universitas nusantara pgri...
TRANSCRIPT
KHOLIFIA ROYANI | 11.1.01.10.0181
FKIP - PGSD
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH TERHADAP K EMAMPUAN
MENJELASKAN URUTAN MEMBUAT ATAU MELAKUKAN SESUATU D ENGAN
KALIMAT YANG RUNTUT DAN MUDAH DIPAHAMI PADA SISWA K ELAS III SDN
BURENGAN 1 DAN SDN BURENGAN 4
Diajukan
Memperoleh
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)
UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
Universitas Nusantara PGRI Kediri
11.1.01.10.0181
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH TERHADAP K EMAMPUAN
MENJELASKAN URUTAN MEMBUAT ATAU MELAKUKAN SESUATU D ENGAN
KALIMAT YANG RUNTUT DAN MUDAH DIPAHAMI PADA SISWA K ELAS III SDN
BURENGAN 1 DAN SDN BURENGAN 4
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Pada Jurusan PGSD
OLEH :
KHOLIFIA ROYANI
NPM :11.1.01.10.0181
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)
UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
UNP KEDIRI
2015
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
simki.unpkediri.ac.id
|| 1||
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH TERHADAP K EMAMPUAN
MENJELASKAN URUTAN MEMBUAT ATAU MELAKUKAN SESUATU D ENGAN
KALIMAT YANG RUNTUT DAN MUDAH DIPAHAMI PADA SISWA K ELAS III SDN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)
UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
KHOLIFIA ROYANI | 11.1.01.10.0181
FKIP - PGSD
Universitas Nusantara PGRI Kediri
11.1.01.10.0181
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
simki.unpkediri.ac.id
|| 2||
KHOLIFIA ROYANI | 11.1.01.10.0181
FKIP - PGSD
Universitas Nusantara PGRI Kediri
11.1.01.10.0181
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
simki.unpkediri.ac.id
|| 3||
KHOLIFIA ROYANI | 11.1.01.10.0181
FKIP - PGSD
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH TERHADAP KEMAMPUAN MENJELASKAN URUTAN MEMBUAT
ATAU MELAKUKAN SESUATU DENGAN KALIMAT YANG RUNTUT DAN MUDAH DIPAHAMI PADA SISWA KELAS III SDN BURENGA N 1
Fakultas Ke
Drs. Yatmin, M.PdUNIVERSITAS NUSANTARA
ABSTRAKRoyani, Kholifia. 2015. Pengaruh Model Pembelajaran Make A Match Kemampuan Menjelaskan Urutan Membuat Atau Melakukan Sesuatu Dengan Kalimat Yang Runtut Dan Mudah Dipahami Pada Siswa Kelas III SDN Burengan 1 Dan SBurengan 4.Skripsi, Jurusan S1Fakultas Keguruan dan IlmuUniversitas Nusantara PGRI Kediri.
Pembelajaran bahasa indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi dengan bahasa yang baik dan benar. Selain itu dengan pembelajaran bahasa indonesia siswa diharapkan mampu menerapkan konsep memecahkan masalah yang erat dengan kehidupan sehari-hari. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada materi Membuat atau Melakukan Sesuatu Secara Berurutan kelas III SDN Burengan 1 Kediridiketahui bahwa: (1) guru hanya menggunakan metode ceramah dan memberikan tugas dalam pembelajaran; (2) kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru kurang kreatif dan monoton; (3) kurangnya keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) kemampuan siswa tanpa menggunakan model pembelajaran Make a Match; (2) kemampuanmenggunakan model pembelajaran Match; (3) pengaruh penggunaan model a Match terhadap hasil belajarSDN Burengan 1 materi melakukan sesuatu secara berurutan Kata kunci: Model Make A MatchSesuatu.
Universitas Nusantara PGRI Kediri
11.1.01.10.0181
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH TERHADAP KEMAMPUAN MENJELASKAN URUTAN MEMBUAT
ATAU MELAKUKAN SESUATU DENGAN KALIMAT YANG RUNTUT DAN MUDAH DIPAHAMI PADA SISWA KELAS III SDN BURENGA N 1
DAN SDN BURENGAN 4
KHOLIFIA ROYANI 11.1.01.10.0181
Fakultas Keguruam dan Ilmu Pendidikan - [email protected]
Drs. Yatmin, M.Pd dan Drs. Sigit Widiatmoko, M.PUNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
Pengaruh Model Pembelajaran Make A Match Terhadap Kemampuan Menjelaskan Urutan Membuat Atau Melakukan Sesuatu Dengan Kalimat Yang Runtut Dan Mudah Dipahami Pada
Burengan 1 Dan SDN Jurusan S1 PGSD,
Ilmu Pendidikan, PGRI Kediri.
Pembelajaran bahasa indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi dengan bahasa
Selain itu dengan pembelajaran bahasa indonesia siswa
menerapkan konsep memecahkan masalah yang erat dengan
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada materi Membuat atau Melakukan Sesuatu Secara
Burengan 1 Kediri : (1) guru hanya menggunakan
metode ceramah dan memberikan tugas dalam pembelajaran; (2) kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru kurang kreatif dan monoton; (3) kurangnya keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) kemampuan
menggunakan model pembelajaran kemampuan siswa dengan
menggunakan model pembelajaran Make a penggunaan model Make
belajar siswa kelas III membuat atau
tu secara berurutan.
Pendekatan yangpenelitian ini adalahrancangan Penelitian desain True Experimental Design :PretestPosttest Control Design, penelitian 71 siswa. Teknikyang digunakan adalahganda sebanyak 25 diperoleh dianalisis metode statistika dengantest. Hasil penelitian menunjukkan, rataklasikal kelas yang diberi perlakuan dengan presentase ketuntasan klasikal sebesar 82%, sedangkan rata-rata klasikal kelas yang tidak diberi perlakuan sebesar 69,64 dengan ketuntasan klasikal sebesar 52%. demikian, model pembelajaran dapat meningkatkan hasilmembuat atau melakukan sesuatu secara beruruta. Sementara diperoleh nilai thitung = 6,620 yang lebihdari ttabel= 1,669 pada ttabel= 2,385 pada taraf 1%terdapat pengaruh yang signifikanmodel Make a Matchsiswa kelas III SDN Burenganmembuat atau melakukan sesuatu secara berurutan. Dari hasil menggunakan model pembelajaran Match diharapkan guru mampu lebih kreatif dalam membuat media sebagai upaya meningkatkan kemampuan belajar siswa lebih maksimal.
Make A Match, Kemampuan Menjelaskan, Urutan Membuat Atau Melakukan
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
simki.unpkediri.ac.id
|| 4||
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH TERHADAP KEMAMPUAN MENJELASKAN URUTAN MEMBUAT
ATAU MELAKUKAN SESUATU DENGAN KALIMAT YANG RUNTUT DAN MUDAH DIPAHAMI PADA SISWA KELAS III SDN BURENGA N 1
PGSD
Widiatmoko, M.Pd
Pendekatan yang digunakan dalam adalah kuantitatif dengan
Eksperiment dengan True Experimental Design :Pretest-
Posttest Control Design, dengan subjek Teknik pengumpulan data
adalah tes berupa tes pilihan butir soal. Data yang dengan menggunakan
dengan menggunakan uji t-Hasil penelitian menunjukkan, rata-rata
klasikal kelas yang diberi perlakuan 80,68 dengan presentase ketuntasan klasikal sebesar
rata klasikal kelas yang tidak diberi perlakuan sebesar 69,64 dengan ketuntasan klasikal sebesar 52%. Dengan demikian, model pembelajaran Make a Match
hasil belajar siswa materi membuat atau melakukan sesuatu secara
dari analisis uji t-test = 6,620 yang lebih besar taraf kesalahan 5% dan
taraf 1% dapat disimpulkan, pengaruh yang signifikan penggunaan
Make a Match terhadap hasil belajar kelas III SDN Burengan 1 materi
membuat atau melakukan sesuatu secara penelitian ini, dengan
menggunakan model pembelajaran Make a diharapkan guru mampu lebih kreatif
dalam membuat media sebagai upaya meningkatkan kemampuan belajar siswa lebih
Urutan Membuat Atau Melakukan
KHOLIFIA ROYANI | 11.1.01.10.0181
FKIP - PGSD
A. PENDAHULUAN
Pendidikan menjadi unsur terpenting dalam membentuk karakter individu masyarakat
Di dalam dunia pendidikan,
pendidikan pada umumnya, karena guru memegang peranan dalam proses pembelajaran
yang merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan. Tugas seorang guru adalah
memahami, membina, mengembangkan, serta menerapkan kemampuan berkomunikasi
secara cermat, tepat, dan efektif dalam proses belajar mengajar. Proses belajar mengajar
dapat dicapai dengan penggunaan model pembelajaran yang sesuai dan efisien untuk
mencapai tujuan pendidikannya.
dipilih model pembelajaran yang paling sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Ketepatan
memilih model pembelajaran sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pembelajaran.
