Bahasa dan Bicara Anak Tuna Grahita

Pakar yang pernah melaksanakan penelitian untuk mencari hubungan antara

tingkat kecerdasan dengan kemampuan bahasa dan bicara adalah Eisenson dan

Ogilvie dalam Mohammad Efendi (2006:99) dengan hasil penelitian dapat dibuktikan

bahwa antara tingkat kecerdasan dengan kematangan bahasa dan bicara mempunyai

hubungan yang positif. Jadi, dapat disimpulkan bahwa kecerdasan memiliki peranan

Page 37: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA … · Tanggal : 15 Juli 2011 ... Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III SD SLB C ... memberikan izin dalam melakukan penelitian;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

20

penting dalam meningkatkan perolehan bahasa dan kecakapan bicara disamping

faktor eksternal lain yaitu latihan, pendidikan, dan stimulasi lingkungan. Bagi anak

anak normal yang dapat dengan mudah memanfaatkan potensi psikofosik dalam

perolehan kosakata sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan bahasa dan

bicaranya. Semua ini dikarenakan mereka tidak memiliki permasalahan dengan

kecerdasan yang merupakan aspek psikologis yang berkontribusi cukup besar dalam

mekanisme fungsi kognisi terhadap stimulasi verbal maupun nonverbal, terutama

yang memiliki unsur kebahasaan. Namun, beda dengan anak tuna grahita seringkali

stimulsi verbal maupun nonverbal dari lingkungannya gagal untuk dicerna oleh

mereka. Sebagai akibat tidak dapat dicernanya hal-hal sederhana oleh mereka

peristiwa kebahasaan yang lazim terjadi menimbulkan suatu keanehan bagi anak tuna

grahita.

Pada anak tuna grahita berat atau mampu latih kegagalan dalam apersepsi

terhadap suatu peristiwa bahasa sering kali diikuti kelainan sekunder yaitu gangguan

artikulasi bicara. Akibat kelainan sekunder tersebut anak tuna grahita mengalami

ketidak teraturan dalam penyampaian struktur kalimat (aphasia conceptual), dalam

pengucapan sering terjasi omisi (pengurangan kata) maupun distorsi (kekacauan

dalam pengucapan).

Untuk mengembangkan kemampuan bahasa anak tuna grahita perlu diawali

dari hal yang sederhana sebelum menuju pada hal yang kompleks. Salah satu yang

dapat dilakukan adalah berlatih menyebutkan namanya sendiri. Semua ini

dikarenakan biasanya anak tuna grahita suka menyebutkan namanya selain itu juga

untuk menambah motivasi belajar mereka. Setelah anak dianggap baik dalam

menyebutkan namanya dapat dilanjutkan dengan berlatih menyebutkan nama-nama

benda disekitarnya. Saat anak tuna grahita mulai menyebutkan nama benda-benda

yang ditunjukkan pada saat yang sama dapat mengontrol artikulasi bicaranya dan

membetulkan jika terjadi suatu kesalahan. Setelah penguasaan kosa kata anak sudah

baik maka dilanjutkan dengan memperkenalkan benda di lingkungan sekitarnya

seperti delman, sungai, mobil, sepeda dan lain sebagainya.

Page 38: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA … · Tanggal : 15 Juli 2011 ... Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III SD SLB C ... memberikan izin dalam melakukan penelitian;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

21

Selain upaya yang telah dipaparkan diatas demi mengembangkan kemampuan

berbahasa dan bicara anak tunagrahita dapat dengan model pembelajaran yang

membawa mereka dalam situasi yang wajar dan alamiah misalnya dengan menyebut

nama-nama benda yang kita pakai saat anak turut membantu pekerjaan kita, serta

mengulangi beberapa kali sehingga anak mampu memahaminya. Namun, tidak

menutup kemungkinan saat proses pengembangan mengalami kesulitan karena anak

tuna grahita mengalami beberapa kelainan diantaranya kelainan artikulasi, arus ujar,

nada suara, atau afasia sensoris dan afasia motoris oleh Patton dalam Mohammad

Efendi (2008:100). Beberapa model latihan pendahuluan yang berfungsi sebagai

pendukung dalam pengembangan kemampuan bahasa dan bicara anak tuna grahita

antara lain :

1) Latihan pernapasan. Saat melakukan latihan ini anak tuna garhita dapat dilatih

dengan meniup perahu kecil dari kertas atau plastik yang diapungkan di air,

meniup lilin pada jarak tertentu, meniup harmonika, meniup kincir dari kertas

sampai berputar, atau meniup gelembung balon dari busa dan kapas ke udara.

2) Latihan otot bicara seperti lidah, bibir, dan rahang. Saat anak tuna grahita

melaksanakana latihan ini mereka disuruh mengunyah, menelan, batuk-batuk,

atau menggerakkan bibir, lidah dan rahangnya. Latihan ini dapat

menggunakan permen yang dikunyah dan dipindah-pindahkan dari kanan ke

kiri atau diletakkan diujung lidah sambil dijulurkan, mengunyah makanan atau

madu yang dioleskan disekitar bibir dan anak disuruh untuk membersihkan

dengan lidahnya

3) Latihan pita suara. Latihan ini dapat dilakukan dengan menyebutkan nama-

nama benda disekitar dengan menggunakan kata lembaga yaitu daftar kata

yang telah disusun sesuai dengan tingkt kesulitan konsonan tertentu. Selain itu

dapat dimasukkan pula menirukan macam-macam suara binatang dan bendal

lain disekitar sebagai improvisasinya seperti suara kucung, anjing, bebek,

ayam jantan atau betina, kerbau, sirine, klakson kereta api, jam welker, mobil,

pesawat terbang dan lain sebagainya.

Page 39: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA … · Tanggal : 15 Juli 2011 ... Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III SD SLB C ... memberikan izin dalam melakukan penelitian;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

22

Jadi, dapat di simpulkan bahwa kemampuan bahasa dan bicara anak tuna grahita

sedikt bermasalah dan perlu latihan untuk membantu menanganinya.

h. Penyesuaian Sosial Anak Tuna Grahita

Ketika seorang anak lahir dan tidak berdaya mereka sangat bergantung pada

orang lain. Terutama terhadap orang yang secara langsung atau tidak terjadi

hubungan fisik dan psikis. Kesadaran anak terhadap lingkungan sekitar terjadi saat

usia melewati satu tahun. Semua ini sejalan dengan meningkatnya kemampuan

berkomunikasi dan perkembangan motoriknya seperti tumbuh sikap ingin tahu,

agresivitas, latihan menyesuaikan diri dengan lingkungan melalui kemampuan

eksplorasinya.

Bagi anak normal setiap melewati tahapan perkembangan sosial dapat

berjalan seiring dengan tingkat usianya. Namun, berbeda dengan anak tuna grahita,

pada setiap tahapan perkembangan sosial yang dialami oleh mereka selalu mengalami

kendala sehingga serim\ngkali tampak sikap dan perilaku anak tuna grahita berada

dibawah usia kalendernya dan ketika usia 5-6 tahun mereka belum mencapai

kematangan untuk belajar di sekolah oleh Bratanata dalam Mohammad Efendi

(2006:102). Beberapa studi menyebutkan bahwa rendahnya kemampuan anak tuna

grahita dalam bersosialisasi berhubungan erat dengan taraf kecerdasannya yang

rendah. Berikut ini indikasi keterlambatan anak tuna grahita dalam bidang sosial

terjadi karena :

1) Kurangnya kesempatan yang diberikan kepada anak tuna grahita untuk

bersosialisasi

2) Kurangnya motivasi untuk bersosialisasi

3) Kurangnya bimbingan untuk bersosialisasi

Bagi anak tuna grahita penyeduaian diri dengan lingkungan sangat berat tanpa

ada intervensi orang-orang disekitarnya secara terus-menerus. Semua ini dikarenakan

kelancaran seseorang dalam bersosialisasi adalah modal awal untuk menyesuaikan

diri dengan lingkungan secara baik. Oleh sebab itu, sangat bergantung pada

Page 40: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA … · Tanggal : 15 Juli 2011 ... Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III SD SLB C ... memberikan izin dalam melakukan penelitian;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

23

perkembangan anak dalam salah satu fase atau keseluruhan fase perkembangan.

Semua ini semakin memberikan penguatan jika kecerdasan sangat berpengaruh pada

kemampuan anak menyesuaikan dii dengan lingkungan. Stern berpendapat bahwa

kecerdasan merupakan indikasi kesanggupan seseorang untuk menyesuaikan dengan

situasi-situasi yang baru. Lain halnya dengan Weschler berpendapat bahwa

kecerdasan merupakan kemampuan seseorang untuk bertindak secara terarah, berfikir

secara rasional, serta menghadapi lingkungan secara efektif oleh Kirk dalam

Mohammad Efendi (2006:103).

Layaknya anak normal lain anak tuna grahita sebagai makhluk sosial dan

individu memiliki keinginan untuk memenuhi segala keinginannya. Namun, mereka

sering mengalami kegagalan sehingga frustasi dan timbul perilaku menyimpang

sebagai reaksi dari mekanisme pertahanan diri dan sebagai wujud penyesuaian sosial

yang salah (malladjusted). Beberapa macam penyesuaian diri yang salah, yang

muncul pada anak tuna grahita yaitu kompensasi yang berlebihan, displacement,

regresi, delinquent, destruksi, agresi dan lain-lain. Bagi anak tuna grahita hal-hal

seperti rendahnya kematangan emosi, kesukaran anak tuna grahita dalam memahami

aturan atau norma yang ada dilingkungannya, perlakuan yang kurang wajar terhadap

mereka, lemahnua konsentrasi terhadap tujuan, adalah undur yang dapat

menyebabkan tumbuhnya penyimpangan perilaku bagi anak tuna grahita dan juga

dapat menyebabkan mereka mudah dipengaruhi (sugestible) untuk berbuat hal-hal

yang jelek.

Walaupun demikian terdapat anak tuna grahita yang dapat menyeduaikan diri

dengan lingkungan meskipun belum maksimal sebagaimana anak seusianya. Oleh

sebab itu, untuk membantu anak tuna grahita mencapai penyesuaian diri yang baik,

hal yang perlu diperhatikan adalah :

1) Kurikulum sekolah harus memperhatikan kebutuhan anak tuna grahita

2) Kondisi lingkungan sekitar harus kondusif

3) Pemenuhan kebutuhan dasar anak tuna grahita bimbingan dan latihan

kerja

Page 41: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA … · Tanggal : 15 Juli 2011 ... Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III SD SLB C ... memberikan izin dalam melakukan penelitian;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

24

Terlepas dari semua upaya diatas peranan keluarga atau orang tua sangatlah

penting. Seberapa baiknya program sekolah kalau tidak didukung keluarga secara

konstruktif dan edukatif tidaklah banyak berarti. Hal ini dikarenakan banyak

keluarga yang menerima ketunaan anaknya secara objektif namun masih

memperlakukan anaknya kurang bijaksana :

1) Keengganan untuk menyekolahkan anak atau memasukkannya ke

keperawatan anak tuna grahita karena dianggap tidak berpengaruh apa-

apa.

2) Anak tuna grahita tidak diberi kesempatan untuk bekerja yang tanpa

membutuhkan keahlian tertentu, khususnya bagi keluarga golongan

menengah ke atas karena dianggap dapat merendahkan martabat keluarga

atau orang tua.

i. Modifikasi Perilaku Anak Tuna Grahita

Anak tuna grahita memiliki keterbatasan dalam daya pikir sehingga

mengakibatkan mereka sulit mengontrol keadaan mereka sendiri. Akibatnya sering

timbul aktivitas yang kurang wajar menurut ukuran normal, perilaku yang berlebihan

(behavioral excesses) dan perilaku yang kurang serasi. Oleh sebab itu perlu diadakan

modifikasi perilaku bagi anak tuna grahita. Dalam memberikan terapi bagi anak tuna

grahita harus memiliki sikap sebagaimana di persyarakan dalam pendidikan

humanistik yaitu penerimaan secara hangat, antusiasme tinggi, ketulusan dan

kesungguhan, serta menaruh empati yang tinggi terhadap kondisi anak tuna grahita

karena tanpa penerapan hal tersebut tidak memberikan hasil yang berarti bagi

modifikasi perilaku anak.

Bagi anak normal proses modifikasi perilaku adalah menggunakan paradigma

operan. Jadi, menekankan pada penggunaan penguat, hukuman atau penghilangan

beberapa perilaku . Pada batasan-batasan tertentu hal ini hal ini dapat digunakan

untuk memodifikasi perilaku anak tuna grahita terutama anak tuna grahita mampu

didik dan anak tuna grahita mampu latih. Modifikasi perilaku bagi anak tuna grahita

Page 42: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA … · Tanggal : 15 Juli 2011 ... Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III SD SLB C ... memberikan izin dalam melakukan penelitian;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

25

mampu latih harus dibawah pengawasan orang lain misalnya perawatan diri sendiri.

Akan tetapi agar lebih fungsional dapat di pecah menjadi beberapa perilaku unit

pendukung misalkan mengancing baju, memegang sendok, menuangkan pasta,

menggosok gigi dan lain-lain.

Terapi lain yang dapat diberikan kepada anak tuna grahita adalah melalui

kegiatan permainan (kegiatan fisik dan/atau psikis yang dilakukan dengan tidak

bersungguh-sungguh). Melalui kegiatan permainan anak akan merasakan lega, bebas

dan tidak ada beban. Freud dalam Mohammad Efendi (2008:105) berpendapat bahwa

bermain merupakan cara seseorang untuk membebaskan diri dari berbagai tekanan

yang kompleks dan merugikan. Mengingat bermain sangat penting maka bermain

dikembangkan menjadi play therapy di dewasa ini. Terapi permainan bagi anak tuna

grahita tidak dapat sembarangan harus memiliki muatan diantaranya :

1) Setiap permainan hendaknya memiliki nilai terapi yang berbeda

2) Sosok permainan yang diberikan tidak terlalu sukar untuk dicerna anak

tuna grahita (Prasedio dalam Mohammad Efendi (2006:105))

Beberapa nilai yang penting dari bermain bagi perkembangan anak tuna

gtahita antara lain sebagai berikut :

1) Pengembangan fungsi fisik.

Pengembangan fungsi fisik dalam hal ini meliputi pernapasan,

pertukaran zat, peredaran darah dan pencernaan makanan. Satu atau

lebih dari aspek fungsi fisik tersebut dapat dibantu dilancarkan melalui

kegiatan bermain.

2) Pengembangan sensorimotorik.

Melalui kegiatan bermain hal yang dikembangkan adalah ketajaman

penglihatan, pendengaran, perabaan, atau penciuman. Selain itu kuga

melatih otot dan kemampuan gerak seperti tangan, kaki, jari-jari,

leher, dan gerak tubuh lainnya.

Page 43: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA … · Tanggal : 15 Juli 2011 ... Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III SD SLB C ... memberikan izin dalam melakukan penelitian;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

26

3) Pengembangan daya khayal

Melalui bermain anak diberi kesempatan untuk menghayati makna

kebebasan sebagai sarana yang diperlukan untuk mengembangkan

daya khayal dan kreasinya.

4) Pembinaan pribadi

Melalui bermain anak-anak dilatih untuk memperkuat kemauan,

memusatkan perhatian, mengembangkan keuletan, ketekunan, percaya

diri dan lainnya.

5) Pengembangan sosialisasi

Pada pengembangan ini terdapat unsur yang sangat menarik dari

kegiatan bermain yaitu anak harus berbesar hati menunggu giliran,rela

menerima kekalahan, setia dan jujur.

6) Pengembangan intelektual

Melalui kegiatan bermain anak tuna grahita belajar untuk mencerna

sesuatu. Misalkan peraturan dan skor yang diperoleh dalam

permainan. Teknisnya pada setiap permainan anak tuna grahita diberi

kesempatan untuk mengaktualisasikan kemampuannya melalui ucapan

atas apa yang dilihat dan di dengar tentang permainan yang dilakukan.

Secara tidak langsung kegiatan ini merupakan bagian dari

pengembangan intelektual anak tuna grahita.

Selain itu juga terdapat beberapa model permainan yang menekankan pada

pengembangan kecerdasan dan motorik halus yang bersifat individual yaitu :

1) Latihan menuangkan air

Kegiatan ini memang tidak mudah bagi anak tuna grahita apalagi tidak

boleh ada yang menetes. Melalui contoh yang diberikan anak

diberilatigan menuangkan sedikit demi sedikit. Jika semakin teratur

dan tidak ada yang tumpah maka kemampuan anak semakin baik.

Page 44: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA … · Tanggal : 15 Juli 2011 ... Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III SD SLB C ... memberikan izin dalam melakukan penelitian;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

27

2) Bermain pasir

Selain dengan air anak dapat dilatih menggunakan pasir kering. Anak

dilatih untuk menuangkan pasir di botol dan panci. Selain itu juga

dapat menggunakan pasir basah. Anak diajak untuk berkhayal

mencetak benda-benda yang diinginkan misalkan kue, bangunan

gedung, gunung dan lain sebagainya.

3) Bermain tanah liat

Kegiatan awal yang dilakukan anak tuna grahita dengan tanah kiat

biasanya hanya mengepal-ngepal saja. Namun, mereka dapat

diarahkan untuk membentuk benda-benda disekitar misalkan boneka,

asbak dan lain sebagainya. Setelah selesai anak dapat diarahkan untuk

mengecat dengan berbadai warna sehingga akan timbul motivasi untuk

mengulangi kegiatan tersebut dengan baik.

4) Meronce manik-manik

Awalnya anak diajarkan meronce manik-manik besar kemudian yang

kecil dengan menggunakan benang atau kawat halus. Setelah anak

tertarik melakukan kegiatan tersebut dilanjutkan dengan pemilihan dan

kombinasi warna manik-manik yang dironce.

5) Latihan melipat

Bagi anak tuna grahita kegiatan ini tergolong sulit. Anak dapat dilatih

dengan melipat dua lipatan, empat lipatan dan seterusnya dengan

berbagai kombinasi batas kemampuan anak.

6) Mengelem dan menempel

Latihan awal yang diberikan kepada anak yaitu menggunakan telunjuk

jari untuk mengelam dan mengulasnya adar tidak terjadi kecerobohan.

Agar semakin melekat, taruhlah secarik kertas atau kain diatasnya dan

tekan. Jika anak mampu mengerjakan dengan baik dan rapi berilah

pujian.

Page 45: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA … · Tanggal : 15 Juli 2011 ... Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III SD SLB C ... memberikan izin dalam melakukan penelitian;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

28

7) Menggunting dan memotong

Latihan ini diawali dengan menggunting sembarang dan kemudian

menggunting dengan cara yang halus, dilanjutkan dengan menggunting

dengan garis-garis melengkung yang pada akhirnya menggunting

gambar-gambar dalam majalah atau koran.

8) Latihan menyobek

Latihan ini dimulai dengan menggunakan kedua tanggan dan dimulai

dengan menyobek menjadi bagian-bagian besar kemudian kecil. Hasil

dari sobekan kecil digunakan untuk membuat rumah, pohon, gunung,

dan lain-lain dengan cara menempelkannya di kertas yang masih utuh.

