upaya kepala sekolah dalam meningkatkan prestasi siswa d (1)

155
UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PRESTASI SISWA DI MI MA’ARIF GLAGAHOMBO, SUCEN, SALAM, MAGELANG Skripsi Di Ajukan Kepada Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Dalam Ilmu Kependidikan Islam Disusun Oleh : Aan Fatkhurohman 0147 0818 i

Upload: desy-apriani

Post on 11-Feb-2016

50 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

pendidikan

TRANSCRIPT

Page 1: Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Prestasi Siswa d (1)

UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PRESTASI SISWA DI MI MA’ARIF GLAGAHOMBO, SUCEN, SALAM,

MAGELANG

SkripsiDi Ajukan Kepada Fakultas Tarbiyah

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga YogyakartaUntuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Strata SatuDalam Ilmu Kependidikan Islam

Disusun Oleh :

Aan Fatkhurohman0147 0818

JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM FAKULTAS TARBIYAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

2005

i

Page 2: Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Prestasi Siswa d (1)

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Aan Fatkhurohman

NIM : 0147 0818

Jurusan : Kependidikan Islam

Fakultas : Tarbiyah

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi saya ini ( tidak terdapat

karya yang diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di perguruan tinggi dan

skripsi saya ini ) adalah asli hasil karya atau penelitian saya sendiri dan bukan

plagiasi dari hasil karya orang lain.

Yogyakarta, 31 Maret 2005

Yang Menyatakan

Aan Fatkhurohman

NIM.01470818

ii

Page 3: Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Prestasi Siswa d (1)

Drs. Misbah Ulmunir, M.SiDosen Fakultas TarbiyahUIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

NOTA DINAS PEMBIMBING

Hal : Skripsi Saudara Aan Fatkhurohman

Lamp : - Kepada Yang Terhormat Dekan Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Di Yogyakarta

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Setelah melalui proses bimbingan, arahan dan koreksian baik dari segi isi maupun

teknik penulisan terhadap skripsi saudara :

Nama : Aan Fatkhurohman

NIM : 0147 0818

Jurusan : Kependidikan Islam

Judul : Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Prestasi Siswa

Di MI Ma’arif Glagahombo, Sucen, Salam, Magelang.

Maka kami selaku pembimbing berpendapat bahwa skripsi saudara tersebut dapat

diajukan dalam waktu dekat ke Sidang Munaqasyah Fakultas Tarbiyah UIN

Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Demikian harapan kami dan atas perhatiannya diucapkan banyak terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Yogyakarta, 31 Maret 2005

Pembimbing

Drs. Misbah Ulmunir, M.SiNIP. 150 259 972

iii

Page 4: Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Prestasi Siswa d (1)

Drs. Suismanto, M.Ag.Dosen Fakultas TarbiyahUIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

NOTA DINAS KONSULTAN

Hal : Skripsi Saudara Aan Fatkhurohman

Kepada Yang Terhormat Dekan Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Di Yogyakarta

Assalamu’alaikum Wr.Wb

.

Setelah membaca, meneliti, mengoreksi serta mengadakan perbaikan seperlunya,

kami selaku konsultan berpendapat bahwa skripsi saudara:

Nama : Aan Fatkhurohman

NIM : 0147 0818

Jurusan : Kependidikan Islam

Judul : Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Prestasi Siswa

Di MI Ma’arif Glagahombo, Sucen, Salam, Magelang.

Sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana

strata satu pada Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Selanjutnya

kami mengharapkan semoga skripsi tersebut disyahkan oleh Dewan Munaqasyah.

Demikian harapan kami dan atas perhatiannya diucapkan banyak terima kasih.

Wassalamu’alaikum wr.wb.

Yogyakarta, 25 April 2005

Konsultan

Drs. Suismanto, M.Ag. NIP. 150 277 410

iv

Page 5: Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Prestasi Siswa d (1)

DEPARTEMEN AGAMA RIUNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGAFAKULTAS TARBIYAHJln. Laksda Adi Sucipto, Telp. : (0274) 513056, Fax. (0274) 519734 Yogyakarta 55281

PENGESAHANNomor : IN/I/DT/PP.01.1/21/ 2005

Skripsi dengan judul : Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Prestasi Siswa Di MI Ma’arif Glagahombo, Sucen, Salam, Magelang.

Yang dipersiapkan dan disusun oleh :

Aan FatkhurohmanNIM : 0147 0818

Telah dimunaqasyahkan pada : Hari : Selasa Tanggal : 19 April 2005 Dan dinyatakan telah diterima oleh Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

SIDANG DEWAN MUNAQASYAH

Ketua Sidang Sekretaris Sidang

Drs. M. Jamroh Latief, M.Si Drs. Misbah Ulmunir, M.Si NIP. 150 223 031 NIP. 150 264 112

Pembimbing Skripsi

Drs. Misbah Ulmunir, M.Si NIP. 150 264 112

Penguji I Penguji II

Drs. H. Hamruni, M.Si. Drs. Suismanto, M.Ag NIP. 150 223 029 NIP. 150 277 410.

Yogyakarta, 28 April 2005UIN SUNAN KALIJAGAFAKULTAS TARBIYAH

DEKAN

Drs. H. Rahmat, M.PdNIP. 150 037 930

v

Page 6: Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Prestasi Siswa d (1)

MOTTO

معت ق��ال عنهما الل��ه رضي عمر ابن وعن ول س�� رس��

لى الله لم علي��ه الل��ه ص� ول وس�� وكلكم راع : كلكم يق��

)عليه متفق)……… رعيته عن مسئول

Artinya : “Dari Ibnu Umar ra., ia berkata : saya mendengar Rasulullah saw. bersabda : Kalian adalah pemimpin, yang akan dimintai pertanggung jawaban………………”1

1 Imam Nawawi, Terjemah Riyadhus Shalihin, (Jakarta: Pustaka Amani,1999), hal. 603

vi

Page 7: Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Prestasi Siswa d (1)

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan

kepada :

Almamaterku

Universitas Islam Negeri Sunan

Kalijaga

Yogyakarta

vii

Page 8: Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Prestasi Siswa d (1)

Abstrak

AAN FATKHUROHMAN, Posisi kepala sekolah sebagai leader, manajer, administrator dan supervisor suatu lembaga pendidikan membutuhkan profesionalisme dari profesi tersebut. Hal ini menuntut suatu mekanisme baru seperti pendidikan khusus untuk calon kepala sekolah. Oleh karena itu pengangkatan kepala sekolah yang selama ini berdasarkan pengalaman menjadi guru yang cukup lama, semestinya dilengkapi dengan pendidikan yang dikhususkan untuk kepala sekolah.

MI Ma’arif Glagahombo adalah lembaga pendidikan Islam tingkat dasar yang ikut berperan dalam membimbing generasi muda Islam untuk menjadi hamba yang mampu menjalankan tugas hidup di dunia. Kepala sekolah dan guru pendidikan agama Islam di lembaga pendidikan tersebut bertanggung jawab atas kepercayaan orang tua siswa untuk melanjutkan pendidikan yang belum terselesaikan oleh mereka. Siswa berprestasi adalah salah satu harapan orang tua dan dunia pendidikan, maka dari itu kepala sekolah yang profesional senantiasa berupaya untuk meningkatkan prestasi siswa.

Kerjasama yang baik dalam lembaga pendidikan di MI Ma’arif Glagahombo diprediksi dapat meningkatkan prestasi siswa. Hal ini dikarenakan kepala sekolah selaku leader, manajer, administrator, dan supervisor tidak dapat dengan sendirinya mencetak siswa berprestasi tanpa bantuan guru pendidikan agama Islam. Maka dari itulah dalam skripsi ini akan dibahas bagaimana kinerja kepala sekolah berkaitan dengan tugasnya sebagai leader, manajer, adminitrator dan supervisor di MI Ma’arif Glagahombo.

Jenis penelitian yang penulis lakukan adalah penelitian kualitatif, maka teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah Sampel bertujuan (purposive sampling). Yang menjadi salah satu ciri sampel bertujuan adalah: dari mana atau dari siapa pengambilan sampel itu dimulai tidak menjadi persoalan, tetapi bila hal itu sudah berjalan, maka pemilihan berikutnya bergantung pada apa keperluan peneliti. Kemudian yang menjadi subyek penelitian adalah kepala sekolah, guru dan siswa sedangkan populasinya adalah seluruh komponen yang ada di MI Ma’arif Glagahombo.

Dari penelitian yang penulis lakukan, maka dapat diketahui bagaimana kinerja kepala sekolah MI Ma’arif Glagahombo berpengaruh terhadap peningkatan prestasi siswa. Prestasi tersebut dapat berupa prestasi akademik maupun prestasi non akademik. Prestasi akademik adalah prestasi yang berkaitan dengan hasil evaluasi mata pelajaran seperti; nilai hasil belajar siswa dalam UAM 5 tahun terakhir. Sedangkan prestasi non akademik dapat berupa perlombaan-perlombaan yang diikuti oleh siswa MI Ma’arif Glagahombo seperti; Tilawatil Qur’an, Olah Raga dan Pramuka.

Dalam peningkatan prestasi tersebut kepala sekolah MI Ma’arif Glagahombo telah melaksanakan upaya formal dan non formal. Upaya formal dapat berupa kegiatan les atau remedial teching. Sedangkan untuk upaya non formal dapat berupa kegiatan do’a bersama (mujahadah) dengan masyarakat terutama orang tua siswa. Berdasarkan upaya tersebut, prestasi siswa MI Ma’arif Glagahombo saat ini cukup memuaskan baik akademik maupun non akademik.

viii

Page 9: Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Prestasi Siswa d (1)

KATA PENGANTAR

حمن الله بسم الر حيم الرذى لله الحمد اإليمان بنعمة انعمنا ال الم واإلس!! هد ان . اش!! إل!!ه ال

الله إال هد ول محمدا ان واش!! الة الل!ه رس!! الم . والص! على والس!رف !!اء اش!! لين األنبي دنا والمرس!! ي !!ه وعلى محمد س!! حبه أل وص!! . أما أجمعين . بعد

Alhamdulillah, puji dan syukur senantiasa penulis haturkan ke hadirat

Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Shalawat serta salam senantiasa tersanjungkan kepada nabi agung

Muhammad SAW yang telah menjadi palita dunia dalam menyebarkan syari’at

yang diamanahkan Allah kepadannya untuk ummatnya.

Meskipun penulisan skripsi ini baru merupakan tahap awal dari sebuah

perjalanan panjang cita-cita akademis, namun penulis berharap semoga karya

ilmiah ini mempunyai nilai kemanfaatan yang luas bagi perkembangan ilmu

pengetahuan, khususnya ilmu Kependidikan Islam.

Keseluruhan proses penyusunan karya ilmiah ini telah melibatkan berbagai

pihak. Oleh karena itu, melalui pengantar ini penyusun haturkan terima kasih

kepada :

1. Bapak Drs. Rahmat, M.Pd., Dekan Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta sekaligus Pembimbing Akademik yang telah memberikan

pengarahan dan masukan terhadap penentuan judul skripsi ini.

2. Drs. M. Jamroh Latief, M.Si selaku Ketua Jurusan Kependidikan Islam.

ix

Page 10: Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Prestasi Siswa d (1)

3. Drs. Misbah Ulmunir, M.Si, sebagai pembimbing yang dengan sabar

membaca, mengoreksi dan memberikan bimbingan kepada penulis hingga

terselesaikannya penulisan skripsi ini.

4. Bapak, Ibu, Bapak Suwardi, Ibu Murohibah, Mas Yusuf, Mbak Istik,

Farid, Adik-adikku tercinta dan semua keluarga yang telah memberikan

dukungan baik moril maupun materil kepada penulis untuk menyelesaikan

skripsi ini.

5. Istriku tercinta Rofatul Ma’nani Sabqiyyah, yang dengan kesabarannya

terus membantu dan memotivasi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Dan

untuk teman-temanku yang selalu memberikan dukungan dan do’a yaitu Eka,

Lilik, Muji, Syahrul, Zuri, Desy, Asma’, Nawal dan semua teman-teman KI

angkatan 2001.

Semoga jasa-jasa mereka mendapat balasan yang setimpal dari Allah

SWT. Amiin.

Yogyakarta, 26 Februari 2005

Penulis

Aan Fatkhurohman

x

Page 11: Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Prestasi Siswa d (1)

DAFTAR ISI

Halaman Judul ………………………………………………………… i

Pernyataan Keaslian Skripsi .…………………………………………. ii

Nota Dinas Pembimbing………………………………………………. iii

Nota Dinas Konsultan ………………………………………………… iv

Halaman Pengesahan …………………………………………………. v

Motto ………………………………………………………………….. vi

Persembahan …………………………………………………………... vii

Abstraksi ……………………………………………………………… viii

Kata Pengantar ………………………………………………………… ix

Daftar Isi ………………………………………………………………. xi

BAB I. PENDAHULUAN

A. Penegasan Istilah

…………………………………………. 1

B. Latar Belakang Masalah ………………………………….

4

C. Rumusan Masalah ………………………………………..

11

D. Alasan Pemilihan Judul …………………………………..

11

E. Tujuan dan Kegunaan penelitian …………………………

12

xi

Page 12: Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Prestasi Siswa d (1)

F. Telaah Pustaka

…………………………………………… 13

G. Kerangka Teoritik

………………………………………... 14

H. Metode Penelitian

………………………………………… 23

I. Sistematika Pembahasan …....…………………………….. 27

BAB II. GAMBARAN UMUM MI MA’ARIF GLAGAHOMBO,

SUCEN, SALAM, MAGELANG…………………………….. 29

A. Letak Geografis ……………………………………………

29

B. Sejarah Singkat Berdirinya ………………………………..

31

C. Struktur Organisasi ………………………………………..

35

D. Keadaan Guru dan Siswa …………………………….……

44

E. Sarana dan Prasarana ………………………………………

48

BAB III. UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN

PRESTASI SISWA DI MI MA’ARIF GLAGAHOMBO,

SUCEN, SALAM, MAGELANG…………………………….. 53

xii

Page 13: Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Prestasi Siswa d (1)

A. Kinerja Kepala Sekolah Dalam Mengelola Pendidikan…….

53

1. Karakteristik Kepala Sekolah

Profesional……………… 53

2. Kepala Sekolah Sebagai Leader

……………………….. 58

3. Kepala Sekolah Sebagai Manajer

……………………… 61

4. Kepala Sekolah Sebagai Administrator

………………... 67

5. Kepala Sekolah Sebagai Supervisor

…………………….. 73

B. Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Prestasi Siswa

53

1. Upaya kepala sekolah dalam meningkatkan prestasi

siswa

secara formal ……………………………………………. 76

2. Upaya kepala sekolah dalam meningkatkan prestasi

siswa

secara Non formal ……………………………………… 77

3. Faktor Pendukung dan Penghambat Upaya

peningkatan

prestasi di MI Ma’arif Glagahombo ……………………. 78

xiii

Page 14: Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Prestasi Siswa d (1)

C. Prestasi Yang Dicapai Siswa ………………………………..

79

1. Prestasi yang bersifat akademik

………………………… 80

2. Prestasi yang bersifat non akademik

……………………. 81

BAB IV. PENUTUP

A. Kesimpulan …………………………………………………

85

B. Saran-saran ………………………………………………….

88

C. Kata Penutup ………………………………………………. 89

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

LAMPIRAN-LAMPIRAN

xiv

Page 15: Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Prestasi Siswa d (1)

DAFTAR TABEL

TABEL I Susunan Pengurus MI Ma’arif Glagahombo, Sucen, Salam,

Magelang………………………………………………….. 35

TABEL II Struktur Organisasi Mi Ma’arif Glagahombo …………….. 37

TABEL III Struktur Organisasi UKS …………………………… ……. 41

TABEL IV Daftar Personal Guru MI Ma’arif Glagahombo Tahun Ajaran

2004 / 2005 ………………………..………………………. 44

TABEL V Keadaan Siswa MI Ma’arif Glagahombo Dari Tahun

2000-2005 …………………………………...…………….. 45

TABEL VI Prosentase Kelulusan Siswa Dari Tahun 2000-2005………. 46

TABEL VII Data Inventaris Yang Dimiliki MI Ma’arif Glagahombo….. . 51

TABEL VIII Nilai rata-rata ujian akhir siswa dari tahun 2000-2004 …….. 82

UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PRESTASI SISWA DI MI MA’ARIF GLAGAHOMBO, SUCEN, SALAM,

MAGELANG

xv

Page 16: Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Prestasi Siswa d (1)

SkripsiDi Ajukan Kepada Fakultas Tarbiyah

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga YogyakartaUntuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Strata SatuDalam Ilmu Pendidikan Islam

Disusun Oleh :

Aan Fatkhurohman0147 0818

JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM FAKULTAS TARBIYAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

2005

xvi

Page 17: Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Prestasi Siswa d (1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Penegasan Istilah

Untuk menghindari kemungkinan terjadinya kesalahpahaman dan

kekeliruan dalam menginterpretasikan judul ini, yaitu “UPAYA KEPALA

SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PRESTASI SISWA DI MI

MA’ARIF GLAGAHOMBO, SUCEN, SALAM, MAGELANG“ maka ada

beberapa istilah yang perlu dijelaskan. Adapun istilah-istilah tersebut adalah:

1. Upaya

Upaya adalah usaha (syarat) untuk menyampaikan suatu maksud,

akal, ikhtiar.2 Dalam pembahasan ini menjelaskan tentang upaya apa saja

yang ditempuh oleh Kepala Sekolah untuk mencapai keberhasilan atau

prestasi dalam pendidikan di MI Ma’arif Glagahombo.

2. Kepala Sekolah

Kepala Sekolah merupakan pemimpin pendidikan yang direkrut

sekolah untuk mengelola segala kegiatan di sekolah sesuai dengan

kebijakan yang ditetapkan. Secara teoritis istilah “kepala” mempunyai

pengertian yang tidak sama dengan istilah “pemimpin”, namun dalam

prakteknya keduanya dipahami dalam makna yang identik.3

Adapun perbedaan pemimpin dengan kepala adalah pada seorang

pemimpin lebih menonjol faktor kewibawaannya, sedangkan pada kepala

2 W.J.S. Poerwodarminto, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1976), hal. 1132

3 M. Ngalim Purwanto, Administrasi Dan Supervisi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1996), hal. 62

xvii

Page 18: Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Prestasi Siswa d (1)

lebih menonjol faktor kekuasaannya. Kepala yang baik adalah yang

memiliki persyaratan kepemimpinan. Sedangkan pemimpin akan lebih

efektif kalau ia juga memiliki kekuasaan.4

Jadi jelas bahwa secara teoritis memang keduanya ada sedikit

perbedaan tetapi dalam prakteknya keduanya mempunyai makna yang

identik dan tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya.

