upaya meningkatkan kemampuan menghafal huruf...

68
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAFAL HURUF HIJAIYAH MELALUI METODE READING ALOUD DI KELAS I MI GUBUG CEPOGO BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2010/2011 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam A Oleh ISTIYANINGSIH NIM: 073111181 FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2011

Upload: others

Post on 10-Nov-2020

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAFAL HURUF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl-istiyaning-5276-1-fileskr...Bapak dan Ibu tercinta yang telah memberikan

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAFAL

HURUF HIJAIYAH MELALUI METODE READING ALOUD

DI KELAS I MI GUBUG CEPOGO BOYOLALI

TAHUN PELAJARAN 2010/2011

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam

A

Oleh

ISTIYANINGSIH

NIM: 073111181

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2011

Page 2: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAFAL HURUF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl-istiyaning-5276-1-fileskr...Bapak dan Ibu tercinta yang telah memberikan

ii

ABSTRAK

Istiyaningsih (NIM : 073111181). Upaya Meningkatkan Kemampuan Menghafal

Huruf Hijaiyah Melalui Metode Reading Aloud di Kelas I MI Gubug Cepogo

Boyolali Tahun Pelajaran 2010/2011. Skripsi. Semarang: Jurusan Pendidikan

Agama Islam Program Kualifikasi S1 Guru Madrasah Fakultas Tarbiyah IAIN

Walisongo Semarang, 2011.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya meningkatkan

kemampuan menghafal huruf hijaiyah melalui metode reading aloud di kelas I MI

Gubug Cepogo Boyolali Tahun Pelajaran 2010/2011. Subjek penelitian ini adalah

siswa kelas I MI Gubug Cepogo Boyolali dengan jumlah subyek 10 anak.

Penelitian ini menggunakan desain Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

Action Research) yang terdiri dari dua siklus. Setiap siklus mencakup empat

tahapan kegiatan yaitu (1) Perencanaan (planning) (2) Pelaksanaan tindakan

(acting) (3) Pengamatan (observing) dan (4) Refleksi (reflecting). Dengan teknik

analisis deskriptif kualitatif.

Hasil analisis menunjukkan bahwa penerapan metode reading aloud dapat

meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menghafal huruf hijaiyah. Melalui

metode ini tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan oleh guru dapat dicapai

dengan baik. Peningkatan kemampuan menghafal huruf hijaiyah peserta didik

dapat dilihat nilai rata-rata hasil hafalan huruf hijaiyah peserta didik tiap

siklusnya. Pada siklus I nilai rata-rata peserta didik adalah 68 dengan kriteria baik

dan pada siklus II meningkat menjadi 81 dengan kriteria sangat baik. Disamping

itu, metode Reading Aloud juga dapat meningkatkan aktifitas peserta didik selama

proses pembelajaran. Dengan metode ini guru mudah merangsang keaktifan

peserta didik melalui aktifitas membaca yang dilakukan dengan suara keras. Guru

juga mudah memantau aktivitas peserta didik sehingga tingkat kesukaran dan

permasalahan yang dihadapi oleh peserta didik dapat diketahui dan dicarikan

solusinya oleh guru. Peningkatan aktivitas belajar peserta didik ini dapat terlihat

dari prosentase aktifitas peserta didik dari siklus I yaitu 67,50% dan pada siklus II

menjadi 82%.

Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi informasi dan

masukan bagi praktisi dan semua pihak guna memperbaiki dan meningkatkan

kualitas pembelajaran.

Page 3: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAFAL HURUF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl-istiyaning-5276-1-fileskr...Bapak dan Ibu tercinta yang telah memberikan

iii

Semarang, Maret 2011

NOTA DINAS

Kepada

Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah

IAIN Walisongo

di Semarang

Assalamu’alaikum wr. wb.

Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan

koreksi naskah skripsi dengan:

Judul : Upaya Meningkatkan Kemampuan Menghafal Huruf Hijaiyah

Melalui Metode Reading Aloud di Kelas I MI Gubug Cepogo

Boyolali Tahun Pelajaran 2010/2011

Nama : Istiyaningsih

NIM : 073111181

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada

Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam Sidang Munaqosah.

Wassalamu’alaikum wr. wb.

Pembimbing,

Drs. Abdul Rohman, M.Ag.

NIP. 19691105 199403 1 003

Page 4: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAFAL HURUF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl-istiyaning-5276-1-fileskr...Bapak dan Ibu tercinta yang telah memberikan

iv

KEMENTERIAN AGAMA R.I.

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

FAKULTAS TARBIYAH Alamat: Jl. Prof. Dr. Hamka (Kampus II) Ngaliyan Semarang

Telp. 024-7601295 Fax. 7615387

PENGESAHAN

Naskah Skripsi dengan:

Judul : Upaya Meningkatkan Kemampuan Menghafal Huruf Hijaiyah

Melalui Metode Reading Aloud di Kelas I MI Gubug Cepogo

Boyolali Tahun Pelajaran 2010/2011

Nama : Istiyaningsih

NIM : 073111181

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

telah diujikan dalam sidang munaqasyah oleh Dewan Penguji Fakultas Tarbiyah

IAIN Walisongo dan dapat diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar

sarjana dalam Ilmu Pendidikan Islam.

Semarang, April 2011

Ketua, Sekretaris,

Sukasih, Hj. Dr. M.Pd. Raharjo, H. Dr. M.Ed. St.

NIP. 19570202 199203 2 001 NIP. 19651123 199103 1 003

Penguji I, Penguji II,

Muntholi’ah, Hj. Dra. M.Pd. Hamdani, Dr. M.Ag.

NIP. 19670319 199303 2 001 NIP. 19720405 199903 1 001

Dosen Pembimbing,

Drs. Abdul Rohman, M.Ag.

NIP. 19691105 199403 1 003

Page 5: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAFAL HURUF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl-istiyaning-5276-1-fileskr...Bapak dan Ibu tercinta yang telah memberikan

v

PERNYATAAN

Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab penulis, menyatakan bahwa skripsi

ini tidak berisi materi yang telah pernah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan.

Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali

informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.

Semarang, Maret 2011

Deklarator,

Istiyaningsih

NIM. 073111181

Page 6: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAFAL HURUF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl-istiyaning-5276-1-fileskr...Bapak dan Ibu tercinta yang telah memberikan

vi

MOTTO

¨βÎ) $ uΖøŠn=tã … çµyè ÷Ηsd … çµtΡ#u ö� è%uρ ∩⊇∠∪ #sŒ Î* sù çµ≈tΡù& t� s% ôìÎ7̈?$$ sù … çµtΡ#u ö�è% ∩⊇∇∪

)١٨- ١٧: القيامة (

Sesungguhnya atas tanggungan kamilah mengumpulkannya (di

dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya. Apabila kami

telah selesai membacakannya maka ikutilah bacaannya itu.

(QS. al-Qiyamah: 17-18)*

* Soenarjo, Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Semarang: Toha Putra, 1989), hlm. 999

Page 7: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAFAL HURUF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl-istiyaning-5276-1-fileskr...Bapak dan Ibu tercinta yang telah memberikan

vii

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahi Robbil Alamin, dengan mengucap syukur kepada Allah SWT.,

karya sederhana ini penulis persembahkan kepada:

� Bapak dan Ibu tercinta yang telah memberikan do’anya dengan tulus ikhlas

untuk kesuksesan ananda tercinta

� Suamiku tercinta yang telah memberiku kebahagiaan dan yang telah

mengajarkan arti kehidupan

� Anakku tercinta, yang menjadi penyejuk hati di kala suka dan duka.

� Keluarga besarku yang selalu memberikan doa dan nasihat-nasihat yang

berharga, tentang kehidupan ini.

Page 8: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAFAL HURUF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl-istiyaning-5276-1-fileskr...Bapak dan Ibu tercinta yang telah memberikan

viii

KATA PENGANTAR

ÉΟ ó¡ Î0 «!$# Ç≈ uΗ ÷q§�9$# ÉΟŠÏm §�9$#

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Dengan menyebut nama Allah SWT., yang Maha Pengasih lagi Maha

Penyayang, penulis memanjatkan puji syukur kehadirat-Nya yang telah

melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan baik dan lancar. Shalawat serta salam

senantiasa pula tercurahkan kehadirat beliau junjungan kita nabi Muhammad

SAW, keluarga, sahabat dan para pengikutnya dengan harapan semoga kita

mendapatkan syafaatnya di hari kiamat nanti.

Skripsi berjudul “Upaya Meningkatkan Kemampuan Menghafal Huruf

Hijaiyah Melalui Metode Reading Aloud di Kelas I MI Gubug Cepogo Boyolali

Tahun Pelajaran 2010/2011” ini ditulis untuk memenuhi syarat guna memperoleh

gelar sarjana Strata Satu (S. 1) di Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang.

Dengan selesainya penulisan ini, dengan segala kerendahan hati penulis

hanya bisa menyampaikan rasa terimakasih yang setinggi tingginya, khususnya

kepada yang terhormat:

1. Dr. Suja’i, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah yang telah mengabdikan

jiwa dan raganya demi memajukan anak bangsa.

2. Drs. Abdul Rohman, M.Ag. selaku pembimbing, yang telah meluangkan

waktu, tenaga dan pikirannya dengan tulus dan ikhlas untuk memberikan

bimbingan pengarahan dan motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.

3. Kepala MI Gubug Cepogo Boyolali beserta seluruh guru dan karyawan yang

telah membantu penelitian skripsi ini.

4. Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah membantu

dalam penyelesaian skripsi ini.

Demikian ucapan terimakasih ini penulis sampaikan, penulis hanya bisa

berdo’a semoga bantuan dan bimbingan dari semua pihak menjadi amal ibadah

yang diterima disisi Allah SWT, dan semoga skripsi ini berguna dan bermanfaat

bagi semua pihak.

Page 9: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAFAL HURUF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl-istiyaning-5276-1-fileskr...Bapak dan Ibu tercinta yang telah memberikan

ix

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, oleh

karena itu kritik dan saran sangat penulis harapkan demi kesempurnaan skripsi ini.

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat menjadi sesuatu yang

berharga dan bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi pembaca pada

umumnya serta memberikan manfaat bagi khazanah keilmuan di IAIN Walisongo

Semarang. Amiin ya Robbal ‘Alamin.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Semarang, Maret 2011

Penulis,

Istiyaningsih

NIM. 073111181

Page 10: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAFAL HURUF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl-istiyaning-5276-1-fileskr...Bapak dan Ibu tercinta yang telah memberikan

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

ABSTRAK ...................................................................................................... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................... iii

PENGESAHAN PENGUJI ............................................................................. iv

DEKLARASI .................................................................................................. v

MOTTO .......................................................................................................... vi

PERSEMBAHAN ........................................................................................... vii

KATA PENGANTAR .................................................................................... viii

DAFTAR ISI ................................................................................................... ix

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ....................................................... 1

B. Penegasan Istilah ................................................................... 3

C. Pembatasan Masalah ............................................................ 5

D. Rumusan Masalah .................................................................. 5

E. Tujuan Penelitian ................................................................... 5

F. Manfaat Penelitian ................................................................ 5

BAB II : KEMAMPUAN MENGHAFAL HURUF HIJAIYAH DAN

METODE READING ALOUD

A. Kemampuan Menghafal Huruf Hijaiyah .............................. 7

1. Pengertian Kemampuan Menghafal Huruf Hijaiyah ..... 7

2. Langkah-langkah Menghafal Huruf Hijaiyah ............... 9

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hafalan Huruf

Hijaiyah ......................................................................... 10

B. Metode Reading Aloud ......................................................... 12

1. Pengertian Metode Reading Aloud ................................... 12

2. Langkah-langkah Metode Reading Aloud ........................ 13

3. Kelebihan dan Kekurangan Metode Reading Aloud ....... 14

Page 11: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAFAL HURUF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl-istiyaning-5276-1-fileskr...Bapak dan Ibu tercinta yang telah memberikan

xi

4. Implementasi Metode Reading Aloud dalam Menghafal

Huruf Hijaiyah ................................................................. 16

C. Peningkatan Kemampuan Menghafal Huruf Hijaiyah

dengan Metode Reading Aloud ........................................... 18

D. Kerangka Berpikir ................................................................ 22

E. Hipotesis Tindakan ............................................................. 22

F. Kajian Penelitian yang Relevan ..........................................

BAB III : METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian .................................................................... 23

B. Setting dan Subyek Penelitian ............................................. 23

C. Desain Penelitian ................................................................. 24

D. Metode Pengumpulan Data ................................................. 28

E. Metode Analisis Data .......................................................... 29

F. Indikator Keberhasilan ........................................................ 30

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Data Pra Siklus .................................................................... 31

B. Hasil Penelitian ................................................................... 34

C. Pembahasan ......................................................................... 43

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan ......................................................................... 49

B. Saran-saran ........................................................................... 49

C. Penutup ................................................................................. 50

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 12: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAFAL HURUF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl-istiyaning-5276-1-fileskr...Bapak dan Ibu tercinta yang telah memberikan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Al-Quran adalah mukjizat Nabi Muhammad yang paling utama dan

merupakan kitab suci yang menjadi sumber dari segala sumber hukum Islam.

Ia adalah sebaik-baik bacaan bagi umat Islam sehingga membaca Al-Quran

adalah termasuk ibadah. Oleh karena itu sejak dini seorang anak harus

dikenalkan dengan al-Qur’an dengan memberikan pengajaran membaca al-

Qur’an dan pengenalan huruf hijaiyah.

Kemampuan membaca Al-Quran sangat diperlukan bagi anak dalam

rangka memberi bekal untuk dapat menjadi pembuka jalan dan sebagai

pengantar bagi ilmu-ilmu selanjutnya. Disamping itu kemampuan membaca

Al-Quran pada gilirannya akan bermuara pada peningkatan ketakwaan dan

keimanan, sebab Al-Quran merupakan petunjuk ke jalan yang benar. Oleh

karena itu anak harus ditekankan untuk belajar membaca Al-Quran sejak dini

sehingga mereka mampu membacanya secara baik dan benar.

Tahap awal dalam proses belajar membaca al-Qur’an adalah

mengetahui terlebih dahulu huruf-huruf hijaiyah. Huruf hijaiyah ini

merupakan pengetahuan basic yang harus dikuasai oleh seseorang yang ingin

belajar al-Qur’an. Sebelum anak-anak dikenalkan dengan bacaan al-Qur’an,

terlebih dahulu dilatih menghafal huruf-huruf hijaiyah.