9) Jarum dan benang

Kegiatan ini dapat diberikan kepada anak tuna grahita perempuan atau

laki-laki. Pada kegiatan ini dibutuhkan semacam alat bordir yang

mula-mula garus ditusuk-tusukkan. Kemudian anak dapat dilatih

menggunakan kain strimin yang kasar atau kain wool yang tebal dan

sederhana. Dengan menggunakan jarum dan benang anak tuna grahita

dapat dilatih membuat hiasan dinding, alas baki, tas dan sebagainya.

Model-model permainan diatas asalah sebagian kecil yang dpat dilakukan

anak tuna grahita sebagai bagian dari terapi perilaku. Model permainan lain yang

dapat dilakukan untuk mengembangkan kemampuan anak tuna grahita adalah

bermain yang mengandung unsur olahraga. Misalnya berjalan diatas bangku, berjalan

dengan beban dan tanpa beban di kepala melewati titian garis atau tali dengan posisi

lurus, melengkung, dan bulat. Selain itu juga dapat melakukan latihan lain yang

menggunakan alat yaitu mendribel bola, menendang bola, melempar dan menagkap

bola, berlari memindahkan bendera dan lain-lain.

Pengembangan aktivitas bermain anak tuna grahita yang bersifat kelompok

dapat digali dari permainan-permainan tradisional, pendidikan olahraga, atau

kombinasi keduanya. Misalnya bermain menjala ikan, kucing dan tikus, berlari

Page 46: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA … · Tanggal : 15 Juli 2011 ... Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III SD SLB C ... memberikan izin dalam melakukan penelitian;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

29

bersambungan atau sambil menggendong teman, lempar dan tangkap bola, memukul

bola di sela-sela kaki dan sebagainya.

B. Tinjauan Prestasi Belajar

1. Pengertian Belajar

Definisi mengenai belajar sangatlah beragam. Setiap ahli memiliki pendapat

tersendiri mengenai belajar. Masing-masing definisi berbeda titik tolak dan

pendiriannya. Menurut Cronbach dalam Sumadi Suryabrata (2004:231) belajar yang

sebaik-baiknya adalah dengan mengalami dan dalam mengalami itu si pelajar

mempergunakan pancainderanya. Pendapat ini sesuai dengan Harold Spears dalam

Sumadi Suryabrata (2004:231) yang menyatakan learning is a change in performance

as a result of practice. Lain halnya dengan Stern dalam Sumadi Suryabrata

(2004:232) menyebutkan learn ist kenntnisserwerb durch wiedurholte Darbeitungen,

yang dalam arti luasnya juga meliputi der Ansignung neur Fertigkeiten durch

Wiederbolung die rede.

Definisi-definisi diatas jika disimpulkan dapat berarti sebagai berikut :

a. Belajar adalah perubahan.

b. Dari perubahan tersebut didapatkan kecakapan baru.

c. Perubahan yang terjadi adalah hasil dari usaha.

2. Proses Belajar Berlangsung

Dalam belajar manusia memerlukan penyesuaian diri diantaranya yaitu :

a. Belajar dan kematangan

Pada makhluk hidup organ akan dikatakan matang jika mampu

menjalankan fungsinya masing-masing. Pada proses belajar terdapat

perangsang dari luar namun pada proses kematangan terjadi

perangsang dari dalam. Namun pada ptakteknya antara belajar dan

kematangan sangat berhubungan erat.

Page 47: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA … · Tanggal : 15 Juli 2011 ... Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III SD SLB C ... memberikan izin dalam melakukan penelitian;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

30

b. Belajar dan penyesuaian diri

Penyesuaian diri terdapat dua macam diantaranya :

1) Penyesuaian diri atuoplastis yaitu mengubah diri seseorang

umtuk disesuaikan dengan lingkungannya.

2) Penyesuaian diri alloplastis yaitu merubah keadaan lingkungan

luar sesuai dengan kebutuhan dirinya.

Dari penjelasan penyesuaian diri diatas dapat diketahui bahwa

penyesuaian diri ternasuk dalam proses belajar akan tetapi tidak

semua belajar adalah penyesuaian diri.

c. Belajar dan pengalaman

Baik belajar dan pengalaman keduamya dapat mengubah sikap,

tingkah laku, dan pengetahuan. Tetapi terdapat perbedaan antara

belajar dan pengalaman. Mengalami sesuatu belum tentu belajar dalam

arti padagogis tetapi sebaliknya tiap-tiap belajar juga mengalami.

d. Belajar dan bermain

Saat dalam proses bermain terdapat proses belajar. Baik belajar

maupun bermain terdapat persamaan yaitu terjadi perubahan yang

dapat mengubah tingkah laku, sikap dan pengalaman. Namun juga

terdapat perbedaan dianyara keduannya yaitu berdasarkan arti katanya

bermain adalah kegiatan khusus bagi anak-anak sedangkan belajar

adalah kegiatan pada manusia sejak lahir sampai mati.

Menurut sifatnya perbedaan belajar dengan bermain adalah belajar

mempunyai tujuan yang terletak pada masa depan dan masa kemudian

sedangkan bermain ditujukan untuk situasi di waktu itu saja. Meskipun

demikian hubungan antara keduanya tetap tidak dapat dipisahkan

sehingga terdapat istilah “belajar sambil bermain”.

e. Belajar dan pengertian

Belajar memiliki arti yang lebuh luas dari pengertian. Tetapi terdapat

proses belajar yang berlangsung otomatis tanpa pengertian. Sebaliknya

Page 48: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA … · Tanggal : 15 Juli 2011 ... Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III SD SLB C ... memberikan izin dalam melakukan penelitian;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

31

terdapat pengertian tisak menimbulkan proses belajar. Setelah

mendapat pengertian tertentu belum tentu seseorang berubah tingkah

lakunya. Dan belum tentu seseorang yang mengerti sesuatu

menjalankan sikap sesuai dengan pengertiam yang telah dicapainya.

f. Belajar dan menghafal/mengingat

Mengingat atau menghafal tidak sama dengan belajar. Ketika

seseorang mengingat atau menghafal belum tentu orang tersebut sudah

belajar dalam arti sebenarnya karena selain hafal seseorang juga harus

mengerti. Dalam belajar seseorang menyediakan pengalaman-

pengalaman dalam menghadapi soal di masa depan. Akan tetapi jika

pengalaman tersebuat adalah hal yang statis, tidak berguna untuk

adanya perubahan tingkah laku, sikap atau pengetahuan maka pada hal

demikian tidak terjadi proses belajar.

g. Belajar dan latihan

Pada belajar dan latihan terdapat persamaan yaitu perubahan dalam

tingkah laku, sikap, dan pengetahuan. Namun terdapat pula proses

belajar tanpa latihan. Misalkan berkunjung ke pabrik gula untuk

melihat proses penbuatan gula.

Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa proses belajar itu berlangsung tidak

hanya melatih kematangan, menyesuaikan diri, memperoleh pengalaman,

pengertian atau latihan-latihan. Jadi, belajar dalam belajar terdapat perbaikan atau

perubahan dalam tingkah laku dan kecakapan (pengetahuan, minat dan

perhatianperhatian yang di bentuk oleh tenaga atau fungdi psikis dalam pribadi

manusia itu.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar

Berhasil atau tidaknya belajar tergantung kepada faktor yang mempengaruhi.

Diantara faktor yang mempengaruhi belajar adalah :

Page 49: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA … · Tanggal : 15 Juli 2011 ... Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III SD SLB C ... memberikan izin dalam melakukan penelitian;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

32

a. Faktor individual yaitu faktor yang berasal dari diri organisme itu

sendiri, antara lain :

1) Faktor kematangan atau pertumbuhan

Mengajarkan sesuatu hal akan berhasil jika taraf pertumbuhan

pribadi telah memungkinkannya, potensi-potensi jasmani atau

rohaninya telah matang untuk itu.

2) Kecerdasan atau intelegensi

Seseorang dengan umur yang sama belum tentu memiliki

kepandaian yang sama. Anak yang pandai berhitung belum tentu

yang lain juga. Taraf kecerdasan seseorang sangat

mempengaruhi keberhasilan dalam mempelajari tentang suatu

hal. Oleh karena itu selain kematangan taraf intelegensi

seseorang sangat berperan penting dalam belajar.

3) Latihan dan ulangan

Apabila seseorang memiliki minat maka maka dia akan selalu

berhasrat untuk mempelajarinya. Dia akan senantiasa mengulang

apa yang dipelajari sehingga kemungkinan lupa dapat

diminimalisir dan akan semakin mahir.

4) Motivasi

Seseorang yang memiliki motivasi intrinsik akan mendorong

orang tersebut ahli dalam bidangnya. Hal ini dibuktikan oleh

percobaan yang dilakukan oleh Thorndike.

5) Sifat-sifat pribadi seseorang

Seseorang yang berkepribadian kuat pasti akan berusaha untuk

mendapatkan yang dicita-citakan. Kepribadian sangat

berpengaruh dalam belajar termasuk didalamnya adalah faktor

fisik kesehatan dan kondisi badan.

b. Faktor sosial yaitu faktor yang berasal dari luar individu tersebut,

antara lain :

Page 50: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA … · Tanggal : 15 Juli 2011 ... Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III SD SLB C ... memberikan izin dalam melakukan penelitian;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

33

1) Keadaan keluarga

Kondisi keluarga seseorang sangatlah berpengaruh bagi

seseorang. Terdapat keluarga yang kaya-miskin, keluarga yang

harmonis dan tidak, dan ada yang memiliki keluarga bercita-cita

tinggi untuk anaknya. Termasuk ketersediaan fasilitas yang

diperlukan dalam belajar turut memegang peranan penting bagi

proses pembelajaran.

2) Guru dan cara mengajar

Dalam proses belajar pengetahuan guru, sikap dan

kepribadiannya sangat berpengaruh pada hasil belajar.

3) Alat-alat pelajaran

Ketersediaan alat-alat dalam belajar dan kemampuan guru dalam

menggunakannya akan mempermudah dan mempercepat belajar

anak-anak.

4) Motivasi sosial

Apabila anak memiliki motivasi dan memiliki kesadaran

pentingnya belajar maka tujuan pelajaran itu akan tercapai

dengan baik. Motivasi sosial anak akan timbul dari orang

disekitarnya dan motivasi semacam ini diterima anak tidak

dengan sengaja dan mungkin pula tidak dengan sadar.

5) Lingkungan dan kesempatan

Faktor ini adalah biasanya terjadi diluar kemampuannya dan

berlaku bagi cara belajar pada orang dewasa. Misalnya seorang

anak yang memiliki intelegensi tinggi dan kondisi keluarga yang

baik namun letak rumah jauh dari sekolah sehingga harus naik

sepeda dan lelah sampai sekolah. Banyak pula anak yang tidak

dapat meningkatkan hasil belajarnya karena kesibukan.

Page 51: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA … · Tanggal : 15 Juli 2011 ... Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III SD SLB C ... memberikan izin dalam melakukan penelitian;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

34

4. Prestasi belajar

Prestasi belajar merupakan standar keberhasilan siswa dalam menyerap

beban kurikulum di sekolah yang sangat tergantung pada metode pembelajaran

sekolah itu sendiri. Pada pelaksanaannya terdapat beberapa faktor yang menjadi

pendukung meningkatnya prestasi belajar yaitu :

a. Faktor dalam diri sendiri diantaranya :

1. Kesehatan

2. Intelegensi

3. Minat dan motivasi

4. Cara belajar

b. Faktor dari lingkungan :

1. Keluarga

2. Sekolah

3. Masyarakat

4. Lingkungan sekitar

2. Tinjauan Matematika

1. Hakikat Matematika

Pada saat ini banyak pihak yang mencampuradukkan antara matematika,

aritmatika, atau berhitung. Matematika lebih luas dari pada aritmatika. Miller, Butler,

& Lee, Rivera, Smith, Goodwin, & Bryant dalam Nicki Anzelmo-Skelton

mengemukakan Mathematics is an important curricular area affecting all aspects of

an individual’s life including formal education, leisure activities, employment, and

day-to-day living. Menurut Johnson dan Myklebust dalam Mulyono Abdurrahman

(1999:252) matematika adalah bahasa simbolis yang fungsi praktisnya untuk

mengekspresikan hubungan-hubungan kuantitatif dan keruangan sedangkan fungsi

teoritisnya adalah untuk memudahkan berpikir. Sedangkan Lerner dalam Mulyono

Abdurrahman (1999:252) mengemukakan bahwa matematika di samping sebagai

bahasa simbolis juga merupakan bahasa universal yang memungkinkan manusia

Page 52: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA … · Tanggal : 15 Juli 2011 ... Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III SD SLB C ... memberikan izin dalam melakukan penelitian;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

35

memikirkan, mencatat, dan mengkomunikasikan ide mengenai elemen dan kuantitas.

Kline (dalam Mulyono Abdurrahman (1999:252) juga menyatakan bahwa

matematika merupakan bahasa simbolis dan cirri utamanya adalah penggunaan cara

bernlar dedukatif, tetapi juga tidak melupakan cara bernalar induktif. Sedangkan

menurut NRC dalam Fajar Shadiq (2009:5) mengemukakan bahwa “Mathematics is a

science of patterns and order” yang dapat diartikan matematika adalah ilmu yang

membahas pola atau keteraturandan tingkatan. De Lange dalam Fajar Shadiq (2009:5)

lebih jelas memaparkan :

“Mathematics could be seen as the language that describes patterns both patterns in

nature and patterns invented by the human mind. Those patterns can either be real or

imagined, visual or mental, static or dynamic, qualitative or quantitative, purely

utilitarian or of little more than recreational interest. They can arise from the world

around us, from depth of space and time, or from the inner workings of the human

mind.”

Menurut Paling (dalam Mulyono Abdurrahman (1999:252) ide manusia

tentang matematika berbeda-beda, tergantung pada pengalaman dan pengethuan

masing-masing. Ada yang berpendapat bahwa matematika hanya perhitungan yang

mencakup tambah, kurang, kali dan bagi. Akan tetapi ada pula yang melibatkan

topik-topik seperti aljabar, geometri, dan trigonometri. Namun, banyak yang

berpendapat bahwa matematika mencakup hal-hal yang berkaitan dengan berpikir

logis. Selanjutnya Paling mengemukakan bahwa matematika adalah suatu cara untuk

menemukan jawaban terhadapa masalah yang dihadapai manusia, suatu cara

menggunakan informasi, menggunakan pengetahuan tentang bentuk dan ukuran,

menggunakan pengetahuan tentang menghitung, dan terpenting adalah memikirkan

dalam diri manusia itu sendiri dalam melihat dan menggunakan hubungan-hubungan.

Berdasarkan pendapat Paling diatas dapat diketahui bahwa demi mendapatkan

jawaban dari setiap masalah yang dihadapinya manusia akan menggunakan :

a. Informasi yang berkaitan dengan masalah yang dihadapi

b. Pengetahuan tentang bilangan, bentuk, dan ukuran

c. Kemampuan untuk menghitung

Page 53: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA … · Tanggal : 15 Juli 2011 ... Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III SD SLB C ... memberikan izin dalam melakukan penelitian;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

36

d. Kemampuan untuk mengingat dan menggunakan hubungan-hubungan

Dari berbagai pendapat tentang hakikat matematika yang telah dikemukakan

dapat disimpulkan bahwa definisi tradisional yang menyatakan bahwa matematika

sebagai ilmu tentang kuantitas (the science of quantity) atau ilmu tentang ukuran

diskrit dan berlanjut (the science of discrate and continuous) oleh Runes dalam

Mulyono Abdurrahman (1999:252) telah ditinggalkan dan secara kontemporer

pandangan tentang hakikat matematika lebih ditekankan pada metodenya dari pada

pokok persoalan matematika itu sendiri.

Bidang studi matematika yang diajarkan di SD mencakup tiga cabang yaitu

aritmatika, aljabar dan geometri. Dali S. Naga dalam Mulyono Abdurrahman

(1999:253) berpendapat bahwa aritmatika atau berhitung adalah cabang matematika

yang berkenaan dengan sifat hubungan bilangan nyata dengan perhitungan mereka

terutama menyangkut penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Setelah

beberapa waktu penggunaan bilangan sering diganti dengan abjad. Penggunaan abjad

dalam aritmatika inilah yang kemudian disebut aljabar oleh Dali S. Naga dalam

Mulyono Abdurrahman (1999:253). Berbeda dengan aritmatika dan aljabar, geometri

adalah cabang matematika yang berkenaan dengan titik dan garis Aleks Maryunis

dalam Mulyono Abdurrahman (1999:253). Titik adalah pernyataan tentang posisi

yang tidak memiliki panjang dan lebar sedangkan garis hanya dapat diukur

panjangnya.

Matematika perlu dipelajari siswa di bangku sekolah dasar hingga tingkat

menenengah atas. Cornelius dalam Mulyono Abdurrahman (1999:253)

mengemukakan alasan perlunya matematika di pelajari yaitu :

a. Matematika merupakan sarana berfikir yang jelas dan logis

b. Matematika merupakan sarana untuk memecahkan kehidupan sehari-

hari.

c. Merupakan sarana untuk mengenal pola hubungan dan generalisasi

pengalaman

d. Merupakan sarana untuk mengembangkan kreatifitas

Page 54: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA … · Tanggal : 15 Juli 2011 ... Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III SD SLB C ... memberikan izin dalam melakukan penelitian;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

37

e. Merupakan sarana untuk meningkatkan kesadaran terhadap

perkembangan budaya

Sedangkan menurut dalam Mulyono Abdurrahman (1999:253) berpendapat

bahwa matematika perlu diajarkan kepada siswa dikarenakan :

1. Digunakan dalam segala segi kehidupan

2. Semua bidang studi memerlukan keterampilan matematika yang sesuai

3. Memerlukan sarana komunikasi yang kuat, singkat dan yang sesuai

4. Dapat digunakan untuk menyajikan informasi dalam berbagai cara

5. Meningatkan kemampuar berfikir logis, ketelitian, dan kesadaran

keruangan

6. Memberikan kepuasan terhadap usaha memecahkan masalah yang

menantang.

2. Fungsi Matematika

Fungsi mattematika adalah untuk mengembangkan kemampuan

berkomunikasi dan simbol-simbol serta ketajaman penalaran yang dapat

membantu memperjelas dan menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan

sehari-hari.

