upaya guru bahasa arab dalam mengatasi kesulitan belajar nahwu shorof di madrasah tsanawiyah ppts...

22
UPAYA GURU BAHASA ARAB DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR NAHWU SHOROF DI MADRASAH TSANAWIYAH PPTS TALANG -KEMANG GANDUS A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dalam kehidupan manusia, oleh sebab itu maju mundurnya suatu negara terletak pada kualitas pendidikan yang dimiliki. Salah satu bentuk usaha pendidikan yang sangat efektif adalah melalui jalur proses belajar. Oleh kartena itu, hingga dewasa ini hampir semua tempat didirikan lembaga-lembaga pendidikan (sekolah). Hal ini tidak lain karena di sekolah dapat dilakukan proses pembelajaran secara lebih terprogram dan juga teratur. Pendidikan proses dimana semua kemampuan manusia (bakat, minat, dan kemampuan yang diperoleh) yang dapat dipengaruhi oleh kebiasaan – kebiasaan supaya disempurnakan oleh kebiasaan – kebiasaan yang baik, 1

Upload: samessi-mira-timan-pato

Post on 29-Jul-2015

1.060 views

Category:

Documents


16 download

TRANSCRIPT

Page 1: Upaya Guru Bahasa Arab Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Nahwu Shorof Di Madrasah Tsanawiyah Ppts Talang Kemang Gandus

UPAYA GURU BAHASA ARAB DALAM MENGATASI KESULITAN

BELAJAR NAHWU SHOROF DI MADRASAH TSANAWIYAH PPTS

TALANG -KEMANG GANDUS

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dalam kehidupan

manusia, oleh sebab itu maju mundurnya suatu negara terletak pada kualitas

pendidikan yang dimiliki. Salah satu bentuk usaha pendidikan yang sangat efektif

adalah melalui jalur proses belajar. Oleh kartena itu, hingga dewasa ini hampir

semua tempat didirikan lembaga-lembaga pendidikan (sekolah). Hal ini tidak lain

karena di sekolah dapat dilakukan proses pembelajaran secara lebih terprogram

dan juga teratur.

Pendidikan proses dimana semua kemampuan manusia (bakat, minat, dan

kemampuan yang diperoleh) yang dapat dipengaruhi oleh kebiasaan – kebiasaan

supaya disempurnakan oleh kebiasaan – kebiasaan yang baik, oleh atau alat media

yang disusun sedimikian rupa dan dikelola oleh manusia untuk membantu orang

lain atau dirinya sendiri dalam mencapai tujuan yang ditetapkan.1

Ahmad Tafsir dalam bukunya Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam

engatakan bahwa pendidikan ialah pengembangan pribadi dalam segala aspek –

1 Zuhairini,Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta : Bumi Aksara, 2004) hlm 151.

1

Page 2: Upaya Guru Bahasa Arab Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Nahwu Shorof Di Madrasah Tsanawiyah Ppts Talang Kemang Gandus

aspeknya2. Defenisi ini mencakup pendidikan oleh diri sendiri, pendidikan oleh

lingkungan, dan pendidikan oleh orang lain (guru). Seluruh aspek mencakup

jasmani, akal, dan hati.

Dari beberapa pengertian diatas, dapat dikemukan bahwa pendidikan

merupakan usaha membimbing, mengarahkan potensi hidup manusia yang berupa

kemampuan belajar, sehingga terjadi perubahan. Perubahan di dalam kehidupan

pribadinya sebagai makhluk individual dan social dalam hubungan dengan alam

sekitar. Menurut H.A.Amatembun dalam bukunya Akmal Hawi, guru adalah

semua orang yang berwewenang dan bertanggung jawab terhadap pendidikan

murid, baik secara individual maupun klasikal, baik disekolah maupun diluar

sekolah3.

