upaya meningkatkan kreativitas dan prestasi …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1137/1/skripsi...
TRANSCRIPT
i
UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) MATERI BACA TULIS AL-QUR’AN
(BTQ) MELALUI METODE PEER TEACHING PADA SISWA KELAS IV
DI SEKOLAH DASAR (SD) NEGERI 1 POLOBOGOKECAMATAN GETASAN
KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Oleh :
SITI ANIROH
NIM 11412005
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAMNEGERI
SALATIGA
2016
vi
MOTTO
MOTTO
"Pendidikan merupakan senjata paling ampuh
yang bisa kamu gunakan untuk merubah
dunia" (Nelson Mandela)
ا َيُهلل ْر اْر ِع ْر َفا َف َف جٍتا ا ُهلل ْر ا آَف َيُهلل ْر اآِع ْر ُهلل ْرا َف اَّل ِع ْر َف ا اُهللا اَّل ِعا ْر َف َيَف ْر َف ِع
Artinya : “Allah meninggikan orang-orang yang beriman diantara kamu dan
orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat” (Depag RI,
1989 : 421)
vii
PERSEMBAHAN
Kepada kedua orang tuaku (Ahmad Sururi
dan Salbiyah) yang selalu mendoakan setiap
langkahku
Kepada suamiku (Sumadi) yang telah
memberikan dukungan dan motivasi kepada
penulis hingga dapat menyeleasikan studi S1
di IAIN Salatiga
Kedua anakku Hasna dan Hanna yang selalu
ada dihatiku
Kepada Bapak Drs.Antonius Suhardi, selaku
Kepala Sekolah SDN Polobogo yang telah
memberikan bantuannya kepada peneliti
Kepada sahabat-sahabat dan teman-teman
ekstensi 2012/2013 semuanya
Orang-orang yang telah membantu yang tidak
bisa saya sebutkan satu persatu
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Atas rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul
“Upaya Meningkatkan Kreativitas dan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam
(PAI) Materi Baca Tulis Al-Qur‟an (BTQ) Melalui Metode Peer Teaching pada
Siswa Kelas 4 Di SD Negeri Polobogo Kec.Getasan Kab.SemarangTahun Ajaran
2015/2016”. Shalawat serta salam tak lupa penulis haturkan kepada nabi
Muhammad SAW, keluarganya, dan sahabatnya.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis memperoleh bimbingan dan
pengarahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini dengan
segala kerendahan hati, penulis mengucapakan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Suwardi, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah Ilmu Keguruan
(FTIK) IAIN Salatiga
3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag.,selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam
(PAI).
4. Bapak Dr.H.Zulfa,M.,Ag, selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan arahan dalam penyusunan skripsi ini.
5. Bapak dan Ibu dosen IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmunya
kepada penulis.
6. Bapak Drs. Antonius Suhardi, selaku kepala sekolah di SDN Polobogo
Kec.Getasan Kab.Semarang yang telah membantu dalam penelitian ini.
x
ABSTRAK
Aniroh, Siti. 2015. Upaya Meningkatkan Kreativitas dan Prestasi Belajar
Pendidikan Agama Islam Materi Baca Tulis Al-Qur’an Melalui Metode
Peer Teaching Kelas VI SD Negeri 01 Polobogo Kecamatan Getasan
Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2015/2016. Skripsi. Jurusan Tarbiyah.
Progam Studi Pendidikan Agama Islam/Ekstensi. Institut Agama Islam
Negeri Salatiga. Pembimbing : Dr. H. M. Zulfa, M.Pd
Kata Kunci : Kreativitas prestasi belajar, metode peer teaching
Kelas VI dikategorikan kelas TEMATIK yaitu prosos pembelajaran di
kelas dengan berbasis tema yang menggabungkan beberapa mata pelajaran.
Pembelajaran harus menyenangkan dan merangsang keaktifan siswa. Diperlukan
banyak variasi metode dalam setiap pembelajarannya, agar tidak ada rasa jenuh
dalam belajar. Metode peer teaching salah satu metode yang diambil untuk
meningkatkan prestasi belajar siswa. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran Baca
Tulis Alqur‟an ditentukan oleh sekolah dengan KKM 60, pembelajaran yang
muncul apakah metode peer teaching dapat meningkatkan prestasi belajar siswa
mata pelajaran Baca Tulis Alqur‟an materi membaca surat pendek dan tanda baca
waqof kelas IV SD Negeri Polobogo 01 tahun ajaran 2015/2016. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah metode peer teaching dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa mata pelajaran Baca Tulis Alqur‟an.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode tindakan kelas
yang terdiri dari empat tahap kegiatan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi,
dan refleksi. Siklus yang dilakukan ada tiga yaitu siklus I, siklus II, dan siklus III.
Pengumpulan data dilakukan dengan cara menganalisis pengamatan dari hasil
lembar observasi Kreativitas siswa dan guru, juga dari soal-soal evaluasi pre-test,
tes formatif siklus I, siklus II, dan siklus III. Dari LKS dan tes performa siklus I,
siklus II, dan siklus III. Data yang diperoleh dianalisis dan hasilnya sebagai kajian
untuk refleksi serta sebagai pedoman untuk melaksanakan langkah-langkah
tindakan selanjutnya agar metode peer teaching dapat meningkatkan prestasi
belajar siswa.
Kesimpulan hasil akhir menunjukkan bahwa pada mata pelajaran Baca
Tulis Alqur‟an materi membaca yang sesuai dengan tanda baca waqof pada surat
pendek, metode peer teaching dapat meningkatkan prestasi belajar siswa yang
ditandai dengan adanya peningkatan hasil belajar setiap siklus, yaitu siklus I (LKS
64%, membaca 52%, tes formatif 61%), siklus II (LKS 68%, membaca 73%, tes
formatif 66%), dan siklus III (LKS 86%, membaca 82%, tes formatif 75%).
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
HALAMAN BERLOGO ................................................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iv
DEKLARASI ..................................................................................................... v
MOTTO ............................................................................................................. vi
PERSEMBAHAN .............................................................................................. vii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... viii
ABSTRAK ......................................................................................................... x
DAFTAR ISI ...................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xv
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................... 8
C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 8
D. Manfaat Hasil Penelitian ........................................................... 9
E. Penegasan Istilah ....................................................................... 9
F. Hipotesis Penelitian ................................................................... 12
xii
G. Metode Peneliti .......................................................................... 13
H. Sistematika Penulisan ................................................................ 21
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Upaya Mengingkatkan Kreativitas dan Prestasi Belajar .............. 23
1. Pengertian Upaya Meningkatkan Kreativitas ....................... 23
2. Pengertian Prestasi Belajar .................................................... 29
3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ........... 31
B. Pendidikan Agama Islam Materi Baca Tulis Al-Qur‟an .............. 36
1. Pengertian Pendidikan Agama Islam ...................................... 36
2. Pengertian Baca Tulis Al-Qur‟an ............................................ 40
C. Metode Peer Teaching .................................................................. 42
1. Langkah-Langkah Metode Peer Teaching .............................. 44
2. Metode Peer Teaching ............................................................ 46
3. Pelaksanaan Peer Teaching ..................................................... 48
4. Keunggulan dan Kelemahan Metode Peer Teaching .............. 48
BAB III PELAKSANAAN TINDAKAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ........................................... 52
1. Sejarah Singkat Berdirinya SD Polobugo 1 .............................. 52
2. Identitas Sekolah ....................................................................... 52
3. Visi dan Misi Sekolah ............................................................... 53
4. Keadaan Tenaga Pendidik dan Peserta Didik ........................... 54
xiii
5. Fasilitas SD Negeri Polobugo 01 .............................................. 55
6. Letak Geografis ......................................................................... 56
7. Partisipasi Masyarakat .............................................................. 56
B. Subyek Penelitian dan Karakteristik Objek Penelitian ............ 57
1. Lokasi Penelitian ....................................................................... 57
2. Waktu Penelitian ....................................................................... 57
3. Mata Pelajaran ........................................................................... 57
4. Karakteristik Siswa ................................................................... 57
C. Gambaran Pelaksanaan Penelitian ............................................ 58
1. Tahap Prasiklus ......................................................................... 58
2. Deskripsi Pelaksanaan ............................................................... 59
BAB IV HASIL PENELITIAN DANPEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ......................................................................... 70
B. Pembahasan ............................................................................... 74
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................... 78
B. Saran .......................................................................................... 79
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 80
LAMPIRAN
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Tenaga Kependidikan ...................................................................... 54
Tabel 3.2 Jumlah Siswa ................................................................................... 55
Table 3.3 Fasilitas SD Negeri Polobogo 01 ..................................................... 55
Tabel 4.1 Ketntasan Hasil Belajar Siswa ........................................................ 70
Tabel 4.2 Hasil Pengamatan Kreativitas Siswa Pada Siklus I ......................... 71
Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Kreativitas Siswa Pada Sikls II ......................... 72
Tabel 4.4 Hasil Pengamatan Kreativitas Siswa Pada Siklus III ...................... 74
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 1 ............................ 81
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ............................ 84
Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III ......................... 87
Lampiran 4 Soal Tes Formatif Siklus I dan II ............................................... 90
Lampiran 5 Soal Tes Formatif Siklus III ....................................................... 91
Lampiran 6 Bagan Struktur Organisasi SDN 1 Polobogo ............................. 92
Lampiran 7 Struktur Organisasi Komite Sekolah SDN 1 Poloboga ............. 93
Lampiran 8 Lembar Observasi Kreativitas Siswa Pra Siklus ........................ 94
Lampiran 9 Pra Siklus Kreativitas Siswa ....................................................... 95
Lampiran 10 Lembar Observasi Kreativitas Siswa I ....................................... 96
Lampiran 11 Lembar Observasi Kreativitas Siswa II ...................................... 97
Lampiran 12 Lembar Observasi Kreativitas Siswa III .................................... 98
Lampiran 13 Lembar Observasi Kreativitas Guru Siklus I ............................ 99
Lampiran 14 Lembar Observasi Kreativitas Guru Siklus II ............................ 100
Lampiran 15 Lembar Observasi Kreativitas Guru Siklus III ........................... 101
Lampiran 16 Hasil Observasi Siswa Siklus I .................................................. 102
Lampiran 17 Hasil Observasi Siswa Siklus II ................................................. 103
Lampiran 18 Hasil Observasi Siswa Siklus III ................................................ 104
Lampiran 19 Daftar Nilai Tes Formatif Pra Siklus ......................................... 105
xvi
Lampiran 20 Daftar Nilai Tes Formatif Siklus I ............................................. 107
Lampiran 21 Daftar Nilai Tes Formatif Siklus II ............................................ 109
Lampiran 22 Daftar Nilai Tes Formatif Siklus III ........................................... 111
Lampiran 23 Hasil Tes LKS dan Peforma Siklus I ......................................... 113
Lampiran 24 Hasil Tes LKS dan Peforma Siklus II ........................................ 114
Lampiran 25 Hasil Tes LKS dan Peforma Siklus III ....................................... 115
Lampiran 26 Analisis Tes Formatif Siklus I ................................................... 116
Lampiran 27 Analisis Tes Formatif Siklus II .................................................. 117
Lampiran 28 Analisis Tes Formatif Siklus III ................................................. 118
Lampiran 29 Daftar Nilai Kelompok ............................................................... 119
Lampiran 30 Silabus ......................................................................................... 120
Lampiran 31 Dokumentasi .............................................................................. 124
Lampiran 30 Daftar Riwayat Hidup ................................................................ 126
81
81
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Allah SWT menciptakan manusia untuk menjadi pimpinan di dunia
dengan dilengkapi segenap organ tubuh dan kesempurnaan yaitu: akal, emosi,
hawa nafsu, dan kelengkapan lainnya. Berbagai kelengkapan tubuh itu yang
menjadikan manusia lebih mulia dari makhluk Allah lainnya apabila manusia
mampu memfungsikan segala potensi sesuai dengan proporsinya. Namun
apabila manusia menyalah gunakan kelengkapan dan potensi yang diberikan
Allah itu manusia dapat menjadi makhluk yang rendah dan bahkan lebih
rendah dari binatang sekalipun.
Potensi yang ada pada manusia, selayaknya difungsikan dan ditumbuh
kembangkan sesuai dengan proporsinya, manusia akan mampu menjalankan
fungsi kepemimpinannya apabila membekali diri dengan ilmu pengetahuan.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur‟an surat Al-Alaq 1-5:
Artinya: Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang telah menciptakan.
Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah
dan Tuhanmulah Maha Pemurah. Yang mengajarkan manusia
dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan manusia apa
yang tidak di ketahuinya. (Q.S. Al-Alaq 1-5) (Depag. RI., 1984:
1097).
82
82
Sabda Nabi Muhammad SAW:
هِلىٍم هْسىِل َ ِل ْسَ ٌة َعهَى ُممِّل يُم ْس َهَ ُم نْس ِلArtinya: Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim. (Shalih, Ibnu „Adi dan
Baihaqi dari Anas). (Ahdjat, 1995: 330)
Dari dua nash itulah dapat dipahami bahwa Agama Islam sangat
menghargai ilmu pengetahuan dan pentingnya pendidikan yang menekankan
perlunya orang belajar membaca dan menulis serta belajar ilmu pengetahuan.
Dengan berbekal ilmu pengetahuan manusia akan mendapat derajat
yang tinggi dan kedudukan yang mulia baik menurut pandangan Allah SWT
maupun manusia, dan hal ini dapat diperoleh cara beriman kepada Allah SWT
dan memperbanyak serta memperluas ilmu pengetahuan. Allah SWT dalam
firman-Nya mengungkapkan bahwa Allah akan mengangkat derajat orang-
orang yang beriman dan berilmu beberapa derajat. Firman Allah dalam surat
Al-Mujadalah ayat 11 yaitu:
...
Aritnya: “...Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman di
antara kamu dengan orang-orang yang berilmu pengetahuan
dengan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui terhadap
apa-apa yang kamu kerjakan. (QS. Al Mujadalah: 11) (Depag RI.,
1984: 910)
Di era global ini pendidikan menjadi salah satu hal penting yang tidak
dapat dipisahkan dari kebutuhan manusia. Pendidikan menjadi sarana penting
dalam upaya meningkatkan kecerdasan anak agar menjadi harapan dan
tumpuan di masa depan.
83
83
Dengan pendidikan, di dalam diri anak akan tertanam pengetahuan
yang membuat mereka bisa menemukan hal-hal baru yang belum pernah ada
sebelumya sehingga dapat memajukan diri sendiri dan dapat dimanfaatkan
dengan bijaksana, selain itu pendidikan juga dapat menanamkan hal-hal positif
sejak dini.
Di sini, pendidikan dianggap sebagai tema urgen dan aktual yang
menjadi perhatian masyarakat secara umum, melalui pendidikan individu,
keluarga, dan seluruh anggota. Komunitas masyarakat akan menjadi sholeh.
Pemahaman ideologi yang baik akan berkembang dalam masyarakat
dikarenakan ada interaksi yang positif antar berbagai ideologi yang baik dalam
negara. Hal ini sesuai dengan kultur masyarakat, peradaban, tradisi dan cara
pandangannya tentang alam, manusia dan kehidupan.
Pendidikan merupakan organisasi teknik, dan upaya yang
dipergunakan sebagai sarana untuk mentransfer nilai-nilai dan tradisi
masyarakat dari generasi yang akan datang atau dari orang tua ke anak
keturunannya. Keberadaan pendidikan terutama pendidikan Islam yang selalu
menempatkan ilmu pengetahuan sebagai dasar, selalu mengajar manusia untuk
berpikir dan menganalisa segala ciptaan Allah.
Untuk itu, setiap insan/anak dianjurkan untuk belajar Al-Qur‟an baik
cara membaca dan menulis agar mereka bisa merenung, memikirkan,
memahami, dan mengamalkannnya dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena
itu, diperlukan cara membaca dan menulis Al-Qur‟an yang tidak menyakitkan
84
84
terutama bagi pemula/anak yang masih kecil terutama anak-anak di sekitar SD
Polobogo.
Prinsip pengajaran Al-Qur‟an pada dasarnya dapat dilakukan dengan
berbagai macam metode yang semuanya memiliki tujuan yang sama yaitu agar
anak-anak dapat membaca dan menulis A-Qur‟an yang baik dan benar.
Metode adalah cara yang digunakan untuk melaksanakan suatu perkara agar
tercapai sesuai dengan yang dikehendaki (Depdiknas, 2005: 740).
Dalam proses belajar mengajar dengan metode merupakan faktor yang
dominan dalam menentukan keberhasilan pengajaran. Seorang pendidik atau
guru diharapkan memiliki metode yang akan digunakan dalam proses
pembelajaran.
Metode pembelajaran Al-Qur‟an pada hakikatnya adalah mengajarkan
Al-Qur‟an pada anak yang merupakan suatu proses pengenalan baca dan tulis
Al-Qur‟an tahap pertama dengan tujuan agar siswa mengenal huruf sebagai
tanda suara/bunyi.
Pengajar membaca dan menulis Al-Qur‟an tidak dapat disamakan
dengan pengajaran membaca dan menulis pelajar umum, karena dalam
pengajaran Al-Qur‟an, anak-anak belajar membaca dan menulis huruf dan
kata yang tidak dipahami artinya. Yang penting dalam pembelajaran ini adalah
keterampilan membaca dan menulis Al-Qur‟an dengan baik sesuai dengan
kaidah yang disusun dalam ilmu Tajwid.
Rendahnya motivasi siswa dalam belajar Al-Qur‟an salah satu
penyebab rendahnya mutu pendidikan terutama dalam kemampuan membaca
85
85
dan menulis Al-Qur‟an. Untuk itu, pendidik/guru dalam mendidik agama pada
siswa di jenjang sekolah dasar diperlukan pendekatan-pendekatan tertentu . Di
antaranya melalui metode pear teaching pendekatan ini.
Pendidikan Islam merupakan interaksi antara orang dewasa dengan
orang yang belum dapat menunjang perkembangan manusia yang berorientasi
pada nilai-nilai dan pelestarian serta perkembangan kebudayaaan yang
berhubungan dengan usaha penyebab kehidupan manusia.
Perkembangan agama pada anak sangat ditentukan oleh pendidikan
dan pengalaman yang dilaluinya, terutama pada masa pertumbuhan pertama
(usia 0-12 tahun). Masa ini merupakan masa yang menentukan bagi
pertumbuhan dan perkembangan agama anak untuk masa berikutnya. Di era
globalisasi yang didukung oleh kemajuan teknologi informasi terutama dalam
kemajuan media massa (cetak dan elektronik), sehubungan dengan kehidupan
anak sehari-hari, pengaruh media massa dapat berdampak positif dan juga
negatif.
Anak didik adalah makhluk yang memiliki kreativitas dan serba aktif
yang menuntut agar dalam pendidikan anak benar-benar dibimbing dan
diarahkan agar ia dengan sendirinya juga menampakkan kreativitasnya. Di
dalam proses belajar mengajar anak harus diperhatikan dan diposisikan sesuai
dengan kemampuannya, serta pendidikan hendaknya lebih bersifat menolong
berkembangnya pikiran kritis, tidak hanya berupa pemberian materi pelajaran
yang tidak memenuhi kepada apa yang dibutuhkan anak.
86
86
BTQ adalah bagian materi Pendidikan Agama Islam di sekolah dasar
yang selama ini kurang mendapat perhatian yang lebih besar, padahal banyak
sekali masyarakat yang mengeluh bahwa lulusan SD Negeri banyak yang
belum dapat membaca Al-Qur‟an secara benar sesuai dengan ilmu tajwid. Hal
ini juga didukung dengan rendahnya prestasi BTQ siswa, terutama pada materi
membaca dan menulis huruf hijaiyah yang sudah mulai dikenalkan pada kelas
II Sekolah Dasar. Seharusnya ini menjadi kekhawatiran semua guru Agama
Islam, karena diharapkan pendidikan SD adalah dasar bagi pembentukan diri
anak. Akan sangat sulit sekali ketika anak tidak menguasai BTQ sejak dini
untuk dapat membaca Al-Qur‟an secara baik dan benar. Kritikan dan keluhan
masih sering dilontarkan oleh masyarakat dan para orang tua siswa.
Banyaknya anak yang belum mampu membaca Al-Qur‟an dengan baik dan
benar, belum mampu menulis serta belum mampu memahami dan
mengamalkan isinya.
Di Dusun Polobogo, kemampuan siswa dalam membaca Al-Qur‟an
masih rendah, terutama belum sesuai dengan kaidah ilmu tajwid. Hal ini dapat
diketahui bahwa hasil belajar pada tahun sebelumnya ketuntasan belajar secara
klasikal belum tercapai. Kondisi tersebut bukan semata-mata karena daya
serap siswa yang rendah, tetapi lebih banyak faktor yang mempengaruhinya.
Bisa jadi karena metode pembelajaran yang kurang tepat, model pembelajaran
kurang menarik, atau mungkin karena faktor kesiapan siswa dalam menerima
materi pelajaran yang kurang maksimal.