Dalam proses pembelajaran al-Qur’an di sekolah, khususnya dalam

mengajarkan huruf-huruf hijaiyah, guru harus mampu mengimplementasikan

suatu metode yang sesuai dengan karakteristik materi dan keadaan psikologi

peserta didik. Materi hafalan huruf hijaiyah diberikan kepada peserta didik

pada jenjang pendidikan dasar. Karena materi ini merupakan materi dasar

yang harus dikuasi peserta didik sebelum bisa membaca al-Qur’an, maka

materi ini disampaikan pada kelas-kelas awal. Sesuai dengan karakter peserta

didik yang notabennya masih anak-anak, maka metode tersebut harus

diselaraskan dengan perkembangan anak. Sistem pengorganisasian

Page 13: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAFAL HURUF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl-istiyaning-5276-1-fileskr...Bapak dan Ibu tercinta yang telah memberikan

2

pembelajaran perlu disusun berdasarkan pendekatan yang lebih meningkatkan

kreatifitas pada anak, dengan menggunakan sumber belajar yang dapat

digunakan untuk merealisasikan kegiatan-kegiatan yang kreatif.

Sesuai dengan usia peserta didik di sekolah dasar, khususnya untuk

kelas-kelas bawah, maka metode-metode yang dapat digunakan dalam

menyajikan materi pelajaran antara lain: bermain, karyawisata, bercakap-

cakap, bercerita, demonstrasi, membaca dengan keras, pemberian tugas, dan

lain-lain.

Dari beberapa metode tersebut, salah satu metode yang dapat

digunakan dalam aktifitas menghafal huruf hijaiyah adalah metode membaca

dengan keras (reading aloud). Metode ini membantu peserta didik

memfokuskan perhatian secara mental, menimbulkan pertanyaan-pertanyaan,

dan merangsang diskusi. Metode ini dapat membantu peserta didik

memfokuskan perhatian secara mental, menimbulkan pertanyaan-pertanyaan,

dan merangsang diskusi. Strategi tersebut mempunyai efek pada memusatkan

perhatian dan membuat suatu kelompok yang kohesif. Disamping itu metode

reading aloud bertujuan untuk memotivasi pembelajaran yang lebih aktif baik

secara individu maupun bersama-sama.

Metode membaca dengan keras ini telah dipraktekkan mulai zaman

Rasulullah. Metode ini digunakan untuk membantu para pembaca al-Qur’an

agar dapat memfokuskan hati dan pikirannya pada makna, dan mencegah

larinya pikiran.1 Melalui membaca dengan keras, peserta didik akan

memfokuskan perhatian dan pikiran pada obyek yang dibaca, sehingga peserta

didik mampu memahami dan akhirnya menghafal obyek yang dibaca tersebut.

Hal ini menunjukkan bahwa metode membaca dengan keras cukup efektif

digunakan untuk membantu peserta didik menghafal huruf hijaiyah.

Dari uraian di atas, peneliti tertarik untuk meneliti implementasi

metode reading aloud kaitannya dalam meningkatkan hafalan huruf hijaiyah

peserta didik di MI Gubug Cepogo Boyolali. Madrasah ini merupakan salah

1 Salman bin Umar as-Sunaidi, Mudahnya Memahami al-Qur’an, Terj. Jamaludin,

(Jakarta: Darul Haq, 2008), hlm. 42

Page 14: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAFAL HURUF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl-istiyaning-5276-1-fileskr...Bapak dan Ibu tercinta yang telah memberikan

3

satu lembaga pendidikan dasar yang dalam proses pembelajarannya juga

memanfaatkan metode reading aloud secara kreatif dengan

mengkolaborasikan kegiatan bernyanyi atau menulis sekaligus.

B. Penegasan Istilah

Untuk menghindari agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam

memahami maksud dari judul skripsi di atas, maka perlu dijelaskan beberapa

istilah yang dianggap penting, yaitu:

1. Kemampuan Menghafal

Menghafal berasal dari kata hafal yang mendapat awalan me–, yang

berarti berusaha meresapkan ke dalam pikiran agar selalu ingat.2 Jadi

menghafal adalah dapat mengingat sesuatu dengan mudah dan

mengucapkannya di luar kepala. Kemampuan menghafal ini berkaitan erat

dengan seberapa lama seseorang mampu mengingat sesuatu. Peningkatan

kemampuan ini banyak tergantung dari perbaikan metode belajar, motivasi

untuk belajar dan aktivitas mengingat-ingat itu sendiri.3 Ketiga faktor

tersebut saling berkesinambunga, pemilihan metode menghafal yang

sesuai dengan keadaan psikologi peserta didik dapat menumbuhkan

motivasi mereka sehingga mampu membantu meningkatkan ingatan

peserta didik. Sedangkan yang maksudkan dalam penelitian ini adalah

peserta didik mampu mengingat dan mengucapkan dengan mudah huruf

hijaiyah yang telah dipelajari.

2. Huruf Hijaiyah

Huruf hijaiyah adalah kumpulan huruf-huruf arab yang berjumlah 29

huruf. 4 Ada sebagian orang yang menyebut bahwa jumlah huruf hijaiyah

berjumlah 28, maka jumlah huruf tersebut selain huruf alief.5 Huruf-huruf

arab inilah yang dipakai dalam Al-Qur'an dan dikenal pada masa sekarang.

2 Suharso dan Ana Retnoningsih, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Semarang: Widya

Karya, 2009), hlm. 160. 3 Y.B. Sudarmanto, Tuntunan Metodologi Belajar, (Jakart: PT. Grasindo, 1995), hlm. 66

4 Acep Lim Abdurohim, Pedoman Ilmu Tajwid Lengkap, (Bandung: Diponegoro, 2003),

hlm. 17 5 Abd. Rozzaq Zuhdi, Pelajaran Tajwid Cara Membaca al-Qur’an dengan Benar,

(Surabaya: Karya Ilmu, t.th.), hlm. 5

Page 15: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAFAL HURUF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl-istiyaning-5276-1-fileskr...Bapak dan Ibu tercinta yang telah memberikan

4

Sedangkan yang dimaksud dalam penelitian ini, akan diungkap masalah

kemampuan peserta didik dalam menulis huruf-huruf hijaiyah. Karena

huruf hijaiyah ini termasuk huruf asing, maka harus ada metode yang

sesuai karakteristik huruf arab tersebut,

3. Metode Reading Aloud

Secara bahasa istilah reading aloud berasal dari dua kata yaitu kata

reading yang berarti ”membaca”6 dan kata aloud yang berarti ”dengan

suara yang keras.”7 Metode ini dapat membantu peserta didik

memfokuskan perhatian secara mental, menimbulkan pertanyaan-

pertanyaan, dan merangsang diskusi. Metode ini dapat membantu peserta

didik memfokuskan perhatian secara mental, menimbulkan pertanyaan-

pertanyaan, dan merangsang diskusi. Strategi tersebut mempunyai efek

pada memusatkan perhatian dan membuat suatu kelompok yang kohesif.8

Implementasi metode reading aloud ini harus disesuaikan dengan jenjang

pendidikan peserta didik. Pada jenjang Raudlatul Athfal metode ini harus

diaplikasikan dengan lebih kreatif. Guru bisa mengkolaborasikan metode

ini dengan aktifitas menyanyi maupun menulis, sehingga peserta didik

tetap dalam keadaan senang saat pembelajaran.

Jadi, yang dimaksud dengan judul penelitian skripsi “Upaya

Meningkatkan Kemampuan Menghafal Huruf Hijaiyah Melalui Metode

Reading Aloud di Kelas I MI Gubug Cepogo Boyolali Tahun Pelajaran

2010/2011” di atas, adalah usaha guru, baik itu metode, media, maupun cara

pembelajaran yang dilakukan untuk meningkatkan daya ingat peserta didik

terhadap peningkatan kemampuan menghafal huruf hijaiyah melalui metode

reading aloud di MI Gubug Cepogo Boyolali Tahun Pelajaran 2010/2011.

6 John M. Echols dan Hassan Shadily, Kamus Inggris Indonesia, (Jakarta: PT. Gramedia,

1992), hlm. 467 7 Ibid., hlm. 24.

8 Ismail SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM (Pembelajaran

Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan), (Semarang: LSIS dengan RaSAIL, 2009), hlm.

76

Page 16: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAFAL HURUF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl-istiyaning-5276-1-fileskr...Bapak dan Ibu tercinta yang telah memberikan

5

C. Pembatasan Masalah

Untuk menghindari pembahasan yang terlalu lebar, peneliti membatasi

penelitian ini pada permasalahan berikut:

1. Kemampuan peserta didik dalam menghafal huruf hijaiyah meliputi

membaca, menulis dan mengingat huruf-huruf hijaiyah.

2. Implementasi metode reading aloud, meliputi pembuatan dan persiapan

materi, penjelasan materi secara singkat, pelaksanaan metode, dan evaluasi

pembelajaran.

D. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas, permasalahan yang akan diangkat dalam

penelitian ini adalah apakah metode reading aloud dapat meningkatkan

kemampuan menghafal huruf hijaiyah peserta didik kelas I MI Gubug Cepogo

Boyolali Tahun Pelajaran 2010/2011?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui upaya

meningkatkan kemampuan menghafal huruf hijaiyah melalui metode reading

aloud di kelas I MI Gubug Cepogo Boyolali Tahun Pelajaran 2010/2011.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini di antaranya:

1. Bagi peserta didik

Penerapan metode reading aloud memungkinkan peserta didik

memfokuskan perhatian secara mental, sehingga materi yang diajarkan

mudah untuk ditangkap oleh peserta didik.

2. Bagi guru

Penerapan metode reading aloud dapat memberikan pengalaman

langsung pada guru-guru yang terlibat dalam memperoleh pengalaman

baru untuk menerapkan metode yang lebih inovatif dan kreatif dalam

pembelajaran.

Page 17: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAFAL HURUF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl-istiyaning-5276-1-fileskr...Bapak dan Ibu tercinta yang telah memberikan

6

3. Bagi sekolah

Dengan mengetahui hasil penelitian ini, hendaknya pihak sekolah

memiliki sikap proaktif terhadap setiap usaha guru, mendukung dan

memberi kesempatan kepada guru untuk senantiasa meningkatkan kualitas

pembelajaran yang akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar peserta

didik.

Page 18: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAFAL HURUF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl-istiyaning-5276-1-fileskr...Bapak dan Ibu tercinta yang telah memberikan

BAB II

KEMAMPUAN MENGHAFAL HURUF HIJAIYAH DAN METODE

READING ALOUD

A. Kemampuan Menghafal Huruf Hijaiyah

1. Pengertian Kemampuan Menghafal Huruf Hijaiyah

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa

kemampuan berasal dari kata mampu yang berarti “sanggup melakukan

sesuatu”.1 Istilah kemampuan biasanya diidentikkan dengan kemampuan

individu dalam melakukan suatu aktifitas, yang menitikberatkan pada

latihan dan performance (apa yang bisa dilakukan oleh individu setelah

mendapatkan latihan.2 Kemampuan merupakan sesuatu yang benar-benar

dapat dilakukan oleh seseorang, artinya pada tatanan realistis hal itu dapat

dilakukan karena latihan-latihan dan usaha-usaha juga belajar.

Woodworth dan Marquis seperti dikutip Suryabrata mengungkapkan

definisi ability (kemampuan) pada tiga arti, yaitu : 1) Achievement, yang

merupakan potensial ability, yang dapat diukur langsung dengan alat atau

test tertentu. 2) Capacity, yang merupakan potensial ability, yang dapat

diukur secara tidak langsung dengan melalui pengukuran terhadap

kecakapan individu, di mana kecakapan ini berkembang dengan

perpaduan antara dasar dengan training yang intensif dan pengalaman. 3)

Aptitude, yaitu kualitas yang hanya dapat diungkapkan atau diukur dengan

tes khusus yang sengaja dibuat untuk itu.3

Jadi kemampuan adalah potensi yang dimiliki daya kecakapan

untuk melaksanakan suatu perbuatan, baik fisik maupun mental dan dalam

prosesnya diperlukan latihan yang intensif di samping dasar dan

pengalaman yang ada.

1Suharso dan Ana Retnoningsih, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Semarang: CV. Widya

Karya, 2009), hlm. 308. 2Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1998), hlm.

160-161. 3Ibid., hlm. 161.

Page 19: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAFAL HURUF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl-istiyaning-5276-1-fileskr...Bapak dan Ibu tercinta yang telah memberikan

8

Sedangkan istilah menghafal berasal dari kata “hafal” yang berarti

“dapat mengucapkan di luar kepala (tanpa melihat buku atau catatan

lainnya)”.4 Jika diberi awalan “me-” maka berarti ”berusaha meresapkan

ke dalam pikiran agar selalu ingat”.5 Disini ada proses mengingat sesuatu

hingga waktu yang tak tentu, tergantung tingkat hafalan sejauhmana

seseorang dapat mempertahankan sesuatu yang diingat tersebut.

Menurut pendapat yang lain, hafal dalam bahasa arabnya disebut

dengan al-hafidz itu mempunyai arti “memelihara sesuatu atau tidak

lupa”.6 Arti al-hafidz menurut bahasa tiada bedanya dengan artinya

menurut istilah, yaitu “menampakkan dan membacanya secara luas tanpa

kitab”.7 Konteks ini biasanya digunakan oleh para penghafal al-Qur’an.

Arti ”memelihara” maksudnya adalah bahwa dalam proses menghafal para

penghafal diharapkan untuk selalu menjaga hafalannya supaya tidak cepat

hilang dalam ingatan dengan cara mengulang-ulang apa yang dihapal

tersebut, meskipun sebelumnya dia sudah hafal.

Dari paparan tersebut di atas dapat ditarik benang merah bahwa

hafalan adalah aktivitas yang menitik beratkan pada daya ingatan (memory

type of learning). Jadi maksud dari menghafal adalah suatu cara belajar

dengan menggunakan daya ingatan yang tajam untuk mencapai suatu

tujuan yang diinginkan.

Sedangkan huruf hijaiyah adalah kumpulan huruf-huruf arab yang

berjumlah 29 huruf. Huruf-huruf inilah yang terpakai dalam Al-Qur'an dan

dikenal pada masa sekarang.8

Jadi kemampuan menghafal huruf hijaiyah adalah suatu kecakapan

yang ada pada diri anak untuk melaksanakan perbuatan atau aktivitas yang

4Suharso dan Ana Retnoningsih, op.cit, hlm. 160. 5Ibid.

6Syaikh Abd Ar-Rabb Nawabuddin, Kaifa Tahfadzul Qur’anul Karim, Alih Bahasa, SD. Ziyat Abbas, Metode Praktik Hafal Al-Qur’an, (Jakarta: CV. Firdaus, 1991), hlm. 27.

7Ibid, hlm. 29.

8Acep Lim Abdurohim, Pedoman Ilmu Tajwid Lengkap, (Bandung: Diponegoro, 2003), hlm. 17

Page 20: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAFAL HURUF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl-istiyaning-5276-1-fileskr...Bapak dan Ibu tercinta yang telah memberikan

9

disertai dengan proses mengingat dengan maksud memahami huruf

hijaiyah yang dihafal di luar kepala.

