upaya guru bimbingan dan konseling dalam … 150213043, ftk, bk...universitas islam negeri ar-raniry...

106
UPAYA GURU BIM PERILAKU A KONSEL Mah Pr FAK UNIV MBINGAN DAN KONSELING DALAM M AGRESIF PESERTA DIDIK MELALUI LA LING INDIVIDUAL DI MTsN 2 ACEH BE SKRIPSI Diajukan Oleh: JOLITA NIM. 150213043 hasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan rogram Studi Bimbingan dan Konseling KULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN VERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY DARUSSALAM, BANDA ACEH 2020 M/1441 H MENGATASI AYANAN ESAR Y

Upload: others

Post on 29-Dec-2020

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM … 150213043, FTK, BK...UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY DARUSSALAM, BANDA ACEH 2020 M/1441 H. i ABSTRAK Nama : Jolita ... Surat Keterangan

UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENGATASIPERILAKU AGRESIF PESERTA DIDIK MELALUI LAYANAN

KONSELING INDIVIDUAL DI MTsN 2 ACEH BESAR

SKRIPSI

Diajukan Oleh:

JOLITANIM. 150213043

Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan KeguruanProgram Studi Bimbingan dan Konseling

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUANUNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY

DARUSSALAM, BANDA ACEH2020 M/1441 H

UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENGATASIPERILAKU AGRESIF PESERTA DIDIK MELALUI LAYANAN

KONSELING INDIVIDUAL DI MTsN 2 ACEH BESAR

SKRIPSI

Diajukan Oleh:

JOLITANIM. 150213043

Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan KeguruanProgram Studi Bimbingan dan Konseling

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUANUNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY

DARUSSALAM, BANDA ACEH2020 M/1441 H

UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENGATASIPERILAKU AGRESIF PESERTA DIDIK MELALUI LAYANAN

KONSELING INDIVIDUAL DI MTsN 2 ACEH BESAR

SKRIPSI

Diajukan Oleh:

JOLITANIM. 150213043

Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan KeguruanProgram Studi Bimbingan dan Konseling

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUANUNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY

DARUSSALAM, BANDA ACEH2020 M/1441 H

Page 2: UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM … 150213043, FTK, BK...UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY DARUSSALAM, BANDA ACEH 2020 M/1441 H. i ABSTRAK Nama : Jolita ... Surat Keterangan
Page 3: UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM … 150213043, FTK, BK...UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY DARUSSALAM, BANDA ACEH 2020 M/1441 H. i ABSTRAK Nama : Jolita ... Surat Keterangan
Page 4: UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM … 150213043, FTK, BK...UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY DARUSSALAM, BANDA ACEH 2020 M/1441 H. i ABSTRAK Nama : Jolita ... Surat Keterangan
Page 5: UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM … 150213043, FTK, BK...UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY DARUSSALAM, BANDA ACEH 2020 M/1441 H. i ABSTRAK Nama : Jolita ... Surat Keterangan

i

ABSTRAK

Nama : Jolita

NIM : 150213043

Fakultas/Prodi : Tarbiyah dan Keguruan/Bimbingan dan Konseling

Judul : Upaya Guru BK Dalam Mengatasi Perilaku Agresif

Peserta Didik Melalui Layanan Konseling Individual Di

MTsN 2 Aceh Besar

Hari/Tanggal Sidang : Rabu/19 Agustus 2020

Tebal Skripsi : 99

Pembimbing I : Drs. Munirwan Umar, M.Pd

Pembimbing II : Sari Rizki, S.Psi., M.Psi

Kata Kunci : Upaya, Periaku Agresif, dan Konseling Individual

Upaya guru Bimbingan dan Konseling di sekolah sangatlah penting dalam

mengatasi setiap permasalahan perilaku peserta didik. Dalam menyelesaikan

permasalahan peserta didik guru Bimbingan dan Konseling menggunakan layanan

Konseling Individual, layanan ini bertujuan untuk mengatasi masalah-masalah

yang di hadapi oleh peserta didik.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1)

Bagaimana peran guru bimbingan dan konseling dalam menangani perilaku verbal

peserta didik melalui layanan konseling individual di MTsN 2 Aceh Besar. 2)

Bagaimana peran guru bimbingan dan konseling dalam menangani perilaku non

verbal peserta didik melalui layanan konseling individualdi MTsN 2 Aceh Besar.

3) Bagaimana peran guru bimbingan dan konseling dalam menangani perilaku

kemarahan peserta didik melalui layanan konseling individualdi MTsN 2 Aceh

Besar. Penelitian menggunakan metode kualitatif. Data ini dikumpulkan melalui

wanwancara. Kemudian data tersebut di analasis melalui deskriptif-analisis.

Sumber data di peroleh dari kepala sekolah dan Guru Bimbingan dan

Konseling.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) upaya guru BK

menggunakan metode dalam mengatasi perilaku agresif peserta didik yaitu dengan

metode client centered. 2) Hasil yang di capai guru BK dalam mengatasi perilaku

agresif peserta didik yaitu peserta didik memiliki perubahan perilaku dan

mengetahui dampak yang ditimbulkan dari perilaku tersebut. guru Bimbingan dan

Konseling berperan aktif dalam menangani permasalah perilaku peserta didik dan

menjadikan peserta didik berperilaku yang lebih baik lagi.

Page 6: UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM … 150213043, FTK, BK...UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY DARUSSALAM, BANDA ACEH 2020 M/1441 H. i ABSTRAK Nama : Jolita ... Surat Keterangan

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan

rahmat, hidayat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan

skripsi. Shalawat beserta salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan Alam

Nabi Muhammad SAW, keluarga dan para sahabatnya. Sujud syukurnya

kusembahkan kepadamu Allah SWT yang Maha Tinggi dan Maha Adil dan Maha

Penyayang, atas takdirmu telah menjadikan kami manusia yang senantiasa

berfikir, berilmu, beriman dan bersabar dalam menjalani kehidupan. Semoga

keberhasilan ini menjadi satu langkah awal untuk meraih cita-cita. Akhirnya,

penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Upaya Guru

Bimbingan dan Konseling Dalam Mengatasi Perilaku Agresif Peserta Didik

Melalui Layanan Konseling Individual Di MTsN 2 Aceh”. Skripsi disusun

dalam rangka memenuhi syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Ar-Raniry.

Peneliti menyadari bahwa dalam penulisan skripsi banyak terdapat

kendala. Namun berkat bantuan, bimbingan, kerjasama dari berbagai pihak dan

berkah dari Allah SWT sehingga kendala-kendala yang dihadapi dapat diatasi.

Maka dari itu pada kesempatan ini perkenakanlah penulis dengan senang hati

mengucapkan terimakasih kepada:

Page 7: UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM … 150213043, FTK, BK...UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY DARUSSALAM, BANDA ACEH 2020 M/1441 H. i ABSTRAK Nama : Jolita ... Surat Keterangan

iii

1. Bapak DRs. Munirwan Umar, M.Pd. Selaku pembimbing I telah meluangkan

waktu untuk membimbing dan memberikan arahan. Semoga Allah selalu

meridhai dan memberkahi setiap langkah bapak dan keluarga, Amin.

2. Ibu Sari Riski, M.Psi. Selaku pembimbing II yang selalu memberikan

bimbingan serta motivasi yang sangat berharga. Terimakasih atas waktu yang

selalu ibu luangkan, semoga ibu dan keluarga selalu dalam lindugan Allah

SWT.

3. Seluruh dosen dan asisten dosen serta staf karyawan/I jurusan Bimbingan

dan Konseling Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam NegeriAr-

Raniry yang telah banyak memberi ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi

peneliti.

4. Staf Administrasi dan staf perpustakaan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam NegeriAr-Raniry Banda Aceh.

5. Bapak Sudirman S. Ag selaku kepala sekolah MTsN 2 Aceh Besar yang telah

memberikan izin kepada peneliti untuk melakukan pengumpulan data pada

MTsN Aceh Besar serta ibuVinda Julia Asrika S. Psi, dan Bapak Ridwan S.

Pd selaku Guru Bimbingan dan Konseling MTsN Aceh Besar yang telah

meluangkan waktunya untuk membimbing dan memberikan arahan kepada

peneliti sehingga selesai skripsi ini.

Banda Aceh, 5 Agustus 2020

Penulis,

Jolita

Page 8: UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM … 150213043, FTK, BK...UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY DARUSSALAM, BANDA ACEH 2020 M/1441 H. i ABSTRAK Nama : Jolita ... Surat Keterangan

iv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

LEMBAR PENGESAHAN SIDANG

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN

ABSTRAK ................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ................................................................................. ii

DAFTAR ISI ............................................................................................... iv

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... vi

DAFTAR TABEL ....................................................................................... vii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .......................................................................... 1

B. RumusanMasalah ...................................................................... 9

C. TujuanMasalah .......................................................................... 9

D. Manfaat Penelitian..................................................................... 10

E. Kajian Terdahulu yang Relavan ................................................ 11

F. Sistematika Penulisan ................................................................ 14

BAB II LANDASAN TEORITIS

A. Bimbingan dan Konseling ......................................................... 15

1. Pengertian Bimbingan .......................................................... 15

2. Pengertian Konseling............................................................ 17

3. Pengertian Bimbingan Dan Konseling ................................. 18

4. Tujuan Bimbingan Dan Konseling ....................................... 19

5. Prinsip-prinsip Bimbingan Dan Konseling .......................... 24

6. Fungsi Bimbingan Dan Konseling ....................................... 26

7. Asas-asas Bimbingan dan Konseling ................................... 27

8. Jenis-jenis layanan Bimbingan dan Konseling ..................... 29

B. Perilaku Agresif......................................................................... 30

1. Pengertian Perilaku Agresif .................................................. 30

2. Bentuk-Bentuk Perilaku Agresif. ......................................... 33

3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Agresif ......... 35

4. Tipe-Tipe Perilaku Agresif. .................................................. 38

5. Aspek-Aspek Perilaku Agresif ............................................. 40

6. Mengendalikan Perilaku Agresif .......................................... 41

C. Kerangka Konseptual ................................................................ 42

BAB III METODELOGI PENELITIAN

A. Pendekan Dan Jenis Penelitian ............................................. 48

Page 9: UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM … 150213043, FTK, BK...UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY DARUSSALAM, BANDA ACEH 2020 M/1441 H. i ABSTRAK Nama : Jolita ... Surat Keterangan

v

B. Kehadiran Peneliti Dilapangan ............................................. 49

C. Lokasi Penelitian. ................................................................. 49

D. Subjek Penelitian .................................................................. 50

E. Istrumen Pengumpulan Data ................................................ 50

F. Analisis Data ........................................................................ 51

G. Pengecekan Keabsahan Data ................................................ 53

H. Tahap-Tahap Penelitia .......................................................... 54

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi penelitian ................................................. 55

1. profil sekolah ............................................................................... 55

2. keadaan guru dan pegawai lainnya. ............................................ 56

3. keadaan siswa .............................................................................. 57

B. Hasil Penelitian .................................................................................. 57

1. peran guru bimbingan dan konseling dalam

mengatasi perilaku verbal peserta didik

MTsN 2 Aceh Besar .................................................................... 61

2. peran guru bimbingan dan konseling

dalam mengatasi perilaku non verbal

peserta didik MTsN 2 Aceh Besar ............................................. 71

3. peran guru bimbingan dan konseling

dalam mengatasi perilaku kemarahan peserta

didik diMTsN 2 aceh besar ......................................................... 76

C. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................. 78

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................................ 86

B. Saran ................................................................................................... 87

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 88

LAMPIRAN-LAMPIRAN .......................................................................... 91

RIWAYAT HIDUP PENULIS ..................................................................... 99

Page 10: UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM … 150213043, FTK, BK...UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY DARUSSALAM, BANDA ACEH 2020 M/1441 H. i ABSTRAK Nama : Jolita ... Surat Keterangan

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Wawancara dengan Kepala Sekolah bapak……………………… 98

Gambar 1.2 Wawancara dengan Guru BK Ibu Vinda Julia Ariska…………… 98

Page 11: UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM … 150213043, FTK, BK...UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY DARUSSALAM, BANDA ACEH 2020 M/1441 H. i ABSTRAK Nama : Jolita ... Surat Keterangan

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.2 Keadaan guru dan Pegawai lainnya………………………………… 56

Tabel 1.3 Data Rincian Jumlah Siswa MTsN Dua Aceh Besar……………….. 57

Page 12: UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM … 150213043, FTK, BK...UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY DARUSSALAM, BANDA ACEH 2020 M/1441 H. i ABSTRAK Nama : Jolita ... Surat Keterangan

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat Keterangan Pembimbing Skripsi

Lampiran 2 : Surat Izin Pengumpulan Data

Lampiran 3 : Surat Keterangan Penelitian Pendidikan

Lampiran 4 : Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian

Lampiran 5 : Daftar Wawancara Kepala Sekolah MTsN 2 Aceh Besar

Lampiran 6 : Daftar Wawancara Guru BK MTsN Aceh Besar

Lampiran 8 : Riwayat Hidup Penulis

Page 13: UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM … 150213043, FTK, BK...UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY DARUSSALAM, BANDA ACEH 2020 M/1441 H. i ABSTRAK Nama : Jolita ... Surat Keterangan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LatarBelakangMasalah

Manusia merupakan makhluk sosial, dimana tidak dapat hidup secara

individual tanpa bantuan orang lain. Begitupun dengan peserta didik, sekolah

tidak dapat hidup sendiri tanpa teman, pendidik ataupun warga dalam sekolah

lingkungan lainnya. Peserta didik Sekolah Menengah Pertama atau Madrasah

Tsanawiyah (SMP/MTs) berada dalam masa remaja (usia 12-15 tahun).1

Menurut Baron, agresif adalah tingkah laku yang dijalankan oleh individu

dengan tujuan melukai dan mencelakakan individu lain. Mayas mengatakan

tingkah laku agresif adalah tingkah laku fisik atau verbal untuk melukai orang

lain.2 Berkowitz mengatakan agresif adalah segala bentuk perilaku yang

dimasukkan untuk menyakiti seseorang baik secara fisik atau psikis.3

Menurut Monstad dan Hewstone dalam Ensiklopedia psikologi Sosial,

agresif adalah segala bentuk perilaku yang disengaja terhadap mahluk lain dengan

tujuan untuk melukainya dan pihak yang dilukainya terus berusaha untuk

menghindarinya. Motif utama perilaku agresif bisa jadi adalah keiginan untuk

menyakiti orang lain guna mengekspresikan perasaan-perasaan negatif, seperti

1Sumberning Rahayu, “Upaya Guru Bimbingan Konseling Dalam MenanggulangiPerilaku Agresif Peserta Didik SMP Wiyatama Bandar Lampung”, Tesis, (Lampung: UniversitasNegeri Raden Intan, 2018), h. 1.

2Umi Kulsum, Mohammad Jauhar, Pengantar Psikologi Sosial, (Jakarta: Prestasiputra,2014), h. 214.

3Diniatul Aliah,” Pelaksanaan Konseling Individu Dalam mengatasi Prilaku AgresifSiswa MTS Al Khoiriyyah Semarang”, Tesis, (Semarang: UIN Walisongo Semarang, 2018), h. 1.

Page 14: UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM … 150213043, FTK, BK...UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY DARUSSALAM, BANDA ACEH 2020 M/1441 H. i ABSTRAK Nama : Jolita ... Surat Keterangan

2

agresif permusuhan atau keinginan mencapai tujuan yang diinginkan melalui

tindakan-tindakan agresif seperti agresif instrumental.4

Perilaku agresif merupakan luapan emosi sebagai reaksi kegagalan

individu yang tampak dalam bentuk pengerusakan terhadap orang atau benda

dengan unsur kesengajaan yang diekspresikan dengan kata-kata dan perilaku non

verbal. Perilaku agresif bisa juga disebabkan oleh berbagai faktor, misalnya

merasakan kurang diperhatikan, tertekan, pergaulan buruk, dan efek dari tayangan

kekerasan dimedia massa.5 Dampak perilaku agresif dapat dilihat dari sisi pelaku

dan sisi korban. Dampak dari pelaku, misalnya pelaku akan dijauhi dan tidak

disenangi semua orang. Sedangkan dampak dari korban misalnya timbulnya sakit

fisik dan psikis serta kerugian akibat perilaku agresif tersebut.

Gejelok emosi pada remaja ditimbulkan oleh fungsi sosial remaja dalam

mempersiapkan diri menuju kedewasaan seperti mencari identitas diri menuju

kedewasaan dan memantapkan posisinya dalam masyarakat, dan pertumbuhan

fisik yang ditandai dengan ciri-ciri pubertas pada remaja, perkembangan

intelegensi serta perubahan emosi yang lebih peka sehingga menimbulkan rasa

cepat marah dan berprilaku agresif.

Perilaku agresif sering kali dipakai manusia sebagai jalan untuk

mengungkapkan perasaan dan menyelesaikan persoalan hidup mereka seperti

untuk mencelakakan orng lain secara tidak langsung, peperangan, perkelahian

antar pelajar dan lain sebagainya.

4Faturrocman. Pengantar Psikologi Sosial ,Cet 1. (Yogyakarta: Pusta, 2006).5 Thomas Santoso, Teori-teori Kekerasan, Cet 1. ( Surabaya: Ghalia Inonesia, 2002) h.

13.

Page 15: UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM … 150213043, FTK, BK...UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY DARUSSALAM, BANDA ACEH 2020 M/1441 H. i ABSTRAK Nama : Jolita ... Surat Keterangan

3

Kekerasan dan agresif sering terjadi dijaman sekarang, baik gabungan

antara sesama peserta didik, atau orang-orang. Ancaman seperti penghinaan dan

penolakan merupakan sumber utama pemicu agresif.Saat seseorang melakukan

tindakan agresif mereka termotivasi untuk meningkatkan harga diri mereka.6

Aspek-aspek perilaku agresif, terdapat beberapa teori menjelaskan tentang

aspek perilaku agresif tersebut diantaranya. Menurut mengklasifikasikan perilaku

agresif dalam empat aspek, yaitu agresi fisik, agresi verbal, kemarahan, dan

permusuhan. Agresi fisik dan agresi verbal mewakili komponen motorik dalam

perilaku agresif, sedangkan kemarahan dan permusuhan mewakili komponen

efektif dan kognitif dalam perilaku agresif.7

Dengan demikian dapat dipahami bahwa perilaku agresif terjadi menjadi

agresif secara fisik dan secara verbal. Agresif secara fisik meliputi kekerasan yang

dilakukan secara fisik, seperti memukul menampar menendang, mencubit,

merampas barang orang lain dan menyerang orang lain. Sedangkan agresif secara

Verbalmeliputi marah-marah tanpa alasan, berteriak, mengancam orang lain, serta

berkata-kata kasar kepada teman maupun orang orang yang lebih tua.8

Perilaku anak berawal dari lingkungan keluarga, karena sebelum menuju

lingkungan luar / sosial anak akan lebih dulu meniru perilaku tokoh / orang yang

6Thomas, Kekerasan…, h. 11.7Diniatul Aliah, “Pelaksanaan Konseling Individu Dalam Mengatasi Perilaku Agresif

Siswa MTS AL Khoriyyah Semarang” Tesis, (Semarang : UIN Wali Songo Semarang, 2018), h.38.

8Aan Setiyobudi, “Pengaruh Sikap Frustasi Terhadap Perilaku Agresif Pada NarapidanaRemaja Di Lapas Kelas Lib Bayuwangi” dalam Jurnal Fakultas Psikologi, 2014, h. 6-7.

Page 16: UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM … 150213043, FTK, BK...UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY DARUSSALAM, BANDA ACEH 2020 M/1441 H. i ABSTRAK Nama : Jolita ... Surat Keterangan

4

berada dilingkungan keluarga (rumah), sehingga perilaku yang nampak pada anak

adalah contoh perilaku yang anak tiru dari keluarga.9

Agretifitas yang dilakukan oleh peserta didik disekolah pada umumnya

disebabkan adanya nurani yang kurang berkembang pada anak, kurangnya

sentivitas terhadap moral. Salah satu pengaruh adalah faktor lingkungan yang

tidak menunjang terbentuknilai moral yang positif. Sumber-sumber nilai yang di

peroleh anak adalah lingkungan televisi, film, surat kabar, sekolah, teman sebaya

dan lain sebagainya. Penyebaran nilai moral dimulai dari keluarga khususnya

orang tua sebelum anak beranjak keluar rumah.

Sekolah adalah lingkungan pendidikan sekunder. Bagi anak yang sudah

bersekolah, lingkungan rumah adalah sekolahnya. Anak remaja yang sudah duduk

dibangku SMP/MTs umumnya menghabiskan waktu sekitar tujuh jam sehari di

sekolahnya. Ini berarti bahwa hampir sepertiga dari waktunya setiap hari

dilewatkan remaja di sekolah. Tidak mengherankan kalau pengaruh sekolah

terhadap perkembangan jiwa remaja cukup besar.10

Anak-anak muda yang melakukan tindakan agresif terhadap anak lain

disekolah menghadapi resiko terlibat dalam perilaku yang bermasalah lain dimasa

mendatang. Berdasarkan hasil penulisan yang di lakukan oleh Ozkan & Cifci

yang menyatakan bahwa anak yang melakukan kekerasan atau agresif adalah anak

9Bimo Walgito, Bimbingan dan Konseling (Studi & Karier), (Yokyakarta: C.V AndiOffset, 2010) h. 214-215.

10Sarlito Wirawan Sarwono, Psikologi Remaja, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,2006) h. 124.

Page 17: UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM … 150213043, FTK, BK...UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY DARUSSALAM, BANDA ACEH 2020 M/1441 H. i ABSTRAK Nama : Jolita ... Surat Keterangan

5

yang memiliki kontrol diri yang rendah, kemampuan yang menghargai yang

rendah, empati pada orang lain yang tidak berkembang.11

Pengaruh sekolah itu diharapkan positif terhadap perkembangan jiwa

remaja, karena sekolah adalah lembaga pendidikan. Sebagai lembaga pendidikan,

sebagaimana halnya dengan keluarga sekolah juga mengajarkan nilai-nilai dan

norma-norma yang berlaku dalam masyarakat.12 Dalam masalah tersebut tentunya

menjadi tugas besar bagi pihak sekolah, khususnya pendidik Bimbingan dan

Konseling, layanan bimbingan dan konseling sekolah yang bermutu tinggi sangat

penting dan bukan hanya dapat memperbaiki prestasi akademik peserta didik akan

tetapi bimbingan dan konseling dapat memberikan pengaruh positif bagi peserta

didik di kelas dan secara efektif dapat mengurangi perilaku peserta didik yang

menggangu dalam kelas.13

Dampak pengaruh dari perilaku agresif yang ada disekolah, untuk

mengurangi hal tersebut didalam bimbingan konseling disekolah mengadakan

konseling individual. layanan konseling individual merupakan layanan konseling

yang diselegarakan oleh seorang konselor terhadap terhadap seorang klien dalam

rangka pengentasan masalah klien. konseling individual memiliki makna yang

spesifik dalam arti pertemuan konselor dengan klien secara individual, dimana

terjadi hubungan konseling yang bernuansa rapport, dan konselor berupaya

11Sumberning Rahayu, “Upaya Guru Bimbingan Konseling Dalam MenanggulangiPerilaku Agresif Peserta Didik SMP Wiyatama Bandar Lampung…,, h. 23.

