untuk memenuhi sebagian dan syarat-syaratguna memperoleh
TRANSCRIPT
KECEMASAN IBU TERHADAP KONDISI
PERKEMBANGAN ANAK
BERDASARKAN MATURITAS KELAHIRAN
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Islam Indonesia
Untuk Memenuhi Sebagian Dan Syarat-syarat Guna Memperoleh
Derajat Sarjana S1 Psikologi
Disusun Oleh :
Ismawati Sitorus
00320136
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2005
HALAMAN PENGESAHAN
Dipertaliankan di depan Dewan Penguji Skripsi
Fakultas Psikologi Islam Indonesia
Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-syarat
Guna Memperoleh Derajat Sarjana S1 Psikologi
Pada Tanggal
.14 Jims 2005
Dewan Penguji
1. RA. Retno Kumolohadi, S.Psi., M.Si
2. Irwan Nuryana K, S.Psi., M.Si
3. Rr. Indahria Sulistyarini, S.Psi., Psi
ii
Mengesahkan,
Fakultas Psikologi
Universitas Islam Indonesia
''£hk-/C
HALAMAN PERNYATAAN
Bersama ini saya menyatakan bahwa selama melakukan penelitian dan dalam
membuat laporan penelitian, tidak melanggar etika akademik seperti penjiplakan,
pemalsuan data, dan manipulasi data. Apabila dikemudian hari saya terbukti
melanggar etika akademik, maka saya sanggup menerima konsekwensi berupa
pencabutan gelarkeserjanaan yang telah saya peroleh.
v.
Karya ini kupersembalykan untuk
Ayaty XJmik ban orang-orang kusayangi,
Terima basil? atas semua Boa,i
Semangat, Vengorbanan
ban Kasib sayang yang telah biberikan
IV
MOTTO
4i*ij i&s-j uvx i£^v, &x ill ii^. l'lU-i aJiuu* jlUvi lJU'9 9
"Dan telah Kami perintahkan kepada manusia (untuk berbakti) kepada ibu bapaknya
dengan baik. Ibunya telah mengandungnya dengan susah payah. dan melahirkannya
dengan susah payah pula. Dia mengandungnya dan raenyapihnya selama tiga puluh
bulan..."(Al-Ahqaaf: 15).
(y. '-rj^) &yj* 'P& £S bl
"Apabila iaditimpa kesusahan ia berkeluh kesah." (Al-MCi CIC41 1 j . i. \J J
Alhamdulillahi Rabbiialamm. Pu11. s^'iikur kehadirat Allah SWT atas semua
rahmat, karunia dan pertolongan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini. Keberhasilan dalam menyelesaikan skripsi ini semata-mata adalah rahmat yang
Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari dukungan banyak pihak yang telah
iiiCIIIUwI iivaii ucuxLuau u^/i ujja uuiungcui, aicuicui, vian uaia yang uipviiuivaii uiuiai \j.ai i
persiapan, tempat dan pelaksanaan penelitian sehingga tersusunnya skripsi ini. Untuk
itu penulis mengucapkan terima kasih kepada
1. Ibu Sukarti, Dr., selaku Dekan Fakultas Psokoiogi Universitas Islam Indonesia.
2. Ibu Retno Kumolohadi, M.Si.Psikolog selaku Dosen Pembimbing yang telah
meluangkan waktu untuk membimbing, memberikan dukungan dan mendampingi
penulis dalam penyelesaian skripsi.
3. Ibu Mira Aliza Rachmawati, S. Psi., selaku Dosen Pembimbing Akademik yang
telah membimbing penulis dalam menyelesaikan kuliah dengan baik.
4. Seluruh Dosen Fakultas Psikologi Universitas Islam Indonesia yang telah
mendidik, membimbing, serta memberikan banyak ilmu pengetahuan, dan
wawasan.
5. Staf Tata Usaha dan Pengajaran Fakultas Psikologi Universitas Islam Indonesia
yang telah memberikan kelancaran administrasi selama peneliti menuntut ilmu.
6. Staf Laboratorium Fakultas Psikologi UII, mbak Rumi dan bu Miftah. Terima
kasih atas bantuannya.
7. Direktur RS. Dr. Sardjito Sardjito Yogyakarta yang telah memberikan ijin kepada
peneliti untuk melakukan penelitian.
8. Ka. Instansi Perinatal dan Maternal Prof. Dr. Achmad Surjono yang telah
memberikan ijin kepada peneliti untuk melakukan penelitian.
9. Ibu Darti, selaku pembimbing yang telah membantu peneliti dalam pengambilan
data selama di RS. Dr. Sardjito Yogyakarta.
10. Seluruh Subjek serta pihak keluarga di Instansi Perinatal RS. Dr. Sardjito yangbersedia membantu dalam pengambilan data
11. Semua Staff tata usaha Diklit di RS. Dr. Sardjito yang telah membantu prosespenelitian
12. Direktur RS. PKU Muhammadiyah Yogyakarta yang telah memberikan ijin
kepada peneliti untuk melakukan penelitian
13. Ibu Siti Istiyati dan bu Sulis selaku pembimbing yang telah memberikan bantuan
informasi dan keterangan sehingga memudahkan peneliti selama pengambilan
data di RS. PKU Muhammadiyah Yogyakarta.
14. Seluruh perawat di bangsal Sakinah dan di Ruangan Bayi Prematur yang telah
memberikan keterangan dan informasi selama pengambilan data.
15. Seluruh Subjek serta pihak keluarga di bangsal Sakinah, di luar Ruangan Bayi
Prematur dan di Ruangan Ibu Menyusui yang bersedia membantu dalam
pengambilan data di RS. PKU Muhammadiyah Yogyakarta.
VI1
16. Semua staff tata usaha diklat di RS. PKU Muhammdryah Yogyakarta yang telah
membantu proses penelitian.
17. Ayah dan Umik tercinta, yang selalu memberikan doa, semangat serta cinta
hingga selesainya tugas akhir ini, terima kasih...
18. Abangku Erwm dan Reka yang selalu memberi bantuan dan masukan selama
proses pengerjaan skripsi ini
19. Kakakku Am, bang Ijal dan kakak iparku Rika, terima kasih telah memberikan
dorongan dan selalu mengirimi doa untukku.
20. Harry Sofyan, teman terdekat di hati. Terima kasih telah memberikan kasih
sayang, dukungan, nasehat dan bantuan selama pengerjaan skripsi ini.
21Teman-temanku Mitha, Arhye, Uci, Lulus dan Opie, terima kasih untuk
kebersamaannya.
22. Nur Aisyah yang selalu memberi bantuan dan dukungan selama pengerjaan
skripsi ini.
23. Mbak Murni, Mbak Endang dan seluruh keluarga yang telah memberikan nasehat
dan dukungan selama pengerjaan skripsi ini.
24. Teman-teman KKN Angk 27 KP, Ivana, Astri, Encus, Agil, Andri dan yang
lamnya, terima kasih telah memberikan kenangan indah walau hanya sebentar
namun tidak akan terlupakan.
25. Mas Rizal Nuryaman, yang selalu memberikan dukungan dan semangat selama
pengerjaan skripsi ini
26. Semua teman kelas C, yang selalu kompak atas kerjasamanya
vin
27. Serta seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan namanya satu-persatu yang selalu
memberikan perhatian, dukungan, doa dan semangat serta bantuannya dalam
menyelesaikan skripsi ini.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang memerlukan. Kepada seluruh
pihak yang telah membantu, semoga Allah selalu memberikan rahmat serta hidayah-
Nya atas semua kebaikan-kebaikan telah dilakukan. Amin
Jogjakarta, 7 Juni 2005
Penulis
IX
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PENGESAHAN ii
HALAMAN PERNYATAAN lii
HALAMAN PERSEMBAHAN iv
HALAMAN MOTTO v
PRAKATA vi
DAFTAR ISI x
DAFTAR TABEL xiii
DAFTAR LAMPIRAN xiv
INTISARI xv
BAB I. PENGANTAR 1
A. Latar belakang Masalah 1
B. Tujuan Penelitian 6
C. Manfaat Penelitian 7
D. Keaslian Penelitian 7
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 10
A. Kecemasan Terhadap Kondisi Perkembangan Anak 10
1. Pengertian Kecemasan 10
2. Gejala-gejala Kecemasan 13
3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kecemasan 14
4. Aspek-aspek Kecemasan 16
5. Perkembangan Anak 16
6. Kecemasan Terhadap Kondisi Perkembangan Anak 20
B. Maturitas Kelaluran 23
1. Bayi Matur 23
2. Bayi Prematur 24
3. Faktor-faktor Penyebab Mudali Sulitnya Proses Melahirkan 25
C. Kecemasan Terhadap Kondisi Perkembangan Anak Antara Ibu Yang
Melahirkan Bayi Prematur Dengan Ibu Yang Melahirkan Bayi Matur... 26
D. Hipotesis Penelitian 29
BAB III. METODE PENELITIAN 30
A. Identifikasi Penelitian 30
B. Definisi Operasional Penelitian 30
1. Kecemasan Terhadap kondisi Perkembangan Anak 30
2. Maturitas Kelahiran 30
C. Subjek Penelitian 31
D. Metode pengambilan Data 31
E. Validitas dan Reliabilitas 33
F. Metode Analisis Data 34
BAB IV. PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN 35
A. Orientasi Kancah dan Persiapan 35
1. Orientasi Kancah 35
XI
2. Persiapan Penelitian 38
a. Persiapan Administrasi 38
b. Persiapan Alat Ukur 39
B. Laporan Pelaksanaan Penelitian 41
C. Hasil Penelitian 43
1. Deskripsi Subjek 43
2. Deskripsi Data Penelitian 44
3. Uji Asumsi .(
4 Uji Hipotesis .. An47
D. Pembahasan 47
BAB V. PENUTUP 52
A. Kesimpulan .-
B. Saran ......
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN56
xii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 1. Sebaran Butir Skala Kecemasan Terhadap Kondisi Perkembangan
Anak 32
Tabel 2. Informasi Jadwal Pemberian ASI di Instansi Perinatal
RS. Dr. Sardjito 37
Tabel 3. Distribusi Uji Coba Terpakai Aitem Skala Kecemasan Terhadap
Kondisi Perkembangan Anak 41
Tabel 4. Deskripsi Subjek Penelitian Berdasarkan Maturitas Kelahiran,
Umur dan Bayi yang Ke- 44
Tabel 5. Deskripsi Data Penelitian 45
Tabel 6. Kriteria Kategorisasi Skala Kecemasan Terhadap Kondisi
Perkembanean Anak
Xlll
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Angket Skala Kecemasan Terhadap Kondisi Perkembangan
Anak 56
Lampiran 2. Uji Validitas dan Reliabilitas 57
Lampiran 3. Data Penelitian 62
Lampiran 4. Distribusi Skor Total Subjek Penelitian 70
Lampiran 5. Tabel Frekuensi Kecemasan Terhadap Kondisi Perkembangan
Anak 72
Lampiran 6. Deskritif Statistik Kecemasan Terhadap Kondisi Perkembangan
Anak 74
Lampiran 7. Uji Normalitas 74
Lampiran 8. Uji Homogenitas 75
Lampiran 9. Hasil Uji Hipotesis 76
Lampiran 10. Grafik Distribusi Normal Kecemasan Terhadap Kondisi
Perkembangan Anak 81
Lampiran 11. Kode Etik Penelitian 82
Lampiran 12. Surat Ijin Penelitian 83
Lampiran 13. Surat Bebas Penelitian dari RS. PKU Muhammadiyah 84
Lampiran 14. Surat Bebas Penelitian dari RS. Dr. Sardjito 85
xiv
Kecemasan terhadap kondisi perkembangan anak berdasarkan maturitas kelahirkan
Ismawati Sitorus
Retno Kumolohadi
INT1SARI
Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah ada perbedaan kecemasanterhadap kondisi perkembangan anak antara ibu yang melahirkan bayi prematurdengan ibu yang melahirkan bayi matur. Ada perbedaan kecemasan terhadap kondisiperkembangan anak antara ibu yang melahirkan bayi prematur dengan ibu yangmelahirkan bayi matur. Ibu yang melahirkan bayi prematur kecemasan terhadapkondisi perkembangan anaknya lebih tinggi dari pada ibu yang melahirkan bayimatur. Responden dalam penelitian ini adalah ibu yang melahirkan prematur di RSUPKU Muhammadiyah Yogyakarta yang berada di bangsal Sakinah, di luar RuanganBayi Prematur, Ruangan Ibu Menyusui dan di RSU Sardjito yang berada di InstansiPerinatal, ruangan Ibu Menyusui Bersama dan ibu yang melahirkan normal yangbertempat tinggal di daerah Yogyakarta yang berusia 18-41 tahun.
Metode pengambilan data yang digunakan adalah metode random. Adapaunskala yang digunakan adalah skala kecemasan terhadap kondisi perkembangan anakyang berjumlah 25 aitem, yang mengacu pada aspek yang dikemukakan oleh Hurlock(1990). Reliabilitas skala kecemasan terhadap kondisiperkembangananak : 0.8851
Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik uji Tdengan fasilitas program SPSS 10.00 untuk menguji apakah ada perbedaankecemasan terhadap kondisi perkembangan anak anatara ibu yang melahirkan bayiprematur dengan ibu yang melahirkan bayi matur. Hasil analisis menunjukkan nilai t= -1. 599 dengan taraf signifikansi 0.115 (p > 0.05) yang artinya tidak ada perbedaankecemasan terhadap kondisi perkembangan anak antara ibu yang melahirkan bayiprematurdengan ibu yang melahirkan bayi matur. Jadi hipotesis ditolak
Katakunci : kecemasan terhadap kondisi perkembangan anak, maturitas kelahiran
xv
BAB I
PENGANTAR
A. Latar Belakang Masalah
Seorang wanita yang sudah menikah dan berstatus menjadi istri, tentu
ingin mendapat predikat sebagai ibu. Kartono (1997), hasil penelitian
menunjukkan bahwa ternyata alasan menikah bagi wanita sebagian besar karena
dorongan keibuan (ingin menjadi ibu) lebih besar dari pada alasan karena
keingman untuk menjadi istri. Sifat keibuan lebih pada gejala emosional pada
wanita tersebut, yang bersumber pada ketidak-berdayaan bayi; sebab bayi selalu
bergantung dan membutuhkan pertolongan serta pemeliharaan, terutama dan
ibunya. Keibuan bersangkutan dengan relasi ibu dan anaknya, sebagai kesatuan
fisiologis, psikis dan sosial. Relasi tersebut dimulai seiak sang jamn berada dalam
kandungan ibunya dilanjutkan dengan proses-proses fisiologis berupa masa hamil,kelahiran, periode menyusui dan merawat si bayi.
Proses kehamilan dan kelahiran akan membawa perubahan secara fisik
dan emosional baik pada si ibu, keluarganya dan juga pada bayinya. Ketika
melahirkan bayi, seorang ibu bisa menyadari arti hidup, proses memberikan unsur
kehidupan, atau melahirkan makhluk hidup baru. Pitt (1996), pengalaman sebagai
seorang ibu tidak hanya merupakan proses biologis saja yang sifatnya universal
(dialami oleh setiap wanita). akan tetapi juga merupakan satu kesatuan
pengalaman-pengalaman psikis yang individual; antara lain bensikan macam
macam mgatan, harapan, kecemasan, ketakutan, trauma-trauma, rasa-rasa
kebahagian, dan Iain-lain.
Pengalaman-pengalaman sebagai seorang ibu menumbuhkan tugas-tugas
kewajiban serta reaksi-reaksi emosional yang khas, baik bersifat positif (misalnyakebahagian) maupun yang bersifat negatif, misalnya kecemasan dan ketakutan-
ketakutan tertentu, meskipun penstiwa kehamilan dan kelahiran merupakan
peristiwa yang alami namun berbeda pada setiap manusia. Harry Stack Sullivan
(Kaplan dan Sadock, 1996), menekankan hubungan awal antara ibu dan anak serta
transmisi kecemasan ibu dan bayinya. Diperlukan persiapan fisik dan psikologis
sebelum dan sesudah kehamilan maupun kelahiran. Satu saat sang ibu bergairah
dan cena karena akan melahirkan bayinya, dan saat berikutnya bisa merasa putusasa, ketakutan, lelah, atau tidak menentu.
Beberapa hari setelah melahirkan biasanya para ibu mengalami tekanan-
tekanan psikologis yang dapat menimbulkan kecemasan, ketidakstabilan emosi
dan merasa lelah. Ibu-ibu sering mengalami suatu konfl,k antara imajinasi ibu
ideal dengan kenyataan kemampuan din. Setelah perasaan senang karena
melahirkan, ibu mengalami gangguan waktu tidur karena keharusan bangun
malam mengganti popok, memberi susu, mengatasi tangisan si kecil. Keharusan
memben perhatian pada bayi serta proses penyembuhan fisik menyebabkan ibu
mudah marah, sakit kepala, gelisah, emosi labil dan merasa tertekan (Pitt, 1996).
Sekitar 50 - 80 %para ibu yang melahirkan mengalami baby blues yaitu
perasaan yang tidak menyenangkan seperti perasaan sedih dan gelisah yang
disebabkan oleh kecemasan dan kesepian. Perasan tersebut dimulai dari hari
ketiga dan berakhir 10 hari kemudian bahkan terkadang bisa lebih lama. Gejala-
gejalanya meliputi seperti ; menangis, perubahan perasan, cemas, kesepian,
khawatir mengenai kondisi perkembangan bayi, dan kurang percaya diri mengenai
kemampuan menjadi seorang ibu (www.geocities.com).
Singkatnya, banyak kejutan pada minggu pertama setelah si bayi lahir,
sang ibu akan menjumpai segudang pengalaman dan sensasi baru yang tak pernah
dialami sebelumnya. Emosi yang sangat kuat akan dirasakan sang ibu begitu
menyadari betapa rentan dan tidak berdayanya bayi mungil tersebut. Kehadiran si
bayi akan merubah seluruh kehidupan sang ibu, terutama pada minggu-minggu
pertama saat sang ibu menyesuaikan diri menjadi orang tua. Reynolds & Less
(2003), bayi akan menyita waktu dan perhatian ibu selama 24 jam sehari. Hal ini
akan membuat sang ibu lelah dan kehabisan tenaga, pekerjaan rumah menumpuk,
kehidupan sehari-hari dan kegiatan sosiah'sasi akan terpengaruh bahkan bisa saja
ayah merasa ditelantarkan oleh kesibukan sang ibu mengurus bayinya.