Berdasarkan pengamatan di sekolah dasar pada umumnya
menggunakan metode ceramah dan memberikan tugas dalam pembelajaran
kegiatan pembelajaran bahas
tulis, media buku paket dan LKS saja. Sehingga siswa hanya duduk dan mendengarkan
penjelasan dari guru. Sehingga hasil yang didapat dari proses pembelajaran tersebut kurang
tercapai secara maksimal.
dibutuhkan dengan penggunaan model pembelajaran yang sesuai dan efisien untuk
mencapai tujuan pendidikannya
Salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut, salah satunya dengan
menerapkan model pembelajaran
dipersiapkan adalah kartu
pertanyaan dan kartu-kartu lainnya berisi jawaban dari pertanyaan
di atas maka dipilihlah judul penelitian
Terhadap Kemampuan Menjelaskan Urutan Membuat Atau Melakukan Sesuatu Dengan
Kalimat Yang Runtut Dan Mudah Dipahami Pada Siswa Kelas III SDN Burengan 1 dan
SDN Burengan 4”.
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat diidentifikasikan masalah
diduga terkait dengan penelitian ini yaitu : “Bagaiamana peran guru dalam meningkatkan
keberhasilan siswa dalam menerima materi yang diajarkan?“. Untuk meningkatkan
keberhasilan siswa menguasai bahan pelajaran yang diajarkan, guru sebaiknya
menggunakan model pembelajaran yang lebih menarik dan bervariasi agar siswa cenderung
tidak merasa jenuh, malas dan siswa juga lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran. Model
Universitas Nusantara PGRI Kediri
11.1.01.10.0181
Pendidikan menjadi unsur terpenting dalam membentuk karakter individu masyarakat
Di dalam dunia pendidikan, Guru merupakan faktor penentu yang sangat dominan dalam
pendidikan pada umumnya, karena guru memegang peranan dalam proses pembelajaran
merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan. Tugas seorang guru adalah
memahami, membina, mengembangkan, serta menerapkan kemampuan berkomunikasi
secara cermat, tepat, dan efektif dalam proses belajar mengajar. Proses belajar mengajar
capai dengan penggunaan model pembelajaran yang sesuai dan efisien untuk
mencapai tujuan pendidikannya. Dalam mengajarkan suatu pembelajaran tertentu harus
dipilih model pembelajaran yang paling sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Ketepatan
el pembelajaran sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pembelajaran.
Berdasarkan pengamatan di sekolah dasar pada umumnya, kebanyakan guru hanya
menggunakan metode ceramah dan memberikan tugas dalam pembelajaran
bahasa indonesia sering ditemukan guru hanya menggunakan papan
tulis, media buku paket dan LKS saja. Sehingga siswa hanya duduk dan mendengarkan
Sehingga hasil yang didapat dari proses pembelajaran tersebut kurang
tercapai secara maksimal. Untuk mencapai proses belajar mengajar yang maksimal sangat
dengan penggunaan model pembelajaran yang sesuai dan efisien untuk
mencapai tujuan pendidikannya.
Salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut, salah satunya dengan
n model pembelajaran Make A Match. Model pembelajaran ini yang perlu
dipersiapkan adalah kartu-kartu. Kartu-kartu tersebut terdiri dari kartu berisi pertanyaan
kartu lainnya berisi jawaban dari pertanyaan-pertanyaan. Atas uraian
s maka dipilihlah judul penelitian “ Pengaruh Model Pembelajaran Make A Match
Terhadap Kemampuan Menjelaskan Urutan Membuat Atau Melakukan Sesuatu Dengan
Kalimat Yang Runtut Dan Mudah Dipahami Pada Siswa Kelas III SDN Burengan 1 dan
rkan latar belakang diatas, dapat diidentifikasikan masalah
diduga terkait dengan penelitian ini yaitu : “Bagaiamana peran guru dalam meningkatkan
keberhasilan siswa dalam menerima materi yang diajarkan?“. Untuk meningkatkan
siswa menguasai bahan pelajaran yang diajarkan, guru sebaiknya
menggunakan model pembelajaran yang lebih menarik dan bervariasi agar siswa cenderung
tidak merasa jenuh, malas dan siswa juga lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran. Model
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
simki.unpkediri.ac.id
|| 5||
Pendidikan menjadi unsur terpenting dalam membentuk karakter individu masyarakat.
Guru merupakan faktor penentu yang sangat dominan dalam
pendidikan pada umumnya, karena guru memegang peranan dalam proses pembelajaran
merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan. Tugas seorang guru adalah
memahami, membina, mengembangkan, serta menerapkan kemampuan berkomunikasi
secara cermat, tepat, dan efektif dalam proses belajar mengajar. Proses belajar mengajar
capai dengan penggunaan model pembelajaran yang sesuai dan efisien untuk
Dalam mengajarkan suatu pembelajaran tertentu harus
dipilih model pembelajaran yang paling sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Ketepatan
el pembelajaran sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pembelajaran.
ebanyakan guru hanya
menggunakan metode ceramah dan memberikan tugas dalam pembelajaran khususnya pada
a indonesia sering ditemukan guru hanya menggunakan papan
tulis, media buku paket dan LKS saja. Sehingga siswa hanya duduk dan mendengarkan
Sehingga hasil yang didapat dari proses pembelajaran tersebut kurang
yang maksimal sangat
dengan penggunaan model pembelajaran yang sesuai dan efisien untuk
Salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut, salah satunya dengan
. Model pembelajaran ini yang perlu
kartu tersebut terdiri dari kartu berisi pertanyaan-
pertanyaan. Atas uraian
Pengaruh Model Pembelajaran Make A Match
Terhadap Kemampuan Menjelaskan Urutan Membuat Atau Melakukan Sesuatu Dengan
Kalimat Yang Runtut Dan Mudah Dipahami Pada Siswa Kelas III SDN Burengan 1 dan
rkan latar belakang diatas, dapat diidentifikasikan masalah-masalah pokok yang
diduga terkait dengan penelitian ini yaitu : “Bagaiamana peran guru dalam meningkatkan
keberhasilan siswa dalam menerima materi yang diajarkan?“. Untuk meningkatkan
siswa menguasai bahan pelajaran yang diajarkan, guru sebaiknya
menggunakan model pembelajaran yang lebih menarik dan bervariasi agar siswa cenderung
tidak merasa jenuh, malas dan siswa juga lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran. Model
KHOLIFIA ROYANI | 11.1.01.10.0181
FKIP - PGSD
pembelajaran sangat beragam, sehingga guru perlu memilih model pembelajaran yang tepat
dan sesuai dengan materi yang diajarkan agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan
maksimal. Mengenai model pembelajaran apa yang sesuai dengan materi menjelaskan
urutan membuat atau melakukan sesuatu dengan kalimat yang runtut dan mudah dipahami,
sehingga sangat sesuai dengan model
permasalahan sebagai berikut:
“Bagaimana kemampuan menjelaskan urutan membuat atau melakukan sesuat
kalimat yang runtut dan mudah dipahami dengan menggunakan model pembelajaran make a
match pada siswa kelas III?”. Pada kenyataan bahwa guru saat ini cenderung sukar memilih
model pembelajaran yang tepat dengan materi yang disampaikan. Guru lebih
menggunakan metode ceramah dan penugasan mengakibatkan siswa cenderung merasa
bosan dan kurang aktif dalam pembelajaran, sehingga dapat diidentifikasikan permasalahan
sebagai berikut:
“Bagaimana kemampuan menjelaskan urutan membuat atau melakukan
kalimat yang runtut dan mudah dipahami tanpa menggunakan model pembelajaran
match pada siswa kelas III?”. Penerapan model make a match diharapkan mampu
menumbuhkan minat belajar siswa dan merangsang berpikir siswa dalam mendapatkan
pengetahuan, sehingga dapat diidentifikasikan permasalahan sebagai berikut:
“Apakah model pembelajaran
berbicara tentang menjelaskan urutan membuat atau melakukan sesuatu dengan kalimat
yang runtut dan mudah dipahami pada siswa kelas III?”. Penggunaan model pembelajaran
yang tidak tepat akan menjadi kendala dalam mempengaruhi pencapaian tujuan yang
diharapkan. Sedangkan penggunaan model pembelajaran yang tepat akan menumbuhkan
minta belajar siswa sehingga tuj
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah disebutkan sebelumnya perlu diadakan
pembatasan masalah agar permasalahan yang diteliti tidak meluas. Peneliti membatasi
permasalahan sebagai berikut :
1. Kemampuan menjelaskan urutan membuat atau melakukan sesuatu dengan kalimat
yang runtut dan mudah dipahami tanpa menggunakan model pembelajaran
match pada siswa kelas III.