3. Meningkatkan

Kata meningkatkan dalam Kamus Bahasa Indonesia adalah

menaikkan (derajad, taraf, dan sebagainya).5 Dapat dipahami juga sebagai

suatu perubahan misalnya dari bawah ke atas, dari rendah ke tinggi, dari

kemunduran menuju kemajuan dan lain sebagainya.

4. Prestasi

Kata prestasi adalah hasil yang telah dicapai.6 Yang dimaksud

prestasi dalam pembahasan ini adalah sesuatu nilai lebih yang telah diraih

oleh siswa MI Ma’arif Glagahombo baik secara akademik maupun non

akademik. Secara akademik prestasi atau keberhasilan biasanya diukur

dengan evaluasi. Evaluasi artinya penilaian terhadap tingkat keberhasilan

siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah program.

Sedangkan prestasi non akademik adalah prestasi yang diraih siswa

MI Ma’arif Glagahombo di luar kegiatan akademik misalnya prestasi

dalam bidang PORSENI atau yang lainnya.

4 Ahmad Gazali dan Syamsuddin BA, Administrasi Sekolah, (Jakarta, Cahya Budi, 1997) hal.35

5 W.J.S. Poerwodarminto, op.cit, .hal. 10786 Pius A. Partanto dan M. Dahlan Al Barry, Kamus Ilmiah Populer, (Surabaya: Arloka,

1994), hal. 275

xviii

Page 19: Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Prestasi Siswa d (1)

5. Siswa

Dalam Bahasa Arab kata siswa biasa dipakai م ,المتعل لميذ الت dan

.الطالب Adanya berbagai istilah itu, pada hakikatnya tidaklah

mengandung perbedaan-perbedaan yang prinsipil, sehingga bisa dipakai

salah satu dari istilah-istilah tersebut ataupun dipergunakan secara

berganti-ganti.7

Sedangkan dalam Bahasa Indonesia siswa dikenal berbagai istilah

yang lain yaitu anak didik, murid, pelajar dan lain-lain.

Di dalam UU SISDIKNAS siswa/peserta didik adalah “anggota

masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses

pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang dan jenis pendidikan

tertentu.”8

6. MI Ma’arif Glagahombo, Sucen, Salam, Magelang.

MI Ma’arif Glagahombo merupakan suatu bentuk lembaga

pendidikan dasar yang merupakan salah satu pendidikan formal dan berada

di bawah naungan Departemen Agama.

Madrasah ini dikelola oleh yayasan Ma’arif, sehingga disebut

dengan MI Ma’arif. Karena terletak di Dusun Glagahombo, Desa Sucen,

Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang maka madrasah ini dikenal

dengan nama MI Ma’arif Glagahombo.

7 H. Abu Tauhied dan Drs. H. Mangun Budiyanto, Beberapa Aspek Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Sekretariat Ketua Jurusan Fakultas Tarbiyah, 1990), hal. 57

8 Pasal 1 Undang Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS) Dan Penjelasannya, hal. 9

xix

Page 20: Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Prestasi Siswa d (1)

Madrasah ini menekankan ilmu-ilmu keagamaan secara

komprehensif, namun tidak mengabaikan ilmu-ilmu umum lainnya.

Berdasarkan penegasan istilah yang telah dipaparkan di atas maka

skripsi yang berjudul “ UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM

MENINGKATKAN PRESTASI SISWA DI MI MA’ARIF GLAGAHOMBO,

SUCEN, SALAM, MAGELANG” adalah sebuah penelitian yang membahas

tentang kinerja Kepala Sekolah secara profesional dalam upaya meningkatkan

prestasi siswa dan kebijakan-kebijakan apa saja yang dilakukan Kepala

Sekolah dalam mengelola dan meningkatkan mutu pendidikan di MI Ma’arif

Glagahombo.

B. Latar Belakang Masalah

Memasuki era globalisasi yang ditandai dengan kemajuan ilmu dan

teknologi yang semakin hari semakin pesat perkembangannya sehingga

menuntut perubahan yang mendasar dalam berbagai bidang baik politik,

ekonomi, budaya dan termasuk pendidikan. Inilah tantangan mutakhir

manusia abad ini yang perlu diberi jawaban oleh lembaga kependidikan kita,

terutama lembaga kependidikan Islam dimana norma-norma agama senantiasa

dijadikan sumber pegangan.9

Dalam pendidikan perubahan tersebut menuntut berbagai tugas yang

harus dikerjakan secara ekstra oleh para tenaga kependidikan sesuai dengan

peran dan fungsinya masing-masing, mulai dari tingkat yang atas sampai

ketingkat yang rendah. 9 M. Arifin, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1996), hal. 43

xx

Page 21: Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Prestasi Siswa d (1)

Demikian pula dampak perubahan yang terjadi di masyarakat secara

otomatis akan terefleksi dalam kehidupan sekolah, karena sekolah merupakan

bagian yang tidak terpisahkan dari masyarakat. Hal yang perlu diingat adalah

bahwa semua persoalan dan perubahan yang terjadi di masyarakat itu berada

di “depan pintu” sekolah, karena sekolah berada di titik sentral suatu

masyarakat.

Sama halnya dengan keadaan MI Ma’arif Glagahombo yang berada di

tengah-tengah masyarakat dan menjadi tumpuan masyarakat sekitarnya dalam

menghadapi berbagai fenomena perubahan yang terjadi.

Problem-problem sosial yang menuntut pemecahan kepada lembaga

adalah justru menghidupkan tugas dan fungsi lembaga kependidikan itu

sendiri, mengingat lembaga itu merupakan pula lembaga kemasyarakatan yang

berfungsi sebagai “agent of social change”.10

Dalam hal ini masyarakat hanya bisa menggantungkan diri pada

sekolah sebagai tempat untuk membelajarkan anak-anaknya yang kemudian

makin mempertinggi harapan masyarakat atas peran sekolah. Sehingga wajar

apabila semakin lama semakin besar tuntutan masyarakat akan pendidikan

yang berharap semakin mampu melayani kebutuhan mereka.

Apabila di atas disebutkan bahwa titik sentral masyarakat adalah

sekolah, maka Kepala Sekolah berada di titik paling sentral dalam kehidupan

sekolah. Keberhasilan atau kegagalan suatu sekolah dalam menampilkan

kinerjanya secara memuaskan banyak tergantung pada kualitas kepemimpinan

kepala sekolah. Demikian juga seorang Kepala Sekolah mempunyai peranan 10 Ibid, hal.45

xxi

Page 22: Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Prestasi Siswa d (1)

pimpinan yang sangat berpengaruh di lingkungan yang menjadi tanggung

jawabnya.11

Sebagai seorang yang menjadi panutan di lingkungan pendidikan,

maka kepala sekolah harus bisa menunjukkan sikap yang bijaksana dengan

tidak semena-mena terhadap bawahannya. Dalam Al-Qur’an Surat Asy

Syu’araa’ ayat 215 Allah berfirman:

بعك لمن جناحك واخفض . منين المؤ من ات“ Dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu,

yaitu orang-orang yang beriman”.12

Dalam hal ini sejauh manakah Kepala Sekolah MI Ma’arif

Glagahombo mampu menampilkan kepemimpinan yang baik sehingga

berpengaruh langsung terhadap kinerja sekolah yaitu iklim kehidupan sekolah,

etos belajar, semangat kerja guru, dan prestasi belajar siswa.

Dengan tipe, model atau gaya kepemimpinan yang dimiliki oleh

Kepala Sekolah MI Ma’arif Glagahombo di sini secara tidak langsung akan

menentukan keberhasilan apakah upaya peningkatan prestasi siswa di MI

Ma’arif Glagahombo dapat terwujudkan.

Selain itu untuk menunjang keberhasilan dalam perubahan-perubahan

yang dilakukan dan diharapkan, perlu dipersiapkan kepala sekolah yang

profesional, yang mau dan mampu melakukan perencanaan, serta evaluasi

terhadap berbagai kebijakan dan perubahan.

11 M. Ngalim Purwanto, MP, Administrasi Dan Supervisi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1998), hal. 73

12 Imam Nawawi, Terjemah Riyadhus Shalihin, (Jakarta: Pustaka Amani,1999), hal. 603

xxii

Page 23: Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Prestasi Siswa d (1)

Tidak mudah untuk menjadi Kepala Sekolah yang profesional, banyak

hal yang harus dipahami, banyak masalah yang harus dipecahkan dan banyak

pula strategi yang harus dikuasai. Salah satu faktor yang menghambat tumbuh

kembangnya Kepala Sekolah profesional adalah pengangkatan Kepala

Sekolah yang belum transparan.

Hasil kajian menunjukkan bahwa pengangkatan Kepala Sekolah pada

saat ini belum atau tidak melibatkan pihak-pihak masyarakat atau dunia kerja.

Keputusan pemerintah mengenai jabatan Kepala Sekolah selama empat tahun

dan setelah itu dapat dipilih kembali untuk satu periode berikutnya juga belum

dapat dilaksanakan.13

Fenomena yang ada mengenai pengangkatan terhadap Kepala Sekolah

pada saat ini masih didasarkan pada pengalaman menjadi guru atau lamanya

menjadi guru. Hal ini memang dirasa tidak adil, karena untuk menjadi Kepala

Sekolah yang profesioanal perlu dimulai dengan pengangkatan yang

profesional pula.

Demikian pula dengan masa jabatan menjadi Kepala Sekolah, yang

tidak saatnya lagi menjadi Kepala Sekolah seumur hidup. Banyak ahli yang

berpendapat bahwa kegairahan dan semangat kerja seseorang dalam

memangku jabatan atau pekerjaan dapat mencapi titik kulminasi antara tahun

kedua dan kelima dari masa jabatannya.

Hal ini menunjukkan kepada kita bahwa suatu jabatan yang lebih dari

lima tahun akan menimbulkan kebosanan bagi si pejabat, yang selanjutnya

13 E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional Dalam Konteks Menyukseskan MBS dan KBK, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), hal. 74.

xxiii

Page 24: Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Prestasi Siswa d (1)

menyebabkan kemerosotan dan makin berkurangnya hasil kerja.14 Kepala

Sekolah perlu dipilih dan menduduki pada masa jabatannya dalam kurun

waktu tertentu, dan setelah itu dilakukan lagi pemilihan Kepala Sekolah yang

baru yang kemudian Kepala Sekolah yang lama kembali menjadi guru.

Karena memang pada hakekatnya Kepala Sekolah merupakan guru

yang mendapatkan tugas tambahan dan diberikan kesempatan untuk

mengelola suatu lembaga pendidikan. Jadi di sini kedudukan kepala sekolah

dan guru sebagai tenaga kependidikan adalah sama yaitu bagaimana upaya

untuk meningkatkan prestasi siswa dalam pendidikan.

Dalam kaitannya masalah peningkatan prestasi siswa di MI Ma’arif

Glagahombo, peran Kepala Sekolah di sini merupakan kunci utama dalam

menjalankan tugasnya sebagai pemimpin pendidikan. Seperti apakah model

kepemimpinannya atau gaya kepemimpinannya sehingga Kepala Sekolah

mempunyai strategi apa saja untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang

salah satunya adalah ditandai dengan meningkatnya prestasi siswa.

Sebagai pendidikan formal MI Ma’arif Glagahombo mempunyai

potensi untuk berkembang sebagai lembaga pendidikan yang mampu bersaing

dengan lembaga pendidikan lainnya. Hal tersebut tentunya tidak terlepas dari

peranan kepala sekolah dalam menjalankan tugas dan wewenangnya sebagai

pemimpin pendidikan.

Sebagai pemimpin formal Kepala Sekolah MI Ma’arif Glagahombo

juga bertanggung jawab atas tercapainya tujuan pendidikan dengan melalui

upaya peningkatan profesionalisme tenaga kependidikan kearah peningkatan 14 M. Ngalim Purwanto, MP, op. cit, hal. 99.

xxiv

Page 25: Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Prestasi Siswa d (1)

prestasi belajar siswa. Untuk itu Kepala Sekolah bertugas melaksanakan

fungsi-fungsi kepemimpinan, baik yang berhubungan dengan pencapaian

tujuan pendidikan, maupun penciptaan iklim sekolah yang kondusif bagi

terlaksananya proses pendidikan secara efektif dan efisien.

Efektif dalam pendidikan dapat dilihat dari sudut prestasinya dan dapat

dilihat pula dari sudut proses pendidikan yang meliputi kegairahan atau

motivasi belajar yang tinggi pada peserta didik. Sedangkan efisien dalam

pendidikan dimaksudkan bahwa dengan memanfaatkan tenaga, fasilitas, dana,

dan waktu sedikit mungkin mampu menghasilkan banyak, relevan dan banyak

bernilai ekonomi tinggi.

Demi tercapainya mutu pendidikan yang diharapkan, Kepala Sekolah

juga harus mampu meningkatkan kinerja tenaga kependidikan dalam

mewujudkan prestasi belajar siswa. Selain itu Kepala Sekolah harus mampu

berperan ganda sebagai educator (pendidik).

Salah satu upaya yang dilakukan Kepala Sekolah dalam meningkatkan

kinerja tenaga kependidikan adalah dengan mengikutsertakan para guru dalam

dalam penataran-penataran, lokakarya, inservice training atau yang lainnya,

yang mana berfungsi untuk menambah wawasan bagi guru dan juga

memberikan kesempatan kepada guru untuk meningkatkan pengetahuan dan

ketrampilannya, yang nantinya akan bermanfaat pada peningkatan mengajar

yang profesional.

Kerjasama yang baik antar personal tenaga kependidikan di MI

Ma’arif Glagahombo ataupun menjalin kerjasama dengan orang tua siswa dan

xxv

Page 26: Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Prestasi Siswa d (1)

elemen masyarakat sekitarnya juga merupakan salah satu bukti bahwa

disitulah salah satu upaya yang dilakukan Kepala Sekolah dalam

meningkatkan prestasi siswa.

Banyak faktor lagi yang mendukung untuk tercapainya prestasi siswa,

yaitu faktor internal siswa misalnya termasuk juga aspek psikologi yang dapat

mempengaruhi kuantitas dan kualitas perolehan pembelajaran siswa. Namun,

diantara faktor-faktor rohaniah siswa yang pada umumnya dipandang lebih

esensial itu adalah sebagai berikut: 1) tingkat kecerdasan / inteligensi siswa; 2)

sikap siswa; 3) bakat siswa; 4) minat; 5) motivasi.15

Hal lain yang harus diperhatikan dalam meningkatkan prestasi siswa di

MI Ma’arif Glagahombo adalah berbagai usaha yang dilakukan Kepala

Sekolah untuk menumbuhkan kepercayaan diri kepada anak, mengembangkan

cara belajar dan menumbuhkan tujuan belajar di lingkungan sekolah. Hal itu

merupakan kunci sukses bagi anak didik untuk meraih prestasi yang

membanggakan dan juga membimbing untuk meraih apa yang dicita-citakan.

Namun dari beberapa faktor diatas baik faktor psikologis/rohaniah atau

faktor lainnya tidak bisa lepas dari kebijakan lainnya yang dilakukan kepala

sekolah dalam menjalankan tugasnya yaitu mengelola pendidikan di MI

Ma’arif Galagahombo.

Oleh sebab itu penulis tertarik untuk meneliti lebih jauh lagi tentang

upaya apa saja yang dilakukan Kepala Sekolah dalam meningkatkan prestasi

15 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja Rosdakarya Offset, 2002), hal. 133

xxvi

Page 27: Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Prestasi Siswa d (1)

siswa di MI Ma’arif Glagahombo, dan prestasi apa saja yang telah diraih oleh

siswa MI Ma’arif Glagahombo.

C. Rumusan Masalah

Melihat dari latar belakang masalah yang telah dijelaskan di atas, maka

dapat dirumusan beberapa permasalahan, antara lain:

1. Bagaimanakah kinerja Kepala Sekolah dalam megelola pendidikan

di MI Ma’arif Glagahombo?

2. Upaya apa saja yang dilakukan Kepala Sekolah dalam

meningkatkan prestasi siswa di MI Ma’arif Glagahombo pada tahun 2000-

2005?

3. Prestasi apa saja yang telah dicapai siswa MI Ma’arif

Glagahombo?

D. Alasan Pemilihan Judul

Yang menjadi alasan penulis untuk mengangkat judul tersebut antara

lain adalah:

1. Mengetahui kinerja Kepala Sekolah dalam mengelola pendidikan di MI

Ma’arif Glagahombo.

2. Memberikan kejelasan tentang upaya Kepala Sekolah dalam meningkatkan

prestasi siswa MI Ma’arif Glagahombo.

xxvii

Page 28: Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Prestasi Siswa d (1)

3. MI Ma’arif Glagahombo merupakan pendidikan Islam yang berpotensi

untuk berkembang dan mampu untuk bersaing dengan lembaga pendidikan

lainnya.

E. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian.

Berpijak dari rumusan masalah yang telah penulis tentukan, maka

tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui kinerja Kepala Sekolah sebagai pemimpin

pendidikan dalam mengelola pendidikan di MI Ma’arif Glagahombo .

2. Untuk mengetahui upaya apa saja yang dilakukan Kepala Sekolah

dalam meningkatkan prestasi siswa di MI Ma’arif Glagahombo.

3. Untuk mengetahui prestasi siswa MI Ma’arif Glagahombo baik

yang bersifat akademik maupun non akademik.

Apabila penelitian yang dilakukan oleh penulis sesuai dengan apa yang

direncanakan, maka dapat berguna:

1. Untuk memberikan sumbangan ilmu pengetahuan dan pengalaman kepada

MI Ma’arif Glagahombo.

2. Memberikan kontribusi kepada MI Ma’arif Glagahombo sebagai cermin

dari apa yang telah dilakukan oleh Kepala Sekolah dalam meningkatkan

prestasi siswa.

3. Untuk menambah wawasan keilmuan bagi penulis khususnya dan untuk

masyarakat pada umumnya.

xxviii

Page 29: Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Prestasi Siswa d (1)

F. Telaah Pustaka

Setelah penulis mengadakan pengamatan, ternyata ada skripsi yang

berhubungan dengan skripsi penulis, antara lain:

1. Peranan Kepala Madrasah Sebagai Supervisor Pendidikan Dalam

Meningkatkan Kompetensi Profesional Guru Di Madrasah Tsanawiyah

Hasyim Asy’ari Bangsari, Jepara, yang ditulis oleh Elif Zuli Astuti. Dalam

skripsi tersebut membahas mengenai peran Kepala Madrasah dalam

meningkatkan kompetensi profesional guru sesuai dengan tugasnya

sebagai supervisor pendidikan.

2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Siswa Dan

Cara Mengatasinya ditulis oleh Budi Asy’ari. Dalam skripsi tersebut

pembahasannya mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi yang

telah dicapai siswa setelah belajar dan bagaimana mengatasi faktor/unsur

yang menyebabkan prestasi siswa dan juga dijelaskan usaha apa saja yang

dilakukan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.