Dari pengertian ini bahwasanya guru dalam melaksanakan pendidikan baik

dilingkungan formal dan non formal dituntut mendidik dan mengajar karena

keduanya mempunyai peranan yang penting dalam proses belajar mengajart untuk

mencapai tujuan ideal pendidikan. Mengajar lebih cenderung mendidik anak didik

menjadi orang yang pandai tentang ilmu pengetahuan saja tetapi jiwa dan watak

anak didik tidak dibangun dan dibina, sehinga disini pendidik yang berperan untuk

membentuk jiwa dan watak anak didik dengan kata lain mendidik adalah kegiatan

Transfer Of Values, memindahkan sejumlah nilai kepada anak didik.

Menurut pandangan islam, bahwasanya guru agama yang professional

harus melakukan bebrbagai upaya dalam meningkatkan di dalam proses belajar

2 Ahmad Tafsir,Metodoligi Pengajaran Islam, ( Bandung : Remaja Rosdakarya, 2005), hlm 6.

3 Akmal Hawi, Kompetensi Guru PAI, (Palembang : IAIN Raden Fatah Press, 2004), hlm 11.

2

Page 3: Upaya Guru Bahasa Arab Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Nahwu Shorof Di Madrasah Tsanawiyah Ppts Talang Kemang Gandus

mengajar. Upaya guru btercermibn pada pelaksanaan tugas dan tanggung jawaqb

dalam proses pendidikan dan pengajaran. Adapun tugas dan tanggung jawab guru

agama islam sangat berat dibandingkan dengan guru bidang study lainnya. Upaya

tersebut dapat tercapai apabila guru memiliki kepribadian muslim dan

berkompetensi kependidikan yang baik.

Adapun guru agama islam yang menjalankan tugas dan tanggung jawabnya

karena dilandasi kepribadian muslim dan kompetensi pendidikan, maka

orientasinya hanya sebatas aspek kognitif. Orientasi pendidikan yang demikian

hanya mampu melahirkan anak didik yang berilmu pengetahuan agama semata,

namun nilai-nilai agama tersebut tidak meresap dal;am jiwa serta tidak

mempengaruhi sikap dan perilakunya.

Oleh karena itu pelaksanaan pendidikan islam, darus dilandasi dengan

metode pendidikan dan pengajaran yang bervariasi, sehinng keberhasilan peserta

didik dalam belajar tidak hanya sebatas aspek kognitif saja, melainkan afektif dan

psikomotorik. Keberhasilan dalam proses pendidikan dalam mencapai tujuan yang

inging dicapai, maka seorang guru harus mengetahui segala hal yang membuat

keberhasilan dalam mengajar, sebagaimana yang dikatakan oleh Nana Sudjana

bahwa:

“Salah satu komponen dasar yang harus dimiliki guru adalah kemampuan dalam merencanakan dan melaksanakan tugas serta tanggung jawabnya sebagai pengajar. Belajar dan mengajar terjadi pada saat berlangsungnya interaksi antara guru dan siswa untuk mencapai tujuan pengajaran. Sebagai proses belajar dan mengajar memerlukan cara yang seksama yaitu mengkoordinasi ubnsur-unsur

3

Page 4: Upaya Guru Bahasa Arab Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Nahwu Shorof Di Madrasah Tsanawiyah Ppts Talang Kemang Gandus

tujuan, bahan pengajaran, kegiatan belajar-mengajar, metode dan alat bantu mengajar serta penilaiannya”4

Berkaitan dengan metode guru mengajar, hendaknya seorang guru agama

mengunakan metode pengajaran yang sesuai dengan materi yang akan

dosampaikan dan dalam menyampaikan materi seorang guru agama hendaknya

dengan perkataan yang tegas dan benar yang dapat membedakan antara yang hak

dan batil.

Dalam melaksanakan proses pembelajaran siswa disekolah, tidak jarang

anak didik menghadapi kesulitan dalam menerima pelajaran dari guru. Kesulitan

yang siswa hadapi ini merupakan problema yang sering menjadikan semua

kesukaran dalam memahami mata pelajaran yang dipandang menyulitkan. Secara

teoritis dalam proses pembelajaran, baik sekolah maupun diluar sekolah terdapat

beberapa factor yang dianggap sebagai penyebab munculnya kesulitan siswa dalam

menerima pelajaran yang diberikan oleh guru pada saat berada di dalam kelas.