12Sarlinto Wirawan Sarwono, Psikologi Remaja..., h. 124.13Sofyan S. Willis, Konseling Individual, (Bandung: 2014) h. 9.

Page 18: UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM … 150213043, FTK, BK...UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY DARUSSALAM, BANDA ACEH 2020 M/1441 H. i ABSTRAK Nama : Jolita ... Surat Keterangan

6

memberikan bantuan untuk mengembangkan pribadi klien serta klien dapat

mengatasi msalah-masalah yang dihadapinya.14

Untuk mengatasi perilaku agresif siswa, maka perlu dilakukan konseling

individual.Menurut teori Adler model konseling individual didasarkan atau

pandangan holistik mengenai pribadi manusia. Kata individual tidak berarti bahwa

manusia dipandang sebagai suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan .karena itu

manusia juga tidak terpisah menjadi bagian-bagian, maka kepribadian itu

dipandang sebagai suatu kesatuan atau keseluruhan yang tidak dapat dipisahkan.15

Konseling individual merupakan layanan konseling yang diselenggarakan

oleh seorang pembimbing terhadap seorang klien atau siswa dalam rangka

pengentasan masalahan pribadi.dalam suasana tatap muka dilaksanakan interaksi

secara langsung antara klien dan guru pembimbing membahas berbagai hal

tentang masalah yang dialami oleh peserta didik. pembahasan tersebut secara

mendalam menyentu hal-hal penting tentang diri klien, bersifat meluas meliputi

berbagai sisi yang menyangkut permasalahan peserta didik. Namun juga bersifat

spesifik menuju ke arah pengentasan masalah.16

Sedangkan Tujuan layanan konseling individual adalah agar klien dapat

memahami tentang kelebihan dan kekurangan yang terdapat pada dirinya baik dari

segi pribadi sosial lingkungan, dan lingkungan keluarganya.Sehingga klien

mampu mengatasinya secara mandiri, dengan kata lain konseling individual

bertujuan untuk mengentaskan permasalan yang dialami oleh peserta didik.

14Sumberning Rahayu…, tanggal 11 September 2019.15Taufik, Pendekatan Dalam Konseling, (Padang: 2016) h. 82.16Prayitno, Layanan Konseling Perorangan. ( Padang: FKIP UNP, 2014 ). h. 1

Page 19: UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM … 150213043, FTK, BK...UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY DARUSSALAM, BANDA ACEH 2020 M/1441 H. i ABSTRAK Nama : Jolita ... Surat Keterangan

7

Pelaksanaan pelayanan bimbingan secara individual terutama terlaksana

dalam wawancara konseling. Selama proses berlangsung, konselorakan

memberikan informasi kepada konseli, baik dalam menyampaikan sesuatu

maupun konselor diberi pertanyaan oleh konseli untuk menyampaikan suatu

informasi. Pemberian informasi itu tidak harus menggangu atau menghilangkan

hubungan antara konseli dan konselor dalam posisi orang yang serba tahu dan

tinggal di turuti saja. Dalam mengolahin formasi yang disajikan kepadanya, siswa

menghubungkan data dan fakta tentang lingkungan hidup atau proses

perkembangan orang muda dengan alam pikiran dan perasaannya sendiri,

sehingga diperoleh gambaran yang lengkap, yang kemungkinan untuk melihat

dengan jelas apa yang sesuai baginya dan apa yang tidaksesuai.17

Maka upaya pengetasan masalah klien melalui konseling individual akan

mengurangi permasalahan klien dan hambatan-hambatan yang timbul dari

permasalahan yang dimaksud. Dengan layanan konseling individual dapat

mengurangi beban atau permasalahan yang sedang dihadapi klien dan

meningkatkan kemampuan klien serta potensi yang ada pada dirinya.

Untuk mengatasi permasalahan tentang perilaku agresif seperti uraian

diatas, maka peneliti bermaksud untuk memberikan layanan konseling individual

yaitu layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik

memperoleh kesempatan untuk pembahasan pengentasan permasalahan yang

dialaminya melalui layanan konseling individual, masalah yang dibahas itu adalah

masalah pribadi yang dialami oleh perserta didik tersebut.

17Winkel dan Srihastuti, Bimbingan dan Konseling Di Instusi Pendidikan, (Yokyakarta:Grasindo, 2006) h. 329.

Page 20: UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM … 150213043, FTK, BK...UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY DARUSSALAM, BANDA ACEH 2020 M/1441 H. i ABSTRAK Nama : Jolita ... Surat Keterangan

8

Permasalahan perilaku agresif juga dialami di MTsN 2 Aceh Besar, dalam

proses belajar mengajar di MTsN 2 Aceh Besar. Peneliti melihat terdapat

beberápa perilaku agresif yang terjadi di MTsN 2 Aceh Besar dalam bentuk

verbal seperti: berkelahi, berbicara kasar, mengganggu teman dan lain

sebagainnya.

Berdasarkan uraian permasalahan diatas, maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian di MTsN 2 Aceh Besar mengingat sekolah ini pada

dasarnya telah menanamkan nilai-nilai keagamaan melalui bimbingan-bimbingan

agama seperti: membiasakan siswa untuk shalat Dzuhur berjamaah dan menghafal

Al-Qur’an. Akan tetapi masih ada siswa yang memiliki perilaku agresif. Melihat

fenomena tersebut, maka peneliti akan melalukan penelitian yang berjudul“

Upaya Guru Bimbingan dan Konseling Dalam Mengatasi Perilaku Agresif Peserta

Didik Melalui Layanan Konseling Individual di MTsN 2 Aceh Besar.”

Page 21: UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM … 150213043, FTK, BK...UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY DARUSSALAM, BANDA ACEH 2020 M/1441 H. i ABSTRAK Nama : Jolita ... Surat Keterangan

9

B. RumusanMasalah

Dari latar belakang tersebut diatas, maka ada beberapa masalah yang akan

dikaji dalam penelitian ini yaitu:

1. Bagaimana peran guru bimbingan dan konseling dalam menangani

perilaku verbal peserta didik melalui layanan konseling individual di

MTsN 2 Aceh Besar?

2. Bagaimanaperan guru bimbingan dan konseling dalam menangani

perilakunon verbal peserta didik melalui layanan konseling individual

di MTsN 2 Aceh Besar?

3. Bagaimana peran guru bimbingan dan konseling dalam menangani

perilaku kemarahan peserta didik melalui layanan konseling individual

diMTsN 2 Aceh Besar ?

C. TujuanMasalah

1. Mendeskripsikan dan menganalisis peran guru bimbingan dan

konseling dalam menangani perilaku verbal peserta didik melalui

layanan konseling individual di MTsN 2 Aceh besar.

2. Mendeskripsikan dan menganalisis peran guru bimbingan dan

konseling dalam menangani perilaku non verbal peserta didik melalui

layanan konseling individual di MTsN 2 Aceh Besar.

3. Mendeskripsikan dan menganalisis peran guru bimbingan dan

konseling dalam menangani perilaku kemarahan peserta didik melalui

layanan konseling individual di MTsN 2 Aceh Besar.

D. ManfaatPenelitian

Page 22: UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM … 150213043, FTK, BK...UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY DARUSSALAM, BANDA ACEH 2020 M/1441 H. i ABSTRAK Nama : Jolita ... Surat Keterangan

10

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian dapat digunakan untuk pengembangan ilmu bimbingan

konseling khususnya pada pelayanan konseling individual serta dapat

digunakan sebagai acuan untuk penelitian-penelitian tentang upaya

mengatasi perilaku agresif peserta didik melalui layanan konseling

individual.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi peserta didik, dapat mengatasi perilaku agresif serta

menjadiindividu yang lebih baik dari sebelumnya dan dapat

berinteraksidengan sekolah, rumah dan masyarakat.

b. Bagi pihak sekolah, sebagai bahan masukan untuk meningkatkan

kualitas sekolah terutama dalam hal membentuk karakter peserta

didik.

c. Bagi pembaca, dapat di jadikan tolak ukur pola hidup yang lebih

selektif dalam berinteraksi.

d. Bagi penulis penelitian ini di laksanakan untuk menyelesaikan

study guna mendapatkan gelar sarjana (S1) prodi BK fakultas

Tarbiyah Universitas Islam Negeri Ar-raniry Banda Aceh.

E. Kajian Terdahulu yang Relavan

Pada dasarnya kajian terdahulu yang relevan adalah dimana kajian yang

sudah pernah dilakukan oleh peneliti sebelumnya dan berkaitan dengan penelitian

ini, dengan maksud untuk menghindari plagiasi penelitian. Peneliti memaparkan

beberapa penelitian kesamaan dengan judul tentang upaya guru bimbingan dan

Page 23: UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM … 150213043, FTK, BK...UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY DARUSSALAM, BANDA ACEH 2020 M/1441 H. i ABSTRAK Nama : Jolita ... Surat Keterangan

11

konseling dalam mengatasi perilaku agresif peserta didik melalui layanan

konseling individual. Secara umum pernah dilakukan peneliti-peneliti lain

sebelumnya, seperti:

Pertama, penelitian Dian Muslimatun Azizah, jurusan Bimbingan

Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negri Semarang pada tahun

2013 yang berjudul “Mengurangi Perilaku Agresif Melalui Layanan Klasikal

Menggunakan Teknik Sosiodrama Pada Siswa Kelas V Di Sd Negeri Pegirikan 03

Kabupaten Tegal”. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen, fokus

masalah pada penelitian ini pada perilaku siswa kelas V di SD Negeri pegirikan

03 kabupaten Tegal. Hasi lpenelitian ini menunjukkan, tingkat keefektifan layanan

klasikal menggunakan teknik sosio drama dalam mengurangi perilaku agresif

siswa kelas V di SD N Pegirikan 03 adalah Tinggi.

Persamaan dengan penelitian ini adalah sama-sama meneliti perilaku

agresif. Sedangkan perbedaan dengan penelitian ini yaitu, upaya guru bimbingan

dan konseling dalam mengatasi perilaku agresif melalui layanan konseling

individual dan juga tempat yang diteliti yaitu di MTsN 2 Aceh Besar.

Kedua, penelitian Reni Susanti jurusan Bimbingan dan Konseling Islam

fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga dengan judul

"Konseling Islam terhadap Perilaku Agresif Siswa SMA Muhammadiyah 2

Yogyakarta” yang terbit pada tahun 2002. Adapun penelitian ini menggunakan

deskriptif kualitatif. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui faktor penyebab

munculnya perilaku agresif siswa SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta dan

bagaimana proses konseling Islam terhadap perilaku agresif siswa SMA

Page 24: UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM … 150213043, FTK, BK...UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY DARUSSALAM, BANDA ACEH 2020 M/1441 H. i ABSTRAK Nama : Jolita ... Surat Keterangan

12

Muhammadiyah 2 Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor

penyebab munculnya perilaku agresif siswa SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta

adalah masalah ekonomi, tidak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan, dan

kurangnya kasih sayang ataupun perhatian orangtua. Melihat siswa yang

berperilaku agresif lebih cenderung mudah emosi, guru BK memberi terapi Islam

terhadap siswa yang bersifat agresif untuk membaca dzikir yang fungsinya untuk

meredamkan siswa. Dzikir tersebut dilakukan dengan posisi duduk.

Persamaan dalam penelitian yang dilakukan Reni Susanti dengan peneliti

yaitu sama-sama meneliti tentang perilaku agresif. Adapun perbedaannya yaitu

Konseling Islam sedangkan peneliti fokus pada layanan konseling individual.

Ketiga, skripsi Thrisia Febrianti Program Studi Bimbingan Dan Konseling

Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas

Bengkulu pada tahun 2014 dengan judul “Pengaruh Layanan Konseling

Kelompok Terhadap Perilaku Agresif Siswa Kelas VII 1 di SMP Negeri 3 Kota

Bengkulu” penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Hasil penelitian

ini menunjukkan bahwa pemberian layanan konseling kelompok dapat digunakan

untuk mengurangi perilaku agresif siswa SMP kelas VIII. Perilaku agresif siswa

sebelum mendapatkan layanan konseling kelompok adalah tinggi dan setelah

mendapatkan layanan konseling kelompok menurun menjadi rendah. Kesamaan

dengan penelitian ini adalah perilaku agresif, sedangkan perbedaannya adalah

peran layanan konseling kelompok sedangkan peneliti meneliti tentang

pelaksanaan layanan individual. Kemudian tempat yang diteliti yaitu di SMP

Negeri 3 kota Bengkulu, sedangkan peneliti meneliti di MTsN 2 Aceh Besar.

Page 25: UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM … 150213043, FTK, BK...UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY DARUSSALAM, BANDA ACEH 2020 M/1441 H. i ABSTRAK Nama : Jolita ... Surat Keterangan

13

Kempat Rudiyana pada tahun (2010) dengan judul “Upaya guru

Pembimbing dalam Mengatasi Agretifitas Siswa di SMP Negeri 17 pekan Baru.

Rumusan masalah dari penelitian ini adalah apa upaya yang di lakukan guru

pembimbing dalam mengatasi agretifitas siswa di SMP Negeri 17 Pekanbaru.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui upaya guru pembimbing dalam

mengatasi agretifitas siswa di SMP Negeri 17 pekanbaru. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa upaya guru pembimbing dalam mengatasi agresif siswa di

SMP 17 pekanbaru kurag maksimal, dimana upaya guru pembimbing dapat

dipersentasekan sebanyak 53,15% dan hal yang diupayakan oleh guru

pembimbing dapat dipersentasekan sebanyak 46,85%. Sedang judul penelitian

peniliti lakukan yaitu, Upaya Guru Bimbingan Dan Konseling Dalam Mengatasi

Perilaku Agresif Peserta Didik Melalui Layanan Konseling Individual Di Mtsn 2

Aceh Besar.

Persamaan dalam penelitian yang dilakukan Rudiayana dengan peneliti

yaitu sama-sama meneliti tentang perilaku agresif. Adapun perbedaannya yaitu

tidak menggunakan layanan konseling individual sedangkan peneliti fokus pada

layanan konseling individual.

F. Sistematika Penulisan

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan penelitian kualitatif, adapun

sistematika penulisan bagian awal dari skripsi ini memuat hal-hal sebagai berikut

:Pengantar yang didalamnya terdiri dari bab I, II, III, IV, V dan Daftar Pustaka.

Bab I, mengemukakan Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan

Penelitian, Manfaat Penelitian, Kajian Terdahulu yang Relevan, dan Sistematika

Page 26: UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM … 150213043, FTK, BK...UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY DARUSSALAM, BANDA ACEH 2020 M/1441 H. i ABSTRAK Nama : Jolita ... Surat Keterangan

14

Penulisan. Bab II Landasan Teoritis, berisikan beberapa teori-teori yang

mencakup tentang bimbingan konseling, perilaku agresif, dan layanan konseling

individual. Bab III Metodologi Penelitian, berisikan metode-metode yang

digunakan dalam penelitian yang mencakup: lokasi penelitian, jenis penelitian,

subyek penelitian, instrument pengumpulan data dalam bentuk wawancara, dan

dokumentasi. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, berisikan tentang hasil

penelitian berupa penyajian data, pengolahan data dan analisis data yang telah

diolah untuk menjawab pertanyaan dalam rumusan masalah dalam penelitian. Bab

V Penutup, berisikan tentang kesimpulan dari hasil penelitian secara menyeluruh

yang dilanjutkan dengan memberi saran-saran serta perbaikan dari segala

kekurangan.

Page 27: UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM … 150213043, FTK, BK...UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY DARUSSALAM, BANDA ACEH 2020 M/1441 H. i ABSTRAK Nama : Jolita ... Surat Keterangan

15

BAB II

LANDASAN TEORITIS

A. Bimbingan dan Konseling

1. Pengertian Bimbingan

Bimbingan dan Konseling merupakan terjemahan dari “guidance” dan

“counseling” dalam bahasa inggris. Secarah harfiyah istilah “guidance” dari akara

kata “guide” berarti: (1) mengarahkan (to direct), (2) memandu (to pilot), (3)

mengelola (to manage), dan (4) menyetir (to steer). Banyak pengertian bimbingan

yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya sebagai berikut.1

Sunaryo Kartadinata mengartikan bimbingan adalah sebagai “proses

membantu individu untuk mencapai perkembangan secara optimal.” Sementara

Rocman Natawidjaja mengartikan bimbingan sebagai suatu proses pemberian

bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan, supaya

individu tersebut dapat memahami dirinya, sehingga dia sanggup mengarahkan

dirinya dan dapat bertindak secara wajar, sesuai dengan tuntunan dan keadaan

lingkungan sekolah, keluarga, masyarakat, dan kehidupan pada umumnya.

Dengan demikian dia akan dapat menikmati kebahagiaan hidupnya, dan dapat

memberi sumbangan yang berarti kepada kehidupan masyarakat pada umumnya.

1Jamal Makmura Asmani, Panduan Efektif Bimbingan dan Konseling di Sekolah,(Jakarta: Diva Press, 2010), h. 31.

Page 28: UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM … 150213043, FTK, BK...UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY DARUSSALAM, BANDA ACEH 2020 M/1441 H. i ABSTRAK Nama : Jolita ... Surat Keterangan

16

Bimbingan membantu berbagai individu mencapai perkembangan diri secara

optimal sebagai makhluk sosial.2

Dari pendapat Suryano Kartadinata dan Rocman Natawidjaja diatas,

peneliti dapat menyimpulkan bahwa bimbingan adalah suatu proses pemberian

bantuan yang diberikan oleh seorang guru pembimbing / konselor untuk

membantu mengembangkan atau menyesuaikan individu dengan lingkungannya

dan memahami dirinya dan sanggup mengarahkan dirinya menjadi lebih baik lagi

dan bisa berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya seperti keluarga, sekolah dan

masyarakat dimana pun individu tersebut berada.

Miller, bimbingan merupakan proses pemberian bantuan terhadap invidu

agar ia memahami dirinya dan dunianya, sehingga dengan demikian ia dapat

memanfaatkan potensi-potensinya. 3

Dari pendapat Miller, peneliti dapat menyimpulkan bahwa bimbingan

adalah proses pemberian bantuan yang di berikan seorang guru Bimbingan dan

Konseling, bantuan yang diberikan kepada individu adalah bantuan untuk

memahami dirinya sendiri dan memanfaatkan kemampuan-kemampuan yang ada

pada dirinya baik kemampuan dalam belajar maupun kemampuan dalam

berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.

Maka dari itu, peneliti dapat menyimpulkan bahwa bimbingan ini sangat

berkaitan dengan perilaku agresif. Dimana bimbingan ini sangat penting untuk

2Syamsu Yusuf, L.N. Juntika Nurihsan Landasan Bimbingan dan Konseling. (Bandung:PT Remaja Roskadarya, 2005), h. 5-6.

3 Sofyan S. Willis, Konseling Individual, Teori dan Praktek. (Bandung: CV. Alfabeta,2017), h. 11-13.

Page 29: UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM … 150213043, FTK, BK...UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY DARUSSALAM, BANDA ACEH 2020 M/1441 H. i ABSTRAK Nama : Jolita ... Surat Keterangan

17

mengatasi perilaku agresif peserta didik, dan juga dapat mengurangi masalah

perilaku agresif yang dialami oleh peserta didik. Melalui layanan bimbingan ini

individu yang memiliki masalah perilaku agresif dapat teratasi dengan dengan

baik, melalui bantuan yang di berikan oleh guru Bimbingan dan Konseling kepada

peserta didik agar dapat terarah dan juga dapat memahami dirinya sendiri serta

mengetahui kemampuan-kempuan yang ada di didalam dirinya.

2. Pengertian Konseling

Menurut analisa Shertzer dan Stone, definisi konseling pada umumnya

bernuansa kognitif, efektif, dan behavioral. Semua devinisi konseling

mencerminkan relasi dyadic yakni hubungan seseorang dengan seseorang,

beragam tempat, beragam klien, beragam materi dan tujuan.4

Menurut teori Shetzer dan Stone, peneliti dapat menyimpulkan bahwa

konseling adalah hubungan seorang konselor dengan klien yang di lakukan secara

tatap muka untuk mengatasi permasalahan klien seperti kognitif yaitu suatu

perkembangan yang mempengaruhi kemampuan intelektuan peserta didik dalam

berfikir, mengetahui, dan memecahkan masalah. Layanan konseling ini dilakukan

di berbagai tempat seperti ruang konseling, taman sekolah, ruang kelas dan lain

sebagainya sesuai dengan keinginan si klien. Klien yang diberikan layanan

konseling tidak hanya kepada satu klien saja akan tetapi kepada beberapa klien

yang memiliki masalah, dan materi yang diberikan berbeda-beda serta tujuan

pengentasan masalahnya juga berbeda dengan kata lain materi yang diberikan

sesuai dengan permasalahan yang dialami oleh klien.

4 Sofyan S. Willis, Konseling Individual..., h. 18.

Page 30: UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM … 150213043, FTK, BK...UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY DARUSSALAM, BANDA ACEH 2020 M/1441 H. i ABSTRAK Nama : Jolita ... Surat Keterangan

18

Menurut Mapiare konseling adalah serangkaian kegiatan pokok bimbingan

dalam usaha membantu klien secara tatap muka dengan tujuan agar klien dapat

mengambil tanggung jawab sendiri terhadap berbagai persoalan atau masalah

khusus.5

Dari pendapat Mapiare peneliti dapat menyimpulkan bahwa konseling

adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh dua orang secara tatap muka

diantaranya konselor dengan klien untuk membantu klien mengentaskan atau

menyelesaikan permasalahan yang dialami oleh klien dan klien tersebut dapat

mengambil tanggung jawab sendiri terhadap masalah yang dialaminya.

Menurut Carl Rogers, seorang psikolog humanistik terkemuka,

berpandangan bahwa konseling merupakan hubungan terapi dengan klien yang

bertujuan untuk melakukan perubahan self (diri) pada pihak klien6

3. Pengertian Bimbingan dan Konseling

Bimbingan dan konseling adalah upaya pemberian bantuan yang dilakukan

oleh seorang konselor kepada anak didik agar dapat memahami dirinya sehingga

sanggup mengarahkan diri dan bertindak dengan baik sesuai dengan

perkembangan jiwanya.7

Dari beberapa pendapat yang telah dipaparkan diatas peneliti dapat

menyimpulkan bahwa guru bimbingan dan konseling adalah suatu proses

5Arintoko, Wawancara Konseling di Sekolah Lengkap dengan Contoh Kasus danPenanganan. (Yokyakarta: CV Andi Offset, 2011), h. 2.