Letak perbedaan skripsi yang penulis buat dengan skripsi yang ada

diatas adalah terletak pada sosok Kepala Sekolah yang profesional yang

mampu mengelola pendidikan dengan baik, dan upaya apa saja yang telah

dilakukan oleh Kepala Sekolah tersebut dalam meningkatkan prestasi siswa

serta hasil yang diperoleh siswa MI Ma’arif Glagahombo.

Adapun beberapa buku yang menjadi pegangan dan sebagai buku

primer bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, antara lain adalah:

xxix

Page 30: Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Prestasi Siswa d (1)

1. Menjadi Kepala Sekolah Profesional karangan Dr. E. Mulyasa, M. Pd,

Dalam buku tersebut membahas tentang Profesionalisme Kepala Sekolah

dalam konteks menyukseskan MBS dan KBK.

2. Kiat Mengajak Anak Belajar Dan Berprestasi karya Drs. Hendra Surya.

Dalam bagian buku tersebut membahas tentang mendorong anak untuk

berprestasi dalam belajar.

3. Inovasi Pendidikan karya Prof. Dr. Sudarwan Danim. Dalam buku tersebut

membahas tentang upaya peningkatan profesionalisme tenaga

kependidikan.

G. Kerangka Teoritik

1. Kepala Sekolah yang profesional

Berbicara tentang profesi akan melibatkan berbagai istilah lainnya

yang saling berkaitan, antara lain profesional, profesionalisasi dan

profesionalisme.

Profesionalisme berasal dari kata ”profesi” yang menunjukkan pada

suatu pekerjaan atau jabatan yang menuntut keahlian, tanggung jawab, dan

kesetiaan terhadap profesi. Suatu profesi secara teoritik tidak bisa dilakukan

oleh sembarang orang yang tidak dilatih atau disiapkan untuk itu.

Profesional menunjukkan pada dua hal. Pertama, penampilan

seseorang yang sesuai dengan tuntutan yang seharusnya. Kemudian yang

kedua, profesional juga bisa juga menunjukkan pada orangnya. Kalau

profesionalisasi menunjukkan pada proses menjadikan seseorang sebagai

xxx

Page 31: Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Prestasi Siswa d (1)

profesional melalui pendidikan pra jabatan/dalam jabatan. Proses pendidikan

dan latihan ini biasanya lama dan intensif.

Sedangkan pengertian profesionalisme itu sendiri menunjukkan pada

derajat penampilan seseorang sebagai profesional atau penampilan suatu

pekerjaan sebagai suatu profesi, ada yang profesionalismenya tinggi, sedang,

dan rendah. Profesionalisme juga mengacu kepada sikap dan komitmen

anggota profesi untuk bekerja berdasarkan standar yang tinggi dan kode etik

profesinya.16

Dalam bidang apapun profesionalisme seseorang itu dipengaruhi oleh

tiga hal yang mana apabila ketiga hal tersebut tidak dimiliki, maka akan sulit

untuk mencapai profesionalismenya. Ketiga hal itu ialah keahlian, komitmen,

dan ketrampilan yang relevan yang membentuk segi tiga sama sisi yang di

tengahnya terletak profesionalisme.17 Maksudnya yaitu apabila salah satu dari

ketiga komponen tersebut tidak ada, maka profesionalisme seseorang itu sulit

terwujudkan. Jadi tercapainya profesionalisme seseorang itu karena didukung

oleh tiga komponen tersebut yang saling berkait antara satu dengan lainnya.

Demikian juga C.V. Good (ed.) menjelaskan bahwa jenis pekerjaan

yang berkualifikasi profesional memiliki ciri-ciri tertentu, yaitu: memerlukan

persiapan atau pendidikan khusus bagi calon pelakunya (membutuhkan

pendidikan pra-jabatan yang relevan), kecakapan pekerja profesional dituntut

memenuhi persyaratan yang telah dibakukan oleh pihak yang berwenang

(misal: organisasi profesional, konsorsium, dan pemerintah), dan jabatan

16 Dedi Supriadi, Mengangkat Citra dan Martabat Guru, (Yogyakarta: Adicita Karya Nusa, 2000), hal.95

17 Ibid, hal.96

xxxi

Page 32: Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Prestasi Siswa d (1)

profesional tersebut mendapat pengakuan dari masyarakat dan atau negara

(dengan segala civil effect-nya).18

Menurut pandangan Islam tentang profesioanalisme merujuk pada dua

kriteria yang pokok yaitu (1) merupakan panggilan hidup dan (2) keahlian.

Kriteria panggilan hidup sebenarnya mengacu kepada pengabdian (dedikasi)

sedangkan kriteria keahlian mengacu kepada mutu layanan. Dengan demikian

dedikasi dan keahlian itulah ciri utama suatu bidang yang disebut suatu

profesi, maka jelas bahwa Islam mementingkan profesi (pekerjaan).

Dalam Islam setiap pekerjaan harus dilakukan secara profesional,

dalam arti harus dilakukan oleh orang yang ahli (orang yang mengerjakan

sesuatu itu sesuai dengan bidangnya).19 Rosulullah SAW bersabda:

داألمرالى…… !!ه اذاوس!! اعة غيراهل رواه( فانتظراالس!!

)البخارى“Apabila diserahkan sesuatu kepada orang yang bukan ahlinya,

tunggulah kedatangan sa’ah”.20

Dalam hal ini pemimpin pendidikan yaitu Kepala Sekolah sebagai

manajer pendidikan juga harus mempunyai keahlian dalam mengelola

pendidikan.

Paradigma pendidikan yang memberikan kewenangan luas kepada

Kepala Sekolah dalam mengembangkan berbagai potensinya memerlukan

18 A. Samana, Profesionalisme Keguruan, (Yogyakarta: Kanisius,1994), hal.2719 Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Dalam Pespektif Islam, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 1994), hal.11320 H. Zainuddin Hamidy dkk, Terjemah Hadis Shahih Buchari, (Jakarta: Widjaya, 1961),

hal. 45

xxxii

Page 33: Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Prestasi Siswa d (1)

peningkatan kemampuan Kepala Sekolah dalam berbagai aspek

manajerialnya, agar dapat mencapai tujuan sesuai dengan visi dan misi yang

diemban sekolahnya.21

Pada umumnya Kepala Sekolah di Indonesia belum dapat dikatakan

sebagai manajer profesional, karena pandekatan dan pengangkatannya tidak

berdasarkan pada kemampuan dan pendidikan profesional yang dikhususkan,

tetapi lebih pada pada pengalaman menjadi guru. Walaupun memang sebagian

sudah ada tapi belum menyeluruh dan belum serentak dilaksanakan.

Dalam PP Nomor 30 Tahun 1992 pasal 20 ayat (3) tentang Tenaga

Kependidikan pada intinya menyebutkan bahwa calon tenaga kependidikan

yang akan menduduki jabatan sebagai penilik, pengawas, kepala sekolah dan

sebagainya perlu dipersiapkan melalui pendidikan khusus.22

Untuk disebut sebagai kepala sekolah yang profesional diperlukan

persyaratan-persyaratan khusus. Sanusi dkk. (1991) mengemukakan beberapa

kemampuan yang harus ditunjukkan oleh Kepala Sekolah, yaitu:

a. Kemampuan untuk menjalankan tanggung jawab yang diserahkan

kepadanya selaku unit kehadiran murid.

b. Kemampuan untuk menerapkan ketrampilan-ketrampilan

konseptual, manusiawi, dan teknis pada kedudukan dari jenis ini.

c. Kemampuan untuk memotivasi para bawahan untuk bekerja sama

secara sukarela dalam mencapai maksud-maksud unit dan organisasi.

21 E. Mulyasa, op.cit, hal. 24 22 Sudarwan Danim, Inovasi Pendidikan Dalam Upaya Peningkatan Profesionalisme

Tenaga Kependidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 2002), hal. 124

xxxiii

Page 34: Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Prestasi Siswa d (1)

d. Kemampuan untuk memahami implikasi-implikasi dari perubahan

sosial, ekonomi, politik, dan edukasional; arti yang mereka

sumbangkan kepada unit; untuk memulai dan memimpin perubahan-

perubahan yang cocok di dalam unit didasarkan atas perubahan-

perubahan sosial yang luas.23

Di samping persyaratan profesi yang harus dimiliki oleh Kepala

Sekolah mereka juga harus mampu mengakomodasikan tiga jenis ketrampilan

yang baik secara perjenis maupun terintegrasi tercermin dalam keseluruhan

mekanisme kerja administrasi sekolah sebagai proses sosial. Tiga ketrampilan

tersebut menurut Katz (1955), seperti dikutip Sergiovanni dkk. (1987)

meliputi:

a. Ketrampilan Teknis (technical skill),

b. Ketrampilan melakukan hubungan-hubungan kemanusiaan (human

skill),

c. Ketrampilan konseptual (conceptual skill).24

Keterangan:

a. Ketrampilan teknis merupakan ketrampilan yang paling penting

bagi administrator level bawah atau sekolah (Sergiovanni dkk. 1987).

Ketrampilan ini menurut Sergiovanni dkk. (1987) antara lain

mencakup pemahaman secara menyeluruh seorang Kepala Sekolah dan

kepiawaiannya dalam metode, proses, prosedur, dan teknik-teknik

pendidikan.

23 Ibid, hal. 133.24 Ibid, hal. 134

xxxiv

Page 35: Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Prestasi Siswa d (1)

b. Ketrampilan hubungan manusiawi diperlukan oleh administrator

sekolah, mengingat administrasi merupakan proses sosial yang

memadukan proses kelembagaan dengan dimensi pribadi.

c. Ketrampilan konseptual, yaitu berkaitan dengan cara Kepala

Sekolah memandang sekolah, keterkaitan sekolah dengan struktur di

atasnya dan dengan pranata-pranata kemasyarakatan, serta program

sekolah secara keseluruhan.

Kepala Sekolah profesional dalam paradigma baru manajemen

pendidikan akan memberikan dampak positif dan perubahan yang cukup

mendasar dalam pembaruan sistem pendidikan di sekolah. Dampak tersebut

antara lain terhadap efektifitas pendidikan, kepemimpinan sekolah yang kuat,

pengelolaan tenaga kependidikan yang efektif, budaya mutu, team work yang

kompak, cerdas dan dinamis, kemandirian, partisipasi, warga sekolah dan

masyarakat, keterbukaan (transparansi) manajemen, kemampuan untuk

berubah (psikologi dan fisik), evaluasi dan perbaikan berkelanjutan, responsif

dan antisipatif terhadap kebutuhan, akuntabilitas, dan sustainabilitas.25

2. Prestasi

Dalam suatu teori motivasi yang dikemukakan oleh McCelland

terpusat pada suatu kebutuhan yakni kebutuhan berprestasi. McCelland

mengatakan bahwa manusia pada hakikatnya mempunyai kemampuan untuk

berprestasi di atas kemampuan orang lain. Selanjutnya McCelland mengatakan

bahwa setiap orang mempunyai keinginan untuk melakukan karya yang

berprestasi atau yang lebih baik dari karya orang lain. Dalam pada itu 25 E. Mulyasa, op. cit, hal. 89

xxxv

Page 36: Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Prestasi Siswa d (1)

McCelland mengatakan ada tiga kebutuhan manusia, yakni 1)kebutuhan untuk

berprestasi, 2)kebutuhan untuk berafiliasi, 3)kebutuhan kekuasaan. Ketiga

kebutuhan ini terbukti merupakan unsur-unsur yang amat penting dalam

menentukan prestasi seseorang pekerja.26

Pendapat lain mengatakan bahwa suatu alasan karakteristik

kepribadian anak yang bisa dan banyak dipengaruhi kemunculannya adalah

dorongan prestasi pada anak, sebagaimana dikemukakan juga oleh Prof. Dr.

Singgih D Gunarsa dalam bukunya yang berjudul (Psikologi Praktis: Anak,

Remaja dan keluarga), menyatakan: jadi dalam batas-batas tertentu dorongan

berprestasi adalah suatu yang ada yang menjadi ciri-ciri kepribadian seorang

anak, sesuatu mengenai apa yang ada dan dibawa dari lahir. Kemudian

lanjutnya: sesuatu yang ditumbuhkan, dikembangkan, hasil dari mempelajari

melalui interaksi dengan lingkungan.27

Beberapa pendekatan yang dapat membangkitkan aspirasi dan ambisi

berprestasi pada anak, antara lain:

a. Menanamkan cara bernalar aktif sedini mungkin pada anak.

b. Biasakan anak belajar mandiri.

c. Menciptakan lingkungan yang kondusif.

d. Mengembangkan jiwa kompetitif pada anak.

e. Mengembangkan rasa percaya diri anak.

f. Mengembangkan mutu pergaulan pada anak.

26 E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003), hal. 123

27 Hendra Surya, Kiat Mengajak Anak Belajar Dan Berprestasi, (Jakarta: Elex Media Komputindo, 2003), hal. 40

xxxvi

Page 37: Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Prestasi Siswa d (1)

Selain pendekatan di atas ada juga faktor yang mempengaruhi

belajar siswa:

a. Faktor internal (faktor dari dalam siswa), yakni keadaan/kondisi

jasmani dan rohani siswa (kecerdasan/inteligensi, sikap, bakat, minat

dan motivasi).

b. Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan

di sekitar siswa.

c. Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni jenis

upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan

siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran.

Faktor-faktor di atas sering berkaitan dan saling mempengaruhi satu

sama lain, sehingga karena pengaruh faktor-faktor di atas muncul siswa-siswa

yang high-achievers (berprestasi tinggi) dan under-achievers (berprestasi

rendah) atau gagal sama sekali.28

Untuk memperoleh hasil belajar anak yang optimal dan prestasi yang

membanggakan, serta mendapatkan kecakapan yang benar-benar di butuhkan

anak setelah melalui proses mengikuti sekolah dalam kehidupan nyata dalam

masyarakat, sejak dini harus dikembangkan dan dibiasakan berpikir logis dan

sistematis pada anak setiap melakukan kegiatan belajarnya.

Metode berpikir logis dan sistematis dapat diartikan sebagai usaha

penyusunan jalan pikiran yang terarah berdasarkan kaidah-kaidah pembenaran

28 Muhibbin syah, op. cit, hal.132

xxxvii

Page 38: Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Prestasi Siswa d (1)

secara obyektif untuk mencari hakikat pengertian dari obyek yang dipelajari

dalam suatu rangkaian pembentukan kecakapan.29

3. Upaya Kepala Sekolah dalam meningkatkan prestasi siswa.

Kepala Sekolah merupakan satu komponen pendidikan yang paling

berperan penting dalam meningkatkan kemajuan dan kualitas pendidikan.

Seperti diungkapkan oleh Supriadi bahwa: “Erat hubungannya antara mutu

Kepala Sekolah dengan berbagai aspek kehidupan sekolah seperti disiplin

sekolah, iklim budaya sekolah, dan menurunnya prilaku nakal peserta didik”.30

Salah satu studi yang dilakukan menunjukkan erat hubungannya antara

mutu kepemimpinan kepala sekolah dengan berbagai aspek kehidupan sekolah

adalah iklim kehidupan sekolah yang sehat berkaitan sangat erat dengan

meningkatnya prestasi dan motivasi belajar siswa serta dengan produktivitas

dan kepuasan guru. Prakarsa ke arah terciptanya healthy school culture

tersebut sebagian besar berada pada tangan Kepala Sekolah sebagai

pemimpin. (Stolp, 1994).31

Peningkatan profesional Kepala Sekolah merupakan proses

keseluruhan dalam suatu organisasi sekolah, berjalan dengan nyata, jangka

panjang membudaya baik bagi personel maupun bagi peserta didik. Setiap

tenaga kependidikan, baik kepala sekolah, guru, staf administrasi, maupun

peserta didik dituntut untuk memiliki kepedulian yang muncul secara internal,

bahwa apa yang dilakukan adalah dalam rangka peningkatan profesionalitas

kepala sekolah serta pencapaian mutu dan prestasi belajar.

29 Ibid, hal. 8130 E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, op. cit, hal. 2431 Dedi Supriadi, op. cit, hal.348

xxxviii

Page 39: Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Prestasi Siswa d (1)

H. Metode Penelitian

Jenis penelitian ini tergolong penelitian lapangan (field research)

apabila dilihat dari tempat penelitian dilakukan. Penelitian lapangan (field

research), yaitu penelitian dengan menggunakan informasi yang diperoleh dari

sasaran penelitian yang selanjutnya disebut informan atau responden melalui

instrumen pengumpulan data seperti angket, wawancara, observasi dan

sebagainya.32

1. Metode Menentukan Subyek

Subyek penelitian adalah benda, hal, atau orang tempat variabel

penelitian melekat.33 Subyek penelitian merupakan sumber data dimana

peneliti dapat memperoleh data yang diperlukan dalam rangka penelitian.

Metode penentuan subyek ini menggunakan populasi. Populasi adalah

sejumlah orang yang harus kita selidiki.

Adapun populasi tersebut terdiri dari:

b. Kepala Sekolah MI Ma’arif Glagahombo (sebagai subyek,

responden dan sumberdata)

b. Guru MI Ma’arif Glagahombo (sebagai

responden dan sumber data)

c. Siswa MI MA’arif Glagahombo (sebagai

subyek, responden dan sumber data) dengan jumlah siswa 122.

32 Abudin Nata, Metodologi Studi Islam, (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2000), hal. 12533 Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, (Jakarta : Rieneka Cipta, 1998), hal. 130

xxxix

Page 40: Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Prestasi Siswa d (1)

Karena jenis penelitian yang penulis lakukan adalah penelitian

kualitatif, maka teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah Sampel

bertujuan (purposive sampling). Maksudnya adalah pengambilan sampel

tersebut sesuai dengan tujuan penelitian. Yang menjadi salah satu ciri

sampel bertujuan adalah: dari mana atau dari siapa pengambilan sampel itu

di mulai tidak menjadi persoalan, tetapi bila hal itu sudah berjalan, maka

pemilihan berikutnya bergantung pada apa keperluan peneliti.