Kerap kali mereka mengalami kesulitan memahami, menghayati, dan

mengaplikasikan nilai-nilai agama sehingga tergambar pada perilaku siswa sehari-

hari diantaranya kurang bias membaca Al-Quran, sehingga mereka sulit menghafal

Al-Quran apabila diberi tugas menghafal oleh guru di sekolah.

Menurut Slameto, terdapat dua factor utama sebagai penyebab siswa

mengalami kesulitan dalam menerima pelajaran, factor tersebut inter dan ekstern.

Faktor intrn yanitu faktor yang ada dalam individuyang sedang belajar, faktor ini

meliputi faktor asmaniah seperti kesehatan dan cacat tubuh, factor psikologis

4 Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar-Mengajar, (Bandung : Sinar Baru Algensindo, 2005),hlm 1.

4

Page 5: Upaya Guru Bahasa Arab Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Nahwu Shorof Di Madrasah Tsanawiyah Ppts Talang Kemang Gandus

seperti intelegensi, perhatian, minat dan bakat serta kesiapan, kemudian faktor

kelelahan. Sedangkan faktor ekstern yaitu factor diluar individu. Faktor ini

meliputi faktor keluarga, sekolah dan masyarakat. Menurut Slameto bahwa siswa

akan mengalami kesulitann dalam proses belajarnya bila ia mengalami gangguan

kesehatan. Sedangkan faktir intelegensi yaitu bila kondisi kemampuan

kecerdasannya yang rendah, maka biasanya siswa akan banyak mengalami

kesulitan dalam menerima pelajaran dari gurunya5.

Al-Qur’an sebagai sumber hukum Islam yang pokok merupakan pedoman

yang memberikan petunjuk teradap dinamika kehidupan baik secara vertikal

maupun horizontal, sehingga menjadi tatanan yang serasi duniawi dan ukhrawi

serta diridhoi Allah SWT. Sehubungan dengan ini Allah SWT berfirman dalam

surah Al-Baqarah ayat 2 yang berbunyi:

Artinya:

“Kitab Al-Qur’an ini tidak ada keraguan padanya petunjuk bagi mereka

yang bertaqwa”, (Al-baqarah 2)6

Mempelajari Al-Qur’an, baik berupa bacaan, tulisan maupun isi yang

terkandung di dalamnya merupakan kewajiban bagi kaum muslimin sehingga dapat

dijadikan pedoman dan petunjuk dalam menempuh kehidupan untuk mencapai

ridho Allah SWT.

Setiap pelajar muslim, mempelajari Nahwu Shorof sangat besar

manfaatnya. Selain dapat membaca al-qur’an dengan baik, juga dapat mempelajari 5 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarata :Rineka Cipta, 2003) hlm 54-55.

6 Depaq RI, Al-Qur’an dan Terjemahan (bandung: PT.Syaamil Cipta Media, 2006), hlm 2.

5

Page 6: Upaya Guru Bahasa Arab Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Nahwu Shorof Di Madrasah Tsanawiyah Ppts Talang Kemang Gandus

dan memahami buku-buku agama didalam al-qu’an dan akhirnya dapat

mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Al-Qur’an merupakan pedoman

hidup umat Islam, untuk itu semua umat Islam wajib meyakini kebenarannya serta

diwajibkan pula mempelajari apa yang asa didalamnya walaupun secara sederhana.

Belajar membaca al-qur’an hendaknya melalui guru, hal ini menjaga

jangan sampai terjadinya kesalahan dalam membaca al-qur’an disamping itu untuk

menjaga kemurnian Al-Qur’an guru adalah pendidik yang memegang peranan

penting dalam proses pendidikan. Oleh karena itu seorang guru harus dituntut

untuk menciptakan suasana belajar yang dinamis di lembaga pendidikan formal.