Tidak semua wanita melahirkan bayi yang matur. Ada juga beberapa
wanita yang melahirkan sebelum waktu kelahiran (prematur). Biasanya bayi yang
dilahirkan prematur kondisi fisiknya lebih lemah dan lebih kecil dibandingkan
bayi yang lahir normal, selain itu ibu juga tidak siap melihat kondisi bayi. Kaplan
&Sadock (1997), kegagalan ibu menyesuaikan gambaran tentang seorang bayi
sebelum melahirkan dengan kenyataan yang dihadapinya menimbulkan
kecemasan yang akan mempengaruhi sikap ibu terhadap anaknya, keluarganya,
juga terhadap dirinya sendiri. Kecemasan itu muncul ketika sang ibu
membayangkan bayi yang dilahirkannya (bayi prematur) tersebut akan mengalami
kondisi perkembangan yang lambat.
Sebagian besar bayi prematur berkembang dengan normal, akan tetapi
suatu kelahiran prematur meningkatkan resiko disfungsi. Kira-kira 30 % bayi
prematur mengalami salah satu atau lebih hal benkut: retardasi mental, masalah
pnlaku, gangguan emosional, kebutaan defesit pendengaran, gangguan pergerakan
dan masalah sensomotonk, seperti disleksia. Prematuritas terjadi jika berat bayi
kurang dari 2.500 gr dan kehamilan kurang dari 34 minggu . Karena bayi
prematur mempunyai si stem sensomotonk yang lemah maka bayi hams masuk
incubator sehingga terjadi interaksi antara ibu dan bayi yang lebih sedikit pada
bayi prematur dibandingkan bayi yang matur (Kaplan &Sadock; 1996). Reynols
&Lees (2003), perbedaan tersebut dapat mempengaruhi perlekatan (perasaan bayi
dan ibunya) dan lkatan (perasan ibu terhadap bayinya). Selain itu, bayi prematur
memerlukan perawatan yang lebih besar dibandingkan bayi yang normal, dan hal
ini terkadang dianggap beban bagi ibu.
Bayi prematur biasanya berada di perawatan intensif neonatus dengan
teknologi bantuan kehidupan yang kompleks. Sebagian besar ibu adalah ingin
mempunyai kontak fisik dengan bayinya dalam beberapa jam kelahiran, tetapi
karena bayi berada pada unit perawatan intensif neonatus, ibu mungkin tidak
diperbolehkan memegang bayinya selama beberapa hari. Umumnya bayi prematur
bisa keluar dari ruang perawatan setelah memasuki atau mendekati usia kelahiran.
Persalinan prematur memiliki tanda-tanda yang hampir sama dengan
persalinan normal akan tetapi persalinannya lebih cepat karena bayinya lebih kecil
dan tidak mengalami kontraksi yang benar. Namun hal itu justru menimbulkan
syok dan keterkejutan karena ibu be!urn siap baik fisik maupun psikis untuk
menghadapi persalinan yang mendadak. Ibu harus berjuang mengatur
keterkejutannya atas keiemahan yang nyata dan bayi yang dilahirkannya. Sikap
negatif dapat muncul karena bayang-bayangan yang tidak realistis. Begitu ibu
melihat bayi yang dilahirkannya sangat lemah, kecil tak berdaya, merah dan
kurang menarik, sehingga ibu melakukan penolakan-penolakan psikis. Glover dan
Hadson (1995) menyatakan sebagian besar ibu yang melahirkan prematur terpaku
pada kecemasan dan trauma yang dialammya tanpa dapat berbuat banyak untuk
mengatasi masalahnya. Masalah penlaku dan kemampuan perkembangan bayi
prematur seringkali menimbulkan rasa cemas yang kuat dalam diri ibu. Para orang
tua terutama ibu sangat khawatir bayi prematurnya akan menderita kerusakan
dalam jaringan otak, keterlambatan perkembangan atau menderita cacat.
Susan Goldberg dan Barbara Divitto (Glover &Hadson; 1995) melakukan
banyak penelitian atas bayi prematur serta perkembangan kemampuannya.
Penelitian tersebut menunjukkan bahwa dalam beberapa aspek perkembangan
bayi prematur berbeda dengan perkembangan bayi norma! dimasa usia dini (satutahun usia bayi prematur)
Sebenarnya melahirkan anak membuat sang ibu menjadi lebih matang
dengan sangat cepat. Kehamilan, kelahiran dan merawat anak membuat prioritas
hidup sang ibu berubah, apalagi memiliki bayi adalah ha! yang paling diinginkan
hampir setiap wanita yang telah menikah. Kartono (1997), mempunyai bayi
mungkin salah satu masa yang sangat menyulitkan tapi juga pengalaman berharga
bagi kehidupan ibu, walaupun awal pertama kelahiran sangat sulit menjadi ibu
karena semuanya membutuhkan untuk belajar dan latihan yang berlangsung
sepanjang hidup karena rasa cinta pada bayi mengalir secara alaini.
Oleh karena itu, fenomena inilah yang mendorong penulis untuk meneliti
perbedaan tingkat kecemasan terhadap perkembangan anak antara ibu yang
melahirkan bayi matur (matang) dengan ibu yang melahirkan bayi prematur,
karena kondisi perkembangan anak baik yang prematur maupun yang matur, dapat
menimbulkan tingkat kecemasan yang berbeda-beda. Penelitian mengenai
kecemasan ibu yang melahirkan prematur ataupun yang melahirkan normal telah
pernah dilakukan, tetapi perbedaan tingkat kecemasan terhadap perkembangan
anak kiranya belum banyak diteliti. Hal ini perlu diteliti, mengingat bahwa setiap
ibu setelah melahirkan harus beradaptasi dengan kehadiran bayinya yang akan
mempengaruhi kehidupannya. Apalagi ibu yang melahirkan bayi prematur haais
lebih memberi perhatian yang ekstra dan bagaimana ibu mengatasi kecemasan
berperan dalam perawatan bayinya.
B. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat kecemasan
ibu terhadap kondisi perkembangan anak antara ibu yang melahirkan bayi matur
dengan ibu yang melahirkan bayi premature
C. Manfaat Penelitian
Ada 2(dua) macam manfaat yang diperoleh dalam penelitian yaitu;
1. Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis hasil penelitian ini akan memberi sumbangan bagi kemajuan
ilmu psikologi, terutama psikologi perkembangan dan klinis.
2. Manfaat Praktis.
a. Memberi masukan bagi para ibu yang melahirkan supaya lebih dapat
menerima dan lebih siap menghadapi bayinya.
b. Bila hasil penelitian ini belum ditemukan adanya Kecemasan Terhadap
Kondisi Perkembangan Anak Antara Ibu Yang Melahirkan Bayi Matur
Dengan Ibu Yang Melahirkan Bayi Prematur, maka manfaat penelitian ini
akan memberi masukan bagi peneliti lam agar menindak lanjuti penelitian
ini dengan mempertimbangkan faktor-faktor lain yang kemungkinan besar
berpengaruh padahasil penelitian tersebut.
D. Keaslian Penelitian
Berdasarkan pengetahuan peneliti, penelitian tentang kecemasan dan
proses melahirkan pernah dilakukan oleh Dian Tn Hapsari (1999) yang meneliti
tentang hubungan antara kecemasan dengan penlaku coping pada wanita yang
melahirkan prematur. Alat ukur yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah
skala kecemasan dengan mempergunakan aspek fisiologis dan psikologis dan
Bucklew, sedangkan untuk skala penlaku coping menggunakan aspek-aspek dan
Problem Focused Coping (PEC) dan aspek Emotion Focused Coping (EPC).
Subjek pada penelitian ini adalah ibu yang melahirkan prematur yang bayinya
masih dirawat di rumah sakit.
Nur'aini (2000) meneliti tentang hubungan tingkat pendidikan dengan
tingkat kecemasan ibu yang mempunyai bayi prematur di rumah sakit umum
Muntilan. Pada penelitian ini mempergunakan skala tingkat kecemasan dan
tingkat pendidikan untuk ibu yang melahirkan bayi prematur. Pada skala tingkat
kecemasan digunakan alat ukur dengan instrumen T - MAS {Taylor - Manifest
Anxiety Scale) dari Taylor, sedangkan tingkat pendidikan pada penelitian ini
memakai skala data ordinal berdasarkan tingkat pendidikan dimulai dan SD,
SMP, SMU, dan perguruan tinggi. Subjek penelitian ini adalah ibu yang
melahirkan bayi prematur di rumah sakit umum Muntilan dengan kriteria subjek
adalah ibu dalam keadaan sehat dan tidak mengalami gangguan jiwa.
Penelitian yang dilakukan Lasmono (1994) mengenai Hubungan Antara
Kecemasan Pada Kehamilan Akhir Trisemester Ketiga Dengan Lama Persalinan
Pada Ibu Yang Melahirkan Anak Pertama. Subjek yang dipergunakan pada
penelitian ini adalah ibu yang hamil pertama yang kehamilannya berusia 9 bulan
ke atas. Sakala kecemasan dalam penelitian ini mengacu pada aspek fisiologis dan
psikologis dan Mc. Mohan dan Mc. Mohan. Sedangkan lamanya persalinan
dibagi dalam 2 kategori yaitu Pnmipara: 13 14 jam dan Multipara: 8jam.
Perbedaan penelitian mi dengan penelitian-penelitian di atas adalah pada
subjek penelitian dan aspek kecemasan yang disintesakan dengan aspek
perkembangan anak.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Dian Tri Hapsari, subjek yang diteliti
adalah para ibu yang melahirkan bayi prematur, sedangkan yang menjadi subjek
penelitian pada penelitian Nur'aini adalah ibu yang melahirkan bayi prematur di
RSU Muntilan dengan kriteria tertentu dan penelitian yang dilakukan oleh
Lasmono adalah pada wanita hamil pertama dengan usia kehamilan 9 bulan ke
atas. Pada penelitian ini subjek yang diteliti adalah ibu yang melahirkan bayi
prematur dan ibu yang melahirkan bayi matur. Melihat subjek yang diteliti pada
penelitian perbedaan tingkat kecemasan ibu terhadap kondisi perkembangan anak
berdasarkan maturitas kelahiran berbeda dengan penelitian sebelumnya maka
keaslian penelitian ini dapatdipertanggungjawabkan.
Perbedaan lainnya adalah aspek yang digunakan dalam skala kecemasan
terhadap kondisi perkembangan anak. Pada penelitian Dian Tri Hapsari dan
Lasmono aspek kecemasan berdasarkan aspek fisiologis dan psikologis sedangkan
pada penelitian ini aspek kecemasan disintesakan dengan aspek perkembangan
anak berdasarkan aspek terhadap kondisi fisik, kondisi mental, kondisi hubungan
sosial dan kondisi psikomotorik anak.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kecemasan Terhadap Kondisi Perkembangan Anak
1. Pengertian Kecemasan
Kecemasan adalah pengalaman manusia yang universal yang dicirikan
dengan antisipasi penuh ketakutan akan kemungkinan terjadinya peristiwa yang
tidak menyenangkan. Dapat disimpulkan kecemasan adalah perasaan tidak
menyenangkan dan gejala yang dibangkitkan ketika ketakutan distimulasikan.
Orang yang menderita kecemasan mengalami suatu keadaan emosi yang tidak
menyenangkan yang dicirikan oleh ketegangan, kegugupan, debaran jantung,
tremor, mual, ganar, imobilitas, ketidakmampuan berpikir jernih dan, pada
beberapa kesempatan, ketidakmampuan berbicara; gejala-gejala lain mungkin
mencakupi sakit pinggang, sakit kepala dan diare ( Kidman, 1990 ).
Menurut Prawirohusodo (dalam Sinambela,1994) kecemasan merupakan
pengalaman emosional yang tidak menyenangkan dalam kadar bervariasi mulai
perasaan cemas yang ringan sampai ketakutan yang intensif, yang berhubungan
dengan ancaman bahaya yang pada umumnya tidak ada atau kecil sekali kaitannya
dengan kausal eksternal.
Satu di antara simptom neurotik yang paling umum adalah keadaan takut
yang terus menerus yang disebut kecemasan. Kecemasan adalah simptom
rangsangan perasaan yang telah ditekan. Rangsanganemosi itu adalah suatu reaksi
terhadap kekecewaan, terhadap frustasi. Sesekali atau berkali-kali orang yang
10
mengalami kecemasan semacam itu harus menekan ingatannya akan motif,
nntangan atau dorongan untuk melarikan diri. Satu atau lebih dari unsur-unsur
Irustasi ini menakutkan seseorang maka seluruh situasi tersebut akan ditekan
(Mahmud, 1990).
Ronsenhan dan Seligman (1984), kecemasan merupakan perasaan gelisah
yang dirasakan oleh individu tidak terfokus pada objek yang jelas dan spesifik.
Menurut Lazarus (dalam Muryono, 2002) kecemasan dapat diartikan sebagai
reaksi individu terhadap hal yang dihadapi, yang merupakan suatu perasaan yang
menyakitkan seperti kegelisahan, kekhawatiran, kebingungan, dan Iain-lain yang
berhubungan dengan aspek subjektif.
Stuart dan Sundeen (1998), menjelaskan bahwa kecemasan berkaitan
dengan perasaan tidak pasti dan tidak berdaya. Keadaan emosi ini tidak memiliki
objek yang spesifik. Kondisi ini dialami secara subjektif dan dikomunikasikan
dalam hubungan interpersonal. Berbeda dengan rasa takut yang mempakan
penilaian intelektual terhadap sesuatu yang berbahaya. Kecemasan adalah respon
emosional terhadap penilaian tersebut.
Kecemasan yang didefemsikan oleh Gilmer (1970) bahwa kecemasan
belum tentu gangguan emosi yang khusus. Kecemasan merupakan masalah yang
umum. Kecemasan muncul pada simptom-simptom fisik seperti masalah
pernafasan. Hal ini meliputi perasaan takut dan depresi. Kecemasan bisa muncul
secara bebas dan umum bagi seseorang saat individu tersebut gelisah namun tidak
dapat mengatasi perasaan kepada beberapa permasalahan.
12
Menurut Poduska (1990), kecemasan adalah perasaan akan kekhawatiran.
Biasanya terdapat suatu perasaan yang menandakan kecungaan atau perasaan
bingung yang berkaitan dengan suatu malapetaka yang akan terjadi baik itu secara
nyata atau hanya dalam pikiran.
Kecemasan adalah suatu sinyal yang menyadarkan dengan
memperingatkan adanya bahaya yang mengancam dan memungkinkan seseorang
mengambil tindakan untuk mengatasi ancaman. Sensasi kecemasan sering dialami
oleh hampir semua manusia. Perasaan tersebut ditandai oleh rasa ketakutan yang
difus, tidak menyenangkan, dan samar-samar, seringkali disertai oleh gejala
otonomik, seperti nyeri kepala, berkeringat, palpitasi, kekakuan pada dada, dan
gangguan lambung ringan. Dapat disimpulkan kecemasan adalah respon terhadap
suatu ancaman yang sumbernya tidak diketahui, internal samar-samar, atau
konfliktual (Kaplan & Sadock , 1997).
Atkinson (1983) menjelaskan yang dimaksud dengan kecemasan adalah
emosi yang tidak menyenangkan, yang ditandai dengan istilah-istilah seperti
"kekhawatiran," "keprihatinan," dan "rasa takut" yang kadang-kadang kita alami
dalam tingkat yang berbeda-beda. Senada dengan Atkinson, Priest (1987)
menyatakan kecemasan adalah perasaan yang dialami ketika berfikir tentang
sesuatu yang tidak menyenangkan akan terjadi yang timbul karena adanya
ancaman abstrak.
Secara ringkas bisa dikatakan bahwa kecemasan berfungsi sebagai
peringatan bagi individu agar mengetahui adanya bahaya yang sedang
mengancam, sehingga individu tersebut bisa mempersiapkan langkah-langkah
13
yang perlu diambil untuk mengatasi bahaya yang mengancam itu (Koeswara,
1986).
Dapat disimpulkan bahwa kecemasan merupakan pengalaman emosional
yang tidak menyenangkan dan berasal dari situasi-situasi yang mengancam, yang
ditandai perasan takut, khawatir, ketegangan, kegugupan, atau perasaan tidak
menyenangkan lainnya terhadap sesuatu yang tidak jelas atau belum terjadi.
2. Gejala-gejala Kecemasan
Priest (1987) menyatakan, saat seseorang mengalami kecemasan maka
tubuhnya akan memberikan reaksi terhadap kecemasan yang berhubungan
langsungdengan keadaan fisik, seperti;
a. Debaran-debaran
Ketika seseorang di bawah pengaruh stress, maka akan merasa jantung
berpacu dengan cepat dan seolah-olah akan rontok.
b. Gemetar
Orang tersebut mungkin akan menemukan dirinya dalam keadaan goyah atau
goncang, terutama jika mengalami shock. Tangan gemetar ketika berusaha
melakukan sesuatu, atau lutut gemetar dan terhuyung-huyung.
c. Ketegangan
Tanda yang paling utama dari kecemasan adalah ketegangan. Orang tersebut
merasakan syaraf di belakang leher sangat kencang dan menegang, dan ini
akan menyebabkan rasa tersiksa. Ketegangan syaraf pada kulit kepala
merupakan salah satu penyebab timbulnya pusing yang akan mengantarkan
pada keresahan dan mengakibatkan din tidak bisa rileks.
14
d. Gelisah atau sulit tidur
Orang yang cemas kemungkinan merasa kesulitan jika akan tidur, lebih
banyak bersandar ataupun bangun beberapa lama sampai tengah malam dan
terkadang bermimpi yang menakutkan, lalu pada pagi harinya bangun dengan
perasaan lelah dan kurang sehat.
e. Keringat
Beberapa orang yang mengalami kecemasan ada yang mengalirkan keringat
terlalu banyak, seperti hari yang panas.