2. Langkah-langkah Menghafal Huruf Hijaiyah

Untuk mencapai hasil hafalan huruf hijaiyah yang baik, perlu

dilakukan beberapa cara untuk mempermudah mengingat objek yang

dihafal. Para ahli telah merumuskan cara-cara yang mempermudah dan

mempercepat jalannya proses penghafalan.

Dalam proses menghafal ada 3 cara yang dapat digunakan yaitu :

1. Cara G (Ganzlern methode) metode keseluruhan, yaitu menghafal

dengan cara mengulang-ulang dari awal sampai akhir.

2. Cara T (Teillern methode), yaitu menghafal sebagian demi sebagian.

Masing-masing bagian dihafal sampai bisa baru pindah ke bagian lain.

3. Cara V (Vermittelendelern methode), merupakan metode gabungan

antara keseluruhan dan bagian-bagian. Peserta didik menghafal bagian

yang sukar dulu baru mempelajarinya secara keseluruhan.9

Cara V merupakan metode yang paling baik karena dengan cara ini

anak mengamati secara keseluruhan lebih dahulu dan memperhatikan

kesukaran-kesukarannya lebih dahulu, kemudian dihafalkan lebih dahulu

baru nanti dihafalkan keseluruhan.

Cara menghafal huruf hijaiyah bisa dilakukan dengan mengadopsi

tata cara atau langkah-langkah dalam menghafal al-Qur’an. Salah satu

teknik menghafal al-Qur’an adalah dengan cara menghafal satu persatu

ayat-ayat yang hendak dihafal. Untuk mencapai hafalan awal, setiap ayat

dapat dibaca beberapa kali, sehingga proses ini mampu membentuk pola

dalam bayangannya. Dengan demikian penghafal akan mampu

mengkondisikan ayat-ayat yang dihafalkannya bukan saja dalam

bayangannya, akan tetapi benar-benar membentuk gerak refleks pada

9Sumadi Suryabrata, op.cit., hlm. 46

Page 21: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAFAL HURUF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl-istiyaning-5276-1-fileskr...Bapak dan Ibu tercinta yang telah memberikan

10

lisannya. Setelah benar-benar hafal baru dilanjutkan pada ayat-ayat

berikutnya dengan cara yang sama.10

Dalam menghafal huruf hijaiyah, pertama-tama anak dijelaskan

tentang ciri atau karakteristik dari tiap huruf. Kemudian tiap-tiap huruf

dibaca dengan keras selama beberapa kali hingga hafal. Setelah anak hafal

tiap-tiap huruf hijaiyah tersebut, maka selanjutnya adalah menghafal

secara keseluruhan huruf hijaiyah tersebut.

Beberapa cara tersebut di atas, dikembangkan dalam rangka

mencari alternatif terbaik untuk menghafal suatu mata pelajaran. Metode-

metode tersebut dipakai semuanya sebagai variasi untuk menghilangkan

kejenuhan, ataupun hanya memilih salah satunya kalau memang

dirasakannya sudah cocok bagi dirinya sendiri.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hafalan Huruf Hijaiyah

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kemampuan menghafal

huruf hijaiyah. Faktor-faktor yang mempengaruhi hafalan seseorang di

antaranya adalah :

1. Menyuarakan

Yaitu proses menghafal dilakukan dengan cara mengeraskan

bacaan. Dengan mengeraskan bacaan maka peserta didik akan lebih

mudah mengingat obyek yang dihafal. Hal yang demikian perlu

dilakukan kalau obyek yang dihafal adalah rumusan yang harus diingat

secara tepat, ejaan-ejaan dan nama-nama asing, atau hal-hal yang

sukar.

2. Pembagian waktu

Proses menghafal memerlukan pembagian waktu yang tepat

sehingga obyek yang dihafal lebih mudah untuk diingat. Menghafal

materi yang banyak secara borongan dalam waktu yang lama

umumnya kurang menguntungkan.

10Ahsin W. Al-Hafidz, Bimbingan Praktis Menghafal al-Qur’an, (Jakarta: Bumi Aksara,

2005), hlm. 63

Page 22: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAFAL HURUF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl-istiyaning-5276-1-fileskr...Bapak dan Ibu tercinta yang telah memberikan

11

3. Penggunaan metode yang tepat

Pemilihan yang metode yang tepat sangat menentukan

keberhasilan proses menghafal. Pemilihan metode juga disesuaikan

dengan karakteristik mata pelajaran dan usia anak.

4. Titian

Yaitu menghafal dilakukan secara sistematis bahan yang dihafal

mudah dihafal, misalnya untuk menghafal nada-nada pada tanda silang

(cross) dipakai cara ABTC (Alif, Ba, Ta, Tsa).

5. Penggolongan secara ritmis

Untuk membantu proses hafalan ada baiknya obyek yang akan

dihafal dibuat nadhom atau lagu dan menghafalnya dengan cara

menyanyikannya. Sehingga proses menghafal menjadi menyenangkan

dan materi yang dihafal lebih mudah untuk diingat.

6. Penggolongan kesatuan

Materi yang akan dihafal perlu diklasifikasikan menurut

karakteristik maupun ciri khusus. Misalnya menggolongkan huruf

yang memiliki bacaan hampir sama, seperti alif, ain, ghin dan lain

sebagainya. 11

Selain faktor-faktor tersebut ada faktor lain yang juga

mempengaruhi hafalan seseorang yaitu:

1. Sifat seseorang, misalnya apakah dia seorang yang rajin atau yang

malas, tidak mudah menyerah dan lain sebagainya.

2. Alam sekitar, yaitu lingkungan atau kondisi sekitar tempat seseorang

menghafal.

3. Keadaan jasmani, seperti kondisi kesahatan.

4. Keadaan rohani (jiwa)

5. Usia seseorang saat menghafal.12

Pada dasarnya kemampuan menghafal seseorang ditentukan oleh

faktor-faktor di atas, termasuk dalam menghafal huruf hijaiyah. Oleh

11Sumadi Suryabrata, op.cit., hlm. 46-47 12Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 1991),

hlm. 26.

Page 23: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAFAL HURUF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl-istiyaning-5276-1-fileskr...Bapak dan Ibu tercinta yang telah memberikan

12

karena itu, dalam proses menghafal huruf hijaiyah guru perlu

memperhatikan faktor-faktor tersebut sehingga peserta didik dapat

menghafal dengan baik.

B. Metode Reading Aloud

1. Pengertian Metode Reading Aloud

Ditinjau dari segi bahasa kata reading berarti ”membaca”13 dan

kata aloud berarti ”dengan suara yang keras.”14 Jadi reading aloud adalah

metode membaca nyaring atau membaca dengan mengeluarkan suara

bukan di dalam hati. Dari segi istilah reading aloud (membaca nyaring)

adalah suatu aktivitas atau kegiatan yang merupakan alat bagi guru,

peserta didik atau pembaca bersama-sama dengan orang lain atau

pendengar untuk menangkap serta memahami informasi, pikiran dan

perasaan seorang pengarang.15 Namun yang dimaksud dalam penelitian ini

adalah aktivitas peserta didi dalam membaca dengan suara keras yang

dipandu oleh seorang guru. Karena rata-rata anak usia dini belum bisa

membaca, maka aktivitas membaca harus dipandu oleh guru. Sehingga

aktivitas membaca dilakukan secara klasikal dengan bimbingan guru

terlebih dahulu.

Membaca nyaring merupakan suatu ketrampilan yang serba rumit,

kompleks, banyak seluk beluknya. Pertama-tama peserta didik harus

memahami aksara di atas kertas dan sebagainya dan kemudian

memproduksi suara yang tepat dan bermakna. Pada hakekatnya, membaca

nyaring merupakan masalah lisan atau oral matter. Oleh karena itu, dalam

pengajaran bahasa asing, aktivitas membaca nyaring lebih dekat atau lebih

ditunjukkan pada ucapan (pronounciation) dari pada pemahaman

(comprehension).16 Meskipun penekanan aktivitas membaca bagi pemula

13John M. Echols dan Hassan Shadily, Kamus Inggris Indonesia, (Jakarta: PT. Gramedia,

1992), hlm. 467 14Ibid., hlm. 24.

15Henry Guntur Tarigan, Membaca Sebagai Suatu Ketrampilan Berbahasa, (Bandung: Angkasa, t.th.), hlm. 22

16Ibid., hlm. 23.

Page 24: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAFAL HURUF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl-istiyaning-5276-1-fileskr...Bapak dan Ibu tercinta yang telah memberikan

13

adalah dari segi pelafalan, namun tidak menutup kemungkinan, dengan

aktivitas membaca nyaring ini, seorang anak dapat meningkatkan daya

ingat mereka. Paling tidak dalam mempelajari bahasa asing, seorang

peserta didik dapat mengetahui cara pelafalan dan artinya.

2. Langkah-langkah Metode Reading Aloud

Tahap pembaca permulaan umumnya dimulai sejak anak masuk

kelas satu sekolah dasar, yaitu pada saat berusia sekitar enam tahun.

Meskipun begitu, ada anak yang sudah belajar membaca lebih awal dan

ada pula yang baru belajar membaca pada usia tujuh atau delapan tahun.

Pada usia-usia awal, peserta didik rata-rata sudah memiliki kemampuan

memahami huruf-huruf. Namun akan berbeda jika yang harus dipahami

adalah huruf-huruf asing, khususnya huruf arab, yang secara sturktur

hurufnya berbeda dengan huruf latin. Oleh karena itu, melalui metode

reading aloud ini diharapkan kemampuan menghafal huruf hijaiyah peserta

didik dapat meningkat.

Langkah-langkah implementasi metode reading aloud tersebut

adalah sebagai berikut:

a. Guru memberikan informasi awal tentang jalannya pembelajaran dan

tugas yang harus dilaksanakan peserta didik secara singkat, jelas, dan

penuh suasana kehangatan.

b. Guru memberikan lembar huruf hijaiyah kepada peserta didik.

c. Guru menjelaskan huruf-huruf hijaiyah tersebut pada peserta didik

secara singkat. Guru memperjelas poin-poin kunci tentang huruf-huruf

hijaiyah yang akan dihafal peserta didik.

d. Guru membagi huruf-huruf hijaiyah itu menjadi beberapa bagian. Guru

menyuruh sukarelawan-sukarelawan (peserta didik) untuk membaca

keras bagian-bagian yang berbeda.

e. Ketika bacaan-bacaan tersebut berjalan, guru menghentikan di

beberapa tempat untuk menekankan poin-poin tertentu, kemudian guru

Page 25: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAFAL HURUF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl-istiyaning-5276-1-fileskr...Bapak dan Ibu tercinta yang telah memberikan

14

memunculkan beberapa pertanyaan, atau memberikan contoh-contoh

baik pelafalannya maupun penulisannya.

f. Guru melanjutkan dengan menguji hafalan huruf hijaiyah peserta didik

secara acak.

g. Guru melakukan kesimpulan, klarifikasi, dan tindak lanjut.

h. Guru melakukan evaluasi/tes lisan.

3. Kelebihan dan Kekurangan Metode Reading Aloud

Aktivitas membaca bukan hanya menyuarakan simbol-simbol tapi

juga mengambil makna atau berusaha memahami simbol tersebut.17

Kegiatan membaca dengan suara yang keras memberikan manfaat

tersendiri bagi peserta didik untuk memahami isi materi bacaan. Crawley

dan Mountain, Rubin seperti dikutip Farida Rahim mengemukakan bahwa

aktivitas membaca yang dilakukan dengan suara nyaring dapat membantu

peserta didik menyimak materi pelajaran, memperhatikan sesuatu dengan

lebih baik, memahami materi pelajaran, mengingat secara terus menerus

pengungkapan kata-kata, serta mengenali kata-kata baru yang muncul

dalam konteks lain.18 Melalui aktivitas membaca nyaring, peserta didik

menjadi lebih fokus, sehingga mampu meningkatkan pemahaman dan daya

ingatnya terhadap suatu materi.

Mengeraskan bacaan dapat membangkitkan hati dan menambah

semangat untuk memikirkan dan mendengarkan, menghilangkan rasa

kantuk dan bisa meningkatkan semangat untuk membaca dan mengurangi

rasa malas.19 Metode membaca dengan suara keras biasanya digunakan

oleh orang yang belajar menghafal al-Qur’an dengan tujuan agar dapat

17 Andayani, Bahasa Indonesia, (Surakarta: Panitia Sertifikasi Guru Rayon 13 FKIP UNS

Surakarta, 2009), hlm. 18. 18 Farida Rahim, Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2005),

hlm. 124. 19 Ahmad Salim Badwilan, Panduan Cepat Menghafal al-Qur’an, (Yogyakarta: Diva

Press, 2009), hlm. 73.

Page 26: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAFAL HURUF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl-istiyaning-5276-1-fileskr...Bapak dan Ibu tercinta yang telah memberikan

15

memfokuskan hati dan pikirannya pada makna, dan mencegah larinya

pikiran.20

Haris dan Sipay dalam bukunya Farida Rahim mengemukakan

bahwa membaca nyaring dapat mengoptimalkan perkembangan anak

dengan banyak cara, di antaranya adalah:

a. Memberikan guru suatu cara yang tepat dan valid untuk mengevaluasi kemajuan ketrampilan membaca yang utama, khususnya pemenggalan kata, frasa, dan untuk menemukan kebutuhan pengajaranyang spesifik.

b. Membaca nyaring memberikan latihan komunikasi lisan untuk pembaca dan bagi yang mendengar untuk meningkatkan ketrampilan menyimaknya.

c. Membaca nyaring juga bisa melatih peserta didik untuk mendramatisasikan cerita dan memerankan pelaku yang terdapat dalam cerita.

d. Membaca nyaring menyediakan suatu media dimana guru dengan bimbingan yang bijaksana, bisa bekerja untuk meningkatkan kemampuan menyesuaikan diri, terutama lagi dnegan anak pemula.21

Membaca merupakan aktivitas kompleks yang mencakup fisik dan

mental. Aktivitas fisik yang terkait dengan membaca adalah gerak mata

dan ketajaman penglihatan. Sedangkan aktivitas mental mencakup ingatan

dan pemahaman.22 Membaca nyaring yang baik menuntut agar si pembaca

memiliki kecepatan mata yang tinggi serta pandangan mata mata yang

jauh, karena dia haruslah melihat pada bahan bacaan untuk memelihara

kontak mata dengan para pendengar. Pembaca juga harus dapat

mengelompokkan kata-kata dengan baik dan tepat agar jelas maknanya

bagi para pendengar.23 Sehingga melalui aktivitas membaca nyaring

kemampuan menyimak dan mengingat peserta didik dapat meningkat.

Selain melatih penglihatan dan ingatan, aktivitas membaca nyaring

juga dapat mengaktifkan auditory memory (ingatan pendengaran) dan

20 Salman bin Umar as-Sunaidi, Mudahnya Memahami al-Qur’an, terj. Jamaludin,

(Jakarta: Darul Haq, 2008), hlm. 42. 21 Farida Rahim, loc.cit. 22 Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, (Jakarta: Rineka

Cipta, 2003), hlm. 200. 23 Henry Guntur Tarigan, op.cit., hlm. 22.