3. Tujuan Matematika

Matematika memiliki tujuan yang terbagi menjadi dua yaitu tujuan

matematika sekolah umum dan tujuan matematika sekolah khusus

a. Tujuan umum diberikannya matematika dijenjang sekolah dasar yaitu :

1. Mempersiapkan siswa agar sanggup dalam menghadapi

perubahan keadaan dalam kehidupan melalui latihan bertindak

atas dasar pemikiran logis, rasional, kritis, cermat, jujur dan

efektif

Page 55: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA … · Tanggal : 15 Juli 2011 ... Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III SD SLB C ... memberikan izin dalam melakukan penelitian;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

38

2. Mempersiapkan siswa agar dapat menggunakan matematika dan

pola pikir matematika dalam kehidupan sehari-hari, dan dalam

mempelajari berbagai ilmu pengalaman.

b. Tujuan pengajaran matematika SLB-C adalah :

1. Menimbulkan dan mengembangkan keterampilan berhitung

dengan bilangan secara sederhana sebagai alat dalam kehidupan

sehari-hari

2. Menumbuhkan kemampuan siswa yang dapat dialih gunakan

melalui kegiatan matematika

3. Membentuk sikap logis, kritis, cermat, kreatif dan disiplin

Semua tujuan diatas dianggap tercapai jika siswa memiliiki kemampuan :

1. Membaca dan menulis lambang bilangan

2. Membaca dan menulis nama bilangan

3. Melakukan pengerjaan hitung dasar (+,-,x dan :) dengan cepat dan

benar

4. Menggunakan sifat-sifat sederhana pengerjaan hitung

5. Mengenal dan menemukan suatu pola atau keteraturan

6. Menunjukkan bangun datar dan bangun ruang sederhana

7. Melakukan pengukuran dan perhitungan sederhana tentang panjang,

keliling, luas, berat, volume, sudut, dan waktu

8. Membaca, menyajikan dan menafsirkan data sederhana

9. Memecahkan masalah melalui analisis sederhana (depdikbud 1996)

Setelah menilik tujuan matematika diatas maka untuk dapat mencapainya

tujuan itu perlu dilaksanakan cara mengajar matematika yang ditemukan oleh para

ahli.

Page 56: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA … · Tanggal : 15 Juli 2011 ... Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III SD SLB C ... memberikan izin dalam melakukan penelitian;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

39

4. Cabang Matematika

Berdasarkan pendapat Dali S. Naga dalam Mulyono Abdurrahman,

(1999:253) mengemukakan bahwa bidang studi matematika yang diajarkan di SD

mencakup tiga cabang yaitu:

a. Aritmatika yaitu cabang matematika yang berhubungan dengan sifat

hubungan bilangan-bilangan nyata dengan perhitungan terutama

menyangkut penjumlhan, pengurangan, perkalian, dan pembagian

b. Aljabar yaitu penggunaan abjad dan titik-titik sebagai lambang

bilangan yang diketahui

c. Geometri yaitu cabang matematika yang berkenaan dengan titik dan

garis

5. Pendekatan Dalam Matematika

Dalam pengajaran matematika, masing-masing didasarkan atas teori-teori

belajar yang berbeda. Menurut pendapat Mulyono Abdurrahman (1999:255) ada

empat pendekatan dalam pengajaran matematika yaitu :

a. Urutan belajar yang bersifat perkembangan menekankan pada :

1) Pengukuran

2) Penyediaan pengalaman

3) Pengajaran keterampilan

b. Pendekatan belajar terus

Menekankan pada pengajaran matematika melalui pengajaran

langsung dan terstruktur. Langkah pendekatan belajar tuntas dalam

bidang studi matematika adalah :

1) Menentukan sasaran

2) Menguraikan langkah-langkah

3) Menentukan langkah-langkah

4) Mengurutkan langkah-langkah untuk mencapai tujuan

Page 57: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA … · Tanggal : 15 Juli 2011 ... Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III SD SLB C ... memberikan izin dalam melakukan penelitian;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

40

c. Pendekatan strategi belajar

Menekankkan pada pengajaran bagaimana belajar matematika

d. Pendekatan pemecahan masalah

Menekankan pada pengajaran untuk berfikir tentang cara memecahkan

maslah dan pemrosesan matematika

6. Bilangan Asli

Bilangan yang pertama kali di kenal adalah bilangan bulat positif. Bilangan

tersebut yang digunakan manusia untuk membilang benda-benda disekitar kita.

Bilangan bulat positif ini sering disebut bilangan asli atau bilangan alam (natural

number). Jika dibilangan-bilangan tersebut di susun secara sistematis dan dihimpun

dalam suatu himpunan terdapatlah suatu himpunan yang disebut himpunan bilangan

asli dengan lambing A, jadi himpunan bilangan asli biasa dinyatakan dengan :

A = {bilangan asli}

A= {1,2,3,4,5…..}

A = {x/x bilangan asli}

Bilangan asli dapat di gambarkan pada sebuah garis lurus dan ditunjukkan

sebagai titik-titik yang terletak berurutan pada jarak yang sama. Mengenai bilangan

asli ini matematikawan dari Italia bernama Peano di kutip Purwanto (2000:27)

mengemukakan postulat sebagai berikut :

a. Ada suatu bilangan asli 1 (satu)

b. Untuk setiap bilangan asli P terdapat tepat satu bilangan asli lain yang

disebut pengikut dari P dan di tulis P+

c. Tidak ada bilangan asli yang memiliki 1 sebagai pengikat

d. Jika p dan q dua bilangan asli sedemikian sehingga p+ = q+ maka p =

q

e. Postulat induksi : jika untuk sebarang K C memenuhi sifat-sifat

sebagai berikut :

1) 1 E K

Page 58: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA … · Tanggal : 15 Juli 2011 ... Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III SD SLB C ... memberikan izin dalam melakukan penelitian;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

41

2) Jika P E K maka p+ E K maka K himpunan bilangan asli.

Dari paparan tersebut dapat dilihat bahwa himpunan bilangan asli A =

{1,2,3,4,5,……} berdasarkan aksioma dan postulat Peano.

3. Tinjauan Macromedia Flash

1. Pengertian Media

Media merupakan kata yang berasal dari bahasa Latin medius yang berarti

tengah, perantara atau pengantar. Dalam bahasa arab media berarti wasaail yang

berarti perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Gagne

dalam Arief S. Sadiman, R. Rahardjo, Anung Haryono, dan Rahardjito (2009:6)

menyatakan media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang

dapat merangsangnya untuk belajar. Lain halnya dengan Briggs dalam Arief S.

Sadiman, R. Rahardjo, Anung Haryono, dan Rahardjito (2009:6) menyatakan bahwa

media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa

untuk belajar. NEA (National Education Association) berpendapat media adalah

bentuk komunikasi baik tercetak maupun audiovisual serta peralatannya. AECT

(Assosiation of Education and Communication Technology,1977) mengemukakan

media sebagai segala bentuk saluran yang dipergunakan untuk menyampaikan pesan

atau informasi. Dari berbagai pendapat ahli dapat disimpulkan bahwa :

a. Media pendidikan dapat diartikan sebagai hardware yaitu benda yang dapat

dideteksi dengan panca indera

b. Media pendidikan dapat diartikan sebagai software yaitu sesuatu yang

terdapat dalam hardware yang akan disampaikan kepada siswa

c. Media pendidikan di tekankan pada visual dan audio

d. Media pendidikan adalah alat bantu belajar diluar dan di dalam kelas

e. Media pendidikan adalah alat jembatan komunikasi antara siswa dan guru.

f. Media pendidikan dapat digunakan secara perorangan,masal,kelompok

besar dan kelompok kecil

Page 59: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA … · Tanggal : 15 Juli 2011 ... Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III SD SLB C ... memberikan izin dalam melakukan penelitian;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

42

g. Sikap, perbuatan, organisasi, strategi,dan manajemen yang berhubungan

dengan penerapan suatu ilmu

Terdapat beberapa pendapat mengenai media. Mc Luhan seorang ahli

komnikasi memberi batasan mengenai media yaitu mencakup semua alat komunikasi

dari seseorang ke orang lain yang tidak ada dihadapannya. Menurut pengertian ini

media komunikasi meliputi surat, televisi, film, dan telepon. Bahkan menurut

pegertian ini jalan dan jalur kereta api termasuk dari pengertian media dikarenakn

dapat digunakan oleh seseorang sebagai alat untuk berkomunikasi dengan orang lain

oleh Mc Luhan dalam Basuki Wibawa dan Farida Mukti (2001:11). Namun demikian

juga terdapat ahli yang beranggapan bahwa media itu hanya alat-alat penyalur

informasi yang canggih seperti televisi dan film saja.

Seorang professor dalam bidang pendidikan dari Syracuse University yang

bernama Romiszowski dalam Basuki Wibawa dan Farida Mukti (2001:12)

memberikan saran atas beberapa perbedaan mengenai perbedaan pendapat dari

definisi media tersebut yaitu mencakup media yang dapat digunakan secara efektif

untuk melaksanakan proses pengajaran yang direncanakan dengan baik. Akan tetapi

pengertian tersebut juga diinginkan juga meliputi media sederhana seperti film

bingkai (slide), gambar foto, diagram, dan gambar bagan yang dapat dibuat oleh guru.

Menurut Romiszowski dalam Basuki Wibawa dan Farida Mukti (2001:12)

media adalah pembawa pesan yang berasal dari suatu sumber pesan (yang dapat

berupa orang atau benda) kepada penerima pesan. Siswa adalah penerima pesan.

Pembawa pesan yaitu media berinteraksi dengan siswa melalui indera mereka. Siswa

dirancang untuk menerima informasi melalui inderanya dan bahkan siswa dirancang

untuk menggunakan kombinasi inderanya.

2. Peran dan Kegunaan Media

Media dalam proses belaja mengajar dapat digunakan melalui dua cara yaitu

sebagai alat bantu mengajar dan sebagai media belajar yang dapat digunakan sendiri

oleh siswa. Media yang dipakai sebagai alat bantu mengajar disebut dependent media.

Page 60: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA … · Tanggal : 15 Juli 2011 ... Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III SD SLB C ... memberikan izin dalam melakukan penelitian;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

43

Keefektifitasan media sebagai alat bantu tergantung pada cara dan kemampuan guru

yang memakainya. Selain itu media belajar yang dapat digunakan oleh siswa dalam

kegiatan belajar mandiri disebut independent media. Media ini dirangcang,

dikembangkan, dan diproduksi secara sistematik serta dapat menyalurkan informasi

secara terarah untuk mencapai tujuan instruksional tertentu. Misalnya, media film

bingkai bersuara, film rangkai bersuara, radio, TV, Video, film, dan media tercetak

seperti modul yang memang dirancang untuk belajar mandiri. Jenis media ini sangat

cocok dipakai dalam pembelajaran klasikal. Saat media ini dipakai pada pembelajaran

klasikal waktu yang tersedia dapat digunakan untuk berdiskusi hal-hal penting yang

belum dimengerti oleh siswa. Siswa diberi keleluasaan untuk mencari informasi

seluas mungkin dari media belajar lain. Dalam kegiatan ini media digunakan sebagai

pengganti fungsi guru untuk membeikan informasi atau isi pelajaran. Beberapa

keuntungan saat pembelajaran ini diterapkan yaitu :

a. Banyak waktu yang dapat dimanfaatkan oleh guru untuk membantu siswa

yang lemah. Jadi, saat sisw sibuk dengan kegiatannya guru dapat

membantu siswa yang membutuhkan

b. Siswa akan belajar secara aktif

c. Siswa dapat belajar sesuai dengan gaya dan kecepatan masing-masing

Namun, menyediakan media dan peralatan belajar yang cukup tidak boleh

diabaikan saat pembelajaran. Media dapat membantu guru memberikan informasi

dengan baik :

a. Media mampu memperlihatkan gerakan cepat yang sulit diamati dengan

cermat oleh mata biasa. Misalnya guru dapat menjelaskan posisi dan

gerakan pemain tenis yang sedang memukul bola dari video gerakan

lambat dan setelah itu siswa dapat menganalisis dan mendiskusikannya.

b. Media memperbesar benda-benda kecil yang tidak dapat dilihat oleh mata

telanjang. Misalnya guru dapat menjelaskan pelajaran biologi dengan

proyektor mikro untuk menayangkan kuman-kuman penyakit yang

Page 61: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA … · Tanggal : 15 Juli 2011 ... Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III SD SLB C ... memberikan izin dalam melakukan penelitian;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

44

terdapat diair limbah sehingga siswa lebih tertarik dalam mengikuti

kegiatan belajar mengajar.

c. Sebuah objek yang sangat besar dan tidak dapat dibawa di dalam kelas,

benda-benda tersebut dapat diganti dengan realita, gambar, film bingkai,

atau model yang digunakan guru dalam memberikan pelajaran dikelas.

d. Objek yang terlalu kompleks misalnya mesin atau jaringan radio, dapat

disajikan dengan menggunakan diagam atau model yang disederhanakan.

e. Media dapat menyajikan suatu proses atau pengalaman hidup yang utuh.

Misalnya siswa dapat mengetahui proses pembuatan atau pembangunan

jalan secara keseluruhan melalui film, video, atau film bingkai-bersuara.

3. Karakteristik Media

Telah kita ketahui bersama bahwa karakteristi suatu objek sangat tergantung

pada objek itu sendiri maupun dari sudut pandang mana objek itu dilihat.

a. Menurut Rudi Bretz dalam Basuki Wibawa dan Farida Mukti (2001:31)

yang mengklasifikasikan media berdasarkan karakteristik utamanya yaitu

suara, bentuk visual (ambar, garis, dan simbol), dan gerak. Selain itu dia

juga membedakan media transmisi dan media rekaman. Atas dasar itu

Bretz dalam Basuki Wijaya dan Farida Mukti (2001:31) menggolongkan

media menjadi tujuh kelas yaitu :

1) Media audio visual gerak

2) Media audio visual diam

3) Media audio semi gerak

4) Media visual gerak

5) Media visual diam

6) Media audio

7) Media cetak

Page 62: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA … · Tanggal : 15 Juli 2011 ... Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III SD SLB C ... memberikan izin dalam melakukan penelitian;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

45

e. Menurut L.J Briggs dalam Basuki Wijaya dan Farida Mukti (2001:33)

menggolongkan media dengan mengaitkan kesesuaian karakteristik

rangsangan yang dapat ditimbulkan oleh media tersebut dengan :

1) Karakteistik siswa

2) Persyaratan tugas

3) Materi

4) Transmisinya

Briggs mengidenifikasikan 13 macam media pengajaran yaitu objek, model,

suara langsung, rekaman audio, media cetak, pengajaran terprogram, papan tulis,

media transportasi, film rangkai, film, televisi, dan gambar.

Berdasarkan kedua contoh diatas dapat kita ketahui bahwa karakeritik media

sangat menentukan hasil penggolongan media pengajaran. Namun demikian,

pemahamankan karakteristik msing-masing media pengajaran ini akan sangat

membantu guru maupun pengembangan program dalam memilih media yang sesuai

dengan situasi belajar yang diharapkan.

4. Klasifikasi Media

Pada saat ini belum ada klasifikasi media yang berlaku umum dalam suatu

sistem pembelajaran yang telah disepakati. Namun demikian, apapun bentuk dan

tujuan pengklasifikasiannya hal tersebut dapat memperjelas kegunaan dan

karakteristik media itu sehingga dapat memudahkan kita dalam memilih nantinya.

Berikut ini beberapa pengklasifikasian media :

a. Media audio

Media ini berfungsi untuk menyaluran pesan audio dari sumber ke

penerima pesan. Pesan yang disampaikan dalam lambang-lambang auditif

verbal, nonverbalmaupun kombinasinya. Media audio ini sangat berkaitan

erat dengan indera pendengraran. Beberapa kelompok yang termasuk

dalam media audio yaitu radio, piringan audio, pita audio, tape recorder,

Page 63: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA … · Tanggal : 15 Juli 2011 ... Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III SD SLB C ... memberikan izin dalam melakukan penelitian;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

46

phonograph, telepon, laboratorium bahasa, public address system dan

rekaman tulisan jauh.

1) Radio

a) Fungsi siaran radio

Pada dasarnya siaran radio dalam program belajar-mengajar

berfungsi untuk :

(1) Meningkatkan kemampuan komunikasi radio

(2) Membuat suasana belajar menjadi lebih hidup

(3) Meningkatkan kemampuan apresiasi dan imajinasi terhadap

kejadian atau peristiwa yang sedang disiarkan

b) Kelebihan media radio

(1) Program siaran dapat direkam dan isi pesan dapat

dipergunakan berulang kali dengan konsisten

(2) Daya jangkauannya luas sehingga dapat menjangkau daerah

terpencil

(3) Harganya terjangkau

(4) Dapat dipidah-pindah

(5) Program dapat diedit sesuai yang dikehendaki

(6) Dapat menyajikan laporan-laporan seketika

(7) Dapat mengatasi batasan ruang dan waktu

(8) Dapat memberikan suasana alam nyata dengan berbagai teknik

dan efek suara, cocok untuk mengajarkan musik, sejarah,

drama dan bahasa

(9) Dapat menyiarkan kejadian khusus, aktual, dan peristiwa

historis

c) Keterbatasan media radio

(1) Penyesuaian jadwal siaran dan jadwal sekolah umumnya sulit

(2) Sifat komunikasinya satu arah

(3) Hanya mengunakan medium audio saja

Page 64: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA … · Tanggal : 15 Juli 2011 ... Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III SD SLB C ... memberikan izin dalam melakukan penelitian;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

47

(4) Sulit konrol artinya pendengaran tak dapat menghentikan

siaran sebentar untuk berdiskusi atau minta untuk mengulas

bagian yang kurang jelas.

2) Tape recorder dan pita audio

a) Fungsi tape recorder dan pita audio

(1) Meningkatkan komunikasi audio

(2) Membuat suasana belajar lebih mentap dan komunikatif

(3) Mengembangkan kemampuan apresiasi dan imajinasi siswa

terhadap hal-hal yang sedang disajikan

b) Kelebihan recorder dan pita audio

(1) Lebih mudah dikontrol oleh guru yaitu dapat diulang-ulang bila

ada bagian tertentu yang terasa belum dipahami

(2) Cocok untuk pengajaran bahasa, musik, dan sebagainya

(3) Tidak terikat jadwal dan waktu penyiaran sebagaimana hal

pada media radio

(4) Pemilihan dan penggunaan pita rekaman (pita audio) dapat

disesuaikan dengan kebutuhan

(5) Dapat digunakan untuk remediasi

(6) Praktis karena mudah dibawa-bawa dan dapat digunakan untuk

merekam, menampilkan dan bahkan untuk menghapus

rekaman

c) Keterbatasan recorder dan pita audio

(1) Daya jangkauannya agak terbatas

(2) Rekaman kadang-kadang mudah terhapus

(3) Biaya pengadaannya lebih mahal terutama untuk sasaran yang

luas

Page 65: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA … · Tanggal : 15 Juli 2011 ... Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III SD SLB C ... memberikan izin dalam melakukan penelitian;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

48

b. Media visual

Media visual dibagi menjadi dua yaitu media visual diam dan media visual

gerak. Pengklasifikasian yang tergolong media visual diam yaitu foto,

ilustrasi, flash card, gambaran pilihan dan potongan gambar, film bingkai,

film rangkai, transparansi, proyektor dan tachitoscopes serta grafik, bagan,

diagram, poster, gambar kartun, peta dan globe. Sedangkn media visual

gerak meliputi gambar-gambar proyeksi bergerak seperti film bisu dan

sebagainya.