Dalam penelitian kualitatif ini peneliti sangat erat kaitannya

dengan faktor-faktor kontekstual, jadi maksud sampling dalam hal ini

adalah untuk menjaring sebanyak mungkin informasi dari pelbagai macam

sumber. Jika tidak ada lagi informasi yang dapat dijaring, maka penarikan

sampel dapat diakhiri. Jadi kuncinya di sini adalah jika sudah terjadi

pengulangan informasi, maka penarikan sampel sudah harus dihentikan.34

2. Metode Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang cukup dan sesuai dengan pokok

permasalahan yang diteliti, maka penulis menggunakan beberapa metode

pengumpulan data yang mana satu sama lainnya saling melengkapi,

metode tersebut antara lain:

a. Observasi

Observasi ialah pengamatan dan pencatatan yang sistematis

terhadap gejala-gejala yang diteliti.35

34 Lexi J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif,(Bandung: Remaja Rosdakarya, 1998), hal. 166

35 Husaini Usman dan Purnomo Setiadi Akbar, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta: Bumi Aksara, 1996), hal. 54

xl

Page 41: Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Prestasi Siswa d (1)

Metode ini antara lain penulis gunakan untuk mengamati situasi

dan kondisi MI Ma’arif Glagahombo serta pelaksanaan pendidikan di

madrasah tersebut.

b. Wawancara

Wawancara atau interviu adalah suatu bentuk komunikasi verbal

jadi semacam percakapan yang bertujuan memperoleh informasi.36

Metode ini digunakan untuk mendapatkan data yang pada

umumnya hanya dapat diperoleh dengan komunikasi secara langsung.

c. Dokumentasi

Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi ialah pengambilan

data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen.37

Metode ini penulis gunakan untuk memperoleh data tentang hal-hal

yang berhubungan dengan penelitian seperti: gambaran umum, letak

geografis, sejarah singkat berdirinya, struktur organisasi, keadaan guru

dan siswa, serta sarana dan prasarana.

3. Metode Analisis Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan tehnik diskriptif untuk

menganalisis data yang terkumpul, penulis menggunakan metode analisis

kualitatif.

36 S. Nasution, Metode Research, (Jakarta: Bumi Aksara, 1996), hal. 11337 Husaini Usman dan Purnomo Setiadi Akbar, op. cit, hal. 73

xli

Page 42: Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Prestasi Siswa d (1)

Analisis deskriptif kualitatif adalah cara analisis yang cenderung

menggunakan kata-kata untuk menjelaskan (descrable) fenomena ataupun

data yang didapatkan.38

Untuk data kualitatif/non angka yang diperoleh penulis dari

penelitian, akan penulis olah dengan menggunakan metode deskriptif

analitis non statistik dengan cara;

i. Metode induktif, yaitu cara berfikir yang bertolak

dari fakta-fakta yang khusus kemudian kita tarik kesimpulan yang

bersifat umum.39

ii. Metode Deduktif, Yaitu perolehan data atau

keterangan yang bersifat umum, kemudian diolah untuk mendapatkan

rincian yang bersifat khusus.40

Selain analisis kualitatif penulis juga meggunakan analisis isi atau

analisis dokumentasi (content analisis) yaitu penelitian yang dilakukan

terhadap informasi yang didokumentasikan. Maksudnya adalah mengolah

data yang terkumpul dan sudah menjadi dokumen dengan cara

menganalisis isinya, misalnya dari hasil beberapa observasi atau interviu

telah terkumpul atau sudah didokumentasikan kemudian diolah dan

dianalisis sesuai dengan isinya tetapi perlu diingat bahwa data itu harus

diseleksi atas dasar realibilitasnya dan validitasnya dan baru kemudian

didiskripsikan.

38 Drajad Suharjo, Metodologi Penelitian Dan Penulisan Laporan Ilmiah, (Yogyakarta: UII Press, 2003), hal. 12

39 Noeng Muhajir, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Yogyakarta: Rake Sarasih, 1989), hal. 44

40 Ibid, hal. 200

xlii

Page 43: Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Prestasi Siswa d (1)

I. Sistematika Pembahasan

Sistematika penyusunan skripsi ini diuraikan dalam bentuk bab yang

berdiri sendiri namun saling berhubungan antara bab satu dengan bab lainnya

dan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan. Dari masing-

masing bab tersebut terbagi menjadi beberapa sub bab yang saling

berhubungan. Dengan cara demikian diharapkan akan terbentuk suatu sistem

penulisan yang mana akan terlihat suatu sistem yang runtut.

Untuk lebih memudahkan pemahaman tentang masalah yang ada

dalam skripsi ini maka penulis membuat sistematikanya sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan.

A. Penegasan Istilah

B. Latar Belakang Masalah

C. Rumusan Masalah

D. Alasan Pemilihan Judul

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

F. Kerangka Teoritik

G. Telaah Pustaka

H. Metode Penelitian

I. Sistematika Pembahasan

Bab II Gambaran Umum MI Ma’arif Glagahombo, Sucen, Salam, Magelang.

D. Letak Geografis

E. Sejarah Singkat Berdirinya

xliii

Page 44: Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Prestasi Siswa d (1)

F. Struktur Organisasi

G. Kurikulum

H. Keadaan Guru dan Siswa

I. Sarana dan Prasarana.

Bab III Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Prestasi Siswa Di MI

Ma’arif Glagahombo, Sucen, Salam, Magelang.

A. Kinerja Kepala Sekolah Dalam Mengelola Pendidikan

B. Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatan Prestasi Siswa

C. Prestasi Yang Di Capai Siswa.

Bab IV Penutup

A. Kesimpulan

B. Saran-saran

C. Kata Penutup

Daftar Pustaka

Daftar Riwayat Hidup

Lampiran-Lampiran

BAB II

GAMBARAN UMUM MI MA’ARIF GLAGAHOMBO, SUCEN, SALAM,

MAGELANG

xliv

Page 45: Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Prestasi Siswa d (1)

Letak Geografis

MI Ma’arif Glagahombo merupakan salah satu lembaga pendidikan

Islam yang terletak di wilayah Kabupaten Magelang bagian timur, tepatnya di

Dusun Glagahombo, Desa Sucen, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang.

Dusun Glagahombo tempat MI Ma’arif berada berbatasan dengan Dusun

Cempan di sebelah utara, sebelah timur berbatasan dengan Dusun Tremas,

sebelah selatan berbatasan dengan Dusun Krakitan, serta sebelah barat

berbatasan dengan Dusun Ngaglik.

Madrasah ini dibangun di atas tanah seluas 346,50 m² dengan batasan-

batasannya yaitu:41

a. Sebelah Utara : Pondok Pesantren Al-Falah

b. Sebelah Timur : Halaman Masjid Al-Falah

c. Sebelah Selatan : Tanah milik Bapak Muhyidin

d. Sebelah Barat : Tanah milik Bapak Zainuddin

Gedung MI Ma’arif Glagahombo ini terdiri dari 2 lantai dan terbagi dalam 8 lokal, untuk lantai pertama 4 lokal dan lantai kedua juga 4 lokal. Dengan perinciannya yaitu 6 lokal untuk kelas dengan ukuran 7x7 m, 2 lokal untuk kantor, perpustakaan dan gudang yang masing-masing lokal berukuran 3x7 m.42

Pembangunan gedung MI Ma’arif Glagahombo ini tidak dilakukan secara serentak tetapi dibangun secara bertahap, tahapan pembangunan gedung madrasah ini akan diuraikan secara rinci dalam bab lain.

MI Ma’arif Glagahombo ini sangat mendukung dan berpotensi untuk

mengembangkan pendidikan, karena madrasah tersebut berdampingan dengan

pendidikan Islam non formal yaitu pondok pesantren. Pondok Pesantren

tersebut terbagi dua antara laki-laki dan perempuan, untuk laki-laki disebut

41 Observasi dan wawancara dengan Bp. Dalrodji, selaku Kepala Sekolah MI Ma’arif Glagahombo, pada tanggal 24 Februari 2005.

42 Ibid.

xlv

Page 46: Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Prestasi Siswa d (1)

Pondok Pesantren Al-Falah dan untuk perempuan disebut Pondok Pesantren

Nailussalam. Jadi bagi siswa yang berasal dari luar daerah bisa bertempat

tinggal di pondok pesantren, dengan demikian disamping belajar di madrasah

juga bisa belajar di pondok pesantren.

Letak geografis MI Ma’arif Glagahombo ini sangat strategis karena

berada di wilayah pedesaan yang tenang, jauh dari kebisingan, pepohonan

yang teduh, dan menjadi alternatif siswa untuk refreshing saat istirahat,

sehingga siswa menemukan kesegaran kembali untuk mengikuti pelajaran

selanjutnya.

Dengan gedung yang berlantai dua, berdampingan dengan pondok

pesantren, serta suasana belajar yang kondusif merupakan salah satu daya tarik

tersendiri bagi masyarakat sekitarnya maupun dari luar daerah Glagahombo

untuk berkeinginan menyekolahkan anaknya di MI Ma’arif Glagahombo ini.

Karena selain letaknya yang strategis, kualitas madrasah ini juga tidak kalah

saing dengan lembaga pendidikan Islam tingkat dasar lainnya.

Demikianlah sekilas gambaran letak geografis MI Ma’arif

Glagahombo, Sucen, Salam, Magelang.

Sejarah Singkat Berdirinya

MI Ma’arif Glagahombo yang terletak di Dusun Glagahombo, Desa

Sucen, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang merupakan lembaga tingkat

dasar yang berada di bawah naungan yayasan Ma’arif. Menurut sejarahnya MI

Ma’arif Glagahombo ini merupakan perkembangan dari kelompok-kelompok

xlvi

Page 47: Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Prestasi Siswa d (1)

pengajian anak-anak yang berada di dusun Glagahombo, kelompok pengajian

tersebut bertempat di salah satu rumah warga dusun Glagahombo.

Madrasah ini didirikan atas hasil musyawarah para tokoh masyarakat

dan ta’mir masjid di dusun glagahombo dan sekitarnya yaitu pada tahun

1968.43 Dalam musyawarah tersebut, masyarakat Glagahombo sangat gembira

dan antusias sekali mendengar rencana pembangunan madrasah, karena

masyarakat Glagahombo dan sekitarnya pada saat itu sangat membutuhkan

suatu lembaga pendidikan. Hal yang mendasar pentingnya didirikan lembaga

pendidikan tersebut adalah dikarenakan di dusun tersebut diperlukan suatu

lembaga pendidikan dasar yang bernafaskan Islam.

Kebutuhan akan pendidikan Islam formal tingkat dasar ini

memunculkan suatu Madrasah Ibtidaiyah yang pada waktu itu masih

dilaksanakan di rumah warga masyarakat Glagahombo. Pada waktu itu

kegiatan belajar mengajar dilakukan pada malam hari yaitu di rumahnya

Bapak Dimyati, yang hingga akhirnya para tokoh masyarakat bermusyawarah

untuk melokalisasikan kegiatan belajar mengajar tersebut. 44

Tahap awal pemindahan kegiatan belajar mengajar tersebut yaitu

dengan membangun gedung yang terdiri dari 2 lokal, dan sejak itulah kegiatan

belajar mengajar dilakukan pada pagi hari. Gedung madrasah tersebut

dibangun di atas tanah wakaf milik masjid. Pembangunan gedung

dilaksanakan dengan sistem gotong royong dari swadaya masyarakat

Glagahombo, baik yang bersifat material maupun spiritual, yang bersifat

43 Dokumentasi, diambil dari Data Statistik MI Ma’arif Glagahombo Tahun Pelajaran 2004 / 2005

44 Wawancara dengan Kepala Sekolah. Op. cit

xlvii

Page 48: Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Prestasi Siswa d (1)

material adalah berupa harta benda sedangkan yang bersifat spiritual adalah

berupa doa bersama/mujahaddah.

Setelah pembangunan gedung dua lokal tersebut maka masyarakat

Glagahombo bermusyawarah untuk memberi nama. Karena madrasah ini

berada di bawah yayasan Ma’arif dan lokasi madrasah berada di Dusun

Glagahombo, maka madrasah tersebut diberi nama dengan MI Ma’arif

Glagahombo.

Pada tahun 1978 MI Ma’arif Glagahombo yang merupakan salah satu

lembaga pendidikan dasar yang bercirikan Islam, terdaftar oleh Departemen

Agama dengan nomor: LK / 3. C / 1287 / P.KC / 7845

Dalam pengelolaan madrasah ini, yayasan Ma’arif mendapatkan

bantuan dari Departemen Agama baik dari segi kurikulum maupun guru yang

mengajar.

Sesuai dengan perkembangannya dan dirasakan mulai menunjukkan

kemajuan dan mencukupi, maka pembangunan gedung dilakukan secara

bertahap yaitu pada tahun 1986 dengan manambah 1 lokal yang kemudian

dilanjutkan pada tahun 1992 dengan menambah satu lokal lagi.

Kemudian pada tanggal 18 April 1995 MI Ma’arif Glagahombo

mendapat Piagam Jenjang Terakreditasi atau telah diakui dengan nomor

piagam yaitu No: MK 24 / 5 / 59 / IV / 1995.46

Tahap pembangunan gedung yang terakhir yaitu dilakukan pada tahun

1997, karena pada tahun ini MI Ma’arif Glagahombo mendapatkan bantuan

45 Dokumentasi, diambil dari piagam madrasah, pada tanggal 1 Maret 200546 Ibid.

xlviii

Page 49: Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Prestasi Siswa d (1)

dari pemerintah yang cukup besar dan diberikan karena prestasi yang telah

diraih oleh MI Ma’arif Glagahombo. Sehingga pembangunan ini dilakukan

secara besar-besaran yaitu dengan menambah 4 lokal dan berlantai dua, yang

sampai pada saat ini MI Ma’arif Glagahombo memiliki gedung berlantai dua

yang terdiri dari 8 lokal.

Adapun sampai sekarang kondisi madrasah tersebut sudah cukup baik

meliputi sarana prasarananya, jumlah tenaga pengajarnya, maupun komponen

lainnya yang mendukung berlangsungnya kegiatan pembelajaran di dalamnya

yaitu di MI Ma’arif Glagahombo.

Berdirinya sekolah yang bersendikan Islam tersebut diprakarsai oleh

beberapa tokoh masyarakat dan ta’mir masjid, diantaranya yaitu:47

1. Bapak K.H. Nurhadi (Pengasuh pondok Putri)

2. Bapak K.H. Habibulloh (Pengasuh Pondok Putra)

3. Bapak Hanarto

4. Bapak Basuki B.A

5. Bapak Mangku Sudiro

6. Bapak Busro

7. Bapak Daroji

8. Bapak Muhsirot

9. Bapak Muhroji

Dari awal berdirinya sampai dengan perkembangannya hingga

sekarang perjalanan MI Ma’arif tidak terlepas dari pengelolaan yang

47 Dokumentasi, diambil dari data dinding kantor MI Ma’arif Glagahombo, pada tanggal 1 Maret 2005

xlix

Page 50: Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Prestasi Siswa d (1)

dilakukan oleh Kepala Sekolah. Pengelolaan yang baik tentunya akan

membawa ke dalam keberhasilan sedangkan pengelolaan yang tidak baik tentu

akan berdampak ketidak berhasilan. Jadi dalam suatu lembaga pendidikan,

seorang Kepala Sekolah sangat berperan penting dalam menentukan berhasil

atau tidaknya lembaga pendidikan tesebut, karena seorang Kepala Sekolah

merupakan suatu manajer di dalam lembaga pendidikan.

Adapun tampuk kepemimpinan Kepala Sekolah MI Ma’arif

Glagahombo dari awal berdirinya hingga sekarang adalah:

1. Bapak Khalimi (1970 – 1975)

2. Bapak Muhammad Badri (1975 – 1993)

3. Bapak Achmad H.W (1993 – 2000)

4. Bapak Dalrodji (2000 – sekarang)

Yang menjabat sebagai Kepala Sekolah pada Tahun Pelajaran

2004/2005 adalah Bapak Dalrodji dengan Wakil Kepala Sekolah adalah Bapak

A. Rofi’i. Hingga saat ini Status MI Ma’arif Glagahombo adalah diakui.

Struktur Organisasi

Dalam suatu lembaga apa saja, sistem kepemimpinan merupakan persyaratan mutlak yang sangat diperlukan demi tercapainya koordinasi yang baik antara pemimpin dan para bawahannya. Organisasi bisa disebut juga dengan tempat atau wadah penyelenggaraan suatu kerjasama dalam mencapai tujuan tertentu.

Sudah menjadi syarat bahwa setiap lembaga pendidikan mempunyai struktur organisasi dan personalia untuk mengatur berlangsungnya aktivitas lembaga tersebut. Demikian pula dengan lembaga pendidikan Islam yaitu MI Ma’arif Glagahombo dalam meningkatkan kualitas pendidikannya, madrasah tersebut selalu menyelenggarakan koordinasi antara Kepala Sekolah, Guru, Siswa dan pihak-piahak lain secara teratur dan sistematis.

Pihak lain yang sangat berperan penting terhadap terselengaranya kegiatan pembelajaran di madrasah tersebut adalah para pengurusan MI Ma’arif Glagahombo, adapun susunannya adalah sebagai berikut:

TABEL I

Susunan Pengurus MI Ma’arif Glagahombo, Sucen, Salam, Magelang

I. Pelindung : - R.H. Hartono BCHK

l

Page 51: Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Prestasi Siswa d (1)

- K.H. Muhyidin

- K.H. Habibulloh

II. Ketua : - K.H. Nur Hadi

- Lamidi

- Basuki B.A

III. Sekretaris : - Maryuki

- A. Rofi’I

IV. Bendahara : - Hanarto

- Zabidi

V. Anggota : - Damanhuri

- Sumardi

- Hardi

- Samani

VI. Pemb. Umum : - Dalrodji

- Zubaidi

- Munir48

MI Ma’arif Glagahombo juga mempunyai suatu keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang saling menjalin kerjasama dengan baik dalam meraih suatu tujuan tertentu. Maksudnya adalah bahwa MI Ma’arif Glagahombo juga mempunyai jalinan koordinasi antara Kepala Sekolah, Guru, Sisiwa maupun dengan komponen lainnya dalam suatu wadah yang disebut organisasi.

Adapun struktur organisasi di MI Ma’arif Glagahombo pada Tahun Ajaran 2004 / 2005 adalah sebagai berikut : 49

TABEL II

STRUKTUR ORGANISASI MI MA’ARIF GLAGAHOMBO

MIMA Depag RI

Bag. Dikdasmen Siswa Islam

48 Ibid.49 Ibid.

li

Page 52: Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Prestasi Siswa d (1)

Pengurus Yayasan

1. K.H. Nur Hadi

2. Drs. Asnawi

Guru Bid. Studi Ag. Kepala Madrasah Pembina Organisasi

Jamal Dalrodji Dalrodji

Seksi Ibadah NIP. 150 142 728 Seksi Waskat

Guru Kls. I Wakil Kep. Madrasah Guru Kls. IV

Sri Hajar Musyarofah A. Rofi’I Achyadi

Seksi Sos. Adm. Seksi Perlengkapan Seksi Usaha

Guru Kls. II Guru Kls. III Guru Kls. V

Masriatun Nafi’ah Jamal Istik Malikhatun

Seksi Perlengkapan Seksi Humas seksi Humas

Sunartin Marjonet Guru Kls. VI

Seksi Olah Raga Seksi Keuangan A. Rofi’I

Seksi Pramuka Seksi Kesenian Pembina SKJ

Suwitaningrum Arni Suprihatin 1. Sunartin

2. Istik Malikhatun

ANGGOTA MASYARAKAT

lii

Page 53: Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Prestasi Siswa d (1)

Keterangan tugas dari masing-masing komponen di atas adalah :50

1. Kepala Madrasah bertugas:

a. Sebagai Pemimpin (leader) yaitu harus mampu memberikan petunjuk dan pengawasan,

meningkatkan kemampuan tenaga kependidikan, membuka komunikasi dua arah, dan mendelegasikan

tugas.

b. Sebagai Manajer yaitu merencanakan, mengorganisasi, menggerakkan, mengkoordinasi dan

mengendalikan segala kegiatan yang berada di bawah tanggung jawabnya.

c. Sebagai Administrator yaitu harus mampu mengelola administrasi kurikulum, administrasi peserta

didik, administrasi personalia, administrasi, sarana prasarana, administrasi kearsipan dan administrasi

keuangan.

d. Sebagai Supervisor yaitu harus mampu melakukan pengawasan dengan baik yaitu melalui teknik

individu maupun tenik kelompok.

