upay a peningkatan hasil belaj ar fiqih siswa...
TRANSCRIPT
UPAY
M
YA PENIN
MTS NU M
KELAS V
T
Diajukan
guna
INSTITU
NGKATA
MIFTAHU
VIII C DE
TAHUN P
n untuk Mem
Memperole
dalam Ilm
N
FAK
UT AGAM
i
AN HASI
UT THOL
ENGAN M
PELAJAR
SKRIP
menuhi Tug
eh Gelar Sa
mu Pendidik
Oleh
KHUMA
NIM 073 1
KULTAS TA
MA ISLAM
2011
IL BELAJ
LIBIN ME
MODEL
RAN 2010
PSI
gas dan Mel
arjana Pendi
kan Agama I
:
AIDI
11 185
ARBIYAH
NEGERI W
1
JAR FIQ
EJOBO K
CARD S
0/2011
lengkapi Sy
idikan Islam
Islam
H
WALISON
IH SISW
KUDUS
ORT
yarat
m
NGO
WA
ii
ABSTRAKSI
Khumaidi (NIM: 073 111 185). Upaya Peningkatan Hasil Belajar Fiqih Siswa MTs NU Miftahut Tholibin Mejobo Kudus Kelas VIII C Dengan Card Sort Tahun Pelajaran 2010/2011. Skripsi, Program Strata 1 jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah, IAIN Walisongo Semarang, 2011.
Permasahan yang diteliti dalam skripsi ini adalah: 1. Bagaimanakah aktivitas siswa dalam pembelajaran fiqih dengan model pembelajaran Card Sort di kelas VIII C semester Satu di MTs NU Miftahut Tholibin Mejobo Kudus Tahun Pelajaran 2010/2011?. 2. Bagaimana hasil belajar siswa sebelum dan sesudah pembelajaran fiqih dengan model Card Sort di kelas VIII C semester satu di MTs NU Miftahut Tholibin Mejobo Kudus Tahun Pelajaran 2010/2011?. 3. Bagaimanakah model pembelajaran dengan Card Sort dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran fiqih kelas VIII C IV semester satu di MTs NU Miftahut Tholibin Mejobo Kudus Tahun Pelajaran 2010/2011 ?
Penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mengetahui aktivitas siswa dalam Pembelajaran Fiqih dengan model Pembelajaran Card Sort di kelas VIII C semester Satu di MTs NU Miftahut Tholibin Mejobo Kudus Tahun Pelajaran 2010/2011. 2. Mengetahui hasil belajar siswa sebelum dan sesudah pembelajaran Fiqih dengan model Card Sort di kelas VIII C semester Satu di MTs NU Miftahut Tholibin Mejobo Kudus Tahun Pelajaran 2010/2011. 3. Mengetahui Model pembelajaran dengan Card Sort dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Fiqih kelas VIII C IV semester satu di MTs NU Miftahut Tholibin Mejobo Kudus Tahun Pelajaran 2010/2011.
Penelitian ini menggunakan model Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan melalui prosedur pengkajian berdaur yang terdiri atas 4 (empat) tahap yaitu: Perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Dilaksanakan selama 2 (dua) siklus pada siswa kelas VIII C MTs NU Miftahut Tholibin Mejobo Kudus pada mata pelajaran Fiqih tahun pelajaran 2010/2011. Dengan teknik pengumpuan data tes dan pengamatan/observasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1. Yang dilakukan oleh guru dalam pelaksanaan metode Card Sort pada mata pelajaran fiqih kelas VIIIC MTs NU Miftahut Tholibin Mejobo Kudus, yaitu guru harus mempersiapkan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dengan baik, guru harus lebih meningkatkan motivasi peserta didik, 2. siswa dapat kreatif dalam pembelajaran dengan menggunakan metode Card 3. Hasil belajar siswa sebelum dan sesudah penerapan model Card Sort menunjukkan perbedaaan yang lebih baik. Hal ini dapat dilihat dari tingkat ketuntasan belajar siswa maupun hasil belajar yang dicapai oleh siswa. Pada siklus 1 dengan jumlah siswa 56 anak, dan KKM (Kriteria ketuntasan minimal) 70 serta tingkat ketuntasan 85% secara klasikal, terdapat 13 anak (23,21%) yang belum tuntas atau ketuntasan baru mencapai 76% sehingga kurang 9%. Namun pada siklus 2 terjadi peningkatan yaitu 100% siswa telah mencapai ketuntasan dengan kriteria siswa dengan nilai 70 – 90 sebanyak 45 anak (80%) dan nilai 90 -100 sebanyak 11 anak (20%). Khususnya dalam hal penggunaan instrumen evaluasi dengan kalimat tanya tingkat tinggi Taksonomi Bloom.
iii
NOTA DINAS Semarang, 11 Maret 2011
Kepada
Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo
di Semarang
Assalamu’alaikum wr. Wb
Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan
koreksi naskah skripsi dengan:
Judul : UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH SISWA MTS NU MIFTAHUT THOLIBIN MEJOBO KUDUS KELAS VIII C DENGAN MODEL CARD SORT TAHUN PELAJARAN 2010/2011
Nama : KHUMAIDI
NIM : 073 111 185
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diujikan kepada
Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam Sidang Munaqasyah.
Wassalamu’alaikum wr. Wb
Pembimbing,
Drs. Abdul Rohman, M.Ag NIP. 19691105 199403 1003
Judul
Nama NIM Jurusan Program S telah diujiIAIN Walsarjana da
Ketua,
H. MahfuNIP: 150
Penguji I
Drs. SajidNIP: 194
INSTITU
Jl. Prof. Dr. H
: UpMCa
: K : 07: Pe
Studi : Pe
ikan dalam lisongo dan
alam Ilmu P
udz Siddiq, 0 303 127
I ,
d Iskandar S480212 1987
KEMENUT AGAM
FAKHamka (Kamp
paya PeninMiftahut Th
ard Sort H U M A I
73111185 endidikan Aendidikan A
sidang mun dapat diteendidikan I
LC., M.A.
Setyohadi 703 1 001
Drs. NIP:
iv
NTERIANMA ISLAM KULTAS TApus II) Ngaliya
PENGESA
ngkatan Haholibin Mej
I D I
Agama IslamAgama Islam
unaqasyah oerima sebagIslam.
Pembimb
Abdul Rohm19691105
N AGAMA RNEGERI WARBIYAHan Semarang T
AHAN
asil Belajarobo Kelas V
m m
oleh Dewangai salah sat
Semarang
Sekr
SitiNIP
Pen
SugNIP
bing,
man, M.Ag199403 1 0
R.I WALISON
H Telp. 024-760
r Fiqih SiswVIII C den
n Penguji Fatu syarat m
g, April 20
retaris,
Tarwiyah, P: 19721108
guji II,
geng RistiyaP: 19650819
g. 03
NGO
01295 Fax. 76
wa MTs NUngan Model
akultas Tarbmemperoleh
11
SS., M.Hum
8 199903 2
anto, M.Ag 9 200302 1 0
615387
U l
biyah gelar
m. 001
001
v
PERNYATAAN
Dengan penuh kejujuran dan tanggungjawab, peneliti menyatakan bahwa skripsi
ini tidak berisi materi yang telah pernah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan.
Demikian juga skripsi ini tidak berisi satu pun pikiran orang lain, kecuali
informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.
Semarang, 11 Maret 2011
Deklarator,
Khumaidi NIM 073 111 185
vi
MOTTO
$ yγ •ƒ r'≈ tƒ t⎦⎪ Ï%©! $# (#θãΖ tΒ# u™ |= ÏG ä. ãΝ à6 ø‹ n= tæ ãΠ$ u‹ Å_Á9 $# $ yϑ x. |= ÏG ä. ’ n? tã š⎥⎪ Ï% ©! $# ⎯ ÏΒ öΝ à6 Î= ö7 s%
öΝ ä3 ª= yè s9 tβθ à) −G s?
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa” (QS Al Baqarah : 183).♣
♣ Mazmur, dkk., Al-Qur’an Terjemah, (Jakarta : Pustaka Amani, Departemen Agama Islam
RI, 2005), hlm. 34.
vii
PERSEMBAHAN
Skripsi ini ku persembahkan untuk orang-orang yang senantiasa
mendo’akan mengarahkan dan memotivasi ananda:
♣ Ibu Mertua Yatemi dan Istri tercinta Supami yang selalu mendukung dan
mendo’akan Ananda dengan penuh kesabaran dan ketulusan hati
♣ Anak-anak ananda tercinta Saiful Azas, Muhammad Minan, Aan trias
Kholifuddin yang selalu senantiasa mendukung dan mendo’akan untuk
keberhasilan studi
♣ Teman-teman Kualifikasi IAIN Walisongo Semarang 2007
Semoga semua pengorbanannya dirindloi Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang.
viii
KATA PENGANTAR
6 Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT. yang telah memberikan
rahmat, dan hidayah-Nya kepada peneliti, sehingga mampu menyelesaikan skripsi
ini dengan baik sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan islam
pada Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang. Shalawat serta salam peneliti
haturkan pada baginda Nabi Agung Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat
dan umatnya.
Dalam penyusunan skripsi ini peneliti memilih judul: ”Upaya
Peningkatan Hasil Belajar Fiqih Siswa MTs NU Miftahut Tholibin Mejobo Kudus
Kelas VIII C dengan Model Card Sort Tahun Pelajaran 2010/2011”. Dengan
kerendahan hati dan kesadaran penuh, peneliti sampaikan bahwa skripsi ini tidak
mungkin terselesaikan tanpa adanya dukungan dan bantuan dari semua pihak, baik
secara langsung maupun tidak langsung.
Untuk itu peneliti mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. Suja’i, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang.
2. Muthohar, M.Ag., selaku ketua Program peningkatan kualifikasi guru S-1 bagi
guru Madrasah / RA Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang.
3. Drs.Abdul Rohman, M.Ag, selaku pembimbing skripsi.
4. Segenap Bapak/Ibu dosen dan karyawan pada Fakultas Tarbiyah IAIN
Walisongo Semarang.
5. Drs. Muchroni, M.A., Kepala MTs NU Miftahut Tholibin Mejobo Kudus yang
telah memberikan ijin penelitian ini.
6. Keluarga besar MTs NU Miftahut Tholibin Mejobo Kudus
7. Semua pihak yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung yang telah
memberikan bantuan, dorongan dan semangat kepada peneliti dalam
menyelesaikan skripsi ini.
ix
Akhir kata, peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih perlu
dikembangkan, disempurnakan, karena masih banyak kekurangan. Maka dari itu
kritik dan saran dari semua pihak, sangat peneliti harapkan. Semoga Allah swt.
memberi manfaat bagi kita semua. Amin.
Semarang, Maret 2011
Peneliti
Khumaidi NIM 073 111 185
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
ABSTRAKSI ................................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. iii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iv
HALAMAN DEKLARASI ............................................................................. v
HALAMAN MOTTO ..................................................................................... vi
HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... vii
KATA PENGANTAR .................................................................................... viii
DAFTAR ISI ................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................. 1
B. Permasalahan ................................................................................ 5
C. Penegasan Masalah ....................................................................... 5
D. Tujuan Penelitian .......................................................................... 8
E. Manfaat Penelitian ....................................................................... 8
BAB II LANDASAN TEORETIS
A. Landasan Teori
1. Hasil Belajar Siswa ....................................................................... 10
a. Pengertian Hasil Belajar .......................................................... 10
b. Cakupan Hasil Belajar ............................................................. 11
c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar .................... 14
d. Prinsip Penilaian Hasil Belajar ............................................... 16
e. Jenis-jenis Penilaian Hasil Belajar ......................................... 17
xi
2. Metode Pembelajaran Card Sort
a. Pengertian Model Pembelajaran Card Sort ............................. 18
b. Ciri-ciri Pendekatan dan Komponen Model Card Sort .......... 19
c. Langkah-langkah Pembelajaran Model Card Sort .................. 22
d. Fungsi Model Pembelajaran Card Sort ................................... 23
e. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Card Sort .. 24
3. Pembelajaran Fiqih
a. Pengertian Pembelajaran Fiqih ................................................ 25
b. Tujuan Pembelajaran Fiqih ..................................................... 26
c. Ruang Lingkup Pembelajaran Fiqih ....................................... 28
d. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Fiqih .................. 28
4. Penerapan Model Pembelajaran Card Sort dalam Fiqih ............... 30
B. Kajian Penelitian yang Relevan .......................................................... 31
C. Hipotesis Tindakan .............................................................................. 32
BAB III PENELITIAN TENTANG HASIL BELAJAR DAN CARD SORT
A. Obyek Tindakan ........................................................................... 33
B. Setting/ Lokasi Penelitian ............................................................. 34
1. Waktu Penelitian ..................................................................... 34
2. Tempat Penelitian .................................................................... 34
C. Langkah-langkah Tindakan ........................................................... 34
D. Metode Pengumpulan Data ........................................................... 36
E. Gambaran Umum .......................................................................... 37
1. Tinjauan Historis ..................................................................... 36
2. Visi Misi dan Tujuan ............................................................... 38
3. Keadaan guru ........................................................................... 39
4. Keadaan Siswa ......................................................................... 41
xii
BAB IV ANALISIS DATA TENTANG HASIL BELAJAR DAN MODEL
PEMBELAJARAN CARD SORT
A. Analisis Pra Siklus ........................................................................ 43
B. Hasil Penelitian Siklus 1 ............................................................... 45
C. Hasil Penelitian Siklus 2 ............................................................... 51
D. Pembahasan ................................................................................... 56
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................... 58
B. Saran – saran ................................................................................. 59
C. Penutup .......................................................................................... 60
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DAFTAR LAMPIRAN – LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Keadaan Guru MTs NU Miftahut Tholibin ................................. 39
Tabel 3.2 Keadaan Siswa MTs NU Miftahut Tholibin ................................ 41
Tabel 4.1 Nilai Pra Siklus ............................................................................ 42
Tabel 4.2 Ringkasan Nilai Hasil Pra Siklus ................................................. 44
Tabel 4.3 Data Nilai Siswa Hasil Siklus 1 .................................................... 47
Tabel 4.4 Ringkasan Hasil Siklus 1 ............................................................. 49
Tabel 4.5 Peroleh Hasil Belajar Siklus 2 ...................................................... 53
Tabel 4.6 Ringkasan Hasil Siklus 2 ............................................................. 55
Tabel 4.7 Perbandingan Perolehan Hasil Belajar ......................................... 57
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan pengendalian dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.1
Permasalahan pendidikan selalu muncul bersamaan dengan
berkembang dan meningkatnya kemampuan siswa, situasi dan kondisi
lingkungan yang ada, pengaruh informasi dan kebudayaan, serta
berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi.
Kondisi di lapangan saat ini menunjukkan bahwa masih
diberlakukannya cara pendekatan konvensional yang tidak efektif dan
menimbulkan pada kejenuhan siswa di dalam kelas, serta pendekatan
keterampilan proses dengan pembelajaran teoretis.
Sebagai media refleksi umat Islam, harus diakui bahwa dunia
pendidikan Islam masih diselimuti berbagai problematika yang belum terurai
dari masa ke masa. Di antara problematika dan indikator kemandegan yang
selama ini menghantui pendidikan Islam adalah dalam hal menerapkan
metode dalam proses belajar mengajar.2
Dalam proses pendidikan Islam, metode memiliki kedudukan yang
sangat signifikan untuk mencapai tujuan pendidikan Islam. Bahkan metode
sebagai seni dalam mentransfer ilmu pengetahuan kepada siswa dianggap
lebih signifikan dibanding dengan materi itu sendiri. Sebuah adagium
1Undang-undang RI, Nomor 20 tahun 2003, Tentang Sisdiknas, ( Jakarta : CV. Mini Yogya
Abadi, 2003 ), Cet.1, hlm. 5. 2 Ismail, Strategi Pembelajaran Agama Isam Berbasis PAIKEM, (Semarang: Rasail, 2008),
hlm 1
1
2
mengatakan bahwa امدى من حموا ا الطريقة (metode jauh lebih penting dibanding
materi)3 ini adalah sebuah realita bahwa cara penyampaian yang komunikatif
lebih disenangi oleh siswa, walaupun sebenarnya materi yang disampaikan
sesungguhnya tidak terlalu menarik. Sebaliknya materi yang cukup menarik,
karena disampaikan dengan cara yang kurang menarik maka materi itu kurang
dapat diterima oleh siswa. Karenanya, penerapan metode yang tepat sangat
mempengaruhi keberhasilan dalam proses belajar mengajar. Sebaliknya,
kesalahan dalam menerapkan metode akan berakibat fatal.