Dan keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa gejala-gejala kecemasan
menunjukkan reaksi fisik seperti jantung berdebar-debar, tubuh gemetar, tegang,
gelisah atau sulit tidur dan berkeringat terlalu banyak.
3. Faktor -faktor Yang Mempengaruhi Kecemasan
Bedasarkan beberapa pendapat ahli, kecemasan dapat dipengaruhi oleh
beberapa faktor, yaitu:
a. Faktor stressor psikososial
Menurut Sinambela (1994) stressor psikososial berisi peristiwa-penstiwa
kehidupan yang didefenisikan sebagai pengalaman objektif yang mengganggu
atau memberi ancaman gangguan aktivitas sehan-han dan selanjutnya
menyebabkan suatu penyesuaian mendasar dalam perilaku individu tersebut.
Stimuli untuk stressor tersebut dapat bersumber dari luar (interpersonal) atau
berasal dan dalam diri sendiri (intrapsikis)
15
b. Faktor psikologik
Dapat dialami oleh seseorang disaat mereka mendapat gangguanpsikologis
dengan stressor yang berat, beragam atau multiple, tidak normatif, tidak
diinginkan, tidak dapat dikontrol, dan tidak dapat diatasi oleh kemampuan
adaptasi maka akan menimbulkan konflik yang selanjutnya dihayati sebagai
kecemasan.
c. Faktor biologik
Kecemasan berhubungan dengan faktor biologis. Beberapa daerah otak
berpengaruh terhadap gangguan kecemasan seseorang.
d. Pasca melahirkan
Santrock (2002) menyatakan naik-turunnya emosi sering terjadi pada ibu pasca
melahirkan. Naik-turunnya emosi dapat disebabkan oleh beberapa hal, seperti;
perubahan hormon, kelelahan, kurangnya pengalaman atau kurangnya rasa
percaya diri terhadap bayi yang baru lahir, atau waktu dan tuntutan yang
ekstensif saat merawat bayi. Bagi perempuan, naik-turunnya emosi dapat hilang
dalam beberapa minggu akan tetapi naik-turunnya emosi bisa juga dialami lebih
lama pada diri si ibu dan hal ini dapat menyebabkan kecemasan yang
berlebihan, depresi dan kesulitan mengatsi stres.
Berdasarkan pendapat para ahli yang telah diuraikan di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kecemasan adalah stressor
psikososial, psikologik, biologik dan faktor pasca (setelah) melahirkan.
16
4. Aspek - aspek Kecemasan
Menurut Bucklew kecemasan mempunyai dua manifestasi yaitu psikologis
dan fisiologis (Markam, 2003) yang kemudian dijadikan sebagai aspek kecemasan
yaitu :
a. Aspek fisiologis
Gejala-gejala fisik seperti : jantung berdebar-debar, berkeringat, kepala pusing
atau pening, ujung-ujung jari terasa dingin, sulit tidur, otot-otot leher terasa
kaku atau tegang, nafsu makan hilang, merasa akan buang air kecil atau buang
hajat.
b. Aspek Psikologis
Merupakan gejala-gejala yang menyerupai kecemasan seperti rasa takut,
khawatir, was - was, bingung, cepat marah, mudah tersinggung, tidak puas,
tidak tenang, tidak tenteram, tertekan, gelisah, khawatir akan ditimpa suatu
masalah, tidak dapat berkonsentrasi dan ingin lari dari kenyataan.
Berdasarkan aspek kecemasan yang diungkapkan oleh Bucklew dapat
disimpulkan bahwa aspek fisiologis menunjukkan gejala-gejala fisik yang
disebabkan oleh rasa cemas dan aspek psikologis lebih merupakan gejala-gejala
yang menyerupai kecemasan.
5. Perkembangan Anak
Perkembangan anak adalah perubahan-perubahan psiko-fisik sebagai hasil
dari proses pematangan fungsi-fungsi psikis dan fisik pada anak, ditunjang oleh
factor lingkungan dan proses belajar dalam waktu tertentu, menuju kedewasaan.
Selain itu perkembangan anak dapat diartikan sebagai proses transmisi dan
17
konstitusi psiko-fisik yang herediter, dirangsang oleh faktor-faktor lingkungan
yang menguntungkan, dalam perwujudan proses aktif menjadi secara kontinyu
(Kartono, 1990).
Ahmadi (1991), perkembangan anak sebagai suatu keseluruhan (totalitas)
anak dilihat sebagai pribadi dan sebagai kesatuan organis. Sebagai pnbadi,
perkembangan yang dicapai anak tidak sama dengan anak yang lainnya,
sedangkan sebagai kesatuan organis perkembangan anak tidak dipandang sebagai
kumpulan dari unsur-unsur atau dipandang unsur demi unsur. Menurut Ahmadi
(1991) ada beberapa faktor yang mempengaruhi kondisi perkembangan anak
antara lain:
a. Faktor-faktor sebelum lahir, yaitu adanya gejala-gejala tertentu yang terjadi
sewaktu anak masih dalam kandungan.
b. Faktor pada waktu lahir, yaitu terjadinya suatu gangguan pada saat anak itu
dilahirkan.
c. Faktor sesudah lahir, yaitu peristiwa-peristiwa tertentu yang terjadi setelah
anak lahir, terkadang menimbulkan terhambatnya perrtumbuhan anak.
d. Faktor psikologis, yaitu adanya kejadian-kejadian tertentu yang menghambat
berfungsinya psikis, terutama yang menyangkut perkembangan intelegensi
dan emosi anak yang berdampak pada proses pertumbuhan anak.
Anna Freud (Kaplan & Sadock, 1996), mengambarkan aspek pertumbuhan
dan perkembangan anak yang mencerminkan pergerakan dari masa bayi yang
imatur menuju kompleksitas anak yang telah berkembang seperti ketergantungan
18
menuju kemandinan, ngompol menuju kontrol kandung kemih, dan keterikatan
dalam diri sendiri menuju persahabatan.
Hurlock (1990) mengungkapkan bahwa status perkembangan anak
prematur pada umumnya di bawah normal untuk usia 5 atau 6 bulan pertama,
setelah itu keterbelakangan berkurang hingga usia 2 tahun, yaitu saat kesenjangan
antara anak yang lahir normal dan prematur biasanya berakhir.
Hurlock (1990), mengungkapkan beberapa aspek-aspek perkembangan
anak, yaitu:
a. Terhadap kondisi fisik
Perkembangan fisik adalah perkembangan yang berlangsung secara teratur
dan dapat diramalkan sebelumnya yang akan mempengaruhi bagaimana anak
tersebut memandang dirinya sendiri dan bagaimana dirinya mernandang orang
lain. Pertumbuhan fisik meliputi seperti; besar kecilnya ukuran tubuh, tinggi
tubuh dan berat tubuh.
Bayi prematur lebih iambat mencapai kecepatan pertumbuhan yang
mencirikan beberapa bulan awal kehidupan, tetapi pada akhir tahun pertama
mareka hampir mengejar kecepatan pertumbuhan bayi normal.
b. Terhadap kondisi mental
Perkembangan mental adalah kernampuan untuk bereaksi secara emosional
pada bayi yang menunjukkan keterangsangan umum terhadap stimulasi yang
kuat. Keterangsangan umum ini menjadi reaksi yang sederhana pada bayi
yang mengesankan tentang kesenangan dan ketidaksenangan bayi. Bayi
menunjukkan berbagai macam reaksi emosional seperti kegembiraan,
kemarahan, ketakutan dan kebahagiaan. Peran yang sangat penting dalam
perkembangan mental adalah peran kematangan {maturation) dan faktor
belajar.
Bayi prematur adalah bayi yang kurang matang.Beberapa bayi prematur
adalah "bayi yang lembut", tetapi kebanyakan bersifat malu, pemarah,
pemberang, dan negativistic. Ciri gugup seperti mengisap jari dan menggigit
kuku serta gangguan perilaku seperti ledakan amarah lebih umum dikalangan
bayi prematur.
c. Terhadap kondisi hubungan sosial
Perkembangan sosial merupakan kemampuan penlaku yang sesuai dengan
tuntutan sosial, yang didapat dan dan hasil belajar yang akan menentukan
kepribadian anak. Reaksi sosial pertama bayi adalah terhadap orang dewasa
karena secara normal orang dewasa merupakan hubungan sosial pertama bayi.
Pada masa bayi menginjak usia 2 bulan, mereka memalingkan muka kearah
suara manusia dan tersenyum membalas senyuman atau suara berketuk. Bayi
mengekspresikan kegembiraan denganh tersenyum, menyepakkan kaki atau
melambaikan tangan
Pada umumnya anak yang lahir prematur melakukan penyesuaian yang lebih
baik pada tahun-tahun awal. Sebagai bayi mareka cenderung malu, sangat
akrab dengan orang tuanya, dan lebih bergantung danpada bayi normal yang
berusia sama.
20
d. Terhadap kondisi psikomotorik
Perkembangan motorik adalah perkembangan pengendalian gerakan
jasmaniah melalui kegiatan pusat syaraf, urat syaraf dan otot yang
terkoordinasi. Pengendalian tersebut berasal dari perkembangan refleksi dan
kegiatan massa yang ada pada waktu lahir. Perkembangan motorik pada waktu
bayi meliputi seperti senyum sosial, gerakan bertahan, mengisap jempol,
gerakan dari miring ketelentang, menggenggam, melipat ibu jari dan
menegakkan kepala.
Bayi prematur duduk, berdiri dan berjalan pada usia yang lebih lambat
dibandingkan dengan bayi normal, dengan keterbelakangan pada bayi
prematur yang berukuran paling kecil pada saat lahir. Sebagai anak kecil
gerakan mereka kurang baik
Berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa
perkembangan anak adalah perubahan-perubahan psiko-fisik dan proses
pematangan fungsi-fungsi fisik dan psikis anak yang mana secara pribadi
perkembangananak yang satu berbeda dengan perkembangan anak yang lainnya.
6. Kecemasan Terhadap Perkembangan Anak
Setelah kelahiran bayi, terbukalah satu dunia baru bagi seorang ibu dan hal
ini menimbulkan gejala fisik dan psikis yang jelas kelihatan. Kecemasan dan
ketakutan akan nasib anaknya yang sudah dilahirkan terkadang berlebihan. Para
ibu sering mencemaskan keselamatan bayi jika ia sejenak meninggalkan bayinya
sendiri, cemas kalau anaknya tidak mendapatkan minuman dan perawatan yang
21
baik, cemas kalau bayinya terserang penyakit, kalau bayinya jatuh dan lainnya
(Kartono, 1997).
Bayi merupakan suatu sumber kecemasan yang berkepanjangan bagi ibu
yang lebih gelisah dan tidak merasa aman. Bayi kelihatannya begitu kecil dan
tidak berdaya sehingga apa saja bisa menyebabkan kematiannya. Bayinya harus
dilindungi dari kesembronoan, kebodohan, atau pengaruh-pengaruh dan perasaan
kekecewaan dan penolakannya yang kurang tersalurkan dan jikalau lengah siibu
dapat melalaikan sesuatu yang vital atau membuatnya celaka (Pitt, 1996).
Haditono (1999) menyatakan tingkah laku lekat atau kelekatan bayi dengan ibu
merupakan ciri khas perkembangan anak pada tahun pertama. Kehangatan serta
rasa aman merupakan dasar berkembangannya hubungan emosional yang baik
antara ibu dan anak. Hubungan penuh stimulasi dan perhatian sangat dibutuhkan
bagi perkembangan anak yang sehat.
Klaus dan Kennel (Niven, 2002), menunjukkan bahwa sangat penting
untuk ibu memiliki kontak diri dengan bayi mareka. Ibu yang langsung menangi
bayinya segera setelah lahir akan memperlihatkan kelembutan yang lebih pada
minggu pertama dibandingkan dengan ibu-ibu yang tidak langsung menangani
bayinya dengan segera setelah lahir. Pada bayi prematur biasanya memiliki resiko
mengalami perpisahan dengan ibunya pada minggu pertama dan selanjutnya
ketika sampai di rumah mareka menjadi kurang responsive.
Bayi prematur memulai kehidupan dalam kondisi lebih tidak berdaya
dibanding bayi normal, oleh karena itu harus mendapatkan atensi dan perawatan
ekstra. Pada mulanya orang tuanya sangat khawatir akan pertumbuhan badannya
22
yang sangat lambat sekali kemajuannya, dan kemudian hari, sikap yang sangat
mehndungi itu diganti dengan sikap kurang sabaran dan ingin sekali mempercepat
perkembangan anaknya sehingga membuat nasib anak prematur itu biasanya lebih
sulit dan rapuh karena dibebani oleh ambisi-ambisi orang tua yang kurang rasional
(Kartono, 1990).
Glover & Hadson (1995) menyatakan reaksi dan perasaan yang umum
pada ibu yang melahirkan bayi prematur adalah ketidakpercayaan, shock,
kebingungan yang kemudian muncul rasa khawatir, takut dan cemas. Kecemasan
yang timbul berasal dari keprihatinannya atas keadaan bayinya yang kecil, lemah
dan tidak berdaya. Rasa cemas, takut dan tegang akan semakin kuat ketika ibu
menyadari bahwa mungkin bayinya tidak dapat bertahan hidup.
Dari beberapa pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa kecemasan
terhadap perkembangan anak adalah perasaan khawatir, takut, dan cemas akan
nasib dan perkembangan anaknya yang disebabkan kemginan kuat dan ibu untuk
melmdungi anaknya yang terkadang berlebihan dan semakin kuat ketika bayi
yang dilahirkannya prematur.
Berdasarkan aspek kecemasan dari Bucklew (Markam, 2003) dan aspek
perkembangan anak dan Hurlock (1997), dapat disimpulkan bahwa aspek
kecemasan terhadap kondisi perkembangan anak pada aspek fisiologis ibu
menunjukkan gejala-gejala fisik dan kecemasan yang disebabkan karena kondisi
fisik, mental, kondisi hubungan sosial dan psikomotorik yang ditunjukkan oleh
bayi. Sedangkan pada aspek psikologis ibu lebih merupakan gejala-gejala yang
23
menyerupai kecemasan yang disebabkan karena kondisi fisik, mental, kondisi
hubungan sosial dan psikomotorik yang ditunjukkan oleh anak.
B. Maturitas Kelahirkan
1. Bayi Matur
Bayi matur (cukup bulan)merupakan hasil dari buah kehamilan yang lahir
antara 37 sampai 42 minggu atau bayi dengan berat badan 2500 gram atau lebih
(Wiknjosastro, 2002). Mochtar (1998), bayi matur (cukup bulan) adalah kelahiran
bayi pada kehamilan 37 sampai 40 minggu dengan berat badan bayi di atas 2500
gram.
Menurut Sastrawinata (1983), persalinan normal adalah serangkaian
kejadian yang berakhir dengan pengeluaran bayi yang cukup bulan atau hampir
cukup bulan, disusul dengan pengeluaran placenta dan selaput janin dari tubuh
yang berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri dan melalui jalan lahir.
Kelahiran ialah suatu drama penjebolan secara drastis, disertai dengan
perubahan-perubahan kondisi yang revolusioner dari seorang bayi. Sejak
kelahirannya, bayi akan membuat lingkungannya yang akan mempengaruhi
keadaan keluarga dan orang-orang yang ada disekitarnya (Kartono, 1997)
Dapat disimpulkan bahwa bayi normal atau bayi matur adalah bayi yang
dilahirkan pada usia kehamilan 37 sampai 42 minggu dengan berat badan bayi
diatas 2500 gram atau lebih yang mana dengan kehadiran sang bayi akan
mempengaruhi lingkungan keluarga dan orang-orang yang ada disekitarnya.
24
2. Bayi Prematur
Varney (2001), persalinan prematur atau kurang bulan adalah persalinan
yang terjadi setiap saat setelah usia gestasi mencapai 20 minggu atau menjelang
akhir minggu ke-37.
Menurut Manuaba (1998), kelahiran prematur yaitu kelahiran sebelum
umur hamil 28 sampai 36 minggu dengan berat janin kurang dari 2.499 gram.
(Axorn,1996), partus prematur atau persalinan prematur dapat diartikan sebagai
dimulainya kontraksi uterus yang disertai pendataran atau dilatasi serviks serta
turunnya bayi pada wanita hamil yang lama kehamilannya kurang dan 37 minggu
dengan beratbadan kurang dan 2.500 gram.
Partus prematurus atau kelahiran prematur adalah suatu partus dari hasil
konsepsi yang dapat hidup tetapi belum cukup bulan. Berat janin antara 1000
sampai 2500 gram atau tua kehamilan antara 28 minggu sampai 36 minggu
(Winkjosastro, 2002).
Kaplan dan Sadock (1996), prematuritas terjadi jika berat lahir bayi
adalah kurang dari 2.500 gram atau jika lama kehamilan kurang dan 34 minggu
dan juga kelahiran yang suatu waktu mungkin berbahaya bagi ibu maupun anak.
Menurut Sastrawinata (1983), partus prematurus adalah pengeluaran buah
kehamilan antara 28 minggu dan 37 minggu atau bayi dengan berat badan antara
1000 gram dan 2499 gram.
Menurut Kartono (1990), bayi-bayi yang lahir sebelum waktunya atau
sebelum mencapai periode kandungan secara penuh, disebut sebagai bayi
prematur atau bayi kurang umur.
25
Kelahiran anak yang selamat tetapi belum waktunya lahir atau belum
mencapai periode kandungan secara penuh disebut prematur. Menurut Ahmadi
(1991) beberapa penyebab kelahiran prematur, yaitu:
a. Gangguan pada supply hormonal.
b. Ketidakseimbangan endokrin.
c. Defenisi atau kerusakan ovarium (kandung telur)
d. Gangguan thyroid pada kelenjar gondok, hypophyse (sambungan otak) serta
gangguan hormon-hormon lainnya.
e. Keempat sebab itu diperkuat oleh factor-faktor emosionaldan faktor psikis
(faktor psikogenik) dari ibu yang sedang mengandung. Hal ini biasanya
berpangkal pada kondisi wanita hamil tersebut.