6 Latipun, Psikologi Konseling, (Malang: UMM Press, 2011) h. 3

7 Ahmad Muhaimin Azzet, Bimbingan dan Konseling di Sekolah, (Yokyakarta: ArruzMedia, 2011), h. 11

Page 31: UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM … 150213043, FTK, BK...UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY DARUSSALAM, BANDA ACEH 2020 M/1441 H. i ABSTRAK Nama : Jolita ... Surat Keterangan

19

pemberian bantuan yang di berikan oleh guru Bimbingan dan Konseling kepada

seorang klien/peserta didik dengan tujuan agar klien / peserta didik dapat

menyelesaikan masalahnya dengan baik melalui bantuan seorang guru Bimbingan

dan Konseling

4. Tujuan Bimbingan dan Konseling

a. Tujuan Bimbingan

Tujuan Bimbingan adalah perkembangan optimal, yaitu perkembangan

yang sesuai dengan potensi dan sistem nilai tentang kehidupan yang baik dan

benar. Perkembangan optimal bukanlah semata-mata pencapian tingkat kemapuan

intelektual yang tinggi, yang ditandai dengan penguasaan dan keterampilan,

melainkan suatu kondisi dinamik, di mana individu (1) mampu mengenal dan

memahami diri; (2) berani menerima kenyataan diri secara objektif; (3)

mengarahkan diri sesuai dengan kemampuan, kesempatan, dan sistem nilai; dan

(4) melakukan pilihan dan mengambil keputusan atas tanggung jawab sendiri.

Dikatakan sebagai kondisi dinamik, karena kemampuan yang disebutkan diatas

akan berkembang terus dan hal ini terjadi karena individu berada didalam

lingkungan yang terus berubah dan berkembang.

b. Tujuan Konseling

Melihat kenyataan hidup, tak dapat dipungkiri bahwa klien mempunyai

berbagai tujuan didalam konseling. Tujuan-tujuan yang beragam telah

dikemukakan oleh para pakar konselingsebagai berikut:

Maslow dan Rogers, Tujuan konseling adalah agar tercapainya aktualisasi

diri sebagai manifestasi potensi yang dimiliki klien. Dalam aktualisasi ini tidak

Page 32: UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM … 150213043, FTK, BK...UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY DARUSSALAM, BANDA ACEH 2020 M/1441 H. i ABSTRAK Nama : Jolita ... Surat Keterangan

20

terlepas dari sosialisasi potensi klien yang dikembangkan tidak bertentangan

dengan nilai dan norma yang berlaku di masyarakat. Disamping itu, dalam

aktualisasi diri terdapat unsur kemampuan untuk memilih yang terbaik (the best

choice) dengan mempertimbangkan aspek-aspeklingkungan.

Dari pendapat yang dikemukakan oleh Maslow dan Rogesr, maka peneliti

dapat menyimpulkan bahwa tujuan konseling adalah agar tercapainya keinginan

seseorang untuk menggunakan semua kemampuan dirinya untuk mencapai

apapun yang mereka mau dan bisa lakukan seperti mengikuti kegiatan perlombaan

yang diadakan di dalam sekolah atau masyarkat. Dan mengembangakan

kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh klien serta tidak melanggar aturan-

aturan yang telah ditetapkan baik itu nilai dan norma yang ada di lingkungan

masyarakat.

Menurut Berne & Haris okayness, artinya tujuan konseling yang

dibutuhkan klien adalah terjadinya harmonisasi hubungan antar sesama

dalamkehidupan, tepo seliro, tenggang rasa, menghormati kepentingan orang lain,

walaupun ia orang kecil (I'm OK, You're OK). Kalau hanya diri sendiri yang OK

sedangkan orang lain tidak OK (I'm OK, You're not OK), akan terjadi keterangan,

konflik dan frustasi, dendam pada orang lain yang dapat berdampak negatif dalam

kehidupan. Dan lebih gawat lagi jika terjadi sayatidak OK, kamu juga tidak OK

(I'm not OK, You're not OK), dalam relasi ini akan terjadi hancur-hancuran, dan

akibatnya semua akan kalah, seperti kata pepatah kalah jadi abu menang jadi

orang.8

8Sofyan S. Willis, Konseling Individual..., h. 21.

Page 33: UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM … 150213043, FTK, BK...UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY DARUSSALAM, BANDA ACEH 2020 M/1441 H. i ABSTRAK Nama : Jolita ... Surat Keterangan

21

Dari pendapat Berne & Haris, peneliti dapat menyimpulkan bahwa tujuan

konseling yang dibutuhkan klien adalah terjadi hubungan yang baik antara satu

orang klien dengan orang lain, saling menghormati kepentingan orang lain

walaupun jarak usia yang membedakan. Seperti orang dewasa dengan anak-anak

atau remaja dengan anak-anak. Didalam tujuan konseling ini juga adanya kaitan

keinginan saling menyetujui dan juga suka-menyukai, jika sebalik nya bertolak

belakang maka hubungan antara individu tersebut akan menjadi pertentangan atau

perselisihan antar sesama individu.

c. Tujuan Bimbingan dan Konseling

Proses Bimbingan dan konseling disekolah dapat berhasil apabila

mempunyai tujuan yang jelas akan tercapainya. Bimbingan dan konseling

bertujuan untuk membantu peserta didik agar dapat mencapai tujuan-tujuan

perkembangannya yang meliputi aspek pribadi-sosial belajar (akademik) dan

karir.9

Menurut Wardati dan Jauhar, tujuan bimbingan dan konseling di sekolah

adalah agar peserta didik, dapat: (a) Mengembangkan seluruh potensinya

seoptimal mungkin, (b) Mengatasi kesulitan dalam memahami dirinya sendiri (c)

Mengatasi kesulitan dalam memahami lingkungannya, yang meliputi lingkungan

sekolah, keluarga, pekerjaan, sosioekonomi, dan kebudayaan. (d) Mengatasi

kesulitan dalam mengidentifikasi dan memecahkan masalahnya (e) Mengatasi

kesulitan dalam menyalurkan kemampuan, minat,dan bakatnya dalam bidang

pendidikan dan pekerjaan (f) Memperoleh bantuan secara tepat dari pihak-pihak

9Syamsyu Yusuf, Juntika Nurihsan, Landasan Bimbingan dan Konseling, (Bandung: PT.Remaja Rosdakarta, 2005), h. 15

Page 34: UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM … 150213043, FTK, BK...UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY DARUSSALAM, BANDA ACEH 2020 M/1441 H. i ABSTRAK Nama : Jolita ... Surat Keterangan

22

di luar sekolah untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang tidak dapat dipecahkan

di sekolah tersebut.

Dari pendapat Wardati dan Jauhar, maka peneliti mengambil kesimpulan

bahwa bimbingan dan konseling bertujuan untuk membantu peserta didik agar

memiliki kompotensi mengembangkan potensi dirinya seoptimal mungkin atau

mewujudkan nilai-nilai yang terkandung dalam tugas-tugas perkembangan yang

harus dikuasainya sebaik mungkin.

Tujuan bimbingan dan konseling di sekolah dapat dekolompokkan

menjadi tiga, yaitu: tujuan umum, tujuan khusus, dan tujuan akhir.

1) Tujuan Umum

Bimbingan dan konseling bertujuan untuk membantu peserta didik

mencapai tugas-tugas perkembangan secara optimal sebagai mahkluk

Tuhan, sosial dan pribadi. Lebih lanjut tujuan bimbingan dan konseling

adalah membantu individu dalam mencapai: Kebahagian hidup pribadi

sebagai makhluk Tuhan, kehidupan yang produktif dan efektif dalam

masyarakat, hidup bersama dengan individu-individu lain, harmoni antara

cita-cita mereka dengan kemampuan yang dimiliki.10

10 Wardati dan Mohammad Jauhar, Iplementasi Bimbingan dan Konselng di Sekolah,(Jakarta: Prestasi Pustaka, 2011) h. 28.

Page 35: UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM … 150213043, FTK, BK...UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY DARUSSALAM, BANDA ACEH 2020 M/1441 H. i ABSTRAK Nama : Jolita ... Surat Keterangan

23

2) Tujuan Khusus

Secara khusus pelayanan bimbingan dan konseling bertujuan untuk

membantu siswa agar dapat mencapai tujuan-tujuan perkembangan

meliputi aspek-apek pribadi sosial, belajar, dan karier.11

3) Tujuan Akhir

Individu dipandang telah mampu membimbing dirinya apabila; (1) Telah

mampu memahami diri baik memahami kekuatan-kekuatannya ataupun

kelemahan-kelemahannya; (2) Menerima dirinya dengan segala kelebihan

dan kekurangannya; (3) Dapat mengarahkan dirikepada tujuan yang mulia

yang bermanfaat bagi kehidupannya; (4) Mengaktualisasikan potensi-

potensi dirinya dengan cara-cara yang terpuji tanpa ada pihak-pihak yang

merasa dirugikan.

Apabila seorang sudah berada pada keadaan demikian maka itulah yang

dikatan self-reliance, yaitu orang yang sudah mampu berdiri diatas kaki sendiri,

orang yang mampu bertanggung jawab, orang yang sudah mandiri

(independrnce).Kemandirian memungkinkan tercapainya kesejahteraan (walfare).

Inilah tujuan akhir bimbingan dan konseling12

Dari penjelasan tujuan bimbingan dan konseling secara umum, khusus,

dan akhir, maka peneliti menyimpulkan bahwa tujuan bimbingan dan konseling

adalah untuk mengembangkan potensi pada individu secara baik, sesuai dengan

11Dewa Ketut Sukardi, Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling diSekolah, Jakarta: Rieneka Cipta, 2008), h. 44.

12Paimun, Bimbingan dan Konseling (Sari Perkuliahan), Universitas Islam Negeri (UIN)Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008.h. 19-21.

Page 36: UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM … 150213043, FTK, BK...UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY DARUSSALAM, BANDA ACEH 2020 M/1441 H. i ABSTRAK Nama : Jolita ... Surat Keterangan

24

kemampuan agar bisa menyesuaikan diri dengan lingkungannya, baik lingkungan

sekolah, keluarga maupun lingkungan masyarakat.

5. Prinsip-prinsip Bimbingan dan Konseling

Prinsip-prinsip di sini ialah hal-hal yang didapat dijadikan pegangan di

dalam proses bimbingan dan penyuluhan. Terdapat beberapa prinsip dasar yang

dipandang sebagai pondasi atau landasan bagi layanan bimbingan. Prinsip-prinsip

ini berasal dari konsep-konsep filosofis tentang kemanusiaan yang menjadi dasar

bagi pemberian layanan bantuan atau bimbingan, baik di sekolah maupun di luar

sekolah.

Menurut Prayitno dan Erman Anti, “rumusan prinsip-prinsip bimbingan

dan konseling pada umumnya berkenaan dengan sasaran pelayanan, masalah

klien, tujuan dan proses penanganan masalah, program pelayanan dan

penyelenggaraan pelayanan”.13

Dari pendapat Prayitno dan Erman Anti, peneliti dapat menyimpulkan

bahwa prinsip-prinsip bimbingan dan konseling adalah pelayanan yang berkenaan

pada sasaran layanan yaitu; klien. Dengan tujuan permasalahan yang dihadapi /

alami klien dapat teratasi dengan baik, melalui program pelayanan dan

penyelengaraan pelayanan.

Menurut Elfi Mu’awanah ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar

dapat melaksanakan pelayanan bimbingan dengan sebaik-baiknya, yaitu prinsip-

prinsip sebagai berikut: (a) Hendaknya dalam memberikan layanan bimbingan

individu (siswa) dianggap sebagai individu yang berkemampuan, termasuk

13Hallen, Bimbingan dan Konseling…, h. 63

Page 37: UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM … 150213043, FTK, BK...UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY DARUSSALAM, BANDA ACEH 2020 M/1441 H. i ABSTRAK Nama : Jolita ... Surat Keterangan

25

kemampuan untuk memecahkan masalahnya, (b) Siswa adalah individu yang

berharga, sehingga tetap dihormati, mereka (siswa) tidak boleh diremehkan,

direndahkan martabatnya, baik oleh sikap perbuatan, maupun kata-kata konselor.

Konselor hendaknya menunjukkan sikap hormat kepada klien, menunjukkan

perhatian agar klien tumbuh rasa percata terhadap konselor. Perasaan pada proses

bimbingan sangat diperlukan sekali. Dengan rasa percaya terhadap

mengemukakan masalahnya yang sedang dihadapi tidak menaruh perasaan ragu-

ragu, curiga, takut, dan sebagainya, (c) Siswa sebagai individu yang merupakan

kebulatan. Tingkah lakunya diwarnai oleh keadaan fisik, psikis serta sosial dan

latar belakang lainnya, demikian pula kelainan tingkah lakunya, sehingga dapat

memberikan bimbingan dengan sebaik-baiknya, (d) Siswa adalah merupakan

makhluk unik, artinya siswa satu dengan yang lain terdapat perbedaan-perbedaan.

Sehingga dengan demikian perlu sekali dipahami sifat-sifat masing-masing siswa,

dan (e) Keberhasilan layanan bimbingan di sekolah amat diperlukan oleh

kesediaan serta kesadaran siswa itu sendiri. Tanpa ada kesadaran tersebut layanan

bimbingan tidak akan berjalan. Oleh karena itu usaha-usaha paling awal dilakukan

oleh seorang pembimbing di sekolah adalah menanamkan kesadaran akan

pentingnya bimbingan bagi dirinya baru setelah itu diberi layanan bimbingan.14

Dengan memahami prinsip di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa

seorang pembimbing dapat membina sikap positif dalam memberikan layanan

kepada siswa. Karena dengan keberhasilan layanan yang diberikan seorang

pembimbing, maka akan terbentuk karakter rasa percaya diri peserta didik

14Elfi Mu’awanah, Bimbingan dan Konseling…, h. 6-7.

Page 38: UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM … 150213043, FTK, BK...UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY DARUSSALAM, BANDA ACEH 2020 M/1441 H. i ABSTRAK Nama : Jolita ... Surat Keterangan

26

terhadap mengemukakan masalahnya yang sedang dihadapi tidak menaruh

perasaan ragu-ragu, curiga, takut, dan sebagainya.

6. Fungsi Bimbingan dan Konseling

Bimbingan dan Konseling merupakan fungsi integral dalam proses belajar

mengajar. Fungsi bimbingan Dewa Ketut Sukardi dalam bukunya Proses

Bimbingan dan Penyuluhan di sekolah sebagai berikut: (a)Fungsi

pemahamanyaitu membantu peserta didik (siswa) agar memiliki pemahaman

terhadap dirinya (potensinya) dan lingkungannya (pendidikan, pekerjaan, dan

norma agama), (b) Preventifyaitu Layanan bimbingan dapat berfungsi sebagai

pencegahan. Artinya, ia merupakan usaha pencegahan terhadap timbulnya

masalah. Melalui fungsi ini, konselor memberikan bimbingan kepada siswa

tentang cara menghindarkan diri dari perbuatan atau kegiatan yan membahayakan

dirinya, (c)Fungsi Perbaikanyaitu fungsi bimbingan dan konseling yang akan

menghasilkan terpecahkannya atau teratasinya berbagai permasalahan yang

dialami siswa. Teknik yang dapat digunakan adalah konseling, dan remedial

teachin,15 dan (d) Fungsi Pemeliharaan dan Pengembanganyaitufungsi ini berarti

bahwa layanan bimbingan dan konseling yang diberikan dapat membantu para

siswa dalam memelihara dan mengembangkan keseluruhan pribadinya secara

mantap, terarah, dan berkelanjutan.16

Jadi dari penjelasan diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa setiap

layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling dilaksanakan haruslah secara

15Syamsu Yusuf dan Juntika Nurihsan, Bimbingan dan Konseling..., 16-17.

16 Prayitno dan Erman Emti, Bimbingan dan Konseling..., h. 42-43

Page 39: UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM … 150213043, FTK, BK...UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY DARUSSALAM, BANDA ACEH 2020 M/1441 H. i ABSTRAK Nama : Jolita ... Surat Keterangan

27

langsung mengacu pada salah satu atau pada beberapa fungsi itu, agar hasil yang

hendak dicapai secara jelas dan dapat diidentifikasi dan dievaluasi.

7. Asas-asas Bimbingan dan Konseling

Pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling terdapat asas-asas yang

diperlukan untuk memperlancar pelaksanaan dan lebih menjamin keberhasilan

kegiatan bimbingan dan konseling sehingga dapat mencapai tujuan yang

diharapkan.

Adapun asas-asas yang terdapat dalam layanan bimbingan konseling

adalah sebagai berikut: (a) Asas kerahasiaan.Asas kerhasiaan ini menuntut

dirahasikannya segenap data dan keterangan tentang data dan keterangan tentang

peserta didik (klien) yang menjadi sasaran layanan. Dalam hal ini guru

pembimbing berkewajiban penuh memelihara dan menjaga semua data dan

keterangan itu sehingga kerahasiaannya benar-benar terjamin,17 (b) Asas

kesukarelaan, jika asas kerahasiaan benar-benar tertanam pada diri siswa atau

klien, maka sangat dapat diharapkan bahwa mereka yang mengalami masalah

akan dengan sukarela membawa masalahnya itu kepada pembimbing untuk

meminta bimbingan, (c) Asas keterbukaan,. keterbukaan ini bukan hanya sekedar

berarti “bersedia menerima saran-saran dari luar” tetapi dalam ini lebih penting

dari masing-masing yang bersangkutan bersedia membuka diri untuk kepentingan

pemecahan masalah yang di maksud, (d) Asas kekinian, masalah individu yang

ditanggulangi adalah masalah yang sedang dirasakan bukan masalah yang sudah

17 Syamsu Yusuf dan Juntika Nurihsan…, h. 22.

Page 40: UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM … 150213043, FTK, BK...UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY DARUSSALAM, BANDA ACEH 2020 M/1441 H. i ABSTRAK Nama : Jolita ... Surat Keterangan

28

lampau, dan bukan masalah yang akan dialami masa mendatang,18(e) Asas

kemandirianDalam memberikan layanan pembimbing hendaklah selalu

menghidupkan kemandirian pada diri orang yang dibimbing, jangan sampai orang

yang dibimbing itu menjadi tergantung kepada orang lain, khususnya para

pembimbing/ konselor, (f) Asas kegiatan, usaha layanan bimbingan dan konseling

akan memberikan buah yang tidak berarti, bila individu yang dibimbing tidak

melakukan kegiatan dalam mencapai tujuan-tujuan bimbingan. Hasil-hasil usaha

bimbingan tidak tercipta dengan sendirinya tetapi harus diraih oleh individu yang

bersangkutan, (g) Asas kedinamisan, perubahan tidaklah sekedar mengulang-

ngulang hal-hal lama yang bersifat monoton, melainkan perubahan yang selalu

menuju ke suatu pembaruan, sesuatu yang lebih maju, (h) Asas keterpaduan,

disamping keterpaduan dalam diri individu yang dibimbing, juga diperhatikan

keterpaduan isi proses layanan yang diberikan jangan aspek layanan yang satu

tidak serasi atau bahkan bertentangan dengan aspek layanan yang lain, (i) Asas

kenormatifan, usaha bimbingan dan konseling tidak boleh bertentangan dengan

norma-norma yang berlaku, baik ditinjau dari norma agama, norma adat, norma

hukum/negara, norma ilmu ataupun kebiasaan sehari-hari, dan (j) Asas alih tangan

asas ini mengisyaratkan bahwa bila seorang petugas bimbingan dan konseling

sudah mengerahkan segenap kemampuannya untuk membantu klien belum dapat

18Prayitno dan Erman Emti, Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling, (Jakarta: RienekaCipta, 2009), h. 117

Page 41: UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM … 150213043, FTK, BK...UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY DARUSSALAM, BANDA ACEH 2020 M/1441 H. i ABSTRAK Nama : Jolita ... Surat Keterangan

29

terbantu sebagaimana yang diharapkan, maka petugas ini mengalihtangankan

klien tersebut kepada petugas atau badan lain yang lebih ahli.19

Dari penjelasan diatas peneliti dapat menyimpulkan asas-asas dalam

bimbingan dan konseling adalah suatu kegiatan yang di gunakan untuk

memperkuat si klien dalam mempercayai si konselor dalam pelaksanaan layanan

bimbingan dan konseling dan juga membuat siklien bisa lebih terbuka dan

bersukarela untuk membawa masalahnya kepada sikonselor untuk dibimbing dan

mengentaskan permasalahan klien dengan sebaik mungkin.

8. Jenis-jenis Layanan Bimbingan dan Konseling

Didalam layanan bimbingan dan konseling ada terdapat beberapa jenis-

jenis layanan yang digunakan yaitu: (a) Layanan orientasi layanan orientasi adalah

layanan bimbingan yang dikoordinir guru pembimbing dengan bantuan semua

guru dan wali kelas, dengan tujuan membantu mengorientasikan (mengarahkan,

membantu, mengadaptasi) siswa (juga pihak lain dapat memberi pengaruh,

terutama orag tuanya) dari situasi lama kepada situasi yang baru, (b) Layanan

informasi, layanan informasi dilakukan sepanjang tahun jika diperlukan siswa dan

orang tua nya demi kemajuan studi, (c) Layanan bimbingan penempatan dan

penyaluran. Menurut buku petujuk bimbingan dan konseling dalam kurikulum

1994 yang di maksud layanan ini adalah: "Layanan bimbingan memungkinkan

siswa memoperoleh penempatan dan penyaluran secara tepat (misalnya

penempatan/peyaluran didalam kelas, kelompok belajar, jurusan/program

khusus, kegiatan ko/ektrakurikuler), sesuai dengan potensi, bakat dan minat, serta

19 Dewa Ketut Sukardi, Op.cit., hal 48-51

Page 42: UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM … 150213043, FTK, BK...UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY DARUSSALAM, BANDA ACEH 2020 M/1441 H. i ABSTRAK Nama : Jolita ... Surat Keterangan

30

kondisi pribadinya," (d) Layanan bimbingan belajar, yaitu layanan bimbingan

yang memungkinkan siswa mengembangkan diri berkenaan dengan sikap dan

kebiasaan belajar yang baik, meteri belajar yang cocok dengan kecepatan dan

kesulitan belajarnya serta berbagai aspek tujuan dan kegiatan belajar lainnya, (e)

Layanan konseling individual yaitu bantun yang diberikan oleh konselor kepada

seorang siswa degan tujuan berkembangnya potensi siswa, mampu mengatasi

masalah sendiri, dan dapat menyesuaikan diri secara positif, dan (f) Layanan

bimbingan kelompok adalah layanan bimbingan yang di berikan kepada

sekolompok siswa untuk memecahkan secara bersama masalah-masalah yang

menghambat perkembangan siswa.

Dari penjelasan diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa jenis-jenis

yang terdapat dalam layanan bimbingan konseling tertsebut tidak semuanya

laksanakan akan tetapi layanan tersebut akan dilaksanakan sesuai dengan

permasalahan atau keingin klien untuk melakukan bimbingan kepada konselor.

Seperti halnya peneliti menggunakan layanan konseling individual untuk

mengatasi permasalahan perserta didik susai dengan bentuk permasalahannya.