Page 27: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAFAL HURUF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl-istiyaning-5276-1-fileskr...Bapak dan Ibu tercinta yang telah memberikan

16

motor memory (ingatan yang bersangkut paut dengan otot-oto manusia).24

Dengan kata lain, ingatan seseorang dapat ditingkatkan melalui aktivitas

membaca nyaring. Aktivitas membaca nyaring ini juga bisa dilakukan

secara kreatif dan mengkolaborasikannya dengan aktivitas lain yang

menyenangkan seperti membaca sambil menyanyi.

Disamping memiliki kelebihan metode reading aloud juga

memiliki kelemahan, di antaranya:

1. Jika kegiatan membaca nyaring tersebut dilakukan dengan sistem acak

(peserta didik secara acak bergantian membaca dengn keras) maka

hasilnya tidak akan maksimal, karena peserta didik kurang menyimak

apa yang dibaca.25

2. Dalam menerapkan metode reading aloud guru harus memperhatikan

bagaimana cara membaca peserta didik. Karena metode ini bisa

menyebabkan peserta didik hanya menirukan bacaan temannya dan

tidak memperhatikan apa yang dibaca.

4. Implementasi Metode Reading Aloud dalam Menghafal Huruf Hijaiyah

Kemampuan peserta didik dalam aktivitas membaca dipengaruhi

oleh beberapa faktor, di antaranya:

1. Kesanggupan mengenal huruf (lambang, tanda) dan mengidentifikasi huruf itu dengan bunyinya (lisan).

2. Kesanggupan mengenal bunyi dan mengubahnya menjadi huruf atau tanda (tulisan).

3. Kesanggupan mengubah suatu rangkaian atau kombinasi huruf menjadi suatu rangkaian bunyi (lisan).

4. Kesanggupan mengubah suatu rangkaian bunyi menjadi suatu kombinasi huruf, sesuai dengan struktur kata yang dimaksud (tulisan).26

Dalam proses membaca nyaring, ada beberapa kertampilan yang

harus dikuasai oleh peserta didik, khususnya bagi peserta didik yang masih

24 Ibid. 25 Farida Rahim, op.cit., hlm. 123 26 Soepartinah Pakasi, Penuntun bagi Guru untuk Metode Belajar Membaca dan Menulis

I In dan A An, (Jakarta: Bhratara Karya Aksara, 1981), hlm. 7.

Page 28: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAFAL HURUF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl-istiyaning-5276-1-fileskr...Bapak dan Ibu tercinta yang telah memberikan

17

duduk di kelas pemula. Ketrampilan di tahun-tahun pertama mereka

sekolah dapat memberikan basic yang kuat ketika peserta didik

melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.

Karena penelitian ini difokuskan pada kelas satu sekolah dasar,

maka ketrampilan-ketrampilan yang harus dikuasai oleh peserta didik di

antaranya adalah:

a. Mempergunakan ucapan yang tepat. b. Mempergunakan frase yang tepat (bukan kata demi kata) c. Mempergunakan intonasi suara yang wajar agar makna mudah

dipahami d. Memiliki perawakan dan sikap yang baik serta merawat buku

dengan baik. e. Menguasai tanda-tanda baca sederhana seperti titik, koma,

tanda tanya dan tanda seru.27

Untuk memperkuat ingatan anak, guru dapat mengulang bacaan

huruf hijaiyah sebanyak beberapa kali. Kemudian memberikan penjelasan

tentang karakteristik tiap huruf hijaiyah yang dihafal. Dengan cara seperti

ini maka kemampuan menghafal huruf hijaiyah peserta didik dapat

meningkat.

C. Peningkatan Kemampuan Menghafal Huruf Hijaiyah dengan Metode

Reading Aloud

Kegiatan belajar harus mempunyai tujuan. Karena setiap tujuan yang

tidak mempunyai tujuan akan berjalan meraba-raba, tak tentu arah tujuan.

Tujuan yang jelas dan berguna akan membuat orang lebih giat, terarah dan

sungguh-sungguh. Semua kegiatan harus berorientasi pada tujuannya. Segala

daya dan upaya harus dipusatkan pada pencapaian tujuan, baik bahan

pelajaran, metode dan teknik pelaksanaan kegiatan belajar harus dapat

menunjang tercapainya tujuan dengan efektif dan efisien.

Oleh karena itu aktivitas hafalan bertujuan untuk memperkuat

ingatan.28 Menurut Briged Ballard dan John Danchy seperti dikutip Muhibbin

Syah aktivitas hafalan bertujuan untuk pembenaran atau penyebutan kembali

27 Henry Guntur Tarigan, op.cit., hlm. 24 28Syaikh Abd Ar-Rabb Nawabuddin, op.cit, hlm. 172.

Page 29: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAFAL HURUF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl-istiyaning-5276-1-fileskr...Bapak dan Ibu tercinta yang telah memberikan

18

materi.29 Salah satu cara memperkuat ingatan adalah dengan cara membaca

materi yang dihafal secara keras kemudian mengulanginya beberapa kali.

Dalam al-Qur’an surat al-Qiyamah ayat 17-18 disebutkan:

¨βÎ) $ uΖøŠn=tã … çµyè ÷Ηsd … çµtΡ#u ö� è%uρ ∩⊇∠∪ #sŒ Î* sù çµ≈tΡù& t� s% ôìÎ7̈?$$ sù … çµtΡ#u ö�è% ∩⊇∇∪ ) ١٨- ١٧: القيامة(

Sesungguhnya atas tanggungan Kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya. Apabila kami telah selesai membacakannya maka ikutilah bacaannya itu. (QS. al-Qiyamah: 17-18)30

Dari ayat tersebut di atas jelaslah bahwa dalam proses mempelajari al-

Qur’an ditekankan pentingnya mengulang ayat-ayat al-Qur’an supaya mudah

untuk dihafal. Hal ini dilakukan untuk memperkuat ingatan yang telah ada

dalam pikiran untuk kemudian dapat diulang kembali.

Untuk mempelajari bahan hafalan diperlukan jenis belajar menghafal

(memori type of learning). Belajar dengan menghafal sering menimbulkan

penyakit verbalisme yaitu anak tahu menyebutkan kata-kata, definisi, rumus

dan sebagainya tetapi tidak dipahami. Penyakit lain yang sering dijumpai

akibat belajar menghafal ialah intelektualitas penguasaan pengetahuan

sebanyak-banyaknya dari buku pelajaran tanpa menghubungkannya dengan

realitas kehidupan sehari-hari.

Untuk menghindarkan anak dari penyakit tersebut, perlu diperhatikan

prinsip-prinsip, sebagai berikut :

1. Bahan yang akan dihafalkan hendaknya diusahakan agar dipahami benar-benar oleh anak.

2. Bahan hafalan hendaknya merupakan suatu kebulatan (keseluruhan dan bukan fakta yang lepas).

3. Bahan yang telah dihafal hendaknya digunakan secara fungsional dalam situasi tertentu.

4. Active recall (mengulang-ulang materi yang dihafal) hendaknya senantiasa dilakukan.

5. Metode keseluruhan atau metode bagian yang digunakan tergantung pada sifat bahan.31

29Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 2001), hlm. 124. 30 Soenarjo, Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Semarang: Toha Putra, 1989), hlm. 999 31Zakiyah Darajat, op.cit., hlm. 264.

Page 30: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAFAL HURUF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl-istiyaning-5276-1-fileskr...Bapak dan Ibu tercinta yang telah memberikan

19

Dari prinsip-prinsip tersebut dapat dipahami bahwa proses menghafal

harus berlangsung secara komprehensif. Dalam artinya faktor penentu

keberhasilan hafalan seseorang ditentukan oleh banyak hal, diantaranya tingkat

kesukaran materi, metode menghafal, bimbingan guru selama proses menghafal,

dan follow up setelah proses menghafal selesai.

Pada usia-usia awal, peserta didik rata-rata sudah memiliki kemampuan

memahami huruf-huruf. Namun akan berbeda jika yang harus dipahami adalah

huruf-huruf asing, khususnya huruf arab, yang secara struktur hurufnya berbeda

dengan huruf latin. Oleh karena itu, melalui metode reading aloud ini

diharapkan kemampuan menghafal huruf hijaiyah peserta didik dapat meningkat.

Untuk dapat menghafal huruf hijaiyah, langkah pertama yang perlu

dilakukan yaitu mengenal huruf hijaiyah yang berjumlah 28 huruf. Hal tersebut

dilakukan untuk dapat mengenalnya secara benar baik tulisan, makhraj (tempat

keluarnya huruf), dan lafaz (pengucapan). Huruf hijaiyah tersebut adalah:

ا ب ت ث ج ح خ د ذ ر ز س ش ص ض ط ظ ع غ ف ق ك ل م ن و ه ي

Dalam membaca huruf hijaiyah perlu diperhatikan ketepatan pada

makhrajnya. Ketepatan pada makhraj dapat diukur dari betul atau tidaknya

mengeluarkan huruf-huruf hijaiyyah pada makhrajnya. Setiap huruf hijaiyah

mempunyai tempat yang berbeda-beda, sehingga apabila ingin melafalkannya

membutuhkan kejelian dan pemahaman. Adapun pembagian sifat keluarnya

huruf hijaiyah dapat diklasifikasikan sebagai berikut:32

No Nama Huruf Kelompok Huruf

1. Alif ( ا ) Al-Jauf (rongga mulut) 2. Ba’ ( ب ) Asy-Syafatain (dua bibir) 3. Ta’ ( ت ) Al-Lisan (lidah) 4. Tsa ( ث ) Al-Lisan (lidah) 5. Jim ( ج ) Al-Lisan (lidah) 6. Ha ( ح ) Al-Halq (tenggorokan) 7. Kha ( خ ) Al-Halq (tenggorokan) 8. Dal ( د ) Al-Lisan (lidah) 9. Dzal ( ذ ) Al-Lisan (lidah)

10. Ra ( ر ) Al-Lisan (lidah) 11. Za ( ز ) Al-Lisan (lidah) 12. Sin ( س ) Al-Lisan (lidah) 13. Syin ( ش ) Al-Lisan (lidah) 14. Shad ( ص ) Al-Lisan (lidah)

32 Acep Lim Abdurohim, op.cit., hlm. 30

Page 31: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAFAL HURUF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl-istiyaning-5276-1-fileskr...Bapak dan Ibu tercinta yang telah memberikan

20

15. Dhad ( ض ) Al-Lisan (lidah) 16. Tha ( ط ) Al-Lisan (lidah) 17. Zha ( ظ ) Al-Lisan (lidah) 18. ‘Ain ( ع ) Al-Halq (tenggorokan) 19. Ghain ( غ ) Al-Halq (tenggorokan) 20. Fa ( ف ) Asy-Syafatain (dua bibir) 21. Qaf ( ق ) Al-Lisan (lidah) 22. Kaf ( ك ) Al-Lisan (lidah) 23. Lam (ل ) Al-Lisan (lidah) 24. Mim ( م ) Asy-Syafatain (dua bibir) 25. Nun ( ن ) Al-Lisan (lidah) 26. Wau (و ) Al-Jauf (rongga mulut) 27. Ha’ ( d ) Al-Halq (tenggorokan) 28. Ya ( ي ) Al-Jauf (rongga mulut)

Pada tahap awal pembelajaran huruf hijaiyah, biasanya metode yang

digunakan dengan cara membacanya secara keras (jahr) supaya anak mengetahui

perbedaan cara membaca huruf hijaiyah. Disamping itu, membaca Al-Qur’an

dengan suara keras/jahr lebih utama dari pada membaca pelan. Asalkan tidak

mengganggu orang yang ada di sekitarnya. Metode membaca dengan keras ini

telah dipraktekkan mulai zaman Rasulullah. Metode ini digunakan untuk

membantu para pembaca al-Qur’an agar dapat memfokuskan hati dan pikirannya

pada makna, dan mencegah larinya pikiran.33 Melalui membaca dengan keras

(reading aloud), anak didik akan memfokuskan perhatian dan pikiran pada

obyek yang dibaca, sehingga anak didik mampu memahami dan akhirnya

menghafal obyek yang dibaca tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa metode

membaca dengan keras cukup efektif digunakan untuk membantu anak didik

menghafal huruf hijaiyah.

D. Kerangka Berpikir

Salah satu aspek penentu keberhasilan pembelajaran adalah pemilihan

metode. Seorang guru harus mampu memilih metode yang tepat sesuai dengan

karakteristik materi dan kondisi peserta didik, karena tidak semua metode dapat

diterapkan pada semua materi dan di semua jenjang pendidikan. Metode yang

digunakan, harus sesuai dengan perkembangan dan keadaan psikologi peserta

didik. Kaitannya dengan aktifitas menghafal huruf hijaiyah, maka metode yang

33 Salman bin Umar As-Sunaidi, Mudahnya Memahami al-Qur’an, Terj. Jamaludin,

(Jakarta: Darul Haq, 2008), hlm. 42

Page 32: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAFAL HURUF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl-istiyaning-5276-1-fileskr...Bapak dan Ibu tercinta yang telah memberikan

21

digunakan guru harus menekankan pada aktifitas hafalan huruf hijaiyah yang

sesuai dengan kondisi psikologis peserta didik.

Selama ini peserta didik kesulitan untuk menghafal huruf maupun kata-

kata dalam bahasa asing, khususnya bahasa arab. Karena struktur huruf dan kata

dalam bahasa arab berbeda dengan huruf latin, sehingga banyak peserta didik

yang kesulitan untuk menghafalkannya. Hal ini diperparah dengan kondisi

peserta didik yang terkadang memiliki kesulitan untuk memfokuskan

perhatiannya terhadap materi yang dibaca. Hasilnya banyak peserta didik yang

tidak hafal huruf-huruf hijaiyah.

Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, maka salah satu solusi yang

dapat diambil guru adalah dengan mengimplementasikan metode reading aloud.

Metode ini memberikan kemudahan bagi peserta didik untuk lebih fokus pada

materi pelajaran dan mengingat secara terus menerus materi yang sedang dibaca.

Disamping itu, metode reading aloud dapat mengoptimalkan aktifitas fisik saat

membaca seperti ketajaman penglihatan, dan juga mampu meningkatkan

aktifitas mental seperti kemampuan mengingat dan memahami objek yang

dibaca. Sehingga metode ini sangat tepat digunakan untuk materi-materi hafalan.

Dalam implementasinya metode ini dilaksanakan secara terbimbing

dengan menekankan aspek kreatifitas dari guru. Oleh karena itu, metode reading

aloud dapat digunakan sebagai metode alternatif untuk meningkatkan hafalan

huruf hijaiyah peserta didik. Melalui metode ini diharapkan kemampuan

menghafal huruf hijaiyah peserta didik dapat meningkat.