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kelahiran prematur
atau partus prematur adalah bayi yang dilahirkan sebelum waktunya antara 28
minggu sampai 37 minggu dengan berat badan kurang dari 2.500 gram, tetapi
masih dapat bertahan hidup yang memiliki profil berbeda dari bayi yang lahir
sesuai waktunya.
3. Faktor-faktor Penyebab Mudah-Sulitnya Proses Melahirkan
Peristiwa melahirkan bukan hanya proses fisiologis tetapi juga memiliki
komponen-komponen psikologis. Kartono (1997), beberapa penyebab mudah atau
sulitnya proses melahirkan yaitu:
a. Perbedaan lklim dan lingkungan sosial yatng mempengaruhi fungsi-fungsi
kelenjar endokrin, dan kelenjar ini memiliki peranan penting pada saat
melahirkan bayi.
26
b. Cara hidup yang baik atau cara hidup yang sangat ceroboh dari wanita
tersebut. Cara hidup mempengaruhi kondisi rahim dan organ genitalnya.
c. Kondisi otot-otot panggul wanita.
d. Kondisi psikis ataukejiwaan wanita yang bersangkutan.
C. Kecemasaan Terhadap Kondisi Perkembangan Anak Antara Ibu Yang
Melahirkan Bayi Prematur Dengan Ibu Yang Melahirkan Bayi Matur
Kecemasan adalah wajar pada 10 hari pertama atau sampai 2 minggu
setelah melahirkan. Beberapa wanita yang melahirkan normal ada yang merasa
gembira saat melihat yang baru dilahirkannya, tetapi ada juga beberapa wanita
yang tidak merasakan hal tersebut. Hal ini bisa jadi dikarenakan bayi yang
dilahirkan tidak sesuai dengan apa yang dibayangkan, karena tidak semua bayi
yang lahir normal harus cantik pada waktu lahir. Walaupun bayi yang dilahirkan
sang ibu tidak sesuai dengan apa yang dibayangkan , akan tetapi saat melihat
bayinya lahir normal membuat kecemasan si ibu berkurang dari pada saat ibu
hamil. Saat melihat bayinya sempurna tidak cacat hal ini memberikan rasa lega
pada si ibu. Meskipun pada umumnya kecemasan kelihatannya surut begitu
persalinan selesai dengan selamat, akan tetapi apapun yang berhubungan dengan
bayi bisa membuat si ibu cemas.
Menurut Pitt (1996), hal yang paling mempengaruhi kecemasan si ibu
terhadap kondisi perkembangan bayinya yang sering dijumpai adalah masalah
berat badan bayi. Pada setiap minggu pada 3 bulan pertama berat badan bayi
terkadang turun, terkadang naik. Hal ini sebenarnya wajar bagi bayi yang lahir
27
normal, akan tetapi tetap membuat si ibu cemas dengan kondisi perkembangan
bayinya. Menurut Stoppard (2002), selama beberapa hari pertama sang ibu akan
berusaha lebih mengetahui bayi dan semua yang dilakukan bayi normal yang bisa
membuat si ibu cemas, misalnya tiba-tiba bayi menggigil, nafasnya tidak teratur
atau mengeluarkan suara-suara aneh dan marah. Hal-hal seperti mi normal tetapi
tetapi tetap membuat si ibu cemas akan kondisi bayinya.
Secara fisik mungkin lebih melelahkan karena bayi akan menyita banyak
energi, dan waktu tidur menjadi berkurang, karena biasanya bayi sering terbangun
malam hari, tentu saja hal ini membuat ibu merasa tertekan. Perasaan ini akan
mempengaruhi sikap si ibu terhadap bayinya dan keluarganya, bahkan
kemungkinan akan terjadi pertengkaran dengan suami karena sikap ibu menjadi
lebih sensitif dan mudah marah. Selain itu, secara fisik si ibu masih merasakan
sisa-sisa sakit setelah melahirkan, sakit pinggang, pembesaran payudara, pegal-
pegal dan hal ini membuat si ibu merasa cemas karena takut tubuhnya tidak lagi
semenank sebelum melahirkan. Kecemasan ini akan lebih memngkat ketika
bayinya lahir prematur (Reynolds, 2003).
Bayi dianggap prematur jika beratnya kurang dan 2,5 kg dan lahir
beberapa minggu lebih awal. Biasanya persalinan prematur tidak dapat
diperkirakan, cepat dan mudah karena bayi begitu kecil. Selain kecil, bayi
prematur juga lebih keriput, kurang menank dibandingkan bayi normal, kepala
lebih besar dan badannya,mata selalu tetutup, menyusu, bernafas dan menangis
agak lemah, dan banyak tidur. Pitt (1996) menyatakan, karena belum matang dan
sistem sensomotoriknya lemah bayi ditempatkan di incubator sehingga
28
menyebabkan kontak fisik ibu dan bayi lebih sedikit dan mempengaruhi lkatan
ibu dan bayi.
Kecemasan luar biasa muncul dan berlangsung terus sampai bayi dibawa
ke rumah. Melihat bayi yang begitu lemah membuatnya khawatir bayi akan
mengalami gangguan dan tidak tumbuh normal. Reynolds (2003), bayi prematur
bisa mengalami gangguan hati, ginjal, pernafasan, berat lahir rendah, gangguan
pendengaran, penglihatan, atau ketrampilan koordinasi motorik halus bisa terjadi.
Hal ini merupakan knsis yang mengerikan bagi si ibu sehingga ketakutan bahwa
bahwa bayinya akan meninggal atau cacat seumur hidup.
Seorang bayi prematur yang lahirnya lebih awal dan berat badan lebih
rendah akan mengalami keadaan yang lebih serius. Bayi prematur juga bisa
mengalami hambatan seperti masalah perilaku, gangguan emosional dan
gangguan pergerakan (Kaplan dan Sadock 1996). Hambatan ini bisa membuat ibu
bereaksi seperti syok, cemas, tidak percaya, rasa bersalah, takut, sering marah dan
depresi. Perasaan ini akan membuat siibu ingin memperbaiki kesalahannya dan
membuatnya sangat melindungi bayinya. Munsen (1998), seperti bayi-bayi yang
mengalami anoksia atau komplikasi pada proses kelahiran, bayi prematur lebih
cepat terkena pengaruh lingkungan, dan juga bayi prematur sering mendapat
kesulitan dibandingkan bayi matur
Walaupun bayi prematur dapat berkembang normal, tetapi bayi prematur
sangat mudah terserang penyakit. Sebagian besar sakit yang menimpa bayi
mungkin sepele, tapi bisa membuat ibu sangat cemas dan gelisah. Kecemasan ini
biasanya akan dialami lebih lama dan lebih kuat dari pada ibu yang melahirkan
29
normal sampai beberapa minggu atau beberapa bulan sampai bayi benar-benar
dianggap normal.
D. Hipotesis
Ada perbedaan kecemasan terhadap kondisi perkembangan anak antara ibu
yang melahirkan bayi matur dengan ibu yang melahirkan bayi prematur.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Identifikasi Variabel Penelitian
Penelitian ini terdiri dan dua variabel, yaitu:
1 Variabel Tergantung :Kecemasan terhadap kondisi perkembangan anak
2. Variabel Bebas ; Maturitas Kelahiran
B. Definisi Operasional Penelitian
1. Kecemasan Terhadap Kondisi Perkembangan Anak
Kecemasan terhadap kondisi perkembangan anak adalah sejauhmana
perasaan yang tidak menyenangkan yang dirasakan oleh seorang ibu yang
dibangkitkan karena rasa takut yang berlebihan akan perkembangan kondisi anak
yang meliputi kecemasan terhadap kondisi fisik, kondisi mental, kondisi
hubungan sosial dan kondisi psikomotorik anak.
Pengukuran kecemasan terhadap perkembangan anak akan dilakukan
dengan menggunakan skala kecemasan terhadap kondisi perkembangan anak.
Semakin tinggi skor yang diperoleh maka akan semakin tinggi kecemasan
terhadap kondisi perkembangan anak. Sebaliknya, semakin rendah skor yangdiperoleh maka semakin rendah kecemasan terhadap kondisi perkembangan anak.2. Maturitas Kelahiran
Maturitas kelahiran adalah maturus (matang) atau prematurusnya (belum
matang) bayi berdasarkan usia kelahiran dan juga berat badan bayi. Sedangkan
31
yang dimaksud dengan maturitas kelahiran dalam penelitian ini adalah bayi yang
dilahirkan prematur dan bayi yang dilahirkan matur, yang deapat diketahui dari
isian biodata subjek.
C. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah ibu-ibu yang telah melahirkan bayinya
baik secara prematur maupun matur, yang usia ibu dan 18 sampai 41 tahun yang
persalinannya dilakukan melalui jasa tenaga medis, dengan jumlah 30 subjek
untuk ibu yang melahirkan bayi matur dan 30 subjek untuk ibu yang melahirkan
bayi prematur.
D. Metode Pengambilan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode skala. Metode skala yaitu sejumlah pertanyaan atau pemyataan tertulis
yang digunakan untuk memperoleh infonnasi dari responden. Alasan yang
menjadi pegangan dalam menggunakan metode skala karena subjek adalah orang
yang paling tahu tentang dirinya. Jawaban yang diberikan subjek tidak
diklasifikasikan sebagai jawaban yang salah atau yang benar. Semua jawaban
dapat diterima sepanjang diberikan secara jujur dan sungguh-sungguh, tetapi
jawaban yang berbeda akan diinterpretasikan berbeda pula (Azwar, 2001).
Skala kecemasan terhadap kondisi perkembangan anak menggunakan
pemyataan atau pertanyaan yang bersifat favorable dab unfavorable. Favorable
adalah pemyataan yang menunjukkan indikasi penelitian, sedangkan unfavorable
32
adalah pemyataan yang tidak mendukung atau memihak objek penelitian. Pada
pemyataan penelitian favorable dan unfavorable terdapat empat pilihan jawaban.
Subjek dalam menjawab diminta untuk memilih salah satu altematif jawaban,
yaitu; SS (sangat setuju), S(setuju), TS (tidak setuju), STS (sangat tidak setuju).
Skala ini terdiri dan 40 aitem yang terbagi atas 20 aitem favorable dan 20
aitem unfavorable. Alternative jawaban terdiri dari Sangat Setuju (SS), Setuju (S),
Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS). Sistem kategori 4 altematif
jawaban tanpa mencantumkan alternative jawaban netral bertujuan untauk
menghindari tendency effect atau kecendrungan subjek untuk memilih alternative
jawaban netral jika subjek ragu-ragu (Hadi, 1991).
Penyebaran skor pemyataan yang favorable bergerak dari skor 4 untuk
jawaban sangat setuju (SS), skor 3 untuk jawaban setuju (S), skor 2 untuk
jawaban tidak setuju (TS), skor 1 untuk jawaban sangat tidak setuju (STS).
Pemyataan yang bersifat unfavorable bergerak dan skor 1untuk jawaban sangat
setuju (SS), skor 2 untuk jawaban setuju (S), skor 3 untuk jawaban tidak setuju
(TS), skor 4 untuk jawaban sangat tidak setuju (STS).
Adapun sebaran butir-butir skala kecemasan terhadap kondisi
perkembangan anak sebelum uji coba dapat dilihat dalam table dibawah ini.
Tabel 1
Sebaran Butir Skala Kecemasan Terhadap Kondisi Perkembangan AnakButir Favourable Butir Unfavourable
Aspek Nomor ButirKecemasan
TerhadapKondisi Fisik
TerhadapKondisi mental
1,2,5,6,7
11,12,13,17, 18
Jumlah Nomor Butir
3,4,8,9, 10
14, 15, 16,19,20
Jumlah
TerhadapKondisi
hubungan sosial
21,22,25,26,27
5 23, 24, 28,29,30
5
TerhadapKondisi
Psikomotorik
31,32,35,36,37
5 33, 34, 38,39,40
5
Jumlah 20 20
33
E. Validitas dan Reliabilitas
Pencapaian tingkat objektivitas yang tinggi, harus menggunakan alat ukur
yang yang memiliki validitas dan realibitas yang akurat. Validitas berasal dari
kata validity, yang berarti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu instrument
pengukur (tes) dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu tes dapat dikatakan
mempunyai validitas yang tinggi apabila tes tersebut menjalankan fungsi ukurnya,
atau memberikan fungsi hasil ukur yang tepat dan akurat sesuai dengan maksud
dikenakannya tes tersebut. Suatu tes yang menghasilkan data yang tidak relevan
dengan tujuan diadakannya pengukuran dikatakan sebagai tes yang memilikivaliditas rendah.
Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah content validityatau validitas isi yang menunjukkan sejauh mana latem-aitem dalam skala ini
mencakup keseluruhan kawasan isi yang hendak diukur oleh skala tersebut.
Pengertian mencakup kawasan isi tidak saja berarti tes itu harus komprehensif,akan tetapi isinya harus pula tetap relevan dan tidak keluar dan batasan tujuanpengukuran (Azwar, 2001).
Reliabilitas menunjukkan sejauh mana alat ukur dapat memberikan hasil
pengukuran yang relatif tidak berbeda bila dilakukan kembali terhadap subjekyang sama. Reliabilitas suatu alat ukur relatif konsisten apabila dilakukan
34
pengukuran terhadap subjek yang sama selama aspek-aspek dalam din subjek
yang diukur belum berubah (Azwar, 2001). Pengujian reliabilitas dilakukan
terhadap kumpulan butir yang terpilih dengan menggunakan teknik formula
Alpha.
F. Metode Analisis Data
Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis
statistik. Analisis ini digunakan dengan alasan bahwa analisis statisti dapat
mewujudkan kesimpulan penelitian dengan memperhitungkan faktor kesahihan.
Alasan ini digunakan bahwa statistik bekerja dengan angka-angka yang bersifat
objektif dan universal, dalam arti dapat digunakan hampir pada semua bidang
penelitian. Model analisis statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah
t-test. Perhitungan ini dilakukan dengan komputasi melalui bantuan SPSS 10.0 for
windows.
BAB IV
PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN
A. Orientasi Kancah dan Persiapan
1. Orientasi Kancah
Penelitian dilakukan di RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta, RS. Dr.
Sardjito, dan di beberapa rumah penduduk yang ada di Yogyakarta yang memiliki
bayi berumur diatas 1minggu.
Peneliti memilih tempat penelitian di RSU PKU Muhammadiyah
Yogyakarta karena RSU PKU Muhammadiyah merupakan rumah sakit swasta
terbesar di Yogyakarta yamg memberikan pelayanan kesehatan dan sebagai
tempat pendidikan bagi calon dokter dan perawat, sehingga ada beberapa rumah
sakit kecil dan klinik di Yogyakarta yang merujuk atau menginm pasien yang
tidak sanggup ditangani oleh rumah sakit kecil dan klinik tersebut ke RSU PKU
Muhammadiyah Yogyakarta, misalnya KB Rachma. Klinik bersalin Rachma
selalu menginm bayi yang dilahirkan prematur ke RSU PKU Muhammadiyah
Yogyakarta, selain fasilitasnya lebih lengkap, kedua tempat tersebut saling
berdekatan. Selain RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta, peneliti juga
melakukan penelitian di RS. Dr. Sardjito Yogyakarta. Peneliti memilih tempat
tersebut karena RS. Dr. Sardjito Yogyakarta mempakan rumah sakit umum
terbesar di Yogyakarta yang memberikan pelayanan kesehatan dan juga sebagai
tempat pendidikan bagi calon dokter dan perawat. RS. Dr. Sardjito juga
merupakan rumah sakit yang memiliki pasien terbanyak dan memiliki fasilitas
35
36
sangat lengkap sehingga banyak mmah kecil dan klinik di Yogyakarta yang tidak
sanggup menangani pasiennya dan dikinm ke RS. Dr. Sardjito, misalnya RSI
Hidayatullah Yogyakarta. Rumah sakit islam tersebut menginm bayi yang
dilahirkan prematur ke RS. Dr. Sardjito. Sehingga jumlah subjek penelitian yang
dibutuhkan untuk responden ibu yang melahirkan prematur dapat terpenuhi dankedua rumah sakit besar tersebut.
Penelitian untuk subjek ibu yang melahirkan bayi matur dilakukan
dibeberapa mmah penduduk Yogyakarta yang memiliki bay, berumur diatas 1
minggu, dikarenakan biasanya ibu yang melahirkan normal hanya bertahan 3atau
4hari di mmah sakit atau d, klinik bersalin saat mareka melahirkan, setelah itu ibu
dan bayinya akan pulang ke rumah, sehingga penyebaran skala lebih efektif
dilakukan di mmah para ibu yang melahirkan normal tersebut.
Responden yang diujikan pada penelitian ini merupakan ibu yangmelahirkan bayi prematur dan ibu yang melahirkan bayi matur yang memiliki
karaktenstik serupa dengan cin-cin yang telah ditentukan oleh peneliti untuksubjek penelitian.
Penyebaran skala penelitian yang dilakukan di RSU PKU Muhammadiyah
Yogyakarta pada bangsal Marwah di ruang Ibu Menyusui dan di luar ruangPrematur. Bayi prematur tinggal lebih lama di mmah sakit sehingga para ibu bayitersebut sering berkunjung bahkan banyak yang menginap di mmah sakit. Pihak
RSU PKU Muhammadiyah juga menyediakan tempat untuk menginap gratis bagipara ibu yang bayinya beresiko tinggi. Biasanya para ibu tersebut menginap di
37
mang Ibu Menyusui, sehingga mereka bisa lebih dekat dengan bayinya dan setiap
saat bisa memberikan ASInya kepada perawat yang akan diberikan kebayinya.
Penyebaran skala yang dilakukan di RS. Dr. Sardjito Yogyakarta
dilakukan di Instansi Perinatal. Instansi perinatal memiliki 3 ruang untuk bayi
beresiko tinggi (bayi prematur, bayi berat badan rendah, yang mengalami
gangguan pernafasan, dan beberapa bayi beresiko tinggi lainnya), 1 ruang ibu
menyusui bersama, 1 mang pertemuan dan beberapa ruang lainnya. RS. Dr.