Sebagaimana telah dijelaskan oleh H.A.R Tilaar, bahwa paradigma
baru pendidikan Indonesia adalah sebagai berikut. (1) Pendidikan ditujukan
untuk membentuk masyarakat Indonesia baru yang demokratis; (2)
Masyarakat demokratis memerlukan pendidikan yang dapat menumbuhkan
individu dan masyarakat yang demokratis; (3) Pendidikan diarahkan untuk
mengembangkan tingkah laku yang menjawab tantangan internal dan global;
(4) Pendidikan harus mampu mengarahkan lahirnya suatu bangsa Indonesia
yang bersatu serta demokratis; (5) Di dalam menghadapi kehidupan global
yang kompetitif dan inovatif, pendidikan harus mampu mengembangkan
kemampuan berkompetisi di dalam rangka kerja sama; (6) Pendidikan harus
mampu mengembangkan kebhinekaan menuju kepada terciptany suatu
masyarakat Indonesia yang bersatu di atas kekayaan kebhinekaan masyarakat,
dan (7) Pendidikan harus mampu meng-Indonesiakan masyarakat Indonesia
sehingga setiap insan Indonesia merasa bangga menjadi negara Indonesia.4
Realitas teoretik-makroskopik tersebut, pada era ke depan
mengharuskan pihak pemerintah bersama seluruh warga masyarakat
melaksanakan strategi pendidikan dan pembelajaran di sekolah secara baik. Di
pihak lain seorang guru yang profesional harus selalu: (a) mampu menangkap
3 Ibid., hlm. .2. 4 Syamsul Ma’arif, Pesantren vs Kapitalisme Sekolah, (Semarang: Need’s Press, 2008 ),
hlm. 28
3
setiap gejala perubahan makrokospik tersebut untuk meningkatkan kualitas
dirinya proses pembelajaran di kelas; (b) secara bersungguh-sungguh untuk
mendorong setiap peserta didik mencapai prestasi akademik puncak; dan (c)
setiap guru harus terus melakukan inovasi pembelajaran di kelas.
Adapun minat, bakat, kemampuan, dan potensi–potensi yang
dimiliki oleh peserta didik tidak akan berkembang secara optimal tanpa
bantuan guru. Guru juga harus berpacu dalam pembelajaran, dengan
memberikan kemudahan belajar bagi seluruh peserta didik, agar dapat
mengembangkan potensi sebagai pendidik secara optimal. Dalam hal ini, guru
harus kreatif, profesional, dan menyenangkan.5
Pembelajaran dengan strategi Card Sort merupakan kegiatan
kolaboratif yang bisa digunakan untuk mengajarkan konsep penggolongan,
sifat, fakta tentang suatu obyek, atau mengulang informasi. Gerakan fisik
yang dilakukan siswa dapat membantu untuk memberi energi kepada siswa
yang telah letih.6
Penerapan metode yang tepat sangat mempengaruhi keberhasilan
dalam proses belajar mengajar. Sebaliknya, kesalahan dalam menerapkan
metode akan berakibat fatal. Beberapa ayat yang terkait secara langsung
tentang dorongan untuk memilih metode secara tepat dalam proses
pembelajaran adalah di antaranya adalah surat Al Nahl ayat 125 :7
äí÷Š$# 4’ n<Î) È≅‹Î6y™ y7 În/ u‘ Ïπyϑõ3Ït ø:$$Î/ Ïπsà Ïãöθyϑø9 $# uρ ÏπuΖ|¡pt ø:$# ( Οßγø9 ω≈y_uρ © ÉL ©9 $$Î/ }‘ Ïδ ß⎯ |¡ômr& 4 ¨βÎ) y7 −/u‘ uθèδ ÞΟ n=ôã r&
⎯ yϑÎ/ ¨≅ |Ê ⎯tã ⎯Ï& Î#‹Î6y™ ( uθèδuρ ÞΟ n=ôãr& t⎦⎪ω tG ôγßϑø9$$Î/ ∩⊇⊄∈∪
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu
5 Mulyasa, Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Meyenangkan,
(Bandung: Rosda karya, 2008) , hlm. 36. 6 Hamruni, Strategi dan Model-model Pembelajaran Aktif Menyenangka,(Yogyakarta
:Fakultas Tarbiyah, IAIN Sunan Kalijaga, 2009) hlm. 280. 7 Ismail, Op.cit, hlm. 3.
4
Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.8
Sedangkan realitas empirik (situs penelitian) menunjukkan bahwa,
proses pembelajaran dan kualitas prestasi belajar peserta didik di MTs NU
Miftahut Tholibin Mejobo Kudus, masih sering dijumpai adanya
permasalahan yang berkaitan dengan metode pembelajaran dalam mata
pelajaran Fiqih. Permasalahan yang berkaitan dengan gaya mengajar,
kreativitas guru dan penggunaan sarana atau media pembelajaran. Hal ini
akan berdampak pada daya serap siswa dan juga gairah siswa dalam
menerima pelajaran tersebut. Siswa menjadi tidak tertarik dan tidak
bersemangat dalam belajar. Kondisi ini diperparah dengan adanya anggapan
bahwa mata pelajaran fiqih sebagai mata pelajaran yang dinomorduakan,
dengan alasan tidak masuk dalam mata pelajaran yang diujikan secara
nasional. Hal ini dapat diketahui dari beberapa indikator, antara lain: (a)
semangat belajar siswa dan partisipasi siswa dalam memanfaatkan sarana
belajar di sekolah masih relatif rendah; (b) pada ulangan Semester I masih
belum mencapai tingkat ketuntasan. Banyak faktor penyebab “belum”
maksimalnya prestasi belajar siswa; dan (c) rata-rata tingkat ketuntasan
belajar siswa setiap KD pada matapelajaran Fiqih masih belum maksimal.
Kesenjangan antara realitas teoritik dan empirik tersebut yang
melatarbelakangi peneliti untuk melakukan suatu kajian dalam bentuk PTK
dengan judul “Upaya Peningkatan Hasil Belajar Fiqih Siswa MTs NU
Miftahul Thoibin Mejobo Kudus Kelas VIII C dengan Model Card Sort Tahun
Pelajaran 2010/2011”
8 Depag RI, Al qur’an dan Terjemahnya,(Semarang: Al Wa’ah, 1997 ) hlm. 421.
5
B. Permasalahan
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimanakah aktivitas siswa dalam pembelajaran fiqih dengan model
pembelajaran Card Sort di kelas VIII C semester Satu di MTs NU Miftahut
Tholibin Mejobo Kudus Tahun Pelajaran 2010/2011?
2. Bagaimana hasil belajar siswa sebelum dan sesudah pembelajaran fiqih
dengan model Card Sort di kelas VIII C semester Satu di MTs NU Miftahut
Tholibin Mejobo Kudus Tahun Pelajaran 2010/2011?
3. Bagaimanakah model pembelajaran dengan Card Sort dapat meningkatkan
Hasil belajar mata pelajaran fiqih kelas VIII C IV semester satu di MTs NU
Miftahut Tholibin Mejobo Kudus Tahun Pelajaran 2010/2011 ?
C. Penegasan Masalah
Untuk memudahkan pembaca dalam memahami masalah yang ada dalam
skripsi ini, dan sekaligus menyatakan pandangan, penulis akan menegaskan
beberapa istilah, sebagai berikut:
1. Peningkatan
Berasal dari kata “tingkat” yag berarti menaikkan (derajat, taraf),
mempertinggi, memperhebat; mendapat awalan”pe” dan akhiran “an”, yang
mengandung arti usaha untuk menuju yang lebih baik.9
2. Prestasi Belajar
Prestasi adalah hasil yang telah dicapai melebihi ketentuan.10 Sedangkan
Belajar menurut Morgan dalam buku Introduction to Psychology yang
dikutip oleh Ngalim Purwanto mengemukakan: “Belajar adalah setiap
9 Suparta,dkk,Fiqih I, ( Dirjen Bimbaga Islam dan UT , 1998) hlm.1280 10 Trisno Yuwono, kamus lengkap bahasa Indonesia praktis, (Surabya, Arkola,1994)
hlm.334.
6
perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu
hasil dari latihan atau pengalaman.”11
Jadi, prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai oleh seseorang dari hasil
latihan atau pengalaman.
3. Mata Pelajaran Fiqih
Fiqih artinya paham, menurut Adul Wahab Khalaf yang dikutip oleh Ahmad
Rofiq, pengertian Fiqih secara terminologis adalah hukum-hukum syara’
yang bersifat praktis (amaliah) yang diperoleh dari dalil-dalil naqli yang
rinci.12
Pembelajaran Fiqih di Madrasah Tsanawiyah bertujuan untuk membekali
peserta didik agar dapat :
a. Mengetahui dan memahami pokok-pokok hukum Islam dalam mengatur
ketentuan dan tata cara menjalankan hubungan manusia dengan Allah
yang diatur dalam Fiqih ibadah dan hubunga manusia dengan sama yang
diatur dalam Fiqih muamalah.
b. Melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum Islam dengan benar
dalam melaksanakan ibadah kepada Allah dan ibadah sosial. Pengalaman
tersebut diharapkan menumbuhkan ketaatan menjalankan hukum Islam,
disiplin dan tanggung jawab sosial yang tinggi dalam kehidupan pribadi
maupun sosial.
4. Model Pembelajaran Card Sort
Model adalah sesuatu yang menggambarkan adanya pola pikir.
Sebuah model biasanya menggambarkan keseluruhan konsep yang saling
berkaitan. Model juga dapat dipandang sebagai upaya untuk
11 Ngalim Purwanto,Psikologi Pendidikan,(Bandung,Remaja Rosda karya,2007) hlm. 84. 12 Ahmad Rofiq, Hukum Islam di Indonesia,(Jakarta: Raja Grafindo Persada,2000) cet. 4
hlm.3.
7
mengkongkretkan sebuah teori sekaligus juga merupakan sebuah analogi dan
representasi dari variabel-variabel yang terdapat di dalam teori tersebut.13
Pembelajaran dengan strategi Card Sort merupakan kegiatan
kolaboratif yang bisa digunakan untuk mengajarkan konsep penggolongan,
sifat, fakta tentang suatu obyek, atau mengulang informasi. Gerakan fisik
yang dilakukan siswa dapat membantu untuk memberi energi kepada kelas
yang telah letih.14Adapun prosedur sebagai berikut.
a. Berilah masing-masing peserta didik kartu indeks yang berisi informasi
atau contoh yang cocok dengan satu atau lebih kategori. Berikut
contohnya :
- Macam-macam najis
- Jenis-jenis makanan dan minuman, dsb.
b. Mintalah peserta didik untuk berusaha mencari temannya di ruang kelas
dan menemukan orang yang memiliki kartu dengan kategori yang sama
(Guru bisa mengumumkan kategori tersebut sebelumnya atau biarkan
siswa mencarinya).
c. Biarkan peserta didik menyajikan sendiri kartu kategorinya kepada yang
lain.
d. Selagi masing-masing kategori dipresentasikan, buatlah beberapa poin
mengajar yang anda rasa penting.15
13 Benny Pribadi, Model Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Dian Rakyat,2009), hlm. 86.
14 Hamruni, Strategi dan Model-model Pembelajaran Aktif Menyenangkan,(Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah, IAIN Sunan Kalijaga, 2009), hlm. 280.
15 Hamruni, Startegi dan Model-model Pembelajaran Aktif Menyenangkan, UIN Yogyakarta. Hlm.283.
8
D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk : 1. Mengetahui aktivitas siswa dalam pembelajaran fiqih dengan model
pembelajaran Card Sort di kelas VIII C semester Satu di MTs NU Miftahut
Tholibin Mejobo Kudus Tahun Pelajaran 2010/2011.
2. Mengetahui hasil belajar siswa sebelum dan sesudah pembelajaran Fiqih
dengan model Card Sort di kelas VIII C semester Satu di MTs NU Miftahut
Tholibin Mejobo Kudus Tahun Pelajaran 2010/2011.
3. Mengetahui model pembelajaran dengan Card Sort dapat meningkatkan Hasil
belajar mata pelajaran fiqih kelas VIII C IV semester satu di MTs NU
Miftahut Tholibin Mejobo Kudus Tahun Pelajaran 2010/2011.
E. Manfaat Penelitian
Setelah ruang lingkup permasalahan dirumuskan, maka pada
hakikatnya peneliti telah mengajukan inti dari tujuan penelitian yanga akan
dilakukan dalam penelitian.
Rumusan tentang kegunaan hasil penelitian adalah kelanjutan dari
tujuan penelitian. Setelah selesai diteliti dan diperoleh hasil, diharapkan dapat
disumbangkan hasilnya kepada negara, atau khususnya pada bidang yang diteliti.
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Teoretis
1) Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai referensi/acuan yang
dapat dijadikan pedoman oleh guru dalam menyampaikan materi
pembelajaran.
2) Hasil penelitian dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar bagi
pelaksanaan penelitian lebih lanjut
9
b. Praktis
1) Bagi sekolah
Dapat mengidentifikasi permasalahan dan mencari solusi serta
pemecahannya. Dan juga meningkatkan pengetahuan dan pengalaman
dalam upaya meningkatkan kualitas keterampilan pembelajaran.
2) Bagi Guru
Memiliki gambaran tentang pembelajaran pada mata pelajaran Fiqih
yang efektif melalui strategi pembelajaran dengan Card Sort
3) Bagi siswa
Diharapkan dari penelitian ini peran aktif dan motivasi belajar siswa
menjadi meningkat.
4) Bagi peneliti
Dapat menambah pengalaman dan pengetahuan khususnya dalam
mencari model pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan siswa
dengan melakukan penelitian tindakan kelas yang lainnya.
10
BAB II
LANDASAN TEORETIS
A. Landasan Teori
1. Hasil Belajar Siswa
a. Pengertian Hasil Belajar
Sebelum membahas tentang hasil belajar, maka perlu diuraikan
terlebih dahulu tentang arti belajar. Menurut Musthofa Fahmi; belajar adalah:
innatta’lluma ’ibaratun ’an ’amaliyati taghoiyurin au ta’dilin fissuluuki awil
khibroh (sesungguhnya belajar adalah (ungkapan yang menunjuk) aktivitas
(yang menghasilkan) perubahan-perubahan tingkah laku atau pengalaman).
Sedangkan menurut Harold Spears; Learning is to observe, to read, to imitate,
to try something themseves, to listen, to follow direction. (belajar adalah
mengamati, membaca, meniru mencoba sendiri tentang sesuatu, mendengarkan,
mengikuti petunjuk)16. Penilaian hasil belajar oleh pendidik hendaknya
dilakukan secara berkesinambungan untuk memantau proses, kemajuan, dan
perbaikan hasil dalam bentuk ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan
akhir semester dan ulangan kenaikan kelas. Adapaun penilaian yang digunakan
bertujuan untuk menilai pencapaian kompetesi peserta didik, sebagai bahan
penyusunan laporan kemajuan hasil belajar dan memperbaiki proses
pembelajaran.17
Dari beberapa pengertian belajar tersebut, maka perlu dilakukan
sebuah evaluasi untuk menilai, mengukur tentang hasil belajar yang telah
dilakukan oleh peserta didik.
Penilaian hasil belajar pelajaran agama dan akhlak maupun
kewarganegaraan dilakukan meliputi: 1) Pengamatan terhadap ketaatan
16 Mustaqim, Psikologi Pendidikan, ( Fak. Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang: 2009) T.t 17 Khaerudin, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Konsep dan Implementasinya di Madrasah,
(Jogjakarta: Pilar media, 2007) hlm 68
10
11
menjalankan rukun Islam dan berakhlak mulia sebagai manifestasi dari
keimanan yang di yakininya. 2) Pengamatan terhadap perubahan perilaku dan
sikap untuk menilai perkembanga afeksi dan kepribadian peserta didik. 3) Ujian
ulangan atau penugasan untuk mengukur aspek kognitif peserta didik.
b. Cakupan Hasil Belajar
Yang dilakukan oleh Benyamin S. Bloom, dkk. Kelompok ini
merumuskan sasaran pendidikan dengan sebutan ”Taxonomy of education
objectif; the classification of Educational Goals”, mengemukakan tiga
domain atau ranah yang dapat digunakan sebagai dasar untuk mermuskan
tujuan pembeajaran yang meliputi ranah Kognitif, ranah Afektif dan ranah
Psikomotor.18
1) Tujuan pembelajaran pada ranah kognitif adalah untuk melatih
kemampuan intelektual siswa. Tujuan pada ranah ini membuat siswa
mampu menyelesaikan tugas-tugas yang bersifat intelektual. Bloom dan
kawan-kawan mengemukakan enam kemampuan yang bersifat hierarkis
yang terdapat dalam ranah kognitif, yaitu: Pengetahuan, pemahaman,
aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Kemampuan pengetahuan
(knowledege) merupakan kemampuan kogniitf yang paling rendah.