B. Perilaku Agresif

1. Pengertian Perilaku Agresif

Kata agresif berasal dari bahasa latin agresif yang berarti menyerang. Kata

ini mengisyarakatkan bahwa orang yang siap untuk melakukan sesuatu atas

kehendaknya untuk menyerang seseorang yang ia tuju. Walaupun itu bahwa

kerusakan fisik atau psikologisnya makin ditimbulkan sebagai akibatnya. Menurut

Page 43: UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM … 150213043, FTK, BK...UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY DARUSSALAM, BANDA ACEH 2020 M/1441 H. i ABSTRAK Nama : Jolita ... Surat Keterangan

31

Mayas tingkah laku agresif adalah tingkah laku fisik atau verbal untuk melukai

orang.20

Dari pendapat Mayas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa perilaku agresif

adalah suatu perilaku yang berbentuk fisik maksudnya adalah orang yang

menyerang dengan memukul atau menendang. sedangkan perilaku agresif verbal

adalah suatu perilaku yang mengunakan kata-kata seperti mengejek dan memaki

(mengeluarkan kata kasar) untuk seseorang yang ia tuju dengan tujuan melukai

hati dan perasaan seseorang.

Menurut Monstad dan Hewstone dalam Ensiklopedia psikologi Sosial,

agresif adalah segala bentuk perilaku yang disengaja terhadap mahluk lain dengan

tujuan untuk melukainya dan pihak yang dilukainya terus berusaha untuk

menghindarinya21

Dari pendapat Monstad dan Hewstone, peneliti dapat menyimpulkan

bahwa agresif adalah suatu bentuk perilaku yang disengaja untuk melukai

seseorang dan menjauhi orang yang telah dilakuinya dengan artian perilaku

agresif ini tidak mengarah kepada satu orang saja akan tetapi juga kepada orang

yang ingin ia lukainya saja.

Leonardo Berkowitz, salah seorang yang dinilai paling kompeten dalam

studi tentang agresif membedakan agresif sebagai tingkah laku sebagaimana

diindikasikan kedalam dua macam agresif yakni agresif instrumental, yang

dimaksud agresif instrumental adalah agresif yang dilakukan oleh organisme atau

20 Umi Kulsum, Mohammad Jauhar, Pengantar Psikologi Sosial, (Jakarta: Prestasi Putra,2014), h. 241.

21 Faturrocman. Pengantar Psikologi Sosial. Cet 1 (Yogyakarta:Pusta, 2006), h. 82.

Page 44: UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM … 150213043, FTK, BK...UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY DARUSSALAM, BANDA ACEH 2020 M/1441 H. i ABSTRAK Nama : Jolita ... Surat Keterangan

32

individu sebagai alat atau cara untuk mencapai tujuan tertentu. dan agresi benci

atau disebut juga agresif implusif adalah agresi yang dilakukan semata-mata

sebagai pelampiasan keinginan untuk melukai atau menyakiti seseorang tanpa

tujuan selain untuk menimbulkan efek kerusakan, kesakitan, atau kematian

terhadap orang yang menjadi sasaran atau korban.22

Dari pendapat Leonardo Berkowitz, peneliti dapat menyimpulakan bahwa

agresif adalah suatu perilaku yang dilakukan seseorang untuk melukai orang lain

yang ingin ia lukai dengan tujuan untuk membuat suatu kerusakan, kesakitan,

hingga pembunuhan yang membuat si agresif merasa puas setelah segala

tujuannya terlaksanakan kepada orang yang ia tuju.

Menurut Adler Agresif adalah keinginan untuk berkuasa atau dorongan

yang beharga untuk lebih sempurna.Dorongan berharga adalah hal yang ada

dalam diri subyek, sebagai bagian dari hidupnya, malahan hidup itu sendiri.Sejak

lahir sampai mati dorongan superioritas itu membawa pribadi dari satu fase

perkembangan kefase selanjutrnya. Dorongan ini dapat menjelma kedalam beribu-

ribu bentuk atau cara.23

Dari pendapat Adler, peneliti dapat menyimpulkan bahwa perilaku agresif

merupakan gangguan tingkah laku terutama apabila perilaku agresif dilakukan

berulang kali dan menetap sehingga terjadi pelanggaran, menyakiti dan membuat

22 E. Koewara, Agresi Idrawaty, (Bandung : Eresco, 1988), h. 24.

23 Sumadi Suryabrata, Psikologi Kepribadian, (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2014)

hal. 186-187.

Page 45: UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM … 150213043, FTK, BK...UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY DARUSSALAM, BANDA ACEH 2020 M/1441 H. i ABSTRAK Nama : Jolita ... Surat Keterangan

33

semena-mena. Agresif atau tingkah laku dikarenakan frustasi yang berlebihan

yang di alami oleh seseorang juga dapat juga mencontoh atau belajar dari

lingkungan terutama yang amat dekat dengan lingkungannya yaitu orang tua dan

saudara terdekatnya.

2. Bentuk-bentuk Perilaku Agresif

Ada berbagai bentuk perilaku agresif yang terjadi pada diri individu salah

satu diantaranya adalah mengutip dari pendapat Kennent Moyer, mengatakan ada

tujuh tipe agretifitas di antaranya:

a. Agresi predatori merupakan agresif yang dibangkitkan oleh kehadiran

objek ilmiah (mangsa). Agresif predatori ini biasanya terdapat pada

organisasi atau spesies hewan yang menjadikan hewan spesies lain sebagai

mangsa.

b. Agresi antar jantan: agresif yang secara tipikal dibangkitkan oleh

kehadiran sesama jantan pada suatu spesies.

c. Agresif tersinggung: agresif yang dibankitkan oleh perasaan tersinggung

atau kemarahan . respon menyerang muncul terhadap stimulus yang luas

(tanpa memilih sasaran), baik berupa objek-objek hidup maupun objek-

objek yang mati.

d. Agresi pertahanan: agresi macam ini adalah suatu agresi yang dilakukan

oleh organism dalam rangka mempertahankan daerah kekuasaannya dari

ancaman atau ganguan anggota spesies sendiri. Agresif pertahanan ini

disebut juga agresif teritoriel.

Page 46: UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM … 150213043, FTK, BK...UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY DARUSSALAM, BANDA ACEH 2020 M/1441 H. i ABSTRAK Nama : Jolita ... Surat Keterangan

34

e. Agresi instrumental: agresi yang dipelajari, diperkuat (reinforced) dan

dilakukan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu.24

Dari pendapat Kennent Moyer, peneliti dapat menyimpulkan bahwa dalam

pembagian tipe-tipe agresifitas tersebut tidak satupun dari tipe-tipe agresitifitas

tersebut yang ekslusif milik manusia saja.Akan tetapi dapat dipahami tipe-tipe

agresifitas bisa saja secara verbal, dan non verbal langsung dan tidak langsung.

Agresif emosional verbal, meliputi moral atau membenci orang lain (meskipun

perasaan itu dilakukan dengan kata-kata), mengutuk, memaki, perang mulut,

mengkritik menghina, memperingatkan dengan kasar, menyalahkan dengan

menertawakan, mencetuskan agresif melawan kritik-kritik sosial.

Menurut Sugiarta, bentuk-bentuk agresif dapat dibagi menjadi empat

bagian diantaranya sebagai berikut:

1. Agresif fisik sosial, meliputi berkelahi atau membunuh dalam membela

diri atau membela seseorang yang dicintai, membalas dendam terhadap

penghinaan, dan terhadap sesuatu ketidak adilan tanpa sesuatu

perundingan serta menghukum orang yang melakukan tindakan tercela dan

berjuang untuk negaranya sendiri atau negara sahabat dalam suatu

peperangan.

2. Agresif deskrutif meliputi tindakan menyerang atau membunuh binatang,

memecah, membanting, menghancurkan, membakar atau merusak sesuatu,

24 E.Kceswan, Op. h. 6

Page 47: UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM … 150213043, FTK, BK...UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY DARUSSALAM, BANDA ACEH 2020 M/1441 H. i ABSTRAK Nama : Jolita ... Surat Keterangan

35

melukai orang lain, menyakiti dirinya sendiri dan melakukan tindakan

bunuh diri.25

Dari pendapat Sugiarta, peneliti dapat menyimpulkan bahwa bentuk-

bentuk periku agresif terbagi menjadi dua yaitu; (1) agresif fisik sosial merupakan

suatu perilaku yang dilakukan untuk melukai orang lain dengan bentuk memukul,

dan menendang orang lain tanpa suatu alasan yang jelas. (2) sedangkan agresif

deskrutif merupakan perilaku agresif yang sengaja dilaku untuk ,melukai orang

lain dengan mengunakan kata-kata yang tidak baik serta ingin menyakiti diri

sendiri tanpa alasan yang jelas.

3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Agresif

Agresifitas tidak muncul dengan sendirinya pada diri seseorang akan tetapi

agresif bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor yang menyebabkan sesorang

beragretifitas.

a. Frustasi

Frustasi merupakan apabila seseorang atau siswa melakukan sesuatu

kegiatan, umpamanya mengikuti ujian akhir semester, ternyata lulusnya sesuai

yang diinginkan, maka dia akan merasa puas dan bahagia. Tetapi apabila telah

melakukan sesuatu kegiatan dan tidak mencapai tujuan maka akan merasa

kecewa.

Dengan demikian, frustasi dapat diartikan sebagai kekecewaan dalam diri

siindividu yang disebabkan oleh tidak tercapainya keinginan. Pengertian lain dari

25E.Kceswara Op. hal. 7.

Page 48: UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM … 150213043, FTK, BK...UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY DARUSSALAM, BANDA ACEH 2020 M/1441 H. i ABSTRAK Nama : Jolita ... Surat Keterangan

36

frustasi adalah “rasa kecewa mendalam, karena tujuan yang dikehendaki tidak

kunjung terlaksana.26

Dari penjelasan faktor agresif diatas peneliti dapat menyimpukan faktor

penyebab perilaku agresif adalah suatu kegagalan individu dalam mencapai

keinginan akan menyebabkan kekecewaan pada diri individu tersebut. Jika

kejadian itu berulang-ulang, dan mengganggu keseimbangan psikisnya, baik

emosi maupun tindakannya, berarti individu tersebut sudah berada dalam situasi

frustasi.

b. Provokasi

Provokasi bisa mencetuskan agresi karena provokasi itu suatu perilaku

agresi dilihat sebagai ancaman yang harus dihadapi dan direspon agresif untuk

meniadakan bahwa yang disyarakan oleh ancaman itu. Dalam menghadapi

provokasi yang mengancam pada dirinya para perilaku agresif agak cenderung

berpegangan pada prinsip bahwa dari pada diserang lebih baik menyerang.

c. Kondisi Agresif

Kondisi agresif adalah suatu keadaan yang tidak menyenangkan yang

ingin di hindari oleh seorang. Menurut Berkowitz keadaan yang tidak

menyenangkan merupakan salah satu faktor yang kurang menyenangkan itu,

orang akan mencoba membuat keseimbangan dengan jalan, antara lain, berusaha

menghilangkan atau mengubah situasi itu. Apabila situasi tidak menyenangkan

26 Syamsu Yusuf dan Juntika Nurihsan Landasan Bimbingan dan Konseling, (Bandung :

Remaja Rosdakarya, 2008) hal. 166-167

Page 49: UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM … 150213043, FTK, BK...UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY DARUSSALAM, BANDA ACEH 2020 M/1441 H. i ABSTRAK Nama : Jolita ... Surat Keterangan

37

adalah makhluk hidup atau orang, maka akan timbul agresif terhadap orang

tersebut.

d. Kehadiran Orang Lain

Kehadiran orang, terutama yang di perkirakan agresif, berpotensi untuk

menumbuhkan agresif. Diasumsikan bahwa kehadiran tersebut akan

berpartisipasi ikut agresif. Dilain pihak, kehadiran orang lain justru sering

menghambat agresif, terlebih lagi bila orang tersebut adalah pemegang otonomi

yang berwibawa, seperti polisi.

e. Kekuasaan Dan Kepatuhan

Kekuasaan, yang pada dasarnya suci, kita maksudkan kedalam faktor-

faktor pengarah dan pecentus agresif ini dengan di dasari pemikiran bahwa,

sebagaimana nyatakan oleh Lord Acton, kekuasaan itu cendrung di salah

gunakan.Dan penyalahgunaan kekuasaan yang mengubah kekuasaan menjadi

kekuatan yang memaksa (coercive), memiliki efek langsung maupun tidak

langsung terhadap kemunculan agresi.Peranan kekuasaan sebagai pengarah

kemunculan agresi tidak dapat dipisahkan dari salah satu aspek penunjang

kekuasaan itu, yakni pengabdian atau kepatuhan.27

Dari berbagai penjalasan pendapat para ahli peneliti dapat menyimpulkan

bahwa faktor penyebab agresif adalah faktor biologis, lingkungan dan sosial

peserta didik tersebut.28

27 E. Koeswara..., Agresi Manusia. h. 100-101.

28 Faturochman, Op, hal. 87-88

Page 50: UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM … 150213043, FTK, BK...UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY DARUSSALAM, BANDA ACEH 2020 M/1441 H. i ABSTRAK Nama : Jolita ... Surat Keterangan

38

4. Tipe-tipe perilaku agresif

Setiap individu mempunyai perilaku agresif yang berbeda-beda. Berkowitz

membedakan agresif kedalam dua tipe yaitu:

a. Agresif instrumental

Agresif instrumental adalah agresif yang dilakukan oleh organisme atau

individu sebagai alat atau cara mencapai tujuan tertentu.

b. Agresif Benci

Agresif benci adalah agresif yang dilakukan semata-mata sebagai

pelampiasan keinginan untuk melukai atau menyakiti, atau agresif tanpa tujuan

selain untuk menimbulkan efek kerusakan, kesakitan atau kematian pada sasaran

atau korban.

Menurut Mayor membagi tipe-tipe perilaku agresif adalah sebagai berikut:

1. Agresi predator adalah agresi yang dibangkitkan oleh kehadiran objek

alamiah(mangsa). Biasanya terdapat pada organisme atau spesies hewan

yang menjadikan hewan dari spesies lain sebagai mangsanya.

2. Agresi antar jantan adalah agresi yang secara tipikal dibangkitkan oleh

kehadiran sesama jantan pada suatu spesies.

3. Agresi ketakutan adalah agresi yang dibangkitkan oleh ketertutupannya

kesempatan untuk menghindar dari ancaman.

4. Agresi tersinggung adalah agresi yang di bangkitkan oleh perasaan

tersinggung atau kemarahan, respon menyerang muncul terhadap stimulus

yang luas (tanpa memilih sasaran), baik berupa objek-objek mati.

Page 51: UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM … 150213043, FTK, BK...UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY DARUSSALAM, BANDA ACEH 2020 M/1441 H. i ABSTRAK Nama : Jolita ... Surat Keterangan

39

5. Agresi pertahanan adalah agresi yang dilakukan oleh organisme dalam

rangka mempertahankan daerah kekuasaannya dari ancaman atau

gangguan spesies sendiri. Agresi pertahanan ini disebut juga agresif

territorial.

6. Agresi material adalah agresi yang spesifik pada spesies atau organisme

betina (induk) yang dilakukan dalam upaya melindungi anak-anak dari

berbagai ancaman.

7. agresi instrumental adalah agresi yang dipelajari, diperkuat dan dilakukan

untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu.

Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa agresif,

yaitu: Agresi instrumental, agresi benci, agresi pemangsa, agresi antar jantan,

agresi ketakutan, agresi tersinggung, agresi pertahanan dan agresi Material29

Bus mengklasifikasikan perilaku agresif secara lengkap, yaitu: perilaku

agresif secara fisik atau verbal, dan secara aktif atau pasif, serta langsung atau

tidak langsung tiga klasifikasi ini masing-masing saling berinteraksi, sehingga

akan menghasilkan delapan bentuk perilaku agresif yaitu:

a) Perilaku agresif fisik aktif yang dilakukan secara langsung, misalnya

menusuk, menembak, memukul orang lain.

b) Perilaku agresif fisik aktif yang dilakukan secara tidak langsung, misalnya

membuat jebakan untuk orang lain.

c) Perilaku agresif fisik pasif yang dilakukan secara langsung, misalnya tidak

memberi jalan kepada orang lain.

29 Umi Kulsum, Mohammad Jauhar, Pengantar Psikologi Sosial, (Jakarta: Prestasi Putra,2014, hlm. 149-247.

Page 52: UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM … 150213043, FTK, BK...UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY DARUSSALAM, BANDA ACEH 2020 M/1441 H. i ABSTRAK Nama : Jolita ... Surat Keterangan

40

d) Perilaku agresif fisik pasif yang dilakukan secara tidak langsung, misalnya

menolak untuk mengerjakan sesuatu, menolak untuk mengerjakan perintah

orang lain.

e) Perilku agresif verbal aktif yang dilakukan secara langsung, misalnya

memaki-maki orang.

f) Perilaku agresif verbal aktif dilakukan secara tidak langsung, misalnya

menyebar gosip tentang orang lain.

g) Perilaku agresif verbal pasif yang dilakukan secara langsung, misalnya

tidak setuju dengan pendapat orang lain, tetapi tidak mau mengatakan

tidak mau menjawab pertanyaan orang lain.

h) Perilaku agresif verbal pasif yang dilakukan secara tidak langsung,

misalnya menolak untuk berbicara dengan orang lain, menolak member

perhatian dalam sesuatu pembicaraan.30

5. Aspek-Aspek Perilaku Agresif

Aspek-aspek perilaku agresi, terhadap beberapa teori yang menjelaskan

tentang aspek perilaku agresif tersebut diantaranya.Menurut mengklasifikasikan

perilaku agresif kedalam empat aspek, yaitu agresif verbal, agresi non verbal,

kemarahan, dan permusuhan.Agresi verbal dan agresi non verbal mewakili

komponen motorik dalam perilaku agresif, sedangkan kemarahan dan permusuhan

mewakili komponen efektif dan kognitif dalam perilaku agresif.

30 Dayakisni, psikologi sosial, (Malang: UMM 2003), h. 214-215.

Page 53: UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM … 150213043, FTK, BK...UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY DARUSSALAM, BANDA ACEH 2020 M/1441 H. i ABSTRAK Nama : Jolita ... Surat Keterangan

41

Perilaku agresif dalam dasarnya mengandung dua makna yakni makna

positif dan makna yang negatif.perilaku agresif dalam makna yang

negatif.perilaku agresif dalam makna yang positif dan makna yang positif

merupakan tindakan menyerang untuk meraih kesuksesan meskipun mendapat

rintangan. Tindakan menyerang tersebut tidak bermaksud untuk menyakiti atau

melukai oang lain, dan disebut dengan agresi instrumental; sedangkan perilaku

agresif dalam makna yang negatif merupakan perilaku menyerang untuk

memperoleh keinginan dengan merusak, melukai, atau menyakiti orang lain.31

Berdasarkan pengertian diatas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa

perilaku agresif terbagi menjadi dua, yaitu perilaku agresif secara non fisik yang

dijelaskan dengan cirri-ciri: menyombongkan diri, adanya bahasa yang kasar,

sering adu mulut, (adu argument), mencaci maki mengancam, menjawab dan

mengkritik dengan pedas, mengolok-olok, menghina, memanggil orang lain

dengan nama yang tidak disukai. perilaku agresif secara fisik ditandai dengan

cirri-ciri mendominasi orang lain menggigit, menendang, membrontak,

menggangu, merusak, menorong, menyerang, marah yang sadis, berkelahi,

memukul dan perilaku deskruktif yang mengganggu hak orang lain.

6. Mengendalikan Perilaku Agresif

Cara atau tehnik untuk mengendalikan perilku agresif menurut Koeswara

langkah kongkret yang dapat diambil untuk mencegah kemunculan atau

berkembangnya tingkah laku agresif itu adalah penanaman moral, pengembangan

kemampuan pemberian empati.

31 Diniatul Aliah, “Pelaksanaan Konseling Individu Dalam Mengatasi Perilaku AgresifSiswa MTS AL Khoriyyah Semarang…, h. 38-39.

Page 54: UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM … 150213043, FTK, BK...UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY DARUSSALAM, BANDA ACEH 2020 M/1441 H. i ABSTRAK Nama : Jolita ... Surat Keterangan

42

a. Penanaman Moral

Penanaman moral merupakan langkah yang paling tepat untuk mencegah

kemunculan tingkah laku agresi, penanaman moral ini akan berhasil apabila

dilaksanakan secara berkesinambungan dan konsisten sejak usia dini diberbagai

lingkungan dengan melibatkan segenap pihak yang memikul tanggung jawab

dalam proses sosialisasi.

b. Pengembangan Kemampuan Pemberian Empati

Pencegahan tingkah laku agresif bisa dan perlu menyatakan

pengembangan kemampuan mencintai pada individu-individu. Adapun

kemampuan mencintai itu sendiri dapat berkembang dengan baik apabila

individu-individu dilatih dan melatih diri untuk mampu menempatkan diri dalam

dunia batin sesama serta maupun memahami apa yang dirasakan atau dialami dan

diinginkan maupun tidak diinginkan sesamanya. Pengembangan kemampuan

dengan memberikan empati merupakan langkah yang perlu diambil dalam

rangkah mencegah berkembangnya tingkah laku agresif.32

C. Kerangka Konseptual

Bimbingan sebagai pendidikan dan perkembangan yang menekankan

proses belajar yang sistematik. Dalam devinisi tersebut terkandung maksud bahwa

bimbingan itu suatu program atau bidang yang berasal dari dunia pendidikan,

telah diketahui, bahwa yang dimaksud tentang program tersebut ditunjukkan

upaya pemberian bantuan untuk mengoptimalkan perkembangan dari masing-

masing siswa. Bimbingan berkaitan dengan layanan konseling yang merupakan

32 Umi Kulsum, Mohammad Jauhar, Pengantar Psikologi Sosial, (Jakarta: Prestasi Putra,2014), h. 278.

Page 55: UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM … 150213043, FTK, BK...UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY DARUSSALAM, BANDA ACEH 2020 M/1441 H. i ABSTRAK Nama : Jolita ... Surat Keterangan

43

proses yang terjadi dalam hubungan tatap muka antara satu orang individu yang

terganggu oleh karena masalah yang tidak dapat diatasinya sendiri dengan seorang

pekerja yang profesional yaitu orang yang telah terlatih dan berpengalaman

membantu orang lain mencapai pemecahan-pemecahan terhadap berbagai

kesulitan pribadi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa bimbingan dan

konseling adalah suatu proses pemberian bantuan yang diberikan oleh seorang

konselor kepada klien, guna untuk mengatasi masalah yang sedang dialami oleh

klien tersebut.

Didalam layanan bimbingan dan konseling terdapat beberapa layanan yang

digunakan untuk menyelesaikan peemasalahan individu salah satunya adalah

layanan konseling individual, yang mana layanan ini sangat penting untuk

menyelesaikan permasalahan peserta didik seperti perilaku agresif. Agreasif

adalah suatu perilaku yang menyimpang, maksudnya adalah perilaku yang

menghakimi orang lain seperti memukul, menendang dan memaki serta

mengeluarkan kata-kata yang tidak sopan dalam artian menghina orang yang

menjadi sasaran individu.