Sardjito juga menyediakan tempat untuk menginap untuk para ibu yang bayinya
harus tinggal lebih lama di mmah sakit di bangsal khusus dekat instalasi anak. RS.
Dr. Sardjito memiliki jadwal yang sangat ketat untuk para ibu yang ingin
memberikan ASInya kebayinya, dan biasanya para ibu mematuhi jadwal tersebut
dan mareka menjadi lebih sering melihat bayinya. Peneliti dapat menemui subjek
dan menyebarkan angket saat mereka berkumpul untuk memberikan ASI kepada
perawatyang akan diberikankepada bayi mereka.
Tabel 2
Informasi jadwal pemberian ASI di Instansi Perinatal RS. Dr. SardjitoNama Instansi Jadwal Jam
Perinatal P^gi 08.30-09.30 dan 11.30-12.30 ~Siang 14.30-15.30 dan 17.30-18.30
Malam 21.30-22.30 dan 05.30-06.30
Untuk pengambilan data di mmah sakit, sebelum pengambilan data
peneliti meminta ijin teriebih dahulu kepada perawat jaga, kemudian peneliti
meminta data ibu dan bayi prematur tersebut dengan karakteristik subjek
penelitian untuk pengambilan data selanjutnya. Setelah data terpenuhi peneliti
menuju bangsal dan mang dimana subjek berada.
38
Untuk pengambilan data dibeberapa mmah penduduk di Yogyakarta untuk
subjek ibu yang melahirkan bayi matur biasanya informasi ada yang didapat dari
rumah RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta dari bangsal Sakinah lalu
mendatangi rumah-rumah subjek, dan ada juga informasi didapat peneliti dan
warga asl, Yogyakarta yang dikenal oleh peneliti sehingga memudahkan meminta
para subjek untuk mengisi angket.
Peneliti melakukan rapport teriebih dahulu dengan memperkenalkan din,
menerangkan maksud dan pengambilan data, dan menekankan kerahasiaan yangakan peneliti jaga terhadap respon yang diberikan oleh subjek. Pengambilan dataini dilakukan dengan cara ada yang dibacakan secara langsung oleh penelitikepada subjek (atas permintaan subjek) sesuai dengan pemyataan skala dan ada
juga yang langsung diisi subjek dan tetap ditemani oleh peneliti agar tidak terjadikesalahan dalam pengisian.
2. Persiapan
a. Persiapan Administrasi
Peneliti mendapat ijin penelitian pada tanggal 6Januan 2005 dengan suratujm nomor 038/E.IV/PI.24.2/I/05 dan RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta,
dan ijin penelitian dan RS. Dr. Sardjito Yogyakarta pada tanggal 14 Maret 2005
dengan surat ijin nomor 3569/8/1/2005 dengan kode : LB.00.01.0092. Peneliti
mengajukan surat ijin penelitian yang dikeluarkan oleh Dekan Fakultas PsikologiUniversitas Islam Indonesia pada tanggal 28 Desember 2004 dengan nomor742/Dek/70/FP/VI/04.
39
b. Persiapan Alat Ukur
Penelitian ini menggunakan aitem terpakai dikarenakan jumlah subjek
yang hanya sedikit dan pada proses pengambilan data ada yang diisi secara
langsung oleh subjek dan ada juga yang dibacakan secara langsung kepada subjek
sehingga waktu yang dibutuhkan dalam penelitian ini relatif lama.
1) Pgnyusunan Alat Ukur. Alat ukur yang dipergunakan dalam penelitian ini
hanya menggunakan satu alat ukur yaitu Skala Kecemasan terhadap Kondisi
Perkembangan Anak. Aitem-aitem dalam Skala Kecemasan terhadap Kondisi
Perkembangan Anak disusun sendiri oleh peneliti berdasarkan aspek-aspek
yang dikemukakan oleh Hurlock (1990) dan Bucklew (Markatn, 2003).
2) Uji Coba Alat Ukur. Dalam penelitian tentang perbedaan kecemasan terhadap
kondisi perkembangan anak antara ibu yang melahirkan prematur dengan ibu
yang melahirkan normal dilakukan uji coba alat ukur (try out) langsung pada
subjek yang akan dipakai. Dan hasil uji coba akan dipakai sebagai data
penelitian atau disebut juga uji coba ( try out) terpakai. Adapun alasannya
adalah jumlah subjek yang terbatas dan proses pengisian angket oleh subjek
hams ditemani satu persatu oleh peneliti menyebabkan waktu yang dibutuhkan
relatif lama. Uji coba alat ukur skala dilakukan pada tanggal 17 Januan 2005 -
29 Maret 2005 di RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta, tanggal 14 Maret
2005 - 5April 2005 di RS. Dr. Sardjito Yogyakarta dan tanggal 19 Januan
2005 - 30 Maret 2005 di beberapa mmah penduduk di daerah sekitar
Yogjakarta. Alat ukur yang diujikan adalah skala kecemasan terhadap kondisi
perkembangan anak Subjek uji coba alat ukur adalah ibu yang melahirkan
40
bayi prematur yang bayinya masih tinggal di RSU PKU Muhammadiyah
Yogyakarta di bangsal Marwah, yang mana peneliti biasanya menemui subjek
yang berada di ruang Ibu Menyusui dan di luar mang Prematur. Begitu juga
halnya di RS. Dr. Sardjito Yogyakarta, biasanya subjek berada di Instansi
Perinatal , mang latihan Ibu Menyusui Bersama. Subjek uji coba alat ukur
pada ibu yang melahirkan bayi matur dilakukan di rumah subjek yang
memiliki bayi bemmurdiatas 1 minggu di bawah 2 bulan.
3) Hasil Coba Alat Ukur. Setelah skala terkumpul sebanyak 30 eksemplar untuk
ibu yang melahirkan bayi prematur dan 30 eksemplar untuk ibu yang
melahirkan bayi matur, peneliti melakukan skoring dan menganalisis validitas
dan reliabilitas skala. Uji validitas dan reliabilitas skala ini dilakukan dengan
menggunakan program SPSS 10.0 for windows,
a. Validitas Aitem
Hasil analisis statistik dengan menggunakan program SPSS 10.0 maka dari 60
subjek yang mengisi skala kecemasan terhadap kondisi perkembangan anak
yang berjumlah 40 aitem dengan koefisien validitas bergerak antara 0.3016
sampai dengan 0.7167 sebanyak 25 aitem dan yang gugur sebanyak 15 aitem.
Aitem yang gugur adalah aitem 3, 4, 8, 9, 10, 15, 19, 20, 23, 24, 25, 28, 29,
30, 40, sehingga aitem yang sahih untuk pengambilan data penelitian
sebanyak 25 aitem. Berikut ini dapat dilihat distribusi aitem skala kecemasan
terhadap kondisi perkembangan anak setelah dilakukan uji coba (try out)
terpakai
41
Tabel 3
Distribusi Uji Coba Terpakai Aitem Skala Kecemasan terhadap KondisiPerkembangan AnakNo Aspek Kecemasan No Aitem Jumlah
Favourable
1,2,5,6,7
11, 12, 13, 17, 18
21,22,26,27
31,32,35,36,37
Unfavourable
14, 16
33,34,38,39
1.
2.
j.
4.
Terhadap KondisiFisik
Terhadap KondisiMental
Terhadap Kondisihubungan sosialTerhadap KondisiPsikomotorik
5
7
4
9
Jumlah 19 6 25
b. Reliabilitas Aitem
Dan 25 aitem skala kecemasan terhadap kondisi perkembangan anak yang
sahih, diketahui bahwa hasil reliabilitas Alpha sebesar 0.8851.
B. Laporan Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanaan pengambilan data penelitian yang dilakukan di RSU PKU
Muhammadiyah Yogyakarta pada tanggal 17 Januan 2005 hingga tanggal 29
Maret 2005, di RS. Dr. Sardjito Yogyakarta pada tanggal 14 Maret 2005 hingga
tanggal 5April 2005 dan tanggal 19 Januari 2005 hingga tanggal 30 Maret 2005
di beberapa mmah penduduk daerah sekitar Yogyakarta.
Responden yang digunakan adalah ibu yang melahirkan bayi prematur dan
ibu yang melahirkan bayi matur yang usia bayinya diatas 1minggu. Responden
yang digunakan di RSU PKU Muhmmadiyah Yogyakarta berada pada bangsal
Marwah di ruang Ibu Menyusui dan di luar ruang Prematur dengan jumlah
responden 20 orang, sedangkan responden yang digunakan di RS. Dr. Sardjito
42
Yogyakarta berada di Instansi Perinatal mang Ibu Menyusui Bersama. Dengan
jumlah responden 10 orang. Responden untuk ibu yang melahirkan bayi matur
dilakukan di mmah masing-masing yang masih berada disekitar daerah
Yogyakarta dengan jumlah responden sebanyak 30 orang.
Saat melaksanakan penelitian ada beberapa respon yang ditunjukkan oleh
subjek-subjek tersebut pada saat pengisian skala. Reaksi umum dari ibu yang
melahirkan bayi matur bahwa mereka tentu saja cemas terhadap perkembangan
anaknya, tetapi mereka yakin anaknya akan tumbuh normal.
Sedangkan pada ibu yang melahirkan bayi prematur ada beberapa yang
bereaksi bahwa mereka sangat cemas tetapi hal itu tidak boleh mempengaruhi
kesehatan si ibu karena kasihan pada bayinya. Walau terkadang mereka merasa
sampai tidak bisa tidur, sedih dan terkadang tidak bemafsu makan tetapi mereka
hams tetap sehat agar tidak mempengamhi hasil ASI yang akan diberikan pada
bayinya. Ada juga yang bereaksi menyalahkan lingkungan sekitarnya. Subjek
tersebut merasa Tuhan tidak adil padanya, padahal subjek merasa sudah berbuat
baik, tetapi kenapa bayinya belum juga normal dan sehat agar bisa dibawa pulang,
sedangkan biaya yang ditanggungnya semakin tinggi. Selain itu subjek merasa
bahwa tetangganya tidak peduli padanya. Bayinya masih dirawat di rumah sakit
tetapi tetangganya tidak ada yang pernah menjenguk, padahal kalau tetangganya
sakit subjek selalu menjenguk tetangganya yang sakit, tetapi saat subjek
mengalami kesusahan para tetangganya tidak perduli bahkan para tetangganya
ngomongin kalau dirinya kena hukuman dari Tuhan. Subjek berharap agar para
tetangga yang ngomongin dirinya dibalas oleh Tuhan lebih parah.
43
Reaksi lain dan salah satu subjek yang melahirkan bayi prematur seperti
tidak yakin kalau bayinya bisa tumbuh normal. Subjek tersebut ingin membawa
pulang anaknya karena subjek merasa biayanya semakin tinggi dan 2 anaknya
yang masih kecil-kecil tidak ada yang mengurus karena terkadang subjek harus
menginap di rumah sakit karena jarak mmah subjek agak jauh dan rumah sakit.
Akan tetapi dokter belum memperbolehkan bayinya dibawa pulang. Saat bertemu
beberapa kali dengan peneliti, subjek tersebut sering bertanya apa benar bayinya
bisa hidup. Subjek ingin agar bisa cepat pulang dan mengurus anak-anaknya yang
lain, dan subjek merasa sudah tidak ada harapan untuk bayinya.
Ada juga (ibu yang melahirkan bayi prematur) yang bereaksi sangat
tertekan dan sangat sedih. Subjek mengatakan kalau keluarganya sepertinya
menyalahkan dirinya karena telah melahirkan bayi prematur. Subjek sampai tidak
bisa tidur beberapa hari, tidak berselera makan, kalau dipaksa makan sering mual.
Subjek ingin bisa tidur dan makan seperti biasa karena ASInya menjadi sedikit
keluar padahal bayinya butuh banyak ASI. Subjek mengatakan kalau dinnya
sering menangis. Saat bercenta pada peneliti, subjek sedikit menangis. Subjek
bertanya pada peneliti kenapa dinnya melahirkan bayi premature, kenapa baymya
belum juga normal agar subjek bisa membawa pulang bayinya.
C. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Subjek
Deskripsi subjek penelitian dapat dilihat pada tabel berikut
44
Tabel 4
l.Deskripsi subjek penelitian berdasarkan kelahiran bayi matur, umur danbayi yang ke-
1 Maturitas Kelahiran MelaltiYbmBa^oMato 30
Umur 18thn-21thn22 thn - 25 thn
26 thn - 29 thn 930 thn - 33 thn 934 thn - 37 thn 338 thn-41 thn 1
Bayi Ke- 115
2 73 64 2
Jumlah30
2 Deskripsi subjek penelitian berdasarkan kelahiran bayi prematur, umurdan bayi yang ke-
1 Maturitas Kelahiran Mdahirklmlia^q^^ 30
Umur 18 thn-21 thn 622 thn - 25 thn 626 thn - 29 thn 530 thn - 33 thn 634 thn - 37 thn 738 thn-41 thn
Bayi Ke-
Jumlah
1 162 83 64
30
2. Deskripsi Data Penelitian
Penggolongan subjek dilakukan dengan melihat tingkat kecemasan
terhadap kondisi perkembangan anak yang dikelompokkan dalam tiga kategon
45
diagnostik yaitu tinggi, sedang, rendah. Pendesknpsian kategon berdasarkan
sebaran hipotetik yaitu nilai maksimal dikurangi nilai minimal, sehingga diperoleh
perkiraan besamya standar hipotetik skor empiris yang terdapat pada satu standar
deviasi.
Pada deskripsi data penelitian dengan menggunakan sistem kategorisasi
empiris (Azwar, 2001), dengan melihat nilai maksimal, nilai minimal, mean dan
standar deviasinya.
Tabel 5
Deskripsi data PenelitianVariabel Teoritis Empirik
Min Maks Mean SD Min Maks Mean SDKecemasan Terhadap 25 100 60.25 12.5Kondisi
perkembangan Anak
26 86 58.27 11.45
Sebaran hipotetik dari skor skala kecemasan terhadap kondisi
perkembangan anak dapat diuraikan untuk mengetahui keadaan subjek penelitian
yang berdasarkan pada standar deviasi, dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 6
Kriteria kategorisasi skala kecemasan terhadap kondisi perkembangan anakKetegon Rentang Jumlah Persentase Jumlah Persentase
skor (melahirkan (melahirkannormal) premature)
Rendah X< 46.82 5 16.6% 2 66%Sedang 46.82 < X > 22 73.2% 23 76 5%
69.72
Jinggi X> 69.72 3 10.0% 5 16.6%
Sebaran hipotetik pada skor skala kecemasan terhadap kondisi
perkembangan anak diketahui nilai terendah adalah <46,82 dan nilai tertinggi >
69.72. luas jarak sebarannya adalah 86 - 26 =60, sehingga setiap satuan standar
46
deviasinya bernilai 11.45 dan mean empiriknya adalah 58.27. Hasil pengolahan
yang ditunjukkan pada tabel diatas terlihat bahwa dan keseluruhan jumlah subjek
yaitu 60 orang (30 yang melahirkan bayi prematur, 30 yang melahirkan bayi
matur), mayoritas subjek berada pada tingkat kecemasan terhadap kondisi
perkembangan anak sedang, yaitu 73.2 % (yang melahirkan bayi matur) dan 76.5
% (yang melahirkan bayi prematur).
3. Uji Asumsi
Uji asumsi dilakukan sebelum analisa data penelitian atau uji hipotesis
yang mana uji normalitas mempakan syarat sebelum dilakukan pengetasan nilai
compare mean (perbedaan antara dua variabel) agar kesimpulan yang ditarik tidak
menyimpang dari kebenaran yang sehamsnya.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan menggunakan program komputer SPSS versi
10.0 dengan stasistik teknik two sample kolmogorov smirnov test. Variabel
kecemasan terhadap kondisi perkembangan anak menunjukkan K-SZ =0. 904; p=
0. 388 (p > 0.05). Hasil uji normalitas ini menunjukkan bahwa alat ukur tersebut
memiliki sebaran normal.
b. Uji Homogenitas
Hasil uji homogenitas variabel kecemasan terhadap kondisi perkembangan
anak pada kelompok ibu yang melahirkan bayi matur dengan kelompok ibu yang
melahirkan bayi prematur memperlihatkan nilai levene statistik sebesar 0.000
dengan p=0. 985 (p >0.05). Hal ini menunjukkan bahwa vanans kelompok yang
dibandingkan relatif homogen.
47
4. Uji Hipotesis
Perbedaan kecemasan terhadap kondisi perkembangan anak antara ibu
yang melahirkan bayi prematur dengan ibu yang melahirkan bayi matur dapat
diketahui dengan cara uji hipotesis. Setelah uji asumsi terpenuhi, maka
selanjutnya dapat dilakukan uji hipotesis. Uji hipotesis yang digunakan disini
adalah uji perbedaan, dalam hal im menggunakan teknik Independent Sample t-
test pada program SPSS 10.0 for windows. Hasil analisis yang diperoleh
menunjukkan nilai t = -1. 599 dengan taraf sigmfikansi 0. 115 (p > 0.05). Artinya
tidak ada perbedaan kecemasan terhadap kondisi perkembangan anak antara 2
kelompok tersebut. Berdasarkan hasil analisis diatas, maka hipotesis yang
berbunyi ada perbedan kecemasan terhadap kondisi perkembangan anak antara
ibu yang melahirkan bayi prematur dengan ibu yang melahirkan bayi maturl
ditolak.
D. Pembahasan
Hasil analisa dari penelitian ini menunnjukkan bahawa tidak ada
perbedaan kecemasan terhadap kondisi perkembangan anak antara ibu yang
melahirkan bayi prematur dengan ibu yang melahirkan bayi matur. Hal ini berarti
bahwa bayi yang dilahirkan matur maupun yang dilahirkan prematur bukan salah
satu faktor yang menyebabkan tingginya tingkat kecemasan ibu terhadap kondisi
perkembangan anak.
Tidak adanya perbedaan tingkat kecemasan ibu terhadap kondisi
perkembangan anak berdasarkan maturitas kelahiran (bavi matur dan bavi
prematur) mungkin dapat disebabl
Tingkat kecemasan ibu terhadap ko
oleh faktor-faktor baik didalam diriny
faktor yang berpengaruh adalah kei
mengurus bayinya.