Berdasarkan observasi awal penulis, nampak ada kesulitan-kesulitan

penerapan materi pelajaran nahwu shorof. Mempelajari nahwu shorof pada

prinsipnya telah diterapkan di MTs PPTS. Namun dalam menerapkan pelajarannya

guru banyak mengalami hambatan-hambatan, dimana ada sebagian siswa dapat

membaca, menulis dan menghafal Al-Qur’an dengan baik, dan sebagian siswa bisa

membaca Al-Qur’an tapi masih lambat serta kurang lancar dan fasih dan ada juga

sebagian siswa tidak membaca Al-Qur’an. Selain itu hal yang nampak menjadi

hambatan adalah kurang mengertinya tentang ilmu tajwid, sulit untuk menghafal

Al-Qur’an serta jarangnya mengulang pelajaran dirumah. Oleh karena itu proses

pendidikan menjadi lamban, hal ini dikarenakan lingkungan kehidupan siswa yang

menyebabkan siswa sulit untuk belajar Nahwu Shorof.

Dari uraian diatas, penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut terhadap

permasalahan yang ada dalam skripsi yang berjudul : “Upaya Guru Bahasa Arab

dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Nahwu Shorof di Madrasah Tsanawiyah

6

Page 7: Upaya Guru Bahasa Arab Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Nahwu Shorof Di Madrasah Tsanawiyah Ppts Talang Kemang Gandus

Pondok Pesantren Thawalib Sriwijaya Talang Kemang Kec. Gandus

Palembang”.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

a. Apa kesulitan siswa dalam belajar Nahwu Shorof di MTs PPTS Talang

Kemang Kec. Gandus Palembang?

b. Bagaimana upaya guru Bahasa Arab dalam mengatasi kesulitan belajar di

MTs PPTS Talang Kemang Kec. Gandus Palembang?

c. Bagaimana Stategi yang tepat dalam mengatasi kesulitan belajar Nahwu

Shorof dikalangan pelajar?

C. Batasan Masalah

Dalam penelitian ini penulis membatasi masalah yang akan diteliti. Agar

penelitian ini tidak terjadi kesimpang siuran serta dapat menuju sasarannya maka

diambil pembatasan masalah yang sesuai dengan ruang lingkup penelitian maka

masalah yang dibahas adalah:

1. Yang menjadi objek penelitian adalah seluruh siswa kelas II di MTS PPTS

Talang Kemang Kec. Gandus Palembang.

2. Guru mata pelajaran Bahasa Arab.

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

7

Page 8: Upaya Guru Bahasa Arab Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Nahwu Shorof Di Madrasah Tsanawiyah Ppts Talang Kemang Gandus

a. Untuk mengetahui kesulitan belajar Nahwu Shorof pada siswa kelas II

MTs PPTS Talang Kemang Kec. Gandus Palembang?

b. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar

Nahwu Shorof siswa kelas II MTs PPTS Talang Kemang Kec. Gandus

Palembang?

c. Untuk mengetahui upaya guru Bahasa Arab dalam mengatasi kesulitan

belajar Nahwu Shorof pada siswa kelas II MTs PPTS Talang Kemang Kec.

Gandus Palembang?

d. Untuk mengetahui strategi yang tepat dalam mengatasi kesulitan belajar

Nahwu Shorof dikalangan pelajar?

2. Kegunaan Penelitian

a. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi pedoman bahan

informasi yang bersifat akurat dan aktual bagi semua pribadi yang

bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pendidikan membaca Al-Qur’an.

b. Secara praktis, penelitian ini dapat digunakan langsung sebagai bahan

acuan untuk memperbaiki kekurangan guru dalam memberikan pendidikan

dalam pelajaran Nahwu Shorof.

E. Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah bersifat dugaan sementara atau pendapat sementara sebelum

melakukan eksperimen. Jadi hipotesis adalah sesuatu yang dianggap benar untuk

alasan atau mengutarakan pendapat meskipun kebenarannya belum dibuktikan.