Kemampuan memanggil kembali fakta yang disimpan dalam otak
digunakan untuk merespons suatu masalah. Dalam kemampuan ini fakta
di panggil kembali persis seperti ketika disimpan. Kemampuan
pemahaman (comprhension) adalah kemampuan untuk melihat hubungan
fakta dengan fakta. Kemampuan penerapan (application) adalah
kemampuan kognitif untuk memahami aturan, hukum, rumus dan
menggunakan untuk memecahkan masalah. Kemampuan analisis
(analysis) adalah kemampuan memahami sesuatu dengan
menguraikannya ke dalam unsur-unsur. Kemampuan sintesis (synthesis)
18 Benny A Pribadi, Model Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Dian Rakyat, 2009) hlm. 15.
12
adalah kemampuan memahami dengan mengorganisasikan bagian-bagian
ke dalam kesatuan. Kemampuan evaluasi (evaluation) adalah kemampuan
membuat penilaian dan mengambl keputusan dari hasil penilaiannya.19
2) Ranah afektis sangat terkait dengan sikap, emosi, penghargaan an
penghayatan atau apresiasi terhadap nilai, norma, dan ssuatu yang sedang
dipelajari. Khratwohl dan kwan-kawan mengemukakan lima hierarki
dalam ranah afektif, yaitu menerima, merespon, memberi nilai,
mengorganisasi, dan memberi karakter terhadap nilai. Penerimaan
(receiving) adalah kesediaan menerima rangsangan dengan memberikan
perhatian kepada rangsangan yang datang kepadanya. Partisipasi atau
merespon (responding) adalah kesediaan memberikan respon dengan
berpartisipasi. Penilaian atau penentuan sikap ( valuing) adalah kesediaan
untuk nenentukan sebuah nilai dari rangsangan tersebut. Internalisasi
nilai (characterization) adalah menjadikan nilai-nilai yang
diorganisasikan untuk tidak hanya menjadi pedoman perilaku tetapi juga
menjadi bagan dari pribadi dalam perilaku sehari-hari. 20
3) Ranah psikomotorik memiliki kaitan yang erat dengan kemampuan dalam
melakukan kegiatan-kegiatan yang bersifat fisik dalam berbagai mata
pelajaran. Ranah psikomot menurut Simpson yang dikutip oleh Puranto
ada enam: persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan terbiasa,
gerakan kompleks, dan kreativitas. Persepsi (perception) adalah
kemampuan membedakan suatu gejala dengan gejala yang lain. Kesiapan
(set) adalah kemampuan menempatkan diri untuk memulai suatu gerakan.
Gerakan terbimbing (guide respons) adalah kemampuan melakukan
gerakan meniru model yang dicontohkan. Gerakan tebiasa (mechanism)
adalah kemampuan melakukan gerakan tanpa ada model contoh.
Kemampuan dicapai karena latihan berulang-ulang sehingga menjadi
19 Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta: Pustaka pelajar, 2010), hlm. 51. 20 Ibid.
13
kebiasaan. Gerakan kompleks (adaptation) adalah kemampuan
melakukan serangkaian gerakan dengan cara, urutan dan irama yang
tepat. Kreativitas (origiation)adalah kemampuan menciptakan gerakan-
gerakan baru yang tidak ada sebelumnya atau mengkombinasikan
gerakan-gerakan yang ada menjadi kombinasi gerakan baru yang orisinal.
Muhammad Athiyah Al-Abrosy membagi jenis-jenis belajar menjadi
tiga kelompok;
1). Duruusul ma’lumaat (Belajar Pengetahuan)
2). Duruusul mahaaroot (belajar keterampilan)
3). Duruusul Tarqiyatidz dzauqi wal wujdan (Belajar perasaan dan hati).
Sedangkan menurut Muhammad Al-Hadi Afify belajar dapat
dikelompokkan menjadi empat; 21
1) Al-Aqliyah (Aqal)
2) Al-Khuluuqiyah (Akhlak)
3) Al-Jismaniyyah (Fisik)
4) Al-Ijtima’iyyah (Sosial)
Selain pengelompokan jenis-jenis belajar yang dilakukan oleh para ahli
diatas, terdapat penggolongan yang menarik untuk ditinjau, yaiu
c. Faktor–Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Belajar adalah suatu proses yang menimbulkan terjadinya suatu
perubahan atau pembaharuan dalamtingkah laku dan atau kecakapan. Sampai
sejauh manakah perubahan itu dapat tercapai, berhasil atau tidaknya tergantung
kepada beberapa macam faktor. Adapun faktor-faktor yang tersebut, dapat kita
bedakan menjadi dua golongan, yaitu:
1) Faktor yang ada pada diri rorganisme itu sendiri yang kitasebut faktor
individual, antara lain; faktor kematangan/pertumbuhan, kecerdasan,
latihan,motivasi, dan faktor pribadi.
21 Mustaqim,op.cit., hlm. 40.
14
2) Faktor yang ada diluar individu yang kita sebut faktor sosial, antara lain;
faktor keluarga/keadaan rumah tangga, guru dan cara mengajarnya.22
Sebagai suatu proses sudah barang tentu harus ada yang diproses
(masukan atau input), dan hasil dari pemrosesan (keluaran atau output).
Jadi dalam hal ini kita dapat menganalisis kegiatan belajar itu dengan
pendekatan analisis sistem. Dengan pendekatan pendekatan sistem ini
sekaligus kita dapat melihat adanya berbagai faktor yang dapat
mempengaruhi proses dan hasil belajar. Dengan pendekatan sistem,
kegiatan belajar dapat digambarkan sebagai berikut:23
Gambar diatas menunjukkan bahwa masukan mentah (raw input)
dalam hal ini siswa merupakan bahan baku yang perlu diolah, dalam hal ini
diberi pengalaman belajar tertentu dalam proses belajar mengajar (teaching
learning process). Terhadap/di dalam proses belajar mengajar itu turut
berpengaruh pula sejumlah faktor lingkungan yang merupakan masukan
lingkungan (environmental input), dan berfungsi sejumlah faktor yang
sengaja dirancang dan dimanipulasikan (instrumental input) guna
22 Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan,(Bandung,Remaja Rosda Karya,2007) cet.XXIII.hlm.
102 23 Ibid., hlm. .106.
INSTRUMENTAL INPUT
TEACHING‐LEARNING
PROCESS
RAW INPUT
ENVIRONMENTAL INPUT
OUTPUT
15
menunjang tercapainya keluaran yang dikehendaki (output). Berbagai
faktor tersebut berinteraksi satu sama lain dalam menghasilkan keluaran
tertentu.
Yang termasuk instrumental input atau faktor-faktor yang
disengaja dirancang dan dimanipulasikan adalah: kurikulum atau bahan
pelajaran, guru yang memberikan pengajaran, sarana dan fasilitas, serta
manajemen yang berlaku di sekolah yang bersangkutan. Di dalam
keseuruhan sistem maka insrumental input meruakan faktor yang sangat
penting pula dan paling menentukan dalam pencapaian hasil/output yang
dikehendaki, karena instrumental input inilah yang menentukan bagaimana
proses belajar mengajar itu akan terjadi di dalam diri si pelajar.
Sumadi Suryabrata, mengelompokkan faktor yang
mempengaruhi belajar sebagai berikut :24
Faktor
Fisiologis
Kondisi FisiologisUmum Kondisi panca indera
Dalam Psikologis
Kecerdasan IQ Bakat Minat Motivasi Kemampuan Kognitif
Luar
Lingkungan
Alami Sosial
Instrumentasi
Kurikulum Program Sarana&fasilitas Tenaga pengajar
24 Mustaqim..op.cit., hlm. 51.
16
d. Prinsip Penilaian Hasil Belajar
Ada beberapa prinsip penilaian hasil belajar, yaitu sebagai berikut;
1) Penilaian Hasil Belajar hendaknya didasarkan atas hasil pengukuran yang
komprehensif, ini berarti bahwa penilaian hasil belajar didasarkan atas
sampel prestasi yang cukup banyak, baik macamnya maupun jenisnya.
Untuk dituntut pelaksanaan penilian secara sinambung dan penggunaan
bermacam-macam teknik pengukuran.
2) Harus dibedakan antara penskoran (Scoring) dan penilaian (grading).
Penskoran berarti proses pengubahan prestasi menjadi angka-angka,
sedangkan dalam penilaian kita memproses angka-angka hasil kuantifikasi
prestasi itu dalam hubungannya dengan ”kedudukan” personal siswa yang
memperoleh angka-angka tertentu di dalam skala tertentu, misalnya tentang
baik-buruk, bisa diterima-tidak bisa diterima, dinyatakan lulus-tidak lulus.
Dalam penskoran, perhatian terutama ditujukan kepada kecermatan dan
kemantapan (accuracy dan reliability); sedangkan dalam penilaian, perhatian
terutama ditujukan kepada validitas dan kegunaan (validity dan utility).
3) Dalam proses pemberian nilai Hasil Belajar hendaknya diperhatikan adanya
dua macam orientasi, yaitu penilaian yang norms-referenced dan yang
criterion-referenced. norms-referenced adalah penilaian yang diorientasikan
kepada suatu kelompok tertentu; jadi, hasil evaluasi perseorangan siswa
dibandingkan dengan prestasi kelompoknya. Sedangkan criterion-referenced
ialah penilaian yang diorientasikan kepada suatu standar absolut, tanpa
dihubungkan dengan suatu kelompok tertentu. Misalnya, penilaia prestasi
siswa yang didasarkan atas suatu kriteria pencapaian tujuan instruksional
dari suatu mata pelajaran atau bagian dari mata pelajaran yang diharapkan
dikuasai oleh siswa setelah melalui sejumlah pengalaman belajar tertentu.
4) Kegiatan pemberian nilai hasil belajar hendaknya merupakan bagian integral
dari proses belajar mengajar. Ini berarti tujuan penilaian, di samping untuk
mengetahui status dan menaksir kemampuan belajar serta pengusaannya
17
terhadap bahan pelajaran, juga digunakan sebagai umpan balik/ feedback,
baik kepada siswa sendiri maupun bagi guru atau pengajar.
5) Penilaian Hasil Belajar harus bersifat komparabel. Artinya, setelah tahap
pengukuran yang menghasilkan angka-angka itu dilaksanakan, prestasi-
prestasi yang menduduki skor yang sama harus memperoleh nilai yang sama
pula.
6) Sistem penilaian yang dipergunakan hendaknya jelas bagi siswa dan bagi
pengajar sendiri. 25
e. Jenis–jenis Penilaian Hasil Belajar
Jenis penilaian hasil belajar dapat digolongkan sebagai berikut;
1) Penilaian formatif, yakni penilaian yang dilakukan pada setiap akhir satuan
pelajaran, dan fungsinya untuk memperbaiki proses belajar-mengajar atau
memperbaiki program satuan pelajaran.
2) Penilaian Sumatif, yakni penilaian yang dilakukan tiap catur wulan atau
semester (setelah siswa menyelesaikan suatu unit atau bagian daari mata
pelajaran tertentu), berfungsi untuk menentukan angka atau hasil belajar
siswa dalam tahap-tahap tertentu.
3) Penilaian penempatan (placement) yang berfungsi untuk menempatkan
siswa dalam situasi belajar mengajar yang tepat.
4) Penilaian diagnostik, berfungsi untuk membantu memecahkan kesulitan
belajar siswa.26
25 Ngalim purwanto, Prinsip-prinsip dan teknik evaluasi pengajaran, (Bandung: Remaja Rosda karya, 2000) cet. XII hlm. 74
26 Ibid…hlm. 108
18
2. Model Pembelajaran Card Sort
a. Pengertian Model Pembelajaran Card Sort
Pengertian model pembelajaran menurut Joyce dan Weil
sebagaimana dikutip oleh Trianto bahwa: ”models of teaching are really models
of learning. As we help student acquire information, ideas, skills, value, ways of
thinking and means of expressing themselves, we are also teaching them how to
learn”27. Maksud kutipan tersebut berarti bahwa model mengajar merupakan
model belajar. Dengan model tersebut guru dapat membantu siswa untuk
mendapatkan atau memperoleh informasi, ide, keterampilan, cara berpikir, dan
mengekspresikan ide diri sendiri. Selain itu guru juga mengajarkan bagaimana
siswa belajar.
Jadi, model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau pola yang
dapat kita gunakan untuk mendesain pola-pola mengajar secara tatap muka di
dalam kelas atau mengatur tutorial, dan untuk menentukan material/perangkat
pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku, film-film, tipe-tipe, program-
program media komputer, dan kurikulum28. Setiap model mengarahkan guru
untuk mendesain pembelajaran yang dapat membantu siswa untuk mencapai
berbagai tujuan.
Mengajar merupakan perbuatan yang memerlukan tanggung jawab
moral yang cukup berat. Berhasilnya pendidikan pada siswa sangat bergantung
pada pertanggungjawaban guru dalam melaksanakan tugasnya. Mengajar
merupakan suatu perbuatan atau pekerjaan yang bersifat: unik tetapi
sederhana.29 Dikatakan unik karena ia berkenaan dengan manusia yang belajar
yakni siswa dan yang mengajar yakni guru dan bertalian erat dengan manusia di
dalam masyarakat yang kesemuanya menunjukkan keunikan. Dikatakan
27 Trianto, Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek,(Jakarta: Presatsi Pustaka,
2007) , hlm. 1. 28 ibid 29 Muh Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2000) cet. 5
hlm. 4.
19
sederhana karena mengajar dilaksanakan dalam keadaan praktis dalam
kehidupan sehari-hari, mudah dihayati oleh siapa saja.
Mengajar pada prinsipnya adalah membimbing siswa dalam kegiatan
belajar mengajar atau mengandung pengertian bahwa mengajar merupakan
suatu usaha mengorganisasi lingkungan dalam hubungannya dengan anak didik
dan bahan pengajaran yang menimbulkan terjadinya proses belajar.
Pembelajaran merupakan suatu proses yang kompleks dan
melibatkan berbagai aspek yang saling berkaitan. Oleh karena itu, untuk
menciptakan pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan, diperlukan
berbagai keterampilan.
Model Card Sort pembelajaran yang menekankan keaktifan siswa, di
mana dalam pembelajaran ini setiap siswa diberi kartu indeks yang berisi
informasi tentang materi yang akan dibahas, kemudian siswa mengelompok
sesuai dengan kartu indeks yang dimilikinya. Setelah itu siswa mendiskusikan
dan mempresentasikan hasil diskusi tentang materi dan kategori kelompoknya.
Di sini pendidik lebih banyak bertindak sebagai fasilitator dan menjelaskan
materi yang perlu dibahas atau materi yang belum dimengerti siswa setelah
presentasi selesai. Ciri khas dari pembelajaran aktif model Card Sort ini adalah
siswa mencari bahan sendiri atau materi yang sesuai dengan kategori kelompok
yang diperolehnyaan siswa mengelompok sesuai kartu indeks yang
diperolehnya.
b. Ciri-ciri Pendekatan dan Komponen Model Pembelajaran Card Sort
Dalam paradigma baru pendidikan, tujuan pembelajaran bukan hanya
untuk mengubah perilaku siswa, tetapi membentuk karakter dan sikap mental
profesional yang berorientasi pada global mindset. Fokus pembelajarannya
adalah pada ”mempelajari cara belajar” (learning how to learn) dan bukan
hanya semata mempelajari substansi mata pelajaran. Sedangkan pendekatan,
strategi dan model pembelajarannya adalah mengacu pada konsep
20
konstruktivisme yang mendorong dan menghargai usaha belajar siswa dengan
proses inquiry & discovery learning. Pendekatan model pembelajaran dengan
Card Sort mengacu pada prinsip pembelajaran kolaboratif yang berorientasi
pada masalah dan tantangan akan menghasilkan sikap mental profesional,
yang disebut researchmindedness dalam pola pikir siswa, sehingga kegiatan
pembelajaran selalu menantang dan menyenangkan;
1) Ciri pendekatan model pembelajaran Card Sort
Ciri yang dapat ditemukan dalam model pembelajaran Card Sort
adalah peserta didik tidak diindoktrinasi dengan pengetahuan yang
disampaikan oleh guru, melainkan mereka menemukan dan mengeksplorasi
pengetahuan tersebut dengan apa yang telah mereka ketahui dan pelajari
sendiri.