Jadi dengan adanya layanan bimbingan dan konseling individual peserta

didik yang berperilaku agresif tersebut dapat berkurang serta perilaku agresif

individu dapat teratasi dengan baik.

Page 56: UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM … 150213043, FTK, BK...UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY DARUSSALAM, BANDA ACEH 2020 M/1441 H. i ABSTRAK Nama : Jolita ... Surat Keterangan

44

Bagan 1.Bimbingan dan Konseling Individual dalam Perilaku Agresif.

Dari keterangan didalam bagan dapat dimengerti bahwa bimbingan dan

konseling individual adalah suatu proses pemberian bantuan yang diberikan

konselor kepada klien dengan tujuan untuk mengentaskan permasalahan yang

dialami klien dalam bentuk perilaku agresif.

Sekolah bagi peserta didik merupakan lembaga sosial, tempat hidup

mereka berkembang dan menjadi matang. Guru merupakan salah satu komponen

mikro sistem pendidikan yang sangat menentukan untuk terselenggaranya proses

pendidikan dan sebagai fasilitator penyelengaraan proses belajar peserta didik dan

banyak mengambil peran dalam proses pendidikan dalam persekolahan. peserta

didik sebagai remaja yang sedang dalam masa pertumbuhan dan perkembangan

dalam tahap kehidupan yang bersifat peralihan dan tidak mantap. Masa remaja

adalah masa yang rawan oleh pengaruh-pengaruh negatif, seperti narkoba,

kriminal dan kejahatan seks dan tugas perkembangan timbul pada periode tertentu

Bimbingan dan Konseling

Konseling Individual

Agresif

Peran Guru Bimbingan danKonseling

Page 57: UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM … 150213043, FTK, BK...UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY DARUSSALAM, BANDA ACEH 2020 M/1441 H. i ABSTRAK Nama : Jolita ... Surat Keterangan

45

dalam kehidupan individu,.Tugas perkembangan yang tidak terselesaikan dimasa

sebelum remaja merupakan penyebab utama timbulnya kelainan-kelainan tingkah

laku seperti salah suai dalam bentuk kenakalan remaja dan bahkan kejahatan.

Kenakalan remaja merupakan atribut yang diberikan oleh masyarakat

terhadap tingkah laku remaja yang menyimpang dari aturan-aturan normatif yang

dianut oleh masyarakat tempat remaja itu hidup. Agresif merupakan bentuk

kelainan dari penyimpangan tingkah laku remaja, agresif merupakan dari hasil

proses kemarahan yang memuncak yang bertujuan untuk menyakiti orang lain.

Guru bimbingan dan konseling dengan segenap tugas dan tanggung

jawabnya sebagai guru Bimbingan dan Konseling sekolah harus mampu

melaksanakan tugasnya, salah satunya adalah pelaksanaan konseling individual.

Thozer, menjelaskan bahwa konseling individual cocok untuk klien dengan krisis

permasalahan yang sangat komplit, melindungi kerahasiaan klien, memaknai hasil

tes pribadi; ketika klien takut berinteraksi dalam kelompok., ketika klien kesulitan

berhubungan dengan teman sebaya dan adanya penolakan, ketika menyadari

bahwa perasaan, motivasi dan pola perilakunya terbatas dan ketika klien

berperilaku menyimpang, dan ketika klien membutuhkan perhatian dan

pengakuan dari kelompoknya.

Timbulnya perilaku agresif dikalangan siswa ini memerlukan adanya

perhatian dari berbagai pihak.Sekolah sebagai tempat pendidikan formal memeliki

tanggung jawab dalam menangani agresifitas siswa.Didalam sistem sekolah,

semua pihak memiliki tanggung jawab dan memiliki peran yang urgen dalam

mengatasi agresif siswa.salah satu yang sangat urgen dalam mengatasi perilaku

Page 58: UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM … 150213043, FTK, BK...UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY DARUSSALAM, BANDA ACEH 2020 M/1441 H. i ABSTRAK Nama : Jolita ... Surat Keterangan

46

agresif siswa adalah guru BK. Kebaradaan dan peran serta guru pembimbing

disekolah sangat diperlukan. Salah satu fungsi bimbingan dan konseling adalah

fungsi atau upaya pencegahan (preventif), yakni suatu upaya untuk melakukan

intervensi mendahului kesadaran akan kebutuhan pemberian bantuan. Upaya-

upaya pembentukan kelompok belajar, bimbingan kelompok, bimbingan individu,

dan kegiatan ekstrakurikuler, kesemuanya itu merupakan bagian dari rangkaian

upaya preventif.Jadi salah satu upaya yang dilakukan guru bimbingan dan

konseling untuk mengatasi perilaku agresif siswa adalah menggunakan layanan

konseling individual.

Upaya preventif yang dimaksudkan adalah kegiatan yang dilakukan secara

sistematis, terencana, dan terarah, untuk menjaga agar agresitifitas siswa tidak

terjadi. Guru pembimbing dapat membuat program-program prefentif antara lain:

1) guru pembimbing dapat melakukan bimbingan individu dengan memberikan

binaan mental spritual keagamaan, agar siswa memiliki kepribadian yang

bermoral, berbudi perkerti yang luhur dn bersusila, 2) bimbingan individu perlu

ditanamkan kepada kejujuran, kasih sayang terhadap sesama manusia, dan diberi

penjelasan jangan cepat berprasangka buruk yang dapat mengakibatkan timbulnya

pertengkaran, 3) guru pembimbing dapat memberikan informasi bimbingan

kepada siswa tentang bahaya perilaku agresif, memahami tentang bahaya dan

dampak negatif perilaku agresif, menganjurkan kepada sisiwa untuk

menyelenggarakan diskusi tentang perilaku agresif dengan segala aspeknya,

menganjurkan agar siswa aktif mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di sekolah

seperti pramuka, olahraga, pravat, mengikuti lomba poster, lomba pidato dan lain-

Page 59: UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM … 150213043, FTK, BK...UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY DARUSSALAM, BANDA ACEH 2020 M/1441 H. i ABSTRAK Nama : Jolita ... Surat Keterangan

47

lain, memberikan pengertian kepada siswa agar berani menolak ajakan teman

andai disuruh melakukan perilakuan agresif, mengadakan pendekatan secara

khusus kepada siswa yang berpotensi ingin melakukan perilaku agresif, termasuk

kepada siswa yang menampilkan sederhana maupun mapan, 4) Guru pembimbing

perlu membangun kerjasama dengan orang tua. orang tua sebagai pendidik anak

di rumah perlu mengajarkan pada anak untuk bersikap arsertif, yaitu dengan

melatih anak untuk mengembangkan kontrol diri dan melatih anak untuk dapat

menyampaikan hal-hal yang ingin disampaikan anak kepada orang lain degan

menghindarkan sikap kekerasan, dan 5) guru pembimbing dapat mengadakan

forum silatuhrahmi siswa antar sekolah yang dikemas dalam kegiatan yang

konstruksif dalam membangun kebersamaan dan kerjasama yang positif.

Uraian di atas peneliti dapat menyimpulkan bahwa keberadaan dan peran

guru pembimbing disekolah sangat urgen. Namun, mengatasi agretifitas siswa

tidak sama dengan mengobati suatu penyakit. Setiap penyakit sudah ada obat-obat

tertentu akan tetapi agresif siswa belum mempunyai obat tertentu untuk

penyembuhannya. Hal ini dikarenakan agresif itu adalah kompleks dan amat

banyak ragamnya serta amat banyak jenis penyebabnya sehingga upaya mengatasi

agresif siswa tidak hanya dapat dilakukan oleh guru pembimbing sekolah saja

namun perlu juga perhatian oleh pihak lain / stakholders pendidikan. Oleh karena

itu menjadi "PR" semua pihak untuk mengatasinya agar agresif siswa dapat

teratasi dengan baik.

Page 60: UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM … 150213043, FTK, BK...UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY DARUSSALAM, BANDA ACEH 2020 M/1441 H. i ABSTRAK Nama : Jolita ... Surat Keterangan

48

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian kualitatif.Menurutbogdandan taylor

peneletian yaitu "prosedur penelitian yang menghadirkan data deskriptif yang

berupa kata-kata, tertulis, atau lisan dari orang-orang atau pelaku yang dapat

diamati. dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan

jenis penelitian yang bersifat deskriptif.

Penelitian kualitatif berlangsung secara natural, data dikumpulkan dariorang-orang yang terlibat dalam tingkah laku alamiah. Hasil penelitiankualitatif berupa dekriptif, suatu pemekiran atau suatu peristiwa pada masasekarang ini yang bertujuan untuk membuat deskripsi, atau gambara, ataulukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, sera hubungan antara fenomena yang diselidiki. 1

Jenis penelitian deskriptif kualitatif yang digunakan pada penelitian ini

dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengenai upaya guru bimbingan dan

konseling dalam mengatasi perilaku agresif peserta didik melalui layanan

konseling individual di MTsN 2 Aceh Besar secara mendalam dan komprehensif.

Selain itu dengan pendekatan kualitatif diharapkan dapat diungkapkan situasi dan

permasalahan yang dihadapi oleh peserta didik melalui layanan konseling

individual.

1Yatim Ariyanto, Metode Penelitian, (Surabaya: SIC, 1996), h. 73.

Page 61: UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM … 150213043, FTK, BK...UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY DARUSSALAM, BANDA ACEH 2020 M/1441 H. i ABSTRAK Nama : Jolita ... Surat Keterangan

49

B. Kehadiran Peneliti di Lapangan

Pelaksanaan penelitian dan pengumpulan data di laksanakan di MTsN 2

Aceh Besar. Dalam hal ini peneliti akan melakukan beberapa tahap dalam

mengumpulkan data pada subjek penelitian.

Sesuai dengan pendekatan penelitian ini, yaitu pendekatan kualitatif, maka

kehadiran peneliti di lapangan sangat penting secara optimal, peneliti merupakan

instrumen kunci dalam mengungkap makna sekaligus sebagai alat pengumpulan

data.

C. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian merupakan tempat yang di pilih sebagai lokasi yang

akan diteliti untuk memproleh data yang di butuhkan. Adapun lokasi yang dipilih

yaitu MTsN 2 Aceh Besar yang beralamat di JL.Teungku Glee Iniem Tungkop-

Darussalam Kab. Aceh Besar. Kondisi sekolah MTsN 2 Aceh besar sangat

strategis, nyaman, aman dan tentram. Letaknya pun strategis karena tidak jauh

dari jalan raya yang memudahkan peserta didik untuk menjangkau sekolah dengan

menggunakan berbagai transportasi dan ada juga yang berjalan kaki ke sekolah.

Peneliti memilih lokasi tersebut dengan alasan mudah dijangkau dan

berdasarkan hasil observasi awal dengan guru BK dan juga bapak kepala sekolah,

dimana peneliti sebelumnya melaksanakan magang satu, dua, dan tiga di MTsN 2

Aceh Besar. Serta peneli ingin melihat bagaimana peran guru bimbingan dan

konseling dalam mengatasi perilaku agresif peserta didik melalui layanan

konseling individual, di MTsN 2 Aceh Besar.

Page 62: UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM … 150213043, FTK, BK...UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY DARUSSALAM, BANDA ACEH 2020 M/1441 H. i ABSTRAK Nama : Jolita ... Surat Keterangan

50

D. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah guru Bimbingan dan Konseling yang ada di

MTsN 2 Aceh Besar yang berjumlah dua orang. Dalam penelitian ini subjek

penelitiannya, adalah: dua orang guru bimbingan dan konseling dan satu orang

Kepala Sekolah.

Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik

Snowball Sampling adalah suatu teknik pengambilan sampel sumber data yang

pada awalnya jumlahnya sedikit tersebut belum mampu memberikan data yang

lengkap, maka harus mencari orang lain yang dapat digunakan sebagai sumber

data.2

Jadi, penentuan sampel dalam penelitian kualitatif saat peneliti mulai

memasuki lapangan dan selama penelitian berlangsung. Caranya yaitu peneliti

memilih orang tertentu yang dipertimbangkan akan memberikan data yang

diperlukan, selanjutnya berdasarkan data atau informasi yang diperoleh dari

sampel sebelumnya itu peneliti dapat menetapkan sampel lainnya yang

dipertimbangkan akan memberikan data yang lebih lengkap.

E. Instrumen Pengumpulan Data

1. Pedoman Wawancara

Teknik wawancara merupakan suatu cara pengumpulan data yang

digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya. Wawancara

dilakukan dengan mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan kepada subjek

penelitian (guru Bimbingan dan Konseling dan kepela sekolah mengenai peserta

2Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,2008), h. 300.

Page 63: UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM … 150213043, FTK, BK...UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY DARUSSALAM, BANDA ACEH 2020 M/1441 H. i ABSTRAK Nama : Jolita ... Surat Keterangan

51

didik yang mengalami perilaku agresif) dan kepada informan pendukung

penelitian. Untuk melakukan wawancara peneliti menyiapkan instrument

wawancara. Tujuan dari wawancara ini adalah untuk mendapatkan informasi

tentang peran guru pembimbing dalam mengatasi perilaku agresif verbal, non

verbal dan kemarahan peserta didik dan data tentang faktor-faktor yang

mendukung upaya guru Bimbingan dan Konseling dalam mengatasi agretifitas

peserta didik. dalam penelitian subjek yang diteliti adalah guru bimbingan dan

konseling sebanyak dua orang dan satu orang kepala sekolah, di MTsN 2 Aceh

Besar.

F. Analisis Data

Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat pengumpulan

data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik analisis data Miles dan

Huberman bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara

interaktif dan berlangsung secara terus dan tuntas sehingga datanya sudah jenuh.3

1. Data Reduction (reduksi data)

Yaitu merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal

penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu.Dengan

demikian data yang telah direduksikan akan memberikan gambaran yang lebih

jelas, dan mempermudah penulis untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya,

dan mencarinya bila diperlukan.

3Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,(Bandung : Alfabeta, 2010), h. 335.

Page 64: UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM … 150213043, FTK, BK...UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY DARUSSALAM, BANDA ACEH 2020 M/1441 H. i ABSTRAK Nama : Jolita ... Surat Keterangan

52

Hasil observasi dilapangan kemudian direduksi dengan langkah yang

dilakukan penulis dalam menyederhanakan data, yaitu semua hasil pengamatan

yang diperoleh mengenai lokasi penelitian meliputi gambaran umum MTsN 2

Aceh Besar.

Penulis mencatat kemudian penulis laporkan secara jelas sesuai yang

dibutuhkan dalam penelitian. Langkah yang dilakukan penulis dari hasil

wawancara dalam mereduksi data yaitu dengan mengelompokkan informasi-

informasi yang berkaitan dengan penelitian yang diperoleh dari guru BK

mengenai upaya guru BK dalam mengatasi perilaku afresif siswa melalui layanan

konseling individual. Serta faktor pendukung dan penghambat Upaya guru BK

dalam mengatasi perilaku agresif siswa. Begitu juga tanggapan siswa dalam

mengikuti layanan konseling individu. Semua data yang diperoleh dari guru BK

dan konseli,kemudian penulis memaparkan informasi yang berkaitan dengan

tahap pelaksanaan konseling individu, dan faktor pendukung serta

penghambatkonseling individu dalam mengatasi perilaku agresif siswa dan

strategi layanan konseling individu guru BK dalam mengatasi perilaku agresif

siswa.

Hasil dokumentasi penulis melakukan reduksi data dengan memaparkan

informasi yang berhubungan dengan penelitian berupa arsip-arsip yang diperoleh

dari guru BK. Informasi-informasi tersebut mengenai dokumentasi program

pengembangan diri BK, buku tentang profil sekolah, buku laporan pelaksanaan

program BK, dan buku kasus siswa.

Page 65: UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM … 150213043, FTK, BK...UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY DARUSSALAM, BANDA ACEH 2020 M/1441 H. i ABSTRAK Nama : Jolita ... Surat Keterangan

53

2. Data Display (Penyajian Data)

Data Display ( Penyajian Data) dalam penelitian kualitatif adalah

penyajian data bias dilakukan dalam bentuk singkat. yang paling sering digunakan

untuk penyajian data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat

naratif. Sehingga dapat memudahkan untuk memahami apa yang terjadi,

merancang kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut. Atau

untuk pengecekan data yang sudah didisplaykan. Di MTsN 2 aceh besar berbagai

upaya telah dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling dalam membentuk

karakter siswanya melalui sholat dzuhur berjamaah, membaca ayat suci AL-

Qur'an sebelum pelajaran pertama dimulai, yasinan setiap jum'at, berbusana

muslim, pembiasaan (mengucap salam), dan kegiatan keagamaan lainya.

3. Conclusion Drawing (Verification)

Merupakan usaha melakukan penarikan kesimpulan berdasarkan data yang

disajikan dari penyajian data. Dalam penelitian ini semua data lapangan diolah

untuk memunculkan deskripsi tentang upaya guru BK mengatasi perilaku agresif

siswa, dan faktor pendukung serta penghambat upaya guru BK dalam mentasi

perilaku agresif dan strategi layanan konseling individu guru BK dalam Mengatasi

perilaku agresif siswa di MTsN 2 Aceh Besar.

G. Pengecekan Keabsahan Data

Untuk mengkaji validitas data yang diperoleh dalam penelitian ini

menggunakan teknik triangulasi.Triangulasi data dari berbagai sumber dengan

Page 66: UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM … 150213043, FTK, BK...UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY DARUSSALAM, BANDA ACEH 2020 M/1441 H. i ABSTRAK Nama : Jolita ... Surat Keterangan

54

berbagai cara, dan berbagai waktu dengan demikian terdapat triangulasi sumber,

triangulasi teknik pengumpulan data, dan waktu.4

Triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat

menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang

telah ada. bila peneliti melakukan pengumpulan data yang sekaligus menguji

kredibilitas data, yaitu mengecek kredibilitas data dengan berbagai teknik

pengumpulan data dan berbagai sumber data.5

H. Tahap-tahap Penelitian.

Dalam tahap penelitian ini penulis mendatangi langsung tempat lokasi

tepatnya di MTsN 2 Aceh Besar. Kemudian peneliti bertemu langsung dengan

Kepala Sekolah, wakil Kepala Sekolah, dan guru BK. Setelah memberi salam dan

perkenalan diri, penulis mewancarai guru BK dan siswa secara langsung

kemudian penulis menanyakan soal- soal yang sesuai dengan lembaran- lembaran

pertanyaan yang sudah ada.

Setelah selesai, peneliti meninjau dan menilai tentang upaya guru

bimbingan dan konseling dalam mengatasi perilaku agresif peserta didik melalui

layanan konseling individual, setelah selesai semua barulah penulis

menyimpulkan hasil dari wawancara tersebut kemudian penulis menuliskan

kembali hasil dari wawancara secara konkrit.

4Sugiyanto, metode penelitian kualitatif kuantitatif, (Bandung: Alfabeta, 2014), h.274.

5Sugiyono. Metode Penelitian..., h.247.

Page 67: UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM … 150213043, FTK, BK...UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY DARUSSALAM, BANDA ACEH 2020 M/1441 H. i ABSTRAK Nama : Jolita ... Surat Keterangan

55

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Profil Sekolah

MTsN 2 Aceh Besar adalah salah satu Sekolah yang berada diJln.

Teungku Glee Iniem Tungkob Kecamatan Darussalam Kabupaten Aceh Besar,

MTsN 2 Aceh Besar didirikan pada tahun 1962, dan mendapatkan penegerian

pada tahun 1968.

Dalam memberikan layanan konseling individual untuk mengatasi

perilaku agresif siswa, maka MTsN 2 Aceh Besar telah menetapkan tujuan yang

dapat dilihat dari visi misi yang menjadi pedoman dalam pengembangan

pendidikan yang berkelanjutan, yaitu dari visi unggul dalam prestasi santun dalam

budi pekerti. Dan misi meningkatkan prestasi kerja guru, karyawan dan prestasi

belajar siswa berlandaskan keimanan dan ketaqwaan kepada allah swt,

meningkatkan motivasi kerja siswa dengan berfikir kritis, berwawasan luas, serta

peka terhadap perubahan zaman dan membudayakan kesadaran dan kecintaan

untuk berperilaku santun baik di lingkungan madrasah, rumah dan masyarakat.

MTsN 2 Aceh Besar terdapat perpustakaan, yang berisi buku-buku yang

bisa di baca dan di pelajari oleh siswa-siswi. Perpustakaan adalah salah ruang

baca bagi peserta didik dan gurudalam menunjangpembelajaran di sekolah.

Peraturan yang ditetapkan di MTsN 2 Aceh Besar berlaku untuk seluruh siswa,

guru dan pegawai tanpa adanya perbedaan dalam pelaksanaan tata tertib, tata

Page 68: UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM … 150213043, FTK, BK...UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY DARUSSALAM, BANDA ACEH 2020 M/1441 H. i ABSTRAK Nama : Jolita ... Surat Keterangan

56

tertib ini wajib dipatuhi oleh seluruh komponen sekolah. Salah satu tujuan dari

tata tertib supaya tercipta kedisiplinan dalam diri sendiri.

Kepala Sekolah di MTsN 2 Aceh Besar bernama bapak Sudirman, S.Ag, beliau

lahir di Kabupaten Aceh Besar, 12 Agustus 1969, beliau sudah menjabat di

MTsN 2 Aceh Besar sejak tahun 2019 sampai dengan sekarang. Dan beliau asli

dari jurusan S1 Matematika Tarbiyah IAIN Ar.Raniry

2. Keadaan Guru dan Pegawai Lainnya

MTsN 2 Aceh Besar dipimpin oleh bapak Sudirman S.Ag.Dalam

operasionalnya, sekolah ini dibantu oleh tenaga kependidikan 62 pendidik. Demi

kelancaran proses pembelajaran di sekolah, sekolah ini juga dibantu oleh 50orang

guru tetap dan 9 orang guru honorer, untuk mengetahui lebih jelas mengenai

keadaan guru dan pegawai lainnya dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 1.2 Keadaan Guru dan Pegawai Lainnya

No Keadaan Guru Jumlah

1 Guru Tetap 50 Guru2 Guru tidak tetap/Honorer 9 Guru3 Jumlah 59 Guru

Sumber: Dokumentasi MTsN 2 Aceh Besar

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa di MTsN 2 Ace Besar terdapat

50 guru tetap, dan 9 guru tidak tetap atau honorer, jadi jumlah guru di sekolah

MTSN 2 Aceh Besar berjumlah 59 guru.