1) Fungsi media visual

Media visual yang sering gunakan yaitu media gambar data, media

proyeksi diam, media grafis, dan media proyeksi bergerak. Fungsi dari

media visual tersebut adalah :

a) Mengembangkan kemampuan visual

b) Mengembangkan imajinasi anak

c) Membantu meningkatkan penguasaan anak terhadap hal-hal yang

abstrak atau peristiwa yang tidak mungkin dihadirkan di dalam

kelas

d) Mengembangkan kreativitas siswa

2) Kelebihan media visual

a) Umumnya murah harganya

b) Mudah didapat

c) Mudah digunakannya

d) Dapat memperjelas suatu masalah

e) Lebih realistis

f) Dapat membantu mengatasi keterbatasan pengamatan

g) Dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu

3) Keterbatasan media visual

a) Semata-mata hanya media visual

Page 66: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA … · Tanggal : 15 Juli 2011 ... Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III SD SLB C ... memberikan izin dalam melakukan penelitian;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

49

b) Ukuran gambar sering kali kurang tepat untuk pengjaran dalam

kelompok besar

c) Memerlukan ketersediaan sumber dan keterampilan dan kejelian

guru untuk dapat memanfaatkannya

4) Macam-macam media visual

a) Gambar datar

Media gambar datar ini sangat mudah didapatkan, murah harganya,

mudah dimengerti, dan dapat di nikmati di mana-mana. Media ini

dapat dimanfaatkan untuk memperkuat impresi, menambah fakta

baru, dan memberi arti dari suatu abstraksi. Contoh dari media

gambar datar yaitu foto, gambar ilustrasi, flash card, gambar

pilihan, dan potongan gambar.

(1) Foto

Pada saat ini sangatlah mudah mendapatkan foto sebagai media

pembelajaran. Bahkan, dibeberapa sekolah terdapat fotografer

amatir atau professional.

(2) Ilustrasi

Gambar ilustrasi sangatlah mudah ditemukan di buku

pelajaran. Guru dapat memanfaatkan gambar ilustrasi tersebut

untuk menjelaskan materi kepada anak. Guru yang

mengabaikan gambar ilustrasi ini dapat dikatakan tidak

memanfaatkan kelebihan salah satu media pengajaran.

(3) Flash cards

Flash card biasanya berisi kata-kata, gambar, atau

kombinasinya dan dapat digunakan untuk mengembangkan

perbendaharaan kata-kata dalam mata pelajaran bahasa pada

umumnya dan bahasa asing pada khususnya.

Page 67: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA … · Tanggal : 15 Juli 2011 ... Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III SD SLB C ... memberikan izin dalam melakukan penelitian;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

50

(4) Gambar pilihan dan potongan gambar

Guru dapat memperoleh potongan gambar dari buku, koran,

majalah dan lain-lain gambar-gambar tersebut dapat digunakan

untuk meningkatkan perbendaharaan kata anak. Gambar-

gambar itu dapat dikumpulkan dan dipilih untuk digunkan

sesuai topik yang akan dikembangkan.

b) Media proyeksi diam

Pesan yang akan disampaikan ke penerima dengan menggunakan

media ini harus diproyeksikan terlebih dahulu dengan proyektor

agar dapat dilihat oleh penerima pesan. Selain itu media ini hanya

visual sifatnya, tapi ada pula yang disertai rekaman audio (akan

dibahas dalam bagian audio visual diam). Media proyeksi diam ini

bertujuan untuk :

(1) Memberi informasi faktual

(2) Memberi persepsi yang benar dan cepat terutama dalam

pengembangan keterampilan

(3) Merangsang apresiasi terhadap seni, gejala alam, orang dan

sebagainya

(4) Memberi kerangka tindakan terhadap ketiga tujuan sebelumnya

Beberapa contoh media proyeksi diam yaitu film bingkai, film

rangkai, transparansi, proyektor tak tembus pandang, mikrofis,

overhead proyektor, stereo proyektor, micro proyektor, dan

tachitoscopes.

(1) Film bingkai

Media ini adalah suatu film transparan berukuran 35 mm,

biasanya dibingkai dengan ukuran 2 x 2 inci dengan bahan

plastik, atau karton. Kelebihan dari media ini adalah perhatan

siswa terpusat pada butir tertentu sehingga diperoleh

Page 68: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA … · Tanggal : 15 Juli 2011 ... Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III SD SLB C ... memberikan izin dalam melakukan penelitian;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

51

keseragaman pengamatan, merangsang siswa untuk berfikir,

lebih mudah dikontrol, dapat mengatasi keterbatasan ruang dan

waktu, dapat dikembangkan sendiri oleh guru. Namun demikin

media film bingkai juga memiliki kekurangan antara lain

mudah hilang atau lepas bila pengorganisasian dan

penyimpanannya tidak baik, semata-mata menyajikan objek-

objek secara diam, memerlukan ruang gelap atau ruang yang

dapat diatur cahayanya.

(2) Film rangkai (film strip)

Pada media ini gambar disusun secara urut dan menjadi satu

kesatuan. Ukuran filmnya biasanya sama dengan film bingkai,

hanya saja panjangnya tergantung pada isi film. Kelebihan

media ini adalahmudah dikontrol, urutan gambar pasti karena

sudah menjadi satu-kesatuan yang terangkai, mudah

penyampaiannya cukup digulung dan dimasukkan ke dalam

tempat khusus, tidak perlu dibingkai. Namun demikian terdapat

kekurangan pada media ini yaitu sulit di edit dan sulit di

kembangkan sendiri oleh guru karena biasanya memerlukan

keterampilan dan peralatan khusus.

(3) Transparansi

Transparansi biasanya disebut overhead tranparancy (OHT)

yaitu media visual yang dibuat diatas bahan transparan

misalnya plastik atau film acetate. Pada media ini memerlukan

proyektor untuk memproyeksikan pesan yang akan

disampaikan. Proyektor yang digunakan adalah overhead

proyektor (OHP). Penggunaan OHP dn OHT sebagai media

pembelajaran memiliki beberapa kelebihan yaitu dapat

digunakan di ruang biasa tidak perlu ruang gelap, sambil

mengajar guru dapat berhadapan dengan siswa, teknik

Page 69: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA … · Tanggal : 15 Juli 2011 ... Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III SD SLB C ... memberikan izin dalam melakukan penelitian;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

52

penyajian bervariasi, dapat digunakan berulang-ulang dan

mudah dikontrol. Namun demikian, kelemahan dari media ini

adalah OHP dimanfaatkan sebagai pengganti papan tulis

(padahal seharusnya saling melengkapi), perlu persiapan yang

baik, OHP masih merupakan barang-barang mahal bagi

kebanyakan sekolah.

(4) Proyektor tak tembus pandang (Opaque Proyektor)

Pada media proyektor ini pesan yang diproyeksikan berbentik

bahan yang tidak tembus pandang (opaque). Bahan tersebut

bisa berupa benda-benda datar, benda-benda tiga dimensi,

bahan cetak, ilustrasi dan sebagainya, hanya saja ukurannnya

perlu disesuaikan dengan kapasitas proyektornya. Kelebihan

dari media ini adalah cocok untuk semua mata pelajaran, tidak

perlu diproses dulu benda-benda yang akan dproyeksikan.

Namun kekurangan dari media ini adalah harus dipergunakan

diruang gelap dan sulit dibawa karena berat.

(5) Mikrofis (misrofiche)

Media ini adalah lembaran film transparan yang berisi pesan

dengan lambang-lambang visual yang diperkecil sedemikian

rupa sehingga tidak dapat dibaca dengan mata telanjang.

Dengan menggunakan media ini halaman cetak yang luas dapat

diringkas dalam bentuk film dengan perbandingan 1:12.

Bahkan dengan menggunakan media ini lima puluh halaman

buku biasa dapat diringkas dalam satu lembar mukrofis.

Namun, isi mikrofis dapat menggunakan alat pembaca kartu

mikro (micro card reader). Kelebihan dari media ini adalah

dapat menghemat ruangan dan praktis, mudah diproduksi, bisa

diproyeksikan ke layar. Namun demikian, media ini memiliki

Page 70: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA … · Tanggal : 15 Juli 2011 ... Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III SD SLB C ... memberikan izin dalam melakukan penelitian;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

53

keterbatasan yaitu mudah hilang bila tidak diorganisasi dengan

baik, mahal pembuatan masternya.

(6) Stereo proyektor, mikro proyektor, dan tachitoscopes

Pemakaian media ini sangatlah terbatas. Stereo proyektor

umumnya dipakai dalam bidang klinik laboratorium dan studi

analistis. Mikro proyektor banyak digunakan untuk studi dalam

ilmu biologi. Sedangkan tachitoscopes pada dasarnya adalah

peralatan proyektor diam yang dilengkapi dengan mekanisme

tertentu sehingga dapat menampilkan flash exposures. Alat ini

sangat tepat bila digunakan untuk meningkatkan kecepatan

membaca, ingatan, dan perhatian.

c) Media grafis

Media ini berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber ke

penerima pesan yang dinyatakan dalam simbol kata-kata, gambar

dan menggunakan ciri grafis yaitu garis. Selain itu juga memiliki

fungsi khusus yaitu menyederhanakan informasi dan memperjelas

sajian agar mudah dipahami dan mudah diingat. Dengan memiliki

beberapa fungsi tersebut media grafis dapat digunakan dalam

bidang bisnis, industri, periklanan, pemerintah, pendidikan, dan

pengajaran. Penggunaan media grafis pada umumnya

dikombinasikan dengan media lainnya. Beberapa contoh dari

media grafis diantaranya grafik, bagan, diagram, sketsa, poster,

gambar kartun, peta dan globe.

(1) Grafik

Grafik adalah gambar untuk memvisualisasikan pesan. Grafik

menunjukkan hubungan proporsional dan numerik yang

memungkinkan pembaca dapat memahami dengan tepat dan

Page 71: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA … · Tanggal : 15 Juli 2011 ... Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III SD SLB C ... memberikan izin dalam melakukan penelitian;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

54

cepat pesan yang disajikan. Media grafik memiliki fungsi

untuk menggambarkan data secara teliti, menggambarkan

perkembangan, membandingkan atau menghubungkan dua

peristiwa dengan singkat dan jelas. Media ini dibuat dengan

spesifik untuk kepentingan informasi, analisis, interpretasi,

atau komparasi. Empat macam grafik umum yang dipakai

adalah grafik garis, grafik batang, grafik lingkaran, dan grafik

piktorial.

(2) Bagan (Chart)

Media bagan berfungsi utntuk memvisualisasikan ide-ide atau

konsep-konsep yang sulit bila hanya disampaikan dalam

bentuk lisan atau tulisan saja. Menurut Kinder (1965) bagan

dapat diklasifikasikan menurut jenis, rancangan, media dan

materialnya. Berdasarkan rancangannya bagan dibedakan

menjadi tiga yaitu bagan balik (flipchart), bgan tertutup (strip

chart) dan poster. Dengan menggunakan bagan balik dan

bagan tertutup pesan dapat disajikan secara bertahap. Bagan

balik sering kali disebut lembar balik pada prinsipnya memat

semua pesan yang akan disampaikan. Tetapi pesan itu disajikan

secara bertahap. Tiap bagian pesan dituangkan pada lembaran

kertas yang berbeda. Bagan yang menyajikan pesan sekaligus

ada beberapa macam antara lain bagan pengalaman, bagan

arus,n pesan sekaligus ada beberapa macam antara lain bagan

pengalaman, bagan arus (menggambarkan arus suatu proses

atau menelusuri tanggung jawab dan hubungan arus antar

bagian), bagan pohon (bagan ini terdiri dari suatu hal yang

terpecah menjadi berbagai hal), bagan tabular

(menggambarkan data tabular), bagan proses (dapat

Page 72: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA … · Tanggal : 15 Juli 2011 ... Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III SD SLB C ... memberikan izin dalam melakukan penelitian;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

55

menggambarkan langkah dalam membuat sesuatu), bagan

waktu (menunjukkan hubungan antar peristiwa dan waktu).

(3) Diagram dan sketsa

Media diagram memiliki sifat abstraksi oleh karena itu

diperlukan latar belakang pengetahuan tertentu tentang pesan

yang didiagramkan itu supaya kita dapat memahaminya.

Misalkan diagram tentang dunia hewan, tidak semua orang

memahami diagram itu tanpa memiliki latar belakang

pengetahuan hewan. Sketsa adalah gambar sederhana yang

melukiskan bagian-bagian pokok yang tidak rinci. Dengan

pengunaan sketsa selaim menarik perhatian juga dapat

menghindri verbalisme dan dapat memperjelas pesan.

(4) Poster

Media poster biasanya bersifat simbolik yang dirancang untuk

memberika pesan dengan cepat dan ringkas. Poster yang baik

biasanya memiliki cirri-ciri berwarna, menyajikan ide tunggal,

tulisannya jelas, kaya dengan variasi, lugas, dan seringkali

mengandung pernyataan yang berlebihan. Media poster dapat

dibuat di atas kertas kain, batang kayu, seng dan bahan lainnya,

ukurannya tergantung kebutuhan dan dapat di pasang pada

tempat-tempat yang strategis.

(5) Gambar kartun

Gambar kartun adalah suatu gambar interpretative yang

menggunakan simbol-simbol dan kadang-kadang agak

berlebihan untuk menyampaikan pesan atau sikap terhadap

sesuatu, seseorang, situasi atau kejadian tertentu. Gambar

kartun biasanya hanya memuat esensi pesan yang harus

disampaikan dan dituangkan dalam gambar sederhana dan

tidak rinci dengan menggunakan simbol-simbol serta karakter

Page 73: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA … · Tanggal : 15 Juli 2011 ... Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III SD SLB C ... memberikan izin dalam melakukan penelitian;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

56

yang mudah dikenal dan dimengerti dengan cepat. Guru-guru

dapat menggunakan gambar kartun dalam proses belajar

melalui papan tulis, papan buletin, bahan edaran (handounts)

dan gambar proyeksi.

(6) Peta dan globe

Terdapat perbedaan tentang penggolongan peta dan globe. Ada

pakar yang menggolongkan ke dalam media grafis dan juga

terdapat pakar yang menggolongkan ke dalam media gambar

datar (flat picture). Media peta dan globe disajikan dengan

simbol-simbol, kata-kata, gambar dan garis. Media ini

disajikan untuk menunjukkan hubungan dan menyatakan data

lokasi. Media ini di gunakan untuk saling melengkapi dan

untuk membacanya harus memiliki kemampuan berfikir

tentang arti garis, warna dn simbol-simbol lainnya, dan mampu

menarik infomasi semaksimal mungkin tentang apa yang

dilihat. Peta dan globe memberi informasi tentang :

(a) Keadaan permukaan bumi (dataran, gunung, sungai,

dan perairan lainnya)

(b) Tempat (arah dan jarak satu sama lain)

(c) Data budaya dan kemasyarakatan, ekonomi dan ilmiah

Tujuan penggunaan peta dalam pembelajaran antara lain :

(a) Memberi pengetahuan relatif dan tetap tentang posisi

unit politik, daratan, wilayah perairan.

(b) Melengkapi pengetahuan dan infomasi tentang jarak,

arah, bentuk, dan ukuran suatu wilayah

(c) Merangsang minat dalam studi tentang kependudukan,

geografi dan sebagainya.

Dikarenakan tidak ada peta yang mampu mencapai tujuan di

atas maka ada data yang di rancang untuk tujuan antara lain :

Page 74: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA … · Tanggal : 15 Juli 2011 ... Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III SD SLB C ... memberikan izin dalam melakukan penelitian;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

57

(a) Peta politis fisik. Menggambarkan hubungan tertentu

antara satu daerah dengan penghuninya.

(b) Peta timbul merupakan model yang realtistis dari suatu

daerah dalam bentuk tiga dimensi. Dalam peta ini

perbedaan tinggi tanah dinyatakan dalam relief. Namun

demikian peta ini bertujuan untuk memberikan kesan

umum bagi pembacanya.

(c) Peta buta adalah peta yang tidak memuat sebuah nama

pun. Peta ini berfungsi untuk latihan mengingat nama,

letak kota, gunung, sungai, laut, dan sebagainya serta

hubungan satu dengan lainnya.

(d) Globe atau bola dunia adalah sejenis peta. Melalui

globe kita dapat melihat pembagian dataran dan lautan

secara keseluruhan pada globe itu. Selain itu melalui

globe kita dapat mendemonstrasikan seperti layaknya

bumi berputar pada sumbunya dan lebih mudah

diperoleh keterangan tentang arti khatulistiwa, garis

lintang, rute penerbangan dan sebagainya.

(e) Atlas adalah himpunan berbagai peta yang dijilid

menjadi satu. Dalam atlas terdapat peta yang

menggambrkan bagian-bagian dari dunia. Oleh karena

itu masing-masing again dapat dipelajari secara dalam.

c. Media Audio Visual

Media audio visual memiliki keefektifan penggunaannya bila

dibandingkan dengan media pesan visual saja (seperti gambar cetak yang

disusun berurutan). Ditinjau dari karakreristiknya media audio visual pada

dasarnya dapat dibedakan menjadi dua yaitu :

Page 75: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA … · Tanggal : 15 Juli 2011 ... Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III SD SLB C ... memberikan izin dalam melakukan penelitian;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

58

1) Media ausio visual diam misalkan “slow scan TV”, “ime shared TV”,

TV diam, film rangkai bersuara, film bingkai bersuara, halaman

bersuara, dan buku bersuara.

2) Media audio visual gerak misalkan film bersuara, pita video, film TV,

TV, holografi, video tapes dan gambar bersuara.

1) Televisi (TV)

Televisi adalah media yang menyampaian pesan melalui gambar

gerak yang dilengkapi suara. Beberapa jaringan televisi yang dapat

dimanfaatkan untuk pembelajaran yaitu TVRI, TV swasta, TV

pendidikan, Televisi siaran terbatas (Closed Circuit Television

CCTV) maupun jaringan TV luar negeri. Namun guru perlu

memanfaatkan program siaran televise yang tepat dan relevan

dengan tujuan belajar yang hendak dicapai. Kesulitan yang dialami

guru dalam penggunaan televisi sebagai media pembelajaran

diantaranya :

a) Mengontrol dan memilih program yang relevan

b) Dalam menyesuaikn jadwal siaran dengan jadwal sekolah

Namun demikian terdapat beberapa kelebihan dari televisi siaran

terbatas yaitu :

a) Siarannya dapat dikontrol oleh guru sehingga guru dapat

menetapkan program siaran yang tepat dan relevan

dengan kebutuhan siswanya

b) Dapat mengatasi kekurangan sarana dan prasarana.