E. Kajian Penelitian yang Relevan

Sebagai bahan perbandingan, maka perlu dilakukan kajian terhadap

penelitian yang sudah ada yang relevan dengan judul skripsi ini. Beberapa

penelitian di antaranya:

Pertama, skripsi Puji Umaidah yang berjudul “Education Games dalam

Pembelajaran PAI Pada Anak Prasekolah di TK Islamic Centre Semarang”.

Dalam karya ilmiah ini peneliti mengetengahkan telaah mengenai pendekatan

yang paling tepat dalam pembelajaran PAI bagi anak prasekolah adalah bermain

sambil belajar. Melalui bermain diharapkan anak dapat memperoleh

pengetahuan, baik yang bersifat umum maupun keagamaan dan pengalaman

Page 33: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAFAL HURUF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl-istiyaning-5276-1-fileskr...Bapak dan Ibu tercinta yang telah memberikan

22

tanpa harus dipaksa untuk meningkatkan minat, pengetahuan, dan pengalaman

anak untuk mempelajari sesuatu dengan berbagai variasi permainan.34

Kedua, skripsi Dinik Handayani yang berjudul “Implementasi Permainan

Edukatif dalam Upaya Penanaman Nilai-Nilai Islam pada Anak Pra Sekolah di

TK Hj. Isriati Baiturrahman I Semarang”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

dalam prakteknya penanaman nilai-nilai Islam pada anak pra sekolah dengan

menggunakan permainan edukatif sudah sesuai dengan perkembangan psikologi

anak. Dalam proses pembelajaran guru selalu menggunakan pendekatan yang

disesuaikan dengan perkembangan usia anak agar mudah membawa anak ke

dunia belajar melalui kegiatan bermain, bercerita, dan bermain peran bersama.35

Ketiga, skripsi Ati’ Murtiah Tanti yang berjudul “Penanaman Nilai-Nilai

Islam pada Anak Usia Dini (Studi di TK RA Nurul Islam Ketro Sragen)”. Dalam

skripsi ini, peneliti mengetengahkan materi nilai-nilai Islam untuk anak usia dini

yang meliputi nilai aqidah, nilai ibadah, dan nilai akhlak. Ketiga nilai tersebut

harus ditanamkan kepada anak sejak dini, karena ketiga nilai tersebut merupakan

kerangka dasar dalam agama Islam. Ketiga nilai (aqidah, ibadah, akhlak)

tersebut merupakan peletak dasar pembentuk kepribadian manusia secara utuh.36

Dari beberapa penelitian di atas diketahui bahwa belum ada penelitian

yang membahas tentang implementasi metode reading aloud kaitannya dengan

peningkatan kemampuan menghafal huruf hijaiyah. Namun penelitian di atas

menunjukkan bahwa dalam pembelajaran pada anak usia ini perlu menggunakan

pendekatan permainan, sehingga pembelajaran terasa lebih menyenangkan.

F. Hipotesis Tindakan

Hipotesis yang peneliti ajukan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah

ada peningkatan kemampuan menghafal huruf hijaiyah melalui metode reading

aloud di kelas I MI Gubug Cepogo Boyolali Tahun Pelajaran 2010/2011.

34Puji Umaidah, “Education Games dalam Pembelajaran PAI pada Anak Usia Pra Sekolah

di TK Islamic Centre Semarang”, Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, (Semarang: Perpustakaan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, 2007), hlm. iii

35Dinik Handayani, “Implementasi Permainan Edukatif dalam Upaya Penanaman Nilai-Nilai Islam pada Anak Pra Sekolah di TK Hj. Isriati Baiturrahman I Semarang” Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, (Semarang: Perpustakaan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, 2008), hlm. iii

36Ati’ Murti’ah Tanti, “Penanaman Nilai-Nilai Islam pada Anak Usia Dini (Studi di TK RA Nurul Islam Ketro Sragen)”, Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, (Semarang: Perpustakaan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, 2005), hlm. iii

Page 34: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAFAL HURUF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl-istiyaning-5276-1-fileskr...Bapak dan Ibu tercinta yang telah memberikan
Page 35: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAFAL HURUF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl-istiyaning-5276-1-fileskr...Bapak dan Ibu tercinta yang telah memberikan

23

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan dengan menekankan pada jenis penelitian

tindakan kelas (PTK) atau (classroom action research) yang berfokus pada

upaya mengubah kondisi nyata yang ada ke arah kondisi yang diharapkan.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang berupaya membantu

memecahkan persoalan praktis dalam pembelajaran dan untuk menghasilkan

pengetahuan yang ilmiah dalam bidang pembelajaran di kelas.

Penelitian tindakan kelas adalah “penelitian praktis yang dilaksanakan

untuk memecahkan masalah faktual yang dihadapi guru sebagai suatu pencermatan

terhadap kegiatan pengelola pembelajaran.”1 Dalam penelitian ini peneliti meneliti

praktek pembelajaran yang dilakukan guru di kelas, sehingga peneliti dapat

melihat bagaimana interaksi peserta didik dalam proses pembelajaran. Selain itu

penelitian tindakan dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan aktifitas

pembelajaran di kelas dan meningkatkan hasil belajar peserta didik.

B. Setting dan Subjek Penelitian

1. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tepatnya pada bulan

Agustus 2010 dengan dua kali siklus, mulai dari tanggal 23 Agustus sampai

dengan 23 Oktober 2010. Penelitian dilaksanakan di kelas I MI Gubug

Cepogo Boyolali. Untuk jadwal penelitiannya sebagai berikut:

No Rencana Kegiatan Waktu (minggu) ke-

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1. Observasi Awal X

2. Persiapan

Menyusun konsep pelaksanaan X

Menyepakati jadwal dan tugas X

Menyusun Instrumen X

Diskusi konsep pelaksanaan X

3. Pelaksanaan

Menyiapkan kelas dan alat X

1 Suharsimi Arikunto, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hlm. 3

Page 36: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAFAL HURUF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl-istiyaning-5276-1-fileskr...Bapak dan Ibu tercinta yang telah memberikan

24

SIKLUS II

SIKLUS I

Pelaksanaan pra siklus X

Pelaksanaan siklus I X

Pelaksanaan siklus II X

Koordinasi akhir X

4. Pembuatan Laporan X

Menyusun konsep laporan X

Penyelesaian Laporan X X

2. Subyek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas I MI Gubug

Cepogo Boyolali yang berjumlah 10 peserta didik. Dalam penelitian ini,

peneliti berkolaborasi dengan guru al-Qur’an yang sekaligus sebagai mitra

(kolaborator peneliti).

C. Desain Penelitian

Desain penelitian pada penelitian tindakan kelas ini, dikenal dengan

tahapan atau siklus. Adapun siklus penelitian tindakan ini, merupakan rangkaian

empat kegiatan yang dilakukan dalam siklus berulang, yaitu (a) perencanaan, (b)

tindakan, (c) pengamatan, dan (d) refleksi sebagai berikut:2

2 Ibid., hlm. 74

REFLEKSI

TINDAKAN

OBSERVASI

REFLEKSI

TINDAKAN

OBSERVASI

PERENCANAAN

PERENCANAAN

HASIL

Page 37: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAFAL HURUF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl-istiyaning-5276-1-fileskr...Bapak dan Ibu tercinta yang telah memberikan

25

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan 2 siklus. Jumlah tersebut

diambil berdasarkan pertimbangan bahwa target pencapaian hasil belajar yang

diinginkan sudah bisa tercapai. Sedangkan untuk langkah-langkah pelaksanaan

tiap siklus adalah sebagai berikut:

1. Pra Siklus

Sebelum melakukan penelitian tindakan di kelas, peneliti melakukan

penelitian awal atau pra siklus. Pada tahap ini peneliti mengadakan kegiatan

pembelajaran tanpa metode reading aloud dan setelah itu peneliti

mengadakan evaluasi untuk mengetahui hasil dari pembelajaran yang telah

dilakukan tanpa metode reading aloud.

Dalam pelaksanaan pembelajaran pada tahap pra siklus ini akan

diketahui bagaimana hafalan huruf hijaiyah peserta didik. Hal ini dilakukan

untuk membandingkan hasil belajar peserta didik yang diperoleh pada tahap

pra siklus dengan hasil belajar peserta didik pada siklus I dan II.

2. Siklus I

a. Perencanaan

1) Peneliti menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran.

2) Peneliti menyiapkan lembar observasi, pendokumentasian, dan

lembar penilaian.

3) Menyiapkan materi yang akan digunakan dalam pembelajaran.

b. Tindakan

1) Guru memberikan informasi awal tentang jalannya pembelajaran dan

tugas yang harus dilaksanakan peserta didik secara singkat, jelas, dan

penuh suasana kehangatan.

2) Guru memberikan lembar huruf hijaiyah kepada peserta didik.

3) Guru menjelaskan huruf-huruf hijaiyah tersebut pada peserta didik

secara singkat. Guru memperjelas poin-poin kunci tentang huruf-

huruf hijaiyah yang akan dihafal peserta didik.

4) Guru membagi huruf-huruf hijaiyah itu menjadi beberapa bagian.

Guru menyuruh sukarelawan-sukarelawan (peserta didik) untuk

membaca keras bagian-bagian yang berbeda.

Page 38: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAFAL HURUF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl-istiyaning-5276-1-fileskr...Bapak dan Ibu tercinta yang telah memberikan

26

5) Ketika bacaan-bacaan tersebut berjalan, guru menghentikan di

beberapa tempat untuk menekankan poin-poin tertentu, kemudian

guru memunculkan beberapa pertanyaan, atau memberikan contoh-

contoh baik pelafalannya maupun penulisannya.

6) Guru melanjutkan dengan menguji hafalan huruf hijaiyah peserta

didik secara acak.

7) Guru melakukan kesimpulan, klarifikasi, dan tindak lanjut.

8) Guru melakukan evaluasi/tes lisan.

c. Observasi

1) Peneliti mengawasi aktivitas peserta didik dan keberhasilan peserta

didik dalam melaksanakan tugas.

2) Mengamati aktivitas peserta didik saat peserta didik membaca dan

menghafal huruf hijaiyah.

3) Mengamati/mencatat peserta didik yang aktif, berani bertanya kepada

guru, atau berani mengemukakan pendapat berkaitan dengan materi.

4) Melakukan pengamatan partisipatif dalam memeriksa hasil evaluasi.

d. Refleksi

1) Menganalisa hasil pengamatan untuk membuat simpulan sementara

terhadap pelaksanaan pengajaran pada siklus I.

2) Mendiskusikan hasil analisis untuk tindakan perbaikan pada

pelaksanaan kegiatan penelitan dalam siklus II.

3. Siklus II

Pada prinsipnya, semua kegiatan siklus II sama dengan kegiatan

siklus I. Siklus II merupakan perbaikan dari siklus I, terutama didasarkan

atas hasil refleksi pada siklus I.

1) Perencanaan

Tahap perencanaan tindakan pada siklus II ini dilakukan

berdasarkan hasil refleksi tindakan siklus I. Perencanaan tindakan pada

siklus II merupakan hasil perbaikan dari pelaksanaan tindakan siklus I.

Adapun kegiatan perencanaan tindakan yang dilakukan pada siklus II

adalah sama dengan siklus I.

Page 39: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAFAL HURUF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl-istiyaning-5276-1-fileskr...Bapak dan Ibu tercinta yang telah memberikan

27

2) Pelaksanaan Tindakan

Kegiatan pada tahap ini langkah-langkahnya hampir sama ketika

dilakukan pada siklus I, hanya saja pelaksanaannya ditambah dengan

melihat hasil refleksi siklus I serta menambahkan hal-hal yang perlu

diperhatikan dan penekanan pada tahap sebelumnya.

Pada akhir siklus II juga dilakukan pemberian tes lisan untuk

mengetahui perkembangan peserta didik dalam menghafal huruf-huruf

hijaiyah.

3) Observasi

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini sama persis dengan

kegiatan pada siklus I. Data yang diperoleh dalam tahap observasi siklus

II dikumpulkan untuk kemudian dilakukan analisis.

4) Refleksi

Data yang diperoleh pada siklus I dikumpulkan untuk selanjutnya

dianalisis kemudian diadakan refleksi sehingga dapat diketahui apakah

permasalahan yang dihadapi sudah mampu terpecahkan, yaitu adanya

peningkatan hafalan huruf hijaiyah peserta didik setelah adanya tindakan.

D. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai sumber dan berbagai

cara. Adapun dalam penelitian ini pengumpulan data menggunakan berbagai

macam cara yaitu:

1. Metode Tes

Metode tes adalah “alat atau prosedur yang digunakan untuk

mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-

aturan yang sudah ditentukan”.3

Tes ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan menghafal huruf

hijaiyah peserta didik melalui metode reading aloud. Dengan menggunakan

metode tes ini maka peneliti akan dapat mengetahui apakah kemampuan

menghafal huruf hijaiyah peserta didik mengalami peningkatan sesuai

3 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara., 2006),

hlm. 53

Page 40: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAFAL HURUF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl-istiyaning-5276-1-fileskr...Bapak dan Ibu tercinta yang telah memberikan

28

dengan yang diharapkan peneliti. Bentuk tesnya adalah tes hafalan huruf

hijaiyah.

2. Observasi

Metode observasi adalah “metode pengumpulan data dengan cara

pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena atau

kejadian yang diselidiki.”4 Dalam penelitian ini peneliti menggunakan

observasi partisipan yakni peneliti terlibat langsung dalam proses kegiatan

pembelajaran dan bekerjasama dengan guru kelas.

Metode ini peneliti gunakan untuk mengamati secara langsung dan

sistematis seperti keaktifan dalam menyelesaikan pertanyaan, antusias

mengikuti pelajaran, semangat peserta didik dalam belajar, perhatian saat

pelajaran berlangsung, bertanya pada guru, dan hasil dari implementasi

metode reading aloud. Indikator minat peserta didik tersebut peneliti

identifikasi saat pembelajaran sedang berlangsung. Peneliti membuat lembar

observasi peserta didik sebagai bahan untuk menilai keaktifan peserta didik

di kelas. Melalui lembar observasi ini peneliti dapat mengetahui sejauh mana

aktifitas peserta didik.

3. Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah metode yang digunakan untuk

“menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen,

peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian dan sebagainya.”5

Penggunaan metode dokumentasi ini untuk memperoleh data sebagai

pelengkap dari data-data yang didokumentasikan. Metode ini peneliti

gunakan untuk mendapatkan data peserta didik dan aktivitas peserta didik

berupa photo selama kegiatan pembelajaran.

E. Metode Analisis Data

Analisis data adalah suatu cara menganalisis data yang diperoleh selama

peneliti mengadakan penelitian sehingga akan diketahui kebenaran atas suatu

4 Sutrisno Hadi, Metodologi Research, (Yogyakarta: Andi, 2002), hlm. 136.

5 P. Joko Subagyo, op.cit., hlm. 135.

Page 41: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAFAL HURUF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl-istiyaning-5276-1-fileskr...Bapak dan Ibu tercinta yang telah memberikan

29

permasalahan. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan statistik

deskriptif.