Page 69: UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM … 150213043, FTK, BK...UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY DARUSSALAM, BANDA ACEH 2020 M/1441 H. i ABSTRAK Nama : Jolita ... Surat Keterangan

57

3. Keadaan Siswa

Keadaan siswa di MTsN 2 Aceh Besar pada tahun 2019/2020 tercatat

sebanyak 687 siswa. Siswa laki-laki sebanyak 256 dan siswa perempuan sebanyak

411. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:

1.3 Data Rincian Jumlah Siswa MTsN Dua Aceh Besar

No Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah

1 VII 83 141 2442 VIII 88 133 2213 IX 85 137 222

Total 256 411 667

Sumber: Dokumentasi MTsN 2 Aceh Besar 2019/2020

B. Hasil Penelitian

Setelah peneliti melakukan penelitian secara langsung di MTsN 2 Aceh

Besar peneliti melihat ada beberapa orang siswa yang perilaku kurang baik,

contohnya seperti berbicara kasar dengan temannya di saat jam pelajaran

berlangsung, ada beberapa siswa yang bertengkar pada saat proses belajar

berlangsung, melawan guru saat di nasehati dan lain sebagainya.

Maka dari itu peneliti mewawancarai 2 orang guru Bimbingan dan

Konseling, dan kepala sekolah, di sekolah MTsN 2 Aceh Besar dengan tujuan

untuk mendapatkan data yang sebenarnya. Adapun hasil wawancara yang peneliti

lakukan dengan guru bimbingan konseling, dan kepala sekolah adalah sebagai

berikut:

Page 70: UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM … 150213043, FTK, BK...UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY DARUSSALAM, BANDA ACEH 2020 M/1441 H. i ABSTRAK Nama : Jolita ... Surat Keterangan

58

Hasil wawancara dengan kepala sekolah tentang berapa lama kepala

sekolah menjabat di MTsN 2 Aceh Besar

“ AlhamdulillahSaya menjabat sebagai kepala sekolah di MTsN 2 AcehBesar dari tahun 2019 dan sekarang sudah 1 tahun”1

Dari penuturan yang di jelaskan oleh kepala sekolah bahwasanya beliau

baru saja menjabat di MTsN 2 Aceh Besar sudah 1 tahun.

Hasil wawancara selanjutnya dengan kepala sekolah tentang pelaksanaan

layanan konseling individual di MTsN 2 Aceh Besar

“Menurut saya karena sudah di programkan alhamdulillah sudah berjalandengan baik, walaupun itu belum baik sekali. Namun sejauh ini sudahkita maksimalkan menjadi lebih baik.”2

Dari penjelasan yang di jelaskan oleh kepalah sekolah bahwasanya

pemberian layanan konseling individual yang dilaksanakan oleh guru BK sudah

baik dikarenakan adanya program pelayanan yang disusun oleh guru BK, namun

dari pemberian layanan tersebut masih terdapat beberapa kendala seperti

kurangnya respon positif dari siswa untuk melaksanakan kegiatan layanan

konseling individual, akan tetapi pelayanan tersebut akan di berikan kepada siswa

semaksimal mungkin dan tersampaikan dengan baik.

1Hasil Wawancara Peneliti dengan Sudirman, S.Ag, Kepala MTsN 2 Aceh Besar, Pukul10:20 Wib, Tanggal 22 Juli 2020.

2Hasil Wawancara Penulis dengan Sudirman, S.Ag, Kepala MTsN 2 Aceh Besar, Pukul10:20 Wib, Tanggal 22 Juli 2020.

Page 71: UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM … 150213043, FTK, BK...UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY DARUSSALAM, BANDA ACEH 2020 M/1441 H. i ABSTRAK Nama : Jolita ... Surat Keterangan

59

Hasil wawancara selanjutnya dengan kepalasekolah tentang sarana dan

prasarana sebagai penunjang keterlaksanaan layanan konseling individual.

“Sejauh ini sarana dan prasarana sudah kita lengkapkan, contohnyaseperti ruangan, buku-buku dan media bimbingan konseling. Sebenarnyabimbingan konseling ini yang paling penting adalah ruangan karena tidakbisa kita melaksanakan kegiatan yang rahasia di depan orang banyak jadiruangan itu wajib ada.”3

Dari penuturan kepala sekolah MTsN 2 Aceh Besar, bahwasanya segala

keperluan yang di berkaitan dengan peserta didik sangat di utamakan seperti

adanya ruang belajar, perpustakaan, dan ruang guru BK, sarana prasarana ini

sangat membantu peserta didik dalam belajar terutama ruang guru BK di mana

ruangan ini adalah salah satu tempat pelaksanaan kegiatan yang rahasia yang di

mana rahasia peserta didik atau permasalahannya tidak boleh di ketahui oleh

orang lain yang mengakibatkan siswa tersebut tidak ingin melakukan kegiatan

layanan bimbingan konseling dan rahasia tersebut hanya di ketahui oleh orang-

orang yang tertentu, Maka dari itu ruang BKadalah salah satu penunjang

keterlaksanaannya pemberian layanan bimbingan konseling.

Hasil wawancara selanjutnya dengan kepala sekolah tentang guru BK

bekerja sama dengan guru mata pelajaran lainnya.

”Ada, ini memang harus ada, guru bimbingan konseling tidak mungkinbekerja sendiri. Guru bimbingan konseling bisa bekerja sama denganwali kelas, bisa juga dengan guru bidang studi lainnya, sebab informasiyang tidak diketahui guru BK terkadang wali kelas ataupun guru bidang

3Hasil Wawancara Penulis dengan Sudirman, S.Ag, Kepala MTsN 2 Aceh Besar, Pukul10:20 Wib, Tanggal 22 Juli 2020.

Page 72: UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM … 150213043, FTK, BK...UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY DARUSSALAM, BANDA ACEH 2020 M/1441 H. i ABSTRAK Nama : Jolita ... Surat Keterangan

60

studi mengetahuinya jadi harus ada kerja sama dengan guru-guru yanglain.”4

Dari penuturan kepala sekolah di atas bahwasanya guru BK dengan guru

Bidang Studi lainnya harus saling bekerja sama tanpa adanya kerja sama tersebut

tidak akan memberikan informasi tentang peserta didik maka dari itu guru BK

harus saling bekerja sama agar tercapainya segala tujuan yaitu untuk merubah

segala sesuatu yang berkaitan dengan permasalahan peserta didik baik masalah

dalam belajar dan perilaku peserta didik.

Hasil wawancara selanjutnya dengan kepala sekolah tentang perubahan

perilaku peserta didik setelah mengikuti layanan konseling individual tentang

perilaku agresif peserta didik.

“Ada, sudah banyak yang saya lihat siswa yang sebelumnya berperilakuagresif sudah memiliki perilaku yang baik dari sebelumnya. Kita sudahprogramkan guru bimbingan konseling untuk bisa melahirkan pesertadidik dengan karakter yang baik.Ada perubahan yang diberikan gurubimbingan konseling.Namun untuk guru bimbingan konselingsebenarnya yang diperlukan adalah peran aktif dan sejauh ini yang sayalihat sudah memadai dari guru bimbingan konseling.”5

Dari penuturan kepala sekolah di atas bahwasanya pemberian layanan

yang di berikan oleh guru BK kepada peserta didik untuk mengatasi perilaku

agresif siswa sudah terlaksanakan dengan baik, setelah di amati bahwa beberapa

orang peserta didik yang berperilaku agresif sudah memilki perilaku yang baik.

4Hasil Wawancara Penulis dengan Sudirman, S.Ag, Kepala MTsN 2 Aceh Besar, Pukul10:20 Wib, Tanggal 22 Juli 2020.

5Hasil Wawancara Penulis dengan Sudirman, S.Ag, Kepala MTsN 2 Aceh Besar, Pukul10:20 Wib, Tanggal 22 Juli 2020.

Page 73: UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM … 150213043, FTK, BK...UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY DARUSSALAM, BANDA ACEH 2020 M/1441 H. i ABSTRAK Nama : Jolita ... Surat Keterangan

61

Dan seorang guru BK harus benar-benar dalam menjalankan tugasnya sebagai

guru pembimbing agar bisa melahirkan peserta didik yang berkarakter terpuji.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan kepala sekolah darilima

pertanyaan yang diberikan peneliti di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa

kepala sekolah sangat mendukung upaya guru BK di MTsN 2 Aceh Besar dalam

mengatasi perilaku agresif peserta didik melalui layanan konseling individual.

Kepala sekolah juga sangat memvasilitasi sarana dan prasarana kegiatan guru

bimbingan konseling dalam melakukan segala upaya yang diberikan kepada

peserta didik. Dalam hal ini kepala sekolah juga sangat memperhatikan kegiatan-

kegiatan yang dilakukan oleh guru BK sehingga dengan adanya dukungan seperti

ini guru BK bisa selalu memberikan arahan dan bimbingan kepada peserta didik

sehingga bisa menghasilkan peserta didik yang memiliki perilaku yang lebih baik.

Upaya yang di lakukan guru BK di MTsN 2 Aceh Besar mengenai

perilaku agresif peserta didik baik itu perilaku verbal, non verbal, dan kemarahan.

Maka dari itu didapatkan laporan hasil wawancara dengan ibu A dan bapak B

sebagai guru BK di MTsN 2 Aceh Besar yaitu:

1. Peran guru bimbingan dan konseling dalam mengatasi perilakuverbal peserta didik di MTsN 2 Aceh Besar.

Hasil wawancara peneliti dengan guru BK di MTsN 2 Aceh Besar tentang

tahap-tahap pelaksanaan layanan konseling individual yang di berikan oleh guru

BK dalam menyelesaikan permasalahan perilaku agresif peserta didik.

“Pertama pada tahap pembukaan, siswa yang mempunyai masalah dipanggil ke ruang guru BK siswa yang datang tidak langsung ditanya akarpermasalahannya. Siswa ditanya bagaimana kabarnya, keadaanya dan lainsebagainya, setelah itu masuk kepada tahap pertengahan ketika konseling

Page 74: UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM … 150213043, FTK, BK...UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY DARUSSALAM, BANDA ACEH 2020 M/1441 H. i ABSTRAK Nama : Jolita ... Surat Keterangan

62

individu inti. Siswa harus mngetahui apa kesalahannya dan dari mana akarpermasalahannya. Setelah siswa mengetahui akar permasalahannya siswabisa diberi hukuman atas kesalahannya, seperti hukuman membersikantoilet, mengaji dan lain sebagainya. Tujuan ini agar siswa tidakmengulangi perilaku yang tidak baik tersebut dan merasakan efek jera dariperilakunya. Setelah itu pada tahap penutupan (pengakhiran) guru BKmemberikan ringkasan jalannya pembicaraan, menegaskan kembalikeputusan yang di ambil siswa, dan menutup kegiatan konselingindividual.”6

Dari hasil wanwancara dengan ibu A guru BK di MTsN 2 aceh Besar

dapat di simpulakan, bahwa guru BK dalam mengatasi perilaku agrresif peserta

didik melalui layanan konseling individual menggunakan beberapa tahan yaitu

tahap awal (pembukaan) di mana pada tahap ini guru BK tidak langsung

menanyakan permasalahan siswa akan tetapi guru BK menyakan bagai mana

kabar peserta didik setalah itu lanjut pada tahap petenganhan (tahap inti) pada

tahap ini guru BK menyakan sebab timbulnya permasalahan perilaku peserta

didik dan setelah itu guru BK memberitahukan kesalahan peserta didik dan

hukuman yang harus didapatkan oleh peserta didik, sehingga peserta didik

tersebut tidak mengulangi perilakunya lagi. Dan pada tahap pengakhiran guru BK

memberikan kesimpulan dari permasalahan siswa dan menutup kegiatan

konseling individual tersebut.

Untuk membenarkan hal tersebut peneliti juga menanyakan kepada guru

guru BK yaitu bapak B. Dan beliau menjelaskan

“Sudah pernah memberikan layanan konseling individual kepada pesertadidik, layanan ini di berikan menurut bapak layanana ini di berikantergantung kepada permasalahan peserta didik seperti permasalahanbelajar dan perilaku. Adapun tujuan diberikannya layanan konseling

6Hasil Wawancara Peneliti dengan Vinda Julia Asrika, S.Psi, Guru BK di MTsN 2 AcehBesar. Pukul 10:00 Wib, Tanggal 15 Juli 2020.

Page 75: UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM … 150213043, FTK, BK...UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY DARUSSALAM, BANDA ACEH 2020 M/1441 H. i ABSTRAK Nama : Jolita ... Surat Keterangan

63

individual adalah untuk mengentaskan permasalahan-permasalahan yangdi hadapi oleh peserta didik”7

Dari hasil wawancara peneliti dengan guru bimbingan konseling yaitu ibu

A dan Bapak B diatas dapat disimpulkan bahwa pemberian layanan konseling

individual di MTsN 2 Aceh Besar sudah perna di berikan oleh guru BK kepada

peserta didik dengan tujuan agara peserta didik tersebut dapta mengubah

perilakunya yang tidak baik menjadi lebih baik lagi.

Hasil wawancara yang didukung dengan observasi yang dilakukan peneliti

yaitu melakukan wawancara (interview), melihat guru BK memberikan layanan

konseling individual kepada peserta didik yang dilaksanakan di ruang guru BK.8

Adapun hasil wawancara selanjutnya yang dilakukan dengan guru

bimbingan konseling tentang guru BK dalam memberikan layanan konseling

individual dalam mengatasi perilaku agresif peserta didik

“Proses konseling di awali dengan menyambut kedatangan siswa tersebutdengan senyum dan sapaan ramah, hal ini agar siswa merasa nyaman danditerima di ruang BK. Selanjutnya meminta siswa untuk duduk dengannyaman dan memberinya air putih. Setelah memastikan siswa merasaaman dan nyaman, tahap berikutnya menanyakan apa yang ia rasakan saatini. Jika ia sudah bisa mengungkapkan perasaannya barulah kita tanyakanapa sebabnya ia bisa merasakan emosi tersebut. Saat ia menceritakan yangia rasakan guru Bk mendengarkan dengan seksama. Dan menghargaisegala emosi yang ia rasakan. Selanjutnya jika si anak sudah lebih tenangguru Bk mencoba berdiskusi dengan siswa tersebut perihal perilakunya.Bersama-sama memikirkan dampak dan akibat dari perilaku tersebut.Setelah berdiskusi guru bk mengajak siswa untuk me refleksi perilakunyaapakah perilaku tersebut baik di lakukan atau tidak. Di akhir konseling

7Hasil Wawancara Peneliti dengan Ridwan, S.Pd, Guru BK di MTsN 2 Aceh Besar.Pukul 10:00 Wib, Tanggal 16 Juli 2020.

8Hasil Obervasi di MTsN 2 Aceh, Tanggal 12Februari 2020.

Page 76: UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM … 150213043, FTK, BK...UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY DARUSSALAM, BANDA ACEH 2020 M/1441 H. i ABSTRAK Nama : Jolita ... Surat Keterangan

64

guru BK menanyakan kesimpulan dari konseling hari ini dan membuatkesepakatan dengan siswa untuk proses konseling berikutnya.”9

Untuk membenarkan hal tesebut peneliti juga menanyakan hal tersebut

kepada seorang guru BKdan guru tersebut menjawab:

“.untuk mengatasi perilaku agresif pada diri siswa, seorang guru BKdapat memberikan layananan responsif, yakni layanan yang memahamikarakter siswa dan masalah siswa”10

Dari hasil wawancara peneliti dengan guru bimbingan konseling ibu A

dan bapak B diatas dapat disimpulkan bahwalayanan konseling individual dalam

mengatasi perilaku agresif siswayang dilakukan oleh guru bimbingan konseling di

MTsN 2 Aceh Besar terdapat sebuah perbedaan yang perbedaannya adalah pada

saat mengatasi perilaku agresif peserta didik guru BK A memberikan layanan

dengan menerima peserta didik dengan menenangkan peserta didik agar tidak

terlalu kaku saat mengikuti kegiatan layanan dan bisa terbuka saat guru BK

menayakan permasalah peserta didik. Namun berbeda dengan bapak B saat

mengatasi permasalahan peserta didik yaitu dengan cara memberikan layanan

responsif kepada peserta didik yang mana guru BK dapat memahami karakter

peserta didik dan permasalahannya, Akan tetapi dari kedua cara tersebut sama-

sama memiliki tujuan untuk mengentaskan permalahan peserta didik.

9Hasil Wawancara Peneliti. Vinda Julia Asrika, S. Psi, Guru Bimbingan Konseling diMTsN 2 Aceh Besar, Pukul 10:05 wib, Tanggal 15 juli 2020.

10Hasil Wawancara Peneliti dengan Ridwan, S.Pd, Guru BK di MTsN 2 Aceh Besar.Pukul 10:05 Wib, Tanggal 16 Juli 2020.

Page 77: UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM … 150213043, FTK, BK...UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY DARUSSALAM, BANDA ACEH 2020 M/1441 H. i ABSTRAK Nama : Jolita ... Surat Keterangan

65

Adapun hasil wawancara yang dilakukan selanjutnya dengan guru

bimbingan konselingberikutnya tentang metode guru BK dalam mengatasi

perilaku agresif peserta didik.

“Metode konseling yang di gunakan adalah metode client centered, proseskonseling yang dilakukan berpusat pada siswa yaitu guru bk hanyamendengarkan pembicaraan dan mengarahkan sesuai dengan ceritatersebut.”11

Untuk membenarkan hal tersebut peneliti juga menanyakan kepada

seorang guru BK di MTsN 2 Aceh Besar dan guru tersebut menjawab:

“Metode yang di gunakan metode client centered yakni metode pemberiankepercayaan sepenuhnya kepada siswa untuk memecahkan masalah siswa,sedangkan guru BK hanya memberikan arahan solusi yang di berikan olehguru BK kepada peserta didik. Hal ini di karenakan karakter anak yangegois.”12

Dari hasil wawacara peneliti dengan guru BK yakni A dan B diata dapat

disimpulkan bahwa dalam memberikan pelayanan untuk menyelesaikan

permasalahan peserta didik menggunakan metode yang sama yaitu metode client

centred dimana metode ini digunakan untuk menekankan pada kecakapan klien

untuk menentukan isu yang penting bagi dirinya dan pemecahan masalah dirinya.

Inti dari konseling berpusat pada klien ini adalah tentang diri dan konsep menjadi

diri atau pertumbuhan perwujudan diri peserta didik. Akan tetatapi terdapat

sebuah perbedaan jawaban yang peneliti tanyakan kepada guru BK dimana

ibuVinda Julia Ariska beliau tidak menjelaskan salah satu contoh perilaku yang

11Hasil Wawancara Peneliti. Vinda Julia Asrika, S. Psi, Guru Bimbingan Konseling diMTsN 2 Aceh Besar, Pukul 10:05 wib, Tanggal 15 juli 2020.

12Hasil Wawancara Peneliti dengan Ridwan, S.Pd, Guru BK di MTsN 2 Aceh Besar.Pukul 10:00 Wib, Tanggal 16 Juli 2020.

Page 78: UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM … 150213043, FTK, BK...UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY DARUSSALAM, BANDA ACEH 2020 M/1441 H. i ABSTRAK Nama : Jolita ... Surat Keterangan

66

diatasi oleh beliau, namun bapak ridwan menyebutkan salah satu perilaku yang di

atasi yaitu karakter anak yang egois.

Hasil wawancara yang dilakukan dengan guru bimbingan konseling

selanjutnya tentang bagaimana peran guru BK dalam mengatasi peserta didik

yang sedang marah.

“Disaat siswa marah guru BK berusaha memahami kondisinya danmemberi kesempatan pada siswa untuk meluapkan emosinya secaraverbal. Di saat siswa marah guru bk berusaha menenangkannya denganmemberi minum, membuat ia merasa nyaman dan jika siswanya berjeniskelamin sama dengan guru BK (contoh guru Bk wanita dan siswa yangmarah adalah perempuan, atau pun sebaliknya), maka bisa menepuk2pundaknya, atau memberikan siswa pelukan. Agar ia merasa aman,nyaman dan merasa di terima dalam kondisi nya saat itu.”13

Untuk membenarkan hal tersebut peneliti juga menanyakan kepada

seorang guruBK di MtsN 2 Aceh Besar dan guru tersebut menjawab:

“Peran guru BK hanya sebagai pengarah atau pembimbing sekaliguspengawas perubahan perilaku siswa.”14

Dari hasil wawancara peneliti dengan guru bimbingan konseling yakni A

dan Bapak B di atas dapat peneliti simpulkan bahwa peran guru BK di sekolah

MTsN 2 Aceh Besar berbeda-beda seperti halnya peran A, beliau lebih

mengutamakan kenyamanan peserta didik dengan cara memberikan air minum

dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk meluapkan emosinya. Tujuan di

berikannya kesempatan ini adalah agar guru BK dapat melihat karakter peserta

13Hasil Wawancara Peneliti. Vinda Julia Asrika, S. Psi, Guru Bimbingan Konseling diMTsN 2 Aceh Besar, Pukul 10:05 wib, Tanggal 15 juli 2020.

14Hasil Wawancara Peneliti dengan Ridwan, S.Pd, Guru BK di MTsN 2 Aceh Besar.Pukul 10:00 Wib, Tanggal 16 Juli 2020.

Page 79: UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM … 150213043, FTK, BK...UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY DARUSSALAM, BANDA ACEH 2020 M/1441 H. i ABSTRAK Nama : Jolita ... Surat Keterangan

67

didik dan permasalahan yang di hadapi oleh peserta didik tersebut. Dan beliau

juga mengutamakan pelayanan yang sesuai dengan jenis kelamin, apabila peserta

didiknya perempuan maka pelayanan ini akan di atasi oleh guru BK yang berjenis

kelamin perempuan dan apabila klien nya laki-laki maka penyelesaian

permasalahannya dengan guru BK laki-laki. Namun berbeda dengan bapak B saat

memberikan layanan beliau lebih kepada kepengawasan keberhasilah layanan

yaitu mengawasi perubahan perilaku peserta didik. Jadi dapat dilihat bahwasanya

guru BK di MTsN 2 Aceh Besar memiliki peran yang berbeda-beda antar guru

BK satu dengan yang lainnya dalam mengatasi permasalahan peserta didik.

Hasil wawancara selanjutnya dengan guru bimbingan konseling tentang

peserta didik yang melawan saat dinasehati guru BK.

“Disaat kami memberikan pelayanan konseling individual dalammengatasi kemarahan siswa ada beberapa siswa memang merasa tidaksenang saat di berikan layanan, namun setelah mendapatkan bimbingansiswa tersebut menyadari keselahannya dan tidak melawan saat dinasetioleh Guru BK.”15

Untuk membenarkan hal tersebut peneliti juga mewawancarai seorang

guru BK di MTsN 2 Aceh Besar dan guru tersebut menjawab:

“Jarang, karena kita sesuai kan dengan waktu kondisi serta tempat anakketika melakukan layanan ."

Dari hasil wawancara peneliti dengan guru bimbingan konseling dan guru

BK di MTsN 2 Aceh Besar diatas dapat penelitisimpulkan bahwa terdapat sebuah

perbedaan yang mana perbedaannya adalah A saat menasehati peserta didik, tidak

menemukan adanya kemarahan siswa saat di nasehati oleh beliau namun

15Hasil Wawancara Peneliti. Vinda Julia Asrika, S. Psi, Guru Bimbingan Konseling diMTsN 2 Aceh Besar, Pukul 10:05 wib, Tanggal 15 juli 2020.