8

Page 9: Upaya Guru Bahasa Arab Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Nahwu Shorof Di Madrasah Tsanawiyah Ppts Talang Kemang Gandus

1. Ha : Guru Bahasa Arab dapat mengatasi kesulitan belajar siswa pada

mata pelajaran Nahwu Shorof pada siswa kelas II MTs PPTS

Talang Kemang Kec. Gandus Palembang?

2. Ho : Guru Bahasa Arab tidak dapat mengatasi kesulitan belajar siswa

pada mata pelajaran Nahwu Shorof pada siswa kelas II MTs PPTS

Talang Kemang Kec. Gandus Palembang?

F. Variabel Penelitian

Variabel X Variabel Y

Upaya Guru Bahasa Arab Kesulitan siswa pada mata pelajaran Nahwu Shoro

G. Definisi Operasional

1. Upaya guru yang dimaksud disini adalah usaha yang dilakukan guru dalam

mendidik dan membina siswa-siswi agar memiliki kemampuan yang baik

dalam membaca Al-Qur’an dan segala usaha guna mengatasi kesulitan belajar

Nahwu Shorof.

2. Kesulitan belajar adalah suatu kondisi proses belajar yang dilandasi hambatan-

hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar, problema atau hambatan siswa

dalam memahami, menghayati dan mengaplikasikan apa yang diajarkan oleh

guru, yang tergambar pada perilaku kurang bisa membaca Al-Qur’an sehingga

sulit untuk belajar Nahwu Shorof.

9

Page 10: Upaya Guru Bahasa Arab Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Nahwu Shorof Di Madrasah Tsanawiyah Ppts Talang Kemang Gandus

3. Strategi dimaksud disini adalah cara yang digunakan guru agar siswa mampu

memahami materi yang diajarkan.

4. Nahwu Shorof yaitu kaidah-kaidah bahasa arab untuk mengetahui bentuk kata

dan keadaan-keadaannya.

H. Metodologi Penelitian

1. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian yang terdiri dari

manusia, benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, gegala-gegala, nilai tes,

atau peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yan g memiliki karakteristik

tertentu dalam suatu penelitian.7 Populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh siswa Mts Kelas II yang berjumlah

b. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang akan diteliti.

Sehubungan dengan jumlah populasi diatas menurut Arikunto “Jika jumlah

subjek lebih besar dari 100 dapat diambil antara 10-15 % atau 20-25% atau

lebih”.8 Dengan pertimbangan dana, tenaga dan waktu, maka sampel

dalam penelitian diambil seluruh kelas II.

2. Jenis dan Sumber Data

7 Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2007),hlm.118.

8 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta 2007), hlm. 107.

10

Page 11: Upaya Guru Bahasa Arab Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Nahwu Shorof Di Madrasah Tsanawiyah Ppts Talang Kemang Gandus

Jenis data dalam penelitian ini berupa data kuantitatif yaitu data yang

berbentuk kalaimat, kata atau gambar, dan kualitatif yaitu data yang berbentuk

angka.9 Data kuantitatif, yaitu tentang keadaan umum MTS PPTS Talang

Kemang, jumlah guru, siswa dan sarana serta prasarana. Data kualitatif yaitu

kesulitan belajar Nahwu Shorof siswa dan upaya guru dalam mengatasi

kesulitan kesulitan belajar Nahwu Shorof siswa

Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah sumber data primer yaitu

data pokok dan data sekunder yaitu data penunjang yang akan melengkapi.10

Data primer adalah dimana data langsung diperoleh dari siswa. Sedangkan data

sekunder yaitu penulis ambil dari berbagai buku yang berkenaan dengan

penelitian ini serta wawancara dengan guru Nahwu Shorof

3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Angket, yaitu tehnik pengamatan data yang dilakukan dengan mengajukan

pertanyaan tertulis.11 Yang ditujukan kepada siswa untuk mengetahui

kesulitan siswa dalam belajar nahwu shorof dan faktor-faktor yang

mempengaruhi kesulitannya.