87
87
Berdasarkan pengalaman peneliti sekaligus guru PAI di SD Negeri 1
Polobogo Kec. Getasan Kab.Semarang, diperoleh prestasi belajar siswa pada
mata pelajaran Pendidikan Agama Islam masih rendah. Rendahnya hasil
belajar ini ditandai dengan masih banyaknya siswa yang belum mencapai
KKM. Dari seluruh siswa yang berjumlah 16 siswa, hanya 10 siswa yang
sudah mencapai KKM. Pada penelitian ini, nilai Ketuntasan PAI yaitu 60
dengan tingkat ketuntasan klasikal sebesar 85%.
Namun dari beberapa faktor tersebut, berdasarkan pengamatan awal
yang peneliti lakukan terdapat kecenderungan yang mengarah pada faktor
metode pembelajaran yang harus diperbaiki. Di mana metode yang digunakan
sebelumnya sebatas pada teori, peran aktif siswa kurang diperhatikan,
sehingga hasil pembelajaran BTQ belum maksimal. Selanjutnya, untuk
mengetahui bagaimana kemampuan membaca Al-Qur‟an anak di Dusun
Polobogo terutama dalam mempraktikkan bacaan ayat-ayat Al-Qur‟an yang
baik dan benar sesuai dengan tuntunan ilmu tajwid maka diperlukan suatu
penelitian ilmiah.
Bertitik dari hal tersebut penulis mencoba mengadakan penelitian yang
hasilnya akan dituangkan dalam skripsi yang berjudul:”Upaya Meningkatkan
Kreativitas Dan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) Materi Baca
Tulis Al-Qur‟an (BTQ) Melalui Metode Peer Teaching Pada Siswa Kelas IV
Di Sekolah Dasar (SD) Polobogo Negeri 1 Tahun Pelajaran 2014/2015.”
88
88
B. Rumusan Masalah
Masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah upaya meningkatkan kreativitas belajar pendidikan agama Islam
Materi baca tulis Al-Qur‟ah siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 1
Polobogo?
2. Apakah prestasi belajar pendidikan agama Islam Materi baca tulis Al-
Qur‟ah siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 1 Polobogo?
3. Bagaimanakah penerapan metode peer teaching dapat meningkatkan
kreativitas dan prestasi belajar pendidikan agama Islam Materi baca tulis
Al-Qur‟ah siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 1 Polobogo ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang ada maka tujuan penelitian ini
adalah:
1. Untuk mengetahui upaya meningkatkan kreativitas belajar pendidikan
agama Islam Materi baca tulis Al-Qur‟ah siswa kelas IV Sekolah Dasar
Negeri 1 Polobogo.
2. Untuk mengetahui prestasi belajar pendidikan agama Islam Materi baca
tulis Al-Qur‟ah siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 1 Polobogo.
3. Untuk mengetahui penerapan metode peer teaching dapat meningkatkan
kreativitas dan prestasi belajar pendidikan agama Islam Materi baca tulis
Al-Qur‟ah siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 1 Polobogo.
89
89
D. Manfaat Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan informasi yang jelas
ada tidaknya pengaruh metode peer teaching terhadap prestasi belajar siswa.
Dari informasi tersebut diharapkan dapat memberikan maanfaat, yaitu:
1. Secara teoritik
Diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi sekolah,
khususnya Sekolah Dasar Negeri 1 Polobogo yang diperoleh dari
penelitian lapangan.
2. Secara Praktis
Bagi sekolah khususnya Sekolah Dasar Negeri 1 Polobogo dapat
memperoleh informasi tentang pengaruh metode peer teachimg terhadap
kretivitas dan prestasi belajar siswa khususnya materi BTQ.
E. Penegasan Istilah
Untuk menghindari kesalahpahaman judul yang penulis ajukan dan
agar kehendak dari pemahaman yang sebenarnya tidak menimbulkan
interpretasi lain maka penulis memberikan pengertian dan batasan masing-
masing istilah judul tersebut.
1. Upaya
Upaya adalah usaha, ikhtiar untuk mencapai maksud tertentu (Zul
fajri dan Aprilia senja).
2. Peningkatan
Peningakatan adalah proses, cara, perbuatan, meningkatkan
(Poerwadarminta, 2006: 1281).
90
90
3. Kreativitas
Kreativitas adalah hasil dari interaksi antara individu dan
lingkungannya. Hidup kreatif berarti mengembangkan talenta yang
dimiliki, belajar menggunakan kemampuan diri sendiri secara optimal,
menjajaki gagasan baru, tempat-tempat baru, aktivitas-aktivitas baru dalam
mengembangkan kepekaan terhadap masalah lingkungan, masalah orang
lain dan masalah kemanusiaan.
Ciri-ciri kreativitas menurut Renzulli dkk adalah sebagai berikut:
a. Rasa ingin tahu yang luas dan mendalam
b. Sering mengajukan pertanyaan yang baik
c. Memberikan banyak gagasan atau usul terhadap suatu masalah
d. Bebas dalam menyatakan pendapat
e. Mempunyai rasa keindahan yang dalam
f. Menonjol dalam salah satu bidang seni
g. Mampu melihat suatu masalah dari berbagai segi/sudut pandang
h. Mempunyai rasa humor yang luas
i. Mempunyai daya imajinasi, dan
j. Orisinal dalam ungkapan gagasan dan dalam pemecahan masalah.
4. Prestasi
Prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dilaksanakan), dikerjakan
(Depdikbud, 1992:706). Penulis mengukur prestasi siswa dengan melihat
nilai raport dengan standar Departemen Agama pada laporan hasil belajar.
91
91
5. Belajar
Secara psikologi belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu
perubahan didalam tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungan
dalam memenuhi kebutuhannya (Ahmad, 1991:121).
6. Pendidikan Agama Islam
Pendidikan Agama Islam adalah usaha-usaha secara sistematis dan
praktis dalam membantu anak agar mereka hidup sesuai dengan ajaran
agama Islam, sehingga terjalin suatu kebahagiaan dunia dan akhirat
(Zuhairi, Ghofur, Yusuf, 1983:27).
7. Peer Teaching
Peer teaching adalah metode belajar yang melibatkan siswa secara
aktif, satu siswa akan mengajari siswa lain yang mengalami kesulitan
dalam memahami materi.
8. Siswa
Siswa adalah seorang anak yang mencari ilmu pengetahuan dan
pengalaman untuk mempersiapkan masa depan menuju hidup lebih
sejahtera (Baharta, 1995:371).
Indikator keberhasilan dalam pencapaian penerapan metode peer teaching
1. Kreatif
2. Aktif
3. Dapat mengemukakan pendapat
4. Kebenaran
92
92
F. Hipotesis Penelitian dan Indikator Keberhasilan
1. Hipotesis
Hipotesis merupakan suatu jawaban sementara, terhadap
permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul
(Arikunto, 1998:67). Sedangkan menurut Winarno Surachmat hipotesis
adalah suatun kesimpulan tetapi belum final, masih harus dibuktikan
kebenarannya. (Surachmat, 1987:78).
Oleh karena masih bersifat sementara maka suatu hipotesis dapat
diganti dengan hipotesis lain bila dalam penelitian lain di temukan
hipotesis yang kurang tepat. Dalam penelitian ini penulis berasumsi
bahwa ada keteraitan antara metiode peer teaching kreativitas dan
prestasi belajar siswa Sekolah Dasar Negeri 1 Polobogo.
Jika metode peer teaching digunakan dengan baik dapat
meningkatkan kreativitas dan prestasi belajar PAI materi BTQ kelas IV
SD Negeri 1 Polobogo Kec. Getasan, Kab. Semarang.
2. Indikator Keberhasilan
Penerapan metode peer teacing ini dikatakan efektif, apabila
indikator yang diharapkan tercapai. Adapun indikator yang dapat
dirumuskan penulis sebagai berikut: kreativitas dan prestasi belajar
pendidikan agama Islam materi baca tulis al-Qur‟an setelah
menggunakan metode peer teacing mencapai Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) yaitu 60, dan banyaknya siswa yang memperoleh nilai
65 ke atas minimal 85 %.
93
93
G. Metode Penelitian
Metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Rancangan penelitian
a. Pendekatan penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan pendekaan penelitian tindakan kelas
yang direncanakan dalam dua siklus.
b. Rancangan penelitian
Pada tahap peneliti menentukan focus peristiwa yang perlu di
perhatikan khusus untuk diamati. Selanjutnya peneliti membuat
instrument pengalaman untuk merekam fakta yang terjadi selama
tindakan berlangsung. Secara rinci tahap perencanaan terdiri dari
kegiatan sebagai berikut:
1) Mengidentifikasi data dan menganalisa masalah yaitu secara jelas
dapat dimengerti masalah apa yang akan diteliti.
2) Menentukan masalah mengapa penelitian dilakukan.
3) Merumuskan masalah secara jelas, baik dengan kalimat tanya
maupun pertanyaan.
4) Menetapkan cara yang akan dilakukanan untuk menemukan
jawaban berupa rumusan hiptesis tindakan.
5) Menentukan cara untuk menguji hipotesis tindakan.
6) Membuat secara rinci rancangan tindakan.
7) Untuk membandingkan antara siklus satu dengan siklus lainnya
94
94
Penelitian Tindakan Kelas ini dirancang dalam 3 (tiga) siklus masing-
masing siklus dapat dilakukan dalam 4 (empat) tahapan dalam alur
perencanaan (planning), implementasi tindakan pelaksanaan tindakan
pada siklus I dilaksanakan dalam 4 (empat) tahap, secara garis besar
pelaksanaan dapat di deskripsikan sebagai berikut:
Siklus I
a. Tahap planning (perencanaan)
Identifikasi masalah dan penetapan alternatif pemecahan masalah
meliputi:
1) Perencanaan pembelajaran yang akan ditetapkan dalam proses
belajar mengajar.
2) Menentukan pokok bahasan.
3) Menyiapkan sumber belajar.
4) Mengembangkan format evaluasi pembelajaran.
b. Tahap Acting (implementasi tindakan)
Pada tahap ini di laksanakan kegiatan sesuai dengan scenario
pembelajaran yang telah di desain sebagai berikut:
1) Peneliti memilih materi belajar yang bisa dipecah menjadi
beberapa bagian.
2) Peneliti menghitung jumlah bagian yang hendak dipelajari
dan jumlah siswa.
3) Setelah waktu belajar selesai, peneliti membentuk kelompok-
kelompok belajar ala peer teaching.
95
95
4) Peneliti memerintah anggota kelompok “peer teaching” untuk
mengajarkan satu sama lain apa yang telah mereka pelajari.
5) Peneliti memerintah siswa untuk kembali ke posisi semula
dalam rangka membahas pertanyaan yang msih tersisa guna
memastikan pemahaman yang akurat.
c. Tahap observing (observasi dan interpretasi)
Yaitu melaksanakan observasi/pengamatan terhadap pelaksanaan
pembelajaran, yang di susun dan disiapkan guru.
d. Tahap reflecting (refleksi)
Data-data yang diperoleh dari observasi dikumpulkan, dianalisis
dan didiskusikan oleh peneliti dengan mitra peneliti sebagai dasar
untuk membuat perencanaan pembelajaran siklus II.
Siklus II
Siklus II dirancang dalam 4 (empat) tahap, yaitu perencanaan,
implementasi tindakan, observasi dan refleksi.
a. Tahap planning (perencanaan)
Pada tahap ini dilaksanakan tes diagnostic yang berfungsi
sebagai evaluasi awal untuk menspesifikasi masalah sesuai hasil
analisa data pada siklus I, menyiapkan media pembelajaran, yaitu
metode peer teaching.
b. Tahap Acting (implementasi tindakan)
96
96
Ada kegiatan II dilaksanakan kegitan sesuai scenario
pembelajaran yang didesain sesuai dengan kebutuhan
(pelaksanaan progam tindakan II).
c. Tahap observing (observasi dan implementasi)
Pada tahap ini dilaksanakan observasi terhadap pelaksanaan
pembelajaran, dengan menggunakan lembar observasi.
d. Tahap reflecting (refleksi)
Data-data yang diperoleh dari observasi dikumpulkan,
dianalisis dan didiskusikan oleh peneliti dengan mitra peneliti
sebagai dasar untuk membuat perencanaan pembelajaran siklus
III.
Siklus III
a. Planning (perencanaan)
Peneliti berupaya meningkatkan perhatian dan
kreativitas siswa dalam pembelajaran. Materi yang dibahas
dalam siklus III ini masih sama yaitu dendam dan munafik.
Adapun perencanaan dalam siklus ini yaitu:
1) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
2) Menyiapkan sumber belajar.
3) Menyiapkan sumber evaluasi.
4) Mengoptimalkan pengelolaan kelas.
b. Acting (pelaksanaan)
Langkah-langkah perbaikan pada siklus III ini adalah:
97
97
1) Siswa berdiskusi mengenai materi dengan menjawab
soal/pertanyaan di kertas yang dibagikan peneliti.
2) Setelah diskusi selesai, peneliti membagikan soal evaluasi.
3) Peneliti mengoreksi hasil evaluasi.
c. Observing (pengamatan)
Pada kegiatan pengamatan ini diperoleh hasil/kesimpulan
yaitu:
1) Siswa lebih aktif dalam pembelajaran.
2) Siswa lebih perhatian/fokus terhadap materi yang dibahas.
3) Hasil evaluasi lebih meningkat, sesuai dengan target yaitu
95% siswa tuntas dalam pembelajaran.
d. Reflecting (refleksi)
Berdasarkan hasil yang diperoleh pada siklus III dapat
disimpulkan bahwa kondisi siswa terlihat adanya ketuntasan.
2. Lokasi, Waktu, Subyek Penelitian
a. Lokasi penelitian
Penelitian dilakukan di Sekolah Dasar (SD) Negeri 1 Polobogo
Desa Polobogo, Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang,
kondisi bagian kelas cukup merata dan dalam arti perbandingan
kemampuan peserta didik antar kelas relatif sama.
b. Waktu pelaksanaan
Penelitian ini akan dilaksanakan pada tahun 2015 dimulai pada
tanggal 1 Juni-selesai.
98
98
c. Subyek penelitian
Mengingat penelitian ini mengkaji peningkatan prestasi belajar
pendidikan agama Islam melalui metode peer teaching penelitian
ini meliputi:
Peserta didik kelas IV Sekolah Dasar (SD) Negeri 1 Polobogo
pada tahun 2015 yang berjumlah 16 siswa.
3. Instrument Penelitian
Instrument penelitian yang dipakai untuk mendapatkan data
masalah sebagai berikut:
a. Silabus PAI kelas IV
b. RPP
c. Lembar tes
d. Daftar nilai
e. Lembar observasi
f. Lembar Kerja Siswa ( LKS )
4. Teknik pengumpulan data
Pemgumpulan data di lakukan dengan cara:
a. Tes
Tes yang sudah distandarisasi ialah tes yang telah mengalami
proses validitas (ketepatan) dan reliabilitas (ketetapan) untuk
suatu tujuan tertentu dan untuk sekelompok siswa tertentu
(Djamarah, 2000:218).
Dalam hal ini peneliti mengadakan tes/evaluasi terhadap hasil
belajar siswa melalui pre test dan post test.
99
99
b. Observasi
Observasi adalah suatu pengumpulan data dimana penyelidik
mangadakan pengamatan secara langsung (Arikunto, 1998:131).
Dalam hal ini peneliti melakukan observasi/pengamatan terhadap
aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung.
c. Dokumentasi
Dokumentasi yaitu benda-benda tertulis seperti buku-buku,
majalah, dokumen, peraturan-peraturan, hasil rapat, catatan
harian, dan sebagainya (Arikunto, 1998:131).
5. Analisis Data
Menurut Tripp dalam Basrowi dan Suwandi (2008:131) analisis
data merupakan proses mengurai (memecah) sesuatu ke dalam bagian-
bagiannya. Terdapat tiga langkah penting dalam analisis data, yaitu (1)
identifikasi apa yang ada dalam data, (2) melihat pola-pola, (3) membuat
interpretasi.
Dalam penelitian ini, penulis menganalisis dengan cara sebagai
berikut:
1. Membandingkan Pencapaian Nilai dengan Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM)
Peneliti membandingkan pencapaian nilai dengan KKM pada
setiap siklusnya dengan ketentuan jika nilai siswa dari batas KKM,
yakni 60, maka siswa tersebut telah mencapai KKM. Apabila nilai
siswa kurang dari 60, maka siswa tersebut tidak mencapai KKM.
100
100
2. Pencapaian Kriteria Ketuntasan Klasikal
Menurut Depdikbud (dalam Trianto, 2009:241) setiap siswa
dikatakan tuntas belajarnya (ketuntasan individu) jika proporsi
jawaban benar siswa ≥ 60% dan suatu kelas dikatakan tuntas
belajarnya (ketuntasan klasikal) jika dalam kelas tersebut terdapat ≥
70% siswa yang telah tuntas belajarnya. Tetapi berdasarkan ketentuan
KTSP penentuan ketuntasan belajar ditentukan sendiri oleh masing-
masing sekolah yang dikenal dengan istilah kriteria ketuntasan
minimal, dengan berpedoman pada tiga pertimbangan, yaitu:
kemampuan peserta didik berbeda-beda; fasilitas (sarana) setiap
sekolah berbeda.
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka keberhasilan penelitian
ini dapat dilihat dari prestasi belajar siswa, yaitu apabila siswa telah
mencapai criteria ketuntasan klasikal 70% dari jumlah seluruh siswa
dengan nilai KKM 60. Untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar
peserta didik, peneliti menggunakan statistik deskriptif dengan
mencari prosentase dari hasil belajar peserta didik, sebagaimana
rumus:
(Aqib, dkk., 2009:40)
H. Sistematika Penulisan
Sistematika laporan hasil penelitian tindakan kelas ini disusun
dalam format skipsi. Berdasarkan petunjuk yang telah dikeluarkan institusi
sebagai berikut:
101
101
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan penelitian, hipotesis, manfaat penelitian, definisi
operasional, metode penelitian, sistematika penulisan
BAB II: KAJIAN PUSTAKA
Dalam bab II kajian pustaka ini diuraikan sebagai
pembahasan teori yang menjadi landasan teoritik penelitian
tentang: upaya meningkatkan kreativitas dan prestasi belajar,
pendidikan agama Islam materi baca tulis Al-Qur‟an dan
metode peer teacing.
BAB III: PELAKSANAAN PENELITIAN
Bab ini berisi tentang gambaran umum lokasi penelitian,
subyek penelitian dan karakteristik objek penelitian, dan
gambaran pelaksanaan penelitian.
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini berisi tentanghasil penelitian dan pembahasan
BAB V: PENUTUP
Meliputi tentang kesimpulan, saran dan penutup yang
menjadi akhir dari penulisan skripsi ini.
102
102
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Upaya Meningkatkan Kreativitas dan Prestasi Belajar
1. Pengertian Upaya Meningkatkan Kreativitas
Upaya adalah usaha, ikhtiar untuk mencapai suatu maksud,
memecahkan persoalan, mencari jalan keluar. Meningkatkan/peningkatan
adalah menaikkan (taraf), mempertinggi, memperhebat (Kamus Besar
Bahasa Indonesia, pusat bahasa 3 2003).
Mengutip pendapat James J. Gallagher, dibukunya Yeni
Rachmawati dan Luis Kurniawati berjudul: Strategi Pengembangan
Kreativitas pada Anak (Usia Taman Kanak-Kanak)” (2011:13),
menyatakan “Creativity is a mental process by which an individual
creates new ideas or products, or recombines existing ideas and product,
in fashion that is novel to him or her” (kreativitas merupakan suatu
proses mental yang dilakukan individu berupa gagasan ataupun produk
baru, atau mengombinasikan antara keduanya yang pada akhirnya akan
melekat pada dirinya).
Mengutip pendapat Supriadi bukunya Yeni Rachmawati dan Luis
Kurniawati berjudul: Strategi Pengembangan Kreativitas pada Anak
(Usia Taman Kanak-Kanak)” (2011:13-14), menyatakan “ kreativitas
adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik
berupa gagasan maupun karya nyata yang relatif berbeda dengan apa
103
103
yang telah ada. Selanjutnya ia menambahkan bahwa kreativitas
merupakan kemampuan berpikir tingkat tinggi yang mengaplikasikan
terjadinya eskalasi dalam kemampuan berpikir, ditandai oleh suksesi,
diskontinuitas, diferensiasi, dan integrasi antara setiap tahap
perkembangan”.
Mengutip pendapat Semiawan dibukunya Yeni Rachmawati dan
Luis Kurniawati berjudul: Strategi Pengembangan Kreativitas pada Anak
(Usia Taman Kanak-Kanak)” (2011: 14), mengemukakan bahwa
“kreativitas merupakan kemampuan untuk memberikan gagasan baru dan
menerapkannya dalam pemecahan masalah”.
Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa
kreativitas merupakan suatu proses mental individu yang melahirkann
gagasan, proses, metode ataupun produk baru yang efektif, bersifat
imajinatif, estetis, fleksibel, integrasi, suksesi, diskontinuitas, dan
diferensiasi yang berdaya guna dalam berbagai bidang untuk pemecahan
suatu masalah.
Proses kreatif hanya akan terjadi jika dibangkitkan melalui masalah
yang memacu pada lima macam perilaku kreatif, sebagaimana yang
dipaparkan oleh Parnes (dalam Nursito:2000), sebagai berikut:
a. Fluency (kelancaran), yaitu kemampuan mengemukakan ide yang
serupa untuk memecahkan suatu masalah.
104
104
b. Flexibility (keluwesan), yaitu kemampuan untuk menghasilkan
berbagai macam ide guna memecahkan suatu masalah di luar
kategori yang biasa.
c. Originality (keaslian), yaitu kemampuan memberikan respons yang
unik atau luar biasa.
d. Elaboration (keterperincian), yaitu kemampuan menyatakan
pengarahan ide secara terperinci untuk mewujudkan ide menjadi
kenyataan.
e. Sensitivity (kepekaan), yaitu kepekaan menangkap dan menghasilkan
masalah sebagai tanggapan terhadap suatu situasi.
Ciri-ciri kreativitas menurut Renzulli dkk adalah sebagai berikut:
a. Rasa ingin tahu yang luas dan mendalam
b. Sering mengajukan pertanyaan yang baik
c. Memberikan banyak gagasan atau usul terhadap suatu masalah
d. Bebas dalam menyatakan pendapat
e. Mempunyai rasa keindahan yang dalam
f. Menonjol dalam salah satu bidang seni
g. Mampu melihat suatu masalah dari berbagai segi/sudut pandang
h. Mempunyai rasa humor yang luas
i. Mempunyai daya imajinasi, dan
j. Orisinal dalam ungkapan gagasan dan dalam pemecahan masalah
105
105
Pendekatan Empat P dalam Pengembangan Kreativitas
a. Teori tentang Pembentukan Pribadi Kreatif
Yang akan dibahas di sini adalah dari dua mazhab, yaitu teori
psikoanalisis dan teori humanistik untuk digunakan sebagai landasan
perencanaan progam pendidikan anak berbakat.
1) Teori Psikoanalisis
Pada umumnya, teori-teori Psikoanalisis melihat
kreativitas sebagai hasil mengatasi suatu masalah yang biasanya
mulai di masa anak. Pribadi kreatif dipandang sebagai seseorang
yang pernah mempunyai pengalaman traumatis, yang dihadapi
dengan memungkinkan gagasan-gagasan yang disadari dan tidak
disadari bercampur menjadi pemecahan inovatif dari trauma.
Tindakan kreatif menransformasi keadaan psikis yang tidak
sehat menjadi sehat.
2) Teori Humanistik
Berbeda dari teori psikoanalisis, teori humanistik melihat
kreativitas sebagai hasil dari kesehatan psikologis tingkat tinggi.
Kreativitas dapat berkembang selama hidup dan tidak terbatas
pada lima tahun pertama.
3) Ciri-ciri kepribadian Kreatif
Biasanya anak yang kreatif selalu ingin tahu, memiliki
minat yang luas, dan menyukai kegemaran dan aktivitas yang
kreatif. Anak dan remaja kreatif biasanya cukup mandiri dan
106
106
memiliki rasa percaya diri. Mereka lebih berani mengambil
resiko (tetapi dengan perhitungan) dari pada anak-anak pada
umumnya. Artinya dalam melakukan sesuatu yang bagi mereka
amat berarti, penting, dan disukai, mereka tidak terlalu
menghiraukan kritik atau ejekan dari orang lain. Mereka pun
tidak takut untuk membuat kesalahan dan mengemukakan
pendapat mereka walaupun mungkin tidak disetujui orang lain.
Orang yang inovatif berani untuk berbeda, menonjol, membuat
kejutan, atau menyimpang dari tradisi. Rasa percaya diri,
keuletan, dan ketekunan membuat mereka tidak cepat putus asa
dalam mencapai tujuan mereka. Tentang Thomas Edison
dikatakan bahwa dalam melakukan percobaan ia mengalami
kegagalan lebih dari 200 kali, sebelum ia berhasil dengan
penemuan bola lampu yang bermakna bagi seluruh umat
manusia; ia mengungkapkan bahwa “Genius is 1% inspiration
and 99% perspiration”.
Mengutip pendapat Treffinger dibukunya Utami
Munandar berjudul: Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat
(2006:35) mengatakan: bahwa pribadi yang kreatif biasanya
lebih terorganisasi dalam tindakan. Rencana inovatif serta
produk orisinal mereka telah dipikirkan dengan matang lebih
dahulu, dengan mempertimbangkan masalah yang mungkin
timbul dan implikasinya.
107
107
Tingkat energi, spontanitas, dan kepetualangan yang luar
biasa sering tampak pada orang kreatif; demikian pula keinginan
yang besar untuk mencoba aktivitas yang baru dan
mengasyikkan – misalnya untuk menghipnotis, terjun payung,
atau menjajagi kota atau tempat baru.
b. Teori-teori tentang “Press”
Kreativitas anak agar dapat terwujud membutuhkan adanya
dorongan dalam diri individu (motivasi intrinsik) maupun dorongan
dari lingkungan (motivasi ekstrinsik).
c. Teori tentang Proses Kreatif
1) Teori Wallas
Berabad-abad orang berupaya untuk menjelaskan apa yang
terjadi apabila seseorang mencipta. Salah satu teori tradisional
yang sampai sekarang banyak dikutip ialah Teori Wallas yang
dikemukakan tahun 1926 dalam bukunya The Art of Thought,
mengutip pendapat Piirto dibukunya Utami Munandar berjudul:
Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat (2006:39), yang
menyatakan bahwa proses kreatif meliputi 4 tahap yaitu;
a) Persiapan
b) Inkubasi
c) Iluminasi
d) Verifikasi
108
108
d. Teori tentang Produk Kreatif
Pada pribadi kreatif, jika memiliki kondisi pribadi dan
lingkungan yang menunjang (press), atau lingkungan yang memberi
kesempatan /peluang untuk menyibukkan diri dengan berkreatif,
maka diprediksikan bahwa produk kreativitasnya akan muncul.
Mengutip pendapat Cropley dibukunya Utami Munandar
berjudul: Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat (2006:40)
menunjukkan hubungan antara tahap-tahap proses kreatif (Wallas)
dan produk yang dicapai. Ia menekankan bahwa perilaku kreatif
memerlukan kombinasi antara ciri-ciri psikologis yang berinteraksi
sebagai berikut: sebagai hasil dari berpikir konvergen atau
inteligensi (memperoleh pengetahuan, dan pengembangan
keterampilan), manusia memiliki seperangkat unsur-unsur mental.
Jika dihadapkan dengan situasi yang menuntut tindakan (pemecahan
masalah dalam arti luas), individu mengerjakan dan menggabungkan
unsur-unsur mental sampai timbul „konfigurasi‟. Konfigurasi ini
dapat berupa gagasan, model, tindakan, cara menyusun kata, melodi,
atau bentuk.
2. Pengertian Prestasi Belajar
Pengertian tentang prestasi belajar. Prestasi belajar diartikan
sebagai tingkat keterkaitan siswa dalam proses belajar mengajar sebagai
Hasil evaluasi yang dilakukan guru. Menurut Sutratinah Tirtonegoro
(1984: 4), mengemukakan bahwa: Prestasi belajar adalah penilaian hasil
109
109
usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk symbol angka,
huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah
dicapai oleh setiap anak didik dalam periode tertentu.
Menurut Siti Partini (1980: 49), “Prestasi belajar adalah hasil yang
dicapai oleh seseorang dalam kegiatan belajar”. Sejalan dengan pendapat
dicapai oleh seseorang dalam kegiatan belajar”. Sejalan dengan pendapat
itu Sunarya (1983: 4) menyatakan “Prestasi belajar merupakan perubahan
tingkah laku yang meliputi ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik yang
merupakan ukuran keberhasilan siswa”. Haditomo dkk (1980: 4),
mengatakan “Prestasi belajar adalah kemampuan seseoran Dewa Ketut
Sukardi (1983: 51), menyatakan “Untuk mengukur prestasi belajar
menggunakan tes prestasi yang dimaksud sebagai alat untuk mengungkap
kemampuan aktual sebagai hasil belajar atau learning”. Menurut Sumadi
Suryabrata (1987: 324), “Nilai merupakan perumusan terakhir yang dapat
diberikan oleh guru menganai kemajuan atau prestasi belajar siswa
selama masa tertentu”. Dengan nilai rapor, kita dapat mengetahui prestasi
belajar siswa. Siswa yang nilai rapornya baik dikatakan prestasinya
tinggi, sedangkan yang nilainya jelek dikatakan prestasi belajarnya
rendah.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa prestasi
belajar merupakan ukuran keberhasilan kegiatan belajar siswa dalam
menguasai sejumlah mata pelajaran selama periode siswa dalam
110
110
menguasai sejumlah mata pelajaran selama periode tertentu yang
dinyatakan dalam
3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Prestasi belajar merupakan ukuran keberhasilan yang diperoleh
siswa selama proses belajarnya. Keberhasilan itu ditentukan oleh
berbagai faktor yang saling berkaitan. Menurut Dimyati itu ditentukan
oleh berbagai faktor yang saling berkaitan.
Menurut Dimyati Mahmud (1989: 84-87), mengatakan bahwa
Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa mencakup:
“faktor internal dan faktor eksternal”. sebagai berikut:
a. Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri
siswa itu sendiri, yang terdiri dari N. Ach (Need For Achievement)
yaitu kebutuhan atau dorongan atau motif untuk berprestasi.
b. Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar si
pelajar. Hal ini dapat berupa sarana prasarana, situasi lingkungan
baik itu lingkungan keluarga, sekolah maupun lingkungan
masyarakat. Menurut pendapat Rooijakkersyang diterjemahkan oleh
Soenoro (1982: 30), mengatakan bahwa “Faktor yang mempengaruhi
prestasi belajar adalah faktor yang berasal dari si pelajar, faktor yang
berasal dari si pengajar”. Kedua faktor tersebut dapat dijelaskan
sebagai berikut:
111
111
1) Faktor yang berasal dari si pelajar ( siswa)
Faktor ini meliputi motivasi, perhatian pada mata
pelajaran yang berlangsung, tingkat peneirmaan dan
pengingatan bahan, kemampuan menerapkan apa yang
dipelajari, kemampuan mereproduksi dan kemampuan
menggeneralisasi.
2) Faktor yang berasal dari si pengajar (Guru)
Faktor ini meliputi kemampuan membangun
hubungan dengan si pelajar, kemampuan menggerakkan minat
pelajaran, kemampuan memberikan penjelasan, kemampuan
menyebutkan pokok-pokok masalah yang diajarkan,
kemampuan mengarahkan perhatian pada pelajaran yang sedang
berlangsung, kemampuan memberikan tanggapan terhadap
reaksi. Dari pendapat Rooijakkers tentang faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar siswa dapat diberikan
kesimpulan bahwa prestasi siswa dipengaruhi oleh dua faktor
yaitu faktor yang berasal dari diri pelajar dan faktor yang berasal
dari si pengajar (guru).
Sedangkan menurut Ngalim Purwanto (1990: 270,
mengemukakan bahwa “Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
adalah faktor dari luar dan faktor dari dalam”. Dari pendapat ahli ini
dapat dijelaskan bahwa pengertian faktor dari luar dan faktor dari
112
112
dalam yang mempengaruhi prestasi belajar itu adalah sebagai
berikut:
1) Faktor dari luar
Faktor dari luar ini merupakan faktor yang berasal dari luar si
pelajar (siswa) yang meliputi:
a) Lingkungan alam dan lingkungan social
b) Instrumentasi yang berupa kurikulum, guru atau pengajar,
sarana dan fasilitas serta administrasi.
2) Faktor dari dalam
Faktor dari dalam ini merupakan faktor yang berasal dalam diri
si pelajar (siswa) itu sendiri yang meliputi:
a) Fisiologi yang berupa kondisi fisik dan kondisi pancaindra
b) Psikologi yang berupa bakat, minat, kecerdasan, motivasi
dan kemampuan kognitif. Dari beberapa pendapat para ahli
tersebut di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa
prestasi belaajr siswa secara umum dipengaruhi oleh dua
faktor yaitu faktor yang pertama berasal dari dalam diri
siswa itu sendiri dan faktor yang kedua berasal dari luar diri
siswa yang sedang melakukan proses kegiatan belajar.
Menurut Slameto (2003: 54-72) faktor-faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar banyak jenisnya, tetapi dapat
digolongkan menjadi dua, yaitu:
113
113
1) Faktor internal yaitu faktor yang ada dalam diri individu yang
sedang belajar, faktor intern terdiri dari:
a) Faktor jasmaniah (kesehatan dan cacat tubuh)
b) Faktor psikologis (inteligensi, perhatian, minat, bakat,
motif, kematangan dan kesiapan)
c) Faktor kelelahan
2) Faktor eksternal yaitu faktor dari luar individu. Faktor ekstern
terdiri dari:
a) Faktor keluarga ( cara orang tua mendidik, relasi antara
anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi
keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang
kebudayaan )
b) Faktor sekolah (metode mengajar guru, kurikulum, relasi
guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin
sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar belajar
diatas ukuran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas
rumah
c) Faktor masyarakat (kegiatan siswa dalam masyarakat, mass
media, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat).
Menurut Muhibbin Syah (2006: 144) bahwa prestasi belajar
siswa dipengaruhi oleh setidaknya tiga faktor yakni:
1) Faktor internal yaitu faktor yang ada dalam diri individu yang
sedang belajar, faktor intern terdiri dari:
114
114
a) Faktor jasmaniah yang meliputi kesehatan dan cacat tubuh
b) Faktor psikologis yang meliputi tingkat inteligensi,
perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan
c) Faktor kelelahan.
2) Faktor eksternal yaitu faktor dari luar individu. Faktor ekstern
terdiri dari:
a) Faktor keluarga yaitu cara orang tua mendidik, relasi antara
anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi
keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang
kebudayaan
b) Faktor dari lingkungan sekolah yaitu metode mengajar
guru, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa
dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu
sekolah, standar belajar diatas ukuran, keadaan gedung,
metode belajar dan tugas rumah
c) Faktor masyarakat yaitu kegiatan siswa dalam masyarakat,
mass media, teman bergaul, dan bentuk kehidupan
masyarakat.
3) Faktor pendekatan belajar (approach to learning)
Yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan
metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan
pembelajaran materi-materi pelajaran.
115
115
B. Pendidikan Agama Islam Materi Baca Tulis Al-Qur’an
1. Pengertian Pendidikan Agama Islam
Pendidikan merupakan kata yang sudah sangat umum. Karena itu,
boleh dikatakan bahwa setiap orang mengenal istilah pendidikan. Begitu
juga Pendidikan Agama Islam ( PAI ). Masyarakat awam mempersepsikan
pendidikan itu identik dengan sekolah, pemberian pelajaran, melatih anak
dan sebagainya. Sebagian masyarakat lainnya memiliki persepsi bahwa
pendidikan itu menyangkut berbagai aspek yang sangat luas termasuk
semua pengalaman yang diperoleh anak dalam pembetukan dan
pematangan pribadinya, baik yang dilakukan oleh orang lain maupun oleh
dirinya sendiri. Sedangkan Pendidikan Agama Islam merupakan
pendidikan yang didasarkan pada nilai-nilai Islam dan berisikan ajaran
Islam. Pendidikan sebagai suatu bahasan ilmiah sulit untuk didefinisikan.
Bahkan konferensi internasional pertama tentang pendidikan Muslim
(1977), seperti yang dikemukakan oleh Muhammad al-Naquib al-Attas,
ternyata belum berhasil menyusun suatu definisi pendidikan yang dapat
disepakati oleh para ahli pendidikan secara bulat.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 1 menyebutkan bahwa:
"Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
116
116
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara" . Sedangkan definisi pendidikan agama Islam disebutkan dalam
Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Mata Pelajaran Pendidikan Agama
Islam SD dan MI adalah: "Pendidikan agama Islam adalah upaya sadar dan
terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami,
menghayati, mengimani, bertakwa, berakhlak mulia, mengamalkan ajaran
agama Islam dari sumber utamanya kitab suci Al-Quran dan Hadits,
melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, serta penggunaan
pengalaman." Sedangkan menurut Ahmad Tafsir, Pendidikan Agama
Islam adalah usaha sadar untuk menyiapkan siswa agar memahami ajaran
Islam (knowing), terampil melakukan atau mempraktekkan ajaran Islam
(doing), dan mengamalkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari
(being). Dari pengertian di atas dapat dipahami bahwa tujuan Pendidikan
Agama Islam adalah untuk meningkatkan pemahaman tentang ajaran
Islam, keterampilan mempraktekkannya, dan meningkatkan pengamalan
ajaran Islam itu dalam kehidupan sehari-hari. Jadi secara ringkas dapat
dikatakan bahwa tujuan utama Pendidikan Agama Islam adalah
keberagamaan, yaitu menjadi seorang Muslim dengan intensitas
keberagamaan yang penuh kesungguhan dan didasari oleh keimanan yang
kuat.
Upaya untuk mewujudkan sosok manusia seperti yang tertuang
dalam definisi pendidikan di atas tidaklah terwujud secara tiba-tiba. Upaya
itu harus melalui proses pendidikan dan kehidupan, khususnya pendidikan
117
117
agama dan kehidupan beragama. Proses itu berlangsung seumur hidup, di
lingkungan keluarga, sekolah dan lingkungan masyarakat. Salah satu
masalah yang dihadapi oleh dunia pendidikan agama Islam saat ini, adalah
bagaimana cara penyampaian materi pelajaran agama tersebut kepada
peserta didik sehingga memperoleh hasil semaksimal mungkin. Apabila
kita perhatikan dalam proses perkembangan Pendidikan Agama Islam,
salah satu kendala yang paling menonjol dalam pelaksanaan pendidikan
agama ialah masalah metodologi.
Metode merupakan bagian yang sangat penting dan tidak
terpisahkan dari semua komponen pendidikan lainnya, seperti tujuan,
materi, evaluasi, situasi dan lain-lain. Oleh karena itu, dalam pelaksanaan
Pendidikan Agama diperlukan suatu pengetahuan tentang metodologi
Pendidikan Agama, dengan tujuan agar setiap pendidik agama dapat
memperoleh pengertian dan kemampuan sebagai pendidik yang
profesional Guru-guru Pendidikan Agama Islam masih kurang
mempergunakan beberapa metode secara terpadu. Kebanyakan guru lebih
senang dan terbiasa menerapkan metode ceramah saja yang dalam
penyampaiannya sering menjemukan peserta didik. Hal ini disebabkan
guru-guru tersebut tidak menguasai atau enggan menggunakan metode
yang tepat, sehingga pembelajaran agama tidak menyentuh aspek-aspek
paedagogis dan psikologis. Setiap guru Pendidikan Agama Islam harus
memiliki pengetahuan yang cukup mengenai berbagai metode yang dapat
digunakan dalam situasi tertentu secara tepat.
118
118
Guru harus mampu menciptakan suatu situasi yang dapat
memudahkan tercapainya tujuan pendidikan. Menciptakan situasi berarti
memberikan motivasi agar dapat menarik minat siswa terhadap pendidikan
agama yang disampaikan oleh guru. Karena yang harus mencapai tujuan
itu siswa, maka ia harus berminat untuk mencapai tujuan tersebut. Untuk
menarik minat itulah seorang guru harus menguasai dan menerapkan
metodologi pembelajaran yang sesuai. Metodologi merupakan upaya
sistematis untuk mencapai tujuan, oleh karena itu diperlukan pengetahuan
tentang tujuan itu sendiri. Tujuan harus dirumuskan dengan sejelas-
jelasnya sebelum seseorang menentukan dan memilih metode
pembelajaran yang akan dipergunakan. Karena kekaburan dalam tujuan
yang akan dicapai, menyebabkan kesulitan dalam memilih dan
menentukan metode yang tepat. Setiap mata pelajaran memiliki
kekhususan-kekhususan tersendiri dalam bahan atau materi pelajaran, baik
sifat maupun tujuan, sehingga metode yang digunakan pun berlainan
antara satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lainnya. Misalnya dari
segi tujuan dan sifat pelajaran tawhid yang membicarakan tentang masalah
keimaman, tentu lebih bersifat filosofis, dari pada pelajaran fiqih, seperti
tentang shalat umpamanya yang bersifat praktis dan menekankan pada
aspek keterampilan. Oleh karena itu, cara penyajiannya atau metode yang
dipakai harus berbeda. Selain dari kekhususan sifat dan tujuan materi
pelajaran yang dapat membedakan dalam penggunaan metode, juga faktor
tingkat usia, tingkat kemampuan berpikir, jenis lembaga pendidikan,
119
119
perbedaan pribadi serta kemampuan guru , dan sarana atau fasilitas yang
berbeda baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya.