2. Kemampuan menjelaskan urutan membuat atau melakukan sesuatu dengan kalimat
yang runtut dan mudah dipahami dengan menggunakan model pembelajaran
match pada siswa kelas III.
Universitas Nusantara PGRI Kediri
11.1.01.10.0181 simki.unpkediri.ac.id
gat beragam, sehingga guru perlu memilih model pembelajaran yang tepat
dan sesuai dengan materi yang diajarkan agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan
maksimal. Mengenai model pembelajaran apa yang sesuai dengan materi menjelaskan
au melakukan sesuatu dengan kalimat yang runtut dan mudah dipahami,
sehingga sangat sesuai dengan model Make A Match, sehingga dapat diidentifikasikan
permasalahan sebagai berikut:
“Bagaimana kemampuan menjelaskan urutan membuat atau melakukan sesuat
kalimat yang runtut dan mudah dipahami dengan menggunakan model pembelajaran make a
match pada siswa kelas III?”. Pada kenyataan bahwa guru saat ini cenderung sukar memilih
model pembelajaran yang tepat dengan materi yang disampaikan. Guru lebih
menggunakan metode ceramah dan penugasan mengakibatkan siswa cenderung merasa
bosan dan kurang aktif dalam pembelajaran, sehingga dapat diidentifikasikan permasalahan
“Bagaimana kemampuan menjelaskan urutan membuat atau melakukan
kalimat yang runtut dan mudah dipahami tanpa menggunakan model pembelajaran
pada siswa kelas III?”. Penerapan model make a match diharapkan mampu
menumbuhkan minat belajar siswa dan merangsang berpikir siswa dalam mendapatkan
ngetahuan, sehingga dapat diidentifikasikan permasalahan sebagai berikut:
“Apakah model pembelajaran make a match dapat mempengaruhi terhadap kemampuan
berbicara tentang menjelaskan urutan membuat atau melakukan sesuatu dengan kalimat
dipahami pada siswa kelas III?”. Penggunaan model pembelajaran
yang tidak tepat akan menjadi kendala dalam mempengaruhi pencapaian tujuan yang
diharapkan. Sedangkan penggunaan model pembelajaran yang tepat akan menumbuhkan
minta belajar siswa sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah disebutkan sebelumnya perlu diadakan
pembatasan masalah agar permasalahan yang diteliti tidak meluas. Peneliti membatasi
permasalahan sebagai berikut :
Kemampuan menjelaskan urutan membuat atau melakukan sesuatu dengan kalimat
yang runtut dan mudah dipahami tanpa menggunakan model pembelajaran
pada siswa kelas III.
Kemampuan menjelaskan urutan membuat atau melakukan sesuatu dengan kalimat
g runtut dan mudah dipahami dengan menggunakan model pembelajaran
pada siswa kelas III.
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
simki.unpkediri.ac.id
|| 6||
gat beragam, sehingga guru perlu memilih model pembelajaran yang tepat
dan sesuai dengan materi yang diajarkan agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan
maksimal. Mengenai model pembelajaran apa yang sesuai dengan materi menjelaskan
au melakukan sesuatu dengan kalimat yang runtut dan mudah dipahami,
, sehingga dapat diidentifikasikan
“Bagaimana kemampuan menjelaskan urutan membuat atau melakukan sesuatu dengan
kalimat yang runtut dan mudah dipahami dengan menggunakan model pembelajaran make a
match pada siswa kelas III?”. Pada kenyataan bahwa guru saat ini cenderung sukar memilih
model pembelajaran yang tepat dengan materi yang disampaikan. Guru lebih sering
menggunakan metode ceramah dan penugasan mengakibatkan siswa cenderung merasa
bosan dan kurang aktif dalam pembelajaran, sehingga dapat diidentifikasikan permasalahan
“Bagaimana kemampuan menjelaskan urutan membuat atau melakukan sesuatu dengan
kalimat yang runtut dan mudah dipahami tanpa menggunakan model pembelajaran make a
pada siswa kelas III?”. Penerapan model make a match diharapkan mampu
menumbuhkan minat belajar siswa dan merangsang berpikir siswa dalam mendapatkan
ngetahuan, sehingga dapat diidentifikasikan permasalahan sebagai berikut:
dapat mempengaruhi terhadap kemampuan
berbicara tentang menjelaskan urutan membuat atau melakukan sesuatu dengan kalimat
dipahami pada siswa kelas III?”. Penggunaan model pembelajaran
yang tidak tepat akan menjadi kendala dalam mempengaruhi pencapaian tujuan yang
diharapkan. Sedangkan penggunaan model pembelajaran yang tepat akan menumbuhkan
uan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah disebutkan sebelumnya perlu diadakan
pembatasan masalah agar permasalahan yang diteliti tidak meluas. Peneliti membatasi
Kemampuan menjelaskan urutan membuat atau melakukan sesuatu dengan kalimat
yang runtut dan mudah dipahami tanpa menggunakan model pembelajaran make a
Kemampuan menjelaskan urutan membuat atau melakukan sesuatu dengan kalimat
g runtut dan mudah dipahami dengan menggunakan model pembelajaran make a
KHOLIFIA ROYANI | 11.1.01.10.0181
FKIP - PGSD
3. Adanya pengaruh dari model pembelajaran
kemampuan berbicara tentang menjelaskan urutan membuat atau melakukan sesu
dengan kalimat yang runtut dan mudah dipahami pada siswa kelas III.
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan yang
akan diteliti adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana kemampuan menjelaskan urutan membuat atau melakukan ses
kalimat yang runtut dan mudah dipahami tanpa menggunakan model pembelajaran
make a match pada siswa kelas III SDN Burengan 4?
2. Bagaimana kemampuan menjelaskan urutan membuat atau melakukan sesuatu dengan
kalimat yang runtut dan mudah dipahami de
make a match pada siswa kelas III SDN Burengan 1?
3. Apakah model pembelajaran
berbicara tentang menjelaskan urutan membuat atau melakukan sesuatu dengan kalimat
yang runtut dan mudah dipahami pada siswa kelas III SDN Burengan 1?
Sesuai dengan yang diuraikan pada rumusan masalah yang telah disebutkan, maka
penelitian ini mempunyai tujuan ingin mengungkapkan :
1. Untuk mengetahui kemampuan menjelaskan urutan membuat atau melakuk
dengan kalimat yang runtut dan mudah dipahami tanpa menggunakan model
pembelajaran Make A Match
Ajaran 2014-2015
2. Untuk mengetahui kemampuan menjelaskan urutan membuat atau melakukan sesuatu
dengan kalimat yang runtut dan mudah dipahami dengan menggunakan model
pembelajaran Make A Match
Ajaran 2014-2015
3. Untuk membuktikan apakah penggunaan model pembelajaran
mempengaruhi kemampuan menjelaskan urutan membuat atau melakukan sesuatu
dengan kalimat yang runtut dan mudah dipahami pada siswa kelas III SDN Burengan 1
Kota Kediri Tahun ajaran 2014
Berdasarkan tujuan penelitian di atas, penelitian ini diharapakan dapat berguna bagi
manfaat teoritis, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai alternatif penerapan
model pembelajaran inovatif dan membantu peningkatan proses pembelajaran Bahasa
Indonesia khususnya materi menjelaskan urutan membuat atau melakukan sesuatu dengan
kalimat yang runtut dan mudah dipahami pada siswa kelas III SDN Burengan 1 khususnya
dan pada SD yang lain, p
Universitas Nusantara PGRI Kediri
11.1.01.10.0181 simki.unpkediri.ac.id
Adanya pengaruh dari model pembelajaran make a match dapat mempengaruhi terhadap
kemampuan berbicara tentang menjelaskan urutan membuat atau melakukan sesu
dengan kalimat yang runtut dan mudah dipahami pada siswa kelas III.