Page 80: UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM … 150213043, FTK, BK...UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY DARUSSALAM, BANDA ACEH 2020 M/1441 H. i ABSTRAK Nama : Jolita ... Surat Keterangan

68

berbedadengan guru BK lainnya yaitu Bapak B dapah di lihat dari jawaban beliau

bahwa saat menasehati peserta didik beliau melihat kemarahan dari peserta didik

tersebut saat di nasehati akan tetapi kemarahan tersebut jarang di temukan,

maksudnya disini adalah tidak semua peserta didik saat di nasehati meluapkan

kearahan hanya saja ada beberapa orang yang meluapkan kemarahannya dan tidak

sering di temukan saat pemberian layanan konseling individual.

Hasil wawancara selanjutnya dengan guru bimbingan konseling tentang

evaluasi guru BK setelah memberikan layanan konseling individual dalam

mengatasi perilaku agresif peserta didik

“Ada, evaluasi yang dilakukan terhadap siswa ialah denganmenanyakanperasaannya setelah melakukan proses konseling”16

Untuk membenarkan hal tersebut peneliti juga mewawancarai seorang

guru BK di MTsN 2 Aceh Besar, dan guru tersebut menjawab:

“evaluasi atau monitoring perilaku siswa di lakukan baik secara langsungdengan konseli atau tidak langsung, yakni menanyakan kepada teman atauguru yang lain, yang dilakukan satu minggu sekali.”17

Dari hasil wawancara peneliti dengan guru bimbingan konseling dan guru

BK di MTsN 2 Aceh Besar diatas dapat peneliti simpulkan bahwa terdapat sebuah

perbedaan evaluasi antara guru BK satu dan yang lainnya yakni ibu A

mengevaluasi hasil layanan yang beliau berikan dengan cara menanyakan

perasaan yang di alami oleh siswa setelah mendapatkan layanan namu berbeda

16Hasil Wawancara Peneliti. Vinda Julia Asrika, S. Psi, Guru Bimbingan Konseling diMTsN 2 Aceh Besar, Pukul 10:05 wib, Tanggal 15 juli 2020.

17Hasil Wawancara Peneliti dengan Ridwan, S.Pd, Guru BK di MTsN 2 Aceh Besar.Pukul 10:00 Wib, Tanggal 16 Juli 2020.

Page 81: UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM … 150213043, FTK, BK...UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY DARUSSALAM, BANDA ACEH 2020 M/1441 H. i ABSTRAK Nama : Jolita ... Surat Keterangan

69

dengan hasil pernyataan yang peneliti tanyakan kepada guru BK di MTsN 2 Aceh

yaitu Bapak B beliau menjelaskan dalam mengavaluasi hasil layanana konseling

individual beliau mengevaluasi secara langsung yaitu dengan cara menyakan

kepada peserta didik tentang hasil layanan yang di berikan oleh beliau dan beliau

juga tidak lupa untuk mengevaluasi dengan secara tidak langsung yaitu dengan

cara menanyakan kepada teman peserta didik. Maka dari itu dapat dilihat

perbedaannya ialah ibu A mengevaluasi secara langsung dan bapak B

mengevaluasi dengan dua cara yaitu secara langsung dan tidak langsung.

Hasil wawancara selanjutnya dengan guru bimbingan konseling tentang

perubahan perilaku peserta didik setelah mengikuti layanan konseling individual.

“Sedikit perubahan ada, ia mengerti dampak dari perilaku tersebut danberinisiatif untuk tidak mengulanginya.”18

Untuk membenarkan hal tersebut peneliti juga mewawancarai seorang

guru BK di MTsN 2 Aceh Besar, dan guru tersebut menjawab:

“Perubahan yang tampak pada siswa lebih tenang walau kadang-kadangmuncul kembali apabila ada stimulus yang tidak menyenangkan.”19

Dari hasil wawancara peneliti dengan guru bimbingan konseling dan guru

BK di MTsN 2 Aceh Besar diatas dapat peneliti simpulkan bahwa terdapat sebuah

perbedaan tentang hasil layanan yang di berikan oleh guru BK yakni A bahwa

perubahan yang di alami peserta didik hanyak sedikit saja dan siswa tersebut

18Hasil Wawancara Peneliti. Vinda Julia Asrika, S. Psi, Guru Bimbingan Konseling diMTsN 2 Aceh Besar, Pukul 10:05 wib, Tanggal 15 juli 2020.

19Hasil Wawancara Peneliti dengan Ridwan, S.Pd, Guru BK di MTsN 2 Aceh Besar.Pukul 10:00 Wib, Tanggal 16 Juli 2020.

Page 82: UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM … 150213043, FTK, BK...UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY DARUSSALAM, BANDA ACEH 2020 M/1441 H. i ABSTRAK Nama : Jolita ... Surat Keterangan

70

memahami maksud dari layanan yang di berikan kepadanya dan siswa tersebut

tidak mengulanginya lagi. Namun berbeda dengan hasil layanan yang di berikan

oleh guru BK di MTsN 2 Aceh yaitu bapak B beliau melihat perubahan yang

tampak dari peserta didik hanya ketenangan sementara saja setelah ketenangan itu

hilang maka perilaku tersebut akan muncul lagi yang di pengaruhi oleh stimulus

atau luapan kemarahan yang di timbulkan oleh temannya di sekolah dan tidak

menyenangkan bagi siswa.

Hasil wawancara selanjutnya dengan guru bimbingan konseling tentang

kendala guru BK dalam mengatasi perilaku peserta didik.

“selama saya memberikan layanan kepada peserta didik belum ada kendalayang di temukan saat memberikan layanan.”20

Untuk membenarkan hal tersebut peneliti juga mewawancarai seorang

guru BK di MTsN 2 Aceh Besar, dan guru tersebut menjawab:

“Kendala yang di hadapioleh guru BK yang pertama,adalahsiswakurangterbukadalammenjelaskanpermasalahannyakedua,siswalebihegoisdan yang ketiga, waktu yang cukup lamauntukmelakukanlayanandanperubahanpadasiswa.”21

Dari hasil wawancara peneliti dengan guru bimbingan konseling dan guru

BK di MTsN 2 Aceh Besar diatas dapat peneliti simpulkan bahwa terdapat sebuah

perbedaan tentang hasil layanan yang di berikan oleh guru BK yankni A J Abeliau

20Hasil Wawancara Peneliti. Vinda Julia Asrika, S. Psi, Guru Bimbingan Konseling diMTsN 2 Aceh Besar, Pukul 10:05 wib, Tanggal 15 juli 2020.

21Hasil Wawancara Peneliti dengan Ridwan, S.Pd, Guru BK di MTsN 2 Aceh Besar.Pukul 10:00 Wib, Tanggal 16 Juli 2020.

Page 83: UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM … 150213043, FTK, BK...UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY DARUSSALAM, BANDA ACEH 2020 M/1441 H. i ABSTRAK Nama : Jolita ... Surat Keterangan

71

selama memberikan layanan kepada peserta didik beliau tidak mendapatkan

kendala apapun di saat memberikan layanan kepada peserta didik. Namun berbeda

dengan guru Bk lainnya yaitu bapak B, saat beliau meberian layanan kepada

peserta didik beliau medapat beberapa kendala yang mana kendala tersebut adalah

pertama, siswa yang kurang terbuka saat pelaksanaan layanan berlangsung yang

mengakibatkan kurangnya informasi data yang di dapatkan oleh beliau kedua,

siswa lebih egois saat di berikan layanan yang mengakibatnya terhambatnya

pelayanan tersebut dan yang ketiga waktu yang cukup lama saat menyelesaikan

permasalahan peserta didik.

2. Peran Guru Bimbingan Dan Konseling Dalam Mengatasi PerilakuNon Verbal Peserta Didik Di Mtsn 2 Aceh Besar.

Peran guru bimbingan konseling dalam menangani perilaku non verbal

peserta didik merupakan suatu peran yang sangat penting yang dapat dilakukan

guru bimbingan konseling di sekolah saat ini. Untuk itu peneliti mengajukan

pertanyaan perang guru guru bimbingan konseling dalam mengatasi perilau non

verbal peserta didik di MTsN 2 Aceh Besar. Terkait mengenai peran guru

bimbingan konseling dalam mengatasi perilaku non verbal peserta didik di MTsN

2 Aceh Besar peneliti melakukan wawancara kepada guru bimbingan konseling,

berikut hasil wawancara dengan guru bimbingan konseling di sekolah

mengenaiApakah ada siswa yang menyerang teman nya disaat jam sekolah

berlangsung dan tindakan apa yang ibu berikan saat mengatasi permasalahan

tersebut.

Page 84: UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM … 150213043, FTK, BK...UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY DARUSSALAM, BANDA ACEH 2020 M/1441 H. i ABSTRAK Nama : Jolita ... Surat Keterangan

72

Hasil wawancara yang dilakukan dengan Guru Bimbingan Konseling

tentang perilaku peserta didik yang menyerang temannya saat jam sekolah

berlangsung.

“Ada beberapa siswa yang menyerang temannya saat jam sekolahberlangsung, kami selaku guru BK langsung memberikan arahan danbimbingan kepada siswa agar tidak melakukan kesalahannya kembaliserta memberikan arahan kepada siswa untuk saling memaafkan..”22

Untuk membenarkan hal tersebut peneliti juga mewawancarai seorang

guru BK di MTsN 2 Aceh Besar, dan guru tersebut menjawab:

“Ada, disaat siswa melakukan kesalahan yaitu menyerang temannyasecara langsung saya mengatasi nya dengan cara memanggil siswa-siswatersebut untuk ditanyakan mengenai permasalahan yang menimbulkanpenyerangan, setelah informasi di dapatkan dari peserta didik tetangsumber permasalahannya saya sebagai guru BK menasehati siswa danmemberitakunan kepada peserta didik dampak dari perilaku mereka danjuga saya menyuruh peserta didik agar saling memaafkan satu sama laindengan perjanjian tidak mengulangi permasalahn tersebut.”23

Dari hasil wawancara peneliti dengan guru bimbingan konseling diatas

dapat disimpulkan bahwa guru BK di MTsN 2 Aceh Besar melihat adanya

perilaku peserta didik yaitu menyerang temannya disaat jam sekolah berlangsung,

dari tindakan yang di lakukan oleh guru BK adalah membimbing peserta didik

untuk tidak saling beradu fisik dan meberitahukan dampak yang mereka dapatkan,

dan kerugian pada diri sendiri.

22Hasil Wawancara Peneliti. Vinda Julia Asrika, S. Psi, Guru Bimbingan Konseling diMTsN 2 Aceh Besar, Pukul 10:05 wib, Tanggal 15 juli 2020.

23Hasil Wawancara Peneliti dengan Ridwan, S.Pd, Guru BK di MTsN 2 Aceh Besar.Pukul 10:00 Wib, Tanggal 16 Juli 2020.

Page 85: UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM … 150213043, FTK, BK...UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY DARUSSALAM, BANDA ACEH 2020 M/1441 H. i ABSTRAK Nama : Jolita ... Surat Keterangan

73

Hasil wawancara yang dilakukan dengan Guru Bimbingan Konseling

tentang seberapa sering peserta didik menyerang temannya di sekolah.

“Ada siswa yang melakukannya satu kali, namun ada siswa yangmelakukan hingga 2 kali dengan siswa yang berbeda.”24

Untuk membenarkan hal tersebut peneliti juga mewawancarai seorang

guru BK di MTsN 2 Aceh Besar, dan guru tersebut menjawab:

“Ada dua kali peserta didik melakukan .penyerangan terhadap temannyayang di lakukan saat jam pelajaran berlangsung”25

Dari hasil wawancara peneliti dengan guru bimbingan konseling diatas

dapat disimpulkan bahwa guru BK di MTsN 2 Aceh Besar melihat adanya

perilaku peserta didik yaitu menyerang temannya disaat jam sekolah berlangsung

ada yang melakukan nya sekali dan ada juga yang melakukannya dua kali. Maka

dari itu dapat kita lihat bahwasanya perilaku peserta didik di MTsN 2 Aceh Besar

menyerang temannya tidak hanya sekali saja akan tetapi ada yang melakukan

sampai dua kali dengan siswa yang berbeda.

Hasil wawancara selanjutnya yang dilakukan dengan Guru Bimbingan

Konseling tentang penyebab terjadunya perilaku agresif peserta didik.

“Perilaku agresif bisa terjadi karena siswa pada umur remaja belum bisamengontrol emosi, jadi Ketika ada teman yang memancing denganejekan atau candaaan maka siswa tersebut marah sampai berprilakuagresi. Selain itu pada masa remaja adanya pengakuan di mata sosial atau

24Hasil Wawancara Peneliti. Vinda Julia Asrika, S. Psi, Guru Bimbingan Konseling diMTsN 2 Aceh Besar, Pukul 10:05 wib, Tanggal 15 juli 2020.

25Hasil Wawancara Peneliti dengan Ridwan, S.Pd, Guru BK di MTsN 2 Aceh Besar.Pukul 10:00 Wib, Tanggal 16 Juli 2020.

Page 86: UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM … 150213043, FTK, BK...UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY DARUSSALAM, BANDA ACEH 2020 M/1441 H. i ABSTRAK Nama : Jolita ... Surat Keterangan

74

temannya bahwa ia siswa yang kuat dan tidak ada yang beranidengannya.”26

Untuk membenarkan hal tersebut peneliti juga mewawancarai seorang

guru BK di MTsN 2 Aceh Besar, dan guru tersebut menjawab:

“Karena egois dan kurang pehaman tentang akibatnya yang ia lakukan”27

Dari hasil wawancara peneliti dengan guru bimbingan konseling dan guru

BK di MTsN 2 Aceh Besar diatas dapat peneliti simpulkan bahwa terdapat sebuah

perbedaan tentang hasil layanan yang di berikan oleh guru BK yakni ibu A beliau

mengamati terjadi perilaku tersebut di karekan umur peserta didik yang masih

remaja dan mudah terbawa emosi dan beberapa siswa yang memancing emosi

peserta didik sehingga terjadinya perilaku menyerang, serta pengakuan di mata

sosial yang memandang peserta didik tersebut memiliki keguatan dalam

melakukan tindak kekerasan maka pemandangan dari mata sosial tersebut yang

membuat peserta didik menjadi perya diri bahwa hanya dirinyalah yang bisa

melakukan tidak kekerasan tersebut. Namun berbeda pandangan dengan guru BK

lainnya yakni bapak B beliau melihat hanya ada keegoisan dari siswa tersebut

sehingga siswa tersebut dengan percaya diri untuk menyerang temannya.

26Hasil Wawancara Peneliti. Vinda Julia Asrika, S. Psi, Guru Bimbingan Konseling diMTsN 2 Aceh Besar, Pukul 10:05 wib, Tanggal 15 juli 2020.

27Hasil Wawancara Peneliti dengan Ridwan, S.Pd, Guru BK di MTsN 2 Aceh Besar.Pukul 10:00 Wib, Tanggal 16 Juli 2020.

.

Page 87: UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM … 150213043, FTK, BK...UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY DARUSSALAM, BANDA ACEH 2020 M/1441 H. i ABSTRAK Nama : Jolita ... Surat Keterangan

75

Hasil wawancara selanjutnya yang dilakukan dengan Guru Bimbingan

Konseling tentang usaha yang dilakukan guru BK dalam mengatasi perilaku

agresif peserta didik

“Usaha yang dilakukan adalah melakukan konseling individual secarabertahap pada siswa yang berperilaku agresi dan berkolaborasi denganguru kelas, wali kelas dan orang tua jika terjadi permasalahan yang diakibatkan oleh prilaku agresi.”28

Untuk membenarkan hal tersebut peneliti juga mewawancarai seorang

guru BK di MTsN 2 Aceh Besar, dan guru tersebut menjawab:

“usaha yang dilakukan dengan memberikan layanan mediasi danperjanjian. Baik tingkat orang tua, siswa, dan pihak lainnya.”29

Dari hasil wawancara peneliti dengan guru BK di MTsN 2 Aceh Besar

diatas dapat peneliti simpulkan bahwa terdapat sebuah perbedaan tentang hasil

layanan yang di berikan oleh guru BK yakni ibu A beliau dalam menyelesaikan

permasalahan peserta didik dengan cara melaui prosedur penyelesaian yakni

dengan cara memberikan layanan konseling individual kepada peserta didik dan

berkolaborasi dengan wali kelas, dan orang tua peserta didik. Namun berbeda

dengan guru BK lainnya yakni bapak B beliau mengatsi permasalahan tersebut

dengan cara memberikan layanan mediasi dimana layanan ini adalah suatu

kegiatan yang mengantarai atau menghubungkan antara dua kondisi yang berbeda;

mengadakan kontak sehingga dua yang semula tidak sama menjadi saling terkait,

28Hasil Wawancara Peneliti. Vinda Julia Asrika, S. Psi, Guru Bimbingan Konseling diMTsN 2 Aceh Besar, Pukul 10:05 wib, Tanggal 15 juli 2020.

29Hasil Wawancara Peneliti dengan Ridwan, S.Pd, Guru BK di MTsN 2 Aceh Besar.Pukul 10:00 Wib, Tanggal 16 Juli 2020.

Page 88: UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM … 150213043, FTK, BK...UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY DARUSSALAM, BANDA ACEH 2020 M/1441 H. i ABSTRAK Nama : Jolita ... Surat Keterangan

76

setalah itu beliau membuat perjanjian dengan orang tua orang tua peserta didik

dan juga peserta didik tersebut agar tidak mengulanginya lagi.

3. Peran Guru Bimbingan Dan Konseling Dalam Mengatasi PerilakuKemarahan Peserta Didik Di Mtsn 2 Aceh Besar.

Hasil wawancara yang dilakukan dengan Guru Bimbingan Konseling

tentang adanya perilaku peserta didik yang berselisih paham dengan temannya.

“Ada, sebagian peserta didik ada yang berselisih paham dengan temannyabaik di jam pelajaran berlangsung dan di luar jam pelajaran berlangsung(jam istirahat)"

Untuk membenarkan hal tersebut peneliti juga mewawancarai seorang

guru BK di MTsN 2 Aceh Besar, dan guru tersebut menjawab:

“Ada, diantara sebagian peserta didik ada yang berselisih paham dengantemannya"

Dari hasil wawancara peneliti dengan guru BK di MTsN 2 Aceh Besar

diatas dapat peneliti simpulkan bahwa perilaku agresif peserta didik dalam segi

aspek kemarahan, peserta didik ada yang berselisih paham dengan temannya di

sekolah pada saat jam sekolah berlangsung dan di luar jam pelajaran.

Hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan Guru Bimbingan Konseling

tentang terjadinya perilaku kemarahan peserta didik.

“Berselisih paham antar teman terjadi karena siswa belum bisamengendalikan diri disaat ia berbicara, bercanda dan bermain. Contohnyasiswa yang duduk sebangku saling menuliskan nama orang tuanya dengankata-kata yang kurang pantas, Ketika teman yang satunya tersinggungmaka disiitulah awalnya perselisihan terjadi sampai perilaku agresi punterjadi."Untuk membenarkan hal tersebut peneliti juga mewawancarai seorang

guru BK di MTsN 2 Aceh Besar, dan guru tersebut menjawab:

Page 89: UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM … 150213043, FTK, BK...UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY DARUSSALAM, BANDA ACEH 2020 M/1441 H. i ABSTRAK Nama : Jolita ... Surat Keterangan

77

“terjadinya kemarahan peserta didik dikarenakan suasana hati dan merasakesal pada semua orang"

Dari hasil wawancara peneliti dengan guru BK di MTsN 2 Aceh Besar

diatas dapat peneliti simpulkan bahwa perilaku kemarahan peserta didik ini timbul

dikarenakan seseorang yang memancing suasana hati dengan menuliskan nama

orang tua dikursi dan peserta didik tidak dapat mengontrol emosi maka dari itu

periku agresifpun mudah muncul dan terjadinya pertengkaran antara peserta didik

satu dan lainnya.

Hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan Guru Bimbingan

Konseling tentang bagaimana usaha guru BK dalam mengatasi perilaku

kemarahan peserta didik.

“Usaha guru Bk dalam mengatasi kasus tersebut yaitu dengan melakukankonseling dengan kedua siswa yang berselisih paham, memberikesempatan pada kedua siswa untuk menjelaskan masalah yang terjadi,mengajak kedua siswa berdiskusi dengan apa yang mereka rasa, dampakyang mereka rasakan dari kesalah pahaman yang terjadi, dan yang terakhirmemberi kesempatan pada kedua siswa untuk saling intropeksi diri dansaling memaafkan."

Untuk membenarkan hal tersebut peneliti juga mewawancarai seorang

guru BK di MTsN 2 Aceh Besar, dan guru tersebut menjawab:

“Sebagai seorang guru apalagi guru BK sering kali menghadapi kejadianseperti ini, untuk mengatasi siswa yang emosi seperti ini maka yang haruskita lakukan adalah menenangkan anak dengan memberikan penjelasan,arahan, bimbingan kepada peserta didik bahwa marah itu boleh akan tetapijangan sampai memukul atau menyakiti orang lain."

Dari hasil wawancara peneliti dengan guru BK di MTsN 2 Aceh Besar

diatas dapat peneliti simpulkan bahwa guru BK dalam mengatsi perilaku

kemarahan peserta didik dengan cara mengajak peserta didik untuk melakukan

layanan bimbingan dan konseling serta menenangkan hati peserta didik sehingga

Page 90: UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM … 150213043, FTK, BK...UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY DARUSSALAM, BANDA ACEH 2020 M/1441 H. i ABSTRAK Nama : Jolita ... Surat Keterangan

78

peeserta didik dapat memberikan penjelasan tentang penyebab terjadinya

kemarahan peserta didik serta memberikan penjelasan tentang akibat yang

ditimbulkan dari kemarahan tersebut, dan guru BK menyuruh peserta didik untuk

saling memaafkan.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Peran Guru Bimbingan Dan Konseling Dalam Menangani Perilaku

Verbal Peserta Didik Di Mtsn 2 Aceh Besar.

Pendidikan adalah proses yang mana seseorang di ajar bersikap setia, taat

dan juga pikirannya dibina dikembangkan. Pernyataan tersebut merupakan salah

satu konsep pendidikan yang menekankan betapa pentingnya dan kuatnya peranan

pendidikan dalam pembinaan manusia. Artinya pendidikan sebagai satu kegiatan

pembinaan sikap yang akan menentukan tingkah laku seseorang. Oleh karena itu

untuk melestarikan bentuk tingkah laku tersebut seorang pendidik harus

mempertahankannya dengan salah satu cara yaitu dengan memperbaiki setiap

perilakunya dari yang tidak baik menjadi lebih baik lagi. Menurut Lubis

mengatakan peran konselor adalah berperan untuk mencapai sasaran interpersonal

dan intrapersonal , mengatasi divisit pribadi dan kesulitan perkembangan peserta

didik, membuat kesepakan dan rencana tindakan perubahan dan pertumbuhan, dan

meningkatkan kesehatan dan kesejahtraan.