2. Pengertian Baca Tulis Al-Qur‟an
Baca Tulis Al Qur‟an adalah bagian dari mata pelajaran pendidikan
Agama Islam di Sekolah Dasar yang diajarkan dengan tujuan agar anak
dapat membaca dan menulis huruf Al-Qur‟an dengan lancar dan benar.
Peran dan fungsi pelajaran membaca dan menulis huruf Al-Qur‟an amat
penting bagi kehidupan umat islam. Al-Qur‟an sebagai kitab suci yang
diturunkan kepada Rasulullah SAW harus diyakini oleh setiap muslim
bahwa sebagai mu‟jizat yang diberikan oleh Allah SWT juga sebagai
penuntun umat menuju pelaksanaan agama islam secara kaffah. Oleh
karena itu belajar Al-Qur‟an harus ditanamkan kepada anak sedini
mungkin. Menyadari pentingnya pendidikan Al-Qur‟an bagi anak dan
manfaat bagi yang mempelajarinya, menjadikan pembelajaran membaca
Al-Qur‟an menjadi suatu yang wajib diberikan di Sekolah Dasar. Guru
Pendidikan Agama Islam harus menjadi ujung tombak keberhasilan Baca
Tulis Al-Qur‟an bagi siswa-siswinya. Disebut demikian karena membaca
Al-Qur‟an tidak hanya sekedar menghafal lambang-lambang bunyi yang
disebut huruf, dalam Al-Qur‟an menggunakan huruf hijaiyah, akan tetapi
harus pula membelajarkan ilmu tajwid agar siswa mempu membaca dan
menulis huruf Al-Qur‟an dengan baik dan benar (tartil). Allah SWT
berfirman dalam surat Al Muzzammil ayat 4 yang artinya “Dan bacalah
Al-Qur‟an itu dengan perlahan-lahan (tartil). Supaya proses pembelajaran
120
120
Baca Tulis Al-Qur‟an dapat memberikan bekal bagi siswa, sehingga siswa
berprestasi dalam membaca dan menulis huruf Al-Qur‟an dengan baik dan
benar, lancar atau tartil, seperti yang diisyaratkan dalam surat Al-
Muzzammil di atas maka guru dituntut mampu menerapkan strategi
pembelajaran yang dapat membangkitkan proses pembelajaran yang
efektif. Efektifitas proses pembelajaran ditentukan banyak faktor antara
lain minat siswa dalam mengikuti pembelajaran. Minat merupakan
kecenderungan untuk selalu memperhatikan dan mengingatkan sesuatu
secara terus menerus yang sangat erat hubungannya dengan perasaan
senang. Orang yang berminat terhadap sesuatu akan menyukai atau
memiliki sikap positif terhadap sesuatu tersebut. Dalam proses belajar
mengajar, minat (interest) berfungsi sebagai motivating force yaitu
kekuatan yang akan mendorong seseorang untuk belajar. 3 Berdasarkan
penjelasan tentang minat tersebut diketahui bahwa berasal dari minat
seseorang akan terdorong untuk melakukan sesuatu dengan perasaan
senang yang menimbulkan kreativitas dalam belajar sehingga
menghasilkan kecakapan, ketrampilan, pemahaman, dan pencapaian
kompetensi tertentu.
Pembelajaran Baca Tulis Al-Qur‟an supaya mampu membekali
siswa memiliki prestasi membaca dan menulis huruf Al-Qur‟an yang baik
mestinya harus berangkat dari minat siswa yang tinggi, sehingga siswa
aktif belajar dan berlatih. Berawal dari minat belajar Baca Tulis Al-Qur‟an
121
121
yang menimbulkan kreativitas belajar dan berlatih ini siswa akan memiliki
prestasi dengan baik.
C. Metode Peer Teaching
Pembelajaran model peer teaching adalah metode belajar yang
melibatkan siswa secara aktif. Jadi disini satu siswa akan mengajari siswa lain
yang mengalami kesulitan dalam memahami materi yang diberikan. Ada
ujaran yang menyebutkan bahwa “orang tua dua puluh tahun yang akan
datang adalah pemuda pada masa kini” Pendidikan sebagai upaya
terorganisasi, terencana, sistimatis, untuk mentransmisikan pengetahuan
dalam arti luas (sikap, moral dan nilai-nilai hidup dan kehidupan,
ketrampilan, dll.) dari suatu generasi ke generasi lain, bertujuan ingin
mencapai perubahan sikap dan perilaku tertentu.
http://www.asikbelajar.com/2015/02/peer-teaching-bagian-dari-simulasi.html
Bagi kita sebagai bangsa dalam suatu negara bangsa (nation state)
yang merdeka, pendidikan kita niscaya dilandasi oleh pengetahuan dari mulai
dilahirkan dan sudah kita sepakati dan anut bersama. Aktifitas apapun yang
dilakukan manusia memerlukan daya nalar yang tinggi. Dan untuk menguji
dan mengasah daya nalar tersebut manusia harus melakukan latihan demi
latihan. Sejak manusia berada dalam kandungan telah diberikan oleh Tuhan
akal dan pikiran. akal dan pikiran tersebut harus digunakan dan dimanfaatkan
oleh manusia terutama guru sebagai agen perubahan tersebut.
Dalam mentransfer pengetahuan kepada peserta didik, guru dituntut
memberikan layanan terbaiknya agar materi yang diajarkan dapat
122
122
tersampaikan dan tersalurkan secara tuntas, dan indikator yang diharapkan
dapat direspon positif oleh peserta didik. Strategi pembelajaran yang tepat
akan menuntun siswa untuk mencapai tujuan tersebut.
Selain tukar pikiran, strategi lain yang masih dapat digunakan adalah
siswa saling memberi pengetahuannya kepada sesama temannya atau
mengajar teman sejawat (peer teaching). Peer Teaching adalah pola belajar
antar sesama siswa. Dalam proses ini guru tak dapat dipisahkan dari proses
perubahan afeksi siswa dalam belajar.
Untuk menerapkan strategi ini selain membutuhkan skil yang
memadai, juga perlu penguasaan konsep materi yang akan diajarkan kepada
siswa. PAI sebagai salah satu pembelajaran agama merupakan pembelajaran
yang menuntut daya fikir siswa untuk lebih kreatif dan mandiri.
Pembelajaran BTQ (Baca Tulis Al-Qur‟an) dapat dikatakan berhasil
dan berkualitas dari segi proses apabila seluruh dan sebagai besar peserta
didik terlibat aktif dalam proses pembelajaran dan mampu menyerap materi
yang diajarkan, sehingga pembelajaran Baca Tulis Al-Qur‟an tersebut dapat
dikatakan berhasil apabila terjadi perubahan daya pikir terhadap suatu
konsep yang telah ditetapkan.
1. Langkah – langkah Pelaksanaan Metode Peer Teaching
a. Cara pertama dalam menggunakan strategi ini yaitu, setelah
melakukan apersepsi atau memberi salam dan melakukan pre test
terhadap materi minggu lalu, guru juga menghubungkan materi
minggu lalu dengan topik yang akan dibahas pada waktu itu.
123
123
Kemudian guru menerangkan secara umum tentang topik yang
dibahas pada waktu itu. Kemudian guru membuat kelompok antar
siswa secara merata, artinya dalam satu kelompok terdapat siswa
yang pintar, sedang dan kurang pintar. Maksudnya agar terdapat
keseragaman pemikiran nantinya.
b. Langkah berikutnya adalah menjelaskan secara detil materi yang
akan dibahas pada waktu itu meliputi indicator yang harus dicapai
oleh siswa pada waktu itu. Selanjutnya siswa diberikan lembaran
berisi tugas berupa pertanyaan untuk didiskusikan menurut
pengetahuan yang mereka kuasai.
c. Dalam lembaran tersebut setiap kelompok diminta untuk
memberikan pendapat menurut persepsi mereka sendiri masing-
masing, lalu satu pendapat didiskusikan sampai permasalahan yang
di indikasikan terpecahkan. Dalam diskusi tersebut di tuntut setiap
anggota kelompok memberikan tanggapan serta pendapat mereka
sendiri yang nantinya akan disatukan dalam satu kesimpulan yang
mengerucut pada tujuan yang hendak dicapai dalam materi tersebut.
Peran guru di sini adalah mengawasi serta mengamati kegiatan
diskusi yang dilakukan setiap kelompok siswa, serta memberikan
bantuan bila mereka mendapatkan kesulitan dalam hal-hal tertentu,
namun bukan berarti guru harus ikut memecahkan masalah tersebut.
Mengenai pemecahan masalah tersebut, setiap kelompok siswa harus
memikirkannya sendiri dan tidak keluar dari batasan materi yang
124
124
diberikan pada waktu itu. Bila ada yang menyimpang dari koridor,
maka guru harus mengembalikan perdebatan mereka ke materi
semula.
d. Bila masing-masing setiap kelompok telah selesai melaksanakan
semua instruksi yang ada dalam lembaran kerja tersebut, maka setiap
kelompok harus merumuskan hasil diskusinya dalam satu
kesimpulan yang telah disepakati bersama. Kemudian hasil
diskusinya diserahkan ke guru dalam bentuk lembaran yang ditulis
rapi.
e. Selanjutnya guru memerintahkan setiap kelompok satu per satu
membacakan hasil diskusinya. Hasil diskusi yang dibacakan di
depan kelompok yang lainnya. Sementara kelompok yang lain
memberikan tanggapan tentang hasil diskusi kelompok tersebut serta
memberikan pendapat atau sanggahan kepada kelompok tersebut.
Setiap masalah baru yang muncul, dicatat guru.
f. Terakhir, semua masalah yang muncul pada waktu diskusi kelompok
tersebut diberikan solusinya oleh guru. Dan guru mengevaluasi serta
menyimpulkan semua masalah dan pemecahannya kepada seluruh
anggota kelas. Sehingga terdapat satu pemahaman yang seragam
bagi setiap siswa. Terakhir guru memberikan tugas kepada siswa
untuk merangkum semua penjelasan guru tadi untuk dikumpulkan
sebagai post test bagi siswa.
125
125
Metode ini sangat cocok digunakan untuk kelas yang memiliki
siswa dalam jumlah banyak. Aktivitas ini memberikan simulasi pada
setiap kelompok untuk melatih setiap sub bab lebih baik.
Aktivitas yang akan dideskripsikan disini merupakan
”cooperative learning activity” yang merupakan suatu strategi dimana
siswa bekerjasama dalam kelompok-kelompok kecil dengan tujuan untuk
memaksimalkan pembelajaran anggota kelompok yang ada didalamnya
(Cooper, KcKinney dan Robinson 1991). Metode tersebut dimaksudkan
untuk meningkatkan proses belajar.
2. Metode Peer-Teaching
a. Pada akhir suatu bagian, misalnya akhir suatu bab, siswa diberikan
latihan yang berhubungan dengan materi yang telah dibahas
sebelumnya. Latihan ini harus dikerjakan oleh siswa diluar jadwal.
Materi pada latihan tersebut merupakan pertanyaan yang terstruktur
dari prosedur yang mudah sampai prosedur yang bersifat konseptual.
Tujuan dari latihan ini adalah untuk memfasilitasi pembelajaran dan
tidak berhubungan dengan nilai. Siswa bebas untuk mengerjakan
atau tidak mengerjakan latihan tersebut. Siswa yang dapat
menyelesaikan latihan tersebut dan merasa percaya diri untuk
menerangkan kepada temannya dijadikan volunteers teacher.
b. Guru kemudian mengadakan prepatory meeting dengan tujuan untuk
menyusun tim pengajar (teaching teams) yang terdiri dari siswa
yang bersedia untuk menjadi volunteers teachers kemudian
126
126
mendiskusikan semua pertanyaan yang timbul dari latihan yang telah
mereka kerjakan sebelumnya.
c. Setelah semua pertanyaan didiskusikan, siswa dari teaching teams
masing-masing membentuk suatu kelompok dari diluar teaching
teams untuk dijadikan ”peer”.
d. Siswa dari teaching teams bertindak sebagai instruktur kepada
anggotanya untuk menerangkan latihan yang telah diberikan
sebelumnya (peer-teaching).
e. Partisipasi student-students ataupun teacher-student merupakan
kegiatan yang bersifat optional dan tidak berhubungan dengan nilai
siswa. Penilaian disini berasal dari indiviual assignment ataupun dari
hasil ujian.
Esensi dari aktivitas ini adalah untuk mencari tempat dan waktu
yang tepat baik untuk prepry meeting ataupun peer teaching. Namun
kuncinya adalah jika siswa yang dijadikan volunteers teachers telah
menyelesaikan latihan yang diberikan, maka prepatory meeting tersebut
dilakukan dengan efektif tanpa membuang waktu.
Keuntungan untuk siswa yang berperan sebagai siswa adalah
remoteness yang menyebabkan mahasiswa enggan untuk bertanya pada
kelas reguler dapat diminimalisir. Bukan hanya karena adanya jumlah
anggota kelompok yang sedikit, adanya kesamaan usia dan gaya diantara
peers membuat para anggota kelompok nyaman untuk bertanya mengenai
materi yang ada sehingga memudhkan pembelajaran.
127
127
Sedangkan untuk siswa yang berperan sebagai teacher adanya
metode ini akan semakin meningkatkan pemahaman tersebut akan materi
yang ada. Selain itu dengan adanya kompetisi antara kelompok
mendorong siswa yang berperan sebagai pengajar akan menngkatkan
kualitas kelompoknya.
3. Pelaksanaan Peer Teaching
Metode peer teaching dilaksanakan di luar jadwal pelajaran. siswa
dibagi menjadi 2 kelompok, masing-masing beranggotakan 7-8 siswa yang
dipandu oleh seorang volunteers teacher. Materi dalam peer teaching ini
terdiri atas materi kebidangan dan materi problem based learning. Materi
kebidangan bertujuan menjabarkan silabi materi pelajaran baca tulis Al
Qur‟an dengan memberikan contoh-contoh kasus membaca dan menulis.
Dengan demikian siswa menjadi paham ruang lingkup membaca dan
menulis. Materi problem based learning, bertujuan untuk menghidupkan
berbasis pada ”student centerred learning” untuk mem ”back up” materi
perkuliahan. Dengan demikian wawasan statistika tidak hanya dipahami
secara teoritis saja melainkan secara nyata melalui studi kasus di lapangan.
Materi khusus terdiri.
Ada pola ajar yang mungkin tepat bagi guru untuk menyampaikan
materi ajarnya. Yaitu tukar pendapat atau brain storming dimana materi
yang disampaikan hanya sebatas materi pokok, selanjutnya diberikan
waktu bagi siswa untuk memberikan tanggapan atau respon materi tadi,
128
128
lalu guru memberikan jawaban atas respon tadi dengan menyelipkan
indicator yang ingin disampaikan.
4. Langkah-langkah penerapan metode peer teacing
Jika bantuan diberikan kepada teman sekelasnya di sekolah,
maka:
a. Beberapa siswa yang pandai disuruh mempelajari suatu topik
b. Guru memberi penjelasan umum tentang topik yang akan
dibahasnya
c. Kelas dibagi dalam kelompok dan siswa yang pandai disebar ke
setiap kelompok untuk memberikan bantuannya.
d. Guru membimbing siswa yang perlu mendapat bimbingan khusus
e. Jika ada masalah yang tidak terpecahkan, siswa yang pandai
meminta bantuan kepada guru
f. Guru mengadakan evaluasi
Jika bantuan diberikan kepada teman sekelasnya di luar kelas, maka:
a. Guru menunjukkan siswa yang pandai untuk memimpin kelompok
belajar di luar kelas
b. Tiap siswa disuruh bergabung dengan siswa yang pandai itu, seusai
dengan minat, jenis kelamin, jarak tempat tinggal, dan pemerataan
jumlah anggota kelompok
c. Guru memberi tugas yang harus dikerjakan para siswa di rumah
d. Pada waktu yang telah ditentukan hasil kerja kelompok dibahas di
kelas kelompok yang berhasil baik diberi penghargaan
129
129
e. Sewaktu-waktu guru berkunjung ke tempat seusai berdiskusi
f. Tempat diskusi dapat berpindah-pindah/ bergilir (Semiawan, 2000:69-
70).
5. Keunggulan dan Kelemahan Metode Peer Teaching
a. Keunggulan metode peer teaching
1) Meningkatkan motivasi belajar siswa
2) Meningkatkan kualitas dan proses pembelajaran
3) Meningkatkan interaktif sosial siswa dalam pembelajaran
4) Mendorong siswa ke arah berpikir tingkat tinggi
5) Mengembangkan keterampilan bekerja dalam kelompok
6) Meningkatan rasa tanggung jawab untuk belajar sendiri
7) Membangun semangat bekerja sama
8) Melatih keterampilan berkomunikasi
9) Meningkatkan hasil belajar
b. Kelemahan metode peer teaching
1) Memerlukan waktu yang relatif lama
2) Jika siswa tidak memiliki dasar pengetahuan yang relevan maka
metode ini menjadi tidak efektif
3) Kemungkinan didominasi oleh siswa yang suka berbicara, pintar,
atau yang ingin menonjolkan diri
4) Tidak semua guru benar-benar memahami cara masing-masing siswa
bekerja di kelompok
130
130
5) Perlu dimodifikasi agar sesuai diterapkan pada siswa SD (teknik ini
biasanya diterapkan di PT)
6) Memerlukan perhatian guru yang ekstra ketat
http://www.gurukelas.com/2012/10/metode-mengajar-sesama-
teman-peer-teaching-methods.html
131
131
BAB III
PELAKSANAAN TINDAKAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Sejarah Singkat Berdirinya SD Negeri Polobogo 1
Sekolah Dasar Negeri 1 Polobogo ini didirikan pada tahun1928.
Sekolah ini berdiri atas gagasan para Tokoh masyarakat di Dusun
polobogo di Polobogo.Dibangun gedung sekolah awalnya dengan biaya
swadaya masyarakat.Gedung sekolah ini didirikan diatas tanah sendiri dan
hasil tukar guling pada tahun 1982.
Sekolah ini beralamatkan di Jalan Kyai Bogo 1, Polobogo,
Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang. Luas sekolah ini 1134 m2
letaknya sangat strategis, mudah dijangkau dan sangat cocok untuk proses
pembelajaran karena tidak di pinggir jalan raya utama, tapi di tengah jalan
desa. Berdasarkan piagam akreditasi sekolah dasar, No 045/VII/18/2007
dengan nilai B.
2. Identitas Sekolah
Data selengkapnya ada di bawah ini:
a. Nama Sekolah : SD Negeri Polobogo 01
b. NSS : 101032201001
c. Tahun berdiri : 1928
d. Tahun perubahan : 1987
e. Alamat Sekolah : Jalan Kyai Bogo 01, Polobogo, Kecamatan
132
132
Getasan, Kabupaten Semarang
f. Kode Pos : 50774
g. Kelompok Sekolah : Imbas
h. Akreditasi : 10-09-2007 Nilai : 75,21
i. SK : No 045/VII/18/2007
j. Tanggal : 10 September 2007
k. Bangunan : Milik sendiri
l. Nama Kepala Sekolah : Drs. Antonius Suhardi
3. Visi dan Misi Sekolah
a. Visi sekolah
Mewujudkan Sekolah yang “KOMPAK” ( Kreatif. Obyektif,
Mandiri, Peduli, Kompetetif).
b. Misi sekolah
1) Menyiapkan generasi yang unggul dibidang IMTAQ dan IPTEK.
2) Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama sehingga
terwujudnya insane yang cerdas,cendekiawan,berbudi pekerti luhur
dan berakhlak mulia.
3) Membentuk sumber daya manusia yang aktif,kreatif,inovatif dan
berprestasi sesuai dengan perkembangan zaman.
4) Membangun citra sekolah sebagai mitra terparcaya dimasyarakat.
5) Melaksakan pembelajaran yang efektif.
133
133
6) Menjadikan saran dan prasarana yang diperlukan dalam kegiatan
belajar siswa untuk mendukungpengembangan potensi peserta
didik agar berkembang secara optimal.
7) Memberikan jaminan pelayanan yang prima dalam berbagai hal
untuk mendukung proses belajar dan bekerja yang harmonis dan
selaras,Dalam rangka mewujudkan misi tersebut,sekolah berusaha
menerapkan peraturan yang ketat sesuai dengan kedudukan
masing-masing dan menjalin komunikasi,yang baik agar tercipta
hubungan kerja yang penuh kekeluargaan.
4. Keadaan Tenaga Pendidik dan Peserta Didik
Untuk memberikan gaambaran perkembangan sekolah baik dari
tenaga kependidikan maupun siswa di bawah ini disajikan data tenaga
kependidikan dan data jumlah siswa masing-masing kelas pada tiga tahun
terakhir.