Peran ibu diukur dari kualitas kern,
dan mengamalkan perkembangan seorang a,
harus mampu memberikan proses atau kegi
menghindan atau sedikit mungkin membuat p. . llSlk atau nonfisik yang
tidak menyenangkan atau ketidak pastian. Misalnya saja, tokoh seorang ibu harus
mampu meredakan tangis bayi dengan cara antara lain memberi makan (ASI atau
susu botol), menganti popok dan kegiatan-kegiatan lain yang mampu memberikan
rasa aman dan nyaman pada bayi. Perasaan aman dan nyaman yang dirasakan bayi
akan membuat pertumbuhan dan perkembangan bayi bisa menjadi jauh lebih baik
dan hal ini dapat mengurangi kecemasan sang ibu (www^indomedutxojm). Ibu
yang gelisah membuat bayi merasa tidak nyaman dan tidak aman, karena bayi
biasanya sensitif dengan perasaan yang dialami sang ibu sehingga mempengamhi
kondisi bayi dan hal ini akan menghambat perkembangan bayi (Piit, 1996).
Selain faktor kemampuan, faktor wawasan juga mempengamhi kecemasan
ibu terhadap kondisi perkembangan anak. Ibu yang tau bagaimana merangsang
bayi dapat membuat berat badan bayi yang belum cukup umur (prematur) maupun
yang sudah cukup umur (matur) dapat lebih cepat kembali pada berat badan yang
sehamsnya. Marcus (Hurlock, 1997), kehangatan dan kasih sayang yang
an
49
ditunjukkan seorang ibu ketika dia mengemong bayinya dapat merangsang
perkembangan bayi. Kekurangan rangsangan kasih sayang dari ibu yang tidak
mampu merangsang perkembangan bayinya dapat menimbulkan keterlambatan
perkembangan bayi dan hal tersebut akan memperbesar kecemasan ibu terhadap
perkembangan anaknya.
Faktor lain yang dapat mempengaruhi kecemasan ibu terhadap kondisi
perkembangan anak adalah rasa percaya diri. Derajat kepercayaan orang tua
terutama para ibu dalam melaksanakan tugas sebagai orang tua dapat
menghasilkan perkembangan anak yang memuaskan. Rasa percaya diri seorang
ibu dapat membantu penyesuaian bayi pada kehidupan pasca natal (setelah lahir).
Semakin besar kepercayaan ibu pada kemampuannya maka semakin baik ia dapat
merawat bayinya dan dan membuat penyesuaian diri bayi lebih baik. Hal ini dapat
mengurangi kecemasan ibu terhadap perkembangan anaknya. Tidak adanya atau
kurangnya rasa percaya diri dan keyakinan dari seorang ibu dalam
kemampuannya untuk merawat bayi dapat mempertinggi rasa cemas si ibu
(Hurlock, 1997). Kurangnya rasa percaya diri ini dapat menimbulkan perasaan
tidak layak menjadi seorang ibu. Mappiare (1983), perasaan tidak layak yang
terlalu besar dapat membuat ibu merasa gagal menjadi orang tua dan hal ini akan
semakin mempersulit penyesuaian dalam peranannya sebagai ibu sehingga dapat
berpengaruh buruk terhadap perkembangan bayinya.
Menurut Reynolds dan Lees (2003), kondisi fisik ibu setekah melahirkan
akan mempengamhi sikap ibu terhadap bayinya. Semakin cepat kesehatan ibu
pulih setelah melahirkan, semakin menyenangkan sikap sang ibu terhadap bayi.
50
Hal tersebut membuat ibu semakin yakin pada kemampunnya untuk
melaksanakan peran ibu secara memuaskan dan semakin yakin bahwa bayinya
dapat berkembang nonnal.
Tidak adanya perbedaan tingkat kecemasan ibu terhadap kondisi
perkembangan anak berdasarkan maturitas kelahiran dapat disebabkan oleh faktor
usia. Berdasarkan dari hasil penelitiaan usia subjek lebih banyak berada pada rata-
rata usia dewasa (22 tahun - 33 tahun). Menurut Haditono (1999) seseorang
dianggap dewasa saat memasuki usia 21 tahun, sedangkan menurut Mappiare
(1983) usia 21/22 tahun merupakan usia yang telah mempersiapkan kesiapan
biologis dan kematangan psikologis sehingga dapat dikatakan dewasa, dan
menumt Hurlock (1997), usia dewasa adalah usia yang memasuki umur 21 tahun.
Hurlock (1997), ibu yang terlalu muda cendemng untuk kurang
bertanggung jawab, tidak mengijinkan orang lain mencampuri masalah yang
terjadi dalam keluarganya dan kurang dapat menyesuaiakan din dalam
peranannya sebagai ibu. Sedangkan ibu yang lebih dewasa akan menyesuaikan
diri lebih baik saat merawat bayinya dan lebih bertanggung jawab. Teriebih lagi
jikalau si ibu sangat menginginkan anak karana ia merasa bahwa bayi itu
mempakan unsur essensial terhadap perkawinan yang bahagia bukan kerena
pengamh tekanan sosial sehingga ibu tetap menenma dengan senang hati apapun
kondisi bayinya.
Faktor lain yang menjadi salah satu penyebab tidak adanya perbedaan dari
penelitian im adalah pengalaman melahirkan sang ibu. Ibu yang mampu dan
sudah biasa mengurus bayi akan merasa lebih tenang dalam merawat bayinya, dan
51
hal ini dapat mempercepat perkembangan bayi sehingga dapat mengurangi
kecemasan ibu terhadap kondisi anaknya dibandingkan para ibu yang tidak biasa
dan tidak mampu mengurus bayi. Hurlock (1997), orang tua terutama para ibu
yang sudah berpengalaman merawat anak-anaknya terdahulu dengan mengikuti
kursus-kursus yang diberikan dalam klinik sebelum kelahiran anak atau pernah
menjaga anak-anak yang terdahulu lebih yakin dan biasa dalam melaksanakan
peran dan pada mereka yang tidak punya pengalaman seperti itu.
Berdasarkan hasil dari penelitian jumlah ibu yang melahirkan bayi
prematur dengan ibu yang melahirkan bayi matur lebih banyak berada pada
kelahiran bayi pertama sebanyak 31 subjek dengan jumlah yang hampir seimbang
(ibu yang melahirkan prematur 16 orang dan ibu yang melahirkan matur 15
orang), sehingga menyebabkan tidak adanya perbedaan kecemasan terhadap
kondisi perkembangan anak antara ibu yang melahirkan matur dengan ibu yangmelahirkan bayi prematur.
Kemungkinan lain yang dapat menyebabkan tidak adanya perbedaan dari
penelitian ini dikarenakan bangsal tempat menyusui antara ibu-ibu tersebut (ibu
yang melahirkan bayi prematur, yang melahirkan bayi matur, melahirkan ceasar
dan ibu yang memiki bayi beresiko tinggi lainnya) berada di satu ruangan yang
sama, sehingga para ibu tersebut dapat berbagi pemsaan/sharing satu sama lain
mengenai perasaan atau kecemasan yang saat itu mereka rasakan yang dapat
mengurangi kecemasan terhadap kondisi perkembangan anak bagi para ibu
tersebut. Hal di atas merupakan salah satu bentuk dari dukiMgan sosial.
BABV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan kecemasan terhadap
kondisi perkembangan anak antara ibu yang melahirkan prematur dengan ibu
yang melahirkan normal. Ibu yang melahirkan prematur memiliki kecemasan
terhadap kondisi perkembangan anak lebih tinggi daripada ibu yang melahirkan
normal.
B. Saran
Berdasarkan penelitian ini, ada beberapa saran yang ditujukan kepada
peneliti selanjutnya yang tertarik untuk meneliti dengan variabel yang sama.
Disarankan untuk mempertimbangkan variabel-variabel lain yang berhubungan
ataupun mempengaruhi tingkat kecemasan terhadap kondisi perkembangan anak
seperti variabel wawasan atau kemampuan ibu tentang perkembangan anak, rasa
percaya diri sang ibu dan kondisi fisik ibu setelah melahirkan apakah
mempengamhi kecemasan ibu terhadap kondisi perkembangan anak. Untuk
mendapatkan data yang lebih mendalam dari diri subjek penelitian maka maka
dapat menggunakan metode observasi dan wawancara sehingga perilaku yang
muncul dapat dijadikan data penelitian.
52
53
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, A. 1991. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.
Atkinson, R. L. !983. Pengantar Psikologi 1. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Azwar, S. 1999. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.
. 2001. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.
Axom, H. 1996. Ilmu Kebidanan dan Fisiologi Persalinan. Yayasan EssentiaMedica.
Gilmer, B. V. H. 1970. Psychology. Harper and Row.
Glover, B & Hadson, C. 1995. Perawatan Bayi Prematur. Jakarta: PenerbitErlangga.
Haditono, S. R. Monks, F. J. Knoers, A. M. P. 1999. Psikologi Perkembangan :Pengantar Dalam Berbagai Bagiannya. Gajah Mada University Press.
Hurlock, E. B. 1990. Perkembangan Anak. Jilid 1. Edisi Kedua. Jakarta- PenerbitErlangga
1997. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan SepanjangRentang Kehidupan. Jakarta: Penerbit Erlangga
Kaplan &Sadock. 1996. Sinopsis Psikiatri: Ilmu Pengetahuan Perilaku PsikiatriKlmis. Jilid 1. Jakarta: Bina Rupa Aksara.
1997. Sinopsis Psikiatri: Ilmu Pengetahuan Perilaku PsikiatriKlinis. Jilid 2. Jakarta: Bina Rupa Aksara.
Kartono, K. 1990. Psikologi Perkembangan: Psikologi Anak. Bandung: PenerbitCV. Mandar Maju.
1997. Psikologi Wanita: Mengenai Wanita Sebagai Ibu dan Nenek.Bandung: Penerbit CV. Mandar Maju
Kidman, A. 1990. Mengubah Kehidupan Anda dan Gagasan Menjadi TindakanJakarta: Bina Rupa Aksara.
Koesworo,E. 1986. Teori-teori Kepribadian. Bandung. Eresco.
54
Mahmud, M. D. 1990. Psikologi: Suatu Pengantar. Edisi 1. Yogyakarta. BPFE.
Manuaba, I. B. G. 1998. Ilmu Kebidanan: Penyakit Kandungan dan KeluargaBerencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: Penerbit Buku KedokteranEGC.
Mappiare, A. 1983. Psikologi Orang Dewasa. Surabaya: Penerbit Usaha Nasional
Markam, S & Slamet, S. 2003. Pengantar Psikologi Klmis. Jakarta: PenerbitUniversitas Indonesia.
Mochtar, R. 1998. Sinopsis Obstetn. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Munsen, P. H & Conger, J. J. 1998. Perkembangan dan Kepribadian Anak.Jakarta: Erlangga.
Niven, N. 2002. Psikologi Kesehatan: Pengantar untuk Perawat ProfesionalKesehatan Lain. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Oeswari, E. 2004. Perawatan Ibu Hamil dan Bayi. Jakarta: Pustaka SinarHarapan.
Pitt, B. 1996. Kehamilan dan Persalinan: Menikmati Tugas Sebagai Ibu. Jakarta:Penerbit Arcan.
Poduska, B. 1990. Empat Teoti Kepribadian: Jadilah Orang Seperti yang AndaInginkan. Jakarta: Penerbit Tulus Jaya.
Priest, R. 1987. Cara Mencegah dan Mengatasi Stress dan Depresi. Jakarta.Dahara Prize.
Reynolds, K. & Lees, C. 2003. Buku Tanya Jawab Kehamilan. Jakarta: PMPustaka.
Ronsenhan, D. 1& Seligman, M. E. P. 1994. Abnormal Psychology Interaction.Third Edition. Canada: John Willey and Sons.
Santrock, W. J. 2002. Perkembangan Masa Hidup. Jilid 1. Jakarta: PenerbitErlangga
Sastrawinata, S. 1983. Obstetn Fisiologi. Bandung: Penerbit Elemen BagianObstetn & Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran.
Sinambela, F. C. 1994. Perbedaan Tingkat Kecemasan Pada Remaja yang IbunyaBekerja dan Remaja yang Ibunya tidak Bekerja di SMPK Santo YosefSurabaya. Anima Vol IX No: 37, 18-33.
55
Stoppard, M. 2002. Panduan Mempersiapkan Kehamilan Dan Kelahiran: UntukCalon Ibu dan Ayah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.
Stuart, G. W&Sundeen. S. J. 1998. Buku Saku Keperawatan Jiwa Edisi KetigaJakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Vamey. H. Knebs, J. M. Gegor, C. L. 2001. Buku Saku Bidan. Jakarta- PenerbitBuku Kedokteran EGC.
Wiknjosastro, H. 2002. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka SarwonoPrawirohardjo
. 2003. Ibu Harus Memahami Perkembangan Psikososial Anak.ilLS.;:'i^vMV:Jj]iloinedia,ccH];L 19/11/2003
__ . 2005. Kehamilan yang Menyenangkan: Kehamilan Lebih danSatu(Kembar). , «••_,.. ,17/06/2005
FAKULTAS PSIKOLOGIUNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
\ -—
-----4
KI:ESIONKRPenKUT,an
n,*er,ku. ,„, akan disajikan scjuml,.-. pertanyaan, baca dan pahantdah•-^-ba.k. Sebe!un,n;.a anu. d.mima untuk mengisi •dcn.J.a.s sesua, d-n-.n- anda. .dentitas serta jawaban yang anda ^ afcan kami ^
kerahasiannya.
Selanjutnya anda di.nin.a untuk mcmi|ih salah satu jawaban •„,,Pemyataan tersebut sesuai dengan pendapat, perasaan, atau keadaan andarang sebenarnya. Berilah tanda (V)pada sa,ah satu jawaban yang lersed.a:
ss : Sangat SetujuS : Setuju
TS Tidak Setuju
STS :Sangat Tidak Setuju
^'f "da ""*" >'""-" S"ah »«»»•< yanS b»„,r ,<b,a„ Ja,»ab,„ „„.,pas 7ai -;ra-am « »•*««., lare„a ilu. »„, di„arapka„ urau:menjawab dengan injur dan ,.>i,v u-f , JJ d3n lehtl sehln8Sa tidak ada jawaban vanoterlewati. • *
Identitas RespondenNama
y • ( boleh inisial)
Anak Ke-
Proses Melahirkan : : Normal
- Premature
(silahkan ber, tanda Vpada salah satu pilihan diatas)
Petunjuk pengisian
Angket ini terdiri atas sejumlah pemyataan yang menggambarkankecemasan dalam diri anda. dalar.; menghadapi kondisi nerkembangan anakanda seteiah melahirkan. Anua diminta untuk memberikan jawaban yangpaling sesuai dengan keadaan anda saat ini dengan memberikan tanda ( V)pada salahsatu pilihan jawaban.
Tidak ada pilihan yang salah, jawaban yang benar adalah jawaban yangbenar adalah jawaban yang sesuai dengan diii anda. Oleh ka.ena itu anda
diharapkan menjawab semua pemyataan secara jujur dan 'eliti sehinggatidak ada jawaban yang terlewati.
No.
Angket
Pemyataan
Nafsu makan saya terganggu
mengingat pertumbuhan tinggi
badan bayi saya
Jantung saya sering berdebar-debar
melihat kondisi fisik bayi saya
Tidur saya cukup nyenyak
meskipun saya sering berfikir
tentang berat badan bayi saya
SS TS STS
SS TS STS
SS TS STS
SS TS STS
11.
12.
Saya bisa melawan rasa mual
diperut saya ketika melihat kondisilisik bayi saya
t^ra< badan ba> saya cenuerung"kurang, saya khawatir hal itu akan
uerpengaruh buruk terhadapkondisi fisik bayi saya
Saya takut bayi s.. ,a akan~nudaiT| SSterserang penyakit
Saya cemas melihat bayi" lay! SSsepeni kekurangan gizi
Saya percaya bayi 7ava~l,isa~tumbuh normal
Saya bisa menerima kondlsTfisikbayi saya
Kepala bayi say^lediJiaTTebirTbesar daripada badannya, tapi sayabisa mengerti keadaannya
Kepala saya pusing memikirkanbayi saya sering menangis
Saya sampai tidak bisa tidur
mengingat kejadian tentang' bayisaya yang tahan menangis berjam-jam dimalam hari
SS
SS
SS
SS~
SS
SS
TS STS
TS STS
STSTS
TS STS
TS STS i
TS STS !
TS STS
TS STS
SIS
nrt
Ta"8an sa>'« berkermgaTmengetahui perilaku bayi saya yang
_^h'^ika ditinggal sebentarSaya <i^rTr^g^a7K7nTe7ingmdingin ketika bayi saya rewelBayi sava mudah terl^iuTT ss —7-menue ngarar suara apapun, tapi ha
J^^engganggu tidur saya
saya melihat kegelisahan bayi saya^S*^^ati^^
sering menghisapjarinya.
tidak berkembang
^^^P^^eTn^nT^T^^emosional yang ditampakkan olehbayi saya.
^^^P^^nTl^aTa^^saya yang berteriak-teriak
^ birkirh^ n^giniaTjangan-jangan bavi saya tidaknyaman jika ada orang ^didekatnya
17.
20.
STS
22. ' Otot-otot saya tegang melihat bayi
saya tidak man didekati oleh
ayahnya
~"ss '" sr ~ "is'"'" STS
i
0"! Sampai saat ini bayi saya belum
mau tersenyum kepada saya, tapi
SS ~""s" "~TS s:'S ;
saya tidaK mau memusingkan hal
itu]
24. Saya dapat mengatur nafas saya
walau bayi saya menampakkan
reaksi kurang resposif pada oarang-
SS s TS STS ji
i
1
orang yang baru dikenalnya1
!25. Saya gelisah meninggalkan bayi SS s TS STS |
saya walau sebentar j1
26. Saya cemas membayangkan bayi
saya akan menjadi anak yang
dijauhi temannya
SS s TS STS |
!ii
27. Saya takui anak saya nantinya tidak
bisa bergaul
SS s TS STS |i!