Menurut Sugiyono statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan

untuk menggambarkan atau menganalisis suatu statistik hasil penelitian, tetapi

tidak untuk membuat kesimpulan yang lebih luas (generalisasi/inferensi).6

Analisis statistik deskriptif ini digunakan untuk mengolah karakteristik data

yang berkaitan dengan menjumlah, merata-rata, mencari prosentase serta

menyajikan data yang menarik, mudah dibaca, dan diikuti alur berpikirnya

misalnya bentuk grafik dan tabel.7

Data yang dianalisis adalah di antaranya skor keaktifan peserta didik

dalam pembelajaran yang diketahui melalui penilaian lembar observasi peserta

didik serta hasil tes hafalan huruf hijaiyah peserta didik.

F. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan tindakan dalam penelitian ini diukur dari hal-hal

sebagai berikut:

1. Nilai hasil hafalan huruf hijaiyah peserta didik secara klasikal mencapai ≥ 80

% dan secara individual nilai yang diperoleh peserta didik ≥ 65.

2. Prosentase aktifitas belajar peserta didik di kelas > 80 %. Hasil prosentase

dapat diketahui dari lembar observasi peserta didik yang disusun oleh

peneliti.

6 Sugiyono, Statistik Untuk Penelitian, (Bandung; Alfabeta, 2005), hlm. 21

7 Suharsimi Arikunto, dkk., op.cit., hlm. 131-132

Page 42: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAFAL HURUF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl-istiyaning-5276-1-fileskr...Bapak dan Ibu tercinta yang telah memberikan

31

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan disajikan pembahasan mengenai pengolahan data

observasi proses pembelajaran dan data hasil menghafal huruf hijaiyah peserta

didik kelas I MI Gubug Cepogo Boyolali. Pada bagian ini akan dilakukan

analisis data dari observasi awal terhadap pembelajaran (pra siklus) dan

pelaksanaan tindakan Siklus I dan Siklus II.

A. Data Pra Siklus

Sebelum melaksanakan penelitian, sebelumnya peneliti melakukan

observasi awal mengenai proses pembelajaran yang terjadi di kelas I MI

Gubug Cepogo Boyolali. Observasi ini dilakukan untuk mengidentifikasi

permasalahan yang dihadapi peserta didik dalam menghafal huruf-huruf

hijaiyah.

Ada beberapa hal yang menjadi fokus penelitian ini yaitu,

kemampuan menghafal huruf hijaiyah peserta didik, aktifitas belajar peserta

didik dan pengelolaan pembelajaran atau aktifitas guru.

Data tentang hasil observasi terhadap ketiga aspek tersebut dapat

dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 1

Kemampuan Menghafal Huruf Hijaiyah Pra Siklus

No Hasil Tes Pencapaian

1 Nilai tertinggi 70

2 Nilai terendah 45

3 Rata-rata 58

4 Kriteria Cukup

Keterangan :

< 39 = Sangat Kurang

40 - 55 = Kurang

56 - 65 = Cukup

66 - 79 = Baik

80 - 100 = Sangat Baik

Page 43: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAFAL HURUF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl-istiyaning-5276-1-fileskr...Bapak dan Ibu tercinta yang telah memberikan

32

Data di atas menggambarkan bahwa nilai rata-rata menghafal huruf

hijaiyah peserta didik adalah 58 dengan kategori cukup. Hal ini menunjukan

bahwa kemampuan peserta didik dalam menghafal huruf hijaiyah masih

rendah.

Tabel 2

Hasil Obsevasi Aktifitas Peserta Didik Pra Siklus

No Aspek yang Diamati Nilai rata-

rata

1 Peserta didik mengikuti pembelajaran dengan

senang

2,2

2 Peserta didik serius dalam menghafal huruf

hijaiyah

1,6

3 Peserta didik memperhatikan penjelasan dari guru 2,5

4 Peserta didik mengerjakan tugas dari guru dengan

baik

2,3

5 Peserta didik menjawab pertanyaan dari guru 1,5

Jumlah skor 10,1

Prosentase 50,50

Kriteria Kurang

Keterangan Prosentase Aktifitas :

0% - 39% = Sangat Kurang

40% - 55% = Kurang

56% - 65% = Cukup

66% - 79% = Baik

80% - 100% = Sangat Baik

Dari hasil observasi terhadap aktifitas peserta didik di atas diketahui

bahwa prosentase aktifitas belajar peserta didik secara klasikal adalah

50,50% dengan kirteria kurang. Hal ini menunjukkan bahwa aktifitas peserta

didik selama proses pembelajaran berlangsung termasuk masih rendah.

Peserta didik cenderung pasif dalam mengikuti pembelajaran yang dilakukan

oleh guru.

Page 44: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAFAL HURUF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl-istiyaning-5276-1-fileskr...Bapak dan Ibu tercinta yang telah memberikan

33

Tabel 3

Hasil Observasi Aktifitas Guru Pra Siklus

No Aspek yang Dinilai Nilai

1. Kemampuan guru dalam mengorganisir kelas 1

2. Kemampuan guru dalam menerapkan metode

pembelajaran 3

3. Kemampuan guru dalam menciptakan komunikasi

dua arah 1

4. Kemampuan guru dalam membimbing peserta didik

menghafal huruf hijaiyah 2

5. Kemampuan guru memotivasi peserta didik dalam

menghafal huruf hijaiyah 1

Jumlah 8

Rata-rata 1.6 = 2

Kriteria Cukup

Kriteria Penilaian

1 = Kurang

2 = Cukup

3 = Baik

4 = Sangat Baik

Sedangkan dari hasil observasi terhadap aktifitas guru selama proses

pembelajaran diketahui bahwa rata-rata 2 dengan kriteria cukup. Hasil

tersebut bisa diartikan bahwa kemampuan guru dalam mengelola

pembelajaran juga masih rendah.

Berdasarkan hasil dari observasi awal terhadap ketiga aspek di atas,

dapat dirumuskan beberapa permasalahan yang dihadapi guru maupun

peserta didik dalam menghafal huruf hijaiyah. Beberapa permasalahan

tersebut di antaranya adalah :

1. Kamampuan menghafal peserta didik masih rendah.

2. Peserta didik kurang begitu aktif dalam mengikuti pembelajaran.

3. Kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran tergolong rendah.

Page 45: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAFAL HURUF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl-istiyaning-5276-1-fileskr...Bapak dan Ibu tercinta yang telah memberikan

34

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, peneliti tertarik untuk

menawarkan sebuah solusi dalam mengatasi masalah tersebut dengan

mengadakan penelitian tindakan kelas dengan menerapkan strategi PAIKEM

reading aloud sebagai upaya meningkatkan kemampuan menghafal huruf

hijaiyah peserta didik kelas 1 MI Gubug Cepogo Boyolali.

B. Hasil Penelitian

1. Siklus I

a. Perencanaan

Pada tahap ini peneliti menyusun rencana pelaksanaan

pembelajaran sesuai dengan materi yang akan diajarkan yaitu

menghafal huruf hijaiyah dari alif sampai shad. Kemudian, peneliti

juga menyiapkan lembar observasi, pendokumentasian, dan lembar

penilaian. Disamping itu, peneliti juga menyiapkan materi yang akan

digunakan dalam pembelajaran.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pada kegiatan awal pembelajaran guru memberikan informasi

awal tentang jalannya pembelajaran dan tugas yang harus

dilaksanakan peserta didik secara singkat, jelas, dan penuh suasana

kehangatan. Guru memberikan lembar huruf hijaiyah kepada peserta

didik. Kemudian guru menjelaskan huruf-huruf hijaiyah tersebut pada

peserta didik secara singkat. Guru memperjelas poin-poin kunci

tentang huruf-huruf hijaiyah yang akan dihafal peserta didik.

Guru membagi huruf-huruf hijaiyah itu menjadi beberapa

bagian. Guru menyuruh salah satu peserta didik untuk membaca keras

bagian-bagian yang berbeda. Ketika bacaan-bacaan tersebut berjalan,

guru menghentikan di beberapa tempat untuk menekankan poin-poin

Page 46: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAFAL HURUF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl-istiyaning-5276-1-fileskr...Bapak dan Ibu tercinta yang telah memberikan

35

tertentu, kemudian guru memunculkan beberapa pertanyaan, atau

memberikan contoh-contoh baik pelafalannya maupun penulisannya.

Guru melanjutkan dengan menguji hafalan huruf hijaiyah

peserta didik secara acak. Peserta didik diminta untuk maju ke depan

kelas dan menghafalkan huruf hijaiyah dari alif sampai shad. Hasil

hafalan huruf hijaiyah peserta didik dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4

Kemampuan Menghafal Huruf Hijaiyah Siklus I

No Hasil Tes Pencapaian

1 Nilai tertinggi 80

2 Nilai terendah 55

3 Rata-rata 68

4 Kriteria Baik

Keterangan :

< 39 = Sangat Kurang

40 - 55 = Kurang

56 - 65 = Cukup

66 - 79 = Baik

80 - 100 = Sangat Baik

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai rata-rata

menghafal huruf hijaiyah peserta didik mengalami peningkatan jika

dibandingkan tahap pra siklus, yaitu dari 58 (kriteria kurang) pada pra

siklus meningkat menjadi 68 (kriteria baik) pada siklus I. Hal ini

menunjukkan bahwa kemampuan menghafal huruf hijaiyah peserta

didik pada siklus I mengalami peningkatan.

c. Observasi

Langkah selanjutnya yang dilakukan peneliti adalah

pengamatan atau observasi. Untuk mengetahui bagaimana aktifitas

belajar peserta didik, maka peneliti melakukan observasi terhadap

aktifitas peserta didik saat proses pembelajaran sedang berlangsung.

Page 47: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAFAL HURUF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl-istiyaning-5276-1-fileskr...Bapak dan Ibu tercinta yang telah memberikan

36

Hasil observasi terhadap aktifitas peserta didik tersebut dapat dilihat

pada tabel berikut:

Tabel 5

Hasil Obsevasi Aktifitas Peserta Didik Siklus I

No Aspek yang Diamati Nilai

rata-rata

1 Peserta didik mengikuti pembelajaran dengan

senang

2,7

2 Peserta didik serius dalam menghafal huruf

hijaiyah

2,8

3 Peserta didik memperhatikan penjelasan dari

guru

3,0

4 Peserta didik mengerjakan tugas dari guru

dengan baik

2,6

5 Peserta didik menjawab pertanyaan dari guru 2,4

Jumlah skor 13,5

Prosentase 67,50

Kriteria Baik

Keterangan Prosentase Aktifitas :

0% - 39% = Sangat Kurang

40% - 55% = Kurang

56% - 65% = Cukup

66% - 79% = Baik

80% - 100% = Sangat Baik

Pada siklus I ini aktifitas peserta didik selama proses

pembelajaran juga mengalami peningkatan. Nilai rata-rata aktifitas

peserta didik secara klasikal adalah 67,50% dengan kriteria baik.

Dengan kata lain peserta didik sudah mulai aktif dalam pembelajaran.

Sedangkan hasil observasi terhadap aktifitas guru dapat dilihat

pada tabel berikut:

Page 48: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAFAL HURUF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl-istiyaning-5276-1-fileskr...Bapak dan Ibu tercinta yang telah memberikan

37

Tabel 6

Hasil Observasi Aktifitas Guru Siklus I

No Aspek yang Dinilai Nilai

1. Kemampuan guru dalam mengorganisir kelas 3

2. Kemampuan guru dalam menerapkan metode

pembelajaran 3

3. Kemampuan guru dalam menciptakan

komunikasi dua arah 2

4. Kemampuan guru dalam membimbing peserta

didik menghafal huruf hijaiyah 2

5. Kemampuan guru memotivasi peserta didik

dalam menghafal huruf hijaiyah 3

Jumlah 13

Rata-rata 2.6 = 3

Kriteria Baik

Kriteria Penilaian

1 = Kurang

2 = Cukup

3 = Baik

4 = Sangat Baik

Berdasarkan data aktifitas guru dalam pembelajaran di atas

dapat diketahui bahwa aktifitas guru juga mengalami peningkatan.

Rata-rata nilai aktifitas guru adalah 3 dengan kategori baik. Hasil ini

menunjukkan bahwa guru sudah kemampuan mengelola

pembelajaran, meskipun masih perlu ditingkatkan lagi.

d. Refleksi

Dari data yang didapat pada pelaksanaan tindakan siklus I,

terlihat adanya peningkatan kemampuan menghafal huruf hijaiyah.

Jika dibandingkan pada tahap pra siklus rata-rata kemampuan

menghafal huruf hijaiyah peserta didik adalah 58 dan meningkat

menjadi 68 pada siklus I. Sedangkan secara individu para tahap pra

siklus peserta didik yang mendapatkan nilai di atas 65 hanya 2 anak,

dan pada siklus I peserta didik yang mendapatkan nilai di atas 65 ada

Page 49: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAFAL HURUF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl-istiyaning-5276-1-fileskr...Bapak dan Ibu tercinta yang telah memberikan

38

7 anak. Meskipun ada peningkatan, namun kemampuan menghafal

huruf hijaiyah peserta didik belum memenuhi indikator keberhasilan

tindakan yaitu nilai hasil hafalan huruf hijaiyah peserta didik secara

klasikal mencapai ≥ 80 % dan secara individual nilai yang diperoleh

peserta didik ≥ 65.

Sedangkan dari data observasi peserta didik di atas, diketahui

bahwa aktifitas peserta didik juga mengalami peningkatan jika

dibandingkan pada tahap pra siklus. pelaksanaan tindakan pada

siklus I, terlihat adanya peningkatan Pada pra siklus prosentase

aktifitas peserta didik secara klasikal adalah 50,50% meningkat

menjadi 67,50% pada siklus I. Namun hasil aktifitas peserta didik

yang di dapat pada siklus I belum sesuai dengan indikator

keberhasilan tindakan yaitu prosentase aktifitas belajar peserta didik

secara klasikal mencapai 80 %.

Berdasarkan data di atas, maka pada siklus II guru harus

mampu meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menghafal

huruf hijaiyah sehingga dapat mencapai indikator keberhasilan

tindakan yang telah ditetapkan peneliti.

Guru juga perlu meningkatkan aktifitas peserta didik dengan

cara memperbaiki pengelolaan pembelajaran. Selama proses

pembelajaran guru perlu melakukan bimbingan yang lebih intensif,

sehingga semua peserta didik aktif dalam pembelajaran dan akhirnya

dapat meningkatkan kemampuannya dalam menghafal huruf hijaiyah.