Tabel 3.1 Tenaga Kependidikan
JUMLAH TENAGA KEPENDIDIKAN SD NEGERI POLOBOGO 01
No NAMA NIP
Pangkat/
Golonga
n
JABATAN
1 Drs.Antonius
Suhardi 19620930 198201 1 005 IV/ A
Kepala
sekolah
2 Sri Muwarni,S.Ag 19560210 198405 2 001 IV/ A Guru PAI
3 Pribadi 19600304 198508 1 002 IV/ A Guru
134
134
No NAMA NIP
Pangkat/
Golonga
n
JABATAN
4 Mardi 19690920 200604 1 003 II/ C Guru
5 Sri Rahayu 19660923 200604 2 006 II/ C Guru
6 Marliana,S.Pd.SD 19830708 200902 2 003 III/ A Guru
7 Messiana
Jayati,S.Pd.SD 19860215 200902 2 002 III/ A Guru
8 Sri Rohmani Fitria Wiyata bakti Guru
9 Pundhy Nugroho Penjaga
Tabel 3.2 Jumlah siswa SDN Polobogo 01
JUMLAH SISWA SD NEGERI POLOBOGO 01
NO TAHUN
PELAJARAN
KELAS
I
KELAS
II
KELAS
III
KELAS
IV
KELAS
V
KELAS
VI JUMLAH
1. 2013/3014 20 21 15 12 20 20
2. 2014/2015 14 20 21 15 12 20
3. 2015/2016 18 15 19 16 15 12
5. Fasilitas SD Negeri Polobogo 01
Sekolah SD Negeri Polobogo 01 pada tahun pelajaran 2015/2016
memiliki bangunan yang terdiri atas tanah seluas 1134 m2
dan dilengkapi
sarana pendukung.
135
135
Tabel 3.3 Fasilitas SD Negeri Polobogo 1
No Jenis Jumlah
1 Ruang kelas 6
2 Ruang Kepala Sekolah 1
3 Ruang Guru 1
4 Perpustakaan 1
5 UKS 1
6 Ruang Audio Visual 1
7 Tempat Ibadah 1
8 Pendopo Serba Guna 1
9 WC Guru 1
10 WC Siswa 2
11 Gudang 1
12 Kantin 1
6. Letak Geografis
Secara geografis SD Negeri Polobogo 1 terletak di Desa Polobogo,
sebelah utara adalah Desa Gedangan, sebelah selatan Desa Sumogawe,
sebelah barat Desa Gedong, dan sebelah timur perbatasan Kota Salatiga
yaitu Dusun Gamol.
7. Partisipasi Masyarakat
Dalam kondisi sosial ekonomi orang tua siswa yang rata-rata
menengah ke bawah partisipasi masyarakat dalam bentuk dana agak
kesulitan, kecuali dalam moment-moment tertentu, misalnya ketika
mengikuti lomba, baik akademis maupun non akademis orang tua peserta
didik lebih mudah memberikan bantuan tenaga. Komite Sekolah sangat
136
136
menyadari hal itu dan beruntung sekarang ini ada dana BOS untuk
kelancaran proses penyelenggaraan pendidikan sehingga dengan adanya
BOS proses pendidikan dapat terlaksana dengan baik.
B. Subjek Penelitian Dan Karakteristik Objek Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Polobogo 01, Kecamatan
Getasan, Kabupaten Semarang yang beralamatkan Jalan Kyai Bogo 01,
Polobogo pada kelas IV semester I tahun pelajaran 2015/2016.
2. Waktu Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas(PTK) ini dilaksanakan dengan rentang
waktu sebagai berikut:
a. Siklus 1 dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 5 Agustus 2015.
b. Siklus II dilaksanakan pada tanggal 19 Agustus 2015.
c. Siklus III dilaksanakan pada tanggal 9 September 2015.
3. Mata Pelajaran
Dalam penelitian ini penulis mengambil mata pelajaran Baca Tulis
Al-Qur‟an (BTQ) dengan standar kompetensi menghafal surat-surat
pendek dan memahami pengertian waqof secara baik, fasih, dan benar.
Dengan kompetensi dasar membaca, menghafal, dan memahami surat-
surat pendek dan memahami pengertian waqof secara baik dan benar.
4. Karakteristik Siswa
Peneliti mengambil siswa kelas IV sebagai subjek penelitian
dengan pertimbangan peneliti guru kelas IV dan guru agama Islam
137
137
sehingga memudahkan dalam pelaksanaan PTK karena sehari-hari
berhadapan dengan siswa. Jumlah siswa yang diteliti sebanyak 16 siswa
dengan usia antara 9-10 tahun dengan rincian 8 siswa laki-laki dan 8 siswa
perempuan.
Orang tua siswa rata-rata petani dengan tingkat pendidikan yang
rendah, sehingga perhatian orang tua terhadap pendidikan kurang. Hal ini
bisa dilihat dari sarana belajar siswa yang disediakan orang tua masih
kurang.
C. Gambaran.Pelaksanaan Penelitian
1. Tahap Prasiklus
Pada tahap prasiklus peneliti melakukan pengamatan terhadap
proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru kelas IV yaitu Ibu
Messiana Jayati dan guru agama islam yaitu Ibu Sri Muwarni,S.Ag. Dari
hasil pengamatan, peneliti dapat menemukan hal-hal yang merujuk pada
kurangnya kreativitas belajar pada materi PAI terutama pada mata
pelajaran Baca Tulis Al-Qur‟an (BTQ) diantaranya:
a. Lebih dari 20% dari siswa kelas IV kurang memiliki antusias dalam
mengikuti proses pembelajaran. Hal ini ditandai dengan masih banyak
siswa yang ramai berbicara sendiri ketika terjadi proses pembelajaran.
b. Lebih dari 20% dari siswa kurang aktif dalam mengikuti proses
pembelajaran. Hal ini ditandai dengan banyaknya siswa yang terlihat
pasif dan jarang bertanya jika ada masalah yang kurang jelas dan
berhubungan dengan materi yang diajarkan.
138
138
c. Lebih dari 20% dari siswa nilai hasil evaluasi tidak memenuhi Kriteria
Ketuntasan Minimal ( KKM ) yang telah ditetapkan sebagai standar
ketuntasan belajar siswa.
2. Deskripsi Pelaksanaan
Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga siklus. Dilaksanakan sesuai
dengan perubahan yang ingin dicapai. Kekurangan pada siklus I akan
diperbaiki pada siklus II dan selanjutnya siklus III akan memperbaiki
kekurangan pada siklus II. Untuk melihat prestasi belajar siswa dilakukan
pre-test, tes formatif siklus I, II, dan III, Lembar Kerja Siswa. Untuk
peningkatan perhatian siswa terhadap pembelajaran Baca Tulis Al-Qur‟an
(BTQ) digunakan lembar observasi dan untuk perkembangan pengajaran
guru digunakan lembar observasi teman sejawat. Prosedur penelitian ini
antar lain dari perencana, pelaksanan,observasi, dan refleksi.
1. Siklus I
a. Perencanaan
Tahap ini dilalui dengan melihat hasil pre-test pada
kompetensi dasar memahami pengertian waqof pada surat-surat
pendek Surat Al-Fatikhah yang belum menunjukan hasil yang
diharapkan. Selanjutnya diadakan perencanaan tindakan yang
dilakukan sebagai upaya memecahkan masalah dan segala hal yang
perlu dilakukan pada tahap tindakan.Dengan adanya
perencanaa,tindakan pembelajaran yang dilakukan akan lebih
terarah dan sistematis.
139
139
Pada tahap ini direncanakan kegiatan sebagai berikut:
1) Menyusun RPP dengan menekankan pada pelaksanakan
pemahaman waqof pada surat Al-Fatikhah.
2) Menyiapkan alat peraga untuk mengerjakan LKS (gunting, lem,
dan HVS).
3) Menyusun sistematis hafalan surat pendek pada siswa.
4) Menyiapkan HVS (lembar jawaban).
5) Menyusun soal-soal test formatif.
6) Menyusun lembar pengamatan untuk mengamati situasi
pembelajaran.
b. Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap ini dilaksanakan sesuai dengan skenario
pembelajaran yang dirancang sesuai dengan kebutuhan seperti
yang didapat dari hasil analisis data yang diperoleh pada siklus I,
yaitu:
1) Kegiatan Awal
a) Berdo‟a bersama dilanjutkan dengan presentasi siswa.
b) Apersepsi: membahas tugas sebelum masuk yang disebut
menu pagi. Yaitu; mengurutkan ayat pertama yaitu surat
Al-Fatikhah.
c) Menyampaikan tujuan pembelajaran.
140
140
2) Kegiatan inti
a) Guru membaca dan siswa mengikuti membaca secara
klasikal.
b) Guru membagi siswa menjadi empat kelompok dan tiap
kelompok terdiri 4 siswa.
c) Pembentukan dilakukan dengan mengurutkan tempat duduk
siswa.
d) Setiap kelompok membaca dan menghafalkan surat Al-
Fatikhah secara bergantian.
e) Setelah hafalan guru membagi LkS yaitu ayat-ayat surat Al-
Fatikhah secara acak.
f) Setiap kelompok mengerjakan LKS dengan menggunting
potongan ayat, lalu menempelkan pada lembar tugas.
g) Guru mengamati terhadap kreativitas,dan kerja sama siswa.
h) Setiap kelompok menyimpulkan dan membaca hasil kerja
kelompok.
i) Guru melakukan evaluasi untuk mengukur ketuntasan siswa
dalam belajar.
3) Kegiatan akhir
a) Guru membagikan test formatif pada siswa.
b) Siswa mengerjakan secara individu.
c) Guru memberi penguatan dan motivasi agar siswa aktif dan
giat belajar dan memberi PR.
141
141
c. Pengamatan/Pengumpulan Data
Selama pembelajaran berlangsung, guru Pendidikan Agama
Islam melakukan observasi atau pengamatan berlangsung untuk
mengetahui kreativitas belajar siswa dengan adanya pembentukan
kelompok belajar. Pada pembelajaran ini siswa yang diteliti
berjumlah 16 siswa, guru PAI (Pendidikan Agama Islam)
mengamati seluruh aktivitas belajar siswa selama proses
pembelajaran berlangsung. Hal-hal yang diamati yaitu yang
berhubungan dengan kreativitas siswa. Keles 1V yang meliputi
antusias, kreativitas, kreativitas, keseriusan siswa dalam
mengerjakan tugas dari guru, dan ketuntasan siswa dalam belajar.
Sedangkan hal-hal yang diamati dari segi guru meliputi:
1) Apersepsi
2) Kemampuan memberikan pertanyaan
3) Keterampilan menyajikan dan penekanan metode peer teaching
4) Keterampilan membimbing siswa hafalan surat Al-Fatikah
5) Keterampilan memberi penguatan, kreativitas, dan tindak lanjut
Sedangkan dari segi pengamatan terhadap siswa meliputi:
1) Kreativitas dalam pembelajaran
2) Berani menjawab dan bertanya tanpa ditunjuk
3) Minat siswa dengan pembelajaran melalui metode peer
teaching
142
142
Selain pengamatan dilakukan oleh teman sejawat, penulis
juga melakukan pengamatan terhadap siswa untuk mengetahui
tingkat kreativitas, partisipasi,dan kreativitas, dan minat siswa
dalam siklus I.
d. Refleksi
Berdasarkan hasil yang diperoleh dalam tahap pengamatan
dianalisis dan membuat penafsiran dari hasil data, guru
merefleksikan yang berkaitan dengan proses dan dampak tindakan
perbaikan yang akan dilaksanakan pada siklus berkutnya.
Dalam tahap ini, penulis dibantu oleh guru bidang studi
Pendidikan Agama Islam (PAI) untuk membantu mengetahui
keberhasilan dan kekurangan pada siklus 1, dari diskusi
disimpulkan:
Keberhasilan dalam pembelajaran siklus 1 adalah:
1) Perolehan hasil belajar ada pada peningkatan dibandingkan
perolehan hasil pada pre-test meski belum maksimal.
2) Siswa sudah mulai teranpil menyusun ayat pada surat Al-
Fatikhah karena banyak latihan mengaji dan hafalan sebelum
pelajaran dimulai.
3) Siswa bisa membaca dan menghafal walaupun belum
maksimal.
143
143
Kekurangan dalam pembelajaan siklus I antara lain:
1) Kemampuan siswa dalam tes LKS mengurutkan ayat hanya
75% yang tuntas disebabkan tingkat pemahaman membaca Al-
Qur‟an yang baru 68,75%.
2) Siswa yang kurang aktif dengan model peer teaching belum
maksimal mengikuti pembelajaran, yaitu, Noval, Anggi, Rini,
Hesa, dan Iksan.
3) Pada tes performa tingkat pemahaman membaca hanya 11
siswa yang bisa membaca surat Al-Fatikhah.
2. Siklus II
Siklus II dilaksanakan dengan memperbaiki segala sesuatu
yang masih kurang pada siklus I.Tahapan pada siklus II sama dengan
tahapan pada siklus I, yaitu:
a. Perencanaan
Dalam tahap perencanaan siklus II yang dilakukan adalah:
1) Menyusun tahap tentang pemahaman surat Al-Fatikhah.
2) Membuat skenario pembelajaran yang disesuaikan dengan
kekurangan yang terjadi pada tahap I.
3) Mendesain dan menyiapkan alat peraga.
4) Memperbaiki kelompok menjadi individu.
5) Menyusun soal-soal formatif dan mempersiapkan penilaian test
membaca surat Al-Fatikhah.
6) Menyusun lembar pengamatan untuk siswa dan guru.
144
144
b. Pelaksanaan
Tahap ini pelaksanaannya sama dengan siklus I yaitu:
1) Kegiatan Awal
a) Berdo‟a bersama dan dilanjutkan dengan persensi.
b) Apersepsi: Membaca bersama surat Al-Fatikhah.
c) Menyampaikan tujuan pembelajaran.
2) Kegiatan Inti
a) Guru membimbing membaca surat Al-Fatikhah dengan
media catatan sendiri/ Juz „Amma.
b) Semua siswa membaca ayat per ayat secara bergantian dan
bersambung.
c) Guru bertanya jawab tentang surat Al-Fatikhah dan
menjelaskan kompetensi yang mau dicapai yaitu tentang
tanda baca waqof.
d) LKS mengurutkan ayat dibagikan dan dikerjakan secara
individu.
e) Siswa membaca dan paham tanda waqof pada surat Al-
Fatikhah, secara klasikal dan individu.
f) Guru mengamati, meneliti, menilai, dan memberi
bimbingan setiap kegiatan siswa.
3) Kegiatan Akhir
a) Guru membagikan test formatif.
b) Siswa mengerjakan test formatif secara individu.
145
145
c) Guru memberi penguatan, motivasi, dan pemberian PR.
c. Pengamatan
Pengamatan dilakukan selama proses pembelajaran
berlangsung.Dalam pengamatan ini diungkap atau dicatat segala
peristiwa yang berhubungan dengan pembelajaran. Pengambilan
data dilakukan dengan menggunakan lembar observasi terhadap
guru dan terhadap siswa.
Hal-hal yang diamati sama dengan siklus I yang
membedakan materi pengamatan ini adalah membaca surat An-
Nass serta kerja kelompok menjadi individu.
d. Refleksi
Selesai proses pembelajaran hasil yang di dapat pada
pengamatan dianalisis dengan hasil sebagai berikut:
1) Kemampuan siswa membaca surat pendek meningkat ada 13
anak yang bisa membaca dan menemukan tanda-tanda waqof.
2) Siswa lebih aktif dan minat siswa baik pada pembelajaran
membaca pada model tugas LKS dengan melihat hasil obsevasi
siswa pada siklus II yaitu kreativitas nilai rata-rata 7 dan minat
nilai rata-rata 6.84.
3) Nilai test formatif ada peningkatan, tapi belum maksimal ada
14 siswa yang tuntas dari 16 siswa.
146
146
Hasil analisis data yang dilaksanakan dalam tahap ini akan
dipergunakan sebagai acuan untuk merencanakan siklus
berikutnya.
3. Siklus III
a. Perencanaan
Dalam tahap ini perencanaan pada siklus III yang dilakukan
adalah:
1) Menyusun RPP dengan menekankan kompetensi dasar
membaca surat Al-Fatikhah.
2) Membuat skenario pembelajaran yang disesuaikan dengan
kekurangan pada siklus II.
3) Menyusun evaluasi test membaca dan test formatif.
4) Menyusun lembar pengamatan untuk mengamati aktivitas
siswa dan guru dalam proses pembelajaran.
b. Pelaksanan
Dalam tahap ini dilaksanakan kegiatan sesuai scenario
pembelajaran.
1) Kegiatan awal
a) Berdoa bersama dan dilanjutkan presentasi kehadiran siswa.
b) Apersepsi: Membaca bersama surat Al-Fatikhah.
c) Menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu mencari tanda-
tanda waqof.
2) Kegiatan Inti
147
147
a) Guru memakai media tulisan surat Al-Fatikhah dan
membimbing siswa membaca secara klasikal.
b) Semua siswa membaca ayat per ayat secara bergantian dan
bersambung dengan media catatan sendiri.
c) Guru memberi kesempatan siswa yang hafal surat Al-
Fatikhah untuk membantu siswa yang belum bisa membaca
secara klasikal maupun sendiri agar memberi semangat
temannya dan suasana lebih menyenangkan.
d) Siswa mengerjakan LKS dengan alat peraga dibawa,yaitu
mengurutkan ayat dengan menggunting dan menempel
pada lembar yang disediakan guru.
e) Siswa dengan menempel ayat tersebut sambil mencari
tanda-tanda waqof yang ada pada surat Al- Fatikhah.
f) Siswa yang sudah selesai. membaca dan menulis tanda
waqof pada LKS masing-masing.
3) Kegiatan Akhir
a) Siswa mengerjakan test formatif secara individu.
b) Penguatan materi, guru member motivasi untuk mengaji
dirumah dan menghafal surat-surat pendek.
c. Pengamatan
Pengamatan dilakukan selama proses pembelajaran
berlangsung, pada tahap ini yang diamati sama dengan siklus I dan
II, yang diharapkan ada peningkatan, perhatian, dan prestasi belajar
148
148
yang diharapkan sesuai dengan KKM pelajaran Baca Tulis Al-
Qur‟an yaitu 60.
d. Refleksi
Selesai proses pembelajaran hasil pengamatan dan hasil tes
dianalisis dengan bantuan teman sejawat dengan hasil berikut:
1) Kemampuan anak membaca dan menulis lebih meningkat yaitu
mencapai 82% tingkat ketuntasannya.
2) Perolehan nilai pada tugas LKS lebih meningkat yaitu 93,75%
dan siswa lebih terampil dalam mengurutkan ayat, sehingga
memudahkan membaca dan menulis serta trampil mencari
tanda- tanda baca pada Al-Qur‟an terutama tanda-tanda waqof..
3) Siswa lebih antusias mengikuti pembelajaran bisa dilihat dalam
pengamatan kreativitas nilai rata-rata 7,625 dan prestasi siswa
7,52.
Hasil analisis data yang dilaksanakan dalam tahap ini akan
dipergunakan sebagai acuan untuk menarik suatu kesimpulan
apakah metode peer teaching atau tidak untuk meningkatkan
kreativitas dan prestasi belajar siswa pada membaca dan mencari
tanda baca waqof pada surat pendek, mata pelajaran Baca Tulis Al-
Qur‟an.
149
149
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Hasil Tes Awal
Pra siklus merupakan kondisi awal keadaan sebelum perbaikan.
Berdasarkan tes awal, yaitu hasil dari pre-test dapat diketahui prestasi
belajar Baca Tulis Al-Qur‟an siswa kelas IV masih belum maksimal yaitu
ada 11dari 16 siswa yang tuntas nilainya, menurut kriteria ketuntasan
minimal yang ditentukan sekolah yaitu 60. Jadi, baru 68,75% dari
seluruh siswa yang berhasil tuntas nilainya.