Selain ciri-ciri tersebut dalam perspektif kolaboratif, proses
pembelajaran yang dilaksanakan di kelas harus menekankan 4 (empat)
komponen kunci yaitu :
(a) Peserta didik membangun pemahamannya sendiri dari hasil belajarnya
bukan karena disampaikan (diajarkan).
(b) Pelajaran baru sangat tergantung pada pelajaran sebelumnya.
(c) Belajar dapat ditingkatkan dengan interaksi sosial.
(d) Penugasan-penugasan dalam belajar dapat meningkatkan
kebermaknaan proses pembelajaran.
2) Komponen-komponen model pembelajaran Card Sort
Konstruksi pengetahuan merupakan proses berpikir dan
menafsirkan tentang suatu peristiwa yang dialami. Setiap individu
memiliki pengalaman yang unik. Oleh karenanya pengetahuan yang
dimiliki oleh individu merupakan pengetahuan yang bersifat unik pula.
Proses belajar dalam diri individu dapat dikatakan telah terjadi apabila
pengetahuan yang telah dimiliki dapat digunakan untuk menafsirkan
pengalaman baru secara utuh, lengkap, dan lebih baik daripada
21
sebelumnya. Siswa perlu mengaitkan pengetahuan yang telah dimiliki
sebelumnya dengan pengetahuan baru. Mengaitkan pengetahuan lama
dengan pengetahuan baru merupakan hal yang prinsip untuk membangun
ilmu pengetahuan.
Tujuan pendekatan model pembelajaran Card Sort dalam
pembelajaran adalah agar siswa memiliki kemampuan dalam
menemukan, memahami, dan menggunakan informasi atau pegetahuan
yang dipelajari. Implementasi pendekatan Kolaboratif dalam kegiatan
pembelajaran perlu memperhatikan beberapa komponen penting berikut :
(a) Belajar aktif (active learning)
(b) Siswa terlibat dalam aktivitas pembelajaran yang bersifat otentik dan
situasional.
(c) Aktivitas belajar harus menarik dan menantang.
(d) Siswa harus dapat mengaitkan informasi baru dengan informasi yang
telah dimiliki sebelumnya dalam sebuah proses yang disebut
”bridging”.
(e) Siswa harus mampu merefleksikan pengetahuan yang sedang
dipelajari.
(f) Guru harus lebih banyak berperan sebagai fasilitator yang dapat
membantu siswa dalam melakukan konstruksi pengetahuan. Dalam
hal ini, guru tidak lagi hanya sekadar berperan sebagai penyaji
informasi.
(g) Guru harus dapat memberi bantuan berupa materi yang diperlukan
oleh siswa dalam menempuh proses belajar.
Pendekatan konstruktivistik menghendaki peran guru yang
berbeda dengan yang selama ini berlangsung. Guru tidak lagi berperan
sebagai seorang yang menyiapkan diri untuk melakukan presentasi
pengetahuan di depan kelas, tetapi merancang dan menciptakan
pengalaman-pengalaman belajar (learning experiences) yang dapat
22
membantu siswa memberi makna terhadap konsep-konsep dan ilmu
pengetahuan yang sedang dipelajari. Guru perlu melatih siswa agar
mampu mengaitkan, membuat rasional,dan memaknai konsep-konsep
yang dipelajari.
Agar kegiatan pembelajaran yang dilandasi oleh pendekatan
konstruktivistik dapat memberikan hasil yang optimal, ada beberapa
faktor yang perlu mendapat perhatian. Newy dkk., mengemukakan
beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mewujudkan pendekatan
Kolaboratif dalam kegiatan pembelajaran yaitu sebagai berikut:30
1) Berikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan belajar dalam
konteks nyata. Belajar terjadi manakala siswa menerpakan
pengetahuan yang dipelajari dalam mengatasi suatu permasalahan.
2) Ciptakan belajar kelompok. Belajar merupakan sebuah proses yang
berlangsung melalui interaksi sosial antara guru dan siswa dalam
menggali dan mengaplikasikan kombinasi pengetahuan yang telah
mereka miliki.
3) Ciptakan model dan arahkan siswa untuk dapat mengkonstruksi
pengetahuan. Guru dan siswa bekerja sama untuk mencari solusi
terhadap suatu permasalahan. Guru, yang pada umumnya memiliki
pengalaman dan pengetahuan yang lebih luas/ekstensif, perlu
memberi arah yang konsisten agar siswa dapat memperoleh
pengalaman belajar yang bermakna.
c. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Card Sort
Pembelajaran dengan model Card Sort merupakan kegiatan kolaboratif
yang bisa digunakan untuk mengajarkan konsep, penggolongan, sifat, fakta
30 Ibid., hlm. . 21.
23
tentang suatu obyek, atau mengulang informasi. Gerakan fisik yang dilakukan
siswa dapat membantu memberi energi kepada kelas yang telah letih.
Langkah-langkah model pembelajaran Card Sort sebagaimana yang
disampaikan oleh Mel Siberman, adalah sebagai berikut:31
a. Berilah masing-masing peserta didik kartu indeks yang berisi informasi atau
contoh yang cocok dengan satu atau lebih kategori.
b. Mintalah peserta didik untuk berusaha mencari temannya di ruang kelas dan
menemukan orang yang memiliki kartu dengan kategori yang sama (guru
bisa mengumumkan kategori tersebut sebelumnya atau membiarkan siswa
mencarinya)
c. Biarkan peserta didik menyajikan sendiri kartu kategorinya kepada yang
lain.
d. Selagi masing-masing kategori dipresentasikan, buatlah beberapa point
mengajar yang anda rasa penting.
d. Fungsi Model Pembelajaran Card Sort
Penerapan model pembelajaran berfungsi untuk menciptakan
pembelajaran yang sukses, yaitu pembelajaran yang mampu membantu siswa
mencapai kompetensi yang diinginkan32. Model pembelajaran Card Sort ini
berfungsi:
1) Peran aktif siswa (acive participation), dalam model pembelajaran Card Sort
siswa menjadi lebih aktif dalam tugas-tugas yang bermakna sehingga proses
belajar berlangsung efektif.
2) Latihan (practice), latihan juga dapat memperbaiki kemampuan siswa untuk
mengaplikasikan pengetahuan dan dapat memperbaiki tingkat daya ingat.
31 Mel Siberman, Acitve Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta: Pustaka
Insana Madani, 2007), hlm. 157. 32 Benny A.Pribadi, Model Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Dian Rakyat, 2009), cet. 1,
hlm. 20
24
3) Interaksi sosial, hal ini berfungsi agar siswa dapat mmperoleh dukungan
sosial dalam belajar. Interaksi yang berkesinambungan dengan sejawat atau
sesama siswa akan mmungkinkan siswa untuk melakukan konfirmasi
terhadap pengetahuan dan keterampilan yang sedang dipelajari.
e. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Card Sort
Kelebihan model pembelajaran Card Sort sebagai model pembelajaran
adalah sebagai berikut:
1) Siswa tidak terlalu menggantungkan pada guru, akan tetapi dapat
menambah kepercayaan kemampuan berpikir sendiri, menemukan
informasi dari berbagai sumber, dan belajar dari siswa yang lain.
2) Mengembangkan kemampuan mengungkapkan ide atau gagasan dengan
kata-kata verbal dan membandingkannya dengan ide-ide yang lain.
3) Menumbuhkan sikap respek pada orang lain, menyadari akan segala
keterbatasan, dan bersedia menerima segala perbedaan.
4) Membantu memberdayakan setiap siswa untuk lebih bertanggung jawab
dalam belajar.
5) Meningkatkan prestasi akademik dan kemampuan sosial, termasuk
mengembangkan harga diri, hubungan interpersonal, keterampilan
mengelola waktu, dan sikap positif terhadap sekolah.
6) Mengembangkan kemampuan untuk menguji ide dan pemahaman siswa
sendiri, serta menerima umpan balik. Siswa dapat menerapkan teknik
pemecahan masalah tanpa takut membuat kesalahan, karena keputusan
yang dibuat adalah tanggung jawab kelompoknya.
7) Meningkatkan motivasi dan memberikan rangsangan untuk berpikir, dan
ini berguna untuk proses pedidikan jangka panjang.
Di samping kelebihan, pembelajaran dengan model Card Sort juga
memiliki kekurangan, di antaranya:
25
1) Siswa yang dianggap memiliki kelebihan, akan merasa terhambat oleh
siswa yang yang di anggap kurang memilik kemampuan. Akibatnya,
keadaan semacam ini dapat mengganggu iklim kerja sama dalam
kelompok.
2) Siswa tidak bisa memahami apa yang seharusnya dipahami, karena tiak
adanya pengajaran secara langsung dari guru.
3) Dalam praktik model pembelajaran dengan Card Sort dilaksanakan dengan
berkelompok, sehingga guru perlu menyadari bahwa sebenarnya hasil atau
presatasi yang diharapkan adalah prestasi setiap individu siswa.
3. Pembelajaran Fiqih
a. Pengertian Pembelajaran Fiqih
Fiqih merupakan kajian ilmu yang digunakan untuk mengambil
tindakan hukum terhadap sebuah kasus tertentu dengan mengacu pada
ketentuan yang terdapat dalam syari’at Islam yang ada.33 Dalam pemahaman
seperti ini maka kajian atau produk fiqih selayaknya bersifat dinamis. Dan lebih
lanjut fiqih merupakan suatu model pemaknaan hukum terhadap realitas. Dalam
perkembangan selanjutnya fiqih mampu menginterpretasikan teks-teks agama
secara kontekstual.
Fiqih dalam arti tekstual dapat diartikan pemahaman dan perilaku
yang diambil dari agama.34 Kajian dalam fiqih meliputi masalah Ubudiyah
(persoalan-persoalan ibadah), ahwal al-sakhsiyah (keluarga), mu’amalah
(masyarakat), dan siyasah (negara).
Fiqih artinya paham, menurut Abdul Wahab Khalaf yang dikutip
oleh Ahmad Rofiq, pengertian fiqih secara terminologi adalah hukum-hukum
syara’ yag bersifat praktis (amaliah) yang diperoleh dari dalil-dalil naqli yang
33 Sumanto al-qurtuby, KH.MA.Sahal Mahfudh; Era Baru Fiqih Indonesia,(Yogyakarta:
Cermin,2000) hlm. 134.
34 M. Kholidul Adib, Fiqh Progressif: Membangun Nalar Fiqih Bervisi Kemanusiaan, dalam Jurnal Justisia, Edisi 24 XI 2003, hlm. 4.
26
rinci.35 Oleh karena itu, fiqih merupakan salah satu mata pelajaran Islam yang
paling dikenal oleh masyarakat, dari sejak lahr sampa dengan meninggal dunia,
manusia selalu berhubungan dengan fiqih. Maka, fiqih dikategorikan sebagai
ilmu al-hal,yaitu ilmu yang wajib dipelajari, karena dengan ilmu itu pula
seseorang baru dapat melaksanakan kewajibannya mengabdikan kepada Allah
melalu ibadah shalat, puasa, haji dan sebagainya.36
Mata pelajaran fiqih di Madrasah Tsanawiyah merupakan salah satu
mata pelajaran PAI yang mempelajari tentang fiqih ibadah, terutama
menyangkut pengenalan dan pemahaman tentang cara-cara pelaksanaan rukun
Islam dan pembiasaannnya dalam kehidupan sehari-hari, serta fiqih muamalah
yang menyangkut pengenalan dan pemahaman sederhana mengenai ketentuan
tentang makanan da minuman yang halal dan yang haram, khitan, kurban, serta
tata cara pelaksanaan jual beli dan pinjam meminjam. Secara substansial mata
pelajaran fiqih memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi kepada pesera
didik untuk mempraktikkan dan menerapkan hukum Islam dalam kehidupan
sehari-hari sebagai perwujudan keserasian, keselarasan, dan keseimbangan
hubungan manusia dengan Allah SWT, dengan diri manusia itu sendiri,sesama
manusia, makhluk lainnya ataupun lingkungannya.37
b. Tujuan Pembelajaran Fiqih
Sebelum lebih jauh menjelaskan tujuan Pendidikan Agama Islam
terlebih dahulu dijelaskan apa sebenarnya makna dari ”tujuan” tersebut. Secara
etmologi tujuan adalah ”arah, maksud, atau haluan”. Dalam bahasa Arab tujuan
diistilahkan dengan”ghayat, ahdaf, atau muuqoshid”. Sementara dalam bahasa
35 Ahmad Rofiq, Hukum Islam di Indonesia,(Jakarta: Raja Grafindo Persada,2000) cet.4
hlm. 295.
36 Abudin Nata,Metodologi Studi Islam,(Jakarta: Raja Grafindo Persada,2004) cet.9 hlm. 295.
37 Permenag RI no.2 tahun 2008, tentang SKL & SI PAI dan B.Arab, hlm 63.
27
inggris diistilahkan dengan ”goal, purpose, obyektif, atau aim”. Secara
terminologi tujuan adalah suatu yang diharapka tercapai setelah sebuah usaha
atau kegiatan selesai.38
Suatu usaha yag tidak mempunyai tujuan tidak akan berarti apa-apa.
Ibarat seseorang yang bepergian tidak tentu arah. Pendidikan merupakan usaha
yang dilakukan secara sadar dan jelas memiliki tujuan. Sehingga diharapkan
dalam penerapannya ia tidak kehilangan arah dan pijakan.
Dalam Undang-Undang RI no. 20 tahun 2003 pasal 3 disebutkan
Pendidikan Nasional berfungsi mngembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis dan bertanggung jawab.39
Secara umum tujuan pendidikan ialah terjadinya perubahan tingkah
laku sikap, dan kepribadian peserta didik setelah mengalami proses pendidikan
dan pada akhirnya potensi dapat berkembang menuju dewasa, potensi disini
ialah potensi fisik, emosi, sosial, moral, pengetahuan, dan keterampilan.
Pembelajaran fiqih di Madrasah Tsanawiyah bertujuan untuk
membekali peserta didik agar dapat:
(1) Mengetahui dan memahami pokok-pokok hukum Islam dalam mengatur
ketentuan dan tata cara menjalankan hubungan manusia dengan Allah yang
diatur dalam fiqih ibadah dan hubungan manusia dengan sesama yang
diatur dalam fiqih muamalah.
(2) Melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum Islam dengan benar
dalam melaksanakan ibadah kepada Allah dan ibadah sosial. Pengalaman
38 Arif Armai, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputata Press,2002), hlm. 15.
39 Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional 2003, (Jakarta: Sinar Grafika Offset,2003), hlm. 2.
28
tersebut diharapkan menumbuhkan ketaatan menjalankan hukum Islam,
disiplin dan tanggung jawab sosial yang tinggi dalam kehidupan pribadi
maupun sosial.
c. Ruang Lingkup Pembelajaran Fiqih.
Ruang lingkup fiqih di Madrasah Tsanawiyah meliputi ketentuan pengaturan
hukum Islam dalam menjaga keserasian, keselarasan, dan keseimbangan
antara hubungan manusia dengan Allah SWT dan hubungan manusia dengan
sesama manusia. Adapun ruang lingkup mata pelajaran Fiqih di Madrasah
Tsanawiyah meliputi :
1) Aspek fiqih ibadah meliputi: ketentuan dan tatacara taharah, salat fardu,
salat sunnah, dan salat dalam keadaan darurat, sujud, azan dan iqamah,
berzikir dan berdoa setelah salat, puasa, zakat, haji dan umrah, kurban
dan akikah, makanan, perawatan jenazah, dan ziarah kubur.
2) Aspek fiqih muamalah meliputi: ketentuan dan hukum jual beli, qirad,
riba, pinjam- meminjam, utang piutang, gadai, dan borg serta upah.
d. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Standar kompetensi mata pelajaran Fiqih berisi sekumpulan
kemampuan minimal yang harus dikuasai peserta didik selama menempuh
fiqih di MTs. kemampuan ini berorientasi pada perilaku afektif dan
psikomotorik dengan dukungan pengetahuan kognitif dalam rangka
memperkuat keimanan, ketaqwaan, dan ibadah kepada Allah SWT.
Kemampuan-kemampuan yang tercantum dalam komponen kemampuan dasar
ini merupakan penjabaran dari kemampuan dasar umum yang harus dicapai di
Madrasah Tsanawiyah.