Misalnya kurangnya guru mata pelajaran tertentu yang

bermutu di sekolah dapat diatasi dengan memanfaatkan

guru-guru ditelevisi

c) Dapat memanfaatkan sumber-sumber lokal untuk

kepentingan pengajaran

Page 76: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA … · Tanggal : 15 Juli 2011 ... Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III SD SLB C ... memberikan izin dalam melakukan penelitian;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

59

d) Dapat digunakan untuk meningkatkan keterampilan guru

dalam mengajar dengan menggunakan guru penyaji di

TV sebagai model

2) Film

Film dapat digunakan untuk media pengajaran. Film yang

digunakan biasanya berukuran 8 mm, 16 mm, 35 mm. Biasanya

film yang digunakan berukuran 16 mm. Pada awal perkembangan

film menyajikan pesan visual-gerak dan di akhir perkembangannya

film disajikan dengan audio visual gerak. Media ini memiliki

kelebihan yaitu :

a) Lebih mendekati realitas

b) Lebih menarik perhatian siswa

c) Dapat mengatasi keterbatasan indera penglihatan

d) Dapat diputar ulang

e) Dapat memperluas wawasan berpikir anak

f) Dapat mengatasi keterbatasan waktu dan ruang

g) Dapat menampilkan gerakan lambat dan gerakan yang

dipercepat

h) Dapat menggunakan suatu proses

Sedangkn keterbatasan dari media ini adalah :

a) Biaya produksinya tinggi

b) Pemakaiannya perlu ruang gelap

3) Video

Media video dapat menyampaikan pesan audio-visual-gerak dan

dapat menyajikan hal-hal nyata nyata maupun fiktif. Pesan yang di

sampaikan bersifat informatif, pendidikan, dan pengajaran.

Kelebihan video adalah :

a) Penyajiannya tidak memerlukan ruang gelap

b) Program dapat diputar berulang-ulang

Page 77: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA … · Tanggal : 15 Juli 2011 ... Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III SD SLB C ... memberikan izin dalam melakukan penelitian;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

60

c) Program sajian yang rumit atau berbahaya dapat direkam

sebelumnya sehingga waktu mengajar guru bisa

memusatkan perhatian dan penyajiannya

d) Mudah dikontrol oleh guru

Sedangkan keterbatasan dari media ini adalah :

a) Daya jangkaunnya terbatas

b) Sifat komunikasinya satu arah

c) Peralatannya cukup mahal

d. Media serbaneka

Banyak potensi di suatu daerah yang dapat dimanfaatkan untuk media

pengajaran seperti media tiga dimensi, teknik dramatisasi, sumber belajar

pada masyarakat, simulator dan sumber komputer. Beberapa diantaranya

memiliki kesamaan dengan media visual dan media audio visual. Namun

karena beraneka macam media pengajaran, terdapat media yang tidak

tergolong pada media audio, media visual, maupun media audio visual.

Berikut media yang tergolong dalam media serbaneka :

1) Papan tulis (boards)

Ada lima macam boards yang digunakan, antara lain :

a) Chalk boards

Untuk menggunakan media ini sebagai media pembelajaran perlu

dirancang penggunaannya. Media ini biasanya bersifat permanen

di kelas tetapi ada juga yang tidak. Biasanya terbuat dari papan dan

berwarna hitam yang selanjjutnya dinamakan blackboard. Namun,

pada saat ini banyak chalkboard yang beraneka warna. Chalkboard

banyak terbuat dari bahan seperti asbes semen, pressed wood ,

woodfiber, mossy-surfaced glass, plastik atau vitreous-coutea stell

boards. Media ini banyak digunakan untuk :

(1) Memperjelas ide yang rumit

Page 78: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA … · Tanggal : 15 Juli 2011 ... Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III SD SLB C ... memberikan izin dalam melakukan penelitian;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

61

(2) Menggambarkan pokok-pokok isi suatu pelajaran

(3) Suplemen dari suatu kegiatan pelajaran

(4) Menggambarkan garis besar prosedur dari suatu proses tertentu

dengan arah yang jelas

(5) Memvisualisasikan ide atau konsep yang abstrak

(6) Memotivasi siswa dengan cara menggambarkan suatu aktivitas

yang tepat

b) Papan buletin (Bulletin Board)

Media ini biasanya terbuat dari bahan gabus linoluim, kain guni

(burlap) atu bahan sejenis. Papan buletin di gunakan untuk :

(1) Memberi rangsangan pada kondisi kelas hingga menjadi

menarik

(2) Menciptakan kesiapan terutama untuk unit kerja yang baru

(3) Memberi jalan keluar bagi siswa berbakat

(4) Membangkitkan semangat dan moral kelas

(5) Mengembangkan rasa memiliki dan tanggung jawab diantara

sesama siswa

c) Papan flannel (Flannel board)

Media ini banyak tersedia dalam berbagai warna, murah dan mudah

didapat. Bahan laken (flet) dengan bulu-bulu halus juga dapat

dimanfaatkan sebagai pengganti flannel walaupun harganya lebih

mahal. Flannel dan laken berfungsi untuk merekatkan gambar atau

pesan lainnya pada papan permanen. Namun, kekurangan dari media

ini adalah daya rekatnya kurang kuat. Untuk mengatasi

kekuranggannya digunakan bahan sturdy nylon yang disebut Hook-N-

looperboard. Media ini dapat digunakan untuk mengajarkan

membedakan warna, pengembangan perbendaharan kata-kata,

dramatisasi, mengembangkan konsep member pesan tentang pokok-

pokok cerita, membuat diagram, grafik dan seterunya.

Page 79: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA … · Tanggal : 15 Juli 2011 ... Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III SD SLB C ... memberikan izin dalam melakukan penelitian;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

62

d) Papan magnetik (Magnetic Board)

Jika pada flannel board gaya ikatannya didasarkan pada friksi yang

ditonjolkan, maka pada magnetic boards gaya itu digantikan oleh gaya

magnetik. Media papan magnetik pada dasarnya sama dengan

chalkboard, tetapi permukaan bagian belakang chalkboard tersebut

dilapisi dengan lembaran baja, sehingga ia akan mengikat bahan yang

ditempelkan pada board bila bahan yang dimaksud bersifat magnetik

atau dilapisi bahan magnetik. Bahan ini mudah didapat dan banyak

dijual. Media papan magnetik banyak digunakan oleh guru olahraga

misalkan untuk menerangkan strategi dan pergerakan posisi pemain

bola.

e) Papan listrik (Elektrik Board)

Prinsip dari media papan listrik adalah mencocokkan pertanyaan

dengan jawaban yang ditandai dengan menyalanya bola lampu. Bila

belajar dengan menggunakan papan listrik ini, siswa dapat menjawab

pertanyaan dengan memilih jawaban yang telah disediakan. Tugas

siswa adalah menekan tombol pada jawaban yang dipilih dan bila

benar lampu akan menyala.

2) Media tiga dimensi

Media tiga dimensi dapat memberikan suatu perasaan akan realita.

Media ini memberi pengalaman yang mendalam dan pemahaman yang

lebih lengkap akan benda-benda nyata. Unsur manipulasi merupakan

unsur penting dalam penggunaan media tiga dimensi. Media tiga

dimensi yang sering digunkan dalam pembelajaran adalah :

a) Modal dan Moks Ups

Media adalah perwujudan suatu benda secara terkala, yang

ukurannya mungkin sama, lebih kecil atau lebih besar dari

Page 80: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA … · Tanggal : 15 Juli 2011 ... Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III SD SLB C ... memberikan izin dalam melakukan penelitian;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

63

aslinya. Moks adalah perwujudan tiruan atau

penyederhanaannya. Sebagai media pengajarn model ungkin

umum dibandingkan mock-ups. Contoh model yang dapat dibuat

secara sederhana adalah piramida, kerucut. Bahan lain yang

dpaat digunkan antara lain kayu, tanah liat, plastik, logam kertas,

papier, mache dan benang. Namun, terdapat model yang

diperdagangkan secara komersial diantaranya building-bocks dan

miniature air planes. Model dapat dibedakan menjadi empat

macam yaitu :

(1) Model padat

Model padat biasanya memperlihatkan bagian permukaan

luar dari suatu objek. Contohnya model padat buatan.

(2) Model penampang potong

Media ini memperlihatkan bagaimana keadaan bagian dalam

dari suatu objek. Contohnya adalah susunan anatomi organ

tubuh manusia, mesin-mesin, dan lapisan bumi.

(3) Model konstruksi

Model konstruksi adalah suatu model yang terdiri dari

beberapa bagian objek secara lengkap. Bagian-bagian itu

dapat dirangkai menjadi satu konstruksi benda sesuai yang

diinginkan oleh orang yang merangkainya. Contoh dari

media ini adalah tubuh manusia, mata, badan, serangga,

bentuk geometrik

(4) Model kerja

Model kerja adalah tiruan dari suatu objek yang

memperhatikan cara kerja objek itu. Contohnya yaitu model

dari sistem pembangkit listrik, pemurnian air, mistar sorong,

derek, pompa air, dan mesin.

Page 81: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA … · Tanggal : 15 Juli 2011 ... Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III SD SLB C ... memberikan izin dalam melakukan penelitian;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

64

Beberapa hal yang perlu diperhatikan agar penggunaan model

sebagi media pembelajaran efektif adalah :

(1) Model harus digunakan di kelas dengan kondisi semenarik

mungkin

(2) Setiap orang dalam kelas itu harus dapat melihat model

dengan mudah

(3) Model harus digunakan dalam hubungnnya dengan materi

pelajaran lainnya

(4) Siswa perlu diberi kesempatan semaksimal mungkin untuk

menangani, mencoba, dan mengamati model, bertanya atau

membuat generalisasi

(5) Upaya objek, sampel atau model lain yang tak ada kaitanya

dengan topik yang dibicarakan dialihkan dari perhatian

siswa

(6) Bila perlu siswa dilatih untuk membuat model untuk

menjabarkan suatu objek atau prinsip yang ia pelajari.

b) Diaroma

Diaroma adalah pemandangan tiga dimensi dari sutu objek,

kejadian atau proses yang disusun atas berbagai simbol dan bahan-

bahan nyata yang bertujuan untuk menggambarkan pemandangan

yang sebenarnya. Walaupun hitungannya media ini mahal tetapi

untuk pembelajaran media ini dapat dibuat siswa dengan

menggunakan kotak kardus, peti kayu, atau kotak kayu. Diaroma

bermanfaat untuk mata pelajaran sejarah, geografi, bahkan dapat

dikembangkan untuk mata pelajaran lainnya.

Page 82: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA … · Tanggal : 15 Juli 2011 ... Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III SD SLB C ... memberikan izin dalam melakukan penelitian;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

65

c) Realita

Realita adalah benda-benda nyata seperti apa adanya atau aslinya

tanpa perubahan. Dengan memanfaatkan realita dalam proses

belajar siswa akan lebih aktif dapat mengamati, menangani

memanipulasi, mendiskusikan dan akhirnya dapat menjadi alat

untuk meningkatkan kemauan siswa untuk menggunkan sumber-

sumber belajar serupa. Penggunaan realita dalam proses belajar itu

sangat baik sebab dapat menampilkan ukuran, suara, dan gerakan.

Namun, terdapat beberapa hal yang perlu dipertimbangkan saat

guru menggunakan realita dalam pembelajaran yaitu :

(1) Karena benda nyata itu banyak macamnya, mulai dari benda-

benda hidup samppau benda-benda mati, maka perlu

dipertanyakan benda-benda atau makhluk hidup apakah yang

mungkin dapat dimanfaatkan di kelas secara efisien.

(2) Bagaimanakah caranya agar benda-benda itu sesuai dengan

pola belajar-mengajar di kelas

(3) Darimanakah kita dapat memperoleh benda-benda itu.

d) Sumber belajar pada masyarakat

Beberapa kegiatan seperti kemah kerja, pertukaran guru, dan

murid, raktek lapagan, karya wisata, survey, mengundang

penceramah kesekolah, dan proyek pengabdian pada masyarakat

mungkin dapat diprogramkan di sekolah. Jika kegiatan tersebut

dirancang sedemikian rupa maka dapat digunakan menjadi media

pembelajaran. Untuk dapat menemukan informasi di masyarakat

yang dapat digunakan untuk pembelajaran, guru memang harus

cukup energik dan imajinatif karena pemanfaatan sumber belajar

pada masyarakat tidak saja akan melibatkan orang, tempat, benda-

benda tetapi juga ide-ide dan semua itu akan menambahkan

vitalitas dan realitas belajar.

Page 83: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA … · Tanggal : 15 Juli 2011 ... Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III SD SLB C ... memberikan izin dalam melakukan penelitian;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

66

(1) Karya wisata

Karya wisata disini menyerupai kegiatan yang bersifat “short

trips walking trip” dan sejenisnya yang umumnya

memerlukan waktu tidak panjang (tidak terlalu lama)

walaupun sering kali juga memerlukan bantuan alat

transportasi. Ada beberapa langkah penting dalam

merencanakan dan melaksanakan karya wisata yaitu :

(a) Persiapan guru

Guru memiliki wewenang untuk membahas rincian

program seperti biaya, safety, kepanitiaan,

transportasi, menghubungi orang tua dan sebagainya.

(b) Persiapan murid

Guru dan murid mendiskusikan alasan untuk

melaksanakan karya wisata, merencanakan kegiatan

dan sebagainya.

(c) Persiapan lapangan

Hal ini perlu dijaga agar siswa menunjukkan minat

tinggi selama karya wisata, sopan, tepat waktu dan

tidak banyak mengganggu pekerjaan petugas atau

pengelola dari objek yang di tinjau

(d) Tindak lanjut

Guru dan murid mendiskusikan tujuan karya wisata,

mendengarkan laporan panitia, menggali kelebihan

dan kekurangannya, memamerkan foto hasil

dokumentasi selama karya wisata dan tentunya juga

menulis ucapan terima kasih kepada berbagai pihak

yang telah membantu suksesnya program karya

wisata.

Page 84: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA … · Tanggal : 15 Juli 2011 ... Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III SD SLB C ... memberikan izin dalam melakukan penelitian;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

67

(e) Evaluasi

Menilai tercapai tidaknya tujuan yang telah

dicanangkan.

(2) Kemah Kerja

Beberapa sekolah sudah menjadikan kegiatan kemah kerja

sebagai program sekolah dan agar kegiatan ini dapat berhasil

harus direncanakan dengan baik, melibatkan guru-guru yang

berbakat, konselor, dan staff yang sudah terlatih. Kemah

kerja yang dilaksanakan sekolah umumnya meliputi

kegiatan :

(a) Membaca, berdiskusi, menulis, mendengarkan ceramah

(b) Atletik , drama, mendaki gunung, kegiatan kerajinan

dan keterampilan

(c) Membuat peralatan sederhana (tempat tidur, api, dan

sebagainya), membersihkan sarana, dan kegiatan

higiene dan keselamatan kerja

Selain itu yang perlu digaris bawahi adalah anak pada

umumnya senang berkemah dan program kemah kerja

sangat mendukung fungsi pendidikan.

Menurut Edgar Dale di kutip Thomas Wibowo Agung Suyjiono (2005:79)

menyebutkan bahwa dalam dunia pendidikan, penggunaan media, bahan, sarana

belajar sering kali menggunakan prinsip kerucut pengalaman yang membutuhkan

media belajar seperti buku teks, bahan belajar yang di buat oleh guru dan “audio-

visual”.

Page 85: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA … · Tanggal : 15 Juli 2011 ... Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III SD SLB C ... memberikan izin dalam melakukan penelitian;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

68

Gambar 1. Kerucut Pengalaman Edgar Dale

5. Pengertian Macromedia Flash

Flash merupakan program terkini, mudah berdaya guna untuk membuat

animasi dari yang sederhana sampai kompleks seperti multimedia dan aplikasi web

yang disajikan secara menarik dan interaktif.

Berdasarkan penjabaran yang telah disampaikan di atas dapat di ketahui

bahwa macromedia flash adalah media terkini yang dapat di digunakan dalam

pembelajaran yang dapat memadukan visual dan audio secara apik.

6. Kemampuan Macromedia Flash

Macromedia flash versi 5.0 adalah salah satu versi macromedia.

Kemampuan yang dimiliki adalah :

a. Animasi dan gambar yang dibuat flash aakan tetap terlihat bagus pad ukuan

window dan resolusi layar berapapun. Semua ini karena flash dibuat

dengan teknologi vector graphics yang mendiskripsikan gambar memakai

garis dan kurva sehingga ukurannya dapat diubah sesuai dengan kebutuhan

tanpa mengurangi atau mempengaruhi kualitas dari gambar tersebut.

Page 86: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA … · Tanggal : 15 Juli 2011 ... Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III SD SLB C ... memberikan izin dalam melakukan penelitian;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

69

Kualitas gambar flash ttidak seperti gambar bitmap lainnya yang digunakan

pada web seperti gambar bitmap lainnya yang digunakan pada web seperti

bmp, jpg, dan gif yang gambarnya akan pecah-pecah ketika ukurannya

dibesarkan atau diubah karena dibuat dengan kumpulan titik-titik.

b. Waktu loading (kecepatan gambar atau animasi yang muncul) lebih cepat

dibandingkan dengan pengolah animasi lainnya seperti animated gifs dan

java applet.

c. Mampu membuat website yang interaktif karena user dapat menggunakan

keyboard atau mouse untuk berpindah ke bagian lain dari halaman web

atau movie, memindahkan objek, memasukkan informasi di form.

d. Mampu menganimasi grafis yang rumit dengan sangat cepat sehingga

membuat animasi layar penuh bisa langsung disambung kesitus web.

e. Mampu secara otomatis mengerjakan sejumlah frame antara awal dan akhir

sebuah urutan animasi sehingga tidak membutuhkan waktu yang lama

untuk membuat berbagai animasi.

f. Mudah diintegrasikan dengan program macromedia lainnya seperti

Macromedia dreamweaver dan macromedia fireworks. Disamping itu, tool-

tool yang digunakan hampir sama karena masih satu keluarga buatan

macromedia

g. Dapat diintegrasikan dengan server side scripting seperti CGI, ASP dan

PHP untuk membuat aplikasi web database yang indah.

h. Dapat dipakai untuk membuat film pendek atau kartun, presentasi, iklan

atau web benner, animasi logo, control navigasi dan lain-lain.

7. Spesifikasi kebutuhan sistem

Untuk dapat menjalankan program macromedia flash 5 dibutuhkan spesifikasi

sistem sebagai berikut :

a. Untuk Microsoft Windows minimal prosesor Pentium intel 133 MHz (lebih

disarankan 200 MHz) dengan menjalankan windows 95 ke atas (termasuk

Page 87: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA … · Tanggal : 15 Juli 2011 ... Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III SD SLB C ... memberikan izin dalam melakukan penelitian;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

70

windows 2000) atau NT versi 4.0 atau yang terbaru. RAM yang dipakai

minimal 32 MB (tetapi lebih disarankan 64 MB ) dan kapasitas harddisk

kosong sebesar 40 MB dengan monitor warna yang resolusinya 800 x 600

lengkap dengan CD-ROM drive.

b. Untuk macintosh minimal power macintosh (lebih disarankan G3 keatas)

dijalankan sistem 8.5 atau sesudahnya. RAM yang dipakai minimal 32 MB

dengan kapasitas harddisk kosong sebesar 40 MB dan sebuah monitor

berwarna dengan resolusi 800 x 600 lengkap dengan CD-ROM drive.