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan yang
akan diteliti adalah sebagai berikut :
Bagaimana kemampuan menjelaskan urutan membuat atau melakukan ses
kalimat yang runtut dan mudah dipahami tanpa menggunakan model pembelajaran
pada siswa kelas III SDN Burengan 4?
Bagaimana kemampuan menjelaskan urutan membuat atau melakukan sesuatu dengan
kalimat yang runtut dan mudah dipahami dengan menggunakan model pembelajaran
pada siswa kelas III SDN Burengan 1?
Apakah model pembelajaran make a match dapat mempengaruhi terhadap kemampuan
berbicara tentang menjelaskan urutan membuat atau melakukan sesuatu dengan kalimat
t dan mudah dipahami pada siswa kelas III SDN Burengan 1?
Sesuai dengan yang diuraikan pada rumusan masalah yang telah disebutkan, maka
penelitian ini mempunyai tujuan ingin mengungkapkan :
Untuk mengetahui kemampuan menjelaskan urutan membuat atau melakuk
dengan kalimat yang runtut dan mudah dipahami tanpa menggunakan model
Make A Match pada siswa kelas III SDN Burengan 4 Kota Kediri Tahun
Untuk mengetahui kemampuan menjelaskan urutan membuat atau melakukan sesuatu
dengan kalimat yang runtut dan mudah dipahami dengan menggunakan model
Make A Match pada siswa kelas III SDN Burengan 1 Kota Kediri Tahun
ktikan apakah penggunaan model pembelajaran
mempengaruhi kemampuan menjelaskan urutan membuat atau melakukan sesuatu
dengan kalimat yang runtut dan mudah dipahami pada siswa kelas III SDN Burengan 1
Kota Kediri Tahun ajaran 2014-2015.
kan tujuan penelitian di atas, penelitian ini diharapakan dapat berguna bagi
enelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai alternatif penerapan
model pembelajaran inovatif dan membantu peningkatan proses pembelajaran Bahasa
khususnya materi menjelaskan urutan membuat atau melakukan sesuatu dengan
kalimat yang runtut dan mudah dipahami pada siswa kelas III SDN Burengan 1 khususnya
, penelitian ini digunakan sebagai sumber referensi untuk penelitian
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
simki.unpkediri.ac.id
|| 7||
dapat mempengaruhi terhadap
kemampuan berbicara tentang menjelaskan urutan membuat atau melakukan sesuatu
dengan kalimat yang runtut dan mudah dipahami pada siswa kelas III.
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan yang
Bagaimana kemampuan menjelaskan urutan membuat atau melakukan sesuatu dengan
kalimat yang runtut dan mudah dipahami tanpa menggunakan model pembelajaran
Bagaimana kemampuan menjelaskan urutan membuat atau melakukan sesuatu dengan
ngan menggunakan model pembelajaran
dapat mempengaruhi terhadap kemampuan
berbicara tentang menjelaskan urutan membuat atau melakukan sesuatu dengan kalimat
t dan mudah dipahami pada siswa kelas III SDN Burengan 1?
Sesuai dengan yang diuraikan pada rumusan masalah yang telah disebutkan, maka
Untuk mengetahui kemampuan menjelaskan urutan membuat atau melakukan sesuatu
dengan kalimat yang runtut dan mudah dipahami tanpa menggunakan model
pada siswa kelas III SDN Burengan 4 Kota Kediri Tahun
Untuk mengetahui kemampuan menjelaskan urutan membuat atau melakukan sesuatu
dengan kalimat yang runtut dan mudah dipahami dengan menggunakan model
pada siswa kelas III SDN Burengan 1 Kota Kediri Tahun
ktikan apakah penggunaan model pembelajaran Make A Match
mempengaruhi kemampuan menjelaskan urutan membuat atau melakukan sesuatu
dengan kalimat yang runtut dan mudah dipahami pada siswa kelas III SDN Burengan 1
kan tujuan penelitian di atas, penelitian ini diharapakan dapat berguna bagi
enelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai alternatif penerapan
model pembelajaran inovatif dan membantu peningkatan proses pembelajaran Bahasa
khususnya materi menjelaskan urutan membuat atau melakukan sesuatu dengan
kalimat yang runtut dan mudah dipahami pada siswa kelas III SDN Burengan 1 khususnya
enelitian ini digunakan sebagai sumber referensi untuk penelitian
KHOLIFIA ROYANI | 11.1.01.10.0181
FKIP - PGSD
berikutnya yang ingin meneliti masalah yang sama.
bahan latihan dalam penulisan karya ilmiah, sekaligus menambah wawasan dan pengalaman
secara langsung, bagi guru dapat digunakan oleh guru kelas III SDN Burengan 1 Kota
Kediri untuk membantu guru dalam menciptakan situasi belajar yang menyenangkan dan
dapat menentukan model pembelajaran yang sesuai untuk mengajarkan menjelaskan urutan
membuat atau melakukan sesuatu dengan kalimat yang runtut dan mudah dipahami, bagi
siswa penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas bagi siswa
dalam pembelajaran bahasa indonesia, sehingga perhatian siswa lebih meningkat dalam
menangkap informasi yang diberikan guru dan siswa juga merasa senang dalam kegiatan
pembelajaran yang bertujuan untuk menumbuhkan semangat belajarnya. Dengan demikian,
siswa dapat tertarik dengan kegiatan pembelajaran dan siswa lebih aktif dalam mengikuti
pembelajaran, bagi sekolah manfaat penelitian ini bagi sekolah yaitu hasil penelitian ini
dapat menambah dan melengkapi hasil
Selain itu penelitian ini memberikan pengalaman yang sangat penting dalam memperbaiki
proses pembelajaran bahasa indonesia lebih menarik dan efektif, sehingga dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.
B. METODE PENELITIAN
Teknik penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
group design yaitu terdapat dua kelompok yang digunakan untuk penelitian yaitu kelompok
kontrol dan kelompok eksperimen.
random, kemudian diberikan pretest di kelas kontrol maupun kelas eksperimen untuk
mengetahui kemampuan awal masing
terdapat perbedaan yang signifikan antara
Selanjutnya, kelompok kontrol diberikan pembelajaran tanpa menggunakan model
Match, sedangkan kelompok eksperimen menggunakan model
penelitian, kedua kelompok diberikan Posttest untuk m
belajar kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen.
Desain ini dapat digambarkan seperti berikut :
O1 X O
O3 -
Keterangan:
O1 : Pretest Kelompok EksperimenO2 : Posttest Kelompok Eksperimen
Universitas Nusantara PGRI Kediri
11.1.01.10.0181 simki.unpkediri.ac.id
nya yang ingin meneliti masalah yang sama. Manfaat praktis, bagi peneliti sebagai
bahan latihan dalam penulisan karya ilmiah, sekaligus menambah wawasan dan pengalaman
secara langsung, bagi guru dapat digunakan oleh guru kelas III SDN Burengan 1 Kota
i untuk membantu guru dalam menciptakan situasi belajar yang menyenangkan dan
dapat menentukan model pembelajaran yang sesuai untuk mengajarkan menjelaskan urutan
membuat atau melakukan sesuatu dengan kalimat yang runtut dan mudah dipahami, bagi
litian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas bagi siswa
dalam pembelajaran bahasa indonesia, sehingga perhatian siswa lebih meningkat dalam
menangkap informasi yang diberikan guru dan siswa juga merasa senang dalam kegiatan
an yang bertujuan untuk menumbuhkan semangat belajarnya. Dengan demikian,
siswa dapat tertarik dengan kegiatan pembelajaran dan siswa lebih aktif dalam mengikuti
pembelajaran, bagi sekolah manfaat penelitian ini bagi sekolah yaitu hasil penelitian ini
t menambah dan melengkapi hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya.