2. Wakil Kepala Madrasah bertugas:

Mengadakan koordinasi dengan Kepala Sekolah dan mempunyai kewajiban yang sama dalam menjalankan tugas jika Kepala Sekolah berhalangan.

3. Seksi Ibadah bertugas:

a. Menyelenggarakan Kurban

b. Panitia zakat

c. Melaksanakan kegiatan Mujahadah dengan wali murid

d. Mengkoordinir siswa untuk shalat Dhuhur berjamaah

4. Seksi Waskat (Kepengawasan Melekat) bertugas:

a. Pengadaan supervisi terhadap guru dalam mengajar di kelas.

b. Mengadakan kerjasama dengan penilik sekolah

5. Seksi Sosial Administrasi bertugas:

a. Memasukkan nomor induk siswa baru.

b. Mencatat keluar masuknya siswa.

c. Membuat laporan bulanan.

d. Memasukkan nilai ke buku induk.

6. Seksi Perlengkapan bertugas:

a. Membuat daftar inventaris

b. Pengadaan kebutuhan madrasah yang bersifat fisik

7. Seksi Usaha bertugas:

a. Penggalangan dana

b. Mencari donatur

c. Membuat proposal untuk mencari dana.

50 Wawancara dengan Kepala sekolah pada tanggal 1 Maret 2005

liii

Page 54: Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Prestasi Siswa d (1)

8. Seksi Humas (Hubungan Masyarakat) bertugas:

a. Kerjasama dengan wali murid dan masyarakat.

b. Kerjasama dengan yayasan dan instansi lain.

c. Penyelengaraan peringatan hari-hari besar agama.

9. Seksi Olah Raga:

a. Mencetak kader-kader pemain.

b. Mengurusi berbagai kegiatan yang berkaitan dengan kegiatan olah raga.

10. Seksi Keuangan:

Mengelola administrasi keuangan sekolah

11. Seksi Pramuka:

Mengurusi kegiatan kepramukaan yang diselenggarakan di madrasah maupun di luar madrasah.

12. Seksi Kesenian:

a. Melatih kesenian siswa

b. Mengikutsertakan siswa dalam perlombaan-perlombaan kesenian

13. Pembina SKJ (Senam Kesehatan Jasmani) bertugas:

a. Melaksanakan kegiatan SKJ secara masal dan dilakukan seminggu sekali.

b. Mengikuti perlombaan SKJ

c. Membina budaya hidup sehat di lingkungan sekolah dengan berolah raga.

14. Guru Kelas

a. Menulis daftar nama siswa.

b. Menyusun daftar nilai.

c. Menyusun rencana pembelajaran.

d. Sebagai bimbingan dan konseling.

e. Menyusun jadwal pelajaran.

f. Membuat program pengajaran.

Organisasi lain yang ada di MI Ma’arif Glagahombo ini antara lain yaitu organisasi UKS (Usaha Kesehatan Sekolah). Yang mana organisasi ini bertujuan untuk mendidik siswa dalam hal pembentukan jiwa sosial dibidang kesehatan. Siswa yang diberi tugas sebagai dokter kecil diharapkan dapat menjadi tauladan bagi siswa yang lainnya dalam hal kebersihan, ketertiban, dan kegiatan kemanusiaan.

Kegiatan UKS Di MI Ma’arif Glagahombo secara administratif telah berjalan dengan baik begitu juga pelaksanaan di lapangan. Hal ini disebabkan telah terbentuknya sistim kepengurusan UKS yang telah berjalan. Untuk mengetahui pengurus UKS MI Ma’arif Glagahombo adalah sebagai berikut:51

TABEL III

STRUKTUR PENGURUS UKS

PelindungKepala Sekolah Bp. Dalrodji

51 Dokumentasi, op. cit.

liv

Page 55: Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Prestasi Siswa d (1)

Bendahara: Ketua: Sekretaris:

1. Ibu Sunartin 1. Bp. A. Rofi’i 1. Ibu Masriatunnafi’ah

2. Ibu Arni Suprihatin 2. Bp. Marjonet 2. Ibu Sri Hajar Musyarofah

Penasehat: Seksi: Perlengkapan:

1. Bp. K.H Nur Hadi 1. Guru UKS 1. Dokter Kecil

2. Bp. Marzuki 2. Bp. Jamal 2. Ibu Istik Malikhatun

3. Bp. Achyadi 3. Ibu Suwitaningrum

Penaggung Jawab:

1. Semua Guru MI

2. Dokter Kecil

3. Pengurus sekolahDengan adanya kerja sama yang baik antar pangurus dan pelaksana di lapangan, maka UKS di MI Ma’arif Glagahombo dipercaya sebagai panitia pelaksanaan pelatihan dokter kecil se-Yayasan Ma’arif. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh MI dan Madrasah Diniyah yang berada di bawah yayasan Ma’arif.

Kurikulum

Kurikulum yang dipakai oleh MI Ma’arif Glagahombo adalah

Kurikulum 1994 yang sudah disesuaikan, dan dengan memakai sistem

semester. Sesuai dengan Surat Edaran Direktur Jendral Kelembagaan Agama

Islam Depertemen Agama Nomor : DT.II./PP.01/ED/38/02 yang dikeluarkan

pada bulan Agustus tahun 2002, tentang perubahan sistem catur wulan

menjadi semester di lingkungan Lembaga Pendidikan Agama Islam, maka

terhitung mulai tahun pelajaran 2002/2003, pembelajaran di MI, MTs, MA,

dan MAK yang menggunakan sistem catur wulan diubah menjadi sistem

semester. Ketentuan mengenai perubahan ini mengacu kepada Keputusan

Menteri Pendidikan Nasional Nomor: 084/2002.

Dengan berlakunya Keputusan Menteri Pendidikan Nasional dan

dikeluarkannya Surat Edaran Direktur Jendral Kelembagaan Agama Islam

lv

Page 56: Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Prestasi Siswa d (1)

Depertemen Agama tersebut di atas, maka mengenai catur wulan dan

kurikulum 1994 tidak berlaku lagi.

Seiring dengan perubahan tersebut khususnya untuk memudahkan para guru MI untuk melaksanakan proses pembelajaran, maka para guru MIN dan MIS se Jawa Tengah telah melakukan penyelarasan Garis-Garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Kurikulum MI.52

Dari buku Penyesuaian Materi Kurikulum 1994 yang berdasarkan Sistem Semester tersebut terdapat beberapa mata pelajaran yang pokok. Adapun Mata Pelajaran yang terdapat di MI Ma’arif Glagahombo adalah:

1. Alqur’an Hadits

2. Akidah Akhlaq

3. Fiqih

4. Sejarah Kebudayaan Islam

5. Bahasa Arab

6. PPKn

7. Bahasa Indonesia

8. Matematika

9. Ilmu Pengetahuan Alam

10. Ilmu Pengetahuan Sosial

11. Bahasa Daerah

12. Bahasa Inggris

13. Baca Tulis Al Qur’an

Mata Pelajaran yang termasuk Muatan Lokal, adalah:1. Bahasa Daerah

2. Bahasa Inggris

3. Baca Tulis Al Qur’an

52 Dokumentasi, diambil dari Buku Penyesuaian Materi Kurikulum 1994 Berdasarkan Sistem Semester, pada tanggal 9 Maret 2005

lvi

Page 57: Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Prestasi Siswa d (1)

Keadaan Guru dan Siswa

Guru

Jumlah tenaga pengajar (guru) MI Ma’arif Glagahombo Tahun

Ajaran 2004/2005 adalah sebanyak 10 orang, dengan perincian empat guru

laki-laki dan enam guru perempuan. Dari kesepuluh tenaga pengajar

tersebut 4 orang merupakan Guru Tetap (GT) dan 6 orang Guru Tidak

Tetap (GTT). Untuk melihat gambaran secara jelas mengenai keadaan

guru MI Ma’arif Glagahombo dapat melihat pada tabel berikut ini:53

TABEL IV

Daftar Personal Guru MI Ma’arif Glagahombo

Tahun Ajaran 2004 / 2005

N

o

Nama Jabatan Status

Kepegawaian

Gol

./

Rua

ng

Ijaza

h

Terakhir

Mulai

Mengajar

1

.

Dalrodji Kepala

Sekolah

PNS III

B

D II 1989

2

.

A. Rofi’I Guru PNS III

B

D II 1986

3

.

Djamal Guru PNS III

B

D II 1986

4

.

Achyadi Guru PNS III

B

D II 2001

53 Dokumentasi data statistik, op.cit.

lvii

Page 58: Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Prestasi Siswa d (1)

5

.

Marjonet Guru GTT - PGA 1986

6

.

Masriatunafi’ah, A.

Md

Guru GTT - D III 1996

7

.

Sri Hajar

Musyarofah

Guru GTT - D II 2001

8

.

Istik Malikhatun,

S. Fi

Guru GTT - S 1 2001

9

.

Suwitaningrum Guru GTT - MA

N

2004

1

0.

Arni Suprihatin, A.

Md

Guru GTT - D III 2004

Siswa

Jumlah keseluruhan siswa MI Ma’arif Glagahombo pada Tahun

Pelajaran 2004 / 2005 adalah sebanyak 122 siswa, dengan perincian 67

siswa laki-laki dan 55 siswa perempuan. Untuk melihat gambaran

peningkatan secara jelas mengenai keadaan siswa MI Ma’arif Glagahombo

dapat melihat pada tabel berikut ini:54

TABEL V

KEADAAN SISWA MI MA’ARIF GLAGAHOMBO

DARI TAHUN 2000-2005

54 Ibid.

lviii

Page 59: Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Prestasi Siswa d (1)

N

o

Tahu

n Ajaran

Kls. I Kls.

II

Kls.

III

Kls.

IV

Kls.

V

Kls.

VI

Jumlah

L P L P L P L P L P L P L P L

+P

1

.

2000/

2001

1

4

1

1

1

0

1

1

1

3

5 1

1

2 6 8 1

1

9 6

5

4

8

1

13

2

.

2001/

2002

1

4

8 1

2

1

0

1

1

9 1

2

9 6 8 9 8 6

5

4

4

1

09

3

.

2002/

2003

1

0

4 1

3

8 1

5

1

1

9 1

0

1

2

9 9 - 6

8

4

2

1

10

4

.

2003/

2004

1

3

1

2

1

1

5 1

7

7 1

1

1

2

8 1

8

1

3

8 7

3

5

4

1

27

5

.

2004/

2005

8 4 1

6

1

4

1

1

9 1

4

7 1

1

1

1

7 1

0

6

7

5

5

1

22

Kemudian untuk mengetahui keadaan kelulusan siswa MI Ma’arif

Glagahombo lima tahun terakhir yaitu mulai tahun 200-2004, maka

penulis sajikan tabel di bawah ini.55

55 Dokumentasi, diambil dari data dinding kantor MI Ma’arif Glagahombo, pada tanggal 3 Maret 2005

lix

Page 60: Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Prestasi Siswa d (1)

TABEL VI

Prosentase Kelulusan Siswa Dari Tahun 2000 – 2004

% Tahun

2000 2001 2002 2003 2004

100

90

80

70

60

50

40

30

20

10

100 % 100 % 100 % 100 % 100 %

Selain dari prestasi kelulusan siswa dari tahun 2000-2005 diatas,

yang menyatakan bahwa selama 5 tahun terakhir angka kelulusan siswa

MI Ma’arif mencapai 100%, juga ada beberapa prestasi lain baik itu yang

bersifat akademik maupun non akademik

Beberapa prestasi yang telah diraih oleh siswa MI Ma’arif

Glagahombo tersebut berbentuk Piagam Atau Piala. Adapun jumlah Piala

lx

Page 61: Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Prestasi Siswa d (1)

yang dimiliki oleh MI Ma’arif Glagahombo adalah sejumlah 20 buah

dengan berbagai kejuaraan antara lain:56

1. Juara III Deklamasi se-Kabupaten Magelang dalam memperingati hari

Dep.Ag ke 40 pada tahun 1984 dengan jumlah peserta 42 orang.

2. Juara III Deklamasi se-Kecamatan Salam pada tahun 1986 dengan

jumlah peserta 26 orang.

3. Juara II MTQ Putra se-Kabupaten Magelang pada Hari Pendidikan

Nasional tahun 1995 dengan jumlah peserta 42 orang.

4. Juara III Tilawah Putra dalam MTQ Pelajar se-Wilayah Kedu (Jawa

Tengah) pada tahun 1996 dengan jumlah peserta 58 orang.

5. Juara III Tartil Putri Dalam Festival TPQ se-Wilayah Kedu (Jawa

Tengah) pada tahun 1997 dengan jumlah peserta 58 orang.

6. Juara II Tilawah Putra se-Kabupaten Magelang pada tahun 1997

dengan jumlah peserta 42 orang.

7. Juara III Regu Pramuka Tergiat se-Kecamatan Salam pada tahun 2000

dengan jumlah peserta 13 Regu.

8. Juara III Regu Tergiat Putri dalam Jambore se-Kecamatan Salam pada

tahun 2000 dengan jumlah peserta 13 Regu.

9. Juara II Pramuka Putri dalam HUT Pramuka se-Kecamatan Salam

pada tahun 2000 dengan jumlah peserta 13 Regu.

10. Juara II Tilawah dan Murrotal Putra se-Kabupaten Magelang pada

tahun 2000 dengan jumlah peserta 42 orang.

56 Ibid.

lxi

Page 62: Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Prestasi Siswa d (1)

11. Juara III Putra Guru Wiyata Bakti SD/Mi se-Kecamatan Salam pada

tahun 2000 dengan jumlah peserta 13 Tim.

12. Juara III Putri Guru Wiyata Bakti SD/MI se- Kecamatan Salam pada

tahun 2000 dengan jumlah peserta 13 Tim.

13. Juara I SKJ se-Kabupaten Magelang pada tahun 2001 dengan jumlah

peserta 21 Tim.

14. Juara I Tilawah Putri dalam MTQ antar pelajar se-Kabupaten

Magelang pada tahun 2002 dengan jumlah peserta 42 orang.

15. Juara I Tilawah Putra PORSENI se-Kabupaten Magelang pada tahun

2002 dengan jumlah peserta 42 orang.

16. Juara I Putra PORSENI se-Kabupaten Magelang pada tahun 2002

dengan jumlah peserta 42 orang.

17. Juara I Putri PORSENI se-Kabupaten Magelang pada tahun 2002

dengan jumlah peserta 42 orang.

18. Juara I Tilawah Putri se-Kabupaten Magelang pada tahun 2004 dengan

jumlah peserta 42 orang.

19. Terbaik II Tahfidz Gol 1 Juz dan Tilawah Putri se-Propinsi Jawa

Tengah pada tahun 2004 dengan jumlah peserta 58 orang.

20. Juara II dalam memperingati HUT Dep.Ag. ke 59 pada tahun 2005.

Sarana Dan Prasarana

Yang di maksud dengan sarana dan prasarana dalam skripsi ini

adalah segala sesuatu yang berbentuk benda atau alat yang ikut

lxii

Page 63: Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Prestasi Siswa d (1)

menunjang terselenggaranya kegiatan pembelajaran, seperti: gedung,

alat-alat pembelajaran, alat-alat kantor dan segala isinya yang berada di

lingkungan sekolah.

Pengertian sarana dan prasarana menurut E. Mulyasa dalam

bukunya yang berjudul Manajemen Berbasis Sekolah adalah sebagai

berikut:

Sarana pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan secara langsung dipergunakan dan menunjang proses pendidikan,

khususnya proses belajar mengajar, seperti gedung, ruang kelas, meja kursi, serta alat-alat dan media pengajaran. Adapun yang dimaksud dengan prasarana pendidikan adalah fasilitas yang

secara tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan atau pengajaran, seperti halaman, kebun, tanaman sekolah, jalan

menuju sekolah, tetapi jika dimanfaatkan secara langsung untuk proses belajar mengajar, seperti tanaman sekolah untuk

pengajaran biologi, halaman sekolah sekaligus lapangan olah raga, komponen tersebut merupakan sarana pendidikan.57

Sarana dan prasarana yang dimiliki MI Ma’arif Glagahombo

adalah sebagai berikut:

1. Gedung

b. 6 lokal : Untuk ruang belajar

c. 1 lokal : Untuk ruang kepala sekolah, guru, tamu dan UKS.

d. 1 Lokal : Untuk gudang dan perpustakaan.

Karena letak madrasah ini berdekatan dengan masjid maka

untuk ruang kamar kecil menumpang di lokasi masjid.