8. Sistem Untuk Menjalankan Flash Player

Terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi hardware dan software agar

dapat memainkan flash player movie yang dijalankan dib rower yaitu :

b. Microsoft windows 95, NT 4.0 atau versi sesudahnya atau sebuah power

PC dengan sistem versi 8.1 atau versi sesudahnya

c. Netscape plugin yang bekerja dengan Netscape 3 atau sesudahnya

(Windows 95 dan Macintosh)

d. Untuk menjalankan Active X control diperlukan Microsoft Internet

Explorer versi 3.02 atau versi sesudahnya

e. Untuk menjalankan flash player java diperlukan browser yang mampu

menampung java

Apabila browser tidak dapat menampilkan flash maka dapat diaktifkan dengan

mengklik menu Tools >internet options…, kemudian pilih tab Security, klik tombol

custom level. Dengan demikian akan muncul window security settings. Cari bagian

active X control and plug-ins dan klik enable untuk semuanya. Jika sudah selesai klik

OK dan apabila menggunakan Netscape aktifkan juga plug-innya.

Page 88: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA … · Tanggal : 15 Juli 2011 ... Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III SD SLB C ... memberikan izin dalam melakukan penelitian;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

71

6. Menginstal Macromedia Flash 5.0

Untuk menginstal flah pada windows atau pada komputer macintosh langkahnya

adalah masukkan CD flash 5 ke CD-ROM drive pada komputer kemudian

lakukan :

a. Untuk windows, pilih start > run. Klik tombol browse dan pilih file

setup.exe yang terletak di CD flash 5. Klik OK pada kotak dialog run untuk

memulai instalansi. Untuk macintosh klik dua kali icon flash 5 installer

b. Ikuti instruksi yang ada dilayar

c. Jika selesai resartlah komputer

7. Menjalankan dan Mengakhiri Flash

Setelah menginstal untuk menguji program macromedia flash 5.0 adalah dengan

cara klik start > Programs > Macromedia flash 5 > Flash 5 dan untuk

mengakhirinya dengan klik menu file > exit.

B. Kerangka Berfikir

Menurut Suriasumantri dalam Sarwiji Suwandi (2008:61) mengemukakan

bahwa kerangka pemikiran adalah penjelasan sementara terhadap gejala-gejala yang

menjadi objek permasalahan. Kriteria utama agar kerangka pikiran dapat di terima

adalah harus ada alur pemikiran yang membuahkan kesimpulan yang berupa

hipotesis. Kerangka berfikir adalah sitesis antar variabel yang tersusun dari beberapa

teori yang telah dideskripsikan setelah itu dinalisis secara kritis dan sistematis

sehingga menghasilkan sebuah sintesis tentang hubungan variabel yang diteliti yang

selanjutnya akan digunakan untuk membuat hipotesis. Kerangka berfikir yang baik

memuat :

1. Variabel-variabel yang akan diteliti harus dijelaskan

2. Diskusi dalam kerangka berfikir harus dapat menunjukkan dan menjelaskan

peertautan atau hubungan antar variabel yang diteliti dan ada teori yang

mendasari.

Page 89: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA … · Tanggal : 15 Juli 2011 ... Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III SD SLB C ... memberikan izin dalam melakukan penelitian;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

72

Pada penelitian kali ini kerangka berfikir yang digunakan yaitu :

Gambar 2. Kerangka Berfikir

C. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan dugaan kerangka berfikir penelitian, maka rumusan hipotesis

tindakan dalam penelitian adalah : “ melalui penerapan macromedia flash dapat

meningkatkan prestasi belajar matematika konsep operasi bilangan asli bagi siswa

kelas III SLB C Setya Darma Surakarta”.

Kondisi Awal = Prestasi belajar matematika pada konsep prngurangan bilangan asli siswa

rendah

Perlakuan = Menggunakan macro media flash

Kondisi Akhir = Prestasi belajar matematika pada konsep pengurangan bilangan asli siswa

meningkat

Page 90: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA … · Tanggal : 15 Juli 2011 ... Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III SD SLB C ... memberikan izin dalam melakukan penelitian;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

73

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Setting Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini mengambil lokasi di SLB C Setya Darma

Surakarta tahun ajaran 2010/2011. Tempat penelitian merupakan tempat untuk

memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian.

2. Waktu Penelitian

Waktu pelaksanaan penelitian akan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu :

a. Tahap persiapan, meliputi pengajuan judul, penyusunan proposal,

dan perijinan akan dilakukan bulan November 2010 – Februari 2011

b. Tahap penelitian, meliputi uji coba, pengambilan data, dan analisa

data akan dilakukan bulan Maret – April 2011

c. Tahap penyusunan laporan penelitian dilakukan bulan Mei - Juni

2011

B. Subjek Penelitian

Pada suatu penelitian terdapat subjek penelitian yang harus di penuhi demi

keberhasilan penelitian yang dilaksanakan dan sangat bersinggungan dengan setting

penelitian yang akan dilaksanakan oleh peneliti. Pada penelitian tindakan kelas kali

ini subjek penelitian adalah siswa dan guru matematika SLB C Setya Darma

Surakarta. Siswa yang dimaksud adalah siswa kelas III dan peneliti sendiri sebagai

guru. Siswa kelas III SD di SLB Setya Darma Surakarta berjumlah 3 orang yaitu :

Page 91: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA … · Tanggal : 15 Juli 2011 ... Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III SD SLB C ... memberikan izin dalam melakukan penelitian;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

74

Tabel 6. Daftar Siswa Kelas III SD di SLB C Setya Darma Surakarta

No Nama L/P Agama TTL Nama

Orang Tua

Pekerjaan Alamat

1 IN L Kristen Surakarta,

05-05-1998

S Satpam Kentingan

Kulon Rt 1/10

2 AJ L Islam Surakarta,

16-01-1995

S Swasta Pranit, Rt 4/11

Surakarta

3 VI P Islam Surakarta,

03-07-2001

D Swasta KD Tungkul Rt

5/7 Surakarta

Penelitian tindakan kelas yang dalam istilah bahasa inggris di sebut

Classroom Action Research (CAR) dibentuk dari tiga kata pengertian yaitu :

a. Penelitian yang dapat diartikan suatu kegiatan atau metode yang di

gunakan peneliti untuk memperoleh segala informasi yang di butuhkan

mengenai objek yang di teliti dan ingin memperbaiki atau meningkatkan

objek penelitian tersebut.

b. Tindakan adalah suatu hal yang dilakukan untuk mencapai tujuan awal

siklus di rancang untuk siswa.

c. Kelas adalah ruang dimana siswa secara bersama-sama mendapatkan

transfer ilmu dari guru.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas

kegiatan yang dilakukan guru di kelas terhadap siswa. Penelitian tindakan kelas yang

meluas di daerah barat sampai menjadi gerakan sosial di bidang pendidikan.

Page 92: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA … · Tanggal : 15 Juli 2011 ... Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III SD SLB C ... memberikan izin dalam melakukan penelitian;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

75

Gambar 3. Model Penelitian Tindakan Kelas

C. Data dan Sumber Data

Data yang merupakan segala bentuk hal yang ingin diketahui peneliti

sebagai acuan tindakan selanjutnya haruslah akurat dan tepat. Data yang ingin

dikupulkan peneliti pada penelitian kali ini adalah :

a. Data mengenai prestasi belajar siswa pada akhir siklus

Sumber data yang akan di gunakan adalah :

a. Informan atau nara sumber yaitu siswa kelas III dan guru kelas III

Refleksi

Refleksi

Perencanaan

Pengamatan

Perencanaan

Pengamatan

SIKLUS I

SIKLUS II

Pelaksanaan

Pelaksanaan

?

Page 93: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA … · Tanggal : 15 Juli 2011 ... Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III SD SLB C ... memberikan izin dalam melakukan penelitian;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

76

D. Teknik Pengumpulan Data

Pada penelitian kali ini peliti melaksanakan prosedur pengumpulan data

dengan :

1. Tes

Tes yang digunakan untuk mengukur seberapa jauh hasil yang diperoleh

siswa setelah kegiatan pemberian tindakan dilakukan. Tes diberikan saat

awal penelitian yang berguna untuk mengetahui sejauh mana kemampuan

siswa dalam berhitung. Selain itu tes juga dilakukan diakhir pemberian

tindakan guna mengetahui peningkatan kemampuan berhitung pada anak.

Secara tes berasal dari bahasa Perancis kuno testum dengan arti piring untuk

menyisihkan logam-logam mulia (menggunakan alat berupa piring itu akan

dapat diperoleh jenis-jenis logam mulia yang nilainya sangat tinggi).

Menurut Anne anastasi dalam Anas sudijono (1996:66) karena tes memiliki

standar yang objektif dan dapat digunakan secara meluas sehingga dapat

digunakan untuk mengukur dan membandingkan keadaan psikis atau tingkah

laku seseorang.

2. Observasi

Observasi adalah cara menghimpun bahan-bahan keterangan (data) yang

dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis

terhadap fenomena-fenomena yang sedang dijadikan sasaran pengamatan.

Observasi ini dapat digunakan untuk menilai tingkah laku individu atau

proses terjadinya suatu kegiatan yang diamati, baik dalam situasi yang

sebenarnya maupun dalam situasi buatan.

Observasi dapat dilakukan secara partisipatif (participant observation)

muaupun nonpartisipatif (nonparticipant observation). Observasi juga dapat

dilakukan dengan bentuk observasi eksperimental (experimental

observation). Pada observasi berpatisipasi, observer melakukan kegiatan

penilaian sedangkan pada observasi nonpartisipasi evaluator berada “di luar

Page 94: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA … · Tanggal : 15 Juli 2011 ... Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III SD SLB C ... memberikan izin dalam melakukan penelitian;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

77

garis” seolah-olah menjadi penonton belaka. Pada observasi eksperimental

memerlukan perencanaan dan persiapan yang benar-benar matang, berbeda

dengan observasi yang dilakukan dalam situasi wajar yang dapat dilakukan

secara sepintas lalu saja.

Observasi yang dilakukan secara sistematis dan dengan landasan pada

kerangka kerja yang memuat faktor-faktor yang telah dikategorikan di sebut

observasi sistematis (systematic observation). Namun, juga terdapat

observasi yang tidak dibatasi oleh kerangka kerja dan hanya dibatasi oleh

tujuan itu sendiri disbut dengan observasi nonsistematis. Kelebihan dari

observasi adalah :

a) Data observasi itu diperoleh secara langsung di lapangan

b) Data hasil observasi dapat mencakup berbagai aspek kepribadian

masing-masing individu peserta didik

Selain itu terdapat kekurangan dari observasi yaitu :

a) Observasi sebagai salah satu alat evaluasi hasil belajar tidak selalu

dapat dilakukan dengan baik dan benar oleh para pelajar

b) Kepribadian dari observer atau evaluator juga acapkali mewarnai

atau menyelinap masuk ke dalam penilaian yang dilakukan dengan

cara observasi

c) Data yang diperoleh dari kegiatan observasi umumnya baru dapat

menungkapkan kulit luarnya saja.

E. Validitas Data

Pelaksanaan penelitian yang telah dilakukan tentunya menghasilkan data yang

perlu di uji kebenarannya. Proses uji validitas yang digunakan peneliti kali ini adalah

validitas isi. Validitas isi yaitu validitas yang diperoleh setelah dilakukan

penganalisisan, penelusuran atau pengujian terhadap isi yang terkandung dalam tes

hasil belajar tersebut. Vadliditas isi ditilik dari segi isi tes itu sendiri sebagai alat

pengukur hasil belajar yaitu sejauh mana tes hasil belajar sebagai alat pengukur hasil

Page 95: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA … · Tanggal : 15 Juli 2011 ... Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III SD SLB C ... memberikan izin dalam melakukan penelitian;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

78

belajar peserta didik, isinya telah dapat mewakili secara representative terhadap

keseluruhan materi atau bahan pelajaran yang seharusnya diteskan (diujikan). Expert

Opinion yaitu dengan meminta pendapat dan dukungan dari pembimbing untuk

memeriksa segala yang berhubungan dengan penelitian yang telah dilakukan.

F. Teknis Analisis Data

Dalam penelitian tindakan kelas kali ini peneliti menggunakan dua teknik

analisis data yaitu dengan teknik analisis data deskriptif komparatif yaitu

membandingkan data pra siklus, di akhir siklus I dan di akhir siklus II. Dan diskriptif

kritis untuk menganalisis data hasil observasi.

G. Indikator Kinerja/keberhasilan

Keberhasilan pelaksanaan penelitian tindakan kelas dipengaruhi oleh beberapa

faktor yang dapat dilihat dari empat langkah PTK yaitu :

1. Rencana

Rencana adalah rangkaian tindakan yang berurutan untuk memperbaiki

pembelajaran. Selain itu harus berorientasi ke depan dan mampu menjawab

tantangan yang muncul.

2. Tindakan

Tindakan harus terkontrol, hati-hati dan merupakan kegiatan praktis yang

terencana.

3. Observasi

Observasi harus fleksibel dan terbuka sehingga dapat mencatat gejala yang

muncul dilapangan.

4. Refleksi

Merupakan sarana untuk melakukan pengkajian kembali tindakan yang telah

dilakukan terhadap subjek penelitian dan telah dicatat dalam observasi dan

dapat diralisasikan melalui diskusi dengan partisipan atau teman sejawat.

Page 96: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA … · Tanggal : 15 Juli 2011 ... Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III SD SLB C ... memberikan izin dalam melakukan penelitian;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

79

Agar penelitian yang dilakukan berhasil ada beberapa syarat yang harus

terpenuhi diantaranya :

1. Tekad, komitmen dan dedikasi

2. Tanggung jawab guru dan teman sejawat

3. Tindakan berdasarkan pengetahuan

4. Situasi dapat diubah

5. Pengajuan pertanyaan

6. Pemantauan sistematik

7. Penjabaran tindakan

8. Penjelasan tindakan yang meliputi identifikasi makna, mempertanyakan motif

tindakan dan evaluasi atas hasil, teorisasi

9. Penyajian laporan hasil PTK yang meliputi tulisan tentang hasil refleksi diri,

percakapan tertulis yang dialogis, narasi dan cerita, bentuk visual

10. Validasi pernyataan keberhasilan PTK

11. Pemahaman prosedur PTK yaitu penyusunan proposal PTK, pelaksanaan

rencana tindakan, analisis data, dan penulisan laporan PTK

Pada penelitian kali ini peneliti membuat indikator keberhasilan penelitian

yaitu anak mencapai nilai 60 dan nilai rerata dalam ulangan harian 65.

H. Prosedur Penelitian

Penelitian tindakan kelas berguna untuk meningkatkan kinerja guru serta hasil

belajar siswa. Penelitian tindakan kelas dapat digunakan untuk mengungkapkan

penyebab dari berbagai permasalahan yang dihadapi. Penelitian tindakan kelas

memiliki beberapa model diantaranya model Kemmis dan Mc Tanggart, model Elliot,

model Ebbutt dan model McKernan. Model-model penelitian tindakan kelas tersebut

pada akhirnya dikembangkan oleh Kurt Lewin yang digambarkan seperti serangkaian

langkah yang berbentuk spiral. Langkah-langkah tersebut memiliki empat tahap yaitu

planning (perencanaan), acting (tindakan), observing (pengamatan) dan reflekting

(refleksi).

Page 97: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA … · Tanggal : 15 Juli 2011 ... Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III SD SLB C ... memberikan izin dalam melakukan penelitian;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

80

Gambar 4. Langkah-langkah Penelitian Tindakan Kelas

1. Perencanaan

Dalam penelitian tindakan perencanaan mengacu kepada tindakan apa yang di

lakukan dengan mempertimbangkan keadaan dan suasana objektif dan

subjektif. Selain itu perlu juga dipertimbangkan tindakan khusus apa yang di

lakukan dan apa tujuannya. Setelah itu di lanjutkan dengan menyusun

gagasan-gagasan dalam bentuk rencana yang di rinci. Kemudian gagasan

tersebut di persempit atau di perhalus dengan menghilangkan hal-hal yang

tidak penting dan memusatkan perhatian pada hal yang penting dan

bermanfaat bagi perbaikan. Secara rinci tahapan perencanaan terdiri dari :

a. Mengidentifikasi dan menganalisis masalah yaitu masalah tersebut

dapat dimengerti dan faktual di lapangan.

b. Menetapkan alasan mengapa penelitian ini dilakukan.

c. Merumuskan permasalahan.

d. Menetapkan cara yang akan dilakukan untuk menemukan jawaban .

Page 98: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA … · Tanggal : 15 Juli 2011 ... Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III SD SLB C ... memberikan izin dalam melakukan penelitian;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

81

e. Menentukan cara untuk menguji hipotesis tindakan dengan

menjabarkan indikator-indikator keberhasilan serta berbagai

instrument pengumpulan data yang dapat dipakai untuk menganalisis

indikator keberhasilan itu.

f. Membuat secara rinci rancangan tindakan.

2. Pelaksanaan tindakan

Pada tahap pelaksanaan tindakan, rancangan strategi dan skenario penerapan

pembelajaran akan dilaksanakan. Namun, sebelumnya rancangan tersebut

telah di komunikasikan kepada guru sehingga dalam pelaksanaannya dapat

sesuai dengan skenario yang telah di rancang. Sehingga diharapkan tercipta

pelaksanaan tindakan yang baik dan wajar.

3. Observasi dan evaluasi

Hal yang perlu diperhatikan dan tidak dapat dilupakan adalah saat melakukan

tindakan hendaknya juga melakukan pemantauan dengan cermat tentang

keadaan yang terjadi selama tindakan. Dalam tahap ini peneliti melakukan

pengamatan dan mencatat semua hal yang diperlukan dan terjadi selama

pelaksanaan tindakan berlangsung.

4. Refleksi

Pada tahap ini peneliti mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah

dilakukan, berdasarkan data yang telah terkumpul kemudian dilakukan

evaluasi guna mnyempurnakan tindakan berikutnya. Dalam penelitian

tindakan kelas refleksi mencakup beberapa langkah yaitu analisis, sintesis,

dan penilaian terhadap hasil pengamatan atas tindakan yang dilakukan.

Menurut Hopkins dalam Suharsimi Arikunto, Suhardjono, dan Supardi

(2007:80) jika terdapat masalah dari proses refleksi maka dilakukan proses

pengkajian ulang melalui siklus berikutnya yang meliputi kegiatan

Page 99: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA … · Tanggal : 15 Juli 2011 ... Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III SD SLB C ... memberikan izin dalam melakukan penelitian;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

82

perencanaan ulang, tindakan ulang, dan pengamatan ulang sehingga

permasalahan dapat teratasi.