2. Siklus II

a. Perencanaan

Tahap perencanaan tindakan pada siklus II ini dilakukan

berdasarkan hasil refleksi tindakan siklus I. Perencanaan tindakan

Page 50: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAFAL HURUF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl-istiyaning-5276-1-fileskr...Bapak dan Ibu tercinta yang telah memberikan

39

pada siklus II merupakan hasil perbaikan dari pelaksanaan tindakan

siklus I. Adapun kegiatan perencanaan tindakan yang dilakukan pada

siklus II adalah sama dengan siklus I. Peneliti menyusun rencana

pelaksanaan pembelajaran dengan materi menghafal huruf hijaiyah

dari Dhad sampai Ya’, menyiapkan lembar observasi,

pendokumentasian, dan lembar penilaian, serta menyiapkan materi.

b. Pelaksanaan Tindakan

Kegiatan pada siklus II ini langkah-langkahnya hampir sama

dengan siklus I, hanya saja pelaksanaannya ditambah dengan

melihat hasil refleksi siklus I serta menambahkan hal-hal yang

perlu diperhatikan dan penekanan pada tahap sebelumnya.

Kegiatan awal diisi guru memberikan informasi awal tentang

jalannya pembelajaran. Guru memberikan lembar huruf hijaiyah

kepada peserta didik dengan materi melanjutkan siklus I. Kemudian

guru menjelaskan huruf-huruf hijaiyah tersebut pada peserta didik

secara singkat. Guru memperjelas poin-poin kunci tentang huruf-

huruf hijaiyah yang akan dihafal peserta didik.

Guru menyuruh peserta didik untuk membaca keras bagian-

bagian yang berbeda. Kegiatan dilaksanakan secara bergantian,

sehingga semua peserta didik mencapat giliran membaca huruf

hijaiyah. Ketika bacaan-bacaan tersebut berjalan, guru menghentikan

di beberapa tempat untuk menekankan poin-poin tertentu, kemudian

guru memunculkan beberapa pertanyaan, atau memberikan contoh-

contoh baik pelafalannya maupun penulisannya. Jika ada peserta

didik yang masih mengalami kesulitan dalam menghafal atau

melafalkan huruf hijaiyah, maka guru melakukan bimbingan sampai

peserta didik benar-benar hafal dan benar pelafalannya.

Untuk mengetahui kemampuan peserta didik dalam menghafal

huruf hijaiyah, pada akhir pembelajaran guru melakukan evaluasi

Page 51: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAFAL HURUF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl-istiyaning-5276-1-fileskr...Bapak dan Ibu tercinta yang telah memberikan

40

dengan cara mengadakan tes lisan. Peserta didik diminta untuk maju

ke depan kelas dan menghafalkan huruf hijaiyah dari Dhad sampai

Ya’. Hasil hafalan huruf hijaiyah peserta didik pada siklus II dapat

dilihat pada tabel berikut:

Tabel 7

Kemampuan Menghafal Huruf Hijaiyah Siklus II

No Hasil Tes Pencapaian

1 Nilai tertinggi 100

2 Nilai terendah 65

3 Rata-rata 81

4 Kriteria Sangat Baik

Keterangan :

< 39 = Sangat Kurang

40 - 55 = Kurang

56 - 65 = Cukup

66 - 79 = Baik

80 - 100 = Sangat Baik

Dari tabel di atas diketahui bahwa nilai rata-rata kemampuan

peserta didik dalam menghafal huruf hijaiyah adalah 81 dengan

kriteria sangat baik. Hasil ini lebih tinggi dibandingkan pada tahap

siklus I. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan peserta didik dalam

menghafal huruf hijaiyah sudah mulai baik.

c. Observasi

Pada siklus II ini peneliti juga melakukan observasi terhadap

semua aktifitas peserta didik selama proses pembelajaran. Hasil

observasi terhadap aktifitas peserta didik tersebut dapat dilihat pada

tabel berikut:

Page 52: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAFAL HURUF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl-istiyaning-5276-1-fileskr...Bapak dan Ibu tercinta yang telah memberikan

41

Tabel 8

Hasil Obsevasi Aktifitas Peserta Didik Siklus II

No Aspek yang Diamati Nilai rata-

rata

1 Peserta didik mengikuti pembelajaran dengan

senang

3,1

2 Peserta didik serius dalam menghafal huruf

hijaiyah

3,8

3 Peserta didik memperhatikan penjelasan dari

guru

3,3

4 Peserta didik mengerjakan tugas dari guru

dengan baik

3,1

5 Peserta didik menjawab pertanyaan dari guru 3,1

Jumlah skor 16,4

Prosentase 82,00

Kriteria Sangat

Baik

Keterangan Prosentase Aktifitas :

0% - 39% = Sangat Kurang

40% - 55% = Kurang

56% - 65% = Cukup

66% - 79% = Baik

80% - 100% = Sangat Baik

Dari tabel di atas diketahui bahwa pada siklus I ini aktifitas

peserta didik selama proses pembelajaran mengalami peningkatan.

Nilai rata-rata aktifitas peserta didik secara klasikal adalah 82,00%

dengan kriteria sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa peserta didik

sudah sangat aktif dalam pembelajaran.

Sedangkan hasil observasi terhadap aktifitas guru dapat dilihat

pada tabel berikut:

Tabel 9

Hasil Observasi Aktifitas Guru Siklus II

No Aspek yang Dinilai Nilai

1. Kemampuan guru dalam mengorganisir kelas 4

2. Kemampuan guru dalam menerapkan metode

pembelajaran 4

Page 53: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAFAL HURUF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl-istiyaning-5276-1-fileskr...Bapak dan Ibu tercinta yang telah memberikan

42

3. Kemampuan guru dalam menciptakan

komunikasi dua arah 3

4. Kemampuan guru dalam membimbing peserta

didik menghafal huruf hijaiyah 4

5. Kemampuan guru memotivasi peserta didik

dalam menghafal huruf hijaiyah 3

Jumlah 18

Rata-rata 3.6 = 4

Kriteria Baik

Sekali

Kriteria Penilaian

1 = Kurang

2 = Cukup

3 = Baik

4 = Sangat Baik

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa aktifitas guru juga

mengalami peningkatan. Rata-rata nilai aktifitas guru adalah 4 dengan

kategori sangat baik. Hasil ini menunjukkan bahwa kemampuan guru

dalam mengelola pembelajaran sudah sangat baik.

d. Refleksi

Berdasarkan data-data yang diperoleh pada siklus II, maka

peneliti melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran yang terjadi

pada siklus II. Dari nilai rata-rata kemampuan menghafal peserta

didik kelas 1 MI Gubug Cepogo Boyolali terlihat adanya peningkatan

yang signifikan yaitu pada siklus I nilai rata-rata hasil hafalan huruf

hijaiyah peserta didik adalah 68 (kriteria baik) meningkat menjadi 81

(kriteria baik sekali) pada siklus II. Hal ini menunjukkan bahwa

kemampuan hafalan huruf hijaiyah peserta didik sudah memenuhi

target yang ditetapkan peneliti yaitu nilai hasil hafalan huruf hijaiyah

peserta didik secara klasikal mencapai ≥ 80 % dan secara individual

nilai yang diperoleh peserta didik ≥ 65.

Page 54: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAFAL HURUF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl-istiyaning-5276-1-fileskr...Bapak dan Ibu tercinta yang telah memberikan

43

Sedangkan dari hasil observasi pelaksanaan tindakan pada

siklus II, juga terjadi peningkatan. Pada siklus I prosentase aktifitas

peserta didik adalah 67,50% dan mengalami meningkatkan sebesar

14,50% menjadi 82,00% pada siklus II. Hasil aktifitas peserta didik

pada siklus II ini juga sudah memenuhi indikator keberhasilan

tindakan yaitu prosentase aktifitas belajar peserta didik secara klasikal

sudah mencapai 80 %.

Karena indikator keberhasilan yang telah ditetapkan peneliti

sudah terpenuhi, maka peneliti memutuskan untuk menghentikan

penelitian pada siklus II ini.

C. Pembahasan

Peneliti memfokuskan penelitian tindakan ini pada tiga aspek yaitu

kemampuan peserta didik dalam menghafal huruf hijaiyah, aktifitas peserta

didik selama proses pembelajaran dan pengelolaan pembelajaran yang

dilakukan oleh guru. Ketiga aspek tersebut juga digunakan sebagai tolok

ukur keberhasilan pembelajaran. Kemampuan peserta didik dalam menghafal

huruf hijaiyah semata-mata bukan hanya ditentukan oleh faktor peserta didik

tetapi juga ditentukan oleh kualitas pembelajaran yang dilakukan oleh guru.

Oleh karena itu, ketiga faktor di atas harus menjadi perhatian guru dalam

rangka mencapai tujuan pembelajaran.

1. Kemampuan Peserta Didik dalam Menghafal Huruf Hijaiyah

Faktor penentu keberhasilan hafalan seseorang ditentukan oleh

banyak hal, diantaranya tingkat kesukaran materi, metode menghafal,

bimbingan guru selama proses menghafal, dan follow up setelah proses

menghafal selesai. Oleh karena itu, faktor-faktor tersebut harus

diperhatikan baik oleh guru maupun peserta didik dalam menghafal huru

hijaiyah.

Page 55: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAFAL HURUF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl-istiyaning-5276-1-fileskr...Bapak dan Ibu tercinta yang telah memberikan

44

Untuk mengukur kemampuan peserta didik dalam menghafal huruf

hijaiyah, maka guru melakukan evaluasi dalam bentuk tes lisan.

Berdasarkan data-data di atas diketahui bahwa kemampuan peserta didik

dalam menghafal huruf hijaiyah dari tahap pra siklus sampai dengan siklus

II mengalami peningkatan yang signifikan. Pada pra siklus nilai rata-rata

peserta didik adalah 58 (kriteria cukup), siklus I meningkat menjadi 68

(kriteria baik), dan siklus II meningkat lagi menjadi 81 (kriteria baik

sekali).

Rangkuman peningkatan kemampuan menghafal huruf hijaiyah

peserta didik per siklus dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 10

Rangkuman Peningkatan Kemampuan Menghafal Huruf Hijaiyah

Per Siklus

No Keterangan Perolehan

Pra Siklus Siklus I Siklus II

1 Nilai tertinggi 70 80 100

2 Nilai terendah 45 55 65

3 Rata-rata kelas 58 68 81

4 Kriteria Cukup Baik

Sangat

Baik

Peningkatan kemampuan menghafal huruf hijaiyah peserta didik

dalam bentuk diagram dapat dilihat pada gambar berikut.

Page 56: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAFAL HURUF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl-istiyaning-5276-1-fileskr...Bapak dan Ibu tercinta yang telah memberikan

45

Peningkatan Kemampuan Menghafal

Huruf Hijaiyah

58

68

81

70

80

100

45

55

65

0

20

40

60

80

100

120

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Nilai Rata-rata

Nilai Tertinggi

Nilai Terendah

Gambar 4.1 Diagram Peningkatan Kemampuan Menghafal huruf

Hijaiyah Peserta Didik Per Siklus

2. Aktifitas Peserta Didik dalam Pembelajaran

Hasil belajar peserta didik berbanding lurus dengan aktifitas peserta

didik dalam pembelajaran. Dengan kata lain, peserta didik yang aktif dalam

pembelajaran cenderung mendapatkan hasil belajar yang baik pula. Oleh

karena itu, peneliti juga melakukan pengamatan terhadap aktivitas belajar

peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung. Peneliti menetapkan

standar aktifitas peserta didik dalam pembelajaran secara klasikal mencapai

80%.

Dari data observasi terhadap aktifitas peserta didik yang peneliti

lakukan selama proses pembelajaran, diketahui bahwa aktifitas peserta didik

dalam pembelajaran juga mengalami peningkatan yang signifikan dari tahap

pra siklus sampai siklus II. Secara berurutan prosentase aktifitas peserta

didik adalah pra siklus 50,50%, siklus I 67,50% dan siklus II 82%.

Page 57: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAFAL HURUF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl-istiyaning-5276-1-fileskr...Bapak dan Ibu tercinta yang telah memberikan

46

Peningkatan aktivitas peserta didik tersebut dapat dilihat pada tabel

berikut.

Tabel 11

Peningkatan Aktivitas Belajar Peserta didik Per Siklus

Keterangan Pra Siklus Siklus I Siklus II

rata-rata 1.0 1.4 1.6

Prosentase 50.50 67.50 82.00

kriteria Kurang Baik Sangat Baik

Peningkatan aktivitas belajar peserta didik dari pra siklus sampai

siklus II dalam bentuk diagram dapat dilihat pada gambar berikut.

Prosentase Aktifitas Peserta Didik dalam

Pembelajaran

50.50

67.50

82.00

0.00

10.00

20.00

30.00

40.00

50.00

60.00

70.00

80.00

90.00

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Gambar 4.2 Diagram Peningkatan Aktivitas Peserta Didik dalam

Pembelajaran Per Siklus

Page 58: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAFAL HURUF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl-istiyaning-5276-1-fileskr...Bapak dan Ibu tercinta yang telah memberikan

47

3. Pengelolaan Pembelajaran yang Dilakukan oleh Guru

Faktor ketiga yang menentukan keberhasilan pembelajaran adalah

kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran. Cara guru mengajar

sangat mempengaruhi hasil belajar peserta didik. Guru yang mampu

mengelola pembelajaran dengan baik, cenderung memberikan efek positif

terhadap aktifitas peserta didik. Jika peserta didik telah aktif dalam

pembelajaran, maka hasil belajar yang didapat peserta didik juga

cenderung baik. Hal ini menunjukkan bahwa cara mengajar guru sangat

berpengaruh terhadap hasil belajar peserta didik.

Dari data aktifitas guru di atas, diketahui bahwa kemampuan guru

dalam mengelola pembelajaran dari tahap pra siklus sampai siklus II juga

mengalami peningkatan yang signifikan. Pada tahap pra siklus nilai rata-

rata aktifitas guru adalah 2 (kriteria cukup), pada siklus I meningkat

menjadi 3 (kriteria baik), dan pada siklus II meningkat lagi menjadi 4

(kriteria baik sekali).

Keberhasilan tindakan kelas pada siklus II tidak terlepas dari

peran guru dalam membimbing peserta didik dalam menghafal hruuf

hijaiyah secara intensif. Dalam proses menghafal huruf hijaiyah guru

mencoba membangun komunikasi dua arah yang baik. Karena aktifitas

menghafal ini dilakukan oleh peserta didik kelas 1 yang notabene masih

anak-anak, maka guru harus mampu membimbing dan mengarahkan

peserta didik melalui aktifitas membaca keras, sehingga mampu

menghafal materi yang disampaikan.

Dari keberhasilan tiga faktor di atas, dapat dipahami bahwa metode

reading aloud dapat meningkatkan kemampuan peserta didik dalam

menghafal huruf hijaiyah. Dalam menghafal huruf hijaiyah yang notabene

adalah bahasa asing, ketepatan ucapan sangat menentukan kemampuan

membaca selanjutnya. Karena peserta didik mengingat melalui aktifitas

membaca, maka pelafalan yang tepat dapat membantu ingatan mereka.