Adapun denah gedung MI Ma’arif Glagahombo adalah

sebagai berikut:

57 E. Mulyasa. op.cit. hal. 49

lxiii

Page 64: Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Prestasi Siswa d (1)

DENAH GEDUNG MI MA’ARIF GLAGAHOMBO

Lantai 1

5 6 7 3 4

2 1

Lantai 2

11 10 9 8

Keterangan:

1. Ruang Kepala Sekolah

2. Ruang Tamu

3. Ruang Guru

4. Ruang UKS

5. Ruang Kelas I

6. Ruang Kelas II

7. Ruang Kelas III

8. Ruang Kelas IV

9. Ruang Kelas V

10. 10.Ruang Kelas VI

11. Gudang dan Perpustakaan

lxiv

Page 65: Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Prestasi Siswa d (1)

Kemudian beberapa inventaris yang dimiliki oleh MI Ma’arif

Glagahombo dijelaskan dalam tabel di bawah ini:58

TABEL VII

Data Inventaris Yang Dimiliki MI Ma’arif Glagahombo

No. Nama

Barang

Asal Dari Jumlah

Yayasan BP3 PPA PDK

1. Meja Guru 3 3 - - 6

2. Meja

Murid

- - - 50 50

3. Kursi Guru - 15 - - 15

4. Kursi

murid

- 20 - 80 100

5. Papan

Tulis

- 2 - 5 7

6. Meja

Kantor

- 1 - 1 2

7. Kursi

Kantor

- 5 - 10 15

8. Bank Data - 1 - 2 3

9. Timbangan - - - 1 1

10 Almari 1 3 - 4 8

58 Dokumentasi, diambil dari data dinding kantor MI Ma’arif Glagahombo, pada tanggal 4 Maret 2005

lxv

Page 66: Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Prestasi Siswa d (1)

11. Jam

Dinding

1 5 - - 6

12. Meja

Tamu

- - - 1 1

13. Rak Buku - 2 - - 2

2. Alat-alat UKS

Beberapa peralatan atau perlengkapan UKS yang dimiliki oleh MI

Ma’arif Glagahombo adalah meliputi:59

1. Kotak PPPK : 1 buah

2. Termometer : 1 buah

3. Pembalut Luka : 1 pak

4. Plester : 1 pak

5. Rivanol : 1 botol

6. Obat-obatan : Berbagai macam obat

7. tempat tidur : 1 buah

12. Alat-alat Olah Raga

Berbagai macam alat olah raga yang dimiliki oleh MI Ma’arif

Glagahombo adalah sebagai berikut:60

1. Kaos dan Celana TIM : 7 stel

2. Bola Sepak : 1 buah

59 Observasi dan wawancara dengan para guru, pada tanggal 4 Maret 200560 Ibid.

lxvi

Page 67: Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Prestasi Siswa d (1)

3. Bola Tenis : 12 buah

4. Pemukul Bola : 4 buah

5. Net Voli : 1 buah

6. Net Tenis Meja : 1 buah

7. Tiang Lompat tinggi : 2 buah

8. Stop Watch : 1 buah

9. Nomor Punggung : 25 buah

10. Media Senam : 3 buah Tape

BAB III

UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PRESTASI

SISWA DI MI MA’ARIF GLAGAHOMBO, SUCEN, SALAM,

MAGELANG

A. Kinerja Kepala Sekolah Dalam Mengelola Pendidikan.

Kepala Sekolah merupakan pemimpin pendidikan yang direkrut

sekolah untuk mengelola segala kegiatan di sekolah sesuai dengan kebijakan

yang ditetapkan. Secara teoritis istilah “kepala” mempunyai pengertian yang

tidak sama dengan “pemimpin”, namun dalam prakteknya keduanya dipahami

dalam makna yang identik. Sebagaimana kita ketahui bahwa kepala lebih

menonjol faktor kekuasaannya, sedangkan pemimpin lebih menonjol

kewibawaannya.

lxvii

Page 68: Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Prestasi Siswa d (1)

Untuk mendapatkan informasi mengenai kinerja kepala sekolah adalah

dengan melihat fungsi kepala sekolah tersebut. Maka dapat diidentifikasi

bagaimana kepala sekolah yang profesional.

1. Karakteristik Kepala Sekolah Profesional.

Kepala sekolah merupakan profil sentral sebagai pemimpin dalam

dunia pendidikan. Kepala sekolah tidak hanya sekedar sebagai kepala yang

selalu berhak menonjolkan kekuasaannya saja, akan tetapi lebih

diutamakan fungsinya sebagai pemimpin. Lembaga pendidikan senantiasa

mendambakan profil pemimpin yang ideal dan dapat dijadikan contoh bagi

kelompok yang dipimpinnya, dikarenakan dunia yang dipimpin adalah

dunia pendidikan. Maka kepala sekolah harus mampu menjadi contoh bagi

para tenaga kependidikan yang ada di sekolahnya.

Disamping itu, kepala sekolah juga berperan penting dalam

meningkatkan prestasi siswa. Berkenaan dengan hal ini kepala sekolah

harus mampu menjadi pemimpin yang dapat memberi contoh dalam

memotivasi peserta didik untuk meningkatkan rasa cinta terhadap ilmu

pengetahuan.

Berdasarkan uraian singkat di atas, maka dapat dijelaskan

karakteristik kepala sekolah profesional, antara lain adalah sebagai berikut:

a. Sabar dan penuh pengertian.

b. Mampu menjadi tauladan.

c. Mampu menjadi pendorong/motivator.

d. Menguasai Visi.

lxviii

Page 69: Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Prestasi Siswa d (1)

Visi adalah daya pandang yang mendalam tentang mutu terpadu bagi

lembaganya maupun bagi tenaga kependidikan dan peserta didik yang

ada disekolah.

e. Mempunyai komitmen yang jelas pada proses peningkatan

kualitas.

f. Mengkomunikasikan pesan yang berkaitan dengan kualitas.

g. Menjamin kebutuhan peserta didik sebagai perhatian kegiatan dan

kebijakan lembaga/sekolah.

h. Meyakinkan terhadap para pelanggan (peserta didik, orang tua, dan

masyarakat), bahwa terdapat “channel” cocok untuk menyampaikan

harapan dan keinginannya.

i. Pemimpin mendukung pengembangan tenaga kependidikan.

j. Tidak menyalahkan pihak lain jika ada masalah yang muncul tanpa

dilandasi bukti yang kuat.

k. Pemimpin melakukan inovasi terhadap sekolah.

l. Menjamin struktur organisasi yang menggambarkan tangung jawab

yang jelas.

m. Mengembangkan komitmen untuk mencoba menghilangkan setiap

penghalang, baik yang bersifat organisasional maupun budaya.

n. Membangun tim kerja yang efektif.

o. Mengembangkan mekanisme yang cocok untuk melakukan

monitoring dan evaluasi.61

61 E. Mulyasa. Op.cit, hal. 86

lxix

Page 70: Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Prestasi Siswa d (1)

Demikian juga karakteristik yang seharusnya dimiliki oleh kepala

sekolah MI Ma’arif Glagahombo, dimana Madrasah ini merupakan

lembaga pendidikan Islam tingkat dasar yang sangat berperan dalam

mencetak pribadi siswa. Tauladan, sikap sabar dan penuh pengertian dari

seorang pemimpin pendidikan akan dibaca oleh siswa dan akan ditransfer

dalam prilakunya.

Fenomena yang penulis temui di MI Ma’arif Glagahombo

menggambarkan tentang profil kepala sekolah sebagai sosok yang disegani

karena kewibawaanya di mata siswa. Kewibawaan ini bukan karena

perasaan takut siswa terhadap kepala sekolah, tapi kedekatan kepala

sekolah dengan siswa dalam berbagai kegiatan ynag berhubungan dengan

siswa. Contohnya dalam kegiatan perlombaan-perlombaan, les, kegiatan

ekstra kurikuler, dimana kepala sekolah senantiasa ikut ambil peran dalam

kegiatan tersebut.62

Begitu juga kegiatan yang berkenaan dengan siswa bermasalah, hal

tersebut biasanya dalam taraf permasalahan yang cukup berat selalu

dilakukan oleh kepala sekolah. Contohnya saja dispensasi bagi salah satu

siswa yang sangat lemah bahkan tidak naik kelas sampai beberapa kali.

Dalam hal ini kepala sekolah masih memberikan kesempatan pada siswa

tersebut untuk mengikuti kegiatan pembelajaran di MI Ma’araif

Glgahombo. Sikap kepala sekolah tersebut menjadikan rasa segan bagi

62 Observasi dan wawancara dengan guru MI Ma’arif Glagahombo pada tanggal 7 maret 2005.

lxx

Page 71: Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Prestasi Siswa d (1)

siswa yang bersangkutan dan munculnya kewibawaan tersendiri karena

kebijakan yang ditetapkannya.63

Pada umumnya siswa banyak berpendapat mereka takut kepada

kepala sekolah karena ketertiban dan kedisiplinan waktu belajar yang

sering dipantaunya. Dalam pengamatan penulis keadaan siswa yang

gaduh, tidak tertib saat jam masuk kelas akan secepatnya berubah tertib

bila mereka melihat kehadiran kapala sekolah meskipun dari jauh.

Kepala sekolah MI Ma’arif Glagahombo, dalam beberapa hal

seperti kegiatan ekstra kurikuler telah memberikan motivator kepada para

guru dan siswa. Contoh motivator yang diberikan oleh kepala sekolah

adalah dalam bentuk partisipasi langsung dalam kegiatan ekstra. Kegiatan

ini diikuti pula oleh beberapa guru yang ditugaskan untuk membina siswa.

Dalam hal ini partisipasi kepala sekolah dalam kaitannya dengan kegiatan

ekstra kurikuler sekolah adalah sebagai motivator bagi guru. Kepala

sekolah juga memberikan contoh bagi para siswa dan guru akan

pentingnya membangun tim kerja yang efektif.

Kegiatan ekstra kurikuler yang sedang berlangsung di MI Ma’arif

Glagahombo saat ini adalah kepramukaan. Disamping itu ada kegiatan

ekstra kurikuler lainya yaitu les mata pelajaran untuk siswa kelas VI.64

Peningkatan prestasi dalam hal ekstra kurikuler telah dikoordinasikan

dengan baik dengan membentuk tim guru pembina latihan kepramukaan

63 Observasi di MI Ma’arif Glagahombo tentang keadaan siswa MI tersebut dan sikapnya terhadap kepala sekolah.

64 Wawancara dengan Kepala Sekolah pada tanggal 7 maret 2005.

lxxi

Page 72: Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Prestasi Siswa d (1)

pada sore hari. Dalam hal kegiatan les mata pelajaran, kepala sekolah juga

berpartisipasi langsung dalam kegiatan tersebut.

Kegiatan les merupakan upaya awal guru mempersiapkan peserta

didik dalam peningkatan kegiatan pembelajaran. Kegiatan les merupakan

bukti dan komitmen kepala sekolah dalam proses peningkatan kualitas

pendidikan. Namun aktifitas kegiatan pembelajaran di MI Ma’arif

Glagahombo tidak akan berjalan dengan baik tanpa ditunjang oleh sarana

dan prasarana sekolah.

Kelengkapan sarana dan prasarana pendidikan yang prinsipil telah

berusaha dipenuhi oleh kepala sekolah MI Ma’arif Glagahombo.

Sebagaimana pada umumnya MI swasta, yang berusaha secara seadanya

dalam mencukupi kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan. Pada

umumnya untuk sarana yang berhubungan dengan buku pegangan guru

(buku penunjang), biasanya para guru di MI Ma’arif Glagahombo

mengusulkan kepada kepala sekolah untuk mengadakan buku tersebut.

2. Kepala Sekolah Sebagai Leader.

Kepala sekolah sebagai leader harus mampu memberikan petunjuk

dan pengawasan, meningkatkan kemampuan tenaga kependidikan,

membuka komunikasi dua arah, dan mendelegasikan tugas.65 Kepribadian

kepala sekolah sebagai leader akan tercermin dalam sifat-sifat jujur,

percaya diri, tangung jawab, berani mengambil resiko dan keputusan,

berjiwa besar, emosi stabil dan mampu menjadi teladan.66

65 E Mulyasa, op.cit.66 Ibid

lxxii

Page 73: Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Prestasi Siswa d (1)

Dalam implementasinya, Kepala sekolah sebagai leader dapat di

analisis dari tiga sifat kepemimpinannya yakni demokratis, otoriter dan

Laissez faire. Ketiga sifat tersebut sering dimiliki secara bersamaan oleh

seorang leader, sehingga dalam melaksanakan kepemimpinannya, sifat-

sifat tersebut muncul secara situasional. Oleh karena itu kepala sekolah

sebagai leader mungkin bersifat demokratis, dan laissez faire.

Berikut ini akan dikemukakan satu persatu gaya-gaya

kepemimpinan tersebut di atas:

a. Gaya kepemimpinan otokratis.

Pemimpin yang bergaya otokratis ini memegang kekuasaan

mutlak. Semua kebijakan/policy ditetapkan oleh pemimpin itu sendiri,

langkah-langkah aktivitas ditentukan oleh pemimpin satu persatu yang

dilakukan tanpa musyawarah dengan orang yang dipimpin.

Hubungan sosial dalam sistem kepemimpinan otokratis sangat

kaku dan bersifat formal. Pelimpahan wewenang tidak pernah

diberikan, yang diminta adalah tanggung jawab dari orang yang

dipimpin. Banyak akibat negatif, jika kepemimpinan otokratis ini

dijalankan, diantaranya adalah:67

1) Perasaan takut dan ketegangan.

2) Tidak berkembangnya kreatifitas orang yang dipimpin.

3) Timbul sifat apatis, yaitu menunggu perintah baru bekerja.

67 U. Husna Asmara, Pengantar Kepemimpinan Pendidikan, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1985), hal. 36.

lxxiii

Page 74: Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Prestasi Siswa d (1)

4) Kegiatan yang berlangsung adalah kegiatan teknis dan rutin

sifatnya statis karena mengulangi sesuatu yang sudah benar.

b. Gaya kepemimpinan Laissez faire

Pada kepemimpinan ini pemimpin memberikan kebebasan

yang seluas-luasnya kepada setiap orang yang dipimpin. Mereka

mengambil kepuasan-kepuasan, menerapkan prosedur dan aktifitas

kerja. Semua kebijaksanaan, metode dan sebagainya menjadi hak yang

sepenuhnya dari orang yang dipimpin.

Pemimpin dengan gaya ini berpendapat bahwa tugasnya adalah

menjaga dan menjamin kebebasan tersebut serta menyediakan segala

kebutuhan dan fasilitas yang dibutuhkan organisasi, atau orang yang

dipimpinnya guna menyelenggarakan organisasinya. Suasana kerja

seperti ini dapat menimbulkan hal yang negatif diantaranya adalah:68

1) Timbulnya kekacauan dalam pelaksanaan tugas.

2) Timbulnya kesimpangsiuran kerja dan tugas.

3) Banyak ide-ide yang tidak terlaksana.

4) Hasil kerja sulit dicapai secara maksimal.

c. Gaya kepemimpinan demokratis

Gaya kepemimpinan demokratis merupakan gaya yang

mempertemukan prinsip dan prosedur yang sangat ekstrim itu, yaitu

kepemimpinan otokratis dan laissez faire. Kepemimpinan demokratis

memanfaaatkan peran aktifitas dari orang yang dipimpin dan

keputusan penting selalu disesuaikan dengan tuntutan kelompok. 68 Ibid.

lxxiv

Page 75: Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Prestasi Siswa d (1)

Kegiatan musyawarah merupakan langkah penting dalam

menyelesaikan berbagai problem dalam pendidikan. Begitu juga dalam

hal pengambilan keputusan, kepemimpinan ini menjadikan

keterlibatan pimpinan dalam berbagai kegiatan.

Gaya kepemimpinan di MI Ma’arif Glagahombo cenderung

pada dua gaya kepemimpinan yaitu gaya kepemimpinan laissez faire

dan demokratis dengan aplikasi sebagai berikut:69

1) Kegiatan ekstra kurikuler yang berupa les melibatkan kepala

sekolah untuk berpartisipasi.

2) Kegiatan ekstra kurikuler kepramukaan dilaksanakan oleh guru

pembina yang sudah ditunjuk dalam musyawarah.

3) Pengadaan sarana seperti buku pegangan guru dibeli

bardasarkan permintaan guru berdasarkan kesepakatan kepala

sekolah.

4) Pengadaan prasarana seperti rak buku dikerjakan dengan

swadaya sekolah dan tenaga teknisnya adalah kepala sekolah MI

Ma’arif Glagahombo.

5) Adanya kebebasan bagi para guru untuk menentukan metode

dan sistem pembelajaran tanpa membuat rencana harian pelajaran

dengan catatan mereka kansekuen dalam menguasai bahan

pelajaran.

3. Kepala sekolah sebagai manajer pendidikan.

69 Wawancara dengan guru kelas V MI Ma’arif Glagahombo pada tanggal 7 Maret 2005.

lxxv

Page 76: Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Prestasi Siswa d (1)

Dalam rangka melakukan peran dan fungsinya sebagai manajer,

Kepala sekolah harus memiliki strategi yang tepat untuk memberdayakan

tenaga kependidikan melalui kerjasama atau kooperatif. Memberi

kesempatan kepada para tenaga kependidikan untuk meningkatkan

profesinya dan mendorong keterlibatan seluruh tenaga kependidikan

dalam berbagai kegiatan yang menunjang program sekolah.

Manajemen pada hakekatnya merupakan suatu proses

merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan, dan mengendalikan

usaha para anggota organisasi serta mendayagunakan seluruh sumber-

sumber daya organisasi dalam rangka mencapai tujuan yang telah

ditetapkan.

a. Perencanaan (Planning)

Perencanaan dapat diartikan sebagai persiapan yang teratur dari

setiap usaha untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam

setiap usaha atau pekerjaan, lebih-lebih yang melibatkan orang banyak,

perencanaan merupakan tahapan permulaan yang sangat penting.

Banyak tujuan yang tidak tercapai karena tidak adanya perencanaan

yang baik, sehingga perencanaan tidak hanya dilakukan pada awal

melakukan pekerjaan melainkan terus menerus dilakukan selama

proses kerja berlangsung.

Sebagai pemimpin pendidikan di MI Ma’arif Glagahombo,

kepala sekolah dalam mengelola pendidikan juga mempunyai berbagai

lxxvi

Page 77: Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Prestasi Siswa d (1)

kebijakan yang akan diterapkan. Hal inilah yang terrangkum dalam

suatu planing yang dilakukan oleh kepala sekolah

Selain dari pada itu perencanaan yang baik hendaknya

mengandung unsur-unsur sebagai berikut:70

1) Planning (perencanaan) yang dirumuskan secara jelas dan

dijabarkan secara operasional.

2) Policy yaitu cara atau kebijaksanaan untuk mencapai tujuan dalam

garis besarnya.

3) Prosedur pembagian tugas serta hubungannya antara anggota

kelompok masing-masing.

4) Progress (kemajuan) yaitu penetapan standard kemajuan yang

hendak dicapai.

5) Program yaitu langkah-langkah kegiatan untuk mencapai tujuan.

b. Pengorganisasian (Organizing)

Setelah perencanaan dilakukan maka perlu ditetapkan

pembagian tugas diantara orang yang terlibat agar masing-masing tahu

apa yang harus dikerjakan, inilah yang disebut dengan

pengorganisasian. Jadi pengorganisasian maksudnya adalah proses

pembagian tugas-tugas dan tanggung jawab serta wewenang sehingga

tercipta suatu organisasi yang dapat digerakkan sebagai suatu kesatuan

dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

70 Soewadji Lazaruth, Kepala Sekolah Dan Tanggung Jawabnya, (Yogyakarta: Kanisius, 1984), hal. 12

lxxvii

Page 78: Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Prestasi Siswa d (1)

Organisasi yang ada di MI Ma’arif Glagahombo juga sudah

berjalan cukup baik, hal ini di buktikan dengan solidnya berbagai

organisasi yang ada di Madrasah tersebut, sehingga dengan organisasi

itu akan tercipta koordinasi yang baik dalam mencapai tujuan yang

sama.