Pada penelitian kali ini terdiri dari dua siklus dan lebih rinci dapat

digambarkan dalam prosedur penelitian berikut ini :

Tabel 7. Prosedur Penelitian

Siklus I

1 Penyusunan rencana

tindakan

1. Merencanakan pembelajaran yang

akan diterapkan dalam PBM

2. Menentukan pokok bahasan

3. Mengembangkan skenario

pembelajaran

4. Menyiapkan sumber belajar

5. Mengembngkan format evaluasi

6. Mengembangkan format observasi

2 Pelaksanaan tindakan

1.Menerapkan tindakan yang

mengacu pada skenario

pembelajaran

3 Pengamatan

1. Pengamatan dilakukan bersamaan

dengan tindakan dengan

menggunakan instrumen yang

telah tersedia. Fokus pengamatan

adalah kegiatan siswa dengan

menggunkan sesuatu yang sesuai

dengan skenario pembelajaran

4 Refleksi

1. Hasil pengamatan dinalisis untuk

memperoleh gambaran

bagaimana dampak dari tindakan

yang dilakukan, hal apa saja yang

Page 100: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA … · Tanggal : 15 Juli 2011 ... Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III SD SLB C ... memberikan izin dalam melakukan penelitian;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

83

perlu diperbaiki dan apa saja yang

harus menjadi perhatian pada

tindakan selanjutnya.

Siklus II

1

Perencanaan dan

penyempurnaan

tindakan

1. Berdasarkan hasil dari siklus I

dilakukan penyempurnaan

tindakan

2. Pengamatan program tindakan II

2 Tindakan 1. Pelaksanaan program tindakan II

3 Pengamatan 1. Pengumpulan data tindakan II

4 Refleksi 1. Evaluasi tindakan II (berdasarkan

indikator pencapaian)

Kesimpulan

Page 101: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA … · Tanggal : 15 Juli 2011 ... Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III SD SLB C ... memberikan izin dalam melakukan penelitian;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian

1. Diskripsi Kondisi Awal

Pada bagian awal bab ini dipaparkan gambaran kondisi awal prestasi belajar

matematika pada konsep operasi pengurangan bilangan asli siswa kelas III SD

SLB C Setya Darma Surakarta.

Prestasi belajar siswa kelas III SD SLB C Setya Darma Surakarta masih

rendah. Guru melaksanakan pembelajaran secara klasikal dengan metode ceramah

dan media papan tulis. Materi pelajaran dikemas dengan alokasi 3 x 30 menit.

Guru mengawali pembelajaran dengan kegiatan apersepsi yaitu dengan berdoa

bersama, mengabsen siswa dan sedikit memberi motivasi kepada siswa.

Guru menyampaikan materi pengurangan dengan metode klasikal yaitu

dengan ceramah menggunakan media papan tulis dan kapur. Guru menjelaskan

pengertian dari pengurangan itu sendiri bahwa pengurangan adalah bilangan yang

besar dikurangi bilangan yang kecil. Setelah anak memahami hakikat dari

pengurangan guru mulai menjelaskan bagaimana cara mengerjakan pengurangan.

Guru menjelaskan cara mengerjakan pengurangan tersebut di papan tulis. Tidak

lupa disaat menjelaskan guru juga memberi kesempatan bagi siswa untuk

bertanya. Selain itu saat menjelaskan guru juga membantu siswa untuk

mengidentifikasi bilangan asli sampai 50.

Setelah guru memberikan penjelasan maka siswa diberi soal sebagai evaluasi

pembelajaran. Siswa diberi waktu untuk mengerjakan soal pengurangan bilangan

asli sampai 50 dengan jumlah 20 soal. Guru mengawasi saat siswa mengerjakan

soal pembelajaran. Pada pembelajaran kali ini guru tidak memberikan penguatan

dan umpan balik sama sekali.

Berdasarkan gambaran pelaksanaan pembelajaran matematika pada konsep

pengurangan tersebut dapat diperoleh hasil dari tes adalah sebagai berikut :

Page 102: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA … · Tanggal : 15 Juli 2011 ... Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III SD SLB C ... memberikan izin dalam melakukan penelitian;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

Tabel 8. Nilai Ujian Pra Tindakan Pengurangan Bilangan Asli Siswa Kelas III

SLB C Setya Darma Surakarta.

No. Nama Siswa Nilai Ujian

Pra Tindakan

Keterangan

1. IN 10 Belum Tuntas

2. VI 50 Belum Tuntas

3 AJ 55 Belum Tuntas

Berdasarkan tabel diatas ketiga siswa belum mencapai ketuntasan dalam

pembelajaran. Hal ini berdasarkan KKM yang terdapat di SLB C Setya Darma

Surakarta dimana siswa mencapai ketuntasan jika mencapai ≥ 60. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa kondisi awal sisiwa belum mencapai tujuan yang diharapkan.

Berdasarkan prestasi belajar kondisi belajar siswa yang rendah ini maka

dilaksanakan beberapa perbaikan yang akan dilaksanakan pada siklus I.

2. Diskripsi Siklus I

a. Perencanaan pembelajaran

Perencanaan sebelum dilakukan tindakan adalah sebagai berikut :

1) Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dalam PBM

2) Menentukan pokok bahasan

3) Mengembangkan skenario pembelajaran

4) Menyiapkan sumber belajar

5) Mengembngkan format evaluasi

6) Mengembangkan format observasi

b. Pelaksanaan tindakan

Pelaksanan tindakan ini dilakukan selama dua kali pertemuan. Adapun

langkah-langkah tindakan meliputi kegiatan awal, kegiatan inti dan

kegiatan akhir.

1) Pertemuan Pertama

a) Kegiatan awal

(1) Guru memberi salam kepada siswa

Page 103: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA … · Tanggal : 15 Juli 2011 ... Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III SD SLB C ... memberikan izin dalam melakukan penelitian;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

(2) Guru memimpin doa

(3) Apersepsi : guru bertanya tentang kegiatan anak sebelum

masuk kelas

(4) Informasi : guru menjelaskan secara singkat tentang

pengurangan

(5) Motivasi : guru memberikan semangat kepada siswa dengan

kata “rajin”. “ bagus”, atau “tosh” bersama-sama

b) Kegiatan inti

(1) Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang pengurangan

bilangan asli

(2) Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang langkah-

langkah mengerjakan pengurangan bilangan asli dengan

menggunangan macro media flash

Gambar 5. Contoh Tampilan Macromedia Flash

(3) Siswa menanyakan hal-hal yang belum di mengerti

(4) Siswa mengerjakan soal latihan sebagai evaluasi

c) Kegiatan akhir

(1) Guru menyampaikan bahwa pengurangan dapat di aplikasikan

dalam kehidupan sehari-hari

(2) Guru mengevaluasi hasil siswa

Page 104: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA … · Tanggal : 15 Juli 2011 ... Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III SD SLB C ... memberikan izin dalam melakukan penelitian;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

(3) Guru memberi pekerjaan rumah “ Anak-anak kerjakan PR

pada lembar yang ibu berikan”.

2) Pertemuan ke dua

a) Kegiatan awal

(1) Guru memberi salam kepada siswa

(2) Guru memimpin doa

(3) Apersepsi : guru bertanya tentang kegiatan anak sebelum

masuk kelas

(4) Informasi : guru mengulas secara singkat pelajaran terdahulu

(5) Motivasi : guru memberikan semangat kepada siswa dengan

kata “rajin”. “ bagus”, atau “tosh” bersama-sama

b) Kegiatan inti

(1) Siswa mendengarkan pengulasan guru tentang pertemuan

sebelumnya

(2) Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang pengurangan

bilangan asli

(3) Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang langkah-

langkah mengerjakan pengurangan bilangan asli dengan

menggunangan macromedia flash

(4) Siswa menanyakan hal-hal yang belum di mengerti

(5) Siswa mengerjakan soal latihan sebagai evaluasi seperti yang

terdapat pada tabel dibawah ini :

Tabel 9. Soal Ujian Siklus I

1. …. + 42 = 50

2. …. + 26 = 50

3. …. + 46 = 50

4. …. + 23 = 50

5. …. + 17 = 50

6. 13 + …. = 50

16. 50

13 –

....

17. 50

22 –

....

Page 105: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA … · Tanggal : 15 Juli 2011 ... Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III SD SLB C ... memberikan izin dalam melakukan penelitian;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

7. 38 + …. = 50

8. 19 + …. = 50

9. 33 + …. = 50

10. 25 + …. = 50

11. 50 – 21 = ....

12. 50 – 33 = ....

13. 50 – 11 = ....

14. 50 – 47 = ....

15. 50 – 16 = ....

18. 50

36 –

....

19. 50

10 –

....

20. 50

40 –

....

c) Kegiatan akhir

(1) Guru menyampaikan bahwa pengurangan dapat di aplikasikan

dalam kehidupan sehari-hari

(2) Guru mengevaluasi hasil siswa

(3) Guru memberi pekerjaan rumah “ Anak-anak kerjakan PR

pada lembar yang ibu berikan”

c. Observasi

Pada pelaksanaan observasi ini guru mengamati kondisi afektif anak saat

pembelajaran. Hasil dari observasi yang telah dilaksanakan terhadap aspek afektif

anak saat mengikuti pembelajaran. Kegiatan atau aspek yang diamati meliputi :

siswa mendengarkan penjelasan guru, siswa tertarik dengan media pembelajaran,

siswa memperhatikan materi pelajaran, menjawab pertanyaan yang diajukn oleh

guru, bertanya kepada guru, memberika respon terhadap materi pelajaran,

menjawab soal lisan, memberikan pendapat saat diminta oleh guru, mengerjakan

soal tertulis, motivasi dalam mengerjakan tugas.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan aspek afektif siswa masih rendah.

Hal ini dapat dari hasil pengamatan bahwa aspek afektif siswa masih dalam

kriteria 3 yaitu cukup. Pada saat pembelajaran siswa terlihat tenang namun

perhatian siswa kepada proses pembelajaran masih sering terpecah. Saat

Page 106: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA … · Tanggal : 15 Juli 2011 ... Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III SD SLB C ... memberikan izin dalam melakukan penelitian;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

pembelajaran mereka juga masih belum banyak bertanya, saat ditanyapun mereka

masih ragu untuk menjawab. Respon mereka terhadap proses belajar mengajar

juga masih belum banyak terlihat. Hal ini mengakibatkan mereka susah dan jarang

memberikan pendapat saat pembelajaran di lakukan dan kurang percaya diri saat

menjawab soal lisan yang diberikan oleh guru. Ketertarikan mereka pada media

pembelajaran yaitu macromedia flash pun sudah terlihat namun belum terlalu

signifikan hasilnya. Walaupun dari beberapa aspek kognitif yang diamati siswa

masih dalam kriteria cukup mereka mau untuk mengerjakan soal tertulis yang

diberikan oleh guru.

d. Refleksi

Keadaan prestasi belajar anak tuna grahita kelas III SD di SLB Setya

Darma Surakarta apabila dibandingkan dengan nilai pra tindakan meningkat.

Berdasarkan hasil pengamatan dan hasil diskusi dengan guru kelas pada

pelaksanaan siklus I masih terdapat kelemahan yang terjadi diantaranya :

1) Peneliti masih terlalu cepat saat menyampaikan materi pembelajaran

2) Media yang di gunakan dapat menarik perhatian siswa namun perlu

variatif kembali

3) Aspek afektif siswa masih dalam kriteria cukup

4) Perlu penambahan jenis soal pada media yang di gunkan

Berdasarkan hasil tes ujian siklus I siswa yang telah mencapai ketuntasan

yaitu sebanyak satu orang dengan mendapat nilai di atas 60 yaitu 65. Jadi, jika

ditinjau dari indikator ketuntasan yang telah ditentukan yaitu sebanyak 2 orang

dari 3 orang secara keseluruhan siswa mendapat nilai ≥ 60, belum berhasil

mencapai indikator ketuntasan belajar. Untuk itu, akan diadakan siklus II sesuai

dengan hasil refleksi diatas yaitu :

1) Saat penyampaian materi peneliti lebih santai dengan berusaha

mencuri perhatian siswa terlebih dahulu dan menjelaskan tidak terlalu

cepat

2) Menambahkan efek suara pada media pembelajaran

Page 107: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA … · Tanggal : 15 Juli 2011 ... Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III SD SLB C ... memberikan izin dalam melakukan penelitian;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

3) Berusaha merangsang siswa agar aspek afektifnya meningkat dengn

lebih atraktif dalam penyampaian materi dan penambahan variatif

media

4) Menambahkan bentuk soal pengurangan dengan variatif yang berbeda

3. Deskripsi Siklus II

a. Perencanaan Pembelajaran

Perencanaan sebelum dilakukan tindakan adalah sebagai berikut :

1) Berdasarkan hasil dari siklus I dilakukan penyempurnaan tindakan

2) Pengamatan program tindakan II

b. Pelaksanaan tindakan

Pelaksanan tindakan ini dilakukan selama dua kali pertemuan. Adapun

langkahslangkah tindakan meliputi kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan

akhir

1) Pertemuan pertama

a) Kegiatan awal

(1) Guru memberi salam kepada siswa

(2) Guru memimpin doa

(3) Apersepsi : guru bertanya tentang kegiatan anak sebelum masuk

kelas

(4) Informasi : guru mengulas secara singkat pelajaran terdahulu

(5) Motivasi : guru memberikan semangat kepada siswa dengan

kata “rajin”. “ bagus”, atau “tosh” bersama-sama

b) Kegiatan inti

(1) Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang pengurangan

bilangan asli

(2) Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang langkah-langkah

mengerjakan pengurangan bilangan asli dengan menggunangan

macro media flash (menggunakan suara)

Page 108: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA … · Tanggal : 15 Juli 2011 ... Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III SD SLB C ... memberikan izin dalam melakukan penelitian;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

Gambar 6. Contoh Soal Gambar, Angka di Sertai Suara Dalam

Bentuk Macromedia Flash

Gambar 7. Contoh Soal Angka di Sertai Suara Dalam Bentuk

Macromedia Flash

(3) Siswa menanyakan hal-hal yang belum di mengerti

(4) Siswa yang rajin mendapatkan reward dari guru

(5) Siswa mengerjakan soal latihan sebagai evaluasi

c) Kegiatan akhir

(1) Guru menyampaikan bahwa pengurangan dapat di aplikasikan

dalam kehidupan sehari-hari

(2) Guru mengevaluasi hasil siswa

Page 109: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA … · Tanggal : 15 Juli 2011 ... Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III SD SLB C ... memberikan izin dalam melakukan penelitian;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

(3) Guru memberi pekerjaan rumah “ Anak-anak kerjakan PR pada

lembar yang ibu berikan”

2) Pertemuan ke dua

a) Kegiatan awal

(1) Guru memberi salam kepada siswa

(2) Guru memimpin doa

(3) Apersepsi : guru bertanya tentang kegiatan anak sebelum masuk

kelas

(4) Informasi : guru mengulas secara singkat pelajaran terdahulu

(5) Motivasi : guru memberikan semangat kepada siswa dengan

kata “rajin”. “ bagus”, atau “tosh” bersama-sama

b) Kegiatan inti

(1) Siswa mendengarkan pengulasan guru tentang pertemuan

sebelumnya

(2) Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang pengurangan

bilangan asli

(3) Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang langkah-langkah

mengerjakan pengurangan bilangan asli dengan menggunangan

macro media flash

(4) Siswa menanyakan hal-hal yang belum di mengerti

(5) Siswa mendapatkan reward dari guru

(6) Siswa mengerjakan soal latihan sebagai evaluasi seperti yang

tertera pada tabel di bawah ini :

Page 110: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA … · Tanggal : 15 Juli 2011 ... Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III SD SLB C ... memberikan izin dalam melakukan penelitian;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

Tabel 10. Soal Ujian Siklus II

1. …. + 44 = 50

2. …. + 25 = 50

3. …. + 41 = 50

4. …. + 28 = 50

5. …. + 10 = 50

6. 19 + …. = 50

7. 37 + …. = 50

8. 18 + …. = 50

9. 35 + …. = 50

10. 24 + …. = 50

11. 50 – 25 = ....

12. 50 – 39 = ....

13. 50 – 12 = ....

14. 50 – 43 = ....

15. 50 – 18 = ....

16. 50

16 –

....

17. 50

23 –

....

18. 50

31 –

....

19. 50

14 –

....

20. 50

47 –

....

c) Kegiatan akhir

(1) Guru menyampaikan bahwa pengurangan dapat di aplikasikan

dalam kehidupan sehari-hari

(2) Guru mengevaluasi hasil siswa

(3) Guru memberi pekerjaan rumah “ Anak-anak kerjakan PR pada

lembar yang ibu berikan”

c. Observasi

Pada pelaksanaan observasi ini guru mengamati kondisi afektif anak saat

pembelajaran. Hasil dari observasi yang telah dilaksanakan terhadap aspek afektif

anak saat mengikuti pembelajaran. Kegiatan atau aspek yang diamati meliputi :

siswa mendengarkan penjelasan guru, siswa tertarik dengan media pembelajaran,

siswa memperhatikan materi pelajaran, menjawab pertanyaan yang diajukn oleh

guru, bertanya kepada guru, memberika respon terhadap materi pelajaran,

Page 111: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA … · Tanggal : 15 Juli 2011 ... Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III SD SLB C ... memberikan izin dalam melakukan penelitian;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

menjawab soal lisan, memberikan pendapat saat diminta oleh guru, mengerjakan

soal tertulis, motivasi dalam mengerjakan tugas.

Berbeda dengan siklus I pada siklus II pengamatan terhadap aspek afektif

siswa mendapatkan hasil yang memuaskan. Berdasarkan hasil pengamatan rata-

rata siswa mendapatkan kriteria penilaian 4 yang berarti baik. Siswa lebih terfokus

dalam mendengarkan penjelasan yang diberikan oleh guru. Setelah memberi

sedikit variasi pada media pembelajaran mereka terlihat lebih tertarik dan justru

banyak yang ingin memainkannya. Perhatian mereka terhadap materipun sangat

baik, mereka antusias menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru baik dalam

bentuk tulisan maupun lisan. Pada saat materi diberikan mereka memberi respon

yang positif, tidak ada yang berbuat onar, mereka juga mulai ada pertanyaan yang

diajukan. Selain itu mereka lebih terlihat percaya diri saat memberikan pendapat

dan terlihat semangat saat mengerjakan tugas yang diberikan.

d) Refleksi

Keadaan prestasi belajar anak tuna grahita kelas III SD di SLB Setya

Darma Surakarta apabila dibandingkan dengan nilai pra tindakan dan nilai siklus I

sudah banyak peningkatan. Mengacu pada kekurangan yang dialami pada siklus I,

penulis melakukan perbaikan pada siklus II sesuai refleksi pada siklus I. Pada

siklus II guru mencoba menciptakan suasana nyaman dan santai saat

pembelajaran. Selain itu guru juga memberi tambahan variasi pada macromedia

flash yang digunakan sebagai media pembelajaran. Guru berusaha untuk

menciptakan keberanian siswa dalam mengemukakan pendapat, menumbuhkan

kepercayaan diri siswa dengan mengajak siswa maju kedepan kelas mengerjakan

soal atau menjawab soal. Sebagai penghargaan kepada siswa guru juga memberi

penguatan berupa pujian dan hadiah. Nilai ujian siklus II pun meningkat dan

mencapai ketuntasan. Rata-rata kelas anak sudah mencapai nilai 75 dengan ketiga

siswa mencapai ketuntasan. Presentase ketuntasan adalah 100 %.