Page 59: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAFAL HURUF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl-istiyaning-5276-1-fileskr...Bapak dan Ibu tercinta yang telah memberikan

48

Pada usia-usia awal, peserta didik rata-rata sudah memiliki

kemampuan memahami huruf-huruf. Namun akan berbeda jika yang harus

dipahami adalah huruf-huruf asing, khususnya huruf hijaiyah, yang secara

sturktur hurufnya berbeda dengan huruf latin. Oleh karena itu, melalui

metode reading aloud kemampuan peserta didik dalam menghafal huruf

hijaiyah dapat meningkat.

Kegiatan membaca dengan suara yang keras memberikan manfaat

tersendiri bagi peserta didik untuk memahami isi materi bacaan. Melalui

aktifitas membaca nyaring (reading aloud), peserta didik menjadi lebih

fokus, sehingga mampu meningkatkan pemahaman dan daya ingatnya

terhadap suatu materi. Dalam hal ini peserta didik menjadi lebih mudah

mengingat huruf-huruf hijaiyah sehingga benar-benar hafal di luar kepala.

Page 60: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAFAL HURUF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl-istiyaning-5276-1-fileskr...Bapak dan Ibu tercinta yang telah memberikan

49

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah penulis mengadakan penelitian dan pembahasan mengenai

“Upaya Meningkatkan Kemampuan Menghafal Huruf Hijaiyah Melalui

Metode Reading Aloud di Kelas I MI Gubug Cepogo Boyolali Tahun

Pelajaran 2010/2011” dapat diambil kesimpulan bahwa penerapan metode

reading aloud dapat meningkatkan kemampuan peserta didik dalam

menghafal huruf hijaiyah. Melalui metode ini tujuan pembelajaran yang telah

ditetapkan oleh guru dapat dicapai dengan baik. Peningkatan kemampuan

menghafal huruf hijaiyah peserta didik dapat dilihat nilai rata-rata hasil

hafalan huruf hijaiyah peserta didik tiap siklusnya. Pada siklus I nilai rata-rata

peserta didik adalah 68 dengan kriteria baik dan pada siklus II meningkat

menjadi 81 dengan kriteria sangat baik. Disamping itu, metode Reading Aloud

juga dapat meningkatkan aktifitas peserta didik selama proses pembelajaran.

Dengan metode ini guru mudah merangsang keaktifan peserta didik melalui

aktifitas membaca yang dilakukan dengan suara keras. Guru juga mudah

memantau aktivitas peserta didik sehingga tingkat kesukaran dan

permasalahan yang dihadapi oleh peserta didik dapat diketahui dan dicarikan

solusinya oleh guru. Peningkatan aktivitas belajar peserta didik ini dapat

terlihat dari prosentase aktifitas peserta didik dari siklus I yaitu 67,50% dan pada

siklus II menjadi 82%.

B. Saran

Mengingat pentingnya pemilihan metode pembelajaran yang lebih

variatif bagi peningkatan hasil belajar belajar peserta didik. Maka ada

beberapa saran yang peneliti ajukan :

Page 61: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAFAL HURUF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl-istiyaning-5276-1-fileskr...Bapak dan Ibu tercinta yang telah memberikan

50

1. Bagi guru

Guru perlu meningkatkan kualitas pembelajaran dengan cara

mengimplementasikan metode yang lebih kreatif. Sehingga akhirnya

berdampak positif bagi hasil belajar peserta didik dan sekaligus dapat

meningkatkan aktifitas belajar peserta didik.

2. Bagi Pihak Sekolah

Bagi pihak sekolah diharapkan untuk dapat memberikan

pendidikan dan latihan (diklat) bagi guru-guru tentang penerapan model-

model pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif dan menyenangkan,

supaya guru dapat memilih model pembelajaran yang sesuai dengan

pelajaran yang diajarkannya sehingga tujuan belajar mudah dicapai.

3. Bagi peneliti berikutnya

Bagi peneliti atau pihak lain yang ingin menerapkan perangkat

pembelajaran yang telah dikembangkan peneliti ini, sedapat mungkin

terlebih dahulu dianalisis kembali untuk disesuaikan penerapannya,

terutama dalam hal fasilitas pendukung termasuk media pembelajaran dan

karakteristik peserta didik, sehingga hasilnya bisa lebih maksimal.

C. Penutup

Dengan mengucapkan rasa syukur Alhamdullah, penulis dapat

menyelesaikan naskah skripsi ini. Penulis menyadari sepenuhnya

bagaimanapun juga skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari

sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran yang membangun

demi perbaikan dan penyempurnaan skripsi ini.

Akhirnya tak lupa penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak

yang telah membantu penulis sehingga penulisan skripsi ini dapat

terselesaikan. Dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan

pembaca pada umumnya.

Page 62: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAFAL HURUF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl-istiyaning-5276-1-fileskr...Bapak dan Ibu tercinta yang telah memberikan

DAFTAR PUSTAKA

Abdurohim, Acep Lim, Pedoman Ilmu Tajwid Lengkap, Bandung: Diponegoro,

2003.

Abdurrahman, Mulyono, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Jakarta:

Rineka Cipta, 2003.

Ahmadi, Abu dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cipta,

1991.

Al-Hafidz, Ahsin W., Bimbingan Praktis Menghafal al-Qur’an, Jakarta: Bumi

Aksara, 2005.

Andayani, Bahasa Indonesia, Surakarta: Panitia Sertifikasi Guru Rayon 13 FKIP

UNS Surakarta, 2009.

Arikunto, Suharsimi, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara,

2008.

As-Sunaidi, Salman bin Umar, Mudahnya Memahami al-Qur’an, Terj. Jamaludin,

Jakarta: Darul Haq, 2008.

Badwilan, Ahmad Salim, Panduan Cepat Menghafal al-Qur’an, Yogyakarta:

Diva Press, 2009.

Echols, John M. dan Hassan Shadily, Kamus Inggris Indonesia, Jakarta: PT.

Gramedia, 1992.

Hadi, Sutrisno, Metodologi Research, Yogyakarta: Andi, 2002.

Ismail SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM Pembelajaran

Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan, Semarang: LSIS

dengan RaSAIL, 2009.

Nawabuddin, Syaikh Abd Ar-Rabb, Kaifa Tahfadzul Qur’anul Karim, Alih

Bahasa, SD. Ziyat Abbas, Metode Praktik Hafal Al-Qur’an, Jakarta: CV.

Firdaus, 1991.

Pakasi, Soepartinah, Penuntun bagi Guru untuk Metode Belajar Membaca dan

Menulis I In dan A An, Jakarta: Bhratara Karya Aksara, 1981.

Rahim, Farida, Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar, Jakarta: Bumi Aksara,

2005.

Soenarjo, Al-Qur’an dan Terjemahannya, Semarang: Toha Putra, 1989.

Page 63: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAFAL HURUF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl-istiyaning-5276-1-fileskr...Bapak dan Ibu tercinta yang telah memberikan

Subagyo, P. Joko, Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek, Jakarta: PT.

Rineka Cipta, 2004.

Sudarmanto, Y.B., Tuntunan Metodologi Belajar, Jakart: PT. Grasindo, 1995.

Suharso dan Ana Retnoningsih, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Semarang:

Widya Karya, 2009.

Suryabrata, Sumadi, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1998.

Syah, Muhibbin, Psikologi Belajar, Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 2001.

Tarigan, Henry Guntur, Membaca Sebagai Suatu Ketrampilan Berbahasa,

Bandung: Angkasa, t.th.

Zuhdi, Abd. Rozzaq, Pelajaran Tajwid Cara Membaca al-Qur’an dengan Benar,

Surabaya: Karya Ilmu, t.th.

Page 64: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAFAL HURUF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl-istiyaning-5276-1-fileskr...Bapak dan Ibu tercinta yang telah memberikan

DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Istiyaningsih

Tempat/Tanggal lahir : Boyolali, 9 Maret 1978

Jenis kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Sambungrejo RT 28 RW 04 Mliwis Cepogo Boyolali

Jenjang Pendidikan :

1. SD Negeri 1 Cepogo Lulus Tahun 1984

2. SMP Negeri 5 Boyolali Lulus Tahun 1990

3. MAN 1 Boyolali Lulus Tahun 1996

4. IAIN Walisongo Angkatan 2007

Demikian daftar riwayat hidup penulis yang dibuat dengan sesungguhnya, dan

semoga dapat menjadi keterangan yang jelas.

Semarang, Maret 2011

Penulis

Istiyaningsih

NIM. 073111181

Page 65: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAFAL HURUF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl-istiyaning-5276-1-fileskr...Bapak dan Ibu tercinta yang telah memberikan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

SIKLUS I

Sekolah : MI Gubug Cepogo Boyolali

Mata Pelajaran : Al-Qur’an Hadits

Kelas : I / II

Materi Pokok : Huruf Hijaiyah

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

A. Standar Kompetensi

1. Menghafal huruf hijaiyah secara benar dan fasih

B. Kompetensi Dasar

Menghafal huruf hijaiyah dari Alif sampai Shad secara benar dan fasih

C. Tujuan Pembelajaran

Siswa diharapkan dapat:

� Membaca huruf hijaiyah dari Alif sampai Shad dengan baik dan benar

� Melafalkan dengan suara jelas dan benar

� Hafal dengan baik dan lancar

D. Metode Pembelajaran

Reading aloud.

E. Skenario Pembelajaran

No Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu

1 Kegiatan Awal

� Salam pembuka, presensi, berdoa dan

apersepsi

� Guru memberikan informasi awal tentang

jalannya pembelajaran dan tugas yang harus

dilaksanakan peserta didik secara singkat,

jelas, dan penuh suasana kehangatan.

7 menit

2 Kegiatan Inti

� Guru memberikan lembar huruf hijaiyah

kepada peserta didik.

� Guru menjelaskan huruf hijaiyah dari Alif

sampai Shad pada peserta didik secara

singkat. Guru memperjelas poin-poin kunci

tentang huruf-huruf hijaiyah yang akan

dihafal peserta didik.

� Guru membagi huruf-huruf hijaiyah itu

48 menit

Page 66: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAFAL HURUF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl-istiyaning-5276-1-fileskr...Bapak dan Ibu tercinta yang telah memberikan

menjadi beberapa bagian. Guru menyuruh

peserta didik untuk membaca keras bagian-

bagian yang berbeda.

� Ketika bacaan-bacaan tersebut berjalan, guru

menghentikan di beberapa tempat untuk

menekankan poin-poin tertentu, kemudian

guru memunculkan beberapa pertanyaan, atau

memberikan contoh-contoh baik pelafalannya

maupun penulisannya.

� Guru melanjutkan dengan menguji hafalan

huruf hijaiyah peserta didik secara acak.

3 Kegiatan Akhir/Penutup

� Guru melakukan kesimpulan, klarifikasi, dan

tindak lanjut

5 menit

Evaluasi / tes lisan 10 menit

F. Media/Alat/Sumber

� Buku Paket Al-Qur’an Hadits Kelas I (Tiga Serangkai)

� Gambar huruf hijaiyah

� Kertas

G. Penilaian

No Indikator Pencapaian Jenis

Penilaian

Bentuk

Penilaian Contoh Instrumen

1

2

Menghafal huruf

hijaiyah dari Alif sampai

Shad dengan baik dan

benar

Kelancaran hafalan

huruf hijaiyah dari Alif

sampai Shad

Tes lisan Unjuk

kerja

1. Hafalkan huruf

hijaiyah dari Alif

sampai Shad!

Mengetahui,

Kepala Sekolah

Amin Wiyono, S.Pd.I

Semarang, 13 September 2010

Guru Kelas I

Nur Aini Muslikah, A.Ma.

Page 67: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAFAL HURUF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl-istiyaning-5276-1-fileskr...Bapak dan Ibu tercinta yang telah memberikan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

SIKLUS II

Sekolah : MI Gubug Cepogo Boyolali

Mata Pelajaran : Al-Qur’an Hadits

Kelas : I / II

Materi Pokok : Huruf Hijaiyah

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

A. Standar Kompetensi

1. Menghafal huruf hijaiyah secara benar dan fasih

B. Kompetensi Dasar

Menghafal huruf hijaiyah dari Dhad sampai Ya’ secara benar dan fasih

C. Tujuan Pembelajaran

Siswa diharapkan dapat:

� Membaca huruf hijaiyah dari Dhad sampai Ya’ dengan baik dan benar

� Melafalkan dengan suara jelas dan benar

� Hafal dengan baik dan lancar

D. Metode Pembelajaran

Reading aloud.

E. Skenario Pembelajaran

No Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu

1 Kegiatan Awal

� Salam pembuka, presensi, berdoa dan

apersepsi

� Guru memberikan informasi awal tentang

jalannya pembelajaran dan tugas yang harus

dilaksanakan peserta didik secara singkat,

jelas, dan penuh suasana kehangatan.

7 menit

2 Kegiatan Inti

� Guru memberikan lembar huruf hijaiyah

kepada peserta didik.

� Guru menjelaskan huruf hijaiyah dari Dhad

sampai Ya’ pada peserta didik secara singkat.

Guru memperjelas poin-poin kunci tentang

huruf-huruf hijaiyah yang akan dihafal peserta

didik.

� Guru membagi huruf-huruf hijaiyah itu

48 menit

Page 68: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAFAL HURUF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/106/jtptiain-gdl-istiyaning-5276-1-fileskr...Bapak dan Ibu tercinta yang telah memberikan

menjadi beberapa bagian. Guru menyuruh

peserta didik untuk membaca keras bagian-

bagian yang berbeda.

� Ketika bacaan-bacaan tersebut berjalan, guru

menghentikan di beberapa tempat untuk

menekankan poin-poin tertentu, kemudian

guru memunculkan beberapa pertanyaan, atau

memberikan contoh-contoh baik pelafalannya

maupun penulisannya.

� Guru melanjutkan dengan menguji hafalan

huruf hijaiyah peserta didik secara acak.

3 Kegiatan Akhir/Penutup

� Guru melakukan kesimpulan, klarifikasi, dan

tindak lanjut

5 menit

Evaluasi / tes lisan 10 menit

F. Media/Alat/Sumber

� Buku Paket Al-Qur’an Hadits Kelas I (Tiga Serangkai)

� Gambar huruf hijaiyah

� Kertas

G. Penilaian

No Indikator Pencapaian Jenis

Penilaian

Bentuk

Penilaian Contoh Instrumen

1

2

Menghafal huruf

hijaiyah Dhad sampai

Ya’ dengan baik dan

benar

Kelancaran hafalan

huruf hijaiyah dari Dhad

sampai Ya’

Tes lisan Unjuk

kerja

1. Hafalkan huruf

hijaiyah dari

Dhad sampai

Ya’!

Mengetahui,

Kepala Sekolah

Amin Wiyono, S.Pd.I

Semarang, 20 September 2010

Guru Al-Qur’an Hadits

Nur Aini Muslikah, A.Ma.