29
Sedangkan Standar Kompetensi Pembelajaran Fiqih kelas III
Madrasah Ibtidaiyah adalah:
Kelas VIII, Semester 1
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR 1. Melaksanakan tata cara sujud di
luar salat 1.1 Menjelaskan ketentuan sujud
syukur dan tilawah 1.2 Mempraktikkan sujud syukur dan
tilawah
2. Melaksanakan tatacara puasa 2.1 Menjelaskan ketentuan puasa 2.2 Menjelaskan macam-macam puasa
3. Melaksanakan tata cara zakat 3.1 Menjelaskan ketentuan zakat fitrah dan zakat maal
3.2 Menjelaskan orang yang berhak menerima zakat
3.3 Mempraktikkan pelaksanaan zakat fitrah dan maal
d. Kelas VIII, Semester 2
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR 1. Memahami ketentuan
pengeluaran harta di luar zakat 1.1 Menjelaskan ketentuan-ketentuan
shadaqah, hibah dan hadiah 1.2 Mempraktikkan sedekah, hibah
dan hadiah 2. Memahami hukum Islam
tentang haji dan umrah 2.1 Menjelaskan ketentuan ibadah
haji dan umrah 2.2 Menjelaskan macam-macam haji 2.3 Mempraktikkan tatacara ibadah
haji dan umrah
3. Memahami hukum Islam 3.1 Menjelaskan jenis-jenis makanan
30
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR tentang makanan dan minuman dan minuman halal
3.2 Menjelaskan manfaat mengkonsumsi makanan dan minuman halal
3.3 Menjelaskan jenis-jenis makanan dan minuman haram
3.4 Menjelaskan bahayannya mengkonsumsi makanan dan minuman haram
3.5 Menjelaskan jenis-jenis binatang yang halal dan haram dimakan
4. Penerapan Model Pembelajaran Card Sort dalam Mata Pelajaran Fiqih
Pendidikan Agama dimaksudkan untuk peningkatan potensi spiritual
dan membentuk peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup
etika, budi pekerti, dan moral sebagai perwujudan dari pendidikan Agama.
Peningkatan potensi spiritual mencakup pengenalan, pemahaman, dan penanaman
nilai-nilai keagamaan, serta pengamalan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan
individual ataupun kolektif kemasyarakatan. Peningkatan potensi spiritual
tersebut pada akhirnya bertujuan pada optimalisasi berbagai potensi yang dimiliki
manusia yang aktualisasinya mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai
makhluk Tuhan.
Pembelajaran terkait dengan bagaimana membelajarkan siswa atau
bagaimana membuat siswa dapat belajar dengan mudah dan dorongan oleh
kemauannya sendiri untuk mempelajari apa yang teraktualisasikan dalam
kurikulum sebagai kebutuhan peserta didik. Oleh karena itu, pembelajaran
berupaya menjabarkan nilai–nilai yang terkandung dalam kurikulum dengan
menganalisa tujuan pembelajaran dan karakteristik isi bidang studi pendidikan
31
agama yang terkandung dalam kurikulum. Selanjutnya dilakukan kegiatan untuk
memilih, menetapkan dan mengembangkan cara–cara, model dan strategi
pembelajaran yang tepat untuk mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan
sesuai dengan kondisi yang ada agar kurikulum dapat diaktualisasikan dalam
proses pembelajaran.
B. Kajian Penelitian Yang Relevan
Telaah pustaka terkait dengan penelitian ilmiah dijadikan bahan rujukan
untuk memperkuat kajian teoretis dan memperoleh informasi yang berkaitan
dengan topik pembahasan adalah sebagai berikut ini.
Dalam penulisan skripsi ini, selain peneliti menggali informasi dari
buku-buku yang ada kaitannya tentang pelaksanaan model Card Sort dalam
pembelajaran fiqih, peneliti juga menggali informasi dari skripsi terdahulu
sebagai bahan pertimbangan.
1. Muhamad Mahfudz, dengan judul: Persepsi Siswa terhadap Pembelajaran
Kreatif dan Meyenangkan hubungannya denga Keaktifan Belajar Pendidikan
Agama Islam, Mahasiswa IAIN Walisongo, 2004. Penelitian ini mengkaji
masalah persepsi pengajaran yang dilakukan oleh guru. Tema penulisan
skripsi pada variabel bebas hampir sama dengan tema yang penulis lakukan.
Perbedaannya hanya pada variabel bebas, yaitu menjelaskan tentang
kegiatan pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan, sedangkan variabel
terikat dalam penelitian ini adalah membahas mengenai “Model Card Sort
dalam pembelajaran Akhlak.40
2. Nur Ubaidillah, judul: Pengaruh Persepsi Siswa tentang Model Mengajar
Guru terhadap Keaktifan Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa kelas XI
SMA Negeri 1 Kudus. Semarang: IAIN Walisongo, 2003. Penelitian ini
40 Muhamad Mahfudz, Persepsi Siswa terhadap Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan
Hubungannya dengan Keaktifan Belajar Pendidian Agama Islam, (Mahasiswa IAIN Walisongo, 2004) td.
32
mengkaj masalah persepsi pengajaran yang dilakukan oleh guru. Tema
penulisan skripsi pada variabel terikat sama-sama membahas tentang
keatifan belajar, hanya saja perbedaannya terletak pada jenis mata pelajaran.
Dalam skripsi Nur Ubaidillah dibahas Keaktifan belajar Pendidikan Agama
Islam, sedangkan kajian ini terfokus pada keaktifan belajar mata pelajaran
Aqidah Akhlak.
Dari kedua judul tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa skripsi
milik sudara Muhammad Mahfudz, memiliki kesamaan dalam pengkajian
teoretis tentang “Pembelajaran kreatif dan menyenangkan, hanya saja
penelitian ini membahs secara rinci menegenai penggunaan model Card Sort
dalam pembelajaran Aqidah Akhlak, sedangkan skripsi milik saudara Nur
Ubaidillah, memiliki kesaaan dalam pengkajian teoretis tentang “Keaktifan
belajar Aqidah Akhak”. Hanya saja dalam penggunaan literatur yang
berbeda dengan kedua skripsi terdahulu sehingga penulisan skripsi ini
merupakan hasi karya yang sah dan tidak meniru milik orang lain.
Sedangkan model yang penulis gunakan dalam penyusunan skripsi
ini adalah dengan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research).
C. Hipotesis Tindakan
Terjadi peningkatan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran fiqih kelas
VIII C IV semester satu di MTs NU Miftahut Tholibin Mejobo Kudus Tahun
Pelajaran 2009/2010 dengan menerapkan Model Card Sort dalam setiap siklus
yang dilakukan.
33
BAB III
PENELITIAN TENTANG HASIL BELAJAR DAN
MODEL CARD SORT
A. Obyek Tindakan
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian
tindakan kelas ini dipilih dengan menggunakan model yang ditulis oleh.41 Dalam
setiap siklusnya terdiri dari empat elemen penting, yaitu perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.
Model Penelitian Tindakan
41 Suharsimi Arikunto, et.al., Penelitian Tindakan Kelas,(Jakarta: Bumi Aksara, 2006), cet.5
hlm. 74.
permasalahan Perencanaan Tindakan I
Pelaksanaan Tindakan I
Pengamatan/pengumpulan data I
Perencanaan Tindakan I
Siklus 1
Siklus 2
Permasalahan baru hasil refleksi
Perencanaan Tindakan II
Pelaksanaan Tindakan II
Pengamatan/pengumpulan data II
Perencanaan Tindakan II
Pengambilan Kesimpulan
33
34
Adapun jenis tindakan yang diteliti adalah sebagai berikut:
1. Hasil belajar siswa.
2. Kerjasama dalam mengomunikasikan hasil belajarnya, dan
3. Keaktifan dan sikap kooperatif siswa selama mengikuti pembelajaran.
B. Setting/Lokasi Penelitian
1. Waktu Penelitian
Penelitian ini diadakan selama 30 hari terhitung mulai izin penelitian
secara lisan dan tertulis dengan surat ijin penelitian dari Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo Semarang, sedangkan pelaksanaan penelitian atau
pengumpulan data mulai tanggal 18 Januari 2011 sampai dengan 18 Februari
2011.
2. Tempat Penelitian
Tempat penelitian di kelas VIII C MTs NU Miftahut Tholibin Mejobo
Kudus.
C. Langkah-langkah Tindakan
Dalam penelitian tindakan kelas, diteliti memakai 2 siklus yaitu siklus
I, dan siklus II. Sebelum peneliti melaksanakan silus, terlebih dahulu diadakan
pre-tes untuk mengetahui sejauhmana kemampuan peserta didik dalam hal ini
adalah hasil belajar siswa. Pre-test ini juga digunakan untk menentukan skor
awal dalam menentukan poin kemajan setelah pserta didik melaksanakan tes.
Sedangkan untuk tip-tiap sklus terdiri 4 tahap yaitu: perencanaan, tindakan,
pengamatan, dan refleksi.
Langkah-langkah dalam penelitian tindakan ini adalah sebagai berikut:
1. Persiapan
a. Permohonan ijin kepada Kepala Madrasah MTs NU Miftahut Tholibin
Mejobo Kudus.
35
b. Observasi. Kegiatan ini dilakukan di dalam kelas VIII C MTs NU
Miftahut Tholibin Mejobo Kudus. Ketika kegiatan pembelajaran
berlangsung.
c. Mengidentifikasi permasalahan dalam pelaksanaan kegiatan
pembelajaran.
d. Menyusun rencana peneitian.
2. Pelaksanaan
a. Para Siklus
Para siklus ini dengan melakukan pre test
b. Siklus 1
1) Kegiatan peneliti/guru kelas VIII C, peneliti:
a) Merencanakan model pembelajaran yang akan diterapkan dalam
kegiatan pembelajaran fiqih.
b) Menentukan model pembelajran dengan menggunakan model
Card Sort.
c) Mengembangkan skenario model pembelajaran.
d) Menyusun lembar observasi siswa.
e) Menyiapkan format evaluasi.
f) Mengembangkan format evaluasi model pembelajaran.
2) Menerapkan tindakan yang mengacu pada skenario dan lembar
observasi.
3) Melakukan format observasi dengan mengacu format observasi
4) Menilai hasil tindakan dengan menggunakan formal Lembar
observasi
5) Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan
6) Melakukan pertemuan dengan guru sejawat untuk membahas hasil
evaluasi tentang skenario pembelajaran, lembar observasi.
7) Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil valuasi untuk
digunakana paa siklus berikutnya.
36
c. Siklus II
Siklus II dilakukan sebagai refleksi dari tindakan I. peneliti/guru
bersama-sama mengamai jalannya kegiatan pembelajaran model Card
Sort yang berlangsung pada siklus sebelumnya, sehingga dilakukan
perubahan-perubahan yang perlu. Langkah-langkah pada siklus II ini
adalah sebagai berikut:
1. Pengembangan skenario pembelajaran
2. Merancang skenario pelaksanaan tindakan dengan mempelajari hasil
refleksi tindakan I dan melakukan perbaikan pada siklus II.
3. Melaksanakan tindakan pembelajaran sesuai dengan skenario dan hasil
refleksi.
4. Pengamatan dilakukan besamaan dengan tindakan, dengan tes.
5. Hasil pengamatan dianalisis untuk memperoleh gambaran bagaimana
dampak dari tindakan yang dilakukan. Dengan membandingkan hasil
belajar pada siklus I dan siklus II yang diperoleh melalui kegiatan Pre-
tes, tes pada tindakan I da tindakan II.
6. Pengambilan kesimpulan.
D. Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa metode
pengumpulan data, antara lain:
1. Metode Observasi
Metode observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu
proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Teknik
pengumpulan data dengan observasi digunakan bila pnelitian berkenaan
dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responde
37
yang diamati tidak terlalu besar.42 Metode Observasi diartikan sebagai
pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak
pada penelitian.
Dalam kegiatan ini yang diobservasi secara langsung adalah
kegiatan pembelajaran di kelas. Metode observasi ini memuat tiga fase
esensial yaitu pertemuan perencanaan, obseervasi di dalam kelas, dan diskusi
balikan.
2. Metode Dokumentasi
Dokumentasi adalah mencari data tentang hal-hal yang berupa
catatan, buku, surat kabar, majalah, agenda, dan lain sebagainya.43
Metode dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk
mengetahui data nama siswa, guru, dan arsip-arsip lain yang berhubugan
dengan penelitian seperti sejarah, visi misi, keadaan guru dn siswa, dan
sarana prasarana MTs NU Miftahut Tholibin Mejobo Kudus.
3. Metode Tes
Metode tes adalah serentetan pertanyaan latihan serta alat lain yang
digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelejensi dan
kemampuan yang dimiliki oleh individu atau kelompok.44
Metode ini digunakan untuk mendapatkan hasil belajar siswa kelas
VIII C MTs NU Miftahut Tholibin Mejobo Kudus pada tiap siklus.
E. Gambaran Umum
1. Tinjauan Historis
MTs NU Miftahut Tholibin Mejobo Kudus didirikan pada tanggal
27 Juni 1984. Alasan yang mendorong didirikanya MTs NU Miftahut
42 Sugiono, Metode penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitiatif dan Kualtatif, (Bandung:
Alfabeta, 2007) hlm. 203. 43 Sutrisno, Hadi, Metode Research, jilid I (Yogyakarta: Andi Offset, 2001) hlm. 9. 44 Suharsimi, Arkunto,Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka
cipta, 2004) hlm. 132.
38
Tholibin Mejobo ini adalah karena semakin meningkatnya jumlah lulusan SD
dan MI yang membutuhkan pendidikan lebih lanjut, sementara sekolah-
sekolah negeri tidak mampu menampungnya. Disamping itu juga disebabkan
karena desakan dari masyarakat yang menginginkan anak-anak mereka
sekolah di lembaga pendidikan Islam.45
Pada tahun-tahun pertama berdirinya MTs Miftahut Tholibin ini
jumlah siswa yang diterimanya sangat sedikit hanya mencapai 2 ruang dan
juga tempat belajar belum bisa menetap salam satu tempat. Pertama kali,
tempat belajar MTs Miftahut Tholibin meminjam tempat di gedung MI
Miftahut Tholibin.
Pada tahun ajaran 1988-1989 siswa bertambah lagi sehngga ada 9
ruang yang terdiri dari keas VII 3 ruang, klas VIII 3 ruang dan kelas IX 3
ruang. Pada saaat itu siswa MTs menempati 8 ruang baru dan 1 ruang pinjam
MI sampai tahu 1992-1993. Akhirnya pada tahu 1992-1993 inilah MTs
Miftahut Tholibin menempati sebuah gedung satu lokasi dengan MI Miftahut
Tholibin.
Dengan perjuangan dan jerih payah para pengurus dan dewan guru,
akhirnya pada tahun 1998 MTs Miftahut Tholibin mendapat status
”DIAKUI” dengan SK No: 67/K.Ts/MIF/X/1998.
2. Visi Misi dan Tujuan
Tujuan MTs Miftahut Tholibin;
a. Menyelenggarakan kesejahteraan dan kemajuan pendidikan bangsa
b. Melaksanakan pendidikan Islam yang tertur guna mendidik manusia
berudi luhur.
c. Memberi bantuan sosial dalam bidang pendidikan Islam dan
kemasyarakatan pada umumnya.