Page 112: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA … · Tanggal : 15 Juli 2011 ... Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III SD SLB C ... memberikan izin dalam melakukan penelitian;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

B. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Kondisi Awal

Pembelajaran yang dilakukan oleh guru masih klasikal dengan metode

ceramah dengan media papan tulis dan kapur. Sebelumnya siswa kelas III SD

SLB C Setya Darma Surakarta belum pernah mengikuti proses belajar mengajar

dengan menggunkan macromedia flash. Suasana kelas tidak hidup dan mereka

kurang terfokus dalam menerima materi pembelajaran. Setelah dilaksanakan

pembelajaran dan pemberian soal sebanyak 20 sebagai evaluasi siswa didapatkan

hasil sebagai berikut :

Tabel 11. Nilai Ujian Pratindakan Pengurangan Bilangan Asli Siswa Kelas III

SLB C Setya Darma Surakarta.

No. Nama Siswa Nilai Ujian

Pra Tindakan

Keterangan

1. IN 10 Belum Tuntas

2. VI 50 Belum Tuntas

3 AJ 55 Belum Tuntas

Jumlah 115

Rerata Nilai Ujian Pra Tindakan 38,3

Ketuntasan Klasikal 0 % Belum Tuntas

Mengacu pada tabel hasil ujian siswa pada pra tindakan diatas diketahui

bahwa ketiga siswa tersebut memperoleh nilai dibawah 60 sehingga tidak ada

siswa yang tuntas. Nilai rerata yang diperoleh adalah 38,3 dengan tingkat

ketuntasan 0 %. Data ini menunjukkan bahwa pembelajaran matematika pada

konsep pengurangan kelas III SD di SLB C Setya Darma Surakarta belum

memenuhi batas tuntas yang ditetapkan. Dengan demikian, pada kondisi awal ini

pembelajaran matematika yang telah dilaksanakan belum mencapai ketuntasan.

Berdasarkan hasil ujian yang menunjukkan rendahnya prestasi belajar

siswa maka terdapat inisiatif perubahan dalam pembelajaran yaitu salah satunya

dengan jalan menggunakan macromedia flash.

Page 113: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA … · Tanggal : 15 Juli 2011 ... Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III SD SLB C ... memberikan izin dalam melakukan penelitian;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

2. Hasil Penelitian Siklus I

Mengacu pada kekurangan yang terdapat pada kondisi awal maka peneliti

melakukan variasi pada media pembelajaran yaitu dengan menggunakan

macromedia flash. Setelah mengguakan media ini pada mata pelajaran

matematika konsep pengurangan pada siswa kelas III SD di SLB C Setya Darma

Surakarta hasilnya adalah sebagai berikut :

Tabel 12. Nilai Ujian Siklus I Pengurangan Bilangan Asli Siswa Kelas III SLB C

Setya Darma Surakarta.

No Nama Nilai Ujian

Siklus I

Keterangan

1 IN 45 Belum tuntas

2 VI 55 Belum tuntas

3 AJ 65 Tuntas

Jumlah 165

Rerata Nilai UJian Siklus I 55

Ketuntasan Klasikal 33,3 % Belum tuntas

Hasil ujian siklus I yang disajikan pada tabel diatas menunjukkan bahwa

sebanyak satu siswa tuntas dengan memperoleh nilai ≥ 60 yaitu 65. Sedangkan

siswa yang tidak tuntas sebanyak dua siswa dengan memperoleh nilai di bawah

60. Nilai rerata ujian pada siklus I adalah 55 dan ketuntasan secara klasikal

sebesar 33,3 %. Berrdasarkan data tersebut maka dapat diketahui bahwa

ketuntasan belum di dapat. Melihat kondisi ini peneliti melakukan variatif kembali

pada media pembelajaran.

3. Hasil Penelitian Siklus II

Hasil pembelajaran matematika pada konsep pengurangan dengan

menggunakan macromedia flash pada siswa kelas III SD di SLB C Setya Darma

Page 114: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA … · Tanggal : 15 Juli 2011 ... Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III SD SLB C ... memberikan izin dalam melakukan penelitian;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

Surakarta setelah melakukan perbaikan setelah pelaksanaan siklus I adalah

sebagai berikut :

Tabel 13. Nilai Ujian Siklus II Pengurangan Bilangan Asli Siswa Kelas III SLB

C Setya Darma Surakarta.

No Nama Nilai Ujian

Siklus II

Keterangan

1 IN 65 Tuntas

2 VI 75 Tuntas

3 AJ 95 Tuntas

Jumlah 235

Rerata Nilai UJian Siklus II 78,3

Ketuntasan klasikal 100 % Tuntas

Hasil dari evaluasi pada siklus II seperti yang disajikan pada tabel diatas

menunjukkan bahwa ketiga siswa mendapatkan nilai ≥ 60, dengan nilai rerata

kelas 78,3. Berdasarkan data tersebut diketahui bahwa indikator kinerja telah

terpenuhi dengan ketuntasan klasikal mencapai 100 %.

Berdasarkan data hasil ujian siklus II telah diketahui bahwa terdapat

peningkatan baik dari kondisi awal atau siklus I. Pada kondisi awal telah diketahui

bahwa ketiga siswa kelas III SD di SLB C Setya Darma Surakarta memperoleh

nilai dibawah 60 sehingga tidak ada siswa yang tuntas. Nilai rerata yang diperoleh

adalah 38,3 dengan tingkat ketuntasan 0 %. Data ini menunjukkan bahwa

pembelajaran matematika pada konsep pengurangan kelas III SD di SLB C Setya

Darma Surakarta belum memenuhi batas tuntas yang ditetapkan. Sehingga dapat

ditetapkan bahwa pada kondisi awal ini pembelajaran matematika yang telah

dilaksanakan belum mencapai ketuntasan.

Berdasarkan data siklus I dapat diketahui bahwa sebanyak satu siswa dari

tiga siswa tuntas dengan mmperoleh nilai 65. Sedangkan siswa yang tidak tuntas

sebanyak dua siswa dengan memperoleh nilai di bawah 65. Nilai rerata ujian pada

Page 115: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA … · Tanggal : 15 Juli 2011 ... Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III SD SLB C ... memberikan izin dalam melakukan penelitian;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

siklus I adalah 55 dan ketuntasan secara klasikal sebesar 33,3 %. Berrdasarkan

data tersebut maka dapat diketahui bahwa ketuntasan belum di dapat saat

pembelajaran siklus I. Melihat kondisi ini peneliti melakukan variatif kembali

pada media pembelajaran guna perbaikan pada siklus II.

Berdasarkan hasil observasi dengan perbaikan yang telah dilakukan

peneliti sejak siklus I sampai siklus II pada media pembelajaran yaitu macromedia

flash ataupun pada proses penyampaian materi mengalami peningkatan.

Peningkatan prestasi belajar matematika pada konsep pengurangan siswa kelas III

SD di SLB Setya Darma Surakarta dapat dilihat dari hasil nilai ujian sebagai

berikut :

Tabel 14. Perbandingan Nilai Ujian Pratindakan dan Siklus I Pengurangan

Bilangan Asli Siswa Kelas III SLB C Setya Darma Surakarta.

No Nama

Siswa

Nilai Ujian Pra

Tindakan

Nilai Ujian

Siklus I

Nilai Ujian

Siklus II

1 IN 10 45 65

2 VI 50 55 75

3 AJ 55 65 95

Jumlah 115 165 235

Rata-rata 38,3 55 78,3

Ketuntasan belajar 0 % 33,3 % 100 %

Berdasarkan hasil ujian siswa diatas dapat digambarkan dalam grafik sebagai

berikut :

Page 116: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA … · Tanggal : 15 Juli 2011 ... Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III SD SLB C ... memberikan izin dalam melakukan penelitian;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

98

Gambar 8. Grafik Perbandingan Nilai Ujian Pratindakan dan Siklus I

Pengurangan Bilangan Asli Siswa Kelas III SLB C Setya Darma Surakarta.

Berdasarkan hasil nilai rata-rata secara klasikal dari setiap siklus dapat dibuat

tabel perbandingan sebagai berikut :

Tabel 15. Perbandingan Nilai Rata-rata Secara Klasikal Setiap Siklus

No Siklus Nilai rata-rata Peningkatan

1 Pra Tindakan 38,3 -

2 Siklus I 55 16,7

3 Siklus II 78,3 23,3

Mengacu pada peningkatan prestasi belajar matematika tersebut dapat

digambarkan dalam bentuk grafik sebagai berikut :

10

5055

45

55

6565

75

95

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

IN VI AJ

Nilai Ujian Pratindakan Nilai Ujian Siklus I Nilai Ujian Siklus II

Page 117: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA … · Tanggal : 15 Juli 2011 ... Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III SD SLB C ... memberikan izin dalam melakukan penelitian;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

99

Gambar 9. Grafik Perbandingan Nilai Rata-rata Secara Klasikal Setiap Siklus

Hasil penilaian melalui tes menunjukkan bahwa rerata nilai matematika

pada konsep pengurangan bilangan asli sampai 50 telah mencapai 78,3 dari 3

siswa seluruhnya mendapat nilai 60 keatas. Sehingga dapat diketahui bahwa

indikator keberhasilan penelitian telah tercapai dengan ketuntasan secara klasikal

sebesar 100 %.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan

macromedia flash dapat meningkatkan prestasi belajar matematika pada konsep

operasi pengurangan bilangan asli pada anak tuna grahita kelas III di SLB C Setya

Darma Surakarta tahun 2011.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan peneliti kali ini berjudul

Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Pada Konsep Operasi

Pengurangan Bilangan Asli Melalui Macromedia Flash Bagi Siswa Kelas III

Slb C Setya Darma Surakarta Tahun 2011 yang di laksanakan dalam dua

siklus. Setiap siklus dilaksanakan selama dua pertemuan dan setiap siklus terdapat

empat tahap yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap observasi dan

Pra tindakan Siklus I Siklus II

Nilai rata-rata 38 55 78

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

Nilai Rata-rata Kelas Prestasi Belajar Matematika Setiap

Siklus

Page 118: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA … · Tanggal : 15 Juli 2011 ... Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III SD SLB C ... memberikan izin dalam melakukan penelitian;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

100

tahap refleksi. Sebelum melaksanakan siklus I dan II peneliti sudah mendapatkan

kondisi awal siswa.

Kondisi awal pembelajaran matematika pada siswa kelas III SD di SLB C

Setya Darma Surakarta dilakukan secara konvensional atau klasikal. Guru

menerangkan materi dengan menggunakan media papan tulis dan kapur

sedangkan siswa mendengarkan dengan seksama, dengan kondisi demikian siswa

sangatlah pasif saat proses pembelajaran berlangsung. Melihat kondisi yang

demikian tentulah tidak mengherankan jika siswa cepat bosan saat kegiatan

belajar dan mengajar. Siswa terlihat kurang antusias karena tidak adanya variasi

dalam penyampaian materi atau pun media pembeljarannya. Hal ini juga

mengakibatkan siswa kurang aktif dalam bertanya, tidak percaya diri saat

menjawab pertanyaan guru terutama saat pertnyaan lisan. Selain itu, respon siswa

terhadap materi pelajaran juga kurang, yang mengakibatkan saat di mintai

pendapat guru siswa kurang dapat mengutarakan pendapatnya. Saat mengerjakan

tugas mereka juga terlihat kurang bersemangat. Hasil ujian siswa saat kondisi

awal atau pra tindakan juga belum mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan

Minimum ) yaitu ≥ 60. Berdasarkan data hasil ujian siswa pada kondisi awal

ketiga siswa mendapatkan nilai dibawah 60. Rata-rata ketuntasan siswa hanya

mencapai 38,8 dengan presentase ketuntasan 0 %. Mengingat kelemahan yang

dialami pada kondisi awal peneliti mencoba melakukan variasi pada media

pembelajaran yang digunakan pada proses belajar mengajar pelajaran matematika

dengan harapan siswa lebih tertarik, semangat dalam belajar sehingga materi yang

ingin disampaikan oleh guru mampu di terima dengan baik oleh siswa.

Diskripsi siklus I menunjukkan peningkatan dibandingkan dengan kondisi

awal akan tetapi belum terlalu memuaskan dikarenakan belum mencapai indikator

dari keberhasilan penelitian itu sendiri. Pada siklus I guru berusaha menciptakan

suasana nyaman dan santai saat pembelajaran. Kelemahan yang ada pada saat

kondisi awal berusaha untuk diperbaiki. Siswa terlihat tertarik dengan

macromedia flash. Hal ini mengingat macromedia flash adalah hal baru untuk

mereka. Penggunaan macromedia flash saat pembelajaran matematika dengan

bantuan LCD adalah untuk pertama kalinya bagi siswa kelas III SD di SLB C

Page 119: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA … · Tanggal : 15 Juli 2011 ... Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III SD SLB C ... memberikan izin dalam melakukan penelitian;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

101

Setya Darma Surakarta. Keadaan siswa saat siklus I lebih membaik dibandingkan

kondisi awal walaupun belum mencapai kriteria yang diinginkan, jika melihat

kriteria penilaian berada dalam kriteria cukup. Siswa sedikit demi sedikit berani

untuk bertanya kepada guru. Rasa percaya diri mereka sudah mulai terbangun

misalnya saat menjawab pertanyaan secara lisan. Siswa juga sudah mulai

memberikan respon saat diterangkan materi pelajaran. Selain itu saat dimintai

pendapat walaupun sedikit malu dan enggan mereka sudah mulai berusaha untuk

berpendapat. Saat mengerjakan tugas motivasi mereka sudah sedikit terlihat. Hasil

ujian siswa saat siklus I masih belum mencapai indikator keberhasilan penelitian

ataupun kriteria ketuntasan minimal (KKM). Pada siklus I dari ketiga siswa yang

tuntas dengan nilai ≥ 60 hanya satu orang dengan nilai 65. Rata-rata ketuntasan

siswa hanya mencapai 55 dan jika di prosentasekan ketuntasan pada siklus I hanya

mencapai 33,3 %. Berdasarkan data ini maka peneliti mencoba melaksanakan

beberapa perbaikan dari segi variatif isi macromedia flash ataupun cara

penyampaian materi dengan harapan kriteria ketuntasan minimal (KKM) dan

indikator keberhasilan dalam penelitian dapat tercapai.

Diskripsi siklus II menunjukkan peningkatan dibandingkan kondisi awal

maupun siklus I. Usaha peneliti untuk membenahi kelemahan yang terdapat pada

siklus I dengan melakukan beberapa variasi pada media pembelajaran dan cara

penyampaian materi memperlihatkan peningkatan terutama pada hasil belajar dan

aspek afektif siswa. Ketertarikan siswa terhadap media pembelajaran sangat

terlihat. Mereka selalu merespon apa yang disampaikan oleh guru bahkan pada

kesempatan tertentu mereka ingin mencoba macromedia flash itu sendiri. Saat

guru menjelaskan materi pelajaran siswa mendengarkan dengan seksama,

perhatian mereka lebih terfokus saat pelajaran. Hal ini juga mengakibatkan

suasana pembelajaran lebih hidup dan nyaman. Siswa sangat terlihat percaya diri

saat menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru, demikian pula saat dimintai

pendapat. Mereka tidak malu lagi untuk mengungkapkan pendapat. Pertanyaan

yang diajukan kepada guru juga lebih dari pada siklus I. Respon mereka saat

pelajaran sangat baik saat pelajaran. Begitu pula motivasi dalam mengerjakan

tugas. Hasil ujian siswa saat siklus II menunjukkan peningkatan. Ketiga siswa

Page 120: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA … · Tanggal : 15 Juli 2011 ... Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III SD SLB C ... memberikan izin dalam melakukan penelitian;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

102

mendapatkan nilai ≥ 60. Masing-masing siswa memperoleh nilai 65, 75 dan 95.

Rata-rata kelas juga baik yaitu 78,3 dan jika diprosentase ketuntasan siswa adalah

100 %. Berdasarkan data ini dapat diketahui bahwa indikator keberhasilan dari

penelitian telah tercapai dan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) juga telah

terpenuhi.

Melihat data siklus II dimana telah memenuhi Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) dan indikator keberhasilan peneitian maka dapat disimpulkan

bahwa penerapan macromedia flash dapat meningkatkan prestasi belajar

matematika pada konsep operasi pengurangan bilangan asli pada anak tuna grahita

kelas III di SLB C Setya Darma Surakarta tahun 2011.

Page 121: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA … · Tanggal : 15 Juli 2011 ... Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III SD SLB C ... memberikan izin dalam melakukan penelitian;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

103

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yng telah dikemukakan pada

bab IV dapat disimpulkan bahwa penerapan macromedia flash dapat

meningkatkan prestasi belajar matematika pada konsep operasi

pengurangan bilangan asli pada anak tuna grahita kelas III di SLB C

Setya Darma Surakarta tahun 2011.

Hal tersebut dapat ditunjukkan adanya ketercapaian indikator

keberhasilan penelitian bahkan melampauinya yaitu ketiga siswa

mendapatkan nilai ≥ 60 dengan nilai tertinggi 95 dan rata-rata kelas

yaitu 78,3 serta prosentase ketuntasan siswa 100 %.

B. Saran

Demi mengharapkan peningkatan prestasi belajar matematika

pada konsep pengurngan, maka penulis menyampaikan saran

sebagai berikut :

a. Saran untuk kepala sekolah

Sebaiknya lebih meningkatkan sarana dan prasarana sekolah.

Misalnya dengan menambah media pembelajaran yang mampu

digunakan oleh guru, sehingga proses belajar mengajar lebih

dinamis, mampu merangsang kreatifitas guru dalam mengajar

dan siswa tidak mudah bosan.

b. Saran untuk guru

Sebaiknya guru melakukan inovasi dalam pembelajaran,

misalnya pada media pembelajaran. Semua ini dikarenakan

selain mengikuti perkembangan zaman, siswa juga memerlukan

hal baru dalam pembelajaran. Siswa lebih dapat semangat dalam

pembelajaran, tidak bosan dan berkontrasi jika setiap kali

Page 122: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA … · Tanggal : 15 Juli 2011 ... Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas III SD SLB C ... memberikan izin dalam melakukan penelitian;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

104

pembelajaran guru melakukan pembaharuan. Apalagi

matematika adalah pelajaran yang bagi sebagian orang sulit

untuk dipelajari. Bagi siswa normal saja susah apalagi bagi anak

tuna grahita.

c. Saran untuk siswa

Siswa hendaknya memperhatikan materi yang disampaikan

oleh guru selama proses belajar mengajar berlangsung. Saat

pebelajaran juga harus menjaga ketenangan kelas agar teman

yang lain tidak terganggu konsentrasinya, jika siswa

melaksanakan pasti suasana kelas lebih kondusif, siswa dapat

mengerjakan soal ujian dan prestasi belajar dapat meningkat.