Page 91: UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM … 150213043, FTK, BK...UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY DARUSSALAM, BANDA ACEH 2020 M/1441 H. i ABSTRAK Nama : Jolita ... Surat Keterangan

79

Miller, bimbingan merupakan proses pemberian bantuan terhadap invidu

agar ia memahami dirinya dan dunianya, sehingga dengan demikian ia dapat

memanfaatkan potensi-potensinya. 30

Dari pendapat Miller, peneliti dapat menyimpulkan bahwa bimbingan

adalah proses pemberian bantuan yang di berikan seorang konselor / guru

pembimbing, bantuan yang diberikan kepada individu adalah bantuan untuk

memahami dirinya sendiri dan memanfaatkan kemampuan-kemampuan yang ada

pada dirinya baik kemampuan dalam belajar maupun kemampuan dalam

berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya

Bimbingan dan konseling adalah upaya pemberian bantuan yang dilakukan

oleh seorang konselor kepada anak didik agar dapat memahami dirinya sehingga

sanggup mengarahkan diri dan bertindak dengan baik sesuai dengan

perkembangan jiwanya31

Berdasarkan hasil pengumpulan data di lapangan yaitu di MTsN 2 Aceh

Besar perilaku agresif siswa dapat mempengaruhi keberhasilan mereka terutama

dalam mengendalikan perilaku siswa dalam kehidupan sehari-hari.

Guru bimbingan konseling memiliki peranan penting dalam proses belajar

mengajar dan guru sebagai pembinaan perilaku siswa, peran dan kriteria sebagai

guru bimbingan konseling mencerminkan bahwa guru bimbingan konseling

bertanggung jawab dalam menjalankan tugas sebaik mungkin untuk mencapai

30Sofyan S. Willis, Konseling Individual, Teori dan Praktek. (Bandung: CV. Alfabeta,2017), h. 11-13.

31Ahmad Muhaimin Azzet, Bimbingan dan Konseling di Sekolah, (Yokyakarta: ArruzMedia, 2011), h. 11

Page 92: UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM … 150213043, FTK, BK...UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY DARUSSALAM, BANDA ACEH 2020 M/1441 H. i ABSTRAK Nama : Jolita ... Surat Keterangan

80

tujuan yang diharapkan di antaranya memiliki akhlak yang mulia, baik, jujur,

percaya diri, serta menanamkan sifat profesionalnya dalam segala bentuk tindakan

dan perilaku.

Dari hasil penelitian yang telah peneliti laksanakan di MTsN 2 Aceh

Besar, pada umumnya perilaku agresif peserta didik di sekolah ini sebagian

siswanya ada yang berperilaku sangat baik dan ada juga yang masih bersikap

kurang sopan terhadap gurunya dan temannya yakni berbicara kasar, dan sebagian

besarnya dilakukan oleh siwa laki-laki. Perilaku agresif siswa dari segi aspek

verbal dapat dilihat perilaku agresif peserta didik ini terjadi disekolah maupun di

luar sekolah yang di sebabkan oleh keegoisan peserta didik dan pengakuan sosial

terhadap perilaku peserta didik yang membuat peserta didik percaya diri untuk

melakukan perilaku tesebut. Perilaku agresif peserta didik di MTsN 2 Aceh Besar

sebagian besar sudah memiliki perubahan namun masih ada juga yang

mengulangi perilaku tersebut.

Sebaliknya, sebagai individu yang memiliki perilau agresif tersebut harus

mengontrol emosinya agar tidak melakukan perilaku tersebut dan mengetahui

akibat yang akan di timbulkan apabila ia melakukan perilaku agresifnya kepada

temanya di sekolah. Individu yang dilatih untuk mengontol emosinya dia akan

mampu meminimalisir tindakan yang merugikan orang lain dan dirinya sendiri.

Pada umumnya ada beberapa cara yang digunakan oleh guru BK di MTsN

2 Aceh Besar untuk mengatasi perilaku agresif siswa yakni dengan cara

memeberikan arahan dan bimbingan serta memberikan layanan mediasi kepada

Page 93: UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM … 150213043, FTK, BK...UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY DARUSSALAM, BANDA ACEH 2020 M/1441 H. i ABSTRAK Nama : Jolita ... Surat Keterangan

81

peserta didik dengan tujuan untuk menyelesaikan permasalahan yang di alami

oleh peserta didik.

2. Peran Guru Bimbingan Dan Konseling Dalam Menangani Perilaku

Non Verbal Peserta Didik Di MTsN 2 Aceh Besar.

Menurut Leonardo Berkowitz, salah seorang yang dinilai paling kompeten

dalam studi tentang agresif membedakan agresif sebagai tingkah laku

sebagaimana diindikasikan kedalam dua macam agresif yakni agresif

instrumental, yang dimaksud agresif instrumental adalah agresif yang dilakukan

oleh organisme atau individu sebagai alat atau cara untuk mencapai tujuan

tertentu. dan agresi benci atau disebut juga agresif implusif adalah agresi yang

dilakukan semata-mata sebagai pelampiasan keinginan untuk melukai atau

menyakiti seseorang tanpa tujuan selain untuk menimbulkan efek kerusakan,

kesakitan, atau kematian terhadap orang yang menjadi sasaran atau korban.32

Dari pendapat Leonardo Berkowitz, peneliti dapat menyimpulakan bahwa

agresif adalah suatu perilaku yang dilakukan seseorang untuk melukai orang lain

yang ingin ia lukai dengan tujuan untuk membuat suatu kerusakan, kesakitan,

hingga pembunuhan yang membuat si agresif merasa puas setelah segala

tujuannya terlaksanakan kepada orang yang ia tuju.

Dari berbagai kejadian yang telah diamati peneliti selama proses belajar

mengajar di MTsN 2 Aceh Besar selama magang I, II dan III, peneliti melihat

beberapa orang siswa yang berperilaku non verbal yakni memukul temannya dan

32 E. Koewara, Agresi Idrawaty, (Bandung : Eresco, 1988), h. 24.

Page 94: UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM … 150213043, FTK, BK...UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY DARUSSALAM, BANDA ACEH 2020 M/1441 H. i ABSTRAK Nama : Jolita ... Surat Keterangan

82

siswa tersebut tidak dapat mengontrol emosinya dan langsung menyerang

temannya dengan fisik. Setiap perilaku akan memberikan efek tertentu dan siswa

bisa belajar dari semua itu termasuk dari efek yang di timbulkan dari suatu

perilaku.

Setiap upaya yang dilakukan pasti mempunyai tujuan seperti halnya tujuan

guru bimbingan konseling dalam menngatasi perilaku agresif peserta didik agar

peserta didik tersebut dapat menjalani kehidupan dengan baik serta menjadi bekal

menghadapi lingkungan luar, lingkungan masyarakat atau tempat tinggal mereka,

kemudian mereka mampu mengaplikasikan contoh-contoh yang baik dalam

kehidupan sehari-hari.

Hasil wawancara dan observasi dengan guru bimbingan konseling terdapat

beberapa kendala dalam mengatasi perilaku non verbal siswa seperti halnya masih

ada siswa yang tidak mau mendengarkan nasehat guru dan adanya pengaruh

lingkungan luar yang sangat mempengaruhi siswa sehingga ia mudah terjerumus

kedalam hal-hal yang tidak diinginkan, maka upaya yang dapat dilakukan guru

bimbingan konseling adalah dengan mengatasi perilaku peserta didik,

menciptakan rasa nyaman saat di menasehati peserta didik, serta meningkatkan

kerja sama dengan wali murid, wali kelas, dan guru mata pelajaran sehingga dapat

mencapai tujuan guru bimbingan konseling dalam menghadapi kendala dalam

mengatasi perilaku non verbal peserta didik.

Page 95: UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM … 150213043, FTK, BK...UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY DARUSSALAM, BANDA ACEH 2020 M/1441 H. i ABSTRAK Nama : Jolita ... Surat Keterangan

83

Adapun upaya guru bimbingan konseling dalam mengatasi perilaku non

verbal peserta didik di MTsN 2 Aceh Besar adalah:

a. Bekerja sama dengan guru mata pelajaran

b. Bekerja sama dengan wali kelas

c. Bekerja sama dengan wali murid,

d. Menciptakan rasa nyaman saat menasehati peserta.

3. Peran Guru Bimbingan Dan Konseling Dalam Menangani Perilaku

Kemarahan Peserta Didik Di Mtsn 2 Aceh Besar

Cara atau tehnik untuk mengendalikan perilku agresif menurut Koeswara

langkah kongkret yang dapat diambil untuk mencegah kemunculan atau

berkembangnya tingkah laku agresif itu adalah penanaman moral, pengembangan

kemampuan pemberian empati.

Peran guru BK adalah sebagai pendorong, pengarah dan penggerak bagi

siswa untuk bertingkah laku atau berbuat sesuai dengan nilai-nilai moral. Selain

itu guru BK juga adalah motivator, pembimbing dan sahabat bagi siswadalam

mengembangan sikap dan tingah laku siswa terutama dalam mengembangan

kematangan emosi siswa. Sedangkan kematangan emosi sendiri adalah keadaan di

mana individu dapat menerima keadaan atau kondisi dengan memunculkan emosi

sesuai dengan apa yang terjadi secara wajar.

Berdasarkan hasil pengumpulan data di lapangan yaitu di MTsN 2 Aceh

Besar perilaku agresif siswa dapat mempengaruhi keberhasilan mereka terutama

dalam mengendalikan perilaku siswa dalam kehidupan sehari-hari.

Page 96: UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM … 150213043, FTK, BK...UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY DARUSSALAM, BANDA ACEH 2020 M/1441 H. i ABSTRAK Nama : Jolita ... Surat Keterangan

84

Guru bimbingan konseling memiliki peranan penting dalam proses belajar

mengajar dan guru sebagai pembinaan perilaku siswa, peran dan kriteria sebagai

guru bimbingan konseling mencerminkan bahwa guru bimbingan konseling

bertanggung jawab dalam menjalankan tugas sebaik mungkin untuk mencapai

tujuan yang diharapkan di antaranya memiliki akhlak yang mulia, baik, jujur,

percaya diri, serta menanamkan sifat profesionalnya dalam segala bentuk tindakan

dan perilaku.

Dari hasil penelitian yang telah peneliti laksanakan di MTsN 2 Aceh

Besar, pada umumnya perilaku kemarahan peserta didik di sekolah ini sebagian

siswanya ada yang berperilaku marah da nada juga yang tidak marah tergantung

dengan kondisi dan situasi yang alami oleh peserta didik. Perilaku kemarahan

peserta didik di pengaruhi oleh lingkungnya diantaranya ialah peserta didik

berselisih paham antar temannya dan terjadi karena siswa belum bisa

mengendalikan diri disaat ia berbicara, bercanda dan bermain. Contohnya siswa

yang duduk sebangku saling menuliskan nama orang tuanya dengan kata-kata

yang kurang pantas, Ketika teman yang satunya tersinggung maka ditulah

awalnya perselisihan terjadi sampai perilaku agresi pun terjadi.

Setiap peran yang dilakukan guru BK di MTsN 2 Aceh Besar pasti

mempunyai tujuan dalam menngatasi perilaku kemarahan peserta didik agar

peserta didik tersebut dapat menjalani kehidupan dengan baik serta menjadi bekal

menghadapi lingkungan luar, lingkungan masyarakat atau tempat tinggal mereka,

kemudian mereka mampu mengaplikasikan contoh-contoh yang baik dalam

kehidupan sehari-hari.

Page 97: UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM … 150213043, FTK, BK...UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY DARUSSALAM, BANDA ACEH 2020 M/1441 H. i ABSTRAK Nama : Jolita ... Surat Keterangan

85

Usaha yang di lakukan guru BK dalam mengatasi kearahan siswa adalah

guru Bk dalam mengatasi kasus tersebut yaitu dengan melakun konseling dengan

kedua siswa yang berselisih, memberi kesempatan pada kedua siswa untuk

menjelaskan masalah yang terjadi, mengajak kedua siswa berdiskusi dengan apa

yang mereka rasa, dampak yang mereka rasakan dari kesalah pahaman yang

terjadi, dan yang terakhir memberi kesempatan pada kedua siswa untuk saling

intropeksi diri dan saling memaafkan.

Page 98: UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM … 150213043, FTK, BK...UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY DARUSSALAM, BANDA ACEH 2020 M/1441 H. i ABSTRAK Nama : Jolita ... Surat Keterangan

86

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti tentang Upaya

Guru Bimbingan Konseling dalam Mengatasi perilaku agresif peserta didik

melalui layanan konseling individual di MTsN 2 Aceh Besar, dapat disimpulkan

bahwa:

1. Upaya guru Bimbingan dan Konseling dalam perilaku agresif peserta didik

di MTsN 2 aceh Besar yaitu dengan cara memberikan nasehat, arahan,

bimbingan terhadap siswa-siswanya. Serta berkerja sama dengan guru

mata pelajaran, wali kelas dan orang tua peserta didik. Upaya ini

lakukannya adalah Agar peserta didik dapat mengontrol emosi dan

memperbaiki dirinya dengan baik.

2. Kendala-kendala atau hambatan yang di hadapi guru Bimbingan dan

Konseling di MTsN 2 Aceh Besar yaitu dari faktor internal, di mana

peserta didik tidak terbuka saat melakukan layanan bimbingan konseling

individual sehingga guru BK tidak mendapatkan informasi mengenai

permasalahan peserta didik dan waktu yang cukup lama untuk

menyelesaikan permasalahan peserta didik.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang penulis kemukakan di atas maka akan

diberi saran sebagai berikut:

Page 99: UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM … 150213043, FTK, BK...UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY DARUSSALAM, BANDA ACEH 2020 M/1441 H. i ABSTRAK Nama : Jolita ... Surat Keterangan

87

1. Untuk guru Bimbingan dan Konseling diharapkan terus belajar dan

mengasah kemampuannya secara terus menerus dalam rangka mengatasi

perilaku agresif peserta didik, guru bimbingan konseling juga harus

bekerja sama dengan pihak-pihak terkait seperti orang tua siswa, guru

mata pelajaran dan juga harus memberikan contoh teladan yang baik

terhadap siswa-siswanya. Maka disarankan kepada pihak sekolah

terutama guru bimbingan konseling untuk memberikan materi layanan

konseling individual tentang perilaku agresif, yang dapat merubah

perilaku peserta didik tersebut menjadi lebih baik lagi.

2. Untuk kepala sekolah diharapkan dapat bekerja sama serta memberikan

dukungan agar segala upaya dan program-program yang dilaksanakan

guru Bimbingan Konseling di sekolah dapat berjalan dengan baik dan

optimal.

3. Untuk siswa agar selalu mendengar dan mematuhi nasehat serta arahan

gurunya di sekolah maupun orang tua di rumah serta tingkatkanlah

kesadaran diri akan pentingnya mengontrol emosi diri dan pendidikan

sekolah untuk mencapai masa depan yang lebih baik, karena dengan

pendidikan kita akan mencapai cita-cita yang diinginkan.

4. Untuk peneliti yang ingin melanjutkan penelitian tentang Upaya guru BK

dalam mengatasi perilaku agresif peserta didik untuk membuat siswa

berperilaku lebih baik baik lagi dalam berinteraksi baik di lingkungan

sekolah maupun di luar sekolah. Dan untuk bisa melakukan penelitian

yang lebih luas lagi untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.

Page 100: UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM … 150213043, FTK, BK...UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY DARUSSALAM, BANDA ACEH 2020 M/1441 H. i ABSTRAK Nama : Jolita ... Surat Keterangan

88

DAFTAR PUSTAKA

Ariyanto Yati, 1996, Metode Penelitian, Surabaya: SIC.

Arintoko, 2011, Wawancara Konseling di Sekolah Lengkap dengan Contoh Kasus

dan Penangana.(Yogyakarta: CV Andi Offset)

AliahDiniatul, 2018 Pelaksanaan Konseling Individu Dalam Mengatasi Perilaku

Agresif Siswa MTS AL Khoriyyah Semarang, Semarang :(Wali

Songo Semarang), Skripsi.

Dayakisni, 2003 Psikologi Sosial, (Malang)

Emti Erman dan Prayitno, 2009 Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling, (Jakarta:

Rieneka Cipta.)

Faturrocman, 2006, Pengantar Psikologi Sosial, (Yogyakarta:Pusta.)

Hallen, 2005, Bimbingan dan Konseling, (Jakarta : Ciputat Press)

NurihsanJuntika dan Syamsu Yusuf, 2008,Landasan Bimbingan dan Konseling.

(Bandung : Remaja Rosdakarya)

Koewara E, 1988Agresi Idrawaty, (Bandung : Eresco)

Dewa, Ketut Sukardi. 2008, Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan

Konseling di Sekolah, (Jakarta: Rieneka Cipta)

Makmura Asmani Jama, 2010, Panduan Efektif Bimbingan dan Konseling di

Sekolah, (Jakarta: Diva Press)

Page 101: UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM … 150213043, FTK, BK...UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY DARUSSALAM, BANDA ACEH 2020 M/1441 H. i ABSTRAK Nama : Jolita ... Surat Keterangan

89

Muhaimin Azzet Ahmad, 2011, Bimbingan dan Konseling di Sekolah.

(Yogyakarta: Arruz Media)

Paimun, 2008 Bimbingan dan Konseling Sari Perkuliahan, Universitas Islam

Negeri UIN Syarif Hidayatullah (Jakarta) Skripsi.

Prayitno, 2014, Layanan Konseling Perorangan.(Padang)

Rahayu Sumberning, 2018, Upaya Guru Bimbingan Konseling Dalam

Menanggulangi Perilaku Agresif Peserta Didik SMP Wiyatama Bandar

Lampung (Lampung: Universitas Negeri Raden Intan)Skripsi.

SantosoThomas, 2002, Teori-teori Kekerasan, (Surabaya: Ghalia Indonesia)

Sugiyono, 2008, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D,

(Bandung: Alfabeta)

Sugiyono, 2010, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif

dan R&D, (Bandung : Alfabeta)

Sugiyanto, 2014, MetodePenelitian Kualitatif Kuantitatif, (Bandung: Alfabeta)

SetiyobudiAan, 2014, Pengaruh Sikap Frustasi Terhadap Perilaku Agresif Pada

Narapidana Remaja Di Lapas Kelas Lib Bayuwangi,” dalam

Jurnal Fakultas Psikologi, Skripsi.

Suryabrata Sumadi, 2014, Psikologi Kepribadian, (Jakarta: Raja Grafindo

Persada)

Taufik, 2016, Pendekatan Dalam Konseling. (Padang)

Page 102: UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM … 150213043, FTK, BK...UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY DARUSSALAM, BANDA ACEH 2020 M/1441 H. i ABSTRAK Nama : Jolita ... Surat Keterangan

90

Winkel dan Srihastuti, 2006, Bimbingan dan Konseling Di Instusi Pendidikan,

(Yogyakarta: Grasindo.)

Wirawan Sarwono Sarlito, 2006, Psikologi Remaja, (Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada)

Walgito Bimo, 2010 Bimbingan dan Konseling, Studi & Karier, (Yokyakarta:

CV. Andi Offset.)

Wardatidan Mohammad Jauhar, 2011, Iplementasi Bimbingan dan Konseling di

Sekolah, (Jakarta: Prestasi Pustaka)

WillisSofyan S, 2017, Konseling Individual, Teori dan Praktek. (Bandung:CV.

Alfabeta)

Page 103: UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM … 150213043, FTK, BK...UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY DARUSSALAM, BANDA ACEH 2020 M/1441 H. i ABSTRAK Nama : Jolita ... Surat Keterangan

91

Lembaran Wawancara Dengan Guru BK Di MTsN 2 Aceh Besar

Nama :

Jabatan :Alamat :

Tanggal Wawancara :

NO Aspek verbal1.

2.

3

4

5

6

7

8

9

Bagaimana tahap-tahap pelaksanaan layanan konselingindividual yang ibu berikan dalam mengatasi perilakuagresif siswa?

Apakah selama ini bapak/ibu pernah memberikan layanankonseling individual dalam mengatasi perilaku agresifsiswa?

Bagaimana dengan layanan konseling individual dalammengatasi perilaku agresif siswa?

Metode apa yang bapak/ibu gunakan dalam mengatasiperilaku agresif tersebut?

Bagaimana peran bapak/ibu dalam mengatasi siswa yangsedang marah?

Apakah ada siswa yang melawan saat bapak/ibumenasehati?

Setelah bapak/ibu memberikan layanan konselingindividual apakah ada evaluasi terhadap siswa?

Adakah perubahan yang terjadi pada siswa saat bapak/ibumemberikan layanan konseling individual dalammengatasi perilaku agresif siswa?

Apakah ada kendala disaat bapak/ibu mengatasi perilakuagresif siswa?

Page 104: UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM … 150213043, FTK, BK...UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY DARUSSALAM, BANDA ACEH 2020 M/1441 H. i ABSTRAK Nama : Jolita ... Surat Keterangan

92

No Aspek Non verbal1

2

3

4

Apakah ada siswa yang menyerang temannya disaat jamsekolah berlangsung?

Seberapa sering siswa tersebut menyerang temannya?

Mengapa perilaku tersebut bisa terjadi?

Usaha apa yang bapak/ibu lakukan saat siswa melakukanperilaku tersebut?

No AspekKemarahan1

2

3

Apakah ada siswa yang berselisih paham dengantemannya?

Apa penyebab terjadi perilaku tersebut?

Bagaimana usaha bapak/ibu dalam mengatasi perilakutersebut?

Banda Aceh, 13 maret 2020

Menyetujui

Pembimbing II

Sari Rizki, M. Psi

Page 105: UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM … 150213043, FTK, BK...UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY DARUSSALAM, BANDA ACEH 2020 M/1441 H. i ABSTRAK Nama : Jolita ... Surat Keterangan

93

LEMBARAN WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH

Nama :

Jabatan :

Alamat :

TanggalWawancara :

1. Sudah berapa lama Bapak menjabat sebagai Kepala Sekolah di MTsN 2Aceh Besar ?

2. Menurut Bapak apakah proses pemberian layanan konseling individual diMTsN 2 Aceh Besar sudah terlaksana dengan baik ?

3. Menurut Bapak bagaimana sarana dan prasarana yang ada, apakah sudahmendukung guru BK dalam pemberian layanan konseling individualkepada siswa ?

4. Menurut Bapak adakah guru BK bekerja sama dengan guru bidang studilainnya dalam upaya mengatasi perilaku agresif siswa ?

5. Sejauh yang Bapak amati adakah perubahan perilaku agresif siswa setelahguru BK memberikan layanan konseling individual kepada siswa ?

Banda Aceh, 13 maret 2020

Menyetujui

Pembimbing II

Sari Rizki, M. Psi

Page 106: UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM … 150213043, FTK, BK...UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY DARUSSALAM, BANDA ACEH 2020 M/1441 H. i ABSTRAK Nama : Jolita ... Surat Keterangan

94

DAFTAR GAMBAR

Gambar1.1 wawancaradengan Guru BK MTsN 2 Aceh Besar

Gambar1.2wawancaradengankepalasekolahMTsN 2 Aceh Besar