Tabel 4.1 Ketuntasan hasil belajar siswa
Jumlah
siswa
Pra-
Siklus
Persentase
ketuntasan Presentase ketuntasan
Pre-test LKS Membaca Tes
16 55%
16 68,75% 75% 75%
16 87,5% 81,25% 81,%
16 93,75% 87,5% 93,75%
150
150
2. Hasil dari siklus I
a. Hasil dari observasi terhadap guru
Setelah pembelajaran pada siklus I selesai, pengamatan
aktivitas guru yang dilakukan oleh pengamat dapat diketahui melalui
lembar observasi. Dari 10 butir jenis pengamatan tercatat 1 butir (yaitu
butir 8), 7 butir dianggap setuju (yaitu butir 1,2,4,5,6,9,10). Sedangkan
2 butir dianggap sangat setuju (yaitu butir 2 dan 7).
b. Hasil pengamatan kreativitas dan prestasi belajar
Berdasarkan analisis hasil pengamatan terhadap siswa ketika
pembelajaran berlangsung pada siklus I, terlihat hasil rata-rata kreativitas
seluruh siswa (lihat lampiran 9) terhadap pelaksanaan pembelajaran
melalui metode peer teaching bisa dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.2 Hasil Pengamatan Kreativitas dan Prestasi Belajar
Siswa pada siklus I
No Aspek Penilaian Hasil
Pengamatan
Nilai Rata-rata
1 Kreativitas 104 6.5
2 Prestasi 101 6.31
Dari tabel (4.2) di atas terlihat bahwa nilai rata-rata kelas untuk
kreativitas siswa pada waktu pembelajaran berlangsung adalah 6.5 dan
rata-rata prestasi siswa dengan pembelajaran melalui metode peer
teaching yang digunakan dan siswa semua kegiatan pembelajaran
151
151
menunjukan nilai rata-rata 6,31. Adapun target nilai rata-rata
kreativitas maupun prestasi adalah 7, diatas kategori minimal sekolah.
c. Hasil Belajar Siswa
Dari data analisis hasil berbagai tes siswa pada siklus I yaitu
tes LKS, tes performa (membaca surat Al Fatikhah), dan tes formatif
(lihat lampiran 4), dapat dilihat tercapainya ketuntasan hasil belajar
siswa. Tes LKS ada 16 siswa yang tuntas 11 siswa, 5 tidak tuntas
persentase tuntasnya 68,755 dan tes formatif ada 16 siswa yang tuntas
12 siswa, 4 siswa tidak tuntas, persentasenya 75% (lihat tabel)
3. Hasil dari Siklus II
a. Hasil observasi terhadap guru
Pembelajaran siklus II selesai, pengamatan aktivitas guru yang
dilakukan oleh pengamat dapat diketahui melalui lembar observasi
yang kedua. Dari 10 butir pengamatan yang sama dengan siklus 1
tercatat 4 butir mendapat tanggapan setuju (yaitu butir 4,5,8,10),
sedangkan ada 6 butir yang ditanggapi sangat setuju (yaitu butir
1,2,3,6,7,9) (lihat pada lampiran 13).
b. Hasil Observasi Terhadap Siswa
Berdasarkan analisis hasil pengamatan kreativitas siswa ketika
proses pengembangan siklus II (lihat lampiran 16) akan terlihat rata-
rata sikap siswa selama mengikuti proses pembelajaran dengan
menggunakan metode peer teaching. Untuk jelasnya bisa dilihat pada
tabel berikut ini:
152
152
Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Kreativitas dan Prestasi Belajar
Siswa Pada Siklus II
No Aspek Penilaian Hasil Pengamatan Nilai Rata-rata
1 Kreativitas 112 7
2 Prestasi 109 6.84
Dari tabel (4.3) di atas terlihat bahwa nilai rata-rata kelas untuk
kreativitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung yaitu 7 dan
rata-rata nilai prestasi siswa dengan pembelajaran melalui metode peer
teaching menunjukkan rata-rata 6,84. Adapun target rata-rata kelas
yang ingin dicapai adalah 7 ke atas, yang bisa dikategorikan baik.
c. Hasil belajar siswa
Data analisis hasil tes pada siklus II (lihat lampiran 26), dapat
dilihat ketuntasan hasil belajar siswa. Tes LKS ada 14 siswa tuntas dan
2 siswa tidak tuntas. Persentase tuntasnya 87,55 Tes membaca (surah
Al-Fatikhah) ada 13 siswa tuntas dan 3 siswa tidak tuntas. Persentase
tuntasnya 81.25%. Tes formatif ada 13 siswa tuntas dan 3 siswa tidak
tuntas. Persentase tuntasnya 81.25% (lihat tabel 4.1).
4. Hasil dari siklus II
a. Hasil observasi terhadap guru
Pembelajaran pada siklus III selesai, pengamatan aktivitas guru
yang dilakukan oleh teman sejawat dapat diketahui melalui lembar
observasi ketiga. 10 butir pengalaman yang ditanggapi setuju ada 2
153
153
(yaitu butir 4 dan 8) dan yang ditanggapi sangat setuju ada 8 (yaitu
butir 1,2,3,5,6,7,9,10) (lihat lampiran 13).
b. Hasil observasi terhadap sikap siswa
Berdasarkan analisis hasil pegamatan sikap siswa pada waktu
proses pembelajaran siklus II (lihat lampiran 16) terlihat rata-rata sikap
seluruh siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan metode peer
teaching atau kelompok. Jelasnya bisa dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.4 Hasil Pengamatan Kreativitas dan Prestasi Belajar
Siswa pada Siklus III
No Aspek Penilaian Hasil Pengamatan Nilai Rata-rata
1 Kreativitas 122 7,625
2 Prestasi 119.5 7,46
Dari tabel (4.4) di atas terlihat bahwa nilai rata-rata kelas untuk
kreativitas siswa selama proses pembelajaran adalah 7,6 dan rata-rata
prestasi siswa terhadap pembelajaran menggunakan metode peer
teaching menunjukkan nilai rata-rata 7,46.Dengan nilai rata-rata hasil
pengamatan sikap siswa menunjukkan bahwa sikap siswa terhadap
pembelajaran dikategorikan baik, sesuai dengan kategori minimal yang
ditentukan sekolah.
c. Hasil belajar siswa
Data analisis hasil berbagai tes pada siklus III (lihat lampiran
27) dapat dilihat hasil ketuntasan belajar siswa. Tes LKS ada 38 siswa
154
154
tuntas dan 6 siswa tidak tuntas. Persentase tuntasnya 86%. Tes hafalan
(surah Al-Fatikhah) ada 16 siswa yang tuntas ada dan 8 siswa tidak
tuntas. Persentase tuntasnya 82%. Tes formatif ada 16 siswa tuntas dan
11 siswa tidak tuntas. Persentase tuntasnya 75% (lihat tabel 4.4).
B. Pembahasan
Pembahasan hasil penelitian ini berdasarkan pada hasil tes
pembelajaran pada siklus I, II, dan III. Pembahasan hasil penelitian ini
meliputi tes dan non tes. Hasil tes penelitian mengacu perolehan nilai dan skor
yang dicapai siswa dalam berbagai tes yaitu tes LKS, tes hafalan, dan tes
formatif. Sedangkan pembahasan hasil non tes berpedoman pada pengamatan.
Kegiatan pembelajaran pada siklus I, II, dan III yang menggunakan
metode peer teaching diteliti dan dianalisis oleh peneliti yang dibantu dengan
teman sejawat untuk melakukan pengamatan selama proses pembelajaran
berlangsung.
Pembelajaran dengan mengunakan metode peer teaching
menyebabkan siswa mempunyai ketangkasan dan ketepatan pada mata
pelajaran Baca Tulis Al-Qur‟an (BTQ) khususnya materi hafalan surat
pendek. Dalam proses belajar mengajar dengan metode peer teaching, bisa
lebih mengaktifkan siswa. Secara performa siswa dituntut untuk bisa
membaca, juga bisa menulis dan siswa bisa melafalkan ayat-ayat dalam surat
pendek, sesuai dengan kompetensi dasar sebelumnya yang masih saling
berhubungan. Guru memberikan bimbingan, fasilisator, dan pengawasan
terhadap semua kegiatan siswa dalam mengerjakan latihan-latihan soal,
155
155
maupun hafalan sehingga memungkinkan siswa untuk secepatnya bisa
memperbaiki kekurangan-kekurangannya. Metode peer teaching ini bisa
diterapkan pada mata pelajaran lain khususnya kelas IV yang proses
pembelajarannya tematik.
Penggunaan metode peer teaching yang dilaksanakan melalui bentuk
pembelajaran tindakan kelas tersebut bisa membuahkan hasil yang sangat
baik. Hal ini dapat dilihat dari pengamatan terhadap guru yang dilakukan oleh
pengamat dan pengamatan terhadap sikap siswa yang dilakukan oleh peneliti.
Sedangkan untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa, bisa dilihat
dari hasil belajar siswa.
Berdasarkan hasil yang didapat pada siklus I, perolehan rata-rata
kreativitas siswa di kelas yaitu 6.5 dan prestasi siswa terhadap pembelajaran
dengan metode peer teaching yaitu 6,31 Sedangkan untuk kategori baik yaitu
7. Hasil pengamatan terhadap guru yang dilakukan perlu perbaikan di siklus
II. Butir yang ditanggapi ragu-ragu adalah kemampuan memberikan
penguatan. Peneliti melakukan perbaikan dengan bimbingan teman sejawat
yaitu setiap pemberian materi yang sesuai dengan kompetensi dasar yang
dicapai harus benar-benar ditekankan sesuai kompetensi dasarnya, yaitu
kompetensi membaca sesuai dengan tanda baca harus ditekankan bahwa siswa
diarahkan harus mampu membaca dan paham tentang waqof.
Dengan adanya perbaikan di siklus I, pada siklus II ini terjadi
peningkatan, yaitu dari 16 siswa memperoleh rata-rata kreativitas di kelas 6,5
dan minat siswa dengan pembelajaran menggunakan metode peer teaching
156
156
dengan nilai rata-rata 6,31. Pada siklus II ini, pengamatan guru oleh pengamat
dengan baik yaitu tidak ada yang ragu-ragu.
Pada pelaksanaan siklus III ini, sudah ada peningkatan yang
diharapkan dalam kategori baik oleh sekolah, yaitu kreativitas siswa nilai rata-
ratanya 7,625 dan minat siswa terhadap pembelajaran dengan metode peer
teaching ini mencapai nilai rata-rata 7,46. Sedangkan hasil pengamatan guru
sudah dikategorikan baik yaitu setuju dan sangat setuju.
Pada akhir setiap siklus dapat dilihat besarnya motivasi siswa terhadap
materi pelajaran yang disampaikan guru. Setiap tes-tes yang diberikan oleh
peneliti selalu ada peningkatan nilai ketuntasannya. Pada siklus I peneliti
mengadakan tiga tes yaitu tes LKS, membaca, dan tes formatif. Hasil yang
dicapai dalam persentase ketuntasan dari 16 siswa adalah 68,75% tes LKS,
75% tes membaca dan 75% tes formatif. Pembelajaran pada siklus II peneliti
memperbaiki proses belajar-mengajar yang dibantu bimbingan teman sejawat.
Hasil ketuntasan belajar mulai meningkat yaitu 87,5% tes LKS, 81,25% tes
membaca, dan 81,25% tes formatif. Pada pembelajaran siklus III peneliti juga
melakukan perbaikan sehingga ketuntasan hasil belajar siswa meningkat yaitu
93,75% tes LKS, 87,5% tes membaca, dan 93,75% tes formatif. Dengan
adanya hasil ketuntasan tersebut, tujuan yang diharapkan dari pelaksanaan
pembelajaran dengan metode peer teaching sebagai upaya meningkatkan
prestasi belajar siswa telah tercapai.
157
157
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas dengan menggunakan metode
peer teaching yang dilakukan pada siswa kelas IV semester I Sekolah Dasar
Negeri I Polobogo, Getasan, Semarang dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Metode peer teaching dapat meningkatkan kreativitas dan prestasi siswa
terhadap pembelajaran Baca Tulis Al-Qur‟an materi membaca dengan waqof.
Hal ini dapat dilihat dengan adanya peningkatan rata-rata prestasi siswa pada
setiap siklus yaitu siklus I (6,43:7,5% ), siklus II ( 6.84: 8,25% ), dan siklus
III (7.53: 93,75% ).
2. Pembelajaran Baca Tulis Al- Qur‟an materi membaca dengan tanda waqof
serta menggunakan metode peer teaching dapat meningkatkan kreativitas dan
prestasi belajar siswa kelas IV dengan ditandai adanya peningkatan rata-rata
hasil belajar setiap siklus yaitu siklus I, ( LKS 68,75 %,membaca 75 %, dan
tes formatif 75 % ), siklus II ( LKS 87,5 %, membaca 81,25 %, dan tes 81 %
),siklus III ( LKS 93,75 %, membaca 87,5 %, dan tes formatif 93,75 % ).
3. Penerapan metode peer teacing mempunyai pengaruh positif yaitu dapat
meningkatkan kreativitas dan prestasi belajar pendidikan agama islam
perhatian, kreativitas dan motivasi belajar yang ditunjukkan dengan hasil dan
siklus ke siklus yang terus mengalami peningkatan. Mereka menjadi
termotivasi dan tertarik untuk belajar.
158
158
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini ada beberapa saran yang dapat
digunakan untuk menyempurnakan penggunaan metode peer teaching ini
agar tujuan pendidikan dapat berhasil seperti yang diharapkan, yaitu sebagai
berikut:
1. Setiap pelaksanaan pembelajaran di kelas harus selalu membuat suasana
belajar yang menyenangkan. Kelas IV adalah pembelajarn TEMATIK, itu
juga harus menjadi perhatian setiap guru agar kompetensi dasar yang ingin
dicapai terlaksana.
2. Dalam setiap pelaksanaan pembelajaran guru harus mempersiapkan segala
sesuatu kebutuhan proses pembelajaran: RPP, metode, media, pengelolaan
kelas, sehingga konpetensi yang akan dicapai dapat terlaksana dengan baik
dan hasil belajar yang memenuhi kriteria ketuntasan yang ditentukan.
3. Ketika siswa mengerjakan latihan-latihan dalam bentuk tes maupun non
tes guru harus mengawasi dan membimbing agar hasil yang didapat oleh
siswa adalah murni pekerjaan sendiri.
4. Perlu diadakan penelitian lebih lanjut dengan waktu yang lebih lama agar
mendapat hasil yang lebih baik.
5. Untuk penelitian yang serupa hendaknya dilakukan perbaikan-perbaikan
agar diperoleh hasil lebih maksimal.
159
159
DAFTAR PUSTAKA
Asy‟ari, Abdullah. 1987. Pelajaran Tajwid. Apolo Lestari: Surabaya.
DEPAG. 2003. Juz’amma. Jakarta.
Humam, As‟ad. 1990. Buku Iqro’. AMM: Yogyakarta.
Mahfud, Choirul. 2012. Pendidikan Kultural. Pustaka Pelajar: Jakarta.
Munandar, Utami. 2006. Pengembangan Kreatifitas Anak Berbakat. Rineka
Cipta: Jakarta.
Rachmawati, Yeni dan Luis Kurniawati. 2010 Strategi Pengembangan Kreatifitas
Pada Anak (Usia Taman Kanak-Kanak).
SDN Polobogo. 2014. KTSP. Polobogo.
STAIN. Materi UKL. Salatiga
Sudirman, dkk. 1992. Ilmu Pendidikan Remaja. Rosda Karya: Bandung.
Http: //www. Guru Kelas. Com/ 2012/ metode mengajar sesama teman peer
teaching methods.html.
Http: / Belajar Psokologi. Com/Pengertian Prestasi Belajar/
Htttp: ggugutlluttichaesepty. Blogspot. Com.
161
161
Lampiran 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
SIKLUS I
Mata Pelajaran : Baca Tulis Alquran (BTQ)
Kelas/Semester : 4/I
Pertemuan ke- : 1
Alokasi Waktu : 1 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
Membaca lafal kutipan dari ayat-ayat Alquran dengan menerapkan
kaidah/aturan membaca waqof dan bacaan qalqalah serta menyalin/menulis
lafal ayat tersebut.
B. Kompetensi dasar
Mengenal arti dan pengertian bacaan waqof.
C. Indikator
1. Menyebutkan arti istilah waqof.
2. Menyebutkan arti istilah bacaan waqof.
D. Tujuan pembelajaran
1. Siswa dapat menyebutkan arti istilah waqof.
2. Siswa dapat menyebutkan pengertian bacaan waqof.
E. Materi ajar
Arti waqof dan pengertian bacaan waqof.
F. Metode pembelajaran
Ceramah, tanya jawab, latihan, demonstrasi, penugasan
G. Langkah-langkah
1. Kegiatan awal
a. Memberi salam dan memulai pelajaran dengan membaca basmallah
dan berdoa.
162
162
b. Menjelaskan materi yang akan diajarkan beserta kempetensi yang
akan dicapai secara singkat.
c. Meminta siswa untuk menyiapkan Alquran buku paket.
2. Kegiatan inti
a. Siswa mengadakan tanya jawab tentang arti istilah waqof.
b. Tanya jawab tentang arti bacaan waqof.
c. Guru menjelaskan arti bacaan waqof.
d. Guru menjelaskan arti istilah waqof.
e. Bersama-sama mencari contoh bacaan waqof.
3. Kegiatan akhir
a. Mengadakan tanya jawab tentang materi yang telah diajarkan.
b. Menyimpulkan materi/hasil pembelajaran.
H. Alat / sumber bahan
1. Kurikulum
2. Juz Amma
3. Buku BTQ kelas 4
I. Evaluasi
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Teknik
Penilaian
Bentuk
Penilaian Soal Evaluasi
Menyebutkan
pengertian arti
waqof
Menyebutkan 3
macam waqof.
Menyebutkan
contoh-contoh
waqof dan artinya.
Uraian Jelaskan pengertian
pengertian waqof !
Sebutkan 3 macam
waqof!
Berikan contoh bacaan
waqof dan arti masing-
masing!
Kunci Jawaban :
1. Waqof artinya berhenti (jika ada ayat yang terdapat tanda waqof maka cara
mambacanya berhenti)
164
164
Lampiran 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
SIKLUS II
Mata Pelajaran : Baca Tulis Alquran (BTQ)
Kelas/Semester : 4/I
Pertemuan ke- : 2
Alokasi Waktu : 1 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
Membaca lafal kutipan dari ayat-ayat Alquran dengan menerapkan
kaidah/aturan membaca waqof dan bacaan qalqalah serta menyalin/menulis
lafal ayat tersebut.
B. Kompetensi dasar
Mengenal arti dan pengertian bacaan waqof.
C. Indikator
1. Menyebutkan arti istilah waqof.
2. Menyebutkan arti istilah bacaan waqof.
D. Tujuan pembelajaran :
1. Siswa dapat menyebutkan arti istilah waqof.
2. Siswa dapat menyebutkan pengertian bacaan waqof.
E. Materi ajar
Arti waqof dan pengertian bacaan waqof.
F. Metode pembelajaran
Ceramah, tanya jawab, latihan, demonstrasi, penugasan
G. Langkah-langkah :
1. Kegiatan awal
a. Memberi salam dan memulai pelajaran dengan membaca basmallah
dan berdoa.
165
165
d. Menjelaskan materi yang akan diajarkan beserta kempetensi yang
akan dicapai secara singkat.
e. Meminta siswa untuk menyiapkan Alquran buku paket.
2. Kegiatan inti
a. Siswa mengadakan tanya jawab tentang arti istilah waqof.
b. Tanya jawab tentang arti bacaan waqof.
c. Guru menjelaskan arti bacaan waqof.
d. Guru menjelaskan arti istilah waqof.
e. Bersama-sama mencari contoh bacaan waqof.
3. Kegiatan akhir
a. Mengadakan tanya jawab tentang materi yang telah diajarkan.
b. Menyimpulkan materi/hasil pembelajaran.
H. Alat / sumber bahan :
1. Kurikulum
2. Juz Amma
3. Buku BTQ kelas 4
I. Evaluasi
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Teknik
Penilaian
Bentuk
Penilaian Soal Evaluasi
Menyebutkan
pengertian arti
istilah waqof
Menyebutkan
contoh bacaan
waqof.
Menyebutkan
tanda-tanda waqof.
Tes Tulis Uraian Jelaskan pengertian
istilah waqof !
Sebutkan 3 macam
bacaan waqof!
Sebutkan tanda-tanda
waqof !
Kunci Jawaban :
1. Waqof artinya berhenti (jika ada ayat yang terdapat tanda waqof maka
cara mambacanya berhenti)
167
167
Lampiran 3
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
SIKLUS III
Mata Pelajaran : Baca Tulis Alquran (BTQ)
Kelas/Semester : 4/I
Pertemuan ke- : 3
Alokasi Waktu : 1 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
Membaca lafal kutipan dari ayat-ayat Alquran dengan menerapkan
kaidah/aturan membaca waqof dan bacaan qalqalah serta menyalin/menulis
lafal ayat tersebut.
B. Kompetensi dasar
Mengenal arti dan pengertian bacaan waqof.
C. Indikator
1. Menyebutkan arti istilah waqof.
2. Menyebutkan arti istilah bacaan waqof.
D. Tujuan pembelajaran :
1. Siswa dapat menyebutkan arti istilah waqof.
2. Siswa dapat menyebutkan pengertian bacaan waqof.
E. Materi ajar
Arti waqof dan pengertian bacaan waqof.
F. Metode pembelajaran
Ceramah, tanya jawab, latihan, demonstrasi, penugasan
G. Langkah-langkah :
1. Kegiatan awal
a. Memberi salam dan memulai pelajaran dengan membaca basmallah
dan berdoa.
168
168
b. Menjelaskan materi yang akan diajarkan beserta kempetensi yang
akan dicapai secara singkat.
c. Meminta siswa untuk menyiapkan Alquran buku paket.
2. Kegiatan inti
a. Siswa mengadakan tanya jawab tentang arti istilah waqof.
b. Tanya jawab tentang arti bacaan waqof.
c. Guru menjelaskan arti bacaan waqof.
d. Guru menjelaskan arti istilah waqof.
e. Bersama-sama mencari contoh bacaan waqof.