128. Saya yakin bayi saya tidak akan
menjadi anak yang pemalu
SS s TS STS j
29. Saya yakin sikap gelisah dan
ketidaknyamanan bayi saya akan
berubah setelah dia besar
SS s TS STS
— . _ .
30 Menurut saya bayi saya kelak dapat
n>enj?.di :<nak ving mandiii
SS s j TS STS ]1
31. Saya sulit tidur mengingat aktivitas
gerakan bayi s:>ya
SS s TS STS
32. Kepala saya pusing melihat respon
bayi saya ketika saya meletakkan
jari saya d^angan bayi saya
SS s TS STS
33. Nafsu makan saya tidak terganggu
melihat kenyataan yang terjadi
pada kondisi psikomotorik bayi
saya
SS s TS STS
1
j
34. Saya tetap relaks, mengingat
kondisi perkembangan gerakan
bayi saya
SS s TS STS j
i
35. Saya khawatir akan terjadi hal yang
buruk saat bayi saya membuka
matanya
SS s TS STS
36. Saya takut bayi saya lambat
pergerakannya
SS S j TS STS
37. Saya was-was aktivitas bayi saya
akan banyak terganggu dikemudian
hari
SS s
1
TS STS
38.
40.
»ayi sayT ,ao( i^l^T]^- -,ldl" da" ^dikit gerak, tapi saya.Vakin dia akan tumbuh norma
-aya tidak bogitu^n^a^alirkan'pSSperkembangan motorik bayi saya•'a>- percaya peTkemblr^an' I ?cmotorik bayi sayaberkembang normal
Terima Kasih
<H<UCO
CO
>-•
<Eh
CQ
<HwOS
w0)
u>oCO
cCO
CD
oo
oo
ooooooooooo
ooooooooooooooooooo
S*SSgSggggggggggg'g'gooooooooododoooo^
oo
roio
^1
-Dr~
Ln
co
r-co
co
ao
i£>
CT
iLn
HO
CO
<^
mMO
^J
CMCM
CMCM
CMCM
CJ-H^CM
CNCNtNCNCMcm'cm"cm'd
cncm'CXi'CM*CM
ro'cn'cm'CMH
OJCM
CMCM(M
HCMH
<3S^S5S^<
333333^S3S3^^^3sgls33§^|^ro^Lncor-coa^orHCMcv1^U)^r--ODa,0
CN
jro
^u
nk
or-o
ocrio
egm
<^
tnex)
r-cc)
eno
-H
^--^-S
^^O
H^^.,^
in
wuCO
CO
^H
Eh
<;
Ma;
e.T
)m
CD
Cl)
^4-1
4-1
uM
CD
rH
<4
hC
D•H
U
T3CD
4->
ao4-1
og
coco
CD
CD
4-JH
M4-1
OCD
MM
Eh
ImO
mu
o
0)g
x)
CDU
CDCD
>H
G4
J4-)
CO
CO
HC
DU
"HrH
CO
(HC
Mgj
(O-H
Q>
cog
T1
CJ
CD
0)C
D-h
rHa
4-)
+J
4->C
OC
OH
4C
DC
OU
a)
rH-H
CO
^M
H0
4-1-H
QfO
4-1C
O
i-Hcrt4-1O4-J
eCD
nH
flrin
oi<
jio
or)L
Oin
in
u)a)N
rO
iHC
Tl^
r-C
DC
DC
Tlr
H
U)
rH
OL
OC
Dm
01
<T
rH
OC
JlH
01
U)lf
l<jO
[1
(\l<
jKH
fl0
10
OC
MC
MrH
CQ
CV
lCO
OrH
r-^C
OrH
CQ
LO
^t'c
jOrH
-jr
oro
o.jr
-o
^o
D^
Ho
Tcr.c
^o
oo
cM
oo
co
^u
icM
CM
O^
cn
io
^o
ico
r)
iip
iH
LO
hM
nn
iB
oD
iflro
iD
Orin
nA
jn
,
II
E^
£5
g2
gg
g^
gg
^i
'^
j*
Ir~
i*
"rt
ii
f^—
HrH
i—H
t—I
\-H
riif
lHL
Oo
nco
co
oco
cflr
ocn
cj3
naif
lHffiS
Sco
iojn
^^
r)^
a^
or,lo
oo
lflr
,l
££
5£
££
££
££
££
££
££
££
££
££
££
gg
££
££
££
££
££££
££
59
RELIABILITY ANALYSIS - SCALE (ALPHA)
Reliability Coefficients
N of Cases = 60.0 N of Items = 40
Alpha = .8851
Reliability
****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ******
WM
WW
MW
HH
HP
PM
PH
HH
W^
UM
HO
CO
CO
^o
iljl
^u
WH
OC
DC
OH
mU
i^U
M
wco
coco
coco
coco
(T,
mfV
mR
\C
££
r\r,
r.
r.P
.?
P.^
^CO
COCO
COCO
COCO
M(M
l1\
Jl\>
•Jo
iin
wco
co
-Jo
iy
i^
uw
-JfflM
HC
B-Jo
-iitU
JM
MM
K)M
MH
WM
MM
MM
lyW
MW
N)W
N)M
MM
IV)
Cn
-J
co
ib
gg
gg
£2
gg
gg
gg
00
^o
oo
^§
2g
g£
go
-j-jo
w^
oo
o-j^
jo
oo
-jo
o-Jco
oco
ui^
i-Jco
S2
gg
g£
g£
gS
°°^
CT1°°
^^
-J^
<*>^
^CO
00-J
£co
oM
M[>
)M
al^
o^
HC
I)a^
,,-
--
--J
IVC
0C
0.C
».£
NC
04
s.C
0C
nO
C0
NJ
OO
C-J^
JO
CO
-Jcy
iC
nC
nM
UJH
CD
to
^j^
ai-jm
u)
gg
gg
gg
gg
gg
gg
gg
gg
g^
^-^
^O
Oo
oo
oo
ooooooooooooo'oo
OOOOOOOOOO
[H rH > h3
<< > ^
g CD
>U
J
at-
1
co
a a CD < o 01 CD
re
CO
o > tH [H
ON
o
MD
a,
<wrJ
uCO
CO
<>H
MMm<WPC
Fi
Tl
ma>
cdrC
4J
4-1
u,
fH
CI)
rH
rH
<;
4h
CD
•Hf-Jft
T5
O
CD
-H
40
1rH
4-1O
h(0
CO
CD
C!J
4->rH
H4
-JO
CD
r4
MM
MC
)H
uou
ofi
Tl
CD
oC
DC
DrH
a4-1
4-1C
OC
OH
CD
O-H
rH
CO
M4H
CD
CO
•hn
>
CO
eti
oC
DC
DC
D-H
rHC
I4
J4-1
4-1cO
CO
MC
DC
Oc;
CD
rH
-H
CO
?;
mcd
4-1•H
QC
O
4-J
COo4-1IeCD
4-J
[O
MC
\iHr-m
O'r
ro
i-c!im
oH
Ciio
o^
io«
ico
r-.tr
)N
o,
^tc
tc^
^^
^^
^^
HH
rH
rH
rH
rH
rH
rH
rH
rH
rH
rH
rH
rH
rH
rH
enen
enen
enac
encn
wen
enen
c^cnen
cnc^cn
cnen
cTiO
Tcn
cncg
WfO
^ro
^^
i-r-Oi-r-H
i-iflcJio
iOH
CO
mcN
i^C
iirocN
iu
)[^o
c»
^rH
OL
n[^
co
^^
^[^
'X)c
\jLO
LO
CD
'=T
^rL
nL
nr\ic
^,
roa.H
Hco
mr-.o
ffico
roQ
Ln
c'ir-c
oH
Ln
wS
^co
oo
ra^
C^
CO
'O'X
W^
CO
mcn
^^
^r-C
OC
DL
ng
g^
Co
gg
gg
CN
0.JC
T,C
MO
00
cn<
rroC
DC
DC
0C
0r-^
^g
gg
gg
gg
gg
CTja-,r-co
c-,Lr)c^W
rHcx
)roc^iO
cx)c^co
[-gS
g£
g1
£2
gm
con
rMco
^cM
(MC
3icD
ror~
Lf)q
'Co
^rj^
co5
Sr)S
nN
rcj.ro
«o
icd
nh
con
ic)m
coio
rC
MC
\!rHrH
tHC
\)CM
CM
C\)C
MC
MrH
CM
rHrH
rH
rH
rH
rH
rH
rH
rH
rH
rH
rH
^-lr
H^
-,
r-co
rH
co
cM
r-co
r-cD
cD
cM
HH
IN
NM
HH
HH
PJM
rH
^H
rH
rH
rH
rH
rH
rH
rH
rH
rH
fo
oo
rcro
r-ro
or-r-o
r-r-r-o
or-r-r-o
mr-o
or-
roo
om
rocD
no
'Xic
Do
cD
^co
oo
cD
cD
CD
gg
gg
gg
OO
t-OO
mC
OC
Dm
LO
CD
CD
LnrH
CD
CD
OL
OrH
rH^gggggg
HC
OC
D^C
floCO
CM
^Hm
cD^O
OO
CO
CoScoSffiS^
COlO
LOulIT,<X>
LDCD
LOCD
LT)LT)LO
COCD
gg
tx>'IT)g
gg
gg
g
^^
"^
^r-c
xirH
cM
CD
^rH
cx
jro^
Ln
cD
r-oo
cr!
CMCD
4->
M—
1
O
CO
40CCD
0
•H
.
C)
0
•H
CD
4H
MH
en
CD
r-
Oi—
1
UII
en
,
>i
4-1C
O
-rHC
DrH
CO
•H
cOII
rUu
CO
CO
-H
4H
CrH
00
,C
DrH
arZ
;^
DATA PENELITIAN
a1 a2 a3 a4 a5 a6 a7 a8 a9 a10 a11
1 3 2 2 2 3 3 3 1 1 2 3
2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 2
3 2 2 3 3 2 3 2 2 2 3 2
4 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2
5 2 2 1 1 4 4 4 2 2 2
6 1 2 3 2 2 3 3 2 4 2
7 2 2 3 1 3 2 2 1 1 1
8 3 2 3 2 3 4 4 2 2 3
9 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 3
10 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3
11 1 4 1 1 1 4 1 1 4 1
12 1 1 3 4 1 2 1 1 4 2
13 1 1 4 1 3 2 3 1 1 2
14 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2
15 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2
16 1 2 3 1 2 2 2 1 2 2
17 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2
18 2 2 2 1 3 4 4 2 3 2
19 2 2 3 2 1 3 2 1 3 2
20 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3
21 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3
22 3 2 3 2 2 2 2 1 2 3
23 2 3 3 2 1 3 1 1 4 2
24 1 3 2 2 4 1 2 1 2 2
25 3 3 2 1 2 2 1 2 2 3 2
26 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2
27 2 2 2 2 3 3 3 2 1 2 2
28 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1
29 1 1 1 2 1 4 1 1 4 1
30 2 2 4 2 3 3 3 2 2 2
31 1 4 4 1 4 4 4 2 1 3
32 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 2
33 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2
34 1 3 2 4 1 1 1 1 1 1
35 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2
36 4 4 3 3 4 4 3 1 3 2
37 3 2 3 3 3 3 3 2 4 2
38 3 3 1 2 2 2 2 2 3 3
39 2 3 4 3 1 4 3 1 1 2
40 4 3 4 1 4 4 4 2 2 3
41 2 3 3 2 2 3 3 2 3 2
42 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2
43 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2
06/25/05 18:21:05 1/8
so
z<UJ
UJ
0_
<Q
CM
CNCO
CN
CO
CM
CM
"sf
T—
CO
CM
CO
CM
•f
T—
CM
CM
CM
CM
CM
•5t
CM
CO
CM
CM
T~
CM
CM
CN
CM
t—
T—
CM
CM
CM
-IcM
•*
CM
CMJCN
^r
CM
CM
CN
CMCD
C'J
CM
CM
CM
CJ
CM
CM
CM
•*—
CM
CM
CM
CM
CM
CM
CM
CM
CO
CO
CM
CO
CM
CM
CM
CM
CM
'
X_
CM
CM
CO
CO
T—
oo
tj-
CO
CO
•"srCO
CN
CM
CN
OCNCO
CM
IM
IM
T—
C'J
T—
CM
CM
CM
•"J
CM
CM
CM
CO
CM
CO
co
CM
T—
CM
CM
CM
CM
CM
CM
CN
V~
CO
CM
"5—
CN
00
T—
CM
T_
CN
CN
T-
CO
CO
CN
CN
T—
CO
CM
IM
CM
T—
T"—
CM
CM
CM
"3-
CM
CM
CM
CM
CM
CM
t—
CO
CM
CM
CM
CM
CM
CM
CN
CM
'*~
"*~
T~~
CO
CM
T—
CM
T_
CM
CN
T—
T—
CO
CO
CN
00CO
MC'J
CM
C'J
fCJ
CM
M-
CM
CM
T—
CM
CM
CM
CO
•<a-CO
CO
CM
CM
CM
CM
CN
CM
OO
T—
T—
co
"^
CM
CN
T_
CN
CM
CM
CN
^f
^r
co
CN
CO
CO
LM
LM
CM
CM
C'J
T—
CM
CJ
CJ
CO
CM
CM
CO
CM
CO
CO
-a-
CM
CM
CM
CO
CM
CM
CM
CN
CM
^
-?
CO
CO
CM
CM
T_
CN
CM
CM
CO
CM
-q-
CN
CM
CM
CD
T—
CO
tvj
L\l
CM
cm
CJ
CM
CM
T—
CM
CM
CM
CM
CM
CM
CM
CO
CM
CM
CM
CM
CM
CO
CN
CM
'
CN
CM
CM
CN
CN
,_
CM
V~
CM
CM
T—
•<r
OO
00
CM
LO
C'J
C'J
ISI
C'J
CM
CM
CJ
-d-
CM
CM
CO
CO
CO
CM
CM
CO
CO
CM
-\t
CO
CO
CM
CM
t—
"ST
•^
-*t
OO
OO
"-
CM
00
CO
CN
-=r
tCO
CO
CM
CO
CM
CM
C'J
CJ
CJ
CM
CM
•^
CM
CM
CM
CM
CM
CM
CM
CM
CO
CM
CO
00
CO
CM
CO
CM
T—
co
CM
•t
CO
CN
T—
CM
oo
co
CM
CM
•q-
co
CM
OO
CO
CN|
CM
CM
CM
C'J
CM
CM
CJ
CM
CM
T—
T—
CM
CN
CM
CM
CM
CO
CM
CO
CM
CO
TT—
co
CM
CM
CM
T_
T—
CM
T_
CN
CM
T_
CO
CN
CM
OO
CM
•<-
CM
CM
CM
CMCO
L>J
CM
C'J
•SJ-C'J
^r
CJ
CJ
00
CM
CM
CM
T-
CM
CO
•f
CM
CO
CM
CO
CM
CM
OO
CM
TT—
•\t
•q-
00
CO
T_
CN
CN
CM
00
•<t
oo
CM
CN
CM
NUJ
UJ
^oo
0)
OT—
CM
CO
L
LO
CD
i>-
oo
OJ
oCM
CM
CM
CM
oo
CM
"3-
CM
LO
CN
CD
CM
In
CM
OO
CM
oco
T—
CO
CM
CO
CO
oo
"3-
00
LO
CO
...
CD
oo
IN
oo
oo
co
05
oo
o5
CM
CO
00
CN
CD
OT—
CN
00
T—
LO
oLO
CM
CD
O
o CJ
00
o CD
OJ
oo
J>.
OJ
ro
J*
-fc.
oOJ
CD
OJ
03
OJ
-M
OJ
CD
OJ
Ol
OJ
OJ
OJ
ooro
OJ I
OJ
oKJ
CD
KJ
00
ro
NJ
KJOJ
KJ
KJ
KJOJ
KJ
KJ
ro
KJ
oCD
00
Nl
OJ
Ol
-t».
CO
KJ
<->
CO
m-v
m
oo
OJ
OJ
KJ
-j.
ro
KJ
_i
OJ
j^
KJ
OJ
J>.
ro
KJ
KJ
KJ
ro
KJ
OJ
-N
OJ
OJ
ro
OJ
ro
KJ
OJ
-fcw
-N
KJ
Kl
ro
ro
is
QJro
OJ
KJ
OJ
KJ
ro
_i
ro
KJ
_,.
KJ
_>.
KJ
KJ
KJ
ro
-b.
KJ
KJ
OJ
KJ
KJ
ro
OJ
KJ
KJ
KJ
ro
OJ
KJ
KJ
-fc.
-N
KJ
KJ
K1
ro
rs
ro
M
0JKJ
JN
OJ
OJ
-N
-N
OJ
OJ
JN
-N
OJ
_!.
-N
OJ
J*
OJ
-fc*.
JN.
KJ
OJ
KJ
J^
OJ
•c
ro
OJ
OJ
OJ
KJ
.c
OJ
OJ
OJ
KJ
-r*
KJ
(>i
JJs.
ro
MIs
QJKJ
cn
KJ
KJ
KJ
-fe.
—L
KJ
OJ
KJ
ro
_^
KJ
KJ
.
OJ
1KJ
KJ
KJ
KJ
KJ
ro
ro
OJ
OJ
.&.
ro
ro
OJ
KJ
-ts.
KJ
KJ
-fc
Kl
Is
M
0JKJ
OJ
KJ
KJ
KJ
JJ>.
ro
KJ
KJ
KJ
ro
_^
ro
KJ
KJ
^
KJ
KJ
KJ
KJ
KJ
ro
ro
OJ
KJ
j^
KJ
ro
OJ
KJ
KJ
.&.
KJ
KJ
Ji.
Kl
Kl
Is
M
OJKJ
ho
K>
KJ
-A
_>.