45 Bapak Muchroni, KPI Madrasah Tsanawaiyah Miftahut Tholibin, Wawancara Pribadi, Januari 2011
39
3. Keadaaan Guru
Tabel 3.1
Data Guru MTs. NU Miftahut Tholibin
No Nama L/
P Jabatan Pendidikan
Status
kepeg Mapel
1 Drs. Muchroni
M.A
L Ka.MTs Tarbiyah IAIN
Semarang
Kepala
MTs
Aqidah
Akhlak
2 Fatkhy L Wk.kur UNS Solo GT IPS Sejarah
3 H. Mukhlas L Wk. Sarpras MA GTT Aqidah
Akhlak
4 Abdul Khalim L Wk. Humas MA GTT Qur’an H
5 H. Zaini,BA L Guru Ususuluddin
IAIN Semarang
GTT Bhs Ind
6 Hinawan L BK SMEA BP BP
7 Rubani L Guru MA TBS Kudus GTT Bhs
Arab+mulok
8 Kusnan, BA L Guru Tarbiyah IAIN
Semarang
GTT Fiqih
9 Ummi R, BA P Wali kelas Usuluddin IAIN
Semarang
GTT Kertagkes
10 Muslich, Spd.I L Wk.kesiswa
an
Tarbiyah UNICA
Jakarta
GTT BHs
Indonesia
11 Noor Anis,
S.Ag
P Wali kelas Usuluddin IAIN
Semarang
GTT IPA
12 Kuriyah, S.Pd P Guru IKIP PGRI
Semarang
GTT IPS Ekonomi
13 Khumaidi L guru MA GTT Bhs Jawa
14 M. Syuhud L GTT MA GTT Fiqih,mulok
15 Cicik Pujianti, P Wali kelas IKIP PGRI PNS Bhs Inggris
40
No Nama L/
P Jabatan Pendidikan
Status
kepeg Mapel
S.Pd Semarang
16 Suyati, S.Pd P Wali kelas IKIP PGRI
Semarang
GTT Matematika
17 Wawan Fauzi,
S.Pd
L Guru IKIP PGR
Semarang
GTT Matematika
18 Nur Fuad, S.Ag L Guru Tarbiyah IAIN
Semarang
GTT Bhs arab
19 Ary Handayani,
S.Pd
P Wali kelas IKIP PGRI
Semarang
GTT IPS Geografi
20 Ngati’ah, S.Pd P Wali kelas UMK Kudus GTT Bhs Inggris
21 Ninik Nor
Sihah, S.Pd.I
P Guru/perpus Tarbiyah STAIN
Kudus
GTT SKI, Mulok
22 K. Turmudzi L Guru Ponpes
Guyangan Pati
GTT Bhs Arab
23 Ali Mustofa,
S.Pd
L Guru IKIP Jombang
Jawa Timur
GTT Penjaskes
24 M. Sanuri L Guru UNES Semarang GTT TIK
25 Djuni Setiawati P Guru MA GTT TIK
26 Abdul Syukur L O R UNES Semarang GTT Penjaskes
27 Rachma Nurul
Laeli,S.Pd
P Wali kelas UNES Semarang GTT IPA
28 Hj.
Zuhrotun,BA
P Guru Tarbiyah IAIN
Semarang
PNS PKN
29 Siswanto SPd. l Guru UMK Kudus PNS Bp
30 Rifqi l Guru UNES
Semarang
GTT Matematika
41
4. Keadaan Siswa
Tabel 3.2
Jenis Kelamin
Tahun Pelajaran 2010/2011.46
KELAS
JENIS KELAMIN JML
L P
Kelas VIIA 23 20 43
Kelas VIIB 26 22 48
Kelas VIIIA 37 18 55
Kelas VIIIB 30 26 56
Kelas VIIIC 23 33 56
Kelas IXA 19 21 40
Kelas IXB 21 19 40
Kelas IXC 16 24 40
Kelas IXD 21 19 40
Jumlah 216 202 418
46 Dokumen Madrasah,. op.cit.
42
BAB IV
ANALISIS DATA TENTANG HASIL BELAJAR DAN MODEL
PEMBELAJARAN CARD SORT
A. Analisis Pra Siklus
Sebelum melakukan siklus, peneliti mengumpulkan data awal beerupa
daftar nama peserta didik dan nilai awal peserta didik. Nilai awal peserta didik
diambil dari nilai pre-tes yang berupa soal yang peneliti lakukan pada tanggal 18
Januari 2011. Nilai awal digunakan untuk mengetahui kemampuan peserta ddik
yang selanjutnya dgunakan untuk pembagian kelompok. Nilai pre-test dapat
dilihat dalam tabel 4.1 berikut:
NO Nama Nilai
1 Afian Hidayat 67 2 Agus Suwadi 65 3 Ahad Abdul Jali 73 4 Aliya Rizqi 78 5 Ana Himatul Janah 75 6 Ani Fatru Rosidah 80 7 Ani Haryani 66 8 Anna Khoirunnisa 70 9 Arif Junaedi 74 10 Bagus Saiful Muslim 66 11 Bahrul ulumuddin 78 12 Dewi Masitoh 75 13 Dwi Mutiara fani 80 14 Dwi Pujiwati 65 15 Eka Tristiani 68
42
43
NO Nama Nilai
16 Hanik Nurul Arofah 70 17 Herlina Damayani 76 18 Khusnul Hidayah 80 19 M. Yudha Al Ghozali 85 20 M. Afif Fahroni 70 21 M. Dzulfiqor 68 22 M. Ilham Umri 65 23 M. Julianto 68 24 M. Miftahul Anam 70 25 M. Najikhul Amali 80 26 M. Purnomo 75 27 M. Ridho Suprastyo 70 28 M. Supahal 68 29 M. Supriyanto 75 30 M. Tomi Fahrian 65 31 M. Yunus 78 32 Mahfudz yahya 85 33 Mulyani indah 68 34 Nawang wulan 85 35 Nila maemunah 75 36 Nilna Zuhratas sa’adah 65 37 Nor Ahad baedowi 77 38 Nor Chumaidah 68 39 Nurul hidayah 65 40 Nurul Ulya Fatmawati 78 41 Puji Rahayu 85
44
NO Nama Nilai
42 Retnowati 65 43 Richa faricha khumairoh 78 44 Rizqi laeli noor hidayah 80 45 Siti Nor chayati 68 46 Siti nor faizah 65 47 Siti Rima Rahmawati 72 48 Siti Zubaidah 66 49 Sri handayani 65 50 Suci muqodimatul janah 75 51 Susilo ayu puspitasari 68 52 Syukri fadholi 76 53 Ulna himawati zulaikha 66 54 Veronica dearitasari 68 55 Wida hesti mulyaningtyas 70 56 Zainuddin salimi 68 rata-rata 72,21
Dari nilai pra siklus diatas dapat disimpulkan dalam tabel 4.2 berikut:
Prosentase
hasil
Jumlah
peserta didik Kategori Prosentase
Tingkat
ketuntasan
belajar (70)
… - 100 0 Sempurna 0% Tuntas
70 – 90 31 Baik 59% Tuntas
40 – 60 25 Cukup 41% Tidak Tuntas
10 – 30 0 Kurang 0% Tidak Tuntas
Jumlah 56 100%
45
Dari hasil diatas bawa pada para siklus ini proses pembelajaran fiqih
tingkat keberhasilan siswa dengan predikat sempurna 0=0%, kategori baik
sebanyak 31 siswa=59%, sedangkan kategori cukup sebanyak 25 siswa=41%.
Dari kegiata pra siklus ini dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa di MTs
NU Miftahut Tholibin Mejobo Kudus pada mata pelajaran fiqih tingkat
ketuntasan siswa 59% atau 31 dan masih terdapat 41% atau 25 siswa yang belum
mencapai tingkat ketuntasan. Hal ini yang mendasari penelitian dengan
menerapkan model Card Sort.
B. Hasil Penelitian Siklus I
Siklus I dilaksanakan pada hari Senin, 19 Januari 2011, materi yang
diajarkan tentang puasa. Siklus I dibagi dalam beberapa tahapan:
1. Perencanaan
Pada tahap perencanaan ini ada beberapa hal perlu dipersiapkan oleh
peneliti yaitu peneliti membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
(terlampir), menyusun Lembar kerja (terlampir), merancang pembentukan
kelompok, menyususn soal tes, peneliti menyiapkan lembar observasi
(terlampir), dokumentasi, lembar refleksi dan evaluasi.
2. Tindakan
a. Kegiatan awal
1) Menyampaikan tujuan, apersepsi dan motivasi
2) Mengawali pembelajaran dengan bertanya: pengertian puasa dan
macam-macamnya.
b. Kegiatan inti
1) Guru menjelaskan tentang materi yang akan disampaikan yaitu:
pengertian puasa dan hukum puasasa serta dalilnya
2) Guru menjelasakan syarat – syarat dalam melaksanakan puasa
46
3) Pembentukan kelompok, dan pembagian kartu atau lebaran yang tertulis
dalam materi yang disampakan untuk dijodohkan pada kolom yang
tersedia sesuai dengan kelompoknya
4) Guru menjelaskan syarat dan rukun nya puasa
5) Siswa melakukan metode pembelajaran Card Sort
c. Kegiatan penutup
1) Kesimpulan, Tanya jawab
2) Pembentukan sikap dan perilaku
3) Tes individu
3. Observasi
a. Situasi Kelas
Selama pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, dengan mengacu pada
RPP dibandingkan dengan hasil observasi, dicatat beberapa kejadian
penting, antara lain:
1) Pada saat pembentukan kelompok siswa tidak segera melaksanakan
tugas tapi malah membuat kegaduhan, mondar-mandir, mengobrol,
sehingga menyita waktu 10 menit.
2) Selama pelaksanaan kegiatan belajar mengajar kegaduhan kelas
mulai berkurang, tetapi masih ada kekurangan, yaitu aktivitas siswa
tidak merata, kerjasama kelompok sebagian ada yang belum
kompak, masih ada siswa yang pasif dan masa bodoh.
Hasil observasi kelas menyatakan bahwa ada kelebihan dari tindakan
perbaikan ini antara lain:
1) siswa mulai termotivasi untuk belajar,
2) siswa secara aktif dan penuh kesungguhan mengerjakan tugas yang
diberikan guru,
3) bila diberi kesempatan untuk mempresentasikan hasil diskusi atau
hasil pelaksanaan latihan siswa berlomba-lomba mengacungkan
jari terlebih dahulu,
47
4) siswa mulai berani tampil di depan kelas,
5) siswa mulai berani mengajukan usul, pertanyaan, dan saran.
b. Hasil belajar
Dalam penelitian ini diterapkan ketuntasan belajar secara
individual, dengan kriteria minimal 70. Sementara itu, secara klasikal
dinyatakan tuntas apabila siswa yang nilainya sudah tuntas mencapai 85%
dari jumlah keseluruhan siswa.
Data prestasi belajar siswa diperoleh dari nilai yang siswa pada
postes 1 dan postes 2. Perbandingan nilai postes 1 dan postes 2 dari 2
siklus perbaikan pembelajaran dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut ini.
Tabel 4.3 Data Nilai Siswa hasil siklus 1
NO Nama Nilai
1 Afian Hidayat 70 2 Agus Suwadi 68 3 Ahad Abdul Jali 76 4 Aliya Rizqi 81 5 Ana Himatul Janah 78 6 Ani Fatru Rosidah 83 7 Ani Haryani 69 8 Anna Khoirunnisa 73 9 Arif Junaedi 77 10 Bagus Saiful Muslim 69 11 Bahrul ulumuddin 81 12 Dewi Masitoh 78 13 Dwi Mutiara fani 83 14 Dwi Pujiwati 68 15 Eka Tristiani 71 16 Hanik Nurul Arofah 73
48
NO Nama Nilai
17 Herlina Damayani 79 18 Khusnul Hidayah 83 19 M. Yudha Al Ghozali 88 20 M. Afif Fahroni 73 21 M. Dzulfiqor 71 22 M. Ilham Umri 68 23 M. Julianto 71 24 M. Miftahul Anam 73 25 M. Najikhul Amali 83 26 M. Purnomo 78 27 M. Ridho Suprastyo 73 28 M. Supahal 71 29 M. Supriyanto 78 30 M. Tomi Fahrian 68 31 M. Yunus 81 32 Mahfudz yahya 88 33 Mulyani indah 71 34 Nawang wulan 88 35 Nila maemunah 78 36 Nilna Zuhratas sa’adah 68 37 Nor Ahad baedowi 80 38 Nor Chumaidah 71 39 Nurul hidayah 68 40 Nurul Ulya Fatmawati 81 41 Puji Rahayu 88 42 Retnowati 68
49
NO Nama Nilai
43 Richa faricha khumairoh 81 44 Rizqi laeli noor hidayah 83 45 Siti Nor chayati 71 46 Siti nor faizah 68 47 Siti Rima Rahmawati 75 48 Siti Zubaidah 69 49 Sri handayani 68 50 Suci muqodimatul janah 78 51 Susilo ayu puspitasari 71 52 Syukri fadholi 79 53 Ulna himawati zulaikha 69 54 Veronica dearitasari 71 55 Wida hesti mulyaningtyas 73 56 Zainuddin salimi 71 rata-rata 75,21
Dari nilai pra siklus diatas dapat disimpulkan dalam tabel 4.4 berikut:
Prosentase
hasil
Jumlah
peserta didik Kategori Prosentase
Tingkat
ketuntasan
belajar (70)
… - 100 0 Sempurna 0% Tuntas
70 – 90 43 Baik 76,79% Tuntas
40 – 60 13 Cukup 23,21% Tidak Tuntas
10 – 30 0 Kurang 0% Tidak Tuntas
Jumlah 56 100%
50
Berdasarkan tabel 4.4 tersebut, dapat disimpulkan:
1. Secara individu:
a. Banyaknya siswa = 56
b. Siswa tidak tuntas belajar ada 13 siswa
c. Persentase siswa yang telah tuntas =43:56 x 100% = 76,79%
d. Siswa yang belum tuntas ada 13 siswa, persentase siswa yang
belum tuntas = 13:56 x 100% = 23,21 %.
2. Secara klasikal
a. Siswa belum tuntas belajar karena menurut standar ketuntasan belajar
secara klasikal harus mencapai 85%, sedangkan pencapaian hasil
belajar setelah siklus 1 baru mencapai 76,79%, sehingga untuk
mencapai ketuntasan klasikal masih kurang 8,21 %.
b. Rata-rata skor sebelum siklus = 72,21
c. Rata-rata skor setelah siklus 1` = 75,21
d. Gain skor (perolehan nilai) rata-rata = 3,00
Dari data tersebut diperoleh informasi bahwa terjadi peningkatan
pencapaian hasil belajar oleh siswa, tetapi belum mencapai tingkat
ketuntasan sebagaimana telah ditetapkan. Proses pembelajaran kemudian
dikaji ulang untuk menentukan sebab-sebab ketidaktuntasan, padahal
terjadi peningkatan hasil belajar siswa.
4. Refleksi
a. Perbaikan pembelajaran sudah tercapai karena diperoleh gain skor rata-
rata 3,00 dari sebelum perbaikan pembelajaran dan sesudah perbaikan
pembelajaran.
b. Namun, belum diperoleh ketuntasan pembelajaran, karena ada 13 siswa
yang belum tuntas secara individual, yaitu 23,21%.
c. Diperkirakan ketidaktuntasan disebabkan karena kurangnya latihan, dan
terlalu banyak waktu yang digunakan untuk membagi kelompok.
51
Untuk pembelajaran berikutnya, latihan akan diperbanyak menjadi 10
soal, dan waktu pembagian kelompok dikurangi menjadi 5 menit saja
C. Hasil Penelitian Siklus II
Siklus 2 dilaksanakan pada hari kamis, 22 Januari 2011, materi
yang diajarkan adalah macam-macam puasa. Siklus ini dibagi menjadi
beberapa tahap yaitu:
1. Perencanaan
Pada tahap perencanaan ini ada beberapa hal yang perlu
dipersiapkan oleh penulis, yaitu penulis membuat rencana pelaksanaan
pembelajran (terlampir), menyusun lembar kerja (terlampir), merancang
pembentukan kelompok, penulis menyiapkan lembar observasi (terlampir),
dokumentasi, lembar refleksi dan evaluasi.
2. Tindakan
a. Kegiatan awal
1) Salam pembuka, do’a awal pelajaran, absensi siswa
2) Apersepsi,
b. Kegiatan inti
1) Guru menjelaskan tentang materi yang akan disampaikan yaitu:
tentang pelaksanaan /mempraktekkan puasa dan macam-macam
puasa
2) Pembentukan kelompok
3) Siswa melakukan metode pembelajaran Card Sort.
c. Kegiatan penutup
1) Kesimpulan, Tanya jawab
2) Pembentukan sikap dan perilaku
3) Tes individu
52
3. Observasi
a). Situasi Kelas
Selama pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, dengan mengacu pada
RPP dibandingkan dengan hasil observasi, dicatat beberapa kejadian
penting, antara lain:
(1) Pada saat pembentukan kelompok, siswa segera melaksanakan
tugas. Dan sudah ada peningkatan disbanding pada siklus 1
(2) Selama pelaksanaan kegiatan belajar mengajar kegaduhan kelas
mulai berkurang, yaitu aktivitas siswa mulai tampak, kerjasama
kelompok mulai kompak, dan siswa mulai aktif.
Hasil observasi kelas menyatakan bahwa ada kelebihan dari tindakan
perbaikan ini antara lain:
1) Pada Siswa mulai Nampak kegiatan kerjasama dalam pembentukan
kelompok.
2) Semangat siswa untuk belajar dan ada kompetisi antar kelompok
sehingga memacu siswa lebih bersemangat.