3. Kegiatan akhir
a. Mengadakan tanya jawab tentang materi yang telah diajarkan.
b. Menyimpulkan materi/hasil pembelajaran.
H. Alat / sumber bahan :
1. Kurikulum
2. Juz Amma
3. Buku BTQ kelas 4
I. Evaluasi
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Teknik
Penilaian
Bentuk
Penilaian Soal Evaluasi
Menyebutkan
pengertian arti
istilah waqof
Menyebutkan
macam-macam
waqof.
Menyebutkan
tanda-tanda waqof.
Tes Tulis Uraian Jelaskan pengertian
pengertian waqof !
Sebutkan 5 macam
waqof!
Sebutkan tanda-tanda
waqof !
Kunci Jawaban :
1. Waqof artinya berhenti (jika ada ayat yang terdapat tanda waqof maka
cara mambacanya berhenti).
170
170
Lampiran 4
SOAL TES FORMATIF
SIKLUS I
Nama :
Kelas :
Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan benar !
1. Surat AL Fatikhah ada berapa ayat !
2. Surat Al-Fatikhah termasuk golongan surat ?
3. Bunyi surat Al- Fatikhah ayat yang ke-4 adalah . . .
4. Apa arti waqof?
5. Bagaimana pengertian istilah waqof?
SOAL TES FORMAT
SIKLUS II
Nama :
Kelas :
Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan benar!
1. Tulislah surat An-Nas ayat ke 6 !
2. Apa arti tanda waqof !
3. Di dalam surat Al-Fatikhah ayat 5 terdapat tanda قف apa yang dimaksud tanda
tersebut ?
4. Tuliskan ayat pada surat An-Nas yang terdapat tanda baca ع !
5. Tuliskan 3 tanda baca waqof !
171
171
Lampiran 5
SOAL TES FORMAT
SIKLUS III
Nama : ______________
Kelas : ______________
Pilihlah jawaban yang paling tepat dibawah ini!
1. Surat Al-Fatikhah ada…… ayat.
a. 6 ayat b.7 ayat c. 8 ayat d. 5 ayat.
2. Surat An-Nas ada……. Ayat
a. 8 b.7 c.6 d.5.
3. Surat Al-Falaq ada …… ayat.
a. 5. b.4 c. 6 d.7 .
4. Surat Al-fatikhah ayat 4 terdapat tanda baca waqof ……..
a. b. خ c.قف d.ك
5. Jika kita membaca surat Al-Falaq terdapat tanda baca ء maka kita harus …..
a. ruku b,Washol c. berhenti sejenak tanfa nafas c. jaiz.
6. Jika kita membaca ayat Al qur‟an terdapat tanda ال, maka kita hendaknya……
a,berhenti b. diteruskan c. berhenti sejenak d.diberi kebebasan.
7. Tanda baca waqof yang harus berhenti sejenak tanpa nafas disebut……
A,saktah b. washol c. jaiz d. lazim.
8. Yang disebut waqof muthlaq adalah …….
a, harus berhenti b. lebih baik berhenti c. sebaiknya berhenti d.
dilarang berhenti.
9. Yang termasuk tanda baca waqof adalah …..
a. ال ال ك b. ض ش ش س c ل ع و d. ح ب ل
ح
10. Tanda baca saktah yaitu …
a. ح b. سكثه c. d. و
174
174
Lampiran 8
LEMBAR OBSERVASI KREATIVITAS SISWA PRA SIKLUS
No Nama
Aspek yang dinilai
KREATIVITAS PRESTASI
A B C D E A B C D E
1 Noval Ardi Prasetyo
V
V
2 Anggi Aulia Pratiwi
V
V
3 Alvin Lukman Hakim
V
V
4 Damar Jatmiko
V
V
5 Fayet Jafar Abdul Carrim
V
V
6 Miftahul Jannah
V
V
7 Rendy Arif Kurniawan
V
V
8 Rini Susilowati
V
V
9 Agnia Rahmah Audia Raihany
V
V
10 Alvin Candra Setiawan
V
V
11 Azka Aziz Maulana yusuf
V
V
12 Hesa Maya Dewi Ananda
V
V
13 Marifatun
V
V
14 Nurul Ikhsan
V
V
15 Oktavia Ika Rahmadani
V
V
16 Sasa Aprilia
V
V
Keteranagan : Sangat baik (A) = 85-10
Baik (B) = 70-84
Cukup (C) = 55-69
Kurang (D) = 40-54
Kurang sekali (E) = 00-39
175
175
Lampiran 9
PRA SIKLUS KREATIVITAS SISWA
No Nama
Aspek yang dinilai
KEAKTIFAN PRESTASI
A B C D E A B C D E
1 Noval Ardi Prasetyo
5
5
2 Anggi Aulia Pratiwi
5
5
3 Alvin Lukman Hakim
7
6
4 Damar Jatmiko
7
6
5 Fayet Jafar Abdul Carrim
7
8
6 Miftahul Jannah
7
7
7 Rendy Arif Kurniawan
7
7
8 Rini Susilowati
5
4,5
9 Agnia Rahmah Audia Raihany
7
6
10 Alvin Candra Setiawan
7
6
11 Azka Aziz Maulana yusuf
7
6
12 Hesa Maya Dewi Ananda
4,5
13 Marifatun
6
6
14 Nurul Ikhsan
5
4,5
15 Oktavia Ika Rahmadani
6
7
16 Sasa Aprilia
5
5,5
Keterangan : Sangat baik (A) = 85-10
Baik (B) = 70 -84
Cukup (C) = 55-69
Kurang (D) = 40-54
Kurang sekali (E) = 00-39
176
176
Lampiran 10
LEMBAR OBSERVASI KREATIVITAS SISWA
SIKLUS I
No Nama
Aspek yang dinilai
KREATIVITAS PRESTASI
A B C D E A B C D E
1 Noval Ardi Prasetyo
5
5,5
2 Anggi Aulia Pratiwi
5
5,5
3 Alvin Lukman Hakim
7
6
4 Damar Jatmiko
7
6
5 Fayet Jafar Abdul Carrim
7
8
6 Miftahul Jannah
8
7
7 Rendy Arif Kurniawan
8
7
8 Rini Susilowati
5
6
9 Agnia Rahmah Audia Raihany
6
6
10 Alvin Candra Setiawan
7
6
11 Azka Aziz Maulana yusuf
7
6
12 Hesa Maya Dewi Ananda
5
6
13 Marifatun
6
6
14 Nurul Ikhsan
5
5
15 Oktavia Ika Rahmadani
8
7
16 Sasa Aprilia
7
7
Keterangan : Sangat baik (A) = 85-10
Baik (B) = 70 -84
Cukup (C) = 55-69
Kurang (D) = 40-54
Kurang sekali (E) =00-39
177
177
Lampiran 11
LEMBAR OBSERVASI KREATIVITAS SISWA
SIKLUS II
No Nama
Aspek yang dinilai
KREATIVITAS PRESTASI
A B C D E A B C D E
1 Noval Ardi Prasetyo
6
6.5
2 Anggi Aulia Pratiwi
6
6.5
3 Alvin Lukman Hakim
7.5
7
4 Damar Jatmiko
7
7
5 Fayet Jafar Abdul Carrim
7.5
7
6 Miftahul Jannah
8
8
7 Rendy Arif Kurniawan
8
9
8 Rini Susilowati
5.5
6
9 Agnia Rahmah Audia Raihany
7
6
10 Alvin Candra Setiawan
8
7
11 Azka Aziz Maulana yusuf
8
7
12 Hesa Maya Dewi Ananda
6
6
13 Marifatun
7
6
14 Nurul Ikhsan
5.5
5
15 Oktavia Ika Rahmadani
8
8
16 Sasa Aprilia
7
7
Keterangan : Sangat baik (A) = 85-10
Baik (B) = 70 -84
Cukup (C) = 55-69
Kurang (D) = 40-54
Kurang sekali (E) = 00-39
178
178
Lampiran 12
LEMBAR OBSERVASI KREATIVITAS SISWA
SIKLUS III
No Nama
Aspek yang dinilai
KREATIVITAS PRESTASI
A B C D E A B C D E
1 Noval Ardi Prasetyo
8
7
2 Anggi Aulia Pratiwi
5.5
6.5
3 Alvin Lukman Hakim
8
7
4 Damar Jatmiko
8
8
5 Fayet Jafar Abdul Carrim 9
8
6 Miftahul Jannah 9
8
7 Rendy Arif Kurniawan 9
9
8 Rini Susilowati
5
5
9 Agnia Rahmah Audia Raihany
8
8
10 Alvin Candra Setiawan 9
8
11 Azka Aziz Maulana yusuf
8
9
12 Hesa Maya Dewi Ananda
5.5
6.5
13 Marifatun
7
7
14 Nurul Ikhsan
7
7
15 Oktavia Ika Rahmadani 9
8
16 Sasa Aprilia
7
8
Keterangan : Sangat baik (A) = 85-10
Baik (B) = 70 -84
Cukup (C) = 55-69
Kurang (D) = 40-54
Kurang sekali (E) = 00-39
179
179
Lampiran 13
LEMBAR OBSERVASI SIKAP GURU
SIKLUS I
NO ASPEK YANG DINILAI SEKOR PILIHAN
1 2 3 4 5
1 Appersepsi
v
2 Kemampuan memberi pertanyaan
v
3 Keterampilan menyajikan materi
v
4 Ketepatan menggunakan metode dalam pembelajaran
v
5 Keterampilan dalam menggunakan fasilitas belajar
v
6 Keterampilan membimbing siswa hafalan surat pendek
v
7 Kemampuan menguasai dan mengelola kelas
v
8 Keterampilan memberi penguatan
v
9 Keterampilan memberi motivasi siswa
v
10 Keterampilan memberi tindak lanjut
v
Keterangan
1 = Sangat tidak setuju
2 = Tidak setuju
3 = Ragu-ragu
4 = Setuju
5 = Sangat setuju
Polobogo, 5 Agustus 2015
Pengamat
Siti Aniroh
180
180
Lampiran 14
LEMBAR OBSERVASI SIKAP GURU
SIKLUS II
NO ASPEK YANG DINILAI SEKOR PILIHAN
1 2 3 4 5
1 Appersepsi
v
2 Kemampuan memberi pertanyaan
v
3 Keterampilan menyajikan materi
v
4 Ketepatan menggunakan metode dalam pembelajaran
v
5 Keterampilan dalam menggunakan fasilitas belajar
v
6 Keterampilan membimbing siswa hafalan surat pendek
v
7 Kemampuan menguasai dan mengelola kelas
v
8 Keterampilan memberi penguatan
v
9 Keterampilan memberi motivasi siswa
v
10 Keterampilan memberi tindak lanjut
v
Keterangan
1 = Sangat tidak setuju
2 = Tidak setuju
3 = Ragu-ragu
4 = Setuju
5 = Sangat setuju
Polobogo, 19 Agustus 2015
Pengamat
Siti Aniroh
181
181
Lampiran 15
LEMBAR OBSERVASI SIKAP GURU
SIKLUS III
NO ASPEK YANG DINILAI SEKOR PILIHAN
1 2 3 4 5
1 Appersepsi
v
2 Kemampuan memberi pertanyaan
v
3 Keterampilan menyajikan materi
v
4 Ketepatan menggunakan metode dalam pembelajaran
v
5 Keterampilan dalam menggunakan fasilitas belajar
v
6 Keterampilan membimbing siswa hafalan surat pendek
v
7 Kemampuan menguasai dan mengelola kelas
v
8 Keterampilan memberi penguatan
v
9 Keterampilan memberi motivasi siswa
v
10 Keterampilan memberi tindak lanjut
v
Keterangan
1 = Sangat tidak setuju
2 = Tidak setuju
3 = Ragu-ragu
4 = Setuju
5 = Sangat setuju
Polobogo, September 2015
Pengamat
Siti Aniroh
182
182
Lampiran 16
HASIL OBSERVASI SISWA
SIKLUS I
No Nama Aspek yang dinilai Rata-
rata
Keterangan
KREATIVITAS PRESTASI A B C D E
1 Noval Ardi Prasetyo 5 5.5 5.25
v
2 Anggi Aulia Pratiwi 5 5.5 5.25
v
3 Alvin Lukman Hakim 7 6 6.5
v
4 Damar Jatmiko 7 6 6.5
v
5 Fayet Jafar Abdul Carrim 7 8 7.5
v
6 Miftahul Jannah 8 7 7.5
v
7 Rendy Arif Kurniawan 8 7 7.5
v
8 Rini Susilowati 5 6 5.5
v
9 Agnia Rahmah Audia Raihany 6 6 6
v
10 Alvin Candra Setiawan 7 6 6.5
11 Azka Aziz Maulana yusuf 7 6 6.5
v
12 Hesa Maya Dewi Ananda 6 6 6.5
v
13 Marifatun 6 6 6
v
14 Nurul Ikhsan 5 6 5.5
v
15 Oktavia Ika Rahmadani 8 7 7.5
v
16 Sasa Aprilia 7 7 7
v
Rata-rata kelas 103 : 16 = 6.43 104 : 16 = 6.5
Keterangan : Sangat baik (A) = 85-10
Baik (B) = 70-84
Cukup (C) = 55-69
Kurang (D) = 40-54
Kurang sekali (E) = 00-39
183
183
Lampiran 17
HASIL OBSERVASI SISWA
SIKLUS II
No Nama Aspek yang dinilai Rata-
rata
Keterangan
KREATIVITAS PRESTASI A B C D E
1 Noval Ardi Prasetyo 6 6.5 6.25
v
2 Anggi Aulia Pratiwi 5 6.5 5.75
v
3 Alvin Lukman Hakim 7.5 7 7.25
v
4 Damar Jatmiko 7 7 7
v
5 Fayet Jafar Abdul Carrim 7 7 7.25
v
6 Miftahul Jannah 8 8 8
v
7 Rendy Arif Kurniawan 8 9 8.5 v
8 Rini Susilowati 5.5 6 5.75
v
9 Agnia Rahmah Audia Raihany 7 6 6.5
v
10 Alvin Candra Setiawan 8 7 7.5
v
11 Azka Aziz Maulana yusuf 8 7 7.5
v
12 Hesa Maya Dewi Ananda 6 6 6
v
13 Marifatun 6 6 6
v
14 Nurul Ikhsan 5 5.5 5.25
v
15 Oktavia Ika Rahmadani 8 8 8
v
16 Sasa Aprilia 7 7 7
v
Rata-rata kelas 112 : 16 = 7 109 : 16 = 6.84
Keterangan : Sangat baik (A) = 85-10
Baik (B) = 70-84
Cukup (C) = 55-69
Kurang (D) = 40-54
Kurang sekali (E) = 00-39
184
184
Lampiran 18
HASIL OBSERVASI SISWA
SIKLUS III
No Nama Aspek yang dinilai Rata-
rata
Keterangan
KREATIVITAS PRESTASI A B C D E
1 Noval Ardi Prasetyo 8 7 7.5
V
2 Anggi Aulia Pratiwi 5.5 6.5 6
V
3 Alvin Lukman Hakim 8 7 7.5
V
4 Damar Jatmiko 8 8 8
V
5 Fayet Jafar Abdul Carrim 9 8 8.5 V
6 Miftahul Jannah 9 8 8.5 V
7 Rendy Arif Kurniawan 9 9 9 V
8 Rini Susilowati 5 5 5
V
9 Agnia Rahmah Audia Raihany 8 8 8
V
10 Alvin Candra Setiawan 9 8 8.5 V
11 Azka Aziz Maulana yusuf 8 9 8.5 V
12 Hesa Maya Dewi Ananda 5.5 6.5 6
V
13 Marifatun 7 7 7
V
14 Nurul Ikhsan 7 7 7
V
15 Oktavia Ika Rahmadani 9 8 8.5 V
16 Sasa Aprilia 7 8 7.5
V
Rata-rata kelas 122 : 16 = 7,625 120.5 : 16 = 7.53
Keterangan
Sangat baik (A) = 85-10
Baik (B) = 70-84
Cukup (C) = 55-69
Kurang (D) = 40-54
Kurang sekali (E) = 00-39
185
185
Lampiran 19
DAFTAR NILAI TES FORMATIF
PRA SIKLUS
Mata pelajaran : Baca Tulis Al-Qur‟an
KD : Mengenal arti dan pengertian bacaan waqof
Kelas / semester : 4 / 1
Pelaksanaan : 29 Juli 2015
No Nama Nilai Keterangan
Tuntas Tidak Tuntas
1 Noval Ardi Prasetyo 5
V
2 Anggi Aulia Pratiwi 5
V
3 Alvin Lukman Hakim 7 V
4 Damar Jatmiko 7.5 V
5 Fayet Jafar Abdul Carrim 7 V
6 Miftahul Jannah 7.5 V
7 Rendy Arif Kurniawan 8 V
8 Rini Susilowati 5.5
V
9 Agnia Rahmah Audia Raihany 6.5 V
10 Alvin Candra Setiawan 7 V
11 Azka Aziz Maulana yusuf 7.5 V
12 Hesa Maya Dewi Ananda 5.5
V
13 Marifatun 6 V
14 Nurul Ikhsan 6 V
15 Oktavia Ika Rahmadani 7.5 V
16 Sasa Aprilia 6 V
Jumlah 106
Rata-rata 6.62
186
186
Keterangan : KKM sekolah = 60
Hasil analisis :
1. Ketuntasan belajar perorangan = 12 siswa dari 16 siswa
2. Ketuntasan belajar klasikal = = 75 %
3. Daya serap = 75%
187
187
Lampiran 20
DAFTAR NILAI TES FORMATIF
SIKLUS I
Mata pelajaran : Baca Tulis Al-Qur‟an
KD : Mengenal arti dan pengertian bacaan waqof
Kelas / semester : 4 / 1
Pelaksanaan : 5 Agustus 2015
No Nama Nilai Keterangan
Tuntas Tidak Tuntas
1 Noval Ardi Prasetyo 5,5
V
2 Anggi Aulia Pratiwi 5
V
3 Alvin Lukman Hakim 7 V
4 Damar Jatmiko 7.5 V
5 Fayet Jafar Abdul Carrim 8 V
6 Miftahul Jannah 7.5 V
7 Rendy Arif Kurniawan 8 V
8 Rini Susilowati 5.5
V
9 Agnia Rahmah Audia Raihany 6.5 V
10 Alvin Candra Setiawan 7 V
11 Azka Aziz Maulana yusuf 7.5 V
12 Hesa Maya Dewi Ananda 5.5
V
13 Marifatun 6 V
14 Nurul Ikhsan 6 V
15 Oktavia Ika Rahmadani 7.5 V
16 Sasa Aprilia 6 V
Jumlah 105.5
Rata-rata 6.59
Keterangan : KKM sekolah = 60
188
188
Hasil analisis :
1. Ketuntasan belajar perorangan = 12 Siswa dari 16 siswa
2. Ketuntasan belajar klasikal = = 75
3. Daya serap = 75
189
189
Lampiran 21
DAFTAR NILAI TES FORMATIF
SIKLUS II
Mata pelajaran : Baca Tulis Al-Qur‟an
KD : Mengenal arti dan pengertian bacaan waqof
Kelas / semester : 4 / 1
Pelaksanaan :19 Agustus 2015
No Nama Nilai Keterangan
Tuntas Tidak Tuntas
1 Noval Ardi Prasetyo 60 V
2 Anggi Aulia Pratiwi 55
V
3 Alvin Lukman Hakim 70 V
4 Damar Jatmiko 75 V
5 Fayet Jafar Abdul Carrim 80 V
6 Miftahul Jannah 85 V
7 Rendy Arif Kurniawan 85 V
8 Rini Susilowati 55
V
9 Agnia Rahmah Audia Raihany 70 V
10 Alvin Candra Setiawan 80 V
11 Azka Aziz Maulana yusuf 80 V
12 Hesa Maya Dewi Ananda 55
V
13 Marifatun 60 V
14 Nurul Ikhsan 60 V
15 Oktavia Ika Rahmadani 85 V
16 Sasa Aprilia 65 V
Jumlah 1120 :16
Rata-rata 70
HASIL TES LKS DAN PERFORMA SIKLUS III
Daftar Nilai Tes Formatif Siklus III
Mata pelajaran : Baca Tulis Al-Qur‟an
KD : Mengenal arti dan pengertian bacaan waqof
Kelas / semester : 4 / 1
Pelaksanaan : 9 September 2015
No Nama Nilai Keterangan
Tuntas Tidak Tuntas
1 Noval Ardi Prasetyo 75 V
2 Anggi Aulia Pratiwi 60 V
3 Alvin Lukman Hakim 75 V
4 Damar Jatmiko 80 V
5 Fayet Jafar Abdul Carrim 85 V
6 Miftahul Jannah 85 V
7 Rendy Arif Kurniawan 9 V
8 Rini Susilowati 55 V
9 Agnia Rahmah Audia Raihany 70 V
10 Alvin Candra Setiawan 85 V
11 Azka Aziz Maulana yusuf 85 V
12 Hesa Maya Dewi Ananda 6 V
13 Marifatun 7 V
14 Nurul Ikhsan 7 V
15 Oktavia Ika Rahmadani 85 V
16 Sasa Aprilia 75 V
Jumlah 1205 : 16
Rata-rata 75.31
Keterangan : KKM sekolah = 60
Hasil analisis : 1. Ketuntasan belajar perorangan = 15 siswa dari 16 siswa
2. Ketuntasan belajar klasikal =
3. Daya serap = 93.75%
190
190
Keterangan : KKM sekolah = 60
Hasil analisis :
1. Ketuntasan belajar perorangan = 13 siswa dari 16 siswa