Selain itu penelitian ini memberikan pengalaman yang sangat penting dalam memperbaiki
proses pembelajaran bahasa indonesia lebih menarik dan efektif, sehingga dapat
tkan hasil belajar siswa.
METODE PENELITIAN
yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pretest
yaitu terdapat dua kelompok yang digunakan untuk penelitian yaitu kelompok
kontrol dan kelompok eksperimen. Dalam desain penelitian ini, kelompok dipilih secara
random, kemudian diberikan pretest di kelas kontrol maupun kelas eksperimen untuk
mengetahui kemampuan awal masing-masing kelompok. Hasil pretest yang baik bila tidak
terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
Selanjutnya, kelompok kontrol diberikan pembelajaran tanpa menggunakan model
, sedangkan kelompok eksperimen menggunakan model Make a Match
penelitian, kedua kelompok diberikan Posttest untuk mengetahui adakah perbedaan hasil
belajar kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen.
Desain ini dapat digambarkan seperti berikut :
X O2 (eksperimen)
O4 (kontrol)
: Pretest Kelompok Eksperimen : Posttest Kelompok Eksperimen
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
simki.unpkediri.ac.id
|| 8||
Manfaat praktis, bagi peneliti sebagai
bahan latihan dalam penulisan karya ilmiah, sekaligus menambah wawasan dan pengalaman
secara langsung, bagi guru dapat digunakan oleh guru kelas III SDN Burengan 1 Kota
i untuk membantu guru dalam menciptakan situasi belajar yang menyenangkan dan
dapat menentukan model pembelajaran yang sesuai untuk mengajarkan menjelaskan urutan
membuat atau melakukan sesuatu dengan kalimat yang runtut dan mudah dipahami, bagi
litian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas bagi siswa
dalam pembelajaran bahasa indonesia, sehingga perhatian siswa lebih meningkat dalam
menangkap informasi yang diberikan guru dan siswa juga merasa senang dalam kegiatan
an yang bertujuan untuk menumbuhkan semangat belajarnya. Dengan demikian,
siswa dapat tertarik dengan kegiatan pembelajaran dan siswa lebih aktif dalam mengikuti
pembelajaran, bagi sekolah manfaat penelitian ini bagi sekolah yaitu hasil penelitian ini
hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya.
Selain itu penelitian ini memberikan pengalaman yang sangat penting dalam memperbaiki
proses pembelajaran bahasa indonesia lebih menarik dan efektif, sehingga dapat
pretest-posttest control
yaitu terdapat dua kelompok yang digunakan untuk penelitian yaitu kelompok
desain penelitian ini, kelompok dipilih secara
random, kemudian diberikan pretest di kelas kontrol maupun kelas eksperimen untuk
masing kelompok. Hasil pretest yang baik bila tidak
kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
Selanjutnya, kelompok kontrol diberikan pembelajaran tanpa menggunakan model Make a
Make a Match. Diakhir
engetahui adakah perbedaan hasil
KHOLIFIA ROYANI | 11.1.01.10.0181
FKIP - PGSD
O3 : Pretest Kelompok KontrolO4 : Posttest Kelompok KontrolX : Perlakuan dengan model pembelajaran
Penelitian ini menggunakan pendekatan
angka-angka dan dianalisis menggunakan statistik
Penelitian ini menggunakan tes dimaksudkan untuk mengungkap kemampuan
menjelaskan urutan membuat atau melakukan sesuatu dengan kalimat yang runtut dan
mudah dipahami pada siswa kelas III.
menggunakan rumus korelasi product moment
Langkah – langkah yang dilakukan dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut :
a. Mempersiapkan instrumen yang akan digunakan dalam penelitian
b. Melakukan uji instrumen pene
c. Melaksanakan pembelajaran pada kelas kontrol (kelas III SDN Burengan 4) tanpa
menggunakan model make a match.
d. Melaksanakan prettest post
menjelaskan urutan membuat atau melakukan sesuatu dengan kalimat yang runtut dan
mudah dipahami.
e. Melaksanakan pembelajaran pada kelas eksperimen (kelas III SDN Burengan 1)
menggunakan model make a match.
f. Melaksanakan prettest post
kemampuan menjelaskan urutan membuat atau melakukan sesuatu dengan kalimat yang
runtut dan mudah dipahami
g. Evaluasi
Dalam peneliti ini peneliti menggunakan teknik analisis data berupa statistika
inferensial untuk menguji hopotesis nol dapat diterima atau di tolak
hipotesis penelitian digunakan statistika inferensial dengan menggunakan rumus Uji
Norma keputusan yang digunakan untuk penguji hipotesis adalah sebagai berikut.
Apabila t hitung ≥ t tabel dengan taraf signifikan 1 % maka koifisien t sangat signifikan,
berarti Ho ditolak, Ha diterima.
maka koifisien t signifikan, berarti Ho ditolak, Ha diterima.
dengan taraf signifikan 5 % maka koifisien t tidak signifikan, berarti gagal menolak Ho.
Universitas Nusantara PGRI Kediri
11.1.01.10.0181 simki.unpkediri.ac.id
: Pretest Kelompok Kontrol : Posttest Kelompok Kontrol : Perlakuan dengan model pembelajaran Make a Match
Sugiyono (2012:76)
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, karena jenis datanya dalam bent
angka dan dianalisis menggunakan statistik.
Penelitian ini menggunakan tes dimaksudkan untuk mengungkap kemampuan
menjelaskan urutan membuat atau melakukan sesuatu dengan kalimat yang runtut dan
mudah dipahami pada siswa kelas III. Tes digunakan pada awal dan akhir pelajaran.
menggunakan rumus korelasi product moment.
langkah yang dilakukan dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut :
Mempersiapkan instrumen yang akan digunakan dalam penelitian
Melakukan uji instrumen penelitian, meliputi uji validitas dan reliabilitas
Melaksanakan pembelajaran pada kelas kontrol (kelas III SDN Burengan 4) tanpa
menggunakan model make a match.
Melaksanakan prettest post-test terhadap kelas control untuk mengetahui
an membuat atau melakukan sesuatu dengan kalimat yang runtut dan
Melaksanakan pembelajaran pada kelas eksperimen (kelas III SDN Burengan 1)
menggunakan model make a match.
prettest post-test terhadap kelas eksperimen untuk mengetahui
kemampuan menjelaskan urutan membuat atau melakukan sesuatu dengan kalimat yang
runtut dan mudah dipahami
Dalam peneliti ini peneliti menggunakan teknik analisis data berupa statistika
menguji hopotesis nol dapat diterima atau di tolak
hipotesis penelitian digunakan statistika inferensial dengan menggunakan rumus Uji
Norma keputusan yang digunakan untuk penguji hipotesis adalah sebagai berikut.
abel dengan taraf signifikan 1 % maka koifisien t sangat signifikan,
berarti Ho ditolak, Ha diterima. b. Apabila t hitung ≥ t tabel dengan taraf signifikan 5 %
maka koifisien t signifikan, berarti Ho ditolak, Ha diterima. c. Apabila t hitung < t tabel
gan taraf signifikan 5 % maka koifisien t tidak signifikan, berarti gagal menolak Ho.
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
simki.unpkediri.ac.id
|| 9||
jenis datanya dalam bentuk
Penelitian ini menggunakan tes dimaksudkan untuk mengungkap kemampuan
menjelaskan urutan membuat atau melakukan sesuatu dengan kalimat yang runtut dan
pada awal dan akhir pelajaran. Maka
langkah yang dilakukan dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut :
litian, meliputi uji validitas dan reliabilitas
Melaksanakan pembelajaran pada kelas kontrol (kelas III SDN Burengan 4) tanpa
test terhadap kelas control untuk mengetahui kemampuan
an membuat atau melakukan sesuatu dengan kalimat yang runtut dan
Melaksanakan pembelajaran pada kelas eksperimen (kelas III SDN Burengan 1)
terhadap kelas eksperimen untuk mengetahui
kemampuan menjelaskan urutan membuat atau melakukan sesuatu dengan kalimat yang
Dalam peneliti ini peneliti menggunakan teknik analisis data berupa statistika
menguji hopotesis nol dapat diterima atau di tolak. Untuk menguji
hipotesis penelitian digunakan statistika inferensial dengan menggunakan rumus Uji-T.