3) Siswa mulai termotivasi untuk belajar,
4) Siswa secara aktif dan penuh kesungguhan mengerjakan tugas yang
diberikan guru,
5) Bila diberi kesempatan untuk mempresentasikan hasil diskusi atau
hasil pelaksanaan latihan siswa berlomba-lomba mengacungkan jari
terlebih dahulu,
6) Siswa mulai berani tampil di depan kelas,
7) Siswa mulai berani mengajukan usul, pertanyaan.
a) Hasil Belajar Siswa
Dalam penelitian ini diterapkan ketuntasan belajar secara individual,
dengan kriteria minimal 70. Sementara itu, secara klasikal dinyatakan
53
tuntas apabila siswa yang nilainya sudah tuntas mencapai 85% dari
jumlah keseluruhan siswa.
Data prestasi belajar siswa diperoleh dari nilai yang siswa pada siklus 1
dan siklus 2. Perbandingan nilai siklus 1 dan siklus 2 dari 2 siklus
perbaikan pembelajaran dapat dilihat pada Tabel 4.5 berikut ini.
Tabel 4.5 Perolehan hasil belajar siswa pada siklus 2
NO Nama Nilai 1 Afian Hidayat 762 Agus Suwadi 743 Ahad Abdul Jali 824 Aliya Rizqi 875 Ana Himatul Janah 846 Ani Fatru Rosidah 907 Ani Haryani 758 Anna Khoirunnisa 799 Arif Junaedi 84
10 Bagus Saiful Muslim 7511 Bahrul ulumuddin 9012 Dewi Masitoh 8413 Dwi Mutiara fani 9114 Dwi Pujiwati 7415 Eka Tristiani 7716 Hanik Nurul Arofah 7917 Herlina Damayani 8518 Khusnul Hidayah 9219 M. Yudha Al Ghozali 9420 M. Afif Fahroni 7921 M. Dzulfiqor 7722 M. Ilham Umri 7423 M. Julianto 7724 M. Miftahul Anam 7925 M. Najikhul Amali 9026 M. Purnomo 8427 M. Ridho Suprastyo 7928 M. Supahal 77
54
NO Nama Nilai 29 M. Supriyanto 8430 M. Tomi Fahrian 7431 M. Yunus 8732 Mahfudz yahya 9433 Mulyani indah 7734 Nawang wulan 9435 Nila maemunah 8436 Nilna Zuhratas sa’adah 7437 Nor Ahad baedowi 9338 Nor Chumaidah 7739 Nurul hidayah 7440 Nurul Ulya Fatmawati 8741 Puji Rahayu 9442 Retnowati 7443 Richa faricha khumairoh 8744 Rizqi laeli noor hidayah 8945 Siti Nor chayati 7746 Siti nor faizah 7447 Siti Rima Rahmawati 8148 Siti Zubaidah 7549 Sri handayani 7450 Suci muqodimatul janah 8451 Susilo ayu puspitasari 7752 Syukri fadholi 9053 Ulna himawati zulaikha 7554 Veronica dearitasari 7755 Wida hesti mulyaningtyas 7956 Zainuddin salimi 77
rata-rata 81.63
55
Tabel 4.6. Perolehan Nilai Tes pada siklus 2
Nilai Perolehan
nilai siswa Prosentase
Tingkat ketuntasan
belajar (70)
90 – 100 11 19,64% Terlampui
70 – 80 45 80,36 % Tuntas
50 – 60 0 0% Tidak Tuntas
30 – 40 0 0% Tidak Tuntas
10 – 20 0 0% Tidak Tuntas
Jumlah 56 100%
Berdasarkan tabel tersebut, dapat disimpulkan:
3. Secara individu:
a. Banyaknya siswa = 56
b. Siswa tidak tuntas belajar ada 0 siswa
c. Persentase siswa yang telah tuntas = 56:56 x 100% = 100%
4. Secara klasikal
a. Siswa sudah tuntas belajar karena menurut standar ketuntasan belajar
secara klasikal harus mencapai 85%, sedangkan pencapaian hasil
belajar setelah siklus 100 %.
b. Rata-rata skor pada siklus 1= 75,21
c. Rata-rata skor pada siklus 2 = 81,63
d. Gain skor (perolehan nilai) rata-rata = 6,42
Dari data tersebut diperoleh informasi bahwa terjadi peningkatan
pencapaian hasil belajar oleh siswa. Dan semua siswa telah mencapai
ketuntasan belajar dengan model pembelajaran Card Sort.
56
4. Refleksi
a. Perbaikan pembelajaran sudah tercapai karena diperoleh gain skor rata-
rata 6,42 dari sebelum perbaikan pembelajaran dan sesudah perbaikan
pembelajaran.
b. Pada siklus 2 semua siswa telah mencapai ketuntasan 100 %.
c. Untuk pembelajaran berikutnya, model Card Sort dapat dipergunakan
sebagai model pembelajaran pada mata pelajaran Fiqih.
D. Pembahasan
Dari hasil pelaksanaan siklus 1 dan siklus 2, yang telah dikemukakan
diatas, pada pelaksanaan tindakan dapat diketahui perubahan-perubahan baik dari
cara belajar siswa dan hasil belajarnya dengan diadakannya pembelajaran
menggunakan metode Card Sort dengan pembahasan sebagai berikut:
Interaksi siswa dalam kegiatan belajar mengajar dengan metode Card
Sort pada permulan siklus I:
1. Pada saat pembentukan kelompok siswa tidak segera melaksanakan tugas
tapi malah membuat kegaduhan, mondar-mandir, mengobrol, sehingga
menyita waktu 10 menit.
2. Selama pelaksanaan kegiatan belajar mengajar kegaduhan kelas mulai
berkurang, tetapi masih ada kekurangan, yaitu aktivitas siswa tidak merata,
kerjasama kelompok sebagaian ada yang belum kompak, masih ada siswa
yang pasif dan masa bodoh.
Keadaa tersebut menjadi bahan catatan dan diperbaiki melalui kegiatan
refleksi, sehingga diperlukan perncanaan pembelajaran agar pada siklus 2
menjadi lebih baik, dan hal ini bisa di lihat dari hasil siklus 2 dengan kondisi
sebagai berikut:
57
1. Pada saat pembentukan kelompok, siswa segera melaksanakan tugas. Dan
sudah ada peningkatan dibanding pada siklus 1
2. Selama pelaksanaan kegiatan belajar mengajar kegaduhan kelas mulai
berkurang, yaitu aktivitas siswa mula tampak, kerjasama kelompok mulai
kompak, dan siswa mulai aktif.
Sedangkan dari segi perolehan hasil belajar dapat kita perbandingkan
sebagai berikut:
Table 4.7 Perbadingan perolehan hasil belajar siswa
Nilai
Siklus 1 Siklus 2
Nilai siswa Prosentase Nilai siswa Prosentase
91– 100 0 11 19.64%
70 – 90 43 76.79% 45 80.36% 40 – 60 13 23.21% 0 0%
10 – 30 0 0% 0 0%
Jumlah 56 100% 56 100%
Dari tabel diatas membuktikan bahwa dengan beberapa tindakan yang
dilakukan oleh peneliti/guru terutama dalam membimbing siswa dan memotivasi
untuk aktif dalam proses pembelajaran fiqih, telah meningkatkan hasil belajar
siswa dan juga keaktifan siswa dalam pembelajaran di kelas VIIIC di MTs NU
Miftahut Tholibin Mejobo Kudus tahun pelajaran 2010/2011.
58
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian yang telah dibahas di bab sebelumnya maka tentang
penelitian tindakan kelas yang berjudul “Upaya Peningkatan Hasil Belajar Fiqih
Siswa MTs NU Miftahut Tholibin Mejobo Kudus Kelas VIIIC dengan Model
Card Sort Tahun Pelajaran 2010/2011. Dapat disimpulkan bahwa :
1. Yang dilakukan oleh guru dalam pelaksanaan model Card Sort pada mata
pelajaran Fiqih kelas VIIIC MTs NU Miftahut Tholibin Mejobo Kudus , yaitu
guru harus mempersiapkan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dengan
baik, guru harus lebih meningkatkan motivasi peserta didik, guru harus lebih
dapat kreatif dalam pembelajaran dengan mengunakan Card Sort.
2. Hasil belajar siswa sebelum dan sesudah penerapan model Card Sort
menunjukkan perbedaaan yang signifikan dan tingkat ketuntasan yang lebih
baik. Hal ini dapat dilihat dari tingkat ketuntasan belajar siswa maupun hasil
belajar yang dicapai oleh siswa. Pada siklus 1 dengan jumlah siswa 56 anak,
dan KKM (Kriteria ketuntasan minimal) 70 serta tingkat ketuntasan 85% secara
klasikal, terdapat 13 anak (23,21%) yang belum tuntas atau ketuntasan baru
mencapai 76% sehingga kurang 9%. Namun pada siklus 2 terjadi peningkatan
yaitu 100% siswa telah mencapai ketuntasan dengan kriteria siswa dengan nilai
70 – 90 sebanyak 45 anak (80%) dan nilai 90 -100 sebanyak 11 anak (20%) .
serta aspek kerjasama, dan keaktifan kelompok antar siswa mulai Nampak,
sehingga menambah semangat dan gairah dalam belajar. Hal ini menunjukkan
bahwa model Card Sort yang digunakan dalam pembelajaran Fiqih dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.
58
59
B. Saran-saran
Dari uraian tersebut diatas, penulis mencoba memberikan saran-saran
dengan maksud proses model pembelajaran fiqih dengan Card Sort yang
diterapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan meningkatkan prestasi
belajar:
1. Kepada Guru:
a. Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa, hendaknya penerapan metode
Card Sort dalam penyampaian materi harus dipersiapkan RPP,Bahan
mengajar.
b. Guru sebagai central figure, hendaknya dapat berperan sebagaimana
mestinya. Dan sadar akan tanggung jawabnya sebagai seorang pendidik.
2. Kepala Yayasan dan Pengurus Yasyasan.
a. Agar proses belajar mengajar menjadi lancar, maka hendaknya lebih
ditingkatkan sarana dan prasarana dalam hal alat peraga atau media
pembelajaran yang dapat membantu proses dan mempermudah siswa dalam
mempelajari materi pelajaran.
b. Begitu juga dalam hal perpustakaan, hendaknya buku-buku yang ada lebih
dilengkapi dengan menambah koleksi kepustakaan yang bersifat keagamaan,
dengan tujuan diharapkan anak dapat menambah pengetahuan agamanya,
serta lebih memfungssikan perpustakaan sebagai referensi belajar siswa.
3. Kepada Siswa
Siswa agar terus meningkatkan prestasi hasil belajar agar mendapatkan hasil
yang baik dalam proses pembelajaran yang dilakukan, dengan cara menambah
pengetahuan melalui bahan kepustakaan dan kegiatan kretatifitas dan aktif
dalam mengikuti proses belajar mengajar.
60
4. Kepada Orang Tua
Orang tua harus mendukung program belajar yang telah diprogramkan oleh
sekolah dengan cara ikut aktif melalui komite sekolah, dan juga memantau
perkembangan hasil prestasi yang dicapai oleh anak, sehingga terwujud
komunikasi aktif antara pihak orang tua, komite dan pihak sekolah.
C. Penutup
Rasa syukur alhamdulillah penulis haturkan kehadirat Allah SWT
atas terselesaikannya penelitian ini. Dengan menyadari akan kekurangan dan
kekhilafan yang ada pada diri penulis, tidak menutup kemungkinan adanya
perbaikan-perbaikan dalam penelitian tindakan kelas ini. Oleh karena itu, penulis
mengharap kritik dan saran demi lebih sempurnanya PTK ini.
Akhirnya penulis menyampaikan terima kasih yang tak terhingga
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan Penelitian Tindakan
Kelas ini, dengan harapan semoga Allah SWT menerima sebagai amal kebaikan
dan memberi pahala di dunia dan akhirat.
Dengan iringan do’a dan harapan semoga penelitian tindakan kelas
ini dapat membawa manfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca pada
umumnya.
61
DAFTAR PUSTAKA
Aqib, Zainal, Penelitian Tindakan Kelas, Bandung: Yrama Widya, 2006. Arikunto, Suharsimi, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara, 2008. _____ , Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Edisi Revisi, Jakarta: Rineka
Cipta, 2004. Ismail, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, Semarang: RaSAIL
Media Group, 2008. Khaerudin,dkk, KTSP dan Implementasinya di Madrasah, Jogjakarta: Pilar Media,
2007. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008. Siberman, Mel, Active Learning 101 Strategi Pembelajran Aktif, Pustaka Insan
Madani, Yogyakarta, 2007. Pribadi, Benny, Model Desain Sistemn Pembelajaran, Jakarta: Dian Rakyat, 2009. Purwanto, Ngalim, Evaluasi Hasil Belajar,Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2010. Purwanto, Ngalim, Psikologi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007. Syukur, Fatah, Teknologi Pendidikan, , Semarang: RaSAIL Media Group, 2005. Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, Bandung: Alfabeta, 2004. Syamsul Ma’arif, Pesantren vs Kapitalisme Sekolah, Semarang: Need’s Press, 2008. Tilaar, Manajemen Pendidikan Nasional, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008. Trianto, Model Pembelajran Terpadu dalam Teori dan Praktek, Prestasi Pustaka,
Jakarta: 2007. Uno, Hamzah, Orientasi Baru Salam Psikologi Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara,
2008.
62
Hamruni, Strategi dan Model-model Pembelajaran Aktif Menyenangkan, Fak. Tarbiyah UIN Sunan kalijaga,Jogjakarta; 2009.
Dirjen Binbagais, Standar Penilaian di Kelas, Jakarta: Depag RI, 2003.
ANGKET PENELITIAN UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH SISWA
MTS NU MIFTAHUT THOLIBIN MEJOBO KUDUS KELAS VIII C DENGAN MODEL CARD SORT
TAHUN PELAJARAN 2010/2011
Nama : .............................................
No. Absen : .............................................
Hari/ Tanggal Penelitian : .............................................
Siklus : 2 (Kedua)
ULANGAN PADA WAKTU SETELAH PELAJARAN Pilihlah dan beri tanda silang ( X ) huruf a, b, c, dan d pada jawaban yang benar! 1. Puasa yang diwajibkan adalah .....
a.hari tarwiyah c.6 hari bulan syawal b.kafarat d.hari rajab
2. Firman Allah yang menerangkan wajib puasa bulan ramadhan adalah ... a.surat al baqoraoh ayat 183 c.surat maryam ayat 93 b.surat Al-‘Araf ayat 100 d.surat Hud ayat 183
3. Puasa bulan Ramadhan disyariatkan pada tahun .... a.3 hijrah b.2 hijroh c.4 hijroh d.1 hijroh
4. Potongan dari hadits واحتسابا mempunyai arti...... a.karena teman c.karena Allah SWT b.karena orang tua d.karena Nabi Muhammad S.A.W
5. Orang yang tidak wajib mengqodlo’ tetapi wajib membayar fidiyah adalah.... a.orang musyafir c.orang gila b.orang lanjut usia tak mampu d.orang menyusui
6. Orang yang tidak wajib meng-qodlo’ dan tidak wajib membayar fidiyah adalah .... a.orang musafir c.orang yang sedang haid b.orang yang menyusui d.orang gila
7. Potongan hadits yang bergaris dibawah ini mempunyai arti ..... و عن الحبلى والمر ضع الصومa.Orang – orang menyusui c.orang – orang musyafir b.Orang – orang hamil d.orang – orang sakit
8. Makna yang terkandung dalam hadits صو موا تصحو adalah .... a.Puasa dapat memelihara kesehatan c.puasa dapat memelihara keluarga b.Puasa dapat memberi kekayaan d.puasa dapat memberi kenikmatan
9. Surga Royyan disediakan untuk ....
a.Orang yang menunaikan zakat c.orang yang berpuasa b.Orang yang telah menunaikan haji d.orang yang menyantuni anak yatim
10. Hukum puasa kafarat adalah.... a.Sunah b.jaiz c.wajib d.makruh
11. Orang yang wajib membayar kafarat kerena tidakmampu smua, maka wajib puasa ...
a.3 bulan b.3 minggu c.3 hari d.3 tahu 12. Denda/kafarat nadzar memberi makan orang miskin sebanyak ....
a.60 orang b.6 orang c.10 orang d.20 orang 13. Termasuk himah puasa adalah ....
a.Membina kejujuran dan disiplin c.Menjadikan terhormat b.Menjadikan kaya d.Menjadikan pandai
14. Orang hamil tidak puasa khawatir kepada anaknya,ia wajib .... a.Meng-qodlo saja b.Meng-qodlo dan membayar fidiyah c.Membayar fidiyah saja d.Tidakmeng-qodlo dan tidak membayar fidiyah
..... potongan ayat tersebut mempuanyai arti ...... غفر له ما تقد م من ذنبه ..... .15a.Dimaafkan kelurganya c.Diampuni orang tuanya b.Diampuni dosa-dosa yang lalu d.Diampuni guru-girunya
ANGKET PENELITIAN UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH SISWA
MTS NU MIFTAHUT THOLIBIN MEJOBO KUDUS KELAS VIII C DENGAN MODEL CARD SORT
TAHUN PELAJARAN 2010/2011
Nama : .............................................