2. Observasi, yaitu untuk mengamati secara langsung lokasi penelitian yang

dijadikan objek penelitian untuk memperoleh data mengenai sarana dan

prasarana pendidikan dan data-data yang diobservasi.

9 Sugiono, Statiska Untuk Penelitian, Cet. Ke-16 (Bandung:Alfabeta,2010), Hlm. 23.

10 Ibid., hlm. 18.

11 Team Fakultas Agama Islam UMP, Pedoman Penulisan Skripsi, (Palembang: Tunas Gemilang, 2010), hlm. 8.

11

Page 12: Upaya Guru Bahasa Arab Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Nahwu Shorof Di Madrasah Tsanawiyah Ppts Talang Kemang Gandus

3. Wawancara, yaitu metode pengumpulan data berupa tanya jawab pada

orang yang memiliki sumber data, melalui metode ini akan mendapatkan

data tentang upaya guru agama dalam mengatasi kesulitan belajar nahwu

shorof siswa.

4. Dokumentasi, metode ini digunakan untukmemperolah data dan informasi

mengenai derdirinya sekolah, jumlah guru, jumlah siswa dan data lain yang

sesuai dengan masalah yang di bahas

4. Analisa Data

Dalam bab analisa data ini, penulis menggunakan teori yang dikemukakan

oleh sugiono dalam bukunya Stastistika Untuk Penelitian. Adapun analisis

dalam penelitian ini menggunakan rumus persentase, yaitu:

Keterangan :

P : Jumlah persentase yang dicari

f : Jumlah Frekuensi

N : Jumlah Sampel12

I. Sistematika Pembahasan

Adapun sistematika pembahasan adalah sebagai berikut :

12 Sugiono, Op Cit, hlm. 39.

12

Page 13: Upaya Guru Bahasa Arab Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Nahwu Shorof Di Madrasah Tsanawiyah Ppts Talang Kemang Gandus

BAB I : Pendahuluan, yang meliputi : Latar Belakang Masalah, Rumusan

Masalah, Batasan Masalah, Tujuan dan Kegunaan Penelitian,

Hipotesi Penelitian, Variabel Penelitian, Definisi Penelitian,

Metodelogi Penelitian dan Sistematika Pembahasan.

BAB II : Landasan Teori, yang yang meliputi : Pengertian Belajar, Faktor-

faktor yang Mempengaruhi Belajar, Kesulitan Belajar dan Faktor-

Faktor yang Mempengaruhinya, Pengertian Nahwu Shorof,

Keutamaan Belajar Nahwu Shorof dan Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Kesulitan Belajar Nahwu Shorof.

BAB III : Deskripsi Wilayah Penelitian yang meliputi : Sejarah dan letak

Geografi Sekolah, Keadaan Guru dan Siswa, Sarana dan

Prasarana Sekolah.

BAB IV : Analisa Data, yang meliputi analisis kesulitan belajar Nahwu Shorof

dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Dan upaya guru Basaha

Arab dalam mengatasi kesulitan siswa belajar Nahwu Shorof.

BAB V : Penutup, yang meliputi Kesimpulan dan Saran.

13

Page 14: Upaya Guru Bahasa Arab Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Nahwu Shorof Di Madrasah Tsanawiyah Ppts Talang Kemang Gandus

PROFOSAL

UPAYA GURU BAHASA ARAB DALAM MENGATASI PROBLEMATIKA

MEMBACA DAN MENULIS TEKS BAHASA ARAB BAGI SISWA

KELAS VII MTs NEGERI BANJARNEGARA

Diajukan kepada Jurusan Tarbiyah FAI

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Strata Satu Pendidikan Islam

Oleh:

SUTIMAN

NIM. 622008046

14

Page 15: Upaya Guru Bahasa Arab Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Nahwu Shorof Di Madrasah Tsanawiyah Ppts Talang Kemang Gandus

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

PALEMBANG

2008

15