Di dalam pengorganisasian ada dua asas pokok yang harus

diperhatikan yaitu:71

1) Asas Koordinasi

Asas koordinasi adalah pengaturan dan pemeliharaan tata

hubungan agar tercipta tindakan yang sama dalam rangka

mencapai tujuan bersama. Agar koordinasi ini dapat berjalan

dengan baik maka diperlukan tiga syarat pokok, antara lain:

a) Adanya wewenang yang tertinggi, yang berfungsi sebagai

pemberi arah.

b) Adanya kesediaan bekerja sama antar anggota karena

merasa adanya tujuan bersama yang ingin dicapai.

c) Adanya filsafat serta keyakinan yang sama yang dihayati

semua anggota.

2) Asas Hirarki

Asas hirarki adalah suatu proses pewujudan koordinasi dalam

organisasi. Di dalam usaha itu akan terjadi suatu tingkatan tugas,

wewenang dan tangung jawab. Di dalam hirarki ini diperlukan

71 Ibid, hal. 13

lxxviii

Page 79: Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Prestasi Siswa d (1)

adanya kepemimpinan, pendelegasian wewenang dan pembatasan

tugas.

c. Penggerakan (Actuating)

Menurut George R. Terry actuating adalah tindakan untuk

mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk

mencapai sasaran-sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan

usaha-usaha organisasi.72

Usaha penggerakan ini berkaitan erat dengan usaha memberi

motivasi kepada anggota organisasi, jadi agar pemimpin atau kepala

sekolah mampu melaksanakan fungsi ini dengan baik maka dituntut

untuk mampu berkomunikasi, memiliki daya kreasi serta inisiatif yang

tinggi dan mampu mendorong semangat stafnya.

Kepala sekolah MI Ma’arif Glagahombo dalam memotivasi

bawahannya agar lebih semangat dan kreatif dalam kinerjanya,

biasanya kepala sekolah terjun langsung dan terlibat dengan kegiatan

tersebut. Sehingga dengan cara itulah akan tercipta koordinasi yang

baik dalam meningkatkan tujuan pendidikan yang salah satunya yaitu

dengan meningkatnya prestasi siswa.

d. Pengawasan (Controlling)

Kegiatan pengawasan dapat berbentuk pemeriksaan,

pengecekan, serta usaha pencegahan terhadap kesalahan yang mungkin

terjadi, sehingga bila terjadi panyimpangan dapat ditempuh usaha-

usaha perbaikan.72 Ibid, hal. 14

lxxix

Page 80: Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Prestasi Siswa d (1)

Jadi pengawasan mempunyai dua fungsi yaitu:

1) Membandingkan hasil yang telah dicapai dengan

rencana yang telah ditetapkan.

2) Mencatat semua hasil pengawasan untuk dijadikan

bahan pertimbangan dalam usaha perbaikan dan penyempurnaan.

Beberapa prinsip pengawasan yang juga harus diperhatikan adalah:73

1) Pengawasan harus bersifat menyeluruh.

Pengawasan harus meliputi seluruh aspek program: personel,

pelaksanaan program, material, hambatan-hambatan dan lain lain.

2) Pengawasan dilakukan oleh semua orang yang terlibat

dalam program.

Pengawasan bukan hanya dilakukan oleh pemimpin atau petugas-

petugas yang ditunjuk, tetapi semua petugas pelaksanaan program

mempunyai tanggung jawab melakukan pengawasan.

3) Pengawasan harus bersifat diagnostik

Pengawasan tidak bertujuan untuk mencari kesalahan-kesalahan

personel, tetapi untuk menemukan kelemahan-kelemahan atau

penyimpangan-penyimpangan program yang dapat menghambat

tercapainya tujuan. Dari penemuan ini kemudian dilakukan

perbaikan dan penyempurnaan.

Adapun program atau tujuan yang berkaitan dengan kinerja atau

tugas kepala sekolah sebagai menajer pendidikan adalah sebagai berikut :74

73 Ibid, hal. 1574 E. mulyasa, op.cit, hal. 103.

lxxx

Page 81: Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Prestasi Siswa d (1)

a. Memberdayakan tenaga kependidikan melalui

kerjasama/kooperatif. Hal ini dimaksudkan bahwa dalam peningkatan

proses tenaga kependidikan di sekolah. Kepala sekolah harus

mementingkan kerjasama dengan tenaga kependidikan dan pihak lain

yang terkait dalam melaksanakan setiap kegiatan.

b. Memberi kesempatan kepada para tenaga kependidikan, untuk

meningkatkan profesinya.

c. Mendorong keterlibatan seluruh tenaga kependidikan dalam

setiap kegiatan sekolah.

Berdasarkan peran kepala sekolah sebagai manajer pendidikan,

Maka di bawah ini akan penulis paparkan mengenai aktifitas sekolah MI

Ma’arif Glagahombo saat ini:75

a. Para guru di MI Ma’arif Glagahombo mengikuti kegiatan

Kelompok Kerja Guru (KKG) sebulan sekali yang bertempat di MI

induk di Kecamatan Salam yaitu di MIN Tirto.

b. Memberikan kesempatan kepada guru wiyata bakti untuk

mengikuti pendidikan lanjutan (DII).

c. Memberikan motivasi kepada guru yang telah lama berwiyata

bakti untuk mengikuti seleksi PNS.

d. Mengalokasikan dana sumbangan dari SPBU Kecamatan

Salam untuk beasiswa peserta didik, hal ini dapat meningkatkan

75 Observasi dan wawancara dengan Kepala Sekolah dan guru MI Ma’araif galagahombo pada tanggal 7 Maret 2005.

lxxxi

Page 82: Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Prestasi Siswa d (1)

motivasi terhadap siswa untuk meningkatkan aktifitas

pembelajarannya.

4. Kepala Sekolah Sebagai Administrator.

Sebagai administrasi pendidikan kepala sekolah secara spesifik

harus memiliki kemampuan untuk mengelola kurikulum, mengelola

administrasi peserta didik, mengelola administrasi personalia, mengelola

administrasi sarana dan prasarana, mengelola administrasi kearsipan dan

mengelola keuangan.

Kepala sekolah MI MA’arif Glagahombo sebagai administrator

pendidikan bertugas untuk mengelola kegiatan sekolah yang berkenaan

dengan hal-hal yang tersebut di atas dengan baik. Hal ini dapat

mengindikasikan bahwa adanya keahlian tertentu yang dapat menunjang

meningkatnya kinerja kepala sekolah. Adapun Kegiatan-kegiatan yang

terkait dengan kinerja kepala sekolah MI Ma’arif Glagahombo sebagai

administrator adalah:

a. Kemampuan mengelola kurikulum.

Kemampuan mengelola kurikulum diwujudkan dalam

penyusunan kelengkapan data administrasi pembelajaran, penyusunan

kelengkapan data administrasi bimbingan konseling, dan penyusunan

data kelengkapan administrasi kegiatan peserta didik di perpustakaan.

Kelengkapan data administrasi pembelajaran di MI Ma’arif

Glagahombo pada dasarnya telah ditunjang oleh adanya kurikulum.

Kurikulum yang digunakan oleh MI Ma’arif Glagahombo adalah

lxxxii

Page 83: Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Prestasi Siswa d (1)

kurikulum 1994 yang disesuaikan dengan sistem semester. Begitu juga

alokasi waktu pembelajaran telah menggunakan sistem jadwal

pembelajaran dan alokasi waktu serta penentuan alat evaluasinya.76

Untuk mempermudah kegiatan belajar mengajar di kelas, maka

kepala sekolah menyarankan kepada para guru untuk menggunakan

Satuan Pelajaran (Satpel) untuk satu semester dan Rencana Harian

(RH). Hal tersebut bertujuan untuk mengetahui secara jelas tujuan,

materi, metode, jenis evaluasi, dan hasil yang akan dicapai sesuai

Tujuan Instruksional Umum (TIU) dan Tujuan Instruksional Khusus

(TIK).

Selain kelengkapan data yang berkenaan dengan pengelolaan

kelengkapan administrasi pembelajaran, kemampuan pengeloaan

kurikulum dapat diwujudkan dalam pengelolaan administrasi

bimbingan dan konseling (BK). Dengan kelengkapan administrasi

bimbingan dan konseling ini dapat diketahui kegiatan bimbingan dan

konseling di sekolah tersebut.

Kelengkapan data kegiatan bimbingan dan konseling di MI

Ma’arif Glagahombo secara tertulis tidak ada. Hal ini dikarenakan

semua guru menangani langsung berbagai hal yang berkenaan dengan

bimbingan dan konseling. Kegiatan bimbingan dan konseling tersebut

dapat berupa bantuan kepada siswa yang mengalami kesulitan belajar,

76 Dokumentasi, diambil dari Buku Penyesuaian Materi Kurikulum 1994 Berdasarkan Sistem Semester, pada tanggal 9 Maret 2005.

lxxxiii

Page 84: Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Prestasi Siswa d (1)

perhatian khusus pada anak nakal dan malas belajar di kelas dan lain

sebagainya.

Secara keseluruhan semua permasalahan yang berkaitan

dengan bimbingan dan konseling tersebut mendapatkan bantuan dari

guru kelas. Akan tetapi apabila guru kelas sudah tidak mampu lagi,

maka kepala sekolah sendiri yang akan menangani langsung. Jadi

secara formal, organisasi bimbingan dan konseling di MI Ma’arif

glagahombo tidak ada, tapi fungsi dan pelaksanaan kegiatan

bimbingan dan konseling berjalan bersamaan dengan proses

pembelajaran.77

Proses kegiatan bimbingan dan konseling memang sangat

membantu peningkatan prestasi siswa. Hal ini dikarenakan siswa

sebagai klien pendidikan mendapatkan pelayanan apabila mengalami

problem dalam kegiatan pembelajarannya. Di samping itu ada hal lain

yang dapat meningkatkan prestasi siswa yaitu pemantauan aktifitas

siswa di perpustakaan sekolah.

Perpustakaan MI ma’arif Glagahombo saat ini masih

sederhana, Koleksi buku adalah buku-buku cerita untuk anak-anak dan

buku mata pelajaran. Sejauh observasi penulis belum ada data yang

berkenaan dengan administrasi belajar siswa di perpustakaan. Namun

ada saja siswa yang masih memanfaatkan buku perpustakaan yang

sangat sederhana referensinya tersebut.78

77 Wawancara dengan guru MI Ma’arif Glagahombo.78 Observasi di perpustakaan MI Ma’arif Glagahombo.

lxxxiv

Page 85: Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Prestasi Siswa d (1)

b. Kegiatan pengelolaan administrasi peserta didik.

Kemampuan kepala sekolah dalam mengelola administrasi

peserta didik di MI Ma’arif Glagahombo telah diwujudkan dalam

penyusunan kelengkapan data adminstrasi peserta didik. Penyusunan

administrasi peserta didik ini, salah satu contohnya dapat dilihat pada

bab II yang berkenaan dengan jumlah siswa 5 tahun terakhir dan

prosentase kelulusan siswa 5 tahun terakhir. Disamping itu masih

banyak administrasi lain yang berkenaan dengan peserta didik seperti

daftar hadir peserta didik dan buku induk sekolah.79

c. Kemampuan mengelola adminstrasi personalia.

Kemampuan mengelola administrasi personalia harus di

wujudkan dalam pengembangan kelengkapan data administrasi tenaga

guru, dan pengembangan kelengkapan data non guru.

MI Ma’arif Glagahombo saat ini memiliki tenaga pengajar

sebanyak 10 orang, seperti yang tercantum dalam struktur organisasi

kepengurusan MI Ma’arif Glagahombo. Untuk mengetahui keadaan

guru MI Ma’arif Glagahombo dapat dilihat dalam bab II.

Pengembangan kelengkapan data administrasi tenaga

kepengajaran non guru, di madrasah ini tidak ada. Hal ini dikarenakan

MI Ma’arif Glagahombo sebagai Lembaga Pendidikan Islam tingkat

dasar, tidak memiliki pustakawan, pegawai TU, penjaga sekolah, dan

karyawan lainnya.80

79 Dokumentasi, diambil pada tanggal 3 Maret 2005.80 Observasi di MI Ma’arif glagahombo serta dokumentasi tentang tenaga kependidikan

yang diambil adari buku data statistik EMIS MI Ma’arif Glagahombo.

lxxxv

Page 86: Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Prestasi Siswa d (1)

Pengembangan data administrasi guru yang ada di MI Ma’arif

Glagahombo adalah:

1) Struktur organisasi MI Ma’arif Glagahombo.

2) Daftar guru berisi Gol., pendidikan terakhir, dan lama

mengajar.

3) Daftar hadir guru.

d. Kemampuan mengelola adminisrasi sarana dan prasarana.

Kemampuan mengelola administrasi sarana dan prasarana di

MI Ma’arif Glagahombo diwujudkan dalam kelengkapan data

administrasi gedung dan ruang, pengembangan data administrasi

meubeler, pengembangan kelengkapan data administrasi mesin kantor.

e. Kemampuan pengelolaan administrasi kearsipan.

Kemampuan pengelolaan administrasi kearsipan MI Ma’arif

Glagahombo telah diwujudkan dalam pengembangan kelengkapan data

adminstrasi surat masuk dan keluar, pengembangan administrasi surat

keputusan dan pengembangan kelengkapan data administrasi surat

edaran.

f. Kemampuan mengelola adminstrasi keuangan.

Kemampuan mengelola administrasi keuangan diwujudkan

dalam pengembangan administrasi keuangan rutin, pengembangan

administrasi keuangan yang bersumber dari masyarakat dan ortu

peserta didik, pengembangan adminstrasi keuangan yang bersumber

dari pemerintah yakni Uang Yang Harus Dipertanggung Jawabkan

lxxxvi

Page 87: Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Prestasi Siswa d (1)

(UYHD), dan Dana Bantuan Operasional (DBO) yang sekarang

disebut dengan istilah Dana Pemeliharaan Pendidikan (DPP).81

Kegiatan lain dari adminstrasi keuangan di MI Ma’arif

Glagahombo adalah pengembangan proposal untuk mendapatkan

bantuan keuangan, seperti hibah atau yang lainnya. Kegiatan

pengembangan proposal juga berfungsi untuk mencari berbagai

kemungkinan dalam mendapatkan bantuan keuangan dari berbagai

pihak yang tidak mengikat.

5. Kepala sekolah sebagai supervisor.

Salah satu tugas kepala sekolah dalam meningkatkan kegiatan

pembelajaran adalah sebagai supervisor. Kinerja kepala sekolah sebagai

supervisor menuntut kemampuan kepala sekolah dalam melakukan

pengawasan dan pengendalian untuk meningkatkan kualitas tenaga

kependidikan. Kegiatan supervisi dapat dilakukan melalui teknik individu

dan teknik kelompok.

Teknik individu dapat dicontohkan dengan kunjungan atau

observasi kelas, percakapan pribadi, dan lain-lain. Sedangkan untuk teknik

kelompok adalah diskusi, seminar, rapat dan lain sebagainya. Di MI

Ma’arif Glagahombo kegiatan supervisi yang telah dilakukan oleh kepala

sekolah selaku pengawas melekat adalah observasi kelas dan percakapan

individual (individual conference), dan rapat sekolah.82

81 E. Mulyasa, op.cit.82 Wawancara dengan Kepala Sekolah MI Ma’arif Glagahombo

lxxxvii

Page 88: Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Prestasi Siswa d (1)

Keberhasilan kepala sekolah sebagai supervisor antara lain dapat

ditunjukkan oleh:

a. Menumbuhkan kesadaran terhadap tenaga

kependidikan (guru) untuk meningkatkan kinerjanya.

b. Meningkatkan ketrampilan tenaga kependidikan

(guru) dalam melaksanakan tugasnya.

Berdasarkan tolak ukur keberhasilan seorang supervisor maka

kegiatan supervisi di MI ma’arif Glagahombo cukup berhasil. Hal ini di

buktikan dengan terus meningkatnya ketrampilan guru dalam mengajar.

Apabila berkaitan dengan kegiatan ekstra, kinerja guru MI Ma’arif

Glagahombo mulai menunjukkan peningkatan, yaitu dengan partisipasi

mereka dalam kegiatan ekstra kurikuler.

Kegiatan ekstra yang dilaksanakan di MI Ma’arif Glagahombo

adalah les atau remedial teaching (pengayaan) untuk siswa, kemudian

kegiatan ekstra lainnya adalah kegiatan kepramukaan. Beberapa guru di

MI Ma’arif Glagahombo juga terlibat, selain guru seksi kepramukaan,

guru lainpun ikut membantu latihan kepramukaan pada sore hari. Hal ini

membuktikan bahwa koordinasi yang baik antar semua komponen akan

membuahkan hasil yang memuaskan, misalnya dengan diraihnya berbagai

prestasi kejuaran dalam kegiatan kepramukaan.

B. Upaya Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Prestasi Siswa.

lxxxviii

Page 89: Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Prestasi Siswa d (1)

Upaya adalah usaha (syarat) untuk menyampaikan suatu maksud, atau

ikhtiar. Dalam hal mencapai tujuan pendidikan di MI Ma’arif Glagahombo,

kepala sekolah selaku pemimpin pendidikan melakukan ikhtiar atau usaha

untuk mencapai cita-cita tersebut. Upaya yang dilakukan oleh kepala sekolah

dalam mencapai peningkatan dalam prestasi siswa MI Ma’arif Glagahombo

baik yang bersifat akademik maupun yang bersifat non akademik dapat berupa

upaya secara formal dan non formal.

Upaya secara formal adalah upaya yang ditempuh dalam bentuk fisik

dan dapat dilihat. Hal tersebut dapat dilihat melalui kegiatan pembelajaran

yang intensif, kegiatan les, kegiatan pelatihan-pelatihan ketrampilan siswa dan

lain sebagainya yang bersifat akademik. Sedangkan upaya non formal adalah

upaya dalam bentuk kegiatan kerohaniahan atau upaya yang dilakukan di luar

kegiatan akademik.

Dalam hal ini kegiatan yang berkaitan dengan upaya kerohaniahan

dilakukan secara non formal bersama masyarakat dan khususnya wali murid.

Kegitan tersebut berupa kegiatan Mujahadah yang telah berjalan selama 2

tahun, hal ini tidak lain adalah bertujuan untuk meningkatkan keberhasilan

dalam pendidikan di MI Ma’rif Glagahombo.

Kepala sekolah sebagai pemimpin dalam lembaga pendidikan

bertanggung jawab terhadap keberhasilan pendidikan. Kepala sekolah tidak

secara individual dalam meningkatkan kualitas pendidikan yaitu prestasi

siswa. Dalam hal ini kepala sekolah dan guru merupakan elemen penting yang

saling bekerja sama dalam menciptakan prestasi dalam diri peserta didik di

lxxxix

Page 90: Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Prestasi Siswa d (1)

lembaga pendidikan yang dikelolanya. Di samping itu peranan orang tua siswa

dalam mengontrol kegiatan belajar siswa di rumah juga sangat membantu

dalam peningkatan prestasi siswa.