No. Absen : .............................................
Hari/ Tanggal Penelitian : .............................................
Siklus : 1 ( Pertama)
ULANGAN PADA WAKTU SETELAH PELAJARAN Pilihlah dan beri tanda silang ( X ) huruf a,b,c, dan d pada jawaban yang benar ! 1. Melaksanakan puasa Ramadhan hukumnya ....
a. Wajib kifayah c. Sunah b. Fardlu a’in d. Sunah muakkad
2. Puasa menurut arti bahasa ialah .... a. Menahan lapar c. menunda b. Menahan d. Menghentikan
3. Menurut Al-Qur’an, tujuan puasa adalah .... a. Agar menjadi kuat c. Agar menjadi orang bertaqwa b. Agar menjadi sehat d. Agar menjadi kurus
4. Waktu puasa mulai dari .... a. Pukul 06.00 pagi c. terbitnya fajar shadiq b. Terbitnya matahari d. Jam 05.00 pagi
5. Yang tidak termasuk syarat wajib puasa .... a. Islam c. anak-anak b. Baligh d. Mukallaf
6. Mengakhirkan makan sahur hukumnya .... a. Haram c. wajib b. Makruh d. Sunah
7. Ketika berbuka disunnahkan .... a. Berwudlu dahulu c. berdo’a dahulu b. Mandi dahulu d. Menghadap kiblat
8. Berikut ini adalah syarat sah puasa kecuali, .... a. Islam c. suci dari haid b. Mumayyiz d. Makan sahur
9. Yang termasuk rukun puasa ialah .... a. Berdo’a ketika berbuka c. menyegerakan berbuka
b. Makan sahur d. Meninggalkan hal yang membatalkan puasa 10. Berikut ini adalah puasa fardlu, kecuali ....
a. Puasa Ramadhan c. puasa Nadzar b. Puasa Arafah d. Puasa Kafarat
11. Niat puasa menjadi sah apabila dilakukan pada waktu .... a. Siang hari sebelum ‘Ashar c. sore hari sebelum berbuka b. Pagi hari sebelum dluhur d. Malam hari sebelum terbit fajar
12. Orang yang boleh tidak puasa hanya wajib fidyah saja .... a. Wanita hamil c. dalam perjalanan b. Wanita menyusui d. Orang yang lemah
13. Tamyiz termasuk syarat sah .... a. Salat c. Puasa b. Islam d. Haji
14. Mencicipi makanan walaupun tidak ditelan hukumnya .... a. Makruh c. Sunnah b. Wajid d. Haram
15. Hari yang termasuk haram melakukan puasa .... a. Hari raya Idul Fitri c. Hari Senin b. Hari Senin-Kamis d. Hari Maulid Nabi
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus 1
Nama Madrasah : MTs NU Miftahut Tholibin Mata pelajaran : Fiqih Kelas/ Semester : VIII/ 1 Pertemuan ke : 1 Alokasi waktu : 2 x 40 Menit Standar Kopetensi : Melaksanakan Tata Cara Puasa Kopetensi Dasar : Menjelaskan Ketentuan – ketentuan Puasa
I.Indikator - Menjelaskan pengertian puasa - Memahami hukum puasa - Menjelaskan syarat dan rukun puasa - Memahami hal-hal yang membatalkan puasa serta dalilnya - Memahami hal yang disunahkan puasa dan hal yang dimakruhkan dalam
melaksanakan puasa II.Tujuan Pembelajaran
- Siswa dapat menjelaskan pengertian puasa - Siswa dapat memahami hukum puasa - Siswa dapat memahami hal yang membatalkan puasa serta dalilnya - Siswa dapat memahami sunahya dalam makruhnya puasa
III.Materi Pembelajaran - Ketentuan puasa
IV.Metode Pembelajaran - Card Sort - Tanya Jawab - Diskusi
V.Langkah-langkah Pembelajaran a. Kegiatan awal
- Apersepsi - Guru mengenalkan materi yang sesuai dengan KD - Guru membacakan dalil naqli yang sesuai dengan materi baik dari Al-
Qur’an atau dari hadist Nabi b. Kegiatan inti
1) Guru membagikan kartu yang diberikan materi pelajaran, tentang ketentuan puasa
2) Guru mempersilahkan siswa mencari kelompok sesuai dengan kolom yang telah ditentukan, sesuai kartu yang dibawa siswa
3) Siswa mencari teman/ kelompok yang sesuai kemudian didiskusikan diurutkan dan ditempelkan didepan sesuai urutannya.
4) Siswa yang sudah sesuai dengan kartu yang dipegangnya lalu membagi kelompoknya maju satu persatu menempelkan pada papan tulis yang tersedia.
1. Elaborasi 1) Guru mempersilahkan siswa untuk menjelaskan urutan kartu, yang
ditempelkan oleh masing-masing kelompok. 2) Guru yang mengapresiasikan pendapat siswa dan mengklarifikasi
2. Konferensi 1) Guru menyimpulkan materi yang baru dipelajari 2) Siswa mencatat kalimat yang belum di pahami 3) Siswa diberi kesempatan bertanya tentang materi pembahasan yang
belum dimengerti c. Kegiatan akhir
1) Untuk mengetahui kemampuan daya serap siswa, guru menyampaikan beberapa pertanyaan sekitar materi pembelajaran yang telah dibahas
2) Guru menyampaikan pesan terhadap siswa agar gemar membaca dan menulis, agar minggu depan bisa menjawab apa yang telah ditanyakan
VI.Sumber pembelajaran 1) Buku penerapan Fiqih 2 untuk kelas VIII Madrasah Tsanawiyah
terbitan PT. Tiga Serangkai Solo 2) Buku Pelajaran Fiqih Kelas VIII MTs Terbitan Aneka Ilmu Semarang 3) LKS PAI Madrasah Tsanawiyah 4) LKS LP Ma’arif NU Cabang Kudus 5) Buku Pendukung yang relevan
VII.Penilaian 1) Teknik Tes Perbuatan 2) Bentuk Instrumen Penugasan 3) Instrumen Terlampir
Kudus, 21 Januari 2011 Mengertahui, Guru mata Pelajaran Kepala MTs Miftahut Tholibin
Drs. H Muchroni,.M.A Khumaidi NIP : 1954 041019790301003
Pencana Pelaksanaan Pembelajaran ( R P P )
Siklus 2 Nama Madrasah : MTs.Miftahut Tholibin Mata pelajaran : Fiqih Kelas/Semester : VIII/ I Pertemuan ke : II Alokasi Waktu : 2 x 40 menit Standar Kopetensi : Melaksanakan tata cara puasa Kompetensi Dasar : Menjelaskan macam – macam puasa
I.Indikataor : - Menjelaskan pengertian puasa Ramadhan,puasa Nandzar, puasa Kafarat - Menjelaskan perbedaan puasa Ramadhan, Nandzar, Kafarat - Menjelaskan hal – hal yang wajib pauasa bulan Rondlon - Menjelaskan amalan- amalan sunah bulan Ramadhan - Menjelaskan hal yang membolehkan tidak puasa - Menjelaskan hikmah puasa bulan Rondlon - Menjelaskan puasa Nandzar dan Kafarat
II.Tujuan Pembelajaran : - Siswa dapat menjelaskan pengertian puasa Rondlon, puasa Nandzar, puasa
Kafarat - Siswa dapat menjelaskan perbedaan puasa Ramadhan, puasa Nandzar, puasa
Kafarat - Siswa dapat menjelaskan hal yang mewajibkan puasa Ramadhan - Siswa dapat menjelaskan amalan- amalan sunah bulan Ramadhan - Siswa dapat menjelaskan hal yang membolehkan tidak puasa - Siswa dapat menjelaskan hikmah puasa bulan Ramadhan
III.Materi Pembelajaran : - Macam-macam puasa
IV.Metode Pembelajaran: - Card Sort - Tanya jawab - Diskusi
V.Langkah – langkah Pembelajaran No Kegiatan Uraian Materi Alokasi
Waktu 1 Awal Apersepsi
Tanya jawab Guru menyampaikan materi yang sesuai dengan KD
05 menit
a.Eksplorasi; 1).guru membagikan kartu yang berisikan materi pelajaran, tentang macam – macam pauasa 2).Mempersilahkan untuk mencari rekan – rekan yang membawa kartu sesuai dengan kolom yang isinya pada kartu yang dibagikan siswa 3).Setelah mendapat rekan /kelompaok yang sesuai, kemudian didiskusikan, diurttkan pada kolom yang ditempelkan pada papan tulis secara bergilir sesuarutan nomor/kartu yang dipegangnya b.Elaborasi; 1).guru mempersilahkan siswa untuk menjelaskan urutan kartu yang ditempelkan oleh masing – masing kelompok 2).guru mengapresiasi pendapat siswa dan mengaplisifikasi c.Konfermasi; 1).Guru menyimpulkan materi yang baru dipelajari dan 2).Siswa diberi kesempatan bertanya tentang materi yang baru dibahas
65 menit
3 Akhir a.Untukmengetahui kemampuan daya serap siswa, guru menyampaikan beberapa pertanyaan sekitar materi yang baru dibahas b.Guru menyampaikan pesan dan kesan agar siswa belajar lagi dirumah untuk persiapan materi minggu depan
10 menit
VI.Sumber Pembelajaran : 1. Buku penerapan Fiqih 2 untuk kelas VIII Madrasah Tsanawiyah terbitan
PT. Tiga Serangkai Solo 2. Buku Pelajaran Fiqih kelas VIII terbitan Aneka Ilmu Semarang 3. LKS PAI Madrsah Tsanawiyah, dan LKS LP.Ma’arif NU Cabang Kudus 4. Buku Pelajaran Fiqih yang relevan
VII.Penilaian : a. Teknik Tes Perbuatan b. Bentuk Instrumen penugasan c. Instrumen terlampir
Kudus, 28 Januari 2011
Mengetahui Kepala MTs. NU Miftahut Tholibin Guru Mata Pelajaran Fiqih
Drs. H. Muchroni MA. Khumaidi NIP:1954041019790301003
PASANGKANLAH KARTU/LEMBAR JAWABAN SESUAI DENGAN KOLOM
PADA TABEL ! Pada Siklus II
Hasil siswa yang dicapai seperti ini A.Macamnya Puasa dilihat dari hukumnya di golomgkan
menjadi empat yaitu: No Uraian Ket
01 02 03 04 B. Puasa Fardlu ada tiga macam antalain :
05
05 07 C. Ada beberapa hal yang mewajibkan Puasa Bulan
Ramadhan dilaksanakan antara lain : 08
09 10 11 12
13 14 15 16
17
18
E. Suatu hal yang membolehkan tidak puasa yang diterangkan dalam dalil Naqli di Qur’an maupun di hadits Nadi antara lain :
19
20
21
22
G. Selain amalan–amalan pada bulan Ramadhan, juga melaksanakan sunah dan wajibnya puasa dan ada Hikmahnya antaranya :
23
24
25
26
27
28
29
H.Selain Puasa Ramadhan juga Puasa Nandzar dan Puasa Kafarat,puasa tersebut hukkumnya bagaimana ?
30 Puasa Ramadhan 31 Puasa Nadzar 32 Puasa Kafarat I.Jika kedua puasa Nandzar dan Kafarat dilanggar harus
membayar kifarat ( denda ):
33
34 35 36
Keterangan : Berupa kartu di jodohkan pada kolom A,B,C,D,E,F,G,H.I Bila betul diberi tanda centang (√ ) Bila pemasangan salah diberi tanda silang ( x )
Kartu untuk pemasangan dalam jawaban
Puasa wajib Puasa Sunah Puasa Makruh Puasa Haram Puasa wajib Bulan Ramadhan Puasa Nandzar Puasa Kafarat
Tetap tanggal 1 Romandkon Dengan sempurnanya Bulan Sya’ban ( 30 hari ) Melihat tanggal bulan Romandlo ( Rukyatul hilal ) Sebab berita dari orang yang adil Dengan hisab ( bahwa bulan Romandkon telah tiba )
Melaksanakan salat tarwih dan witir Memparbanyak membaca Al-Qur’an atau radaeus Banyak ber’itikaf di Masjid Memperbanyak amalan bersedekah Memperbanyak beribadah dan berdo’a serta dzikir Menjaga kesucian bulan Ramadhan
Orang sakit Orang Musyafir Orang tua yang sangat lemah atau usia lanjut Wanita yang sedang hamilatau menyusui
Membentuk manusia yag bertaqwa Disediakan surga Royyan orang-orang yang berpuasa
Sebagai ungkapan syukur kepada Allah SWT Membina kejujuran dan kedisiplinan Mendidik belaskasih terhadap sesama manusia Dapat memelihara kesehatan Dapat mengendalikan hawa nafsu Fardlu Wajib dilakukan Wajib dilakukan
Memberimakan 10 0rang miskin Memberi pakaian 10 orang miskin Memerdekakan seoang hamba sahaya Jika ke tiganya tidak bisa melaksanakan puas 3 hari berturut-turut
PASANGKANLAH KARTU/LEMBAR JAWABAN SESUAI DENGAN KOLOM
PADA TABEL ! Pada Siklus I
Ternyata hasil siswa bentuknya ini Nomor Uraian Ket Kelompok A Pasangkan secaea urut kartumu / jawabanmu Syarat wajibnya puasa
01 02 03 04 05 06
Kelompok B Bagi kaum muslim bila melakukan puasa agar syah puasanya dengan syarat antaralain:
07 08 09 10 Kelompok C.
Kita semua bila melaksanakan puasa harus memenuhi rukunnya puasa antara lain:
11 12 Kelompok D. Kaum muslimin bila menjelankan puasa juga melaksanakan sunah-sunah yang terdapat pada puasa seperti : 13 14 15 16 17 18 19 20 Kelompok E Berpuasa juga menjaga hal-hal yang makruh ketika melaksanakan puasa, seperti : 21 22 23
24 25 26 27 28 29
Keterengan : Berupa kart/lembaran berkelompok A,B,C,D dan E direrikan siswa lalu dijodohkan. Dalam pemesangan betul ( √ ) Bila pemasangannya salah ( X )
Kartu /Jawaban yang termasku kelompok A Beragama islam Mampu berpuasa Sudah berusia balig Sehat Berakal sehat Istiqomah (muqim )tidak dalam perjalanan jauh Kartu jawabannya antaranya: Islam Suci dari haid dan nifas Berakal sehat Pada waktu yag diperbolehkan berpuasa Jawaban kelompok C Niat pada malam harinya Menahan diri dari sesuatu yang membatalkan puasa mulai terbitnya fajar sampai terbenamnya matahari Kartu kelompok D yang dipasangkan secara urut antara lain : Makan sahur setelah tengah malam Mengakhiri makan sahur Berbukapuasa, setelah magrib Memberi makanan untuk berbuka puasa pada orang lain Memperbanyak membaca Al-Quur’an dan Hadits Memperbanyak shodaqoh Berdo’a setelah berbuka puasa Memperbanyak dzikir pada Allah Berkumur yang berlebihan Bersikat gigi setelah tergelingsirnya matahari ( Lingsire sengenge )
Mencicipi makanan walaupun tidak ditelan Memakai harum-haruman Berbekam atau suntik Meremdam di air Berkata kotor Sengaja melambatkan berbuka pauasa Menciun atau menempelkan kulit dengan keyaqinan tidak bersentuhan
i
DAFTAR RIWAYAT PENDIDIKAN
Nama : K H U M A I D I
NIM : 073111185
Jurusan : Tarbiyah
Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Tempat/Tgl. Lahir : Kudus, 08 Februari 1959
Alamat : Bulung Kulon RT 05 RW VI Jekulo
Kudus
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Pendidikan Formal :
1. SD 01 Bulung Kulon Lulus di Kudus Tahun 1972
2. MI Miftahul Huda Lulus di Kudus Tahun 1975
3. MTs Nurul Ulum Lulus di Kudus Tahun 1980
4. MA Hasyim Asyari 01 Lulus di Kudus Tahun 1983
5. Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang Angkatan 2007
Demikianlah daftar riwayat pendidikan peneliti ini kami buat dengan
sebenar-benarnya dan apabila di kemudian hari ada kekurangan akan diadakan
pembentulan sebagaimana mestinya.
Kudus, 11 Maret 2011.
Peneliti
KHUMAIDI NIM. 073 111 185