Norma keputusan yang digunakan untuk penguji hipotesis adalah sebagai berikut. a.
abel dengan taraf signifikan 1 % maka koifisien t sangat signifikan,
t tabel dengan taraf signifikan 5 %
Apabila t hitung < t tabel
gan taraf signifikan 5 % maka koifisien t tidak signifikan, berarti gagal menolak Ho.
KHOLIFIA ROYANI | 11.1.01.10.0181
FKIP - PGSD
C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil pengolahan data tentang kemampuan menjelaskan urutan membuat atau
melakukan sesuatu dengan kalimat yang runtut dan mudah dipahami
SDN Burengan 4, yaitu.
Apabila data tersebut dijabarkan dalam grafik, akan nampak sebagai berikut.
Pre test Kelompok Eksperimen
Tabel 4.3 Data Hasil Belajar
kelas
56-58
59-61
62-64
65-67
68-70
71-73
74-76
Apabila tabel tersebut dijabarkan dalam grafik, akan nampak sebagai berikut.
Gambar 4.3 Data Hasil Belajar Siswa Pre Test Kelompok
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
56-58 59-61
Fre
ku
en
si
Data Hasil Belajar Siswa
Universitas Nusantara PGRI Kediri
11.1.01.10.0181 simki.unpkediri.ac.id
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil pengolahan data tentang kemampuan menjelaskan urutan membuat atau
melakukan sesuatu dengan kalimat yang runtut dan mudah dipahami
Apabila data tersebut dijabarkan dalam grafik, akan nampak sebagai berikut.
Kelompok Eksperimen
Tabel 4.3 Data Hasil Belajar Pre test Kelompok Eksperimen
kelas f xi f.xi Fkb
58 4 57 228 4
61 6 60 360 10
64 5 63 315 15
67 0 66 0 15
70 9 69 621 24
73 5 72 360 29
76 5 75 375 34
Σ 34 Σ 2259
Apabila tabel tersebut dijabarkan dalam grafik, akan nampak sebagai berikut.
Gambar 4.3 Data Hasil Belajar Siswa Pre Test Kelompok Eksperimen
61 62-64 65-67 68-70 71-73 74-76
Kelas
Data Hasil Belajar Siswa Pre Test Kelompok Eksperimen
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
simki.unpkediri.ac.id
|| 10||
Hasil pengolahan data tentang kemampuan menjelaskan urutan membuat atau
melakukan sesuatu dengan kalimat yang runtut dan mudah dipahami pada siswa kelas III
Apabila data tersebut dijabarkan dalam grafik, akan nampak sebagai berikut.
Apabila tabel tersebut dijabarkan dalam grafik, akan nampak sebagai berikut.
Eksperimen
Kelompok Eksperimen
f
KHOLIFIA ROYANI | 11.1.01.10.0181
FKIP - PGSD
Berdasarkan data yang diperoleh
sebelum menggunakan model pembelajaran
siswa sebesar 51% atau 19 siswa
Tabel 4.4 Data Hasil Belajar
kelas56-5859-6162-6465-6768-7071-7374-76
Apabila tabel tersebut
Gambar 4.4 Data hasil Belajar Siswa Post Test Kelompok Eksperimen
Berdasarkan data yang diperoleh, n
menggunakan model Make a Match
atau 28 siswa.
1. Uji Validitas
Dari hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa dari 3
valid sebanyak 25 soal sehingga layak untuk dijadikan instrumen penelitian.
0
2
4
6
8
10
56-58 59
Fre
kuen
si
Data Hasil Belajar Siswa
Universitas Nusantara PGRI Kediri
11.1.01.10.0181 simki.unpkediri.ac.id
Berdasarkan data yang diperoleh, nilai rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen
model pembelajaran Make a Match adalah 66,44
siswa sebesar 51% atau 19 siswa.
Tabel 4.4 Data Hasil Belajar Post test Kelompok Eksperimen
kelas f xi f.xi fkb 58 4 57 228 4 61 6 60 360 10 64 5 63 315 15 67 0 66 0 15 70 9 69 621 24 73 5 72 360 29 76 5 75 375 34
Σ 34 Σ 2259
Apabila tabel tersebut dijabarkan dalam grafik, akan nampak sebagai berikut.
Gambar 4.4 Data hasil Belajar Siswa Post Test Kelompok Eksperimen
Berdasarkan data yang diperoleh, nilai rata-rata hasil belajar siswa
Make a Match adalah 80,68 dan ketuntasan belajar siswa sebesar 80%
Dari hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa dari 35 soal yang diujikan dinyatakan
soal sehingga layak untuk dijadikan instrumen penelitian.
59-61 62-64 65-67 68-70 71-73 74-76
Kelas
Data Hasil Belajar Siswa Post Test Kelompok Eksperimen
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
simki.unpkediri.ac.id
|| 11||
rata hasil belajar kelompok eksperimen
dan ketuntasan belajar
dijabarkan dalam grafik, akan nampak sebagai berikut.
Gambar 4.4 Data hasil Belajar Siswa Post Test Kelompok Eksperimen
rata hasil belajar siswa sesudah
ketuntasan belajar siswa sebesar 80%
soal yang diujikan dinyatakan
soal sehingga layak untuk dijadikan instrumen penelitian.
f
KHOLIFIA ROYANI | 11.1.01.10.0181
FKIP - PGSD
2. Uji Reliabilitas
Berdasarkan perhitungan, diperoleh nilai reliabilitas 0,873. Untuk r
1 = 33 pada taraf 5% adalah 0,344. maka 0,873 > 0,344. Dengan demikian, maka instrumen
tersebut sangat reliabel.
Berdasarkan hasil perhitungan secara manual pada sub
dijabarkan pada tabel berikut.
No Variabel
Bebas TerikatA B 1. Model
pembelajaran Make a Match.
Kemampuan menjelaskan urutan membuat atau melakukan sesuatu dengan kalimat yang runtut dan mudah dipahami.
Dari tabel diatas, dapat diketahui bahwa nilai t
signifikansi 5%. Sedangkan pada taraf signifikansi 1% t
Berdasarkan hasil analisis data
atau melakukan sesuatu siswa kelas III SDN Burengan 4 Kediri tanpa menggunakan model
pembelajaran Make a Match
kontrol sebesar 69,64, sedangkan KKM
kelompok kontrol di bawah KKM atau 69,64 < 7
kelas III SDN Burengan 4 tanpa menggunakan model pembelajaran
materi menjelaskan urutan membuat atau mela
prosentase ketuntasan klasikal 52%. Dengan berpedoman norma keputusan pengujian
hipotesis 1 pada bab III, jika nilai rata
sebesar 70, maka H0 diterima. Karena nilai
KKM, maka H0 ditolak. Dengan demikian, hipotesis 1 terbukti benar (H
Berdasarkan hasil analisis data, hasil belajar siswa kelas III SDN Burengan 1 Kediri
terhadap kemampuan menjelaskan urutan memb
Universitas Nusantara PGRI Kediri
11.1.01.10.0181 simki.unpkediri.ac.id
perhitungan, diperoleh nilai reliabilitas 0,873. Untuk r
1 = 33 pada taraf 5% adalah 0,344. maka 0,873 > 0,344. Dengan demikian, maka instrumen
Berdasarkan hasil perhitungan secara manual pada sub bab analisis data, dapat
dijabarkan pada tabel berikut.
Tabel 4.16 Pengujian Hipotesis 3
Dk t
hitung t tabel
Terikat 5% 1% C D E F
Kemampuan menjelaskan urutan membuat atau melakukan sesuatu dengan kalimat yang runtut dan mudah dipahami.
65 6,620 1,669 2,385
dapat diketahui bahwa nilai thitung > ttabel atau 6,620 >
signifikansi 5%. Sedangkan pada taraf signifikansi 1% thitung > ttabel atau 6,620 > 2,385.