KJ
ro
_i
ro
_!
ro
ro
OJ
OJ
^
ro
KJ
ro
OJ
ro
KJ
KJ
ro
KJ
KJ
CO
Kl
—^
Kl
,,\
ro
mM
OJKJ
00
KJ
KJ
KJ
KJ
_i
KJ
_i
_,.
ro
—X
KJ
ro
KJ
ro
^
_x
ro
KJ
OJ
KJ
KJ
KJ
ro
ro
KJ
KJ
Kl
MKl
MM
hi
QJro
CD
KJ
ro
KJ
KJ
KJ
KJ
KJ
KJ
KJ
—x
Kl
...\
MM
QJOJ
o
KJ
KJ
OJ
OJ
OJ
OJ
-N
-fc.
ro
%
ro
OJ
KJ
j>.
ro
KJ
OJ
KJ
OJ
KJ
OJ
OJ
KJ
KJ
KJ
KJ
KJ
KJ
-Cv
KJ
CO
KJ
Kl
ro
Is
ro
MNT
QJOJ
KJ
KJ
OJ
OJ
_L
OJ
_!.
KJ
ro
_^
KJ
KJ
ro
ro
KJ
ro
ro
KJ
KJ
KJ
KJ
OJ
KJ
KJ
OJ
KJ
KJ
KJ
CO
KJ
KJ
Kl
K>
MM
mM
QJOJ
KJ
KJ
OJ
OJ
-KJ
KJ
ro
OJ
ro
-OJ
OJ
j^
ro
-*
.OJ
KJ
ro
J^
KJ
OJ
_i
OJ
KJ
CO
KJ
OJ
KJ
OJ
KJ
j>.
-&.
OJ
OJ
OJ
4^
OJ
KJ
OJ
NJ
CO
OJ
QJ1
OJ1
OJ1
D > m m
DATA PENELITIAN
a34 a35 a36 a37 a38 a39 a40
1 2 2 2 2 2 3 2
2 3 2 3 2 2 3 2
3 2 2 3 3 2 3 2
4 3 2 3 2 2 3 2
5 3 3 4 4 2 4 1
6 2 2 3 3 3 2 2
7 4 4 4 3 2 4 2
8 3 3 3 3 2 4 2
9 2 2 3 3 2 2
10 2 2 2 2 2 2
11 4 4 4 4 2 2
12 2 1 1 1 1 2
13 2 1 1 1 1 4
14 2 2 2 2 2 2 2
15 2 2 3 2 2 2 2
16 2 2 2 2 2 2 2
17 2 2 2 2 2 2 2
18 3 4 4 4 1 1
19 3 2 3 3 2 3
20 3 2 3 3 2 3
21 1 1 2 2 1 2
22 2 2 1 1 1 3
23 1 3 2 3 1 3
24 2 1 2 2 1 4
25 2 2 2 2 2 2 2
26 2 2 2 2 2 2 2
27 2 2 2 2 2 2 2
28 1 1 1 1 1 1
29 1 1 1 1 1 1
30 3 2 3 2 1 1
31 2 2 2 2 1 4
32 2 3 2 2 2 2 2
33 1 2 2 2 1 2
34 1 1 1 1 1 1
35 2 2 2 2 2 2 2
36 3 4 2 2 3 3
37 2 2 2 2 2 2
38 2 2 2 2 1 1
39 3 1 2 1 1 4
40 4 3 3 4 1 4
41 3 2 3 2 2 3
42 2 2 2 2 2 2 2
432
2 2 2 2 2 2
06/25/05 18:21:06
65
4/8
DATA PENELITIAN 66
a1 a2 a3 a4 a5 a6 a7 a8 a9 a10 a11
44 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3
45 2 3 4 2 4 3 3 1 2 3 2
46 3 4 3 2 4 4 4 3 1 1 3
47 1 3 3 3 3 3 4 2 1 4 2
48 3 3 4 2 4 4 4 1 3 3 4
49 1 3 3 2 3 3 3 1 1 1 2
50 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2
51 2 2 2 1 4 4 3 1 1 2 2
52 1 2 4 4 3 3 1 2 2 3 2
53 2 3 4 2 4 4 4 1 1 1 4
54 2 2 3 3 2 2 2 1 2 2 2
55 2 1 3 2 3 3 3 2 2 4 1
56 3 3 2 2 3 2 2 1 1 2 357 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 2
58 2 1 3 2 2 2 2 1 2 3 259 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 360
14 3 3 3 3 3 3 2 2 4 2
06/25/05 18:21:065/8
DATA PENELITIAN 67
a12 a13 a14 a15 a16 a17 a18 a19 a20 a21 a22
44 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2
45 3 2 2 2 3 2 2 2 o 2
46 O3 3 4 3 O 3 3
47 2 2 4 3 2 3 2 2 3 3 1
48 1 1 3 3 3 2 3 2 2 3 3
49 2 2 3 3 2 3 2 2 1 3 2
50 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2
51 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 3
52 2 2 1 3 3 2 3 2 2 3 3
53 4 2 4 3 4 2 4 1 1 4 4
54 2 2 3 3 3 1 1 2 2 . 2 1
55 1 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2
56 3 3 3 3 3 2 3 1 3 2 3
57 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2
58 3 2 2 3 2 3 2 1 2 2 2
59 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2
60 3 2 3 3 2 2 2 4 3 2 2- T*
06/25/05 18:21:06 6/8
DATA PENELITIAN 68
a23 a24 a25 a26 a27 a28 a29 a30 a31 a32 a33
44 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 245 3 2 3 2 2 2 4 1 3 2 446 3 3 3 3 4 3 2 2 3 2 347 3 3 3 1 1 1 2 4 3 2 248 4 2 3 4 1 1 1 1 3 1 249 3 2 4 2 2 2 1 1 4 2 350 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 151 2 2 3 3 3 2 1 1 2 2 352 2 2 3 3 3 1 2 2 3 3 253 2 1 4 4 4 1 1 1 3 2 354 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 255 2 2 3 2 2 2 2 1 3 2 356 2 2 3 2 2 2 2 1 2 2 357 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 358 3 2 4 2 2 1 1 1 2 2 259 4 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3[ 60 3
33 2 2 3 2 2 3 2 3
06/25/05 18:21:067/8
DATA PENELITIAN
a34 a35 a36 a37 a38 a39 a40
44 3 3 3 3 2 3 2
45 3 2 1 1 1 3 1
46 4 3 4 4 4 4 3
47 3 1 2 3 2 3 2
48 3 4 4 4 1 3 1
49 3 2 2 3 1 2 1
50 2 2 2 2 2 2 2
51 3 4 4 4 1 3 1
52 3 2 3 3 2 2 2
53 4 3 4 4 2 1 1
54 2 1 2 2 1 1 1
55 2 2 3 2 1 2 2
56 3 2 3 3 2 3 1
57 3 3 3 3 2 3 2
58 2 2 3 2 2 2 1
59 2 2 2 2 3 3 2
60 3 2 2 2 2 4 2
06/25/05 18:21:06
69
8/8
06/25/05 18:32:01
Skor Total Data
tkkcmsn kimpok
1 61 1r
' 61
c 5A 1
A 61
c77
6 56
7 64
8 75
9 63
10 58
11 63
12 37
13 46
14 53
15 55
16 51
17 54
18 75
19 58
20 68
21 46
22 57
23 47
24 55
25 53
26 54
27 55
28 26
29 35
30 60
31 64 2
32 58 2
33 56 2
34 27 2
35 53 2
36 71 2
37 58 2
38 57 239 57 A
70
1/2
06/25/05 18:32:01
Skor Total Data
tkkcmsn kimpok
40 86 2
41 62 2
42 55 2
43 55 2
44 58 2
45 59 2
46 85 2
47 58 2
48 71 2
49 60 2
50 56 2
51 69 2
52 60 2
53 83 2
54 46 2
55 54 2
56 65 2
57 65 2
58 52 2
59 55 2
601
63 2
71
2/2
Frequencies
Statistics
KCMSN1 KCMSN2N Valid 30 30
Missing 0 0Mean 55.93 60.60Std. Error of Mean 2.04 2.09Median 55.50 58.00Mode 54a 58Std. Deviation 11.16 11.44Variance 124.48 130.94Range 51 59Minimum 26 27Maximum 77 86Sum 1678 1818
a- Multiple modes exist. The smallest value is shown
Frequency Table
KCMSN1
CumulativeFrequency Percent Valid Percent Percent
Valid 26 1 3.3 3.3 3.335 1 3.3 3.3 6.737 1 3.3 3.3 10.046 2 6.7 6.7 16.747 1 3.3 3.3 20.051 1 3.3 3.3 23.353 2 6.7 6.7 30.054 3 10.0 10.0 40.055 3 10.0 10.0 50.056 1 3.3 3.3 53.357 1 3.3 3.3 56.758 2 6.7 6.7 63.360 1 3.3 3.3 66.761 3 10.0 10.0 76.763 2 6.7 6.7 83.364 1 3.3 3.3 86.768 1 3.3 3.3 90.075 2 6.7 6.7 96.7
77 1 3.3 3.3 100.0Total I 30 I 100.0 I 100.0 I
72
en
tN
CM
I
zV)
5o
CD
>-~
CO
OJ
~5
2
DC
LO
CJ
CO
iN
OcjiN
tN
CJo
co
iN
co
rN
oo
oo
cJo
oo
rN
O
cb
dn
cb
cd
co
drico
rtcD
ow
drid
rtcb
di-i-i-rn
nflflU
JC
OC
DK
NO
JO
OO
lC
OO
lO
^—
*
cCO
o<d
CL
IOTO
>
CO
CO
co
co
oo
cJo
rN
N.co
oo
iN
CJo
ocjrN
Cj|N
co
cJcjo
ririw
nd
dd
nrid
co
rin
drid
ririn
d
cOJ
oCD
0_
00
CO
OO
CO
CO
OO
O|n
|ncO
CO
|ncO
CO
CO
|ncO
|ncO
CO
OO
O
co
rico
nd
cD
cd
rtrico
'co
riricd
co
co
co
co
wd
1-
T-
O
><
OcQJ
CT
u.
CO
|NCNro
>
ro
CO
CN
CO
^m
cD
NC
OO
lO
CM
CO
^tflC
Dr-n
iflC
OO
M'm
min
uim
min
in
cD
co
cD
iD
co
co
No
oflo
co
l-
Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviationtingkat kecemasan
kelompok60
60
58.27
1.50
11.45
.50
Descriptive Statistics
Minimum Maximum
tingkat kecemasan
kelompok26
1
86
2
Two-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Frequencies
kelompok N
tingkat kecemasan ibu melahirkan normal 30
ibu melahirkan prematur 30
Total 60
Test Statistics3
Most ExtremeDifferences
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
Absolute
Positive
Negative
a. Grouping Variable: kelompok
Oneway
tingkatkecemasan
.233
.233
.000
.904
.388
74
Test of Homogeneity of Variances
tingkat kecemasan
Levene
Statistic df1 df2 Sig..000 1 58 .985
ANOVA
tingkat kecemasan
Sum of
Squares df Mean SquareBetween Groups 326.667 1 326.667
Within Groups 7407.067 58 127.708
Total 7733.733 59
tingkat kecemasan
Between Groups
Within Groups
Total
2.558
ANOVA
Sig.
.115
75
T-Test
Group Statistics
kelompok N Meantingkat kecemasan ibu melahirkan normal
ibu melahirkan prematur30
30
55.93
60.60
76
tingkat kecemasan
tingkat kecemasan
Group Statistics
kelompok Std. Deviationibu melahirkan normal
ibu melahirkan prematur11.16
11.44
Independent Samples Test
Equal variancesassumed
Equal variancesnot assumed
Levene's Test for
Equality of Variances
.§&
.000 .985
Std. Error
Mean
2.04
2.09
77
78
Independent Samples Test
t-test for Equality of Means
tingkat kecemasan Equal variancesassumed
Equal variancesnot assumed
t
-1.599
-1.599
df
58
57.963
Sig. (2-tailed)
.115
.115
tingkat kecemasan
Independent Samples Test
Equal variancesassumed
Equal variancesnot assumed
t-test for Equality of Means
Mean
Difference
-4.67
-4.67
Std. Error
Difference
2.92
2.92
79
tingkat kecemasan
Independent Samples Test
Equal variancesassumed
Equal variancesnot assumed
t-test for Equality ofMeans
95% Confidence Intervalof the Difference
Lower Upper
-10.51 1.17
-10.51 1.17
80
szaCO
O
oCN
LO
t-
CO
od
in
>CD
QT3
CO
ooOCDII
z
"LO
oo
ooo
"LO
IN
"iO
CD
oLO
LO
LO
oIN
oCD
om
o
"io
co
o
"LO
CM
O00
cCD
COCD
£(DoCD
CO
XLO)
c
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIAk™ t „ T ^KULTAS PSIKOLOGIJC^Terpadu, Jala. Kaliura.g Kn, 14,5 Te!p. (0274) 896146. Fax. 896147 Yogyakarta 55584
PERNYATMN MENJAGA ETIKA AKADEMIK
Bismillahirrahmanirrahiim
mg bertanda tangan di bawah ini, saya
Nama ; |Sma*uat> Srroaus
NoMahasiswa : PP.3.2?.1^
SSwIJXr-" FakU"°S PS'k0'09i UniTOrsitas «•» **«*. y-* -dang menyaiasaikan
3tc&*3^«S^ «* —-"-*** ti„d8kTWn et,ka akademik yang dljunjung ^Q9i>^sVS^^S^"^ eelanggaran lain yang bartentangan
V3 saya dlnya^an gugur dan JmU^T^T^ZTnSTa^aXd~SS8'EaSnasiaSaya "n* "** ^ ^ -" •»« P-ui.san skripsi di FakuK.s Psikdogi
Alhamdu/itlahirabbil 'alamin
Jogjakarta,.^ f^b ^OfjYang menyatakan
Kepala Departemen
Mengetahui
\\ M'.-r..:.: •\\A'-\iii!!t;i'n1iJiiy_s.'>.vW,:MJUUifitfK;Sufcarti^<4 ^Si^^
Dekan
4%^% Indonesia
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
FAKULTAS PSIKOLOGIAlamat: Kampus Terpaau,]I. Kaliurang KM. 14,5 Besi, Slerhan Yogyakarta 55584Telp. 0274-896146 Ext. (1114), Fax. 0274-896146 Ext. (1116), E-mail:[email protected]
^n./Dek/70/FP/^-i / \oH
Permohonan Ijin Penelitian untuk Skripsi
Kepada Yth.Bapak/Ibu/Sdrdi
Tempat
Yogyakarta,
Qv ssn,la/.i<ct (ilaeAt/./ii, wt.wA
Dengan ini kami memohon bantuan 3apak/Ibu/Saudara untuk memberi ijin pada Mahasiswa
kami :
Nama : ..V<(y>>.W..^T*..:...S.*T?i1?:9.f
No. Mhs : ...®.93.2t&..)3>.b.
Agar dap.at melakukan penelitian / survey / try-out angket / studi kasus "J di instansi
Bapak/Ibu/Sciudara.
Kegiatan ini dilakukan oleh mahasiswa yang bersangkutan dalam rangka penyusunan Skripsi
sebagai syarat kelulusan study di fakultas kami.
Adapun judul skrlpsinya adalah :
^.ftrn^n \ty.... T^J??*Pf ...te.1^1'.^ ^.^^^barKj<4rV-.AnaV ._ S•efdoSarmors frc^'e^ .\Cjz,[aYitcc\r\
Dengan Dosen Pembimbing : ...fe.«P. *0.™.L?.^.?.1..: K-.O •PtfM^.Demiklan |>ermohonan kami, atas perhatian dan bantuan Bapak/Ibu/Saudara kami ucapkanbanyak te.im.3 kasih.
cfva/ssalamti al-aiAu/r* wt.wA
Mengetahui,Dossn Pembimbing
f
RUMAH SAICIT PICy MUHAitiftfADIYAHJS. KH. Ahmad DahSan 20 Yogyakarta 55122
TslsponIGD
Faximile
Website
(0274) 5";?<053 (Hunting)(0274) 370202.'0274) [email protected];iv/ww p:<ujogja.cotr!.
CMz^kp,
SURAT KETERANGAN
NO: /^ri /E-IV/PI.24.6/VL2005
R-kfi-'-g Banki C-;ib"a."i:5 YcjjyaKartaPKU rvVjhammadiyah
YoayakartaAC 209 2043.435
Assalamu'alaikum Wr.Wb.
Direktur RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta memberikan keterangan bahwa
Nama
NIM
Asal Institusi
Ismawati Sitorus
00320136
Fakultas Psikologi UII Yogyakarta.
Telah selesai melaksanakan Penelitian di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakartadenganjudul :
" Kecemasan Ibu Terhadap Kondisi Perkembangan AnakBerdasarkan Proses Kelahiran "
Demikian surat keterangan ini dibuat, untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Yogyakarta, 1 Juni 2005
Direktur,
dr. H. Muhammad Iqbal.NBM. 753.483
I
S»i5Ss^6S5i^iSs6s£^^S^:vfe£s.^-.".'
DEPARTEMEN KESEHATAN RI
DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN MEDIK
RUMAH SAKIT DR. SARDJITO YOGYAKARTA
SURAT KETERANGAN
No. : LB.00.01.4.5167-10
Yang bertanda tangan di bawah ini Direktur Rumah Sakit Dr. Sardjito
Yogyakarta menerangkan bahwa :
Nama
NIM / NIS / NIP
Institusi
telah selesai menjalankan
Ismawati Sitorus
00320136
Fakultas PsikologiUniversitas Islam Indonesia Yogyakarta
Penelitian
diInsTalasi Maternal Perinatal Rumah Sakit Dr. Sardjito Yogyakarta,
. , , Maret s/d April 2005pada tanggal i
Sesuai pemyataan yang bersangkutan bahwa data hasil penelitian tersebut hanya akan dipergunakan untuk kepentingan ilmiah.
Demikian surat keterangan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana
mestinya.
Yogyakarta, 31 Mei 2005
,tur Umum dan S D M
2oO.- ..dr^Sm^ufulari, SpM., M.Kes- NIP. 140 058 857/
f
?&8$&S85?$&&8ffg^>°^ -„•--<•• •-
<rfk
^
-»y
•Wfctf
At'
1"%
7Ss.
V -T "t
1 • •»