Prestasi adalah hasil yang telah dicapai. Prestasi inilah yang

menyebabkan ada atau timbulnya kepercayaan masyarakat terhadap suatu

lembaga pendidikan. Kepala sekolah, guru dan seluruh tenaga kependidikan

berupaya bekerjasama dengan baik dalam mewujudkan keberhasilan

pendidikan yang salah satunya ditandai dengan prestasi siswa.

Tidak ada perbedaan prestasi yang disebabkan oleh profesionalisme

kepala sekolah dan guru. Hal ini disebabkan, bahwa pendidikan adalah suatu

sistem yang terdiri dari komponen-komponen pendidikan untuk mewujudkan

tujuan pendidikan. Kepala sekolah dan guru adalah bagian dari komponen

pendidikan yang berperan dalam keberhasilan tujuan pendidikan yang salah

satunya adalah prestasi siswa yang dididiknya.

Kepala sekolah yang profesional akan berpengaruh pada kinerja guru

ketika keduanya bekerjasama dengan baik. Prestasi siswa adalah tujuan dari

kedua pelaku pendidikan tersebut. Demikian juga kepala sekolah dan guru di

MI Ma’arif Glagahombo telah berupaya menciptakan kerjasama yang baik

dalam upaya peningkatan prestasi siswa di MI Ma’arif Glagahombo. Upaya-

upaya kepala sekolah dalam meningkatkan prestasi siswa di MI Ma’arif

Glagahombo baik yang bersifat formal maupun non formal adalah sebagai

berikut:

xc

Page 91: Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Prestasi Siswa d (1)

1. Upaya Kepala sekolah dalam meningkatkan prestasi

siswa secara formal.

a. Mengefektifkan kegiatan pembelajaran dengan memantau disiplin

waktu masuk dan selesai jam pelajaran.

b. Menugaskan guru pengganti bagi guru mata pelajaran yang

berhalangan hadir, biasanya tugas tersebut dilimpahkan kepada guru

yang sedikit jam mengajarnya.

c. Mengadakan rapat sekolah secara rutin yang salah satu program

yang dibahas adalah masalah kegiatan belajar dikelas.

d. Mengikutsertakan guru-guru mata pelajaran untuk mengikuti

kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG) di madrasah induk.

e. Memberi kesempatan pada guru untuk menempuh pendidikan

lanjutan.

f. Berkoordinasi dengan guru mata pelajaran dalam hal pengadaan

buku pegangan tambahan guru.

g. Mengadakan kegiatan les bagi siswa kelas VI.

h. Mengadakan Supervisi Kelas 1 minggu sekali.83

2. Upaya kepala sekolah dalam peningkatan prestasi siswa

secara non formal

Kepala sekolah sebagai salah satu penyampai informasi

perkembangan kegiatan pendidikan yang menunjang peningkatan prestasi

siswa. Informasi tersebut dapat berasal dari Departemen Agama Cabang

83 Wawancara dengan guru dan Kepala Sekolah MI Ma’arif Glagahombo pada tanggal 9 Maret 2005.

xci

Page 92: Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Prestasi Siswa d (1)

ataupun Departemen Agama Pusat. Informasi itupun dapat berasal dari

yayasan atau masyarakat. Dalam hal ini kepala sekolah harus selalu peka

terhadap informasi yang ada. Informasi peningkatan prestasi siswa sering

diwujudkan dalam bentuk perlombaan-perlombaan baik di tingkat

Kecamatan, Kabupaten bahkan tingkat Propinsi.

Dengan mengikutsertakan siswa dalam kegiatan-kegiatan

perlombaan tersebut setidaknya dapat dijadikan tolak ukur kongkrit hasil

dari upaya peningkatan prestasi siswa secara formal. Adapun kegiatan-

kegiatan yang telah dialokasikan di MI Ma’arif Glagahonmbo dan upaya

peningkatan prestasi siswa secara non formal adalah:

a. Mengikutsertakan siswa dalam perlombaan PORSENI tingkat MI se-

Kecamatan, Kabupaten ataupun Propinsi.

b. Mengikutsertakan siswa dalam perlombaan Mata Pelajaran, baik

tingkat Kecamatan, Kabupaten maupun Propinsi.

c. Mengikutsertakan siswa dalam lomba MTQ, baik tingkat Kecamatan ,

Kabupaten atau Propinsi.

d. Mengirim siswa untuk menjadi Qori’ dalam kegiatan pengajian atau

kegiatan keagamaan lainnya di masyarakat.

e. Mengadakan kegiatan mujahadah dengan masyarakat khususnya wali

murid sebulan sekali.

f. Mengikutsertakan siswa dalam kegiatan kepramukaan baik tingkat

Kecamatan, Kabupaten maupun tingkat Propinsi.84

84 Ibid.

xcii

Page 93: Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Prestasi Siswa d (1)

3. Faktor pendukung dan penghambat upaya peningkatan

prestasi siswa di MI Ma’arif Glagahombo.

a. Faktor pendukung upaya peningkatan prestasi siswa.

1) Koordinasi yang baik antara kepala sekolah, guru dan siswa.

2) Sistem kepemimpinan yang demokratis dan laissez faire.

3) Adanya kegiatan supervisi pembelajaran oleh kepala sekolah.

4) Tenaga edukatif telah mengikuti kegiatan penyetaraan

pendidikan.

5) Tenaga edukatif yang aktif dalam kegiatan Kelompok Kerja

Guru (KKG).

6) Partisipasi siswa yang aktif dalam kegiatan sekolah.

7) Kontinuitas kegiatan ekstrakurikuler les atau remedial teaching

(pengayaan), hal ini membuat siswa menjadi rajin dan mengikuti

kegiatan di sekolah, karena adanya konsistensi petugas (guru) yang

hadir sesuai jadwal kegiatan.

8) Koordinasi yang baik dengan orang tua siswa.

9) Kerjasama dengan pihak yang tidak mengikat dalam

memberikan beasiswa kepada siswa yang tidak mampu.85

b. Faktor penghambat upaya peningkatan prestasi siswa

1) Sarana dan prasarana pendidikan di MI Ma’arif Glagahombo

yang masih sangat terbatas.

2) Minimnya bantuan biaya operasional pendidikan dari

pemerintah.85 Ibid.

xciii

Page 94: Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Prestasi Siswa d (1)

3) Tenaga edukatif yang masih terbatas dan sebagian tidak berusia

muda lagi.

4) Perpustakan sekolah yang belum representatif86

C. Prestasi Yang Dicapai Siswa.

MI Ma’arif Glagahombo sebagai lembaga pendidikan Islam tingkat

dasar telah menunjukkan hasil yang positif dengan adanya berbagai prestasi

yang telah diraih oleh siswa baik prestasi yang bersifat akademik maupun

prestasi yang bersifat non akademik. Prestasi tersebut dicapai atas koordinasi

yang baik antar kepala sekolah, guru, siswa dan komponen lain yang

mendukung. Dengan peningkatan prestasi siswa di MI Ma’arif Glagahombo

merupakan langkah penting untuk mempertahankan eksistensi lembaga

pendidikan Islam tingkat dasar ini.

Adapun prestasi yang telah dicapai oleh MI Ma’arif Glagahombo baik

yang bersifat akademik maupun non akademik adalah sebagai berikut :

1. Prestasi Yang Bersifat Akademik.

Prestasi yang bersifat akademik adalah prestasi yang dicapai siswa

melalui kegiatan pembelajaran di kelas. Prestasi tersebut berkaitan dengan

kemampuan siswa dalam menguasai mata pelajaran yang telah dipelajari.

Dengan mengikuti kegiatan lomba yang diadakan oleh Depag baik tingkat

kecamatan ataupun kabupaten, maka prestasi siswa MI Ma’arif

Glagahombo dapat diketahui secara riil. Disamping itu prestasi yang

bersifat akademik juga dapat dilihat dari prosentase kelulusan siswa.86 Ibid.

xciv

Page 95: Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Prestasi Siswa d (1)

Adapun prestasi akademik yang telah diraih oleh siswa MI Ma’arif

Glagahombo dalam kurun waktu 5 tahun terakhir adalah sebagai berikut :

a. Juara I Putra lomba Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

tingkat Kecamatan Salam pada tahun 2003 dengan jumlah peserta 26

orang.

b. Juara II Putri lomba Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

tingkat Kabupaten Magelang pada tahun 2003 dengan jumlah peserta

42 orang.

c. Dan prosentase kelulusan siswa dengan hasil yang memuaskan

selama 5 tahun terakhir yaitu dengan meraih angka 100% kelulusan.87

(terlampir dalam tabel kelulusan siswa dari tahu 2000-2005 dalam bab

sebelumnya). Kemudian nilai ebtanas yang di peroleh siswa MI

Ma’arif Glagahombo adalah sebagai berikut:

TABEL VIII

Nilai Rata-Rata Ujian Akhir Siswa Dari Tahun 2000 – 2004

Nilai Nilai Rata-Rata Ebtanas Tahun Ajaran

2000/2001 2001/2002 2002/2003 2003/2004

Terendah

Tertinggi

6,25

8,90

5,74

7,33

6,24

7,24

5,10

8,48

2. Prestasi yang bersifat non akademik.

87 Dokumentasi diambil dari data prestasi yang telah diraih siswa MI Ma’arif Glagahombo.

xcv

Page 96: Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Prestasi Siswa d (1)

Prestasi non akademik adalah prestasi yang diperoleh siswa bukan

berdasarkan atas kemampuan dari hasil pembelajaran di kelas. Prestasi ini

dapat dicapai karena bakat siswa atau pelatihan tertentu sebagai kegiatan

ekstra kurikuler. Prestasi non akademik yang dicapai MI Ma’araif

Glagahombo adalah prestasi yang diraih dalam kegiatan olah raga dan

Tilawatil Qur’an dan kegiatan ekstrakurikuler lainnya yaitu kepramukaan.

Adapun prestasi non akademik yang telah diraih oleh siswa MI

Ma’arif Glagahombo dalam kurun waktu 5 tahun terakhir adalah sebagai

berikut :88

1. Juara I dan II Putra lomba Tilawah dan Murotal dalam MTQ

Pelajar se Kabupaten Magelang pada tahun 2000 dengan jumlah

peserta 42 orang.

2. Juara I Putra lomba Tilawah dan Murotal dalam MTQ Pelajar

se Kabupaten Magelang pada tahun 2000 dengan jumlah peserta 42

orang.

3. Juara II Putri lomba Tilawah dan Murotal dalam MTQ Pelajar

se Kabupaten Magelang pada tahun 2000 dengan jumlah peserta 42

orang.

4. Juara II Putra lomba Tilawah dalam MTQ Pelajar se Propinsi

Jawa Tengah pada tahun 2000 dengan jumlah peserta 58 orang.

5. Juara III Putra Putri lomba Jambore Pramuka se Kecamatan

Salam pada tahun 2000 dengan jumlah peserta 26 Regu.

88 Ibid.

xcvi

Page 97: Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Prestasi Siswa d (1)

6. Juara I Putra PORSENI se Kabupaten Magelang pada tahun

2000 dengan jumlah peserta 42 orang.

7. Juara I Putri lomba Tilawah dalam MTQ Pelajar se Kabupaten

Magelang pada tahun 2001 dengan jumlah peserta 42 orang.

8. Juara II Putra lomba Tilawah dalam MTQ Pelajar se Kabupaten

Magelang pada tahun 2001 dengan jumlah peserta 42 orang.

9. Juara II Putri lomba Tartil dalam MTQ Pelajar se Kabupaten

Magelang pada tahun 2001 dengan jumlah peserta 42 orang.

10. Juara I Putra Tartil dalam MTQ Pelajar se Kabupaten

Magelang pada tahun 2001 dengan jumlah peserta 42 orang.

11. Juara II Putra lomba Tilawah dan Tartil dalam MTQ Pelajar se

Karesidenan pada tahun 2001 dengan jumlah peserta 58 orang.

12. Juara I Putri lomba Tilawah dan Tartil dalam MTQ Pelajar se

Karesidenan pada tahun 2001 dengan jumlah peserta 58 orang.

13. Juara I Putra lomba Tilawah dan Tartil dalam MTQ Pelajar se

Kabupaten Magelang pada tahun 2002 dengan jumlah peserta 42

orang.

14. Juara I Putri lomba Tilawah dan Tartil dalam MTQ Pelajar se

Kabupaten Magelang pada tahun 2002 dengan jumlah peserta 42

orang.

15. Juara II Putra lomba Tilawah dan Tartil dalam MTQ Pelajar se

Kabupaten Magelang pada tahun 2002 dengan jumlah peserta 42

orang.

xcvii

Page 98: Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Prestasi Siswa d (1)

16. Juara I Putri lomba Tilawah dan Tartil dalam MTQ Pelajar se

Kabupaten Magelang pada tahun 2002 dengan jumlah peserta 42

orang.

17. Juara III Putra lomba Tilawah dan Tartil Murotal dalam MTQ

Pelajar se Karesidenan pada tahun 2002 dengan jumlah peserta 58

orang.

18. Juara II Putri lomba Tilawah dan Tartil Murotal dalam MTQ

Pelajar se Kabupaten Magelang pada tahun 2002 dengan jumlah

peserta 42 orang.

19. Juara III Putra MTQ Umum se Kabupaten Magelang pada

tahun 2002 dengan jumlah peserta 42 orang.

20. Juara I Putri lomba Tartil Qur’aan dalam MTQ se Kabupaten

Magelang pada tahun 2002 dengan jumlah peserta 42 orang.

21. Juara I Putra lomba Tilawatil Qur’an se Kabupaten Magelang

pada tahun 2002 dengan jumlah peserta 42 orang.

22. Juara I Putri lomba Tilawah dan Murotal dalam MTQ se

Kabupaten Magelang pada tahun 2002 dengan jumlah peserta 42

orang.

23. Juara I Putra lomba Tilawah se Kabupaten Magelang pada

tahun 2002 dengan jumlah peserta 42 orang.

24. Juara II Putra lomba PORSENI MI Tilawah dan Murotal dalam

MTQ se Kabupaten Magelang pada tahun 2002 dengan jumlah peserta

42 orang.

xcviii

Page 99: Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Prestasi Siswa d (1)

25. Juara I Putra lomba SKJ se Kabupaten Magelang pada tahun

2002 dengan jumlah peserta 42 Tim.

26. Juara I Putri lomba SKJ se Kabupaten Magelang pada tahun

2002 dengan jumlah peserta 42 Tim.

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, M., Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta : Bumi Aksara, 1996.

Arikunto, Suharsimi., Manajemen Penelitian, Jakarta : Rieneka Cipta, 1998.

Asmara, U. Husna, Pengantar Kepemimpinan Pendidikan, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1985.

Danim, Sudarwan., Inovasi Pendidikan Dalam Upaya Peningkatan Profesionalisme Tenaga Kependidikan, Bandung : Pustaka Setia, 2002.

Gazali, Ahmad dan Syamsuddin BA, Administrasi Sekolah, Jakarta, Cahya Budi, 1997.

Hamidy, Zainuddin dkk, Terjemah Hadis Shahih Buchari, Jakarta: Widjaya, 1961.

Lazaruth, Soewadji Kepala Sekolah Dan Tanggung Jawabnya, Yogyakarta: Kanisius, 1984.

Moleong, Lexi J, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1998

Muhajir, Noeng., Metodologi Penelitian Kualitatif, Yogyakarta : Rake Surasin, 1989.

Mulyasa, E., Manajemen Berbasis Sekolah, Bandung : Remaja Rosdakarya, 2003.

_________, Menjadi Kepala Sekolah Profesional Dalam Konteks Menyukseskan MBS dan KBK, Bandung : Remaja Rosdakarya, 2004.

Nata, Abudin., Metodologi Studi Islam, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2000.

Nasution, S, Metode Research, Jakarta : Bumi Aksara, 1996.

xcix

Page 100: Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Prestasi Siswa d (1)

Nawawi, Hadari., dkk, Administrasi Sekolah, Jakarta : Ghalia Indonesia, 1986.

Nawawi, Imam, Terjemah Riyadhus Shalihin, Jakarta: Pustaka Amani,1999.

Partanto, Pius A., dan M. Dahlan Al Barry, Kamus Ilmiah Populer, Surabaya: Arloka, 1994.

Poerwodarminto, W.J.S., Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1976.

Purwanto, M.Ngalim., Administrasi Dan Supervisi Pendidikan, Bandung : Remaja Rosdakarya, 1996.

_______________, Administrasi Dan Supervisi Pendidikan, Bandung : Remaja Rosdakarya, 1998.

Salim, Peter., dan Yenni Salim, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, Jakarta: Modern English Press, 1991.

Samana, A., Profesionalisme Keguruan, Yogyakarta: Kanisius,1994.

Suharjo, Drajad., Metodologi penelitian Dan Penulisan Laporan Ilmiah, Yogyakarta: UII Press, 2003.

Supriadi, Dedi., Mengangkat Citra dan Martabat Guru, Yogyakarta : Adicita Karya Nusa, 2000.

Surya, Hendra., Kiat Mengajak Anak Belajar Dan Berprestasi, Jakarta : Elex Media Komputindo, 2003.

Syah, Muhibbin., Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Bandung : Remaja Rosdakarya Offset, 2002.

Tafsir, Ahmad., Ilmu Pendidikan Dalam Pespektif Islam, Bandung : Remaja Rosdakarya, 1994.

Tauhied, H. Abu., dan Drs. H. Mangun Budiyanto, Beberapa Aspek Pendidikan Islam, Yogyakarta : Sekretariat Ketua Jurusan Fakultas Tarbiyah, 1990.

Undang Undang No. 20 Tahun 2003 Pasal 1 Tentang Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS) Dan Penjelasannya.

Usman, Husaini., dan Purnomo Setiadi Akbar, Metodologi Penelitian Sosial, Jakarta : Bumi Aksara, 1996.

c

Page 101: Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Prestasi Siswa d (1)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Aan Fatkhurohman

TTL : Magelang, 8 Agustus 1980

NIM : 0147 0818

Fakultas : Tarbiyah

Jurusan : Kependidikan Islam

Alamat : Pandean, Jeruk Agung, Srumbung, Magelang.

Kode Pos. 56483

Nama Orang Tua :

Ayah : Dalrodji

Pekerjaan : PNS

Ibu : Darmiyati

Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : s.d.a

Pengalaman Pendidikan:

1. SD Jeruk Agung III Srumbung, Magelang : Tahun 1986 – 1992

2. MTs Sunan Pandanaran : Tahun 1992 – 1995

3. MAN Yogyakarta I : Tahun 1995 – 1998

4. Masuk IAIN : Tahun 2001

ci