Berdasarkan hasil analisis data hasil belajar kemampuan menjelaskan urutan membuat
atau melakukan sesuatu siswa kelas III SDN Burengan 4 Kediri tanpa menggunakan model
Make a Match dapat dikatakan rendah. Rata-rata posttest
kontrol sebesar 69,64, sedangkan KKM sebesar 70. Dengan demikian, rata
kelompok kontrol di bawah KKM atau 69,64 < 70. Dapat disimpulkan kemampuan siswa
kelas III SDN Burengan 4 tanpa menggunakan model pembelajaran
materi menjelaskan urutan membuat atau melakukan sesuatu cenderung rendah, dengan
prosentase ketuntasan klasikal 52%. Dengan berpedoman norma keputusan pengujian
hipotesis 1 pada bab III, jika nilai rata-rata post test klasikal siswa lebih tinggi dari KKM
diterima. Karena nilai rata-rata post test siswa lebih rendah daripada
ditolak. Dengan demikian, hipotesis 1 terbukti benar (H
Berdasarkan hasil analisis data, hasil belajar siswa kelas III SDN Burengan 1 Kediri
terhadap kemampuan menjelaskan urutan membuat atau melakukan sesuatu dengan
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
simki.unpkediri.ac.id
|| 12||
perhitungan, diperoleh nilai reliabilitas 0,873. Untuk rhitung dengan db= 34 -
1 = 33 pada taraf 5% adalah 0,344. maka 0,873 > 0,344. Dengan demikian, maka instrumen
bab analisis data, dapat
Kriteria Keterangan
G H 6,620> 1,669 6,620> 2,385
Signifikan Signifikan
atau 6,620 > 1,669. pada taraf
atau 6,620 > 2,385.
hasil belajar kemampuan menjelaskan urutan membuat
atau melakukan sesuatu siswa kelas III SDN Burengan 4 Kediri tanpa menggunakan model
posttest siswa kelompok
Dengan demikian, rata-rata nilai siswa
apat disimpulkan kemampuan siswa
kelas III SDN Burengan 4 tanpa menggunakan model pembelajaran Make a Match pada
kukan sesuatu cenderung rendah, dengan
prosentase ketuntasan klasikal 52%. Dengan berpedoman norma keputusan pengujian
klasikal siswa lebih tinggi dari KKM
siswa lebih rendah daripada
ditolak. Dengan demikian, hipotesis 1 terbukti benar (Ha diterima).
Berdasarkan hasil analisis data, hasil belajar siswa kelas III SDN Burengan 1 Kediri
uat atau melakukan sesuatu dengan
KHOLIFIA ROYANI | 11.1.01.10.0181
FKIP - PGSD
menggunakan model pembelajaran
post test siswa sebesar 80,68, sedangkan KKM sebesar 70. Dengan demikian, rata
siswa dengan menggunakan model pembelajaran
80,68 > 70. Dapat disimpulkan kemampuan menjelaskan urutan membuat atau melakukan
sesuatu siswa kelas III SDN Burengan 1 dengan menggunakan model pembelajaran
Match cenderung tinggi, dengan prosentase ketuntasan k
norma keputusan pengujian hipotesis 2 pada bab III, jika nilai rata
siswa lebih rendah dari KKM sebesar 70, maka H
siswa lebih tinggi daripada KKM, maka H
benar (Ha diterima).
Berdasarkan perhitungan yang telah dipaparkan
demikian, nilai thitung lebih besar daripada t
yaitu 1,669 dan 2,385. Adapun perhitungannya sebagai berikut.
th = 6,620 > tt = 1,669 pada taraf kesalahan 5%
th = 6,620 > tt = 2,385 pada taraf kesalahan 1%
Dari hasil perhitungan, diketahui bahwa nilai t
maupun 1%, dengan demikian H
“Ada pengaruh yang signifikan penggunaan model pembelajaran
kemampuan menjelaskan urutan membuat atau melakukan sesuatu di
Burengan 1 Kediri”.
D. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data dari pengujian hipotesis yang telah dibahas pada bab
sebelumnya maka dapat disimpulkan sebagai berikut.
1. Kemampuan siswa pada kelas kontrol dalam menjelaskan urutan membuat atau
melakukan sesuatu dengan kalimat yang runtut dan mudah dipahami tanpa menggunakan
model pembelajaran
Pesantren Kabupaten Kediri tahun ajaran 2014/2015 dinyatakan cenderung rendah. Hal
ini dibuktikan dengan perolehan nilai rata
50% siswa mendapat nilai dibawah KKM.
2. Kemampuan siswa pada kelas eksperimen dalam menjelaskan urutan membuat atau
melakukan sesuatu dengan kalimat yang runtut dan mudah dipahami dengan
menggunakan model pembelajaran
Kecamatan Pesantren Kabupaten Kediri tahun ajaran 2014/2015 dinyatakan cenderung
Universitas Nusantara PGRI Kediri
11.1.01.10.0181 simki.unpkediri.ac.id
menggunakan model pembelajaran Make a Match dapat dikatakan tinggi. Rata
siswa sebesar 80,68, sedangkan KKM sebesar 70. Dengan demikian, rata
siswa dengan menggunakan model pembelajaran Make a Match berada di atas KKM atau
apat disimpulkan kemampuan menjelaskan urutan membuat atau melakukan
sesuatu siswa kelas III SDN Burengan 1 dengan menggunakan model pembelajaran
cenderung tinggi, dengan prosentase ketuntasan klasikal 82%. Dengan berpedoman
norma keputusan pengujian hipotesis 2 pada bab III, jika nilai rata-
siswa lebih rendah dari KKM sebesar 70, maka H0 diterima. Karena nilai rata
siswa lebih tinggi daripada KKM, maka H0 ditolak. Dengan demikian, hipotesis 2 terbukti
Berdasarkan perhitungan yang telah dipaparkan, diperoleh nilai t
lebih besar daripada ttabel pada taraf signifikansi kesalahan 5% dan 1%
69 dan 2,385. Adapun perhitungannya sebagai berikut.
= 1,669 pada taraf kesalahan 5%
= 2,385 pada taraf kesalahan 1%
Dari hasil perhitungan, diketahui bahwa nilai thitung > ttabel pada taraf signifikansi 5%
maupun 1%, dengan demikian H0 ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan,
“Ada pengaruh yang signifikan penggunaan model pembelajaran Make a Match
kemampuan menjelaskan urutan membuat atau melakukan sesuatu di
Berdasarkan hasil analisis data dari pengujian hipotesis yang telah dibahas pada bab
sebelumnya maka dapat disimpulkan sebagai berikut.
Kemampuan siswa pada kelas kontrol dalam menjelaskan urutan membuat atau
lakukan sesuatu dengan kalimat yang runtut dan mudah dipahami tanpa menggunakan
model pembelajaran Make a Match siswa kelas III SDN Burengan 4 Kecamatan
Pesantren Kabupaten Kediri tahun ajaran 2014/2015 dinyatakan cenderung rendah. Hal
n perolehan nilai rata-rata kelas adalah 69,64 dan terbukti hampir
50% siswa mendapat nilai dibawah KKM.
Kemampuan siswa pada kelas eksperimen dalam menjelaskan urutan membuat atau
melakukan sesuatu dengan kalimat yang runtut dan mudah dipahami dengan
gunakan model pembelajaran Make a Match siswa kelas III SDN Burengan 1
Kecamatan Pesantren Kabupaten Kediri tahun ajaran 2014/2015 dinyatakan cenderung
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
simki.unpkediri.ac.id
|| 13||
dapat dikatakan tinggi. Rata-rata klasikal
siswa sebesar 80,68, sedangkan KKM sebesar 70. Dengan demikian, rata-rata nilai
berada di atas KKM atau
apat disimpulkan kemampuan menjelaskan urutan membuat atau melakukan
sesuatu siswa kelas III SDN Burengan 1 dengan menggunakan model pembelajaran Make a
lasikal 82%. Dengan berpedoman
-rata post test klasikal
diterima. Karena nilai rata-rata post test
itolak. Dengan demikian, hipotesis 2 terbukti
diperoleh nilai thitung 6,620 dengan
pada taraf signifikansi kesalahan 5% dan 1%
pada taraf signifikansi 5%
diterima. Sehingga dapat disimpulkan,
Make a Match terhadap
kemampuan menjelaskan urutan membuat atau melakukan sesuatu di kelas III SDN
Berdasarkan hasil analisis data dari pengujian hipotesis yang telah dibahas pada bab
Kemampuan siswa pada kelas kontrol dalam menjelaskan urutan membuat atau
lakukan sesuatu dengan kalimat yang runtut dan mudah dipahami tanpa menggunakan
siswa kelas III SDN Burengan 4 Kecamatan
Pesantren Kabupaten Kediri tahun ajaran 2014/2015 dinyatakan cenderung rendah. Hal
rata kelas adalah 69,64 dan terbukti hampir
Kemampuan siswa pada kelas eksperimen dalam menjelaskan urutan membuat atau
melakukan sesuatu dengan kalimat yang runtut dan mudah dipahami dengan
siswa kelas III SDN Burengan 1
Kecamatan Pesantren Kabupaten Kediri tahun ajaran 2014/2015 dinyatakan cenderung
KHOLIFIA ROYANI | 11.1.01.10.0181
FKIP - PGSD
tinggi. Hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai rata
KKM yaitu 80,68.