2. Ketuntasan belajar klasikal = = 81.25%
3. Daya serap = 81.25%
191
191
Lampiran 22
DAFTAR NILAI TES FORMATIF
SIKLUS III
Mata pelajaran : Baca Tulis Al-Qur‟an
KD : Mengenal arti dan pengertian bacaan waqof
Kelas / semester : 4 / 1
Pelaksanaan : 9 September 2015
No Nama Nilai Keterangan
Tuntas Tidak Tuntas
1 Noval Ardi Prasetyo 75 V
2 Anggi Aulia Pratiwi 60 V
3 Alvin Lukman Hakim 75 V
4 Damar Jatmiko 80 V
5 Fayet Jafar Abdul Carrim 85 V
6 Miftahul Jannah 85 V
7 Rendy Arif Kurniawan 90 V
8 Rini Susilowati 55 V
9 Agnia Rahmah Audia Raihany 70 V
10 Alvin Candra Setiawan 85 V
11 Azka Aziz Maulana yusuf 85 V
12 Hesa Maya Dewi Ananda 60 V
13 Marifatun 70 V
14 Nurul Ikhsan 70 V
15 Oktavia Ika Rahmadani 85 V
16 Sasa Aprilia 75 V
Jumlah 1205 15 1
Rata-rata 75.31 93.75% 6.25%
192
192
Keterangan : KKM sekolah = 60
Hasil analisis :
1. Ketuntasan belajar perorangan = 15 dari 16 siswa
2. Ketuntasan belajar klasikal = =93.75%
3. Daya serap = 93,75
193
193
Keterangan : KKM sekolah = 60
Hasil analisa :
1. Tes LKS Ketuntasannya =
2. Tes performa ketuntasannya =
Lampiran 23
HASIL TES LKS DAN PERFORMA
SIKLUS I
No Nama
LKS
Nilai
Keterangan Membaca
Nilai
Keterangan
50%
Kerapian
50%
Ketepatan Tuntas
Tidak
Tuntas
50%
Bacaan
Benar
50%
Bacaan
Lancar
Tuntas Tidak
Tuntas
1 Noval 30 20 55
V 25 30 55
V
2 Anggi 25 25 50
V 25 25 50
V
3 Alvin 40 30 70 V
40 40 80 V
4 Damar 40 35 75 V
35 35 70 V
5 Fayet 40 40 80 V
40 40 80 V
6 Miftahul 40 35 75 V
40 45 85 V
7 Rendy 40 40 80 V
45 40 85 V
8 Rini 30 25 55 V
25 30 55
V
9 Agnia
30 35 75 V
30 35 65 V
10 Candra 35 35 70 V
40 45 85 V
11 Azka 40 35 75 V
40 45 85 V
12 Hesa 30 25 55
V 25 30 55
V
13 Fatun 30 30 60 V
30 40 70 V
14 Nurul 25 30 55
V 30 30 60 V
15 Ika 40 30 70 V
40 45 85 V
16 Sasa 30 30 70 V
35 35 70 V
194
194
Lampiran 24
Keterangan : KKM sekolah = 60
Hasil analisis : 1. Ketuntasan tes LKS =
2. Ketuntasan tes performa =
HASIL TES LKS DAN PERFORMA SIKLUS II
No Nama
LKS
Nilai
Keterangan Membaca
Nilai
Keterangan
50%
Kerapian
50%
Ketepatan Tuntas
Tidak
Tuntas
50%
Bacaan
Benar
50%
Bacaan
Lancar
Tuntas Tidak
Tuntas
1 Noval 30 30 60 V
30 30 60 V
2 Anggi 30 30 60 V
30 25 55
V
3 Alvin 40 35 75 V
40 30 70 V
4 Damar 35 35 70 V
40 35 75 V
5 Fayet 40 35 75 V
40 40 80 V
6 Miftahul 40 40 80 V
40 45 85 V
7 Rendy 40 40 80 V
45 40 85 V
8 Rini 30 25 55
V 25 30 55
V
9 Agnia 40 30 70 V
35 35 70 V
10 Candra 40 40 80 V
40 40 80 V
11 Azka 40 40 80 V
40 40 80 V
12 Hesa 30 30 60 V
30 35 65 V
13 Fatun 35 35 70 V
30 30 60 V
14 Nurul 30 25 55
V 25 30 55
V
15 Ika 40 40 80 V
40 45 85 V
16 Sasa 35 35 70 V
30 35 65 V
195
195
Lampiran 25
HASIL TES LKS DAN PERFORMA SIKLUS III
Keterangan : KKM sekolah = 60
Hasil analisis : 1. Ketuntasan tes LKS =
2. Ketuntasan tes performa = =
No Nama
LKS
Nilai
Keterangan Membaca
Nilai
Keterangan
50%
Kerapian
50%
Ketepatan Tuntas
Tidak
Tuntas
50%
Bacaan
Benar
50%
Bacaan
Lancar
Tuntas Tidak
Tuntas
1 Noval 40 40 80 V
40 40 80 V
2 Anggi 30 35 65 V
25 30 55
V
3 Alvin 40 35 75 V
40 35 75 V
4 Damar 40 40 80 V
40 40 80 V
5 Fayet 40 45 85 V
40 45 85 V
6 Miftahul 45 45 90 V
40 50 90 V
7 Rendy 45 45 90 V
40 50 90 V
8 Rini 30 20 50
V 20 30 50
V
9 Agnia 40 40 80 V
40 40 80 V
10 Candra 45 45 90 V
40 50 90 V
11 Azka 45 40 85 V
40 45 85 V
12 Hesa 30 30 60 V
30 30 60 V
13 Fatun 40 30 70 V
30 40 70 V
14 Nurul 40 30 70 V
30 35 65 V
15 Ika 45 45 90 V
40 50 90 V
16 Sasa 40 30 70 V
30 40 70 V
196
196
Lampiran 26
ANALISIS TES FORMATIF
SIKLUS I
No Nama Skor tiap soal Jml
skor
Nilai
akhir
Ketuntasan
belajar
1 2 3 4 5 Ya Tidak
1 Noval Ardi Prasetyo 1 1 1.5 1 1 5.5 55
V
2 Anggi Aulia Pratiwi 1.5 1 0.5 1 1 5 50
V
3 Alvin Lukman Hakim 2 1 1 1.5 1.5 7 70 V
4 Damar Jatmiko 2 1.5 1 1.5 1.5 7.5 75 V
5 Fayet Jafar Abdul Carrim 2 1.5 1.5 2 1 8 80 V
6 Miftahul Jannah 2 1.5 1 1.5 1.5 7.5 75 V
7 Rendy Arif Kurniawan 2 1.5 1 1.5 2 8 80 V
8 Rini Susilowati 1.5 1 0.5 1.5 1 5.5 55
V
9 Agnia Rahmah Audia Raihany 1.5 1.5 0.5 2 1 6.5 65 V
10 Alvin Candra Setiawan 1.5 1.5 0.5 2 1.5 7 70 V
11 Azka Aziz Maulana yusuf 2 1.5 1 1.5 1.5 7.5 75 V
12 Hesa Maya Dewi Ananda 2 1 0.5 1 1 5.5 55
V
13 Marifatun 2 1 0.5 1.5 1 6 60 V
14 Nurul Ikhsan 2 1 0.5 1.5 1 6 60 V
15 Oktavia Ika Rahmadani 2 1.5 1 1.5 1.5 7.5 75 V
16 Sasa Aprilia 2 1 0.5 1 1.5 6 60 V
Keterangan
1. Analisis hasil
a. Ketuntasan hasil : 12 siswa dari 16 siswa
b. Persentase ketuntasan :
197
197
Lampiran 27
ANALISIS TES FORMATIF
SIKLUS II
No Nama Skor tiap soal Jml
skor
Nilai
akhir
Ketuntasan
belajar
1 2 3 4 5 Ya Tidak
1 Noval Ardi Prasetyo 1,5 2 1 0,5 1 6 60 V
2 Anggi Aulia Pratiwi 1,5 1,5 1 0,5 1,5 5,5 55 V
3 Alvin Lukman Hakim 2 1,5 1,5 1 1,5 7,5 75 V
4 Damar Jatmiko 2 1 1,5 1,5 1 7 70 V
5 Fayet Jafar Abdul Carrim 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 7,5 75 V
6 Miftahul Jannah 2 2 1 1 2 8 80 V
7 Rendy Arif Kurniawan 2 2 1 1 2 8 80 V
8 Rini Susilowati 2 1 1 0,5 1 5,5 55
V
9 Agnia Rahmah Audia Raihany 2 1,5 1,5 1 1 7 70 V
10 Alvin Candra Setiawan 2 1 1,5 2 1,5 8 80 V
11 Azka Aziz Maulana yusuf 2 1 2 1,5 1,5 8 80 V
12 Hesa Maya Dewi Ananda 2 1 2 1,5 0,5 6 60 V
13 Marifatun 2 1 2 1 1 7 70 V
14 Nurul Ikhsan 2 1 1,5 0,5 0,5 5,5 55
V
15 Oktavia Ika Rahmadani 2 1 1,5 2 1,5 8 80 V
16 Sasa Aprilia 2 1 2 1 1 7 70 V
Keterangan
1. Analisis hasil
a. Ketuntasan hasil :13 siswa dari 16 siswa
b. Persentase ketuntasan : x 100 = 81,25 %
198
198
Lampiran 28
ANALISIS TES FORMATIF
SIKLUS III
No Nama Skor tiap soal Jml
skor
Nilai
akhir
Ketuntasan
belajar
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Ya Tidak
1 Noval Ardi Prasetyo 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 7 70 V
2 Anggi Aulia Pratiwi 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 6 60 V
3 Alvin Lukman Hakim 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 7 70 V
4 Damar Jatmiko 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 8 80 V
5 Fayet Jafar Abdul Carrim 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9 90 V
6 Miftahul Jannah 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9 90 V
7 Rendy Arif Kurniawan 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 90 V
8 Rini Susilowati 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 5 50
V
9 Agnia Rahmah Audia . R 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 8 80 V
10 Alvin Candra Setiawan 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9 90 V
11 Azka Aziz Maulana yusuf 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 8 80 V
12 Hesa Maya Dewi Ananda 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 6 60 V
13 Marifatun 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 7 70 V
14 Nurul Ikhsan 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 7 70 V
15 Oktavia Ika Rahmadani 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 90 V
16 Sasa Aprilia 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 7 70 V
Keterangan
1. Analisis hasil
a. Ketuntasan hasil : 15 siswa dari 16 siswa
b. Persentase ketuntasan : x 100 = 93,75 %
199
199
Lampiran 29
DAFTAR NILAI KELOMPOK 1
No Nama Nilai
Siklus I Rata-rata
Nilai
Siklus II Rata-rata
Nilai
Siklus
III
Rata-rata
1 Anggi 50 63.75 55 66.25 60 73.75
2 Alvin 70 63.75 70 66.25 70 73.75
3 Fayet 80 63.75 80 66.25 85 73.75
4 Noval 55 63.75 60 66.25 75 73.75
DAFTAR NILAI KELOMPOK 2
No Nama Nilai
Siklus I Rata-rata
Nilai
Siklus II Rata-rata
Nilai
Siklus
III
Rata-rata
1 Damar 75 67.5 75 71.25 80 72.5
2 Miftah 75 67.5 85 71.25 85 72.5
3 Rini 55 67.5 55 71.25 55 72.5
4 Agnia 65 67.5 70 71.25 70 72.5
DAFTAR NILAI KELOMPOK 3
No Nama Nilai
Siklus I Rata-rata
Nilai
Siklus II Rata-rata
Nilai
Siklus
III
Rata-rata
1 Rendy 80 66.25 85 72.5 90 76.25
2 Candra 70 66.25 80 72.5 85 76.25
3 Hessa 55 66.25 65 72.5 60 76.25
4 Marifatun 60 66.25 60 72.5 70 76.25
DAFTAR NILAI KELOMPOK 4
No Nama Nilai
Siklus I Rata-rata
Nilai
Siklus II Rata-rata
Nilai
Siklus
III
Rata-rata
1 Azka 75 67.5 80 71.25 80 77.5
2 Oqta 75 67.5 85 71.25 85 77.5
3 Nurul 60 65.75 55 71.25 70 77.5
4 Sasa 60 67.5 65 71.25 75 77.5
200
200
Lampiran 30
SILABUS
Nama Sekolahan : SD …………………………
Mata Pelajaran : Muatan Lokal Baca Tulis Al-Qur‟an
Kelas : IV/I
Alokasi Waktu : 18 xPertemuan @35.ooo
Standar Kompetensi :
Kompetensi
dasar
Materi
Pembelajaran
Kegiatan
Pembelaja
ran
Indikator Penilaian Alokasi
Waktu Sumber
7.1 Mengenal
arti dan
pengertian
bacaan waqaf
Arti waqaf dan
pengertian
bacaan waqaf
Bimbingan
untuk
mengenal
dan
memahami
arti kata
waqaf dan
pengertian
bacaan
waqaf
1. Menyebutk
an arti
istilah
waqaf
2. Menyebutk
an
pengertian
waqaf
Lisan/tert
ulis
1x35
menit
1. Buku BTQ
SD Kls IV
Drs.
Suyanto,
dkk, CV
Sahabat
Klaten
2. Dari GPAI
3. Dll
7.2 Mengenal
sebab-sebab
terjadinya
bacaan waqaf
Sebab-sebab
terjadinya
bacaan waqaf
Bimbingan
dan
pelatihan
mengenal/
memahami
hal yang
menjadi
penyebab
terjadinya
bacaan
waqaf
1. Menyebutka
n hal-hal
yang
menyebabka
n terjadinya
bacaan
waqaf
Lisan/tert
ulis
1x35
menit
Sda
7.3 Mengenal Kaidah/aturan Bimbingan 1. Menyebutka
n
Lisan/tert 2x35 Sda
201
201
Kompetensi
dasar
Materi
Pembelajaran
Kegiatan
Pembelaja
ran
Indikator Penilaian Alokasi
Waktu Sumber
kaidah/aturan
mewaqafkan
bacaan dan
penerapannya
dalam
membaca
ayat-ayat Al-
Qur‟an
mewaqafkan
bacaan dan
contoh cara
penerapannya,
saat membaca
ayat-ayat AL-
Qur‟an
dan
pelatihan
mengenal/
memahami
kaidah/atur
an
menghenti
kan bacaan
serta
penerapan
nya dalam
membaca
ayat-ayat
Al-Qur‟an
kaidah/atura
n
menghentika
n bacaan
2. Membaca
lafaz atau
ayat-ayat Al-
Qur‟an
tertentu
dengan
menerapkan
kaidah/atura
n
mewaqafkan
bacaan
ulis
Praktek
membaca
menit
7.4 Mengenal
nama dan
bentuk
tanda/lambing
yang berkaitan
dengan
kaidah/aturan
menghentikan
bacaan, serta
maksud dari
tanda tersebut
Nama, bentuk
tanda dan
maksud dari
tanda tersebut
dalam
kaitannya
dengan kaidah
menghentikan
bacaan
Bimbingan
dan
pelatihan
mengenal/
memahami
nama,
bentuk dan
maksud
tanda-
tanda yang
berkaitan
dengan
kaidah
menghenti
kan
bacaan,
serta
penerapan
nya dalam
membaca
ayat-ayat
Al-Qur‟an
1. Menyebutka
n nama-
nama tanda
waqaf
dengan
menunjukka
n bentuknya
2. Menyebutka
n maksud
tanda-tanda
waqaf
3. Menerapkan
pengertian
tanda-tanda
waqaf dalam
membaca
ayat-ayat Al-
Qur‟an
Lisan/tert
ulis
Praktik
membaca
3x35
menit
Sda
7.5 Mengenal
pengertian
Pengertian dan
contoh bacaan
Bimbingan
dan
1. Menyebutka
n pengertian
bacaan
Lisan/tert
ulis
1x35
menit
Sda
202
202
Kompetensi
dasar
Materi
Pembelajaran
Kegiatan
Pembelaja
ran
Indikator Penilaian Alokasi
Waktu Sumber
bacaan
qalqalah
qalqalah pelatihan
untuk
mengenal/
memahami
dan
melafazka
n bacaan
qalqalah
qalqalah
2. Melafazkan
bacaan
qalqalah
Praktik
7.6 Mengenal
nama-nama
huruf qalqalah
Nama dan
banyaknya
huruf qalqalah
Bimbingan
mengenal
jumlah dan
nama-
nama
qalqalah
1. Menyebutka
n
jumlah/bany
aknya huruf
qal-qalah
dan nama-
namanya
Lisan/tert
ulis
1x35
menit
Sda
7.7 Mengenal
citi-
ciri/penyebab/
tanda bacaan
qalqalah
Sebab-sebab
terjadinya
bacaan
qalqalah
Bimbingan
dan
pelatihan
untuk
mengenal/
mengetahu
i penyebab
terjadinya
bacaan
qalqalah
1. Menyebutka
n penyebab
terjadinya
bacaan
qalqalah
Lisan/tert
ulis
2x35
menit
Sda
7.8 Mengenal
nama-nama
(macam-
macam)
bacaan
qalqalah
Nama-nama
(macam-
macam
pembagian)
bacaan
qalqalah
Bimbingan
dan
pelatihan
untuk
mengenal
dan
memahami
pembagian
(macamny
a/namanya
) bacaan
qalqalah
1. Menyebutka
n nama-
nama/maca
m-macam
bacaan
qalqalah
2. Menyebutka
n cirri-ciri
dan atau
penyebab
masing-
masing
bacaan
qalqalah
Lisan/tert
ulis
1x35
menit
Sda
203
203
Kompetensi
dasar
Materi
Pembelajaran
Kegiatan
Pembelaja
ran
Indikator Penilaian Alokasi
Waktu Sumber
7.9Mengenal
cara
penerapan
kaidah bacaan
qalqalah
dalam
membaca
ayat-ayat Al-
Qur‟an
Kutipan ayat-
ayat Al-Qur‟an
yang memiliki
bacaan
qalqalah dan
contoh
membacanya
Bimbingan
dan
pelatihan
menerapka
n
kaidah/atur
an
membaca
bacaan
qalqalah
yang
terdapat
pada ayat-
ayat Al-
Qur‟an
1. Membaca
dengan
menerapkan
kaidah/atura
n membaca
bacaan
qalqalah
pada ayat-
ayat Al-
Qur‟an
Praktik
membaca
2x35
menit
Sda
7.10
Mengenal
cara-cara
menyalin/men
ulis/mengurai/
mengeja lafaz-
lafaz tertentu
yang memiliki
bacaan
qalqalah
Kutipan lafaz-
lafaz/ayat-ayat
Al-Qur‟an
tertentu yang
memiliki
bacaan
qalqalah
Bimbingan
dan
pelatihan
menulis/m
enyalin/me
ngeja/men
gurai
tulisan/kuti
pan
ayat/lafaz
tertentu
yang
memiliki
bacaan
qalqalah
1. Menyalin/m
enulis/meng
eja/mengurai
kan
kutipan/tulis
an
lafaz/ayat-
ayat tertentu
(yang
memiliki
bacaan
qalqalah)
Praktik
menulis/
menyalin
mengerja
kan/meng
uraikan
4x35
menit
Sda
209
209
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN DAN KESEDIAAN PUBLIKASI
Saya yang bertandatangan di bawah ini :
Nama : SITI ANIROH
NIM : 114-12-005
Fakultas : TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
Jurusan : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Menyatakan bahwa Tugas Akhir yang saya tuli sini benar-benar merupakan hasil karya
saya sendiri, bukan jiplakan dari karya orang lain. Pendapat temuan orang lain yang
terdapat dalam Tugas Akhir ini dikutip / dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Tugas
Akhir ini diperkenankan untuk dipublikasikan pada e-repository IAIN Salatiga
Salatiga, September 2015
Penulis
Siti Aniroh
NIM. 111 12 005
210
210
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Siti Aniroh
Tempat Tanggal Lahir : Purbalingga, 23 Oktober 1970
Alamat : Polobogo rt 04/rw 01,Kecamatan Getasan
Kabupaten Semarang.
Pendidikan 1,SD tamat tahun 1984
2.MTs tamat tahun 1987
3.PGA N Banjar Negara tamat tahun 1990
4.D II STAIN Purwokerto tamat tahun 2001