3. Berdasarkan perolehan data yang telah dianalisis dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh
yang signifikan pada penggunaan model pembelajaran
kemampuan siswa pada materi menjelaskan urutan membuat atau melakukan sesuatu
dengan kalimat yang runtut dan mudah dipahami pada siswa kelas III SDN Burengan 1
dan SDN Burengan 4 Kecamatan Pesantren Kabupaten Kediri tahun ajaran 2014/2015.
Arikunto, Suharsimi. 2010.Cipta.
Birnawati, Ganis. 2013. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Materi Aljabar Siswa Kelas VII-I SMP Negeri 2 Kertosono Tahun Ajaran 2013/2014dipublikasikan. Kediri: UNP Kediri.
Djamarah, Syaiful Bahri dan Zain Aswan. 2010. Cipta.
Guru Keterampilan. 2013. http://guruketerampilan.blogspot.in/2013/05/pengertian29 Mei 2014).
Haryawati, Yosi. 2013. Penerapan Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif MMatch Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Materi Pokok Menyelesaikan Persamaan Linier Satu Variabel Kelas VII SMP Pawyatan Daha1 Kediri Tahun Ajaran 2013/2014. Disertasi. Tidak dipublikasikan. Kediri: UNP Kediri.
Indihadi, Dian, Zaenuddin ESebagai Bahasa Kedua.
Iskandarwassid dan Sunendar Dadang. 2009. Remaja Rosdakarya Offset.
Iskandar. 2013. Metodologi
Huda, Miftahul. 2013. ModelPelajar.
Lairiawanti, Linda Desi. 2013. Pendekatan CTL Pokok BahasanWonorejo Kecamatan Ngadiluwih Kediri Tahun Ajaran 2013/2014.dipublikasikan. Kediri: UNP Kediri.
Universitas Nusantara PGRI Kediri
11.1.01.10.0181 simki.unpkediri.ac.id
tinggi. Hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai rata-rata kelas adalah lebih dari 70 nilai
Berdasarkan perolehan data yang telah dianalisis dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh
yang signifikan pada penggunaan model pembelajaran Make a Match
kemampuan siswa pada materi menjelaskan urutan membuat atau melakukan sesuatu
t yang runtut dan mudah dipahami pada siswa kelas III SDN Burengan 1
dan SDN Burengan 4 Kecamatan Pesantren Kabupaten Kediri tahun ajaran 2014/2015.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik.
Birnawati, Ganis. 2013. Upaya Meningkatkan Hasil Dan Motivasi Belajar Dengan Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Materi Aljabar Siswa Kelas
I SMP Negeri 2 Kertosono Tahun Ajaran 2013/2014dipublikasikan. Kediri: UNP Kediri.
Djamarah, Syaiful Bahri dan Zain Aswan. 2010. Strategi Belajar Mengajar
Guru Keterampilan. 2013. Pengertian Keterampilan, http://guruketerampilan.blogspot.in/2013/05/pengertian-keterampilan.html
Penerapan Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif MMatch Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Materi Pokok Menyelesaikan Persamaan Linier Satu Variabel Kelas VII SMP Pawyatan Daha1 Kediri Tahun
Disertasi. Tidak dipublikasikan. Kediri: UNP Kediri.
Indihadi, Dian, Zaenuddin Enoh, dan Gusyarani Diah. 2006. Pembinaan Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Kedua. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Iskandarwassid dan Sunendar Dadang. 2009. Strategi Pembelajaran Bahasa. Remaja Rosdakarya Offset.
Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial. Jakarta: Referensi.
Model-model Pengajaran dan Pembelajaran.
Lairiawanti, Linda Desi. 2013. Penerapan Model Pembelajaran Make A Match Dengan Pendekatan CTL Pokok Bahasan Operasi Hitung Bilangan Bulat Siswa Kelas 3 SDN Wonorejo Kecamatan Ngadiluwih Kediri Tahun Ajaran 2013/2014.dipublikasikan. Kediri: UNP Kediri.
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
simki.unpkediri.ac.id
|| 14||
rata kelas adalah lebih dari 70 nilai
Berdasarkan perolehan data yang telah dianalisis dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh
Make a Match terhadap
kemampuan siswa pada materi menjelaskan urutan membuat atau melakukan sesuatu
t yang runtut dan mudah dipahami pada siswa kelas III SDN Burengan 1
dan SDN Burengan 4 Kecamatan Pesantren Kabupaten Kediri tahun ajaran 2014/2015.
Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
Upaya Meningkatkan Hasil Dan Motivasi Belajar Dengan Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Materi Aljabar Siswa Kelas
I SMP Negeri 2 Kertosono Tahun Ajaran 2013/2014. Disertasi. Tidak
Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka
Pengertian Keterampilan, (online) keterampilan.html, (diunduh
Penerapan Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Materi Pokok Menyelesaikan Persamaan Linier Satu Variabel Kelas VII SMP Pawyatan Daha1 Kediri Tahun
Disertasi. Tidak dipublikasikan. Kediri: UNP Kediri.
Pembinaan Bahasa Indonesia Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung:
Jakarta: Referensi.
Yogyakarta : Pustaka
Penerapan Model Pembelajaran Make A Match Dengan Operasi Hitung Bilangan Bulat Siswa Kelas 3 SDN
Wonorejo Kecamatan Ngadiluwih Kediri Tahun Ajaran 2013/2014.Disertasi. Tidak
KHOLIFIA ROYANI | 11.1.01.10.0181
FKIP - PGSD
Mulyati, Yeti, dkk. 2009. Terbuka.
Prihatin, Eka. 2008. Guru Sebagai Fasilitator.
Prihatin, Eka. 2008. Konsep Pendidikan
Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru.Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Solikhah, Ani. 2013. http://anisolikhah.blogspot.com/2013/11/keterampilanJuni 2014).
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Nasional. 2003. Surabaya: Biro Mental Spiritual
Sugiono. 2010. Belajar dan Pembelajaran.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Wikipedia. 2014. http://id.m.wikipedia.org/wiki/kemampuan
Zulela. 2012. Pembelajaran Bahasa Indonesia: Apresiasi Sastra di Sekolah DasarBandung: Remaja Rosda Karya.
Universitas Nusantara PGRI Kediri
11.1.01.10.0181 simki.unpkediri.ac.id
Mulyati, Yeti, dkk. 2009. Keterampilan Berbahasa Indonesia di SD.
Guru Sebagai Fasilitator. Bandung: Karsa Mandiri Persada.
Konsep Pendidikan. Bandung: Karsa Mandiri Persada.
Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru.Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Solikhah, Ani. 2013. Pengertian Keterampilan Berbahasa, http://anisolikhah.blogspot.com/2013/11/keterampilan-berbahasa.html. (diunduh 30
Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang . 2003. Surabaya: Biro Mental Spiritual
Belajar dan Pembelajaran.Kediri: Universitas Nusantara PGRI.
Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan . Bandung: Alfabeta.
pedia. 2014. Pengertian Kemampuam, http://id.m.wikipedia.org/wiki/kemampuan, (diunduh 29 Mei 2014).
Pembelajaran Bahasa Indonesia: Apresiasi Sastra di Sekolah Dasaraja Rosda Karya.
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
simki.unpkediri.ac.id
|| 15||
Keterampilan Berbahasa Indonesia di SD. Jakarta: Universitas
Bandung: Karsa Mandiri Persada.
. Bandung: Karsa Mandiri Persada.
Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru.
Pengertian Keterampilan Berbahasa, (online) berbahasa.html. (diunduh 30
Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Kediri: Universitas Nusantara PGRI.
Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
Pengertian Kemampuam, (online) (diunduh 29 Mei 2014).
Pembelajaran Bahasa Indonesia: Apresiasi Sastra di Sekolah Dasar.